• Tidak ada hasil yang ditemukan

askep post partum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "askep post partum"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. A

DENGAN POST PARTUM DI RUANG MAWAR 1

RSU DR. MOEWARDI

A. DATA UMUM KLIEN

1. Initial klien

: Ny. A

Initial Suami

: Tn. S

2.Usia

: 31 tahun

Usia

: 38 tahun

3. Status perkawinan : Nikah

Status perkawinan

: Nikah

4. Pekerjaan

: Swasta

Pekerjaan

: Swasta

5. Pendidikan terakhir : SMA

Pendidikan terakhir : SMA

6. Diagnosa Medis

: APH ec plasenta previa totalis pada multipara hamil aterm.

7. Tanaggal pengkajian : 07 Januari 2014

 Riwayat Penyakit Sekarang : pasien dengan G3P1A1dengan usia 31 tahun,HPHT 15

april 2013, HPL 22 januari 2014, UK 37 minggu 6 hari, pasien datang ke RS dengan

keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 jam sebelum masuk RS, pasien sudah

merasakan kenceng-kenceng teratur, pasien masih merasakan gerakan janin.

 Riwayat Penyakit Dahulu : pasien mengatakan dahulu tahun 2010 pernah mangalami

keguguran dengan usia kehamilan 3 bulan, diduga karena janin mengalami IUFD.

Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit HT, DM, penyakit jantung,

dan alergi.

 Riwayat Penyakit Keluarga : keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit

HT, DM, penyakit jantung, dan alergi.

B. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU

No.

Tahun

Tipe

persalinan

Penolong

Jenis

kelamin

BB lahir

Keadaan

bayi

Masalah

kehamilan

1.

2002

Spontan

Bidan

Laki-laki 3800 gr

Normal

Tidak ada

2.

2010

Aborsi &

curretage

Dokter

-

-

-

-

(2)

2

C. RIYAWAT KEHAMILAN SAAT INI

1. Berapa kali periksa hamil : 6 kali

2. Masalah kehamilan : tidak ada

D. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI

1. Jenis persalinan : SC a/i plasena previa totalis padatanggal: 07/01/2014 jam

08.30

2. Jenis kelamin bayi : laki-laki, BB/PB : 3700/51 gr/cm, LK/LD : 36/35 cm/cm, A/S

: 7-8-9

3. Perdarahan : ± 250 cc

4. Masalah dalam persalinan : plasenta previa totalis

E. RIYAWAT GINEKOLOGI

1. Masalah ginekologi

- Riwayat KB : KB IUD 3,5 thun yang lalu

F. DATA UMU KESEHATAN SAAT INI

1. Status Obstetrik : NH 0, P 1, A 1, bayi rawat gabung : tidak, karena bayi lahir

normal (BBLN)

2. Keadaan Umum : Tampak lemah dan lesu . Kesadaran : CM (Compos Mentis) E4

M6 V5, BB/TB : 69/150 kg/cm .

3. Tanda Vital : TD : 130/80 mmHg, N : 90 x/mnt, RR : 20 x/mnt, S : 36,7

o

C

4. Kepala Leher :

Kepala

:

bentuk

mesocephal,

rambut

pendek

hitam

lebat

bergelombang,tampakkurangbersih.

Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak tampak

juling, pandangan tidak kabur.

Hidung : tidak ada luka, tidak polip, tidak ada alergi.

Mulut : tidak ada stomatitis, gigi tidak karies, mukosabibirlembap.

Telinga : simetris, tidak ada serumen yang keluar, pendengaran baik.

Leher : tidak ada luka, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada nyeri

saat menelan.

(3)

3

5. Dada :

Jantung

Inspeksi

: ictus cordis tidak tampak

Palpasi

: tidak ada nyeri tekan, ictus cordis terabapadaics 5

Perkusi

: pekaktidak ada pelebaran batas jantung

Auskultasi

: terdengar suara jantung BJ I & BJ II reguler,

tidakadasuarajantungtambahan

Paru –paru

Inspeksi

: simetris, tidak ada luka, tidak tampak retraksi dada

Palpasi

: tidak ada nyeri tekan, fokal fremitus kanan kiri sama

Perkusi

: suara sonor

Auskultasi

: terdengan suara bronkhovesikuler, tidak ada akumulasi

sekret pada lobus kanan dan kiri

Payudara

inspeksi

: Simetris, aerola mamae tampak hiperpigmentasi,

payudara tampak kurang bersih

Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan pada

payudara, teraba kosong

Puting susu

: menonjol

Pengeluaran ASI : belum keluar

Masalah khusus : Payudara tampak kurang bersih

6. Abdomen :

Inspeksi

: Terdapat luka pos op dengan panjang 20 cm, simetris

Auskultasi

: Peristaltik usus 9 x/menit

Perkusi

: Timpani diseluruh lapang perut

Palpasi

: Terdapat nyeri tekan pada area luka pos op, tidak ada

pembesaran hati dan limfa, kandung kemih kosong, tidak ada

distensi, lien tidak teraba

(4)

4

Involusi Uterus

Fundus uterus

: teraba keras kontraksi : kuat, posisi : 2 jari dibawah

umbilicus

Kamdung krmih : teraba kosong

Diastasis rektus abdominalis : tidak dapat terkaji

Fungsi pencernaan : klien belum makan

Masalah khusus : tidak ada

7. Perineum & Genital :

Vagina

: integritas kulit baik, tidak ada edema, memar dan hematome.

Perineum : utuh, tidak ada tanda-tanda REEDA

Lokhea

: jumlah : 2-4 cc, jenis/warna : lokhea rubra/warna merah darah,

konsistensi cair, bau amis

Hemoroid : tidak ada

Masalah khusus : vagina kurang bersih

8. Ekstremitas :

Ekstremitas Atas : tidak ada edema, tangan kiri terpasang infus RL 20 tpm

Ekstremitas Bawah : tidak ada edema dan varises, tanda Homan negatif

Masalah khusus : Tidak ada

9. Eliminasi :

Urin : kebiasaan BAK : 6-7 x/hari, BAK saat ini terpasang DC dengan produksi

750 ml dengan warna kuning kemerahan, bau khas.

BAB : kebiasaan BAB sehari 1x, kebiasaan BAB saat ini klien belum BAB

Masalah khusus :tidak ada

10. Istirahat dan Kenyamanan

Pola tidur : kebiasaan tidur malam 6-7 jam tidak ada gangguan selama tidur, pola

tidur saat ini 6-8 jam, terkadang terbangun karena nyeri.

Keluhan ketidaknyamanan : ya,

klien mengatakan terasa nyeri pada luka pos

P: Nyeri saat digerakan

Q: Seperti tertusuk benda tajam

R: Abdomen

S: skala nyeri 4

T: Hilang timbul

(5)

5

Masalah khusus: nyeri akut

11. Mobilisasi dan Latihan

Tingkat mobilisasi : Terlihat berbaring, belum mampu miring karena takut.

Latihan/senam

: Tidak ada.

Masalah khusus

: gangguan mobilitas.

12. Nutrisi dan Cairan

Asupan Nutrisi

: klien belum makan karena program puasa pos op

Asupan Cairan

: klien belum minum.

Masalah khusus

: tidak ada

13. Keadaan mental

Adaptasi psikologis

: Baik klien dapat beradaptasi dengan keluarga dan

tenaga kesehatan dengan baik

Penerimaan terhadap bayi : Klien sangat senang dengan kelahiran anaknya yang

sehat dan lahir dengan selamat.

Kemampuan mental

: Baik

Masalah khusus

:Tidak ada

G. PROGRAM TERAPI

Tanggal 07 Januari 2014

1. infus rl 20 tpm

2. ceftriaxon 1 gr/12 jam

3. ketorolak 30 mg/8 jam

4. ranitidin 50 mg/12 jam

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil USG tanggal 05 Januari 2014 : tampak janin tunggal, memanjang, preskep,

puka, DJJ 12-12-13/reguler, dengan FB BPD 9,43. AC 33. EFBW 3233 gram,

plasenta insersi di SBR menutupi OUI, air kawah kesan cukup tak jelas kelainan

kongenital.

(6)

6

Laboratorium : Hasil pemeriksaan tanggal 06 Desember 2014

Jenis Pemeriksaaan

Hasil

Satuan

Nilai Normal

Interpretasi

Hemoglobin

10,4

g/dl

12,0-15,6

Abnormal

Hematokrit

32

%

33-45

Abnormal

Leukosit

11,6

10

3

/ul

4,5-11,0

Normal

Trombosit

97

10

3

/ul

150-450

Abnormal

Eritrosit

4,59

10

6

/ul

4,10-5,10

Abnormal

I. RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN.

Tampak : Lemah dan lesu

Kesadaran : CM (Compos Mentis) E4 M6 V5.

Tanda Vital : TD : 130/80 mmHg, N : 90 x/mnt, RR : 20 x/mnt, S : 36,7

o

C

klien mengatakan terasa nyeri pada luka post SC

P: Nyeri saat digerakan

Q: Seperti tertusuk benda tajam

R: Abdomen

S: 4

T: Hilang timbul

Rambut kurang bersih

Payudara tampak kurang bersih, teraba kosong, asi belum keluar

Vagina kurang bersih

Tampak wajah meringis menahan sakit

Terdapat luka pos op hari ke 2 dengan panjang ± 20 cm, tidak terlihat adanya

rembesan

Data laboratorium angka leukosit 11,6 10

3

/ul, hemoglobin 10,4 gr/dl

Terpasang infus rl 20 tpm pada ekstrimitas atas (s)

Terpasang DC hari ke 2.

(7)

7

J. ANALISA DATA

No. Data fokus Etiologi Problem

1. DS:

 Klien mengatakan nyeri pada luka pos op P: luka pos op Q: seperti tusuk-tusukbendatajam R: abdomen S: skalanyeri5 T: setiap saat DO:  wajah tampakmenahannyeri,. TD: 130/80 mmHg, N: 90 x/mnt, RR: 20 x/mnt, S: 36,7oC.

Agen injuri fisik : tindakan pembedahan

Nyeri akut

2. DS:

 klien mengatakan badanya terasa lesu.

DO:

 tampak ku: lema dan lesu  Rambut kurang bersih

 Payudara tampak kurang bersih, teraba kosong, asi belum keluar

 Vagina kurang bersih

Adaptasi fisiologis ibu post partum

Defisit perawatan diri ibu pos partum

3 Ds :

 Klien mengatakan belum berlatih miring karena takut dengan adanya jaitan post op  Klien mengatakan badanya

terasa lesu

Do :

 Terlihat berbaring

 Tampak mempertahankan posisi setabil

 Tampak ku: lemas  Terpasang DC hari 2  Terpasang infus Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan. Gangguan mobilitas fisik 4 DS:

 Klien mengatakan terdapat

Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat : terdapatnya

(8)

8

luka pos op, tertutup kasa dan

ferban, tidak ada rembesan, luka terasa nyeri, luka post SC hari ke 2

DO:

 Tampal luka pos op lateral dengan panjang ±20 cm, tidak tampak adanya rembesan.  S : 36,7 ºC

 Angka leukosit : 11,6 103/ul, hemoglobin 10,4 gr/dl

luka pos op

K. PRIORITAS DIAGNOSA

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik : tindakan pembedahan

2. Defisit perawatan diri : ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu

post partum.

3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan

dan prosedur tindakan

4. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh.

L. INTERVENSI

No. Diagnosa

Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Nyeri akut

berhubungan dengan agen injuri fisik: tindakan pembedahan

Setelah dilakukan Askep selama 3x24 jam diharap kan nyeri dapat teratasi, dengan kriteria hasil: 1. skala nyeri turun

menjadi 2

2. klien mengatakan nyeri berkurang 3. ekspresi wajah tampak

rilek

4. tanda-tanda vital dalam batas normal TD :120/80 mmHg N : 60-100x/menit S :36,5-37,5ºC 1. Lakukan pengkajian secara komprehensif tentang nyeri meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi. 2. Observasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif. 3. Kaji tanda-tanda vital 1. mendapatkan data tentang masalah nyeri dan merencanakan tindakan yang sesuai

2. .memberikan gambaran dan mengetahui bukti tentang obyektif masalah yang dirasakan. 3. peningkatan tanda-tanda vital dapat merupakan gambaran

(9)

9

RR:16-14x/mnt 4. Ajarkan menggunakan teknik nonanalgetik (relaksasi progresif, latihan napas dalam, imajinasi, sentuhan terapeutik.)

5. anjurkan kepada klien untuk mengenali faktor - faktor yang dapat meningkatkan dan merungankan gejala yang dirasakan. 6. Kolaborasi dengan dokter pengunaan analgetik

respon tubuh terhadap nyeri yang dirasakan klien

4. .mengurangi nyeri dan sepasme otot

5. meningkatkan pengetahuan tentang menejemen dan koping klien terhadap masalah yang klien rasakan.

6. mengatasi nyeri dengan mengeblok syaraf sehingga rasa nyeri tidak dapat di presepsikan. 2. Defisit perawatan

diri:ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum.

Setelahdilakukantindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkanmasalah defisit perawatan diri klien dapat teratasi kriteriahasil : 1. Klien dapat

memperlihatkan kemampuan perawatan diri secara bertahap sesuai batas kemampuanya 2. Kebutuhan perawatan

diri ibu pos partum dapat terpenuhi

1. kaji masalah

perawatan diri klien

2. Bantu klien dalam pemenuhan

perawatan diri klien 3. Libatkan keluarga

dalam memenuhi perawastan diri klien 4. Dekatkan alat yang

sekiranya klien dapat memanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan perawatan diri 1. Mengetahui masalah dan dapat merumuskan

intervensi yang sesuai 2. Memenuhi kebutuhan

perawatan diri klien 3. Sebagai wujud

dukungan dan kasih sayang keluarga terhadap klien 4. Menjaga agar klien

tidak menjadi ketergantungan dan melatih kemampuan klien 3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan Setelahdilakukantindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah Gangguan mobilitas fisik teratasi criteria hasil 1. klien dapat

mendemonstrasikan kemampuan mobilisasi dengan baik

2. klien mengatakan tidak lemas lagi 3. klien mengerti tentang

pentingnya mobilisasi dini ibu post partum

1. kaji masalah mobilisasi klien

2. latih relaksasi nafas dalam dan

pergerakan ringan seperti

mengencangkan dahi, bahu dan ekstrimitas 3. latih gerak klien

secara bertahap, miring, duduk dan berdiri

1. mengetahui masalah dan dapat

merumuskan

intervensi yang sesuai 2. melatih agar otot-otot

bisa lemas dan mencegah kekakuan sendi

3. mengembalikan fungsi kemampuan gerak klien secara bertahap

(10)

10

4. anjurkan makan

sesegera mungkin apabila sudah tidak mual 5. edukasi makan- makanan yang bergizi 6. edukasi tentang pentingnya

mobilisasi dini bagi ibu post partum

4. menmberikan

dukungan energi yang adekuat untuk kemampuan mobilisasi klien 5. makan-makanan yang bergizi dapat mepercepat pemulihan keadaan umum klien dan meningkatkan produksi asi 6. meningkatkan

pengetahuan klien yang diharapkan akan meningkatkan

motifasi klien untuk berlatih mobilisasi dini dan mengurangi kecemasan akibat kurangnya pengetahuan. 4. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan tidak terjadi infeksi dengan KH:

1. bebas dari tanda-tanda infeksi

2. angka leukosit normal 3. klien mengatakan tahu

tentang tanda-tanda infeksi

4. tanda – tanda fital dalam batas normal TD :120/80 mmHg N : 60-100x/menit S :36,5-37,5ºC RR:16-14x/mnt

1. Amati luka dari tanda-tanda infeksi

2. Lakukan perawatan luka dengan tehnik steril dan gunakan kassa steril untuk merawat dan menutup luka 3. Kaji tanda-tanda

vital

4. Anjurkan pada klien untuk melaporkan dan mengenali tanda-tanda infeksi 5. Tingkatkan masukan

gizi yang cukup dan tinggi protein.

6. Kolaborasi dalam pemberian antibiotic

1. mengetahui keadaan, produksi dan adanya tanda2 infeksi 2. Mencegah infeksi 3. Peningkatan tanda-tanda vital dapat sebagai respon tubuh terhadap infeksi 4. Mempercepat penyembuhan 5. Meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka.

6. Mencegah terjadinya infeksi

(11)

11

M. IMPLEMENTASI

Hari/tanggal Jam (wib)

dx Intervensi Respon Paraf

Selasa 07/01 2014 14.30 14.35 14.40 14.45 14.50 16.00 16.05 17.00 1 1 1 2 2 1 3 3 Mengkaji tanda-tanda vital

Mengkaji masalah nyeri klien

Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

Mengkaji masalah defisit perawatan diri

Menganjurkan keluarga untuk melatih minum dan makan apabila sudah tidak mual-mual Memberikan injeksi ketorolak 30 mg Memberikan injeksi S :klien mengatakan bersedia O : TD:130/80 mmhg N:88x/mnt S:36,7ºC RR:20x/menit S : klien mengatakan

terasa nyeri pada luka pos op P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 5 T: setiap saat

O :terlihat wajah meringis menahan sakit

S :klien mengatakan bersedia

O :terlihat kooperatif S : klien mengatakan belum bisa miring sendiri.klien mengatakan takut karena terasa nyeri pada luka pos op. O :terlihat rambut kotor, terlihat keadaan umum lemah.

S :klie mengatakan takut karena belum kentut O :keluarga teampak kooperatif

S :klien mengatakan sakit O : obat dapat masuk

(12)

12

20.00 21.00 3 1 cevotaxim 1g

Mengkaji kondisi luka

Memberikan injeksi ranitidin 50 mg

Menganjurkan klien beristirahat

lancar intra vena. S :klien mengatakan bersedia

O :terlihat obat masuk lancar intra vena S : klien mengatakan terdapat luka, terasa nyeri O :terlihat luka pos op lateral dengan panjang 20 cm, tidak terlihat adanya rembesan.

S :klien mengatakan bersedia

O :terlihat obat masuk lancar intra vena S :klien bersedia O :terlihat kooperatif. Rabu 08/01/2014 07.00 07.30 08.00 08.10 1 1 1 1

Mengkaji masalah nyeri klien

Mengkaji tanda-tanda vital klien

Menganjurkan klien menerapkan teknik relaksasi apabila nyeri timbul

Memberikan injeksi ketorolak 30 mg

S :klien mengatakan nyeri berkurang P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 3 T: hilang timbul

O :terlihat wajah tampak lebih rilek

S : klien mengatakan masih terasa sedikit nyeri O : TD:130/80 mmhg N:80x/mnt S:36,7ºC RR:20x/menit S : klien mengatakan bersedia

O :klien terlihat kooperatif S :klien mengatakan terasa sakit

O : klien terlihat meringis

(13)

13

08.15 09.00 09.15 09.30 10.00 11.00 11.30 13.30 3 2 3 2 2 2 2 2 Memberikan injeksi cefotaxim 1 gr Mengkaji masalah kebersihan vagina

Mengkaji keadaan luka

Melakukan vulva hygine

Mengkaji kemampuan mobilisasi klien Menganjurkan klien makan-makanan yang Bergizi Memberikan edukasi tentang pentingnya nutrisi untuk menjaga kesehatanya dan produksi asinya

Melatih klien miring kiri dan kanan, belajar duduk jika tidak pusing

menahan sakit, obat dapat masuk intra vena, tidak ada flebitis

S :-

O : terlihat obat masuk lancar

S :klien mengatakan kemarin habis diganti pembalut dibantu perawat O :terlihat vagina kurang bersih, prodokdi lokea jenis rubra, sedikit dengar warna merah darah , konsistensi cair, bau khas amis.

S :klien mengatakan luka tidak ada rembesan O : terlihat luka bersih tidak ada

rembesan.panjang 20 cm

S : klien bersedia O :terlihat kooperatif S :klien mengatakan baru belajar miring dengan bantuan perawat, belum berani duduk karena masih terasa pusing.

O :terlihat klien miring kanan.

S :klien mengatakan merasa lapar karena tadi pagi tidaj mkan, masih takut karena belum kentut O :terliha klien kooperatif S : klien mengerti

O : terlihat aktif

S : klien mengatakan mampu miring secara

(14)

14

mandiri tapi agak sakit

O : terlihat mampu miring sendiri sambil meringis menahan sakit Rabu 08/01/2014 Kamis 09/01/2014 21.30 21.35 21.40 24.00 05.00 05.30 06.00 06.30 1 1 1 1 1.3 2 2 2

Mengkaji masalah nyeri klien

Menganjurkan klien menerapkan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri dirasakan Menganjurkan klien beristirahat Memberikan injeksi ketorolak 30 mg Mengkaji tanda-tanda vital Melakukan Vulva hygiene Menganjurkan keluarga untuk membantu klien

Menganjurkan klien makan yang banyak dan bergizi

S :klien mengatakan nyeri berkurang P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 3 T: hilang timbul

O :terlihat wajah tampak lebih rilek

S : klien mengatakan mampu dan bersedia O : terlihat koopratif S :klien bersedia O :terlihat memulai beristirahat S :klien mengatakan bersedia

O :terlihat obat masuk lancar

S : klien mengatakan masih terasa sedikit nyeri O : TD:120/80 mmhg N:80x/mnt S:36,5ºC RR:22x/menit

S : klien mengatakan lebih nyaman setelah di bersihkan O :terlihat bersih, pengeluaran lochea berwarna merah. S : keluarga mengatakan besedia O :terlihat membantu Anita

(15)

15

07.00 3

Mengkaji keadaan luka

menyibin klien S : klien mengatakan nafsumakan baik, klien mengatakan tadi mampu menghabiskan porsi yang disediakan rs

O : terlihat lebih segar. S : klien mengatakan luka tidak merembes

O : terlihat luka bersih tertutup kasa , tidak ada rembesan (pengeluaran nanah/darah) Kamis 09/01/2014 07.30 07.40 07.45 08.00 08.05 08.30 O9.00 1 1 1 1 3 2 2 Mengkaji tanda-tanda vital klien

Mengkaji masalah nyeri klien

Menganjurkan klien menerapkan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri dirasakan Memberikan injeksi ketorolak 30 mg

Memberikan injeksi cefotaxim 1 gr

Melepas infus klien dan DC

Melatih klien duduk dan berjalan

S : klien mengatakan nyeri berkurang

O : TD:120/80 mmhg N:80x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit S :klien mengatakan nyeri berkurang P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 2 T: hilang timbul

O :terlihat wajah tampak lebih rilek

S : klien mengatakan mampu dan bersedia O : terlihat koopratif S :klien mengatakan terasa sakit

O : klien terlihat meringis menahan sakit, obat dapat masuk intra vena, tidak ada flebitis

S :-

O : terlihat obat masuk lancar

S : Klien mengatakan lebih

(16)

16

11.30 13.00 2 2 Menganjurkan klien makan makanan yg bergizi dan lebih banyak

Mengajarkan klien dan suami pijat oksitosin

nyaman setelah dc dan infus dilepas

O : terlihat klien lebih segar dan bersemangat S :klien mengatakan mampu duduk dan tidak terasa pusing

O :klien terlihat mampu duduk dan mampu berlatih berdiri

S :klien mengatakan nafsumakan sudah baik O :terlihat mampu

mengnghabiskan dari porsi yang disediakan S : keluarga mengatakan terimakasin, klien mengatakan akan menerapkanya O :terlihat kooperatif Kamis 09/01/2014 14.30 14.35 14.40 14.45 1 1 1 2 Mengkaji tanda-tanda vital

Mengkaji masalah nyeri klien

Menganjurkan menerapkan teknik relaksasi nafas dalam saat nyeri dirasakan

S :klien mengatakan bersedia O : TD:120/80 mmhg N:80x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit

S : klien mengatakan nyeri berkurang P: Luka pos op Q: seperti tertusuk – tusuk R: abdomen S: skala nyeri 2 T: hilang timbul

O :terlihat lebih rilek S :klien mengatakan

bersedia

O :terlihat kooperatif

(17)

17

16.05 17.00 21.00 3 3.2 1

Mengkaji masalah defisit perawatan diri

Mengkaji kondisi luka

Menganjurkan klien makan yang banyak dan tinggi protein

Menganjurkan klien beristirahat

S : klien mengatakan bisa berjalan

O :terlhat keadaan umum baik, terlihat mampu memenuhi perawatan ibu pos partum sendiri. S : klien mengatakan terdapat luka, tidak ada rembesan

O :terlihat luka pos op lateral dengan panjang 20 cm, tidak terlihat adanya rembesan.

S : klien mengatakan mengerti

O :klien terlihat aktif bertanya

S :klien bersedia O :terlihat kooperatif.

(18)

18

N. EVALUASI

Hari/tanggal Jam (wib) Dx Evaluasi Paraf Selasa 07/01/2014

13.30 1 S : klien mengatakan nyeri pada luka pos op berkurang

P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –tusuk R: abdomen

S: skala nyeri 4 T: hilang timbul

O :klien tampak menahan nyeri, ekspresi tampak meringis

: TD:130/90 mmhg N:90x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit

A : masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik : tindakan pembedahan teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan -observasi skala nyeri pasien -monitoring vital sign

-lanjutkan program terapi

Dian

13.50 2 S :

-klien mengatakan badanya masih terasa lemas dan lesu -Klien mengatakan belum mampu melakukan aktifitas perawatan diri secara mandiri.

O :klien tampak lesu dan tampak lemas

Terlihat klien kurang mampu melakukan aktivitas perawatan diri ibu pos partu secara mandiri

A : masalah Defisit perawatan diri : ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-bantu klien dalam melakukan defisit perawatan diri -beri motivasi kepada klien dalam melakukan perawatan diri

(19)

19

14.10 3 S : klien mengatakan belum mampu, miring, duduk dan

berlatih berjalan

Klien belum mengerti tentang pentingnya mobilisasi dini ibu post partum

O : klien terlihat belum mampu miring, duduk dan berlatih berjalan

Tampak terpasang dc dan infus

A : masalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-bantu klien dalam miring kanan kiri, duduk, dan latihan berjalan

-berikan informasi yang tepat kepada klien dan keluarga 14.30 4 S : klien mengatakan terdapat luka post SC, terasa panas

O : tampak klien terpasang verban luka post SC, tidak ada tanda-tanda infeksi, luka post SC hari ke 0 S: S:36,5ºC

A : masalah Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan

-monitor tanda-tanda infeksi

-kolaborasi dalam melakukan perawatan luka post SC / medikasi

Rabu 08/01/2014

13.20 1 S : klien mengatakan nyeri pada luka pos op berkurang

P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –tusuk R: abdomen

S: skala nyeri 3 T: hilang timbul

O :klien tampak menahan nyeri, ekspresi tampak meringis : TD:120/90 mmhg N:80x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit Anita

(20)

20

A : masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik : tindakan pembedahan teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan -observasi skala nyeri klien -monitor TTV

13.45 2 S :

-klien mengatakan badanya sudah sudah tidak lesu dan terasa enakan

-Klien mengatakan sudah mampu melakukan aktifitas perawatan diri secara mandiri sebagian.

O : klien tampak agak segar

Terlihat mampu melakukan aktivitas perawatan diri ibu pos partu secara mandiri sebagian

Keluarga tampak membantunklien

A : masalah Defisit perawatan diri : ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-anjurkan keluarga untuk membantu klien -monitoring kemampuan klien dalam melakukan perawtan diri

14.05 3 S : klien mengatakan sudah mampu, miring, dan duduk Klien sudah mengerti sedikit tentang pentingnya

mobilisasi dini ibu post partum

O : klien terlihat mampu miring, dan duduk Tampak tidak terpasang dc dan masih terpasang

infus

A : masalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan teratasi sebagian

P : intervensi dilanjutkan

-bantu klien dalam latihan berjalan

-beri motivasi kepada klien saat mampu melakukan latihan

14.25 4 S : klien mengatakan terdapat luka post SC, tidak terasa panas

(21)

21

O : tampak klien terpasang verban luka post SC, tidak

ada tanda-tanda infeksi, luka post SC hari ke 1 S: S:36,5ºC

A : masalah Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan

-pantau tanda-tanda infeksi yang terjadi -lakukan program untuk medikasi Kamis

09/01/2014

21.15 1 S : klien mengatakan nyeri pada luka pos op berkurang

P: Luka pos op

Q: seperti tertusuk –tusuk R: abdomen

S: skala nyeri 2 T: hilang timbul

O :terlihat lebih rilek, ekspresi tak tampak meringis, : TD:120/80 mmhg

N:90x/mnt S:36,5ºC RR:20x/menit

A : masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik : tindakan pembedahan teratasi

P : hentikan intervensi

Arie

21.20 2 S :

-klien mengatakan badanya sudah segar dan tidak lesu lagi

-Klien mengatakan mampu melakukan aktifitas perawatan diri secara mandiri. .

O :terlihat badan lebih segar

Terlihat mampu melakukan aktivitas perawatan diri ibu pos partu secara mandiri

A :masalah Defisit perawatan diri : ibu pos partum berhubungan dengan adaptasi fisiologis ibu post partum teratasi

(22)

22

21.25 3 S : klien mengatakan mampu, miring, duduk dan berlatih

berjalan

klien mengatakan tidak lemas lagi

klien mengerti tentang pentingnya mobilisasi dini ibu post partum

O : klien terlihat mampu miring, duduk dan berlatih berjalan

Tampak lebih segar dan tidak lemas lagi Tampak tidak terpasang dc dan infus

A : masalah Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Kelemahan fisik, kurang pengetahuan dan prosedur tindakan teratasi

P : hentikan intervensi

21.30 4 S : klien mengatakan luka tida membengkak, tidak terasa panas, tidak ada pengeluaran nanah

O : terlihat luka bersih, tidak ada rembnesan, tidak ada tanda-tanda :rubor, tumor, colour,dolor dan fungsio laesa, luka post SC hari ke 2

S: S:36,5ºC

A : masalah Resiko infeksi berhubungan dengan ketidak adekuatan pertahanan primer tubuh teratasi

Referensi

Dokumen terkait

Perawatan yang dilakukan dengan benar akan mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu post partum yang dapat dilihat dari keadaan fisik yaitu tanda-tanda vital,

resiko-resiko lain dari ibu bersalin, perdarahan post partum dimana retensio plasenta resiko-resiko lain dari ibu bersalin, perdarahan post partum dimana retensio plasenta

Pengetahuan yang dimiliki ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir akan berpengaruh terhadap status kesehatan bayi, untuk itu ibu post partum harus tahu

Kesimpulan penelitian ini bahwa ada hubungan antara social support keluarga dengan adaptasi psikologis ibu post partum primipara.Rekomendasi dari hasil penelitian

Pada pembahasan ini perawatan payudara ibu post partum di Puskesmas Serbelawan Tahun 2021 merupakan suatu tindakan dalam bentuk perawatan payudara yang mayoritas

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian pengetahuan perawatan tali pusat terhadap kemampuan ibu dalam melakukan perawatan tali pusat bayi pada ibu post

Adakah Hubungan dukungan keluarga dengan waktu pencapaian adaptasi psikologis (letting go) pada ibu post partum di Wilayah Puskesmas Maesan Bondowoso?..

Karakteristik Responden Berdasarkan Perawatan Payudara selama Kehamilan Ibu Post Partum Sectio Caesar Kelompok Kontrol dan Perlakuan Perawatan Kontrol Perlakuan Payudara f % f %