• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perkembangan Fungsi Bangunan Istana Djoen Eng di Salatiga Pada Tahun 1921-1968 T1 152008017 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perkembangan Fungsi Bangunan Istana Djoen Eng di Salatiga Pada Tahun 1921-1968 T1 152008017 BAB V"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Perkembangan perdagangan di Jawa menarik para saudagar Cina untuk

datang ke Jawa dan melakukan beberapa kegiatan ekonomi.Salah satunya adalah

Kwik Djoen Eng. Perusahaan yang didirikannya pada tahun 1877 di Semarang,

yaitu N.V Kwik Hoo Tong Handel Maatshappij, bergerak dibidang eksport dan

import hasil bumi. Sekitar tahun 1920 telah berkembang menjadi salah satu firma

Hindia Belanda yang terbesar, dengan cabang di seluruh Indonesia dan luar negeri

(Cina, Taiwan, Eropa dan Amerika). Menjadikan Kwik Djoen Eng menjadi

seorang businessman yang unggul. Seperti orang kulit putih lainnya, pada tahun

1921-1925 Kwik Djoen Eng membangun tempat tinggal yang berada di kawasan

Europeesche Wijk. Kompleks Istana Djoen Eng terdiri dari bangunan gedung,

kebun tanaman hias, kolam, kebun binatang mini, lapangan tennis, kebun kopi

dan tanah di luar pagar meliputi kurang lebih 12ha (6 ha di dalam, 6 ha di luar

pagar) atau 1% dari total wilayah Gemeente Salatiga pada waktu itu. Bangunan

induk gedung dilengkapi dengan 5 kubah yang menyerupai pagoda. Gedung ini

sangat artistik dengan interior yang cantik, dinding- dinding bangunan megah

tersebut dilapisi marmer, lantainya berwarna-warni dengan motif yang beraneka

ragam. Riwayat bangunan Istana antara 1925- 1940 kurang ada informasi yang

pasti. Yang diketahui bahwa akibat krisis ekonomi yang melanda dunia pada

(2)

melunasi hutangnya, seluruh kompleks di Salatiga yang berharga itu disita oleh

Javaache Bank. Pada tahun 1940 Javaache Bank menawarkan bangunan tersebut

kepada Fratres Immaculatae Conceptionis (FIC) dengan harga yang rendah.

Tahun 1940, seluruh kompleks dipinjam oleh Gubernemen Hindia Belanda untuk

dijadikan kamp tawanan. Ketika tentara Jepang masuk ke Salatiga pada tahun

1942 menjadi kamp interniran bangsa Belanda, kira-kira 170 orang banyaknya,

diantaranya beberapa pastor dan bruder. Tahun 1945, waktu revolusi, gedungnya

untuk beberapa bulan menjadi markas polisi dan tentara Indonesia. Kemudian,

dari tahun 1946 sampai 1949 dijadikan tangsi tentara Belanda.

Tahun 1949 bulan Mei bruder- bruder FIC mulai menetap di dalam

gedung. Bagian belakang gedung dipakai untuk Sekolah Menengah Pertama

(SMP) sampai tahun 1974. Gedung utama untuk Bruderan dan asrama untuk

anak-anak SMP, sampai tahun 1966. Ada keraguan dalam kalangan FIC tentang

tujuan definitif rumah istimewa itu, dalam bentuk aslinya kurang cocok untuk

sekolah atau asrama. Ketika Institut Roncalli lahir pada tahun 1968 dan ternyata

mendapat tanggapan positif dari kalangan para religius, maka pimpinan FIC

menyediakan kompleks Djoen Eng untuk karya baru itu. Pada tahun 1969-1970

gedung utama direnovasi secara menyeluruh, seluruh atap dengan menara- menara

dan kubahnya dibongkar, lantai dua dirubah radikal menjadi kamar untuk peserta

kursus. Sejak itu kompleks Djoen Eng mulai dikenal sebagai Institut Roncalli.

Renovasi gedung bagian belakang diadakan pada tahun 1975 dan 1990. Pada

tahun 1983 Institut Roncalli dilengkapi dengan Ruang Doa. Pada tahun 1975

(3)

selatan. Pada tahun 1976 seluruh tanah di luar pagar yang 6 ha luasnya, diambil

alih oleh pemerintah. Tahun 1992 sebagian dari kebun kopi dibeli kongregasi

Missionariorum a Sacra Familia (MSF) untuk mendirikan gedung postulat,

novisiat mereka dan gedung Grave, tahun 1995 dibangun gedung baru Bruderan

FIC. Nama Roncalli diambil dari nama keluarga almarhum Paus Yohanes XXIII

(1958- 1965), yang nama aslinya Angelo Guiseppe Roncalli. Paus tersebut

seorang tokoh besar gerakan Konsili Vatikan II yang antara lain mengajak untuk

mengadakan pembahuruan dalam kehidupan religius. Nama Roncalli dirasakan

nama tepat untuk institut baru itu yang tujuan utama adalah melayani kebutuhan

spiritual para rohaniawan- rohaniawan dari seluruh tanah air.

B. Saran

1. Akademisi

Banyak yang dapat dikaji dan ditulis mengenai sejarah Salatiga termasuk

tentang bangunan-bangunan bersejarah, akan tetapi belum banyak peneliti yang

meneliti secara spesifik mengenai . Kendala utama yang dihadapi adalah

mengenai sumber akan tetapi banyak sumber yang masih dapat digali yakni

melalui sumber-sumber dari masyarakat langsung. Para Akademisi Salatiga

diharapkan dapat melakukan penelitian yang berkaitan dengan

bangunan-bangunan bersejarah maupun sejarah Salatiga lainnya.

2. Pemerintah

Pemerintah Salatiga hendaknya memperhatikan kelestarian

bangunan-bangunan bersejarah tersebut. Salah satunya bangunan-bangunan-bangunan-bangunan masa-masa

(4)

pihak yang sudah mengelola bangunan-bangunan bersejarah tersebut tidak

merubah keaslian dan keutuhannya, misalnya gedung Pemerintah Kota Salatiga

dan Istana Djoen Eng.

3. Masyarakat

Hendaknya masyarakat tetap memanfaatkan dan menjaga keaslian

bangunan-bangunan bersejarah di Salatiga. Menggunakan bangunan tersebut

sesuai fungsinya dan tidak merubah atau mengubah bentuk bangunan, sehingga

Referensi

Dokumen terkait

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Berdasarkan angka 1 s.d 7 diatas, Pokja Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada ULP Kabupaten Bengkulu Utara mengumumkan pemenang seleksi umum paket pekerjaan

Berdasarkan Surat Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Nomor Nomor : 050/10 PnL-11/2/A.N.005/409.108/2016, tanggal 18 Maret 2016, untuk Pekerjaan PJU Jalan Makam

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

[r]

Pendaftaran dan pengambilan dokumen pengadaan dapat diwakilkan dengan membawa surat tugas dari direktur utama / pimpinan perusahaan / kepala cabang dan kartu pengenal.

[r]

Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) untuk pekerjaan konstruksi dan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) untuk pengadaan Barang yang sesuai dengan Subbidang,