• Tidak ada hasil yang ditemukan

BkkbN SURATEDARAN NOMOR: 995/1/KU.201/B3/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BkkbN SURATEDARAN NOMOR: 995/1/KU.201/B3/2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

.

Maksud

a) Terlaksananya permintaan

,

penyimpanan dan pengetua

r

an atkon dan

non alkon secara tertib

,

aman dan tancar taat azas sesuai st

a

n

da

r

d

tata

kelola sehingga alkon dan non alkon dalam keadaan s

i

ap pa

kai;

BadanKependudukandan KeluargaBerencanaNasional

JI.PermataNo.1, Halim Perdanakusuma,Jakarta Timur 13650PO.BOX: 296 JKT13Q13 Telp.: (021) 8098018.8009029-45-53-69-77-85 Fax.: (021)8008554 Website: http://www.bkkbn.go.id

Maksud dan tujuan penyusunan tata kelola perm

i

ntaa

n,

penyimpanan dan

pengeluaran alkon dan non alkon lingkungan BKKBN

,

sebagai ber

iku

t:

B

.

Maksud dan Tujuan

Agar pengelolaan alkon dan non alkon dapat dilakukan dengan baik

,

m

ak

a

diperlukan suatu tata kelola yang dapat dijadikan acuan dalam pe

r

m

i

ntaa

n,

penyimpanan

,

dan pengeluaran sampai dengan penge

l

uaran a

l

kon dan non

alkon sehingga terjamin kelayakan persediaan

(

buffer stock) d

i

gudang

.

Mengingat alkon dan non alkon memiliki nilai yang sangat strategis dala

m

menunjang operasional Program Kependudukan dan KB

,

maka a

l

kon dan non

alkon tersebut harus dikelola dengan baik sesuai standard penyimpanan yang

baik

.

Perwakilan BKKBN Provinsi sebagai kepanjangtanganan BKKBN Pusat

diharapkan mampu berperan di wilayah kerjanya sebatas kewenangan

termasuk dalam hal pengelolaan permintaan

,

penyimpanan dan pengeluran

alkon dan non alkon untuk menjamin ketersediaan alkon dan

n

on alkon yang

sangat dibutuhkan untuk memenuhi pelayanan KB

.

Salah satu upaya menjamin keberlangsungan pelayanan KB dipe

r

lukan

dukungan tata kelola alkon dan non alkon yang profes

i

onal efektif dan ef

i

sien

melalui pengelolaan logistik sesuai standard yang be

r

laku

.

A. Latar Belakang

TENTANG

TATA KELOLA PERMINTAAN

,

PENYIMPANAN DAN PENGELUARAN

ALKON/NON ALKON

01 LlNGKUNGAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

NASIONAL

SURATEDARAN

NOMOR: 995/1/KU

.

201/B3/2015

BkkbN

1

.

Para Pejabat Eselon I, selaku Kuasa Pengguna Anggaran

2

.

Para Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi, selaku Kuasa Pengguna

Anggaran

3. Para Eselon II

,

selaku penanggung jawab kegiatan

4

.

Para Pejabat Pembuat Komitmen

di

-lingkungan BKKBN

.

(2)

1

.

Permintaan adalah sejumlah alkon dan non alkon yang d

i

minta

(

r

e

qu

e

st

system) pada suatu waktu tertentu

.

Permintaan berkaitan dengan stok

alkon dan non alkon yang ingin dipenuhi

.

E

.

Ketentuan Permintaan

,

Penyimpanan

,

dan Pengeluaran Alkon dan Non Alkon

di lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

,

sebagai berikut:

5

.

Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasiona

l

Nomor

286/PER/B3/2011

tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerimaan

,

Penyimpanan

,

dan Penyaluran AlatlObat Kontrasepsi dan Non Kontraseps

i

Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

;

4.

Peraturan Kepala Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional Nomor

82/PER/B5/2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Provinsi

;

3

.

Peraturan Kepala Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional Nomor

72/PER/B5/2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang telah diubah

dengan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional Nomor

273/PER/B4/2014

;

2.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

120/PMK

.

06/2007

tentang Penatausahaan Barang Milik Negara

;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47)

.

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286

;

D

.

Dasar

Surat Edaran ini meliputi tata kelola permintaan

,

penyimpanan dan pengeluaran

alkon dan non alkon di gudang BKKBN Pusat dan Perwakilan BKKBN Provinsi

yang bersumber dari dana APBN

.

c.

Ruang Lingkup

2. Tujuan

a) Terlaksananya permintaan alkon dan non alkon sesuai ketentuan yang

berlaku;

b) Terciptanya penyimpanan alkon dan non alkon sesuai dengan standard

penyimpanan;

c) Terkendalinya pengeluaran alkon dan non alkon sesuai tepat jenis,

tepat waktu, dan tepat sasaran.

b) Sebagai acuan dalam monitoring dan pengendalian permintaan dan pengeluaran alkon dan non alkon.

(3)

a.

Kelayakan bagunan gudang

:

pastikan atap gudang tidak bocor dan

pintu/jendela gudang tidak rusak serta dipasang teralis untuk

mendukung pengamanan gudang

.

d.

Kapasitas ruang yang dipersiapkan harus mampu menyimpan seluruh

alkon dan non alkon yang akan diterima,

apabila tidak

,

siapkan tempat

untuk penyimpanan sementara dan diberi tanda.

10

.

Memeriksa kelayakan perlengkapan dan peralatan gudang

,

termasuk

gudangnya terutama di ruang tempat penyimpanan yang disiapkan antara

lain

:

c.

Persiapan ruang harus memperhatikan sistem

First In First Out

(FIFO)

.

b.

Ruang tempat penyimpanan harus dibersihkan dari

segala sesuatu

yang dapat mempercepat proses kadaluarsa/rusak

(debu

,

bahan kimia

,

barang bekas).

a.

Susunan alatlobat kontrasepsi pada pallet berdasarkan jenis dan sifat

alatlobat kontrasepsi dengan suhu ruang derajat antara

15-25

celcius

dan tinggi

susunan tidak lebih dari 2 m dan jarak antara pallet dan

tembok 30 cm atau disesuaikan dengan kapasitas gudang.

9.

Dalam penyimpanan alkon dan non alkon sebaiknya mengikuti

standarisasi

penyimpanan seperti:

8.

Penyimpanan adalah kegiatan penempatan

,

penataan

,

pencatatan

,

dan

pemeliharaan alkon dan non alkon di gudang disemua tingkatan wilayah.

7.

Lead Time adalah waktu yang diperhitungkan untuk proses permintaan

alkon dan non alkon mulai surat permintaan alkon dan non alkon diproses

sampai alkon dan non alkon tersebut diterima.

6

.

Pull

Distribution

System

adalah

sistem

distribusi

yang

dilakukan

berdasarkan permintaan/request.

5

.

Push Distribution System adalah sistem distribusi

yang dilakukan

berdasarkan Dropping/Non Request.

4. Pengiriman/penyaluran adalah kegiatan pengiriman alkon dan non alkon ke

tempat-tempat penyimpanan (gudang) dan pelayanan berdasarkan

pemesanan/permintaan, tanpa permintaan (request,

non request

atau

pull

dan

push

system)

dan atau distribusi dinamis yang bersifat

horizontal.

3. Pengeluaran merupakan rangkaian kegiatan perpindahan alkon dan non

alkon dari gudang pusat ke gudang provinsi, dan dari gudang provinsi ke

gudang/tempat penyimpanan di Kabupaten/Kota berdasarkan atas

kebutuhan karena kondisi stock sudah mencapai pada posisi minimum.

2. Permintaan (non request) berdasarkan atas rencana distribusi (rensi) atau

(4)

a.

Formulir permintaan alkon dan alkon untuk Perwakilan BKKBN

Provinsi dan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten dan

Kota;

b.

Surat

Perintah

Mengeluarkan Barang (SPMB),

SPMB yang

dikeluarkan oleh Pembantu Kuasa Barang merupakan dokumen

yang dipergunakan sebagai dasar untuk mengeluarkan alkon dan

non alkon dari gudang;

c.

Berita Acara Penerimaan Barang (BAPB),

Dokumen yang digunakan

sebagai dasar untuk mencatat ke dalam buku barang masuk,

baik

yang bersumber dari APBN maupun APBD serta Hibah;

d.

Surat Bukti Barang masuk (SBBM),

Dokumen yang dibuat oleh

Bendahara Barang sebagai tanda bahwa alkon dan non alkon telah

diterima secara resmi;

16.

Formulir yang dipergunakan dalam permintaan dan penyaluran alkon dan

non alkon adalah sebagai berikut

:

15.Pengeluaran alkon dan non dari gudang harus dilakukan dengan

menggunakan Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) yang ditanda tangani oleh

Bendahara Barang dan pengirim (ekpedisi),

dasar penerbitan SBBK

tersebut adalah SPMB yang dibuat berdasarkan rensi atau surat

permintaan alkon dan non alkon dari provinsi/bagian/komponen serta

memperhatikan perhitungan stock alkon/non alkon yang masih tersedia.

14.

First to Expire Date,

First Out (FEFO) adalah proses pengeluaran alkon dan

non alkon berdasarkan batas kadaluarsa,

bila alkon dan non alkon yang

batas kadaluarsanya lebih awal maka harus dikeluarkan lebih awal.

13.

First In First Out (FIFO) adalah proses pengeluaran alkon dan non alkon

berdasarkan waktu, bila masuk pertama maka harus dikeluarkan lebih awal.

12.

Buffer Stock adalah tingkat ketersediaan suatu alkon dan non alkon untuk

waktu tertentu.

11.

Semua pihak terkait harus melakukan penghitungan minimum dan

maksimum stock disesuaikan dengan sistem distribusi yang digunakan;

Pull

Distribution System (Request System) atau Push Distribution System

(Dropping).

b. Jumlah pallet atau almari/rak alkon dan non alkon yang akan digunakan sudah cukup, dan layak pakai.

c. Alat pemadam kebakaran apakah masih layak pakai dan dilakukan pemeriksaan secara rutin.

d. Alat pengukur suhu dan kelembaban apakah masih berfungsi.

• IUD maksimum 25 derajat celcius

• Kondom maksimum 25 derajat celcius

• Pil maksimum 25 derajat celsius

• Suntikan maksimum 15

sId

25 derajat celcius

(5)

1

.

Alkon dan non akon berdasarkan Rencara Distribusi

(

rensi

)

dari kontrak

pengadaan alkon dan non alkon Ditjalpem membuat Nota D

i

nas kepada

b

.

Non Request

4

.

Apabila tersedia, alkon dan non alkon yang diminta oleh Bikub

ditindaklanjuti sesuai dengan permintaan tersebut dilengkapi dengan

administrasi pengeluaran barang dan memberitahukan kepada Ditjalpem

tembusan Perwakilan BKKBN Provinsi yang bersangkutan

.

Apabila tidak

tersedia Bikub memberitahukan ketidaktersediaan alkon dan non alkon

tersebut kepada Ditjalpem tembusan Perwakilan BKKBN Provins

i.

3

.

Ditjalpem membuat Nota D

i

nas Kepada BIKUB perihal permintaan dan

pengeluaran alkon dan non alkon sebagai dasar pembuatan Surat

Perintah Mengeluarkan Barang (SPMB)

.

2

.

Ditjalpem mengkaji permintaan tersebut dengan PPM sesuai dengan

kontrak kinerja masing-masing provinsi dan kondis

i

ketersediaan stock

alkon dan non alkon di gudang BKKBN

.

1

.

Kepala/Sekretaris

Perwakilan

BKKBN

Provinsi

mengajukan

kebutuhan/permintaan alkon dan non alkon kepada Deput

i

B

i

dang

KB-KR tembusan Direktorat Pelayanan KB Jalur Pemer

i

ntah

(

Ditjalpem)

BKKBN Pusat dengan suratlformulir permintaan alkon dan non alkon.

a. RequestiPermintaan

Tingkat Pusat

F. Tata Kelola Permintaan dan Pengeluaran Alkon dan Non Alkon di lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, sebagai berikut:

a. Buku Barang Masuk (BBM), Buku yang dipergunakan untuk mencatat setiap alkon dan non alkon yang diterima sebagai agenda untuk penomoran SBBM;

b. Buku Barang Keluar (BBK), Buku yang dipergunakan untuk mencatat setiap alkon dan non alkon yang dikeluarkan dari gudang sebagai agenda untuk penomoran SBBK;

c. Kartu Persediaan Barang, kartu yang dibuat per jenis barang untuk mencatat dan mengetahui setiap penerimaan dan pengeluaran serta sisa pesediaan akhir. Kartu Persediaan Barang ini merupakan kontrol bagi Atasan Langsung Bendahara Barang.

d. Kartu Barang, Kartu yang dibuat per jenis alon dan non alkon yang ditempelkan pad a barang yang bersangkutan, dipergunakan untuk mencatat setiap penerimaan, pengeluaran serta sisa persediaan akhir.

e. Surat Bukti Barang Keluar (SBBK), Dokumen yang dibuat oleh Bendahara Barang sebagai bukti telah dikeluarkannya alkon dan non alkon dari gudang;

(6)

5. Sebagai bukti barang telah diterima di Kabupaten dan Kota tujuan

pengiriman, maka pihak pengirim (ekspedisi) harus mengembalikan SBBK

• Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan BMN selaku Atasan

Langsung Bendahara Barang,

• Sekretaris untuk cross check FNIKB, dan dilaporkan kepada Kepala

Perwakilan BKKBN Provinsi.

4. Bendahara barang harus memberikan tembusan SBBK kepada atasan

langsungnya sebagai bukti bahwa alkon dan non alkon telah dikirim oleh

ekspedisi pada tanggal, bulan, tahun sesuai yang tercantum pada SBBK

kepada:

3. Setiap penyerahan/pengiriman alkon dan non alkon dari gudang Provinsi

ke gudang SKPD-KB/(Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten

dan Kota) harus disertai dengan Berita Acara Penyerahan dan

Penerimaan alkon dan non alkon.

2. SPMB dibuat dan ditandatangani oleh Kepala Bidang KB selaku pengguna

dan distujui oleh Sekretaris Badan untuk disampaikan kepada Bendahara Barang, asli SPMB disampaikan kepada Bendahara Barang dengan satu

tembusan Bidang KB selaku pengguna barang dan satu tembusan

disampaikan kepada Sekretaris Badan Cq. Kasubag Keuangan dan BMN.

atas perintah mengeluarkan barang tersebut Bendahara Barang membuat

dan menandatangani SBBK.

1. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi selaku Kuasa Pengguna Barang

Wilayah melalui Sekretaris Perwakilan BKKBN menyetujui SPMB atas

permintaan dari Kabid KB mengetahui Kepala Sub Bagian Keuangan dan

Pengelolaan BMN selaku Atasan Langsung Bendahara Barang. Dasar

mengeluarkan SPMB adalah permintaan dari Kabupaten dan Kota atau

perhitungan stock alkon.

a. Request

Tingkat Provinsi

tersebut kepada disertai

3. Bendahara Barang atas dasar SPMB

mengeluarkan/mengirimkan alkon dan non alkon

provinsi/bagian/komponen yang mengajukan permintaan

dengan Surat Bukti Barang Keluar (SBBK).

2. BIKUB cq Kepala Bagian Pengelolaan Sarana Program menandatangani

SPMB dengan diketahui oleh Kepala Biro Keuangan dan Pengelolaan BMN sebagai dasar pengeluaran alkon dan non alkon.

Kepala Bikub untuk mendistribusikan alkon dan non alkon ke perwakilan BKKBN Provinsi.

(7)

..

Tembusan

:

,....

1

.

Sekretaris Utama

(

sebagai lapo

r

an

)

2

.

Para Pengelola Anggaran BKKBN

3

.

Arsip.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal,1G Juni 2015 Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung-jawab.

3. Bendahara Barang atas dasar SPMB tersebut

mengeluarkan/mengirimkan alkon dan non alkon kepada kabupaten/kota

yang mengajukan permintaan disertai dengan Surat Bukti Barang Keluar

(SBBK).

2. Sekretaris cq Kasubag Keuangan dan Pengelolaan BMN

menandatangani SPMB dengan diketahui oleh Kabid KB Perwakilan

BKKBN Provinsi sebagai dasar pengeluaran alkon dan non alkon.

1. Berdasarkan Rencara Distribusi (rensi) dari Bidang KB, selanjutnya

Kabid KB membuat Nota Dinas kepada Sekretaris Perwakilan BKKBN

Provinsi untuk mendistribusikan alkon dan non alkon yang telah disetujui tersebut.

c. Non Request

• Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pengeloaan BMN selaku Atasan

langsung Bendaharawan Barang,

• Sekretaris untuk cross check FN/KB, dan dilaporkan kepada Kepala

Perwakilan BKKBN Provinsi.

yang telah ditandatangani dan distempel oleh Bendahara barang Kabupaten dan Kota yang bersangkutan kepada :

Referensi

Dokumen terkait

• Definisi : Processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memori dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base, untuk

Secara substansi, dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 ini sudah merupakan langkah yang baik dalam penegakan hukum di bidang tindak pidana narkotika, akan

Apabila dalam musyawarah telah dicapai kesepakatan antara pemegang hak atas tanah dan instansi pemerintah yang memerlukan tanah, Panitia Pengadaan Tanah mengeluarkan

Yang terdiri dari bapak Subaryata S.H , bapak Maryono, dan ibu Sukesi Heruwati.Sumber daya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan

Pada tahap pelaksanaan atau kinerja, aspek yang dinilai adalah aktivitas dan prestasi mahasiswa dalam melaksanakan program KKN meliputi : disiplin kerja, termasuk kepatuhan

1) Semangat mengkritik diri sendiri merupakan salah satu nilai yang dikembangkan dalam lesson study, yaitu melakukan refleksi secara jujur untuk memperbaiki kekurangan diri

Muhammad ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, kepada kami Ahmad ibnu Yusuf, kepada kami Fudail ibnu Iyad, dari Lais, dari Talhah ibnu

Operator perbandingan digunakan untuk membandingkan suatu data dengan data lain yang menghasilkan nilai logika benar atau salah.Tentu saja antara dua data yang dibandingkan