• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Bulan Juni 2016 Sulawesi Selatan Inflasi 0,45 persen

 Pada bulan Juni 2016, Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,65. Dari 5 kota IHK di Sulawesi Selatan, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 1,63 persen dengan IHK 122,65 dan terendah terjadi di Makassar sebesar 0,30 persen dengan IHK 124,16.

 Inflasi di Sulawesi Selatan bulan Juni 2016 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,21 persen, kelompok sandang sebesar 1,12 persen, kelompok kesehatan 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen.

 Dari 11 kota di Pulau Sulawesi, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 1,63 persen dan dengan IHK 122,65, sedangkan inflasi terendah terjadi Makassar 0,30 persen dengan IHK 124,16.

 Dari 82 kota IHK Nasional, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen dengan IHK 127,07 dan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,10 persen dengan IHK 127,38.

 Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2016) Sulawesi Selatan mencapai 1,25 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 4,30 persen.

 Komponen inti di Sulawesi Selatan pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,44 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender sebesar 1,92 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 4,15 persen.

 Perubahan IHK untuk kota Makassar terjadi inflasi 0,30 persen dengan IHK sebesar 124,16.

No. 35/07/73/Th. XX, 1 JULI 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/

I

NFLASI

S

ULAWESI

S

ELATAN

B

ULAN

J

UNI

2016

Penghitungan inflasi Sulawesi Selatan dibulan Juni 2016 didasarkan pada hasil Survei Harga Konsumen yang dilakukan oleh BPS Provinsi Sulawesi Selatan pada pasar tradisional dan pasar modern/swalayan di 5 kota IHK nasional yaitu : Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare dan Palopo terjadi inflasi di Sulawesi Selatan sebesar

(2)

2

0,45 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,10 pada Mei 2016 menjadi 123,65 pada Juni 2016. Tingkat inflasi tahun kalender 2016 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) masing-masing sebesar 1,25 persen dan 4,30 persen.

Inflasi Sulawesi Selatan bulan Juni 2016 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 0,59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,21 persen, kelompok sandang sebesar 1,12 persen, kelompok kesehatan 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,07 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,15 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Juni 2016 antara lain: daging ayam ras, emas perhiasan, gula pasir, ikan bandeng, ikan cakalang, pisang, telur ayam ras, tarip listrik, pepaya dan ikan layang.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: bawang merah, cabe rawit, tomat sayur, cabe merah, tomat buah, daun kacang panjang muda, mie kering instant, cakalang asap, kain gorden dan batu bata/batu tela.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Juni 2015, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,1561 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,1188 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0461 persen; kelompok sandang 0,0877 persen; kelompok kesehatan 0,0203 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0043 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0253 persen.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan Juni 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun Ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2015 IHK Mei 2016 IHK Juni 2016 Inflasi Juni 20161) Laju Inflasi Tahun Kalender 20162) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m (Headline) 122,13 123.10 123.65 0.45 1.25 4.30 1. Bahan Makanan 136,01 139.32 140.14 0.59 3.04 9.46

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 120,36 122.20 123.09 0.73 2.27 5.26 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 119,63 121.18 121.43 0.21 1.50 2.75

4. Sandang 117,48 119.64 120.97 1.12 2.97 6.36

5. Kesehatan 114,73 116.16 116.73 0.49 1.74 3.14

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 108,16 108.31 108.39 0.07 0.21 2.10

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120,29 116.93 117.11 0.15 -2.64 -0.76

1) Persentase Perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase Perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase Perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Juni 2015

(3)

N o . Kel o mp o k/ S ub Kel o mp o k

M akanan Jad i , M i numan,

R o ko k d an T emb akau 0 . 73 0 . 118 8

1 M akanan Jadi 0.50 0.0456

2 M inuman yang t dk beralkohol 1.87 0.0587

T ab el 4 .

I nf l asi S umb ang an I nf l asi d an S umb ang an Kel o mp o k M akanan Jad i , M i numan, R o ko k

d an T emb akau Juni 2 0 16 ( %)

N o . Kel o mp o k/ Sub Kel o mp o k

B A HA N M A KA N A N 0 . 59 0 . 156 1

1 Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya 0.21 0.0105 2 Daging & hasilnya 4.01 0.0741

3 Ikan Segar 2.13 0.1430

4 Ikan Diawet kan -0.94 -0.0052 5 Telur, Susu dan hsl-nya 1.26 0.0257

6 Sayur-2an -0.66 -0.0164

7 Kacang-2an 0.12 0.0008

8 Buah-2an 2.67 0.0529

9 Bumbu-2an -6.62 -0.1415

10 Lemak dan M inyak 1.03 0.0117 11 Bahan makanan lainnya 0.86 0.0005

T ab el 3

Juni 2 0 16 ( %)

I nf l asi Sumb ang an I nf l asi d an Sumb ang an Kel o mp o k B ahan M akanan

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan (2012=100) Juni 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 0.4587

1. Bahan Makanan 0.1561

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0.1188

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar 0.0461

4. Sandang 0.0877

5. Kesehatan 0.0203

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0.0043

7. Transpor, Komunikasi,dan Jasa Keuangan 0.0253

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok ini pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi 0,59 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 8 sub kelompok mengalami inflasi dan 3 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 4,01 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,12 persen.

Kelompok ini di bulan Juni 2106 memberi sumbangan positif 0,1561 persen. Sumbangan positif terbesar diberikan sub kelompok ikan segar sebesar 0,1430 persen dan sumbangan positif terkecil oleh sub kelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0005 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,73 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok minuman tidak beralkohol sebesar 1,87 persen, inflasi terendah terjadi

(4)

4

N o . Kel o mp o k/ Sub Kel o mp o k

Sand ang 1. 12 0 . 0 8 77

1 Sandang laki-laki 0.68 0.0153

2 Sandang wanit a 0.42 0.0099

3 Sandang anak-anak 0.46 0.0064

4 Barang pribadi dan sandang lainnya

2.62 0.0561

T ab el 6 .

I nf l asi d an Sumb ang an Kel o mp o k Sand ang Juni 2 0 16 ( %)

I nf l asi Sumb ang an

pada sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,32 persen.

Kelompok pengeluaran ini pada bulan Juni 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,1188 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,0587 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semuanya mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,29 persen.

Kelompok ini pada Bulan Juni 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,0461 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,0261 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok ini bulan Juni 2016 mengalami inflasi 1,12 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini , semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,62 persen.

Kelompok ini menyumbang inflasi 0,0877

persen. Inflasi tertinggi disumbangkan oleh sub

kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0561 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Kelompok kesehatan bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,49 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami inflasi dan satu sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,96 persen dan inflasi

No. Kelompok/ Sub Kelompok

Perumahan, Air, List rik, Gas & Bahan

Bakar 0 .2 1 0 .0 4 6 1

1 Biaya tempat tinggal 0.25 0.0261

2 Bahan bakar, penerangan dan air 0.29 0.0146 3 Perlengkapan rumahtangga 0.07 0.0027 4 Penyelenggaraan rumahtangga 0.17 0.0027

Tabel 5.

Inf lasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air,

Inf lasi Sumbangan

List rik, Gas, dan Bahan Bakar Juni 2 0 16 ( %)

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k

Kesehatan 0 .4 9 0 .0 2 0 3

1 Jasa Kesehatan 0.15 0.0020 2 Obat-obatan 0.14 0.0010 3 Jasa Perawatan jasmani 0.00 0.0000 4 Perawatan jasmani dan kosmetika 0.96 0.0173

T ab el 7.

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Kesehat an Juni 2 0 16 ( %)

(5)

terendah pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,14 persen.

Kelompok ini pada bulan Juni 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,0203 persen. Kontribusi inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,0173 persen.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga

Kelompok ini pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi 0,07 persen. Dari 5 sub kelompok yang ada, 3 sub kelompok mengalami inflasi, sedangkan 2 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok olahraga sebesar 0,78 persen.

Kelompok ini di bulan Juni 2016 menyumbang inflasi sebesar 0,0043 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok rekreasi sebesar 0,0022 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Juni 2016 mengalami inflasi 0,15 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok inflasi dan 1 sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan (stabil). Inflasi terbesar terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,53 persen.

Kelompok ini di bulan Juni 2016 memberi kontribusi inflasi 0,0253 persen. Sub kelompok yang memberikan kontribusi positif tertinggi adalah sub kelompok transpor sebesar 0,0159 persen.

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k

Pend id ikan, R ekr easi & Olah

R ag a 0 .0 7 0 .0 0 4 3 1 Jasa Pendidikan 0.00 0.0000 2 Kursus2 / Pelatihan 0.00 0.0000 3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.05 0.0008 4 Rekreasi 0.19 0.0022 5 Olah raga 0.78 0.0013 T ab el 8 .

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k Pend id ikan R ekr easi & Olah R ag a Juni 2 0 16 ( %)

Inf lasi Sumb ang an

N o . Kelo mp o k/ Sub Kelo mp o k

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0.15 0.0253

1 Transpor 0.14 0.0159 2 Komunikasi Dan Pengiriman 0.08 0.0030 3 Sarana dan Penunjang Transpor 0.53 0.0064 4 Jasa Keuangan 0.00 0.0000

T ab el 9 .

Inf lasi d an Sumb ang an Kelo mp o k T ransp o r, Ko munikasi d an Jasa Keuang an Juni 2 0 16 ( %)

(6)

6

PERBANDINGAN INFLASI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 – 2016

Pada bulan Juni tahun 2016 Sulawesi Selatan mengalami inflasi 0,45 persen, inflasi bulan ini lebih rendah dibanding tahun 2015 sebesar 0,73 persen, tahun 2012 sebesar 0,60 persen dan tahun 2013 sebesar 0,56 persen, tapi masil lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 sebesar 0,30 persen.

Laju inflasi tahun kalender Sulawesi Selatan Juni 2016 sebesar 1,25 persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar 2,34 persen, tahun 2013 sebesar 2,30 persen, tahun 2014 sebesar 1,95 persen dan 2015 sebesar 1,43 persen.

Laju inflasi ”year on year” Sulawesi Selatan (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 4,30 persen lebih rendah dibanding periode tahun 2015 sebesar 8,06 persen, tahun 2014 sebesar 5,92 persen dan tahun 2013 sebesar 4,36 persen, tapi masih lebih tinggi dibanding tahun 2012 sebesar 3,85.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun, Tahun 2012 – 2016

Inflasi (2007 = 100) 2012 (2007 = 100) 2013 (2012 = 100) 2014 (2012 = 100) 2015 (2012 = 100) 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Juni 0,60 0,56 0,30 0,73 0,45

2. (Juni) tahun kalender 2,34 2,30 1,95 1,43 1,25

(7)

JUNI 2016 KOTA MAKASSAR INFLASI 0,30 PERSEN

Kota Makassar pada Juni 2016 ini mengalami inflasi 0,30 persen, atau terjadi perubahan indeks dari 123,79 pada bulan Mei 2016 naik menjadi 124,16 pada bulan Juni 2016. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2016) sebesar 1,32 persen, dan laju inflasi ”year on year” (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 4,63 persen.

Inflasi dipicu oleh naiknya harga-harga komoditi yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,32 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,55 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,09 persen; kelompok sandang sebesar 1,06 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,47 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen.

Tabel 11

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Makassar Juni 2016, Tahun kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2015 IHK Mei 2016 IHK Juni 2016 Inflasi Juni 20161) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) Andil (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) U M U M 122,54 123.79 124.16 0.30 1.32 4.63 1. Bahan Makanan 137,12 141.58 142.04 0.32 3.59 10.25 0.0781

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 120,04 121.47 122.14 0.55 1.75 4.99 0.0895

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 120,26 122.13 122.24 0.09 1.65 3.06 0.0216

4. Sandang 119,78 122.17 123.47 1.06 3.08 7.23 0.0835

5. Kesehatan 115,74 117.13 117.68 0.47 1.68 3.14 0.0194

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 108,19 108.31 108.33 0.02 0.13 2.23 0.0013

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 120,27 117.00 117.08 0.07 -2.65 -0.37 0.0107

1) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya

2) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Desember 2015

(8)

8

PERBANDINGAN ANTAR KOTA IHK DI PULAU SULAWESI

Kota-kota IHK di wilayah pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palopo sebesar 1,63 persen dengan IHK 122,65, terendah di Makassar sebesar 0,30 persen dengan IHK 124,16. (lihat tabel 12 kolom 6).

Laju inflasi tertinggi berdasarkan tahun kalender terjadi di Kendari sebesar 2,25 persen; diikuti berturut-turut Palopo sebesar 1,80 persen; Makassar sebesar 1,32 persen; Gorontalo sebesar 1,19 persen; Bau-bau sebesar 1,18 persen; Watampone sebesar 0,82 persen; Parepare sebesar 0,80 persen; Mamuju sebesar 0,78 persen; Palu sebesar 0,25 persen; Bulukumba sebesar -0,10 persen dan Manado sebesar -0,71 persen.

Laju inflasi tertinggi berdasarkan ”tahun ke tahun” (Juni 2016 terhadap Juni 2015) terjadi di Gorontalo sebesar 4,89 persen; diikuti berturut-turut Makassar sebesar 4,63 persen; Kendari sebesar 4,37 persen; Mamuju sebesar 4,29 persen; Palu sebesar 4,21 persen; Palopo sebesar 4,05 persen; Manado sebesar 3,67 persen; Bau-bau sebesar 3,49 persen; Parepare sebesar 3,05 persen; Watampone sebesar 2,67 persen dan Bulukumba sebesar 2,12 persen.

Tabel 12

Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2016 Antar Kota di Pulau Sulawesi (2012=100)

No. K o t a IHK Desember 2015 IHK Mei 2016 IHK Juni 2016 Inflasi Juni 2016 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2016 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 01. PALOPO 120,48 120.68 122.65 1.63 1.80 4.05 02. MAMUJU 122,78 122.28 123.74 1.19 0.78 4.29 03. MANADO 125,20 123.01 124.31 1.06 -0.71 3.67 04. GORONTALO 120,22 120.42 121.65 1.02 1.19 4.89 05. BULUKUMBA 128,34 127.02 128.21 0.94 -0.10 2.12 06. KENDARI 118,06 119.61 120.72 0.93 2.25 4.37 07. WATAMPONE 118,49 118.39 119.46 0.90 0.82 2.67 08. PALU 125,22 124.75 125.53 0.63 0.25 4.21 09. PAREPARE 119,57 119.91 120.53 0.52 0.80 3.05 10. BAU-BAU 126,70 127.82 128.20 0.30 1.18 3.49 11. MAKASSAR 122,54 123.79 124.16 0.30 1.32 4.63

1) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap IHK Juni 2015

(9)

INFLASI MENURUT KOMPONEN JUNI 2016

Komponen inti Sulawesi Selatan pada bulan Juni 2016 inflasi sebesar 0,44 persen, komponen diatur pemerintah inflasi 0,27 persen; dan komponen bergejolak inflasi 0,62 persen. Sementara itu komponen inti untuk kota Makassar pada Juni 2016 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen; komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,17 persen, dan komponen bergejolak inflasi 0,33 persen. Kota Watampone komponen inti inflasi sebesar 0,52 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,12 persen; dan komponen bergejolak inflasi 2,38 persen. Kota Parepare komponen inti inflasi 0,11 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,35 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,76 persen. Kota Palopo komponen inti inflasi sebesar 1,98 persen; harga diatur pemerintah inflasi 1,38 persen; dan komponen bergejolak inflasi 0,96 persen. Kota Bulukumba komponen inti inflasi 0,82 persen; harga diatur pemerintah inflasi 0,55 persen; dan komponen bergejolak inflasi 1,46 persen.

Tabel 13

Laju Inflasi Juni 2016, Inflasi Tahun Kalender 2016 dan Inflasi Year on Year Menurut Komponen

Di Provinsi Sulawesi Selatan

Komponen

Kota Makassar Kota Watampone Kota Parepare

IHK Juni 2016 Perubahan IHK (%) IHK Juni 2016 Perubahan IHK (%) IHK Juni 2016 Perubahan IHK (%) Juni 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year Juni 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year Juni 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) U M U M 124.16 0.30 1.32 4.63 119.46 0.90 0.82 2.67 120.53 0.52 0.80 3.05 Inti 118.02 0.33 1.88 4.50 111.33 0.52 1.33 2.18 113.39 0.11 1.85 2.78 Harga Diatur Pemerintah 126.30 0.17 -3.68 -2.02 126.85 0.12 -2.95 -2.02 135.91 0.35 -2.25 -1.37 Bergejolak 144.77 0.33 3.74 10.75 139.04 2.38 2.18 7.34 130.82 1.76 0.52 7.74 Komponen

Kota Palopo Kota Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan

IHK Juni 2016 Perubahan IHK (%) IHK Juni 2016 Perubahan IHK (%) IHK Juni 2016 Perubahan IHK (%) Juni 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year Juni 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year Juni 2016 Tahun Kalender 2016 Year on Year (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) U M U M 122.65 1.63 1.80 4.05 128.21 0.94 -0.10 2.12 123.65 0.45 1.25 4.30 Inti 116.14 1.98 3.01 3.91 124.84 0.82 2.05 2.47 117.38 0.44 1.92 4.15 Harga Diatur Pemerintah 131.09 1.38 -2.17 0.51 141.70 0.55 -1.63 1.86 127.73 0.27 -3.39 -1.71 Bergejolak 135.14 0.96 1.75 7.02 128.15 1.46 -3.88 1.47 142.39 0.62 3.09 9.85

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Indonesia, berdasarkan fakta bahwa pertumbuhan penduduk setiap periode selalu mengalami perubahan, maka jelas bahwa Indonesia tidak tepat jika didekati dengan model

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC

Indikator Soal : Diberikan data elektrolisis 2 buah elektrolit dengan menggunakan arus dan waktu yang sama dimana salah satu lelektrolit diketahui, peserta didik diminta

Sistematika penulisan artikel kupasan terdiri dari : Judul dan Nama Penulis lengkap dengan alamat pos (ditulis sentris), diikuti oleh Abstract (dengan keywords); Abstrak (dengan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Lab Dalam Kepingan (LDK) Berbasis Kertas Untuk Penentuan Kadar Asam Urat, Protein, dan pH

Hasil yang ditemukan dalam penelitian analisis pemberitaan portal berita online Tribunnews.com dan Detiknews.com menunjukan bahwa kedua media tersebut dalam mengemas berita

Maka pelajar harus mengenal pasti gaya pembelajaran yang disukai dan sesuai agar pembelajaran berlaku dengan lebih berkesan Terdapat beberapa dapatan kajian yang

Berdasarkan hasil penelitian, proses dalam pelayanan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan sistem e-Registration di Kantor Pelayanan Pajak