• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Diskripsi Lokasi Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Diskripsi Lokasi Penelitian"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Godong memiliki relief daerah pegunungan kapur dan perbukitan serta berada pada ketinggian sampai 50 meter di atas permukaan air laut dengan kelerengan 0° - 8°. Dilihat dari peta Kabupaten Grobogan, Kecamatan Godong teletak di sebelah barat kota Purwodadi dan jarak antara kedua kota tersebut sekitar 18 Km. Adapun potensi di wilayah kecamatan ini meliputi hasil-hasil pertanian, peternakan, dan aspek umum wisata Api Abadi Mrapen.

Godong (bahasa Jawa), artinya daun, menurut cerita tokoh masyarakat, pada abad 18 pada kekuasaan raja Mataram, dalam suatu pasowanan ada salah satu Adipati tidak hadir, maka sang Raja mengutus 2 putrinya, Mayangsari dan Mekarsari, yang dikawal seorang “Cantrik”, “Kamdowo”, untuk menanyakan ketidakhadiran Adipati. Di tengah perjalanan Cantrik gandrung (senang) dengan 2 Putri Raja dan dipaksa untuk menjadi istrinya. Sang Putri menolak, akhirnya sang Putri bunuh diri dan dimakamkan di bawah pohon yang daunnya rimbun (wi godong ketel) maka dinamakan Desa Godong.

Kecamatan Godong sebagaimana kecamatan lain di Grobogan terbentuk bersama-sama dengan terbentuknya Kabupaten Grobogan yaitu berdasarkan UU No. 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kecamatan Godong terdiri dari 28 Desa, 512 RT, dan 103 RW dengan ibukota berada di Desa Godong, dengan koordinat geografis 07° 01’ 25” S 110° 46’ 23,1” Kecamatan Gdong mempunyai luas 86.78 Km2 dengan jumlah penduduk pada keadaan Bulan Januari 2015 sebanyak 94.720 jiwa.

Kecamatan Godong dibatasi sebelah barat kecamatan Gubug, sebelah timur kecamatan Penawangan, sebelah utara kecamatan Klambu, dan sebelah selatan kecamatan Karangrayung, sebagian besar masyarakatnya mata pencaharian bertani, berdagang, buruh pabrik, dan sebagian menjadi pegawai. Kondisi alam yang subur, karena adanya pengairan dari waduk Kedungombo

(2)

commit to user

menjadikan tanah pertanian dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehubungan dengan hal itu, masyarakat di kecamatan Godong mulai semangat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara orang tua mendukung putra-putrinya untuk sekolah sebagai modal untuk membangun daerah lebih maju khususnya di kecamatan Godong. Sehingga perkembangan pendidikan semakin bersaing dengan berdirinya sekolah-sekolah yang baru di kecamatan Godong, walaupun kenyataannya banyak hambatan juga, jumlah sekolah khususnya di tingkat SMP ada 7 sekolah yang terdiri dari SMP Negeri 1 Godong, SMP Negeri 2 Negeri Godong, SMP Negeri 3 Godong SMP Yatpi Godong, SMP Muhammadiyah Godong, SMP PGRI Godong, dan SMP Islam Ittihad Godong, namun peneliti mengambil sampel 3 SMP, yaitu Negeri 1 Godong, SMP Negeri 2 Godong dan SMP Islam Ittihad Godong.

Alasan memilih ketiga SMP tersebut karena SMP Negeri 1 merupakan SSN berakreditasi A, SMP Negeri 2 berakreditasi B, dan SMP Islam Al Ittihad berakrediatas B, sehingga dari ketiga sekolah tersebut dapat diketahui proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa terapan daerah setempat dari segi model, materi, metode, media dan evaluasi.

Gambar 4.1. Peta Kecamatan Godong Keterangan:

1. SMP Negeri 1 Godong 2. SMP Negeri 2 Godong

3. SMP Islam Al Ittihad Godong

1

(3)

commit to user

1. SMP Negeri 1 Godong

SMP Negeri 1 Godong berlokasi di Jalan MT Haryono No. 31. Kelurahan Bugel Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini kategori SSN (Sekolah Standar Nasional) dan akreditasi A. SMP Negeri 1 Godong mulai berdiri 13 November 1976. Visi sekolah adalah berbudi luhur dalam meningkatkan prestasi dalam belajar. Kepala SMP Negeri 1 Godong saat penelitian berlangsung yaitu Muhamad Safi’I, M.Pd. Jumlah guru 45 pendidik terdiri dari 34 Guru PNS, dan 11 Guru GTT,berlatar pendidikan S2 3 Pendidik,berlatar belakang S1 40 pendidik, dan berlatar pendidikan D3/dalam proses belajar S1 2 pendidik. Guru mata pelajaran seni budaya SMP Negeri 1 Godong diampu oleh Taufik, S.Pd. Beliau telah menyelesaiakan pendidikan Pendidikan Jasmani dan Rekreasi S1 di Universitas Negeri Semarang tahun 2008. Beliau mengajar sejak tahun 2009/2010.

Jumlah seluruh kelas 27 kelas, dengan jumlah siswa seluruh sebanyak 972 siswa laki-laki 485 siswa, perempuan 487 siswa. Terdidri kelas 7 sebanyak 330 siswa, kels 8 sebanyak 326 siswa, dan kelas 9 sebanyak 326, siswa yang belajar merupakan hasil seleksi penerimaan siswa baru. Alat transportasi yang banyak digunakan oleh siswa adalah menggunakan kendaraan umum, antar jemput orang tua dan jalan kaki bagi yang tinggal disekitar sekolah. Siswa terdiri dari bermacam-macam agama, beragam latar belakang keluarga yang berbeda. Keadaan lingkungan belajar yang mendukung. Jika dilihat dari kondisi di sekitar SMP Negeri 1 Godong merupakan tempat pelaksanaan belajar mengajar yang cukup mendukung, apalagi keadaan lingkungan belajar siswa cukup terjamin ketenangan dan keamanannya. SMP Negeri 1 Godong berada di tepi jalan Purwodadi–Demak. Sarana belajar di SMP Negeri 1 Godong telah memilki berbagai laboratorium, ruang seni , lapangan olah raga, dan media pembelajaran di kelas telah dilengkapi dengan sarana seperti LCD, soundsistem/taperecorder dan lain-lain. Gambaran kondisi fisik SMP Negeri 1 Godong Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada gambar berikut.

(4)

commit to user

Gambar 4.2. Tampak dari depan SMP Negeri 1 Godong

(5)

commit to user

2. SMP Negeri 2 Godong

SMP Negeri 2 Godong, berlokasi di Desa Sambung Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan, dan akreditasi B mulai berdiri 26-07-1992. Visi sekolah adalah luhur budi pekerti meningkatkan dalam prestasi. Kepala SMP Negeri 2 Godong saat penelitian berlangsung yaitu Supriyadi, S.Pd. Jumlah guru 20 pendidik yang tediri 15 pendidik PNS,dan 5 pendidik GTT, sedangkan latar belakang pendidikan S1 18 pendidik, dan latar belakang pendidikan D3/proses transfer S1 2 pendidik. Guru mata pelajaran seni budaya SMP Negeri 2 Godong diampu oleh Wiji Sriyati,S.Pd. Beliau telah menyelesaikan pendidikan D2 Ketrampian di IKIP Negeri Semarang tahun 1984, kemudian melanjutkan pendidikan S1 PPkn IKIP PGRI Semarang tahun 1996. Beliau mengajar sejak tahun 1980.

Keadaan siswa SMP Negeri 2 Godong saat penelitian ini jumlah kelas 7 klas, terdiri kelas 7 sebanyak 2 kelas, kelas 8 sebanyak 2 kelas, dan kelas 9 sebanyak 3 kelas. Jumlah siswa seluruh sebanyak 170 siswa, terdiri laki-laki 85 siswa, perempuan 95 siswa. Siswa terdiri dari agama/keyakinan yang berbeda-beda, beragam latar belakang keluarga yang berbeda juga,sebagian orang tua pekerjaan sebagai petani,dan buruh. Alat transportasi yang banyak digunakan oleh siswa adalah menggunakan sepeda, antar jemput orang tua dan jalan kaki bagi yang tinggal di sekitar sekolah keadaan lingkungan belajar dipedesaan, sehingga menciptakan pembelajaran yang tenang. Jika dilihat dari kondisi di sekitar SMP Negeri 2 Godong merupakan tempat pelaksanaan belajar mengajar yang dengan keterbatasan, namun keadaan lingkungan belajar siswa cukup terjamin ketenangan dan keamanannya. SMP Negeri 2 Godong berada di Desa Sambung Kecamatan Godong Kabupaten.

Gambaran kondisi fisik SMP Negeri 2 Godong Kabupaten Grobogan dapat dilihat pada gambar berikut.

(6)

commit to user

Gambar 4.4. Tampak dari depan SMP Negeri 2 Godong

(7)

commit to user

3. SMP Islam Al Ittihad Godong

SMP Islam Al Ittihad Godong, berlokasi di Jalan Kauman No.16. Manggarmas Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini akreditasi B, berdiri 14 Mei 2000. Visi sekolah tersebut adalah dengan beriman dan bertaqwa serta beraklak mulia untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi belajar. Kepala SMP Islam Al Ittihad Godong SMP Islam Al Ittihad Godong saat penelitian berlangsung yaitu Nur Rohim, S.Sos. MA. Jumlah guru 13 pendidik yang terdidri 5 guru GTY, dan 7 guru GTT. Guru yang berlatar belakang S2 1 pendidik, berlatar belakang S1 7 pendidik,dan 4 pendidik dalam proses pendidikan S1. Sedangkan guru mata pelajaran seni budaya SMP Islam Al Ittihad Godong diampu oleh Masriah. Beliau latar belakang pendidikan Bahasa Daerah IKIP PGRI Semarang tahun 2009. Beliau mengajar sejak tahun 2010

Keadaan siswa SMP Islam Al Ittihad Godong saat penelitian ini jumlah kelas 3 kelas, jumlah siswa sebanyak 53 siswa laki-laki 25 siswa, perempuan 28 siswa, Alat transportasi yang banyak digunakan oleh siswa adalah menggunakan sepeda, antar jemput orang tua dan jalan kaki bagi yang tinggal di sekitar sekolah. Siswa terdiri dari lingkungan sangat religius, latar belakang keluarga yang sebagian besar petani keadaan lingkungan belajar siswa sangat religius. Jika dilihat dari kondisi di sekitar SMP Islam Al Ittihad Godong merupakan tempat pelaksanaan belajar mengajar dekat dengan masjid, keadaan lingkungan belajar siswa di pedesaan. SMP Islam Al Ittihad Godong berada di desa Manggarmas. Untuk media,sarana, dan sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sangat terbatas.

Gambaran kondisi fisik SMP Islam Al Ittihad Godong dapat dilihat pada gambar berikut.

(8)

commit to user

Gambar 4.6. Tampak dari depan SMP Islam Al Ittihad Godong

(9)

commit to user

B. Deskripsi Temuan Penelitian

1. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Terapan Daerah Setempat pada Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan

Proses pelaksanaan pembelajaran Seni Rupa Terapan Daerah Setempat dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah SMP Negeri 1 Godong, SMP Negeri 2 Godong, dan SMP Islam Al Ittihad dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Terapan Daerah Setempat

pada SMP Negeri 1 Godong Kabupaten Grobogan

Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya mata pelajaran seni rupa semester II di SMP Negeri 1 Godong, peneliti mengumpulkan data melalui tiga tahapan yaitu: Tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan pembelajaran meneliti bagaimana persiapan guru dalam pembelajaran dengan melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pelaksanaan dengan observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tahap evaluasi dengan melihat hasil pembelajaran yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Seni Budaya mata pelajaran Seni Rupa Semester II secara teori maupun praktik.

1) Rencana Pembelajaran Seni Budaya kelas VII Semester II di SMP Negeri 1 Godong

Perencanaan pembelajaran Seni Budaya di SMP 1 Godong dirancang sejak awal tahun pelajaran baru dengan menyusun beberapa program yaitu, Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penentuan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan berpedoman pada Silabus, Kalender Pendidikan (Kaldik) disesuaikan dengan situasi dan kondisi di SMP di Kecamatan Godong.

(10)

commit to user

a) Silabus

Silabus dan Pengembangan dalam mata pelajaran Seni Budaya khususnya seni rupa di kelas VII semester II, terdiri dari Standar Kompetensi: Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Standar Kompetensi (SK) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa meliputi Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat, menjelaskan konsep seni terapan daerah setempat, konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat, konsep bahan keras sebagai pakai dan benda hias, bahan keras yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat, lima alat yang dapat digunakan untuk memubat karya seni rupa terapan daerah setempat, lima teknik pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat, merancang karya seni terapan daerah setempat, ragam hias pada karya seni rupa terapan daerah setempat, karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak daerah, dan karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah.

b) Program Tahunan (Prota)

Prota disusun berdasarkan Silabus Seni Budaya SMP Negeri 1 Godong disesuikan dengan situasi dan kondisi sekolah, yang meliputi Seni Rupa dan Seni Tari. Penentuan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mengacu pada silabus. Pemetaan materi diperhitungkan dengan alokasi waktu yamg tersedia disesuikan dengan kalender akademik pendidikan serta jadwal kegiatan sekolah.

Program Tahunan (Prota) mata pelajaran Seni Budaya mata pelajaran Seni Rupa kelas VII tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 1 Godong dirancang untuk dua semester yaitu semester satu (ganjil) dan semester dua (genap). Pada semester gasal Standar Kompetensi (SK) yang akan dicapai adalah: 1) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, dengan Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat, menjelaskan keunikan gagasan, teknik dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat. 2) Mengapresiasikan

(11)

commit to user

diri melalui karya seni rupa dengan Kompetensi Dasar (KD) menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa terapan daerah setempat secara sedehana, membuat karya seni kriya sederhana dengan memanfaatkan teknik/corak daerah setempat.

Standar Kompetensi (SK) pada semester genap mengekspresikan diri melalui karya seni rupa meliputi Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat, menjelaskan keunikan gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat, dan alokasi waktu yang tersedia 12 jam pelajaran. Kompetensi Dasar membuat karya seni rupa terapan dengan teknik dan corak daerah setempat berdasarkan rancangan yang dibuatnya. Alokasi waktu yang tersedia adalah 16 jam pelajaran.

c) Program Semester (Promes)

Program Semester atau biasa disingkat Promes dibuat setiap awal semester meliputi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai, alokasi waktu yang tersedia, KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), jadwal pelaksanaan pembelajaran, merencanakan Ulangan Harian (UH), Ulangan Semester (US), dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK). Dalam program semester II SMP Negeri 1 Godong meliputi bidang studi Seni Rupa dan Seni Tari.

Bidang studi Seni Rupa dalam semester II (genap) Kompetensi Dasar (KD) adalah: 1) Membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. 2) Menjelaskan keunikan gagasan, tehnik, dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat. 3) Membuat karya seni rupa terapan dengan teknik/corak daerah setempat berdasarkan rancangan yang dibuatnya. Pelaksanaan pembelajaran ini direncakan pada pertengahan bulan Januari sampai bulan Mei minggu ke 2 dengan alokasi waktu 16 jam pelajaran. Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk ulangan harian/praktek. Pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas pada bulan Mei minggu ke III, untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) di SMP Negeri 1 Godong tidak dilaksanakan, pembagian rapor dilaksanakan pada bulan Juni minggu ke II.

(12)

commit to user

Beberapa pertimbangan yang ada pada kelas VII ini, yaitu kemampuan akademis masing-masing siswa berbeda, maka pada semester genap ini Kompetensi Dasar mengidentifikasikan jenis karya seni rupa terapan daerah setempat dan menjelaskan keunikan gagasan, tehnik, dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat, tidak dilaksanakan tetapi diganti dengan Kompetensi Dasar merancang karya seni rupa terapan dengan teknik dan corak seni daerah setempat secara sederhana. Sesuai jadwal pembelajaran dan pembagian tugas guru, pembelajaran Seni Budaya mata pelajaran Seni Rupa kelas VII di SMP Negeri 1 Godong semester genap tahun 2014/2015 diampu oleh Bapak Taufik, S.Pd., jatuh pada hari Sabtu jam ke 1-2.

d) KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan tiap awal tahun guru mata pelajaran Seni Budaya dengan memperhitungkan faktor urgensi, kompleksitas, intake siswa, daya dukung sekolah serta sumber daya manusia (kemampuan guru) dari tiap kompetensi dasar baik aspek apresiasi maupun kreasi. Dalam tahun pelajaran 2014/2015 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Seni Budaya kelas VII adalah 75.

e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pembelajaran yang akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Godong, guru mata pelajaran telah menyiapkan 2 Rencana Pembelajaran (RPP) untuk 4 kali pertemuan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I untuk satu kali pertemuan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II untuk tiga kali pertemuan. Dalam Rencana Pembelajaran (RPP) I pada pertemuan pertama, dengan standar kompetensi: mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa dan kompetensi dasar: membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat secara sederhana berdasarkan rancangan yang dibuatnya dengan indikator: Konsep seni rupa terapan, media seni rupa terapan, teknik

(13)

commit to user

membuat seni rupa terapan dengan membatik. Alokasi waktu 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran). Tujuan pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ini adalah: siswa mendeskripsikan konsep seni rupa terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep bahan bekas sebagai pakai dan benda hias, menyebutkan bahan bekas yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima alat yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima teknik pembuatan karya seni rupai terapan daerah setempat, merancang merancang karya seni terapan daerah setempat, merancang ragam hias pada karya seni terapan daerah setempat, membuat karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak daerah, dan membuat karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah. Karakter yang diharapkan melalui pembelajaran ini yaitu: disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, percaya diri, dan kecintaan. Materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator yaitu konsep seni rupa terapan, cara membuat seni rupa terapan sesuai motif dan corak daerah setempat secara sederhana. Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah melalui pendekatan CTL dengan teknik ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan awal meliputi persepsi dan motivasi dengan penyampaian informasi tentang kompetensi dasar dan tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan diajarkan. Kegiatan ini meliputi Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi, sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat rangkuman/simpulan pelajaran, penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan merupakan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Rencana evaluasi pada pertemuan ini berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda sejumlah 20 butir soal.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II dilaksanakan untuk 4 kali pertemuan, dari Standar Kompetensi mengekspresikan diri melalui

(14)

commit to user

karya seni rupa, Kompetensi Dasar membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat berdasarkan rancangannya. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah siswa mendeskripsikan konsep seni rupa terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep bahan bekas sebagai pakai dan benda hias, menyebutkan bahan bekas yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima alat yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima teknik pembuatan karya seni rupai terapan daerah setempat, merancang merancang karya seni terapan daerah setempat, merancang ragam hias pada karya seni terapan daerah setempat, membuat karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak daerah, dan membuat karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah. Karakter yang diharapkan melalui pembelajaran ini yaitu: disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, percaya diri, dan kecintaan. Materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator yaitu konsep seni rupa terapan, cara membuat seni rupa terapan sesuai motif dan corak daerah setempat secara sederhana. Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah melalui pendekatan CTL dengan teknik ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari 3 (tiga) langkah kegiatan yaitu: 1) Kegiatan pendahuluan yang meliputi apersepsi dan motivasi, 2) Kegiatan inti yang didalamnya terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi, 3) Kegiatan penutup dengan penyampaian kesimpulan. Kegiatan penilaianberupa tes praktek/kinerja membuat karya batik pada kain dengan teknik mencanting. Gambaran tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum perencanaan pembelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 1 Godong telah terprogram dengan jelas, rinci, dan teratur dalam satu tahun dan satu semester yang tertuang dalam Prota

(15)

commit to user

dan Promes. Juga mempunyai target ketercapaian yang jelas dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2) Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya Mata Pelajaran Seni Rupa Kelas VII di SMP Negeri 1 Godong

a) Tujuan Pembelajaran

(1) Mendeskripsikan konsep seni rupa terapan daerah setempat.

(2) Mendeskripsikan konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat

(3) Mendeskripsikan konsep bahan lunak sebagai pakai dan benda hias. (4) Menyebutkan bahan lunak yang dapat dibuat karya seni rupa terapan

daerah setempat.

(5) Menyebutkan lima alat yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan daerah setempat.

(6) Menyebutkan lima teknik pembuatan karya seni rupai terapan daerah setempat.

(7) Merancang merancang karya seni terapan daerah setempat. (8) Merancang ragam hias pada karya seni terapan daerah setempat. (9) Membuat karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak

daerah .

(10) Membuat karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah

b) Bahan dan metode pengajaran

Bahan pembelajaran berupa konsep membuat karya seni rupa terapan dengan ragam hias, jenis, bahan, alat, dan teknik pembuatan. Metode pembelajaran menggunakan pendekatan CTL, demonstrasi dan penugasan.

(16)

commit to user

c) Kondisi guru dan kegiatan mengajar (1) Pertemuan I

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan I dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Seni Budaya kelas VII di SMP Negeri 1 Godong yaitu pada hari Sabtu tanggal 11 April 2015 jam ke 1-2 pukul 7.30 s/d pukul 8.50 WIB.

Kegiatan awal dalam pembelajaran sesuai dengan pembiasaan di SMP di Kecamatan Godong yaitu diawal pelajaran jam pertama siswa dipandu bapak/ibu guru melakukan berdoa terlebih dahulu, kemudian siswa menyampaikan salam kepada Bapak/Ibu guru, dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa. Setelah itu guru menyampaikan standar kompetensi tentang membuat seni rupa terapan dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu: kemampuan menjelaskan pengertian seni rupa terapan, teknik dan cara membuat seni rupa terapan.

Gambar 4.8. Guru Seni Budaya SMP Negeri 1 Godong sedang menjelaskan materi

(Foto: Dok. Andi Rushadi, 2015)

Kegiatan inti guru memerintahkan siswa untuk memperhatikan penjelasan materi tentang pengertian seni rupa terapan, teknik dan langkah-langkah membuat seni rupa terapan.

(17)

commit to user

Dalam menyampaikan materi ini guru menggunakan teknik ceramah dan tanya jawab, guru menggunakan sumber buku yang relevan dengan Seni Budaya di SMP Negeri 1 Godong dan menggunakan sumber dari internet melalui media pembelajaran berupa laptop. Melalui sumber tersebut guru membahas pengertian seni rupa terapan, macam-macam karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat.

(2) Pertemuan II

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan II dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Seni Budaya kelas VII di SMP Negeri 1 Godong yaitu pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 jam ke 1-2 pukul 7.30 s/d pukul 8.50 WIB.

Pembelajaran dimulai dengan penyampaian tujuan pembelajran yaitu membuat seni rupa terapan berupa karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Setelah melakukan apersepsi dengan berdoa dan memeriksa kehadiran siswa, dilanjutkan dengan guru menanyakan pelajaran sebelumnya yaitu mengenai langkah-langkah membuat seni rupa terapan berupa karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat.

Gambar 4.9. Siswa SMP Negeri 1 Godong sedang mengerjakan tugas (Foto: Dok. Andi Rushadi (2015)

(18)

commit to user

Menyingkat waktu guru segera memulai pembelajaran ke II ini dengan diawali penjelasan mengenai cara dan pengenalan bahan. Selanjutnya guru memberikan contoh cara memberikan warna pada bahan dasar yang sudah digambar, siswa mengamati dengan teliti dan antusias, kemudian para siswa mulai mengerjakan tugasnya dalam mewarnai pada bahan dasar yang sudah bergambar seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Guru mengamati para siswa dalam mengerjakan tugasnya sambil membimbing dan mengarahkannya. Para siswa kelas VII SMP Negeri 1 Godong sangat senang dan antusias dalam mengerjakan tugasnya, sesekali mereka bercengkerama sambil berinteraksi untuk menyelelsaikan tugas secara tepat dan benar. Karena waktu yang tersedia sudah habis dan para siswa ada yang belum selesai dalam mengerjakan tugas, maka tugas diselesaikan pada saat jam istirahat, jadi para siswa tersebut memanfaatkan waktu istirahat untuk menyelesaikan finishing.

d) Media dan alat pengajaran

Menggunakan LCD dan Buku teks Seni Budaya. e) Teknik dan cara pelaksanaan penilaian

Teknik dan cara penilaian dilaksanakan dengan tes tertulis dan tes praktek.

(1) Tes Tertulis

Tes tertulis di SMP Negeri 1 Godong dilaksanakan akhir pembelajaran pada pertemuan I tanggal 11 April 2015 dengan indikator: Konsep membuat karya seni rupa terapan dengan raham hias, jenis, bahan, alat dan teknik pembuatan. Tes berupa pilihan ganda terdiri dari 20 butir soal. Siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Godong keseluruhan berjumlah 34 siswa mendapat nilai rata-rata 78 dengan KKM : 75. Terdapat 2 siswa yang belum tuntas, ketuntasan klasikal mencapai 94%.

(2) Tes Praktek

Hasil penilaian tugas membuat karya seni rupa kriya dengan teknik dan corak daerah setempat meliputi gagasan, kreativitas,

(19)

commit to user

teknik/bentuk dan karakteristik dalam membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Nilai penugasan membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Godong keseluruhan berjumlah 34 siswa mendapat nilai rata-rata 77 dengan KKM : 75. Terdapat 3 siswa yang belum tuntas, ketuntasan klasikal mencapai 91,18%.

b. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Terapan Daerah Setempat pada SMP Negeri 2 Godong

Mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya mata pelajaran seni rupa semester II di SMP Negeri 2 Godong, peneliti mengumpulkan data melalui tiga tahapan yaitu: Tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan pembelajaran meneliti bagaimana persiapan guru dalam pembelajaran dengan melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pelaksanaan dengan observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tahap evaluasi dengan melihat hasil pembelajaran yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Seni Budaya mata pelajaran Seni Rupa Semester II secara teori maupun praktik.

1) Rencana Pembelajaran Seni Budaya kelas VII Semester II di SMP Negeri 2 Godong

Perencanaan pembelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 2 Godong dirancang sejak awal tahun pelajaran baru dengan menyusun beberapa program yaitu, Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penentuan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan berpedoman pada Silabus, Kalender Pendidikan (Kaldik) disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di SMP Negeri 2 Godong.

a) Silabus

Silabus dan Pengembangan dalam mata pelajaran Seni Budaya khususnya seni rupa di kelas VII semester II atau genap, terdiri dari Standar Kompetensi: Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Pada

(20)

commit to user

Standar Kompetensi (SK) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa meliputi Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat, menjelaskan konsep seni terapan daerah setempat, konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat, konsep bahan keras sebagai pakai dan benda hias, bahan keras yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat, lima alat yang dapat digunakan untuk memubat karya seni rupa terapan daerah setempat, lima teknik pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat, merancang karya seni terapan daerah setempat, ragam hias pada karya seni rupa terapan daerah setempat, karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak daerah, dan karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah.

b) Program Tahunan (Prota)

Program Tahunan (Prota) disusun berdasarkan Silabus Seni Budaya SMP di Negeri 2 Godong yang disesuikan dengan situasi dan kondisi sekolah, yang meliputi Seni Rupa dan Seni Tari. Penentuan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mengacu pada silabus. Pemetaan materi diperhitungkan dengan alokasi waktu yamg tersedia disesuikan dengan kalender akademik pendidikan serta jadwal kegiatan sekolah.

Program Tahunan (Prota) mata pelajaran Seni Budaya mata pelajaran Seni Rupa kelas VII tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Godong dirancang untuk dua semester yaitu semester satu (ganjil) dan semester dua (genap). Pada semester gasal Standar Kompetensi (SK) yang akan dicapai adalah: 1) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, dengan Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat, menjelaskan keunikan gagasan, teknik dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat. 2) Mengapresiasikan diri melalui karya seni rupa dengan Kompetensi Dasar (KD) menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa terapan daerah setempat secara sedehana, membuat

(21)

commit to user

karya seni kriya sederhana dengan memanfaatkan teknik/corak daerah setempat.

Semester genap Standar Kompetensi (SK) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa meliputi Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat, menjelaskan keunikan gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat, dan alokasi waktu yang tersedia 12 jam pelajaran. Kompetensi Dasar membuat karya seni rupa terapan dengan teknik dan corak daerah setempat berdasarkan rancangan yang dibuatnya. Alokasi waktu yang tersedia adalah 16 jam pelajaran.

c) Program Semester (Promes)

Program Semester atau biasa disingkat Promes dibuat setiap awal semester meliputi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai, alokasi waktu yang tersedia, KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), jadwal pelaksanaan pembelajaran, merencanakan Ulangan Harian (UH), Ulangan Semester (US), dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK). Dalam program semester II SMP di Negeri 2 meliputi bidang studi Seni Rupa dan Seni Tari.

Bidang studi Seni Rupa dalam semester II (genap) Kompetensi Dasar (KD) adalah: 1) Membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. 2) Menjelaskan keunikan gagasan, tehnik, dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat. 3) Membuat karya seni rupa terapan dengan teknik/corak daerah setempat berdasarkan rancangan yang dibuatnya. Pelaksanaan pembelajaran ini direncakan pada pertengahan bulan Januari sampai bulan Mei minggu ke 2 dengan alokasi waktu 16 jam pelajaran. Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk ulangan harian/praktek. Pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas pada bulan Mei minggu ke III, untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) di SMP di Negeri 2 Godong tidak dilaksanakan, pembagian rapor dilaksanakan pada bulan Juni minggu ke II.

(22)

commit to user

Beberapa pertimbangan yang ada pada kelas VII ini, yaitu kemampuan akademis masing-masing siswa berbeda, maka pada semester genap ini Kompetensi Dasar mengidentifikasikan jenis karya seni rupa terapan daerah setempat dan menjelaskan keunikan gagasan, tehnik, dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat, tidak dilaksanakan tetapi diganti dengan Kompetensi Dasar merancang karya seni rupa terapan dengan teknik dan corak seni daerah setempat secara sederhana. Sesuai jadwal pembelajaran dan pembagian tugas guru, pembelajaran Seni Budaya mata pelajaran Seni Rupa kelas VII di SMP Negeri 2 Godong semester genap tahun 2014/2015 diampu oleh Ibu Wiji Sriyati, S.Pd., jatuh pada hari Selasa jam ke 3-4.

d) KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan setiap awal tahun guru mata pelajaran dengan memperhitungkan faktor urgensi, kompleksitas, intake siswa, daya dukung sekolah serta sumber daya manusia (kemampuan guru) dari tiap kompetensi dasar baik aspek apresiasi maupun kreasi. Dalam tahun pelajaran 2014/2015 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Seni Budaya kelas VII adalah 75.

e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pembelajaran yang akan dilaksanakan di SMP Negeri 2, guru mata pelajaran telah menyiapkan 2 Rencana Pembelajaran (RPP) untuk 4 kali pertemuan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I untuk satu kali pertemuan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II untuk tiga kali pertemuan. Dalam Rencana Pembelajaran (RPP) I pada pertemuan pertama, dengan standar kompetensi: mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa dan kompetensi dasar: membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat secara sederhana berdasarkan rancangan yang dibuatnya dengan indikator: Konsep seni rupa terapan, media seni rupa terapan, teknik

(23)

commit to user

membuat seni rupa terapan dengan membatik. Alokasi waktu 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran). Tujuan pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ini adalah: siswa mendeskripsikan konsep seni rupa terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep bahan bekas sebagai pakai dan benda hias, menyebutkan bahan bekas yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima alat yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima teknik pembuatan karya seni rupai terapan daerah setempat, merancang merancang karya seni terapan daerah setempat, merancang ragam hias pada karya seni terapan daerah setempat, membuat karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak daerah, dan membuat karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah. Karakter yang diharapkan melalui pembelajaran ini yaitu: disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, percaya diri, dan kecintaan. Materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator yaitu konsep seni rupa terapan, cara membuat seni rupa terapan sesuai motif dan corak daerah setempat secara sederhana. Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah melalui pendekatan CTL dengan teknik ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan awal meliputi persepsi dan motivasi dengan penyampaian informasi tentang kompetensi dasar dan tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan diajarkan. Kegiatan ini meliputi Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi, sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat rangkuman/simpulan pelajaran, penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan merupakan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Rencana evaluasi pada pertemuan ini berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda sejumlah 20 butir soal.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II dilaksanakan untuk 4 kali pertemuan, dari Standar Kompetensi mengekspresikan diri melalui

(24)

commit to user

karya seni rupa, Kompetensi Dasar membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat berdasarkan rancangannya. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah siswa mendeskripsikan konsep seni rupa terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep bahan bekas sebagai pakai dan benda hias, menyebutkan bahan bekas yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima alat yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima teknik pembuatan karya seni rupai terapan daerah setempat, merancang merancang karya seni terapan daerah setempat, merancang ragam hias pada karya seni terapan daerah setempat, membuat karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak daerah, dan membuat karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah. Karakter yang diharapkan melalui pembelajaran ini yaitu: disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, percaya diri, dan kecintaan. Materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator yaitu konsep seni rupa terapan, cara membuat seni rupa terapan sesuai motif dan corak daerah setempat secara sederhana. Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah melalui pendekatan CTL dengan teknik ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari 3 (tiga) langkah kegiatan yaitu: 1) Kegiatan pendahuluan yang meliputi apersepsi dan motivasi, 2) Kegiatan inti yang didalamnya terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi, 3) Kegiatan penutup dengan penyampaian kesimpulan. Kegiatan penilaianberupa tes praktek/kinerja membuat karya batik pada kain dengan teknik mencanting.

Gambaran tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum perencanaan pembelajaran Seni Budaya di SMP di Kecamatan Godong telah terprogram dengan jelas, rinci, dan teratur dalam satu tahun dan satu semester yang tertuang dalam Prota dan Promes. Juga mempunyai

(25)

commit to user

target ketercapaian yang jelas dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2) Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya Mata Pelajaran Seni Rupa Kelas VII di SMP Negeri 2 Godong

a) Tujuan Pembelajaran

(1) Mendeskripsikan konsep seni rupa terapan daerah setempat.

(2) Mendeskripsikan konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat

(3) Mendeskripsikan konsep bahan lunak sebagai pakai dan benda hias. (4) Menyebutkan bahan lunak yang dapat dibuat karya seni rupa terapan

daerah setempat.

(5) Menyebutkan lima alat yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan daerah setempat.

(6) Menyebutkan lima teknik pembuatan karya seni rupai terapan daerah setempat.

(7) Merancang merancang karya seni terapan daerah setempat. (8) Merancang ragam hias pada karya seni terapan daerah setempat. (9) Membuat karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak

daerah .

(10) Membuat karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah

b) Bahan dan metode pengajaran

Bahan pembelajaran berupa konsep membuat karya seni rupa terapan dengan ragam hias, jenis, bahan, alat, dan teknik pembuatan. Metode pembelajaran menggunakan pendekatan CTL, demonstrasi dan penugasan

c) Kondisi guru dan kegiatan mengajar (1) Pertemuan I

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan I dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Seni Budaya kelas VII di SMP Negeri 2 Godong

(26)

commit to user

yaitu pada hari Selasa tanggal 7 April 2015 jam ke 3-4 pukul 8.50 s/d pukul 10.10 WIB.

Kegiatan awal dalam pembelajaran sesuai dengan pembiasaan di SMP di Kecamatan Godong yaitu diawal pelajaran jam pertama siswa dipandu bapak/ibu guru melakukan berdoa terlebih dahulu, kemudian siswa menyampaikan salam kepada Bapak/Ibu guru, dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa. Setelah itu guru menyampaikan standar kompetensi tentang membuat seni rupa terapan dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu: kemampuan menjelaskan pengertian seni rupa terapan, teknik dan cara membuat seni rupa terapan.

Gambar 4.10. Guru Seni Budaya SMP Negeri 2 Godong sedang menjelaskan materi

(Foto: Dok. Andi Rushadi, 2015)

Kegiatan inti guru memerintahkan siswa untuk memperhatikan penjelasan materi tentang pengertian seni rupa terapan, teknik dan langkah-langkah membuat seni rupa terapan. Dalam menyampaikan materi ini guru menggunakan teknik ceramah

(27)

commit to user

dan tanya jawab, guru menggunakan sumber buku yang relevan dengan Seni Budaya di SMP dan menggunakan sumber dari internet melalui media pembelajaran berupa laptop. Melalui sumber tersebut guru membahas pengertian seni rupa terapan, macam-macam karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat.

Kegiatan akhir guru membuat simpulan pembelajaran dan mengadakan evaluasi tertulis berupa tes pilihan ganda sejumlah 20 butir soal dengan materi kemampuan menjelaskan pengertian seni rupa terapan, teknik dan langkah-langkah membuat seni rupa terapan daerah setempat, waktu mengerjakan 30 menit. Siswa mengerjakan soal dengan tertib dan tenang. Setelah batas waktu habis pekerjaan siswa dikumpulkan, pembelajaran diakhiri dengan salam dan siswa istirahat.

(2) Pertemuan II

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan II dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Seni Budaya kelas VII di SMP Negeri 2 Godong yaitu pada hari Selasa tanggal 21 April 2015 jam ke 3-4 pukul 8.50 s/d pukul 10.10 WIB.

Pembelajaran dimulai dengan penyampaian tujuan pembelajran yaitu membuat seni rupa terapan berupa karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Setelah melakukan apersepsi dengan berdoa dan memeriksa kehadiran siswa, dilanjutkan dengan guru menanyakan pelajaran sebelumnya yaitu mengenai langkah-langkah membuat seni rupa terapan berupa karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat.

(28)

commit to user

Gambar 4.11. Siswa SMP Negeri 2 Godong sedang mengerjakan tugas (Foto: Dok. Andi Rushadi (2015)

Menyingkat waktu guru segera memulai pembelajaran ke II ini dengan diawali penjelasan mengenai cara dan pengenalan bahan. Selanjutnya guru memberikan contoh cara memberikan warna pada bahan dasar yang sudah digambar, siswa mengamati dengan teliti dan antusias, kemudian para siswa mulai mengerjakan tugasnya dalam mewarnai pada bahan dasar yang sudah bergambar seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Guru mengamati para siswa dalam mengerjakan tugasnya sambil membimbing dan mengarahkannya. Para siswa kelas VII SMP Negeri 2 Godong sangat senang dan antusias dalam mengerjakan tugasnya, sesekali mereka bercengkerama sambil berinteraksi untuk menyelelsaikan tugas secara tepat dan benar. Karena waktu yang tersedia sudah habis dan para siswa ada yang belum selesai dalam mengerjakan tugas, maka tugas diselesaikan pada saat jam istirahat, jadi para siswa tersebut memanfaatkan waktu istirahat untuk menyelesaikan finishing.

(29)

commit to user

d) Media dan alat pengajaran

Menggunakan LCD dan Buku teks Seni Budaya, e) Teknik dan cara pelaksanaan penilaian

Teknik dan cara penilaian dilaksanakan dengan tes tertulis dan tes praktek.

(1) Tes Tertulis

Tes tertulis di SMP Negeri 2 Godong dilaksanakan akhir pembelajaran pada pertemuan I tanggal 6 April 2015 dengan indikator: Konsep membuat karya seni rupa terapan dengan raham hias, jenis, bahan, alat dan teknik pembuatan. Tes berupa pilihan ganda terdiri dari 20 butir soal. Siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Godong keseluruhan berjumlah 29 siswa mendapat nilai rata-rata 76 dengan KKM : 75. Terdapat 5 siswa yang belum tuntas, ketuntasan klasikal mencapai 82,76%.

(2) Tes Praktek

Hasil penilaian tugas membuat karya seni rupa kriya dengan teknik dan corak daerah setempat meliputi gagasan, kreativitas, teknik/bentuk dan karakteristik dalam membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Nilai penugasan membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Godong keseluruhan berjumlah 29 siswa mendapat nilai rata-rata 75 dengan KKM : 75. Terdapat 5 siswa yang belum tuntas, ketuntasan klasikal mencapai 82,76%.

c. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Terapan Daerah Setempat pada SMP Islam Al Ittihad Godong

Mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran Seni Budaya mata pelajaran seni rupa semester II di SMP Islam Al Ittihad Godong, peneliti mengumpulkan data melalui tiga tahapan yaitu: Tahap perencanaan,

(30)

commit to user

pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap perencanaan pembelajaran meneliti bagaimana persiapan guru dalam pembelajaran dengan melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pelaksanaan dengan observasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tahap evaluasi dengan melihat hasil pembelajaran yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Seni Budaya mata pelajaran Seni Rupa Semester II secara teori maupun praktik.

1) Rencana Pembelajaran Seni Budaya kelas VII Semester II di Islam Al Ittihad Godong

Perencanaan pembelajaran Seni Budaya di SMP Islam Al Ittihad Godong dirancang sejak awal tahun pelajaran baru dengan menyusun beberapa program yaitu, Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penentuan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan berpedoman pada Silabus, Kalender Pendidikan (Kaldik) disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di SMP Islam Al Ittihad Godong.

a) Silabus

Silabus dan Pengembangan dalam mata pelajaran Seni Budaya khususnya seni rupa di kelas VII semester II atau genap, terdiri dari Standar Kompetensi: Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Pada Standar Kompetensi (SK) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa meliputi Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat, menjelaskan konsep seni terapan daerah setempat, konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat, konsep bahan keras sebagai pakai dan benda hias, bahan keras yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat, lima alat yang dapat digunakan untuk memubat karya seni rupa terapan daerah setempat, lima teknik pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat, merancang karya seni terapan daerah setempat, ragam hias pada karya seni rupa terapan daerah setempat, karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak daerah, dan karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah.

(31)

commit to user

b) Program Tahunan (Prota)

Program Tahunan (Prota) disusun berdasarkan Silabus Seni Budaya SMP Islam Al Ittihad Godong yang disesuikan dengan situasi dan kondisi sekolah, yang meliputi Seni Rupa dan Seni Tari. Penentuan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mengacu pada silabus. Pemetaan materi diperhitungkan dengan alokasi waktu yamg tersedia disesuikan dengan kalender akademik pendidikan serta jadwal kegiatan sekolah.

Program Tahunan (Prota) mata pelajaran Seni Budaya mata pelajaran Seni Rupa kelas VII tahun pelajaran 2014/2015 di SMP Islam Al Ittihad Godong dirancang untuk dua semester yaitu semester satu (ganjil) dan semester dua (genap). Pada semester gasal Standar Kompetensi (SK) yang akan dicapai adalah: 1) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, dengan Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat, menjelaskan keunikan gagasan, teknik dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat. 2) Mengapresiasikan diri melalui karya seni rupa dengan Kompetensi Dasar (KD) menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik karya seni rupa terapan daerah setempat secara sedehana, membuat karya seni kriya sederhana dengan memanfaatkan teknik/corak daerah setempat.

Semester genap Standar Kompetensi (SK) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa meliputi Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat, menjelaskan keunikan gagasan, teknik, dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat, dan alokasi waktu yang tersedia 12 jam pelajaran. Kompetensi Dasar membuat karya seni rupa terapan dengan teknik dan corak daerah setempat berdasarkan rancangan yang dibuatnya. Alokasi waktu yang tersedia adalah 16 jam pelajaran.

(32)

commit to user

c) Program Semester (Promes)

Program Semester atau biasa disingkat Promes dibuat setiap awal semester meliputi Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) yang akan dicapai, alokasi waktu yang tersedia, KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), jadwal pelaksanaan pembelajaran, merencanakan Ulangan Harian (UH), Ulangan Semester (US), dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK). Dalam program semester II SMP di Kecamatan Godong meliputi bidang studi Seni Rupa dan Seni Tari.

Bidang studi Seni Rupa dalam semester II (genap) Kompetensi Dasar (KD) adalah: 1) Membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. 2) Menjelaskan keunikan gagasan, tehnik, dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat. 3) Membuat karya seni rupa terapan dengan teknik/corak daerah setempat berdasarkan rancangan yang dibuatnya. Pelaksanaan pembelajaran ini direncakan pada pertengahan bulan Januari sampai bulan Mei minggu ke 2 dengan alokasi waktu 16 jam pelajaran. Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk ulangan harian/praktek. Pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas pada bulan Mei minggu ke III, untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) di SMP Islam Al Ittihad Godong tidak dilaksanakan, pembagian rapor dilaksanakan pada bulan Juni minggu ke II.

Beberapa pertimbangan yang ada pada kelas VII ini, yaitu kemampuan akademis masing-masing siswa berbeda, maka pada semester genap ini Kompetensi Dasar mengidentifikasikan jenis karya seni rupa terapan daerah setempat dan menjelaskan keunikan gagasan, tehnik, dan bahan karya seni rupa terapan daerah setempat, tidak dilaksanakan tetapi diganti dengan Kompetensi Dasar merancang karya seni rupa terapan dengan teknik dan corak seni daerah setempat secara sederhana.

Sesuai jadwal pembelajaran dan pembagian tugas guru, pembelajaran Seni Budaya mata pelajaran Seni Rupa kelas VII di SMP

(33)

commit to user

Islam Al Ittihad Godong semester genap tahun 2014/2015 diampu oleh Ibu Masriah, jatuh pada hari Kamis jam ke 3-4.

d) KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan setiap awal tahun guru mata pelajaran Seni Budaya dengan memperhitungkan faktor urgensi, kompleksitas, intake siswa, daya dukung sekolah serta sumber daya manusia (kemampuan guru) dari tiap kompetensi dasar baik aspek apresiasi maupun kreasi. Dalam tahun pelajaran 2014/2015 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Seni Budaya kelas VII adalah 75.

e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pembelajaran yang akan dilaksanakan di SMP Islam Al Ittihad Godong, guru mata pelajaran telah menyiapkan 2 Rencana Pembelajaran (RPP) untuk 4 kali pertemuan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I untuk satu kali pertemuan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II untuk tiga kali pertemuan. Dalam Rencana Pembelajaran (RPP) I pada pertemuan pertama, dengan standar kompetensi: mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa dan kompetensi dasar: membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat secara sederhana berdasarkan rancangan yang dibuatnya dengan indikator: Konsep seni rupa terapan, media seni rupa terapan, teknik membuat seni rupa terapan dengan membatik. Alokasi waktu 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran). Tujuan pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ini adalah: siswa mendeskripsikan konsep seni rupa terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep bahan bekas sebagai pakai dan benda hias, menyebutkan bahan bekas yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima alat yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima teknik pembuatan karya seni rupai terapan

(34)

commit to user

daerah setempat, merancang merancang karya seni terapan daerah setempat, merancang ragam hias pada karya seni terapan daerah setempat, membuat karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak daerah, dan membuat karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah. Karakter yang diharapkan melalui pembelajaran ini yaitu: disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, percaya diri, dan kecintaan. Materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator yaitu konsep seni rupa terapan, cara membuat seni rupa terapan sesuai motif dan corak daerah setempat secara sederhana. Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah melalui pendekatan CTL dengan teknik ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas.

Langkah-langkah pembelajaran pada kegiatan awal meliputi persepsi dan motivasi dengan penyampaian informasi tentang kompetensi dasar dan tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi yang akan diajarkan. Kegiatan ini meliputi Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi, sedangkan kegiatan akhir diisi dengan membuat rangkuman/simpulan pelajaran, penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan merupakan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. Rencana evaluasi pada pertemuan ini berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda sejumlah 20 butir soal.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II dilaksanakan untuk 4 kali pertemuan, dari Standar Kompetensi mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, Kompetensi Dasar membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat berdasarkan rancangannya. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah siswa mendeskripsikan konsep seni rupa terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat, mendeskripsikan konsep bahan bekas sebagai pakai dan benda hias, menyebutkan bahan bekas yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima alat yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan daerah setempat, menyebutkan lima teknik pembuatan karya seni rupai

(35)

commit to user

terapan daerah setempat, merancang merancang karya seni terapan daerah setempat, merancang ragam hias pada karya seni terapan daerah setempat, membuat karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak daerah, dan membuat karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah. Karakter yang diharapkan melalui pembelajaran ini yaitu: disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, percaya diri, dan kecintaan. Materi yang akan diajarkan sesuai dengan indikator yaitu konsep seni rupa terapan, cara membuat seni rupa terapan sesuai motif dan corak daerah setempat secara sederhana. Model yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah melalui pendekatan CTL dengan teknik ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas. Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari 3 (tiga) Langkah-langkah kegiatan yaitu: 1) Kegiatan pendahuluan yang meliputi apersepsi dan motivasi, 2) Kegiatan inti yang didalamnya terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi, 3) Kegiatan penutup dengan penyampaian kesimpulan. Kegiatan penilaianberupa tes praktek/kinerja membuat karya batik pada kain dengan teknik mencanting.

Gambaran tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum perencanaan pembelajaran Seni Budaya di SMP di Islam Al Ittihad Godong telah terprogram dengan jelas, rinci, dan teratur dalam satu tahun dan satu semester yang tertuang dalam Prota dan Promes. Juga mempunyai target ketercapaian yang jelas dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2) Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya Mata Pelajaran Seni Rupa Kelas VII di SMP Islam Al Ittihad Godong

a) Tujuan Pembelajaran

(1) Mendeskripsikan konsep seni rupa terapan daerah setempat.

(2) Mendeskripsikan konsep teknik sebagai benda pakai terapan daerah setempat

(36)

commit to user

(4) Menyebutkan bahan lunak yang dapat dibuat karya seni rupa terapan daerah setempat.

(5) Menyebutkan lima alat yang dapat digunakan untuk membuat karya seni rupa terapan daerah setempat.

(6) Menyebutkan lima teknik pembuatan karya seni rupai terapan daerah setempat.

(7) Merancang merancang karya seni terapan daerah setempat. (8) Merancang ragam hias pada karya seni terapan daerah setempat. (9) Membuat karya seni kriya benda pakai dengan teknik dan corak

daerah .

(10) Membuat karya seni kriya benda hias dengan teknik dan corak daerah

b) Bahan dan metode pengajaran

Bahan pembelajaran berupa konsep membuat karya seni rupa terapan dengan ragam hias, jenis, bahan, alat, dan teknik pembuatan. Metode pembelajaran menggunakan pendekatan CTL, demonstrasi dan penugasan

c) Kondisi guru dan kegiatan mengajar (1) Pertemuan I

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan I dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Seni Budaya kelas VII di SMP Islam Al Ittihad Godong yaitu pada hari Kamis tanggal 9 April 2015 jam ke 3-4 pukul 8.50 s/d pukul 10.10 WIB.

Kegiatan awal dalam pembelajaran sesuai dengan pembiasaan di SMP di Kecamatan Godong yaitu diawal pelajaran jam pertama siswa dipandu bapak/ibu guru melakukan berdoa terlebih dahulu, kemudian siswa menyampaikan salam kepada Bapak/Ibu guru, dilanjutkan dengan memeriksa kehadiran siswa. Setelah itu guru menyampaikan standar kompetensi tentang membuat seni rupa terapan dan menjelaskan tujuan pembelajaran

(37)

commit to user

yang akan dicapai yaitu: kemampuan menjelaskan pengertian seni rupa terapan, teknik dan cara membuat seni rupa terapan.

Gambar 4.12. Guru Seni Budaya SMP Islam Al Ittihad Godong sedang menjelaskan materi

(Foto: Dok. Andi Rushadi, 2015)

Kegiatan inti guru memerintahkan siswa untuk memperhatikan penjelasan materi tentang pengertian seni rupa terapan, teknik dan langkah-langkah membuat seni rupa terapan. Dalam menyampaikan materi ini guru menggunakan teknik ceramah dan tanya jawab, guru menggunakan sumber buku yang relevan dengan Seni Budaya di SMP Islam Al Ittihad dan menggunakan sumber dari internet melalui media pembelajaran berupa laptop. Melalui sumber tersebut guru membahas pengertian seni rupa terapan, macam-macam karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat.

Kegiatan akhir guru membuat simpulan pembelajaran dan mengadakan evaluasi tertulis berupa tes pilihan ganda sejumlah 20 butir soal dengan materi kemampuan menjelaskan pengertian seni rupa terapan, teknik dan langkah-langkah membuat seni rupa terapan daerah setempat, waktu mengerjakan 30 menit. Siswa mengerjakan soal dengan tertib dan tenang. Setelah batas waktu habis pekerjaan

(38)

commit to user

siswa dikumpulkan, pembelajaran diakhiri dengan salam dan siswa istirahat.

(2) Pertemuan II

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan II dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran Seni Budaya kelas VII di SMP Islam Al Ittihad Godong yaitu pada hari Kamis tanggal 23 April 2015 jam ke 3-4 pukul 8.50 s/d pukul 10.10 WIB. Pembelajaran dimulai dengan penyampaian tujuan pembelajran yaitu membuat seni rupa terapan berupa karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Setelah melakukan apersepsi dengan berdoa dan memeriksa kehadiran siswa, dilanjutkan dengan guru menanyakan pelajaran sebelumnya yaitu mengenai langkah-langkah membuat seni rupa terapan berupa karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat.

Gambar 4.13. Siswa SMP Islam Ittihad Godong sedang mengerjakan tugas

(Foto: Dok. Andi Rushadi (2015)

Menyingkat waktu guru segera memulai pembelajaran ke II ini dengan diawali penjelasan mengenai cara dan pengenalan bahan. Selanjutnya guru memberikan contoh cara memberikan warna pada

(39)

commit to user

bahan dasar yang sudah digambar, siswa mengamati dengan teliti dan antusias, kemudian para siswa mulai mengerjakan tugasnya dalam mewarnai pada bahan dasar yang sudah bergambar seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Guru mengamati para siswa dalam mengerjakan tugasnya sambil membimbing dan mengarahkannya. Para siswa kelas VII SMP Islam Al Ittihad Godong sangat senang dan antusias dalam mengerjakan tugasnya, sesekali mereka bercengkerama sambil berinteraksi untuk menyelelsaikan tugas secara tepat dan benar. Karena waktu yang tersedia sudah habis dan para siswa ada yang belum selesai dalam mengerjakan tugas, maka tugas diselesaikan pada saat jam istirahat, jadi para siswa tersebut memanfaatkan waktu istirahat untuk menyelesaikan finishing.

Gambar 4.14. Guru SMP Islam Al Ittihad membimbing siswa dalam membat karya seni kriya daerah setempat

Dok: Andi Rushadi (2015) d) Media dan alat pengajaran

Menggunakan media gambar dan Buku teks Seni Budaya, e) Teknik dan cara pelaksanaan penilaian

Teknik dan cara penilaian dilaksanakan dengan tes tertulis dan tes praktek.

(40)

commit to user

(1) Tes Tertulis

Tes tertulis di SMP Islam Al Ittihad Godong dilaksanakan akhir pembelajaran pada pertemuan I tanggal 9 April 2015 dengan indikator: Konsep membuat karya seni rupa terapan dengan raham hias, jenis, bahan, alat dan teknik pembuatan. Tes berupa pilihan ganda terdiri dari 20 butir soal. Siswa kelas VII SMP Islam Ittihad Godong keseluruhan berjumlah 20 siswa mendapat nilai rata-rata 75 dengan KKM : 74. Terdapat 4 siswa yang belum tuntas, ketuntasan klasikal mencapai 80%.

(2) Tes Praktek

Hasil penilaian tugas membuat karya seni rupa kriya dengan teknik dan corak daerah setempat meliputi gagasan, kreativitas, teknik/bentuk dan karakteristik dalam membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat. Nilai penugasan membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat siswa kelas VII SMP Islam Al Ittihad Godong keseluruhan berjumlah 20 siswa mendapat nilai rata-rata 75 dengan KKM : 74. Terdapat 5 siswa yang belum tuntas, ketuntasan klasikal mencapai 80%.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Seni Rupa Terapan Daerah Setempat Pada Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.

Faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran Seni rupa terapan daerah setempat pada Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan dapat dijabarkan berdasarkan beberapa komponen yaitu: guru, siswa, sarana/prasarana sekolah, faktor lingkungan, dan alokasi waktu yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

(41)

commit to user

a. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Terapan Daerah Setempat di SMP Negeri 1 Godong

1) Guru

Salah satu hal yang bisa menghambat keberhasilan pembelajaran di SMP Negeri 1 Godong diantaranya adalah masalah guru mata pelajaran Seni Budaya yang tidak sesuai dengan kompetensi guru, yaitu guru mata pelajaran berlakang berlakang pendidikan tidak dari Seni Rupa yaitu lulusan FKIP Olah Raga, sehingga dalam proses pembelajaran Seni Budaya tidak semua indikator dapat terkaper dengan baik.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh saat wawancara dengan Bapak Taufiq, S.Pd., beliau memang merasa kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga beliau harus mempelajari terlebih dahulu materi pembelajaran yang akan disampaikan.

2) Siswa

Unsur lain yang memegang peran adalah siswa, tingkat kecerdasan, kreatifitas, motivasi belajar yang tinggi juga menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Faktor penghambat yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran mata pelajaran seni rupa di kelas VII di SMP Negeri 1 Godong, dimana siswanya memiliki kecerdasan lebih rendah dibanding dengan SMP Islam Al Ittihad berasal dari masyarakat pinggiran yang rata-rata orangtuanya bekerja sebagai petani dan memiliki pendidikan menengah ke bawah.

Faktor pendukung yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran seni rupa di kelas VII SMP Negeri 1 Godong dari segi siswa yaitu, ada siswa yang tingkat motivasi dan minat belajar sangat tinggi sehingga waktu pembelajaran dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa. Interaksi antara guru dan siswa bejalan dengan baik, guru antusias mengikuti pelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang kurang jelas terhadap materi pelajaran.

(42)

commit to user

3) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sekolah yang memadai sangat mendukung keberhasilan dalam pembelajaran. Di SMP Negeri 1 Godong sampai saat ini memiliki vasilitas berupa ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kelas, laboratorium komputer, ruang perpustakaan, Mushola, beberapa ruang ketrampilan, dan beberapa kamar mandi yang bersih. Ruang kelas di sekolah ini rata-rata cukup untuk menampung jumlah siswa dalam satu kelas dan 1 guru. Sarana dan prasarana yang mendukung keberhasilan siswa di dalam pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat adalah, semua alat dan bahan yang digunakan dalam materi membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat ini disediakan oleh sekolah, sehingga siswa tidak terhambat oleh alat dan bahan dalam mengerjakannya.

4) Lingkungan

Lingkungan yang tertib, bersih, aman, dan nyaman merupakan salah satu faktor juga yang mendukung kelancaran suatu pembelajaran. Kebersihan sekolah akan sangat mendukung dalam menunjang pembelajaran karena dengan tempat belajar atau kelas yang bersih, kesehatan seluruh warga sekolah akan terjamin. Aktifitas belajar yang tertib dan terprogram juga merupakan faktor penentu keberhasilan suatu pembelajaran.

Namun ada juga faktor yang menghambat dalam proses pembelajaran seni rupa, yaitu sekolah yang letaknya di pinggir jalan yang ramai sehingga konsentrasi siswa terkadang bisa terganggu, selain itu faktor dari lingkungan sekolah sendiri, yaitu ketika siswa mengerjakan tugas ada siswa dari kelas lain bertindak semaunya sendiri ketika siswa sedang mengerjakan tugas.

5) Alokasi Waktu

Ketersediaan waktu yang cukup sangat diperlukan dalam praktek membatik. Dalam pembelajaran mata pelajaran seni rupa di kelas VII SMP Negeri 1 Godong semester II (genap) tahun ajaran 2014/2015 Kompetensi

(43)

commit to user

Dasar membuat karya seni kriya dengan teknik dan corak daerah setempat 8 pertemuan dengan alokasi waktu 2x petemuan 4 x 40 menit. Waktu yang terbatas ini sehingga menyebabkan ada beberapa siswa yang tugas prakteknya membatik tidak terselesaikan. Solusi dari masalah ini, guru memperbolehkan siswa membawa tugas praktek untuk dibawa pulang dengan membawa alat dan bahan dari sekolah kemudian diselesaikan di rumah.

b. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Terapan Daerah Setempat di SMP Negeri 2 Godong

1) Guru

Guru mata pealjaran Seni Budaya di SMP Negeri 2 Godong sudah cukup mendukung, karena guru yang mengajar mata pelajaran Seni Budaya relevan dengan latar belakang pendidikan yang dipegangnya sehingga proses pembelajaran Seni Budaya sesuai rencana, faktor guru tidak mengalami hambatan yang berarti.

2) Siswa

Unsur lain yang memegang peran adalah siswa, tingkat kecerdasan, kreatifitas, motivasi belajar yang tinggi juga menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Faktor penghambat yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran mata pelajaran seni rupa di kelas VII di SMP Negeri 2 Godong, dimana siswanya memiliki kecerdasan lebih rendah dibanding siswa di SMP Islam Al Ittihad berasal dari masyarakat pinggiran yang rata-rata orangtuanya bekerja sebagai petani dan memiliki pendidikan menengah ke bawah.

Faktor pendukung yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran seni rupa di kelas VII SMP Negeri 2 Godong dari segi siswa yaitu, ada siswa yang tingkat motivasi dan minat belajar sangat tinggi sehingga waktu pembelajaran dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh siswa. Interaksi antara guru dan siswa berjalan dengan baik, guru antusias

Gambar

Gambar 4.1. Peta Kecamatan Godong  Keterangan:
Gambar 4.2. Tampak dari depan SMP Negeri 1 Godong
Gambar 4.4. Tampak dari depan SMP Negeri 2 Godong
Gambar 4.6. Tampak dari depan SMP Islam Al Ittihad Godong
+7

Referensi

Dokumen terkait

Paparkan rujukan atau acuan pada penelitian sebelumnya untuk membandingkan hasil yang diperoleh dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah.. Jakarta: Departemen

Pada siklus kedua, media karikatur ditampilkan di infocus dengan wajah tokoh karikatur sudah lebih bagus sehingga antusiasme siswa dalam kegiatan belajar mengajar

Meskipun undang-undang mengatur tentang adanya musyawarah untuk mencapai mufakat sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 136 ayat (1) dan (2) Undang- Undang Nomor 13 Tahun

Naskah merupakan naskah asli yang berkaitan dengan pengembangan sain dan teknologi (ringkasan hasil penelitian atau telaah litaratur) dan belum pernah diterbitkan baik

Abstract Objective: To observe the relationship between methylenetetrahydrofolate reductase (MTHFR) C677T gene polymorphism and homocysteine levels in cerebral palsy

Penelitian ini mengungkap representasi dua tokoh penting dalam kasus korupsi Hambalang di Harian Umum Pikiran Rakyat, yakni Anas Urbaningrum dan Susilo Bambang

UNIT LAYANAN PENGADAAN MAHKAMAH AGUNG RI KORWIL SULSELBAR PADA EMPAT LINGKUNGAN