PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PADA PENENTUAN BENTUK ORGANISASI
(STUDI KASUS DI PT CVX, STEAM AND SUPPLY TEAM)
Winarto1) dan Udisubakti Ciptomulyono2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Pascasarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya
Email: winartopgt@yahoo.co.id ; ciptomulyono@hotmail.com
ABSTRAK
Team Steam and Supply di bawah departemen Facility Operation - Heavy Oil, PT CVX
membutuhkan bentuk organisasi baru yang efektif. Hal ini karenan adanya pengurangan aset steam generator, unit steam generator yang sudah tua, perlu adanya evaluasi kebutuhan team
Decision Support Center (DSC) dan evaluasi keberadaan team Steam Distribution and Injection (SDI) team. Dari kondisi tersebut kemudian dikembangkan 48 alternatif pilihan.
Dalam penelitian ini digunakan 4 kriteria penilaian: Do-ability, Leaner Organization,
Flexibility Future Need dan Cost Reduction. Untuk pembobotan kriteria tersebut digunakan
metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan expert judgment, responden yang
terdiri dari para stakeholder memberikan dua kali penilaian yaitu untuk pembobotan kriteria
dan untuk penilaian alternatif pilihan. Perhitungan nilai pembobotan dilakukan dengan
menggunakan program Expert Choice dengan input rata-rata geometrik dari hasil survei.
Untuk penilaian alternatif digunakan skala Likert. Rata-rata dari hasil perkalian pembobotan dengan penilaian alternatif merupakan nilai yang menentukan ranking dari alternatif pilihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk organisasi yang diinginkan adalah SDI team
tetap di luar, Operator Steam Generator dari insourcing, DSC bekerja dalam duty hour dan
Steam Station dibagi 2 area. Sementara kriteria yang sensitif yang dapat mengubah hasil
penelitian hanya Cost Reduction saat nilai pembobotannya dinaikkan sampai 25%.
Kata kunci: Organisasi, AHP, kriteria, rata-rata geometrik, skala likert dan expert judgmen
LATAR BELAKANG
Teknologi yang umum dipakai untuk membantu dalam mengangkat minyak dari perut
bumi disebut dengan istilah Enhanced Oil Recovery (EOR) diantaranya yaitu dengan Hot
Water Injection, Steam Injection/Steam Flood, Microbial Injection dan Chemical Injection,
tergantung dengan kondisi minyak dan reservoir nya. Untuk lapangan minyak berat (heavy
oil) yang membutuhkan banyak energi/panas untuk menurunkan viskositas (tingkat
kekentalan)nya supaya mudah untuk dipompa, metode yang lebih tepat digunakan adalah
dengan metode Steam Flood. Metode ini membutuhkan banyak steam yang biasanya
dihasilkan oleh steam generator atau co-generator. Steam and Supply Team adalah team yang
bertugas untuk menghasilkan steam tersebut dengan mengoperasikan dan mengelola steam generator yang ada di PT CVX.
Dari 274 unit Steam Generator yang awalnya terpasang dan dikelola oleh Steam and
Supply Team, saat ini tinggal 218 unit yang beroperasi dengan 130 -140 unit yang bekerja
ini juga berpengaruh terhadap jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk mengoperasikan steam generator tersebut. Selain itu, unit-unit yang beroperasi tersebut rata-rata sudah berumur lebih dari 25 tahun sehingga membutuhkan perhatian dan penanganan yang lebih untuk
mempertahankan reliabilitas yang tetap tinggi. Steam Distribution and Injection (SDI) Team
yang bertugas mendistribusikan dan menyuntikan steam ke reservoir masih berada di luar
Steam and Supply Team. Di sisi lain belum adanya team Decision Support Center (DSC) juga sedikit banyak berpengaruh pada kelancaran operasioanal dan koordinasi antar team-team yang terkait.
Sementara kebijaksanaan perusahaan untuk merampingkan team-team yang ada cukup inten. Karena kondisi ladang-ladang minyak yang ada pada umumnya sudah cukup tua sehingga produksi minyak terus menurun dan kontrak pengelolaan lapangan minyak (kontrak bagi hasil) sudah tidak lama lagi akan habis masa berlakunya. Jadi dengan kondisi struktur organisasi yang ada hal ini sudah tidak sesuai lagi, sehingga untuk menjawab semua
permasalahan diatas dibutuhkan perubahan organisasi Steam and Supply Team (re-organisasi)
yang lebih ramping dan lebih okomodatif sehingga lebih efektif untuk bisa mengakomodir semua tantangan yang disebutkan diatas.
Perumusan Masalah
o Bagaimana membentuk organisasi baru Steam and Supply Team yang efektif dengan
menggunakan metode pengambilan keputusan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan
para pengambil keputusan (decision maker) yang tepat.
Tujuan Penelitian
o Memberikan informasi aplikasi metode analisa keputusan dengan AHP untuk perubahan
organisasi, yang bisa juga diaplikasikan ke bentuk organisasi yang lain atau bentuk analisa keputusan yang lain
o Memberikan alternatif solusi untuk manajemen PT CVX dalam memutuskan bentuk
organisasi baru Steam and Supply Team berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan
berdasarkan expert judgment dari orang-orang yang terkait (stakeholder).
METODE PENELITIAN
Alur penelitian dibuat sebagai kerangka acuan dalam suatu penelitian yang diawali dari penelitian itu dimulai sampai penelitian itu berakhir dalam suatu tata urutan yang sistematis. Tata urutan atau tahapan dalam alur penelitian adalah gambaran aktifitas yang dilakukan dalam suatu penelitian sekaligus sebagai batasan untuk mengetahui progres penelitian sudah sampai dimana dilakukan.
Adapun dalam penelitian ini, alur penelitian yang biasa disebut dengan flowchart
Gambar 1 : Flowchart atau Diagram Alur Penelitian Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan
Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan landasan-landasan yang ilmiah dari suatu penelitian. Studi ini juga dilakukan untuk melihat dan menganalisa penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini sehingga diketahui posisi penelitian yang sedang dilakukan dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Sedangkan untuk studi lapangan dilakukan untuk mendapatkan data-data awal dari penelitian. Data-data ini sangat penting karena berdasarkan data awal ini penelitian bisa dilakukan dan dikembangkan sehingga mencapai tujuan dari penelitian. Jika data-data awal ini tidak valid maka hasil dari penelitian tidak akan dapat mencapai tujuan dari penelitian.
Variabel Penelitian Responden
Pegumpulan data dimulai dari menentukan renponden yang bisa mewakili semua kepentingan dengan adanya perubahan bentuk organisasi dan sekaligus sebagai orang yang
dianggap paling tahu (expertise) baik dari sisi sejarah organisasi maupun kebutuhan bentuk
organisasi yang diinginkan saat ini dan juga temasuk rencana ke depannya.
Pihak yang paling berkepentingan dengan adanya re-organisasi ini yang nantinya akan dijadikan responden adalah pihak-pihak atau team-team yang langsung berhubungan dengan adanya perubahan organisasi ini, yaitu:
1. Central Steam Station (CSS) - 4 2. Central Steam Station (CSS) - 5 3. Central Steam Station (CSS) - 6
4. Steam Distribution and Injection 5. Steam Operation Engineering
6. Steam and Water Optimization – Decision Support Center
Sementara dari masing-masing team tersebut diatas yang dianggap paling paham dengan kondisi organisasi saat ini dan kebutuhan kedepannya adalah orang yang paling
bertanggung jawab dari team-team tersebut, yaitu: Team Leader nya.
Kriteria yang digunakan
Dalam penelitian ini berdasarkan hasil diskusi dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) yang dalam hal ini diwakili oleh para Team Leader dari masing-masing team yang terlibat dalam perubahan organisasi ini yang nantinya akan menjadi responden dan juga mengacu pada teori dan referensi penelitian sebelumnya maka dapat ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 1 Kriteria Penelitian
No
Kriteria
Penilaian Keterangan
Penelitian ini Penelitian
sebelumnya
1 Doabilty Dampak
penerapan
Lebih mudah
lebih baik
Kemudahan dalam mengaplikasikan
perubahan bentuk organisasi
2 Leaner
Organization Organization size
Lebih ramping
lebih baik
Kerampingan dari bentuk atau struktur
organisasi 3 Flexibility Future Need Environmental Uncertainty Lebih flexibel lebih baik
Flexibilitas bentuk organisasi dalam
menghadapai perubahan ke depannya
4 Organization
Cost
Biaya yang
dikeluarkan
Lebih murah
lebih baik Besarnya pengurangan biaya organisasi
Pengembangan Alternatif Pilihan Bentuk Organisasi
Dari analisa kebutuhan re-organisasi Steam and Supply Team di atas maka dapat
dirangkum bahwa ada 4 parameter yang melatar-belakanginya. Dari masing-masing parameter tersebut kemudian dapat dikembangkan beberapa alternatif pilihan sebagai berikut:
Tabel 2 Strategi Pengembangan Alternatif SDI Operator Resources Business Process
SWO-DSC
Area Steam Generation
1. Include
1. Employee 1. Coverage 8 hours
on (on duty hours)
1 Area
2. Semi Outsourcing
2 Area
2. Exclude 2. Coverage 24 hours
3 Area
Penyusunan Hirarki Keputusan
Struktur hirarki keputusan disusun berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) dimana pada level paling atas (level 0) adalah tujuan atau goal dari proses pegambilan keputusan. Pada level berikut nya (level 1) adalah kriteria pengambilan keputusan, baik kriteria kuantitatif maupun kriteria kualitatif. Sedangkan level di bawahnya (level 2) adalah untuk sub-kriteria yang merupakan uraian ataupun bagian-bagian dari kriteria (hal ini dilakukan jika ada). Sedangkan pada level terakhir (level 3) adalah berupa alternatif-alternatif yang akan dilipih atau diputuskan dalam penelitian.
Gambaran secara ringkas struktur hirarki keputusan berdasarkan metode Analitycal
Hierarchy Process (AHP) untuk penelitian ini dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
Gambar 2 Hirarki Keputusan berdasarkan AHP Pelaksanaan Survei
Setelah ditentukan respondennya dan berdasarkan pada hirarki keputusan yang telah dibuat kemudian disusun kuisioner untuk memberikan pembobotan terhadap kriteria yang
telah ditentukan dengan membandingkan kriteria satu dengan kriteria yang lain (pairwise
comparation) dengan skala AHP 1 sampai 9.
Dalam kuisioner, responden juga diminta untuk menilai alternatif pilihan organisasi berdasarkan skala Likert yang menggunakan skala 1 sampai 5 dimana arti masing-masing skala adalah sebagai berikut: 1. Sangat tidak setuju, 2. Tidak setuju, 3. Netral, 4. Setuju, 5.Sangat setuju
Pengolahan Data dan Pemilihan Alternatif
Dari data yang diperoleh dari responden, kemudian dilakukan pengecekan indeks konsistensinya, jika tidak konsisten (indeks konsistensinya < 0.10), maka kuisioner harus diulang kembali. Berikutnya dari pembobotan kriteria yang telah konsisten yang diberikan oleh responden dan hasil penilaian alternatif-alternatif berdasarkan skala Likert dilakukan perhitungan.
Setelah data terkumpul sebelum dilakukan perhitungan dengan AHP lebih dahulu
dilakukan perhitungan dengan menggunakan Rata-rata Geometrik (Geometric Mean) dimana
perhitungan ini untuk memberikan pendekatan rata-rata yang lebih baik karena bisa mengeliminasi deviasi yang terjadi untuk data-data yang didapat dari penilaian responden dalam kuisioner. Rata-rata Geometrik dapat dirumuskan sebagai berikut:
dimana :
GM = Geometric Mean (Rata-rata Geomatrik) = Hasil penilaiandari responden pertama = Hasil penilaiandari responden kedua
n = Jumlah responden
Perhitungan pembobotan kriteria dilakukan dengan menggunakan program Expert
Choice, dimana program ini merupakan perangkat lunak yang umumnya dipakai untuk
membantu perhitungan metoda Analytic Hierarchy Process (AHP). Kemudian hasil
pembobotan tersebut dikalikan dengan rata-rata penilaian alternatif dengan skala likertn. Dari
perhitungan tersebut akan didapatkan nilai masing-masing alternatif. Dan nilai tertinggi dari
alternatif-alternatif itu adalah pilihan yang diinginkan berdasarkan masukan para ahli dan semua kepentingan yang telah terwakili.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Survei
Tabel 3 Hasil Survei untuk Pembobotan Kriteria
Analisa dan Pembahasan
Tabel 4 Rata-rata Geometrik Hasil Survei Pembobotan Kriteria
Dan dari program Expert Choice didapatkan bahwa hasil pembobotan kriterianya
adalah sebagai berikut:
Kriteria / Katagori Do‐ability Leaner Organization Flexibility Future Need Cost Reduction
Do‐ability 1,00 8,00 0,13 0,13
Leaner Organization 0,13 1,00 0,13 0,13
Flexibility Future Need 8,00 8,00 1,00 7,00
Cost Reduction 8,00 8,00 0,14 1,00
Penilaian TL Steam Generation & Distribution Engineering
Kriteria / Katagori Do‐ability Leaner Organization Flexibility Future Need Cost Reduction
Do‐ability 1,00 4,14 1,06 0,55
Leaner Organization 0,24 1,00 0,33 0,19 Flexibility Future Need 0,94 3,07 1,00 0,62
Cost Reduction 1,83 5,37 1,56 1,00
Rata‐rata Geometrik
Kriteria / Katagori Do‐ability Leaner Organization Flexibility Future Need Cost Reduction
Do‐ability 1,00 7,00 5,00 7,00
Leaner Organization 0,14 1,00 0,33 0,20
Flexibility Future Need 0,20 3,00 1,00 0,20
Cost Reduction 0,14 5,00 5,00 1,00
Penilaian TL Steam Distribution & Injection (SDI)
Kriteria / Katagori Do‐ability Leaner Organization Flexibility Future Need Cost Reduction
Do‐ability 1,00 5,00 0,25 0,14
Leaner Organization 0,20 1,00 3,00 0,20
Flexibility Future Need 4,00 0,33 1,00 3,00
Cost Reduction 7,00 5,00 0,33 1,00
Penilaian TL SWO‐DSC (Temporary)
Kriteria / Katagori Do‐ability Leaner Organization Flexibility Future Need Cost Reduction
Do‐ability 1.00 0.33 0.20 0.17
Leaner Organization 3.00 1.00 0.33 0.25
Flexibility Future Need 5.00 3.00 1.00 0.50
Cost Reduction 6.00 4.00 2.00 1.00
Penilaian TL Steam Station Area 4
Kriteria / Katagori Do‐ability Leaner Organization Flexibility Future Need Cost Reduction
Do‐ability 1,00 6,00 5,00 0,14
Leaner Organization 0,17 1,00 0,20 0,17
Flexibility Future Need 0,20 5,00 1,00 0,17
Cost Reduction 7,00 6,00 6,00 1,00
Penilaian TL Steam Station Area 6
Kriteria / Katagori Do‐ability Leaner Organization Flexibility Future Need Cost Reduction
Do‐ability 1.00 9.00 9.00 9.00
Leaner Organization 0.11 1.00 0.14 0.20
Flexibility Future Need 0.11 7.00 1.00 0.17
Cost Reduction 0.11 5.00 5.00 1.00
Gambar 1 Hasil Perhitungan Pembobotan Kriteria dengan Expert Choice
Dari gambar tersebut diatas diperoleh bahwa pembobotan untuk do-ability adalah
sebesar 26,3%, leaner organization sebesar 7,3%, flexible future need sebesar 24,6% dan cost
reduction sebesar 41,8%. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kriteria yang paling penting
menurut responden dalam re-organisasi Steam and Supply Team berturut-turut adalah cost
reduction, do-ability, flexibility future need dan leaner organization. Sementara untuk indeks konsistensi diperoleh nilai sebesar 0,00552 atau < 0.10, yang berarti bahwa hasil survei adalah valid dan tidak perlu diulang lagi.
Tabel 5 Hasil Penilaian Alternatif Dikalikan Pembobotan Kriteria
Sementara dari hasil perhitungan pembobotan dikalikan dengan rata-rata penilaian alternatif dengan skala likert seperti dalam tabel diatas menunjukkan bahwa nilai tertinggi
adalah alternatif- 26, yaitu: SDI team tetap di luar, Operator Steam Generator dari insourcing,
DSC bekerja dalam duty hour dan Steam Station dibagi 2 area.
Analisa Sensitivitas
Dari Gambar 4 dilihat bahwa Alternatif 25 pada penambahan pembobotan kriteria
Cost Reduction 25% menghasilkan nilai yang lebih besar dari nilai yang dihasilkan oleh Alternatif 26 (Alternatif pilihan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan
menghendaki Cost Reduction menjadi kriteria yang paling utama, maka Alternatif 25 yang
lebih sesuai karena dengan Steam Station menjadi hanya 1 Area maka organisasi cost nya
Rata‐rata Penilaian Score Rata‐rata Penilaian Score Rata‐rata Penilaian Score Rata‐rata Penilaian Score 1 26 3.83 1.01 4.33 0.32 3.50 0.86 4.00 1.67 3.86 2 2 3.50 0.92 3.67 0.27 3.67 0.90 3.50 1.46 3.55 3 25 2.83 0.75 3.83 0.28 2.50 0.62 4.50 1.88 3.52 4 34 3.67 0.96 3.67 0.27 3.00 0.74 3.33 1.39 3.36 5 27 3.83 1.01 3.67 0.27 3.17 0.78 3.00 1.25 3.31 6 42 2.50 0.66 3.50 0.26 3.00 0.74 3.67 1.53 3.18 7 10 3.17 0.83 3.17 0.23 3.50 0.86 2.67 1.11 3.04 8 1 2.67 0.70 3.33 0.24 2.67 0.66 3.33 1.39 2.99 9 30 3.67 0.96 3.33 0.24 2.67 0.66 2.67 1.11 2.98 10 33 3.00 0.79 3.50 0.26 2.17 0.53 3.33 1.39 2.97 11 18 3.00 0.79 3.33 0.24 3.17 0.78 2.67 1.11 2.93 12 35 3.33 0.88 3.00 0.22 2.83 0.70 2.67 1.11 2.91 13 43 2.50 0.66 3.17 0.23 2.83 0.70 2.83 1.18 2.77 14 3 3.00 0.79 2.67 0.19 3.00 0.74 2.50 1.05 2.77 15 41 2.00 0.53 3.00 0.22 2.17 0.53 3.50 1.46 2.74 16 38 2.67 0.70 3.00 0.22 2.83 0.70 2.67 1.11 2.73 17 17 2.50 0.66 3.17 0.23 2.33 0.57 3.00 1.25 2.72 18 9 2.67 0.70 3.17 0.23 2.67 0.66 2.67 1.11 2.70 19 31 3.33 0.88 2.67 0.19 2.50 0.62 2.33 0.98 2.66 20 11 3.00 0.79 2.33 0.17 3.17 0.78 2.17 0.91 2.64 21 19 2.67 0.70 2.67 0.19 3.17 0.78 2.17 0.91 2.58 22 46 2.17 0.57 2.67 0.19 2.50 0.62 2.83 1.18 2.56 23 37 2.17 0.57 2.83 0.21 2.17 0.53 3.00 1.25 2.56 24 29 2.17 0.57 3.00 0.22 1.83 0.45 3.00 1.25 2.49 No Alt.
Doability (26,3%) Lean (7,3%) Flexible (24,6%) Cost (41,8%) Total
Score Rata‐rata
Penilaian Score Rata‐rata Penilaian Score Rata‐rata Penilaian Score Rata‐rata Penilaian Score 25 6 2.17 0.57 2.33 0.17 2.83 0.70 2.50 1.05 2.48 26 39 2.50 0.66 2.50 0.18 2.67 0.66 2.17 0.91 2.40 27 28 2.83 0.75 2.33 0.17 2.17 0.53 2.17 0.91 2.35 28 36 2.67 0.70 2.33 0.17 2.33 0.57 2.17 0.91 2.35 29 14 2.17 0.57 2.50 0.18 2.67 0.66 2.17 0.91 2.31 30 47 2.00 0.53 2.17 0.16 2.50 0.62 2.33 0.98 2.27 31 44 2.00 0.53 2.17 0.16 2.17 0.53 2.50 1.05 2.26 32 40 2.33 0.61 2.17 0.16 2.33 0.57 2.17 0.91 2.25 33 22 2.17 0.57 2.67 0.19 2.33 0.57 2.17 0.91 2.24 34 45 1.50 0.39 2.67 0.19 1.83 0.45 2.83 1.18 2.22 35 48 1.83 0.48 1.67 0.12 2.17 0.53 2.50 1.05 2.18 36 7 2.17 0.57 1.83 0.13 2.83 0.70 1.83 0.77 2.17 37 20 2.17 0.57 2.00 0.15 2.50 0.62 1.83 0.77 2.10 38 21 1.50 0.39 2.50 0.18 2.17 0.53 2.33 0.98 2.09 39 15 2.00 0.53 2.17 0.16 2.83 0.70 1.67 0.70 2.08 40 23 2.00 0.53 2.00 0.15 2.50 0.62 1.83 0.77 2.05 41 32 2.50 0.66 1.83 0.13 2.00 0.49 1.83 0.77 2.05 42 5 1.50 0.39 2.33 0.17 2.33 0.57 2.17 0.91 2.04 43 12 2.00 0.53 1.67 0.12 2.50 0.62 1.83 0.77 2.03 44 24 2.00 0.53 1.67 0.12 2.33 0.57 1.83 0.77 1.99 45 16 1.67 0.44 1.83 0.13 2.33 0.57 2.00 0.84 1.98 46 13 1.50 0.39 2.17 0.16 2.00 0.49 2.17 0.91 1.95 47 4 2.00 0.53 1.67 0.12 1.83 0.45 1.67 0.70 1.80 48 8 2.00 0.53 1.33 0.10 2.33 0.57 1.33 0.56 1.75 Cost (41,8%) Total Score No Alt.
akan lebih murah dibandingkan dengan Alternatif 26 yang membagi Steam Station menjadi 2 Area.
Gambar 4 Grafik Sensitivitas Pembobotan Cost Reduction terhadap Alternatif Pilihan KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Penilitian dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini dimana obyektifitas nya
adalah menentukan bentuk organisasi Steam and Supply Team yang efektif
2. Data-data penilitian didapatkan secara langsung dari studi lapangan untuk memastikan
bahwa data-data tersebut dapat menunjang obyektifitas penelitian
3. Dengan menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam pemilihan bentuk
organisasi baru (re-organisasi) dapat mempermudah para stakeholder untuk menentukan
pilihan mereka dengan arah yang jelas
4. Dari analisa data kuisioner didapatkan bahwa urutan kriteria yang menentukan dalam
pemilihan bentuk organisasi Steam and Supply Team adalah: Cost Reduction, Do-ability,
Flexibility Future Need dan Leaner Organization.
5. Bentuk organisasi yang dikehendaki oleh para pemangku kepentingan adalah alternatif-26,
yaitu: SDI Team tetap berada di team nya yang sekarang, resources untuk operator tetap
dari pegawai, SWO-DSC bekerja selama duty hours (8 jam sehari) dan steam station
dibagi menjadi 2 area (CSS South area dan CSS North area).
6. Dari 4 kriteria yang digunakan, hanya kriteria Cost Reduction yang sensitif yang bisa
merubah alternatif pilihan jika pembobotannya dinaikkan lebih dari 25%.
Saran
1. Karena penilitian ini dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan respondennya adalah
orang-orang yang mewakili pemangku kepentingan, maka disarankan ke perusahaan untuk dapat menggunakan hasil penelitian ini.
2. Selain itu peneliti juga menyarankan ke perusahaan untuk mendetailkan struktur
organisasi yang telah terbentuk tersebut.
3. Untuk penelitian lebih lanjut tentang penggunaan Analytical Hierarchy Process (AHP)
dalam pemilihan bentuk organisasi, peneliti menyarankan untuk dapat menggabungkan dengan metode-metode lain supaya hasil penelitian bisa lebih valid.
4. Pada penelitian selanjutnya kriteria yang digunakan jangan terpaku hanya pada teori saja
DAFTAR PUSTAKA
Aslani, A., & Aslani, F. (2012). Application of Fuzzy AHP Approach to Selection of Organizational Structural with Consieration to Contextual Dimension.
Chabib, M. (2004). Analisa Efektifitas Organisasi Sekretariat Daerah Propinsi Jawa Tengah.
Semarang.
Coram, R., & Burnes, B. (2001). Managing Organizational Change in The Public Sector (Vol. 14 No. 2 ed.). Manchester, UK: Manchester School of Management.
Corporation, C. (2011). Data-data operasional perusahaan PT CVX. Duri. Daft, R. L. (2007). Organization Theory and Design (9th ed.). Bulevard.
Gibson, J. Z., Ivancevich, J. M., & Donnelly, J. H. (1995). Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur Proses. (D. Wahid, Penerj.) Jakarta: Erlangga.
Grover, J. V., Kettinger, S., & Teng, W. (1995). The implementation of business process re-engineerig. Management Information System , 109-144.
Hariyono, J. A. (2007). Analisa Pemilihan Mitra LSM dan Optimasi Budgeting dengan Menggunakan Metode AHP dan Goal Programing. Surabaya.
Himmah, F., & Ciptomulyono, U. Implementasi Metode AHP TOPSI dalam Perangkingan Prioritas (Studi Kasus : PT. MECO INOXPRIMA). Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. SURABAYA: digilib.its.ac.id.
Lili, K. F. (2007). Perubahan dan Pengembangan Organisasi. 3 No. 5.
Maynardo, F., Buliali, J. L., & Tjahyanto, A. (2012). Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi untuk Perencanaan dan Organisasi TI dengan menggunakan COBIT Studi Kasus di Rumah Sakit XYZ Surabaya. Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV. Surabaya.
Mulyadi, A. (2006). Pengambilan Keputusan "Mengerjakan Sendiri" atau "Sukontraktor" pada Pelaksanaan Poyek di Boma Bisma Indra dengan Penerapan Model Multikriteria. Surabaya. Nasution, H. N. (1994). Pengaruh Birokrasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Robbins, S. P. (1996). Perilaku Organisasi (Bahasa Indonesia ed.). (D. H. Pujaatmaja, Penerj.) Jakarta: Prenhallindo.
Saaty, T. L. (2001). Decision Making for Leader The Analytic Hierarchy Process for Decision in a Complex Word (New ed.). Pittsburgh: RWS Publications.
Saaty, T. L. (1988). Multicriteria Decision Making The Analytic Hierarchy Process. British: British Library.
Sethi, R., & Nicholson. (2001). Structural and Contrxtual Correlates of Changed Behavior in Product Development Team. Product Innovation Management , 154 - 168.
Sinaga, J. (2009). Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam Pemilihan BUMN sebagai Tempat Kerja Mahasiswa USU. Medan.
Steers, R. (1985). Efektifitas Organisasi (Pertama ed.). Jakarta: Erlangga.
Suradi. (2005). Pengambilan Keputusan bagi Para Manajer dalam suatu Organisasi atau Perusahaan. Surakarta: GEMA .
Syamsi, I. (1994). Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta. Torang, S. (2012). Metode Riset Struktur & Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta. Winardi, J. (2005). Manajemen Perubahan (Pertama ed.). Kencana Prenada Media Group.