• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan kegiatan pengembangan diri. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan kegiatan pengembangan diri. docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

Nama Guru : YUSUF AGENG PANGESTU

NIP : 19XXXXXXXXXXX

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LUMAJANG

SMPN 2 ROWOKANGKUNG

DESA DAWUHAN WETAN KEC. ROWOKANGKUNG

KABUPATEN LUMAJANG

(2)

IDENTITAS GURU

Nama : Yusuf Ageng Pangestu, S.Pd

NIP : 19xxxxxxxxxxxxxxxxx

NUPTK : 34xxxxxxxxxxxxxxxxx

Tempat, Tanggal Lahir : Lumajang, ... Jenis Kelamin : Laki-laki

Pangkat/ Gol Ruang/TMT : Pembina / IV a / 1 April 2010

Jabatan : Guru Madya

(3)

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

Yusuf Ageng Pangestu, S.Pd

NIP. 19xxxxxxxxxxxxxxx

Disyahkan oleh:

Kepala Sekolah, Koordinator PKB,

Drs. Suhariyanto, M.Pd Anna Afrianti, S.Pd

(4)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga profesional hendaklah berusaha mengembangkan pengetahuan dan

keterampilannya sehingga layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah layanan yang semakin berkualitas.

Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan

profesionalismenya. Menurut Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu: 1) melaksanakan pengembangan diri, 2) malakukan publikasi ilmiah dan 3) menemukan dan menciptakan karya-karya innovative.

Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGPM termasuk ke dalam kegiatan kolektif guru sedangkan kegiatan lain di luar MGMP termasuk ke dalam diklat fungsional.

Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan

pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya disamping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru, juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya

Tujuan

Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan: a. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan

yang lebih baik kepada peserta didik

(5)

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri yang dilaksanakan penulis adalah Lokakarya Analisis SKL, KI-KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mapel IPS dalam wadah kegiatan kolektif guru Forum MGMP IPS SMP Negeri Kabupaten Luamajang.

1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan hari Rabu, tanggal 8 Oktober 2014 di sanggar MGMP IPS SMP Negeri kab. Lumajang bertempat di SMPN 1 Sukodono, jalan Gatot Subroto No. 2 Lumajang.

2. Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Lokakarya Analisis SKL, KI-KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi Mapel IPS.

3. Tujuan Pengembangan Diri

Tujuan dari pengembangan diri ini adalah:

a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang SKL, KI-KD dan penyusunan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Mapel IPS yang tersebar dalam tema-tema materi pembelajaran IPS jenjang SMP.

b. Berbagi informasi tentang materi terkait dengan para peserta lokakarya.

4. Uraian Materi

Materi utama yang diberikan dalam lokakarya ini adalah :

 Pengetahuan tentang persebaran KD-KD pada KI 1, KI 2, KI3 dan KI 4 dan prinsip-prinsip menyusun dan menentukan Indikator pencapaian kompetensi dalam materi pembelajaran IPS tematik.

 Keterkaitan antara Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Materi Pokok,dan Indikator

(6)

5. Tindak Lanjut

Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis melakukan refleksi diri terhadap kompetensi guru terkait dengan tugas penulis sebagai seorang guru yang selama ini masih belum tercapai untuk kemudian dilaksanakan perbaikan-perbaikan terkait penyusunan adinistrasi pembelajaran khususnya penyusunan RPP.

6. Dampak Pengembangan Diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:

a. Penulis semakin menyadari bahwa masih dibutuhkan kerja keras untuk lebih banyak belajar dan memahami konsep-konsep pada perubahan regulasi/peraturan terkait implementasi kurikulum 2013 terkait SKL, KI-KD pada mapel IPS.

b. Sebagai seorang guru, penulis dapat membantu pencapaian kedelapan standar nasional pendidikan itu dengan cara melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. c. Dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan pelayanan penulis kepada

(7)

Lampiran 1

REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

No Nama

Nama Fasilitator Tempat Kegiatan Institusi

Penyelenggara

 Keterkaitan antara Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Materi Pokok,dan Indikator

Yusuf A.P. S.Pd. MM Sanggar MGMP IPS SMP Negeri kab. Lumajang, alamat: SMPN 1 Sukodono, jalan Gatot Subroto No. 2 Lumajang

Referensi

Dokumen terkait

Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Seorang guru

Di era digital, seorang pustakwan yang profesional bukan hanya dituntut mampu memahami karakteristik pengguna, bukan hanya dituntut mengembangkan sikap dan kualitas

Didalam pekerjaannya sekretaris tidak hanya dituntut untuk memahami tugas dalam kantor saja, tetapi juga untuk menjadi seorang sekretaris juga dapat menambah keterampilannya seperti:

Dimana seorang karyawan pastry tidak hanya dituntut pengetahuannya untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik tapi juga dituntut untuk mengetahui apa-apa saja yang menjadi

Di era digital, seorang pustakwan yang profesional bukan hanya dituntut mampu memahami karakteristik pengguna, bukan hanya dituntut mengembangkan sikap dan kualitas

Hal ini mengindikasikan bahwa semakin ban- yak pengalaman auditor maka akan sema- kin meningkatkan skeptisisme profesional auditor karena dengan pengalaman yang dimilikinya

menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai skeptisme profesional seorang auditor maka akan semakin berkualitas hasil audit yang diberikan. 3) Kecerdasan spiritual auditor

Dalam kompetensi sosial jelaslah seorang guru dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik tidak hanya sebatas pada peserta didik yang menjadi