• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANDI USWAH UZLIFAT. 2018. Pengembangan Penuntun Praktikum Biologi Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Kelas XI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANDI USWAH UZLIFAT. 2018. Pengembangan Penuntun Praktikum Biologi Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Kelas XI SMA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS XI SMA DEVELOPMENT OF GUIDED INQUIRY BIOLOGY GUIDES FOR SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XI 1. Andi Uswah Uzlifat1, Khalifah Mustami2 & Hilda Karim2 Mahasiswa Pendidkan Biologi Program Pascasarjana UNM, Makassar 2 Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Abstrak Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan penuntun praktikum biologi/ panduan laboratorium yang efektif berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing untuk siswa kelas XI di SMA 1 Bone, pada semester genap tahun sekolah 2017/2018. Hasil analisis yang diperoleh dari data yaitu, penuntun praktikum memiliki kualitas keefektifan yang diperoleh berdasarkan tes hasil belajar yakni 86 siswa berhasil mendapatkan kategori tuntas, sehingga persentase 81,13%, dan hasil dari penilaian keterampilan praktikum, 89 peserta didik yang berhasil mendapatkan nilai kategori tuntas, sehingga persentasenya 82,40%. Menurut Hobri (2009), suatu bahan ajar dikatakan efektif jika ≥ 80% dari jumlah siswa yang menggunakan bahan ajar tersebut mampu mencapai KKM (75). Keefektifan penuntun praktikum dilihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM (106 orang siswa diberi posttest).Berdasarkan capaian tersebut maka penuntun praktikum biologi dapat dikatakanefektif. Kata kunci: penuntun praktikum biologi, inkuiri terbimbing, efektif. Abstract This research and development aimed to developed an effective laboratory guide based on guided inquiry learning models for 11 th grades student at Senior High School 1 Bone, in the even semester of the 2017/2018 school year. The results of the analysis obtained from the data is, the practical guide has the quality of effectiveness obtained based on the test results of learning that 86 students managed to get the final category, so the percentage of completeness 81.13%, and the results of observation skills assessment, 89 learners who managed to get the category value thorough, so the percentage 82.40%. According to Hobri (2009), that is a teaching material is said to be effective if ≥ 80% of the number of students using the teaching materials is able to reach KKM (75). So the effectiveness of the practicum guide is measured by looking at how many percent of students are able to reach the KKM of 106 students who are given posttest. Based on these achievements, the biological practicum guide that has been developed can be said to be effective. Key words: guide biological practicum, guided inquiry, effective..

(2) PENDAHULUAN Proses pembelajaran mencakup teori dan praktik. Dua sisi yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan pada siswa, agar mampu mencapai hasil belajar yang baik.Pembelajaran dengan teori pada umumnya dilakukan di ruang kelas.Adapun praktik/ praktikum, dapat saja berlangsung di dalam laboratorium maupun di luar laboratorium.Pembelajaran praktik erat kaitannya dengan mata pelajaran biologi.Hakikat belajar ilmu sains tidak cukup sekedar mengingat dan memahami konsep yang ditemukan oleh ilmuwan.Akan tetapi, yang sangat penting adalah pembiasaan perilaku ilmuwan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui percobaan/ praktikum dan penelitian ilmiah. Subagyo, Y. Wiyanto dan Marwoto (2008) menyatakan bahwa “proses penemuan konsep yang melibatkan keterampilan-keterampilan yang mendasar melalui percobaan ilmiah dapat dilaksanakan dan ditingkatkan melalui kegiatan praktikum di laboratorium”. “Tujuan utama praktikum adalah untuk melatih siswa bekerja sesuai prosedur ilmiah, guna memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai ilmiah” (Ali, 2004).Dengan melakukan praktikum, siswa akan menjadi lebih yakin akan suatu hal daripada hanya menerima dari guru, dan dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, serta hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa (Rustaman, 2005).Salah satu fasilitas praktikum yang vital adalah penuntun praktikum.Penuntun praktikum ditujukan untuk membantu dan menuntun peserta didik agar dapat bekerja secara kontinu dan terarah. Selain itu, untuk semakin menunjang keberhasilan pelaksanaan praktikum, maka perlu adanya pengembangan penuntun praktikum biologi. MASALAH PENELITIAN Penggunaan penuntun praktikum inkuiri terbimbing diharapkan siswa belajar secara aktif dibantu alat, bahan serta pertanyaan bimbingan dari guru, agar siswa dapat menemukan jawaban terhadap masalah melalui proses penyelidikan (Nurhayati, 2016).Observasi awal di SMAN 1 Bone, menunjukkan bahwa penuntun praktikum yang digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum biologi masih memiliki kelemahan.Penuntun praktikum hanya berupa lembaranlembaran tiap judul praktikum yang dibuat oleh guru, namun pada umumnya menggunakan buku paket.Selain itu penuntun praktikum hanya berupa teks acuan yang menjelaskan setiap tahapan dalam melakukan praktikum tanpa ada hal atau bagian yang lebih menarik misalnya gambar dan warna lembaran penuntun yang tidak menarik.Pemanfaatan berbagai bahan ajar selain buku paket dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik (Prastowo, 2013). FOKUS PENELITIAN Pengembangan penuntun praktikum biologi inkuiri terbimbing yang efektif dapat menjadi solusi, karena karakteristik siswa SMAN 1 yang merupakan salah satu SMA Unggulan di Bone, memungkinkan siswa- siswanya untuk diterapkan pembelajaran inkuiri terbimbing yang sangat mendukung siswa bekerja ilmiah, sehingga pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa bukan hanya dari mengingat atau menghapal seperangkat fakta, konsep atau teori tetapi dapat menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengamatan nyata..

(3) METODOLOGI PENELITIAN A. Instrumen dan Prosedur Instrument penelitian terdiri atas lembar penilaian keterampilan praktikum dan tes hasil belajar siswa untuk informasi kefektifan penuntun praktikum.Lembar penilaian keterampilan praktikum digunakan oleh pendidik pada saat praktikum berlangsung, dan tes hasil belajar diberikan kepada peserta didik setelah proses pembelajaran selesai. B. Analisis data Pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes dan non tes.Teknik tes menggunakan instrument tes hasil belajar siswa.Sedangkan teknik nontes menggunakan instrument lembar validasi ahli, lembar penilaian respon guru dan respon siswa.Karakteristik setiap instrument pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Karakteristik Instrumen Penelitian Jenis Instrumen Tujuan Jumlah Lembar penilaian keterampilan Menilai keefektifan 9 butir pernyataan praktikum penuntun praktikum Tes hasil belajar 10 butir soal Kriteria keefektifan bahan ajar menurut Hobri (2009), yakni suatu bahan ajar dikatakan efektif jika ≥ 80% dari jumlah siswa yang menggunakan bahan ajar tersebut mampu mencapai KKM. Maka kefektifan penuntun praktikum diukur dengan melihat berapa persen siswa yang mampu mencapai KKM dari 106 orang siswa yang diberi posttest.Penuntun praktikum dikatakan efektif jika ≥ 80% dari jumlah siswa yang telah menggunakan penuntun praktikum terse but mampu mencapai tujuan praktikum dan tujuan pembelajaran dengan nilai minimal 75 dari nilai maksimal 100. HASIL PENELITIAN A. Data Tes Hasil Belajar Data hasil belajar diperoleh setelah uji coba dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar. Tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi setelah dilaksanakan proses pembelajaran/ praktikum dengan menggunakan penuntun praktikum berbasis inquiry terbimbing. Rangkuman hasil analisis data hasil belajar dapat dilihat pada tabel 1. 2. Tabel 1.2 Hasil Analisis data Tes Hasil Belajar NO NILAI Frekuensi KKM KET. 1. 30 6 75 TL 2. 40 4 75 TL 3. 50 5 75 TL 4. 60 4 75 TL 5. 70 1 75 TL 6. 80 81 75 L 7. 90 5 75 L Total 106 Ket. TL : Tidak Lulus L : Lulus.

(4) Berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar pada tabel 1.2 dapat dijelaskan bahwa dari 106 jumlah peserta didik, ada 86 peserta didik yang berhasil mendapatkan nilai kategori tuntas, sehingga persentase ketuntasan sebesar 81.13%, ada 20 peserta didik yang mendapatkan nilai kategori tidak tuntas, sehingga persentase jumlah peserta didik yang mendapat nilai tidak tuntas sebesar 18.87%. Kriteria keefektifan bahan ajar menurut Hobri (2009), yakni suatu bahan ajar dikatakan efektif jika ≥ 80% dari jumlah siswa yang menggunakan bahan ajar tersebut mampu mencapai nilai KKM. Jadi, dengan persentase ketuntasan 81.13% maka penuntun praktikum dapat dikatakan efektif. B. Data Penilaian Praktikum Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari penilaian keterampilan praktikum siswa, dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.3 Data Hasil Penilaian Keterampilan Praktikum NO NILAI Frekuensi KKM KET. 1. ≤ 75 19 75 TL 2. > 75 89 75 TL Total 108 Berdasarkan hasil analisis tes penilaian keterampilan praktikum pada tabel 4.15 dapat dijelaskan bahwa dari 108 jumlah peserta didik, ada 89 peserta didik yang berhasil mendapatkan nilai kategori tuntas, sehingga persentase ketuntasan sebesar 82.40%, ada 19 peserta didik yang mendapatkan nilai kategori tidak tuntas, sehingga persentase jumlah peserta didik yang mendapat nilai tidak tuntas sebesar 17.59%. Jadi, dengan persentase ketuntasan 82.40% maka penuntun praktikum dapat dikatakan efektif. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa kualitas keefektivitan penuntun praktikum biologi berbasis inkuiri terbimbing diperoleh berdasarkan tes hasil belajar yaitu 86 peserta didik yang berhasil mendapatkan nilai kategori tuntas, sehingga persentase ketuntasan sebesar 81.13%. Sedangkan hasil observasi penilaian keterampilan, diperoleh 89 peserta didik yang berhasil mendapatkan nilai kategori tuntas, sehingga persentase ketuntasan sebesar 82.40%.Berdasarkan capaian tersebut maka penuntun praktikum biologi yang telah dikembangkan dapat dikatakan efektif. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih peneliti ucapkan kepada kedua orang tua, kedua pembimbing, teman-teman, dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas segala partisipasi dan bantuannya kepada peneliti. REFERENSI Ali, M. (2004).Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Hobri.(2009). Metodologi Penelitian Pengembangan (Developmental Research) (Aplikasi pada Penelitian Pendidikan Matematika). Jember: FKIP Universitas Jember..

(5) Nurhayati, Jumadi, O. & Faisal.(2016). Memberdayakan Kemampuan Berpikit Kritis Mahasiswa melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Mata Kuliah Biologi Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Insani, (Online), Vol. 19, No1, (http://ojs.unm.ic.id, diakses tanggal 13 September 2017) Prastowo, A. (2013). Panduan Kratif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Rustaman, N. Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang. Subagyo, Ahmad. (2008).Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia..

(6)

Gambar

Tabel 1.2 Hasil Analisis data Tes Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Dari grafik kuat medan listrik di bawah saluran transmisi untuk ketinggian titik uji yang bervariasi seperti yang digambarkan pada Lampiran C, dapat diperoleh data seperti pada

Begitulah yang menjadi ide pikiran Amir Hamzah menciptakan puisi “Berdiri Aku” ini dengan hal yang dialaminya sendiri beliau menciptakan karya sastra yang

Tokoh-tokoh dalam novel azazil meliputi Hypa (tokoh utama dalam novel Azazil), Ayah Hypa (dia adalah tokoh yang meninggal dengan cara mengenaskan seperti tokoh

Bobot Kering Biji/1,44 m 2 (g) Hasil sidik ragam peubah bobot kering biji/1,44 m 2 tanaman kacang tanah menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara dosis

Karakteristik pelaku jasa angkutan antar jemput sekolah di sekolah Dasar Ananda adalah mayoritas laki-laki sebesar 53 dengan persentase 53% dari jumlah sampel 100 responden

Objek Wisata Boombara Waterpark Pasir Putih Boombara Waterpark perlu secara rutin mengamati pelayanannya agar dapat mempertahankan kelebihan ± kelebihan yang ada dan

bahasa informal di kampus membawa lebih banyak pengaruh positif dibandingkan lingkungan bahasa di masyarakat, sebab di dalam lingkungan kampus, ada para dosen dan

Sultan Üçüncü Murat zamanında 1574 yılın­ dan 1592 yılma kadar saray hekim- başısı olarak bulunan Kudüslü Y a­ hudi Dominiko bu kalelerden birisi­ nin altın