1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A
DENGAN POST PARTUM DI RUANG MAWAR 1
RSU DR. MOEWARDI
A. DATA UMUM KLIEN
1. Initial klien
: Ny. A
Initial Suami
: Tn. S
2.Usia
: 31 tahun
Usia
: 38 tahun
3. Status perkawinan : Nikah
Status perkawinan
: Nikah
4. Pekerjaan
: Swasta
Pekerjaan
: Swasta
5. Pendidikan terakhir : SMA
Pendidikan terakhir : SMA
6. Diagnosa Medis
: APH ec plasenta previa totalis pada multipara hamil aterm.
7. Tanaggal pengkajian : 07 Januari 2014
Riwayat Penyakit Sekarang : pasien dengan G3P1A1dengan usia 31 tahun,HPHT 15
april 2013, HPL 22 januari 2014, UK 37 minggu 6 hari, pasien datang ke RS dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 jam sebelum masuk RS, pasien sudah
merasakan kenceng-kenceng teratur, pasien masih merasakan gerakan janin.
Riwayat Penyakit Dahulu : pasien mengatakan dahulu tahun 2010 pernah mangalami
keguguran dengan usia kehamilan 3 bulan, diduga karena janin mengalami IUFD.
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit HT, DM, penyakit jantung,
dan alergi.
Riwayat Penyakit Keluarga : keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit
HT, DM, penyakit jantung, dan alergi.
B. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU
No.
Tahun
Tipe
persalinan
Penolong
Jenis
kelamin
BB lahir
Keadaan
bayi
Masalah
kehamilan
1.
2002
Spontan
Bidan
Laki-laki 3800 gr
Normal
Tidak ada
2.
2010
Aborsi &
curretage
Dokter
-
-
-
-
2
C. RIYAWAT KEHAMILAN SAAT INI
1. Berapa kali periksa hamil : 6 kali
2. Masalah kehamilan : tidak ada
D. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
1. Jenis persalinan : SC a/i plasena previa totalis padatanggal: 07/01/2014 jam
08.30
2. Jenis kelamin bayi : laki-laki, BB/PB : 3700/51 gr/cm, LK/LD : 36/35 cm/cm, A/S
: 7-8-9
3. Perdarahan : ± 250 cc
4. Masalah dalam persalinan : plasenta previa totalis
E. RIYAWAT GINEKOLOGI
1. Masalah ginekologi
- Riwayat KB : KB IUD 3,5 thun yang lalu
F. DATA UMU KESEHATAN SAAT INI
1. Status Obstetrik : NH 0, P 1, A 1, bayi rawat gabung : tidak, karena bayi lahir
normal (BBLN)
2. Keadaan Umum : Tampak lemah dan lesu . Kesadaran : CM (Compos Mentis) E4
M6 V5, BB/TB : 69/150 kg/cm .
3. Tanda Vital : TD : 130/80 mmHg, N : 90 x/mnt, RR : 20 x/mnt, S : 36,7
oC
4. Kepala Leher :
Kepala
:
bentuk
mesocephal,
rambut
pendek
hitam
lebat
bergelombang,tampakkurangbersih.
Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak tampak
juling, pandangan tidak kabur.
Hidung : tidak ada luka, tidak polip, tidak ada alergi.
Mulut : tidak ada stomatitis, gigi tidak karies, mukosabibirlembap.
Telinga : simetris, tidak ada serumen yang keluar, pendengaran baik.
Leher : tidak ada luka, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri
saat menelan.
3
5. Dada :
Jantung
Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, ictus cordis terabapadaics 5
Perkusi
: pekaktidak ada pelebaran batas jantung
Auskultasi
: terdengar suara jantung BJ I & BJ II reguler,
tidakadasuarajantungtambahan
Paru –paru
Inspeksi
: simetris, tidak ada luka, tidak tampak retraksi dada
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan, fokal fremitus kanan kiri sama
Perkusi
: suara sonor
Auskultasi
: terdengan suara bronkhovesikuler, tidak ada akumulasi
sekret pada lobus kanan dan kiri
Payudara
inspeksi
: Simetris, aerola mamae tampak hiperpigmentasi,
payudara tampak kurang bersih
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan pada
payudara, teraba kosong
Puting susu
: menonjol
Pengeluaran ASI : belum keluar
Masalah khusus : Payudara tampak kurang bersih
6. Abdomen :
Inspeksi
: Terdapat luka pos op dengan panjang 20 cm, simetris
Auskultasi
: Peristaltik usus 9 x/menit
Perkusi
: Timpani diseluruh lapang perut
Palpasi
: Terdapat nyeri tekan pada area luka pos op, tidak ada
pembesaran hati dan limfa, kandung kemih kosong, tidak ada
distensi, lien tidak teraba
4
Involusi Uterus
Fundus uterus
: teraba keras kontraksi : kuat, posisi : 2 jari dibawah
umbilicus
Kamdung krmih : teraba kosong
Diastasis rektus abdominalis : tidak dapat terkaji
Fungsi pencernaan : klien belum makan
Masalah khusus : tidak ada
7. Perineum & Genital :
Vagina
: integritas kulit baik, tidak ada edema, memar dan hematome.
Perineum : utuh, tidak ada tanda-tanda REEDA
Lokhea
: jumlah : 2-4 cc, jenis/warna : lokhea rubra/warna merah darah,
konsistensi cair, bau amis
Hemoroid : tidak ada
Masalah khusus : vagina kurang bersih
8. Ekstremitas :
Ekstremitas Atas : tidak ada edema, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm
Ekstremitas Bawah : tidak ada edema dan varises, tanda Homan negatif
Masalah khusus : Tidak ada
9. Eliminasi :
Urin : kebiasaan BAK : 6-7 x/hari, BAK saat ini terpasang DC dengan produksi
750 ml dengan warna kuning kemerahan, bau khas.
BAB : kebiasaan BAB sehari 1x, kebiasaan BAB saat ini klien belum BAB
Masalah khusus :tidak ada
10. Istirahat dan Kenyamanan
Pola tidur : kebiasaan tidur malam 6-7 jam tidak ada gangguan selama tidur, pola
tidur saat ini 6-8 jam, terkadang terbangun karena nyeri.
Keluhan ketidaknyamanan : ya,
klien mengatakan terasa nyeri pada luka pos
P: Nyeri saat digerakan
Q: Seperti tertusuk benda tajam
R: Abdomen
S: skala nyeri 4
T: Hilang timbul
5
Masalah khusus: nyeri akut
11. Mobilisasi dan Latihan
Tingkat mobilisasi : Terlihat berbaring, belum mampu miring karena takut.
Latihan/senam
: Tidak ada.
Masalah khusus
: gangguan mobilitas.
12. Nutrisi dan Cairan
Asupan Nutrisi
: klien belum makan karena program puasa pos op
Asupan Cairan
: klien belum minum.
Masalah khusus
: tidak ada
13. Keadaan mental
Adaptasi psikologis
: Baik klien dapat beradaptasi dengan keluarga dan
tenaga kesehatan dengan baik
Penerimaan terhadap bayi : Klien sangat senang dengan kelahiran anaknya yang
sehat dan lahir dengan selamat.
Kemampuan mental
: Baik
Masalah khusus
:Tidak ada
G. PROGRAM TERAPI
Tanggal 07 Januari 2014
1. infus rl 20 tpm
2. ceftriaxon 1 gr/12 jam
3. ketorolak 30 mg/8 jam
4. ranitidin 50 mg/12 jam
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil USG tanggal 05 Januari 2014 : tampak janin tunggal, memanjang, preskep,
puka, DJJ 12-12-13/reguler, dengan FB BPD 9,43. AC 33. EFBW 3233 gram,
plasenta insersi di SBR menutupi OUI, air kawah kesan cukup tak jelas kelainan
kongenital.
6
Laboratorium : Hasil pemeriksaan tanggal 06 Desember 2014
Jenis Pemeriksaaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Interpretasi
Hemoglobin
10,4
g/dl
12,0-15,6
Abnormal
Hematokrit
32
%
33-45
Abnormal
Leukosit
11,6
10
3/ul
4,5-11,0
Normal
Trombosit
97
10
3/ul
150-450
Abnormal
Eritrosit
4,59
10
6/ul
4,10-5,10
Abnormal
I. RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN.
Tampak : Lemah dan lesu
Kesadaran : CM (Compos Mentis) E4 M6 V5.
Tanda Vital : TD : 130/80 mmHg, N : 90 x/mnt, RR : 20 x/mnt, S : 36,7
oC
klien mengatakan terasa nyeri pada luka post SC
P: Nyeri saat digerakan
Q: Seperti tertusuk benda tajam
R: Abdomen
S: 4
T: Hilang timbul
Rambut kurang bersih
Payudara tampak kurang bersih, teraba kosong, asi belum keluar
Vagina kurang bersih
Tampak wajah meringis menahan sakit
Terdapat luka pos op hari ke 2 dengan panjang ± 20 cm, tidak terlihat adanya
rembesan
Data laboratorium angka leukosit 11,6 10
3/ul, hemoglobin 10,4 gr/dl
Terpasang infus rl 20 tpm pada ekstrimitas atas (s)
Terpasang DC hari ke 2.
7
J. ANALISA DATA
No. Data fokus Etiologi Problem
1. DS:
Klien mengatakan nyeri pada luka pos op P: luka pos op Q: seperti tusuk-tusukbendatajam R: abdomen S: skalanyeri5 T: setiap saat DO: wajah tampakmenahannyeri,. TD: 130/80 mmHg, N: 90 x/mnt, RR: 20 x/mnt, S: 36,7oC.
Agen injuri fisik : tindakan pembedahan
Nyeri akut
2. DS:
klien mengatakan badanya terasa lesu.
DO:
tampak ku: lema dan lesu Rambut kurang bersih
Payudara tampak kurang bersih, teraba kosong, asi belum keluar
Vagina kurang bersih
Adaptasi fisiologis ibu post partum
Defisit perawatan diri ibu pos partum
3 Ds :
Klien mengatakan belum berlatih miring karena takut dengan adanya jaitan post op Klien mengatakan badanya
terasa lesu
Do :
Terlihat berbaring
Tampak mempertahankan posisi setabil
Tampak ku: lemas Terpasang DC hari 2 Terpasang infus Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan. Gangguan mobilitas fisik 4 DS:
Klien mengatakan terdapat
Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat : terdapatnya
8
luka pos op, tertutup kasa danferban, tidak ada rembesan, luka terasa nyeri, luka post SC hari ke 2
DO:
Tampal luka pos op lateral dengan panjang ±20 cm, tidak tampak adanya rembesan. S : 36,7 ºC
Angka leukosit : 11,6 103/ul, hemoglobin 10,4 gr/dl
luka pos op
K. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik : tindakan pembedahan
2. Defisit perawatan diri : ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu
post partum.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan
dan prosedur tindakan
4. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh.
L. INTERVENSI
No. DiagnosaKeperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Nyeri akut
berhubungan dengan agen injuri fisik: tindakan pembedahan
Setelah dilakukan Askep selama 3x24 jam diharap kan nyeri dapat teratasi, dengan kriteria hasil: 1. skala nyeri turun
menjadi 2
2. klien mengatakan nyeri berkurang 3. ekspresi wajah tampak
rilek
4. tanda-tanda vital dalam batas normal TD :120/80 mmHg N : 60-100x/menit S :36,5-37,5ºC 1. Lakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi. 2. Observasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif. 3. Kaji tanda-tanda vital 1. mendapatkan data tentang masalah nyeri dan merencanakan tindakan yang sesuai
2. .memberikan gambaran dan mengetahui bukti tentang obyektif masalah yang dirasakan. 3. peningkatan tanda-tanda vital dapat merupakan gambaran
9
RR:16-14x/mnt 4. Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.)5. anjurkan kepada klien untuk mengenali faktor - faktor yang dapat meningkatkan dan merungankan gejala yang dirasakan. 6. Kolaborasi dengan dokter pengunaan analgetik
respon tubuh terhadap nyeri yang dirasakan klien
4. .mengurangi nyeri dan sepasme otot
5. meningkatkan pengetahuan tentang menejemen dan koping klien terhadap masalah yang klien rasakan.
6. mengatasi nyeri dengan mengeblok syaraf sehingga rasa nyeri tidak dapat di presepsikan. 2. Defisit perawatan
diri:ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum.
Setelahdilakukantindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkanmasalah defisit perawatan diri klien dapat teratasi kriteriahasil : 1. Klien dapat
memperlihatkan kemampuan perawatan diri secara bertahap sesuai batas kemampuanya 2. Kebutuhan perawatan
diri ibu pos partum dapat terpenuhi
1. kaji masalah
perawatan diri klien
2. Bantu klien dalam pemenuhan
perawatan diri klien 3. Libatkan keluarga
dalam memenuhi perawastan diri klien 4. Dekatkan alat yang
sekiranya klien dapat memanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan perawatan diri 1. Mengetahui masalah dan dapat merumuskan
intervensi yang sesuai 2. Memenuhi kebutuhan
perawatan diri klien 3. Sebagai wujud
dukungan dan kasih sayang keluarga terhadap klien 4. Menjaga agar klien
tidak menjadi ketergantungan dan melatih kemampuan klien 3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan Setelahdilakukantindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah Gangguan mobilitas fisik teratasi criteria hasil 1. klien dapat
mendemonstrasikan kemampuan mobilisasi dengan baik
2. klien mengatakan tidak lemas lagi 3. klien mengerti tentang
pentingnya mobilisasi dini ibu post partum
1. kaji masalah mobilisasi klien
2. latih relaksasi nafas dalam dan
pergerakan ringan seperti
mengencangkan dahi, bahu dan ekstrimitas 3. latih gerak klien
secara bertahap, miring, duduk dan berdiri
1. mengetahui masalah dan dapat
merumuskan
intervensi yang sesuai 2. melatih agar otot-otot
bisa lemas dan mencegah kekakuan sendi
3. mengembalikan fungsi kemampuan gerak klien secara bertahap
10
4. anjurkan makansesegera mungkin apabila sudah tidak mual 5. edukasi makan- makanan yang bergizi 6. edukasi tentang pentingnya
mobilisasi dini bagi ibu post partum
4. menmberikan
dukungan energi yang adekuat untuk kemampuan mobilisasi klien 5. makan-makanan yang bergizi dapat mepercepat pemulihan keadaan umum klien dan meningkatkan produksi asi 6. meningkatkan
pengetahuan klien yang diharapkan akan meningkatkan
motifasi klien untuk berlatih mobilisasi dini dan mengurangi kecemasan akibat kurangnya pengetahuan. 4. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tidak terjadi infeksi dengan KH:
1. bebas dari tanda-tanda infeksi
2. angka leukosit normal 3. klien mengatakan tahu
tentang tanda-tanda infeksi
4. tanda – tanda fital dalam batas normal TD :120/80 mmHg N : 60-100x/menit S :36,5-37,5ºC RR:16-14x/mnt
1. Amati luka dari tanda-tanda infeksi
2. Lakukan perawatan luka dengan tehnik steril dan gunakan kassa steril untuk merawat dan menutup luka 3. Kaji tanda-tanda
vital
4. Anjurkan pada klien untuk melaporkan dan mengenali tanda-tanda infeksi 5. Tingkatkan masukan
gizi yang cukup dan tinggi protein.
6. Kolaborasi dalam pemberian antibiotic
1. mengetahui keadaan, produksi dan adanya tanda2 infeksi 2. Mencegah infeksi 3. Peningkatan tanda-tanda vital dapat sebagai respon tubuh terhadap infeksi 4. Mempercepat penyembuhan 5. Meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka.
6. Mencegah terjadinya infeksi
11
M. IMPLEMENTASI
Hari/tanggal Jam (wib)
dx Intervensi Respon Paraf
Selasa 07/01 2014 14.30 14.35 14.40 14.45 14.50 16.00 16.05 17.00 1 1 1 2 2 1 3 3 Mengkaji tanda-tanda vital
Mengkaji masalah nyeri klien
Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Mengkaji masalah defisit perawatan diri
Menganjurkan keluarga untuk melatih minum dan makan apabila sudah tidak mual-mual Memberikan injeksi ketorolak 30 mg Memberikan injeksi S :klien mengatakan bersedia O : TD:130/80 mmhg N:88x/mnt S:36,7ºC RR:20x/menit S : klien mengatakan
terasa nyeri pada luka pos op P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 5 T: setiap saat
O :terlihat wajah meringis menahan sakit
S :klien mengatakan bersedia
O :terlihat kooperatif S : klien mengatakan belum bisa miring sendiri.klien mengatakan takut karena terasa nyeri pada luka pos op. O :terlihat rambut kotor, terlihat keadaan umum lemah.
S :klie mengatakan takut karena belum kentut O :keluarga teampak kooperatif
S :klien mengatakan sakit O : obat dapat masuk
12
20.00 21.00 3 1 cevotaxim 1gMengkaji kondisi luka
Memberikan injeksi ranitidin 50 mg
Menganjurkan klien beristirahat
lancar intra vena. S :klien mengatakan bersedia
O :terlihat obat masuk lancar intra vena S : klien mengatakan terdapat luka, terasa nyeri O :terlihat luka pos op lateral dengan panjang 20 cm, tidak terlihat adanya rembesan.
S :klien mengatakan bersedia
O :terlihat obat masuk lancar intra vena S :klien bersedia O :terlihat kooperatif. Rabu 08/01/2014 07.00 07.30 08.00 08.10 1 1 1 1
Mengkaji masalah nyeri klien
Mengkaji tanda-tanda vital klien
Menganjurkan klien menerapkan teknik relaksasi apabila nyeri timbul
Memberikan injeksi ketorolak 30 mg
S :klien mengatakan nyeri berkurang P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 3 T: hilang timbul
O :terlihat wajah tampak lebih rilek
S : klien mengatakan masih terasa sedikit nyeri O : TD:130/80 mmhg N:80x/mnt S:36,7ºC RR:20x/menit S : klien mengatakan bersedia
O :klien terlihat kooperatif S :klien mengatakan terasa sakit
O : klien terlihat meringis
13
08.15 09.00 09.15 09.30 10.00 11.00 11.30 13.30 3 2 3 2 2 2 2 2 Memberikan injeksi cefotaxim 1 gr Mengkaji masalah kebersihan vaginaMengkaji keadaan luka
Melakukan vulva hygine
Mengkaji kemampuan mobilisasi klien Menganjurkan klien makan-makanan yang Bergizi Memberikan edukasi tentang pentingnya nutrisi untuk menjaga kesehatanya dan produksi asinya
Melatih klien miring kiri dan kanan, belajar duduk jika tidak pusing
menahan sakit, obat dapat masuk intra vena, tidak ada flebitis
S :-
O : terlihat obat masuk lancar
S :klien mengatakan kemarin habis diganti pembalut dibantu perawat O :terlihat vagina kurang bersih, prodokdi lokea jenis rubra, sedikit dengar warna merah darah , konsistensi cair, bau khas amis.
S :klien mengatakan luka tidak ada rembesan O : terlihat luka bersih tidak ada
rembesan.panjang 20 cm
S : klien bersedia O :terlihat kooperatif S :klien mengatakan baru belajar miring dengan bantuan perawat, belum berani duduk karena masih terasa pusing.
O :terlihat klien miring kanan.
S :klien mengatakan merasa lapar karena tadi pagi tidaj mkan, masih takut karena belum kentut O :terliha klien kooperatif S : klien mengerti
O : terlihat aktif
S : klien mengatakan mampu miring secara
14
mandiri tapi agak sakitO : terlihat mampu miring sendiri sambil meringis menahan sakit Rabu 08/01/2014 Kamis 09/01/2014 21.30 21.35 21.40 24.00 05.00 05.30 06.00 06.30 1 1 1 1 1.3 2 2 2
Mengkaji masalah nyeri klien
Menganjurkan klien menerapkan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri dirasakan Menganjurkan klien beristirahat Memberikan injeksi ketorolak 30 mg Mengkaji tanda-tanda vital Melakukan Vulva hygiene Menganjurkan keluarga untuk membantu klien
Menganjurkan klien makan yang banyak dan bergizi
S :klien mengatakan nyeri berkurang P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 3 T: hilang timbul
O :terlihat wajah tampak lebih rilek
S : klien mengatakan mampu dan bersedia O : terlihat koopratif S :klien bersedia O :terlihat memulai beristirahat S :klien mengatakan bersedia
O :terlihat obat masuk lancar
S : klien mengatakan masih terasa sedikit nyeri O : TD:120/80 mmhg N:80x/mnt S:36,5ºC RR:22x/menit
S : klien mengatakan lebih nyaman setelah di bersihkan O :terlihat bersih, pengeluaran lochea berwarna merah. S : keluarga mengatakan besedia O :terlihat membantu Anita
15
07.00 3Mengkaji keadaan luka
menyibin klien S : klien mengatakan nafsumakan baik, klien mengatakan tadi mampu menghabiskan porsi yang disediakan rs
O : terlihat lebih segar. S : klien mengatakan luka tidak merembes
O : terlihat luka bersih tertutup kasa , tidak ada rembesan (pengeluaran nanah/darah) Kamis 09/01/2014 07.30 07.40 07.45 08.00 08.05 08.30 O9.00 1 1 1 1 3 2 2 Mengkaji tanda-tanda vital klien
Mengkaji masalah nyeri klien
Menganjurkan klien menerapkan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri dirasakan Memberikan injeksi ketorolak 30 mg
Memberikan injeksi cefotaxim 1 gr
Melepas infus klien dan DC
Melatih klien duduk dan berjalan
S : klien mengatakan nyeri berkurang
O : TD:120/80 mmhg N:80x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit S :klien mengatakan nyeri berkurang P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 2 T: hilang timbul
O :terlihat wajah tampak lebih rilek
S : klien mengatakan mampu dan bersedia O : terlihat koopratif S :klien mengatakan terasa sakit
O : klien terlihat meringis menahan sakit, obat dapat masuk intra vena, tidak ada flebitis
S :-
O : terlihat obat masuk lancar
S : Klien mengatakan lebih
16
11.30 13.00 2 2 Menganjurkan klien makan makanan yg bergizi dan lebih banyakMengajarkan klien dan suami pijat oksitosin
nyaman setelah dc dan infus dilepas
O : terlihat klien lebih segar dan bersemangat S :klien mengatakan mampu duduk dan tidak terasa pusing
O :klien terlihat mampu duduk dan mampu berlatih berdiri
S :klien mengatakan nafsumakan sudah baik O :terlihat mampu
mengnghabiskan dari porsi yang disediakan S : keluarga mengatakan terimakasin, klien mengatakan akan menerapkanya O :terlihat kooperatif Kamis 09/01/2014 14.30 14.35 14.40 14.45 1 1 1 2 Mengkaji tanda-tanda vital
Mengkaji masalah nyeri klien
Menganjurkan menerapkan teknik relaksasi nafas dalam saat nyeri dirasakan
S :klien mengatakan bersedia O : TD:120/80 mmhg N:80x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit
S : klien mengatakan nyeri berkurang P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 2 T: hilang timbul
O :terlihat lebih rilek S :klien mengatakan
bersedia
O :terlihat kooperatif
17
16.05 17.00 21.00 3 3.2 1Mengkaji masalah defisit perawatan diri
Mengkaji kondisi luka
Menganjurkan klien makan yang banyak dan tinggi protein
Menganjurkan klien beristirahat
S : klien mengatakan bisa berjalan
O :terlhat keadaan umum baik, terlihat mampu memenuhi perawatan ibu pos partum sendiri. S : klien mengatakan terdapat luka, tidak ada rembesan
O :terlihat luka pos op lateral dengan panjang 20 cm, tidak terlihat adanya rembesan.
S : klien mengatakan mengerti
O :klien terlihat aktif bertanya
S :klien bersedia O :terlihat kooperatif.
18
N. EVALUASI
Hari/tanggal Jam (wib) Dx Evaluasi Paraf Selasa 07/01/201413.30 1 S : klien mengatakan nyeri pada luka pos op berkurang
P: Luka pos op
Q: seperti tertusuk –tusuk R: abdomen
S: skala nyeri 4 T: hilang timbul
O :klien tampak menahan nyeri, ekspresi tampak meringis
: TD:130/90 mmhg N:90x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit
A : masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik : tindakan pembedahan teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan -observasi skala nyeri pasien -monitoring vital sign
-lanjutkan program terapi
Dian
13.50 2 S :
-klien mengatakan badanya masih terasa lemas dan lesu -Klien mengatakan belum mampu melakukan aktifitas perawatan diri secara mandiri.
O :klien tampak lesu dan tampak lemas
Terlihat klien kurang mampu melakukan aktivitas perawatan diri ibu pos partu secara mandiri
A : masalah Defisit perawatan diri : ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
-bantu klien dalam melakukan defisit perawatan diri -beri motivasi kepada klien dalam melakukan perawatan diri
19
14.10 3 S : klien mengatakan belum mampu, miring, duduk danberlatih berjalan
Klien belum mengerti tentang pentingnya mobilisasi dini ibu post partum
O : klien terlihat belum mampu miring, duduk dan berlatih berjalan
Tampak terpasang dc dan infus
A : masalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
-bantu klien dalam miring kanan kiri, duduk, dan latihan berjalan
-berikan informasi yang tepat kepada klien dan keluarga 14.30 4 S : klien mengatakan terdapat luka post SC, terasa panas
O : tampak klien terpasang verban luka post SC, tidak ada tanda-tanda infeksi, luka post SC hari ke 0 S: S:36,5ºC
A : masalah Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
-monitor tanda-tanda infeksi
-kolaborasi dalam melakukan perawatan luka post SC / medikasi
Rabu 08/01/2014
13.20 1 S : klien mengatakan nyeri pada luka pos op berkurang
P: Luka pos op
Q: seperti tertusuk –tusuk R: abdomen
S: skala nyeri 3 T: hilang timbul
O :klien tampak menahan nyeri, ekspresi tampak meringis : TD:120/90 mmhg N:80x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit Anita
20
A : masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik : tindakan pembedahan teratasi sebagianP : intervensi dilanjutkan -observasi skala nyeri klien -monitor TTV
13.45 2 S :
-klien mengatakan badanya sudah sudah tidak lesu dan terasa enakan
-Klien mengatakan sudah mampu melakukan aktifitas perawatan diri secara mandiri sebagian.
O : klien tampak agak segar
Terlihat mampu melakukan aktivitas perawatan diri ibu pos partu secara mandiri sebagian
Keluarga tampak membantunklien
A : masalah Defisit perawatan diri : ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
-anjurkan keluarga untuk membantu klien -monitoring kemampuan klien dalam melakukan perawtan diri
14.05 3 S : klien mengatakan sudah mampu, miring, dan duduk Klien sudah mengerti sedikit tentang pentingnya
mobilisasi dini ibu post partum
O : klien terlihat mampu miring, dan duduk Tampak tidak terpasang dc dan masih terpasang
infus
A : masalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
-bantu klien dalam latihan berjalan
-beri motivasi kepada klien saat mampu melakukan latihan
14.25 4 S : klien mengatakan terdapat luka post SC, tidak terasa panas
21
O : tampak klien terpasang verban luka post SC, tidakada tanda-tanda infeksi, luka post SC hari ke 1 S: S:36,5ºC
A : masalah Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan
-pantau tanda-tanda infeksi yang terjadi -lakukan program untuk medikasi Kamis
09/01/2014
21.15 1 S : klien mengatakan nyeri pada luka pos op berkurang
P: Luka pos op
Q: seperti tertusuk –tusuk R: abdomen
S: skala nyeri 2 T: hilang timbul
O :terlihat lebih rilek, ekspresi tak tampak meringis, : TD:120/80 mmhg
N:90x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit
A : masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik : tindakan pembedahan teratasi
P : hentikan intervensi
Arie
21.20 2 S :
-klien mengatakan badanya sudah segar dan tidak lesu lagi
-Klien mengatakan mampu melakukan aktifitas perawatan diri secara mandiri. .
O :terlihat badan lebih segar
Terlihat mampu melakukan aktivitas perawatan diri ibu pos partu secara mandiri
A :masalah Defisit perawatan diri : ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum teratasi
22
21.25 3 S : klien mengatakan mampu, miring, duduk dan berlatihberjalan
klien mengatakan tidak lemas lagi
klien mengerti tentang pentingnya mobilisasi dini ibu post partum
O : klien terlihat mampu miring, duduk dan berlatih berjalan
Tampak lebih segar dan tidak lemas lagi Tampak tidak terpasang dc dan infus
A : masalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan teratasi
P : hentikan intervensi
21.30 4 S : klien mengatakan luka tida membengkak, tidak terasa panas, tidak ada pengeluaran nanah
O : terlihat luka bersih, tidak ada rembnesan, tidak ada tanda-tanda :rubor, tumor, colour,dolor dan fungsio laesa, luka post SC hari ke 2
S: S:36,5ºC
A : masalah Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh teratasi