• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kel 6 - Kasus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kel 6 - Kasus"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

― SOAL KASUS ―

Dosen: Trimanto S. Wardoyo, S.E., M.Si.,

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

Laiqa Siti Fadilah

(0109U330)

Mega Ardiyanti

(0109U362)

Vidya Paramita

(0109U375)

Rezki Aviantika

(0109U435)

Kelas : G

FAKULTAS EKONOMI

AKUNTANSI S1

(2)

2012

Kasus 5-1 (Hal 255)

Pusat Laba

1. AMAX Automobiles merupakan perusahaan mobil dengan tiga lini produk. Lini A ditujukan untuk segmen masyarakat tingkat atas, Lini B untuk tingkat atas, Lini B untuk tingkat menengah ke atas, dan Lini C adalah segmen untuk masyarakat banyak. Setiap lini produk dijual dengan merek yang berbeda dan menggunakan sistem distribusi yang berbeda. Lini A, B, dan C masing-masing dijual oleh Divisi A, B, dan C.

Beberapa komponen merupakan komponen merupakan komponen umum bagi ketiga divisi tersebut. Beberapa komponen ini diperoleh dari luar perusahaan, dan sisanya diproduksi oleh perusahaan. Selain itu, ada pertukaran teknologi dan metodologi produksi di antara divisi-divisi tersebut. Khususnya dalam hal inovasi produk, di mana Divisi A memberikan input bagi Divisi B dan C. Di lain pihak, inovasi proses dihasilkan oleh Divisi C dan diadopsi oleh Divisi A dan B.

Pertanyaan :

Bagaimana sebaiknya AMAX diorganisasikan dan dikendalikan?

Jawaban :

1. Dengan adanya suatu divisionalisasi, yang merupakan proses pemberian wewenang dalam bidang produksi dan pemasaran produk tertentu kepada suatu pusat pertanggungjawaban atau proses pembentukan pusat-pusat laba atau melimpahkan kewenangan yang lebih luas kepada manajer-manajer yang beroperasi, yaitu memiliki kendali atas pengembangan produk, proses produksi, dan pemasaran.

2. Berfokus pada pusat laba (profit center) yang memberikan informasi siap pakai bagi manajemen atas (top management) mengenai profitabilitas.

3. Berfokus pada margin laba yang memacu para manajer untuk memperkenalkan produk-produk baru.

4. Berfokus pada bottom line (laba/rugi akhir) yang memacu para manajer untuk menghasilkan keuntungan yang maksimum dari produk yang sekarang.

5. Mengukur kinerja proses manufaktur seperti pengendalian kualitas, penjadwalan produk, dan keputusan membuat atau membeli.

6. Mengukur profitabilitas dengan cara mengukur kinerja manajemen yang digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan mengontrol kegiatan sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat untuk memberikan motivasi yang tepat bagi manajer.

(3)

Dua divisi pada Chambers Corporation adalah Intermediate Division dan Final Division. Intermediate Division memproduksi tiga jenis produk: A, B, dan C. Biasanya produk-produk ini dijual baik kepada konsumen luar perusahaan maupun kepada Final Division. Final Division menggunakan produk A, B, danC dalam memproduksi produk X, Y, dan Z, masing-masing. Dalam beberapa minggu terakhir, pasokan produk A, B, dan C semakin sedikit sehingga Final Division beroperasi di bawah kapasitasnya karena langkanya produk-produk tersebut. Akhirnya, Intermediate Division diminta untuk menjual seluruh produknya hanya kepada Final Division. Data-data finansial mengenai produk-produk tersebut tertera pada tabel di bawah ini:

Intermediate Division

Produk A Produk B Produk C

Harga transfer $ 10,00 $ 10,00 $ 15,00 Biaya manufaktur variabel 3,00 6,00 5,00 Kontribusi per unit $ 7,00 $ 4,00 $ 10,00 Biaya tetap (total) $ 50.000 $ 100.000 $ 75.000

Intermediate Division memiliki kapasitas perbulan sebesar 50.000 unit. Hambatan dalam pemrosesannya adalah bahwa kapasitas produksi diperoleh hanya dengan memproduksi minimal 10.000 unit per produknya. Kapasitas sisanya biasa digunakan untuk memproduksi 20.000 unit kombinasi dari ketiga produk tersebut. Intermediate Division tidak dapat melebihi kapasitas produksi yang hanya sebesar 50.000 unit.

Final Division memeiliki kapasitas produksi yang cukup untuk memproduksi 40% lebih banyak daripada yang sekarang karena terbatasnya produk A, B, dan C yang diproduksi. Selain itu, Final Division dapat menjual seluruh produk yang dapat diproduksi pada harga yang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.

(4)

Produk X Produk Y Produk Z Harga jual $ 28,00 $ 30,00 $ 30,00 Biaya variabel

Pembelian dari dalam 10,00 10,00 15,00

Biaya variabel lainnya 5,00 5,00 8,00

Total biaya variabel $ 15,00 $ 15,00 $ 23,00 Kontribusi per unit $ 13,00 $ 15,00 $ 7,00 Biaya tetap (total) $ 50.000 $ 100.000 $ 75.000

Pertanyaan

(a) Jika Anda adalah manajer Intermediate Division, produk apa yang akan Anda jual kepada Final Division? Berapa laba yang akan Anda raih dari penjualan tersebut? (b) Jika Anda adalah manajer Final Division, produk apa saja yang akan Anda pesan

dari Intermediate Division, dengan asumsi bahwa Intermediate Division harus menjual semua produknya kepada Anda? Berapa laba yang akan Anda raih?

(c) Pola produksi seperti apakah yang akan mengoptimalkan laba perusahaan? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi laba dari Intermediate Division? Jika Anda seorang wakil presiden eksekutif Chambers dan ditunjukkan pola optimum tersebut, apakah yang akan Anda lakukan terhadap distribusi laba di antara kedua divisi tersebut?

Jawaban:

(5)

Kapasitas per bulan 50.000 unit, dimana 10.000 unit per produk dan 20.000 unit kombinasi dari ketiganya. Maka:

Intermediate Division

Produk A Produk B Produk C

Unit:

Kapasitas minimal 10.000 10.000 10.000 Kapasitas kombinasi 6.667 6.667 6.667 Total kapasitas (unit) 16.667 16.667 16.667 Harga transfer 166.670 166.670 250.005 Biaya manufaktur variabel 50.001 100.002 83.335 Laba kontribusi 116.669 66.668 166.670 Biaya tetap (total) 50.000 100.000 75.000 Laba (rugi) bersih 66.669 (33.332) 91.670

Dilihat dari tabel, produk A mempunyai laba bersih sebesar $66,669, produk B rugi sebesar $33,332, dan produk C sebesar $91,670. Dilihat dari besarnya perolehan laba, jika menjadi manajer Intermediate Division, maka akan lebih memilih produk C karena labanya lebih besar dari produk A dan produk B.

(b) Final Division

Final Division memproduksi 40% lebih banyak daripada yang sekarang karena terbatasnya produk A, B, dan C yang diproduksi. Maka besarnya produksi Final Division, yaitu: 50.000 unit + (40% x 50.000 unit) = 70.000 unit.

Tiap produk: 70.000 unit : 3 macam produk = 23.333

Final Division

(6)

Unit 23.333 23.333 23.333 Pendapatan penjualan 653.324 699.990 699.990

Biaya variabel:

Pembelian dari dalam 233.330 233.330 349.995 Biaya variabel lainnya 116.665 116.665 186.664 Total biaya variabel 349.995 349.995 536.659 Laba kontribusi 303.329 349.995 163.331 Biaya tetap (total) 100.000 100.000 200.000 Laba (rugi) bersih 203.329 249.995 (36.669)

Dilihat dari hasil laba bersih tiap produk di mana produk X memperoleh laba sebesar $203.329, produk Y memeperoleh laba sebesar $249.995, dan produk Z mengalami kerugian sebesar $36.669. keputusan yang diambil sebagai manajer yaitu memilih produk Y dengan laba besar dan biaya tetap tidak berubah jumlahnya atau tetap meski ada biaya transfer yang menjadi biaya variabel pada Final Division.

(c) Pola produksi seperti apakah yang akan mengoptimalkan laba perusahaan? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi laba dari Intermediate Division? Jika Anda seorang wakil presiden eksekutif Chambers dan ditunjukkan pola optimum tersebut, apakah yang akan Anda lakukan terhadap distribusi laba di antara kedua divisi tersebut?

Dalam merencanakan pola produksi terdapat faktor-faktor, yaitu: 1. Pola penjualan

Perusahaan dalam berproduksi adalah untuk memenuhi kebutuhan penjualan. Apabila suatu pola penjualan bergelombang dipenuhi dengan poa produksi yang konstan, maka akan terjadi penyimpangan.

2. Pola biaya

Biaya perputaran tenaga kerja, biaya simpan, biaya lembur, dan biaya subkontrak.

3.

Kapasitas maksimum fasilitas produksi

Kasus 7-1 (HAL – 361 )

4. Divisi G dari perusahaan GHI mengusulkan investasi berikut ini untuk lini produk

yang baru :

(7)

Investasi dalam aktiva tetap... $100.000

Laba tahunan sebelum penyusutan tetapi

Setelah pajak (misalnya,arus kas tahunan)... 25.000

Masa Manfaat ... 5 tahun

Perusahaan GHI menggunakan tingkat pengembalian yang disesuaikan

dengan waktu, dengan batas tarif sebesar 8% dalam mengevaluasi usulan

investasi modalnya. Arus kas yang masuk sebesar $25.000 selama % tahun atas

investasi sebesar $100.000 memiliki tingkat pengembalian yang disesuaikan

dengan waktu sebsar 8%. Akibatnya, investasi yang diajukan diterima sesuai

dengan kriteria perusahaan. Asumsikan bahwa proyek tersebut disetujui dan

bahwa besarnya investasi dan laba sesuai dengan yang telah diestimasikan.

Aktiva dimasukkan dalam dasar investasi divisional dengan rata-rata nilai buku

bersih awal dan akhir tahun.

Pertanyaan :

a. Hitung tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh Divisi G atas investasi yang

baru untuk tiap tahun dan tarif rata-rata untuk lima tahun, dengan

menggunakan metode penyusutan garis lurus.

b. Hitung tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh Divisi G atas investasi yang

baru untuk tiap tahun, dan tarif rata-rata untuk 5 tahun dengan menggunakan

metode penyusutan jumlah digit tahun.

Jawab :

(8)

Cara menghitungnya nilai tunai:

(*b) : - Tahun ke-1 =

= 0,9259

- Tahun ke-2 =

= 0,8573

- Tahun ke-3 =

= 0,7938

- Tahun ke-4 =

= 0,7350

- Tahun ke-5 =

= 0,6805

Investasi dalam aktiva tetap

100.000

masa manfaat 5 tahun

arus kas masuk 25.000 per tahun

Nilai sekarang dari arus kas masuk (25.000 x 3,9925 )

99.812,5

187,5

Penyusutan Metode Garis Lurus = (nilai perolehan-nilai residu)

umur ekonomis

= (100.000 – 0 )

5

= 20.000

Tahun

Nilai Buku Awal Tahun (a) Pendapatan Inkremental (b) Beban Modal (c) EVA ( b-c ) ROI ( b ÷ a) 1 100.000 5.000 8000 -3.000 5,00% 2 80.000 5.000 6400 -1.400 6,25% 3 60.000 5.000 4800 200 8,33% 4 40.000 5.000 3200 1.800 12,50% 5 20.000 5.000 1600 3.400 25,00%

Tahun Arus Kas (a)

Nilai Tunai (b)

Nilai Tunai Arus Kas (a x b ) 1 25.000 0,9259 23147,5 2 25.000 0,8573 21432,5 3 25.000 0,7938 19845 4 25.000 0,7350 18375 5 25.000 0,6805 17012,5 Jumlah 3,9925 99812,5

(9)

*b : 25.000 arus kas masuk

20.000 penyusutan

5.000

*c : 8% x Nilai Buku Awal Tahun

Berdasarkan Jumlah Digit Tahun : 1 – 5 = 15

Tahun ke-1 = 5 x 100.000 = 33.333

15

Tahun ke-2 = 4 x 100.000 = 26.667

15

Tahun ke-3 = 3 x 100.000 = 20.000

15

Tahun ke-4 = 2 x 100.000 = 13.333

15

Tahun ke-5 = 1 x 100.000 = 6.667

15

Tahun

Nilai Buku Awal Tahun (a) Pendapatan Inkremental (b) Beban Modal (c) EVA ( b-c ) ROI ( b ÷ a ) 1 100.000 -8.333 8000,00 -16.333 -8,33% 2 66.667 -1.667 5333,36 -7.000 -2,50% 3 40.000 5.000 3200,00 1.800 12,50% 4 20.000 11.667 1600,00 10.067 58,34% 5 6.667 18.333 533,36 17.800 274,9%

(10)

Kasus 7-2 (Hal 364)

Pusat Investasi

1. Complete Office company memiliki tiga divisi: Layout and Marketing, Office Furniture, dan Office Supplies. Divisi Layout dan Marketing merupakan sebuah grup konsultan dan penjualan dengan aktiva lancar yang minimum dan tanpa aktiva tetap. Divisi Office furniture merupakan divisi produksi dengan mesin-mesin untuk produksi dan perakitan meja, kursi, dan modular divider. Divisi Office Supplies memiliki mesin ringan untuk pengemasan dan distribusi kertas dan peralatan kantor lainnya. Divisi ini memiliki aktiva lancar dalam bentuk persediaan dan piutang, dan memiliki beberapa aktiva tetap dalam bentuk mesin.

Complete Office Company menyusutkan seluruh aktiva tetapnya selama 10 tahun dengan metode garis lurus. Selain itu, divisi ini menghitung tingkat pengembalian atas aktiva (return on assets) berdasarkan nilai buku kotor (gross book value) aktivanya pada awal tahun. Biaya operasi setiap divisi (diluar penyusutan aktiva tetap) adalah sebesar $200.000 untuk Layout and Marketing, $100.000 untuk Office Furniture, dan $150.000 untuk Office Supplies. Aset dan laba kotor perusahaan untuk 1997 adalah:

Layout and Marketing Office Furniture Office Supplies Aktiva Lancar $ 200.000 $ 200.000 $200.000

Aktiva Tetap - 1.000.000 500.000

Total Aset 200.000 1.200.000 700.000

Laba Kotor dari Penjualan

400.000 400.000 400.000

Pertanyaan :

Hitung besar ROA dari setiap divisi untuk tahun 1997. Jawab :

Karena divisi ini menghitung ROA berdasarkan nilai buku kotor aktivanya, Maka dapat dirumuskan ROA = laba kotor

Total Asset Divisi Layout and Marketing = 400.000 x 100% = 2 % 200.000

Divisi Office Furniture = 400.000 x 100% = 0.3 % 1.200.000

Divisi Office Supplies = 400.000 x 100% = 0.57 % 700.000

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan PPC (Payback Periods Cost) untuk mengetahui pengembalian investasi dari 7 responden alat tangkap purse seine diperoleh nilai rata-rata PPC 5

Permintaan energi listrik untuk periode 2008-2027 diperkirakan tumbuh rata-rata sebesar 9% per tahun sehingga pada tahun 2027 kebutuhan tenaga listrik diharapkan mencapai 8,7

Untuk beton pracetak yang tertera pada tabel 4.18 - 4.29 Kolom (1) menunjukkan periode waktu pengembalian dalam (tahun), kolom (2) adalah besarnya investasi yang dikeluarkan pada

Di tingkat hilir, jumlah pabrik pengolahan karet sudah cukup, namun selama lima tahun mendatang diperkirakan akan diperlukan investasi baru dalam industri pengolahan, baik untuk

Investasi (dalam jutaan rupiah) PbP Syarat Ket. Hal tersebut berarti investasi yang akan dilakukan tidak akan menimbulkan beban tambahan pada tahun 2019.. Lama pengembalian

Nilai Payback Periode atau waktu pengembalian investasi adalah 5,5 tahun sehingga dapat dikatakan bahwa usaha pembibitan Lai ini layak untuk diusahakan karena umur pengembalian

Kemampuan BUM Desa Catu Kwero Sedana Pecatu dalam mendapatkan laba selama lima tahun terakhir yang diukur menggunakan margin laba bersih, rasio pengembalian aset, dan rasio pengembalian

Average Rate of Return ARR : Cara untuk mengukur rata- rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan rata- rata setelah pajak EAT dengan rata-rata investasi 3.. Net Present Value