• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 06 Januari 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 06 Januari 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Peluang IHSG untuk memposisikan pada level yang lebih baik dibandingkan dengan posisi sebelumnya masih terbuka. Pasalnya, sejumlah indikator teknikal terkonfirmasi positif bagi IHSG. Hal ini tercermin dari lagging dan leading indikator mensinyalkan positf. IHSG akan menguji resistance level 4697 dan support level di 4451.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4557.822 +31.903 4,961.63 4,745.92

LQ-45 789.62 +7.418 1,396.73 3,789.93

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG Selasa (5/1) ditutup menguat 0,70% ke level 4.557,82 didorong oleh sentimen penurunan harga bahan bakar minyak. Akhirnya, rencana pemerintah untuk memberlakukan pungutan dana ketahanan energi mulai hari ini (5/1) ditunda. Pasalnya, pungutan ini harus dibahas lebih dulu dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016. Oleh karena itu, mulai hari Selasa (5/1) bahan bakar minyak (BBM) akan mengalami penurunan harga yang lebih murah dari sebelumnya. Harga baru premium menjadi sebesar Rp7.050 per liter, sedangkan solar Rp5.650 per liter. Pertamina berencana menurunkan harga jual untuk beberapa produk BBM lainnya seperti Pertamax, Pertamax plus dan Pertalite. Selain itu, IHSG juga ditopang oleh penguatan Rupiah. Dari global, aktivitas manufaktur pada bulan Desember 2015 di AS mengalami kontraksi tercepat sejak Juli 2009, sehingga meredam optimisme investor atas kekuatan ekonomi dan menambah ketidakpastian seberapa cepat Federal Reserve akan menaikkan suku bunga tahun 2016. Adapun, bursa AS pada hari Senin (4/1) ditutup melemah signifikan seiring dengan melemahnya data PMI China yang menimbulkan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sebaliknya, harga minyak melanjutkan penguatan pada perdagangan hari Selasa (5/1) terkait hubungan diplomatik Saudi Arabia dan Iran yang memburuk. Namun perlu diperhatikan juga kondisi oversupply minyak. Dari regional, indeks di bursa Jepang akhirnya ditutup di zona negatif pada Selasa (5/1), tersandung oleh fluktuasi indeks di bursa China. Indeks Nikkei ditutup menurun 0,42% atau 76,98 poin ke level 18.374,00. Adapun, bursa saham China mengalami pergerakan yang fluktuatif sepanjang perdagangan hari Selasa (5/1). Bursa Shanghai Composite pada awal pembukaan perdagangan mengalami rebound signifikan ditopang oeh suntikan dana dari pemerintah Negeri Tiongkok. Namun, Shanghai Composite ditutup melemah sebanyak 0,26% ke level 3.287,71, dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas likuiditas jangka pendek, capital outflow, kebijakan moneter ketat dan kebijakan stimulus di China. Mengikuti pergerakan bursa regional, Hang Seng ditutup melemah sebesar 0,65% ke level 21.188,72. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif mixed pada wal perdagangan Selasa (5/1).

Tekanan yang terjadi terhadap pasar keuangan Cina pada Senin, mendorong otoritas moneter negara ini akhirnya menyuntik dana sebesar 130 miliar Yuan dalam bentuk dana jangka pendek ke dalam sistem keuangannya pada Selasa. Suntikan dana dilakukan untuk meredam kepanikan investor pasca aksi jual saham besar-besaran pada perdagangan Senin. Dengan mengalirkan dana ke pasar keuangan tersebut, PBOC memberi sinyal kepada investor bahwa pola kebijakannya belum berubah. Kebijakan PBoC juga dipandang sebagai indikasi pengetatan moneter dalam waktu dekat. Mengingat, pemerintah Cina memang berencana melakukan reformasi jangka panjang di bidang ekonomi, meski harus mengorbankan pertumbuhan jangka pendek. Langkah yang ditempuh PBoC cukup efektif hingga meredam aksi jual yang dilakukan investor pada perdagangan saham sebelumnya. Dampak lebih luas atas langkah dari PBoC telah berimbas terhadap pasar kawasan Asia. Lebih lanjut, membaiknya pasar Asia menjadi katalis bagi pasar Eropa dan AS yang ditutup menguat pada Selasa. Sementaraa itu, sektor perbankan pada Selasa mengeliat menyusul OJK memerintahkan perbankan dengan aset terbesar di Indonesia untuk menyisihkan lebih banyak modal pada 2016 ini, sebagai upaya mengurangi risiko terhadap sektor keuangan. Di bawah aturan SIB per 1 Januari, tambahan modal bank yang dibutuhkan antara 0,25% sampai 0,625% dari aset tertimbang menurut risiko, tergantung kepada sejauh mana lembaga perbankan tersebut bersifat sistemik. Aturan tambahan modal akan naik secara gradual tiap tahun hingga 2019 ketika sudah mencapai 1% hingga 2,5% dari aset tertimbang menurut risiko. Biaya tambahan modal adalah tambahan pada aturan rasio kecukupan modal bank yang sudah berlaku minimal 8% terhadap aset tertimbang menurut risiko. Sebelumnya, BI merilis persyaratan baru bagi perbankan untuk kepemilikan modal penyangga. OJK telah mengidentifikasi perbankan yang berpotensi berdampak sistemik. Sementara itu, sentimen terbilang negatif bagi pasar pernyataan dari IMF yang mengingatkan, pertumbuhan ekonomi global pada 2016 akan mengecewakan. Pasalnya, pertumbuhan perdagangan global melanjutkan pelemahan serta penurunan harga bahan mentah memicu masalah bagi negara yang bergantung pada komoditas, sedangkan sektor keuangan di banyak negara masih memiliki kelemahan dan risiko keuangan yang meningkat di emerging market. Sentimen pasar variatif ini dapat mendorong IHSG bergerak mixed, namun masih berpeluang menguat.

DAILY REPORT

06 Januari 2016

• TLKM siap masuki bisnis ICT outsourcing

• ANTM siapkan belanja modal Rp 2 triliun dan pakai dana PMN • Konsorsium TINS mendapatkan tawaran pinjaman Rp 2 triliun • Anak usaha ENRG peroleh pinjaman USD 60 juta

• NRCA targetkan kontrak baru Rp 4,5 triliun • KLBF anggarkan Rp1,5 triliun

• KAEF siapkan capex Rp 1 triliun pada 2016

• RANC jual 70% saham BNL ke PT. Tiga Mitra Retail senilai Rp 9,8 miliar • KINO targetkan laba tahun 2016 sebesar 44% YoY, penjualan 19% YoY • SSIA akan tambah lahan 500 ha di Subang pada tahun 2016

• SSIA akan gandeng mitra untuk akuisisi META

• LPPF tambah 4,4 juta saham GEI senilai Rp 53,14 miliar • MTDL likuidasi Soltius Asia

• ATIC suntik modal ke 3 anak usaha senilai Rp 25,6 miliar • MNC Grup kuasai 35% pangsa pasar iklan TV di 2015 • DAJK jajaki penerbitan obligasi

• DAJK proyeksikan pendapatan tumbuh 30-35% tahun ini • Pengadilan NIaga Jakpus kabulkan PKPU sementara bagi TRIO • GIAA setor pajak Rp18 miliar usai revaluasi aset

• Jumlah penumpang Citilink, anak usaha GIAA, tahun 2015 naik 26% yoy • Laba BBTN diperkirakan tembus Rp1,8 triliun

• KITAF & CNAF, anak usaha BNGA merger • BNGA segera naik BUKU IV

• Harga IPO Bank Artos Inonesia Rp 132 per saham

• BEI menargetkan 35 perusahaan akan lising di BEI pada tahun 2016

Support Level 4525/4492/4458

Resistance Level 4592/4627/4660

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

6 January 2016

6 January 2016

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menggelar portofolio bisnis baru information & communication technology (ICT) outsourcing. Potensi pasar ICT outsourcing ini diperkirakan mencapai Rp 7,7 triliun pada 2020. ICT outsourcing merupakan layanan alih kepemilikan dan pengelolaan infrastruktur IT, aplikasi dan konektivitas pelanggan secara end to end dengan model bisnis tunggal dan periode kontrak berjangka panjang.

Aneka Tambang (ANTM) mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 2 triliun tahun ini. Capex tersebut untuk memenuhi kebutuhan dana di tiga proyek utama perseroan, yaitu smelter grade alumina refinery (SGAR) Mempawah, pabrik feronikel Halmahera Timur dan smelter anode slime. Sesuai rencana, SGAR akan memiliki 2 juta ton alumina per tahun dengan kebutuhan bijih bauksit sebesar 6 juta WMT per tahun.

Aneka Tambang (ANTM) berencana menggunakan dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp400 miliar untuk keperluan proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera pada 2016. Perusahaan menginformasikan bahwa dana PMN secara khusus ditujukan untuk pabrik feronikel di Halmahera tersebut. Adapun, penggarapan proyek tersebut akan dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap. Seperti diketahui, pabrik tahap I yang pembangunannya ditargetkan selesai pada 2018 diperkirakan memiliki kapasitas 13.500-15.000 TNi per tahun. Sampai Oktober 2015, realisasi konstruksi engineering, procurement and construction (EPC) telah mencapai 6%.

Konsorsium Timah (TINS) telah mendapatkan tawaran fasilitas pinjaman sekitar Rp 2 triliun dari konsorsium bank dalam negeri. Konsorsium bank tersebut menyatakan siap memberikan dukungan finansial untuk proyek pembangkit listrik konsorsium TINS di Sumatera Selatan. Nilai proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar 2X150 MW tersebut diperkirakan dapat mencapai Rp 3 triliun. Sementara itu, TINS akan menyiapkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk belanja modal tahun ini. Capex akan digunakan untuk replacement peralatan sehingga produksi timah dapat meningkat. Energi Mega Persada (ENRG) melalui anak perusahaannya yaitu EMP Bentu Limited menandatangani perjanjian pinjaman senilai USD 60 juta atau Rp 780 miliar dengan Intesa Sanpaolo SpA & Britannic Strategies Limited. Fasilitas pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 5 tahun dan suku bunga LIBOR + 6,8% per tahun. ENRG dan PT Tunas Harapan Perkasa, anak perusahaan ENRG, bertindak sebagai penjamin dalam perjanjian dimaksud. Saat ini fasilitas pinjaman tersebut menunggu beberapa pemenuhan syarat pendahuluan (Conditions Precedent). Rencananya pinjaman akan digunakan perseroan untuk melunasi pinjaman senilai USD 53 juta dengan suku bunga 20% per tahun yang jatuh tempo. Menurut manajemen, pelunasan pinjaman tersebut dapat menghemat beban bunga hingga sebesar USD 6,3 juta di tahun 2016. Nusa Raya Cipta (NRCA) menargetkan mampu memperoleh kontrak baru sebesar Rp 4,5 triliun sepanjang tahun ini, naik 40% dibandingkan estimasi kontrak baru 2015 sekitar Rp 3 triliun. Mayoritas kontribusi masih di high rise building yang berada di Medan, Jakarta, Bali dan Bandung. Ke depan, perseroan juga akan mengembangkan bisnis jalan tol setelah menggarap ruas Cikopo-Palimanan.

Surya Semesta Internusa (SSIA) berencana menambah cadangan lahan seluas 500 ha sepanjang tahun 2016 di Subang. Tahun 2015 perseroan telah mengakusisi lahan seluas 360 ha di Subang. Untuk mendanai akuisisi lahan tersebut, SSIA berencana menerbitkan obligasi rupiah atau valas dengan tenor 3 tahun. Tahap pertama perseroan akan menerbitkan sekitar SGD 50 juta-SGD 100 juta. Lahan yang diakuisisi berada di Utara dan Selatan tol Cikopo-Palimanan (Cipali). SSIA memiliki saham sebanyak 27% di PT Lintas Marga Sedaya, pemegang konsesi tol Cipali. SSIA mengalokasikan belanja modal tahun 2016 sebanyak Rp 1,3 triliun. Sebanyak Rp 600 miliar akan digunakan untuk akuisisi lahan dan sisanya untuk ekspansi di lini bisnis konstruksi, properti, dan hospitality.

Surya Semeta Internusa (SSIA) masih berminat untuk mengakuisisi 40% saham Nusantara Infrastructure (META) milik Grup Rajawali dan

Eagle Infrastructure untuk mendorong ekspansi bisnis jalan tol. Proses penjajakan akuisisi masih berlangsung. Perseroan akan menggandeng mitra dalam mengakuisisi Nusantara Infrastructure. Rajawali memiliki 21% saham Nusantara Infrastructure. Sedangkan Eagle Infrastructure memiliki 22,32% saham. Surya Semesta juga menggandeng UEM Berhad untuk mengikuti tender konsesi tol Pandaan-Malang. Konsorsium Surya Semesta sejauh ini lolos tahap prakualifikasi bersama tujuh konsorsium lainnya.

Kimia Farma (KAEF) berencana melakukan ekspansi bisnis sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerjanya dan memberikan layanan terbaik di bidang kesehatan kepada masyarakat. Sejumlah inisiatif tengah dipersiapkan, seperti pembangunan pabrik bahan baku obat, pabrik farmasi, pabrik garam farmasi dan penambahan fasilitas apotek serta laboratorium klinik di sejumlah kota di Indonesia. Tahun ini, perseroan menyiapkan capex senilai Rp 1 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mendirikan pabrik bahan baku obat dan suplemen kesehatan di Lippo Cikarang, Jawa Barat, pembangunan pabrik obat-obatan di Banjaran-Bandung-Jawa Barat dan pendirian pabrik garam farmasi tahap II di Batuwakon-Jombang-Jawa Timur.

Kalbe Farma (KLBF) berencana mengalokasikan belanja modal hingga Rp1,5 triliun pada 2016, naik dari capital expenditure pada tahun lalu yang ditargetkan mencapai Rp1 triliun. Adapun, capital expenditure (capex) pada 2015 hanya mencapai di sekitar Rp900 miliar. Target capex 2016 sepenuhnya akan bersumber dari kas internal perusahaan dan sebagian besar akan dialokasikan untuk ekspansi pabrik farmasi, consumer health, serta distribusi. Ekspansi pabrik akan dilakukan dengan menambah kapasitas produksi pabrik lama KLBF serta membangun pabrik baru.Di sisi lain, untuk memperluas pasar, perusahaan akan memperluas jaringan distribusi ke wilayah Indonesia bagian timur dengan membuka cabang baru di beberapa lokasi, termasuk Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua.

Supra Boga Lestari (RANC) menjual 70% saham anak usahanya yakni PT Bahagia Niaga Lestari (BNL) atau setara 44.520 saham kepada PT Tiga Mitra Retail. Perseroan menjual dan memindahkan dengan harga jual sebesar Rp 9,8 miliar. PT. Bahagia Niaga Lestari merupakan anak usaha RANC yang menawarkan layanan toko Ministop Indonesia. Kino Indonesia (KINO) menargetkan pertumbuhan laba tahun 2016 sebesar 44% YoY ditopang ekspansi agresif pada semester II 2016 dan menargetkan penjualan tumbuh 19% YoY. Perseroan tengah mengincar akuisisi atau pembentukan perusahaan patungan di segmen personal care, farmasi, dan makanan. Saat ini perusahaan tengah menjajaki pembicaraan dengan calon mitra dari Jepang untuk mendirikan joint venture di sektor makanan. Perseroan akan menyasar perusahaan yang bergerak di personal care dan farmasi. Untuk rancangan ekspansi organik, KINO akan meluncurkan produk baru, menambah sarana produksi, dan meningkatkan infrastruktur distribusi. Pada tahun 2016, KINO akan meluncurkan 75 produk baru. Sedang peningkatan infrastruktur distribusi dilakukan dengan menambah gudang dan mobil untuk distribusi barang. Hingga akhir tahun 2015 KINO telah memiliki 6 pabrik yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Dwi Jaya Kemasindo (DAJK) tengah menjajaki penerbitan surat utang guna mendanai kebutuhan belanja modal tahun ini sebesar Rp 800-900 miliar. Perseroan juga menjajaki opsi pinjaman perbankan. Belanja modal tahun ini mayoritas akan terserap untuk pembangunan pabrik corrugated carbon di Subang, Jawa Barat. Perseroan akan mengeluarkan investasi sebesar Rp 350-400 miliar yang terdiri atas konstruksi pabrik sebesar Rp 150 miliar dan pembelian 2 line mesin senilai total Rp 200 miliar. Selain itu, DAJK juga menganggarkan alokasi untuk mengakuisisi 70% saham perusahaan stationary packaging senilai Rp 220-225 miliar. Perseroan juga menganggarkan modal kerja rutin sebesar Rp 200-300 miliar.

Dwi Jaya Kemasindo (DAJK) memproyeksikan tahun ini pendapatan perseroan dapat tumbuh 30-35% dibandingkan estimasi pendapatan sepanjang 2015 sebesar Rp 1-1,1 triliun. Salah satu pendorong pertumbuhan akan berasal dari kontribusi penjualan anak usaha,

(3)

     

           

 

 

6 January 2016

6 January 2016

Interact Corporindo, perusahaan flexible packaging, yang baru diakuisisi pada akhir tahun lalu.

Matahari Departement Store (LPPF) kembali menambah kepemilikan 4,4 juta saham dalam pemilik MatahariMall.com, yaitu PT Global Ecommerce Indonesia, senilai Rp 53,14 miliar atau pada harga Rp 12.065 per saham. Penyerapan saham tersebut merupakan hak opsi yang telah ditandatangani pada 15 Agustus 2015. Setelah pengambilan hak opsi, perseroan akan menguasai 5% dari modal disetor dan ditempatkan dalam GEI. Penyerapan hak opsi akan dilakukan oleh perseroan dan Matahari Putra Prima (MPPA) masing-masing menjadi 5%. Perjanjian juga mengatur opsi untuk menambah kepemilikan MPPA dan LPPF hingga 10% dari total saham GEI. Perseroan juga telah menandatangani perjanjian penjualan produk melalui MatahariMall pada 8 April 2015. Pembelian saham GEI dilakukan karena perseroan melihat bisnis e-commerce sebagai peluang untuk memperluas jangkauan bisnis ke seluruh nusantara selaku perusahaan ritel.

Metrodata Electronics (MTDL) mengajukan dokumen pembubaran (likuidasi) anak usahanya, yaitu Soltius Asia Pte Ltd, kepada Inland Revenue Authority of Singapore (IRAS). Proses likuidasi Soltius Asia dan anak-anak perusahaan tidak mempengaruhi pendapatan perseroan karena perusahaan tersebut sudah tidak beroperasi. Sementara itu, MTDL membangun gudang, serta pabrik perakitan telepon seluler di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pembiayaan proyek ini diambil dari belanja modal tahun lalu sebesar Rp 210 miliar. Anabatic Technologies (ATIC) menyuntik modal tiga anak usahanya sebesar Rp 25,6 miliar. Perseroan melakukan penambahan modal pada PT Mahacitta Teknologi sebanyak 2.400 saham senilai Rp 2,4 miliar, sehingga kepemilikan perseroan dalam Mahacitta tetap 99,99% dengan jumlah saham 12.499 saham. ATIC juga melakukan penambahan modal sebesar Rp 11,7 miliar ke PT Aristi Jasadata atau sebanyak 11.700 saham, sehingga kepemilikan ATIC menjadi 99,99% atau sebanyak 12.499 saham. Selain itu Perseroan menyuntik modal PT Q2 Teknologies sebesar Rp 12,5 miliar atau sebanyak 12.500 saham, sehingga kepemilikannya bertambah menjadi 99,99% dengan jumlah saham 14.999 saham.

MNC Grup menguasai sekitar 35% pangsa pasar iklan televisi yang mencapai Rp 72,5 triliun sepanjang tahun 2015. Grup MNC yang terdiri dari channel RCTI, Global TV, dan MNC TV milik Media Nusantara Citra (MNCN) memperoleh pendapatan dari iklan mencapai total sekitar Rp 25 triliun. RCTI memperoleh pendapatan iklan di tahun 2015 mencapai Rp 11,1 triliun. Dengan demikian rata-rata pendapatan RCTI per bulan mencapai Rp 900 miliar. Sementara pesaing terdekat RCTI adalah SCTV memperoleh pendapatan iklan sebesar Rp 9,6 triliun atau rata-rata Rp 805 miliar per bulan. MNC TV adalah terbesar ketiga dengan perolehan Rp 8,6 triliun atau rata-rata Rp 723 miliar per bulan. Sedangkan TVRI meraih Rp 53 miliar. Sepanjang tahun 2015 belanja iklan TV mengalami penurunan hingga 26,7% menjadi Rp 72,5 triliun dari sebelumnya Rp 99 triliun. Perlambatan ekonomi pada 2015 menyebabkan belanja TV terpengaruh.

Bank Tabungan Negara (BBTN) menginformasikan perusahaan akan mencatatkan perolehan laba bersih senilai maksimal Rp1,8 triliun pada akhir tahun lalu, melihat realisasi pada November 2015 yang baik. Adapun, BBTN telah membukukan laba bersih sampai bulan November 2015 sejumlah Rp1,56 triliun. Realisasi laba bersih pada bulan November 2015, ditopang oleh naiknya pendapatan bunga bersih BBTN sebesar 13,01% Ytd dari Rp5,47 triliun pada bulan Desember 2014 menjadi Rp6,19 triliun pada November 2015. Selain itu laba bersih BBTN juga didukung oleh naiknya komisi/provisi/fee dan administrasi dari Rp29,74 miliar pada tahun lalu menjadi Rp513,23 miliar di November 2015. Pertumbuhan kredit juga membukukan hasil yang baik atau tumbuh sebesar 27% Ytd menjadi Rp134,97 triliun per November 2015.

PT Kencana Internusa Artha Finance (KITAF) dan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), yang merupakan anak usaha Bank CIMB Niaga (BNGA) resmi menggabungkan diri menjadi satu perusahaan. Kedua

perusahaan itu merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh BNGA dengan kepemilikan masing-masing pada KITAF 99,94% dan CNAF 99,90%. KITAF sebagai perusahaan yang menggabungkan diri dan CNAF sebagai perusahaan yang menerima penggabungan. Komposisi kepemilikan perseroan pada CNAF setelah penggabungan usaha tersebut menjadi 99,93%, sedangkan sisanya 0,07% dimiliki oleh PT Niaga Manajemen Citra.

Bank CIMB Niaga (BNGA) menargetkan dapat memiliki modal inti di atas Rp 30 triliun atau masuk dalam kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV tahun ini. Salah satu strategi yang dilakukan untuk meningkatkan modal antara lain dengan melakukan revaluasi aset. Saat ini, modal inti perseroan sekitar Rp 28 triliun. Revaluasi aset diperkirakan akan menaikkan CAR sekitar 1%. BNGA juga tengah melihat kemungkinan untuk melakukan rights issue pada 2016. Garuda Indonesia (GIAA) menyetor pajak sebesar Rp18 miliar kepada negara seusai melakukan revaluasi aset atas bangunan dari sebelumnya yang senilai USD 42.2 juta menjadi USD 61 juta dengan tarif PPh sebesar 3% dari aset. Tujuan dari revaluasi aset tersebut agar meningkatkan rasio ekuitas perseroan sehingga akan memudahkan perseroan untuk mendapatkan pendanaan.

PT. Citilink Indonesia, anak usaha Garuda Indonesia (GIAA), menerbangkan 9,75 juta orang sepanjang tahun 2015 atau naik 26% dibandingkan pencapaian di tahun 2014. Jumlah penumpang terbesar disumbang dari rute Jawa dan Sumatera. Menurut manajemen, pertumbuhan penumpang sebetulnya bisa lebih tinggi, karena penerbangan Citilink sempat terganggu akibat musibah gunung meletus hingga asap. Jumlah penumpang tahun 2016 diproyeksi akan naik 30%, karena Citilink akan mendatangkan 8 unit pesawat baru tipe Airbus 320 di tahun 2016. Apalagi maskapai Citilink berencana membuka rute baru ke wilayah Indonesia Timur, seperti Papua dan Maluku.

Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah mengabulkan permintaan kreditur PT Gapura Artha Semesta dengan status penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sementara bagi Trikomsel Oke (TRIO). Kreditur yang mengajukan permohonan PKPU adalah PT Gapura Artha Semesta, perusahaan yang bergerak di bidang penyedia layanan logistik dengan jumlah tagihan sebesar Rp 1,53 miliar. Terdapat kreditur yang telah menyatakan default (notification of default) atas utang TRIO. Dampak permohonan PKPU terhadap perseroan adalah adanya potensi cross-default utang-utang TRIO. Proses restrukturisasi masih terus berlanjut sampai saat ini. Perseroan telah mengajukan proposal restrukturisasi kepada semua kreditur. Perseroan mengklaim kegiatan operasional berjalan seperti biasa.

PT Bank Artos Indonesia menetapkan harga penawaran umum

perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 132 per

saham. Perseroan berencana melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Januari 2016. Masa penawaran saham IPO dilakukan pada 4-6 Januari 2016. Bank Artos akan melepas sebanyak-banyaknya 241,25 juta saham baru atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal per saham Rp100. Dengan demikian perseroan bisa memperoleh dana IPO hingga Rp 31,84 miliar. Rencananya Bank Artos akan menggunakan Rp 4,5 miliar dana IPO untuk pengembangan teknologi sistem informasi dan sisa dana IPO untuk modal penyaluran kredit. PT Erdikha Elit Sekuritas dan PT Binaarta Parama bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi IPO. Perseroan berencana menawarkan saham tersebut kepada investor domestik.

PT. Bursa Efek Indonesia menyebut akan ada lima perusahaan yang menggelar penawaran umum perdana dalam 3 bulan pertama tahun 2016. BEI memasang target akan ada 35 perusahaan yang akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di sepanjang tahun 2016. Dari target keseluruhan tersebut, ada dua anak usaha milik pemerintah yang akan menggelar IPO pada tahun 2016.

(4)

      

 

 

 

 

 

6 January 2016

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 36,24 0,27 TLKM (US) 46 16.031 611

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,33 0,01 ANTM (GR) 0,01 179 15

Gold (US$)/Ounce 1077,75 0,08

Nickel (US$)/MT 8525,00 20,00

Tin (US$)/MT 14155,00 -245,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 50,25 -12,15

Coal (RB) (US$)/MT* 51,00 -12,36

CPO (ROTH) (US$)/MT 620,00 -2,50

CPO (MYR)/MT 2211,50 11,50

Rubber (MYR/Kg) 520,50 -12,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 784,62 -4,29

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17158,66 0,06 -1,53 14,89 13,45 2,84 2,71 5.192,7

USA NASDAQ COMPOSITE 4891,43 -0,24 -2,32 20,12 16,93 3,32 3,03 7.740,1

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6137,24 0,72 -1,68 14,98 13,07 1,68 1,61 1.599,2

CHINA SHANGHAI SE A SH 3440,79 -0,27 -7,11 12,90 11,35 1,49 1,34 4.187,2

CHINA SHENZHEN SE A SH 2175,23 -1,87 -9,95 24,40 21,33 3,38 2,95 3.273,7

HONG KONG HANG SENG INDEX 21188,72 -0,65 -3,31 10,38 9,42 1,07 1,00 1.687,4

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4557,82 0,70 -0,77 15,32 13,25 2,33 2,11 348,4

JAPAN NIKKEI 225 18374,00 -0,42 -3,47 17,69 16,02 1,57 1,47 2.848,1

MALAYSIA KLCI 1665,70 0,75 -1,58 15,59 14,34 1,73 1,63 228,7

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2834,23 -0,06 -1,68 12,06 11,23 1,06 1,01 273,4

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.892,10 -50,90 1000 IDR/ USD 0,07 0,0003

EUR/IDR 14.932,34 -43,99 EUR / USD 1,07 0,0001

JPY/IDR 116,60 0,07 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.742,62 9,97 SGD / USD 0,70 -0,0002

AUD/IDR 9.950,56 -17,69 AUD / USD 0,72 0,0002

GBP/IDR 20.385,41 -8,80 GBP / USD 1,47 -0,0001

CNY/IDR 2.132,05 0,00 CNY / USD 0,15 0,0004

MYR/IDR 3.199,10 0,00 MYR / USD 0,23 0,0000

KRW/IDR 11,68 -0,02 100 KRW / USD 0,08 -0,0001

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 8.20

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

6 January 2016

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description December-15 November-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 3.35 2.37 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 3.35 4.89 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % 0.96 0.21 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 100.24 Bn 100.71 Bn SBIS (12M) 7.15

GDP (IDR Bn) 2,982,562.00 2,865,246.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

06 Jan US Trade Balance Defisit naik menjadi $44.10 Bn dari $43.89 Bn

06 Jan US Factory Orders Turun menjadi -0.3% dari 1.5%

06 Jan US Durable Goods Orders --

07 Jan US Initial Jobless Claims Turun menjadi 275 ribu dari 287 ribu

07 Jan US Continuing Claims Naik menjadi 2200 ribu dari 2198 ribu

08 Jan US Unemployment Rate Tetap 5.0%

08 Jan US Underemployment Rate --

08 Jan US Wholesale Trade Sales MoM Tetap 0.0%

08 Jan US Wholesale Inventories MoM Tetap -0.1%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 6125 3.81 8.61 UNVR IJ 35675 -0.90 -2.34 HMSP IJ 93025 1.42 5.72 LPPF IJ 16500 -4.49 -2.14 TLKM IJ 3195 1.75 5.24 EMTK IJ 9950 -3.40 -1.87 BBCA IJ 13375 1.13 3.46 INTP IJ 20875 -2.11 -1.57 BMRI IJ 9375 1.35 2.73 ICBP IJ 13000 -1.52 -1.10 BBRI IJ 11575 0.87 2.31 SUGI IJ 388 -8.27 -0.82 INDF IJ 5475 3.30 1.45 BMTR IJ 1045 -4.57 -0.67 AALI IJ 16675 6.21 1.45 GGRM IJ 53400 -0.60 -0.59 JSMR IJ 5250 4.48 1.45 CMNP IJ 2010 -8.64 -0.49 CPIN IJ 2700 3.25 1.32 MLBI IJ 8300 -2.64 -0.45

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Buyung Poetra Sembada

Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities

PT Mahaka Radio Integra

Trade & Service 750-1100 171.36 TBA TBA Trimegah Securities Tbk

PT Bank Artos Indonesia

Banking & Finance

(6)

      

 

 

 

 

 

 

6 January 2016

6 January 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

ADRO $ 0.0011 Cash Dividend 28 Dec-15 29 Dec-15 04 Jan-15 15 Jan-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BACA Rights Issue 81:8 102.00 28 Dec’15 29 Dec’15

 

06 Jan – 12 Jan’15

 

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA

 

GSMF Rights Issue 32:15 100.00 TBA TBA TBA

 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 TBA TBA TBA

 

RIMO Rights Issue 2:167 265.00 05 Feb’16 09 Feb’16 15 Feb – 11 Mar’16

 

TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

BBTN RUPSLB

 

07-Jan-16

CMNP RUPSLB

 

08-Jan-16

DAJK RUPSLB

 

08-Jan-16

BBNI RUPSLB

 

12-Jan-16

BTEL RUPSLB

 

12-Jan-16

AHAP RUPSLB

 

14-Jan-16

HERO RUPSLB

 

14-Jan-16

CTRA RUPSLB

 

14-Jan-16

BATA RUPSLB

 

15-Jan-16

ASRI RUPSLB

 

15-Jan-16

SUGI RUPSLB

 

21-Jan-16

TPIA RUPSLB

 

26-Jan-16

RIMO RUPSLB

 

29-Jan-16

GSMF RUPSLB

 

29-Jan-16

KONI RUPSLB

 

29-Jan-16

(7)

      

 

 

 

 

 

6 January 2016

6 January 2016

ASII

TRADING BUY

S1 6000 R1 6225 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 5775 R2 6450

Closing

Price 6125

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 6000-Rp 6450

• Entry Rp 6125, take Profit Rp 6450

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 28.96 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -21.55 Positif

Bollinger Band (Mid) 6179 Negatif

MA5 6010 Positif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800

Jun Jul August September October November December 2016

ASII Downward Sloping Channel

6,125 6,125 6,046.88 6,010 5,950 5,633.33 5,633.33 6,125 6,178.75 6,314.29 6,314.29 6,475 6,639.24 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 19.71, Stochastic %K = 30.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 19.709 19.709 30.5556 30.5556 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = -1.96, Signal() = 16.82

-1.96189 16.8218 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = -21.55, Volume() = 54,224,900.00

-21.5477 -33.7474 0.00000 54,224,90

ASII - William's % R(14) = -51.85, Volume() = 54,224,900.00 -51.8519

54,224,90 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

GGRM

TRADING BUY

S1 52600 R1 54150 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 51050 R2 55700

Closing

Price 53400

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 52600-Rp 54150

• Entry Rp 53400, take Profit Rp 54150

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 91.95 Negatif

MACD 317.59 Negatif

True Strength Index (TSI) 23.04 Positif

Bollinger Band (Mid) 52030 Positif

MA5 54120 Negatif 40,000 42,000 44,000 46,000 48,000 50,000 52,000 54,000

Jun Jul August September October November December 2016 GGRM Downward Sloping Channel

52,030 51,727.3 51,727.3 48,275 47,441.7 47,441.7 46,775.2 53,400 53,400 53,400 53,784.4 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 77.37, Stochastic %K = 62.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

62.7767 62.7767 20 77.3712 77.3712 80 -1,200 -800 -400 0 400 800 0 GGRM - MACD (5,3) = 7.33, Signal() = -159.27 -159.273 7.33214 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 23.04, Volume() = 1,735,200.00 23.0418 0.00000 39.1207 1,735,200 GGRM - William's % R(14) = -23.79, Volume() = 1,735,200.00 -23.7918 1,735,200

(8)

      

 

 

 

 

 

6 January 2016

6 January 2016

INDF

TRADING BUY

S1 5325 R1 5575 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 5075 R2 5825

Closing

Price 5475

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 5325-Rp 5575

• Entry Rp 5475, take Profit Rp 5575

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 75.33 Positif

MACD 52.52 Positif

True Strength Index (TSI) 66.31 Positif

Bollinger Band (Mid) 5081 Positif

MA5 5245 Positif 5,000 5,500 6,000 6,500 7,000 7,500

Jun Jul August September October November December 2016

INDF Downward Sloping Channel

5,140 5,081.25 4,975 4,975 4,905 4,801.5 4,801.5 5,200 5,245 5,475 5,475 5,475 5,703.3 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 80.40, Stochastic %K = 78.52, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

78.5184 78.5184 20 80 80.3972 80.3972 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 INDF - MACD (5,3) = -75.14, Signal() = -55.54

-75.1401 -55.5367 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0

INDF - TSI(3,5,3) = 66.31, Volume() = 18,355,100.00 51.4092

0.00000 66.3076 18,355,10

INDF - William's % R(14) = -13.61, Volume() = 18,355,100.00 -13.6054

18,355,10 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

UNVR

TRADING BUY

S1 35100 R1 36625 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 33575 R2 38150

Closing

Price 35675

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 35100-Rp 36625

• Entry Rp 35675, take Profit Rp 36625

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 86.70 Negatif

MACD -17.19 Negatif

True Strength Index (TSI) -12.52 Positif

Bollinger Band (Mid) 36064 Negatif

MA5 36590 Negatif 34,000 36,000 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000

Jun Jul August September October November December 2016

UNVR Downward Sloping Channel

35,675 35,675 35,675 35,350 34,280.8 33,940 33,940 36,063.8 36,521.9 36,590 37,529.4 37,529.4 37,625 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 63.57, Stochastic %K = 35.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

35.4672 35.4672 20 63.5653 63.5653 80 -600 -400 -200 0 200 400 600 0 UNVR - MACD (5,3) = 185.86, Signal() = 67.82

67.822 185.857 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 UNVR - TSI(3,5,3) = -12.52, Volume() = 3,716,400.00

0.00000 -12.5153 3.06281 3,716,400

UNVR - William's % R(14) = -56.12, Volume() = 3,716,400.00 -56.1151

3,716,400 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(9)

      

 

 

 

 

 

6 January 2016

6 January 2016

ADHI

TRADING BUY

S1 2110 R1 2180 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 2040 R2 2250

Closing

Price 2155

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 2110-Rp 2180

• Entry Rp 2155, take Profit Rp 2180

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 52.35 Positif

MACD -2.07 Positif

True Strength Index (TSI) -4.21 Positif

Bollinger Band (Mid) 2141 Positif

MA5 2126 Positif 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200

Jun Jul August September October November December 2016 ADHI Downward Sloping Channel

2,155 2,141 2,127.5 2,126 2,105 2,006.09 2,006.09 2,155 2,155 2,170 2,300 2,300 2,329.54 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 36.56, Stochastic %K = 45.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

36.5643 36.5643 20 45 45 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 ADHI - MACD (5,3) = -2.12, Signal() = 1.37

-2.12018 1.37421 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADHI - TSI(3,5,3) = -4.21, Volume() = 20,429,300.00

-4.21156 -7.03476 0.00000 20,429,30

ADHI - William's % R(14) = -28.13, Volume() = 20,429,300.00 -28.125 20,429,30

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

WTON

TRADING BUY

S1 825 R1 900 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 750 R2 975

Closing

Price 875

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 825-Rp 900

• Entry Rp 875, take Profit Rp 900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 36.60 Positif

MACD 2.35 Positif

True Strength Index (TSI) 25.16 Positif

Bollinger Band (Mid) 833 Positif

MA5 824 Positif 800 900 1,000 1,100 1,200

Jun Jul August September October November December 2016

WTON Downward Sloping Channel

Bullish Breakout 824 822.353 822.353 818.75 800 720 720 833.25 870 875 875 875 992.297 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 41.57, Stochastic %K = 52.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

41.5675 41.5675 20 52.0833 52.0833 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 WTON - MACD (5,3) = -9.65, Signal() = -4.18

-9.64931 -4.18098 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WTON - TSI(3,5,3) = 25.16, Volume() = 100,023,696.00

4.95848 0.00000 25.1644 100,023,69

WTON - William's % R(14) = -5.00, Volume() = 100,023,696.00 -5

100,023,69 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(10)

      

 

 

 

 

 

 

6 January 2016

6 January 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

05-01-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Buy 16675 16675 17025 14975 16000 17025 18050 Positif Positif Positif 18900 15375

LSIP Trading Buy 1295 1295 1310 1230 1270 1310 1350 Positif Positif Negatif 1415 1200

SGRO Trading Buy 1680 1680 1695 1645 1670 1695 1720 Positif Positif Positif 1725 1295

Mining

PTBA Trading Sell 4510 4510 4380 4175 4380 4585 4790 Negatif Negatif Positif 6325 4305

ADRO Trading Sell 499 499 493 478 493 510 525 Negatif Negatif Negatif 605 441

MEDC Trading Sell 800 800 785 760 785 810 835 Negatif Negatif Positif 1450 750

INCO Trading Sell 1545 1545 1520 1470 1520 1570 1620 Negatif Negatif Negatif 1905 1340

ANTM Trading Sell 302 302 290 290 298 306 314 Negatif Negatif Negatif 380 285

TINS Trading Sell 480 480 478 471 478 485 492 Negatif Negatif Negatif 575 455

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 875 875 900 750 825 900 975 Positif Positif Positif 960 780

SMGR Trading Buy 11150 11150 11725 10600 10975 11350 11725 Positif Positif Negatif 11775 10275

INTP Trading Sell 20875 20875 20425 19200 20425 21650 22875 Negatif Negatif Negatif 22800 18700

SMCB Trading Sell 990 990 980 965 980 995 1010 Negatif Negatif Positif 1140 950

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6125 6125 6450 5775 6000 6225 6450 Positif Positif Positif 6600 5800

GJTL Trading Sell 530 530 520 505 520 535 550 Negatif Negatif Positif 625 470

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 5475 5475 5575 5075 5325 5575 5825 Positif Positif Positif 5650 4840

GGRM Trading Buy 53400 53400 54150 51050 52600 54150 55700 Positif Positif Negatif 55000 48275

UNVR Trading Sell 35675 35675 35100 33575 35100 36625 38150 Negatif Negatif Negatif 38500 34150

KLBF Trading Buy 1275 1275 1260 1215 1260 1305 1350 Positif Positif Negatif 1400 1135

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1820 1820 1850 1690 1770 1850 1930 Positif Positif Positif 1835 1580

PTPP Trading Buy 3830 3830 3860 3720 3790 3860 3930 Positif Positif Positif 3920 3600

WIKA Trading Buy 2745 2745 2795 2515 2655 2795 2935 Positif Positif Positif 2950 2535

ADHI Trading Buy 2155 2155 2180 2040 2110 2180 2250 Positif Positif Positif 2330 2040

WSKT Trading Buy 1645 1645 1660 1600 1630 1660 1690 Positif Positif Positif 1760 1605

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2685 2685 2640 2545 2640 2735 2830 Negatif Negatif Negatif 3080 2305

JSMR Trading Buy 5250 5250 5350 4850 5100 5350 5600 Positif Positif Positif 5250 4500

ISAT Trading Buy 5400 5400 5600 4850 5225 5600 5975 Positif Positif Negatif 5825 4800

TLKM Trading Buy 3195 3195 3240 3040 3140 3240 3340 Positif Positif Positif 3175 2740

Finance

BMRI Trading Buy 9375 9375 9525 8925 9225 9525 9825 Positif Positif Positif 9350 8450

BBRI Trading Buy 11575 11575 11750 11250 11500 11750 12000 Positif Positif Positif 11600 10425

BBNI Trading Buy 4950 4950 5075 4815 4900 4985 5075 Positif Positif Negatif 5250 4770

BBCA Trading Buy 13375 13375 13550 12850 13200 13550 13900 Positif Positif Positif 13800 12375

BBTN Trading Buy 1310 1310 1345 1270 1295 1320 1345 Positif Positif Positif 1315 1180

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 16350 16350 16200 15900 16200 16500 16800 Negatif Negatif Negatif 18250 13925

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Engagement merupakan variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas (kinerja) dan kepuasan pelanggan, dan juga mengurangi turnover, sehingga amat penting bagi sebuah

Analisis probabilitas packet loss video streaming meliputi probabilitas packet loss pada server yang terhubung melalui internet dan pada jaringan LTE yang

Dengan bertambahnya permintaan trafik user, maka level interferensi semakin bertambah besar, sehingga dengan keterbatasan tersebut tidak semua panggilan dapat dilayani..

tidak ditemui pemangsa yang dapat mencelakai kupu-kupu Biston betuaria warna putih di lingkungan yang baru. kupu-kupu Biston betularia hitam tidak dapat mengimbangi

Terdapat kelemahan dari ide al-Attas diantaranya yaitu walaupun diakui bahwa bahasa berpengaruh pada pandangan dunia, maka yang akan terjadi adalah adanya suatu apologi suatu kaum

 Inflasi di Sulawesi Selatan bulan Juni 2016 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan

Proses tersebut berlangsung melalui dua cara, yaitu (1) melalui mutasi balik sebenarnya yang terjadi pada tempat yang sama atau (2) melalui mutasi yang terjadi pada tempat yang