• Tidak ada hasil yang ditemukan

NGUDUD DAN NGIPOK MENURUT SYAIKH IHSAN MUHAMMAD DAHLAN AL JAMPESI KEDIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NGUDUD DAN NGIPOK MENURUT SYAIKH IHSAN MUHAMMAD DAHLAN AL JAMPESI KEDIRI."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

NGUDUD DAN NGIPOK MENURUT SYAIKH IHSAN MUHAMMAD

DAHLAN AL-JAMPESI KEDIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Program Strata Satu (S-1) Pada Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI)

Oleh: Arifatus Sa’adah NIM : A02211009

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRACT

This framework by title smoke and coffee by Mr. Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampesi Kediri. The explanation include: 1) how about the biography Mr. Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampesi Kediri? 2) how about thing of Mr. Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampesi Kediri about smoke and coffe? 3) how about comparative smoke and coffe at the contex healty and thing of Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampesi Kediri?

To answer the formulation problem, the writer use the science of the religion and metodhe of survey the research are survey, description of manuscript and the last analysis. And using theory of dialectic materialism.

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

[image:6.595.112.483.139.659.2]

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iv

TABEL TRANSLITERASI ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………...……… 1

B. Rumusan Masalah ……… 5

C. Tujuan Penelitian ……… 6

D. Kegunaan Penelitian ……… 6

E. Pendekatan dan Kerangka Teoritik ……… 7

F. Penelitian Terdahulu ……… 10

G. Metode Penelitian ……… 13

H. Sistematika Bahasan ……… 16

(7)

A. Profil Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri... 18 B. Genealogi dan Pesantren Ihsan Jampes Kediri ……… 23 C. Karya – Karya Besar Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi

Kediri ………. 27

BAB III : KITAB IRSHADUL IKHWAN BILBAYANI SHURBIL QAHWAH WA AD DUKHAN KARYA SYAIKH IHSAN MUHAMMAD DAHLAN AL-JAMPESI KEDIRI

A. Salinan Syair kitab irshadul ikhwan libayani shurbil qahwa wa

ad-dukhan..………. 34

B. Terjemah dalam bahasa indonesia ………. 37

BAB IV : PERBANDINGAN GUNA ROKOK DAN KOPI BAGI MANUSIA

A. Rokok dan kopi dalam sudut pandang kesehatan ……….. 46 B. Rokok dan kopi dalam sudut pandang Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan

Al-Jampesi Kediri ……… 64 C. Keunikan dari Rokok dan Kopi ……… 68

BAB V : PENUTUP

A. KESIMPULAN ……… 70

B. SARAN ……… 71

DAFTAR PUSTAKA

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebudayaan indonesia pada masa lampau sampai sekarang adalah merupakan warisan para leluhur. Budaya adalah sebuah sistem yang memepunyai konverensi bentuk – bentuk simbolis yang berupa kata benda, sastra, lukisan, nyanyian, misi, kepercayaan yang berkaitan erat dengan konsep – konsep estemologi dari sistem pengetahuan masyarakat.1

Disamping itu terdapat warisan budaya yang berupa naskah yang beraneka ragam dan ditulis dalam berbagai bahasa daerah maupun huruf, sehingga budaya itu turun temurun sejak zaman dulu hingga sekarang.

Naskah – naskah kuno di Indonesia yang berasal dari berbagai daerah dengan berbagai macam tulisan serta bahasanya termasuk yang bertulisan arab ( pegon jawi ) dan bahasa arab sendiri. Banyak yang sudah disimpan dalam koleksi – koleksi lembaga – lembaga pemerintah maupun swasta dalam negeri dan luar negeri.2

Naskah adalah semua bahan tulisan tangan yang mengandung suatu teks yang lengkap atau sebagai alat penyimpan teks. Sedangkan teks adalah semua yang dimuat di dalam naskah atau kandungan naskah. Naskah merupakan sesuatu yang kongkrit sehingga perlu dilakukan kehati- hatian

1

Kuntowijiyo, Budaya dan Masyarakat (Yogyakarta: PT.Tiara Wacana Yogya, 1987), xi.

2

Uka Tjandrasasmita, Beberapa Catatan Tentang Naskah – Naskah Kuno Islami Indonesia Dalam

Pameran Festifal Istiqlal II (Jakarta: Proyek Pelita Pembinaan Kepurbakalaan dan Peninggalan Nasional Departemen P, dan K, 1995),3.

(9)

2

dalam penyimpanan dan memegangnya karena keadaan naskah sangat tua mudah rusak dan juga dilestarikan. Oleh sebab itu naskah tersebut harus diletakkan pada sebuah instansi yang mempunyai tujuan untuk melestarikan budaya peninggalan benda – benda kuno leluhur bangsa yakni musium. Penelitian terhadap naskah merupakan salah satu wujud adanya usaha memberikan perhatian terhadapnya sekaligus dalam rangka memelihara dan melestarikannya.3

Seorang sarjana Australia A. H. Johns menyatakan bahwa keberhasilan seorang sufi dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara disebabkan karena gagasan-gagasan mereka tentang mistik sehingga mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Indonesia, karena sejak zaman sebelum Islam, tradisi kebudayaan Hindu di Indonesia sudah didominasi oleh unsur-unsur mistik.4Dan keberhasilan juga didukung oleh sikap dan sifat ulama yang kompromis yang tidak menpersoalkan perbedaan etnis, ras, bahasa, serta letak geografis dan keikhlasannya dalam memberikan pelayanan sosial hingga menjadikan masyarakat Indonesia haus terhadap kebatinan Islam yang sangat kaya raya.5

Upaya pelestarian budaya atau kesenian, begitupun yang digunakan sebagai sarana proses islamisasi di nusantara adalah sebagian bukti kemampuan mereka dalam melestarikan budaya setempat. Dari beberapa kesenian tersebut berupa seni bangunan, dalam hal ini yakni bangunan

3

Koes Adiwijajanto, Filologi dan Manuskrip: Menelusuri Jejak Warisan Islam Nusantara

(Surabaya: Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Sunan Ampel, 2008), 89. 4

Simuh, Sufisme Jawa (Yogjakarta: Benteng Budaya, 2003),52.

5

Alwi Shihab, Islam Sufistik, Islam dan Pengaruhnya Hingga Kini di Nusantara (Bandung:

Mizan, 2001), 40.

(10)

3

masjid, seni ukir atau ragam hias, seni sastra, baik tulisan maupun lisan yang menjadi salah satu bentuk kesenian yang digunakan dalam proses islamisasi.6

Dari pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manuskrip adalah sebuah peninggalan masa lalu sebagai alat peradaban yang digunakan para sufi untuk mengajarkan agama Islam dari ajaran fiqih sampai pada ajaran tasawuf yang disebarkan oleh para ulama pada masyarakat Nusantara. Banyaknya jumlah manuskrip membuktikan akan kekayaan karya dan budaya pada masa penyebaran agama Islam, hingga menjadikan bangsa Indonesia saat ini mejadi kaya akan budaya dan peradaban dari hasil akulturasi yang ada di Nusantara. Banyaknya pendatang dari Timur Tengah yang membawa ajaran baru dan banyaknya ulama yang meneruskan perjuangan para pendatang sufi dengan berbagai ajaran agama, sangat memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, sehingga Islam berkembang pesat di bumi Nusantara.

Setiap peradaban dunia berawal dari budaya yang terus berkembang hingga menjadi peninggalan- peninggalan baik yang berupa artefak maupun kerohanian. Dari begitu banyaknya budaya yang telah ditinggalkan orang terdahulu, hanya sebagian kecil saja yang sampai pada masa kini, karena lenyap dan hilangnya budaya atau peradaban tersebut. Namun peninggalan-peninggalan yang berupa artefak masih dapat kita teliti dan selidiki. Namun sebaliknya, peninggalan yang berupa kerohanian seperti alam pikiran, pandangan hidup, kepandaian bahasa dan sastra, hanya dapat diketahui

6

Ismail Hamid, Kesusastraan Indonesia Lama Bercorak Islam (Jakarta:Al-Husna, 1989), 2.

(11)

4

apabila berhubungan langsung dengan para pemiliknya. Berhubung tidak dapat berhungan langsung dengan orang terdahulu, maka harta kerohaniannya hanya dapat diketahui melalui tulisan-tulisan yang sampai pada tangan kita.7

Kediri merupakan kota yang memiliki banyak Pondok Pesantren, dan mempunyai karakteristik yang cukup kompleks disegala bidang, baik itu dibidang kehidupan agama, sosial, budaya, ekonomi, maupun masyarakat. Salah satu pesantren yang terdapat dikabupaten Kediri tepatnya di Desa Putih kecamatan Gampengrejo adalah Pondok Pesantren Al-Ihsan Jampes Kediri sebagai tempat untuk menggali ilmu dan sebagai tempat untuk belajar hidup mandiri, serta tempat untuk menggali prestasi.

Pondok pesantren Al-Ihsan jampes kediri merupakan salah satu pondok yang mempunyai karya kitab yang telah mendunia dan merupakan hasil karya dari Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri, kitab ini di namakan kitab Irsyadul Ikhwan libayani syurbil qahwa wa ad-dukhan. Sebuah hasil karya yang begitu fenomenal yang membahas tentang Ngudud ( Merokok ) dan Ngipok ( Ngopi ) juga mengenai hukum sekaligus pemikiran Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri.

Sebuah naskah klasik yang disebut kitab yang dilahirkan oleh seorang Syaikh ini merupakan karya yang menyinggung tentang kopi dan rokok, dalam hal ini KH.Ihsan adalah sosok ulama besar dari kediri di zamannya, yang cerdas, seorang sufi dan pengarang kitab – kitab ilmu agama. Kitab karangan yang membesarkan nama beliau adalah kitab Sirajut Tholibinyang

7

Soekmono, Pengantar Kebudayaan Indonesia I(Yogjakarta: Kanisius, 1997),14

(12)

5

mengomentari kitab Minhajul ‘Abidin karangan terakhir Imam Ghozali. Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri, di kalangan pelajar muslim timur tengah mendapat gelar “Al-Ghozali Ash-Shoghir”, karena terbukti sebagai seorang ulama yang menguasai tasawwuf secara mendalam.8

Berjudul Irsyadul Ikhwan Libayani Syurbil Qahwa wa ad-Dukhanpetunjuk tentang penjelasan hukum meminum kopi dan merokok ini merupakan syarah dari kitab matan yang berjudul tadzkiratul ikhwan fi bayanil qahwah wa ad-dukhan karya KH.Ahmad Dahlan. Kitab karya KH.Dahlan tersebut ditulis dalam bentuk rajaz. Rajaz ialah salah satu jenis syair ( nadzam ). Yang membedakan dengan jenis syair lainnya adalah rajaz

memiliki makna yang mudah dipahami atau maknanya langsung bisa diterima, tidak bersayap atau memiliki makna ganda yang membutuhkan penafsiran – penafsiran.

Karena Irsyadul Ikhwan adalah kitab Syarah, maka posisi Syaikh Ihsan Jampes hanya menjelaskan secara lebih luas apa yang sudah digariskan oleh KH.Dahlan dalam Tadzkiratul Ikhwan Fi Bayanil Qahwah Wa al-Dukhan. Dalam arti tidak ada kritik, namun hanya memaparkan argumentasi KH.Ahmad Dahlan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana biografi Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri ?

8

Abu An’Im, Petuah Kyai Sepuh (Kediri: Penrerbit Mu’jizat , 2010), 38.

(13)

6

2. Bagaimana pemikiran Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri mengenai ngudud dan ngipok ?

3. Bagaimana perbandingan Ngudud dan Ngipok dalam konteks ilmu kesehatan juga menurut Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui profil Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri.

2. Untuk mengetahui pemikiran Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri mengenai ngudud dan ngipok.

3. Untuk memahamiperbandingan Ngudud dan Ngipok dalam konteks ilmu kesehatan juga menurut Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri.

D. Kegunaan Penelitian

Setelah mengadakan kegiatan penelitian sampai dengan disusunnya penelitian ini, maka penulis berharap agar hasil penelitian ini berguna bagi:

1. Akademik

(14)

7

dijadikan pengalaman yang berharga dalam penelitian – penelitian selanjutnya.

2. Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting dalam memahami beberapa permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: a. Mengenai profil pengarang kitab Irsyad al Ikhwan Libayani Syurb al

Qahwah wa ad Dukhan yakni Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri,

b. Mengetahui teks Ngudud dan Ngipok dalam kitab Irsyad al Ikhwan Libayani Syurb al Qahwah wa ad Dukhan karya Syaikh Ihsan Kediri, dan

c. Memahami perbandingan antara Ngudud dan Kitab menurut Syaikh Ihsan dengan ilmu kesehatan serta keunikan diantara keduanya.

Sehingga hasil dari apa yang telah diteliti oleh penulis dapat dipahami dengan baik.

E. Pendekatan dan Kerangka Teori

(15)

8

Islam koleksi perpustakaan pondok pesantren ihsan jampes kediri, maka peneliti membutuhkan sebuah pendekatan dan kerangka teori.

Pendekatan pertama adalah pendekatan sejarah kebudayaan, karena kebudayaan adalah simbol, nilai dan perilaku. Tugas sejarah kebudayaan menurut Johan Huizinga dalam “The taks of cultural history”, Men And Ideals History, The Middle Age, The Nenaissance (New York: Meridian Books, Ing. 1959) yang dikutip oleh kuntowijoyo. Ia mencari pola – pola kehidupan, kesenian dan cara berfikir secara bersama – sama dari satu zaman. “secara bersama – sama” artinya tidak terpisah antara yang satu dengan yang lain. Untuk keperluan itu harus dicari central consept yang dapat merangkai ketiganya.9

Menurut Geertz bahwasanya budaya adalah suatu dimensi yang aktif dan konstituf dari kehidupan sosial. Geertz melihat budaya sebagai “lengkung simbolis atau blue print” yang seseorang bisa menciptakan dunia mereka yang bermakna dalam level sekaligus yakni emosi dan kognitif.10 Pada intinya terdiri dari tiga hal utama yakni sistem pengetahuan kognitif, sistem nilai atau sistem evaluasi, dan sistem simbol yang memungkinkan pemaknaan dan interpretasi.11

Pendekatan kedua adalah pendekatan agama, menurut Peter Berger agama sebagai sebuah proses pembentukan dunia simbol – simbol. Ia mampu menunjukkan ketergabungan dan kesalingterkaitan antara sosiologi agama

9

Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah Edisi Kedua (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2003),

167. 10

Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto, Teori – Teori Kebudayaan (yogyakarta: Kanisius,

2005),212. 11

Nur Syam, Madzhab – Madzhab Antropologi (Yogyakarta: PT Lkis Yogyakarta, 2007), 92.

(16)

9

dan sosiologi pengetahuan.12 Maka dari itu pendekatan ini digunakan karena dalam kitab Irsyadul Ikhwan libayani syurbil qahwa wa ad-dukhan menceritakan sebuah fenomena merokok dan minum kopi dan dijadikan sebagai simbol – simbol religius dan dalam peristiwa itu dijadikan sebagai makna yang terkandung dalam al-Qur’an.

Pendekatan ketiga adalah pendekatan Filologi, yakni pengetahuan sastra dalam arti yang luas, antara lain yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan.13 Maka dari itu metode yang digunakan penulis terkait dengan obyek pembahasan agar bisa mendeskripsikan tentang kiatb

Irsyadul ikhwan libayani Syurbil qahwa wa ad-dukhansecara eksplisit maupun implisit karena teks terdiri dari isi dan bentuk. Dalam isi mengandung ide – ide, atau amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, sedangkan bentuk berisi muatan cerita atau pelajaran yang hendak dibaca dan dipelajari.

Masuk pada analisis penelitian, penulis menggunakan teori dialektika materialisme yang dikemukakan oleh Marx dan Engels, dan tanpa dialektika materialisme tidak dapat menerangkan dunia realis yang tidak idealis.

Dialektika menjelaskan alam suatu materi (benda) khususnya mempelajari fenomena akan pergerakan dan interelasi mereka, bukannya keterasingan dan kestatisannya. Pergerakan dan interelasi (saling berhubungan adalah dua prinsip paling general dari dialektika).

12

Bryan S Turner, Agama dan Teori sosial: Rangka Pikir Sosiologi Dalam Membaca Eksistensi

Tuhan Diantara Gelegar Ideologi – Ideologi Kontemporer Terj. Religion and Shcool Theory (Yogyakarta: IRCiSoD, 2006),15.

13

Nabila Lubis, NaskahTeks dan Metode Penelitian Filologi (Jakarta: Forum Kajian dan Sastra

Arab Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah, 1996), 14.

(17)

10

Konsep interelasi adalah prinsip paling umum untuk menerangkan tentang perkembangan dan fungsi suatu materi. Bahwa sifat saling bergantungan adalah bentuk universal dari semua kenyataan. Semua yang Nampak di dunia ini merupakan rangkaian dari suatu materi.14

Dalam pembahasan lebih lanjut, penulis juga menggunakan metode fenomenologi sebagai penguat dalam penelitian ini. Fenomenologi ini berusaha mengungkapkan makna sebagaimana yang ditunjukkan gejala itu.15 F. Penelitian terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian tentang manuskrip dengan judul Ngudud dan Ngipok Dalam Kitab Irsyadul Ikhwan Libayani Syurbil al-Qahwa wa ad-Dukhan Karya Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi

Kediri koleksi perpustakaan pondok pesantren Ihsan Jampes Kediri, penulis menemukan beberapa skripsi yang membahas tentang skripsi manuskrip. Skripsi tersebut adalah:

1. Skripsi yang diteliti oleh Ahmad Fatoni dengan judul “Ajaran Tauhid Dalam Manuskrip Bustam Salatin Koleksi Musium Mpu Tantular Sidoarjo, Jawa

Timur”. Mahasiswa Fakultas Adab Jurusan Sejarah Peradabab Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2010.Fokus pembahasan pada skripsi ini adalah manuskrip yang berisi tentang ajaran tauhid milik kanjeng Rahaden Ayu Pangeran Citera Soma ke enam tahun 1259 Hijriah di Jepara atau pada abad 19 Masehi dan mengenai makna yang terkandung dalam naskah Bustam

14

http://galihyogawahyukuncoro.blogspot.co.id/2015/01/dialektika-filsafat-ilmu.html?m=1 15

Halim et al, Tradisi Baru, 219.

(18)

11

Salatin tentang ketauhidan ( Rububiyah dan Uluhiyah )dan pemantapan ideologi dalam islam.

2. Skripsi yang diteliti oleh Dewi Musyarofah dengan judul “Kertas Gedog dan Tradisi penulisan Manuskrip di Ponorogo”. Skripsi ditulis oleh mahasisiwi Fakultas Adab Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2007.Fokus pembahasan terhadap deskripsi mengenai bahan manuskrip yakni kertas gedog.

3. Skripsi yang diteliti oleh Nur Afidah dengan judul“Rubrikasi Dalam Manskrip Islam Kitab al-Mufid Bernomor Inventaris 2089 M”. Skripsi tersebut ditulis oleh mahasiswi Fakultas Adab Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2007.Fokus pembahasan rubrikasi dalam manuskrip merupakan salah satu langkah di dalam proses penulisan manuskrip yang penggunaannya dengan memberi tinta warna merah untuk menambah penekanan pada kalimat khusus di dalam sebuah teks.

4. Skripsi yang ditulis oleh Anis Fujia Lukmaningsih dengan judul“Kisah Unik Dalam Manuskrip Kitab Mi’raj Nabi Tahun 1778M Koleksi Museum Mpu

Tantular Sidoarjo Jawa Timur”.Skripsi tersebut ditulis oleh mahasiswi Fakultas Adab Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2010.Fokus pembahasan adalah mencakup keunikan – keunikan peristiwa yang terjadi di dalam manuskrip kitab Mi’raj Nabi tahun 1778M.

(19)

12

ditulis oleh mahasiswi Fakultas Adab Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2010.Fokus pembahasan tentang teks tiga aliran kaligrafi yakni khatt naskhi, khatt diwani dan khatt farisi.

6. Skripsi yang ditulis oleh Muhimmatus Sholihah dengan judul “Manuskrip Khutbah Jumat Bulan Ramadan di Masjid Ainul Yaqin Giri Gresik

(StudiAnalisis Peradaban Dalam Manuskrip)”.Skripsi tersebut ditulis oleh mahasiswi Fakultas Adab Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2008.Fokus pembahasan adalah perubahan bahasa pada masa khutbah Ainul Yaqin Giri yang menggunakan bahasa arab yang lambat laun menjadi bahasa indonesia atau bahasa setempat.

7. Skripsi yang ditulis oleh Farida Hanum dengan judul “Zakat Dalam Teks Al-Sittin Masalah Pada Manuskrip Bahjatul Ulum Milik Muhammad Roum

Dagangan Madiun (Studi Perbandingan Dengan Teks Modern)”. Skripsi tersebut ditulis oleh mahasiswi Fakultas Adab Jurusan Sejarah Peradaban Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2008.Fokus pembahasan perbandingan isi teks antara dua kitab yakni teks al-sittin masalah pada manuskrip Bahjatul Ulum dengan kitab al-sittin masalah yang telah dicetak modern.

(20)

13

tentang pemikiran Ngudud dan Ngipok yang terdapat dalam manuskrip Islam koleksi perpustakaan Pondok Pesantren Ihsan Jampes Kediri.

G. Metode Penelitian

Mengetahui dan menerangkan atau meramalkan sebuah naskah dapat dilakukan dalam beberapa langkah yang harus ditempuh untuk mengawali proses penelitian filologi,16 dengan melalui survey naskah, deskripsi naskah, analisa,17 transliterasi, terjemah, dan historiografi.

Hal tersebut ditujukan agar penyusunan laporan dapat tersusun secara sistematis dan dapat dipahami dengan baik. Berdasarkan metode sejarah yang merupakan cara atau teknik dalam merekonstruksi peristiwa masa lampau.18

Sehingga langkah – langkah yang penulis tempuh antara lain adalah sebgai berikut:

1. Survey

Survey ini merupakan langkah awal dalam sebuah penelitian yang akan ditempuh untuk mendapatkan data yang akan diinginkan. Dalam penelitian ini, survey dilakukan dengan pengamatan, wawancara dan dokumen terhadap naskah dengan menghubungi tempat penyimpanan naskah dan meminta copian dari naskah tersebut juga mencari informasi tentang naskah tersebut.

16

Lubis, Naskah, Teks, 77-88. 17

Abdur Rahman Hamid dan Muhammad Saleh Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta:

Penerbit Ombak, 2014), 43. 18

Ibid., 43.

(21)

14

Dalam hal tersebut penuilis mendapatkan copian teks naskah Irsyad al Ikhwan Libayani Syurb al Qahwah wa ad Dukhan dari perpustakaan pondok pesantren Ihsan Jampes Kediri yang telah disalin oleh santrinya dan juga telah di digitalkan kitab tersebut.

2. Mendeskripsi naskah

Menyusun deskripsi naskah yang dipilih untuk diteliti. Dalam hal ini kitab Irsyad al Ikhwan Libayani Syurb al Qahwah wa ad Dukhan menjadi objek penelusuran manuskrip dipandang dari arah isi daripada kitab tersebut. 3. Analisa

Dari beberapa tahap diatas dalam pendeskripsian terhadap manuskrip/naskah, kemudian langkah penulis selanjutnya byang akan dilakukan adalah menginterpretasi atau menganalisis terhadap kitab Irsyad al Ikhan Libayani Syurb al Qahwah wa ad Dukhan. Dari penjelsan sebelumnya, penulis akan melakukan analisis ini dengan menggunakan teori dialektika materialisme. Sehingga proses penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

4. Transliterasi/transkripsi

Transliterasi adalah penggantian huruf atau pengalihan huruf demi huruf dari satu abjad ke abjad yang lain. Misalnya dari huruf Arab ke huruf latin atau lebih singkatnya menyalin teks tersebut.

(22)

15

mengurangi dan menambahi dari apa yang terdapat dalam manuskrip kitab Irsyad al Ikhwan Libayani Syurb al Qahwah wa ad Dukhan.

5. Terjemahan

Menerjemah teks, dimana pekerjaan ini dapat dikategorikan sebagai pekerja seni. Terdapat beberapa cara untuk menerjemahkan teks, antara lain:

a. Terjemah harfiyah, ialah menerjemahkan dengan menuruti teks sedapat mungkin, meliputi kata demi kata.

b. Terjemah agak bebas, ialah seorang penerjemah diberi kebebasan dalam proses penerjemahannya, namun kebebasannya itu masih dalam batas kewajaran.

c. Terjemah yang sangat bebas, yakni penerjemah bebas melakukan perubahan, baik menghilangkan bagian, menambah atau meringkas teks.

Dalam hal ini penulis menggunakan cara penerjemah yang pertama yakni terjemah harfiyah, sebab cara ini telah diturunkan oleh asatidz pesantren yang telah membantu mengkaji kitab ini dalam menafsirkannya.

6. Historiografi

(23)

16

Dengan demikian dalam meneliti manuskrip kitab Irsyad al Ikhwan Libayani Syurb al Qahwah wa ad Dukhan, penulis dituntut untuk melakukan sebuah eksplanasi secara kritis dan mendalam tentang “bagaimana” dan “mengapa” kitab tersebut mengalami pro dan kontra dalam sebuah pemikiran dalam laporan tertulis, yang berbentuk skripsi sebagai hasil akhir dari penelitian.

H. Sistematika Bahasan

Untuk mempermudah pembahasan masalah dalam penelitian ini, penulis membagi dalam beberapa bab, dan beberapa sub bab yang terdapat pada setiap babnya. Untuk lebih jelasnya, sistematika dalam pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Pada bab pertama ini bertujuan untuk mengantarkan secara sekilas, yang meliputi secara global yaitu : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pendekatan dan kerangka teori, penelitian terdahulu, metode penelitian dan sisitematika bahasan.

Pada bab kedua ini mengenai biografi Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri. Pada bab ini membahas tentang beberapa sub bab mengenai a). Profil Syaikh Ihsan Muhammad dahlan al-Jampesi kediri, b). Genealogi Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri, c). Profil Pondok Pesantren Ihsan Jampes Kediri, d). Karya – karya besar Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri.

(24)

17

irsyadul ikhwan libayani syurbil qahwa wa ad-dukhan, b). Terjemah dalam bahasa indonesia.

Pada bab keempat ini menjelaskan mengenai a). rokok dan kopi dalam sudut pandang kesehatan, b). rokok dan kopi dalam sudut pandang Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al Jampesi Kediri, c). keunikan dari rokok dan kopi.

(25)

18

BAB II

BIOGRAFI SYAIKH IHSAN MUHAMMAD DAHLAN AL-JAMPESI KEDIRI

A. Profil Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri

KH.Ihsan lahir pada tahun 1901 masehi, dimasa kecilnya bernama Bakri. Ia adalah anak kedua dari KH.Dahlan dan Nyai Artimah. kedua orang tuanya bercerai selagi ia masih berusia 5 Tahun, ibunya lalu kembali ke desanya Banjarmelati kota Kediri. Bersama adiknya, Dasuki ia di besarkan oleh neneknya di Jampes. Sedangkan adiknya yang bernama Marzuqi (lahir beberapa bulan setelah perceraian kedua orang tuanya) ikut dengan ibunya.

Bakri dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga pesantren. Walau begitu ia tidak hanya bergaul dengan kalangan anak – anak pesantren dan keluarga kyai, tetapi juga dengan orang – orang komunitas luar pesantren.

(26)

19

disempurnakan oleh sunan kalijaga itu, sehingga dia punya hobi mengumpulkan beberapa anak wayang dan dengan koleksi anak – anak wayangnya itu seringkali ia mempertunjukkan kemampuannya mendalang dihadapan kawan – kawannya.19

Dalam petualangan masa mudanya bersama kawan – kawannya yang beraneka ragam latar belakangnya itu, Bakri mempunyai hobi sangat tercela yaitu bermain judi. Ia sangat mahir bermain beraneka macam permainan yang bersifat adu nasib itu, akan tetapi sepandai – pandai orang bermain judi, nasiblah yang menentukan kemenangannya.20

Bakri yang selama ini mendapatkan pendidikan agama hanya dari keluarganya, terutama nenek dan ayahnya, kemudian mulai belajar ilmu – ilmu agama melalui lembaga pesantren. Untuk yang pertama kali, ia belajar di pondok pesantren Bendo Pare Kediri yang diasuh oleh pamannya sendiri, KH.Khozin, kemudian pindah ke pesantren lain dan selanjutnya beberapa kali pindah dari satu pesantren ke pesantren lainnya.

Diantaranya Bakri pernah menimba ilmu di beberapa pesantren seperti di bawah ini :

1. Pesantren Bendo Pare Kediri asuhan KH. Khozin (paman Bakri sendiri), 2.Pondok Pesantren Jamseran Solo, 3.Pondok Pesantren asuhan KH. Dahlan Semarang,

19

KH.Busrol Karim A Mughni, Syekh Ihsan Bin Dahlan Jampes Kediri (Jampes Kediri: cetakan

ke-9 oktober 2012),23-24. 20

Ibid, hal.26

(27)

20

4.Pondok Pesantren Mangkang Semarang, 5.Pondok Pesantren Punduh Magelang 6.Pondok Pesantren Gondanglegi Nganjuk, 7.Pondok Pesantren Bangkalan Madura asuhan KH. Kholil, sang ‘Guru Para Ulama’.21

Bakri tidak pernah tinggal di suatu pesantren dalam jangka waktu yang lama. Dalam pergaulan di pondok – pondok pesantren Bakri tidak pernah merasa tinggi hatiatau sebagai orang yang lebih terhormat daripada temannya lantaran ia sebagai putra seorang kyai yang sudah terkenal dimasa itu.

Bakri mengakhiri belajarnnya diberbagai pesantren sewaktu ayahnya menghendaki dai untuk membantu mengajar di pesantrennya sendiri, pondok Jampes. Pada Tahun 1926, Bakri berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji, semenjak itu namanya berganti menjadi KH.Ihsan. setelah ayahnya wafat pada tahun 1928. Pesantren Jampes kemudian dipimpin oleh KH.Kholil adik dari KH.Dahlan yang pada masa kecilnya bernama Muharrar.

Tak lama sepeninggal ayahnya, KH.Ihsan lalu mengakhiri masa lajangnya. Ia menikah dengan seorang gadis dari desa Sumberejo poncokusumo Malang, namun hanya sampai beberapa waktu lalu mereka berpisah. Lalu menikah dengan putri KH.Muhyin dari desa durenan trenggalek yang masih memiliki hubungan famili denganya. Pernikahan ini juga berakhir dengan perceraian (bekas istrinya ini kemudian dinikahi oleh KH.Jazuli

21

http://siswauniversitasimamsyafi.blogspot.com/2013/05/halal-haram-kopi-rokok.html

(28)

21

Ustman pengasuh pesantren ploso Kediri). Selanjutnya ia menikah lagi dengan seorang gadis dari desa Kapu Pagu Kediri yang juga berakhir dengan perpisahan dan kemudian mempesunting seorang gadis dari desa Polaman Kediri dan inipun tidak berlanjut.

Pada tahun 1932, kepemimpinan pesantren Jampes diserahkan oleh KH.Kholil kepada KH.Ihsan. semenjak itulah KH.Ihsan memikul tanggung jawab besar sebagai pengasuh pesantren jampes. Pada tahun 1932, KH.Ihsan yang telah dikenal sebagai kyai pengasuh pesantren jampes menikah lagi dengan seorang gadis dari desa Kayen Kidul kecamatan Pagu Kediri yang kemudian menjadi pendamping beliau seterusnya. Isterinya yang kelima ini bernama Surati (Hj.Zaenab) puteri dari H.Abdurrahman, salah seorang alumni pesantren jampes yang menjadi murid almarhum KH.Dahlan. Selain itu, KH.Ihsan mempunyai hobi menulis (mengarang). Waktu – waktu beliau bilamana tidak digunakan untuk membaca /muthalaáh, maka digunakan untuk menulis. Sudah barang tentu yang selalu beliau tulis adalah naskah – naskah yang bertema keagamaan, sesuai dengan kedudukan beliau sebagai kyai pengasuh pondok pesantren.22

Untuk melengkapi pendidikan di dalam pondok pesantren yang sudah terbilang besar diwaktu itu, maka pada tahun 1942, KH.Ihsan mendirikan sebuah madrasah yang diberi nama Mafatihul Huda( MMH ). Madrasah ini terdiri dari tujuh jenjang kelas dan kedua dinamakan sifir awal dan tsani, yaitu

22

Ibid,38-39

(29)

22

merupakan masa persiapan untuk memasuki madrasah lima tahun berikutnya ( kini menjadi 12 jenjang, yakni Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah).

Madrasah yang baru didirikan itu diselenggarakan pada sore hari dan ditempatkan dibeberapa komplek asrama pondok.Baru beberapa tahun kemudian madrasah ini memiliki gedung sendiri dan diselenggarakan dipagi hari.23

Tepat pada hari senin pukul 12 tanggal 25 Dzulhijjah 1371H atau 16 september 1952, KH.Ihsan dipanggil oleh Allah swt untuk selama – lamanya dengan diiringi deraian air mata dari para keluarga dan santri yang masih sangat membutuhkan bimbingan dan pendidikannya.

Memang seperti sabda Nabi saw : “Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu (dari kalangan umat manusia) dengan mencabutnya dari dada (hati) para ulama, akan tetapi akan mengambilnya dengan lantaran mewafatkan mereka, sehingga jika sudah tak ada lagi seorang alim di bumi ini, maka manusia akan mengangkat para pemimpinnya dari orang – orang bodoh. Dan jika pemimpin – pemimpinnya itu ditanya, maka akan memberikan fatwa tanpa berdasarkan ilmu. Mereka itu sesat dan menyesatkan.”

Jenazah beliau dimakamkan pada sore hari itu juga disebelah makam ayahnya di pemakaman khusus di desa putih yang berjarak 1KM disebelah selatan Jampes, tempat dimana disitu para keluarga dimakamkan.24

23

Ibid, hal.52 24

Ibid, hal.80

(30)

23

B. Genealogi dan Pesantren Ihsan Jampes Kediri

KH.Ihsan adalah putera pendiri pesantren Jampes yang bernama KH.Dahlan bin Saleh. Beliau dilahirkan di Jampes pada tahun 1901 sebagai anak kedua dari 14 bersaudara. Kakek KH.Ihsan (Ayah dari KH.Dahlan) yang bernama K.Saleh berasal dari bogor jawa barat yang pada masa mudanya menuntut ilmu di berbagai pesantren di jawa timur, dimana dia mempunyai saudara lelaki (kakak) bermukim di propinsi ini bernama ujung Mahmud yang bertempat tinggal di kawasan surabaya.

Beberapa tahun lamanya Saleh muda belajar di jawa timur, sampai akhirnya dia menikah dengan seorang gadis bernama Istianah binti KH.Mesir dari desa Durenan kab.Trenggalek.

Istianah adalah anak kesembilan dari sepuluh putera puteri KH.Mesir.diantara saudara – saudara Istianah ialah KH.Mahyin, mertua KH.Jazuli Ustman pendiri pesantren Al Falah Ploso Kediri.

Adapun KH.Mesir, ayah Istianah itu adalah putera kedua dari enam belas bersaudara putera puteri K.Yahuda, seorang tokoh ulama dari Ds.Nogosari Kec.Lorog Kab.Pacitan yang masih keturunan dari panembahan senapati, pendiri kerajaan Mataram pada akhir abad ke 16.

(31)

24

Semarum Kec.Durenan Kab.Trenggalek. dia meninggalkan empat putera, masing – masing ialah Mubarok, Mabari, Muhajir, Muhaji.

Desa Ngadi waktu itu termasuk daerah yang rawan kejahatan. Oleh karenanya Ny.Istianah mencari tempat tinggal yang baru, karena telah dirasa cocok maka beliau berpindah di suatu desa ditepi sungai Brantas di barat laut Kota Kediri yang dibelah oleh jalan propinsi yang menghubungkan Kediri dengan Surabaya, yaitu Ds.Putih Kec.Gampengrejo Kab.Kediri (tempat pesantren Al Ihsan Jampes sekarang). Dan ikut pindah pula bersamanya saudara sepupu yang bernama Nyai Ba’in yang kemudian bertempat tinggal sekitar 100 m sebelah timur rumah Istianah di desa baru itu.Pemiliha lokasi tempat tinggal yang baru ini, adalah atas petunjuk adiknya yang bernama Sureh, adiknya ini dikenal ahli dibidang ilmu hikmah dan kanuragan.

Ny.Istianah adalah seorang wanita yang tumbuh dalam suasana religiusdan keilmuan agama yang tinggi, oleh karena itu dia yang mahir mengaji kitab Tafsir Jalalain, dalam mendidik anak – anaknya selalu menekankan kepada ajaran - ajaran agama.

Kemudian Mubari (KH.Dahlan) menikah dengan seorang yang bernama Artimah namun pernikahan tersebut tidak berlanjut, mereka bercerai setelah dikaruniai empat anak, masing – masing ialah :

1. Anak perempuan yang meninggal sewaktu masih kecil. 2. Bakri, yang kelak terkenal dengan nama KH.Ihsan.

(32)

25

4. Marzuqi, yang kelak dikenal dengan nama KH.Marzuqi, pengasuh pondok pesantren Lirboyo Kediri (wafat 1975)

KH.Dahlan kemudian menikah lagi dengan seorang gadis dari Banaran Pare Kediri, bernama Maryam puteri KH.Sholeh pengasuh pondok pesantren Banaran Pare. Dari pernikahannya yang kedua ini dia mendapatkan beberapa putera – puteri, yaitu :

1. Khozin 2. Ruqayah 3. Tubaji 4. Maslamah 5. Halwiyah

6. Muhsin ( kelak dikenal sebagai KH.Muhsin). 7. Muslim

8. Aminah

9. Anak perempuan yang meninggal sewaktu dilahirkan.

(33)

26

panjatkan dalam setiap doánya kepada Allah tak lain ialah agar anak cucunya menjadi orang – orang berilmu yang selalu mengamalkan ilmu – ilmu yang dimilikinya.

Setelah kepergian KH.Dahlan kemudian kepemimpinan pesantren digantikan sementara oleh adik KH.Dahlan yakni KH.Khozin, akan tetapi tidak berlangsung lama kemudian Bakri telah menyelesaikan rihlah ilmiahnya. Sehingga pada tahun 1932 M, Bakri telah menjadi pengasuh utuh pondok pesantren jampes. Tak lama setelah beliau menjadi pengasuh pondok Jampes, beliau menunaikan ibadah haji dan berganti nama menjadi KH.Ihsan.

Kepemimpinan KH.Ihsan ini menjadikan pesantren semakin berkembang dengan pesat, tak hanya sebagai seorang yang patut di taati sebagai kyai, akan tetapi beliau juga dikenal sebagai penulis kitab – kitab yang begitu fenomenal pada masanya, bahkan beliau sempat dijuluki “Ghozali Shagir” oleh mahasiswa di Al-Azhar Kairo.25KH.Ihsan tidak menurunkan anak terkecuali dari Isterinya yang bernama Hj.Zainab.beliau menurunkan delapan putera – puteri, yaitu:

1. Husniyah (meninggal sewaktu masih kecil). 2. Hafsah

3. Muhammad 4. Abdul Malik 5. Rumaisa 6. Mahmudah

25

Abu An’im, Petuah Kyai Sepuh (Kediri: Cv.Sumenang, 2010), 38.

(34)

27

7. Anisah 8. Nusaiziyah26

C. Karya – Karya Besar Syaikh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi Kediri

a. Tasrih Al ‘Ibarat

Pada tahun 1929, beliau menulis sebuah kitab dibidang ilmu falak (astronomi) yang diberi judul Tasrih Al ‘Ibarat Syarah/penjabaran dari kitab karya KH.Ahmad Dahlan Semarang yang berjduul Natijat al Miqat.

Sebagaimana pernah disinggung, ayah KH.Ihsan (KH.Dahlan) adalah seorang kyai yang sangat mahir dibidang ilmu falak yang pada masa mudanya telah pernah mengkhususkan diri memperdalam ilmu ini kepada seorang kyai ahli ilmu falak disuatu pondok pesantren di Jawa Tengah.Rupanya ilmu Astronomi tidak luput pula dari perhatian KH.Ihsan.dimasa mudanya beliaupun menekuni ilmu ini di pesantren Jamseran Salatiga.

Kitab falak karya KH.Ihsan ini menjelaskan tentang cara penggunaan kuadran/rubu’, suatu alat kuno perlengkapan ilmu falak yang berbentuk seperempat lingkaran dengan sisi lengkung 90 drajat. Pada bab akhir kitab ini, kuadran tersebut digunakan untuk mengetahui awal dan akhir waktu – waktu 5 shalat fardhu.

26 Ibid,82.

(35)

28

Kitab Tasrih Al ‘Ibarat pernah diterbitkan oleh sebuah penerbit dikota Kudus dengan isi setebal 48 halaman.

Berkaitan dengan keahlian dibidang ilmu falak ini, di pondok jampes, jadwal waktu sholat lima waktu dibuat sendiri oleh KH.Ihsan. demikian pula penetapan awal bulan – bulan hijriyah khususnya yang menyangkut peribadatan yakni, Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah. Bahkan jadwal waktu – waktu shalat dan penetapan awal – awal bulan, semenjak berdirinya pondok Jampes, juga dibuat sendiri oleh KH.Dahlan yang pandai pula di bidang ilmu astronomi ini.

Hanya saja dizaman itu belum banyak kyai yang menggunakan hisab kontemporer, sehingga dalam menentukan awal bulan – bulan yang berkaitan dengan peribadatan tersebut KH.Ihsan menggunakan metode hisab taqribi dari kitab – kitab acuan seperti sulam Al nayirain (Muhammad Mansur bin Muhammad DAmiri Al Batawi), Al Qawaid Al FAlakiyah (Abdul Fatah Assayid AttunyAl Falaky Al Misry), Tadzkirotul Ikhwan (KH.Dahlan Semarang) dan lain – lainnya. Khusus daam menentukan bulan syawal dengan model hisab tersebut KH.Ihsan mematok standar 6 drajat. Ini karena menurut para ulama untuk menetapkan awal bulan syawal, hilal harus dilihat minimal oleh dua orang saksi. Berbeda dengan awal bulan – bulan yang lain yang cukup dengan hanya seorang saksi.27

b. Siraj Al Thalibin

27

Ibid, hal.39-41.

(36)

29

Selanjutnya pada tahun 1932, diwaktu menduda setelah perceraian dari pernikahannya yang keempat, beliau menulis sebuah kitab dibidang ilmu tashawwuf yang kemudian membuat beliau menjadi terkenal itu yaitu kitab Siraj Al Thalibin. Kitab ini merupakan syarah dari kitab karangan terakhir Imam Al Ghazali : Minhaj Al ‘Abidin. Dari karya Al Ghazali yang hanya sebanyak 93 halaman, dijabarkan dan dianalisis oleh KH.Ihsan menjadi uraian sebanyak lebih dari 1000 halaman melalui kitab karyanya ini. Kitab Siraj Al Thalibin disusun beliau dalam waktu yang relative singkat, yakni kurang dari masa delapan bulan. Kitab ini diterbikan pertama kali pada tahun 1936 oleh penerbit An Nabhaniyah Surabaya milik Salim Nabhan bersaudara yang dicetak di percetakan Musthafa Al Babi Al Halabi di Kairo Mesir.

(37)

30

usianya sebaya dengan umur almarhum ayah KH.Ihsan misalnya, di halaman resensi kitab ini menyebut pengarangnya sebagai orang alim alamah yang ahli dibidang sastra.

KH.Ihsan dikenal sebagai ulama sufi lantaran kitab karanganya ini. Ayah beliau sendiri, KH.Dahlan adalah seorang sufi yang tidak hanya mengamalkan ajaran tasawwuf buat dirinya sendiri tapi juga menekankan ajaran inikepada para santrinyadalam kehidupan mereka sehari – hari sehingga pondok Jampes dikenal sebagai pondok tasawuf atau pondok sufi.

Disebutkan dalam kitab ini bahwa seorang hamba Allah yang hendak menjalankan ibadah, jika diibaratkan orang yang hendak berjalan menuju suatu tempat tujuan, ia harus terlebih dahulu menempuh dan melewati satu persatu beberapa jalan terjal/’aqabah yang dituturkan kitab ini. Ia tidak akan bisa sampai ketempat tujuan tanpa melewati kesemua ‘aqabah itu yang jumlahnya ada 7 (tujuh).

Dari tujuh aqabah yang dituturkan pengarang kitab siraj al thalibin, ada 16 perkara yang tercakup dalam aqabah – aqabah tersebut yang harus dilakukan atau dilawan ataupun ditaklukan oleh orang – orang yang hendak beribadah agar mendapatkan imbalan dari Allah sebagaimana yang diharapkan.

(38)

31

menuturkan kisah – kisah para Nabi, para sufi dan lain – lainnya yang dapat dijadikan teladan bagi pembacanya.28

c. Manahij Al Imdad

Pada tahun 1940, beliau menulis lagi sebuah kitab yang diberi judul Manahij Al Imdad syarh Irsyad Al ‘Ibad karya Syeikh Zainuddin Al Malibari (982H).

Dari kitab Irsyad Al ‘Ibad yang setebal 118 halaman, oleh KH.Ihsan diperjelas, diberi komentar dan analisis melalui tulisannya ini menjadi lebih dari 1000 halaman. Kitab Manahij Al ‘Imdad terdiri dari dua jilid, masing – masinng berisi 526 dan 559 halaman. Kitab ini menguraikan tiga pokok ajaran islam yaitu keimanan, hukum – hukum syari’at dan tasawwuf/akhlak.

Pada bab pertama, kitab ini dibuka dengan penjelasan tentang rukun – rukun iman yang enam. Dibidang hukum – hukum syariat dan fiqih dimulai dengan pembahasan wudhlu lalu diteruskan ke permasalahan shalat, zakat, puasa, haji dan lain – lainnya. Sedangkan dibidang tasawwuf, kitab ini menjelaskan tentang keutamaan zuhud, syukur, khauf/takut kepada Allah swt dan keburukan – keburukan riya, dengki, amarah, menggunjing orang, membanggakan amal dan lain – lainnya.

Dalam menguraikan materi fiqih, kitab ini tidak menjelaskannya hanya secara legal formal sebagaimana kitab fiqih pada umumnya, tetapi juga disertai penjelasan berbagai makna dan hukum serta

28

Ibid, hal.48

(39)

32

fadhilah/keutamaannya, bahkan disertai berbagai cerita teladan sebagai pendukungnya.

Ketika KH.Ihsan wafat, kitab Manahij Al Imdad belum sempat diterbitkan, karena tidak lama setelah kitab ini selesai ditulis, negeri dilanda peperangan dan pertikaian dengan negeri bekas penjajah yang berkepanjangan, mulai dari tahun 1942 hingga menjelang tahun 1950. Tidak lama setelah negeri ini tenang KH.Ihsan wafat.

Pada tahun 1980 an, kitab Manahij Al Imdad dibawa gus Dur (KH.Abdurrahman Wahid) untuk diserahkan kepada syeikh Yasin Al Fadangi di Mekah agar diusahakan untuk dapat diterbitkan. Namun sebelum niat itu terlaksana, ulama asal padang yang mukim di Mekah ini keburu wafat pada tahun 1990. Akhirnya keluarga KH.Ihsan berusaha menerbitkan sendiri kitab syarah Irsyad Al Ibad ini pada tahun 2005.29

d. Irsyad Al Ikhwan

Masih ada lagi tulisan beliau lainnya, yaitu sebuah kitab yang diberi judul Irsyad Al Ikhwan fi Syurbi Al Qahwati wa Al Dukhon, sebuah kitab setebal 48 halaman yang khusus membicarakan tentang minum kopi dan merokok ditinjau dari hukum islam.

KH.Ihsan adalah seorang perokok dan gemar pula minum kopi. Ada seorang ulama di Jawa Timur mengeluarkan fatwa mengharamkan

29

Ibid, hal. 48-50

(40)

33

orang – orang muslim minum kopi dan merokok. Hal ini kemudian mengilhami beliau untuk menulis kitab ini.

Irsyad Al Ikhwanmengupas perbedaan pendapat para ulama tentang minum kopi dan merokok dan yang paling seru adalah perbedaan pendapat mengenai hukum merokok.Disitu dituturkan, ada ulama yang berpendapat bahwa merokok itu relative, tergantung dari dampak yang ditimbulkannya.Jika merokok buat sseorang mngakibatkan perbuatan haram, maka merokok hukumnya haram bagi orang yang bersangkutan.begitu pula apabila dapat menimbulkan perbuatan makruh atau mubah, dan tanpa kecuali jika dapat mendorong semangat pada perbuatan ibadah, maka merokok bagi yang besangkutan tergolong ibadah pula.

Akan tetapi pada garis besarnya, perbedaan hukum merokok berkisar antara haram, makruh dan mubah.Di dalam kitab Isyad ini pengarang mengunggulkan pendapat yang menyatakan makruh selama tidak ada dampak kemudharatan yang nyata dari perbuatan merokok itu.30

30

Ibid, Hal.51.

(41)

34

BAB III

KITAB IRSYADUL IKHWAN LIBAYANI SYURBIL QAHWAH WA AD DUKHAN KARYA SYAIKH IHSAN MUHAMMAD DAHLAN

AL-JAMPESI KEDIRI

A. Salinan Syair kitab irshadul ikhwan libayani shurbil qahwa wa ad-dukhan31

Bab 1.a 1. ﻲﺄ ف إوﺬﺎ أ # ةﻮﮭ ﻮا ﺎ ﺪ ﺎ 2. د اﻲ ل لﺎ اﻰ # ل وامار اﺔﮭ 3. ﺎ ﮫ فﻮمﮭ و # ﺎ ﺮ ان كﺎ ﺎ فﺮ 4. ﺎﺮ ﺎ ﺮ ﺎ اناﺮ الﻮاﻰ # ﺎ اﺎ ةﻮﮭ اﮫﺜ ﻮ 5. ةﺮ مھﺪ ﻮا ﺮﻮ # ةﺮﺜ ﺔ أ ﮭﺎ ﺮ

6. انﺎ انا وامﺎ ﺎ # ﺮ اىﻮﺎ د ﻮامھﺮ ا 7. ﺪا اهﺎا ﺎ وھ # د اناد اﺮ ﺜ

8. دا واﺔ ﺎ ﺎھا # دا او ﺮ نوﺮﺜ وا 9. دا ﺎ مو ان ن # دا اﮫ د مﮭ ﺎ ا 10.ﺮﺮ اﺎ ﮭ ﻰ ﺮ او # ﺮ امﺰ د ﮫو 11. ﮭﺎ ن و ا ﺰ # ﺎھا ﺎ ﺎ ا ﺎ 12.ﺮﺮ ﺀﺎ ا ﺪ # ﺮ ﺎ ا ﺎ ا و 13. ﺬ اةﺪﺎﺰ # ﻰ ﺔﻮ نﺎ ﺎ ر 14.ﮫ ﺔ ﺎ د ﻮنﺎ # ﮫ ﺬا ناﮫ ﺎ

15.مھاحﺎ ﺎ ﺎ اﻮ # وا ﮭﺎ ﺔ ﺎ ﺎھ ﮫ

31

Kitab Irsyad Al –Ikhwan Libayani Syurb Al-Qahwah Wa Ad Dukhan

(42)

35

16.ﺔﺪ ﺎ ام ﺎھ ﻰ # ﺔ ﺎ و ﺎ واﺎ 17.ﺪ وا اﻰ # ﺔ ﺎ ﻰ ا ﺄ ك 18.د ﺎ نﻮ ﻮ ﺎ ا # ﻮ ھﻮطﺎ

Bab 2.b 1. ﻲﺎ ﻮاﻲﻮ امﮭ # نﺎ د اﻰ مﺮ ﻮ 2. ﮫ ك ﺬا ﮭ ﻮ ﻰ # ﺔﺎ ﺮﮫ نا ﻰ 3. نﺎ د ا ﺮ , ﺎ ﺎ # ناﻮ اﺔ ﺎھﺎ ﺪ 4. هﺮﺮ ﺬا ىﺮوﮭ اﻰ # هﺮ ﺎ ﮭﺎ ﺮﺎ ﮫ 5. ﺎ ﮭاﮫﺮ ﺮ ﺎ # ﺎ ﮭ ﻮ ﺎ ﺮ اﺎ 6. اﺪﺎ ا اﺮ اﻰ # ﻮ اكﺬﻰا ھﻮ 7. ﺔ ﻮ ا ﻮاﺪﺪ ﻮ # ﺔ ﻮ اﺎ ن ﺔ ﺎ 8. ﺎ ﻮ ن رﺎ من # ﺎ ﮭ ﻮ ﻰ 9. ﮫ اﺎ اﺬﺎ ﺎ اﺀﻮ # ﮫ ﻰ ﮫﻮ 10.ﺎ ﺪﺎﻮ ﺎ ﮫ اﺪ ﺎﻮ # ﺎ ا ﺎ ا اﺮﻮ 11.ﺮﮭ اﺚﺎ ا # ﺮ ﺬ ﺔ اﻰ ﺎ ﻮ 12.ﺎ ﺮ اﺪﻮ ﺎ ﺮ ﻮ ﺜ # ﺎ ﺎ ا ىﺬاﻰ 13.ﮫ ﮫ ﺎھ ﻰ # ﺜﮫﻮﺪ ﺮ اﺔ 14. ان ياﺮ ﺎ ا # ﺮ ا ﺪا ﺪ ﻮ اﺬ 15. ﻮاداﺪ ا ا # اﺎ

(43)

36

20.ﺀﺎ اﻰﺄ ﻮ ت ﺮا ﺜ # ﻰ بﺎ ات ﺮ ﺎ ت 21. ﻮا اةﺮﺎاﺜ غﺎ ﺪﻰا # اﺪ اوھ 22. ﺮ ا ﺎ ا ﺬاھ # ﺮ انو ا و ﺬا

Bab 3.c 1. ماﺮ اﺔ ﺔ أ # ماﺮ امﺪ ﺮ ﻮ 2. ﺎ اﻰﺮ ﻰ اﮫھﺬ # ﻰ ﺎ اﻰ اد ﮭ 3. ﺔ ﺬا ﺎ د ا ﺮ # ﺔ ﺎﻹا ﺔﺎ ﺮﮫ

4. ﺔ ﮭﺎ اﻰ انﺎ ا وا # ﺔ اﻲ اﺮ ا ﮭ و 5. اﺎ م ﮫﺮ و # ﻰ ﺎ ا ﺎ و يﻮﺎ ﺮ ﻮا 6. ﮫ ﺎ ئﺮ اﺮ ﻮھ # ﮫ ﺬا ﮫ ﺮ ﺎ ا

7. كﺎ ﺮ ﻰ اﺔ ا # ىﺬﻮ ىﺬ ن ﺎ 8. كﺎا ﻮ ﻲ ﻮھﺎ ﻰﻮ # ﻰا ﺎ ﺄ ا

(44)

37

19. ا ﺬاھى ﻮ ﻮ # حﺎ اى ﮫ عﺎ ا 20.ﺎﺎ د أنا ﻮاا # ﻰ اﻰ ﮭ ﻮ ﻮا 21.ﺔ ﺎﻹﺎ ﮫﺄ ﻰ ﻮا # ﺔ ﺎ ﺎ ﺎ 22.نﺎ ا ﺔ ﺎ ﻰ # نﻮ ﺎ ﻮ ﺪﻮ 23.ﺎ ﺎ ط ﺬا ھﻮ # ﺎ اﻰ ﺀﺮ اﺮ

24.ﺮﺮ ﮫﺄ ﻰ ا # ىﺮﻮﮭ اﻰ ا ﮭ ﻮ 25.ا أﻮﺮﺎ ﺪ ﻰ هﺮ # اﻮﮫ ا

26. د كﺬا ﻰ ا # ﺎﺪ ىﻮ ىﺬا ﺬاھ 27.ﺔ ا ﺔ ﺎ # ﺔ ﺎ ا ﺔ

28.ﺮﮭ ا ﮫ ﺮ # ةﺮﮭ ﺪ سﺎ ا ﻮ ﺎ و 29.ﮫ ﮫ ىﺪ ا وا# ة هﺪ ﻲ ﺮ ىﺪ ا ﻰ

30. ﮫ # ﻮ ا اﺪھ ﺎ و

31. ﺜ ا ﮫ ﺎ ط ﺎ ﮫ # ﺚ ﺪ ﺎ

32.رﻮﮭ ا نﺎ ﺪ ا بﺮ # ىﺮﮭ ا لﺎ نﺎ ا ﺔ ﺎ ﻰ

33. ا ﺪ ﺮ و # نا ﮫ

34.م ا ﺔ ا هﺮﮭظا # ﺮ ا لو ﺆ ﺪ كاﺪ B. Terjemah dalam bahasa indonesia

Bab 1.a Kopi dan rokok: (Sejarah, polemik, dan khasiat)

1. Hukum merokok dan minum kopi # diperselisihkan ulama seperti dibawah ini

(45)

38

3. Diantara para sahabat, tembakau disebut at-tinbȃk # sebagian mereka menyatakan mauquf secara mutlak

4. Demikian pula kopi # pada awal abad ke sepuluh jadi polemik 5. Banyak ulama mengharamkan # sebab mengandung kemudharatan 6. Ulama terakhir adalah Syaikh ‘Abtawy yang muliah dari negeri Syiria

# dan Syaikh Ibnu Sulthan yang diliputi keagungan

7. Sedangkan di Mesir, ada Ahmad bin Ahmad # pengikut ayahnya yang terhormat

8. Mayoritas ulama tegas berpendapat # bahwa kopi min al-mubȃḫȃt dan terjadilah kata sepakat

9. Berpeganglah engkau dengannya # dan dari pengetahuan jangan engkau berpaling muka

10.Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Hajar # juga Ar-Ramlikeduanya mencuplik pendapat mengkilap dari sang pemilik kitab al-‘Ubȃb 11.“kopi tak membuat hilang akal # ingatlah itu. Justru ia menimbulakan

semangat jiwa tanpa menimbulkan bahaya

12.Bahkan terkadang membantu sesiapa untuk giat bekerja # demikian kesimpulannya

13.Terimalah pendapat ini # karena demikian itulah hukum kopi 14.Jika perbuatanmu adalah sebuah ketaatan meminum kopi itu jadi

(46)

39

16.Minumlah kopi setiap waktu # sebab bagi peminumnya ada lima faedah didalamnya

17.Membakar semangat melancarkan cerna # menghilangkan dahak 18.Membaguskan pernafasan # dan membantu tujuan

Bab 2.b (Ulama yang mengharamkan rokok)

1. Sekelompok ulama telah mengharamkannya # diantara mereka al-Qalyubi dan al-Laqqani

2. Hingga sebagian ulama mengabarkan # bahwa dia memiliki risalah 3. Yang berjudul Nashȋḫȃh al-Ikhwȃn # bi al-Ijtinȃb li Syarb ad Dukhȃn 4. Tapi ini ditentang ulama sejaman # Ali al-Ajhuri dengan dua risalah 5. Tentang hal – hal yang tidak bahaya # lagi halal menikmatinya 6. Sekelompok ulama sufi # melontarkan pendapat yang sama 7. Maksudku haram, bukan halal # bahkan dengan keras tanpa ragu

8. Seorang diantara mereka melempar kata # “siapa tak bertobat sebelum 40 hari menjelang matinya

9. Dikhawatirkan ia mati su’ul khatimah # naudzubillah

10.Ibnu ‘Alan sepakat ini # sedang Abdullah Basudan meanambahi

11.ﺳsegala kandungan hasyisy hanyalah khabȃits sementara berbagai penyakit jelas menjangkit # pada para penikmat tembakau seandainya paham

engkau”

(47)

40

13.Tak ragulah kami dengan pendapat ini sebab dia tidak hidup # kecuali setelah abah kesepuluh hijriy

14.Sementara guru kami tercinta # yang tinggi ilmunya lagi mulia 15.Telah menukil bahwasanya # sejarawan masa zhuhur

16.Yang telah mengatakan ucapan indah # yang disusun dalam bentuk sajak “sejak tembakau ada # menghisapnya sungguh sumber bahaya”

17.Dan guru juga kukuh mengharamkan # menghirup atau menghisapnya sama dalam hukumnya

18.Syaikh Ali berkata, “dari rokok menjauhlah!” # apakah ada isyarat tentangnya dalam kitabullah

19.Aku katakan, “aku takkan pernah mengalahkan kitab-Nya # dari lain perkara lalu pada hari kiamat kukan tahu pahala-Nya”

20.Menghirup lebih jelek dibanding menghisap # karena napas tentu terbawa ke otak

21.Dan saat itu juga berpengaruh pada panca indera demikianlah tingkah setan terkutuk lagi tercela # dan demikian, pembahasan haramnya rokok telah sempurna

Bab .3 ulama yang nenghalalkan rokok

1. para imam yang terpandang # Telah menjelaskan

2. Bahwa rokok tidaklah haram # Diantara mereka, Abd al-Ghani an-Nablisi 3. Seorang murabbi bermadzhab hanafi # Dia punya risalah

(48)

41

5. Yang lain bernama asy-syabramalis # Juga syaikh as- Sulthan al- Halab yang pintar

6. Al- Barmawi berkata,“al – babali berkomentar # Bahwa rokok hukumnya halal.

7. Keharamannya bukan karena ia memnag haram# Namun sebab unsur luar yang datang.”

8. wahai engkau yang mennyangka # Banyak amal dan ilmu 9. Yakni umat Muhammad # Yang mengharamkan tembakau 10.Pradugamu atas apa yang ku kata # Sungguh keliru

11.Bukanlah dusta kata – kataku itu # Sungguh, mereka yang benar berilmu 12.Takkan mengharamkan # Tidak pula mereka

13.Yang ahli meneliti dan menyimpulkan # Sayang, diantara mereka 14.Banyak yang tak tahu sifat – sifat tembakau # Gegabah pula

menganggapnya kotor

15.Dan melempar caci mereka bicara # Tentang lemahnya badan karenanya 16.Juga tentang pikiran yang terancam # dan kebinasaan

17.Diatas sifat – sifat itu mereka memutuskan # Dan tersebarlah fatwa

18.Kepada yang fâsiq maupun yang nâsik # Padahal, sifat – sifat itu tiada lain 19.Hanya sebatas klaim # Dan dengannya,

20.Mereka mengharamkan rokok # Lalu menutupi manfaatnya 21.Selama tembakau tetap pada sifat asalnya # Mentari kebolehan

meneranginya dari angkasa

(49)

42

23.Bahkan hukum makruhpun hilang # Asy – syahbramalis juga menguatkan ini

24.Demikian, Selesailah perkataan imam al – barmawi # Diantara yang menghalalkan,

25.Ar – rusyd dalam ẖâsyiyah ‘alâ nihâyah # Kitab yang punya banyak berkah

26.“sebab tiada dalil sebagi pijakan # Untuk mengharamkan

27.Maka menghisap dan mengambil manfaat adalah mubah.” # Kebenaran ini, camkanlah.

28.kudengar kata – kata mereka, # “jelek sekali jika kau merokok!” 29.Aku katakan, “tidaklah jelek. # Hukum asalnya mubah!

30.Bahkan terkadang # Membantu seseorang mendapat fashahah 31.Sedang orang lain jadi semangat.” # Demikian, hati – hati mereka

berpendapat

32.Diantara mereka, syaikh ali al- ajhuri # Yang berfatwa bahwa rokok halal pasti Kecuali bagi yang hilang kesadaran # Atau badan terbahayakan 33.Demikian telah berpendapat # Orang yang dalam fatwanya

34.Mencapai derajat wajib # Pendapat sama dikeluarkan oleh mereka yang punya kepantasan.

35.Bagi ulama madzhab hanafi # Juga madzhab hanbali 36.Ulama madzhab syafi’I # Juga para ulama berilmu tinggi 37.Juga bagi beberapa orang-orang biasa, # Telah masyhur bahwa

(50)

43

38.Telah diarahkan jumhur ulama biasa # Hanya bagi yang jasatnya 39.Terkena kemadharatan # Atau bagi orang

40.Yang karenanya sadarnya hilang # Dan segala hal yang bertentangan 41.Dengan nukilan pendapat ini # Jangan engkau cenderungi di dalam hati 42.Apalagi, segenap hadits tentang keharamannya # Menurut para ulama

Pasti hadits batal adanya

43.dalam kitab ghâyah al-bayân # Al-ajhuri mengatakan

44.Menghisap rokok dihalalkan # Tapi bila tidak menghilangkan kesadaran 45.Dan tubuh sama sekali tak terbahayakan # Dengan dua hal itu,

46.Keharman terkadang ditakwilkan # Oleh para imam yang punya kemasyhuran

47.Dengan dua hal yang sama # Syaikh ibnu al- hanafi berfatwa

48.Juga ahmad al-maliki yang luas ilmunya # Dan sekelompok imam kita 49.Seperti alia az-zayadi # Yang telah memahamkannya Kepada kita 50.demikian pula pendapat âl ârif billâh # Syaikh al – manawi syam al –

millah

51.Berkata pula asy-syaubari # Senada pernyataan yang disebut tadi 52.“bukan karena zat rokok itu sendiri # Sehingga haram menghisapnya. 53.Tapi mubah itulah hukumnya.” # “lain rokok haram karena zatnya 54.Tak lain klaim yang tiada dalil # Motifnya asal berbeda

55.Supaya gampang perkaranya.” # Demikian sang syaikh

(51)

44

57.dia berkata bahwa tiada haram Menghisapnya, # seperti telah disebutkan 58.Perkata diakhir kitabnya Syaikh ali al – ajhuri yang bersih jiwa:

59.Sebagian ulama melontarkan kata – kata: # “yang wira’I lebih baik mengharamkannya.”

60.Tapi dibantahlah ini Oleh al – ‘izzi ibn abd as-salam # Dijelaskannya apa yang telah terucapkan

61.“tidaklah menghisapnya haram, sepanjang tak hilang kesadaran, # Sebagaimana disebutkan.

62.Tidak haram karena dzat # Telah jadi mufakkat Ulama empat madzhab.” 63.Untuk pendapat ini, # Kau bukalah telinga hati

64.yang muáttamad adalah makruh # Seperti pendapat yang faqih, al- bajuri 65.Tapi terkadang menjadi wajib # Jika orang yang meninggalkannya 66.Tahu adanya bahaya # Hukum haram juga bisa ada

67.Jika perokok membeli dengan harta # Yang dibutuhkan untuk nafkah keluarga

68.Demikian, pendapat al-bajuri # Telah sempurna

69.Sekelompok imam sepakat dengannya # Seperti muridnya,

70.Abd al-hamid dipinggir at-tuẖfah # Mereka semua adalah para ulama Yang tinggi derajatnya

71.di antara merekaa, asy- syarqawi # Yang meninjau pendapat al – qalyubi 72.Juga al – kurdi dalam al – fatáwí # Jelaslah dalam perkara rokok

(52)

45

74.Bahwa madu haram bagi orang yang darahnya panas # demikian ulama telah menetapkan hendaknya engkau merenungkan

75.di antara mereka, as-sa’id babshil # Sang faqih yang bertaqwa nan kamil 76.Juga syaikh ibn musa an-nasawi # Yang dikenal orang dengan nama

al-mu’ri

77.Keduanya berfatwa, Merokok boleh sajab# Tapi hukum makruh menyertainya Itu jika jiwanya tidak tertawan # Sekiranya ia mampu meninggalkan

(53)

46

BAB IV

PERBANDINGAN GUNA ROKOK DAN KOPI BAGI MANUSIA

A. Rokok dan kopi dalam sudut pandang kesehatan

Sewaktu Columbus mendarat di dunia baru pada tanggal 11 oktober 1492, dia di suguhi dengan daun tembakau oleh penduduk setempat. Banyak bukti yang terdokumentasi yang mendukung kebenaran secara ilmiah, sehingga umumnya kalangan akademis mengaku bahwa tembakau dikenal pertama kali oleh peradaban indian di amerika. Sekalipun ada pendapat yang mnegtakan bahwa orang cina telah menanam dan menggunakan tembakau jauh sebelum ditemukannya benua amerika, tidak cukup dokumen autentik yang mendukungnya. Tetapi orang indian di amerika telah terbukti menggunaknnya

sejak lama.32

Penuturan yang hampir sama juga di ungkapkan oleh Simon Bambang Sumarno. Ia menyatakan bahwa tulisan awal tentang tembakau berasal dari Christoporus Columbus tahun 1942, yang melaporkan penduduk asli Benua Amerikasenang menghisap tembakau untuk mengusir rasa letih. Daun tembakau juga digunakan untuk keperluan upacara ritual dan bahan pengobatan di kalangan suku Indian.Kemudian para penakluk dan penjelajah dari eropa mulai menghisap daun tembakau sehingga kebiasaan ini menyebar keseluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia.33

32

Dr.Ronald Hutapea SKM Ph.D, Why Rokok tembakau dan peradaban manusia (Jakarta: Bee

Media Indonesia 2013),1. 33

Jurnal Ekonomi dan Keuangan,2001.

(54)

47

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa yang menyebabkan rokok menjadi kian gencar dilarang di berbagai Negara, termasuk Indonesia, adalah karena melihat dampak buruk yang diakibatkannya terhadap kesehatan. Sejumlah kajian menyangkut masalah kontroversi hukum rokok ditingkat ulama islam pun tidak lepas dari pertimbangan yang sama, yaitu bahaya besar yang ditebar setiap batang rokok.

Ulama – ulama salaf klasik yang cenderung mengharamkan rokok sudah memahami betul betapa besar kerugian yang akan diterima seorang perokok. Seperti pendapat Ahmad Basudan yang mengutip pernyataan Al-Allamah Ibn Hajar, bahwa polemic tentang hukum rokoksebenarnya sudah selesai, yaitu haram karena unsur – unsur penyakit yang dikandungnya.Ketetapan ini, lanjutnya, tidak perlu diragukan lagi, karena semenjak abad ke-10 tak satupun ditemukan pendapat selain yang di atas (haram).

Pendapat tersebut diperkuat oleh Syaikh Al-Qitb Al-Hadda Al-Nasib yang menyatakan, bahwa “pada dasarnya, semenjak awal kedatangan rokok dari Eropa ke Negara – Negara islam pada tahun 1012H, sebenarnya sudah diketahui dampak buruk yang ditimbulkannya. Ulama – ulama kedokteran islam yang telah melakukan penelitian memiliki pendapat yang tidak jauh berbeda dengan hasil hasil penelitian yang dilakukan di Eropa, bahwa “rokok memang menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan”.

(55)

48

benar berbahaya. Kajian dan penelitian tersebut kembali dilakukan secara lebih serius lagi setelah memasuki abad ke -20, terutama pada kisaran tahun 1950-an dan 1960-an.

Dari hasil penelitian tersebut ditemukan, bahwa rokok benar – benar mengandung racun yang cukup berbahaya yang dpat menimbulkan berbagai macam penyakit. Seperti hasil penelitian yang telah dilakukan the royal collage of physician of London di inggris pada tahun 1960 dan the surgeon of general’s advisory committee on smoking and health di amerika serikat pada tahun 1964. Dua penelitian tersebut menemukan titik singkron dengan hasil laporan, bahwa merokok menyebabkan penyakit kanker paru – paru, bronchitis, serta berbagai penyakit lainnya (Romli,1995).

Disinyalir bahwa darah balita dari ibu perokok mengandung nikotin.Dari hasil riset yang dilakukan oleh Dr.Frederica dari Columbia University Schoolof public healt membuktikan, bahwa merokok dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi bayi.Hal ini dipertegas oleh penelitianyang dilakukan oleh the international herald tribune yang mengungkapkan bahwa bahan – bahan karsinogenik akbat rokok berpotensi sebagai pencetus kanker dan sangat mengganggu kesehatan masyarakat.

(56)

49

sekali – kali merokok 18% dan pada anak – anak yang ibunya perokok berat mencapai 0,35%.(Edi Purwanto,2008).

Dalam salah satu artikelnya, Edi Purwanto juga mencatat bahwa dari laporan sebuah lembaga yang bernama Morality From Smoking and development countries menyebutkan, sebanyak 3 juta orang dari berbagai kawasan dunia akan meninggal setiap tahunnya dikarenakan asap rokok.34

Sementara WHO menyebutkan bahwa rokok dapat menimbulkan berbagai penyakit kanker, seperti kanker paru – paru, kanker mulut, kanker bibir, asma, kanker leher Rahim, jantung coroner, darah tinggi, stroke, kanker darah, kanker hati, bronchitis, kematian mendadak pada bayi, bahaya rusaknya kesuburan bagi wanita dan impotensi bagi pria, dan lain sebagainya.

Karena itu, rokok telah menewaskan 60 juta orang dinegara – Negara maju. Sedangkan di Negara – Negara berkembang rokok menewaskan sekitar 40 juta orang setiap tahunnya. Kematian ini lebih banyak terjadi pada orang – orang usia tengah baya.

Prediksi WHO diatas tentu memiliki sedikit relevansi dengan fakta yang terjadi tingkat masyarakat kawasan asia. Sebab, seperti di Indonesia berdasarkan hasil penelitian KPAI, sampai saat ini angka kematian akibat rokok telah mencapai 427.923 jiwa/tahun. Sementara itu, sekitar 43 juta anak usia hingga 18 tahun terancam penyakit mematikan (Tulus Abadi,2005).

Berdasarkan data – data di atas, tak diragukan bahwa rokok merupakan salah satu pemicu utamadari meningkatnya angka kematian penduduk dunia.

34

Kompas, 21 oktober 1994

(57)

50

Sehingga wajar jika sejumlah kalangan baik dari ahli medis maupun ulama – ulama islam ada yang memvonis rokok sebagai salah satu bahan konsumsi yang dilarang (haram).35

Merokok pada hakikatnya adalah menghisap gabungan pengaruh yang merugikan dari nikotin, karbon monoksida, tar dan racun lainnya. Nikotin menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan membutuhkan lebih banyak oksigen, tetapi karbon monoksida mengurangi pengambilan oksigen oleh darah. Sedangkan tar lebih memperberat keadaan yang mengurangi kemampuan penyimpanan udara oleh paru – paru.

Rokok banyak mengakibatkan kerusakan pada bagian – bagian penting yang berada di dalam tubuh manusia, rokok sangatlah merugikan diri manusia tersebut. Banyak manusia yang perokok aktif terkadang mereka tidak memperdulikan kesehatan diri mereka sendiri dan apa akibat dari resiko merokok. Bahkan terkadang mereka tidak sadar bahwa apa yang telah mereka lakukan itu telah menimbulkan dampak negative bagi lingkungan sekitar mereka maupun bagi keluarga yang notabenenya adalah orang yang paling mereka sayangi.

Merokok dan jantung akan memberikan pengaruh yang begitu besar, sebab jantung merupakan pusat dari seluruh anggota tubuh dan dimulai dari jantunglah peredaran darah dapat mengalir keseluruh tubuh. Apabila jantung telah mengalami ketidak sinkronan karena rokok, maka jantung akan mengalami beberapa tahapan seperti berikut:

35

Muhammad Yunus, BS, Kitab Perokok (Yogayakarta: Penerbit Kutub 2009),24.

(58)

51

1. Aliran darah ke jantung berkurang. Jantung anda adalah organ yang paling giat di dalam tubuh. Siang malam ia hanya berhenti di antara denyutan. 2. Urat – urat nadi menjadi sempit dan dibatasi.

3. Serangan jantung mengikutinya, jika penyumbatan yang sebenarnya terjadi.

4. Denyutan jantung bertambah, sebanyak 40 denyutan tiap menit dan kadang – kadang hanya setelah menghisap satu batang rokok saja.

5. Sering kali terjadi tekanan darah tinggi yang menjulang.

6. Mengerasnya pembuluh – pembuluh darah bagi penghisap rokok memberatkan penyakit – penyakit Buerger’s dan Raynaud’s.

7. Angka kematian yang lebih tinggi. Karena kalau dalam tiap 10 orang yang tidak merokok mati karena penyakit coronary artery, 17 orang yang merokok akan mati karena penyakit itu!

8. Nikotin menetapkan heparin di dalam jaringan – jaringan dan membantu mengeraskan darah dan penyakit kesendatan pembuluh darah (thrombosis).

9. Kematian cepat atau belum waktunya, ternyata tiap tahun 60.000 orang di atas 40 dan 69 tahun disebabkan oleh merokok, menurut Dr. G.E.Waberlin dari American Heart Assosiation.

(59)

52

Ini adalah fakta – fakta yang mengerikan tentang apa yang dibuat oleh merokok kepada jantung anda. Dan anda berada pada jalan raya kesulitan yang harus membayar pajak, dengan rokok anda yang pertama.36

Sampai disini kita sudah banyak mendengar tentang sejarah, bahaya merokok, dan dampak buruk dari perilaku merokok. Seperti dalam artikel yang dimuatpada sebuah majalah ibu kota tahun 1995 yang membahas “keuntungan” dari perokok terhadap bahaya “alzheimer”.37

Sudah banyak publikasi yang memosisikan rokok sebagai “terdakwa” atas berbagai penyakit yang mematikan.Sebaliknya tak banyak tulisan yang melaporkan hasil penelitian yang isinya berupa “pembelaan”. Namun, dalam beberapatahun terakhir, di berbagai penerbitan internasional, muncul tulisan yang isinya mengungkap sisi lain dari rokok.

Rupanya rokok tidak sama sekali mudarat, karna ternyata ada juga kasus – kasus yang menunjukkan keunggulan perokok dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.38

Sebuah berita dari Reuter bulan Februari tahun 1995 menyatakan adanya penelitian menegnai gen yang membuat orangyang tidak merokok menjadi lebih rentan terhadap penyakit pikun. Dari penelitian yang dilakukan di Belanda tahun 1991 menyimpulkan, para perokok cenderung tidak terserang penyakit pikun (Alzheimer) itu.Penelitian mengenai Alzheimer itu banyak

36

J. Dewitt Fox, M.D., F.A.C.S, Merokok Dan Kesehatan Anda terjemah Why Not Smoke

(Bandung: Indonesia Publishing House, 1975),47-48. 37

Pembela Tetap Merugikan”,Warta Ekonomi, 9 januari 1995. 38

Merokok Hilangkan Pikun”, Suara Pembaruan, t.t., 1995.

(60)

53

dilakukan di Amerika Serikat, dan hal ini dirangkum dalam sebuah jurnal terkemuka di Amerika.Berdasarkan hasil 112 penelitian yang diungkapkan oleh international journal of Epidemiology, 1991, Peter Brimelow.Dalam majalah Forbes mengungkapkan bahwa, “perokok, 50% lebih sedikit terserang penyakit Alzheimer.”Berita ini sebenarnya sudah bukan hal baru. Dr. James Le Fanu, dalam the times beberapa waktu lalupun telah pula mengungkapkan hal yang sama. Ia mengungkapkan bahwa resiko para perokok untuk terkena Alzheimer hanya separuhnya dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Dalam the times edisi September 1994 dia menulis, “perokok mempunyai resiko 50% lebih sedikit terkena penyakit Alzheimer dan lebih banyak merokok, lebih besar perlindungan yang didapat.” Pada tahun 1985, menurut

The New England Journal of Medicine, para perokok yang terkena kanker ednometrik kandungan 50% lebih sedikit dari yang non-perokok.

Kopi pertama kali ditemukan masyarakat muslim di Yaman pada abad ke 10M. kopi diracik sebagai minuman bernama al qahwah. Minuman kopi mulai dikenal masyarakat Makkah dan Turki di akhir abad ke 15M.sedangkan, masyarakat Mesir baru bisa mencicipi kopi pada abad ke 16 m. masyarakat Eropa baru mengenal kopi pada abad ke 17M. kopi masuk ke Eropa melalui Italia. Hubungan perdagangan antara Venesia dengan Afrika Utara khususnya Mesir menjadi pintu masuknya kopi ke Eropa.

(61)

54

Venesia. Kopi mulai menjamur di wilayah tersebut, tak heran jika berdiri 218 kedai kopi di Venesia.Kedai kopi muncul di Inggris pada 1650 M. Menurut Darby, kopi diperkenalkan oleh orang Turki.Kopi dibawa ke Inggris oleh saudagar Turki yang bernama Pasqua Rosee.Dia pertama kali menjual kopi di Lombard-Street pada 1658 M, Rosee juga membuka kedai kopi bernama Sultaness head di cornhill.Pada tahun 1700 di London sudah berdiri 500 kedai kopi.

Pada tahun 1644, kopi mulai dikenal di Perancis dibawa orang Marsailles yang kembali dari Istambul Turki.Mereka juga mengajarkan teknik meracik dan peralatan untuk membuat minuman kopi.Pada 1671M pertama kali kedai kopi dibuka di Marseilles.Setelah itu hadir di Italia, Inggris dan Perancis lalu menyebar ke seluruh benua Eropa.39

Khasiat secangkir kopi yang anda konsumsi setiap pagi hari pastinya sudah bukan rahasia lagi. Karena anda sendiri sudah bisa merasakan manfaat minum kopi secara langsung dari sejak pertama menikmatinya. Kandungan kafein di dalamnya akan membuat otak tetap hidup dan terjaga untuk memproses perintah dari bagian tubuh lain.

Seperti halnya kegunaan meminum teh, manfaat biji kopi sudah banyak dibuktikan dengan penelitian oleh pakar kesehatan dari berbagai belahan dunia. Bahkan, minuman hitam ini merupakan satu-satunya minuman kesehatan yang mengandung kafein, asam hidroksisitrat, dan kromium. Kegunaan zat-zat tersebut

39

Murtafiátun, A.Md.,S.S. Wow 200 Temuan Islam Terbesar Dan Terhebat Sepanjang Sejarah

(Yogyakarta: Indoliterasi 2013),133-134.

(62)

55

adalah meningkatkan metabolisme tubuh sebesar 30%. Khasiat meminum kopi yang paling populer dan pasti anda tahu adalah menghilangkan rasa ngantuk.40

Kopi terkadang menjadi teman di pagi hari maupun disaat berbincang – bincang. Cita

Gambar

TABEL TRANSLITERASI ..................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Basu Swastha, Op.. produknya, sistem distribusi dan program promosi. Perusahaan tidak dapat menentukan harga suatu produk tanpa mempertimbangkan produk lain yang

44 Menurut saya menunda pekerjaan dengan sengaja agar orang lain menjadi jengkel adalah hal yang tidak menyenangkan. 45 Saya tidak suka mengejek

Komponen kritis dihitung nilai reliabilitas usulannya untuk digunakan sebagai interval waktu pada penjadwalan usulan hasil dari penjadwalan usulan komponen

Waktu penelitian dilakukan se1ama 6 bulan yang terdiri dari tahap persiapan penelitian, desilasi tanaman eceng gondok, pembuatan reaktor, penanaman eceng gondok .dalam

Strategi perusahaan dalam memperpanjang umur produknya adalah Menghasilkan produk baru (inovasi) dan mengembangkan produk yang telah dimiliki sehingga perusahaan

partisipasi politik para warga kota yang memiliki hak pilih dalam setiap pemilihan2. pejabat publik yaitu anggota legislatif, walikota, dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2Al2 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama