• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENETAPAN TARGET PASAR DI LAKSMI KEBAYA MUSLIMAH & ISLAMIC WEDDING SERVICE SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENETAPAN TARGET PASAR DI LAKSMI KEBAYA MUSLIMAH & ISLAMIC WEDDING SERVICE SURABAYA."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENETAPAN TARGET PASAR DI LAKSMI KEBAYA

MUSLIMAH & ISLAMIC WEDDING SERVICE SURABAYA

Skripsi

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos)

Oleh :

Sefty Enggar Prasetyaningrum

NIM. B04212023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Sefty Enggar Prasetyaningrum, 2016, Strategi Penetapan Target Pasar Di LAKSMI Kebaya Muslimah & Islamic Wedding Service Surabaya.

Ada beberapa faktor penyebab produk tidak laku dipasaran antara lain adalah harga, konsumen setia pada produsen lama, produk kurang bersaing, pengaruh produk yang lain karena kesamaan produsennya, kurangnya promosi, dan kurang luasnya pemasaran. Apabila melihat faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu produk gagal dipasarkan karena tidak tepatnya sasaran. Gagalnya suatu perusahaan dalam merumuskan pemasaran dapat diantisipasi apabila menentukan strategi secara tepat. Segmentasi yang hati-hati dan targeting yang akurat akan mempertahankan kedekatan perusahaan dengan pasar, mengurangi pemborosan, mendapatkan pelanggan yang terbaik, dan membantu mempertahankan kepuasan mereka.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penetapan target pasar yang dilakukan oleh Laksmi Kebaya Muslimah & Islamic Wedding Service Surabaya. Untuk menjawab permasalahan tersebut secara mendalam penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data antara lain dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik validitas data menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan, teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

Dari hasil penelitian ini, diperoleh bahwa strategi penetapan target pasar di Laksmi adalah dengan melihat faktor-faktor dalam memilih target pasar. Faktor pertama adalah pertumbuhan dan besarnya segmen, dengan meninggalkan pasar yang tidak menarik, Laksmi dapat fokus melayani pasar yang sekarang sehingga lebih mengerti apa yang diinginkan pelanggan dan dapat meninggkatkan kualitas produknya. Faktor kedua adalah daya tarik struktural segmen. Dengan memperhatikan para pesaing dan daya tawar-menawar pembeli. Dan faktor ketiga adalah menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Dengan menyesuaikan orderan dengan kemampuan perusahaan yaitu berdasarkan kemampuan menjangkau target dan kekuatan SDM yang dimiliki. Sedangkan, Laksmi dengan memilih target orang muslim yang ingin menikah. Target pasar tersebut termasuk golongan pasar yang memiliki pola spesialisasi pasar (market specialization). Yaitu perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Segmentasi Pasar, Target Pasar (Pasar Sasaran),

(7)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN OTENTISITAS SKRIPSI vi ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiiv

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Konsep ... 6

F. Sistematika Pembahasan... 8

(8)

B. Kerangka Teori ... 13

1. Strategi Pemasaran ... 13

4 Target PasarDalamPrespektif Islam ... 28

F. Teknik Validitas Data ... 40

G. Teknik Analisis Data ... 41

B. Penyajian Data ... 54

1. Strategi Pemasaran LAKSMI ... 54

2. Segmentasi Pasar ... 16

3. Target Pasar ... 20

. BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 33

B. Lokasi Penelitian ... 33

C. Jenis dan Sumber Data ... 34

D. Tahap-Tahap Penelitian ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 37

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 43

1. Sejarah Berdirinya LAKSMI ... 43

2. Profil LAKSMI Kebaya Muslimah & Islamic Wedding Service .. 45

3. Visi dan Misi LAKSMI ... 50

(9)

C.

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran & Rekomendasi ... 83

C. Keterbatasan Penelitian ... 83

DAFT L BIO a. Produk dan Harga LAKSMI Kebaya Muslimah & Islamic Wedding Service ... 54

b. Promosi LAKSMI Kebaya Muslimah & Islamic Wedding Service ... 58

2. Segmentasi Pasar ... 63

3. Targeting (Pasar Sasaran) ... 64

Pembahasan Hasil Penelitian(Analisa Data) ... 69

AR PUSTAKA

AMPIRAN

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu

dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan

jasa yang bernilai dengan orang lain.1 Untuk menanggapi proses pertukaran

tersebut dibutuhkan sejumlah usaha dan keterampilan srategik. Strategi

adalah perekat yang bertujuan untuk membangun dan memberikan proposisi

nilai yang konsisten dan membangun citra yang berbeda kepada pasar

sasaran.

Bruce Henderson, pendiri Boston Consulting Group

memperingatkan: “jika suatu bisnis tidak mempunyai keunggulan yang khas

dibandingkan dengan rival-rivalnya, ia tidak memiliki alasan untuk tetap

berdiri.”2 Artinya suatu perusahaan harus mempunyai strategi yang berbeda

dan sulit untuk ditiru, agar memiliki strategi yang kuat dan dapat bertahan

lama. Apabila, perusahaan mempunyai strategi yang sama dengan pesaing,

berarti perusahaan tersebut tidak memiliki strategi apapun untuk bisa bersaing

dengan para pesaing.

      

1

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2008, Manajemen Pemasaran Ed.13, terj. Bob Sabran, Erlangga, Jakarta, hlm. 5

2

(11)

2

Pasar sekarang menjadi semakin kompetitif dibandingkan

sebelumnya. Sebagian karena kompetitif global dan sebagian lagi karena

waktu reaksi yang lebih cepat dan siklus hidup produk yang lebih singkat.

Internet mempercepat persaingan karena batas-batas geografis menghilang

dalam dunia cyber baru dan tercipta ruang pasar baru dimana pesaing-pesaing

dari segala penjuru dunia bersaing untuk meningkatkan persentase pelanggan

yang membeli melalui internet.

Kebutuhan dan keinginan pembeli yang bervariasi menjadi pedoman

bagi rancangan strategi pemasaran. Pembeli biasanya memperlihatkan

preferensi dan prioritas produk yang berbeda-beda. Mereka pada umumnya

menginginkan produk dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan mereka

dengan harga yang bersaing. Perbedaan inilah yang menciptakan segmen.

Segmen merupakan sekelompok pelanggan sekarang atau calon

pelanggan yang memiliki karakteristik, kebutuhan, perilaku pembelian, atau

pola konsumsi yang sama.3 Memahami perilaku konsumen dari pasar sasaran

merupakan tugas penting dari manajemen pemasaran. Karena, dengan

memahami perilaku konsumen dapat membantu para pemasar untuk

menetapakan segmentasi pasar sasaran.

Ada beberapa faktor penyebab produk tidak laku dipasaran antara

lain adalah harga, konsumen setia pada produsen lama, produk kurang

bersaing, pengaruh produk yang lain karena kesamaan produsennya,

      

3

(12)

3

kurangnya promosi, dan kurang luasnya pemasaran.4 Apabila melihat

faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu produk gagal dipasarkan

karena tidak tepatnya sasaran. Perusahaan hanya melempar begitu saja

produk ke pasar tanpa memperhatikan yang dibutuhkan konsumen. Sehingga,

tidak terjualnya produk tersebut yang mengakibatkan perusahaan merugi.

Gagalnya suatu perusahaan dalam merumuskan pemasaran dapat

diantisipasi apabila menentukan strategi secara tepat. Segmentasi pasar

merupakan prasyarat untuk bersaing di pasar produk. Jadi, segmentasi pasar

adalah proses mengidentifikasi dan menganalisis para pembeli di pasar

produk dengan karakteristik tanggapan yang hampir sama.5

Setelah pasar dipetakan dan disegmentasi menjadi

kelompok-kelompok pelanggan yang potensial dengan karakteristik dan perilaku serupa,

perusahaan perlu memilih segmen mana yang mau dimasukinya, hal ini

disebut targeting. Targeting didefinisikan sebagai cara mengalokasikan

sumber daya perusahaan secara efektif dengan memilih target pasar yang

tepat.6

Segmentasi yang hati-hati dan targeting yang akurat akan

mempertahankan kedekatan perusahaan dengan pasar, mengurangi

pemborosan, mendapatkan pelanggan yang terbaik, dan membantu

mempertahankan kepuasan mereka.

      

4

Novie Rizki, 2013, Teknik Memasarkan Produk, Tirtamedia, Tanggerang, hlm. 11

5

Dr. Nugroho J. Setiadi, S.E., M.M., 2013, Perilaku Konsumen, Kencana, Jakarta, hlm. 393

6

(13)

4

Resepsi pernikahan merupakan pesta yang diselenggarakan untuk

mengumumkan atau merayakan atas terikatnya pasangan menjadi suami dan

istri. Setiap pasangan biasanya mempunyai impian resepsi yang berkesan dan

tidak mudah untuk dilupakan, karena dilakukan sekali seumur hidup. Untuk

mewujudkan pesta yang meriah tentunya membutuhkan konsep yang matang.

Di Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk mayoritas

muslim, pasangan suami istri membutuhkan layanan wedding yang dapat

mewujudkan resepsi pernikahannya tanpa menghilangkan unsur islam. Di era

yang semakin modern, layanan wedding mengalami banyak perubahan.

Berbagai desain pelaminan, gaun atau baju resepsi, dan konsep pernikahan

yang baru dan berbeda bermunculan dan mempertegas bahwa layanan pun

turut bergerak mengikuti perkembangan zaman.

LAKSMI Kebaya Muslimah & Islamic Wedding Service Surabaya

merupakan bisnis yang bergerak dalam bidang fashion/busana Muslim

khususnya kebaya muslim untuk gaun pengantin yang up to date serta

layanan wedding service yang menyelenggarakan prosesi pernikahan yang

berbuansa islami. LAKSMI Kebaya muslim di design sendiri oleh pemiliknya

yaitu Nuraini Madjid yang tentunya berbeda dengan kebaya lain. Dengan

mengikuti perkembangan dunia fashion, kebaya LAKSMI memiliki design

modern dan elegant.

LAKSMI Islamic Wedding Service telah banyak mendapat

(14)

5

khususnya pada pengantin muslim. Sebab komitmen LAKSMI tidak hanya

menggelar sebuah prosesi pernikahan, namun juga merancang dan

mempersiapkan pola kehidupan masa depan yang islami. LAKSMI

menghadirkan berbagai konsep/tema pernikahan yang unik, elegan, dan

cantik di hari pernikahan. Dengan menghadirkan konsep yang berbeda

dengan wedding service sejenisnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Strategi Penetapan Target Pasar Di LAKSMI

Islamic Wedding Service Surabaya”

B. Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan

masalah dari penulisan ini adalah bagaimana strategi penetapan target pasar

di LAKSMI Islamic Wedding Service Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini

adalah untuk mengetahui strategi penetepan target pasar di LAKSMI Islamic

Wedding Service Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Bila tujuan penelitian dapat tercapai, maka hasil penelitian akan

(15)

6

1. Manfaat Teoritis

a. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah Penelitian ini diharapkan

dapat menambah wawasan bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan

yang berhubungan dengan strategi pemasaran khususnya dalam

penetapan target pasar.

b. Menjadi bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi

pihak-pihak tertentu guna menjadikan penelitian ini menjadi acuan

untuk penelitian lanjutan terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang

belum tercakup dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi kepada organisasi pentingnya membagi-bagi

segmen yang potensial, sehingga sesuai dengan sumber daya yang

dimiliki.

b. Dengan pengkajian yang sistematis, dapat menjadi masukan bagi

pihak-pihak pemasaran agar lebih fokus kepada konsumen yang dibidik dalam

memasarkan produk/jasa.

E. Definisi Konsep

Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul

“Strategi Penetapan Target Pasar Di LAKSMI Islamic Wedding Service

Surabaya”, maka peneliti akan mendeskripsikan beberapa istilah yang

(16)

7

1. Strategi

Kata strategi berasal dari Yunani, yaitu stratogos atau strategi

yang berarti jendral.Strategi berarti seni para jendral. Jika diartikan dari

sudut militer, strategi adalah cara menempatkan pasukan atau menyusun

kekuatan tentara di medan perang untuk mengalahkan musuh.

Menurut Wiliam F. Glueck dan Lawrence R. Jauch (dikutip oleh

Abdurrahman, 2015) mendefinisikan strategi sebagai berikut:

“Strategi adalah suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, imprehensif, dan terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi berperan penting pada era global dan perdagangan bebas sekarang ini, ketika persaingan semakin hebat. Untuk meraih kenggulan dalam persaingan (competitive advantages), diperlukan strategi yang andal.” 7

2. Penetapan Target Pasar

Sedangkan, Penetapan target pasar adalah proses mengevaluasi

daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen

pasar untuk dimasuki.8 Pasar sasaran merupakan tumpukan dari fokus

pelayanan perusahaan pada pelanggan secara intensif, agar menghasilkan

kepuasan pelanggan dan tercapainya keuntungan perusahaan.

Penetapan pasar sasaran mencakup upaya penentuan spesifikasi

kelompok konsumen kepada siapa organisasi akan memasarkan jasanya.

Kemudian organisasi perlu memfokuskan perhatian kepada konsumen

      

7

Nana Herdiana Abdurrahman, 2015, Manajemen Strategi Pemasaran, Pustaka Setia, Bandung, hlm. 197

8

(17)

8

yang potensial dan merumuskan keinginan konsumen secara akurat.

Setelah itu, pemberi jasa melakukan upaya untuk memperjelas

perbedaan-perbedaan persepsi pelayanan jasa antara yang dimilikinya dengan yang

dimiliki konsumen. Semua upaya ini dilakukan agar nilai yang diberikan

kepada konsumen maupun yang diperoleh perusahaan dapat maksimal.9

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan urutan sekaligus kerangka

berfikir dalam penulisan skripsi. Untuk lebih mudah memahami penulisan

skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan, antara lain:

Bab pertama adalah pendahuluan. Bab ini berisi tentang gambaran

umum penelitian yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika

pembahasan.

Bab kedua adalah kajian teoritik. Bab ini berisi tentang penelitian

terdahulu yang relavan dan kerangka teori secara umum dan menurut

prespektif islam.

Bab ketiga adalah metode penelitian. Bab ini berisi tentang metode

penelitian yang menjelaskan tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi

penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan

data, teknik validitas data dan teknik analisis data.

      

9

(18)

9

Bab keempat adalah pembahasan. Bab ini berisi pembahasan yang

memaparkan tentang strategi penetapan target pasar yang diterapkan oleh

LAKSMI Islamic Service Surabaya. Bab ini terdiri atas tiga sub pembahasan,

yaitu gambaran umum obyek penelitian, penyajian data dan analisis data.

Bab kelima adalah penutup. Bab ini berisi penutup yang

memaparkan tentang kesimpulan serta rekomendasi. Terdapat tiga subbab

didalamnya, yaitu kesimpulan, saran dan rekomendasi dan keterbatasan

penelitian.

Bagian Akhir. Pada bagian akhir dari tulisan ini berisi daftar pustaka,

(19)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Hasnawati Karase melakukan riset tentang segementasi pasar

terhadap volume penjualan dengan judul, Strategi Segmentasi Pasar Terhadap

Volume Penjualan Busana Muslim Pada CV Rabbani Asysa Makassar. Studi

yang dikerjakan Karase pada tahun 2014 ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara strategi segmentasi pasar yang diterapkan Rabbani Makassar

terhadap volume penjualan busana muslim pada CV Rabbani Asysa

Makassar. Selain itu, riset tersebut jugauntuk mengetahui tentang segmentasi

yang paling mempengaruhi dalam volume penjualan busana muslim pada CV

Rabbani Asysa Makasar.

Hal yang membedakan riset Karase dengan penelitian ini adalah

tidak berusaha untuk mengidentifikasi apakah segmen tersebut sudah sesuai

yang dibidik CV Rabbani atau tidak. Karase hanya menganalisa segmentasi

pasar dan volume penjualan, sedangkan penelitian ini berfokus pada pasar

mana yang akan dibidik sebagai target konsumennya. Metode yang

digunakan oleh karase adalah kuantitatif, sedangkan penelitian ini

menggunkan metode penelitian kualitatif.10

      

10

(20)

11

Neny Fitriyah melakukan penelitian terhadap jasa wedding organizer

pada tahun 2014 dengan judul, Evaluasi Penetapan Harga Jual Jasa Wedding

Organizer (Studi Kasus Pada ORO Islamic Wedding and Event Organizer

Malang). Penelitian yang dikerjakan Fitriyah pada tahun 2014 ini bertujuan

untuk mengetahui dan mengevaluasi penetapan harga jual jasa wedding

organizer pada Oro Islamic Wedding and Event Organizer Malang. Yang

sama-sama mengambil obyek di jasa Islamic wedding dan menggunakan

metode penelitian kualitatif deskriptif.

Hal yang membedakan penelitian milik Fitriyah dengan penelitian

ini adalah topik masalah dan lokasi. Kosasi berfokus pada penetapan harga

yang mengambil lokasi Oro Islamic Wedding and Event Organizer yang

berada di Malang, sedangkan penelitan ini berfokus pada target pasar yang

mengambil lokasi penelitan di LAKSMI Islamic Wedding yang berada di

Surabaya.11

Lanny Purnama Kosasi melakukan penelitian tentang perilaku pasar

sasaran dengan judul, Analisis Perilaku Pasar Sasaran Kain Sasirangan Di

Kota Banjarmasin. Studi yang dikerjakan Kosasi pada tahun 2012 ini

bertujuan untuk mengetahui secara parsial fakor-faktor psikologis yang

member pengaruh yang bermakna terhadap perilaku pasar sasaran kain

Sasirangan di Kota Banjarmasin. Persamaan dengan penelitian ini adalah

berfokus pada pasar sasaran (target pasar).

      

11

(21)

12

Hal yang membedakan riset Kosasi dengan penelitian ini adalah

fokus penelitian yang membahas faktor-faktor psikologis yang memberi

pengaruh yangbermakna terhadap perilaku pasarsasaran. Dan Kosasi dalam

penelitian penelitiannya menggunakan medote penelitian kuantitatif dan

mengambil obyek Kain Sasirangan Di Kota Banjarmasin. Sedangkan

penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengambil

obyek jasa wedding organizer.12

Joni Iskandar melakukan riset tentang penerapan STP terhadap

strategi pemasaran dengan judul, Analisa Penerapan Segmenting, Targeting,

Dan Positioning Terhadap Strategi Pemasaran pada Perusahaan Roti

Fadhilah. Studi yang dikerjakan Iskandar pada tahun 2015 ini bertujuan untuk

mengetahui penerapan segmenting, targeting, dan positioning terhadap

strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan Roti Fadhilah. Selain itu,

penelitian tersebut untuk mengetahui dampak yang akan diperoleh

perusahaan dalam menerapkan segmenting, targeting, dan positioning

terhadap strategi pemasaran.

Hal yang membedakan riset Iskandar dengan penelitian ini adalah

peneliti tidak membahas tentang posisi pasar sebuah produk. Selain itu, objek

penelitian yang dipilih adalah penjualan barang bukan penjualan jasa dan

tidak mengandung unsur islam.13

      

12

Lanny Purnama Kosasi, 2012, “Analisis Perilaku Pasar Sasaran Kain Sasirangan Di Kota Banjarmasin”, Jurnal Perilaku Pasar (online), Vol. 8, No. 1, diakses pada 16 Mei 2016 dari http://sia.stiepancasetia.ac.id/?hal=jurnal

13

(22)

13

Serli Wijaya dan Gunawan Adi Chandra melakukan riset tentang

analisa segmentasi, penentuan target dan posisi pasar dengan judul, Analisa

Segmentasi, Penentuan Target Dan Posisi Pasar Pada Restoran Steak Dan

Grill di Surabaya. Riset yang dikerjakan Wijaya pada tahun 2006 ini

bertujuan untuk mengetahui segmentasi, penentuan target dan posisi pasar

pada restoran steak dan grill Surabaya.

Hal yang membedakan riset Wijaya dengan penelitian ini

adalahanalisa yang didapat menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Sehingga hasil yang didapat adalah berupa prosentase, tidak menjelaskan

secara deskriptif. Dan objek penelitian mengambil pada sebuah restoran,

bukan penjualan jasa.14

Dengan melihat titik perbedaan itulah, maka menjadi wajar bilamana

penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif sebagaimana yang

nanti dijelaskan dalam sub-bab metode penelitian mengingat salah satu tujuan

riset ini adalah untuk mengetahui strategi penetapan target pasar di LAKSMI

Kebaya Muslimah & Islamic Wedding Service.

B. Kerangka Teori

1. Strategi pemasaran

Menurut Kotler, “strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan

berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran

      

14

(23)

14

pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan

tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi

pemasaran”.15

Setiap perusahaan dalam memasarkan produk yang dihasilkannya

menjalankan strategi pemasaran, sehingga dapat mencapai sasaran yang

diharapkan. Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan

yang mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dan suatu perusahaan,

dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat

mencapai tujuan yang diharapkan.

Strategi pemasaran merupakan pedoman atau dasar pembuatan

rencana marketingsuatu produkdan taktik marketing. Strategi pemasaran

secara sederhana dapat menggunakan minimal tiga komponen utama yang

saling berhubungan dan saling mengikat yaitu16:

Bagan 2.1Segitiga strategi marketing untuk produk dan jasa

STRATEGI

Philip Kotler, 1996, Manajemen Pemasaran Eds.6, terj. Jaka Wasana, Erlangga, Jakarta, hlm. 93

16

(24)

15

Segitiga strategi marketing ini dapat digunakan dalam pembuatan

rencana marketing yang cocok bagi produk baru atau produk lama yang

dibuat baru. Rencana marketing dimulai dengan pembuatan strategi

marketing kemudian dilanjutkan dengan pembuatan perencanaan bauran

marketing dengan orientasi konsumen. Orientasi pada konsumen bertujuan

untuk memberi kepuasan bagi pelanggan yang berbanding lurus dengan

omset penjualan. Kepuasan pelanggan tentunya akan berdampak pada

meningkatnya omset penjualan.

Perencanaan dan pelaksanaan peluncuran suatu produk akan

berhasil apabila ditunjang dengan strategi marketing dan mendapatkan

dukungan penuh dari manajemen. Sistem manajemen yang umum

digunakan meliputi POACM : Planning, Organization, Action,

Controlling, and Monotoring.

Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan oleh konsumen

tentang diri mereka, tentang berbagai tawaran pasar, serta tentang situasi

yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk. Pemasaran yang

hebat membutuhkan analisis konsumen yang hati-hati. Ada banyak

perbedaan jenis konsumen dengan terlalu banyak ragam kebutuhan. Dan

beberapa perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik untuk melayani

segmen pasar tertentu. Maka, setiap perusahan harus membagi pasar,

memilih segmen terbaik, dan merancang strategi-strategi untuk mencari

laba dengan melayani segmen yang telah dipilih lebih baik dari

(25)

16

2. Segmentasi Pasar

Pada hakikatnya perusahaan tidak dapat melayani seluruh

pelanggan, apalagi terdapat pesaing yang memiliki posisi lebih baik di

pasar tertentu. Oleh karena itu, perusahaan bisaanya memiliki bagian pasar

yang paling efektif untuk dimasuki.

Menurut Kasali (dikutip oleh Setiadi, 2013) “Segmentasi adalah

proses mengotak-ngotakkan pasar yang heterogen ke dalam potensial

customer yang memiliki kesamaan kebutuhan dan atau kesamaan karakter

yang memiliki respons yang sama dalam membelanjakan uangnya”.17

Karena pasar sifatnya heterogen, maka akan sulit bagi produsen

untuk melayaninya. Oleh karena itu, pemasar memilih segmen-segmen

tertentu saja dan meninggalkan bagian pasar lainnya. Bagian yang dipilih

oleh segmen itu adalah bagian homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama

dan cocok dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutannya.

Dalam rangka memberikan kepuasan konsumen, sesuai dengan

apa yang terdapat dalam konsep pemasaran, perusahaan perlu melakukan

usaha pembinaan langganan, melalui pengarahan tindakan strategi

pemasaran yang tepat sesuai dengan ciri atau sifat para pembeli tersebut.

Untuk dapat membina langganan atau pasarnya, maka perusahaan perlu

memberikan pelayanan sesuai kemampuannya, sehingga terarah kepada

pasar sasaran yang dituju. Dalam rangka ini perusahaan mengelompokkan

      

17

(26)

17

konsumen kedalam kelompok dengan ciri-ciri/sifat yang sama. Kelompok

konsumen yang disusun tersebut disebut segmen pasar, sedangkan usaha

mengelompokkannya disebut segmentasi pasar.

Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai suatu pasar

sasaran yang akan dicapai dengan strategi marketing mix yang berbeda.

Jadi, segmentasi pasar merupakan suatu strategi pemasaran yang dilakukan

dengan sadar dan sengaja untuk membagi pasar kedalam bagian-bagian,

sebagai dasar untuk membina bagian-bagian tertentu guna dijadikan pasar

sasaran yang akan dilayani.

Dengan segmentasi pasar, sumber daya yang terbatas dapat

digunakan secara optimal untuk menghasilkan produk yang dapat

memenuhi permintaan pasar, dapat mengalokasikannya kepada potensial

yang paling menguntungkan, dan dapat ikut bersaing dalam segmen pasar

tertentu, serta dapat menentukan cara-cara promosi yang efektif.

Agar proses segementasi pasar tersebut dapat efektif dan

bermafaat bagi perusahaan.Maka dalam menentukan segmen pasar harus

memenuhi kriteria dan syarat berikut:18

a. Dapat diukur (measruable), baik besarnya maupun luasnya serta daya

beli segmen pasar tersebut.

Pemasar sebaiknya dapat mengukur kemampuan atau daya beli yang

dimiliki oleh konsumen, sehingga dapat memprediksi besarnya

      

18

(27)

18

permintaan produk. Kemudahan mengukur segmen pasar akan

menjadi satu pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk melayani

segmen pasar tersebut atau mengalihkan kepada segmen pasar lainnya

yang lebih mudah diukur.

b. Dapat dicapai atau dijangkau (accessible), sehingga dapat dilayani

secara efektif.

Segmen harus dapat dijangkau oleh pemasar dan dapat dilayani

dengan baik. Walaupun segmen pasar jumlahnya besar, tetapi jika

sulit untuk dilayani, maka akan menimbulkan masalah lainnya

termasuk biaya promosi yang tinggi, dan biaya distribusi yang

dikeluarkan perusahaan lebih besar sehingga mengurangi potensi laba.

c. Cukup luas (substantial), sehingga dapat menguntungkan jika

dilayani.

Segmen pasar yang luas akan lebih menguntungkan daripada segmen

yang kecil saat dilayani oleh perusahaan. Jadi, semakin besar ukuran

segmen pasar semakin efektif untuk dilayani.

d. Dapat dilaksanakan (actionable), sehingga semua program yang telah

disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.

Pemasar dapat merumuskan berbagai program pemasaran terhadap

segmentersebut, lalu menerapkan program tersebut dengan berbagai

tindakan nyata.

Faktor-faktor tersebut dapat membantu untuk menilai kebanyakan

(28)

19

merupakan dasar untuk menentukan strategi pemsaran yang bagaimana

yang akan dijalankan agar tujuan pemasaran dapat dicapai.

Strategi sangat penting dalam mengembangkan program

pemasaran ialah melakukan segmentasi pasar. Segmentasi pasar

dikembangkan untuk memilih salah satu pasar sasaran yang bisa

diidentifikasi dari berbagai sudut pandang seperti demografi, perilaku,

psikografi, dan varibel-variabel lain yang relevan.

Dengan segmentasi pasar, suatu perusahaan dapat menentukan

sasaran pasar yang ditetapkan atas dasar pilihan segmen pasar yang

menarik. Penetapan pilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan

adanya potensial pasar dari alternatif segmen-segmen pasar, tingkat

pertumbuhan, intensitas persaingan dan faktor-faktor lainnya. Disamping

itu, perusahaan perlu mempertimbangkan misi dan kapabilitas perusahaan

agar mampu memenuhi keinginan pelanggan atas penyampaian atau

penyerahan layanan produk bagi setiap segmen yang dipilih, terutama

dalam pemilihan segmen pasar yang akan dilayani sebagai pasar

sasarannya.

Segmentasi pasar konsumen dapat dilakukan dengan

memperhatikan beberapa variabel sebagai berikut19:

a. Segmentasi berdasarkan Geografi

      

19

(29)

20

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan

konsumenmenjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau letak

geografis, yang dapt dibedakan berdasarkan: wilayah, iklim, kota atau

desa.

b. Segmentasi berasarkan Demografi

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen

menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel demografis yaitu;

umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga,

pendidikan, kelas sosial, keturunan atau suku bangsa, agama.

c. Segmentasi berdasarkan Psikografis

Segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen atau

pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau

gaya hidup (life style) dan kepribadian (personality)

d. Segmentasi berdasarkan Perilaku

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan konsumen

berdasarkan: pengetahuan, sikap, manfaat penggunaan, atau respon

konsumen terhadap sebuah produk.

3. Target Pasar

Setelah membagi-bagi dan memetakan pasar dalam beberapa

segmen, selanjutnya yang dilakukan adalah penentuan target pasar yang

(30)

21

mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif, karena sumber

daya yang dimiliki terbatas”.20

Penetapan pasar sasaran terdiri atas pengevaluasian dan pemilihan

satu atau lebih segmen pasar yang mempunyai nilai kecocokan paling tepat

dengan kemampuan perusahaan. Dalam manajemen pemasaran strategik,

terdapat upaya untuk membina hubungan antara organisasi perusahaan

dengan pelanggan sebagai tujuan akhir dari suatu strategi pemsaran yang

berhasil.21 Dalam mengevaluasi segmen-segmen pasar yang berbeda,

sebuah perusahaan perlu memperhatikan tiga faktor berikut22;

a. Pertumbuhan dan besarnya segmen

Langkah pertama adalah menganalisis data nilai penjualan

sekarang, tingkat penjualan, dan margin keuntungan yang diharapkan

disetiap segmen. Perusahaan akan tertarik terhadap segmen-segmen

yang mempunyai karakteristik dan pertumbuhan yang benar. Dalam hal

ini, karakteristik dan pertumbuhan yang benar merupakan hal yang

relatif. Beberapa perusahaan menginginkan segmen-segmen yang

mempunyai tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang besar.

Akan tetapi, segmen terbesar dengan tingkat penjualan paling

cepat belum tentu merupakan segmen yang menarik bagi setiap

perusahaan. Perusahaan dengan skala kecil mungkin menemukan

      

20

Hermawan Kartajaya, 2006, Hermawan Kartajaya on Targeting, Mizan, Bandung, hlm.16

21

Prof. Dr. Sofjan Assauri, MBA, 2012, Strategic Marketing, Rajawali Pres, Jakarta, hlm. 50

22

(31)

22

bahwa mereka kekurangan keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan

untuk melayani segmen yang lebih besar. Perusahaan seperti ini dapat

memilih segmen-segmen yang lebih kecil dan kurang menarik, namun

mempunyai potensi keuntungan yang cukup. Langkah kedua,

menetapkan provitabilitas tiap-tiap segmen, memperkirakan gerakan

para pesaing yang akan menekan provitabilitas perusahaan.

b. Daya tarik struktural segmen

Perusahaan memperhatikan beberapa faktor stuktural utama

yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang. Yaitu,

perusahaan menilai pesaing yang ada dan memilih pesaing potensial.

Menurut Crevens& Piercy yang dikutip Prayoga, menyatakan “analisa

dan evaluasi persaingan akan membantu manajemen untuk memutuskan

dimana akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi mengahadapi

pesaingnya pada setiap pasar sasaran”.23 Selain itu, pemasar juga

memperhatikan ancaman produk subtitusi. Subtitusi membatasi potensi

harga dan keuntungan yang bisa diperoleh dari sebuah segmen.

Kekuatan pembeli relatif juga mempengaruhi daya tarik sebuah

segmen. Jika pembeli dalam sebuah segmen mempunyai posisi

tawar-menawar relatif kuat, mereka akan memaksa agar harga turun, meminta

kualitas dan pelayanan yang lebih, dan membuat perusahaan bersaing

      

23

(32)

23

satu sama lain. Akhirnya, daya tarik segmen tergantung pada kekuatan

relatif pemasok. Pemasok kuat apabila mereka besar dan terkonsentrasi,

mempunyai sedikit barang subtitusi, atau apabila produk yang dipasok

merupakan input yang penting.

c. Tujuan dan Sumber daya perusahaan

Jika benar-benar ingin menang pada sebuah segmen pasar,

perusahaan perlu menggunakan sumber daya dan keahlian yang lebih

baik dalam persaingan. Tujuan dan sumberdaya perusahaan adalah

kekuaan yang dimiliki oleh pemasar. Jika segmen yang dilayani sesuai

dengan kekuatan dan sumberdaya perusahaan, maka segmen tersebut

akan menarik bagi pemasar. Hal ini disebabkan perusahaan akan dapat

memanfaatkan sisi kuat yang dimiliki untuk melayani kebutuhan

segmen.

Salah satunya sumber daya manusia, sumber daya manusia

merupakan elemen utama organisasi atau perusahaan dibandingkan

dengan elemen yang lain, sebab manusia itu sendiri yang

mengendalikan yang lain. Sumber daya manusia, perlu dilakukan

pengembangan termasuk pengembangan sikap dan skill serta

kemampuan yang dilakukakan melalui pelatihan-pelatihan, membantu

pegawai mencapai tujuan karirnya dengan pengelolaan karir, dan

melakukan penilaian dalam rangka mencari kekurangan untuk

(33)

24

“usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai.”24

Ketiga faktor tersebut dibandingkan pada segmen-segmen yang

terbentuk, sehingga dapat diketahui bagian pasar mana yang lebih menarik

dan bagian pasar mana yang kurang menarik. Pertimbangan lain yang

perlu ditambahkan dalam mengevaluasi segmen tergantung kepada

kepentingan pemasar masing-masing.

Setelah mengevaluasi berbagai segmen, perusahaan dapat

mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran dari Derek F. Abell

yang dikutip Kotler, yaitu25:

M1 M2 M3 M1 M2 M3 M1 M2 M3

P1 P1 P1

P2 P2 P2

P3 P3 P3

a. b. c.

      

24

Marihot Tua Efendi Hariandja, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo, Jakarta, hlm. 168

25

(34)

25

M1 M2 M3 M1 M2 M3

P1 P1

P2 P2

P3 P3

Ket ;

P =Product

M = Market

d. e.

Bagan 2.2 Pola Pemilihan Pasar Sasaran

a. Konsentrasi pada pasar tunggal (single segment concentration)

Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, dengan

sejumlah pertimbangan, misalnya keterbatasan dana, adanya peluang

pasar dalam segmen bersangkutan yang belum banyak pesaing atau

perusahaan menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang

paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.26

Melalui keputusan berkonsentrasi pada hanya satu segmen,

perusahaan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan

segmen bersangkutan dan bisa mewujudkan posisi pasar dan citra

merek yang kuat.

b. Spesialisasi selektif (selective specialization)

Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang atraktif dan

sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki. Masing-masing

segmen bisa memiliki sinergi kuat satu sama lain maupun tanpa

      

26

(35)

26

sinergi sama sekali, namun paling tidak setiap segmen menjanjikan

sumber penghasilan bagi perusahaan. Strategi ini memiliki

keunggulan berupa penyebaran resiko, dimana bila terjadi penurunan

pada salah satu segmen, maka diharapkan penjualan secara keseluruan

tidak terlalu terpengaruh, karena tetap memperoleh pendapatan dari

segmen lainnya. Aplikasi strategi ini membutuhkan sumber daya dan

financial yang relatif besar. Belum lagi konsentrasi terpecah pada

produk dan pasar yang konsekuensinya berujung pada tidak

optimalnya layanan perusahaan dan kepuasan pelanggan.

c. Spesialisasi pasar (marketspecialization)

Dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya

melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.

Perusahaan bisa mendapatkan reputasi yang kuat dalam melayani

kelompok pelanggan tersebut dan menjadi acuan pokok bagi

pelanggan kelak yang membutuhkan produk yang lainnya. Resikonya

adalah jika kelompok pelanggan sasaran melakukan pemotongan

anggaran konsumsinya, penjualan perusahaan akan terpengaruh secara

signifikan.

d. Spesialisasi Produk (product specialization)

Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan pada

produk atau jasa tertentu yang akan dijual diberbagai segmen. Dengan

(36)

27

dalam bidang produk spesifik. Namun resiko utamanya adalah jika

terjadi perubahan teknologi yang bisa berdampak pada keusangan

produk yang dihasilkan perusahaan.27

e. Peliputan pasar secara penuh (full market coverage)

Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan

dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Upaya

melayani pasar keseluruhan bisa dilakukan dengan tiga alternatif cara

yaitu;

1) Pemasaran tanpa pembeda (undifferentiated marketing)

Perusahaan hanya menyediakan satu macam produk untuk

semua kelompok atau segmen. Kebijakan ini ditempuh dengan

mencoba untuk mengembangkan produk tunggal yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan semua orang. Perusahaan

mengandalkan produksi, distribusi dan periklanan masal guna

menciptakan citra superior dimata sebagian besar konsumen. Lini

produk yang terbatas akan menekan biaya riset dan pengembangan,

produksi, sediaan, riset pemasaran, periklanan, dan manajemen

produk. Pada gilirannya, biaya rendah ini mengarahkan pada harga

jual yang murah dan bisa menjadi daya tarik bagi segmen pasar

ynag lebih sensitif terhadap harga.

      

27

(37)

28

2) Pemasaran dengan pembeda (differentiated marketing)

Alternatif strategi ini disampaikan dengan mencoba untuk

mengidentifikasi konsumen dalam beberapa kelompok pembeli

tertentu dengan membagi pasar dalam dua kelompok atau lebih.

Dengan demikian perusahaan memproduksi produk dan menyusun

program pemasaran yang berbeda untuk tiap-tiap sasaran segmen.

Tujuannya untuk menghasilkan penjualan total yang lebih besar,

namun biaya yang dikeluarkannya juga lebih besar.

3) Pemasaran terpusat (concentrated marketing)

Concentrated marketing pada dasarnya lebih banyak

mengarahkan atau memusatkan usaha pemasarannya pada satu atau

beberapa kelompok pembelian saja. Dengan strategi ini perusahaan

menduduki posisi pasar yang kuat, karena ia jelas memiliki

pengetahuan yang kuat dalam segmen yang dimasukinya. Dan

apabila segmen pasarnya dipilih dengan tepat maka tingkat

profitabilitas atau laba yang diperoleh juga akan tinggi.

4. Target Pasar DalamPerspektif islam

Strategi dalam pemasaran merupakan cara untuk memenangkan

persaingan bisnis. Strategi sangat penting dan diperlukan dalam bisnis

tentunya dengan tidak menghalalkan segala cara yang akan merugikan

perusahaan nantinya. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran sebagai

(38)

n Dalam Perrspektif

(39)

30

Memiliki kepribadian spiritual (takwa), seorang muslim

diperintahkan untuk selalu mengingat Allah, bahkan dalam suasana

mereka sedang sibuk dalam aktivitas mereka. Kedua, berperilaku baik dan

simpatik (Shidq), Al-Quran mengajarkan untuk senantiasa berwajah

manis, berperilaku baik, bertutur kata yang manis, dan rendah hati. Ketiga,

berlaku adil dalam bisnis (Al-`Adl), sikap adil harus tergambarkan bagi

semua stakeholder agar mereka puas sehingga dengan demikian bisnis

bukan hanya tumbuh dan berkembang, melainkan juga berkah dihadapan

Allah SWT. Keempat, bersikap melayani dan rendah hati (Khidmah) orang

yang beriman diperintahkan untuk bermurah hati, sopan, dan bersahabat

saat berelasi dengan mitra bisnisnya.

Kelima, menepati janji dan tidak curang, seorang marketer harus

menjaga amanah yang diberikan dalam memasarkan produk kepada

pelanggan. Ke-enam, jujur dan tepercaya (Al-Amanah), diantara akhlak

yang harus menghiasi bisnis syariah dalam setiap gerak-geriknya adalah

kejujuran. Ketujuh, tidak suka berburuk sangka, saling menghormati satu

sama lain merupakan ajaran Nabi Muhammad Saw. yang harus

diimplementasikan dalam perilaku bisnis modern. Kedelapan, tidak suka

menjelek-jelekkan (Ghibah), tidak boleh satu pengusaha menjelekkan

pengusaha lain, hanya karena persaingan bisnis. Kesembilan, tidak

melakukan sogok/Suap (Risywah), menyuap termasuk dalam kategori

(40)

31

Segmentasi juga dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika

berdagang, pada musim panas bisaanya berdagang sampai Busra (Syiria),

sedangkan pada musim dingin berdagang sampai Yaman. Sebagaimana

firman Allah SWT dalam surah Quraisy : 1-2

Artinya: “karena kebisaaan orang-orang Quraisy, (yaitu)

kebisaaan mereka berpergian pada musim dingin dan musim panas.”31

Orang Quraisy bisaa mengadakan perjalanan terutama untuk

berdagang ke negeri syam pada musim panas dan ke negeri yaman pada

musim dingin, dalam perjalanan itu mereka mendapat jaminan keamanan

dari penguasa-penguasa dari negeri-negeri yang dilaluinya, ini adalah

suatu nikmat yang amat besar dari Tuhan mereka, oleh karena itu

sewajarnyalah mereka menyembah Allah yang telah memberikan nikmat

itu kepada mereka.32

Untuk membidik segmen pasar yang terbaik, pemasar terlebih

dulu harus mengevaluasi potensi laba masing-masing segmen. Nabi

Muhammad SAW memasarkan barang-barang manufaktur, pakaian,

barang mewah dan untuk orang kaya Mekah dan memasarkan peralatan

rumah tangga untuk keluarga bisaa. Sedangkan warga asing di Busra

      

31

Al-Quran, Quraisy : 1-2

32

(41)

32

       

memasarkan kismis, parfum, kurma kering, barang tenunan, batangan

perak dan ramuan.

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Wahai manusia! Sesungguhnya orang kaya itu bukan lantaran banyak

harta benda, akan tetapi orang kaya adalah orang yang kaya jiwa.” Allah

azza wa jalla memberikan bagian rezeki kepada hamba-Nya sesuai yang

telah ditetapkan baginya, maka bersikap baiklah dalam menuntut rezeki,

ambillah apa yang halal dan tinggalkanlah yang haram.” (HR. Abu Ya’la,

sanadnya Hasan, dan yang pertama adalah Musttafaq `Alaih)33

 

33

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Untuk menemukan strategi penetapan target pasar dalam pemasaran

yang sesuai, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan metode

penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dll,. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang ilmiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.34 Dengan digunakan metode

kualitatif, maka data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, dan

bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.

B. Lokasi Penelitian

Objek penelitian ini adalah “Strategi penetapan target pasar” di

LAKSMI Kebaya Muslimah &Islamic Wedding Service yang beralamat di Jl.

Gunung Anyar Harapan ZE-11, Surabaya, Jawa Timur.

      

34

(43)

34

C. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:

1) Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber asli atau pertama.

Data ini harus dicari melalui narasumber yang kita jadikan objek

penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan

informasi.35 Data primer dalam penelitian ini adalah informasi yang

diambil langsung dari karyawan/staff LAKSMI.

2) Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal

mencari dan mengumpulkan. Data sekunder ini bisaanya berwujud

data dokumentasi yang berupa data yang diperoleh dari sumber tidak

langsung (lewat pihak lain).36 Untuk memperoleh data sekunder,

penulis mencari dari berbagai referensi yang terkait dengan penelitian

ini seperti berasal dari artikel web, brosur, dan dokumen-dokumen.

b. Sumber Data

Sumber data merupakan usaha untuk melengkapi data suatu

penelitian. Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini

adalah subyek dari mana data itu diperoleh.37 Adapun sumber data yang

dipakai oleh penulis dalam penelitian ini adalah :

      

35

Jonathan Sarwono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatf Dan Kualitatf, Graha Ilmu, Yogyakarta,hlm. 129

36

Marzuki, 1995, Metodologi Riset, BPFE UII,Yogyakarta, hal. 56

37

(44)

35

1) Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi atau

keterangan tentang segala sesuatu yang terkait dengan penelitian.

Melalui informan ini diharapkan peneliti dapat menjaring banyak

informasi dalam waktu yang relatif singkat. Adapun informan yang

diambil adalah General Manager, leader sales dan tim, leader sosial

media dan leader SDM.

2) Dokumen

Dokumen adalah berupa data-data tertulis mengenai hal-hal

yang berhubungan langsung dengan LAKSMI. Di sini data-data

tersebut dapat berupa cetakan dalam bentuk brosur, portofolio, foto,

dan lain-lain.

D. Tahap-tahap Penelitian

Tahapan penelitian merupakan suatu langkah-langkah dalam

penelitian yang akan dilakukan peneliti, dimulai dengan mencari data di

lapangan sampai dengan upaya penelitian untuk menganalisa data yang

diperolehnya.

a. Tahap Pra Lapangan

Tahapan persiapan dan membuat desain penelitian sehingga

dalam tahapan ini menghasilkan suatu rencana kerja yang matang.

Hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengadakan pejajakan

(45)

36

1) Menyusun Rancangan Penelitian

Penyusunan rancangan penelitian dimulai dari pengajuan judul

sesuai dengan konsentrasi yang diambil. Kemudian dilanjutkan

membuat matriks sebagai persetujuan pengajuan proposal skripsi.

Proposal merupakan langkah awal untuk melakukan penelitian.

2) Memilih Lapangan Penelitian

Sesuai dengan judul skripsi, peneliti memilih lapangan penelitian

di LAKSMI Surabaya. Pemilihan lapangan ini, didasarkan pada

kesesuaian konsentrasi kewirausahaan dengan objek yang diteliti

yaitu usaha yang dirintis dari nol (0). Selain itu, sesuai untuk

menjawab rumusan masalah penelitian yang menggali tentang

menentukan sasaran pasar.

3) Mengurus Perizinan

Pada tahapan ini, peneliti mengurus surat perizinan pada fakultas

untuk diberikan kepada pemilik LAKSMI.

4) Memilih Dan Memanfaatkan Informan

Memilih dan memanfaatkan informan merupakan usaha untuk

menggali informasi yang penulis butuhkan dari pihak yang

berkompeten dalam bidangnya. Yaitu, owner, sales, dan tim

5) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Untuk kelancaran jalanya penelitian, maka peneliti menyiapkan

perlengkapan penelitian seperti alat tulis, pedoman wawancara,

(46)

37

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap pekerjaan lapangan, peneliti menggali informasi

dan mencari data-data yang menjadi pendukung utama dalam

penelitian. Pada tahap ini, peneliti lebih fokus pada pencarian data di

lapangan dalam menggali data. Untuk memasuki pekerjaan di

lapangan peneliti perlu memahami latar penelitian terlebih dahulu.

Disamping itu, perlu mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun

secara mental di samping harus mengingat persoalan etika.

Peneliti menyesuaikan penampilan dengan kebisaaan, adat,

tata cara dan kultur latar penelitian.Penampilan fisik bukan hanya

ditampakkan melalui cara berpakaian tetapi dapat pula diperlihatkan

melalui cara tingkah laku. Cara tingkah laku ialah cara tindak,

bertanya dan semacamnya yang diperlihatkan oleh peneliti sewaktu ia

berada di tempat penelitian tersebut.

Selain itu, Pengenalan hubungan peneliti di lapangan. Peneliti

memanfaatkan pengamatan berperan serta, membangun hubungan

akrab. Dengan demikian peneliti dengan subjek penelitian dapat

bekerja sama dan saling bertukar informasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatan

(47)

38

menggunakan sumber primer dan sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi

cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat

dilakukan dengan:

a. Observasi

       

Menurut Marshall yang dikutip oleh Sugiyono menyatakan

bahwa, “melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku, dan makna

dari perilaku tersebut”.38Observasi sebagai teknik pengumpulan data

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,

yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang,

tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung

terhadap objek yang dituju. Dalam hal ini, peneliti terjun langsung untuk

mengamatikegiatan pemasaran selama beberapa waktu sampai dianggap

cukup untuk mengetahui fenomena yang diteliti. Adapun data yang

diketahui meliputi; pemasaran secara offline, interaksi customer dengan

staff, waktu mengunggah promosi di sosial media

b. Interview/wawancara

Menurut Esterberg yang dikutip oleh Sugiyono berpendapat

bahwa “wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

 

38

(48)

39

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksukan makna dalam suatu topik tertentu”.39

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan interview tak

berstruktur yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.40Pada penelitian ini, wawancara

penulis lakukan dengan bagian sales, Adapun data yang ingin digali oleh

peneliti lewat wawancara adalah:

a. Cara memasarkan produk

b. Segmen yang menggunakan produk LAKSMI

c. Keunggulan LAKSMI dibandingkan dengan usaha sejenis

d. Cara menghadapi pesaing

e. Macam-macam produk LAKSMI, dll.

      

39

Prof. Dr. Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hlm. 231

40

(49)

40

c. Dokumentasi

       

Studi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data

kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang

dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

(Herdiansyah, 2009) studi dokumentasi merupakan salah satu cara yang

dapat dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek

melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau

dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.41

Data yang diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi adalah:

1) Profil, Visi dan Misi dari LAKSMI

2) Foto-Foto Kegiatan atau Produk dari LAKSMI

3) Data tentang struktur organisasi

F. Teknik Validitas Data

Teknik validitas data merupakan tentang usaha-usaha peneliti untuk

memperoleh keabsahan data. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang

valid, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan triangulasi.

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan

data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.

Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik dan sumber data.

 

41

(50)

41

Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang

sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi dan

dokumentasi. Triangulasi sumber, dilakukan dengan cara menanyakan hal

yang sama melalui sumber yang berbeda.42 Dengan triangulasi dalam

pengumpulan data tersebut, maka dapat diketahui apakah narasumber

memberikan data yang sama atau tidak.Jika sudah dipastikan triangulasi

memiliki hasil yang sama dari awal hingga akhir, maka data yang diperoleh

dianggap kredibel.

G. Teknis Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis

terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai

setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan

pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.

Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh.43Aktivitas dalam analisis

data yaitu;

1) Reduksi data

      

42

Lexy J. Moleong, 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya,Bandung, hal.

43

(51)

42

Dari data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Karena banyaknya

data yang diperleh maka, perlu dilakukan analisis data melalui

reduksi data. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya.

2) Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya, agar mudah difahami.

3) Penarikan Kesimpulan

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan. Penarikan

kesimpulan didapat setelah melalui proses analisa data

berdasarkan data-data yang diperoleh dengan menghubungkan

(52)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya LAKSMI

Laksmi kebaya muslim tercipta tidak terlepas dengan pendiri

sekaligus designer yaitu Nur Aini Madjid. Nur Aini Madjid yang lebih

dikenal dengan sebutan Nungki Laksmi merintis sejak ia berusia 17 tahun

itu telah mengalami pasang surut hingga saat ini. Semuanya dilaluinya

dengan terus belajar dan memotivasi diri lewat berbagai ajang lomba.

Usaha Kebaya Laksmi bisa dikatakan lahir di tengah upaya

Nungki mencari motivasi diri. Kala itu Nungki remaja yang duduk di

bangku SMK jurusan tata busana belum memiliki orientasi ke depan pasca

sekolah nantinya. Tantangan dari diri sendiri itu coba dipenuhi Nungki

dengan mengikuti sekolah fashion. Saat itu, meski di tengah persiapan

menghadapi Unas, ia justru bersemangat mengikuti dua sekolah, pagi

hingga siang hari sekolah di SMK, malam harinya sekolah fashion.

Kerja keras mulai membawa hasil setelah ia memenangkan

sebuah kompetisi yang diselenggarakan sebuah mal di Surabaya. Selain

mendapat kepercayaan diri, ia juga mendapat beasiswa sekolah fashion

internasional. Nungki mulai resmi membuat usaha garmen. Setelah

menerima ilmu tentang bisnis di sekolah fashionnya. Ia lalu menetapkan

(53)

44

membantu. Bersama tiga karyawan mereka mengembangkan usaha dari

nol. Bertiga mencoba mengenalkan nama Laksmi dengan membagi brosur

dengan cara masuk ke perumahan, door to door, sampai ke agen koran.

Dari orientasi awal usaha yang asal bisa mendapat pemasukan

yang cukup untuk banyak karyawan, Nungki berusaha mengembangkan

usaha. Ia mulai serius menggarap kebaya. Butuh dua tahun untuk bisa

menarik pelanggan. Perjuangan di awal yang cukup berat tidak serta merta

membebaskan Nungki dari cobaan usaha. Ia harus mengalami kesulitan

saat usahanya memasuki tahun ketiga. Banyak komplain diterima dan

jahitan dikembalikan di saat banyak orderan datang.

Tapi dari cobaan itu ia bisa belajar. Sudah waktunya ia menjaga

usahanya dengan menerapkan quality kontrol. Ia juga bertemu dengan

teman komunitas pengusaha yang turut memberinya semangat dan solusi

maju. Bisnis Kebaya Laksmi akhirnya bisa bertahan dan lebih maju.

Nungki tetap rajin mengikuti kompetisi untuk memompa motivasi dan

mengukur kemampuannya.Ia juga ikut pameran di Yogyakarta dan

Jakarta.44

Sejak SMK, Nungki Laksmi sudah serius mendalami dunia

Fashion dengan melanjutkan sekolah ke Bunka School of Fashion Japan,

Lasalle Collage Internasional, dan LPTB Susan Budihardjo. Adapun

penghargaan-penghargaan yang telah diperoleh, diantaranya seperti:

a. 3rd WINNER SURABAYA FASHION PARADE (2008)

      

44

(54)

(55)

46

Laksmi sendiri menyediakan berbagai pilihan kebaya,

diantaranya:

a. Kebaya Akad Nikah : Kebaya akad nikah digunakan untuk acara akad

nikah, umumnya berwarna putih atau warna-warna yang soft lainnya

seperti krem, hijau mint, peach, dan lain-lain. Walaupun banyak

pilihan warna, namun warna putih masih menjadi favorit bagi banyak

orang. Warna putih dinilai dapat menghadirkan kesan sakral, elegan,

suci, seperti makna pernikahan yang sedang dilangsungkan. Untuk

kebaya akad nikah, Laksmi menyediakan layanan sewa ready dan hak

milik.

b. Kebaya Resepsi : Seperti namanya, kebaya ini digunakan untuk acara

resepsi pernikahan. Seiring dengan perkembangan fashion, busana

resepsi tidak hanya berbentuk kebaya saja melainkan kombinasi

kebaya dress. Kebaya yang umumnya menggunakan bawahan jarik,

kini telah mengalami banyak perkembangan. Kini banyak orang

menggunakan kebaya dress karena menilai kebaya ini memiliki design

yang lebih modern. Laksmi berusaha menghadirkan kebaya dengan

design dan model yang modern dan sesuai dengan keinginan setiap

costumer. Untuk kebaya resepsi ini tersedia layanan sewa ready, sewa

(56)

47

Dan, tersedia 3 layanan kebaya muslimah, antara lain:

a. Sewa Ready : pilihan sewa kebaya dengan koleksi-koleksi kebaya

yang sudah ready di gallery Laksmi, dengan kelebihan bisa disewa

dengan cepat (tidak menunggu proses pembuatan, tetapi langsung

memilih koleksi yang tersedia)

b. Sewa perdana : sewa kebaya dengan pembuatan kebaya baru dan

disesuaikan dengan design, warna, dan ukuran penyewa. Layanan ini

hampir sama dengan hak milik, hanya saja kebaya akan menjadi hak

milik Laksmi. Kelebihan dari sewa perdana adalah sahabat laksmi

dapat didesaikan sesuai keinginan sahabat laksmi.

c. Hak Milik : pembuatan kebaya baru sesuai keinginan klient, baik

warna, design maupun ukuran. Kebaya ini akan menjadi hak milik

klient. Kelebihan dari layanan hak milik ini adalah busana pernikahan

spesial impian sahabat laksmi dapat sahabat laksmi miliki sehingga

dapat menjadi kenang-kenangan untuk hari mendatang.45

Dengan banyaknya permintaan klient kepada Laksmi dalam hal

kebutuhan pernikahan, maka pada tahun 2014 Laksmi selain expert di

kebaya muslimah juga menyediakan Islamic Wedding Service. Perikahan

menjadi moment yang akan selalu terkenang dan sangat patut untuk

dipersiapkan dengan maksimal. Untuk itu, berbagai macam persiapan

perlu dilakukan agar acara dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

      

45

Laksmi Kebaya, Layanan, diakses pada tanggal 17 Juli 2016 dari

(57)

48

Bisaanya, para calon pengantin menginginkan konsep pernikahan yang

unik dan berbeda dari yang lainnya. Untuk itu, Laksmi menawarkan

layanan yang special berupa konsultasi mengenai konsep pernikahan yang

diinginkan dan pendampingan dalam mewujudkan konsep pernikahan

yang diinginkan. Laksmi menawarkan beberapa layanan wedding service,

diantaranya : seperti wedding organiser, dekorasi, fotografer, nasyid,

entertainment, make up, dll.

Berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan klient pernikahan

Laksmi banyak mengamati pola selera yang diinginkan klient Laksmi, dari

pola itu Laksmi mendapatkan standar kualitas yang cukup baik dalam

mengadakan Wedding service untuk pernikahan islami yang eksklusif.

Dan dari banyaknya keluhan para klient yang menceritakan sulitnya

mencari Islamic wedding service di Surabaya yang memiliki standar

kualitas eksklusif, maka Laksmi Islamic wedding service hadir dengan

keunggulan :

a. Pernikahan dapat dipisah (konsep islami) b. Mengurus pernikahan menjadi mudah c. Desain dekorasi by custom.

d. Buku tamu eksklusif e. Harga kompetitif

Dapat menghadirkan konsep pernikahan islami dengan pemisah

ruang antara laki-laki dengan perempuan menggunakan pohon-pohon

(58)

49

konsep one stop service yang Laksmi berikan, klient tidak perlu

repot-repot kesana kemari untuk mengurus seluruh kebutuhan pernikahan.

Segala kebutuhan pernikahan klient, Laksmi membantu menyediakan.

Sales konsultan Laksmi yang berpengalaman dapat membantu

menemukan konsep pernikahan yang klient impian. Karena menurut

Laksmi, setiap klient pasti memiliki impian pernikahan masing-masing.

Tugas Laksmi adalah membantu menghadirkan konsep pernikahan yang

benar-benar menjadi impian klient. Menunjang pernikahan impian, Laksmi

special mendesainkan buku tamu mengikuti konsep pernikahan. Dengan

semua layanan prima yang diberikan, harga yang Laksmi tawarkan cukup

kompetitif.46

Laksmi Islamic Wedding Service telah banyak mendapat

kepercayaan dalam hal persiapan hingga berlangsungnya acara pernikahan,

khususnya pada pengantin muslim. Sebab komitmen Laksmi tidak hanya

menggelar sebuah prosesi pernikahan, namun juga merancang dan

mempersiapkan pola kehidupan masa depan yang islami. Laksmi Islamic

Wedding Service ditangani oleh tim yang senantiasa berusaha memahami

dan mengamalkan islam dengan baik. Karena bagaimanapun, persembahan

terbaik Laksmi adalah kepuasan costumer.47

      

46

Laksmi Dekorasi, Company Profile, diakses pada tanggal 17 Juli 2016 dari

http://dekorasi.laksmiwedding.co.id/company-profile-4

47

(59)

50

3. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari LAKSMI adalah sebagai berikut:

Visi :

Mewujudkan spiritual company yang menjadi trade center kebaya dan

fashion muslimah di Indonesia.

Misi :

a. Membangun perusahaan yang kokoh

b. Bertumbuh bersama karyawan dalam hal pembangunan mental dan

spiritual yang unggul dan benar sesuai syariah

c. Berinovasi dalam menciptakan model-model kebaya dan produk

fashion sesuai minat pasar

(60)

(61)

52

Job Desk :

Owner : Nur Aini Madjid

General Manajer : Irham Hadi Pratama

Dewan Pembina : Ust. Muhammad Maliki

Leader Produksi : Sukinem

Leader Sosial Media : Andri

Leader Sales : Lilik Chomariah

Leader Finance : Dera Fauzia Fitriana

Leader SDM : Dera Fauzia Fitriana

Struktur organisasi Laksmi dipimpin oleh pemilik Nur Aini

Madjid. General manajer bertugas untuk mengatur semua kegiatan

manajemen dan menanggung usulan-usulan atau masalah-masalah para

leader untuk disampaikan ke owner. Dewan Pembina merupakan coach

untuk penasehat bisnis, setiap sebulan atau beberapa bulan sekali dewan

pembina melakukan coaching-coaching terhadap karyawan Laksmi,

termasuk GM dan owner.

Leader Produksi bertugas sebagai kaki tangan atau berhubungan

langsung oleh designer yaitu dengan menterjemahkan gambar design ke

pada team produksi. Team produksi terdiri dari team pola yang bertugas

menggambar dan menggunting pola kebaya. Kemudian ada team jahit,

Gambar

Gambar 4.1 G
Gambar 4.2 Screenshot instagram klient Laskmi
Gambar 4.3 Contoh edukasi pasar Laksmi di Instagram
Gambar 4.4 Iklan Laksmi di account kartun.muslimah
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan rendah hati penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh. karena itu penulis mohon saran, kritik dan tanggapan dari pembaca untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jumlah lapisan botol plastik terhadap kekuatan lentur pada sambungan kayu balok Sederhana dan balok

Komponen komponen apa saja yang dibutuhkan dalam sistem perangkat transmitter pengontrol palang pintu kereta berbasis mikrokontroler dan GPS disisi pengirim?... Bagaimana

Raya

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan variabel Kepribadian Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan (Studi Pada

Selanjutnya, juga dilakukan penyusunan kerja sama/nota kesepahaman dengan berbagai instansi terkait pedoman kerja mengenai: (i) tata cara pelaksanaan penanganan dugaan tindak

Berdasarkan semua data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa peran guru pendidikan agama Islam dalam

Porsi bagi hasil yang dapat terealisasi lebih cepat adalah dengan cara mengusulkan perubahan bagi hasil keuntungan yang diperoleh pemerintah pusat dari perkebunan negara.. Usulan