• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ortogonalitas-P di Ruang Norm-2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ortogonalitas-P di Ruang Norm-2"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Muh. Nur

Abstrak

Pada tulisan ini, akan dipelajari ortogonalitas di ruang hasil kali dalam dan ortogonalitas-P di ruang norm- . Setelah itu, menunjukkan bahwa ortogonalitas-P hanya memenuhi empat sifat yaitu nondegenerasi, simetri, kontinuitas, dan resolvabilitas. Terakhir, ditunjukkan bahwa ruang norm- merupakan ruang hasil kali dalam- jika ortogonalitas-P memenuhi sifat homogenitas.

Kata kunci: Ruang norm- , ruang hasil kali dalam- , ortogonalitas-P. Abstract

In this article, we will study an ortogonality in an inner product and a P-orthogonality in a -normed space. We then show that every the P-orthogonality only satisfy the four properties of nondegeneracy, symmetry, continuity, and resolvability. Finally, it is shown that the -normed space is the -inner product if P-orthogonality satisfying property of homogenity.

Keywords: -Normed space, -inner product space, P-orthogonality.

1.

Pendahuluan

Salah satu konsep penting di ruang vektor adalah ortogonalitas antara dua vektor. Sisi penting dari ortogonalitas ini dapat dilihat dari kaitannya dengan konsep proyeksi,ortonormalitas serta aproksimasi di ruang vektor. Di ruang hasilkali dalam ( 〈 〉) dua vektor dan dikatakan ortogonal, ditulis jika dan hanya jika 〈 〉 Beberapa sifat dasar ortogonalitas di ruang hasil kali dalam ( 〈 〉) adalah:

1. Nondegenerasi, jika maka . 2. Simetri, jika maka .

3. Homogenitas, Jika maka untuk setiap skalar. 4. Aditif kanan, jika dan maka .

5. Resolvabilitas, Untuk setiap terdapat skalar sedemikian sehingga ( ).

6. Kontinuitas, Jika (dalam norm) dan untuk setiap maka . Telah diketahui bahwa pada suatu ruang norm ( ‖ ‖) dikenal konsep ortogonalitas antara dua buah vektor. Diantaranya yang cukup terkenal yang adalah sebagai berikut:

a. Ortogonalitas-P (Phytagorean): 

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

(2)

jika dan hanya jika ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖

b. Ortogonalitas-I (Isoceles):

jika dan hanya jika ‖ ‖ ‖ ‖

c. Ortogonalitas-BJ (Birkhoff-James):

jika dan hanya jika ‖ ‖ ‖ ‖ untuk setiap .

Catat bahwa di ruang hasilkali dalam, P , I dan ortogonalitas-BJ ekuivalen dengan ortogonalitas biasa (lebih jauh lihat [3]). Adapun dalam ruang norm ketiga ortogonalitas di atas secara umum tidak ekuivalen di samping juga tidak semua sifat-sifat ortogonalitas pada ruang hasil kali dalam dipenuhi oleh ketiga ortogonalitas diatas. Untuk ortogonalitas-P hanya memenuhi sifat nondegenerasi, simetri, kontinuitas, dan resolvabilitas pada ruang hasil kali dalam, lihat [3,5]. Adapun sifat homogenitas dan aditif kanan diperlihatkan dari contoh berikut ini:

Contoh 1.

Ortogonalitas-P tidak memenuhi sifat homogenitas dan aditif kanan. Di , ambil ( )

dan ( ), maka tetapi tidak ortogonal-P ke .

Dalam tulisan ini kita pertama memperkenalkan konsep ruang norm- , ruang hasil kali dalam- serta membahas beberapa ortogonalitas dalam ruang norm- . Setelah itu dikhususkan dibahas mengenai ortogonalitas-P beserta sifat-sifat yang berlaku didalamnya. Terakhir dibahas mngenai sifat homogenitas di ruang norm-2 sehingga menghasilkan ruang hasil kali dalam-2.

2.

Pembahasan

2.1

Ruang Norm-

dan Ruang Hasil Kali

Dalam-Misalkan adalah ruang vektor real berdimensi dimana . Suatu fungsi bernilai real yang didefinisikan sebagai suatu pemetaan ‖ ‖ , sehingga untuk setiap

memenuhi sifat dibawah ini:

1. ‖ ‖ 0 jika dan hanya jika bergantung linear; 2. ‖ ‖ ‖ ‖ ;

3. ‖ ‖ | |‖ ‖ untuk setiap ;

4. ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖, disebut sebagai norm- di . Pasangan ( ‖ ‖) disebut suatu ruang norm- .

Sebagai contoh adalah ruang vektor real berdimensi dimana . Definisikan fungsi ‖ ‖ di sebagai berikut:

‖ ‖ [ (〈 〉 〈 〉

〈 〉 〈 〉)] (1)

merupakan norm- pada dan disebut norm- standar (lihat [6]). Secara geometris, diketahui bahwa ‖ ‖ 〈 〉 merupakan panjang vektor . Sedangkan pada Persamaan (1) diperoleh

‖ ‖ *‖ ‖ ‖ ‖ 〈 〉 + yang mempresentasikan luas jajaran genjang yang direntang oleh dan di . Dengan menggunakan sifat 1-4 dari definisi norm- diatas serta

(3)

‖ ‖ ‖ ( ) ‖ ( )

maka perhatikan proposisi berikut. Proposisi 1.

Jika ( ‖ ‖) adalah ruang norm- maka 1. ‖ ‖ untuk setiap

2. ‖ ‖ ‖ ‖ untuk setiap dan .

Pada konsep ortogonalitas di ruang norm terinspirasi di ruang hasil kali dalam. Begitu juga konsep atau notasi ortogonalitas di ruang norm- tidak terlepas dari ruang hasil kali

dalam-. Suatu ruang hasil kali dalam-2 merupakan ruang vektor real yang dilengkapi dengan suatu hasil kali dalam-2 ⟨ | ⟩ dimana memenuhi sifat dibawah ini:

1. ⟨ | ⟩ , ⟨ | ⟩ jika dan hanya jika bergantung linear untuk setiap

;

2. ⟨ | ⟩ ⟨ | ⟩ untuk setiap ; 3. ⟨ | ⟩ ⟨ | ⟩ untuk setiap

4. ⟨ | ⟩ ⟨ | ⟩ untuk setiap dan ; 5. ⟨ | ⟩ ⟨ | ⟩ ⟨ | ⟩ untuk setiap .

Sebagai contoh adalah ruang vektor real berdimensi dimana . Definisikan fungsi ⟨ | ⟩ di sebagai berikut:

⟨ | ⟩ (〈 〉 〈 〉

〈 〉 〈 〉) (3)

merupakan hasil kali dalam- pada dan disebut hasil kali dalam- standar. Adapun hubungan antara ruang norm- dan ruang hasil kali dalam- adalah sebagai berikut.

Proposisi 2.

Jika suatu norm- diperoleh dari hasil kali dalam- untuk setiap berlaku hukum jajaran genjang, yakni ‖ ‖ ‖ ‖ (‖ ‖ ‖ ‖ ).

Bukti:

Diketahui bahwa ‖ ‖ ⟨ | ⟩ dan ‖ ‖ ⟨ | ⟩.

Dengan menjumlahkan dan menggunakan sifat-sifat hasil kali dalam- diperoleh kesamaan yang diinginkan. �

Untuk lebih jauh mengetahui tentang ruang norm- dan ruang hasil kali dalam- lihat [1,2,6].

2.2

Ortogonalitas di Ruang

Norm-Sebagaimana halnya diruang norm, di ruang norm- juga dikenal berbagai rumusan ortogonalitas antara dua buah vektor. Adapun beberapa ortogonalitas pada ruang norm- yang dirumuskan oleh Khan dan Siddiqui sebagai berikut:

jika dan hanya jika ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ untuk setiap jika dan hanya jika ‖ ‖ ‖ ‖ untuk setiap

(4)

jika dan hanya jika ‖ ‖ ‖ ‖ untuk setiap

Kemudian Gunawan dkk. (lihat [4]) memperbaiki kekurangan yang dirumuskan oleh Khan dan Siddiqui sebagai berikut:

jika dan hanya jika terdapat subruang dengan ( ) sehingga

‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ untuk setiap

jika dan hanya jika terdapat subruang dengan ( ) sehingga

‖ ‖ ‖ ‖ untuk setiap

jika dan hanya jika terdapat subruang dengan ( ) sehingga

‖ ‖ ‖ ‖ untuk setiap

2.3

Ortogonalitas-P di Ruang

Norm-Sesuai dengan definisi yang dirumuskan oleh Gunawan dkk. [4], ortogonalitas-P didefinisikan sebagai berikut.

Definisi 1.

Misalkan ( ‖ ‖) adalah ruang norm- . Untuk setiap , dikatakan ortogonalitas-P ke

( ) jika dan hanya jika terdapat subruang dengan ( ) sedemikian sehingga ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ untuk setiap .

Di dalam kasus standar, teorema berikut menjamin definisi di atas ternyata ekuivalen dengan definisi ortogonalitas di ruang hasil kali dalam.

Teorema 1. (Ekuivalensi Ortogonalitas-P).

Pada ruang hasil kali dalam- standar, ortogonal-P ke- jika dan hanya jika 〈 〉 atau

. Bukti:

Diketahui ortogonal-P ke- artinya ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ sehingga diperoleh |〈 〉 〈 〉 〈 〉 〈 〉 | | 〈 〉 〈 〉 〈 〉 〈 〉| | 〈 〉 〈 〉 〈 〉 〈 〉| ( )

Akibatnya diperoleh 2〈 〉 = 0 dengan kata lain 〈 〉 = 0. Sebaliknya misalkan 〈 〉 = 0. Pilih =span * + atau span * + sehingga ⟨ | ⟩ untuk setiap . Karena ⟨ | ⟩

,‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ - akibatnya ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ =0. Jadi ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖

Sedangkan sifat-sifat dasar ortogonalitas-P di ruang norm- mempunyai sifat-sifat yang sama dengan ortogonalitas-P di ruang norm dengan beberapa tambahan seperti yang disebutkan dalam Gunawan [4].

(5)

Proposisi3.

Ortogonalitas-P di ruang norm- memenuhi sifat non-degenerasi, simetri dan kontinuitas.

Bukti:

Misalkan maka terdapat sebuah subruang dari dengan ( ) sehingga

‖ ‖ untuk setiap . Andaikan , karena dim maka dapat dipilih

sedemikian sehingga * + bebas linear. Akibatnya ‖ ‖ sehingga kontradiksi dengan hipotesis. Jadi . Untuk sifat simetrinya tinggal menggunakan sifat ke dua dari norm- . Sedangkan untuk sifat membuktikan sifat kontinuitas, misalkan konvergen ke dan konvergen ke dalam norm- dan untuk setiap . Karena norm- merupakan pemetaan kontinu sehingga dengan menggunakan sifat norm- diperoleh

‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ . ( )

Teorema 2. (Sifat Resolvabilitas)

Misalkan ( ‖ ‖) adalah ruang norm- dan subruang dengan ( ) . Jika

maka terdapat skalar sedemikian sehingga untuk setiap berlaku

‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ( ) ‖ (6) Bukti:

Definisikan fungsi bernilai real yakni

( ) ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ( ) ‖ . (7)

Dengan menggunakan kesamaan ( ) , Persamaan (7) menjadi ( ) ‖ ‖ ( ) (‖ ‖ ) ‖( ) ‖ (8)

Sehingga diperoleh ( ) ‖ ‖ 0 ‖ ‖ . / ‖ ‖1. Jadi ( ) bernilai positif jika nilai cukup besar. Selanjutnya definisikan fungsi

( ) ‖ ‖ ‖ ‖ ‖( ) ‖ . (9)

Dengan cara yg sama dan menggunakan kesamaan ( ) , diperoleh

( ) ‖ ‖ ( ) (‖ ‖ ) ‖( ) ‖ (10)

Sehingga diperoleh ( ) ‖ ‖ ‖ ‖ . / ‖ ‖‖ ‖ ‖ ‖ 0 . / ‖ ‖ . / ‖ ‖ 1 ‖ ‖ 0 ‖ ‖ . / ‖ ‖1. (11)

Jadi ( ) bernilai negatif jika nilai cukup besar. Karena ( ) kontinu maka terdapat nilai

sedemikian sehingga ( ) . Dengan kata lain ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ( ) ‖ untuk suatu nilai

(6)

Akibat 5.

Misalkan ( ‖ ‖) adalah ruang norm- dan subruang dengan ( ) . Jika

maka terdapat skalar sedemikian sehingga untuk setiap berlaku

‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ( ) ‖ (12) Dengan menggunakan sifat pada ortogonalitas-P dalam ruang norm- di atas diperoleh teorema berikut ini

Teorema 6.

Misalkan ( ‖ ‖) merupakan ruang norm- Jika ortogonalitas-P memenuhi sifat homogenitas di ruang norm- maka ( ⟨ | ⟩) merupakan ruang hasil kali dalam- .

Bukti:

Berdasarkan Proposisi 2, tinggal ditunjukkan ‖ ‖ ‖ ‖ (‖ ‖ ‖ ‖ ). Berdasarkan Teorema 6 diatas diperoleh Jika maka terdapat skalar sedemikian sehingga untuk setiap berlaku ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ( ) ‖ . Misalkan sifat homogenitas terpenuhi yaitu dengan sehingga diperoleh

(– ) ‖ ‖ ‖ ‖ ‖(– ) ( ) ‖ ‖ ‖ (13) Dengan cara yang sama diperoleh (– ) ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ . Dengan menjumlahkan kedua persamaan diatas diperoleh ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ( )‖ ‖ . Akibatnya dengan menggunakan sifat homogenitas yaitu

diperoleh ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ .

3.

Kesimpulan

Konsep ortogonalitas-P dalam ruang norm ( ‖ ‖) hanya memenuhi beberapa sifat dasar ortogonalitas di ruang hasil kali dalam yaitu sifat nondegenerasi, simetri, kontinuitas, dan resolvabilitas . Begitu juga, pada ruang norm- juga telah dibuktikan bahwa keempat sifat ortogonalitas di ruang hasil kali dalam dipenuhi. Misalkan sifat homogenitas dipenuhi dalam ortoganiltas-P dalam ruang norm- sehingga ruang vektornya yang dilengkapi dengan hasil kali dalam- merupakan ruang hasil kali dalam- .

Daftar Pustaka

[1] Diminnie C., Gähler S. dan White A., 1973. 2-inner Product Spaces. Demonstratio. Math., 6, 525-536.

[2] Gunawan H. dan Mashadi M., 2001. On Finite-dimensional 2-Normed Spaces. Soochow. J. Math. Sci., 27, 321-329.

[3] Gunawan H., Nursupiamin, Kikianty E., 2005. Beberapa Konsep Ortogonalitas di Ruang Norm, Program Riset ITB.

(7)

[4] Gunawan H.

et al., 2006.

Orthogonality in 2-Normed Spaces Revisited. Univ.

Beograd. Publ. Elektrotehn. Fak Ser. Mat.17.

[5] James R.C., 1945. Orthogonality in Normed Linear Spaces. Duke Math. J.

[6] Muh Nur., 2011. Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-

Standar. Program Tesis

ITB.

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan transaksi hibah langsung dalam bentuk uang dan belanja yang bersumber dari hibah langsung pada satuan kerja dimulai dari proses pengajuan permohonan nomor register

Dengan perencanaan yang hati-hati, maka audit kinerja dapat dilakukan untuk perusahaan publik tidak sekedar untuk kepentingan internal perusahaan tapi yang jauh

Pertimbangan lain adalah adanya relevansi dengan rencana program pemerintah (Departemen Sosial) serta dinas terkait lainnya di Pemerintahan Kota Cimahi untuk memberdayakan

(3) Pihak lain dalam melakukan usaha pemanfaatan sumber daya alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib bekerjasama dengan badan usaha milik masyarakat Hukum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara frekuensi senam aerobik dan asupan kolesterol terhadap kadar kolesterol darah wanita usia subur di

Event Forum Apoteker Indonesia 2014 yang diselenggarakan oleh PT. Bimatama Inter Kreasi terlaksana dengan cukup sukses. Ditinjau dari segi peserta atau participants dari event

Srbija, Crna Gora, Bugarska i Grčka, koje je zahvatio proces industrijalizacije i razvitka kapitalističkog gospodarstva, također su imale svoje ekspanzionističke zahtjeve koje je

Autor smatra kako proces europske integracije ne možemo promatrati izolirano od strateškog američkog projekta uspostave novog međunarodnog gospodarskog i političkog poretka