• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA

(2)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dalam rangka lebih meningkatkan kinerja pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2019, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas, semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, wajib menyusun LAKIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun dengan maksud memberikan gambaran pelaksanaan program dan kegiatan berbasis kinerja, sebagaimana yang dijabarkan dalam penetapan kinerja tahun 2019 yang merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis pemerintah Provinsi Bengkulu dalam Tahun 2016-2021.

Dinas Sosial merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh seorang kepala yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Sosial mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan otonomi daerah dibidang sosial.

Sejalan dengan tugas tersebut Dinas Sosial Provinsi Bengkulu memiliki tanggungjawab yang lebih dalam pembangunan Kesejahteraan Sosial yaitu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi :

1. Mengembangkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan Kesejahteraan Sosial sebagai Investasi modal sosial melalui kegiatan penyuluhan sosial yang terpadu dan berkelanjutan.

(3)

2. Memelihara serta memperkuat stabilitas sosial dan integrasi sosial melalui pembinaan semangat kesetiakawanan sosial dan kemitraan.

3. Mencegah dan mengendalikan serta mengatasi permasalahan sosial, dampak yang tidak diharapkan dari industrialisasi globalisasi dan arus informasi. 4. Memperkecil kesenjangan sosial yang berawal dari pemberian perhatian

kepada warga masyarakat rentan dan tidak beruntung.

Dalam hal ini untuk mewujudkan upaya tersebut Dinas Sosial melaksanakannya dalam bentuk program dan kegiatan, dan berikut uraian capaian kinerja yang telah dilaksanakan baik yang berasal dari sumber dana APBN maupun APBD Tahun Anggaran 2019

(4)

DAFTAR ISI

Ringkasan Eksekutif i Daftar Isi ii Daftar Tabel iv Kata Pengantar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 3 B. Dasar Hukum... 4

C. Kedudukan, Tugas Dan Fungsi... 5

D. Sistematika Penulisan... 30

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Strategis ... 31

B. Perjanjian Kerja/Penetapan Kinerja... 37

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN A. Pengukuran Kinerja Sasaran ... 40

B. Akuntabilitas Keuangan... 50

BAB IV PENUTUP

Lampiran

Tabel Pengukuran Kinerja Realisasi Anggran APBN Realisasi Anggran APBD

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Pencapaian Kinerja Sasaran Sumber Dana APBD

Tabel .3.1 Capaian Kinerja Sasaran I Dinas Sosial Provinsi Bengkulu... 41 Tabel .3.1.1 Indikator Kinerja Program Pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya ...

42

Tabel. 3.1.2 Indikator Kinerja Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial ………...

43 Tabel. 3.1.3 Indikator Kinerja Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial...

44

Tabel. 3.1.4 Indikator Kinerja Program Penanganan Fakir Miskin... 45

Tabel. 3.1.5 Indikator Kinerja Program Rehabilitasi Sosial ... 46

Tabel. 3.1.6 Indikator Kinerja Program Perlindungan dan Jaminan Sosial.... 47 Tabel 3.2 Capaian Kinerja Sasaran 2 Dinas Sosial Provinsi Bengkulu ... 47 Tabel. 3.2.1 Indikator Kinerja Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial ...

48 Tabel. 3.2.2 Indikator Kinerja Program Pemberdayaan Sosial ... 49 Tabel. 3.2.3 Indikator Kinerja Program Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan dan Penyuluhan Sosial ...

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Alloh SWT, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Dinas Sosial Provinsi Bengkulu tahun 2019 telah selesai disusun sesuai dengan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 ini mempunyai manfaat yang cukup besar bagi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah dan kalangan Lembaga Legislatif untuk melihat sejauh mana kemajuan Program dan Kegiatan Pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di setiap daerah selama satu Tahun Anggaran dan merupakan Evaluasi serta

Pertanggungjawaban terhadap Kinerja selama melaksanakan

Pembangunan di daerah. Oleh karena itu, Dinas Sosial Provinsi Bengkulu akan menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berdasarkan Anggaran Tahun 2019 yang telah ditetapkan dan PerjanjianKinerja Dinas Sosial Provinsi Bengkulu.

Demikian kami sampaikan laporan ini, semoga dapat menjadi bahan masukan kepada Pimpinan dalam menentukan Strategi dan Kebijakan yang akan diambil untuk meningkatkan Kinerja Dinas Sosial dalam menyelenggarakan dan meningkatkan pelaksanaan Pembangunan.

(7)

Segenap kritik, saran dan masukan dari semua pihak dengan semangat kerja sama dan kesatuan langkah, semoga menjadi pemicu untuk terus menerus memperbaiki Kinerja pada tahun berikutnya.

Bengkulu, februari 2020 KEPALA DINAS SOSIAL

PROVINSI BENGKULU

DR.H.ISKANDARZO,SH,M.Si

Pembina Utama Madya NIP. 196410121991011003

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Reformasi birokrasi tidak semata bertujuan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melainkan juga mengarah pada upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemerintahan demokratis yang dilandasi nilai-nilai dasar sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Prinsip clean government dan good governance dalam reformasi birokrasi merupakan dua hal penting yang menjadi landasan dalam upaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Diharapkan hal ini mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat dan tentunya dapat menunjang keberhasilan pembangunan nasional. Selain itu instansi pemerintah yang akuntabel tentunya akan dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat maupun lingkungan. Dengan demikian maka sangatlah perlu disusun sebuah laporan kinerja instansi pemerintah yang dilandasi oleh semangat reformasi birokrasi. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan pula transparansi dalam pemerintahan sehingga dapat lebih membangkitkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah dalam menggunakan anggaran. Hal terpenting dalam penyusunan laporan ini adalah pengukuran kinerja serta evaluasi yang merupakan hasil analisis terhadap pengukuran kinerja tersebut.

(9)

B. DASAR HUKUM

Berbagai landasan hukum yang terkait dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemmerintah (SAKIP), meliputi:

1. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 27, 28B, 33, dan 34;

2. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua Undang-undang nomor 32 Tahun 20014 tentang pemerintah daerah;

5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 1 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2016 ;

(10)

11. Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021;

12. Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran 2016.

C. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Gubernur Bengkulu No.54 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan , Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Perangkat Daerah, Dinas Sosial memiliki Kedudukan, Tugas Pokok dan fungsi, yaitu :

1. Kedudukan

Dinas Sosial merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang sosial dengan tipelogi A. Dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

2. Tugas Pokok

Dinas Sosial mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan bidang sosial yang menjadi kewenangan provinsi.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :

Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Sosial mempunyai fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial,

perlindungan dan jaminan sosial,pemberdayaan sosial, serta penanganan fakir miskin;

(11)

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial,pemberdayaan sosial, serta penanganan fakir miskin;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di

bidang rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan

sosial,pemberdayaan sosial, serta penanganan fakir miskin;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial,pemberdayaan sosial, serta penanganan fakir miskin;

e. Pemantuan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial,pemberdayaan sosial, serta penanganan fakir miskin;

f. Pelaksanaan administrasi Dinas. 4. Susunan Organisasi

Susunan organisasi Dinas Sosial terdiri dari

A. Kepala

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusall pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang sosial yang menjadi kewenangan daerah.

Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan penanganan fakir miskin;

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosiai, pemberdayaan sosial, dan penanganan fakir miskin;

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang rehabilitasi sosial, perlindungan dan jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan penanganan fakir miskin;

(12)

4. Penyiapan pemberian bimbingan tekrris dan supervisi di bidang rehabilitasi sosiai, perlindungan dan jaminan sosial, pemberdayaarL sosial, dan penanganan fakir miskin; pelaksanaan administrasi Dinas; dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Gubernur di bidang sosial.

5. Pelaksanaan administrasi Dinas;

6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Gubernur di bidang sosial.

B. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas mengarahkan penyusunan program kerja, mengelola urusan keuangan, kepegawaian, persuratan, kearsipan,

rumah tangga, perlengkapan, dokumentasi dan informasi;

mengkoordinasikan pengidentifikasian produk hukum daerah serta menginventarisir permasalahan kelembagaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas sekretariat;

2. Penyusunan rencana program kerja dan anggaran belanja Dinas; 3. Penyelenggaraan urusan Tata Usaha Kantor, rumah tangga dinas,

urusan perlengkapan dan urusan kepegawaian pada Dinas;

4. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Dinas Sosial dan memberikan pelayanan administrasi kepada bidang-bidang lain pada Dinas;

5. Pelayanan informasi publik di bidang sosial;

6. Pengkoordinasian proses identifikasi produk hukum daerah;

7. Pengkoordinasian dan pengidentjfikasian permasalahan pada bidang teknis dalam melaksanakan tugas fungsi serta fasilitasi dalam penyelesaian permasalahan pada Dinas;

8. Menghadiri rapat-rapat kedinasan sesuai disposisi Kepala Dinas; 9. Pengevaluasian pelaksanaan tugas sekretariat;

10. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas sekretariat; 11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

(13)

Sekretaris membawahi:

a. Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan

Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas mengelola administrasi persuratan, kearsipan kepegawaian,

perlengkapan, rumah tangga, dokumentasi, informasi,

menghimpun peraturan perundang-undangan, mengidentifikasi kebutuhan produk hukum di bidang sosial serta tugas lainnya yang diberikan atasan.

Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

2. Pengelolaan administrasi persuratan dan pengelolaan

kearsipan;

3. Pengelolaan administrasi kepegawaian;

4. Perencanaan kebutuhan peralatan dan perlengkapan,

pengkoordinasian pemeiliharaan perlengkapan, perawatan sarana dan prasarana pada Dinas;

5. Pelaksanaan administrasi pencatatan aset dan barang rnilik negara maupun daerah;

6. Penyiapan hal-hal yang berkenaan dengan rapat Dinas; 7. pendokumentasian pelaksanaan acara-acara pada Dinas; 8. Pengumpuian data dan informasi dari bidang pada Dinas; 9. Pemutakhiran informasi publik di bidang sosial;

10. Penghimpunan peraturan perundang-undangan di bidang sosial;

11. Pengidentifikasian kebutuhan produk hukum daerah di bidang sosiai;

12. Menghadiri rapat-rapat kedinasan sesuai dengan disposisi atasan;

(14)

13. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

14. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

15. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

b. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas mengumpulkan dan mengkoordinasikan bahan penyusunan program kerja, evaluasi dan pelaporan kegiatan, mengkoordinasikan pelaksanaan anggaran, mengumpulkan data dan informasi permasalahan kelembagaan, serta tugas lainnya yang diberikan atasan.

Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

2. Perencanaan program per tahun anggaran Dinas untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;

3. Pengkoordinasian program dan kegiatan perencanaan Dinas; 4. Penginventarisasian kendala pencapaian visi dan misi Dinas

Sosial dari bidang-bidang teknis;

5. Penginventarisasian potensi-potensi yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi Dinas dari bidang- bidang teknis; 6. Penyusunan Laporan Inventarisir Kendala dan Potensi dalam

pencapaian visi dan misi Dinas;

7. Pengevaluasian kegiatan bulanan, triwulan, semester dan tahunan serta menyampaikan laporan semester, tahunan dan lima tahunan;

8. Menghadiri rapat teknis perencanaan dan pelaporan sesuai dengan disposisi atasan;

(15)

9. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

10. Penyusunan laporan pelaksanaan fugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. c. Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola administrasi keuangan, perbendaharaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan anggaran serta tugas lainnya yang diberikan atasan. Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan;

2. Pengukuran rasionalisasi kebutuhan anggaran Dinas dalam

mendukung pencapaian visi dan misi Dinas serta

mengkoordinasikannya dengan Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;

3. Pengelolaan anggaran Dinas;

4. Penatausahaan administrasi keuangan Dinas;

5. Penyusunan laporan fisik dan keuangan bulanan, triwulan, semester dan tahunan;

6. Pelaksanaan rekap dan penyusu.nan laporan setoran Pendapatan Asli Daerah Dinas;

7. Menghadiri rapat teknis keuangan sesuai dengan disposisi atasan;

8. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan; 9. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan; 10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

(16)

C. Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi; serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang perlindungan dan jaminan sosial.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas bidang perlindungan dan jaminan sosial;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data. yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas bidang perlindungan dan jaminan sosial;

3. Penyusunan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan dan jaminan sosial;

4. Penyusunan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perlindungan dan jaminan sosial;

5. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pemantauan dan evaluasi perlindungan sosial korban bencana alam,korban bencana sosial dan jaminan sosial keluarga;

6. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perlindungan dan jaminan sosial;

7. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan dan jaminan sosial;

8. Pelaksanaan koordinasi Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosiai dengan instansi terkait;

9. Menghadiri rapat teknis perlindungan dan jaminan sosial;

10. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial;

11. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial;

(17)

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial membawahi: a. Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana AIam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perutmusan dan pelaksanaan kebijakan; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi; serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan perlindungan sosial korban bencana alam.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana AIam;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam;

3. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan di seksi perlindungan sosial korban bencana alam;

4. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di seksi perlindungan sosial korban bencana alam;

5. Penyiapan bahan koordinasi dalam perlindungan sosial korban bencana alam dengan unit/ instansi terkait;

6. Penyiapan bahan penyusunan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria perilindungan sosial korban bencana alam;

7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan perlindungan sosial korban bencana alam;

8. Pelaksanaan kesiapsiagaan dan mitigasi penanganan korban bencana alam, pemulihan dan penguatan sosial;

9. Menghadiri rapat teknis perlindungan sosial korban bencanan alam sesuai dengan disposisi atasan;

(18)

10. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam;

11. Penyusunan laporan Seksi Perlindungan sosial Korban Bencana Alam;

12. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

b. Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial mempunyai tugas meiakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi; serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan perlindungan sosial korban bencana sosial.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial;

3. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan

perlindungan sosial korban bencana sosial;

4. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan perlindungan sosial korban bencana sosial;

5. Penyiapan bahan koordinasi perlindungan sosial korban bencana sosial dengan unit/instansi terkait;

6. Penyiapan bahan pen;rusunan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria perlindungan sosial korban bencana sosial;

7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan perlindungan sosial korban bencana sosial;

(19)

9. Menghadiri rapat teknis perlindungan sosial korban bencana sosial sesuai disposisi atasan;

10. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial;

11. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Perlindungan Sosiai Korban Bencana Sosial;

12. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. c. Kepala Seksi Jaminan Sosial Keluarga

Kepala Seksi Jaminan Sosial Keluarga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi; serta pemantanan, evaluasi, dan pelaporan jaminan sosial keluarga.

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Seksi Jaminan Sosial Keluarga;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas jaminan sosial keluarga;

3. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan jaminan sosial keluarga;

4. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan jaminan sosial keluarga;

5. Penyiapan bahan koordinasi jaminan sosial keluarga dengan unit/instansi terkait;

6. Penyiapan bahan penyusunan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria jaminan sosial keluarga;

7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan jaminan sosial keluarga;

8. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan;

(20)

9. Pelaksanaan pemantauan/pengawasan pada proses pembayaran terhadap Program Keluarga Harapan (PKH);

10. Menghadiri rapat teknis jaminan sosial keluarga sesuai disposisi atasan;

11. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Jaminan sosial Keluarga;

12. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas seksi Jaminan Sosial Keluarga;

13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

D. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan rehabilitasi sosial.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas bidang rehabilitasi sosial; 2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas bidang rehabilitasi sosial;

3. Penyusunan bahan pelaksanaan kebijakan bidang rehabilitasi sosiai anak dan lanjut usia, penyandang disabilitas, dan tuna sosial dan korban perdagangan orang;

4. Penyusunan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, penyandang disabilitas, dan tuna sosial dan korban perdagangan orang;

5. Pelaksanaan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi serta pemantauan dan evaluasi bidang rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, penyandang disabilitas, dan tuna sosial dan korban perdagangan orang;

(21)

6. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, penyandang disabilitas, dan tuna sosial dan korban perdagangan orang;

7. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, penyandang disabilitas, dan tuna sosial dan korban perdagangan orang;

8. Pelaksanaan koordinasi Bidang Rehabilitasi Sosial dengan instansi terkait serta pelaksanaan kegiatan korban penyalahgunaan napza; 9. Menghadiri rapat teknis rehabilitasi sosial;

10. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Bidang Rehabilitasi Sosial; 11. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang Rehabilitasi Sosial; 12. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

E. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial membawahi:

a. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi; serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia;

3. Penyiapan bahan penJrusunan perumusan kebijakan

rehabilitasi sosial anak dan ianjut usia;

4. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia;

(22)

5. Penyiapan bahan koordinasi rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia dengan unit/instansi terkait;

6. Penyiapan bahan penyusunan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia; 7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, supervisi dan

pemantauan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia;

8. Menghadiri rapat teknis rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia sesuai disposisi atasan;

9. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial Anak Dan Lanjut Usia;

10. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial Anak Dan Lanjut Usia;

11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. b. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan; penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi; serta pemantatran, evaluasi, dan pelaporan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia.

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia;

3. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan

rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia;

4. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia;

(23)

5. Penyiapan bahan koordinasi rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia dengan unit/instansi terkait;

6. Penyiapan bahan penyusunan bahan norma, standar, prosedur, dan kriteria rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia; 7. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, supervisi dan

pemantauan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia;

8. Menghadiri rapat teknis rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia sesuai disposisi atasan;

9. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial Anak Dan Lanjut Usia;

10. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial Anak Dan Lanjut Usia;

11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

c. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis, dan supervisi, serta pemantauan evaluasi dan pelaporan rehabilitasi tuna sosial dan korban perdagangan

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

2. Penyiapan bahan pelaksanaan kebiiakan rehabilitasi sosial, tuna sosiai dan korban perdagangan orang;

3. Penyusunan perumusan kebijakan rehabilitasi sosial, tuna sosial dan korban perdagangan orang;

(24)

4. Penyiapan bahan koordinasi rehabilitasi sosial dan korban perdagangan orang;

5. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria rehabilitasi sosial, tuna sosial dan korban perdagangan orang;

6. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan rehabilitasi sosial, tuna sosial dan korban perdagangan orang;

7. Pengkoordinasian kegiatan pelaksanaan pembinaan korban penyalahgunaan napza

8. Menghadiri rapat teknis pelaksanaan rehabilitasi sosial, tuna sosial dan korban perdagangan orang sesuai disposisi atasan; 9. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial,

Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang;

10. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang;

11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

F. Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pemmusan dan pelaksanaan kebijakan, penJrusunan norma, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial.

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Pemberdayaan Sosial;

2. Penyusunan bahan perumusan kebijakan di Bidang Pemberdayaan Sosial;

3. Penyusunan bahan pelaksanaan kebljakan di Bidang

(25)

4. Penyusunan bahan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pemberdayaan sosial;

5. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pemberdayaan sosial;

6. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial;

7. Pelaksanaan koordinasi pemberdayaan sosial dengan instansi terkait;

8. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Bidang Pemberdayaan Sosial; 9. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang Pemberdayaan

Sosial;

10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas. Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial membawahi :

a. Kepala Seksi Pemberdayaan Perorangan dan Keluarga

Kepala Seksi Pemberdayaan Perorangan dan Keluarga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan perorangan dan keluarga.

Kepala Seksi Pemberdayaan Perorangan dan Keluarga

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Perorangan dan Keluarga;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Perorangan dan Keluarga;

3. Penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria;

4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan pemberdayaan perorangan dan keluarga;

(26)

5. Menghadiri rapat teknis pemberdayaan perorangan dan keluarga;

6. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Perorangan dan Keluarga,

7. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Perorangan dan Keluarga;

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

b. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Sosial Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan evaluasi dan pelaporan pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan sosial

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Sosial menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana peiaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Sosial;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Sosial;

3. Penyiapan bahan koordinasi seksi pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan sosial dengan Instansi terkait;

4. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan sosial (Lembaga Kesejahteraan Sosiai dan Karang Taruna);

5. Penyiapan dan pemeriksaan kelengkapan Tanda Daftar Registrasi (TDR) Lembaga Kesejahteraarl Sosiai (LKS);

6. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan sosial;

(27)

7. Menghadiri rapat teknis pemberdayaan masyarakat dan kelembagaan sosial;

8. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Sosial;

9. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kelembagaan Sosial;

10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

c. Kepala Seksi Pemberdayaan Potensi Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial

Kepala Seksi Pemherdayaan Potensi Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan potensi kesetiakawanan dan restorasi sosial.

Kepala Seksi Pemberdayaan Potensi Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Potensi Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan

pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Potensi

Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial;

3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan pemberdayaan potensi kesetiakawanan dan restorasi sosial;

4. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan potensi kesetiakawanan dan restorasi sosial;

5. Penyiapan bahan koordinasi dengan Instansi terkait;

6. Penyiapan bahan pen;rusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pemberdayaan potensi kesetiakawanan dan restorasi sosial;

(28)

7. Penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan potensi sumber dana bantuan sosial;

8. Penyiapan proses perizinan Undian Gratis Berhadiah (UGB) dan Pengumpulan Uang dan Barang (PUB);

9. Penyiapan bahan dan pelaksanaan penanaman nilai-ni1ai kepahlawanan keperintisan dan kepeloporan;

10. Penyiapan dan pelaksanaan pengelolaan Taman Makam Pahlawan Nasional Balai Buntar Bengkulu;

11. Penyiapan bahan dan pelaksanaan pengelolaan potensi dunia usaha;

12. Penyiapan bahan dan pembimbingan teknis, supervisi dan pemantauan pemberdayaan potensi kesetiakawanan dan restorasi sosial;

13. Menghadiri rapat teknis pemberdayaan potensi kesetiakawanan dan restorasi sosial;

14. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Potensi Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial;

15. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Potensi Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial;

16. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

G. Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin

Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penJrusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan fakir miskin. Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Bidang Penanganan Pakir

Miskin;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas Bidang Penanganan Fakir Miskin;

(29)

3. Penyusunan bahan perumnsan kebijakan di bidang penanganan fakir miskin;

4. Penyusunan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan fakir miskin;

5. Penyusunan bahan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penanganan fakir miskin;

6. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penanganan fakir miskin;

7. Menghadiri rapat teknis penanganan fakir miskin;

8. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Bidang Penanganan Fakir Miskin;

9. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang Penanganan Fakir Miskin;

10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas. Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin membawahi: a. Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan

Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penanganan fakir miskin perdesaan.

Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yarrg berkenaan dengan pelaksanaan tugas Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan;

3. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan

(30)

4. Penyiapan bahan peiaksanaan kebijakan penanganan fakir miskin perdesaan;

5. Penyiapan bahan koordinasi penanganan fakir miskin perdesaan dengan unit/ instansi terkait;

6. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penanganan fakir miskin perdesaan;

7. Menghadiri rapat teknis penanganan fakir miskin perdesaan; 8. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Penanganan Fakir Miskin

Perdesaan;

9. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Penanganan Fakir Miskin Perdesaan;

10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan. b. Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan

Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan evaluasi dan pelaporan penanganan fakir miskin perkotaan.

Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan;

3. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan

penanganan fakir miskin perkotaan;

4. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan penanganan fakir miskin perkotaan;

5. Penyiapan bahan koordinasi penanganan fakir miskin perkotaan dengan unit/instansi terkait;

(31)

6. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria penanganan fakir miskin perkotaan;

7. Menghadiri rapat teknis penanganan fakir miskin perkotaan; 8. Pengevaluasian pelaksanaan tugas Seksi Penanganan Fakir

Miskin Perkotaan;

9. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Penanganan Fakir Miskin Perkotaan;

10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

c. Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar-Negara

Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar-Negara mempunyai tugas meiakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan penanganan fakir miskin pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan Antar-Negara.

Kepala seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar-Negara menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana pelaksanaan tugas Seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar-Negara;

2. Penyiapan bahan-bahan dan data yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas Seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar-Negara;

3. Penyiapan bahan penyusunan perumusan kebijakan

penanganan fakir miskin pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan antar negara;

4. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan penanganan fakir miskin pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan antar-negara;

(32)

5. Penyiapan bahan koordinasi penanganan fakir miskin pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan antar-negara dengan unit/ instansi terkait;

6. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar. porsedur dan kriteria penanganan fakir miskin pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan antar-negara:

7. Penyiapan bahan dan pembimbingan teknis, supervisi dan pemantauan penanganan fakir miskin pesisir, pulau-pulau kecil dan perbatasan antar-negara;

8. Menghadiri rapat teknis penanganan fakir miskin pesisir, putau-pulau kecil dan perbatasan antar-negara;

9. Pengevaluasian pelalesanaan tugas seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar-Negara;

10. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Perbatasan Antar-Negara;

11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan

H. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

Bahwa dalam rangka melaksanakan tugas teknis operasional dan tugas penunjang pada Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, maka perlu dibentuk unit pelaksana teknis daerah dimana sesuai dengan Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 33 tahun 2017 Dinas Sosial Provinsi Bengkulu memiliki unit Pelaksana sebagai berikut :

( 1 ) UPTD PSTW Pagar Dewa

Susunan Organisasi UPTD terdiri atas : a. Kepala UPTD

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan d. Seksi Penyantunan

(33)

( 2 ) UPTD PSBRH

Susunan Organisasi UPTD terdiri atas : a. Kepala UPTD

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan d. Seksi penyantunan dan Penyaluran e. Kelompok Jabatan Fungsional

I. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Arsiparis b. Pekerja Sosial c. Penyuluh Sosial d. Instruktur

(34)

29 1

U

P

T

D

K a s i J a m in a n S o s ia l K e lu a rg a K as i R eh ab il ita si S o si al , T u n a S u si la d an K o r b an P er d an g an an O r an g K as i P em b er d ay aa n P o te n si K es et iak aw an an d an R es to r as i S o si al K as i P en an g an an F ak ir M isk in P es isi r , P u lau -P u lau K ec il d an P er b at as an an ta r N eg ar a K a s i P e rli n d u n g a n S o s ia l K o rb a n B e n c a n a S o s ia l K a s i R e h a b il it a s i S o s ia l P e n y a n d a n g D is a b il it a s K as i P em b er d ay aa n M as ya r ak at d an K el em b ag aa n S o si al K a s i P e n a n g a n a n F a k ir M is k in P e rk o ta a n

K

E

P

A

L

A

D

IN

A

S

K a s i P e rli n d u n g a n S o s ia l K o rb a n B e n c a n a A la m K a s i R e h a b il it a s i A n a k d a n L a n ju t U s ia K a s i P e m b e rd a y a a n P e ro ra n g a n d a n K e lu a rg a K a s i P e n a n g a n a n F a k ir M is k in P e rd e s a a n K e p a la B id a n g P e rl in d u n g a n d a n J a ms o s K e p a la B id a n g R e h a b il it a s i S o s ia l K e p a la B id a n g P e mb e rd a y a a n S o s ia l K e p a a B id a n g P e n a n g a n a n F a k ir M is k in K e pa la S ub ba g U m um da n P e rl e ng k a pa n K a s ub ba g P e re nc a na a n, E v a lua s i da n P e la po ra n K a s ub ba g K e ua ng SE K R E T A R IS K E L O M PO K JA B A T A N F U N G S IO N A L BAG AN S TR U KT U R DIN AS S OS IAL

(35)

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan pencapian kinerja Dinas Sosial Provinsi Bengkulu selama Tahun Anggaran 2019. Capaian Kinerja tahun 2019 di perbandingkan dengan perjanjian kinerjaa tahun 2019 sebagai tolak ukur keberhasilan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini untuk perbaikan kinerja di masa mendatang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika LAKIP Dinas Sosial Provinsi Bengkulu tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Gambaran Organisasi D. Sistematika Penulisan

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis

B. Perjanjian Kinerja/ Penetapan Kinerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

A. Pencapaian Kinerja Sasaran B. Akuntabilitas Keuangan

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

(36)

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Perencanaan Strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Instansi Pemerintah. Perencanaan strategis Instansi Pemerintah memerlukan integrasi antara keahlian, sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan baik internal maupun eksternal, perencanaan merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan / kendala yang ada. Melalui pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, Dinas Sosial menyelaraskan visi dan misi dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu 2016-2021

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan dari Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, adalah :

1. Visi

Visi Dinas Sosial Provinsi Bengkulu adalah : ” Mewujudkan

Kesejahteraan Sosial bagi PMKS dan Memberdayakan PSKS” ini

mengandung makna bahwa pembangunan kesejahteraan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), melibatkan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) (perorangan, keluarga, kelompok, organisasi sosial dan dunia usaha) sebagai subjek atau pelaku, dan masyarakat juga sebagai objek atau sasaran dalam artian mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk memperoleh dan mewujudkan kesejahteraan sosial.

(37)

2. Misi

1. Meningkatkan pelayanan dan rehabiltasi tuna sosial, korban perdagangan orang/ tindak kekerasan, lanjut usia terlantar dan pencegahan penularan HIV/AIDS serta penyalahgunaan NAPZA.

2. Meningkatkan sumber daya penyelenggraankesejahteraan sosial, Potensi Sumber (PSKS) Kesejahteraan Sosial dan Melestarikan nilai-nilai keperintisan kepahlawanan serta kesetiakawanan sosial.

3. Mengembangkan pelayanan dan perlindungan sosial anak melalui peningkatan kesejahteraan anak dan peningkatan kapasitas anak.

4. Meningkatkan perlindungan sosial bagi korban bencana alam dan bencana sosial serta jaminan kesejahteraan sosial masyrakat.

5. Menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan Fakir Miskin melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.

6. Meningkatkan kualitas sumberdaya Dinas Kesejahteraan Sosial dengan

meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur, Peningkatan

Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan, peningkatan pelayanan Administrasi Perkantoran dan peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

7. Meningkatkan Kualitas penyelenggaraan usaha Kesejahteraan Sosial yang berbasis validitas data dan pemanfaatan teknologi informatika serta publikasi penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

3. Tujuan dan Sasaran Dinas Sosial Provinsi Bengkulu

Dengan menitikberatkan pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan pada Rencana Kerja dan telah dilakukan reviuw terhadap tujuan dan sasaran jangka menengah pada Dinas Sosial Provinsi Bengkulu mempunyai tujuan sebagai berikut :

(38)

1. Meningkatnya pelayanan, perlindungan dan jaminan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

2. Meningkatnya capaian kinerja OPD Adapun dengan sasarannya sebagai berikut :

1. Meningkatnya Penanganan permasalahan Sosial

2. Meningkatnya Kapasitas PSKS dan Lembaga Kesejahteraan Sosial 3. Meningkatnya Capaian Kinerja OPD

4. Kebijakan,program dan Kegiatan

Dalam mencapai tujuan dan sasaran, Dinas Sosial Provinsi Bengkulu menetapkan kebijakan dan program sebagai berikut:

A. Kebijakan:

1) Memberikan pembinaan, perawatan dan pengasuhan, bimbingan sosial, sosialisasi, dan pendampingan.

2) Penyelenggaraan pembinaan dan pelatihan ketrampilan yang memungkinkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dapat menjalankan fungsi sosialnya secara wajar.

3) Menyelenggarakan perlindungan dan jaminan sosial 4) Pemberian bantuan tanggap darurat.

5) Meningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi PMKS.

6) Melaksanakan pemulangan orang terlantar ke daerah asal 7) Meningkatkan kapasitas dan pengembangan kemampuan

(39)

8) Menyelenggarakan pembinaan kewirausahaan dan pelatihan ketrampilan bagi masyarakat miskin

9) Pelestarian, pembinaan dan pengembangan nilai

kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial

10) Melaksanakan penyusunan pelaporan capaian kinerja dan keuangan

11) Meningkatkan pelayanan dengan menyediakan sarana dan prasarana perkantoran

12) Meningkatkan dan memelihara sarana dan prasarana aparatur

B. Program dan Kegiatan

Program dan Kegiatan Dinas Sosial Tahun 2019 sebagai implementasi misi yang diemban adalah sebagai berikut:

A. Program pelayanan administrasi Perkantoran

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

4. Penyediaan Alat Tulis Kantor

5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

7. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

(40)

9. Penyediaan makanan dan minuman.

10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

11. Penatausahaan Kearsipan dan Inventarisir Barang Milik daerah

12. Penyediaan Jasa Administrasi Teknis Perkantoran

13. Publikasi Kesejahteraan Sosial

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur

1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

2. Pengadaan peralatan gedung kantor

3. Pengadaan mebeleur

4. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

5. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

6. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

7. Pemeliharaan rutin/berkala alat dan jaringan teknologi dan informatika

C. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

1. Pendidikan dan pelatihan formal

D. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

1. Monitoring dan Evaluasi Terpadu kegiatan Kesejahteraan Sosial

2. Penyusunan Dokumen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan

E. Program Pemberdayaan fakir Miskin,KAT,PMKS Linnya

1. Penanganan Fakir Miskin Perdesaan 2. Penanganan Fakir Miskin Perkotaan

(41)

3. Penanganan Fakir Miskin Pesisir dan Pulau Terluar

4. Penanganan Fakir Miskin di kawasan Hutan/ daerah terpencil

F. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

1. Pemberdayaan Karang Taruna Sadar Wisata

2. Bimbingan Teknis Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

3. Sarasehan pengenalan Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial

4. Pembinaan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial Provinsi Bengkulu

G. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

1. Pelayanan dan Pembinaan Lansia dalam Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa

2. Rehabilitasi Fisik Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa 3. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial

4. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

5. Pengadaan Sarana dan prasarana Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa

6. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia H. Program Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak

1. Pelayanan dan Pembinaan Anak Remaja dalam Panti Sosial Bina Remaja 2. Rehab Panti Sosial Bina Remaja

3. Pelayanan Kesejahteraan Anak

(42)

I. Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial 1. Program Keluarga Harapan

2. Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial 3. Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam

J. Program Peningkatan Pengembangan Kualitas SDM Dinas Kesejahteraan Sosial

1. Kesetiakawanan Sosial Nasional Expo (HKSN EXPO)

C. PERJANJIAN KINERJA/ PENETAPAN KINERJA

Agar kinerja organisasi dapat dipantau, dikendalikan dan dinilai dengan baik maka setiap SKPD perlu untuk menyusun Penetapan Kinerja yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggarannya. Penetapan Kinerja Dinas Sosial Provinsi Bengkulu Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

(43)
(44)
(45)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Sosial Provinsi Bengkulu selaku

pengemban amanah dibidang sosial melaksanakan kewajiban

berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2016-2021 maupun Perjanjian Kinerja Tahun 2019.

A. Pengukuran Kinerja

Sesuai perjanjian kinerja yang ditetapkan diawal tahun 2019, sasaran strategis yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya penanganan permasalahan sosial. Sasaran tersebut diukur dengan indikator kinerja persentase PMKS yang tertangani yang ditargetkan sebesar 69% dengan

capaian kinerja sebesar 74 % dan Sasaran Meningkatnya Kapasitas PSKS

dan Lembaga Kesejahteraan Sosial yang ditargetkan sebesar 47 % dengan capaian kinerja sebesar 47 % pada tahun 2019.Berdasrkan nilai capaian kinerja tersebut dapat dikelompokan dalam skala pengukuran sangat baik, dimana

mengingat Perjanjian Kinerja ini sekaligus sebagai Indikator Kinerja

utama (IKU). Berikut predikat nilai capaian kinerja dikelompok dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

85 s/d 100 : Sangat Berhasil 70 s/d<85 : Berhasil

(46)

<55 : Tidak Berhasil

Pencapaian kinerja sasaran Dinas Sosial Provinsi Bengkulu bisa dilihat sebagaimana berikut :

Sasaran 1. :

Meningkatnya Penanganan permasalahan Sosial

Indikator Kinerja :

Persentase PMKS yang tertangani

Tabel 3.1

Capaian Kinerja Sasaran I Dinas Sosial Provinsi Bengkulu

No Indikator Kinerja Satuan Target

2019 Realisasi 2019 Capaian % Ket 1. Persentase PMKS yang tertangani % 69 % 74 % 107 % Sangat Berhasil

Capaian kinerja diatas dipengaruhi oleh capaian dari 3 program kerja baik melalui dana APBD maupun APBN yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Bengkulu terdiri dari :

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin , KAT dan PMKS Lainnya 2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 3. Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial Program dari Dana APBN (Dekonsentrasi)

1. Program Penanganan Fakir MiskinProgram Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

2. Program Rehabilitasi Sosial

3. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial

Anlisis Program/Kegiatan yang Menunjang keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Kinerja

Program Pemberdayaan Fakir Miskin , KAT dan PMKS Lainnya.

Program ini bertujuan untuk pemberdayaan fakir miskin dengan memberi bantuan modal melalui kelompok usaha bersama ( KUBE ), satu kelommpok

(47)

KUBE terdiri dari 10 Kepala Keluarga (KK), dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana tabel 3.1.1

Tabel. 3.1.1

Indikator KinerjaProgram Pemberdayaan Fakir Miskin , KAT dan PMKS Lainnya

Program Indikator program Kegiatan Anggaran (Rp) Satuan Targe t 2019 Realisasi Target Realisasi Anggaran Ket Program Pemberda yaan Fakir Miskin , KAT dan PMKS Lainnya. Persentase Fakir Miskin yang di berdayakan Penanganan Fakir Miskin Perdesaan 564.075.000 KK 200 300 Penamba han target dan pendanaa n pada APBD-P Penanganan Fakir Miskin Perkotaan 250.000.000 KK 100 100 Penanganan Fakir Miskin Pesisir dan Pulau Terluar 250.000.000 KK 100 100 Penanganan Fakir Miskin Kawasan Hutan/ Daerah Terpencil 100.000.000 KK 50 50

Program Pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya dalam

pelaksanaannya berjalan dengan baik.Dimana pada Perubahan APBD 2019 terdapat penambahan target pada kegiatan Penanganan Fakir Miskin sebanyak 100 KK dimana semula 200 KK menjadi 300 KK dengan penambahan anggaran sebesar Rp. 164.075.000,0 sehingga menjadi Rp. 564.075.000,-

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.

Program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan dasar sehingga

dapat mensejahterakan baik lansia dalam panti jompo dan diluar, rehabilitasi terhadap tuna sosial, dan penyandang disabilitas. Program ini masih belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Keterbatasan dana, waktu dan petugas serta kondisi geografis menjadi penyebab utama dalam pelaksanaan kegiatan. Indikator Kinerja dan Capaian kegiatan sebagaimana tabel 3.1.2 berikut :

(48)

Tabel. 3.1.2 Indikator KinerjaProgram Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Indikator program Kegiatan Anggaran (Rp) Satuan Target 2019 Realisasi Keterangan Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraa n Sosial Persentase Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang Dibina, Direhab dan Dilayani Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial 75.000.000 orang 35 35 Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas 510.000.000 orang 120 458 Penambahan APBD-P Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia 50.000.000 orang 25 25 Pelayanan dan Pembinaan Lansia dalam Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa 125.000.000 orang 60 95 Pelayanan terhadap Kelayan dalam panti Pelayanan dan Pembinaan Lansia dalam Panti Sosial Tresna Werdha Amanah Bengkulu Selatan 0 orang 60 0 Kelayan dipindahkan ke PSTW pagar dewa, dikarenakan untuk persiapan peerubahan fungsi panti Pengadaan Sarana dan prasarana Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa 50.000.000 jenis 4 4 Rehabilitasi Fisik Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa 50.000.000 gedung 1 1 Rehab Panti Sosial Bina Remaja 50.000.000 gedung 1 1 Pelayanan Kesejahteraan Anak 50.000.000 orang 30 30 Pengadaan Sarana dan Prasarana Panti Sosial Bina Remaja

50.000.000 jenis 4 4

Pada Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dalam pelaksanaannya berjalan dengan sangat baik,dimana pada kegiatan pelayanan dan Rehabilitasi Sosial penyandang Disabilitas terdapat

(49)

penambahan anggaran namun tidak menambah target hanya saja penambahan jumlah alat kesehatan yang disediakan.

Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial.

Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan dan jaminan kesejahteraan bagi masyarakat miskin dan korban bencana alam ataupun bencana sosial. Indikator sasaran terdiri dari 3 kegiatan dengan capaian sebagaimana tabel 3.1.3 berikut :

Tabel. 3.1.3 Indikator Kinerja Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial

Program Indikator program Kegiatan Anggaran (Rp) Satuan Target 2019 Realisasi Keterangan Program Bantuan dan Jaminan Kesejahtera an Sosial Persentase PMKS yang Menerima Perlindungan dan Bantuan Jaminan Sosial Jaminan Sosial Keluarga Program Keluarga Harapan 200.000.000 orang 540 540 Ada Penambahan Pendanaan APBD-P Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial 150.000.000 orang 100 61 Peenyerahan bantuan korban kebakaran sebanyak 29 paket, pemulangan orang terlantar 33 orang. Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam 344.690.000 orang 500 2000 Ada Penambahan Pendanaan APBD-P

Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan pada program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial berjalan sangat baik , dimana terdapat penambahan pagu dan target seperti pada Kegiatan Program Keluarga Harapan penambahan pagu sebesar Rp. 125.000.000 ,kegiatan Perlindungan Sosial Korban Bencan alam dengan target menjadi 2000 orang penambahan pagu Rp.144.690.000 sehingga capaian realisasi kinerja kegiatan melebihi target yang ditetapkan pada APBD 2019.

Gambar

Tabel .Pagu dan realisasi anggaran secara keseluruhan
Tabel Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Sasaran Strategis

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi permasalah dalam penelitian ini yaitu berupa Peningkatan Kualitas Pelayananan Kesehatan Masyarakat Di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya dimana

Dari hasil ekstrak data variasi medan magnet komponen H stasiun pengamatan Biak pada tahun 2000 didapat sebanyak 28 peristiwa badai geomagnet untuk skala menengah dan besar dengan

Proses penciptaan komposisi musik “Boru Panggoaran” ini terinspirasi dari kisah kehidupan anak perempuan yang kemudian diangkat menjadi sumber ide dan gagasan. Hal

Kiranya Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Untuk Eksternal yang telah disusun oleh Tim Unit Jaminan Mutu (UJM) Jurusan Matematika dapat dipahami dan

Penulis, Muhammad Haris, menghaturkan puji serta rasa syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Kehidupan manusia, terutama yang telah memiliki pekerjaan dan menjalankan tugasnya sehari-hari, tidak lepas dari profesi atau kedudukan. Kedudukan yang dimiliki

Perlakuan kolkisin juga mempengaruhi fenotip tanaman cabe keriting yang dilihat dari karakter morfologi, seperti tinggi tanaman, diameter batang, ukuran daun dan

Ada sejumlah faktor umum yang perlu dipertimbangkan dalam memilih software antara lain pengalaman perpustakaan lain yang pernah menggunakan software tersebut. Untuk ini