KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT, Laporan Kinerja Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau Tahun Anggaran 2015 telah dapat disusun sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
LKj Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau ini merupakan wujud nyata dari pelaksanaan Rencana Pembangunan yang berbasis Kinerja yang mengacu kepada RENSTRA dan RPJMD Provinsi Riau. Diharapkan nantinya LKj ini dapat memberikan informasi kinerja yang telah dicapai oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau selama Tahun 2015 guna memberikan rekomendasi yang tepat dalam rangka memicu perubahan atau perbaikan kinerja yang diperlukan dan usulan penganggaran periode berikutnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.
Pekanbaru, Desember 2015 Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Riau
Ir. H. YOGI GETRI
Pembina Tk. I
NIP. 19650916 199303 1 002
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……….. DAFTAR ISI ………
i
ii RINGKASAN EKSEKUTIF ………... iii
BAB I PENDAHULUAN ……….. 1
A. Umum ……….………….. 1
B. Organisasi Dinas Kominfo Provinsi Riau………. 3
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA ………...……… 6
A. Rencana Strategis………….………... 6
B. Perjanjian Kinerja ……….……….……….. 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………..……..……….... 18
A. Capaian Kinerja SKPD... ……….……….…….……… 18
B. Realisasi Keuangan……….……….. 57
BAB IV LAMPIRAN PENUTUP ……….………. 60
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pengukuran kinerja dalam dokumen Laporan Kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau tahun 2015 ini mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi Pemerintah. Disamping itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No.PER/09/M.PAN/5/2007 dan PERMENPAN No.PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, juga dilakukan pengukuran terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indikators) sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan tugas, peran, dan fungsi organisasi.
Dan terakhir untuk sasaran III yaitu Meningkatnya kualitas SDM bidang komunikasi dan informatika memperoleh capaian 84 %. Ini tak lain karena Dinas Kominfo Provinsi
Riau telah melakukan berbagai pelatihan/workshop/sosialisasi kepada masyarakat. Adanya 2 keberhasilan ini disadari tidak terlepas dari dukungan segenap pemangku kepentingan/stake holders (kepala daerah dan unsur pimpinan di daerah, dinas/instansi terkait, dan masyarakat di Propinsi Riau, termasuk tentunya seluruh komponen internal di Diskominfo Provinsi Riau.
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
o
o
o
O
O
O
o
o
o
_
_
_
_
_
_
PENDAHULUAN
A.
Umum
Pesatnya kemajuan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) telah
mendorong perluasan jaringan akses informasi dan komunikasi dalam lingkup
global, sehingga komunikasi dan lalu lintas informasi menjadi seolah‐olah tanpa
batas kewilayahan, tanpa batas negara, tanpa batas jarak dan waktu. Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang demikian pesat tersebut telah mendorong
peran strategis informasi sebagai suatu modal dasar pembangunan. Berbagai
potensi keunggulan lokal seperti keindahan alam, Iklim, sumber daya hayati baik
perkebunan, perikanan dan kehutanan, sumber daya mineral dan pertambangan
serta keragaman budaya dan bahasa jika dikemas sebagai produk informasi yang
tepat akan menjadi sumber kegiatan ekonomi yang tiada batasnya dan berdaya
saing tinggi. Keunggulan khas tersebut dapat menjadi information database yang
dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Proses komunikasi dan penyebaran informasi yang dipercepat menjadi ciri
masyarakat baru ini menyebabkan keberadaan teknologi komunikasi dan informasi
menjadi bersifat mutlak. Perkembangan dan kemajuan tersebut secara mendasar
telah mengubah dan mentransformasikan pola hidup dan cara dalam melakukan
BAB
Penggunaan Teknologi Informasi di lingkungan Pemerintah, baik di Pusat,
Provinsi maupun Kabupaten/Kota telah mengalami kemajuan sangat pesat. Pada
tataran birokrasi, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi
trend baru, diawali dengan munculnya isu “electronik government (e‐Gov)” yaitu
pemerintahan yang berbasis elektronik.
Saat ini, kemampuan daerah dalam mengembangkan, memanfaatkan dan
menerapkan pengetahuan termasuk teknologi akan menjadi kunci keberhasilan
pembangunan. Oleh karenanya, pengembangan inovasi daerah yang sistematis
menjadi sangat penting dan penentu keberhasilan menuju era ekonomi (knowledge
economy) dan masyarakat yang berpengetahuan (knowledge society).
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau merupakan suatu unit kerja
yang dipercaya sebagai pengelola Komunikasi dan Informasi di Provinsi Riau, serta
pelaksanaan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informasi dengan berupaya untuk
selalu meningkatkan pelayanan di bidang komunikasi dan informasi sehingga dapat
menjadi pusat informasi bagi Pemerintah pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
B.
Organisasi Dinas Kominfo Provinsi Riau
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau merupakan perangkat daerah
yang diserahi wewenang tugas dan tanggung jawab menunjang penyelenggaraan
urusan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas‐tugas pembantuan
di bidang komunikasi dan informasi.
Urusan Komunikasi dan Informatika adalah urusan wajib yang dilaksanakan
Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang‐Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 2 Tahun 2014 tanggal 2 Januari 2014 tentang
Organisasi Dinas Daerah Provinsi Riau. Sedangkan untuk Unit Pelaksana teknis pada
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau dibentuk berdasarkan Peraturan
Gubernur Riau Nomor 10 Tahun 2014 tanggal 17 Januari 2014 tentang Organisasi
Unit Pelaksana Teknis pada Dinas dan Lembaga Teknis Daerah di lingkungan
Pemerintah Provinsi Riau
Susunan organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau terdiri atas :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris
e. Bidang Data dan Pemberdayaan Sistem Informasi
f. Bidang Aplikasi dan Informatika
g. Bidang Pos dan Telekomunikasi
h. Unit Pelaksana Teknis Media Center
i. Unit Pelaksana Teknis Komisi Informasi Provinsi Riau
BAGAN ORGANISASI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI
RIAU SESUAI PERDA NO. 2 TAHUN 2014
SUBBAGIAN KEUANGAN SUAN KEUANGAN
KEPALA DINAS
SISTEM INFORMASIUPT MEDIA CENTER
UPT KOMISI INFORMASI PROVINSI RIAU
RENCANA STRATEGIS
DAN
PERJANJIAN KINERJA
A.
RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau Tahun 2014‐
2019 merupakan pedoman/landasan serta arah pembangunan bidang komunikasi
dan informatika di Provinsi Riau selama lima tahun ke depan. Dalam
pelaksanaannya, Rencana Strategis Dinas Kominfo Provinsi Riau 2014 – 2019 telah
mengalami revisi sejalan dengan tuntutan perubahan internal maupun eksternal.
Demikian juga dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan dalam
pengukuran kinerja dan pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan.
Dengan adanya Rencana Strategis 2014 – 2019 diperoleh rencana tindakan dan
kegiatan yang terpadu, sinkron dan bersinergi dalam melaksanakan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan yang akan dibuat.
VISI DAN MISI DINAS KOMINFO PROVINSI RIAU 2014 – 2019
1. Memperluas jangkauan layanan
teknologi informasi ke seluruh
masyarakat Provinsi Riau
2. Mewujudkan manajemen
penyelenggaraan pemerintahan yang
baik (good governance), efektif dan
efisien, professional, transparan dan
akuntabel;
3. Meningkatkan kecukupan informasi
masyarakat dengan karakteristik Pemantapan Aparatur”
SASARAN
1. Meningkatnya kualitas pelayanan
publik berbasis teknologi infomasi
2. Meningkatnya keterbukaan informasi
publik di Provinsi Riau
3. Meningkatnya kualitas SDM bidang
TUJUAN
1. Tersedianya teknologi informasi yang
mendukung penyelenggaraan
pemerintahan yang baik;
2. Terselenggaranya pelayanan publik yang
Untuk mengukur keberhasilan sasaran I, diperlukan alat ukur / indikator untuk
mengukur sejauh mana sasaran tersebut tercapai, indikator sasaran I adalah : Nilai
e‐Government Provinsi Riau yaitu nilai yang diperoleh berdasarkan pemeringkatan
e‐government yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada Lembaga Pemerintah yang telah
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara terintegrasi dalam
memberikan layanan publik. Kategori yang dinilai adalah aspek Kebijakan,
Kelembagaan, Infrastruktur, Aplikasi dan Perencanaan TIK.
In
d
ik
ator
NILAI E-GOVERNMENT PROVINSI RIAU
SASARAN I
a) Kebijakan
Dimensi kebijakan sangat erat kaitannya dengan produk hukum dan juga
dokumen resmi yang memberi arah dan mendorong pemanfaatan TIK, terdiri
dari:
- Manajemen/proses kebijakan (terkait TIK) yang dilaksanakan.
- Visi dan misi yang dijabarkan dengan jelas dan terdokumentasi dalam bentuk
Nilai e-Government
Provinsi Riau
5 Dimensi Penilaian E-Government :
1. Kebijakan 2. Kelembagaan 3. Infrastruktur 4. Aplikasi 5. Perencanaan
S
• Jumlah desa online
• Jumlah jaringan komunikasi dan informatika yang terhubung pada SKPD Pemprov Riau
- Strategi penerapan kebijakan TIK yang dituangkan dalam bentuk rencana
kerja, program, atau bentuk dokumen resmi lainnya.
- Standar atau panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK secara umum
maupun secara spesifik dalam bidang‐bidang tertentu.
- Peraturan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk menjamin kelangsungan
program pengembangan dan pemanfaatan TIK.
- Keputusan kementerian/lembaga/pemerintah daerah terkait penerapan
kebijakan TIK.
- Skala Prioritas penerapan TIK yang dilaksanakan.
- Evaluasi/manajemen risiko TIK yang diterapkan.
b) Kelembagaan
Dimensi kelembagaan terkait erat dengan keberadaan organisasi yang
berwenang dan bertanggung jawab atas pengembangan dan pemanfaatan TIK
dengan indikator:
- Keberadaan organisasi struktural yang lengkap sehingga dapat menjalankan
fungsi Chief Information Officer (CIO), dukungan teknis, dan fungsi lain dengan
baik.
- Adanya dokumen yang memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas
Pokok dan Fungsi (TUPOKSI).
- Adanya Sistem dan Prosedur Kerja yang lengkap dan terdokumentasi untuk
- Adanya kelengkapan unit dan aparatur untuk mendukung pemanfaatan dan
pengembangan TIK yang memadai dari segi jumlah, kompetensi, jenjang karir,
maupun status kepegawaian.
- Adanya program pengembangan Sumber Daya Manusia TIK yang terencana
dan terlaksana.
c) Infrastruktur
Dimensi infrastruktur berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung
pengembangan dan pemanfaatan TIK yang terdiri dari:
- Data center dan aplikasi pendukungnya.
- Jaringan Data (LAN, WAN, Internet).
- Keamanan yang terencana dan terevaluasi.
- Fasilitas pendukung seperti antara lain AC, UPS, Genset, serta sarana
pengamanan fasilitas lainnya.
- Dokumen Disaster Recovery yang diperlukan jika terjadi kegagalan sistem.
- Pemeliharaan infrastruktur TIK.
- Inventarisasi peralatan TIK.
d) Aplikasi
Dimensi aplikasi berkaitan dengan ketersediaan dan dimanfaatkannya piranti
lunak aplikasi yang memenuhi kriteria antara lain:
- Adanya Aplikasi fungsional utama 3 (Administrasi Legislasi).
- Adanya Aplikasi fungsional utama 4 (Manajemen Pembangunan).
- Adanya Aplikasi fungsional utama 5 (Manajemen Keuangan).
- Adanya Aplikasi fungsional utama 6 (Manajemen Kepegawaian).
- Dokumentasi setiap aplikasi yang dimiliki.
- Inventarisasi seluruh aplikasi TIK.
- Interoperabilitas setiap aplikasi yang diterapkan.
Aplikasi tersebut haruslah mendukung fungsi dasar umum sistem
kepemerintahan yang terdiri dari antara lain:
- Pelayanan publik, seperti kependudukan, perpajakan dan retribusi,
pendaftaran dan perijinan, bisnis dan investasi, pengaduan masyarakat,
publikasi informasi umum dan kepemerintahan, dan lain‐lain.
- Administrasi dan manajemen umum yang meliputi surat elektronik, sistem
dokumen elektronik, sistem pendukung keputusan, kolaborasi dan koordinasi,
manajemen pelaporan pemerintahan, dan lain‐lain.
- Administrasi legislasi yang meliputi aplikasi sistem katalog hukum, peraturan
perundangan, dan lain‐lain.
- Manajemen pembangunan yang meliputi sistem perencanaan pembangunan
daerah, sistem pengadaan barang dan jasa, pengelolaan dan monitoring
proyek, sistem evaluasi dan informasi hasil pembangunan, sistem laporan
- Manajemen keuangan, meliputi aplikasi anggaran, kas dan perbendaharaan,
akuntansi daerah, dan lain‐lain.
- Manajemen kepegawaian yang meliputi aplikasi penerimaan pegawai, absensi,
penggajian, penilaian kinerja, pendidikan dan latihan, dan lain‐lain.
e) Perencanaan
Dimensi perencanaan berkaitan dengan proses perencanaan dengan indikator
antara lain:
- Adanya organisasi yang melakukan perencanaan TIK
- Adanya sistem perencanaan untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK yang
dilakukan secara nyata
- Adanya dokumentasi Master Plan yang lengkap, yang mengandung unsur lima
dimensi PeGI, Implementasi dari Master Plan yang sudah dibuat
- Adanya anggaran yang tertuang dalam RPJMN/RPJMD dan RKP/RKPD.
Untuk mengukur keberhasilan sasaran II, diperlukan alat ukur / indikator untuk
mengukur sejauh mana sasaran tersebut tercapai, indikator sasaran II adalah : Nilai
Keterbukaan Informasi Publik Provinsi Riau yaitu nilai yang diperoleh berdasarkan
pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik terhadap ketaatan
implementasi seluruh kewajiban Badan Publik dan memberikan akses informasi
publik kepada masyarakat seperti yang dimanatkan Undang‐Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Penilaian dilakukan oleh Komisi
NILAI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PROVINSI RIAU
SASARAN II
Nilai Keterbukaan
Informasi Publik
Provinsi Riau
4 Tahapan Penilaian:
1. Pengisian Kuesioner Penilaian Mandiri (Self Assessment Questionaire) 2. Verifikasi Situs/Portal dan
Softfile Data Dukung 3. Verifikasi Lanjutan Acak
(VLA)
4. Visitasi Badan Publik
S
• Jumlah SKPD di lingkungan
Pemerintah Provinsi Riau dengan nilai keterbukaan informasi publik > 50 • Jumlah pengunjung website resmi dan
Untuk mengukur keberhasilan sasaran III, diperlukan alat ukur / indikator untuk
mengukur sejauh mana sasaran tersebut tercapai, indikator sasaran III adalah :
Jumlah peserta pelatihan bidang komunikasi dan informatika yang bersertifikat
yaitu peserta yang diberikan pelatihan bidang komunikasi dan informatika dan
berhasil lulus post test sebagai tanda menguasai materi pelatihan dan di akhir
pelatihan diberi sertifikat.
JUMLAH PESERTA PELATIHAN BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG
BERSERTIFIKAT
JUMLAH PESERTA
PELATIHAN BIDANG
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA YANG
BERSERTIFIKAT
Dasar Penilaian Peserta Pelatihan Bidang Komunikasi
dan Informatika yang Bersertifikat:
Nilai post test > 70
SASARAN III
B.
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Perjanjian Kinerja adalah pernyataan komitmen pimpinan yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian kinerja digunakan
sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur
dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment).
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 merupakan tahun kedua Renstra Dinas Kominfo
Provinsi Riau 2014 – 2019. Perjanjian kinerja Dinas Kominfo Provinsi Riau terlampir
pada lampiran‐4. Untuk mewujudkan kinerja Dinas Kominfo Provinsi Riau Tahun
2015 didukung dengan anggaran Rp. 15.101.125.475,‐ dengan rincian sebagai
berikut :
No SASARAN STRATEGIS ANGGARAN (Rp.)
1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
berbasis teknologi informasi 8.638.000.000,‐ 2. Meningkatnya keterbukaan informasi
publik di Provinsi Riau 6.313.125.475,‐
3. Meningkatnya kualitas SDM bidang
komunikasi dan informatika 150.000.000,‐
AKUNTABILITAS KINERJA
A.
CAPAIAN KINERJA DINAS KOMINFO RIAU
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan yang merupakan hasil suatu penilaian yang
sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Disamping itu, sesuai dengan PERMENPAN No.PER/09/M.PAN/5/2007 dan
PERMENPAN No.PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, sebagai tolok ukur
keberhasilan organisasi secara menyeluruh yang menggambarkan tugas, peran, dan
fungsi organisasi ditampilkan pada capaian Indikator Kinerja Utama (Key
Performance Indikators) yang merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi.
Evaluasi kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran kinerja dan pencapaian
sasaran, dimana setiap capaian indikator kinerja dijelaskan lebih lanjut tentang
pelaksanaannya.
Untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah dengan
meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis teknologi informasi. Untuk
mengukur keberhasilan sasaran tersebut, indikator kinerjanya adalah nilai e‐
government Provinsi Riau.
Gambaran capaian sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Berbasis
Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
Nilai e‐government Provinsi Riau 2.45 0 0%
Penilaian dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dalam kegiatan
Pemeringkatan e‐Government tingkat Provinsi tahun 2015. Namun Provinsi Riau
tidak dapat mengikuti kegiatan pemeringkatan tersebut karena kegiatan
dilaksanakan di kota Bogor pada tanggal 16‐17 September 2015 yang mana pada
waktu tersebut Provinsi Riau khususnya Kota Pekanbaru sedang mengalami
SASARAN STRATEGIS 1.1 :
Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Publik Berbasis
Teknologi Informasi
TUJUAN 1 :
Tersedianya teknologi informasi yang
Tiap Provinsi mengirim minimal dua orang wakilnya (1 pejabat dan 1 staf teknis)
yang membidangi/mengelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang dapat
menjelaskan kondisi penggunaan dan pengembangan TIK di lingkungan instansinya.
Peserta diharapkan membawa data inventarisasi SDM, daftar kebijakan terkait TI
(peraturan, keputusan, pedoman dll), data inventarisasi aplikasi, data inventarisasi
Peralatan TI/Infrastruktur, Topologi Jaringan dan struktur organisasi pengelola TI
sebagai pendukung informasi TIK yang akan disampaikan kepada asesor.
Pemeringkatan e‐Government 2015 tingkat Provinsi ini hanya diikuti oleh 20 dari 34
Provinsi di Indonesia.
METODOLOGI PENILAIAN E‐GOVERNMENT
Dalam pelaksanaannya, tahapan yang dilakukan dapat dilihat pada diagram alir
berikut :
Penjelasan tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Calon peserta dijelaskan proses pelaksanaan dari awal sampai akhir berikut
penjelasan mengenai semua kebutuhan informasi yang mendukung proses
penilaian. Dengan demikian, calon peserta mendapatkan informasi tentang tata
cara pemeringkatan, dimensi dan indikator yang dievaluasi serta cara mengisi
kuesioner.
2. Peserta mengisi kuesioner dan melengkapi dengan informasi pendukung. Setelah
peserta mengerti dan memahami tata cara pemeringkatan, peserta dipersilakan
mengisi kuesioner dan melengkapinya dengan berbagai informasi pendukung
yang diperlukan.
3. Setelah kuesioner terisi semua dan dilengkapi dengan informasi pendukung,
asesor melakukan pemeriksaan untuk memastikan keabsahan hasil jawaban dari
tiap‐tiap peserta.
4. Bila diperlukan, asesor dapat melakukan klarifikasi/pemeriksaan melalui telepon,
e‐mail atau dengan melihat ke lokasi.
5. Asesor melakukan asesmen dan memberikan rating per peserta. Rating yang
diberikan meliputi rating per dimensi tiap‐tiap peserta dan secara rata‐rata
keseluruhan peserta.
6. Dari hasil kompilasi di tingkat nasional selanjutnya dilakukan normalisasi.
8. Hasil pemeringkatan yang telah ditetapkan dipublikasikan melalui berbagai
media, situs web dan juga seminar‐seminar agar hasilnya diketahui masyarakat
umum. Dari hasil kompilasi di tingkat nasional selanjutnya dilakukan normalisasi.
Adapun pemberian peringkat di masing‐masing dimensi dan secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:
3,60 ≤ SANGAT BAIK ≤ 4,00
2,60 ≤ BAIK < 3,60
1,60 ≤ KURANG < 2,60
1,00 ≤ SANGAT KURANG < 1,60
PENGUKURAN NILAI E‐GOVERNMENT PROVINSI RIAU TAHUN 2014 TIAP DIMENSI :
Dimensi: KEBIJAKAN
No Sub‐dimensi Indikator Nilai*
(1‐4)
1 Proses Kebijakan
Adanya manajemen/proses terkait kebijakan
2 Visi dan Misi
berkaitan dengan
3 Strategi penerapan
kebijakan
1 2 3 4 5
5 Peraturan
6 Keputusan Instansi
7 Skala Prioritas
Adanya penentuan prioritas dalam kebijakan TIK
8 Manajemen
Risiko/EvaluasiTIK
Adanya evaluasi internal dan independen
Total (Provinsi Riau) 0
Dimensi: KELEMBAGAAN
No Sub‐dimensi Indikator Nilai*
(1‐4)
1 Keberadaan
Struktur Organisasi
2 Tugas dan fungsi Dokumen yang
menunjukkan tugas dan fungsi dari organisasi dan unit unit kerja di dalamnya
3 Ketersediaan
Sistem dan
4 Ketersediaan SDM
dan jumlah dan
5 Pengembangan
SDM TIK
Total (Provinsi Riau) 0
Dimensi: INFRASTUKTUR
No Sub‐dimensi Indikator Nilai*
(1‐4)
1 Data Center
‐ Ketersediaan Data Center dan DRC (Disaster
Recovery Center): colocation, self manage,cloud ‐ Peranti keras server,
sistem operasi, aplikasi pendukung
‐ Fasilitas pendukung : HVAC, power supply,
‐ Pemeliharaan, pengelolaan (ruang, bandwidth,
infrastruktur, organisasi) dan keamanan Datacenter.
2 Jaringan Data
‐ Ketersediaan jaringan komputer : UTP, Coax, Fibre, Wireless
‐ Cakupan jaringan dalam organisasi
‐ Ketersediaan perangkat keras dan lunak
‐ Ketersediaan akses internet (bandwidth) ‐ Service delivery channel :
web, email, telepon / mobile phone / smart phone (mobileinternet),
3 Keamanan
‐Peranti keras dan peranti lunak pengamanan sistem informasi
‐Ketersediaan kebijakan / prosedur pengamanan sistem informasi
‐Internet sehat dan internet aman (dns nawala, trust+)
4 Fasilitas
pendukung
‐Menjaga keamanan fisik : access control, diteksi asap dan api/panas, sistem pemadam api,camera/cctv dll.
‐Ketersediaan listrik : sistem panel, backup, ups,
grounding, interferensi dll. ‐HVAC : suhu, kelembaban,
raised floor, etc
5 Disaster Recovery
‐Mitigasi dan rencana/prosedur penanggulangan insiden (disaster recovery planning)
‐Fasilitas DRC ‐Proses replikasi
6 Pemeliharaan TIK
‐ Adanya pemeliharaan khusus terkait infrastruktur (h/w, s/w, telcom, fasilitas pendukung,dll)
‐ Memiliki prosedur perawatan dan jadwal perawatan
‐Ketersediaan ‘redundant sistem’ pada saat
perawatan
1 2 3 4 5
7 Inventaris
Peralatan TIK
‐ Inventarisasi dan managemen aset (risk management)
‐Pemahaman tentang inventarisasi
‐ Pemahaman tentang asset life cycle
‐ Kebijakan inventarisasi dan managemen aset
‐ Ditunjang SOP:
pencatatan, lokasi, tipe, penggunaan, prioritas penggunaan,
pengguna,disposal (green ICT)
Total (Provinsi Riau) 0
Dimensi: APLIKASI
No Sub‐dimensi Indikator Nilai*
(1‐4)
1 Situs web
(homepage)
Penyediaan informasi, interaksi dengan publik
2 Aplikasi fungsional
utama 1*
Adanya aplikasi yang mempunyai sistem fungsi
pelayanan publik
3 Aplikasi fungsional
utama 2*
Adanya aplikasi yang mempunyai sistem fungsi
administrasi dan
manajemen umum
4 Aplikasi fungsional
utama 3*
Adanya aplikasi yang mempunyai sistem fungsi
administrasi legislasi
5 Aplikasi fungsional
utama 4*
Adanya aplikasi yang mempunyai sistem fungsi
manajemen pembangunan
6 Aplikasi fungsional
utama 5*
Adanya aplikasi yang mempunyai sistem fungsi
manajemen keuangan
7 Aplikasi fungsional
utama 6*
Adanya aplikasi yang mempunyai sistem fungsi
manajemen kepegawaian
8 Dokumentasi Adanya dokumentasi
aplikasi yang
9 Inventarisasi
aplikasi TIK
Adanya dokumentasi mengenai inventaris aplikasi
10 Interoperabilitas
Aplikasi
Adanya kemampuan bertukar data/informasi diantara beberapa aplikasi
Dimensi: PERENCANAAN
No Sub‐dimensi Indikator Nilai*
(1‐4)
1 Pengorganiasian
/ Fungsi
‐ Adanya unit/elemen dalam Pemerintah yang bertanggung jawab atas pengembangan Rencana Induk TIK
‐ Evaluasi terhadap Rencana Induk
2 Sistem
Perencanaan
‐ Mekanisme penyusunan Rencana TIK yang baku (sesuai dengan ketentuan Pemerintahan)
‐ Kepatuhan terhadap mekanisme
‐ Keterlibatan stake holders
3 Dokumentasi ‐ Adanya dokumen Master Plan
yang lengkap
‐ Pelaksanaan Master Plan ‐ Digunakan sebagai acuan
implementasi TIK
4 Implementasi ‐ Master Plan dijabarkan dalam
rencana kerja yang lebih detil ‐ Dokumentasi rencana kerja
detil
‐ Evaluasi dan revisi rencana kerja Master Plan
5 Pembiayaan ‐ Unsur pembiayaan dalam
dokumen RPJMD atau RKPD ‐ Kesesuaian jumlah
pembiayaan
‐ Penyerapan anggaran pembiayaan
Hasil pemeringkatan keseluruhan :
PERBANDINGAN NILAI E‐GOVERNMENT PROVINSI RIAU TAHUN 2015 DENGAN
TAHUN 2014
DIMENSI 2014 2015
KEBIJAKAN 2,21 0
KELEMBAGAAN 2,53 0
INFRASTRUKTUR 2,14 0
APLIKASI 2,17 0
PERENCANAAN 1,93 0
RATA ‐ RATA 2,20
(KURANG)
0 (TIDAK MENGIKUTI PEMERINGKATAN)
RANGKUMAN ASESMEN PROVINSI RIAU
Hasil asesmen keseluruhan dimensi untuk Provinsi Riau adalah TIDAK ADA, karena
Provinsi Riau tidak mengikuti kegiatan Pemeringkatan e‐Government tingkat
Provinsi tahun 2015.
Dilihat dari nilai e‐Government Provinsi Riau tahun lalu yang masih jauh dari ideal
memang disebabkan karena masih kurangnya beberapa kriteria penilaian. Berikut
adalah beberapa saran untuk meningkatkan nilai e‐Government Provinsi Riau tahun
berikutnya :
‐ Adanya komitmen dari stake holder dan jajarannya tentang pentingnya
percepatan pelaksanaan e‐government untuk meningkatkan peringkat e‐
government Provinsi Riau.
‐ Jika komitmen sudah ada, indikator‐indikator yang ada pada setiap dimensi
penilaian dapat diperkuat
‐ Menyiapkan dengan serius kalau perlu dibentuk tim khusus untuk menyiapkan
bahan‐bahan yang akan menjadi dasar penilaian dan tim yang berangkat untuk
mengikuti pemeringkatan yang memahami betul seluk beluk e‐Government
Provinsi Riau.
SUB INDIKATOR NILAI E‐GOVERNMENT
NO. SUB INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI PERSENTASE
1 Jumlah desa online desa 4 0 0 %
2 Jumlah jaringan komunikasi
dan informatika yang terhubung pada SKPD Pemprov Riau
jaringan 54 51 94,4 %
3 Jumlah SKPD yang
menerapkan e‐government secara terintegrasi, aman dan handal
SKPD 30 11 36,7 %
Rincian Capaian Sub Indikator selengkapnya sebagai berikut :
1) Jumlah desa online
Target : 4 desa
Realisasi : 0 desa
Pada awal tahun anggaran di targetkan akan memasang jaringan komunikasi dan
informatika di 4 desa yaitu desa sentra produktif di Kabupaten Rokan Hilir (desa
Raja Bejamu dan desa Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi) dan di Kabupaten
Bengkalis (desa Teluk Letak dan desa Prapat Tunggal, Kecamatan Bengkalis),
namun karena ada kesalahan kode rekening, sehingga direvisi pada anggaran
APBD‐P 2015 dan targetnya hanya 2 desa saja. Akan tetapi APBD‐P baru disahkan
pada pertengahan Desember 2015 sehingga pekerjaan baru sampai tahap
2) Jumlah jaringan komunikasi dan informatika yang terhubung pada SKPD
Pemprov Riau
Target : 54 jaringan
Realisasi : 51 jaringan
Berikut Daftar Jaringan layanan komunikasi dan informatika yang dipasang oleh
Dinas Kominfo Provinsi Riau :
DAFTAR PEMASANGAN PERANGKAT
No
NAMA INSTANSI/BADAN/BIRO PERANGKATBIRO
WIRELE SS
FIBER OPTIC
WIRE /
UTP
1 2 3
4
1
Biro Administrasi Pemerintahan Umum2
Biro Hukum dan HAM3
Biro Hubungan Masyarakat4
Biro Administrasi Pembangunan5
Biro Administrasi Perekonomian danSDA
6
Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat7
Biro Umum8
Biro Administrasi Kemasyarakatan9
Biro OrganisasiDINAS
1
Dinas Bina Marga1 2 3
4
5
Dinas Kesehatan6
Dinas Pendapatan7
Dinas Sosial8
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi danKependudukan
9
Dinas Perhubungan10
Dinas Komunikasi dan Informatika11
Dinas Perikanan dan Kelautan12
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil danMenengah
13
Dinas Pemuda dan Olahraga14
Dinas Energi dan Sumber daya Mineral15
Dinas Perindustrian dan Perdagangan16
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif17
Dinas Pertanian dan Peternakan18
Dinas PerkebunanBADAN
1
Badan Perencanaan PembangunanDaerah
2
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik3
Badan Lingkungan Hidup4
Badan Ketahanan Pangan5
Badan Penanaman Modal dan PromosiDaerah
6
Badan Perpustakaan, Arsip danDokumentasi
7
Badan Pemberdayaan Masyarakat,Pemerintahan dan Pembangunan Desa
8 Badan Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak dan KB
9 Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
10 Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah
1 2 3
4
13 Badan Penelitian dan Pengembangan14 Badan Pengelola Perbatasan Daerah
15 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
SKPD LAINNYA
1 Inspektorat
2 Satpol PP
3 RSUD Arifin Achmad
4 RSJ Tampan
5 RSUD Petala Bumi
6 Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan
7 Sekretariat DPRD
8 Sekretariat Korpri
9 Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia
Daerah
LAINNYA
1 GEDUNG DAERAH
2 RUANG GUBERNUR
3 RUANG WAGUB
4 RUANG SEKRETARIS DAERAH
5 RUANG MELATI
6 RUANG KENANGA
7 KOMISI INFORMASI
8 RUANG VIDEO CONFERENCE
9 RUANG RAPAT PARIPURNA
Keterangan :
Perangkat Wireless
Fiber Optic
Kabel / UTP / Wire
3) Jumlah SKPD yang menerapkan e‐government secara terintegrasi, aman dan
handal
Target : 30 SKPD
Realisasi : 11 SKPD
Dalam hal ini kriteria SKPD yang telah menerapkan e‐government adalah SKPD
yang telah memiliki website (aktif), aplikasi e‐office (aktif) atau pun memiliki
aplikasi lain (aktif) yang berhubungan dengan tupoksi kerja SKPD tersebut. Begitu
pula dengan infrastruktur dan sumber daya manusianya sudah bisa dikatakan
cukup memadai. Namun ini baru sebatas SKPD yang telah ditinjau langsung ke
lapanngan oleh tim percepatan e‐government Provinsi Riau. Berikut beberapa
SKPD tersebut :
NO. NAMA SKPD KETERANGAN
1 2 3
1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau
‐ Memiliki website bappeda.riau.go.id ‐ e‐office ada
‐ memiliki aplikasi berbasis web yaitu e‐planning dan simonev
2 Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau
‐ memiliki e‐office
‐ memiliki forum bedah buku online
3 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Riau
‐ memiliki website bpkad.riau.go.id ‐ memiliki e‐office
‐ memiliki aplikasi berbasis web SIPKD dan aplikasi berbasis desktop ASET
4 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Riau
‐ memiliki website bp2t.riau.go.id ‐ memiliki e‐office
1 2 3
5 Dinas Bina Marga
‐ memiliki website binamarga.riau.go.id ‐ memiliki e‐office
‐ memiliki aplikasi kerusakan jalan
6 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau
‐ memiliki website disdik.riau.go.id
‐ memiliki aplikasi DAPODIK dan aplikasi guru bantu
‐ memiliki e‐office
7 Dinas Komunikasi Informatika Provinsi Riau
‐ memiliki website diskominfo.riau.go.id ‐ memiliki e‐office
‐ memiliki aplikasi SDDKD, riau drive, mail, data hosting
8 Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau
‐ memiliki website dipenda.riau.go.id ‐ memiliki aplikasi pajak
kendaraan
9 Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Riau
‐ memiliki website
‐ memiliki aplikasi DB Olahraga
10 Dinas Kesehatan Provinsi Riau
‐ memiliki website dinkes.riau.go.id ‐ memiliki e‐office ‐ memiliki aplikasi
11 RSUD Arifin Ahmad Provinsi Riau
Dengan meningkatnya keterbukaan informasi publik di Provinsi Riau, diharapkan
dapat mewujudkan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Untuk
mengukur keberhasilan sasaran tersebut, indikator kinerjanya adalah Nilai
Keterbukaan Informasi Provinsi Riau.
Gambaran capaian sasaran Meningkatnya Keterbukaan Informasi Publik di Provinsi
Riau adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
Nilai Keterbukaan Informasi Provinsi Riau 39,36 30,569 77,67 %
Penilaian dilakukan oleh tim dari Komisi Informasi Pusat dalam kegiatan
Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik yang terdiri dari Komisoner KI
Pusat sebagai pengarah, Tenaga Ahli dan Asisten Ahli serta Staf Administrasi sebagai
pelaksana teknis lapangan. Kegiatan ini secara keseluruhan berlangsung dari bulan
Oktober 2015 sampai dengan Desember 2015. Pemeringkatan keterbukaan
informasi kategori Badan Publik Provinsi tahun 2015 ini hanya diikuti oleh 15 dari 34
Meningkatnya Keterbukaan
Informasi Publik di Provinsi Riau
METODOLOGI PENILAIAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
Kegiatan Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Badan Publik ini menggunakan
metode penyebaran Kuesioner Penilaian Mandiri (Self Assessment Questionaire) ke
seluruh Badan Publik, yang kemudian dari hasil penilaian yang dilakukan oleh Badan
Publik itu sendiri dilakukan verifikasi dan visitasi setelah dilakukan pemeringkatan
sementara berdasarkan dokumen pembuktian yang berada di website badan Publik
dan/atau hard copy/soft copy yang dilampirkan pada saat pengembalian kuesioner.
Penggunaan metode self‐assessment ini dipilih oleh KI Pusat atas dasar
pertimbangan sebagai mekanisme atau cara untuk mendorong perbaikan Badan
Publik dalam mengelola informasi sesuai dengan UU No. 14 Tahun 2008, dengan
harapan akan terjadi refleksi atas kinerja kelembagaan dan munculnya pemahaman
dalam mengelola informasi publik.
Pada tahun ini penilaian lebih ditekankan pada indikator pengelolaan dan
pendokumentasian informasi publik mengingat pelaksanaan UU KIP telah berjalan
5 tahun. Dengan melaksanakan indikator ini diharapkan Badan Publik akan dapat
memulai pengelolaan dan pendokumentasian informasi publik yang telah
diumumkan dan disediakan pada tahun‐tahun sebelumnya. Dengan demikian
implementasi UU KIP tidak hanya sekedar sebagai formalitas semata, namun benar‐
benar dapat menjadi andalan mewujudkan keterbukaan informasi yang selaras
Komisi Informasi melakukan 4 (empat) tahapan penilaian, yaitu :
1. Tahap Pengiriman Kuesioner
Kuesioner yang ditujukan kepada Pimpinan Badan Publik telah dikirimkan pada
tanggal 21 Oktober 2015. Proses pengembalian kuesioner ke Tim Penilai Komisi
Informasi Pusat ditutup pada tanggal 23 November 2015.
Kuesioner yang telah dikirim ke Badan Publik terdiri atas pertanyaan‐pertanyaan
untuk dapat dilakukan penilaian secara mandiri, dengan bobot penilaian per
indikator sebagai berikut :
‐ Indikator Mengumumkan Informasi Publik, bobot nilai 25%
‐ Indikator Menyediakan Informasi Publik, bobot nilai 20%
‐ Indikator Pelayanan Informasi Publik, bobot nilai 25%
‐ Indikator Pengelolaan dan Pendokumentasian Informasi publik, bobot nilai
30%
2. Tahap Verifikasi Situs/Portal dan Softfile Data Dukung
Verifikasi terhadap kuesioner yang telah diisi oleh Badan Publik dilakukan
penilaian oleh Tim Penilai Komisi Informasi Pusat melalui media situs/portal dan
softfile data dukung yang dilampirkan oleh Badan Publik. Verifikasi situs/portal
ditekankan untuk melihat informasi berkala yang diatur pada pasal 9 UU KIP.
3. Tahap Verifikasi Lanjutan Acak (VLA)
VLA dilakukan oleh Tim Penilai KI Pusat dengan mengirimkan permintaan data
oleh Badan Publik. VLA dikirimkan melalui surat elektronik (email) kepada 20
Badan Publik dengan nilai tertinggi untuk kategori masing‐masing badan Publik.
4. Tahap Visitasi Badan Publik
Tahap ini dilakukan terhadap 10 Badan Publik dengan nilai tertinggi per
kategori. Visitasi ditekankan untuk menilai informasi setiap saat, pelayanan
informasi publik serta pengelolaan dan pendokumentasian informasi publik
yang dilakukan pada awal bulan Desember 2015.
PENGUKURAN NILAI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PROVINSI RIAU TAHUN
2014 :
1. Tahap Pengiriman/Pengisian Kuesioner
Kuesioner yang telah diisi oleh Dinas Kominfo Provinsi Riau terdapat pada
lampiran‐5.
Kuesioner yang telah diisi telah dikirimkan kembali ke Komisi Informasi Pusat
melalui email.
2. Tahap Verifikasi Situs/Portal dan Softfile Data Dukung
Kuesioner yang telah diterima oleh KI Pusat, dinilai dengan memverifikasi
kuesioner tersebut melalui media situs/portal dan soft file data dukung yang
telah dilampirkan oleh Dinas Kominfo Provinsi Riau. Sampai pada tahap ini
Dinas Kominfo mendapat nilai 30,569.
3. Tahap Verifikasi Lanjutan Acak (VLA)
Karena kurangnya koordinasi antara Dinas Kominfo Provinsi Riau dan KI Pusat,
Provinsi Riau gagal mengikuti tahap Verifikasi Lanjutan Acak (VLA).
4. Tahap Visitasi Badan Publik
Karena tahap 3 yaitu verifikasi Lanjutan Acak batal diikuti, maka secara
otomatis Provinsi Riau juga tidak mengikuti tahap 4 (Visitasi badan Publik)
sehingga nilai 30,569 menjadi nilai akhir keterbukaan informasi publik Provinsi
Riau tahun 2015. Ini sesuai dengan surat dari PPID Komisi Informasi Pusat
tentang permintaan infomasi mengenai nilai keterbukaan informasi Provinsi
Riau tahun 2015 (lampiran‐6).
Peringkat Provinsi Nilai Keterbukaan Informasi
1. Aceh 94,111
2. Jawa Timur 88,639
3. Kalimantan Timur 81,188
4. Nusa Tenggara Barat 80,417
5. Jawa Tengah 74,861
6. Jawa Barat 72,994
7. Kalimantan Barat 71,623
8. Banten 71,172
9. Sumatera Selatan 70,397
Penilaian Provinsi Riau secara kuantitatif :
BADAN PUBLIK NILAI
Provinsi Riau 30,569
Rata‐Rata Keterbukaan Informasi Kategori Badan Publik Provinsi (15 Provinsi)
49,946
Grafik perbandingan nilai keterbukaan informasi Provinsi Riau dengan nilai rata‐rata
Badan Publik Provinsi :
PERBANDINGAN NILAI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PROVINSI RIAU TAHUN
2015 DENGAN TAHUN 2014
Terdapat perbedaan metode pengukuran nilai keterbukaan informasi publik tahun
2014 dengan tahun 2015, pada tahun 2015 ada tambahan tahap penilaian yaitu
tahap Verifikasi Lanjutan Acak (VLA). Namun hanya untuk diketahui berikut nilai
keterbukaan informasi Provinsi Riau tahun 2015 bila disandingkan dengan tahun
sebelumnya (2014) :
BADAN PUBLIK 2014 2015
PROVINSI RIAU 17,4 30,569
Rata‐Rata Keterbukaan Informasi Kategori Badan Publik Provinsi
50,64 49,946
Dengan Skala Nilai Keterbukaan Informasi = 0 ‐ 100, semakin besar nilai yang
diperoleh, maka tingkat kepatuhan Badan Publik terhadap UU No. 14 Tahun 2008
semakin tinggi. Secara umum hasil penilaian self assessment, verifikasi
website/portal, softfile data dukung, verifikasi acak lanjutan dan visitasi, nilai rata‐
rata keterbukaan informasi Badan Publik kategori Badan Publik Provinsi adalah :
49,946.
Dilihat dari nilai keterbukaan informasi publik Provinsi Riau yang masih jauh dari
ideal memang disebabkan karena masih kurangnya beberapa kriteria penilaian.
Berikut adalah beberapa saran untuk meningkatkan nilai keterbukaan Provinsi Riau
tahun berikutnya :
Adanya komitmen dari stake holder serta jajaran terkait untuk mengikuti
pemeringkatan (melakukan persiapan yang matang, kalau perlu dibentuk tim
khusus untuk mempersiapkan bahan‐bahan yang akan menjadi dasar penilaian)
Memperhatikan lagi surat‐surat perjanjian dengan pihak ke‐3, DIP (Daftar
Informasi Publik) serta ketersediaan dokumen pendukung dari peraturan
perundang‐undangan, keputusan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Provinsi Riau dan perlu diperhatikan lagi untuk laporan keuangan yang sudah
diaudit karena ini semua adalah informasi yang harus disediakan oleh Badan
Publik (Saran dari Komisi Informasi Pusat).
SUB INDIKATOR NILAI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK :
NO. SUB INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI PERSENTASE
1. Jumlah SKPD di lingkungan
Pemerintah Provinsi Riau dengan nilai keterbukaan informasi publik > 50
SKPD 10 3 30 %
2. Jumlah Pengunjung website
resmi dan media online yang dikelola Diskominfo Provinsi Riau
Orang 260.000 429.271 165 %
Rincian selengkapnya untuk setiap sub indikator adalah sebagai berikut :
1) Jumlah SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dengan nilai keterbukaan
informasi publik > 50
Target : 10 SKPD
Realisasi : 3 SKPD
Yaitu : Dinas Kominfo Provinsi Riau, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Riau,
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Riau.
Pada tahun 2015 ini tidak dilaksanakan Pemeringkatan Keterbukaan Informasi,
oleh karena itu penilaian berdasarkan hasil pemeringkatan tahun lalu.
No SKPD NILAI
1 Dinas Kominfo Provinsi Riau
2 Dinas Pendapatan Daerah 60
3 Biro Keuangan Setdaprov Riau 59
*Dinas Kominfo Provinsi Riau sebagai pelopor keterbukaan informasi Provinsi Riau
2) Jumlah Pengunjung website resmi dan media online yang dikelola Diskominfo
Provinsi Riau
Target : 260.000 pengunjung
Realisasi : 429.271 pengunjung
Jumlah tersebut berasal dari 3 website yang dikelola Dinas Kominfo Provinsi
Riau yaitu :
- www.riau.go.id : 169.877
- www.diskominfo.riau.go.id : 14.852
- www.mediacenter.riau.go.id : 244.542 +
429.271 pengunjung
*) www.riau.go.id merupakan website resmi Pemerintah Provinsi Riau yang
dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau .
*) www.diskominfo.riau.go.id merupakan website resmi Dinas Komunikasi dan
Informatika Provinsi Riau yang dikelola Dinas Kominfo Provinsi Riau
*) www.mediacenter.riau.go.id merupakan website resmi media center Dinas
Komunikasi dan Informatika dan Provinsi Riau yang dikelola Dinas Kominfo
Provinsi Riau
REKAPITULASI PENGUNJUNG WEBSITE TAHUN 2015
www.riau.go.id
No Bulan Jumlah Pengunjung Web
http://riau.go.id
1 Januari 9910
2 Februari 11228
3 Maret 13635
4 April 13903
5 Mei 13931
6 Juni 12532
7 Juli 10369
8 Agustus 16288
9 September 16336
10 Oktober 20141
11 Nopember 17108
12 Desember 14496
Total 169877
REKAPITULASI PENGUNJUNG WEBSITE TAHUN 2015
http://diskominfo.riau.go.id
NO BULAN
Jumlah Pengunjung
http://diskominfo.riau.go.id
1 JANUARI 596
2 FEBRUARI 578
3 MARET 503
4 APRIL 929
5 MEI 1968
6 JUNI 2265
7 JULI 630
8 AGUSTUS 1381
9 SEPTEMBER 1198
10 OKTOBER 1835
11 NOPEMBER 1495
12 DESEMBER 1474
TOTAL 14852
REKAPITULASI PENGUNJUNG WEBSITE TAHUN 2015
http://mediacenter.riau.go.id
No Bulan Jumlah Pengunjung Web
http://mediacenter.riau.go.id
1 Januari 14215
2 Februari 12132
3 Maret 15057
4 April 16263
5 Mei 16482
6 Juni 18002
7 Juli 15408
8 Agustus 20500
9 September 21452
10 Oktober 27369
11 Nopember 25515
12 Desember 42147
Total 244542
Dengan meningkatnya kualitas SDM bidang komunikasi dan informatika, diharapkan
dapat mewujudkan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Untuk
mengukur keberhasilan sasaran tersebut, indikator kinerjanya adalah Jumlah
Peserta Pelatihan Bidang Komunikasi dan Informatika yang Bersertifikat.
Gambaran capaian sasaran Meningkatnya Kualitas SDM Bidang Komunikasi dan
Informatika adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)
Jumlah peserta pelatihan bidang
Meningkatnya Kualitas SDM
Bidang Komunikasi dan
METODOLOGI PENGUKURAN JUMLAH PESERTA PELATIHAN BIDANG KOMUNIKASI
DAN INFORMATIKA YANG BERSERTIFIKAT
Pengukuran dilakukan dengan teknik pemberian skor (scoring) yaitu proses
pengubahan jawaban‐jawaban soal tes menjadi angka‐angka yang pasti atau dengan
kata lain pemberian skor merupakan tindakan kuantifikasi terhadap jawaban‐
jawaban yang diberikan tester ke dalam suatu tes. Angka‐angka hasil penilaian
selanjutnya diubah menjadi nilai‐nilai melalui proses‐proses tertentu.
Dalam hal pengukuran jumlah peserta pelatihan bidang komunikasi dan informatika
yang bersertifikat adalah dengan memberikan 45 soal berbentuk obyektif (pilihan
ganda) dengan 4 pilihan jawaban tanpa denda. Soal‐soal dapat dilihat pada
lampiran‐7 dan diberikan setelah pemaparan materi dan sesi tanya jawab selesai.
Rumusnya :
S = R x Wt
S = skor
R = jumlah jawaban benar
Wt = bobot yang diberikan tester pada setiap soal
Berikut hasil scoring seluruh peserta pelatihan :
Bersertifikat > 70
No. Nama R Wt (BOBOT) Skor Keterangan
1 2 3 4 5 6
1 Morpin Rusli 36 2 72 Sertifikat
2 M. Ali Zarmait 43 2 86 Sertifikat
3 Teguh saputra 34 2 68 ‐
4 Azhar S.IP 44 2 88 Sertifikat
5 Azri Tambusai 44 2 88 Sertifikat
6 T.Trijono 40 2 80 Sertifikat
7 M.Haris 36 2 72 Sertifikat
8 M.Harmaini 35 2 70 Sertifikat
9 Khoirul Azhar 39 2 78 Sertifikat
10 Rifki Brian 41 2 82 Sertifikat
11 Rudi Lebra 23 2 46 ‐
12 Yeni Puspita Dewi 38 2 76 Sertifikat
13 Wahyu Rianto 42 2 84 Sertifikat
14 Yustierman S.Sos 41 2 82 Sertifikat
15 M.Tamyus 37 2 74 Sertifikat
16 Endri Yunus 37 2 74 Sertifikat
17 Aspan Ritonga 27 2 54 ‐
18 Salmiati BS 36 2 72 Sertifikat
19 Asmidar 34 2 68 ‐
20 Aishah Dewi S.Kom 44 2 88 Sertifikat
21 Zaimah 35 2 70 Sertifikat
22 Siti Jumairoh 43 2 86 Sertifikat
23 Ruslita 37 2 74 Sertifikat
24 Neneng Turiana 30 2 60 ‐
25 Rosalia 30 2 60 ‐
26 Junias Tarigan 35 2 70 Sertifikat
27 Riska Apriandewa 37 2 74 Sertifikat
28 Sri Rahayu.S 41 2 82 Sertifikat
29 Mirnawati 37 2 74 Sertifikat
30 Husaini 38 2 76 Sertifikat
31 Pian Restumen Kasih Hulu 38 2 76 Sertifikat
32 Wendri Yansah 37 2 74 Sertifikat
1 2 3 4 5 6
37 Kusumawati Johan 34 2 68 ‐
38 Rizki Anggara 36 2 72 Sertifikat
39 Harry Kurniawan 37 2 74 Sertifikat
40 Al Hafis 36 2 72 Sertifikat
41 Iman Priyadi 43 2 86 Sertifikat
42 Syaifullah AR 41 2 82 Sertifikat
43 Rendy Guntara 41 2 82 Sertifikat
44 Edy Suhendri 37 2 74 Sertifikat
45 Efraim Manasye N 37 2 74 Sertifikat
46 M. Syukri Ernawan 38 2 76 Sertifikat
47 Sony Farino 35 2 70 Sertifikat
48 Amrizal 33 2 66 ‐
49 Jamilawati 44 2 88 Sertifikat
50 Hamrullah 39 2 78 Sertifikat
51 Amrizal 40 2 80 Sertifikat
52 Wendy Adhitia Dicken 41 2 82 Sertifikat
53 Ali Supian Syahputra 42 2 84 Sertifikat
54 Dedi Permana 43 2 86 Sertifikat
55 Rizky Pratama 38 2 76 Sertifikat
56 M.Jundi Alfaruqi 37 2 74 Sertifikat
57 Annur Zuhri 44 2 88 Sertifikat
58 Ahmad Iqbal 44 2 88 Sertifikat
59 Vinsensius Hartanto 17 2 34 ‐
60 Febrino Hidayat 37 2 74 Sertifikat
61 Rosi Yanti, S.Psi 37 2 74 Sertifikat
62 Wahyudi 43 2 86 Sertifikat
63 Zulkifli 38 2 76 Sertifikat
64 Hendri Putra 35 2 70 Sertifikat
65 Rusdianto 33 2 66 ‐
66 Muhammad Rais 40 2 80 Sertifikat
67 Bhayu Kartika 39 2 78 Sertifikat
68 Gustiar Gultom 15 2 30 ‐
69 Melati Gadis Medta 45 2 90 Sertifikat
70 Zulfikar 43 2 86 Sertifikat
71 Eriyanto 27 2 54 ‐
72 Purnawan 35 2 70 Sertifikat
73 Suharto 36 2 72 Sertifikat
74 Anto Suratman 36 2 72 Sertifikat
75 Desi Kumalasari 40 2 80 Sertifikat
PENGUKURAN KINERJA
SKPD : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI RIAU
Tahun Anggaran : 2015
SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
REALISASI %
STRATEGIS
- Jumlah desa online
‐ Jumlah jaringan
komunikasi dan
- Jumlah SKPD yang
(1) (2) (3) (4) (5)
‐ Jumlah SKPD di
lingkungan
- Jumlah Pengunjung
website resmi dan
75 orang 63 orang