GAMBARAN UMUM,
GAMBARAN UMUM,
KONSEP PERANCANGAN DAN
KONSEP PERANCANGAN DAN
ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN
ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN
CABLE STAYED
CABLE STAYED
Bambang Supriyadi Bambang Supriyadi T. Sipil FT UGM T. Sipil FT UGMJembatan cable stayed
Jembatan cable stayed
•• Sudah dikenal sejak lebih dari 2 tahun yang laluSudah dikenal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu
!"alther# $%&&' yang pada a(al era tersebut umumnya !"alther# $%&&' yang pada a(al era tersebut umumnya dibangun dengan menggunakan kabel )ertikal dan miring dibangun dengan menggunakan kabel )ertikal dan miring seperti
seperti Dryburgh Abbey FootbridgeDryburgh Abbey Footbridge di Sk*tlandia yang di Sk*tlandia yang dibangun tahun $&$+.
dibangun tahun $&$+.
•• Sejak saat itu jembatanSejak saat itu jembatan cable stayed cable stayed mengalami banyak mengalami banyak perkembangan dan mempunyai bentuk yang ber)ariasi perkembangan dan mempunyai bentuk yang ber)ariasi baik dari segi jenis material yang digunakan maupun segi baik dari segi jenis material yang digunakan maupun segi estetika.
estetika.
•• ,ada umumnya jembatan cable stayed menggunakan,ada umumnya jembatan cable stayed menggunakan rangka baja# rangka bet*n atau bet*n pratekan sebagai rangka baja# rangka bet*n atau bet*n pratekan sebagai gelagar utama !-arkasi
gelagar utama !-arkasi dan *sliansjah# $%%/'.dan *sliansjah# $%%/'.
•• ,emilihan bahan gelagar tergantung pada ketersediaan,emilihan bahan gelagar tergantung pada ketersediaan bahan# met*de pelakasanaan# harga k*nstruksi dan
bahan# met*de pelakasanaan# harga k*nstruksi dan
estetika. 0ecendrungan sekarang lebih banyak digunakan estetika. 0ecendrungan sekarang lebih banyak digunakan gelagar bet*n#
Jembatan cable stayed
Jembatan cable stayed
•• Sudah dikenal sejak lebih dari 2 tahun yang laluSudah dikenal sejak lebih dari 2 tahun yang lalu
!"alther# $%&&' yang pada a(al era tersebut umumnya !"alther# $%&&' yang pada a(al era tersebut umumnya dibangun dengan menggunakan kabel )ertikal dan miring dibangun dengan menggunakan kabel )ertikal dan miring seperti
seperti Dryburgh Abbey FootbridgeDryburgh Abbey Footbridge di Sk*tlandia yang di Sk*tlandia yang dibangun tahun $&$+.
dibangun tahun $&$+.
•• Sejak saat itu jembatanSejak saat itu jembatan cable stayed cable stayed mengalami banyak mengalami banyak perkembangan dan mempunyai bentuk yang ber)ariasi perkembangan dan mempunyai bentuk yang ber)ariasi baik dari segi jenis material yang digunakan maupun segi baik dari segi jenis material yang digunakan maupun segi estetika.
estetika.
•• ,ada umumnya jembatan cable stayed menggunakan,ada umumnya jembatan cable stayed menggunakan rangka baja# rangka bet*n atau bet*n pratekan sebagai rangka baja# rangka bet*n atau bet*n pratekan sebagai gelagar utama !-arkasi
gelagar utama !-arkasi dan *sliansjah# $%%/'.dan *sliansjah# $%%/'.
•• ,emilihan bahan gelagar tergantung pada ketersediaan,emilihan bahan gelagar tergantung pada ketersediaan bahan# met*de pelakasanaan# harga k*nstruksi dan
bahan# met*de pelakasanaan# harga k*nstruksi dan
estetika. 0ecendrungan sekarang lebih banyak digunakan estetika. 0ecendrungan sekarang lebih banyak digunakan gelagar bet*n#
Dryburgh A
0*mp*nen Utama
Jembatan Cable Stayed
0abel Menara
Sistem 0abel
• 0abel digunakan untuk men*pang gelagar di
antara dua tumpuan dan memindahkan beban
tersebut ke menara. Secara umum sistem kabel
dapat dilihat sebagai tatanan kabel trans)ersal
dan tatanan kabel l*ngitudinal.
• ,emilihan tatanan kabel tersebut didasarkan atas
berbagai hal karena akan memberikan pengaruh
yang berlainan terhadap perilaku struktur terutama
pada bentuk menara dan tampang gelagar. Selain
itu akan berpengaruh pula pada met*de
pelaksanaan# biaya dan arsitektur jembatan
• Sebagian besar struktur yang sudah dibangun
terdiri atas dua bidang kabel dan diangkerkan
pada sisisisi gelagar !"alther# $%&&'.
Sistem Satu Bidang
• Sistem ini sangat menguntungkan dari segi estetika karena tidak terjadi kabel bersilangan yang terlihat *leh pandangan sehingga
terlihat penampilan struktur yang indah. 0abel ditempatkan ditengah tengah dek dan membatasi dua arah jalur lalulintas.
• ,enempatan kabel ditengahtengah dek menyebabkan t*rsi pada dek menjadi besar akibat beban lalulintas yang tidak simetri dan tiupan angin.
• 0elemahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan dek kaku berupa gelagar k*tak !box girder ' yang mempunyai kekakuan t*rsi yang sangat besar.
• ,enempatan menara yang mengikuti bidang kabel di tengah dek mengurangi lebar lantai kendaraan sehingga perlu dilakukan
penambahan lebar sampai batas minimum yang dibutuhkan.
• Untuk jembatan bentang panjang biasanya memerlukan menara yang tinggi menyebabkan lebar menara di ba(ah dek sangat besar.
,enyebaran kaki ke sisisisi dek dapat mengatasi hal tersebut dengan tidak mengurangi lebar lantai kendaraan yang dibutuhkan.
• Secara umum jembatan yang sangat panjang atau sangat lebar tidak c*c*k dengan penggantung kabel satu bidang
Sistem 1ua Bidang
• ,enggantung dengan dua bidang dapat berupa
dua bidang )ertikal sejajar atau dua bidang miring
yang pada sisi atas lebih sempit.
• ,enggunaan bidang miring dapat menimbulkan
masalah pada lalulintas yang le(at diantara dua
bidang kabel# terlebih bila jembatan mempunyai
bentang yang relati3 pendek atau menengah.
0emiringan kabel akan sangat curam sehingga
mungkin diperlukan pelebaran dek jembatan.
• ,ada ujung bal*k melintang dimana akan
dipasang angker kabel# mungkin akan terjadi
kesulitan pada pendetailan struktur# khususnya
bila menggunakan bet*n pratekan. ,engangkeran
kabel dapat bertentangan dengan kabel prategang
bal*k melintang
Tatanan 0abel 4*ngitudinal
• Tatanan kabel l*ngitudinal jembatan mempunyai
banyak )ariasi tergantung pada pengalaman
perencana menentukan perbandingan antara
bentang dengan tinggi menara.
• Untuk bentang yang lebih pendek kabel tunggal
mungkin sudah cukup untuk menahan beban
rencana.
• Untuk bentang utama yang panjang dan bentang
tidak simetris# )ariasi tatanan kabel tidak cukup
dengan kebutuhan secara teknis saja tetapi dapat
memilih k*n3igurasi dasar tatanan kabel
l*ngitudinal seperti radiating # harp# fan# dan star
!Podolny dan Scalzi, 197 '
Tatanan kabel l*ngitudinal
!a' radiating # !b' harp# !c' fan# !d' star
!a' !b'
Tipe radiating.
• Merupakan sebuah susunan dimana kabel dipusatkan pada ujung atas menara dan disebar sepanjang bentang pada gelagar. 0elebihan tipe ini adalah kemiringan rata rata kabel cukup besar sehingga k*mp*nen gaya
h*ris*ntal tidak terlalu besar. 5amun kabel yang terkumpul di ujung atas menara menyulitkan dalam perencanaan dan pendetailan sambungan.
Tipe harp.
• Terdiri atas kabelkabel penggantung yang dipasang
sejajar dan disambungkan ke menara dengan ketinggian yang berbedabeda satu terhadap yang lainnya. Susunan kabel yang sejajar memberikan e3ek estetika yang indah namun terjadi lentur yang besar pada menara
Tipe fan.
• Merupakan s*lusi tengah antara tipe radiating dengan tipe harp. 0abel disebar pada bagian atas menara dan pada dek sepanjang bentang# menghasilkan kabel tidak sejajar. ,enyebaran kabel pada menara akan memudahkan
pendetailan tulangan. Tipe star.
• Memiliki bentuk yang berla(anan dengan tipe radiating dimana kabel terpusat pada gelagar. Bentuk ini
memberikan e3ek estetika yang baik namun menyulitkan pendetailan sambungan pada gelagar. 1ukungan antara dua tumpuan tetap jembatan hanya ada pada pertemuan kabel sehingga m*men lentur yang akan terjadi menjadi lebih besar
,emilihan tatanan dan jumlah kabel
• Tergantung pada panjang bentang# jenis beban# jumlah jalur atau lebar jembatan# tinggi menara# biaya# dan
estetika perencana. Biaya merupakan 3akt*r utama dalam menentukan tatanan kabel dan jumlah kabel yang akan digunakan# karena kabel akan mempengaruhi semua bentuk elemen struktur.
• Sudut kemiringan kabel berhubungan dengan kekakuan gelagar yang meningkat# tegangan dalam kabel
berkurang# dan dibutuhkan tampang menara yang berkurang pula.
• 6kan tetapi bila tinggi menara bertambah# kabel
penggantung akan bertambah dan panjang de3*rmasi aksial akan semakin besar yang berakibat pada
bertambahnya m*men lentur pada gelagar akibat beban hidup.
0emiringan kabel *ptimum
• Sudut kemiringan *ptimum kabel terluar adalah 7/*
namun masih dapat di)ariasikan dalam batasbatas yang dapat diterima !reasonable li!its' yaitu antara 2/* 8 9/*
!Tr*itsky# $%++'.
• Sudut kemiringan terkecil terjadi pada kabel terluar
sedangkan sudut paling besar terdapat pada kabel yang terdekat dengan menara.
• 5ilai batas di atas diper*leh dari hasil analisis dengan mengadakan penyederhanaan pada pertemuan kabel dengan gelagar. ,enyerdehanaan tersebut menganggap "oint berupa sendi.
• 0emiringan kabel *ptimum tidak selalu digunakan dalam perencanaan karena pemilihan sudut masih ditentukan *leh bentuk arsitektur struktur. Selain itu pengaruh lain berupa panjang kabel# kemudahan pelaksanaan dan berbagai k*ndisi l*kal dapat menjadi pertimbangan berikutnya
M*del a(al Jembatan cable stayed
• ,ada mulanya hanya menggunakan kabel dalam
jumlah terbatas yang digunakan untuk mendukung
gelagar yang kaku.
• ,enggunaan kabel dalam jumlah kecil akan
menyebabkan gaya pada kabel sangat besar
sehingga dibutuhkan diameter kabel yang besar#
penjangkaran yang kuat dan rumit# dan area yang
luas pada gelagar untuk mendistribusikan gaya
gaya kabel tersebut.
• Selain itu dibutuhkan gelagar yang tinggi.
• Bentuk ini tidak kurang ek*n*mis
Jembatan :able Stayed M*dern
• ,ada jembatan cable stayed m*dern jumlah
kabel yang digunakan cukup banyak dan jarak
antar kabel atau panjang panel akan menjadi
lebih kecil.
• :ara ini akan memudahkan penjangkaran dan
memungkinkan untuk menggunakan gelagar
yang lebih ramping.
• Tinggi gelagar yang kecil akan memberikan
stabilitas aer*dinamik yang baik dan
pelaksanaan pembangunan lebih mudah
!#roits$y, 1977 '
0euntungan jembatan cable stayed
dengan jumlah kabel banyak
• jumlah dukungan elastik yang besar;banyak
menyebabkan lentur yang sedang pada arah
l*ngitudinal dek# baik selama pelaksanaan
maupun dalam peng*perasian# membuat met*de
pelaksanaan sederhana dan ek*n*mis#
• kabel indi)idual lebih kecil dibandingkan sebuah
struktur kabel penggantung yang terk*nsentrasi#
sederhana dalam pemasangan dan
pengangkerannya#
• penggantian kabel relati3 mudah bila diperlukan#
meskipun kabel telah diberi pelindung terhadap
k*r*si
Jarak 6ntar 0abel
• Jarak antar kabel maksimum tergantung pada beberapa parameter# khususnya lebar dan bentuk dek.
• Jika dek dari baja atau bet*n k*mp*sit# pelaksanaan
k*nstruksi dapat diselesaikan dengan corbeling out # jarak kabel yang sangat rapat tidak memberikan keuntungan yang besar. Sebagai ketentuan umum# jarak antara $/ m dan 2/ m dapat digunakan. ,enggunaan jarak yang lebih besar masih dapat dimungkinkan dengan alasan tertentu. • Jika dek dari bet*n# desain dengan banyak kabel
penggantung terpisah / m 8 $ m memberikan banyak keuntungan dan mungkin sangat penting untuk struktur dengan bentang panjang !%alther, 19&& '
,erbandingan panjang panel dan
bentang jembatan
,erbandingan jarak antar kabel atau panjang panel
yang diper*leh dari struktur yang sudah ada
!#roits$y, 1977 ' memberikan nilai *ptimum sebagai
berikut ini.
• untuk bentang tengah 7/ 3t 8 7% 3t !$< m 8 $/
m'# direk*mendasikan panjang panel 9/ 3t !2 m'#
• untuk bentang tengah yang lebih kecil# panjang
panel antara / 3t 8 // 3t !$/ m 8 $+ m'#
• untuk bentang tengah yang lebih dari // 3t !$+ m'
panjang panel seharusnya $ 3t !< m'
,anjang ,anel tengah
• ,anel tengah berbeda dengan panel lainnya
karena tidak tertekan *leh k*mp*nen
h*ris*ntal gaya kabel dan dimungkinkan
menggunakan panjang panel tengah yang
lebih besar.
• ,engalaman memberikan bah(a panjang
panel tengah 2 = < = lebih panjang dari
panel lainnya
Menara
,emilihan bentuk menara sangat
dipengaruhi *leh
• k*n3igurasi kabel#
• estetika# dan
• kebutuhan perencanaan serta
• pertimbangan biaya.
Bentukbentuk menara dapat berupa>
rangka p*rtal trapezoidal # menara kembar#
(
n 1 ,3)
a a 4 , 1 L H + =Tinggi Menara
• Tinggi menara merupakan 3ungsi dari panjang
panel !#roits$y, 1977 ' yang dapat ditulis >
' ( n)a) tan *+
o( ,-+ n)a
dengan n dan a masingmasing jumlah kabel dan
panjang panel.
• Misalnya menggunakan tiga kabel pada tiap sisi
menara maka tinggi menara yang diperlukan
? @ #79/ A < A a @ $#7 a.
• Biasanya panel tengah lebih panjang dari panel lain
dan b*leh diambil sebesar $#<a sehingga
Tinggi Menara
• Menurut ,*d*lny !$%+9'# tinggi menara
ditentukan dari beberapa hal seperti>
• tipe sistem kabel# jumlah kabel dan
perbandingan estetika dalam tinggi
menara dan panjang bentang#
• untuk itu direk*mendasikan perbandingan
antara bentang terpanjang dan tinggi
Gelagar
• Bentuk gelagar jembatan cable stayed sangat ber)ariasi namun yang paling sering digunakan ada dua yaitu sti33ening truss dan s*lid (eb !,*d*lny and Scali# $%+9'.
• Sti33ening truss digunakan untuk struktur baja dan s*lid (eb digunakan untuk struktur baja atau bet*n baik bet*n bertulang maupun bet*n
prategang.
• ,ada a(al perkembangan jembatan cable stayed# sti33ening truss
banyak digunakan tetapi sekarang sudah mulai ditinggalkan dan jarang digunakan dalam desain# karena mempunyai banyak kekurangan.
• 0ekurangannya adalah membutuhkan 3abrikasi yang besar# pera(atan yang relati3 sulit# dan kurang menarik dari segi estetika. Meskipun
demikian dapat digunakan sebagai gelagar dengan alasan memiliki si3at aer*dinamik yang baik.
• 1alam keadaan jembatan jalan raya disatukan dengan jembatan jalan rel dan biasanya menggunakan dek ganda yang bertingkat# truss dapat dipertimbangkan sebagai elemen utama dek
Tipikal ,*t*ngan Jembatan
Tipe Jembatan
Tipikal ,*t*ngan Jembatan
Jalan aya
Jalan raya dan
jalan rel
Jalan raya dan
jalan rel
S*lid "eb
Gelagar yang tersusun dari solid .eb
yang terbuat dari baja atau bet*n
cenderung terbagi atas dua tipe yaitu>
• gelagar pelat ! plate girder '# dapat terdiri
atas dua atau banyak gelagar#
• gelagar b*A !box girder '# dapat terdiri atas
satu atau susunan box yang dapat
Susunan 1eck
• Susunan dek yang tersusun dari gelagar pelat tidak
memiliki kekakuan t*rsi yang besar sehingga tidak dapat digunakan untuk jembatan yang bentangnya panjang dan lebar atau jembatan yang direncanakan hanya
menggunakan satu bidang kabel pengantung.
• 1ek jembatan yang menggunakan satu atau susunan b*A akan memiliki kekakuan t*rsi yang sangat besar sehingga c*c*k untuk jembatan yang mengalami t*rsi yang sangat besar. Jembatan yang menggunakan satu bidang kabel penggantung biasanya menggunakan gelagar box
tunggal# sedangkan jembatan yang lebar menggunakan susunan gelagar b*A.
• Gelagar pelat atau box yang terbuat dari baja mempunyai masalah# seperti pada truss berupa pera(atan terhadap k*r*si yang relati3 mahal meskipun biaya k*nstruksi lebih murah
Tipikal potongan melintang
Susunan Gelagar Utama Tipikal potongan melintang
Gelagar I Kembar Gelagar box persegi
Kombinasi gelagar box – gelagar I individual (tepi)
Kombinasi gelagar box seluler kembar individual dan sloping struts
Gelagar box trapezoidal
individual
S*lid "eb dari Bet*n
• ,erkembangan tekn*l*gi bet*n yang sangat cepat membuat baja mulai ditinggalkan dan beralih ke gelagar bet*n yang dapat berupa bet*n
precast atau cetak setempat. Gelagar bet*n umumnya berupa gelagar b*A tunggal yang diberi pengaku lateral pada jarak tertentu.
• Solid .eb yang terbuat dari bet*n precast mempunyai banyak keuntungan !/ar$asi dan 0olians"ah, 199+ ' antara lain >
$. struktur dek bet*n cenderung untuk tidak bergetar dan dapat berbentuk aer*dinamis yang menguntungkan#
2. k*mp*nen gaya h*ris*ntal pada kabel akan mengakti3kan gaya tekan pada sistem dek dimana bet*n sangat c*c*k untuk menahan gaya desak#
<. bet*n mempunyai berat yang sangat besar sehingga perbandingan beban hidup dan beban mati menjadi kecil# sehingga perbandingan lendutan akibat beban hidup dan beban mati tidak besar#
7. pemasangan bangunan atas dan kabel yang relati3 mudah dengan
teknik prestressing masa kini# pre3abrikasi# segmental# dan mempunyai kandungan l*kal yang tinggi#
/. pemeliharan yang lebih mudah karena bet*n tidak berkarat seperti pada baja
,erilaku Gelagar
• ,erilaku gelagar sebagai bagian yang terintegral dari sebuah jembatan cable stayed mirip dengan perilaku gelagar menerus di atas perletakan elastis. 6kan tetapi selama tahap a(al pembangunan dan prapenegangan kabel akibat beban mati# dukungan kabel dapat dianggap sebagai perletakan tetap.
• ,ada tahap kedua pembebanan termasuk beban mati dan hidup t*tal# tempat dimana terdapat dukungan kabel akan terde3*rmasi secara elastis tergantung pada pertambahan panjang kabel dan lendutan pada ujung menara. 1e3leksi akhir pertemuan kabel dengan gelagar mereduksi
kekakuan dan m*men lentur yang terjadi pada gelagar. • ,enelitian eksperimen ireen$o, 197 !dalam #roits$y,
1977 ' menunjukkan bah(a gelagar dengan kekakuan tampang yang berbedabeda terpengaruh pada m*men lentur secara tidak linear !lihat Gambar &.$'
,engaruh 0ekakuan
• ,engaruh kekakuan gelagar pada de3leksi pertemuan kabel dan gelagar dapat diabaikan karena perubahannya sangat kecil. Jika m*men inersia gelagar digandakan# de3leksi pada sambungan tersebut akibat beban maksimum hanya
berkurang sekitar #& = 2#< =. Berlainan dengan pertemuan antara kabel dengan menara# pengaruh
kekakuan gelagar berde3*rmasi akibat pembebanan lebih besar. 6kan tetapi de3*rmasi pada gelagar ditentukan *leh de3leksi pada bagian tengah bentang# sehingga pengaruh kekakuan gelagar pada de3leksi dapat dianggap kecil dan dapat diterima agar perancangan gelagar mempunyai
m*men inersia yang seminimum mungkin.
• ,engalaman dalam perancangan jembatan cable stayed !Tr*itsky# $%++' menunjukkan bah(a tinggi gelagar dapat digunakan antara $;$/ 8 $;$& panjang panel atau
•• ?asil sur)ai yang telah dilakukan terhadap 2 jembatan cable stayed di?asil sur)ai yang telah dilakukan terhadap 2 jembatan cable stayed di dunia memberikan perbandingan antara tinggi gelagar
dunia memberikan perbandingan antara tinggi gelagar dengan bentangdengan bentang jembatan yang ber)ar
jembatan yang ber)ariasi mulai dari $;7 8 iasi mulai dari $;7 8 $;$ !,*d*lny$;$ !,*d*lny# $# $%+9'.%+9'.
•• Sedangkan menurut 4e*nhardt !dalam -arkasi dan Sedangkan menurut 4e*nhardt !dalam -arkasi dan *liansjah# $%%/'#*liansjah# $%%/'# perbandingan antara tinggi gelagar dengan b
perbandingan antara tinggi gelagar dengan bentang utama jembatanentang utama jembatan sangat tergantung pada rasi* lendutan maksimum akibat beban hidup sangat tergantung pada rasi* lendutan maksimum akibat beban hidup dan beban mati# dan memberikan nilai yang ek*n*mis bila nilainya dan beban mati# dan memberikan nilai yang ek*n*mis bila nilainya berkisar antara $;9 8 $;%.
berkisar antara $;9 8 $;%.
•• 0husus untuk jembatan cable stayed bet*n dengan sistem kabel dua0husus untuk jembatan cable stayed bet*n dengan sistem kabel dua bidang# pada kedua ujung tidak menunjukkan gejala aer*dinamis yang bidang# pada kedua ujung tidak menunjukkan gejala aer*dinamis yang mengkha(atirkan bila memenuhi persyaratan >
mengkha(atirkan bila memenuhi persyaratan > 2
2 ≥ ≥ 1 ' 1 ' atau atau BB ≥ ≥ 345 345 dengan B adalah lebar
dengan B adalah lebar jembatan# ? adalah tinggi gelagar#dan 4jembatan# ? adalah tinggi gelagar#dan 4 menyatakan panjang bentang utama.
menyatakan panjang bentang utama.
•• Untuk jembatan baja yang relati3 ringan dan bentang di atas 7 Untuk jembatan baja yang relati3 ringan dan bentang di atas 7 mm
sehingga cenderung mudah bergetar# persyaratan di atas masih berlaku sehingga cenderung mudah bergetar# persyaratan di atas masih berlaku namun sebaiknya digantung ke menara bentuk
namun sebaiknya digantung ke menara bentuk AA dan harus mempunyaidan harus mempunyai 2
Susunan Bentang
Susunan Bentang
•• Susunan bentang sangat berpengaruh pada
Susunan bentang sangat berpengaruh pada
bentuk arsitektur dan terlebih pada struktur
bentuk arsitektur dan terlebih pada struktur
jembatannya sendi
jembatannya sendiri.
ri.
•• Susunan bentang terdiri atas tiga jenis
Susunan bentang terdiri atas tiga jenis seperti
seperti
ditunjukkan pada Gambar &.$$# yaitu > dua
ditunjukkan pada Gambar &.$$# yaitu > dua
bentang simetri# dua bentang tidak simetri# dan
bentang simetri# dua bentang tidak simetri# dan
tiga bentang
tiga bentang
•• Untuk jenis dua bentang asimetri#
Untuk jenis dua bentang asimetri# bentang utama
bentang utama
biasanya sekitar 9 = + =
biasanya sekitar 9 = + = dari t*tal bentang
dari t*tal bentang
jembatan dan jenis
jembatan dan jenis tiga bentang biasa
tiga bentang biasanya
nya
bentang utama
Bentang asimetri
• Bentang asimetri tidak dapat dihindari karena
berbagai k*ndisi l*kal yang berpengaruh seperti
tidak memungkinkan manara pada tengah
bentang sehingga panjang salah satu bentang
harus dikurangi.
• ,engurangan panjang bentang dapat dibarengi
dengan pengurangan jumlah kabel dan gelagar
sehingga menjadi lebih kaku.
• 0elemahan bentang asimetri adalah pada ujung
bentang yang lebih pendek akan terjadi reaksi
negati3 yang besar# karena itu dibutuhkan
susunan kabel yang khusus agar k*ndisi tersebut
dapat diminimalkan !#roits$y, 1977 '
Multi Bentang
• Selain ketiga bentuk di atas# pada beberapa jembatan yang sudah dibangun berupa multi bentang !Gambar &.$$d' yang terdiri atas beberapa susunan jembatan dua bentang
simetri.
• Bentang ini terjadi jika panjang bentang t*tal jembatan
sangat besar dan tidak memungkinkan lagi untuk membuat jembatan dengan jumlah bentang yan lebih sedikit. Selain
alasan terebut mungkin juga karena alasan arsitektural. • Masalah utama bentuk ini adalah bagaimana memper*leh
stabilitas l*ngitudinal yang memadai akibat beban asimetri yang ditimbulkan lalulintas. Secara umum gelagar tidak
dapat memberikan stabilitas yang memadai sehingga digunakan menara yang kaku
Efek non-linier paa Ele!en
S"r#k"#r
• Struktur jembatan cable stayed merupakan
struktur yang mempunyai e3ek n*nlinier yang
cukup berpengaruh. Meskipun struktur memiliki
e3ek n*nlinier# perhitungan gayagaya dalam
dengan mengabaikan si3at n*nlinier dapat
dilakukan dengan memberikan anggapan
anggapan tertentu.
• Tiga penyebab si3at n*nlinier adalah
5*nlinier pada 0abel
• 6kibat berat sendiri kabel# dapat
menyebabkan terjadinya de3*rmasi
sepanjang kabel yang cukup besar sehingga
mengurangi kekakuan kabel.
• 0etidaklinieran kabel terjadi ketika beban
yang didukung bertambah dan sag pada
kabel berkurang sehingga panjang kabel
akan bertambah.
• Untuk menempatkan kabel sebagai
k*mp*nen yang linier maka m*dulus kabel
harus diidealisasikan
M*dulus Clastis idealisasi
( )
{
}
[
e]
3 2 e iE
12
/
l
l
E
E
σ
γ
+ = dengan#Ci > m*dulus elastisitas idealisasi# Ce > m*dulus elstisitas#
γ > berat jenis kabel#
σ > tegangan ijin kabel#
l > jarak antara dukungan kabel# 4 > panjang aktual kabel
Ci;Cc
• ,ada umumnya 3akt*r reduksi kabel atau
perbandingan antara m*dulus elastitas
idealisasi dan m*dulus elastisitas kabel
yang dipakai pada jembatan cable stayed
ber)ariasi dari $ untuk kabel pendek dan
#%&& untuk kabel terpanjang
C3ek ,delta
• C3ek n*nlinier ini disebabkan *leh gayagaya aksial tekan dan m*men lentur yang bekerja secara simultan pada
struktur !gelagar dan menara' sehingga terjadi beban yang eksentris. 6kibat lendutan yang terjadi pada struktur maka gaya aksial tekan yang bekerja memberikan m*men
tambahan.
• Tingkat ketidaklinieran tergantung pada besarnya beban aksial tekan dibandingkan dengan beban 6uler dan besar lendutan yang dihasilkan akibat beban lentur.
• Secara umum pengaruh ketidaklinieran akibat e3ek ,delta dapat dianggap kecil. 6nggapan ini tetap dapat digunakan untuk gelagar yang tipis atau menara yang mempunyai m*men inersia kecil.
5*nlinier pada si3at material
• Bahan struktur yang menderita suatu beban aksial tertentu akan mengalami penegangan dan disertai
pertambahan atau pengurangan panjang sesuai dengan arah beban.
• Selama beban tersebut masih kecil# pertambahan atau pengurangan panjang akan berbanding lurus dengan tegangan yang terjadi.
• Bila beban bertambah terus batas perbandingan akan dilampaui dan kur)a perbandingan tidak sebanding atau perbandingan antara tegangan dan regangan bahan
sudah tidak linier lagi.
• Si3at n*nlinier ini dapat diabaikan karena secara umum pembebanan yang terjadi tidak akan menimbulkan
Ddealisasi Struktur
• ,em*delan elemen struktur dilakukan agar
perilaku jembatan dapat dianalisis dan masih
dalam ketepatan yang cukup dan perhitungan
pada kepentingan struktur dan tingkat
perencanaan yang diinginkan.
• ,em*delan ini dapat berupa sistem bidang
! plane fra!e !odel ' atau ruang !space fra!e
!odel '# meliputi seluruh struktur atau sebagian
dan dapat melibatkan sejumlah besar elemen
tergantung kerumitan struktur !%alther, 19&& '
Ddealisasi Menara
• Menara dapat dim*delkan sebagai fra!e
<1 atau elemen solid bila diperlukan untuk
dilakukan analisis lebih lanjut untuk
mempelajari masalah l*kal# misalnya
untuk perencanaan dudukan kabel
!/ar$asi dan 0oslians"ah, 199+ '
Ddealisasi Gelagar
• Gelagar bisa dim*delkan sebagai elemen batang pada bal*k memanjang dan melintang dengan menganggap perilakunya sebagai elemen bal*k dan plat lantai
kendaraan sebagai shell type ele!ent .
• Untuk gelagar berbentuk box kaku dengan elemen
)ertikal# dan dianggap dengan perubahan bentuk yang kecil dapat dim*delkan sebagai elemen batang.
• M*delisasi sebagai elemen membran dapat juga
dilakukan jika perilakunya mempunyai perubahan bentuk yang besar misalnya pada jembatan yang menggunakan single plane type.
• Untuk mempelajari masalah l*kal dengan pem*delan sebagian !tidak semua elemen' dapat dim*delkan
,em*delan 0abel
• 0abel dapat dim*delkan sebagai elemen batang
yang hanya dapat menerima gaya tarik saja
dengan memberikan m*men inersia lentur yang
kecil sekali dan m*dulus elastis idealisasi
!6rnsts 8odulus' yang sudah memperhitungkan
sag pada kabel.
• ,em*delan kabel seperti ini mungkin hanya
berlaku pada struktur dimana kabel tertarik
dengan gaya yang cukup besar akibat beban
mati# dan timbul tekanan akibat beban hidup
yang menyebabkan pengurangan beban tarik
a(al dalam kabel
,em*delan dengan sistem bidang
• 1igunakan untuk menggambarkan perilaku jembatan cable stayed akibat beban hidup secara sederhana.
• Sistem ini digunakan pada tahap a(al perencanaan dimana seluruh elemen digambarkan sebagai batang.
• Salah satu kesulitan terletak pada penggambaran hubungan antara menara dengan gelagar. ,enggunaan data yang disederhanakan dan penyelesaian analisis yang dapat dilakukan dengan cepat menyebabkan m*del ini sangat penting sebagai dasar pemilihan
dimensi struktur dan sebagai sarana untuk menguji k*nsep rencana. • ,ada kasus tertentu !2rottone 2ridge dan Pasco enne.ic$ 2ridge'
dimana menara tidak mengalami lentur trans)ersal akibat beban mati dan beban hidup berupa lalu lintas# dapat digunakan untuk menentukan dimensi akhir. Beban trans)ersal ditentukan dengan met*de tradisi*nal dan gaya kabel diperkirakan seperti pada bal*k dengan dukungan sederhana. 4entur trans)ersal tidak terjadi pada struktur yang menggunakan penggantung sistem satu bidang atau pada struktur yang menggunakan sistem dua bidang dengan diberi pengaku pada ujung atas menara
,em*delan dengan sistem ruang
• ,ada kasus penting dan khusus untuk jembatan yang memiliki nilai ek*n*mi yang sangat tinggi pem*delan
dengan sistem ruang perlu dilakukan agar banyak analisis yang dapat diselesaikan dan meliputi berbagai aspek.
• C3ek angin# gradien temperatur# e3ek trans)ersal pada menara# pengaruh beban yang tidak simetri pada
jembatan tertentu dapat dianalisis dengan sistem ruang. • Masalah khusus atau l*kal pada bagian tertentu struktur
perlu diketahui secara pasti karena dapat menjadi kegagalan struktur secara keseluruhan.
• ,eninjauan secara khusus bagianbagian tertentu dari suatu struktur menggunakan pem*delan sebagian.
6nalisis 1inamik
• 6nalisis dinamik pada jembatan cable stayed
sangat penting dan dapat menjadi suatu tahap
analisis yang paling menentukan terutama untuk
jembatan yang sangat panjang. 6nalisis dinamik
digunakan untuk mengetahui 3rekuensi alami dan
m*de getar struktur.
• Beban yang berpengaruh pada struktur jembatan
dan berperilaku sebagai beban dinamik adalah
beban angin# beban gempa dan beban dinamik
akibat lalu lintas. ,engaruh beban dinamis akibat
lalu lintas sulit ditentukan karena tergantung pada
3rekuensi dasar dari suspensi kendaraan dan
Tiga jenis permasalahan
• 6da tiga jenis permasalahan dinamika struktur !%alther, 19&& ' yaitu>
$. aspek stabilitas aer*dinamis# 2. aspek struktur tahan gempa# <. aspek e3ek psik*l*gis.
• ,ermasalahan stabilitas aer*dinamik dan struktur anti
sesmik sangat penting untuk keamanan dan keselamatan struktur# berlaku secara umum namun tetap disesuaikan dengan k*ndisi lingkungan dan besar kecilnya beban. • Sedangkan e3ek psik*l*gis lebih berpengaruh pada
pelayanan dan kenyamanan pemakai yang tergantung pada peraturanperaturan yang berlaku di suatu tempat atau negara
,ersamaan Gerak Struktur
EM HI E0 uI @ I
• ,enyelesaian persamaan di3erensial di atas adalah > u!t'I @ 6I sin !ωt α'
atau
H !t'I @ 6Iω2 sin !ωt α' dengan#
• 6I > matrik karakteristik de3*rmasi# • 0I > matriks kekakuan struktur#
• EM > matriks massa#
∀ ω > 3rekuensi sudut#
∀ α > sudut 3ase#
• uI > matriks de3*rmasi
,ersamaan Cigen)alue
Frekuensi ,endekatan
2 / 1 max2
1
1
=
v
g
f
b πUntuk penentuan 3rekuensi lentur 3undamental dapat juga dilakukan dengan nilai pendekatan sesuai dengan
persamaan !"alther# $%&&'
dimana )maA adalah lendutan maksimum akibat berat sendiri dan g adalah percepatan gra)itasi
6nalisis Beban 6ngin
• 1imensi jembatan cable stayed umumnya cukup besar sehingga pengaruh angin perlu untuk diperhitungkan.
• 6liran udara cenderung untuk mempengaruhi *silasi t*rsi*nal dan lentur struktur dan perubahan sudut datang terhadap gelagar akan mengubah besarnya gaya angkat.
• C3ek yang timbul akibat aliran angin tersebut diketahui sebagai 3lutter yang telah menyebabkan runtuhnya #oca!o arro. 2ridge di 6merika pada tahun $%7. 6kibat adanya flutter maka timbul gaya yang bekerja pada gelagar dan bersi3at peri*dik.
• ,engalaman pada berbagai jembatan yang sudah dibangun
menunjukkan bah(a 3rekuensi *silasi t*rsi*nal dan 3rekuensi *silasi lentur harus mempunyai nilai yang cukup jauh berbeda.
• 8athi:at telah menunjukkan bah(a perbandingan kedua nilai tersebut cukup memuaskan bila berada diantara 2#/ dan 2#.
• ,ertimbangan secara kualitati3 ini hanya :alid untuk jembatan yang mempunyai dimensi relati3 kecil dan untuk perencanaan a(al.
• Untuk sebuah struktur yang aktual dan penting harus diuji dalam ter*(*ngan angin !%alther, 19&& '
• 6nalisis beban angin dapat dilakukan secara relati3 sederhana dengan menjabarkan gayagaya yang bekerja pada struktur jembatan berupa>
$. 0*mp*nen gaya h*ri*ntal !T'# 2. 0*mp*nen gaya )ertikal !5'# <. M*men t*rsi !M'.
yang besarnya tergantung pada 3akt*r> $. Dntensitas angin !K'#
2. Bentuk penampang struktur lantai jembatan !k*e3isien :T# :5# dan :M'#
<. Sudut singgung angin terhadap lantai jembatan !α'. • Beban yang bekerja pada dek jembatan akan seperti
h
B 5
M
T
Gambar $7. ,endekatan aksi beban angin pada dek jembatan !"alther# $%&&'
• ,enentuan besarnya nilai k*e3isien :
T# :
5#
:
Mdilakukan dengan mengadakan
pengujian terhadap beberapa bentuk
tampang dengan menggunakan (ind
tunnel.
• Besar beban pada struktur menjadi
T @ :
TKhl
5 @ :
5Khl
Mekanisme Dnteraksi
• Mekanisme interaksi antara angin dengan
struktur akan menghasilkan getaran pada
struktur.
• Getaran tersebut timbul karena adanya gaya
angin yang memaksa struktur bergetar.
• Mekanisme penting dalam perencanaan struktur
adalah :ortex;shedding # 3lutter# dan turbulensi
• Flutter dapat dipengaruhi *leh pusaran angin
!:ortex;shedding ' seperti yang terlihat pada
Gambar &.$9. Bentuk tampang yang tidak
aer*dinamis akan menyebabkan pengaruh ini
semakin besar dan dapat membahayakan
• Fen*mena pusaran pada gelagar jembatan telah dipelajari *leh <on ar!an !%alther, 19&& ' dengan menggunakan angka 0eynolds !0e' dan angka
Strouhal !S'. 6ngka 0eynolds !0e' dan angka
Strouhal !S' dapat dide3inisikan dengan persamaan sebagai berikut>
dengan#
• L > kecepatan angin# • B > lebar dek#
∀ ν > )isk*sitas kinematik udara !≈ #$/ cm2;s'# • 3 > 3rekuensi pusaran !:ortices'#
• h > kedalaman dek
6ngka 0eynolds !0e' dan angka Strouhal !S'
ν
VB R e =V
fh
=
• Frekuensi pusaran tergantung pada besarnya kecepatan angin L. Jika 3rekuensinya dekat dengan salah satu
3rekuensi alami struktur khususnya lentur# ada bahaya res*nansi yang membuat getaran semakin besar dan struktur akan runtuh.
• 6ngka Strouhal !S' mempunyai nilai ratarata #2 untuk sebuah silinder dengan diameter h dan #$ #2 untuk dek jembatan dengan kedalaman h !#$ jika udara
mengalir hanya dari satu sisi'.
• 5ilai ratarata S dapat digunakan untuk menghitung kecepatan angin kritis dengan persamaan &.$9.
• Secara umum untuk menghitung kecepatan angin kritis digunakan angka 0eynolds !0e dengan *rder $/ $+'
yang merupakan 3ungsi dari kecepatan angin L dan lebar dek B
Dntensitas gaya peri*dik
• Dntensitas gaya peri*dik yang ditimbulkan *leh
flutter merupakan 3ungsi dari kecepatan angin
dan bentuk tampang. Untuk menge)aluasi gaya
peri*dik yang berhubungan dengan resp*n
dinamik digunakan !"alther# $%&&'>
F!t' @ F* sin
ϖ
t
dengan#
∀ ϖ
> 3rekuensi pusaran !e#S'
• F* > !
ρ
L
2;2':h
∀ ρ
> massa udara !
≈
$#< kg;m<'
• : > k*e3isien karakteristik gaya angkat#
tergantung L dan 3
6mplitud* silasi
stat o V B ! " #h V "Bδ
π
δ
π
ρ
δ
π
ν
= = = 1 2 1 2 ! 2 22
h
#f
B
B
!
"V
oρ
δ
π
δ
π
=
=
yang menunjukkan bah(a aplitud* getaran bertambah bila> $. 4ebar dek berkurang#
2. Frekuensi 3 bertambah#
<. 0edalaman dek h bertambah atau
Fen*mena pusaran angin
Fen*mena pusaran angin !:ortex;
shedding ' dapat memberikan batas yang
aman bila>
$. bentuk dek yang digunakan berupa slab
!strea!lined ' dengan ujung tepi runcing
yang dapat mengurangi intensitas
pusaran#
2. menyusun de3lekt*r untuk aliran udara
sekitar sudut pada tampang
Mekanisme Flutter pada tampang tanpa dan
dengan de3lekt*r
Mekanisme Flutter
• Mekanisme 3lutter secara sederhana dapat
dilihat pada Gambar &.$% yang
memberikan gambaran lentur dan t*rsi
pada k*ndisi beda 3ase
π
;2.
• Untuk mengurangi bahaya flutter
sebaiknya menggunakan dek sekaku
mungkin terhadap t*rsi dan menggunakan
dua bidang kabel lateral yang digantung
Turbulensi
• ,engaruh turbulensi angin perlu diperiksa karena dapat terjadi tanpa dapat diperkirakan sebelumnya. #urbulensi yang timbul menyebabkan 3luktuasi kecepatan dalam arah )ertikal dan h*ris*ntal. Fluktuasi kecepatan tersebut bersi3at rand*m karena tidak terjadi pada 3rekuensi tertentu tetapi disebar atas gabungan 3rekuensi. Jika 3luktuasi rand*m yang terjadi mempunyai 3rekuensi yang dekat dengan 3rekuensi alami struktur maka struktur akan meresp*n 3luktuasi tersebut.
• 6ksi angin pada struktur juga memiliki )ariasi ruang# yaitu mendistribusikan gaya sepanjang tinggi dan bentang
struktur secara tidak merata !Podolny dan Scalzi, 197 '. • 0*nsekuensi dari adanya turbulensi adalah pengaruh
)*rteAshedding semakin sulit untuk ditentukan dibanding pada aliran rata
Ter*(*ngan 6ngin
• Untuk mengetahui e3ek dinamis dari tekanan
angin# dilakukan uji m*del dari jembatan di
lab*rat*rium yang menggunakan l*r*ng angin.
,engujian ini sangat penting untuk mengetahui
terjadi tidaknya res*nansi yang secara analitis
hanya ditentukan dengan nilai pendekatan.
• 6nalisis dinamik beban angin yang bekerja pada
struktur sama dengan analisis dinamik struktur
forced :ibration
6nalisis Gempa
• Sampai saat ini arah gempa yang berbahaya adalah gempa h*ri*ntal sejajar sumbu l*ngitudinal dan tegak lurus sumbu
l*ngitudinal jembatan. Gempa arah )ertikal biasanya lebih kecil dan dapat diabaikan kecuali pada kasuskasus struktur tertentu.
• ,ada saat terjadi gempa gerakan tanah dapat terjadi pada ketiga arah secara simultan.
• 0ekuatan jembatan cable stayed terhadap beban gempa terletak pada bentuk strukturnya. Bentuk struktur jembatan cable stayed yang digantung di atas sebuah titik dukungan memiliki e3ek getaran yang paling kecil dan dapat menyerap energi akibat perpindahan selama terjadi gempa.
• 6kibat perbedaan ge*l*gi dan ge*gra3is tanah# penyerapan
gel*mbang gempa tidak merata# yang menyebabkan perpindahan suatu titik dukungan dapat berbeda dengan perpindahan titik
dukungan lainnya.
• ,erbedaan gerakan pada dukungan dapat menyebabkan bahaya pada struktur khususnya jika aksi gempa searah sumbu l*ngitudinal dan;atau trans)ersal
• ,erencanaan tahan gempa pada jembatan cable stayed tidak berbeda dengan k*nsep perencanaan tahan gempa pada struktur pada
umumnya# yang bisa didekati dengan analisa statik eKui)alen dan dinamis secara lengkap. Secara umum kedua analisa tersebut diatas dapat dilakukan berdasarkan peraturan manual perencanaan jembatan dari Bina Marga.
• 6nalisa statik eKui)alen hanya dipakai pada struktur jembatan yang
tidak terlalu panjang dilakukan dengan mensubstitusi beban secara hati hati.
• Gambaran untuk mengganti beban statik eKui)alen pada e3ek dinamik maksimum atau memberikan pengaruh paling merugikan struktur
diambil bentuk.
? @ λG
• dimana λ merupakan sebuah k*e3isien bilangan yang ber)ariasi dari #/ #2.# sedang G beban tetap
• Gaya ? dianggap aksi secara h*ris*ntal didistribusikan pada struktur sesuai dengan hukum dinamik. ,endekatan analisa statik eKui)alen yang sederhana dapat dilihat pada Gambar &.2