• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1. Perilaku masyarakat di pinggir Sungai Musi Kota Palembang dalam pengelolaan sampah domestik sebesar 57% berperilaku buruk, 38 % berperilaku sedang, dan 5 % berperilaku baik. Masyarakat berperilaku buruk bercirikan sebagai berikut; (1) membuang sampah sehari-hari ke sungai/lahan kosong disekitar rumah, (2) membuang sampah diperjalanan secara sembarangan, (3) sikap terhadap orang yang membuang sampah sembarangan didiamkan saja, (4) tidak pernah mengikuti kegiatan kerja bakti, (5) tidak pernah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan lingkungan, dan (6) tidak pernah memberikan gagasan yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan. Masyarakat berperilaku sedang bercirikan sebagai berikut; (1) cara membuang sampah sehari-hari dimasukkan wadah/kantong plastik kemudian diambil petugas, (2) cara membuang sampah dalam perjalanan yang dibuang di tempat sampah, (3) sikap terhadap orang yang membuang sampah sembarangan yang diingatkan, (4) kegiatan penyuluhan kesehatan lingkungan kadang- kadang aktif, (5) kegiatan kerja bakti kadang-kadang aktif, dan (6) pernah memberikan gagasan yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan. Kelompok kategori baik (5%), yang dicirikan sebagi berikut; (1) cara membuang sampah sehari-hari di buang langsung ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS), (2) sampah yang dihasilkan dalam perjalanan dibawa pulang ke rumah, (3) sikap terhadap orang yang membuang sampah sembarangan diingatkan dan sampah dipungut lalu di buang di tempat sampah, (4) secara rutin mengikuti kegiatan penyuluhan, (5) secara rutin mengikuti kegiatan kerja bakti, dan (6) sering memberikan

gagasan yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan. 100% masyarakat berperilaku membuang sampah sehari-hari langsung

dibuang ke Sungai Musi. Karakteristik Personal yang mempengaruhi perilaku pengelolaan sampah adalah (1) pendidikan masyarakat, (2) pekerjaan masyarakat, dan (3) penghasilan masyarakat.

2. Ada enam faktor penentu/dominan yang sangat mempengaruhi pengembangan sistem pengololaan sampah domestik permukiman penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang dengan pendekatan reduce, reuse, recycle, dan partisipasi di masa yang akan datang. Keenam faktor tersebut mempunyai pengaruh kuat dan ketergantungan antar faktor tersebut tidak

(2)

82

kuat, yaitu: (1) komitmen pemerintah kota, (2) dana, (3) SDM, (4) infrastruktur, (5) partisipasi masyarakat, dan (6) perilaku masyarakat.

Keenam faktor inilah yang perlu dikelolah sebagai faktor penentu/dominan dalam sistem pengelolaan sampah domestik permukiman penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang dengan pendekatan reduce, reuse, recycle, dan partisipasi di masa yang akan datang.

3. Model pengelolaan sampah domestik permukiman penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang dengan pendekatan reduce, reuse, recycle, dan partisipasi yang memenuhi keinginan/tujuan/ out put sistem yang sedang dikaji adalah model pengelolaan sampah domestik berdasarkan skenario progresif. Penerapan model pengelolaan sampah berdasarkan skenario progresif akan memberikan implikasi berupa: (1) Sungai Musi terhindar dari tumpukan sampah, (2) peningkatan kebersihan lingkungan di wilayah permukiman penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang, dan (3) peningkatan dana anggaran pelayanan publik pada Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Palembang.

SARAN

1. Masyarakat yang berperilaku buruk dan sedang dalam pengelolaan sampah perlu diperbaiki sehingga kegiatan pengelolaan sampah akan semakin memberikan manfaat khususnya bagi masyarakat di pinggir Sungai Musi Kota Palembang dan masyarakat di Kota Palembang pada umumnya. Perbaikan perilaku masyarakat tersebut dapat dilakukan melalui penerapan peraturan daerah (Perda) tentang larangan tidak membuang sampah tidak pada tempatnya secara adil dan konsisten, dan melalui paket program penyuluhan/ pendidikan.

2. Diperlukan komitmen kuat Pemerintah Kota Palembang untuk menerapkan konsep 3R+P agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

3. Diperlukan kebijakan Pemerintah Kota Palembang yang secara teknis selalu melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk merubah haluan rumah menjadi menghadap sungai, yang selama ini konsep rumah masyarakat di pinggir Sungai Musi Kota Palembang selalu membelakangi sungai.

(3)

Azwar A. 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. “Ed ke-5”. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.

[BAPEDALDA] Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah Provinsi

Sumatera Selatan. 2004. Laporan Pelaksana Pemantauan Kualitas Air Sungai. BAPEDALDA Provinsi Sumatera Selatan. Palembang.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Palembang Dalam Angka 2004. BPS Kota Palembang. Palembang.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 1994. Palembang Dalam Angka 1994. BPS Kota Palembang. Palembang.

Bebassari S. 2000. Sistem Pengolahan Sampah Perkotaan di Indonesia. Promaris. Jakarta.

Byl R, Trainmar, and Guadeloupe. 2002. Strategic Planning Using Scenario. Paper to be Prensented et IAME 2002 Confrence, Panama CITY, Panama.

Chan K. 1998. Mass Communication and Pro-enviromental Behavior: Waste recycling in Hongkong. Enviromental Management 52: 317-325. Dirjen Cipta Karya. 1991. Final Materi Persampahan (Pekerja Review dan

Penyempurnaan Materi Training Staf Teknik dan Perencana). Dirjen Cipta Karya. Jakarta.

Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Palembang. 2004. Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Palembang. Palembang.

Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem; Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Jilid I. “Ed ke-3”.IPB Press. Bogor.

Forrester, J. W. 1968. The Industrial Dynamics, The MIT Press – John Wiley and Sons, Inc.,New York.

Godet M. 1999. Scenarios and Strategies. A Toolbox For Scenario Planning. Librairie des Arts et Metiers, Paris, France.

Hadiwiyoto S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu. Jakarta.

Hartrisari, H. 2002. Panduan Lokakarya Analisis Prospektif. Fakultas Pertanian, Jurusan Teknik Industri. Institut Pertanian Bogor.

Haeruman. 1979. Perencanaan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor.

Idris Z. 1982. Dasar-Dasar Kependidikan. Angkasa. Bandung.

Manetch TJ, GL Park. 1977. System Analysis and Simulation With Application to Economic and Social System Part I. Third edition, Departement of Electrical Engineering ang System Science, Michigan State University, East Lansing, Michigan.

(4)

84

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Muha mmadi, Aminullah E, Soesilo B. 2001. Analisis Sistem Dinamis

Lingkungan Hidup, Sosial, Ekonomi, Manajemen. “Ed ke-1”. UMJ Press. Jakarta.

Pambudy R. 1999. Perilaku Kemunikasi, Prilaku Wirausaha Peternak, dan penyuluhan Dalan Sistem Agribisnis Peternakan Ayam. Disertasi, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Prajudi A. 1980. Dasar-dasar Ilmu Administrasi Jilid I. Ghalia Indonesia. Jakarta. Pusat Penelitian Energi Lembaga Penelitian Institut Teknologi Bandung. 1996.

Laporan Akhir Pekerjaan Model Dinamik Untuk Analisis Lingkungan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Rahmadi BS. 1995. Asfek Peluang Kebijakan Yang Terkait Dengan Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam Pembangunan Prasarana Khusus Persampahan di Indonesia. Makalah Semina Se hari Pemanfaatan Sampah Organik Sebagai Sumber Energi Alternatif di Jabotabek. PT. Gas Negara (Persero) bersama PT. Citra Lamtorogung Persada – PT. Envientindo Bina Perkasa – Gotz GmbH Metall – und Anlangenbau. Jakarta.

Said E.G. 1987. Sampah Masalah Kita Bersama. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Slamet J.S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Slamet Y. 1993. Analisis Kuantitatif Untuk Data Sosial. “Ed ke-1”. Dabara Publisher. Solo.

Tucker P, Murney G, and Lamont J. 1998. Predicting Recycling Scheme Performance: a Process Simulation Approach. Environmental Management 53: 31-48.

Treyer-POLAGAWAT. 2000. Prospective Analysis on Agriculutral Water Use in the Mediterranean .

www.engref.fr/rgt/doc-pdf/Treyer-polagawat-metodology. PDF (25 – 03 - 2004).

Udin F, Desianti. 1994. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Pengembangan Ekspor Kayu Lapis Indonesia. Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. IV (3) : 1 – 11.

Walpole R.E. 1996. Pengantar Statstika. Edisi ke-3. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(5)
(6)

86

Lampiran 1. Contoh perhitungan timbulan sampah permukiman penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang Tahun 2004.

Contoh 1. Timbulan sampah per hari.

1. Jumlah penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang adalah 310.749 jiwa.

2. Satuan timbulan sampah 2 liter atau 0,4 kg per orang per hari.

Maka:

Timbulan sampah penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang tersebut adalah (2 liter/jiwa/hari x 310.749 jiwa) / 1000 liter/m3 = 621,498 m3 / hari.

Atau

(0,4 kg/jiwa/hari x 310.749 jiwa) / 1000 kg/ton = 124,2996 ton/ hari.

Contoh 2. Timbulan sampah per tahun.

1. Jumlah penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang adalah 310.749 jiwa.

2. Satuan timbulan sampah 2 liter atau 0,4 kg per orang per hari.

Maka:

Timbulan sampah penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang tersebut adalah (2 liter/jiwa/hari x 310.749 jiwa) / 1000 liter/m3 = 621,498 m3/hari.

(621,498 m3/hari x 365 hari ) = 226.847 m3 / tahun.

Atau

(0,4 kg/jiwa/hari x 310.749 jiwa) / 1000 kg/ton = 124,2996 ton/ hari.

(7)

Lampiran 2. Contoh perhitungan beban timbulan sampah permukiman penduduk di pinggir Sungai Musi Kota Palembang Tahun 2004.

Beban timbulan sampah 2004

1. Jumlah penduduk tahun 2004 adalah 310.749 orang.

2. Tingkat pelayanan 0 % (karena belum mendapat pelayanan dari pemerintah Kota Palembang).

3. Timbulan sampah 0,4 kg/orang/hari atau 2 liter/jiwa/hari.

Maka:

Beban timbulan sampah = (jumlah penduduk x tingkat pelayanan x timbulan sampah).

= (310.749 x tingkat pelayanan * x 0,4 kg ).

= 124299,6 kg/hari.

= 124,2996 ton/hari.

Atau

= (310.749 x tingkat pelayanan * x 2 liter)

= 621498 liter/ hari.

= 621,498 m3 / hari.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini dibuat untuk menambah pengetahuan tentang permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan destinasi yang berada dalam wilayah perbatasan daerah,

Berdasarkan pengamatan tingkat kelangsungan hidup ikan selama 30 hari perlakuan (Gambar 1), diketahui bahwa perlakuan dengan pemberian probiotik Bacillus P4I1 Rif R dan perlakuan

12.2 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa keempat variabel yang dipakai dalam pengujian model memiliki koefisien cronbach alpha sebagai- mana terlihat pada tabel 2 adalah

RINGKASAN AND1

Hasil penelitian didapatkan bahwa nyeri yang dialami pasien kanker yang menjalani kemoterapi adalah nyeri sedang, subjek penelitian berada pada rentang usia 35-45

Salah satu model data yang sering digunakan adalah Entity Relationship Model (ER_M) yang didefinisikan oleh Martin (Sutanta, 2011:86) “Merupakan suatu model untuk

Berkaitan dengan hal di atas, pembelajaran cerita pendek (cerpen) merupakan salah satu pembelajaran sastra yang dipelajari di satuan pendidikan menengah pertama. Sastra