• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PROGRAM DINAMIK.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PROGRAM DINAMIK.docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PROGRAM DINAMIK

MAKALAH PROGRAM DINAMIK

NAMA ANGGOTA : NAMA ANGGOTA :

1.

1. EMMA EMMA KUSUMAWATI KUSUMAWATI 2401011012003624010110120036 2.

2. MONICA MONICA SANDI SANDI AFA AFA 240101101300240101101300 3.

3. NINDYA NINDYA FADIAH FADIAH KHAIRINA KHAIRINA 2401011014101924010110141019 4.

4. UZER UZER TARMIZI TARMIZI 240101111300240101111300 5.

5. FUADI FUADI ANWAR ANWAR WIRAWAN WIRAWAN 240101111300240101111300 6.

6. TITI TITI INDAH INDAH LESTARI LESTARI 240101111300240101111300

JURUSAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2012

2012

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A DASAR TEORI

Teknik manajemen sain yang diaplikasikan kepada persoalan dengan melibatkan keputusan berurutan yang saling berkaitan. Program ini dikembangkan oleh Richard Bellman dan G. B Dantzig pada tahun 1940  –  1950. Sebagai sebuah konsep, DP lebih luwes dibanding program-program optimasi lainnya. Aplikasi DP telah terbukti baik pada pengelolaan persediaan,  jaringan, penjadwalan kerja untuk karyawan, pengendalian produksi, perencanaan penjualan dan bidang lain-lain. Berbeda dengan linear programming, metode Simplex tidak dapat diterapkan di sini. Formulasi model dilakukan dengan unik sesuai dengan persoalannya. Ada beberapa konsep dasar dalam Program Dinamik diantaranya :

a) Dekomposisi

Persoalan DP dapat dipecah-pecah menjadi sub-persoalan atau tahapan (stage) yang lebih kecil dan berurutan. Setiap tahap disebut juga sebagai titik keputusan. Setiap keputusan yang dibuat pada suatu tahap akan mempengaruhi keputusan-keputusan pada tahap berikutnya. b) Status

Status adalah kondisi awal (Sn) dan kondisi akhir (Sn-1) pada setiap tahap, dimana pada tahap tersebut keputusan dibuat (Dn). Status akhir pada sebuah tahap tergantung kepada status awal dan keputusan yang dibuat pada tahap yang bersangkutan. Status akhir pada suatu tahap merupakan input bagi tahap berikutnya.

c) Variabel Keputusan dan Hasil

Keputusan yang dibuat pada setiap tahap (Dn) merupakan keputusan yang berorientasi kepadareturnyang diakibatkannya (Rn|Dn), yaitu tingkat maksimal atau minimal.

d) Fungsi Transisi

Fungsi transisi menjelaskan secara pasti bagaimana tahap-tahap saling berhubungan. Fungsi ini berbentuk fungsi hubungan antar status pada setiap tahap yang beurutan. Fungsi transisi secara umum berbentuk :

(3)

Dimana Sn-1 = status pada tahap n-1, atau status akhir pada tahap-n. Sn adalah status awal pada tahap-n. Komponen pada setiap tahap dapat digambarkan sebagai berikut :

e) Optimasi Tahap

Optimasi tahap dalam DP adalah menentukan keputusan optimal pada setiap tahap dari berbagai kemungkinan nilai status inputnya. Fungsi umum dari keputusan optimal adalah : fn(Sn,Dn)=returnpada tahap-n dari nilai status input. Sn, dan keputusan, Dn.

fn*(Sn) = returnoptimal pada tahap-n dari nilai input status, Sn. f) Fungsi Rekursif 

Fungsi rekursif biasanya digunakan pada berbagai program komputer, di mana nilai sebuah variabel pada fungsi itu merupakan nilai kumulatif dari nilai variable tersebut pada tahap sebelumnya. Pada DP, fungsi umum dituliskan sebagai :

fn(Sn,Dn) = Rn + fn-1*(Sn-1,Dn-1)

Prosedur optimasi dawali dari tahap akhir menuju tahap awal (backward ). Karakteristik  programa dinamis adalah :

1. Persoalan dapat dipisahkan menjadi beberapa tahap (stages), di mana setiap tahap membutuhkan keputusan kebijakan yang standard dan saling berhubungan.

2. Setiap tahap memiliki sejumlah status (state). Secara umum, sekumpulan status ini merupakan berbagai kemungkinan kondisi yang timbul dari sistim persoalannya. Status ini memberikan informasi yang dibutuhkan setiap keputusan dan dampaknya pada tahap berikutnya. Jumlah status pada setiap tahap bisa definit atau infinit.

3. Setiap keputusan kebijakan yang dibuat pada suatu tahap, status pada tahap tersebut ditransformasi ke dalam status yang berkaitan pada tahap berikutnya. Hubungan antar status pada tahap yang berurutan bisa bersifat deterministik atau probabilistik. Pada sebuah persoalan dengan n-tahap, ada dua input, yaitu : (1) statepada tahap-n (Sn) dan decision variable (Xn). Sedang outputnya adalah : (1) return atau akibat

(4)

dari setiap Xn yang dipilih, fn(s,Xn); dan (2) status baru yang menjadi input pada tahap berikutnya (Sn-1). Hubungan antara Xn dan fn(s,Xn) ditentukan oleh return  function. Sedang hubungan antar status pada tahap tertentu ditentukan olehtransition  function.

4. Solusi pada programa dinamis berprinsip kepada optimalitas yang dikembangkan oleh Bellman1 : An optimal policy must have the property  that, regardless of the decision to enter a particular state, the remaining decisions must consitute an optimal policy for leaving that state.

5. Keputusan pada tahap berikutnya bersifat independen terhadap keputusan sebelumnya. Untuk menyelesaikan persoalan programa dinamis, dimulai dari solusi awal pada suatu tahap, dan secara berurutan menuju tahap berikutnya dengan proses yang terbalik (backward  induction process).

6. Solusi optimal yang dihasilkan pada setiap tahap berprinsip kepada hubungan dalam bentuk fungsi rekursif (recursion relationship). Secara umum bentuk fungsi rekursif adalah :

f n*(Sn) = max/min {f n(Sn, Xn)}.

Di mana f n*(Sn) = adalah hasil optimal dari keputusan pada tahap-n.

B PERMASAHALAN

Seorang ahli statistika muda percaya bahwa ia telah mengembangkan suatu sistem agar dapat memenangkan salah satu permainan terkenal di Las Vegas. Rekan  –  rekannya tidak 

percaya bahwa sistem tersebut dapat berhasil sehingga mereka bertaruh dengannya jika ia mulai dengan 3 keping taruhan, ia tidak akan mendapatkan sekurang-kurangnya 5 keping setelah 3 kali permainan. Setiap kali permainan memerlukan taruhan sejumlah keeping yang diambil dari keping yang tersedia dan menang atau kalah setara dengan mendapatkan atau kehilangan

(5)

sejumlah keping tersebut. Ahli statistika itu yakin bahwa sistem yang dibuatnya akan memberi kemungkinan

kemenangan dalam satu kali permainan tersebut

Asumsikan bahwa keyakinan ahli statistika tersebut benar, dan sekarang kita menggunakan pemrograman dinamik untuk menentukan kebijakan yang optimal mengenai  jumlah keping yang dipertaruhkan pada masing-masing permainan (ada tiga permainan).

Keputusan pada masing-masing permainan harus memperhatikan hasil permainan sebelumnya. Tujuannya ialah memeaksimalkan probabilitas kemenangan taruhan ahli statistika tersebut dengan rekannya.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

Perumusan

Perumusan pemrograman dinamik untuk masalah ini adalah Tahap n = permainan ke-n (n=1,2,3)

= jumlah keping yang dipertaruhkan pada tahap n State

= jumlah keping yang tersedia untuk memeulai tahap n

Definisi state ini dipilih karena dapat menyediakan informasi mengenai situasi sekarang yang diperlukan untuk membuat keputusan optimal tentang banyaknya keping yang harus dipertaruhkan kemudian.

Oleh karena tujuannya ialah memaksimalkan probabilitas ahli statistika tersebut akan menang dalam taruhannya, fungsi tujuan yang harus dimaksimalkan pada setiap tahap adalah probabilitas penyelesaian ketiga permainan tersebut dengan sekurang  –  kurangnya 5 keping. (Catat bahwa nilai akhir lebih dari 5 keping berarti sama dengan tepat 5 keping, karena taruhan sama-sama dimenangkan) dengan demikian:

 





= probabilitas menyelesaikan ketiga permainan dengan sekurang-kurangnya 5 chip, jika ahli statistic berada pada state

di tahapn membuat keputusan

dan membuat keputusan optimal pada tahap-tahap selanjutnya.

 



=





 





Ekspresi untuk fungsi

 





haruslah mencerminkan kenyataan masih terdapat kemungkinan untuk mengakumulasikan 5 keping meskipun ahli statistik tersebut kalah pada satu tahap permainan. Jika ia kalah pada suatu tahap maka state pada tahap selanjutnya menjadi

 

dan probabilitas ia dapat mengakhiri permainan dengan sekurang-kurangnya 5 keping adalah

 



=



 

). Jika ia menang pada suatu tahap maka state berikutnya akan menjadi

 

, dan probabilitas yang bersangkutan adalah

 





 

. Oleh karena probabilitas kemenangan permainan diasumsikan



maka

 





 





 







 

(7)

Jadi ,tidak terdapat kontribusi yang langsung mempengaruhi fungsi tujuan dari tahap nselain pengaruh menjadi apa state selanjutnya.

Hubungan dasar ini terdapat dalam gambar

Lantas hubungan reskursif untuk masalah ini adalah :

 





  



{ 





 

   





 

}

untuk n= 1,2,3, dengan

 



yang sudah di definisikan di atas. Prosedur Penyelesaian

Hubungan rekursif tersebut akan membawa pada hasil perhitungan berikut n=3

 





0 0 -1 0 -2 0 -3

2(atau lebih) 4

1(atau lebih) ≥5 1 0(atau

 

) n=2

 





 

 





 

 

 





 

0 1 2 3 4

 





0 0 0 -1 0 0 0 -2 0







1,2 3



0,2,3 4









1 ≥5 1 1 0

(8)

n=1



 



   



 

   



 



0 1 2 3

 





3









1

Kebijakan ini akan memberikan ahli statistika tersebut probabilitas kemenangan sebesar





saat taruhan dengan rekanya

(9)

BAB III

KESIMPULAN

Kebijakan optimalnya adalah

Jika menang



=0 Jika menang ,



= 1



 

Jika kalah



= 2 atau 3

Jika kalah,



= a atau 2 Jika Menang,



= 2 atau 3(



=1) 1,2,3,atau 4(



=2) Jika kalah , taruhan kalah

Referensi

Dokumen terkait

harga gabah adalah model hybrid ARIMA (0,1,[12]) BP dengan struktur jaringan 5-14-1 dengan transformasi mean-standar deviasi pada preprocessing dan fungsi aktivasi

Triwulan I-2015 Tumbuh 0,47 persen (y-on-y) Perkembangan industri pengolahan (manufacturing industry) Triwulan I- 2015 terhadap triwulan sebelumnya ( q-to-q ) secara

Dari beberapa ketentuan terkait dengan mekanisme dalam pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, maka terlihat bahwa mekanisme pengisian jabatan Gubernur

Adapun penegasan operasional dari dari skripsi yang judul “Pengembangan Pembelajaran dalam Meningkatkan Kualitas Santri Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari

berlangsungnya sebuah usaha, terkadang sulit menemukan lokasi yang strategis. Proposal yang diterima oleh Kopertis Wilayah X berjumlah 10 proposal diantaranya 1

Hasil penelitian adalah produk berpotensi menjadi produk unggulan UMKM sektor industri agro Kabupaten Bogor, yaitu minuman sari pala.. Implikasi penelitian ini adalah (1) menetapkan

79 No.11 Tahun 2010 yang mengatur obyek penertiban tanah terlantar, maka tanah Hak Milik dan Hak Guna Bangunan yang berbentuk Badan Hukum atau yang dimiliki oleh perusahaan

Untuk itu, diperlukan penelitian mengenai respons pemberian pakan buatan pada larva cobia (Rachycentron canadum) pada umur yang berbeda untuk mendapatkan informasi mengenai