KEh{ENTEft"IAN
RISET, TEKNOLOGI.
}AN
TENI}IDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR (UNM}
LEIISAC-r.
PENrrirril,i-
\--
--'
lleirara Pinisi L1;\t Lr. l0 Jaiau A. patgnaug pettara*i, tolakassar Tclepon: 8698-11 - 869851 - 860"+6S Fax. 86879,i - 8688?9 Laman: 1r-1l.\y.u$at. sc,id Eaiaift iemlitrsmfflvalr*o.co.id
" &:slit tricscnd*du&a{ dffil,ifrg&un6au
fiidup
* Fu*iit M*}asan T15disiarut Bisi dar: Kr*tft*tsn * Puslit Prrs}crtlay{*n F*c*p*a:r * Fuolir Pcng*m!zurg*n lk:u Peudidiko:r ' Prelit Srda:,.-a dan <ri EraikS$larE$i
" F*slit p*anda d!:: +lail RqqiSURAT KETERANGAN
Nomor 1738./UN35.3IPL/2015
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
:
Prof. Dr. H. Jufri, M,PdFIIP
:
19591231 1985031016
Jabatan
:
Ketua Lembaga Penelitian UNM Dengan ini menerangkan bahwa,Nama
:
ldawati, S.Pd. M.pd.NIP
:
L97!LL242003122001Fakultas
:
FBS UNMTelah rnelaksanakan penelitian dengan
judul:
*Keefuketfan
Rogangan{Outllne}
llntuk
Menlngkatkan
Kemampuan
Menalls
Teks Des*ritgtlf Ya*gl(rrt*stualsisws
SMF ilegerlDl
Mqkassor,,Penelitian inidllaksanakan selama 8 bulan
Skema
Penelitian:
Penelitian Disertasi Doktor Tahun Anggaran 2018 AnggotaPeneliti
:
-Demikian surat keterangan dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
19 Desember 2016
Peneliti/Pelaksana Nama Lengkap Perguruan Tinggi
NIDN
Jabatan Fungsional Program Studi Nomor HPAlamat surel (e-mail) Institusi
Mitra
(iika ada)Nama Institusi
Mitra
Alamat
Penangguug Jawab Tahun Pelaksanaan Biaya Tahun Berjalan Biaya Ksseluruhan
NEGERI
DI
MAKASSAR
IDAWATI
S.Pd. M.Pd. Universitas Negeri Makassara024tt7104
Lsldor
Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia 08t245729014
garimidawati@yahoo. co.
id
Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun Rp 41.000.000,00 Rp 0,00 Makassar,
l0 -
l1
-2016
(TDAWATI S.Pd. M.Pd.)NrP/NIK
t 97 | L 12420A3 I 22001 anUxM/
r
i Iilr
Ketua, n Dollah, M.Pd) 1231 1988031It{lJufri,
M.Pd.) 59t23 I 198503llRINGKASAN
Penelitian
ini
bertujuan untuk
mendeskripsikan
keefektifan
penggunaan ragangan atzuoutline
untuk meningkatkan kemampuan menulis teks deskriptif yang kontekstual siswa SMP Negeridi
Makassar. Jenis penelitian yang diggunakan adalaheksperimen jenis Quasi-experimental dengan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol
dan
kelompok
eksperimenyang diberi
pretes
dan
postes.
Kedua kelompok ini
berrujuan
untuk
membuktikan
apakahmenulis teks deskriptif yang
koniekstualdengan
menggunakan ragangandan tanpa raganga4
efektif
atau
tidak
efektif
digunakan
untuk
meningkatkan
kemampuansiswa
menulis
teks deskriptif
yangkontekstual SMP
Negeri
di
Makassar.
Subjek penelitan adalah siswaSMpN
kota Makassar yangdiwakili
oleh
SMPN
13,
yangdipilih
dengan menggunakan teknik pilihan acak (random sampling technique).Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 1) kemampuan menulis teksdeskripif
yang
kontekstual
siswayang
menggunakan ragan gan(outline)
meningkat secarasignifikan artinya
nilai
postesnyalebih
tinggi dari nilai
pretesnya.2)
kemampuanmenulis
teksdeskriptif
yang kontekstualsiswa
tanpa menggunakan raganganjuga
meningkat tetapi
tidak
signifikan
artinyanilai
postesnya hanyasedikit lebih tinggi
dari
nilai
pretesnya. 3) untuk mengetahui, yang mana yang lebih efektif menggunakan ragangan atav tanpa raganganDitemukan
bahwa
menggunakanrugangan
dalammenulis teks deskriptif yang
kontekstuallebih efektif
dibandingkan dengan tanpamenggunakan ragangan.
4)
untukverifikasi
hasil penelitiandi
atas, maka dilakukan pengamatanterhadap seluruh aktivitas siswa
mulai dari
tahap
pembelajaran pendahuluan,inti,
hingga
pada penutup
yang meliputi, aktivitas
siswa,
latihanmenulis dan
respon siswa.Hal
ini
dilakukan
untuk
memberikan perlakuan yangberimbang dan tepat agar siswa dapat memahami secara ufuh tentang penggunaan
ragangan
dan tanpa
ragangandalam menulis,
dan
hasilnya
dapat dipastikan dan disimpulkan bahwa kualitas kemampuan menulis menggunakan ragangan dan tanpamenggnnakan
ragangafl adalah sebagai
akibat
dari
pemakaian
dua
strategi pembelaj aran tersebut.
Kata Kunci : Menulis, Deskriptif, Ragangan (Outt ine)
penyusunan laporan kemajuan
hibah doctor yang berjudul "Keefektifan
Raganganuntuk
Menungkatkan KemampuanMenulis
TeksDeskriptif
yangKontektual
SiswaSMP Negeri
di
Makassar"Laporan
ini
disusuan dalam rangka penyempurnaan dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran pada hibah doctor.Penulis
menyadari bahwadalam
proses penyusunan laporan kemajuanini
masih terdapat
kelemahan
yang
perlu
diperkuat
dan
kekurangan
yang
perludilengkapi. Karena
itu,
dengan rendah hati penulis mengharapkan masukan, koreksidan saran untuk memperkuat kelemahan dan melengkapi kekurangan tersebut sebab
dalam
proses penyelesaianpenyusunan
ini,
merupakan suatu perjuangan panjangbagi
penyusun. Selama proses penyusunan,tidak sedikit
kendalayang
dihadapi.Namun
demikian,berkat
keseriusan pembimbing mengarahkandan
membimbingsekaligus menguatkan penulis sehingga
hasil
laporanini
dapat diselesaikan denganbaik.
oleh karenaitu,
penulis patut menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih
yang
setinggi-tingginya
kepadaProf.
Dr.
H.
Husain
Syam,M.PT.
selakuReklor Universitas Negeri Makassar dan bapak Prof. Dr.
H.
Jufri. M.Pd, selaku ketualembaga
penelitian
dan seluruh staf lembaga PenelitianUNM.
DAFTAR
ISI
HALAMAN
PENGESAHAN
RINGKASAN...
PRAKATA
DAFTAR
TABEL...,DAFTAR
GAMBAR
DAFTAR
LAMPIRAN
BAB
I.
PENDAHULUAN...
BAB
II.
TINJAUAN PUSTAKA
BAB
III.
TUruAN DAN
MANFAAT...
BAB
IV.
METODE
PENELITIAN...BAB
V.
HASIL
YANG
DICAPAI
BAB
VI.
RENCANA
TAI{APAN
BERIKUTNYA...
BAB
VII.
KESIMPULAN
DAN
SARAN....DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
v
vi
vii
viii
1 6 15t7
32 404t
42 44Tabel
3.2
Interval KategoriNi1ai...
...29Tabel
5.1
CatatanHarian
...32DAFTAR GAilIBAR
Garnbar
5.1
Aktivitas
SiswaGambar
5.2
Siswa mengeriakan tes37
38
1.
Lampiran 1.2.
Lampiran 2.3.
Lampiran 3.4.
Lampiran 4.5.
Lampiran 5.6.
Lampiran 6.7.
LampiratT.
8.
Lampiran 8.9.
Lampiran 9. 10. Lampiran 10. 11. Lampiran 11.12.Lampiran
12. 13. Lampiran 13.Instrumen
45 Lembar ValidasiRPP...
...
46Angket Respon Siswa Tentang Pembelajaran Teks
Deskriptif
oleh kelompok eksperimen...
49Angket Respon Siswa Tentang Pembelajaran Teks
Deskriptif
oleh kelompok
Kontrol
51Angket Pengamatan
Aklivitas
Siswa dalam Pembelajaran TeksDeskriptif
pada Kelas Eksperimen dan Kontrol .. . ..
..
53Angket Pengamatan Pengelolaan Pernbelaj aran Menulis Teks
Menggunakan
Ragangan
53CV Personalia
Pene1iti...
57Izin Penelitian
BKPMD
62Izin Penelitian
BKPP
64Izin Penelitian UPT-P2T
...
66Izin Penelitian Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan...
68 Surat Perjadian Penugasan Penelitian DisertasiDok1or...
7 ARoadmap
Penelitian.
77BAB
I. PENI}AEULUAN
A.
Latar
Belakang
Menulis
sebagai salah satu aspek keterampilan berbahasa sebaiknya diajarkanberdasarkan porsi waktu yang seimbang, namun kenyataannya menulis sangat kurang
diajarkan. Mengapa
demikian?, salah satu
alasannyakarena menulis
dianggapketerampilan berbahasa yang
paling
sulit untuk dikuasai dibandingkandengan
aspekketerampilan
berbahasalainnya.
Menulis
merupakansuatu
prosesyang
panjang,dimulai dari tahap prapenulisan, penulisan, sampai pada tahap editing.
Menulis
merupakan salah satu kemampuan yangperlu
dimiliki
oleh
pesertadidik
sejak
sekolah dasar sampai sekolahlanjutan.
Denganmemiliki
kemampuanmenulis cakrawala
berpikir kreatif
dankritis
pesertadidik
dapat berkembang. Selainitu,
kegiatan menulis harusmemiliki
kriteria
penulisan agartulisan
tersebut efektif. Keefektifantulisan
dapatdinilai dari segiisi,
pengorganisasian, kosakata, bahasa, dantatdabaca.
Pengembanganide
dan informasi tingkat akurasi yangtinggi
agar tidakada
keraguanmakna,
pengggnarm tatabahasayang
kompleks
membuat pembaca fokus pada penekanan yang disampaikan penulis. Pemilihan kosakata, tatabahasa, dan strul<turkalimat
secara saksama menghasilakan gaya penulisan yang sesuai dengantema
dan harapan pembaca (Hedge, 1988: 151).Sharples
(1986)
mengemukakan bahwamenulis
merupakan kegiatan yangmudah
dan sulit,
semakinlama
seorangpenulis memikirkan
bagaimana menulis,maka
dirasakan
semakin
sulit
melakukannya.
Pada
dasarnya, sebuah
tulisanmembutuhkan keterampilan berbahasa dan kemampuan
komunikatif
(Brown,
1987)-Sejalan dengan
hal
tersebut,
Reid
(1938)
mengemukakanbahwa untuk
dapatmenguasai keterampilan
menulis,
seorang
penulis harus
memahami
fase-fasepenulisan
untuk
mengorganisasikandan
mengembangkanpokok
pikiran
melaluiGere,
1992. Osihma
dan Hogue,
1983, mereka
berpendapat
bahawa
menulis menggunakan outline sangatefektif
digunakan dalam mengorganisasikan tulisan danoutline dapat
pula
membantu penulisuntuk
menyelesaikan tulisannya dengan cepat dan efektif.Manfaat
lain dari
penggunaan ragangan atauoutline
adalahterkait
denganketerbatasan kemampuan mengingat
(working
memory).Untuk
dapat memahami sesuatu, penulis menggunakan pancaindera, namun fakta rnembuktikan bahwa tidaksemua
hal
yangditerima
dan didapatkanmelalui
pancaindera dapat bertahan lamadalam
ingatan/memori.Oleh
karenaitu, melalui
penggunaan kerangka karanganformal (written
formal
autline),
seorangpenulis dapat mengungkapkan
hasilpengamatannya
melalui
pancaindera
yang
dituangkan
secara sistematis dalambentuk tulisan. Dalam proses menulis yang baik, ada lima macam ragam
tulisan
yangperlu
dipahami
denganbaik yaitu
argumentasi, eksposisi, narasi, persuasif, dandeskripsi. Namun,
kaitannya
dengan
rencana
penelitian
ini,
penulis
hanya memfokuskandiri
pada teks deskriptif.Teks deskriptif adalah tulisan yang bertujuan mendeskripsikan fenomena atau menggambarkan pengalaman
melalui
penglihatan, penciuman, perasalidah,
perasatubuh, dan
pendengaran. Penginderaan terhadap suatuperistiwa akan
melahirkansuatu gambaran mengenai peristiwa tentang apayang
dilihat,
dicium,
dirasa, diraba,dan
didengar. Pada teks deskripsi, penulis berusaha memindahkan kesan hasilpeng-amatan dan pengalaman tersebut kepada pembaca berdasarkan pengpeng-amatan.
Penyusunan sebuah
tulisan
dalam bentukteks
deskripsi memerlukan teknikuntuk
meningkatkan
kemampuanpeserta
didik
menulis teks deskripsi
melaluip€nyusunan bahan-bahan
yang
tersediamenjadi tulisan yang utuh. Teks
deskripsi dapat tersusun dengan berbagai komponen sebagai syarat terbentuknya suatu tulisan deskripsi yang lengkap. Komponen yang dimaksud sepertiisi,
organisasi, kosakata,kalimat
dan
tanda baca.Oleh
karenaitu,
seseorangyang
mampu menyusun teksdeskripsi berdasarkan komponen kebahasaan tersebut
memungkinkan
menggunakanbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Hal
inilah yang harus ditanamkan pada pesertadidik
agar mampu berbahasa Indonesia yangbaik
dan benar dalam berbagai ragam tulisan, termasuk menulis teks deskripsi.Secara
teori
menulis teksdeskriptif
yang kontekstual dengan menggunakanoutline
dipandanglebih efektif
dan efisien walaupunbukti
penelitian secara empiristentang
hal
itu
masih sangat terbatas danliteratur
mengenai outline pun sagat sulitditemukan.
Sementara kenyataandi
lapanganjuga
menunjukkan bahwa sebahagianpenulis mampu menulis dan menyekesaikan tulisannya tanpa menggunakafl ragafigafl atau
outline.
Berdasarkan keduakesenjangan
fenomenatersebut, peneliti
ingin
mengetahui
apakah dengan penggunaan ragangan dan tanpa ragangan saat menulisakan
menghasilkantulisan yang lebih
baik
dan efektif atau
sebaliknya.Untuk
pencapaian perbedaan kedua asumsi
di
atas, maka berdasarkan hasil wawancara dan pengamatanawal,
pada 2lanuari
2013 terhadap proses belajar-mengajar untuk matapelajaran
BahasaIndonesia
di
SMPN 13
Makassarkelas
YIII2
dan
3
bahwakemampuan untuk
menulisteks deskriptif
yang kontekstual dengan menggunakanoutline masih
sangatrendah
dan
pesertadidik
kurang berminat
untuk
menulis. Pembelajaran menulis masih berpusat pada guru dan pesertadidik
cenderung pasif.Kecenderungan
minat
pesertiadidik untuk
menulis
karena
pesertadidik
merasakesulitan dan
tidak
memahami bagaimana mengawali proses penulisan. Selain itu, pemilihan metode pembelajaran yangkurangtepat
dan pesertadidik
tidak
diberikankesempatan
untuk
menemukansendiri dan melakukan
observasi secara langsung terhadap suatu objek sebagai sumber pengamatan.Hasil
penelitian yang mendukung pernyataandi atas
adalah
hasil penelitianyang telah dilakukan oleh Salija (2004) dengan
judul
"The
Effectsof
using OutlinesFormal Outlines
in
Writing
Exposition" Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa(1)
Kemampuan pesertadidik
menulis
karangan eksposisi menggunakan outline masihbervariasi
(2)
Pesertadidik
yang
menggunakanoutline
sebagai kerangkaDeskripsi
Pesertadidik
Kelasmenunjukkan
bahwa
pendekatanX
SMA Negeri
5
Makassar'. Hasil
penelitianmenulis
karangan deskripsi peserta(2012)
proses
efektif
diterapkan
dalam
pembelajarandidik
kelasX
SMA
Negeri
5
Makassar. AlamBerdasarkan paparan tersebut
di
atas,peneliti
termotivasi untuk
mengkajilebih lanjut
tentang oufline untuk meningkatkan kemampuan menulis teksdeksriptif
yang kontekstual pada siswa
sekolah menengah pertama khususnya
di
Kota
Makassar.
Adapun
tindak lanjut
tersebut adalah
memilih
judul
penelitian"Keefektifan
Outline
untuk
Meningkatkan KemampuanMenulis
TeksDeskriptif
yang Kontekstual siswa SMP Negeri di Makassar".B. Permasalahan
Berdasarkan
latar
belakang
dan
ketiga
pertanyaan
penelitiaa
(researchquestions)
di
atas, peneliti merumuskan pernyataan permasalahan penelitian Qtroblemstat emt) sebagai berikut:
1. Apakah
efektif
menulis teksdeskriptif
yang kontekstual menggunakan ragangan(outline) Siswa SMP Negeri di Makassar?
2. Apakah
efektif
menulis
teks
deskriptif yang kontekstual tanpa atau
tidakmenggunakan outline Siswa SMP di Makassar?
3.
Manakah lebihefektif
menggunakan ragangan(outline)
atau tanpa menggunakanragalgan dalam menulis
teks deskriptif
yang
kontekstualuntuk
meningkatkanC.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian
ini
adalah untuk:1.
Mendeskripsikan
keefektifan
menulis
teks
deskriptif
yang
kontekstualmenggunakan outline siswa SMP Negeri di Makassar.
Mendeskripsikan keefektifan menulis
teks deskripstif yang
kontekstual
tarrpapenggunakan outline siswa SMP di Makassar.
3. Membuktikan keefektifan
penggunaan ragangandalam menulis
teks
deskriptif
yang kontekstual
melalui
penggunaan outline,efektif
atautidak efektif
digunakanuntuk meningkatkan kemampuan siswa SMP Negeri di Makassar.
D.
Manfaat
Penelitian
Manfaat penelitian
dapatdibagi
atas manfaat teoretisdan
manfaat praktis.Manfaat te diharapkan menghasilkan luaran perangkat pembelajaran berupa RPP dan
lnstrumrn penilaian yang siap
pakai
dalam proses belajar bahasa terutama menulis ragangan. Selainitu
diharapkan pula penelitianini
bermanfaat bagi tenaga gunr/dosen dalam melaksanakan proses belajar-mengajar sekaligus pedoman pada kajian bahasaserta
bermanfaat
bag,
peserta
didik/mahapesertadidik
untuk
mengembangkankemampuan menulisnya
yang
didukung dengan kerangka
karangan
(outline).Sehingga
tulisan
ilmiah
siswa
dapat dipublikasikan dalam
jurnal
nasional
dan internasional1.
Teori
BahasaPembelajaran
dan
pengajaran bahasayang
dilaksanakandi
suatu
rogarudidasarkan pada
teori
kebahasaan tertentu.Menurut
Richards dan Rodgers (2001),secara
garis besar
terdapat
tiga
kelompok
teori
kebahasaanyang
mendasaripembelajaran dan pengajaran bahasa
di
dunia, yaituteori
strukfural (structural view),teori fungsianal (functional view), dan teori interaksionis (interactionist view).
Pada teori struktural, dikatakan bahwa bahasa merupakan suatu sistem tentang
unsur-unsur
stnrktural
yang
saling berkaitan untuk
menyatakan
makna.
Padapandangan
ini,
pembelajaran bahasa
dilihat
sebagai
penguasaan uilsur-unsurstruktural (termasuk
di
dalamnya adalahfonologi,
bentuk-bentuk gramatika, unsur-unsur leksikal, dan sebagainya).Keunggulan
aliran
struktural dijelaskan sebagaiberikut
a) aliran
ini
suksesmembedakan konsep grafem dan fonem.
b)
metodedrill
andpractice
membentukketerampilan
berbahasa berdasarkan kebiasaan,
c)
kriteria
kegramatikalanberdasarkan
keumuman sehingga
mudah diterima
masyrakat
awam,
d)
levelkegramatikalan rapi
mulai
dari morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat,e)
berpijakpada fakta, tidak mereka-reka data.
Di
sisilain
kelemahan aliran struk1ural diuraikan sebagai berikut(a)
Bidangmorfologi dan
sintaksisdipisahkan
secara tegas,(b)
Metode
drill
and practice
sangat memerlukan ketekunan, kesabaran,
dan
sangatmenjemukan,
(c)
Prosesberbahasa merupakan proses rangsang-tanggap berlangsung secara
fisis
dan mekanis padahal manusia bukan mesin,(d)
Kegramatikalan berdasarkankriteria
keumuman,suatu kaidah
yang
salahpun bisa
benarjika
dianggapumum,
(e)
Faktor
historissama
sekali
tidak
diperhitungkan dalam analisis bahasa,(f)
Objek kajian
terbatas sampai level kalimat, tidak menyentuh aspek komunikatif.Pada
teori
fungsional, bahasa dipandang sebagaialat
untuk mengungkapkanmakna
yang
sesuai denganfungsi yang
dikehendaki.Teori
ini
lebih
menekankanunsur-unsur semantik
dan
komunikatif daripada unsur-unsur struktural
dangramatikal.
Menurut
pandangan
ini,
pembelajaran bahasa
menitikberatkan 'kandungan bahasa' yanglebih
didasarkan padafungsi
dan makna ketimbang padaelemen-elemen
struktural dan
gramatikal. Teori
interaksionis, bahasa digunakan sebagai alat untuk merealisasikan hubungan antarmanusia. Dengan demikian, bahasadilihat
sebagai
perwujudan usaha
yang
dilalnrkan
oleh
penggunanya
untukmelangsungkan interaksi sosial.
2.
Teori
Belajar
Bahasaa.
Behaviorisme
Behaviorisme
dari kata behwe
yang
berarti
berperilaku dan isme
berartialiran.
Behaviorisme merupakan pendekatan dalampsikologi
yang didasarkan atasgagasan
umum
(blueprint)
bahwaperilaku
dapatdipelajari
dan dijelaskan secarailmiah. Karakteristik
esensialdari
pendekatan behaviorisme terhadap belajar adalahpemahaman terhadap kejadian-kejadian
di
lingkunganuntuk
memprediksi perilakuseseorang, bukan
pikiran
perasaan, atau pun kejadian internallain
dalamdiri
orangtersebut.
Fokus
behaviorisme
adalah respon
terhadap berbagai
tipe
stimulus.Pendukung
aliran
ini
adalahIvan
Pavlov
denganteorinya yang disebut
classicalconditioning, John
B.
Watson
yang
dijuluki
behavioris
S-R
(Stimulus-Respon).Edward Thorndike
(denganteorinya
Law
of
ffict),
dan
B.
F.
Skinner
denganteorinya yang disebut operant condition.
2.
Kognitivisme
Dasar pemikiran kognitivisme pada
dasarnyaadalah
rasional.
Teori
ini
memiliki
asumsi
filosofis
bahwa
the way
in
which
we
learnyang
artinya, pengetahuan sesorang diperoleh berdasarkan pemikiran.Belajar
disebabkan karenakemampuan manusia
dalam
menafsirkan peristiwalkejadian
yang
te{adi
padalingkungan.
Teori
kognitivisme
berusaha menjelaskandalam belajar
bagaimanasampai
dewasa.
Piaget
memiliki
asumsi dasar kecerdasan manusiadan biologi
organisme berfungsi dengan cara yarrg sama. Keduanya adalah sistem terorganisasi yang secara konstan berinteraksi dengan lingkungan.
Teori
belajar
kognitif
berasumsi bahwatingkah
laku seseorang ditentukan oleh cara pandang dan pemahamannya terhadap keadaanyang berhubungan dengantujuan belajarnya.
Teori
ini
berpandangan bahwa belajar pada hakikatnya ialah suatu prosesinternal
yang mencakup ingatan, retensi, pengolahaninformasi,
emosi serta aspek-aspekkejiwaan lainnya.
Dalam
prosesbelajar,
hal
yang
tedadi
mencakuppengatwan stimulus
yang diterima
dan menyesuaikannya denganstruktur
kognitif
yang sudahdimiliki
dan terbentuk dalampikiran
seseorang berdasarkan pehamanan dan pengalaman sebelumnya.c.
Teori
Konstruktivisme
Secara
umum, karakieristik dari
teori
konstruktivisme adalah1) kurikulum
disajikan
mulai
dari
keseluruhan menujuke
bagian-bagian,2)
pembelajaran lebihmenghargai
pada
pemunculan pertanyaandan ide-ide
pesertadidik,
3)
kegiatankurikuler lebih
banyak mengandalkanpada
sumberdata
primer
serta manipulasi bahan, 4) pesertadidik
dipandang sebagaipemikir-pemikir
yang dapat memunculkanteori-teori tentang
dirinya,
5)
pengukuran prosesdan hasil
belajar
pesertadidik
te4alin
di
dalam kesatuan kegiatan pembelajaran, dengan cara guru mengamatihal-hal yang
sedangdilakukan
pesertadidik,
sertamelalui
tugas-tugas pekerjaan, 6) peserta didik-pesertadidik
banyak belajar dan berkerjadi
dalam grup proses.3.
Teori
Pengajaran Bahasaa. Pendekatan
Pendekatan yang telah lama diterapkan dalam pembelajaran bahasa antara lain
pendekatan-pendekatan yang dipandang
lebih
sesuai denganhakikat
danfungsi
bahasa, yaknipendekatan
komunikatif
(Iskandar, 2012).l)
PendekatanTujuan
Pendekatan tujuan
ini
dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan belajar mengajar, yang harusdipikirkan
dan ditetapkan lebih dahulu ialah tujuan yanghendak dicapai. Dengan
memperhatikantujuan yang telah
ditetapkan
itu
dapatditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai. Jadi, proses belajar mengajar ditentukan
oleh tujuan
yangtelah
ditetapkanuntuk
mencapaitujuan itu
sendiri. (lskandar, 2012).
2)
PendekatanStruktural
Menurut Iskandar (2012)
pendekatan
struktural
merupakan
salah
satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa,yang
dilandasioleh
asumsi bahwa bahasa sebagai seperangkat kaidah,norna,
dan aturan. Atas dasar anggapan tersebuttimbul
pemikiran bahwa
pembelajaran bahasa harus mengutamakan penguasaankaidah-kaidah bahasa atau tata
bahasa.
Oleh
sebab
itu,
pembelajaran bahasa
perludititikberatkan pada
pengetahuantentang
struktur
bahasayang
tercakup
dalamfonologi, morfologi, dan
sintaksis dalam
hal
ini
pengetahuantentang
pola-polakalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat penting. Jelas bahwa aspek
kognitif
bahasalebih
diutamakan.Di
samping kelemahan, pendekatanini
juga
memiliki
kelebihan. Dengan pedekatanstruklural,
pesertadidik
akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka memahami kaidah-kaidahnya.3)
PendekatanKomunikatif
Pendekatan
komunikatif
merupakan
pendekatan
yang
dilandasi
olehpemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan rujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Tampak bahwa bahasa tidak hanya dipandang sebagai seperangkat
kaidah tetapi
lebih
luas
lagi, yakni
sebagai-v-aitu
fungsi komunikatif. Menurut Littlewood
(dalam Iskandar,
2An)
pemikiranpendekatan
komunikatif
didasarkan pada pemikiran bahwa:(i)
Pendekatankomunikatif
membukadiri
bagi
pandangan yanglebih
luas tentangbahasa.
Hal
ini
terutama
menyebabkanorang melihat
bahwa
bahasatidak
terbatas pada
tata
bahasadan
kosakata,tetapi juga
padafungsi komunikatif
bahasa.
(2)
Pendekakn komunikatif
membuka
diri
bagr
pandanganyang
luas
dalampembelajaran bahasa.
Hal
itu
menimbulkan
kesadaranbahwa
mengajarkan bahasa. tidak cukup dengan memberikan kepada pesertadidik
bagaimanabentuk-bentuk bahasa asing,
tetapi
pesertadidik
harus mampu mengembangkan cara-cara menerapkan bentuk-bentukitu
sesuai dengan fungsi bahasa sebagai saranakomunikasi dalam situasi dan waktu yang tepat. 4) Pendekatan
Saintifik
Kurikulum
2013
menekankan penerapan pendekatan berbasisilmiah
atauscientific
yang
meliputi:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan.Berikut
diuraikan
langkah-langkah pembelajaranscientific
sebagai berikut:1.
Materi
pembelajaran berbasis padafakta
atau fenomenayang
dapat dijelaskan denganlogika
atau penalaran tertentu, bukan sebataskira-kira,
khayalan, Iegenda, atau dongeng semata.2.
Penjelasanguru,
respon pesertadidik,
daninteraksi edukatif
guru-pesertadidik
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alurberpikir
logis.3.
Mendorong dan menginspirasi pesertadidik berpikir
secarakritis,
analistis, dantepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan
masalah,
dan mengaplikasikan materi pembelajaran.4.
Mendorong
dan
menginspirasi pesertadidik
mampu
berpikir hipotetik
dalam11
5.
Mendorong dan menginspirasi pesertadidik
mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan polaberpikir
yang rasional danobjektif
dalam merespon materi pembelajaran.6.
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.7. Tujuan
pembelajarandirumuskan
secara sederhana danjelas,
namun
menariksistem penyajiannya.
b.
Metode
Metode
pembelajaranbahasa
ialah
rencana
pembelajaranbahasa,
yang mencakup pemilihan, penentuan, dan penyusunan secara sistematis bahan yang akandiajarkan, serta kemungkinan pengadaan remedi dan bagaimana pengembangannya.
Pemilihan,
penentuan,dan
penyusunan bahanajar
secara sistematis dimaksudkanagar bahan ajar tersebut mudah diserap dan dikuasai oleh peserta
didik.
Semuanyaitu
didasarkan pada pendekatan yang dianut.Melihat hal
itu,jelas
bahwa suatu metodeditentukan
berdasarkan pendekatanyang dianut;
dengan
kata
lain,
pndekatan
merupakan dasar penentu metode yang digunakan.
Metode yang
dapat digunakan
dalam
pembelajaran bahasaIndonesia
diantaranya
adalah: (a)
metodetata
bahasa/terjemahan,(b)
metodemembaca,
(c) metodeaudiolingual,
(d) metodereseptiflproduktif,
(e) metode langsung,(f)
metodekomunikatif, (g)
metode integrative,(h)
metodetematik,
(i)
metodekuantum, (i)
metodekonstruktivistik, (k)
metode partisipatori,(l)
metode kontekstual,c.
Teknik
Dari
suatu pendekatan dapat diterapkanteknik
pembelajaran yang berbeda-beda pula.Berikut
ini
adalah teknik-teknik yang biasa digunakan dalam pembelajaranbahasa Indonesia.
l.
Teknik
pembelajaranmenyimak. (a)
simak-ulangucap, (b)
simak-tulis (dikte),(c)
simak-kerjakan,(d)
simak-terka,(e)
memperluaskalimat,
(f1
menyelesaikancerita,
(g)
membuat rangkuman,(h)
menemukanbenda,
(i)
bisik
berantai,o
2.
Teknik
pembelajaran berbicara: (a)ulang-ucap. (b)
lihat-ucapkan, (c) memerikan,(d)
menjawab pertanyaan,(e) bertanya,
(f)
pertanyaanmenggali,
(g)
melanjutkan,{h) menceritakan
kembali, (i)
percakapan,fi)
paraprase, (k)
reka cerita gambar,(l)
bermain peran. (m) wawancara, (n) memperlihatkan dan bercerita.3.
Teknik
pembelajaranmembaca:
(a) membacasurvey,
(b)
membacasekilas,
(c)membaca dangkal,
(d)
membacanyaring, (e)
membaca dalamhati, (f)
membacakritis,
(g) membacateliti,
(h) membaca pemahaman.4.
Teknik
pembelajaranmenulis:
(a) menyalinkalimat,
(b)
membuatkalimat,
(c)meniru
model,
(d) menulis cerita dengan gambarberseri,
(e) menulis catatan harian,t0
menulis berdasarkanfoto,
(g)
meringkas,(h)
paraprase,(i)
melengkapi kalimat,tj)
menyusunkalimat,
(k)
mengembangkan kata kunci.B.
Menulis
TeksDeskripsi
Teks adalah satuan bahasa yang dimediakan secara
tulis
atau lisan dengan tataorganisasi
tertentu
untuk
mengungkapkanmakna dalam konteks tertentu
pulaiWiratno,
2013:3-4).
Teks mempunyai sejumlahciri,
yaitu:
(1)
secara konkret, teksmerupakan sebuah
objek,
tetapi
secara abstrak,teks
merupakan satuan bahasadi
dalam
wilayah
bahasa sebagai system.(2)
teks
mempunyaitata
organisasi yangkohesi{ (3)
teks mengungkapkan makna.(4)
teks tercipta pada sebuahkonteks,
(5)teks dapat dimediakan secara
tulis
atau lisan(Wiratno,2013:77).
C.
Pembelajaran Kontekstual
Elainer
B.
Johnson
(dalam Rusman 2011:187)
mendefinisikan
bahwa pembelajaran kontekstual adalah sistem yang merangsang otak untuk menyusunpola-pola yang
mewujudkan
makna
atau
pembelajarankontekstual.
Suafu
sistempembelajaran
yang cocok
dengan
otak
karena
menghasilkan
makna
yangmenghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari peserta
didik.
Johnson
(dalam
Nurhadi,
2004'.
189)
mendefinisikan
bahwa
CTL
memungkinkan pesertia
didik
menghubungkanisi
mata pelajaran akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna.CTL
memperluas konteks13
pribadi
pesertadidik lebih lanjut
melalui
pemberian pengalaman segaryang
akanmerangsang otak guna menjalin hubungan baru untuk menemukan makna yang baru.
Sementara
itu,
Howey
R,
Keegan
(dalam
Rusman,
2011:
190)mendefinisikan
CTL,
sebagai pembelajaranyang
memungkinkan terjadinya prosesbelajar
di
mana
peserta
didik
menggunakan pemahaman
dan
kemampuanakademiknya dalam berbagai konteks dalam dan
luar sekolah
untuk
memecahkan masalah yang bersifatsimulatif
ataupun nyata,baik
sendiri-sendiri maupunbersama-sama.
D. Ragangan atau
Kerangka
Karangan (Outline)
Hedge
(19887-12)
menguraikantujuh
asumsiuntuk
membuat ragangan ataukerangka karangan
(outline)
dalam
pembelajaranmenulis.
Asumsi
itu
diuraikan sebagaiberikut:
(1)
tugas-tugasmenulis dalam kelas
diarahkanuntuk
mencapaitujuan utama agar peserta
didik
dapat menulis teks secara utuh untuk menghasilkanteks
dalam bentuk komunikasi
yang
koheren,
terkontekstualisasidan
memenuhikaidah-kaidah
penulisan, (2)
pesertadidik
diberi
kesempatan untuk mempraktikkanberbagai bentuk dan fungsi dalam menulis, (3) proses menulis dalam kelas dirancang
untuk
menghasilkan
firlisan yang
baik
seperti
melakukan
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan danrevisi,
(4)
merancang tugas menulis, sebaaiknya mengupayakan agar semua tulisan pesertadidik
dapat memenuhi tujuankomunikatif
yang nyata maupun simulative,
(5)
penilaianhasil tulisan
pesertadidik
difokuskanpada
koreksi
kesalahan secaraintegral,
(6)
pesertadidik
diberi waktu
dalam kelasuntuk
membuat
tulisan,
(7)
munulis
secara
kolaboratif dalam kelas
dapatmemberikan
kesempatankepada
pesertadidik
untuk
berdiskusi
dan
melakukankegiatan lain untuk membantu proses menulis yang efektivitas.
E.
Kerangka
Pikir
Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
dalam
konteks kekinian diajarkan secara integrative yang mencakup pengetahuan berbahasa, keterampilan berbahasa, dan sikap berbahasa.Kondisi
awal menunjukkan bahwadi
antaraketiga
komponenmenunjukkan bahwa keterampilan berbahasa khusunya
menulis
dianggaphal
yangsulit
danjarang
diajarkan,sehingga
menulis kurang
diminati
oleh
peserta didik.Kondisi
lain
menunjukkan bahwa
pembelajaran bahasamasih
didominasi
padakomponen
pengetahuan sebagai fakta yang hanya untuk dihapal. Pernyataan tersebutdikuatkan
dengan pendekatan
struktural
dengan
asumsi bahwa
"bahasa
yang sesungguhnya adalah bahasalisan"
asumsiinilah
yangmelemahkan
bahasatulis
karena bahasa yang sesungguhnya hanyalah bahasa lisan, bukan bahasa tulis.
Penggunaan ragangan
atau
outline untuk meningkatkan kemampuan menulisteks deskripsi yang kontekstual siswa
SMPN
di Makassar
merupakan solusi yangditawarkan
denganjenis
penelian
kuantitatif
rancangan eksperimendan
untukmenguji keabsahan data
digunakan uji
validitas
yang bertujuan menghasilkan datayang
lebih
valid
danefektif. Untuk
menguatkan pernyataandi
atas, dapat dicermatipada skema kerangka
pikir
berikut ini.Kurikulum
BahasaIndonesia
2013Pembelajaran Bahasa
Indonesia Teqintegrasr
Pengetahuan Berbahasa Keterampilan
Berbahasa Mehulis Gramatika: Fonologi,
morfologi,
sintaksis, semantik, wacana TeksDeskriptif
Efektif
atau TidakEfektif
t.
BAB
Itr.
TUJUAN I}AN MANFAAT
PENELTIAN
A.
Tujuan
Penelitian
Penelitianini terkait dengan pemakaian ragangan (outline) untuk melihat kernampuan menulis teks
deskriptif
yang kontekstual siswa SMPdi
Makassar.Peneliti
mencobauntuk
membuktikan apakah dengan menggunakan ragaugala,kualitas karangan siswa lebih baik ataukah
te{adi
sebaliknya? Atau mungkinkahhasilnya sama
saja?.
Untuk
mengetahui
hal
tersebut
maka
penelitian membandingkankualitas
karangan siswayang
menggunakan ragangan dengan kualitas karangan siswa tanpa menggunakan ragangan (non-autline).Untuk
mendukung temuandi
atas maka penelitianjuga
menyajikan datatentang
keterlaksanaan pembelajaranmenulis
saatsiswa diberikan
perlakuan(treatment). Selain itu, penelitian
juga
mengemukakan data tentang aktivitas siswadan
respon siswaterkait
dengan proses dan hasil belajar siswa selama diberikanperlakuan. Data tersebut
di
atas diperoleh dengan menggunakan angket dan lembar pengamatanisian.
Sedanguntuk
mengukur kemampuan menulisteks deskriptif
atau karangan deskriptif digunakan tes. Focus penelitian dapat
dirinci
lebih khusus pada penelitian hibah bersaing dengan tujuan sebagai berikut:Mendeskripsikan apakah penggunaan ragangar, (outline)
efektif
untukmeningkatkan kemampwrn menulis teks deskriptif yang kontekstual Siswa SMP
Negeri di Makassar.
Mendeskripsikan apakah tanpa pengguraan ragangan (non-outline)
efektif
untuk meningkatkan kemampuan menulis teksdeskriptif
yang kontekstual Siswa SMPNegeri di Makassar.
Mendeskripsikan apakah penggunaan ragangan
(outline)
atau tanpa penggunaan ragangan(non-outline) lebih efektif
untuk
meningkatkan kemampuan menulisteks deskriptif yang
kontekstual
Siswa SMP Negeri
di
Makassar? Ataukahhasilnya sama saja.
?.
4.
Mendeskripsikan hasil keterlaksanaan pembelajaran menulis teks deskriptif yangkontekstual
menggunakan ragangandan tanpa
ragangandilihat dari:
aktivitassiswa, response siswa dan hasil belajar siswa.
A.
Manfaat Penelitian
Penelitian
ini
memberikandua
manfaatyakni
manfaatteoritis
(theoreticalsignificance) dan manfaat
praktis
(practical significance). Manfaat penelitian
ini
diharapkan
pula
memberikan masukan kepada pihak-pihak
terkait yang
peduliterhadap
perlunya
peningkatan kemampuanmenulis
rugaruganpada
tingkat
SMP hingga padatingkat
SMA dan PerguruanTinggi
dan terkusus bagr sekolah menengah pertama.l.
Hasil penelitianini
diaharapkan pula bermanfaat untuk memberikan informasibaru
bagi
penulis berikutnya dan menjadi
pendukung terhadapteori
yangrelevan maupun kajian teori yang tidak relevan.
2.
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
menjadi
skemata
dalam
pembelajaran keterampilan berbahasa tulis.3.
Hasil
penelitian
ini
diharapkandapat
bermanfaatbagi
tenaga gurddosendalam melaksanakan proses pembelajaran serta dapat pula dipedomani untuk
mengkaji
bahasatulis terutama
di
Fakultas bahasadan
Sastra UniversitasNegeri Makassar.
4.
Hasil
penelitianini
diharapkan bermanfaatbagi
siswa- siswa smp negeridi
Sulawesi Selatan dan kusunya
di
SMP negeri 23 Makassar, untuk memahamidan
mengembangkanbentuk-bentuk
teks
deskriptif, sekaligus
mampu membedakan dengan j enis karangan yanglain.
5.
Diharapkanbagi
pemerhati bahasaterutama
masyarakatdan
pemerintahuntuk
memberikan dukungan dalambentuk
apresisai terhadapkarya
anak bangsa yang dianggaplayak untuk dipublikasikan sebagai bentuk reformulasiBAB IV
METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini
adalah penelitian kuantitatif rancangan eksperimen jenisQaasi-uperimental
dengandua kelompok,
yaitu
kelompok
eksperimen
dan
kelompokkontrol.
Kedua kelompok tersebut diberikan tesawal
(pretest). Tesawal
diberikansebelum
perlakuan (treatment),
sedangkantes akhir
Qto,tttest)diberikan
setelahperlakuan .
Untuk
Jelasnya, kelompok eksperimen diberikan perlakuan menulis teksdeskriptif yang
kontekstual
dengan menggunakan ragangan(outlline), sedangkan,kelompok
kontrol,
menulis
teks deskriptif yang
kontekstual tanpa
menggunakanragangan
(non-outline).
Dalam
hal
ini,
kelompok
eksperimendilatih
membuatragangan
terlebih
dahulu
dan
selanjutnyamenulis teks deskriptif
menggunakan ragangan tersebut.Disisi
lain, kelompok kontroljuga dilatih
membuat teksdeskriptif
tanpa
membuat raganganterlebih
dahulu
sebagai dasarmenulis
karangan, tidakseperti
yang terjadi
pada
kelompok
eksperimen.
Tema
karangan
untuk
keduakelompok sama yakni tentang 'bencana alam' dan 'binatang'.
Kualitas karangan siswa kelompok eksperimen dan
kontrol
dilihat
dari
lima
komponen menulis:
isi/ide,
organisasi,kalimat,
kosa kata, dan konvensiltanda baca.Perbandingan
hasil
pretest dan
posttest karangan
siswa
menunjukkan
kualitas karanganatas
pemakaian dan tanpa pemakaian ragangan yang dinyatakan dengankategori
nilai
:
sangattinggi
(bobot 5),
tinggi
(bobot
4),
sedang (bobot3),
rendah (bobot 2) dan sangat rendah (bobot 1).Untuk
mengetahui yang manadi
antara dua pendekatan menulis yang lebihefektif,
menggunakan dan tanpa menggunakan ragangan, makanilai
postes keduakelompok
dibandingkan dan hasilnya akan menjawab pertanyaan penelitian nomor1,2
dan3.
Seperti yang
telah
diutarakan
sebelumnyabahwa penelitian
ini
bertujuanuntuk
mendeskripsikan kemampuan pesertadidik
menulis teks deskriptif
yangkontekstual dengan
menggunakanragangan
(outline) dan tanpa
menggunakanragangan
ditinjau dari
lima
komponen menulis.Untuk
menguatkan temuan tentangkeefektifan pemakaian ragangan dalam menulis karangan melalui perbandingan hasil
postes
maka
juga
dilakukan
pencatatandan
evaluasi
terhadap
keterlaksanaanpembelajaran
siswa
melalui
pengamatan
terhadap
aktivitas
mereka
selamaberlangsungnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut dicermati melalui
rangkaian
attivitas
siswa dalam menulis. Selain i@ juga dilakukan pendataan tentang respon siswa terhadap aktivitas belajar menulis mereka. Data tentang aktivitas siswa selama menulis dan respon mereka terhadap aktivitasitu
menjadi sumber data untukmenjawab pertanyaan penelitian nomor 4.
Pada
penelitianini
terdapat dua variabel,yaitu
variabel bebas (independentvariable)
dan variabelterikat
(dependentvariable).
Variabel bebas penelitian adalahpenggunaan ragangan
(outline) untuk
menulis teksdeskriptif
yang kontekstual danvariabel terikatnya adalah
kemampuan
siswa
menulis
teks
deskriptif
yangkontekstual
dengan
menggunakan ragangan,serta
keterlaksanaan pembelajaranmenulis teks deskriptif yang kontekstual.
Desain penelitian
ini,
digambarkan sebagai berikut:Gambar
3.1
Desain PenelitianKeterangan
EG:
Experimental Group (kelompok eksperimen)CG:
Control Group (kelompokkontrol)
EG:
CG:
01 xl
02
19
O1:
Tes awal (pretest)O2:
Tes akhir (posttest)X2:
Perlakuan tidak menggunakan ragangan (non-outline)(Gay,2006:255)
Data
penelitianini
bersumberdari
siswa kelasWII
(delapan)SMPN
13di
Kota
Makassar, sampelnyadiambil
dari populasi
dengan acak (random sampilingacak) dan pendekatan sekolah. Sekolah yang
dipilih
untukmewakili
populasiterdiri
atas beberapa kelas paralel. Dua dari kelas tersebut yang memenuhi syarat (purposi$
dipilih
secara acak untukmewakili
kelas eksperimen dankontrol
sekaligusmewakili
pretes dan postes. Dengan kata lain, total kelas sampel penelitian sebanyak dua kelas
yaitu
satu kelasuntuk
kelas eksperimendan
satu kelasuntuk
kelas
kontrol.
Datapenelitian
ini
adalah teks deskriptif yang kontekstual dengan menggunakan ragangan dan tanpa menggunakan ragangan serta pendataan terhadapaktivitas
siswa, responsiswa
terhadap pembelajaranmenulis
teks deskriptif
yang kontekstual
dan
hasilbelajar siswa melalui kemapuan menulis.
Penelitian
ini
menggunakan3
macam
instrumen:
tes
menulis,
lembarpengamatan
dan
angket.
Tes
menulis digunakan
untuk
menjawab
permasalahanpenelitian
nomor
1,2,
dan3,
sedangkan lembar pengamatan dan angket digunakanunhrk menjawab
sub-permasalahanpenelitian nomor
4.
Tes
digunakan
untuk mengetahui kemampuansiswa menulis
teks deskriptif
yang
konstekstual denganmenggunakan
dan
tanpa
menggunakan ragangan,lembar
pengamatan digunakanuntuk mengetahui
aktivitas
siswa, dan angket digunakanuntuk
mengetahui respon siswa aktivitas siswa.Untuk
mengukur kemampuan menulis,sisrva
diminta menulis teksdeskriptif
tentang satu
topik
pilihandari
12topik
yang disediakan.Topik tersebut bertemakan "BencanaAlam
dan Binatang". Dua tema tersebutdipilih
sesuaidengan kurikulum
pengajaran Bahasa Indonesia
tahun 2013 untuk
kelasVIIL
Dari 2
tema
tersebutlahirlah 12
topik
pilihan
yakni:
Banjir,
Tsunami, Gunung
Meletus,Kebakarant, I I $ i, i k
Teks inilah yang
akan
menentukan kemampuanmenulis
dan
keefektifanpenggunaan ragangan dengan menggunakan
rubrik
penilaian bahasatulis
yangterdiri
atas
5
komponen:ide
atauisi,
organisasi, kosakata,kalimat,
dan konvensi. (Glass, 2005) yang penjabarannya seperti yang tertuang dalam tabel di bawah ini.Tabel. 3.
I
Rubrik Penilaian Keterampilan MenulisI
r-h,, t,' F, h b k I FNo
Komponen
Kriteria
Penilaian
Skor
I Ide dan Isi:
Ide,
topik
atautema,
focus,fakta dan
ilustrasi tulisan
1.
Satu ide yang jelas2.
Focus dan sesuaitopik
3.
Semua detail konlaet dan spesifik untukmendukung ide.
4.
Banyak detail yang menarik dan asli untukmendukung ide.
5.
Semua bagian-bagian terintegrasi dan sesuai.5
1.
Stu ide yangjelas, fokus dan sesuai topic2.
adanya detail yang konkret dan spesifik3.
Detail
yang menarik untuk mendukung ide4.
Semua bagian-bagian terintegrasi dan sesuai4
1.
Secara umum sesuaitopik
danmengembangkan tema atau pesan yang jelas
2.
Beberapa konkret dan detail, dan beberapmasih bersifat umum
3.
Beberapa detail pendukung bersifat prediksidan sebagian bersifat umum
4.
Mungkin
ada bagian yang kurang sesuai5.
Secara umum sesuaitopik
danmengembangkan tema atau pesan yang jelas
6.
Beberapa konkret dan detail, dan beberapmasih bersifat umum
7.
Beberapa detail pendukung bersifat prediksidan sebagian bersifat umum
1.
Detail yang bersifat prediksi dan sketchy2
1.
Tidak focus, benar-benar keluar dari ide,2.
Hal-hal yang tidak teridentifikasi, panjangdan tidak cukup dikembangkan
3.
Detail tidak konsisten, tidak jelas atautrivial
I
2. Organisasi: Strukturfisik,
atau rhetorical structure, urutan kronologis, koherensi,Pembukaan jelas dan menarik pembaca
Susunan paragraph, kalimat
topik,
jelas dankonsisten, pendukung yang relevan, dan
kalimat kesimpulan yang jelas.
Urutan yang logis dan efektif.
Penggunaan transisi yang yang konsisten,
tepat, dan sesuai.
I
2
4
dan akhir yang
efektif
4.
Penggunaan transisi yang sesuaiPembukaan yang
efektif
tetapi tidakmenciptakan sense yang kuat
Semua bagian paragraf biasanya benar,
kecuali satu dua yang
tidak
sesuaiMencoba menggunakan hubungan yang logis
dan mencoba menggunakan akhir yang
efektif
Beberapa transisi masih ada yang kurang
sesuai
J
L
Pembukaan yang lemahStruktur paragraf cenderung kurang sesuai
seperti indensi
2.
Keterhubungan yang kurang logis, akhir yanglemah, dan hanya
3.
sedikit penggunaan transisi yang benar2
2.
J.
Kurangnya pengorganisasian secara umum
Urutan dan detail tidak beratr.ran
Akhir
yangtidak
sesuai Tidak menggunakantransisi 3 Kosa Kata: Variasi dan jenis kalimat, efesiensi dan efektivitas
kalimat
Semua
ditulis
dengan kalimat lengkap tidakada run-on
Menggunakan variasi kalimat secara
konsisten (complex, compound, dan simple)
Menggunakan varaisi kalimat awal yang
konsisten, bertujuan dan
kreatif
Menggunakan konsisten, sesuai, dan
s hop i s t icated transisi antar kalimat
J.
5
1.
Mungkin
ada satufragment dan run-on2.
Biasanya variasi tipe-tipe kalimat3.
Sebagian besar kalirnatmemiliki
awal yangbervariasi
4.
Menggunakan transisi yang sesuai4
l.
Mungkin
ada dua fragmentdanrun
on2.
Kadang-kadang menggunakan kalimat yangbervariasi
3.
Beberapa variasi pada bagaian awal kalimat2.
Hanya menggrmakan kalimat simple dan compoundSedikit variasi di awal kalmia
Sedikit menggunakan transisi yang sesuai
J.
4.
1.
Tidak ada sense penggunakan tanda baca dankalimat
2.
Hanya kalimat simple danfragments3.
Semua kalimatmemiliki
awal yang sama4.
Transisis hampir tidak adaI Kalimat: Variasi dan jenis kalimat, efesiensi dan efektivitas kalimat.
1. Semua
ditulis
dengan kalimat lengkap tidakada run-on
Menggunakan variasi kalimat secara
konsisten (complex, compound, dan simple)
Menggunakan varaisi kalimat awal yang
konsisten, bertujuan dan
kreatif
Menggunakan konsisten, sesuai, dan
shopisticated transisi antar kalimat
4.
5
I
2.
Biasanya variasi tipe-tipe kalimat3.
Sebagian besar kalimatmemiliki
awal yangbervariasi
4.
Menggunakan transisi yang sesuai1.
Mungkin
adaduafragmentdanrun
on2.
Kadang-kadang menggunakan kalimatyafig
bervariasi
Beberapa variasi pada bagaian awal kalimat
Beberapa menggunakan transisi yang benar
J.
4.
a
J
L
Tulisanmemilik banyak
fragmentdanrun-ofi
2.
Hanya menggunakan kalimat simple dancampound
3.
Sedikit variasi di awal kalimat4.
Sedikit menggunakan transisi yang sesuai2
t.
Tidak ada sense penggunakan tandabaca dankalimat
Hanya kalimat simple danfragments
Semua kalimat
memiliki
awal yang samaTransisis hampir tidak ada
2.
).
4.
1
ada, konvensi
dan kebersihan
dan kerapian
Pemahaman yang lengkap dan penerapan
yang konsisten tentang kapitalisasi
Grammar dan usage benar dan berkontribusi
pada kejelasan dan style
Semua legible dan bersih.
1.
Pengejaan secara umum benar2.
Tanca baca secara umum benar dankapitaliasi secara umum benar
3.
Grammar danusage benar4.
Secara umum legible dan bersih4
1.
Beberapa kata salah eja2.
Biasanya tanda baca benar3.
Kapitalisasi biasanya benar4.
Grammar danusage biasanya benar5.
Tulisan
agak legible danpaper agak bersihJ
1.
Sering kesalahan dalam ejaan2.
Banyak tanda baca yang salah3.
Banyak kapitalisasi yang salah28
4.
Grammardatusage
sering salah5.
Tulisan yang ilegibie membuat pembacastumle danmessy
Tulisan terlalu sulit dibaca, dipahami dan
diinterpretasikan karena banyak kesalahan
spelling
Tanda baca tidak ada
Penggunaan kapitalisasi yang berulang
Grammar dan usage hampir salah semua
Illegible,
beyond messy, pembaca tidak dapatdecipher teks. (Glass,2005)
Keterangan:
Skor: 5,4,3,2,1
5 : SangatTinggi
4
:Tinggi
3 : Sedang 2 :Rendah 1 . SangatRendahUntuk
mendeskripsikanhasil
penilaiankriteria
menulis teks
deskripsi yangkontekstual
di
atas, maka tulisan dan keterlaksanaan belajar siswa digunakan Intervalpenilaian yang dikonversi
ke
dalam rentangnilai
1-100 dengan kategori yang sama(Sangat
Tinggi, Tinggi, Sedang.
Rendah,dan
Sangat Rendah).Berikut
ini
dapatdilihat pada Tabel
3.2
Interval KategoriNilai
Tabel
3.2
Intewal KategoriNilai
( Nurgiyantoro, 2010
:253)
Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan tes menulis teksdeskriptif
yang konstektual.
Hal
ini
dilakukan dengan meminta pesertadidik
menulis karangan atau teksdeskriptif
denganmeimlih
satutopik/judul
yang disediakan. Jumlahtopik
yang tersedia sebanyak 12
meliputi:
Banjir,
Tsunami, Gunung Meletus, KebakaranHutan, Tanah Longsor, Gagak Yang Penyabar,
Kelinci
SangPenakluk,
Kura-kuradan Buaya, Kupu-kupu Berhati
Mulia,
Singa Sang Raja Hutan dan Persahatan Yang Kekal.Untuk
kepentingankualitas
tulisan dan
skor
yang
akan diperoleh
pesertadidik,
maka mereka diingatkan untuk menulis karanganterkait
dengan5
komponenpenilaian seperti yang terdapat dalam
rubrik
penilaian yaitu: isi/idea, organisasi, kosakata,
kalimat
dan konvensi.
Data
penelitian
tentang keterlaksanaan pembelajaranNo
Interval
Skor
Kategori
1. 2 J 4 5 90-100 70-89 65-79 55-64 0-54 Sangat
Tinggi
Tinggi
Sedang Rendah Sangat Rendah30
menulis teks
deskriptif
dikumpulkan
denganjalan
mengobservasi kegiatan srswa.Jenis kegiatan siswa yang diamati keterlaksanaanya adalahjenis kegiatan seperti yang
dirumuskan dalam
Rencana Progran Pembelajaran(RPP).
Secaragaris
besarnyakegiatan
itu
meliputi:
pendahuluan,inti
dan
penutup.
Observasikegiatan
siswadilakukan
oleh
2
orang
observer/pengamat selama enamkali
pertemuan denganmenggunakan lembar observasi.
Aktivitas
pembelajaran menulis siswadinilai
denganmenggunakan
rubrik
penilaian
dengan rentangannilai
dan
kategorinya,
sebagaiberikut:
9-
10(Terlaksanadenganbaiksekali),7-8
(
Terlaksanadenganbaik),5-6
(Terlaksana dengancukup
baik), 3
-
4
(Terlaksana dengan kurangbark),
|
-2
(Terlasana dengan sangat kurang baik)Diknas, (2011)
Selain itu, data tentang respon/tanggapan siswa terhadap kegiatan latihan menulis
teks
deskriptif
diperoleh
dengan menggunakanangket.
Angket
tersebut
berisi persetujuanatau
ketidaksetujuan siswa terhadap uraian/pernyataanyang
diajukan kepada mereka tentangkegiatan menulis
teks deskriptif.
Respons siswa tersebutdinilai
dengan menggunakanrubrik
penilaian dibawah
ini:
4
(sangatsetuju),
3(setuju),2
(cukup setuju),1
(kurang setuju)Salija
(2014)Data
penelitian yang diperoleh
melalui
pretestdan
posttest dikumpulkan,dibaca,
diverifikasi, diklasi{ikasi
danditabulasi
serta selanjutnya dianalisis secarastatistik
(penyajian data melalui tabel,grafik,
diagram perhitungan modus, median).Dari
analisis data tersebut diperolehhasil yang
menunjukkan kemampuan pesertadidik
menulis
teks
deskriptif
yang
dikelompokkan kedalam
lima
komponenketerampilan
menulis meliputi: idea
tau
isi,
organisasi, kosakata,kalimat,
dankonvensiltanda
baca
(Glass,2005).
Kemampuanmenulis siswa
dipaparkan dandiuraikan pertama-tama secara menyeluruh
(holistic)
dan selanjutnya diuraikan secaramenulis siswa
,
disajikanmelalui
tabel, digambarkan secara umum dan selanjutnyasecara khusus.
Cara
ini
memberi
gambarantentang
kemampuanmenulis
setiapindividu
pesertadidik
secaraholistik
dananalitik.
Dari
data tersebut diperoleh pula gambarantentang letak
keunggulan
dan
kelemahan
siswa
dilihat
dari
kelimakomponen menulis.
Data
tentang
kelemahan pesertadidik
tersebutakan
sangatmembantu
guru
dalam
meningkatkan kemampuan
menulis
mereka
melaluipengajaran remedial.
Di
sisi lain,
dataholistik
akan menggambarkan kemampuanmenulis
pesertadidik
secara menyeluruhdilihat dari
akumulasikelima
komponenmenulis.
Selanjutnya,
data
tentang
bagaimana keterlaksanaan
kegiatan
latihan(treatmen)
pembelajaranmenulis
seperti
yang
dituangkan dalam RPP
dianalisissesuai yang
tingkat
keterlasanaannya.Tingkat
keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dinyatakan dengan rentangan angka seperti yang diuraikan pada bagian pengumpulandata.
Hasil dari analisis data tersebut menudukkan bagaimana keterlaksanaan latihanpembelajaran menulis siswa: apakahterlasana baik, sedang, atau kurang?
Data
tentang
respon/tanggapansiswa terhadap kegiatan menulis
teksdeskriptif
dengan menggunakan ragangan dan tanpa menggunakanragangen drjaringmelalui angket. Dalam hal
ini
siswa dirninta memberi pernyataan apakah setuju atautidak
setuju
atas beberapauraian terkait
dengan kegiatanmenulis teks
deskriptif.Data
tersebutdianalisis
untuk
mengetahuitingkat
frekuensi
dan
persentase dari masing-masing respon siswa.Untuk
menguji keabsahan data, digunakanuji
validitas yang bertujuan untukmenguji
instrumen
yang
digunakan, seperti
(1)
rnenginterpretasi terhadap hasilinstrument
(2)
apakah instrumen tersebut mampu mengukur apa yang sesungguhnya akan diukur dan (3) mengetahui ranah yang akan diukur (Tuckman,1975)-BAB
Y. HASIL YANG DICAPAI
A.
Kegiatan
yang telahdilakukan
1.
PengadaanPersiapanpenelitian2.
Pengurusan suratizin
penggunaan laboratorium bahasa3.
Pengadaan bahan pustaka4.
Studi pustaka5.
Survey SMPN 13 Makassar sebagai lokasi penelitian6.
Pengadaan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam penelitian tahap kedua7.
Pembuatan perangkat pembelajaran, istrumenpenelitian
ragafigan8.
Sosialisasi
(uji
coba)
perangkat pembelajaran
dan
instrument
penelitianragangan
9.
Pelaksanaan/penerapanperangkat
pembelajarandan
instrument
penelitianragangan
10.
Pengamatan ketuntasanbelajar
siswa berdasarkan perangkatdan
instrument penelitian.11.
Validasi perangkat pembelajaran dan instrumen ragangan oleh validator12.
Kelayakan RPPdan instrument
ragangan13.
Capaian atau hasil ketuntasan belajar siswa dan buku teks raganganB.
Tahapan
Kerja
danHasil
yangDicapai
Uraian tahapan kerja dan hasil yang dicapai dapat
dilihat
pada Tabel beriku:Tanggal/Bulan
Kegiatan
Hasil
07
Maret2016
Tanda tangan kontrak penelitian diKantor
LemlitUNM
Mendapatkan kontrak penelitian
08 Maret 2016 Pembelian bahan
ATK
MendapatkanATK
14 Maret 2016 Pengurusan surat izin penelitian di Kantor Lembaga Penelitian
LINM
Mendapatkan surat izm penelitian
15 Maret 2016 Survey Lapangan ke SMPN 13 Mendapatkan persetuj uan
Sastra
19Maret2016
Perumusan RPP dan lnstrumenPenilaian Ragangan
Mendapatkan desain RPP
Penilaian
i21Maret20l6
Penerapan Pembelajaran Menulis TesDeskriptif
pada KelasKontrol
I
Keterlaksanaan
Pembelajaran Menulis
22Maret2A16
Penerapan Pembelajaran Menulis TesDeskriptif
pada KelasKontrol
2Keterlaksanaan Pembelajaran Menulis
23Maret2}l6
Penerapan Pembelaj aran Menulis TesDeskriptif
pada Kelas Eksperimen 1Keterlaksanaan Pembelajaran Menulis
24 Maret 2016 Penerapan Pembelaj aran Menulis Tes
Deskriptif
pada Kelas Eksperimen 2Keterlaksanaan
Pembelajaran Menulis
26Maret2016
Penguatan dan PenugasanPembelaj aran Teks
Deskriptif
berdasarkan RPP pada Kelas
Kontrol
Keterlaksanaan
Pembelajaran Menulis
28 Maret 2016 Penguatan dan Penugasan Pembelaj aran Teks
Deskriptif
berdasarkan RPP pada Kelas EksperimenKeterlaksanaan Pembelajaran Menulis
04
-
10April2016
PembelianATK
kertasHVS
A4, Print, FD, Pulpen, Tipex, Kertas doubleFolio, transportasi
Mendapatkan
ATK
untuk kebutuhan penelitianperangkat pembelaj aran ragangan
15
April2016
Validasi RPP dan Instrumen Penelitian RaganganKelayakan RPP dan Instrumen
l6 April2016
Pembelajaran Menulis TeksDeskriptif
pada KelasKontrol
berdasarkan RPP yang telah di validasiKeterlaksanaan
Pembelajaran Menulis
18
April2016
Pembelaj aran Menulis TeksDeskriptif
pada Kelas Eksperimen berdasarkan RPP yang telah di validasiKeterlaksanaan
Pembelajaran Menulis
19
April2016
Evaluasi Menulis TeksDeskriptif
pada KelasKontrol
1Penilaian
20
April2016
Evaluasi Menulis TeksDeskriptif
pada KelasKontrol2
Penilaian
21
April2016
Evaluasi Menulis TeksDeskriptif
pada Kelas EksperimenI
Penilaian
22 April2A16
Evaluasi Menulis TeksDeskriptif
padaKelas Eksperimen 2
Penilaian
23
April2016
Mengklasifi kasi Hasil KetuntasanBelajar Siswa dan Kemampuan
Menulis Teks
Deskriptif
menggunakan Ragangan dan Tanpa RaganganEvaluasi angket aktivitas
siswa, respon siswa, dan hasil belajar siswa
24
Aprll2016
Mendesain Angket Hasil Belajar Siswa Mendapatkan Angket Hasil Belajar Siswa25 April
2Afi
Pengamatan Proses Pembelaj aranKetuntasan Belajar Siswa Menulis Tes
Deskriptif
tanpa menggunakanRagangan pada Kelas
Kontrol
Keefeklifan Belaj ar Siswa
26
April2016
Pengamatan Proses Pembelaj aran Ketuntasan Belajar Siswa Menulis TesTeks
Deskriptif
pada KelasKontrol
dan Kelas Eksperimen tanpa Ragangan dan menggunakan Ragangan
28
April2016
Identifikasi Hasil Angket BelajarSiswa Kelas
Kontrol
dan Kelas EksperimenEfektif
atau tidakefektif
pembelajaran
29
April2016
ldentifikasi
Hasil Angket Respon Siswa KelasKontrol
dan Kelas EksperimenEfektif
atau tidakefektif
pembelajaran
30
April2016
Identifikasi Hasil AngketAktifitas
Siswa Kelas
Kontrol
dan Kelas EksperimenEfektif
atau tidakefektif
pembelajaran
3
Mei
2016 Penggandaan proposal, RPP, Instrumen (Angket)Mendapatkan hasil
penggandaan proposal RPP, Instrumen (Angket)
4
Mei
2016 Penerimaan dana 70oZ sebesar
28.700.000,-Mendapatkan bantuan dana
penelitian sebesar 70%
5
-7 Mei}Afi
pengurusan keBKDPMD
Sul-Sel Belum mendapatkan hasilsurat
izin
karena belum keluar9
Mei
2016 Persiapan Penulisan makalah Seminar NasionalDraf Makalah Seminar Nasional
10
-
l5
Mei
2016 Penulisan Makalah Seminar Nasional Makalah 16-
23Mei
Penulisan Jurnal Workshop Nasional dibulan Agustus
25Mei20I6
pengurusan keBKBPD
Sul-Sel Belum mendapatkan hasil surat izin karena belumkeluar
27
Mei20l6
pengurusan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sul-SelBelum mendapatkan hasil surat izin karena belum keluar
30
Mei
2016 Pembayaran Seminar Nasional diLemlit
UNM
Mendapatkan kwitansr Seminar
2
luni2}ffi
Pelaksanaan SeminarMengikuti
seminar sebagai pemakalah3 Juni 2016 Hasil Pene rapan Perangkat
Pembelajaran RPP Ragangan di Kelas
Kontrol
pada SMPN 13 MakassarTidak
Efektif
digunakan4
Juri2}fi
Hasil Survei Penerapan Perangkat Pembelajaran RPP Ragangan di Kelas Eksperirnen pada SMPN 13 MakassarEfektif
digunakan6
Juni24fi
Mengidentifi kasi Data KelasKontrol
dan Eksperimen
Mendapatkan identifikasi
Data
Ko