• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 16 TAHUN 2000 SERI : D NO. : 16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 16 TAHUN 2000 SERI : D NO. : 16"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 16 TAHUN 2000 SERI : D NO. : 16

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 16 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN/ATAU PENGGABUNGAN KELURAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memantapkan penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Otonomi Desa dipandang perlu lebih mengutamakan prinsip-prinsip demokrasi yang mencerminkan peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi keanekaragaman masyarakat desa ;

b. bahwa pembentukan, penghapusan dan penggabungan Kelurahan dimungkinkan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemajuan pembangunan dalam rangka meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna serta pelayanan terhadap masyarakat, maka dipandang perlu adanya ketentuan mengenai Pembentukan, Penghapusan dan/atau Penggabungan Kelurahan.

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a dan huruf b, perlu diatur dengan Peraturan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkai II Batang (Lembaran

(2)

Negara Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2757);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3381);

5. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Dan Rancangan Keputusan Presiden;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa;

(3)

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Pembentukan Kelurahan;

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG TENTANG

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN/ATAU

PENGGABUNGAN KELURAHAN.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Batang;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Batang; c. Bupati adalah Bupati Batang;

d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Batang.

e. Desa adalah Desa di wilayah Kabupaten Batang;

f. Kelurahan adalah Kelurahan di wilayah Kabupaten Batang;

g. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa di wilayah Kabupaten Batang;

h. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Badan Perwakilan Desa di wilayah Kabupaten Batang yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan

(4)

menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

BAB II TUJUAN DAN PEMBENTUKAN KELURAHAN Pasal 2

(1) Tujuan Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan adalah untuk meningkatkan kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Kota sesuai dengan tingkat perkembangan pembangunan;

(2) Pembentukan Kelurahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

BAB III SYARAT SYARAT PEMBENTUKAN KELURAHAN Pasal 3

(1) Di dalam pembentukan Kelurahan harus dipenuhi syarat-syarat dan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :

a. jumlah penduduk paling sedikit 2.500 jiwa atau 500 kepala keluarga dan paling banyak 20.000 jiwa atau 4000 kepala keluarga;

b. luas wilayah yaitu mampu dijangkau secara berdaya guna dalam rangka pemberian pelayanan dan pembinaan masyarakat;

c. sosial budaya yaitu suasana yang memberikan kemungkinan adanya kerukunan hidup beragama dan kerukunan hidup bermasyarakat dalam hubungannya dengan adat istiadat;

d. potensi Kelurahan yaitu tersedianya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai untuk dikembangkan;

e. sarana dan prasarana pemerintahan yaitu tersedianya atau kemungkinan tersedianya sarana dan prasarana Pemerintahan di

(5)

Kelurahan termasuk sarana perhubungan, pemasaran, sosial dan produksi;

(2) Kelurahan dibentuk dengan memperhatikan ciri-ciri sifat masyarakatnya, antara lain :

a, majemuk; b. dinamis; c.sensitif dan kritis; d. dukungan sosial ekonominya mayoritas sudah terpengaruhi oleh kehidupan kota.

BAB IV NAMA, BATAS, DAN PEMBAGIAN WILAYAH Pasal 4

Nama, Luas wilayah dan Batas Kelurahan yang dibentuk, ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Pasal 5

(1) Untuk memperlancar jalannya Pemerintahan di Kelurahan dapat dibentuk beberapa lingkungan.

(2) Jumlah lingkungan dalam suatu Kelurahan disesuaikan dengan jumlah penduduk, kondisi wilayah dan jangkauan pelaksanaan Pemerintahan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 6

(1) Berdasarkan pertimbangan tehnis pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat dalam pembagian wilayah dapat diadakan pelurusan dan atau perubahan batas Kelurahan.

(2) Pelurusan dan atau perubahan batas Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah atas usul Kepala Kelurahan/Kepala Desa melalui Camat.

BAB V PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN Pasal 7

(6)

(1) Kelurahan yang kondisi masyarakat dan wilayahnya tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a dapat dihapus dan atau digabung setelah dimusyawarahkan dengan tokoh-tokoh masyarakat.

(2) Penghapusan dan atau penggabungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah atas usul Kepala Kelurahan melalui Camat.

BAB VI PERUBAHAN DESA MENJADI KELURAHAN Pasal 8

(1) Desa di wilayah Kabupaten Batang yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dapat dibentuk menjadi Kelurahan atas prakarsa masyarakat.

(2) Pembentukan Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan oleh Kepala Desa atas persetujuan BPD Kepada Bupati melalui Camat yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Pasal 9

Dengan ditetapkannya status Desa menjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, kewenangan Desa sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang berhak mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat berubah menjadi kewenangan wilayah kerja sebagai Perangkat Daerah Kabupaten dibawah Kecamatan.

Pasal 10

(1) Kepala Desa dan Perangkat Desa serta anggota BPD dari desa yang ditetapkan menjadi Kelurahan yang memenuhi persyaratan dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan kemampuan keuangan Daerah. (2) Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta anggota BPD sebagaimana

(7)

dari Jabatan dan diberikan penghargaan sesuai dengan kemampuan Keuangan Daerah.

Pasal 11

(1) Seluruh kekayaan dan sumber-sumber pendapatan yang menjadi milik Pemerintah Desa dengan berubahnya status Desa menjadi Kelurahan diserahkan dan menjadi milik Pemerintah Daerah.

(2) Kekayaan dan sumber-sumber Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan memperhatikan Kelurahan yang bersangkutan.

BAB VII HAK, WEWENANG DAN KEWAJIBAN Pasal 12

Kelurahan yang terbentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) merupakan organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dalam organisasi Pemerintahan Daerah. .

Pasal 13

Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 mempunyai hak : a. mengelola anggaran Pemerintahan di Kelurahan;

b. mengajukan usulan perencanaan Pembangunan Kelurahan.

Pasal 14 Wewenang Pemerintah Kelurahan adalah :

a. menyelenggarakan musyawarah kelurahan untuk membicarakan masalahmasalah penting yang menyangkut Pemerintahan di Kelurahan dan Kehidupan masyarakat Kelurahan;

b. menggerakkan partisipasi masyarakat untuk melaksanakan Pembangunan.

(8)

Pasal 15 Kewajiban Pemerintah Kelurahan adalah :

a. menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat Kelurahan yang bersangkutan;

b. menyelenggarakan administrasi pemerintahan Kelurahan;

c. melaksanakan tugas-tugas dari Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah;

d. menjamin dan mengusahakan keamanan, ketentraman dan kesejahteraan warga di Kelurahan yang bersangkutan.

BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16

Desa yang sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini telah berstatus sebagai Kelurahan adalah Kelurahan menurut Peraturan Daerah ini.

Pasal 17

Nama, luas wilayah dan batas Kelurahan yang sekarang adalah Nama, Luas wilayah dan Batas Kelurahan menurut Peraturan Daerah ini.

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 18

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 19

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

(9)

Pasal 20

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Batang.

Disahkan di Batang

pada tanggal 11 Maret 2000

BUPATI BATANG, dto

DJOKO POERNOMO Diundangkan di Batang pada

tanggal 20 Maret 2000

SEKRETARIS KABUPATEN BATANG, Dto

M. SUSIGIT KUSBANDRIJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2000 NOMOR 16 SERI: D NO.: 15

(10)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 16 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN/ATAU PENGGABUNGAN KELURAHAN .

I. UMUM

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Desa, dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.

Atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka perlu disahkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang tentang Pembentukan, Penghapusan dan/atau Penggabungan Kelurahan sebagai salah satu Peraturan Daerah yang merupakan Penjabaran dan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 s/d Pasal 20 : Cukup jelas.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil Evaluasi dan Pembuktian Kualifikasi serta Penetapan Hasil Kualifikasi, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pokja Non Konstruksi II Kabupaten Sukamara

PEJABAT PENGADAAN BARANG/PEKERJAAN KONSTRUKSI/JASA LAINNYA BAGIAN/ BIDANG CIPTA KARYA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA.. TAHUN

Dari hasil perhitungan Return On Asset (ROA), MBTO, MRAT, TCID selalu mengalami penurunan dan UNVR tidak mengalami peningkatan pada tahun setelah maraknya online

Lantaran itu, penulis merasakan kajian dan penilaian perlu dibuat terhadap pelaksanaan kurikulum qirā’āt di Darul Quran dan Ma’ahad Tahfiz al-Quran di bawah JAKIM khusus

untuk menilai sampai sejauh mana kinerjanya itu Statistik deskriptif atas kualitas misi dibandingkan kinerja organisasi lain, termasuk menunjukkan bahwa seluruh (9)

Anda yang dibebaskan untuk memutuskan, mahasiswa mana yang akan meminjam buku apa, status peminjam, jika NIM tidak diberikan, berarti orang tersebut adalah non-mahasiswa

Hal ini terbukti dengan lebih baiknya pencapaian kelas eksperimen dari- pada kelas kontrol dalam hal keterampilan berpikir kreatif pada indikator keterampilan berpikir lancar

CBIA-Narkoba yang dimodifikasi dari CBIA diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pelajar SMA untuk menolak narkoba.. Tujuan penelitian: adalah untuk meningkatkan