• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Perencanaan - Bappeda Kab. Probolinggo Bab I sd VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dokumen Perencanaan - Bappeda Kab. Probolinggo Bab I sd VI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, lebih mengutamakan pelaksanaan desentralisasi yang memberikan keleluasaan dan sebagian besar kewenangan kepada daerah untuk penyelenggaraan otonomi daerah, kewenangan untuk menentukan dan melaksanakan kebijakan menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance)

merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penerapan dan pengembangan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, bersih dan bertanggung jawab

(akuntabel).

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Oleh karena itu, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu disusun Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo Tahun 2008-2013, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo

2. Landasan Hukum

Rencana Strategis (Renstra) KecamatanBantaranKabupaten Probolinggo disusun atas dasar:

(2)

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;

h. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 10 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Probolinggo;

i. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 8 Tahun 2008 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Probolinggo Tahun 2005 – 2025;

j. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 7 Tahun 2008 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 – 2013;

k. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Probolinggo Tahun 2000 – 2010; l. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Transparansi dan Partisipasi dalam Perencanaan Pembangunan;

(3)

2.2. Landasan Operasional : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Kecamatan Bantaran adalah memberikan arah penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Kecamatan Bantaran. Adapun tujuannya adalah untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima) tahun ke depan, dalam rangka kelanjutan pembangunan jangka panjang, sehingga secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita (visi) yang telah ditetapkan.

Selanjutnya Renstra-SKPD ini menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dikenal dengan sebutan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), yaitu dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun

4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, berisi latar belakang penyusunan Renstra Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN berisi Tugas, Fungsi, dan StrukturKecamatan Bantaran , sumber daya kecamatan, kinerja pelayanan kecamatan, dan tantangan dan peluang pengembangan pelayanan kecamatan.

(4)

hidup strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, berisi visi dan misi Kecamatan Bantarantujuan dan sasaran jangka menengah kecamatan, serta strategi dan kebijakan.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF, berisi program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatifyang merupakan kewenangan Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo.

(5)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN

1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan

Sesuai dengan Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 39 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo, tugas, fungsi dan struktur organisasi di Kecamatan Bantaran tersusun sebagai berikut:

1.1. Tugas

a. Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten ;

b. Kecamatan dipimpin oleh seorang camat yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah ;

c. Camat merupakan koordinator penyelenggara pemerintah diwilayah kerjanya.

1.2. Fungsi

Kecamatan mempunyai fungsi :

a. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;

b. pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban; c. pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan;

d. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; e. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat

kecamatan;

f. pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan.

1.3. Struktur

Struktur Organisasi Kecamatan, terdiri dari : a. Camat ;

b. Sekretariat ;

c. Seksi Pemerintahan ;

d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban ; e. Seksi Perekonomian ;

f. Seksi Pembangunan ;

(6)

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Sumber Daya Kecamatan

2.1. Sumber Daya Alam

2.1.1. Kondisi dan Potensi Geografis CAMAT BANTARAN

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SEKCAM

SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN

KEUANGAN

KA. SEKSI PEMBANGUNAN KA. SEKSI

PEREKONOMIAN KA.SEKSI

PEMERINTAHAN KETERTTIBANKA. SEKSI

UMUM

KA. SEKSI KESEJAHTERAAN

(7)

Kecamatan Bantaran terletak di wilayah Kabupaten Probolinggo yang berada dibagian tengah selatan dari Ibukota Kabupaten Probolinggo ke arah Timur dengan batas-batas :

Utara : Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo Timur : Kecamatan Leces

Selatan : Kecamatan Kuripan Barat : Kecamatan Wonomerto

Ditinjau dari ketinggian diatas permukaan air laut, Kecamatan Bantaran berada pada ketinggian 0 sampai 100 meter. Ibukota Kecamatan Bantaran kira-kira berada pada ketinggian + 87 meter diatas permukaan air laut. Dintinjau dengan indikator curah hujan adalah sebabai berikut :

Curah hujan terbesar : 454 mmHg. Curah hujan terkecil : 41 mmHg.

Temperatur udara di Kecamatan Bantaran seperti kecamatan Lainnya yang berketinggian ±0 sampai 250 meter diatas permukaan air laut. Suhu udaranya relatif panas sebagaimana daerah dataran rendah pada umumnya yaitu antara 36 º - 39 º C.

Tabel 1

LUAS WILAYAH KECAMATAN PER DESA (Ha)

NO DESA SAWAHTANAH KERINGTANAH JUMLAH

1. KARANGANYAR 120.824 164.711 285.535

2. BANTARAN 64.129 259.686 323.815

3. GUNUNG TUGEL 21.000 1.122.500 1.143.500

4. KEDUNGREJO 0.958 617.212 618.170

5. BESUK 149.833 92.837 242.670

6. PATOKAN 146.624 58.013 204.637

7. LEGUNDI 154.625 231.225 385.850

8. TEMPURAN 33.241 227.709 260.950

9. KROPAK 30.198 270.683 300.881

10. KRAMATAGUNG 81.484 364.336 445.820

JUMLAH 802.916 3.408.912 4.211.828

Sumber Kecamatan Dalam Angka

2.1.2. Sarana Prasarana Kecamatan

2.1.2.1. Sarana dan Prasarana SKPD

(8)

sarana prasarana (aset) daerah untuk mendukung pelaksanaan tugas, program dan kegiatan pelayanan masyarakat. Aset yang dikelola Kecamatan Bantaran meliputi seluruh aset yang ada, terdiri dari aset alat angkut/kendaraan dan aset alat kantor dan rumah tangga dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Kecamatan Bantaran, dapat kita lihat pada Tabel berikut :

Tabel 2

SARANA DAN PRASARANA KANTOR KECAMATAN BANTARAN

No. Jenis Jumlah Ket.

1. Sarana

- Meja Kerja 24 unit

- Kursi Kerja 32 unit

- Kursi Tamu 1 set

- Almari 12 unit

- Felling Kabinet 2 unit

- Meja Rapat 2 unit

- Podium 1 unit

- Komputer 4 unit 2 unit

rusak

- Bangku ruang tunggu 6 buah

- Laptop 1 unit

- Printer 1 unit

2. Prasarana

- Gedung Kantor 1 lokal Rusak

sedang

- Pendopo Kecamatan 1 lokal

- Musholah 1 lokal

- Tempat Parkir 1 lokal

- Kamar Mandi 1 lokal Tidak Layak

2.1.2.2. Sarana dan Prasarana Transportasi

1. Untuk menunjang tugas-tugas pelayanan bagi masyarakat juga perlu adanya sarana transportasi. Di Kecamatan Bantaran terdapat sarana dan prasarana transportasi komunikasi dapat kita lihat pada tabel-tabel sebagai berikut :

(9)

SARANA PRASARANA TRANSPORTASI KECAMATAN BANTARAN TAHUN 2013

N

O JENIS KENDARAAN JUMLAH

KETERANGAN

1. ISUZU PANTHER 1 UNIT KONDISI BAIK

2. SUZUKI NEW SMASH 1 UNIT KONDISI BAIK

3. SUZUKI SOGUN 125 3 UNIT KONDISI BAIK

4. SUZUKI TITAN 125 2 UNIT KONDISI BAIK

5. HONDA WIN 1 UNIT BAIK

6. GARUDA 1 UNIT RUSAK BERAT

Kondisi 1 Maret 2013

2.1.2.3. Sarana dan Prasarana Pendidikan

Prioritas Pertama pembangunan di Kabupaten Probolinggo adalah Pendidikan, maka dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Probolinggo adalah pemerataan layanan pendidikan. Berikut adalah sarana Pendidian di Kecamatan Bantaran dapat kita pada tabel :

Tabel 4.

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN KEC. BANTARAN

No. Sarana

3 SLTP/MTs 7 829 112

4 SLTA/MA 2 56 14

Sumber data : Kecamatan Dalam Angka

2.1.2.4. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Kesehatan adalah Prioritas kedua dalam pembangunan di Kabupaten Probolinggo. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan, pemerintah harus memperhatikan layanan kesehatan disamping pendidikan. Maka dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Probolinggo juga memperhatikan pemerataan layanan kesehatan. Pada tabel berikut ini adalah sarana kesehatan di Kecamatan Bantaran :

Tabel 5

DATA FASILITAS KESEHATAN KECAMATAN BANTARAN

No. Sarana Kesehatan Jumlah Keterangan

(10)

2 Puskesmas Pembantu 3

3 Posyandu 53

4 Polindes 6

5 Dokter 1

6 Perawat 3

7 Bidan 1

8 Bidan Desa 8

9 Dukun Bayi 28

10 Praktek Dokter 1

2.2. Sumber Daya Manusia

2.2.1. Kondisi Demografis Kecamatan

Penduduk merupakan obyek pembangunan sekaligus juga subyek pembangunan.Oleh karena itu data kependudukan sangat dibutuhkan dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Jumlah penduduk Kecamatan Bantaran adalah sebanyak 44.094 jiwa yang terdiri dari :

1. Penduduk laki – laki : 21.237. jiwa 2. Penduduk perempuan : 22.857. Jiwa

3. Sex Ratio : 1.09

4. Kepadatan : 944 Jiwa/Km2

2.2.2. Sosial Budaya

Keragaman sosial budaya di Indonesia juga mewarnai keberadaan suku dan budaya masyarakat di Kecamatan Bantaran. Diantaranya adanya suku Cina, Arab, Jawa dan Madura. Namun yang mendominasi adalah suku Madura yang tersebar di 10 desa. Begitu juga dengan adanya beragam agama yang dianut oleh penduduk Kecamatan Bantaran, diantara penduduk yang beragama Islam sebanyak 99,83 %, yang beragama Kristen Protestan 0,02% dan beragama Hindu 0,0% serta agama Katholik sebanyak 0,03% sedangkan yang Budha sebanyak 0,2%.

2.2.3. Susunan Kepegawaian SKPD

(11)

untuk memberikan arah dan tolak ukur yang jelas dari tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.

Untuk itu keberadaan sumber daya manusia aparatur memiliki peran yang cukup dominan dalam pencapaian tujuan pemerintahan kecamatan secara efktif dan efisien yang harus didukung dengan keberadaan pegawai yang cukup memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Disamping itu harus didukun pula dengan suasana kerja yang kondusif, melalui hubungan kerja yang dibangun secara kekeluargaan dan demokratis sehingga RENSTRA Kecamatan Bantaran Tahun 2008-2013 dapat bermanfaat dalam mengembangkan kreativitas individual maupun kelompok (team work).

Dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan serta pemberian pelayanan pada masyarakat, Kecamatan Bantaran didukung oleh 31 (tiga puluh satu) orang pegawai sebagai mana digambarkan dalam tabel berikut ;

Tabel 6

Susunan Kepegawaian Kecamatan Bantaran Berdasarkan Struktural

Tingkat Jabatan Jumlah

Eselon III A 1 orang

Eselon III B 1 orang

Eselon IV A 5 orang

Eselon IV B 2 orang

Staff + Sukwan 19 orang

Jumlah 28 orang

Kondisi 30 September 2013

Tabel 7

Susunan Kepegawaian Kecamatan Bantaran Berdasarkan Golongan Ruang

Golongan Ruang Jumlah

IV 3 orang

III 13 orang

II 3 orang

Honorer 3 orang

Sukwan 6 orang

Jumlah 28 orang

Kondisi 30 September 2013

(12)

Sesuai dengan Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 39 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan Bantaran yang mempunyai tugas– tugas dalam membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan. Utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat, sesuai dengan perencanaan program dan kegiatan. Adapun bentuk pelayanan yang merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan visi dan misi kecamatan adalah sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat;

2. Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan Kecamatan;

3. Pengumpulan dan pengolahan data pemerintahan dan kependudukan;

4. Pengkoordinasian dengan instansi terkait di bidang administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian, dan keuangan;

(13)

6. Penyiapan bahan pengkoordinasian, pengawasan, dan pengendalian kegiatan di bidang pemerintahan dan kependudukan di Kecamatan;

7. Perumusan program pembinaan perekonomian masyarakat dan lingkungan hidup;

8. Penyelenggaraan, pembinaan, dan pengawasan ketentraman dan ketertiban serta perlindungan masyarakat;

9. Pelayanan informasi pembangunan dan pemberian perizinan/ rekomendasi.

3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan Tantangan :

Bidang Pemerintahan : Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya dokumen Kependudukan yang sangat kurang,

Bidang Pembangunan : Perencanaan yang bersifat klasik tersusun dari bawah masih banyak kendala terbenturnya polemik politik serta masih bersifat keingingan bukan bersifat kebutuhan yang cenderung menjadi kendala dalam perencanaan -perencanaan dari desa.

Bidang Perekonomian : akibat potensi desa dan dan sumber daya manusia yang terbatas mengakibatkan Pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah.

Peluang :

(14)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASAR TUGAS DAN FUNGSI

1. Identifikasi permasalahan

Tugas, Fungsi dan Strusktur Kecamatan Bantaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 39 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, Kecamatan Bantaran yang mempunyai tugas – tugas dalam membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan. Namun dalam pelaksanaan dari tugas dan fungsi tidak terlepas dari permasalahan –permasalahan, antara lain sebagai berikut :

- Munculnya potensi ketidakpuasan yang mengarah kepada tindakan anarkis;

- Inkonsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan penganggaran bagi setiap seksi yang ada di kecamatan;

- Kinerja aparatur yang belum optimal, kurang inovatif dan kreatif;

- Belum meratanya tingkat kompetensi Sumber Daya Aparatur dalam mengemban mandat kewenangan organisasi yang sangat strategis;

- Sudah tidak memadainya beberapa sarana pendukung kantor dalam menunjang kelancaran fungsi organisasi;

- Manajemen keuangan organisasi relative masih kurang terkelola secara optimal;

- Penyampaian rencana tahunan seringkali mengalami keterlambatan.

- Pemberdayaan masyarakat yang kurang maksimal;

(15)

2. Telaah Visi, Misi dan Program Bupati dan Wabup

Setiap Renstra harus berpedoman pada Visi dan Misi Kabupaten Probolinggo, agar dalam pencapaia tujuan pembangunan terdapat sinkronisasi. Dalam hal ini visi dan misi Kecamatan Bantaran sesuai dengan RPJMP Kabupaten Probolinggo.

Kecamatan Bantaran Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan bersih, dalam 2 tahun yang lalu sudah bekerjasama dengan PNPM, dalam proses penyusunan rencana kegiatan kedepan yang digali dari musyawarah tingkat desa dengan memerhatikan usulan prioritas serta melihat kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak, penerapan yang cepat dan tepat dalam pelayanan pembuatan KTP, KK termasuk pembuatan rekomendasi Akte Kelahiran.

3. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Melihat dari segi geografis Kecamatan Bantaran yang terletak di wilayah Kabupaten Probolinggo yang berada dibagian tengah selatan dari Ibukota Kabupaten Probolinggo ke arah Timur dengan batas-batas :

Utara : Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo Timur : Kecamatan Leces

Selatan : Kecamatan Kuripan Barat : Kecamatan Wonomerto

Ditinjau dari ketinggian diatas permukaan air laut, Kecamatan Bantaran berada pada ketinggian 0 sampai 100 meter. Ibukota Kecamatan Bantaran kira-kira berada pada ketinggian + 87 meter diatas permukaan air laut.

4. Penentuan Isu – Isu Strategis

(16)

perencanaan program dan kegiatan. Adapun bentuk pelayanan yang merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan visi dan misi kecamatan adalah sebagai berikut :

1. Struktur organisasi Kecamatan Bantaran berdasarkan pada peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo,

2. Belum maksimalnya anggaran untuk kegiatan setiap kepala seksi sebagai pelaksana teknis tugas camat, disebabkan kode rekening untuk kecamatan hanya program rutin yang sama disetiap SKPD, sedangkan untuk menunjang tupoksi Kepala seksi tidak tercantum dalam Permendagri no.13 tahun 2006 tentang pengelolaan keuangan daerah.

3. Kekurangan personil (Sumber daya Manusia) yang menguasai Tehnologi Informatika Komputer.

4. Ketersediaan sarana informasi yang berbasis teknologi informasi yang memudahkan dan mempercepat komunikasi semua pihak di dalam maupun di luar negeri, meliputi : jaringan computer, internet, facsimile dan telepon.

5. Kesempatan berkontribusi terhadap perumusan kebijakan daerah masih terbatas hanya sebagai pelaksana teknis kewilayahan, sehingga kebijakan dengan konsep pembangunan kurang maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Hubungan dinamis dalam dengan masing-masing SKPD dengan pendekatan politik, teknokratik, parsitisifatif atas-bawah (top down) dan bawah-atas (bottom up).

(17)

8. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan pendidikan formal, pendidikan latihan dalam dan luar negeri bagi setiap pegawai;.

9. Mudahnya mengakses informasi yang lebih cepat, tepat, sehingga mudah dalam meningkatkan profesionalisme.

10.Perubahan yang terjadi dalam tatanan kehidupan sosial regional, nasional, maupun global serta saling mempengaruh antara berbagai faktor di dalamnya yang merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam perencanaan pembangunan daerah :

11.Semakin transparannya informasi melalui media elektronik dituntut peran Kecamatan Bantaran harus lebih responsif terhadap dinamika pembangunan masyarakat.

12.Tumbuhnya daya saing sumber daya Kecamatan menuntut peningkatan sumber daya manusia melalui Real Time Pelayanan di Kecamatan Bantaran dengan memanfaatkan potensi dan peluang serta mendongkrak Kabupaten Probolinggo sebagai Pusat Kota wisata, industri dan Pelayanan Jasa Terpadu.

13. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

BAB IV

(18)

A. Visi dan Misi Kecamatan Bantaran

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, Visi Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, dijabarkan sebagai berikut :

SEBAGAI PENGGERAK PENYELENGGARAAN KEPEMERINTAHAN

YANG BAIK DAN PROFESIONAL

Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara seluruh aparatur Kecamatan Bantaran dengan seluruh satuan kerja pada Pemerintah Desa dalam merealisasikan seluruh peran dan fungsi secara terpadu.

Secara filosofi visi tersebut dapat dijelaskan melalui makna yang terkandung di dalamnya, yaitu :

1. Sebagai penggerak : terkandung upaya dan peran Kecamatan Bantaran dalam mewujudkan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dan profesional.

2. Penyelenggaraan Kepemerintahan Yang Baik : adalah suatu kondisi penyelenggaraan kepemerintahan yang memenuhi kriteria partisipatif, menjujung tinggi supremasi hukum, transparan, akuntabel, tanggap terhadap kebutuhan masyarakat, berkeadilan, efisien dan efektif serta bervisi strategis.

3. Profesional : adalah suatu sifat dari aparatur yang dalam menjalankan tugasnya selalu bekerja sesuai prosedur, memiliki kemampuan yang berlandaskan ilmu dan kompetensi, selalu mengembangkan diri dalam bekerja sesuai dengan standar etik.

(19)

1. MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN AKUNTABEL

2. MENINGKATKAN PELAYANAN MELALUI PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA APARATUR YANG PROFESIONAL

Misi yang ditetapkan mengacu kepada peran aparatur kecamatan yang bersifat koordinasi wilayah, administrasi dan regulasi.

Agar visi dan misi dapat dilaksanakan dengan baik maka harus diketahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi dengan melalui analisa lingkungan, baik terhadap kondisi eksternal organisasi maupun kondisi internal organisasi.

Dengan melakukan analisa terhadap kondisi internal organisasi (berupa kekuatan dan kelemahan) serta kondisi eksternal organisasi (berupa peluang dan ancaman), maka akan dapat diidentifikasi beberapa aspek yang mungkin akan dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi organisasi.

Dalam Analisis Lingkungan Internal di Kecamatan Bantaran teridentifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :

a. Analisis Lingkungan

Sebelum menginjak pada penetapan cara yang akan ditempuh guna tercapainya sasaran untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, maka terlebih dahulu akan dilakukan analisis lingkungan, guna menilai facktor-faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun factor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Lingkungan Eksternal 1) Peluang

-  Keberadaan UU No. 17/2003 tentang keuangan Negara dan UU No. 25/2004 tentang system Perencanaan Pembangunan Nasional.

- Pelibatan masyarakat dalam proses perumusan kebijakan publik. - Penciptaan kebijakan yang kondusif.

- Pembuatan kebijakan dalam rangka penataan dan pengembangan Pertanian dan sektor informal lainya

(20)

2) Ancaman

- Munculnya potensi ketidakpuasan yang mengarah kepada tindakan anarkis (sebagai potensi konflik yang tinggi).

- Tinggi dan maraknya PKL degradasi terhadap eksistensi lingkungan, kekumuhan serta instabilitas keamanan lingkungan.

- Inkonsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan penganggaran

b. Lingkungan Internal 1) Kekuatan

- Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Bantaran - SDM secara kuantitatif sangat memadai;

- Tersedianya sarana-prasarana kantor dalam mendukung tugas pokok dan fungsi dalam Pelayanan Masyarakat

- Adanya ketersediaan dana yang senantiasa mendukung tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bantaran.

2) Kelemahan

- Kinerja aparatur yang belum optimal, kurang inovatif dan kreatif.

- Belum meratanya tingkat kopetensi SDM dalam mengemban mandat kewenangan organisasi yang sangat strategis.

- Sudah tidak memadainya beberapa sarana pendukung kantor dalam menunjang kelancaran fungsi organisasi.

- Manajemen keuangan organisasi relative masih kurang terkelola secara optimal.

- Penyampaian rencana tahunan seringkali mengalami keterlambatan.

Berdasarkan pada analisa lingkungan internal dan eksternal yang telah dilakukan, maka dapat ditetapkan faktor – faktor kunci keberhasilan sebagai berikut :

1. Adanya dukungan SDM yang memiliki keinginan untuk senantiasa meningkatkan wawasan dan pengetahuannya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bantaran.

2. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

(21)

4. Tersedianya prosedur dan metode kerja yang mendukung pencapaian visi dan misi organisasi.

A. Tujuan dan Sasaran

Tujuan (goal) adalah sebagai penjabaran dari misi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sedangkan sasaran (objective) yang merupakan penjabaran dari tujuan, adalah kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan yaitu biasanya satu tahun.

Adapun tujuan yang ditetapkan pada Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo dapat diuraikan sebagai berikut :

Tujuan ke 1 : Meningkatnya SDM aparatur Kecamatan Bantaran dalam Pelayanan kepada masyarakat.

Tujuan ke 2 : Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap Kebersihan, Keindahan serta ketentraman dan keamanan lingkungan.

Tujuan ke 3 : Meningkatnya Perekonomian dan Kesejahteraan masyarakat.

2.1 Sasaran Jangka Menengah Kecamatan

Sasaran merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam jangka waktu pendek.Sasaran merupakan penjabaran dan tujuan yang ditetapkan, yang memiliki indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan.

Untuk mencapai tujuan Kecamatan Bantaran ditetapkan sasaran sebagai berikut :

(22)

- Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keadaan lingkungan yang berpengaruh pada situasi dan kondisi daerah yang kondusif.

- Peningkatan perekonomian dan kesejahteraan tidak terlepas dari semua hal diatas, karena situasi dan kondisi yang kondusif sangat berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi.

C. Strategi dan Kebijakan

Strategi adalah cara atau usaha untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, dirancang secara konseptual, analitas, realitis, rasional dan komprehensif. Strategi ini diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan program.

Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang dipergunakan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan.

Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kecamatan Bantaran untuk mewujudkan tujuan adalah Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Dalam Mewujudkan Kesejahteraan.

Sedangkan program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah / Lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Instansi Pemerintah.

Berdasarkan hasil formulasi strategi yang telah dikembangkan dan ditetapkan, maka kebijakan yang diletakkan adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Menyiapkan rencana peningkatan layanan kepada masyarakat. b. Pengendalian

Menyelenggarakan monitoring dan evaluasi dalam menjaga konsistensi pelaksanaan rencana guna mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dengan mengedepankan pola koordinasi yang intensif.

c. Kompetensi

(23)

b. Pengelolaan Keuangan

Memperbaiki manajemen keuangan organisasi dengan mendasarkan pada prinsip kehati-hatian, kedisiplinan dan kepatuhan terhadap ketentuan aturan yang berlaku.

c. Sarana Prasarana Kantor

Menjaga kecukupan sarana prasarana kantor baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

(24)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1. Program dan Kegiatan

Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Program Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran yang ditetapkan di tingkat satuan kerja dalam menunjang pencapaian sasaran di tingkat kabupaten. Program Satuan Kerja Perangkat Daerah ini merupakan implementasi/penjabaran dari program Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Program Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan kumpulan kegiatan (Program Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran yang ditetapkan di tingkat kabupaten.

Program dan Kegiatan yang telah ditetapkan oleh Kecamatan Bantaran untuk mewujudkan sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah program dan kegiatan lokalitas kewenangan Kecamatan Bantaran. Untuk mengetahui secara rinci dapat kita lihat pada tabel-tabel dihalaman berikut.

5.2. Indikator Kinerja

(25)

ditetapkan. Lebih jelasnya, indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang diwujudkan dalam ukuran-ukuran tertentu.

Indikator Kinerja Kecamatan Bantaran selengkapnya sebagaimana terlampir.

5.3. Kelompok Sasaran

Kelompok Sasaran adalah semua yang terlibat dan berkepentingan terhadap perencanaan pembangunan baik internal maupun eksternal SKPD Kecamatan Bantaran. Selengkapnya, kelompok sasaran program kegiatan Kecamatan Bantaran tercantum dalam lampiran.

5.4. Pendanaan Indikatif

(26)

BAB VI

PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 memiliki fungsi demikian penting sebagai dokumen perencanaan dalam 5 (lima) tahun ke depan. Hal ini karena Renstra akan menjadi pemandu arah perencanaan pembangunan di tingkat Kecamatan Bantaran, sekaligus referensi resmi untuk mengevaluasi pelaksanaannya. Komitmen seluruh stake holder, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung untuk melaksanakan isi Renstra ini dengan konsisten untuk menjamin sustainability development atau kesinambungan pembangunan mutlak diperlukan. Berbagai bentuk strategi yang telah dipilih baik yang berupa kebijakan maupun program dan kegiatan dalam dokumen Rencana Strategis ini harus dimplementasikan secara tuntas dan jelas kedalam rencana kegiatan tahunan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sampai dengan tahun 2018.

Tantangan global dan regional ke depan makin berat, tetapi dengan

semangat, tekad kuat dan kebersamaan, Visi Misi Kecamatan Bantaran “Sebagai Penggerak Penyelenggaraan Kepemerintahan Yang Baik dan Profesional” atas ridlo Tuhan Yang Maha Kuasa akan tercapai. Aamiin.

SKPD

SKPD

Rencana Strategis

Rencana Strategis

Tahun Ke-1 s/d Ke-5

Tahun Ke-1 s/d Ke-5

Misi 1 : Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan yang baik dan akuntabel Formulir RS

(27)

1.1

S A S A R A N

(28)

teraan

: Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan

S A S A R A N

Uraian Indikator Rumus Kondisi Awal

(29)

baik yang disusun

(30)

kantor

kecamatan prasarana yang tersedia (sarana vital)

Tujuan 1.3 : Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat dan pemerintahan desa

S A S A R A N

Uraian Indikator Rumus Kondisi Awal

yang ditentukan 75% 80% 85% 90% 95% 100%

(31)

menyusun RAPBDes tepat waktu

RAPBDes/Jumlah Pemerintah Desa

3. Meningk atnya kualitas layanan Rehabilitasi PMKS

Berkurangnya angka PMKS

PMKS yang dibina

(32)
(33)

Gambar

Tabel 1LUAS WILAYAH KECAMATAN PER DESA (Ha)
Tabel 2
tabel berikut ini adalah sarana kesehatan di Kecamatan Bantaran :
Tabel 6

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dalam filsafat pendidikan Islam kebenaran yang mutlak hanya terdapat dalam ajaran Islam, sedangkan agama selain Islam kebenarannya bersifat relatif karena

Penyulam-penyulam ini kebiasanya mempunyai motif sebagai lambang identiti masing-masing untuk mencerminkan hasil karya mereka tetapi tidak mengubah motif yang terdahulu iaitu

Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini menggunakan luas pengungkapan sukarela perusahaan yang terdapat pada laporan tahunan, yang diukur dengan indeks pengungkapan sukarela

Rukun Tetangga dan Rukun Warga atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat RT dan RW adalah Lembaga Kemasyarakatan mitra kerja pemerintah Desa dan

Meskipun pada prinsipnya iklan produk dan iklan politik tidak bisa diperlakukan sama, tapi beberapa iklan politik juga bisa menjadi contoh iklan komparatif ini, sebut saja

Prediksi yang dibuat siswa tidak dibatasi oleh guru, sehingga guru juga dapat mengerti miskonsepsi apa yang banyak terjadi pada diri siswa. Hal ini penting bagi guru dalam

Pada tahun 2011 unit usaha KUD Misaya Mina Eretan Wetan terdapat 4 unit usaha, diantaranya: unit tempat pelelangan ikan, unit bahan alat perikanan (BAP) dan solar packer

5) Lakukan Supervisi/Pengawasan (Membimbing, Mengarahkan) agar kemampuan mereka (personil pelaksana pekerjaan) terus meningkat dalam melaksanakan tugas dengan benar dan teliti. 6)