• Tidak ada hasil yang ditemukan

101910279 Dermatitis Kontak Iritan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "101910279 Dermatitis Kontak Iritan"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

F

FAKUL

AKULT

TAS

AS KEDOKTE

KEDOKTERAN

RAN UNIVERSITAS CEND

UNIVERSITAS CENDERAW

ERAWASIH

ASIH

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUS

SMF KULIT & KELAMIN SMF KULIT & KELAMIN RSUD DOK 2 JAYAPURA RSUD DOK 2 JAYAPURA

PEMBIMBING:

PEMBIMBING:

d

drr.. Inneke Viviane Sumolang

Inneke Viviane Sumolang,Sp.

,Sp.KK

KK

Disusun oleh:

Disusun oleh:

Nycodemus Sesa

Nycodemus Sesa

0110840032

0110840032

(2)

Id

Iden

enti

tittas

as P

Pas

asie

ien

n

NNaam

maa

:

: TTnn.

. II..SS

UUm

muurr

:

: 3344 ttaahhuunn

JJeenniiss KKeellaam

miinn

: : LLaakkii--llaakkii

AAllaam

maatt

: B

: Buucceennd

d III

I EEnnttrroopp

PPeekkeerrjjaaaann

:

:

--AAggaam

maa

:

: IIssllaam

m

Tang

(3)

Id

Iden

enti

tittas

as P

Pas

asie

ien

n

NNaam

maa

:

: TTnn.

. II..SS

UUm

muurr

:

: 3344 ttaahhuunn

JJeenniiss KKeellaam

miinn

: : LLaakkii--llaakkii

AAllaam

maatt

: B

: Buucceennd

d III

I EEnnttrroopp

PPeekkeerrjjaaaann

:

:

--AAggaam

maa

:

: IIssllaam

m

Tang

(4)

Ana

Anamne

mnesis

sis (Au

(Autto

o Ana

Anamne

mnesis

sis))

P

Pa

as

si

ie

en

n

d

da

at

ta

an

ng

g

k

ke

e

P

Po

ol

li

i

P

Pe

en

ny

ya

ak

ki

it

t

K

Ku

ul

li

it

t

d

da

an

n

K

Kel

elam

amin

in

de

de

ng

ngan

an

ke

kelu

luha

han

n

mu

munc

nc

ul

ul

lu

luka

ka

le

lep

puh

uhan

an

pada kulit batang penis sejak 3 hari yang lalu

pada kulit batang penis sejak 3 hari yang lalu

Keluhan Utama :

Keluhan Utama :

Perih, kemerahan

Perih, kemerahan

Keluhan Tambahan:

Keluhan Tambahan:

(5)

••

Pasien datang dengan luka lepuhan pada batang penis

Pasien datang dengan luka lepuhan pada batang penis

berbatas tegas, dan terdapat 1 lepuhan yang besar

berbatas tegas, dan terdapat 1 lepuhan yang besar

dan beberapa lepuhan berukuran lebih kecil. Pertama

dan beberapa lepuhan berukuran lebih kecil. Pertama

kali muncul berupa bula berbentuk bulat besar dan

kali muncul berupa bula berbentuk bulat besar dan

terasa perih. Bula muncul sejak 3 hari yang lalu,

terasa perih. Bula muncul sejak 3 hari yang lalu,

setelah menggunakan daun bungkus untuk

setelah menggunakan daun bungkus untuk

membungkusi batang penisnya lalu pasien mandi dan

membungkusi batang penisnya lalu pasien mandi dan

kulit batang penis terkena air mengakibatkan muncul

kulit batang penis terkena air mengakibatkan muncul

bula, lalu bula tersebut dipecahkan sehingga kulit

bula, lalu bula tersebut dipecahkan sehingga kulit

sekitar batang penisnya terkelupas.

sekitar batang penisnya terkelupas.

R

(6)

••

Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti

Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti

ini sebelumnya.

ini sebelumnya.

R

Ri

iw

wa

ay

ya

at

t

P

Pe

en

ny

ya

ak

ki

it

t

D

Da

ah

hu

ul

lu

u

:

:

••

Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan

Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan

yang sama dengan pasien

yang sama dengan pasien

R

(7)

Baik pasien maupun keluarganya tidak mempunyai

alergi terhadap apapun

Riwayat Alergi :

paracetamol, asam mafenamat dan alkohol untuk

mengurangi rasa perih dan merawat luka

(8)

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran

: compos mentis

Tanda vital

Tekanan darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 88 x / menit

Respirasi

: 20 x/menit

Suhu

:

36,7

˚C

(9)

Status Generalis

Rambut : Hitam,distribusi merata,alopesia (-)

Mata

: Konjungtiva anemin (-/-), Sklera ikterik

(-/-), reflek cahaya (+), isokhor

Hidung : Septum deviasi (-),sekret (-), massa (-)

Mulut : Mukosa lembab,lidak kotor (-),faring

hiperemis (-),stomatitis (-), tonsil T1/T1

tidak hiperemis

Gigi

: karies (-), berlubang (+)

Kepala

(10)

KGB

: tidak teraba membesar, massa (-)

Kelenjar tiroid: tidak teraba membesar

Leher

Paru :

Inspeksi: Simetris, gerakan dinding dada sama

Palpasi: Vocal Fremitus sama dada kanan & kiri

Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi:Vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

Thoraks

(11)

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V

Perkusi : Batas jantung dbn

Auskultasi: BJ I &II murni reguler, murmur (-/-),

gallop (-/-)

Cor

Inspeksi : Datar, massa(-)

Auskultasi: Bising Usus (+) normal

Palpasi: NT(-), Hepatomegali (-),Splenomegali (-)

Perkusi: Timpani keempat kuadran

(12)

Ekstremitas

Atas

Deformitas (-/-)

Edema (-/-)

RCT < 2 dtk

Bawah

Deformitas (-/-)

Edema (-/-)

RCT < 2 dtk

(13)

Status Dermatologis

Lokalisata

Distribusi

Corpus Penis

Regio

sirkumskrip, permukaan kulit merah &

kering, irreguler

Lesi

Eritema,erosi,eksoriasi berbentuk plakat

& lentikular.Lesi multipel & d >2 cm - <1cm

Efloresensi

(14)
(15)
(16)

Dalam batas normal

Status Generalis 

Distribusi: Lokalisata

Regio : Corpus Penis

Lesi

: Bentuk sirkumskrip, permukaan

kulit merah & kering, irreguler

Efloresensi : Eritema,erosi,eksoriasi

berbentuk plaket & lentikular.Lesi multipel & d

>2 cm - < 1cm

(17)

Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis Atopi

Diagnosis Banding

Dermatitis Kontak Iritan e.c Daun bungkus

(pilemon cor Sp)

(18)
(19)

Penatalaksanaan

    N

   o

   n

    M

   e

    d

    i

    k

   a

   m

   e

   n

    t

   o

   s

   a

-Edukasi tentang

penyakit.

-Menghindari bahan

iritan.

-Menjaga higenitas diri

    M

   e

    d

    i

    k

   a

   m

   e

   n

    t

   o

   s

   a

Topikal :

-Antibiotik topikal

(Futaderm cream 2x1)

Sistemik :

-Antiinflamasi non

steroid (NSAID) 3x1

-Glukokortikoid sistemik

(Metilpredinisolone 3x1)

(20)

Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

(21)

Tn. I.S. berusia 43 tahun di diagnosis dengan

dermatitis kontak iritan

Berdasarkan anamnesis, pasien mengeluhkan

luka lepuhan pada batang penis berbatas

tegas, dan terdapat 1 lepuhan yang besar dan

beberapa lepuhan berukuran lebih kecil

(22)

Pertama kali muncul berupa bula berbentuk bulat

besar dan terasa perih. Bula muncul sejak 3 hari

yang lalu, setelah menggunakan daun bungkus

untuk membungkusi batang penisnya lalu pasien

mandi dan kulit batang penis terkena air dan

muncul bula, lalu dipecahkan sehingga kulit

sekitar batang penisnya terkelupas.

Riwayat menggunakan obat-obatan

(paracetamol, asam mafenamat dan alkohol)

untuk mengurangi rasa perih dan merawat luka.

Riwayat alergi disangkal

(23)

Pada pemeriksaan fisik didapatkan efloresensi

erosi, eksoriasi, sirkumskrip berbentuk plakat dan

lentikular. Lesi multipel dan diameter lesi saat ini

berukuran (> 2 cm) dan beberapa lesi (< 1 cm).

Distribusinya lokalisata pada regio corpus penis.

Gambaran efloresensi pada pasien sesuai dengan

dermatitis kontak iritan, lesi eksoriasi eritema

atau fisura predominan setelah terbentuk vesikel,

tampakan kulit kering, atau melepuh.

Pasien mengatakan keluhan muncul setelah

(24)

Penatalaksanaan pasien ini adalah dengan

pemberian terapi obat antibiotik topikal futaderm

cream 2x1 untuk mengobati infeksi kulit dan

 jaringan lunak yang ringan sampai sedang, dapat

 juga diberikan kortikosteroid topikal

hidrokortison ataupun pada pasien diterapi

kortikosteroid oral metilprednisolon 3x1, pada

pasien juga diberikan antiinflamasi nonsteroid

(NSAIDs) asam mafenamat 3x1 untuk mengatasi

rasa nyeri serta mengurangi peradangan, dan

menjauhi faktor pencetus yaitu tidak boleh

menggunakan daun bungkus.

(25)

Pemberian obat kortikosteroid topikal dipilih karena

lebih aman, lebih murah, dan lebih tepat untuk terapi

DKI. Pemberian obat golongan imidazol dan triazol

dapat dilakukan yaitu ketokenazol cream 2 kali

sehariselama 2-4 minggu disertai dengan pemberian

Cetirizine 1x1 sebagai antihistamin.

Pasien diedukasi agar rajin mengoleskan obatnya 2 kali

sehari dan menjaga higenitasnya, tidak menggunakan

daun bungkus lagi. Pasien DKI dengan lesi lokal seperti

ini pada umumnya memiliki prognois baik. Hal ini harus

didukung dengan kepatuhan pasien menggunakan obat

topikal dan obat oral sesuai resep dokter serta pasien

harus dapat menjaga dengan baik higenitas diri.

(26)
(27)

Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan reaksi

peradangan nonimunologik pd kulit yg disebabkan

oleh kontak dg faktor eksogen maupun endogen.

Definisi

bahan-bahan iritan (kimiawi, fisik, maupun biologik)

Faktor eksogen

memegang peranan penting pada penyakit

Faktor endogen

(28)

Epidemiologi

DKI dapat diderita oleh semua orang dari berbagai

golongan umur, ras, dan jenis kelamin.

Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup banyak, namun

sulit untuk diketahui jumlahnya

Hal ini disebabkan banyak penderita yang tidak datang

berobat dengan kelainan ringan

Pekerja di Amerika, menunjukkan 90-95% dari penyakit

okupasional adalah dermatitis kontak,&80% adalah DKI

(29)

Etiologi

Faktor

Eksogen

Faktor

(30)

Faktor Eksogen

pH, kondisi fisik, konsentrasi, ukuran molekul, jumlah,

polarisasi, ionisasi, bahan dasar, kelarutan

(1) Sifat kimia bahan iritan

 jumlah, konsentrasi, lamanya pajanan dan jenis kontak,

pajanan serentak dengan bahan iritan lain dan jaraknya

setelah pajanan sebelumnya

(2) Sifat dari pajanan

lokalisasi tubuh yang terpajan dan suhu, dan faktor

mekanik seperti tekanan, gesekan atau goresan

(3) Faktor lingkungan

(31)

Faktor Endogen

1.Faktor genetik

2.Jenis Kelamin

3.Umur

4.Suku

(32)

Patogenesis

empat

mekanisme

Hilangnya substansi daya ikat air dan

lemak permukaan

Jejas pada membran sel

Denaturasi keratin epidermis

(33)
(34)

Mekanisme imunologis Dermatitis Kontak Iritan (DKI).

a. Bahan iritan fisik & kimia memicu pelepasan sitokin &

mediator inflamasi lainnya disebut sinyal bahaya.

b. Sel epidermis & dermis merespon sinyal bahaya tsb

c. Setelah itu, sitokin inflamasi dikeluarkan dari sel

residen & sel inflamasi yg sudah terinfiltrasi.Sitokin

utama pd proses ini adalah CXCL 8 (IL-8)

d. Akibat dari produksi sitokin inflamasi, banyak sel

inflamasi termasuk neutrofil diserang & dibawa

pengaruh picuan inflamasi mengeluarkan mediator

inflamasi. Hasilnya dpt dilihat secara klinis pada DKI.

(35)

Mekanisme imunologi tsb

peradangan klasik di

tempat terjadinya kontak dikulit

berupa eritema, edema, panas, dan nyeri bila iritan kuat

Iritan kuat akan menyebabkan kelainan kulit pada

pajanan pertama

Iritan lemah akan menimbulkan kelainan kulit setelah

berulang kali kontak

(36)

Gambaran Klinis

Memberikan gejala akut

Iritan kuat

Memberi gejala kronis

Iritan lemah

Berdasarkan penyebab tersebut dan pengaruh faktor

tersebut, dermatitis kontak iritan dibagi menjadi 10 macam

(37)

Dermatitis Kontak Iritan

Akut

Dermatitis Kontak Iritan

Lambat (

Delayed ICD 

)

Dermatitis Kontak Iritan

Kronis (DKI Kumulatif)

Reaksi Iritan

Reaksi Traumatik (DKI

Traumatik)

Dermatitis Kontak Iritan

Noneritematous

Dermatitis Kontak Iritan

Subyektif (

Sensory ICD) 

Dermatitis Kontak Iritan

Gesekan (

Friction ICD 

)

Dermatitis Kontak Iritan

Akneiform

(38)

1.Dermatitis Kontak Iritan Akut

Kulit terasa pedih / panas, eritema, vesikel

atau bulla. Luas kelainanya sebatas daerah yg

terkena dan berbatas tegas

Rasa sakit tjd dlm beberapa dtk dari pajanan.

2.Dermatitis Kontak Iritan Lambat (Delayed

ICD 

)

Gejala obyektif tdk muncul 8-24 jam /lebih

setelah pajanan

(39)

3.

Dermatitis Kontak Iritan Kronis (DKI

Kumulatif)

Disebabkan oleh iritan lemah (spt air,

sabun,detergen,dll) dgn pajanan

berulang-ulang, biasanya lebih sering pd tangan

Muncul stlh bbrp hari,minggu,bulan,tahun.

4.

Reaksi Iritan

Menunjukkan reaksi akut monomorfik yang

dapat berupa skuama, eritema, vesikel,

pustul, serta erosi, dan biasanya

(40)

5.Reaksi Traumatik (DKI Traumatik)

terbentuk setelah tauma akut pada kulit seperti

panas atau laserasi.

Secara klinik gejala mirip dengan dermatitis

numular.

6.Dermatitis Kontak Iritan Noneritematous

Pada tingkat awal dari iritasi kulit, kerusakan

kulit terjadi tanpa adanya inflamasi, namun

perubahan kulit terlihat secara histologi.

Gejala umum yang dirasakan penderita adalah

rasa terbakar, gatal, atau rasa tersengat

(41)

7.Dermatitis Kontak Iritan Subyektif (

Sensory

ICD) 

Kelainan kulit tdk terlihat, namun penderita

mengeluh gatal,rasa tersengat,rasa terbakar,

beberapa mnt setelah terpajan iritan.

Biasanya daerah wajah, kepala dan leher.

8.Dermatitis Kontak Iritan Gesekan (

Friction

ICD 

)

Terjadi iritasi mekanis yang merupakan hasil

dari mikrotrauma atau gesekan yang berulang

klinis dapat berupa eritema, skuama, fisura,

(42)

9.

Dermatitis Kontak Iritan Akneiform

Biasanya dilihat stlh pajanan okupasional, spt

oli,metal,halogen,stlh penggunaan kosmetik.

memiliki lesi pustular yg steril & transien,&

dpt berkembang beberapa hari stlh pajanan.

10.

Dermatitis Asteatotik

Biasanya terjadi pd pasien usia lanjut yg

sering mandi tanpa menggunakan pelembab

pada kulit

Gatal yang hebat, kulit kering, dan skuama

ikhtiosiform

(43)
(44)

Diagnosis

Pemeriksaan

Penunjang

Pemeriksaan

Fisik

Anamnesis

(45)

Pasien menyatakan ada pajanan

iritasi

Onset mnt-jam

DKI akut

Reaksi inflamasi 8-24 jam setelah pajanan

DKI Lambat

Onset dari gejala hingga berminggu-minggu

ada DKI kumulatif (DKI Kronis).

Mengeluh sakit, rasa terbakar, rasa

tersengat, dan rasa tidak nyaman akibat

pruritus

(46)

Pemeriksaan Fisik

Makula eritema, hiperkeratosis, atau fisura

predominan setelah terbentuk vesikel

Tampakan kulit berlapis, kering, atau melepuh

Bentuk sirkumskrip tajam pada kulit

Rasa tebal di kulit yang terkena pajanan

Menurut Rietschel dan Flowler, kriteria dignosis

primer untuk DKI

(47)

Pemeriksaan Penunjang

Patch Test

Kultur Bakteri

Pemeriksaan KOH

(48)

Diagnosis Banding

pada DKA, terdapat sensitasi dari pajanan/iritan.

KU DKA :gatal pada daerah yang terkena pajanan

Pada patch tes (+)

Dermatitis Kontak Alergi

Radang kulit kronis & residif, disertai dg gatal yang

umumnya sering tjd selama masa bayi & anak-anak.

Peningkatan kadar IgE

Dermatitis Atopi

(49)

Alergi Iritan Kuat Iritan Lemah

Onset Cepat, 1-2 hari Cepat, beberapa jam - 5 hari mingguan, bulanan, tahunan pada paparan berulang

Sign Erupsi akut dan subakut, batas tegas, eritem, edem, vesikel

Erupsi akut, batas tegas, eritem, edem, vesikel, bula, terbakar kimia

Kronik erupsi, difus. Awal : kering, fisur

Lanjut : eritem, likenifikasi, ekskoriasi

Simptoms Gatal Panas, nyeri Gatal, panas

Mekanisme Reaksi imunologi Awal : sensitisasi

Lanjut : erupsi pabagian terpapar

Reaksi nonimunologi Sekali terpapar kimia kuat

Reaksi nonimunologi kumulatif berulang terhadap kimia lemah

Agen penyebab

Nikel, krom, tanaman, plastik, kosmetik, karet, obat-obatan

Asam kuat: hidroklorida, nitrit, sulfur, asam oksalat, Alkali : Sodium hidroksida, kalsium oksida

Sabun, detergen, pelarut,pembersih rumah tangga, terpapar air lama

Patch test Positif (setelah 24-48 jam) dapat melebar

Positif (reaksi iritan) pada pasien dan kontrol (setelah beberapa menit-jam) cepat menghilang

Negatif (reaksi false positif dapat terjadi bila menggunakan bahan konsentrasi tinggi)

(50)

Penatalaksanaan

Menghindari bahan iritan,

Melakukan proteksi

Mengganti bahan iritan dengan bahan

lain atau menghentikan penggunaan

bahan iritan

(51)

1.Kompres dingin

DKI akut yang berat,dianjurkan pemberian

prednison pada 2 minggu pertama, 60 mg dosis

inisial, dan di

tappering 

10mg

2.Glukokortikoid topikal

(52)

4.Anastesi dan Garam Srontium (Iritasi sensoris)

5.Kationik Surfaktan

6.Emolien

7.Imunosupresi Oral

(53)

Prognosis

Prognosisnya kurang baik jika bahan iritan penyebab

dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan

sempurna. Keadaan ini sering terjadi pada DKI kronis

Gambar

Foto Daun Bungkus

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan anamnesis pasien mengeluh kulit bersisik, mengelupas pada seluruh kulit di tubuh yang disertai rasa gatal dan panas yang sebelumnya pasien mandi air panas yang

Kurangnya data mengenai pengaruh riwayat atopik terhadap timbulnya dermatitis kontak iritan dan mengingat sering terjadinya penyakit kulit pada pekerja pabrik

Kurang terdapatnya data mengenai pengaruh riwayat atopik terhadap timbulnya DKI dan mengingat sering terjadinya penyakit kulit pada pekerja pabrik di Perusahaan

Penanganan dermatitis kontak tidak selamanya mudah karena banyak dan seringnya faktor-faktor tumpang tindih yang memicu setiap kasus dermatitis. Pencegahan kontak kulit

Pada hasil UT dan UTS didapatkan pasien sensitif terhadap daun anggrek pada tempat yang disinar maupun tidak dan sensitif terhadap batang anggrek hanya pada tempat yang

Kurangnya data mengenai pengaruh riwayat atopik terhadap timbulnya dermatitis kontak iritan dan mengingat sering terjadinya penyakit kulit pada pekerja pabrik

Penanganan dermatitis kontak tidak selamanya mudah karena banyak dan seringnya faktor-faktor tumpang tindih yang memicu setiap kasus dermatitis. Pencegahan kontak kulit

Pada petugas sampah di TPA memiliki faktor resiko terkena dermatitis kontak iritan karena memiliki hubungan dengan jenis pekerjaan yang bersifat basah dan kontak