• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Mutu Peserta Didik Di Wilayah Kerja UPT PPD Kecamatan Sebuku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Mutu Peserta Didik Di Wilayah Kerja UPT PPD Kecamatan Sebuku"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)43689.pdf. TliGAS'i\KHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM) IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR KOMPETENSI GURU DALAM PENINGKAT AN MUTU PESERTA DIDIK DI WTLA YAH KERJA UPT PPD KECAMATAN SEBUKU. ......... ..... .... --. ~. UNIVERSITAS TERBUKA. TAPM diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister llmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik. Disusun Oleh : FIKTOR FELIPliS MBA TU NIM. 500897654. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA 2018. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(2) 43689.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK. PERNYATAAN. TAPM yang beljudul Implementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Mutu Peserta Didik di Wilayab Kelja UPT PPD SD Kecamatan Sebuku adalab basil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telab saya nyatakan dengan benar, apabila di kemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia. menerima sanksi akademik.. Jakarta, .................................... .. ~W 564C6AEF988331744. •. Yang Menyatakan p. w........xoR LIPUS MBATU NIM. 500897654. v Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(3) 43689.pdf. ABSTRACT IMPLEMENTATION OF STANDARD POLICY OF TEACHERS COMPETENCE IN IMPROVING THE QUALITY OF LEARNER IN THE WORKING AREA OF THE TECHNICAL IMPLEMENTER UNIT OF THE BASIC EDUCATION MANAGEMENT OF THE SUB-DISTRICT SEBUKU Fiktor Felipus Mbatu Nunukan, fiktonnbatu ll(d)gmail.com. The implementation of standard policy of teachers competence in improving the quality of learner in the working area of the Technical Implementer Unit of the basic education management of the sub-district Sebuku is not optimum because constraint by communication and resources factors grounded on Edward III theory. This research aims to provide and overview, analyze the implementation of standard polity of teachers competence in improving the quality of learner in the working area of the UPT of the basic education management of the sub-district Sebuku., and analyze the inhibiting factors in the implementation ofstandard policy. of teacher competence in improving the quality of learner in the working area of the UPT of the basic education management of the sub-district Sebuku. This research uses descriptive qualitative approach. Subjects in this research are the Chief of UPT Manager Base EducaJion Sub-district Sebuku, principals, and Teachers In The UPT Manager Base Education Subdistrict Sebuku. The object of this research is the implementation of policies to improve the competencies of teachers. The data collections obtained through documentation and interviews. As for the technique of data analysis involve data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this research indicate that in the early stages of the teacher competences enhancements policy implementation in UPT Manager Bave Education Sub-district Sebuku, was start to do forum discussions involving all employes UPT Manager Base Education Sub-district Sebuku, principals, and the forum committee. The result of forum discussion were the programs that will run in one semester, responsible personnel, and the preparation offacilities and infrastructure. the teacher competences enhancements policy implementation embodied in the following programs: workshops, working groups of teachers (KKG ), coaching, spiritual nourishment, computer courses, and scholarships. The Factors that afficting the teacher competences enhancements policy implementation in UPT Sub-district Sebuku, are two support and obstacle factors such as: a) Supporting factors in the teacher competences enhancements policy implementation are: UPT Manager Base Education Subdistrict Sebuku role as technical implementers who have full responsibility for each activity. Good communication between the teacher and the UPT Manager Base Education Sub-district Sebuku. And the positive response from teachers to the number of activities to increase the competence also support successful implementation, and b) Obstacles in the teacher competences enhancements policy implementation are: teachers did not mastered !CT. teachers is distances to schools, teachers has low interest in activities that use the personal cost. Keyword'i: policy implementation, teacher competence standart, quality of learner. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(4) 43689.pdf. ABSTRAK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STANDAR KOMPETENSI GURU DALAM PENINGKATAN MUTU PESERTA DIDIK DI WILA Y All KERJA UPT PPD KECAMATAN SEBUKU Fiktor Felipos Mbatu Nunukan, fiktormbatu 11 @gmail.com. Implementasi kebijakan standar kompetensi guru dalam peningkatan mutu peserta didik di wilayah keija UPT PPD Kecamatan Sebuku belum optimal karena terkendala oleh faktor komunikasi dan sumber daya berdasarkan teori Edward III. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran, menganalisis implementasi kebijkan standar kompetensi guru dalam peningkatan motu peserta didik wilayah kerja UPT-PPD di Kecamatan Sebuku dan menganalisis faktor-faktor penghambat dalam pengimplementasian kebijakan standar kompetensi guru dalam peningkatan motu peserta didik di wilayah keija UPT-PPD di Kecamatan Sebuku. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala UPT PPD Kecamatan Sebuku, Kepala Sekolah, dan Guru di wilayah kerja UPT-PPD di Kecamatan Sebuku, Komite Sekolah. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan kebijakan standar kompetensi guru. Pengumpulan data dilaksanakan melalui dokumentasi dan wawancara. Adapun teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. HasH dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan standar kompetensi guru di UPT PPD Kecamatan Sebuku, dilakukan molai dengan dilakukannya musyawarah yang melibatkan seluruh pegawai UPT, kepala sekolah, dan komite sekolah. Musyawarah menghasilkan program yang akan dijalankan dalam satu semester, personil yang bertanggung jawab, dan persiapan sarana dan prasarana. Pelaksanaan lmplementasi kebijakan kompetensi guru terwujud dalam bentuk program-program sebagai berikut : workshop, kelompok kerja guru (KKG), pembinaan, kegiatan sosial, pelatihan komputer, dan studi mandiri. Faktor yang mempengarnhi implementasi kebijakan peningkatan kompetensi guru di UPT PPD Kecarnatan Sebuku, ada dua yaitu faktor pendukung dan penghambat a) Faktor Pendukung dalam implementasi kebijakan peningkatan kompetensi guru ini yaitu : peran Kepala UPT yang bertanggung jawab penuh dalarn setiap kegiatan. Selain itu komunikasi yang baik antara guru dan pihak UPT, dan respon positif dari guru terhadap beberapa kegiatan peningkatan kompetensi juga mendukung kesuksesan implementasi, dan b) Faktor Penghambat dalarn implementasi kebijakan peningkatan kompetensi guru ini yaitu : Kurang komunikasi karena kondisi geografis yang sulit, kurang menguasai TJK, Jauhnya jarak tempuh guru ke sekolah, rendabnya minat guru dalarn kegiatan yang menggunakan biaya pribadi.. Kata kunci: Imp1ementasi Kebijakan, Kompetensi Guru, Mutu Pendidikan. ii Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(5) 43689.pdf. PERSETUJUAN TAPM. Judul TAPM. lmplementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru Dalarn Peningkatan Mutu Peserta Didik di Wilayah Kerja UPT PPD Kecamatan Sebuku. Penyusun TAPM. Fiktor Felipus Mbatu. NIM. 500897654. Program Studi. Magister Administrasi Publik. Hariffanggal. Sabtu /21 Juli 2018. Menyetujui :. Pembimbing II,. Pem imb. ~ Dr. Mustainah M., M.Si NIP,l96308311988032001. Mengetahui,. Dr. Darmaoto, M.Ed NIP, 19591027 198603 I 003. iii. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. I,.

(6) 43689.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK. PENGESAHAN Nama. : Fiktor Felipus Mbatu. NIM. : 500897654. Program Studi : Magister Administrasi Publik Judul TAPM. : Implementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru Dalam. Peningkatan Mutu Peserta Didik di Wilayah Kerja UPT PPD Kecamatan Sebuku Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Terbuka. pada: Hari/Tanggal. Sabtu/21 Juli2018. Waktu. 09.30- I 0.45. Dan telah dinyatakan LULUS. PANITIA PENGUJI TAPM Ketua Komisi Penguji Nama : Dr. Darmanto, M. Ed.. ··~·. Penguji Ahli Nama: Prof. Dr. Azhar Kasim, M.P.A.. Pembimbing I Nama : Dr. Sofjan Aripin, M. Si. Pembimbing II Nama: Dr. Mustainah M., M.Si. IV. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(7) 43689.pdf. KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan limpahan menyelesaikan. tesis ini. dengan. rahmat dan. karunia-Nya,. penulis dapat. judul " Implementasi Kebijakan Standar. Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Mutu Peserta Didik Di Wilayah Kerja UPT-PPD Kecamatan Sebuku ". untuk. memenuhi. Tugas Akhir Program. Magister dengan tepat waktu dan tanpa halangan suatu apapun. Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalarn bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal, atau dapat dikatakan bahwa guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Orang yang terdidik dan terlatih yang dimaksud bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi. juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik di dalam kegiatan. belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru yang profesional. Landasan-1andasan kependidikan yang berhubungan dengan standar kompetensi profesional guru menyangkut banyak aspek, tesis ini, penulis. oleh sebab itu dalam. memberikan gambaran tentang implementasi kebijkan standar. kompetensi guru dalam peningkatan mutu peserta didik wilayah ketja UPT-PPD di. Kecamatan Sebuku, serta menganalisis faktor-faktor pendukung dan. penghambat dalam pengimplementasian kebijakan standar kompetensi guru.. xii. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(8) 43689.pdf. Penulis. menyadari. bahwa hanya dengan. bantuan sejumlah. pihak.,. penulis dapat menyelesaikan proposal ini, mak.a pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:. I. Prof. Djat Drojat, M.Bus, Ph.D, Rektor Universitas Terbuka 2. Prof. Daryono, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka. 3. Dr. Sofjan Aripin, M. Si selaku dosen pembimbing I dan pengampu mata knliah Studi Mandiri 4. Dr. Mustainah M., M.Si selaku dosen pembimbing II. 5. Keluarga tercinta dan ternan mahasiswa serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari juga bahwa tesis ini masih mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan segala saran dan kritik yang konstruktif dan inspiratif dari semua pihak sehingga dapat menarnbah wawasan dan sebagai evaluasi diri guna penyempumaan tesis ini.. Nunukan,. Februari 2018. Hormat Penulis,. Penulis. xiii. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(9) 43689.pdf. RIWAYAT HIDUP. Nama. : Fiktor Felipus Mbatu. NIM. : 500897654. Program Studi. : Magister Administrasi Publik. Tempatffanggal Lahir : Oelkuku /27 Februari 1972 Riwayat Pendidikan. : Lulus SO lnpres Lili di Kupang pada tahun 1985 Lulus SMP Negeri Fatuleu di Kupang pada tahun 1988 Lulus SMEA Negeri di Kupang pada tahun 1991 Lui us S 1 Universitas Nusa Cendana di Kupang pada tahun 1997. Riwayat Pekerjaan. : Tahun 1999 s/d 2004 sebagai guru di SMA Kristen Terpadu Krayan. Tahun 2004 s/d 2006 sebagai guru di SMP Negeri 4 Binuang Tahun 2007 s/d 2010 sebagai guru di SMP Negeri 3 Sebuku Tahun 2010 sld 2012 sebagai Kepala SMPNegeri 5 Sebuku Tahun 2012 sld sekarang sebagai Kepala SMP Negeri 2 Sebuku. , 2 Juli 2018. VI. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(10) 43689.pdf. DAFTAR lSI. Halaman ABSTRACT .................................................................................................... . ABSTRAK. ..................................................................................................... LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... RIWAYATHIDUP ............................................................................................ ii m 1v. v vi. DAFTAR lSI ····································································································· VII DAFTAR BAGAN............................................................................................ IX DAFTAR TABEL .............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... XI KATA PENGANTAR ....................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................. ... .................. .................................... I B. Rumusan Masalah ................................................................................... 13. C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 13 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 14. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori ............................................................................................ 16 I. Implementasi kebijakan ............ ........... ....... ...................................... I 6 2. Standar Kompetensi Guru ................................................................. 30 3. Peranan Guru .............................. ........... ............................................ 3 7 4. Mutu Pendidikan ............................................................................... 42 B. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 44 C. Kerangka Berpikir .......................................... ........................................ 52 D. Operasional Variabel .............................................................................. 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ............................................................................ 59 B. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 65 C. Teknik Analisis Data ............................................................................... 66. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Garnbaran Obyek Penelitian .................................................................. 69 B. Hasil Dan Pembahasan .......................... ... ... ....... ............ ........................ 72. VII Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(11) 43689.pdf. I. Kebijakan Standar Kompetensi Guru ............................................ 2. lmplementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Mutu Peserta Didik di Wilayab Ketja UPT PPD Kecamatan Sebuku ........................................................................ 3. Faktor-Faktor Pendukung dao Pengbambat lmplementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru .................... ................. ........ 72. 75 97. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ..................................................................................... I 08 B. SARAN ................................................................................................ 110. DAFTARPUSTAKA. Vlll Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(12) 43689.pdf. DAFTAR BAGAN Halaman Gambar 1. Bagan Model Implementasi Kebijakan Edward III .......................... 27. Garnbar 2. Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 52. IX. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(13) 43689.pdf. DAFTAR TABEL Halaman Tabel I. T enaga Pendidik dan Kependidikan Kecamatan Sebuku...................... 4. Tabel 2. Rangkuman Hasil Penelitian Terdabulu............................................... 44 Tabel4.1 Implementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Mutu Peserta Didik berdasarkan Teori Edward III ............................ 96. X. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(14) 43689.pdf. DAFTAR LAMP!RAN Halaman. Lampiran 1. Pedoman Wawancara ................................................................... 115 Lampiran 2. Transkrip Wawancara ................................................................... 119 Lampiran 3. Foto-Foto Dokumentasi pada saat wawancara............................. 130 Lampiran 4. Data Siswa, data Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Kerja UPT PPD Kecamatan Sebuku ····-············-····-··----·-··· .......... 137. XI. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(15) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(16) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(17) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(18) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(19) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(20) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(21) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(22) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(23) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(24) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(25) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(26) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(27) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(28) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(29) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(30) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(31) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(32) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(33) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(34) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(35) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(36) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(37) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(38) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(39) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(40) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(41) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(42) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(43) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(44) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(45) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(46) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(47) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(48) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(49) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(50) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(51) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(52) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(53) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(54) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(55) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(56) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(57) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(58) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(59) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(60) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(61) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(62) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(63) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(64) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(65) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(66) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(67) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(68) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(69) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(70) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(71) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(72) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(73) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(74) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(75) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(76) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(77) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(78) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(79) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(80) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(81) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(82) 43689.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(83) 43689.pdf. BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Obyek Penelitian 1.. Profil Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pendidikan Dasar Kecamatan Sebuku. a.. Sejarab Pertumbuhan dan Perkembangan Unit Pelaksana Teknis Pengelola Pendidikan Dasar (UPT PPD) Kecamatan Sebuku.. Berdirinya UPT PPD Kecamatan Sebuku pertama kali pada tabun 2002. dengan nama UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) dengan satu wilayah kerja saja yaitu kecamatan Sebuku dengan nama pimpinan pertama adalah Bapak Drs.. Hasmuni yang mejabat dari tahun 2002 s/d. tahun 2005, diganti oleh hapak. Bunardi. S,Pd pada tahun 2006 s/d tahun 2009, diganti lagi oleh bapak Arbainsyab, S.Pd ada tahun. 2010 s/d tahun 2012, lalu diganti oleh bapak Tarmaji, S.Pd dari. tahun 2012 sampai sekarang, pada masa jabatan bapak Tarmaji, S.Pd terjadi. pernekaran wilayah Sebuku menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Sebuku dan Tulin Onsoi, namun wilayah ketja masih digabung dalam satu UPT. Kecamatan Sebuku Dalam wilayah kerja UPT PPD SD dan SMP Kecamatan Sebuku terdapat II Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD),II Sekolab Dasar terdiri dari, 10 SD Negeri (SDN) dan I SD Swasta, 3 Sekolab Menengab Pertama (SMP), I Sekolab Menengah Alas (SMA), sedangkan di kecamatan Tulin Onsoi terdapal 6 Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 8 Sekolab Dasar Negeri , 2 Sekolab Menengab Pertama (SMP) dan I Sekolab Menengab Kejuruan (SMK).. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. 69.

(84) 43689.pdf. 70. Untuk data siswa periode November 2017,jumlah siswa PAUD sebanyak 327. siswa, SD sebanyak 1.4 79 siswa dan SMP sebanyak 283 siswa untuk wilayah kecamatan Sebuku., sedangkan untuk Kecamatan Tulin Onsoi jumlah siswa PAUD sebanyak 167 siswa, SD sebanyak 1.303 siswa dan SMP sebanyak 600 siswa.. b. Visi dan Misi Visi merupakan cara pandang jauh ke depan, akan di arahkan dan akan di capai agar tetap eksis, antisipatif dan inovatif. Dalam hal ini UPT PPD Kecamatan. Sebuku berpedoman pada visi dan misi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan. Sejalan dengan Visi. Pemerintah Kabupaten Nunukan '"Terwujudnya. masyarakat Kabupaten Nunukan yang Maju, Aman, Damai, Adil, Bermoral, Demokratis, Mandiri, Sejahtera dan Berdaya Saing sebagai Beranda Terdepan Negara Kesatuan Rcpublik Indonesia'', maim Visi Dinas Pendidikan Kabupaten N unukan adalab :. " Mewujudkan Pendidikan Yang Berkualitas Dan Berkeadilan Menuju Masyarakat Yang Cerdas, Berkarakter Dan Berdaya Saing" Untuk mcwujudkan Visi Dinas Pendidikan Kabupaten NwlUk.an sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu pula untuk rnenggariskan beberapa Misi yang harus dilaksanakan oleh scluruh jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan yaitu sebagai berikut :. 1) Meningkatkan Perluasan Dan Pemerataan Memperoleh Pendidikan Yang Berkualitas Diseluruh Kabupaten Nunukan Penjelasan :. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(85) 43689.pdf. 71. Misi ini merupakan wujud dalam rangka turut mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Nunukan. Keberhasilan pada misi ini ditandai dengan : Meningkatnya angk:a kelulusan siswa, berkurangnya angka putus sekolah, Meningkatnya angka melanjutkan sekolah. 2) Meningkatkan Penyelenggaraan Pengembaogan Potensi Anak Secara Utuh. Penjelasan : Penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan dari pendidikan awal sampai pendidikan tinggi baik itu formal maupun non fonnal Keberhasilan pada misi ini ditandai dengan : Meningkatnya PAUD dan TK, Meningkatnya Angka melek huruf.. 3) Meningkatkan Akuntabilitas. Dan. Profesionalisme. Lembaga. Dan. Pengelola Pendidikan Penjelasan : Yang dimaksud dengan kualitas disini adalah tingkat kelayakan dan kepuasan. yang diperoleh oleh masyarakat dari layanan pendidikan, sedangkan profesionalisme adalah upaya pegawai Dinas Pendidikan baik tenaga pendidik. dan kependidikan memberikan pelayanan pendidikan dengan kemampuan terbaik. Keberhasilan pada misi ini ditandai dengan : Meningkatnya jumlah guru yang mempunyai standar kualifikasi mengajar, meningkatnya rasio guru terhadap murid. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(86) 43689.pdf. 72. 4) Meningkatkan Karakter Generasi Muda Dengan Membina. Dan. Mengembangkan Kreativitas Olahraga, Bahasa, Seni Dan Budaya Penjelasan : Untuk dapat melaksanakan togas dan fungsi SKPD secara efektif, optimal dan efisien mengembangkan potensi dan bakat generasi muda baik melalui olah raga, seni ,budaya, kepribadian dan sains melalui pendidikan. Keberhasilan pada misi ini ditandai dengan : meningkatnya angka kelulusan, menurunnya angkatidak melanjutkan sekolah. B. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kebijakan Standar Kompetensi Guru Dalam UU nomor 14 tahun 2005 mengatakan bahwa guru sebagai tenaga profesional. mengandwtg. arti. bahwa pekerjaan guru. hanya dapat. dilakukan oleh seseorang yang mempwtyai kualifikasi akademik, kompetensi,. dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Selanjutnya pada UU Nomor 14 Tabun 2005 pasal 34 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib membina dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang dijabarkan pula dalam Bah II pasal 3 ayat I sampai ayat 7 Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008. Dalam penelitian ini penulis akan menguraikan beberapa kebijakan yang yang dibuat dalam pengimplementasian Peraturan Pemerintah tersebut oleh UPTPPD SD Dan SMP Kecamatan Sebuku, yaitu :. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(87) 43689.pdf. 73. a. Kebijakan Standar Kompetensi Pedagogik. Untuk. meningkatkan. kompetensi guru. UPT PPD Kecamatan Sebuku. mewajibkan semua guru mengikuti KKG yang dilakukan setiap bulan sekali. KKG dilaksanakan di sekolah induk yang Ielah ditunjuk. Tujuan. dari program KKG ini yaitu, meningkatkan kemampuan guru dalam bidang pengetahuan umum. Selain itu dalam meningkatkan kompetensi. pedagogik UPT mengadakan workshop pendidikan setiap satu semester sekali dengan mengundang narasumber yang sesuai dengan tema yang akan dibahas. b. Kebijakan Standar Kompetensi Kepribadian. Dalarn upaya meningkatkan kompetensi kepribadian guru, salah satu program yang dilaksanakan di UPT salah satunya mengadakan santapan rohani yang dilak.sanakan setiap 35 hari sekali yaitu setiap sabtu pon. Santapan rohani dilaksanakan disekolah di dekat UPT, bagi guru muslim akan didatangkan penceramah dari tokoh agarna atau Kyai. Sedangkan untuk yang non muslim didatangkan penceramah sesuai agama masingmasing. Dengan adanya kegiatan ini menurut kepala UPT guru di UPT Sebuku memiliki kepribadian yang baik, dapat dilihat dengan adanya. jamaah sholat duhur di setiap sekolah yang melibatkan guru dan siswa, sehingga dapat menjadi. teladan. bagi. siswa. dan masyarakat, Selain. santapan rohani UPT mengadakan apel setiap pagi bagi karyawan UPT. dan juga semua guru di sekolah masing-masing. Meskipun demikian tetap saja ada beberapa guru yang datang. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. terlambat. seperti. yang.

(88) 43689.pdf. 74. Pembinaan ini dilakukan dengan mendatangkan narasumber yang berasal dari UPT atau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten. untuk. menyampaikan bagaimana cara mengajar yang baik dan pembinaan untuk menyampaikan bagaimana cara belajar yang baik bagi siswa. c. Kebijakan Standar Kompetensi Sosial. Program. dalam. peningkatan kompetensi. sosial. guru. di. UPT-PPD. Kecamatan Sebuku, terdapat beberapa kegiatan baik dalam hubungan dengan sesarna guru, dengan siswa, maupun dengan masyarakat, KKG merupakan kegiatan ajang berbagi ilmu dan juga silaturahmi antar guru. Sehingga guru. menjadi. lebih. akrab.. Kegiatan. KKG marnpu. meningkatkan kehannonisan antar guru tidak hanya satu sekolah, namun juga satu kecamatan. Disamping itu dengan memanfaatkan tekhnologi melalui media sosial UPT Sebuku membuat grup WhatsApp dengan tujuan sebagai. sarana inforrnasi dan silatuhrahmi antara pegawai UPT,. guru, kepala sekolah dan Tenaga kependidikan. Dalam hubungan dengan masyarakat,. guru. mengadakan. rapat. di. UPT PPD Kecarnatan. berkala. dengan. Sebuku. guru. selalu. komite selaku perwakilan dari. masyarakat sekitar, selain itu diadakanya rapat wali kelas setiap semester sek.ali, namun ada juga sekolah yang mengadakan tiga bulan sekali. d. Kebijakan Peningk:atan Kompetensi Profesional. Mengenai. profesionalitas guru di. UPT PPD Kecamatan Sebuku. memberikan kesempatan bagi guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik S-1 untuk melanjutkan pendidikan S-1 yakni dari 26 guru yang belum Sarjana sebanyak 24 orang sedang kuliah di Universitas Terbuka. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(89) 43689.pdf. 75. 92,3 %. UPBJJ Tarakan atau. dan. bagi. yang. sudab. S-1 untuk. melanjutkan S-2. Di UPT Sebuku ada beberapa guru yang melanjutkan pendidikan pasca sarjana, namun sayangnya masih ada guru yang memiliki potensi namun tidak mau memanfaatkan kebijakan pemerintah tersebut. Menghadapi dunia tekhnologi yang semakin maju dan tuntutan profesi yang mengharuskan guru untuk menguasai TIK maka OPT PPD Kecamatan Sebuku beketja sama dengan Guru dari Program Indonesia Mengajar dan Guru·Guru yang menguasai. komputer. mengadakan. pelatihan komputer bagi guru yang belum menguasai program komputer. Adanya pelatihan. lfl1. sangat. membantu. guru meningkatkan. kompetensinya, dengan demikian guru telah siap dengan kurikulurn 2013 yang diharuskan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar.. 2.. Implementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru dalam Peningkatan Mutu Peserta Didik di Wilayah Kerja UPT PPD Kecamatan Sebuku.. Implementasi kebijakan standar kompetensi guru sekolah dasar (SD) dan Sekolab Menegab Pertama (SMP) secara das sollen (yang diharapkan) dapat ditelaab dari beberapa indikator yang terdapat dalarn Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa pentingnya guru professional adalah memenuhi standar kualifikasi diatur dalam pasal 8 Undang-Undang nomor. 14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen (UUGD) yang menyebutkan habwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta merniliki kemampuan untuk mewujudkan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(90) 43689.pdf. 76. tujuan. pendidikan nasional. Namun kenyataan yang diperoleh penulis bahwa. implementasi kebijakan tersebut masih belum optimal, dimana kualifikasi akademik yang dimilki oleh guru-goru pendidikan dasar di wilayah kerja UPT PPD Kecamatan Sebuku baik jenjang SD maupun SMP belum 100 % (seratus persen) memiliki kualifikasi Sarjana (S,), seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan Ridwan, S.Sos. bahwa: " .... kualifikasi akademik tenaga pendidik di wilayah 3 Kabupaten Nunukan ada beberapa guru yang belum sesuai dengan kualifikasi akademik yang disyaratkan sebagai guru baik PNS maupun Non-PNS sekitar 34 %, nab ini yang menjadi kenda]a dalam penlngkatan kompetensi sementara pemerintah sudah mensyaratkan bahwa guru harus berkualifikasi akademik Sarjana strata satu (SI) padajenjang SD maupun SMP .... ". Menurut Pasal I ayat (I) Undang-Undang Guru dan Dosen tersebut, kompetensi yang dimaksud merniliki arti sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan,. dan. diaktualisasikan. perilaku. oleh. yang. Guru. hams dimiliki,. dalam. melaksanakan. dihayati,. dikuasai,. dan. tugas keprofesionalan,. selanjutnyadalampasal 10 ayat (I) UUGD dan Pasal 28 ayat 3 PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pcndidikan dijelaskan bahwa kompetensi guru yang dimaksud meliputi: Kompetensi pedagogik; Kompetensi kepribadian; Kompetensi profesional;. dan Kompetensi sosial. dengan. penjelasan lebih. nnct. dalam. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang guru Bah II pasal 3 ayat 1 sampai dengan ayat 7, maka pada prinsipnya ada upaya pemerintah dalam hal ini UPT PPD Kecamatan Sebuku sebagai perpanjangan tangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kabupaten. Nunukan. sudah. membuat. berbagai. upaya. pengimplementasian kebijakan-kebijakan yang telah dibuat namun karena berbagai. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(91) 43689.pdf. 77. kendala yang terjadi sehingga implementasi kebijakan tersebut belum optimal, seperti yang dikemukakan oleh kepala UPT PPD Kecamatan Sebuku Tarmaji, S.Pd bahwa: "' ....ada upaya peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di Kecamatan Sebuku seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) per mala pelajaran, Musyawarah Guru Mala Pelajaran wttuk SMP membuat bahan pembelajaran, Pelatihan pembuatan perangkat pembelajaran menggunakan teknologi komputer di jenjang SO maupun SMP oleh nara somber internal atau dari luar namun karena ada kendala dana ..sekolah dalam keadaan no/ rupiah atau kekurangan dana dan kurang disiplinnya guru dalarn mengikuti kegiatan serta tidak ada inovasi dati guru itu sendiri .... ". Menurut Tilaar dan Riant (2008: 211) pelaksanaan implementasi yang baik. yaitu sesuai dengan kaidah dan rencana yang telah disusun sebelumnya sehingga harnbatan dan kendala yang mwtgkin teijadi dapat dikendalikan dan dijadikan bahan. evaluasi. Sesuai. Sebuku sebelwn. dengan. pemyataan. melaksanakan. tersebut. UPT-PPD Kecamatan. implementasi melakukan. persiapan,. agar. pelaksanaan implementasi berjalan sesum yang direncanakan tanpa hambatan. Dalarn persiapan tersebut Kepala UPT melibatkan seluruh staf UPT, Kepala Sekolah se-UPT dan forum Komite, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengatur jalanya implementasi kebijakan yang akan dilaksanakan di UPT. Hal tersebut sesuat. dengan. yang. mengatakan bahwa. dikatakan. beberapa. hal. Darwin dalarn Widodo (2001: 194) yang yang. perlu diperhatikan. dalam. proses. persiapan implementasi kebijakan setidaknya ada empat, yaitu: pendayagunaan sumber, pelibatan orang atau sekelompok orang dalam implementasi, interpretasi, manajemen program, Meskipun. telah. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. serta. penyediaan. layanan. dan manfaat pada publik.. menerapkan kebijakan-kebijakan. untuk. meningkatkan.

(92) 43689.pdf. 78. kompetensi guru, namun guru di bawah naungan UPT-PPD Kecamatan Sebuku bel urn memperlihatkan prestasi yang bagus atau optimal ditinggkat Kabupaten.. Berdasarkan wawancara dengan kepala UPT bahwa dua tahun terakhir dalam. Iomba guru berprestasi, dan siswa berpresatasi dibawah naungannya. bel urn banyak hasilnya di tingkat pendidikan SD dan SMP.. George Edward Ill (1980: I 0) dalam bukunya "Implementing Public Policy". membagi 4 faktor penting yang mempengaruhi implementasi kebijakan publik. Keempat faktor itu adalah: komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi.. Faktor-faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu implementasi menurut Edwards Ill yaitu :. a.. Komunikasi. Dalarn penelitian ini ditemukan ada hambatan dalam komunikasi antara pihak implementor UPT PPD Kecamatan Sebuku sebagai perpanjangan tangan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan kepada pihak yang berada di. bawahnya yaitu kepala se kolah maupun guru. sebagai leading sector. berkenaan dengan irnplement:asi kebijakan standar kornpetensi guru dalarn peningkatan mutu peserta didik di wilayah kelja UPT PPD Kecarnatan Sebuku yang belurn optimal. Secara umwn Edward III mernbahas tiga hal penting dalam komunikasi yaitu transrnisi. konsistensi dan kejelasan.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(93) 43689.pdf. 79. 1). Transmisi Faktor utruna yang berpengaruh terhadap komunikasi kebijakan adalah. transmisi. Sebelum pejabat dapat mengimplementasikan suatu keputusan, ia harus menyadari bahwa suatu keputusan telah dibuat dan suatu perintah untuk pelaksanaannya sudah dikeluarkan. Oleh karena itu. beberapa. kebijakan yang dilakukan oleh UPT PPD Kecamatan Sebuku dalarn. rangka meningkatkan kompetensi guru berdasarkan wawancara dengan Kepala UPT Bapak Tarmaji, S.Pd bahwa " kebijakan tersebut terwujud dalarn program-program sebagai berikut : workshop, kelompok kelja guru (KKG), pembinaan, santapan rohani, Workshop komputer, dan beasiswa studi . Adapun kegiatan sosial lainya yang disanmkan UPT seperti takziah, kondangan dan menjenguk siswa yang sakit di lingkungan sekolah. Tujuan dari program-program peningkatan tersebut adalah untuk sarana pengembangan diri bagi guru." Selanjutnya diperkuat dengan komentar dari Kepala Bidang Ketenagaan. Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan Bapak Ridwan, S.Sos bahwa : " .... Kalau kita berbicara tentang komunikasi untuk wilayah kecamatan Sebuku ada beberapa hal yang menjadi kendala yaitu salah satunya mungkin jaringan telkomsel atau jaringan yang lain belum. terjangkau sehingga komunikasi secara langsung ke UPT maupun sekolah memang terlambat secara umwn, namun selama ini dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan telah berupaya rnenyampaikan informasi-infonnasi penting kepada sekolah-sekolah maupoo UPT melalui telpon atau surat-menyurat namun karena letak geografis yang menjadi kendala sehingga dalam penyampaian informasi ini agak terlarnbat.... " UPT. PPD Kecarnatan Sebuku telah melakukan komWlikasi. yang tepat. narnun belum optimal karena ada kendala-kendala yang telah dikemukakan oleh Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan tersebut.. Hal tersebut sesuai dengan Edward Ul dalarn Subarsono. (20 ll: 90-92) yang mengatakan implementasi kebijakan dipengaruhi oleh. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(94) 43689.pdf. 80. empat. variabel,. salah. satunya. adalah Komunikasi,. yaitu. keberhasilan. implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementor mengetahui apa yang harus dilakukan, dimana yang menjadi tujuan dan sasaran ditransmisikan kepada. kelompok. sasaran. (target. kebijakan. harus. group), sehingga. akan. mengurangi distorsi implementasi. Dengan demikian Implementasi kebijakan akan efektif apabila aktor yang ditunjuk sebagai pelaksananya mengetahui apa yang. seharusnya mereka lakukan. Keputusan-keputusan kebijakan dan perintah-perintah harus diteruskan kepada personil yang tepat sebelum keputusan-keputusan dan perintah-perintah dapat diikuti. Tentu saja, komunikasinya hams akurat dan harus dimengerti dengan cennat oleh pelaksana.. 2) Clarity (Kejelasan) Berdasarkan pasal 8 Undang-Undang nomor 14 tabun 2005 tentang Guru Dan Dosen (UUGD) yang menyebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi. akadernik,. kompetensi,. sertifikat. pendidik rnaka dari hasil. penelitian menunjukkan bahwa guru -guru belum tersertifikasi sebanyak 16 guru dari 76 guru yang sudah berkualiflkasi akademik Srujana Strata satu atau. 21,05 % , itupun hanya guru PNS sedangkan yang honorer 100 persen bel urn sertifikasi, dan yang menjadi kendalanya adalah kurang kejelasan infonnasi yang diterima oleh implementor dalam melengkapi persyaratan sertifikasi. Dengan demikian maka menurut penulis bahwa pada bagian ini implementasi kebijakan standar kompetensi guru masih belwn optimal, bahkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 74 talmo 2008 tentang Guru pasal 4 mengenai sertifikasi pendidik. menunjukkan bahwa untuk. menunjang komptensi. profesional seorang guru belwn tercapai karena dalam penentuan penilaian. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(95) 43689.pdf. 81. sertifikasi hanya dua kompetensi yang diukur yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional, sedangkan kompetensi kepribadian dan kompetensi. sosial tidak diukur, oleh sebab itu menurut penulis implementasi standar kompetensi guru belum optimal dalam pengimplementasian kebijakan dari peraturan ini. Seperti yang diungkapkan oleh ketua KKG Sihono, S.Pd bahwa :. " manurut saya itu pak ..guru profesional hams lengkap dengan empat kompetensi tersebut karena terns terang guru sekarang kurang sosial, kurang kompak, kurang ada kerja sama, tidak solidaritas, knrang mau berbagi, guru hams saling tegur sapa, saling berbagi untuk mendidik anakanak bangsa, yang profesional tidak harus diukur dengan profesionalnya saja". Oleh Sebab itu menurut penulis bahwa guru dapat diartikan sebagai sosok yang memiliki kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan dalam bentuk perilaku cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang. guru. dalam menjalankan. profesinya.. Jelas. bahwa. seorang. guru dituntut. memiliki kompetensi atau kemampuan dalam ilmu yang dimilikinya bahkan pengetahuan umum lainnya, kemampuan penguasaan mata pelajaran, kemampuan berinteraksi sosial baik dengan sesama peserta didik maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas. Dan hal ini sejalan dengan pandangan Makmun (Usman, 2007: 262) bahwa: Setiap kompetensi pada dasamya mempunyai 6 unsur yaitu (1) performance: penampilan sesuai bidang profesinya; (2) subject component; penguasaan bahan/substansi pengetahuan dan keterampilan teknis sesuai bidang profesinya; (3) pengetahuan. profesional;. dan keterampilan teknis sesuai bidang profesinya; (4). kemampuan intelektual seperti berpikir logis,. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. pemecahan masalah,. substansi process:. kreatif,.

(96) 43689.pdf. 82. membuat keputusan; (5) adjustment: penyesuaian diri; (6) attitude: sikap, nilai kepribadian. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa standar kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada. dalam diri guru agar. dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Karena seorang guru tidak hanya terampil dalam mengajar tentu juga harus memiliki pribadi yang baik dan mampu melakukan social adjustment dalam masyarakat. Sehingga ketika kebijakan--kebijakan ingin diimplementasikan sebagaimana mestinya, maka petunujuk-petunjuk itu baruslab jelas. Jika petunjuk-petunjuk pelaksanaan itu tidak jelas, maka para implementor akan mengalami kebingungan tentang apa yang harus. mereka lakukan. Selain. i~. mereka juga akan mempunyai keleluasaan untuk. memaksakan pandangan-pandangan mereka sendiri pada implementasi kebijakan. pandangan-pandangan yang mungkin berbeda dengan pandangan-pandangan atasan. mereka atau pandangan yang seharusnya dijadikan acuan. Dalam bagian ini sebelum pelaksanaan kegiatan implementasi ada panduan-panduan pelaksanaan. sehingga mengurangi. kendala yang nanti terjadi dalam pengimplementasian. kebijakan,. 3) Konsistensi Di sini pihak UPT PPD kecamatan Sebuku konsisten dengan waktu. pelaksanaan kegiatan, Kepala UPT PPD kecarnatan Sebuku mengatakan babwa selalu konsisten dengan janji apabila mengadakan suatu kegiatan misalnya kegiatan KKG yang telah disepakati harus dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan rencana. Selanjutnya menurut beliau bahwa:. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(97) 43689.pdf. 83. " .... perintah-perintah pelaksanaan harus konsisten dan jelas. Walaupun perintah-perintah yang disampaikan kepada para pelaksana kebijakan mempunyai unsur kejelasan, tetapi apabila perintah tersebut bertentangan maka perintah tersebut tidak akan memudahkan para pelaksana kebijakan menjalankan tugasnya dengan baik.". lmplementa'i Kebijakan Standar Kompetensi Guru di. UPT-PPD SD Dan. SMP Kecamatan Sebuku didukung dengan kornunikasi yang bagus antara UPT dan guru, sehingga setiap masalah yang dihadapi lebih mudah mendapatkan solusi. Senada dengan yang dikatakan Edward Ill dalarn Subarsono (2011: 9092). variable. tentang. Komunikasi,. yaitu. yang mempengaruhi implementasi salah satunya. keberhasilan implementasi kebijakan. agar implementor. mengetahui apa yang harus dilakukan, dimana yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada kelompok sasaran, sehingga akan mengurangi distorsi implementasi. Dengan demikian UPT telah membangun komunikasi yang bagus dengan guru.. Keberhasilan implementasi kebijakan kompetensi guru mensyamtkan agar implementor mengetahui apa yang barns dilakukan. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan barus ditransmisikan kepada kelompok sasaran (target group) sehingga akan mengurangi distoris implementasi. Apabila tujuan dan sasamn suatu kebijakan tidak jelas atau bahkan tidak diketahui sarna sekali oleh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan tetjadi resistensi dari kelompok sasaran. Menwut. George. C.. Edwar. Ill, komunikasi. sangat. menentukan. keberhasilan pencapaian tujuan dari pelaksanaan yang baik teljadi apabila para pembuat keputusan sudab mengetahui apa yang akan dikeljakan. Pengetahuan atas apa yang akan dikerjakan dapat berjalan apabila komunikasi betjalan dengan baik, sehingga setiap keputusan dan peraturan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(98) 43689.pdf. 84. pelaksanaan harus ditransmisikan (dikomunikasikan) kepada bagian personalia yang tepat.. Berdasarkan. penjelasan. mempengaruhi komunikasi. teori. dalam. tersebut maka implementasi. faktor-faktor. yang. kebijakan maka. dapat. dijabarkan menjadi 3 unsur yakni; adanya transmisi atau penyampaian, adanya kejelasan. petunjuk. menjalankan. sebuah. dalam implementasi kebijakan. kebijakan dan,. maka dengan. konsistensi dalam. terpenuhinya. ketiga. faktor. pendudukung komunikasi maka akan tercapai sebuah implentasi kebijakan yang baik dan sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Ketiga unsur ini merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan karena sating mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Aspek. komunikasi. menjadi. diperhatikan dalam pelaksanaan. salah. kebijakan. satu faktor penting yang harus. standar kompetensi. peningkatan mutu peserta didik di UPT PPD kecmatan Sebuku,. guru. dalam. sejauh mana. kebijakan tersebut sudah disosialisasikan atau diterapkan di sekolah-sekolah, dari tingkat dasar sampai tingkat menengah. Kompetensi guru harus dipahami secara detail oleh petugas pejabat yang bewewenang dalam hal ini UPT PPD kecmatan Sebuku sebagai implementor (pelaksana) akan tetapi lebih penting pada kepala sekolah bersama dewan guru sebagai kolompok sasaran (target group). Atas dasar teori yang dikemukakan oleh Edward III dan hasil penelitian di atas maka penulis menarik simpulan bahwa untuk aspek komunikasi dalam implementasi kebijakan standar kompetensi guru dalam peningkatan mutu peserta. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(99) 43689.pdf. 85. didik di UPT PPD Kecamatan Sebuku belum optimal dan masih perlu upaya peningkatan.. b. Somber Daya Sumber daya merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan dari. kebijakan. Sumber-sumber yang penting tersebut bisa meliputi staf yang memadai serta keahlian-keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas-tugas mereka,. wewenang dan fasilitas-fasilitas yang mereka butuhkan untuk menerjemahkan kebijakan tersebut, serta sumber daya yang medukung terwujudnya pelayananpelayanan serta pembiayaan terhadap sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Berikut komentar Kepala bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan bapak Ridwan, S.Sos bahwa:. " ....masalah Sumber Daya memang rata-rata di wilayah 3 Kabupaten Nunukan ada beberapa guru yang belurn sesuai dengan kualifikasi akademik yang disyaratkan sebagai guru baik PNS maupun Non-PNS sekitar 34 %, nah ini yang menjadi kendala dalam peningkatan kompetensi sementara pemerintah sudah mensyaratkan bahwa guru harus berkualifikasi akademik Sag ana strata satu (S I) pada jenjang SD maupun SMP, namun ada upaya dari Dinas Pendidikan untuk meningkatkan kompetensi para guru melalui pendidikan lanjutan maupun pelatihanpelatihan guru baik ditingkat Kecamatan maupun tingkat Kabupaten melalui KKG....". Jika dirincikan sumber-swnber terpenting menurut Edwards Ill dalam mengimplementasikan suatu kebijakan publik adalah :. 1) Staf Dalam Konteks ini setiap staf harus memilki keahlian dan kemampuan untuk rnelaksanakan tugas, anjuran, perintah dari atasan (pimpinan). Disamping itu staf barus mempunyai ketetapan dan kelayakan antara jumlah staf yang dibutuhkan dan keahlian yang dimilki sesuai dengan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(100) 43689.pdf. 86. peke~aan yang ditanganinya. Menurut Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan. dan kebudayaan Kabupaten Nunukan Bapak Rid wan, S.Sos babwa : " .... yang pertama ada kebijakan dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten agar berkewajiban untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S l, yang Ielah disampaikan ke sekolah melalui UPT yang ada, yang kedua guru-guru ini juga walaupun kualifikasi akademiknya belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 tetapi masa ke~a mereka sudah 20 tahun babkan 25 tahun, maka mereka diikutkan dalam Uji Kompetensi dalam rangka Sertifikasi guru profesional, artinya kalau guru tersebut telah memiliki sertifikat pendidik maka otomatis dia telah memenuhi syarat sebagai guru profesional.". Dilihat dari kompetensi petugas pelaksana (implementor), dalam hal ini dari UPT PPD Kecamatan Sebuku, kebijakan standar kompetensi guru diperlukan adanya ketersedian Sumber daya yang banda!, baik dari sisi smnber daya. manusia, financial dan sarana prasarana pendukung, dalam menyelenggarakan suatu. bcntuk pelayanan yang. keberhasilan. baik, faktor. ini. sangat menentukan suatu. suatu kebjakan dengan penggunaan swnber-sumber pendukung. lainnya. Tanpa sumber daya, kebijakan hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja. Surnber daya utama dalam implementasi kebijakan adalah staf atau pegawai (streetlevel bureaucrats). Kegagalan yang sering teijadi. dalam. implementasi kebijakan, salah-satunya disebabkan oleh stafi'pegawai yang tidak cukup memadai, mencukupi tetapi tidak kompeten dalam bidangnya. Seperti apa yang di nyatakan oleh Kepala UPT Kecamatan Sebuku Bapak Tarmaji, S.Pd bahwa: " Di UPT PPD Kecamatan Sebuko masih banyak kekurangan guru bahkan di satu sekolah hanya satu guru ASN (Aparatur Sipil Negara) yang lainnya Honorer yang bertugas merangkap dua kelas karena kekurangan dana BOS ...selanjutnya dikatakan babwa karena tidak ada yang S, terpaksa mengangkat guru dengan kualifikasi SMA". Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(101) 43689.pdf. 87. Penambahan. jumlah. menyelesaikan. pcrsoalan. sebuah kecukupan diperlukan. staf. staf. dan implementor. saJa. implementasi kebijakan, dengan. keahlian. tidak. tetapi. cukup. diperlukan. dan kemampuan. yang. (kompeten dan kapabel) dalam mengimplementasikan. kebijakan.. 2) lnformasi. Informasi yang relevan dan cukup tentang bagaimana cara mengirnplementasikan suatu kebijakan dan kerelaan atau kesanggupan dari berbagai pihak yang terlibat dalam implementasi kebijakan tersebut. Hal ini dimaksudkan, agar para pelaksana tidak melakukan suatu kesalahan dalam. menginterpretasikan tentang earn bagaimana mengimplementasikan atau melaksanakan kebijakan tersebut. Disamping itu, infonnasi ini penting untuk menyadarkan orang-orang yang terlibat dalam implementasi agar diantara mereka mau melaksanakan dan mematuhi apa yang menjadi tugas dan kewajibannya.. Dalam implementasi kebijakan informasi mempunyai dua bentuk yaitu:. pertama, infonnasi. yang. berhubungan. dengan. cara. melaksanakan kebijakan. Kedua informasi mengenai data kepatuhan dari para pelaksana terhadap peraturan dan regulasi pemerintah yang telah ditetapkan. Terkait dengan sumber daya yang berhubungan dengan informasi ini, telah dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Nunukan maupun UPT PPD Kecamatan Sebuku namun masih ada kendala seperti yang telah diungkapkan oleh Kepala Bidang Ketenagaan Ridwan, Sos bahwa karena kondisi. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(102) 43689.pdf. 88. geografis di wilayah Kecamatan Sebuku cukup jaub dari Kota Kabupaten sehingga infonnasi yang disampaikan selalu terlambat.. 3) Kewenangan. Diperlukan. untuk. menjamin. dan. meyakink.an. bahwa. kebijaksanaan yang akan dilaksanakan adalah sesuai dengan yang mereka kehendaki. Pada umumnya kewenagan harus bersifat formal agar perintah dapat dilaksanakan secara efektif. Kewewenangan merupakan ototritas. atau legitimasi bagi para pelaksana dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan secara politik. Ketika wewenangan tidak ada, maka kekuatan para. implementor. di. mata. publik. tidak dilegimitasi,. sehingga dapat menggagalkan implementasi kebijakn publik. Tetapi dalam konteks yang lain, ketika wewenang fonnal. tersedia maka. senng terjadi kesalahan dalam melihat efektivitas kewenangan. Di satu pihak, efektivitas kewenangan diperlukan dalam implementasi. kebijakan; tetapi di sisi. l~. efektivitas akan menyurut manakala. wewenang diselewengkan oleh para pelaksana demi kepentinganya sendiri atau kdompoknya.. 4) Fasi/itas. Merupakan sarana yang digunakan untuk operasionalisasi implementasi suatu kebijakan seperti sarana gedung, tanah dan sebagainya. Menurut Kabid Ketenagaan bahwa di wilayah kerja UPT PPD Kecamatan Sebuku masih banyak fasilitas pendidikan yang kurang, sehingga ini pula dapat meghambat pengimplementasian kebijakan standar kompetensi guru. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(103) 43689.pdf. 89. misalnya guru ingin mengembangkan kompetensi olah raga peserta didik, namun fasilitas olah raga tidak ada di sekolah.. Fasilitasi fisik merupakan faktor penting dalam implementasi kebijakan. Implementor. mungkin. mempunyai. staf yang. mencukupi,. kapabel. dan. kompeten, tetapi tanpa adanya fasilitas pendukung (sarana dan prasarana) maka implementasi kebijak:an tersebut tidak akan berhasil. Kemampuan sumber daya yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan dalam hal ini UPT PPD Kecamatan Sebuku. diakui masih belum mcmadai,. meskipun upaya tersebut terus dilakukan oleh kepala sekolah dalam peningkatan. sarana dan prasarana sekolah serta dalam kegiatan mengenai keprofesionalan guru melalui Kolompok Kelja Guru (KKG).. Menurut penulis bahwa UPT PPD Kecamatan Sebuku memiliki. sumber. daya manusia yang baik dalam mendukung implementasi kebijakan tersebut, hampir semua pegawai UPT berpendidikan sarjana. Guru di bawah naungan UPT PPD Kecamatan Sebuku pun yang masih mampu melanjutkan studi untuk memenuhi kriteria tenaga pendidik agar sesuai dengan standar. Selain itu dalam. implementasi kebijakan. pemerintah. telah. memberikan dana,. seperti. dana. bantuan operasional sekolah yang membantu dalam pelaksanaan program KKG.. Namun karena dana yang diterima oleh setiap sekolah sangat kecil karena jumlah siswa sedikit maka perlu dana tambahan dari pemerintah. seperti yang kemukakan oleh Bapak Sihono, S.Pd ketua KKG kecamatan Sebuku sekaligus sebagai kepala SD Negeri 004 Sebuku menyatakan : " Bahwa selama ini pembiayaan untuk kegiatan KKG sangat minim karena belum ada bantuan sehingga kas KKG kosong, bahkan kadang-kadang ketua. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(104) 43689.pdf. 90. mengeluarkan uang sendiri untuk jalannya kegitan sambil menunggu iuran dari setiap kepala sekolah dan guru-guru.". Sumber daya merupakan salah satu pendukung keberhasilan implementasi. seperti yang disebutkan Edward Ill dalam Subarsono (2011: 90-92) Sumber daya, meskipun isi kebijakan telah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakannya, maka implementasi tidak akan beljalan efektif. Sumber daya tersebut dapat berwujud sumber daya manusia, misalnya kompetensi implementor dan sumber daya finansial. Namun masih ada hambatan yang berswnber dari sumberdaya, seperti program apel pagi yang seharusnya menambah kedisiplinan guru namun. masih banyak yang datang terlambat dan tidak mengikuti ape! pagi. Selain itu masih adanya program yang menggunakan anggaran pribadi membuat beberapa guru berfikir. untuk. mengikuti. keberhasilan implementasi. program.. kebijakan. Hal tersebut. bisa. peningkatan kompetensi. menghambat di. UPT PPD. Kecamatan Sebuku. Dalam meningkatkan kompetensi guru harus mempunyai semangat dan komitmen. Seperti dalam program les komputer, guru yang belum manguasai program komputer bersemangat mengikuti les, meskipun kemampuan terbatas karena faktor usia yang sudah sulit untuk memahami yang diajarkan pelatih, namun semangat yang tinggi mampu membuat yang sulit menjadi mudah, sehingga hampir seluruh guru yang mengikuti les komputer sudah mampu menguasai program. komputer.. Dengan. demikian komitmen. guru. untuk. meningkatkan kompetensi profesional telah berhasil. Hal tersebut senada dengan. yang. disebutkan Edward III da1arn Subarsono (2011: 90-92). Sumber. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. daya.

(105) 43689.pdf. 91. manusia sangat. penting untuk. mencapai. tujuan dari pelak.sana kebijakan. kompetensi tersebut agar dapat tercapai sesuai yang diharapkan.. c.. Disposisi ( sikap pelaksana atau tingkah laku implementor ). Disposisi dalam implementasi kebijakan ini diartikan sebagai sikap, kecenderungan, keinginan, kesepakatan para implementor untuk melaksanakan kebijakan.. Suatu implementasi. kebijakan akan dikatakan efektif,. apabila. siimplementor tidak hanya mengetahui apa yang mereka lakukan atau rnemilki kemampuan untuk melakukan kebijakan itu, tetapi mereka juga hams mempunyai kemauan untuk melaksanakan kebijakan tersebut.. Intensitas disposisi para implementor dapat mempengaruhi pelaksanaan (performance) kebijakan. Kurangnya atau terbatasnya intensitas disposisi ini, akan bisa menyebabkan gagalnya implementasi kebijakan. untuk: melihat disposisi atau kecenderungan yang ada dapat dilihat melalui dampak-dampak dari kecenderungan,. pengangkatan birokrat dan insentif pada organisasi ... Disposisi,. adalah. watak. dan. karakteristik yang. dimiliki. oleh. implementor, seperti komitmcn, kejujuran, sifat demokratis. Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka implementor tersebut dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh. pembuat kebijakan. Ketika implementor memiliki sikap atau perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif. Faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan adalah disposisi atau sikap implementor. Jika implementor setuju dengan bagianwbagian isi dari kebijkan maka mereka akan melaksanakan dengan senang hati tetapi. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(106) 43689.pdf. 92. jika pandangan mereka berbeda dengan pembuat kebijakan maka proses implernentasi akan mengalami banyak masalah. Ada tiga bentuk sikap/respon implementor terhadap kebijakan ; kesadaran pelaksana,. petunjuk/araban. pelaksana. untuk merespon. prognun. kearab. penerimaan atau penolakan, dan intensitas dari respon tersebut. Para pelaksana mungkin memahami maksud dan sasaran program namun seringkali mengalami kegagalan dalam melaksanakan program secara tepat karena mereka menolak. tujuan. yang ada didalamnya sehingga secara sembunyi mengalihkan. menghindari. implementasi program.. Disarnping. dan. itu dukungan para pejabat. pelaksana sangat dibutuhkan dalam mencapai sasaran program. Dukungan dari pimpinan sangat rnempengaruhi pelaksanaan program dapat mencapai tujuan pimpinan penempatan. secara efektif dan efisien. Wujud. adalah menempatkan. ini. pelaksana. memperhatikan. kebijakan. dengan orang-orang. keseimbangan. menjadi yang. dari dukungan. prioritas program,. mendukung. program,. daerah, agama, suku, jenis kelamin dan. karakteristik demografi yang lain. Disamping itu penyediaan dana yang cukup guna memberikan insentif bagi para pelaksana program agar mereka mendukung dan bekerja secara total dalarn melaksanakan kebijakanlprogram. Menurut Edward Ill dalarn Agustino (2006), disposisi adalab watak dan karakteristik yang dirn.iliki oleh implmentor, seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. Apabila implmentor memiliki disposisi yang baik, maka dia dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(107) 43689.pdf. 93. kebijkan,tetapi. hila. sebaliknya, maka. proses implementasi kebijakan JUga. menjadi tidak baik.. d.. Struktur Birokrasi Struktur organisasi-organisasi yang melaksanakan kebijakan. pengaruh. penting. pada. implementasi.. Jika. terdapat. suatu. memiliki. kelemahan. dalam struktur bitokrasi tersebut, implementasi kebijakan tidak akan berhasil. Pada dasarnya. struktur. birokrasi. mencangkup. aspek-aspek. seperti. pembagian. kewenangan, hubungan antara unit-unit organisasi yang ada dalam organisasi yang bersangkutan. dan. hubungan. organisasi. dengan. organisasi. luar. dan. sebagainya. Karena strukutr birokrasi mencangkup dimensi frangmentasi dan SOP. Dimensi fragmentasi (fragmentation) menegaskan bahwa struktur birokrasi yang terfragmentasi dapat meningkatkan gagalnya komunikasi, dimana para. pelaksana kebijakan akan punya kesempatan yang besar atau instruksinya akan terganggu. Fragmentasi birokrasi ini akan membatasi para pejabat puncak untuk mengkoordinasikan semua sumber daya yang relevan dalam suatu yuridiksi. tertentu, akibat lebih lanjut adalah terjadinya pemborosan surnber daya langka. Dengan demikian, keberhasilan irnplementasi kebijakan yang kompleks, perlu adanya keijasama yang baik dari banyak orang. Adanya fragmentasi organisasi (organisasi yang terpecah-pecah) dapat memutuskan koordinasi yang diperlukan untuk mengimplementasikan suatu kebijakan yang kompleks. SOP. (Standar Operasiona/ Procedur) adalah salah satu dari aspek-aspek struktural yang paling. mendasar. Dengan. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. adanya. SOP. akan. mempermudahkan. dan.

(108) 43689.pdf. 94. menyeragamkan tindakan dari para pelaksana kebijakan dalam melaksanakan apa yang menjadi bidang tugasnya. Menurut Edward lll dalarn Subarsono (2011: 90-92) salah satu variable yang mempengaruhi implementasi adalah Struktur Birokrasi, Struktur organisasi yang. bertugas. mengirnplementasikan kebijakan memiliki pengaruh. signifikan terhadap implementasi adalah. yang. kebijakan. Aspek dari struktur organisa..<>i. Standard Operating Procedure. (SOP). dan. fragmentasi.. Struktur. organisasi yang terlalu panjang ak.an cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan red-tape, yakni prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks, yang menjadikan alctivitas organisasi tidak fleksibel. UPT Sebuku memiliki 1 Kepala Kantor dan 6 orang staf pegawai. terdiri dari togas dinas pendidikan. dibidang pembinaan penyelenggaraan taman kanak-kanak,. sekolah. pendidikan masyarakat, wajib belajar pendidikan dasar serta pembinaan. dasar, olah. raga. Serta ada I pengawas SMP dan 3 orang pengawas TKISD dan 2 orang pengawas Olah raga Dari 119 orang guru dan pegawai dimana memiliki tugas yang berbedabeda. Menurut Kepala UPT PPD Kecarnatan Sebuku bapak Tarmaji, S.Pd bahwa: .. Memang dari 119 orang tenaga pendidik masih ada sekitar 20-an persen guru yang masih memiliki kualifikasi akademik SMA atau belum srujana namun ada upaya untuk melanjutkan pendidikan sehingga dapak memenuhi syarat kualifikasi akademik sebagai guru.. .ini disebabkan karena terjadi kekurangan guru di wilayah kami sehingga terpaksa kepala sekolah mengangkat guru yang hanya memiliki pendidikan Diploma 2 atau SMA". Kepala. UPT PPD Kecamatan. kepada scluruh. staf dan. guru,. Sebuku menerapkan. hal. ini. system. mampu mendukung. kemitraan. kcberhasilan. implementasi kebijakan, dengan system kemitraan tersebut hubungan antara. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(109) 43689.pdf. 95. staf UPT dan guru lebih dekat sehingga ketika guru menghadapi masalah tidak. sungkan untuk mendiskusikan dengan stafmaupun kepala UPT.. Dalam. implementasi kebijakan. standar kompetensi. guru. dalam. peningkatan motu peserta didik di UPT PPD Kecamatan Sebuku, komitmen atau dukungan serius dari pejabat-pejabat pelakaana kebijakan dalam hal ini Kepala UPT PPD Kecamatan Sebuku dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kabupaten Nunukan serta personalian dalam struktur organisasi,. sangat. mempengaruhi pelaksanaan kebijakan agar bisa mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Pada prinsipnya, kedua pihak pelakaana ini sangat mendukung. penerapan kebijakan kompetensi guru khususnya di tingkat sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama ( SMP) sebagai kolompok sasaran dan lain pihak, guru-guru juga mendukung kebijakan tersebut terlebih bertujuan untuk. meningkatkan kualitas atau kapasitas tenaga pengajar itu sendiri.. Hasil. wawancara. di atas terbukti. bahwa. pelaksanaan. implementasi. kebijakan standar kompetensi guru di wilayah keija UPT PPD Kecarnatan Sebuku telah beijalan sesuai aturan birokrasi yang ada. Pelaksana kebijakan dalam hal ini UPT PPD Kecarnatan Sebuku telah melaksanakan kebijakan tersebut dengan. tetap melalui koordinasi yang cukup baik dan intensif.. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas yang kemudian diolah dengan menggunakan model teori Edwar III yang terdiri dari empat aspek yakni. komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi, maka digarubarkan dalam bentuk tabel 4.1 sebagai berikut :. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. dapat.

(110) 43689.pdf. 96. Implementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru Dalam Peningkatan Mutu Peserta Didik Di Wilayah Kerja UPT PPD Kecamatan Sebuku. No.. Model Implementasi Kebijakan. Hasilnya. I.. Komunikasi. Belum optimal, dari tiga hal penting dalam komunikasi yaitu transmisi, konsistensi dan kejelasan, oleh karena itu masih perlu dilakukan upaya peningkatan.. 2.. SumberDaya. Belum optimal, dari tiga aspek sumber daya yaitu staf, informasi, kewenangan dan fasilitas masih. mengalami kekurangan dan hambatan, oleh karena itu masih perlu ada upaya peningkatan. 3.. Disposisi. Sudah baik karena sesuai basil penelitian penulis bahwa baik pembuat kebijakan maupun implementor telah melakukan tugas pokok dengan baik melalui sikap, motivasi dan intensitas yang sudah cukup, untuk itu perlu dipertahankan.. 4.. Struktur Birokra.<;i. Sudah baik karena sesuai basil penelitian penulis bahwa tidak ada fragmentasi birokrasi yang berlebihan di dalam organisasi UPT PPD Kecamatan Sebuku maupun satuan kerja di bawah wewenangnya, oleh karena itu perlu dipertahankan. Sumber: Diolah dari basil penelitian 2018. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(111) 43689.pdf. 97. Berdasarkan label. 4.1 tersebut di atas maka dapat. dijelaskan,. basil. penelitian ini menunjuk.an bahwa aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam Implementasi. Kebijakan Standar Kompetensi. Guru Dalam Peningkatan Mutu. Peserta Didik di UPT PPD Kecamatan sebuku ialah aspek. komunikasi dan. sumber daya, sedangkan aspek yang sudah berjalan dengan baik adalah aspek disposisi dan struktur birokrasi.. 3. Faktor -Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Kebijakan Standar Kompetensi Guru di UPT PPD Ke<:amatan Sebuku.. Dalam sebuah kegiatan tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu implementasi kebijakan standar kompetensi guru ini juga tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat. a. Faktor Pendukung; Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pendukung dalam implementasi kebijakan peningkatan kompetensi guru ini. Salah satunya yaitu konsistensi dalam berperan sebagai pelaksana teknis yang bertanggung jawab kegiatan. yang berkaitan. penuh dengan. dalarn. setiap kegiatan,. sehingga. implementasi kebijakan standar. kornpetensi guru berjalan lancar. Selain itu ada disposisi yang baik antara guru dan pihak UPT mendukung berjalarmya implementasi, saat monitoring ke sekolah pengawas membantu keluhan dan permasalahan guru, dengan memberi solusi, dengan adanya kerjasama antara guru. dan UPT tersebut sehingga sangat mendukung dalam implementasi kebijakan. standar kompetensi tersebut. Respon. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka. positif. dari. guru.

(112) 43689.pdf. 98. terbadap beberapa kegiatan peoingkatan kompetensi juga mendukung kesuksesan implementasi.. b. Faktor Penghambat; 1) Guru kurang menguasai teknologi informasi dan komunikasi sehingga. infonnasi yang berkaitan pengembangan diri dalam meningkatkan kompetensinya tidak mak.simal, Bapak Sihono, S.Pd mengatakan babwa: .. Guru yang ada di kecamatan Sebuku secara rerata belum menguasai teknologi infonnasi dan komunikasi karena 7 sekolah dasar dan 2 SMP yang ada di wilayab kelja UPT PPD Kecamatan Sebuku belum terjangkau jaringan Telkom maupun jaringan lainnya. Ini pak ..jaringan telpon ada di jendela pak, oleh karena itu pemab ada kelja sarna KKG, PGRI dan Guru lmdonesia Mengajar mengadakan Workshop Penggunaan Aplikasi Komputer Dalam Membuat Perangkat Mengajar". Pada kondisi seperti ini menunjukkan babwa tidak mungkin guru dapat memperoleh. infonnasi. untuk. mengembangkan. dirinya,. bahkan. berkomunikasi dengan ternan sejawat untuk berbagi susah, karena harus bertemu secara langsung. Oleh karena dengan adanya kegiatan-kegiatan pelatihan sangat mendukung pengembangan kompetensi guru.. 2) Kondisi geografis dimana masih ada guru yang tinggal jauh dari sekolah tempat mengajar sekitar 23 kilometer. Jarak tempuh guru ke sekolah yang jauh ini membuat guru tidak bisa rneluangkan waktu untuk mengembangkan karir lagi karena sudah Ielah dalam perjalanan pergi. dan pulang sekolah.. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(113) 43689.pdf. 99. 3). Rendahnya minat guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan misalnya kegiatan Kelompok Kerja Guru seperti yang disampaikan oleh bapak Sihono, S.Pd babwa : " Apabila diadakan suatu kegiatan KKG yang diundang 80 guru dan kepala sekolah temyata yang hadir hanya 50 sampai dengan 60 guru dan kebanyakan yang tidak hadir adalab kepala sekolab" l) Proses sertifikasi Guru yang terlalu bcrbelit-belit dengan hanya menggunakan. 2 standar penilaian yaitu standar kompetensi. Pedagogik dan standar kompetensi profesional sedangkan 2 (dua) standar kornpetensi lain yakni standar kompetensi Sosial dan Standar. kompetensi kepribadian yang tidak kalab pentingnya dalam peningkatan mutu pendidikan diabaikan. Menurut bapak Sihono, S.Pd babwa: " manurut saya itu pak.. guru profesional harus lengkap dengan empat kompetensi tersebut karena terns terang guru sekarang kurang sosial, kurang kompak, kurang ada kerja sama, tidak solidaritas, kurang mau berbagi, guru harus saling tegur sapa. saling berbagi untuk mendidik anak-anak bangsa, yang profesional tidak harus. diukur dengan profesionalnya saja" Masih ada faktor-faktor penghambat lain yang penulis temukan antara lain : (1) Masih ada guru yang tidak menguasai materi pelajaran yang diajarkan kepada peserta didik, (2) Guru masih beranggapan bahwa penggunaan LCD/Proyektor sebagai media pcmbelajaran kurang efektif. (3) Media yang disediakan di sekolah belum dimaksimalkan oleh guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. (4) Belum semua guru membuat RPP yang seharusnya digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran. (5) Proses penempatan guru yang tidak terarah, tidak adil dan tidak proporsional. (6) Rasio jumlab guru terhadap jumlab peserta didik. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

(114) 43689.pdf. 100. semakin tidak seimbang. (7) Masih ada guru yang memiliki pekerjaan di bidang lain. (8) Sikap Konservatif Guru. (9) Kurang/Tidak Mengikuti Perkembangan llmu Pengetabuan dan Teknologi. (10) Masih banyak guru yang : Kurang mampu memanfaatkan komputer dalam pembuatan perangkat pembelajaran, kurangnya kemampuan dalam mernanfaatkan penggunaan komputer dalam pengolahan data dan nilai peserta didik, kurangnya kemampuan menggunakan komputer untuk pengembangan bahan ajarlbahan presentasi. Kurang waktu dan kesempatan yang digunakan guru untuk membaca serta mengikuti kemajuan zarnan dengan cara memperoleh berbagai informasi dari berbagai sumber seperti membaca buku-buku. tentang metodologi pembelajaran, atau hasil-hasil. penelitian, mendapatkan. informasi dari internet. Guru tidak memiliki waktu cukup untuk menerapkan. metode, pendekatan dan model-model pembelajaran yang disarankan. Jika menghadapi Ujian Nasional, guru cenderung mengadakan drill dan latihan soal-soal ujian. (I) Media dan laboratorium tidak mencukupiltidak ada (2) Jam mengajar guru terlalu banyak. (3) Rendalmya kualitas Kepala Sekolah. (4) Latar belakang siswa (DENEM rcndah, dari keluarga menengah ke bawah, dari desaldaerah terpencil) yang sulit untuk diajak aktif dan kreatif. Berdasarkan hambatan-hambatan dalam pengimpelementasian kebijakan standar kompetensi guru di wilayah kerja UPT PPD Kecarnatan Sebuku, maka diperlukan usaha-usaha untuk mengatasi hambatan-harnbatan tersebut sesuai. dengan faktor-faktor penentu implementasi kebijakan menurut Edward Ill diantaranya adalah :. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga membuat Badan Kurikulum kerepotan dengan hal ini terlebih lagi banyak pegawai yang tidak mengerti sepenuhnya dengan Microsoft Excel yang menjadi satu-satunya untuk

Berdasarkan hasil penelitian anak dalam kandungan sudah dapat dididik walaupun baru sebatas pendidikan tidak langsung ((indirect education) yakni pendidikan yang dilakukan melalui

Pelaksanaan supervisi Sharing of Experience dalam meningkatkan kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam di MA Silahul Ulum Asempapan Trangkil Pati dengan cara guru

Sedangkan R Square diketahui sebesar 0.576 hal ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari pengetahuan, religiusitas dan pendapatan

Penghargaan bonus untuk manajer unit bisnis dapat ditentukandengan menggunakan rumus yang ketat, seperti persentase dari laba operasi unit bisnis, atau dengan penilaian yang

yang diperoleh adalah bahwa batuan ultrabasa di lokasi sampel KBBV, KBBIX, dan KBBX memenuhi persyaratan untuk dapat digunakan sebagai perangkap gas CO 2 karena

Berwujud Yang di maksud kualitas pelayanan waktu penyelesaian disini adalah tepat waktu dan janji, artinya secara utuh dan prima petugas pelayanan dalam menyampaikan

al-Khair dan al-Irshad lebih merupakan hasil dari sebuah proses historis di Nusantara, di mana mereka memang tengah terlibat dalam upaya perumusan kembali