• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 Kepala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto. Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS Kabupaten / Kota

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 Kepala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto. Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS Kabupaten / Kota"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota ini disusun dalam rangka kegiatan Pendataan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar Sensus Ekonomi 2016 (Pendataan UMK dan UMB SE2016). Buku ini disusun sebagai pedoman bagi BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016.

Buku Pedoman ini memuat uraian tentang tujuan, konsep definisi, organisasi lapangan, rekrutmen dan pelatihan petugas, metodologi, tahapan kegiatan pencacahan dan pengolahan data serta informasi lain yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016. Kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 mencakup seluruh unit usaha/perusahaan menengah dan besar kecuali kategori G (dilakukan sampel) dan sampel usaha/perusahaan skala mikro dan kecil yang berada dalam batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kepada semua jajaran, baik di tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota, agar dapat berpedoman pada buku ini dan bekerja dengan sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal sesuai tujuan dan target yang telah ditetapkan.

Akhirnya, terima kasih dan apresiasi yang tinggi disampaikan kepada seluruh jajaran BPS, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota atas peran serta dalam pelaksanaan kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016.

Jakarta, April 2017 Kepala Badan Pusat Statistik

(2)
(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….………..…… i

DAFTAR ISI ………. iii

DAFTAR TABEL ………..………… v DAFTAR GAMBAR ……….……… vi BAB I PENDAHULUAN ……….………… 1 1.1. Umum ……… 1 1.2. Landasan Hukum ………. 1 1.3. Tujuan ……… 1 1.4. Cakupan Wilayah ………. 2

1.5. Cakupan Unit usaha/perusahaan dan Aktivitasnya ………… 2

1.6. Karakteristik Usaha/Perusahan yang dikumpulkan ………… 3

1.7. Petugas Lapangan Pendataan UMK dan UMB SE2016……. 3

1.8. Jadwal Kegiatan ……… 4

1.9. Jenis Dokumen ……….………… 5

1.10. Konsep dan Definisi ……… 8

BAB II STRUKTUR DAN ORGANISASI LAPANGAN ……….…… 11

2.1. Struktur Organisasi Pendataan UMK dan UMB SE2016…… 11

2.2. Penanggung Jawab Pusat ………..… 11

2.3. Penanggung Jawab Daerah ………..……… 12

BAB III REKRUTMEN DAN PELATIHAN PETUGAS ……… 21

3.1. Rekrutmen ……… 21

3.1. Alokasi Beban dan Kewajiban Petugas Lapangan ……….. 22

3.2. Persyaratan Umum Petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016 ……… 22

3.3. Persyaratan Khusus Petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016 ……… 23

3.4. Persyaratan Innas dan Petugas Pengolahan……… 23

(4)

Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS Kabupaten / Kota iv

BAB IV METODOLOGI ………..……….…… 25

4.1. Ruang Lingkup ……….…… 25

4.2. Pendataan usaha/perusahaan Menengah dan Besar (UMB) ……… 29

4.3. Survei Usaha/Perusahaan Mikro dan Kecil (UMK) ……….. 51

BAB V PENGOLAHAN ………..…. 67

5.1. Umum ………. 67

5.2. Jenis Dokumen ……….. 68

5.3. Metode Pengolahan ……… 68

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 ………... 4 Tabel 1.2 Daftar/Buku Pedoman Pendataan UMK dan UMB SE2016….... 5

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Arus Dokumen Pendataan UMK dan UMB SE2016 ……... 7 Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pendataan UMK dan UMB SE2016 ………… 11 Gambar 4.1 Diagram Alur Penentuan Unit Pencacahan UMK dan UMB…... 26 Gambar 4.2 Diagram Alur Tata Cara Pencacahan SE2016-UMB-G.DSU ……. 45 Gambar 4.3 Diagram Alur Tata Cara Pencacahan SE2016-UMB-DSL ... 46 Gambar 4.4 Diagram Alur Tata Cara Pencacahan SE2016-UMB untuk

Aktivitas Kantor Pusat ... 47 Gambar 4.5 Diagram Alur Penggunaan Daftar SE2016-UMB.SISIP ... 49 Gambar 4.6 Diagram Alur Tata Cara Pencacahan SE2016-UMK-DSU... 64 Gambar 5.1 Alur Pengolahan Data Pendataan UMK dan UMB SE2016 ……… 71

(7)

1

PENDAHULUAN

1.1.

Umum

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) berkewajiban melaksanakan kegiatan Sensus Ekonomi (SE) pada tahun yang berakhiran dengan angka enam. Sampai saat ini, BPS telah melaksanakan amanat UU tersebut dan telah melaksanakan Sensus Ekonomi pada tahun 1986, tahun 1996, dan tahun 2006. Sensus Ekonomi yang dilaksanakan BPS pada tahun 2016 merupakan kegiatan Sensus Ekonomi yang keempat.

Kegiatan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari kegiatan perencanaan dan persiapan pada tahun 2014, hingga kegiatan penyajian dan diseminasi hasil pada tahun 2018. Pada Tahun 2016, BPS telah melaksanakan kegiatan Listing Sensus Ekonomi Tahun 2016 yang disingkat dengan Listing SE2016. Sedangkan kegiatan lanjutan SE2016 yang dilaksanakan pada tahun 2017 adalah Pendataan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar SE2016 atau selanjutnya disebut dengan Pendataan UMK dan UMB SE2016.

Dengan dilaksanakannya kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 diharapkan akan menghasilkan data rinci usaha/perusahaan Mikro Kecil dan Menengah Besar sebagai dasar untuk perumusan berbagai kebijakan dan analisis secara makro maupun mikro. Selain itu, hasil dari pendataan UMK dan UMB SE2016 ini juga digunakan sebagai

benchmarking dan basis data bagi berbagai survei lanjutan di bidang ekonomi.

1.2.

Landasan Hukum

Landasan hukum pelaksanaan SE2016 adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. 3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik.

1.3.

Tujuan

Secara umum pendataan UMK dan UMB SE2016 bertujuan untuk mengetahui profil usaha di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro dan data yang dihasilkan akan digunakan sebagai acuan survei selanjutnya. Pendataan UMK dan UMB SE2016 meliputi pengumpulan dan penyajian data tentang kegiatan usaha/perusahaan UMK dan UMB secara rinci dan mutakhir menurut

(8)

kategori lapangan usaha (tidak termasuk kategori lapangan usaha pertanian) pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.

Secara khusus tujuan pendataan UMK dan UMB SE2016 adalah: 1. Mengetahui profil dan karakteristik usaha di Indonesia;

2. Memberi gambaran tentang level dan struktur ekonomi; 3. Mengetahui daya saing bisnis di Indonesia;

4. Mendapatkan struktur pengeluaran dan pendapatan dari kegiatan usaha/perusahaan;

5. Mendapatkan gambaran permodalan, prospek dan kendala usaha/perusahaan; 6. Memperoleh data rinci usaha/perusahaan sebagai bahan perencanaan

pembangunan, baik mikro maupun makro;

7. Memperoleh benchmark dan basis data bagi berbagai survei lanjutan di bidang ekonomi hingga Sensus Ekonomi selanjutnya.

1.4.

Cakupan Wilayah

Cakupan wilayah kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 dilaksanakan di 34 provinsi yang meliputi 514 kabupaten/kota di Indonesia.

1.5.

Cakupan Unit Usaha/Perusahaan dan Aktivitasnya

Kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 mencakup seluruh unit usaha/ perusahaan, baik usaha/perusahaan skala mikro, kecil, menengah, dan besar yang berada dalam batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan aktivitas ekonominya mencakup seluruh kategori/lapangan usaha, kecuali aktivitas pertanian, kehutanan, dan perikanan (kategori A), aktivitas administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (kategori O), dan aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja; aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri(kategori T).

Dengan demikian, cakupan aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh unit usaha/perusahaan akan dicakup dalam Pendataan UMK dan UMB SE2016 adalah:

B. Pertambangan dan Penggalian; C. Industri Pengolahan;

D. Pengadaan Listrik, Gas/Uap Air Panas, dan Udara Dingin;

E. Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Aktivitas Remediasi;

(9)

H. Pengangkutan dan Pergudangan;

I. Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum; J. Informasi dan Komunikasi;

K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi; L. Real Estat;

M. Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis;

N. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya;

P. Pendidikan;

Q. Aktivitas Kesehatan Manusia Dan Aktivitas Sosial; kecuali golongan pokok 87 (kegiatan sosial di dalam panti) dan golongan pokok 88 (kegiatan sosial di luar panti)

R. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi; kecuali golongan pokok 92 (Aktivitas Perjudian dan Pertaruhan);

S. Aktivitas Jasa Lainnya; kecuali layanan kencan di dalam kelompok 96999, dan organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, organisasi politik dalam golongan 9412, 942, dan 949.

U. Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya, kecuali konsulat dan kedutaan besar.

1.6.

Karakteristik Usaha/Perusahaan yang Dikumpulkan

Keterangan dan informasi yang dikumpulkan melalui kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 antara lain:

1. Nama dan alamat usaha/perusahaan; 2. Karakteristik usaha/perusahaan; 3. Kendala, dan prospek usaha; 4. Pekerja dan Balas Jasa Pekerja;

5. Biaya/Pengeluaran usaha/perusahaan Selama Tahun 2016; 6. Produksi dan Pendapatan usaha/perusahaan Selama Tahun 2016; 7. Neraca Perusahaan;

8. Status Permodalan.

1.7.

Petugas Lapangan Pendataan UMK dan UMB SE2016

Kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 dilaksanakan oleh petugas lapangan yang terdiri dari petugas pencacah (PCS) dan pengawas (PMS). Secara berjenjang,

(10)

kegiatan pencacahan oleh PCS akan dimonitor dan dikoordinasikan oleh PMS. PCS dan PMS dipilih oleh BPS Kabupaten/Kota dan dilatih di BPS Provinsi/Kabupaten/Kota dan sebelum melaksanakan tugas, para petugas lapangan tersebut akan diberikan pelatihan oleh Instruktur Nasional (Innas).

1.8.

Jadwal Kegiatan

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016

No Kegiatan Waktu

(1) (2) (3)

1 Workshop Master Intama 29 Maret – 1 April 2017

2 Workshop Intama 10-14 April 2017

3 Publisitas Pendataan UMK dan UMB Mulai Mei 2017

4 Pelatihan Innas 3 – 6 Mei 2017: gel 1

16 – 19 Mei 2017 : gel 2 5 Pelatihan Innas Pengolahan Agustus 2017

6 Pelatihan Petugas Lapangan MII-MIV Juli 2017

7 Pelaksanaan Lapangan Agustus – September 2017 a. Pertemuan ke-I antara PCS dan PMS 4 Agustus 2017

b. Pertemuan ke-II antara PCS dan PMS

dihadiri pegawai organik BPS Kab/Kota 9 Agustus 2017 c. Pertemuan ke-III antara PCS dan PMS 18 Agustus 2017

d. Pertemuan ke-IV antara PCS dan PMS

dihadiri pegawai organik BPS Kab/Kota 23 Agustus 2017 e. Pertemuan ke-V antara PCS dan PMS

dihadiri pegawai organik BPS Kab/Kota 31 Agustus 2017 f. Pertemuan ke-VI antara PCS dan PMS 8 September 2017 g. Pertemuan ke-VII antara PCS dan PMS 22 September 2017 h. Batas akhir Pencacahan 30 September 2017 8 Pelaksanaan Lapangan Penjaminan Kualitas

SE2016

MII Agustus-MII September 2017

9 Editing/Coding Agustus- Oktober 2017

10 Pengolahan dan Tabulasi Sept – Des 2017

11 Tabulasi Hasil Januari 2018

(11)

Kalender Kegiatan Agustus-September 2017

PMS harus mengorganisir kegiatan lapangan dalam lingkup cakupan kerjanya. Waktu yang tersedia (dua bulan) harus dibagi-bagi untuk menyelesaikan seluruh kegiatan pencacahan, pengawasan dan pemeriksaan (Kalender pertemuan di atas).

Pada tanggal yang ditetapkan wajib dilaksanakan pertemuan, BPS Kabupaten/Kota mengerahkan staf-nya untuk ikut dalam pertemuan, guna memastikan bahwa proses Pendataan UMK dan UMB SE2016 dapat berlangsung sesuai jadwal, dan meyakinkan bahwa setiap permasalahan dapat diselesaikan.

1.9.

Jenis Dokumen

Tabel 1.2. Daftar/Buku Pedoman Pendataan UMK dan UMB SE2016

No Daftar/Buku Pedoman Keterangan Digunakan

Oleh

(1) (2) (3) (4)

1. SE2016-UMB. PRODUKSI

Kuesioner Pendataan UMB Produksi

untuk kategori B,C,D,E dan F PCS, PMS 2. SE2016-UMB.

KEUANGAN

Kuesioner Pendataan UMB Jasa

Keuangan untuk kategori K PCS, PMS 3. SE2016-UMB.

NONKEUANGAN

Kuesioner Pendataan UMB Jasa Non Keuangan untuk kategori G,H,I,J,L,M,N,P,Q,R,S,U

PCS, PMS

4. SE2016-UMK Kuesioner Pendataan UMK untuk

semua kategori PCS, PMS

5. SE2016-UMK.DSU Daftar Sampel Utama UMK BPS Kab/Kota, PCS, PMS 6. SE2016-UMK.DSP Daftar Sampel Pengganti UMK BPS Kab/Kota

(12)

No Daftar/Buku Pedoman Keterangan Digunakan Oleh

(1) (2) (3) (4)

7. SE2016-UMB.DSL Daftar Sensus Lengkap UMB selain UMB kategori G

BPS Kab/Kota, PCS, PMS 8. FORM PERMINTAAN

PENGGANTIAN SAMPEL

Form untuk meminta penggantian sampel BPS Kab/Kota, PCS, PMS 9. FORM PEMBERITAHUAN PINDAH ALAMAT

Form untuk memberitahukan sampel pindah alamat dan dapat ditelusuri.

BPS Kab/Kota, PCS, PMS 10. SE2016-UMB-G.DSU Daftar Sampel Utama UMB

Kategori G

BPS Kab/Kota, PCS, PMS 11. SE2016-UMB-G.DSP Daftar Sampel Pengganti UMB

Kategori G BPS Kab/Kota

12. SE2016-UMB.SISIP

Daftar usaha/perusahaan UMB yang baru ditemukan pada saat pendataan

BPS Kab/Kota

13. Petunjuk Ringkas Petunjuk pengisian kuesioner untuk

usaha/perusahaan UMB PCS, PMS 14. Kartu Kendali PCS Kartu Kendali PCS (Softcopy akan

dikirim ke BPS Kabupaten/Kota) PCS 15. Kartu Monitoring PMS

Kartu monitoring PMS (Softcopy

akan dikirim ke BPS Kabupaten/Kota)

PMS

16. Buku 1 Pedoman Teknis BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota

BPS Provinsi, BPS Kab/Kota 17. Buku 2 Pedoman Instruktur

Utama/Nasional Intama/Innas

18. Buku 3 Pedoman Pengawas PMS

19. Buku 4 Pedoman Pencacah PCS, PMS

20. Buku 5 Pedoman Penegasan dan Kasus

Batas PCS, PMS

21. Buku 6 Pedoman Editing Editor

22. Buku 7 Pedoman Pengolahan Pengolah

Berikut ini adalah gambar Arus Dokumen Pendataan UMK dan UMB SE2016 dimulai dari BPS Pusat sampai dengan dokumen yang sampai kepada Pencacah (PCS) begitu pula pada saat pengiriman kembali dokumen dari pencacah sampai dengan kepada BPS Pusat.

(13)

BPS BPS Provinsi BPS Kab/Kota Pengawas Pencacah 1. SE2016-UMB. PRODUKSI 2. SE2016-UMB. KEUANGAN 3. SE2016-UMB.NON KEUANGAN 4. SE2016-UMK 5. SE2016-UMK.DSU 6. SE2016-UMK.DSP 7. SE2016-UMB.DSL 8. Form permintaan penggantian sampel 9. SE2016-UMB-G.DSU 10. SE2016-UMB-G.DSP 11.SE2016-UMB.SISIP 12.Form Pemberitahuan Pindah Alamat 13.Petunjuk Ringkas 14.Kartu kendali PCS 15.Kartu Monitoring PMS 16.Buku 1 17.Buku 2 18.Buku 3 19.Buku 4 20.Buku 5 21.Buku 6 22.Buku 7 1. SE2016-UMB. PRODUKSI 2. SE2016-UMB. KEUANGAN 3. SE2016-UMB.NON KEUANGAN 4. SE2016-UMK 5. SE2016-UMK.DSU 6. SE2016-UMK.DSP 7. SE2016-UMB.DSL 8. Form permintaan penggantian sampel 9. SE2016-UMB- G.DSU 10.SE2016-UMB- G.DSP 11.SE2016-UMB.SISIP 12.Form Pemberitahuan Pindah Alamat 13.Petunjuk Ringkas 14.Kartu kendali PCS 15.Kartu Monitoring PMS 16.Buku 1 17.Buku 2 18.Buku 3 19.Buku 4 20.Buku 5 21.Buku 6 22.Buku 7 1. SE2016-UMB. PRODUKSI 2. SE2016-UMB. KEUANGAN 3. SE2016-UMB.NON KEUANGAN 4. SE2016-UMK 5. SE2016-UMK.DSU 6. SE2016-UMK.DSP 7. SE2016-UMB.DSL 8. Form permintaan penggantian sampel 9. SE2016-UMB-G.DSU 10. SE2016-UMB-G.DSP 11. SE2016-UMB.SISIP 12. Form Pemberitahuan Pindah Alamat 13. Petunjuk Ringkas 14. Kartu kendali PCS 15. Kartu Monitoring PMS 16. Buku 1 17. Buku 2 18. Buku 3 19. Buku 4 20. Buku 5 21. Buku 6 22. Buku 7 1. SE2016-UMB. PRODUKSI 2. SE2016-UMB. KEUANGAN 3. SE2016-UMB.NON KEUANGAN 4. SE2016-UMK 5. SE2016-UMK.DSU 6. SE2016-UMB.DSL 7. SE2016-UMB-G.DSU 8. Form permintaan penggantian sampel 9. Form Pemberitahuan Pindah Alamat 10.Petunjuk Ringkas 11.Kartu kendali PCS 12.Kartu Monitoring PMS 13.Buku 3 14.Buku 4 15.Buku 5 1. SE2016-UMB. PRODUKSI 2. SE2016-UMB. KEUANGAN 3. SE2016-UMB.NON KEUANGAN 4. SE2016-UMK 5. SE2016-UMK.DSU 6. SE2016-UMB.DSL 7. SE2016-UMB-G.DSU 8. Form permintaan penggantian sampel 9. Form Pemberitahuan Pindah Alamat 10.Petunjuk Ringkas 11.Kartu kendali PCS 12.Buku 4 13.Buku 5 Soft copy (hasil pengolahan): 1. SE2016-UMB.PRODUKSI 2. SE2016-UMB.KEUANGAN 3. SE2016-UMB.NON KEUANGAN 4. SE2016-UMK 5. Form Pemberitahuan Pindah Alamat 6. Kartu kendali PCS ke Direktorat SIS 1.SE2016-UMB. PRODUKSI 2.SE2016-UMB. KEUANGAN 3.SE2016-UMB.NON KEUANGAN 4.SE2016-UMK 5.SE2016-UMK.DSU 6.SE2016-UMK.DSP 7.SE2016-UMB.DSL 8.SE2016-UMB-G.DSU 9.SE2016-UMB-G.DSP 10. Form permintaan penggantian sampel 11. Form Pemberitahuan Pindah Alamat 12.Kartu Monitoring PMS 13.Kartu kendali PCS 1.SE2016-UMB. PRODUKSI 2.SE2016-UMB. KEUANGAN 3.SE2016-UMB.NON KEUANGAN 4.SE2016-UMK 5.SE2016-UMK.DSU 6.SE2016-UMK.DSP 7.SE2016-UMB.DSL 8.SE2016-UMB-G.DSU 9.SE2016-UMB-G.DSP 10.Form permintaan penggantian sampel 11.Form Pemberitahuan Pindah Alamat 12.Kartu Monitoring PMS 13. Kartu kendali PCS 1. SE2016-UMB. PRODUKSI 2. SE2016-UMB. KEUANGAN 3. SE2016-UMB.NON KEUANGAN 4. SE2016-UMK 5. SE2016-UMK.DSU 6. SE2016-UMB.DSL 7. SE2016-UMB-G.DSU 8. Form permintaan penggantian sampel 9. Form Pemberitahuan Pindah Alamat 10.Kartu Monitoring PMS 11.Kartu kendali PCS

(14)

1.10.Konsep dan Definisi

1. Establishment mengacu pada tempat berlangsungnya kegiatan usaha, yang

memenuhi kondisi: a) di bawah kendali manajemen yang tunggal; b) melibatkan orang dan peralatan; c) memproduksi dan menjual barang atau menyediakan jasa. Dalam kegiatan ini, unit (establishment) yang dimaksud dibedakan atas dua jenis, yaitu unit usaha rumah tangga dan unit usaha/perusahaan.

a. Usaha rumah tangga adalah unit usaha yang dimiliki dan dikuasai maupun yang hanya dikuasai oleh kepala dan atau anggota rumah tangga, dalam bentuk usaha yang tidak berbadan hukum (unincorporated enterprise) dan tidak mempunyai catatan keuangan yang telah dipisahkan dari keuangan rumah tangga (non-quasi

corporation). Dalam kegiatan ini, unit usaha rumah tangga mencakup unit usaha

yang terletak:

1) di dalam atau di lokasi bangunan tempat tinggal atau usaha rumahan, seperti warung kelontong, industri kerajinan, tukang jahit, dan bengkel sepeda;

2) di luar lokasi bangunan tempat tinggal dan menggunakan bangunan tak tetap/sementara (usaha kaki lima), seperti pedagang pecel lele, tukang cukur, dan lain-lain;

3) di luar lokasi bangunan tempat tinggal dan tidak menggunakan bangunan (usaha keliling), seperti tukang gali pasir/kapur/batu, tukang giling padi keliling, tukang borong bangunan perorangan, pedagang asongan, dan tukang sol sepatu keliling.

b. Usaha/Perusahaan adalah unit yang memproduksi barang dan jasa untuk tujuan mendapatkan laba atau keuntungan finansial lainnya bagi pemiliknya (market

product). Pada umumnya, unit tersebut mempunyai badan hukum, namun jika

tidak berbadan hukum unit tersebut mempunyai catatan keuangan/pembukuan yang telah dipisahkan dari keuangan pemilik usaha/perusahaan (quasi

corporation). Dalam kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016, unit yang

dimaksud mencakup unit usaha/perusahaan yang terletak :

1) di dalam atau di lokasi bangunan tempat tinggal (dalam bentuk kuasi korporasi), seperti unit usaha percetakan, pemborong bangunan, toko kelontong, restoran, dan salon kecantikan;

2) di luar bangunan tempat tinggal dan menggunakan bangunan tetap (dalam bentuk korporasi), seperti kantor/lokasi pertambangan, kantor/ lokasi

(15)

sepatu, restoran, apotek, hotel, kantor usaha transportasi (seluruh moda), sekolah, pesantren, rumah sakit, organisasi bisnis, kantor perwakilan badan/organisasi internasional, dll.

c. Unit pembantu/penunjang adalah kegiatan ekonomi yang dalam memproduksi barang/jasa terutama untuk keperluan kegiatan ekonomi yang secara struktural berada di atasnya, baik kantor pusat, cabang, maupun perwakilan. Unit pembantu pada umumnya tidak mempunyai kewenangan sebagaimana layaknya perusahaan.

2. Status Badan usaha adalah bentuk pengesahan suatu unit usaha/ perusahaan pada saat didirikan atau dibentuk, yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang berwenang;

3. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia, yang dirinci menurut kategori. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal;

4. Kategori adalah pokok penggolongan dari kegiatan usaha dan barang/ jasa yang dihasilkan. Penggolongan tersebut diberi kode satu digit huruf alphabet. Dalam KBLI, seluruh jenis kegiatan usaha dan barang/jasa yang dihasilkannya digolongkan ke dalam 21 kategori dan diberi kode huruf dari A s.d U. Dalam kegiatan pendataan UMK dan UMB SE2016, KBLI yang digunakan adalah KBLI 2015.

(16)
(17)

BAB II.

STRUKTUR DAN

ORGANISASI LAPANGAN

2.1.

Struktur Organisasi Pendataan UMK dan UMB SE2016

Untuk memperlancar pelaksanaan seluruh kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016, dibentuk organisasi lapangan mulai dari tingkat pusat sampai dengan para pelaksana lapangan ditingkat Provinsi/Kabupaten/Kota. Tujuan utama membangun struktur organisasi lapangan adalah untuk menentukan tugas-tugas para pelaksana kegiatan pendataan UMK dan UMB SE2016 sesuai dengan struktur dan fungsinya pada tingkat Pusat dan Daerah serta menyajikan alur pelaporan dan manajemen komunikasi. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang organisasi ini dapat dilihat pada bagan organisasi berikut:

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pendataan UMK dan UMB SE2016

2.2.

Penanggung Jawab Pusat

Pengarah kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 adalah Kepala BPS RI. Sebagai Penanggung Jawab Pendataan UMK dan UMB SE2016 lingkup kategori Statistik

2

BPS RI BPS PROVINSI Pengawas (PMS) BPS KABUPATEN/KOTA Pencacah (PCS) Pencacah (PCS) Pencacah (PCS) Taskforce BPS/BPS Provinsi/ BPSKab/ Kota Pencacah UMB Kantor Pusat

(18)

Distribusi dan Jasa adalah Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa dan Penanggung Jawab Pendataan UMK dan UMB SE2016 lingkup kategori Statistik Produksi adalah Deputi Bidang Statistik Produksi.

2.3.

Penanggung Jawab Daerah

Penanggung jawab pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016 daerah baik teknis maupun administrasi adalah Kepala BPS Provinsi dibantu Kepala BPS Kabupaten/Kota. Dengan demikian BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota mengatur segala hal mulai dari rekrutmen petugas, terkumpulnya seluruh dokumen hasil pencacahan di lapangan, pengolahan data serta pengiriman hasil pengolahan data ke BPS. Adapun tugas masing masing penangung jawab daerah sebagai berikut:

1. BPS Provinsi

a. Kepala BPS Provinsi selaku penanggung jawab

1) Bertanggung jawab terhadap seluruh aspek teknis maupun administrasi yang berkaitan dengan Pendataan dan Pengolahan UMK dan UMB SE2016 pada level Provinsi;

2) Mengkoordinir pelatihan petugas pendataan UMK dan UMB SE2016;

3) Mengkoordinir keterkaitan pekerjaan Pendataan dan Pengolahan UMK dan UMB SE2016 antar Bidang/Bagian di BPS Provinsi;

4) Memantau dan mengevaluasi kegiatan pendataan UMK dan UMB S2016; 5) Merumuskan kebijakan dan tindak lanjut berdasarkan temuan dari hasil

lapangan petugas Penjaminan Kualitas SE2016;

6) Mengkomunikasikan hasil pendataan UMK dan UMB SE2016 ke eksternal stake

holder (Dinas dan institusi terkait).

b. Kepala Bidang Statistik Distribusi atau Pejabat yang ditunjuk selaku ketua tim bidang teknis

1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016 di Provinsi;

2) Membuat laporan secara lengkap mengenai pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016 yang menyangkut bidang teknis ditujukan ke BPS (Sekretariat SE2016);

3) Melakukan koordinasi dengan Bagian Tata Usaha (TU) dalam hal administrasi pengelolaan anggaran;

4) Menerima tabel-tabel pemeriksaan dari Bidang Integrasi Pengolahan Data Statistik (IPDS) untuk melakukan evaluasi dan mengirimkan kembali hasil evaluasi ke Bidang IPDS;

5) Mengkomunikasikan hasil pengolahan ke BPS Kabupaten/Kota;

(19)

c. Kepala Bidang IPDS atau Pejabat yang ditunjuk selaku ketua tim bidang pengolahan

1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengolahan UMK dan UMB SE2016; 2) Membuat dan mengeluarkan tabel-tabel pemeriksaan untuk dievaluasi oleh

Kepala Bidang Statistik Distribusi dan Kepala Bidang Statistik Produksi; 3) Melegalisasi dokumen pekerjaan pengolahan yang berkaitan dengan

administrasi pembayaran;

4) Membuat laporan mengenai pelaksanaan Pengolahan UMK dan UMB SE2016 yang menyangkut bidang teknis pengolahan bersama Kepala Bidang Statistik Distribusi dan Kepala Bidang Statistik Produksi ditujukan ke Direktorat SIS; 5) Mengirimkan hasil pengolahan ke BPS (Direktorat SIS) sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan.

d. Kepala Bagian TU atau Pejabat yang ditunjuk selaku ketua tim bidang administrasi

1) Menerima daftar dan buku pedoman Pendataan dan Pengolahan UMK dan UMB SE2016 dari BPS RI.

2) Mengatur pengiriman daftar dan buku pedoman Pendataan dan Pengolahan UMK dan UMB SE2016 ke setiap BPS Kabupaten/Kota sesuai alokasi dan jadwal yang telah ditentukan;

3) Mengatur penerimaan dokumen Pendataan UMK dan UMB SE2016 dari setiap BPS Kabupaten/Kota;

4) Menyelenggarakan pelatihan petugas Pengolahan UMK dan UMB SE2016; 5) Bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan administrasi, pengelolaan

anggaran dan barang persediaan.

6) Membuat laporan mengenai pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016 yang menyangkut administrasi pengelolaan anggaran dan barang persediaan bersama Kepala Bidang Statistik Distribusi dan Kepala Bidang IPDS;

7) Membuat laporan mengenai pelaksanaan Pengolahan UMK dan UMB SE2016 yang menyangkut bidang administrasi bersama Kepala Bidang IPDS.

e. Kepala Bidang Statistik Produksi atau Pejabat yang ditunjuk selaku wakil ketua bidang teknis

1) Membantu ketua bidang teknis dalam pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016 di Provinsi;

2) Membantu membuat laporan secara lengkap mengenai pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016 baik yang menyangkut bidang teknis maupun administrasi dan ditujukan ke BPS (Sekretariat SE2016);

3) Menerima tabel-tabel pemeriksaan dari Bidang IPDS untuk melakukan evaluasi dan mengirimkan kembali hasil evaluasi ke Bidang IPDS;

(20)

5) Bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016;

f. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik atau Pejabat yang ditunjuk selaku wakil ketua bidang pengolahan

1) Membantu mengevaluasi dan mencermati kewajaran data hasil pengolahan sementara pendataan UMK dan UMB SE2016

2) Melaksanakan kegiatan analisis hasil Pendataan UMK dan UMB SE2016; g. Kepala Bidang Statistik Sosial atau Pejabat yang ditunjuk selaku wakil

ketua bidang administrasi

1) Memantau pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016; 2) Memantau kualitas data Pendataan UMK dan UMB SE2016. h. Anggota bidang teknis; pengolahan; dan administrasi

1) Kepala Seksi Statistik Niaga dan Jasa; Kepala Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen; Kepala Seksi Statistik Industri; dan Kepala Seksi Statistik PEK atau pejabat yang ditunjuk selaku anggota bidang teknis bertugas:

a) Menyiapkan laporan secara lengkap mengenai pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016 baik yang menyangkut bidang teknis maupun administrasi;

b) Menyiapkan bahan laporan tingkat kualitas hasil pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016;

c) Membantu Ketua melakukan pemeriksaan tabel-tabel dan melakukan evaluasi atas hasil pengolahan data;

d) Mengevaluasi kewajaran data dan konsistensi hasil pengolahan;

e) Menyiapkan bahan hasil pengolahan untuk dikomunikasikan dengan BPS Kabupaten/Kota;

2) Kepala Seksi IPD; Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik; dan Kepala Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor atau pejabat yang ditunjuk selaku anggota bidang pengolahan bertugas:

a) Melaporkan perkembangan dan kendala pengolahan UMK dan UMB SE2016;

b) Membantu Ketua mengeluarkan tabel-tabel pemeriksaan;

c) Menyiapkan bahan kelengkapan legalisasi dokumen pekerjaan pengolahan yang berkaitan dengan administrasi pembayaran;

d) Menyiapkan bahan laporan mengenai pelaksanaan Pengolahan UMK dan UMB SE2016 yang menyangkut bidang teknis dan kesesuaiannya dengan administrasi;

e) Melaporkan adanya kendala akibat dari sistem aplikasi yang eror.

3) Kepala Subbagian Bina Program; Kepala Subbagian Keuangan; dan Kepala Subbagian Umum atau pejabat yang ditunjuk selaku anggota bidang

(21)

a) Melaksanakan pengiriman daftar dan buku pedoman Pendataan dan Pengolahan UMK dan UMB SE2016 ke setiap BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;

b) Melaksanakan penerimaan dokumen Pendataan UMK dan UMB SE2016 dari setiap BPS Kabupaten/Kota;

c) Menginventarisir kelengkapan berkas pengiriman dan penerimaan barang serta dokumen;

d) Melaporkan kendala proses pengiriman dan penerimaan dokumen. e) Melaksanakan briefing petugas Pengolahan UMK dan UMB SE2016; f) Melaksanakan dan melaporkan perkembangan kegiatan administrasi,

pengelolaan keuangan dan barang persediaan.

g) Menyiapkan dokumen sumber terkait belanja berupa BAST, SPP, SPM, dan SP2D serta memastikan dokumen sumber tersebut telah diinput dalam aplikasi SAIBA dan SIMAK-BMN.

2. BPS Kabupaten/Kota

a. Kepala BPS Kabupaten/Kota selaku ketua pelaksana

1) Bertanggung jawab terhadap seluruh aspek yang berkaitan teknis maupun administrasi dengan Pendataan dan editing/coding UMK dan UMB SE2016 pada level Kabupaten/Kota;

2) Mengatur perekrutan calon petugas PMS dan PCS yang berasal dari staf BPS Kabupaten/Kota dan Mitra Statistik sesuai bab 3 tentang rekrutmen dan pelatihan petugas;

3) Mengkoordinir pelatihan petugas pendataan UMK dan UMB SE2016;

4) Mengkomunikasikan hasil pendataan UMK dan UMB SE2016 ke eksternal stake

holder (Dinas dan institusi terkait).

b. Kepala Seksi Statistik Distribusi/ Kepala Seksi Statistik Produksi atau Pejabat yang ditunjuk selaku wakil ketua bidang teknis

1) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan lapangan dan Kualitas Pendataan UMK dan UMB SE2016 di Kabupaten/Kota;

2) Membuat laporan secara lengkap mengenai pelaksanaan lapangan Pendataan UMK dan UMB SE2016 yang menyangkut bidang teknis;

3) Melaksanakan kegiatan lapangan sesuai dengan target dan jadwal waktu yang ditentukan;

4) Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan editing/coding UMK dan UMB SE2016 di BPS Kabupaten/Kota;

5) Membagi tugas para petugas lapangan sesuai dengan sampel yang sudah ditentukan (SE2016-UMB.DSL, SE2016-UMB-G.DSU dan SE2016-UMK.DSU); 6) Melakukan penggantian sampel perusahaan dari daftar SE2016-UMB-G.DSP

atau SE2016-UMK.DSP berdasarkan informasi form permintaan penggantian sampel dari PMS. Jika sampel sudah habis terpakai atau tidak ditemukan maka Wakil Ketua Bidang Teknis BPS Kabupaten/Kota melaporkan kepada Ketua Bidang Teknis BPS Provinsi.

(22)

c. Kepala Seksi IPDS atau Pejabat yang ditunjuk selaku wakil ketua bidang pengolahan

1) Bertanggung jawab terhadap kegiatan Integrasi Pengolahan Data hasil Pendataan UMK dan UMB SE2016 di Kabupaten/Kota;

2) Memantau editing/coding dokumen SE2016-UMB dan SE2016-UMK.

d. Kepala Subbagian Tata Usaha atau Pejabat yang ditunjuk selaku wakil ketua bidang administrasi

1) Menyiapkan instrumen pelaksanaan pendataan UMK dan UMB SE2016; 2) Mengkoordinir perekrutan PCS dan PMS pendataan UMK dan UMB SE2016; 3) Mengatur penerimaan dokumen dari BPS Provinsi dan mendistribusikan

kepada petugas di lapangan;

4) Menyiapkan dan mengumpulkan bukti tanda terima dokumen;

5) Menyelenggarakan pelatihan petugas pendataan UMK dan UMB SE2016; 6) Menerima dan memeriksa kelengkapan dokumen hasil Pencacahan

(receiving/bacthing);

7) Mengirimkan dokumen hasil Pendataan UMK dan UMB SE2016 ke pusat pengolahan yang telah ditetapkan;

8) Mengatur pelaksanaan administrasi, pengelolaan anggaran dan barang persediaan.

9) Membuat laporan secara lengkap mengenai administrasi pengelolaan anggaran dan barang persediaan pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016 di Kabupaten/Kota.

e. Anggota Tim Pelaksana

- Kepala Seksi Statistik Produksi/ Kepala Seksi Statistik Distribusi atau pejabat yang ditunjuk selaku anggota bidang teknis bertugas:

1) Membantu wakil ketua dalam pelaksanaan lapangan Pendataan UMK dan UMB SE2016 di Kabupaten/Kota;

2) Menindaklanjuti hasil temuan petugas Penjaminan Kualitas SE2016; 3) Menyiapkan surat izin ke pengelola usaha/kawasan/perkantoran;

4) Menerima dokumen SE2016-UMB.PRODUKSI, SE2016-UMB.KEUANGAN, UMB.NONKEUANGAN, UMK, UMB.DSL, SE2016-UMK.DSU, SE2016-UMK.DSP, SE2016-UMB-G.DSU, dan SE2016-UMB-G.DSP dari petugas lapangan dan bertanggung jawab atas kelengkapan dokumen; 5) Memantau receiving-batching dokumen SE2016-UMB dan SE2016-UMK hasil

dari lapangan, baik yang telah terisi maupun yang belum terisi;

- Kepala Seksi Nerwilis atau pejabat yang ditunjuk selaku anggota bidang pengolahan bertugas:

1) Memantau pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016;

2) Membantu/membimbing penyalinan laporan keuangan responden ke dalam kuesioner UMK dan UMB SE2016 jika responden hanya melampirkan laporan

(23)

- Kepala Seksi Statistik Sosial atau pejabat yang ditunjuk selaku anggota bidang administrasi bertugas:

1) Memantau pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016;

2) Membantu menyelenggarakan pelatihan petugas pendataan UMK dan UMB SE2016

- 3 orang Staf atau pejabat yang ditunjuk selaku anggota bertugas: 1) Memantau pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016;

2) Membantu Menyelenggarakan pelatihan petugas pendataan UMK dan UMB SE2016

3. Pengawas (PMS)

a. Mengikuti pelatihan petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016;

b. Menerima Daftar UMB.PRODUKSI, UMB.KEUANGAN, SE2016-UMB.NON KEUANGAN, SE2016-UMK, SE2016-UMB.DSL, SE2016-UMB-G.DSU, SE2016-UMK.DSU, Form Permintaan Penggantian Sampel, Form Pemberitahuan Pindah Alamat, Petunjuk Ringkas, Kartu Monitoring PMS, dan Kartu Kendali PCS dari BPS Kabupaten/Kota, kemudian mendistribusikan dokumen tersebut kepada PCS kecuali Kartu Monitoring PMS;

c. Melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan ketua Satuan Lingkungan Setempat (SLS);

d. Mengawasi jalannya pelaksanaan Pendataan UMK dan UMB SE2016 agar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan;

e. Menindaklanjuti permintaan penggantian sampel, dan usaha/perusahaan yang tidak dicacah dari PCS;

f. Menindaklanjuti form pemberitahuan pindah alamat;

g. Menyelenggarakan pertemuan berkala dengan staf BPS Kabupaten/Kota dan PCS sesuai dengan jadwal yang ditentukan;

h. Mendiskusikan dan mengatasi permasalahan pencacahan yang dihadapi oleh PCS;

i. Bersama dengan PCS melakukan kunjungan/pencacahan ulang terhadap responden yang bermasalah;

j. Memeriksa jumlah dokumen SE2016-UMK dan SE2016-UMB yang terisi dengan jumlah usaha/perusahaan yang ada pada dokumen UMK.DSU, SE2016-UMB-G.DSU, dan SE2016-UMB.DSL. Jika ada perbedaan tanyakan kepada PCS; k. Memeriksa kewajaran dan konsistensi isian dokumen UMK dan

SE2016-UMB yang telah diisi oleh PCS;

l. Memberikan kode KBLI 5 digit pada daftar SE2016-UMK dan SE2016-UMB sesuai dengan kategori dan keterangan produk (barang dan jasa) yang dihasilkan/dijual;

(24)

n. Mengumpulkan dan menyerahkan seluruh dokumen hasil Pencacahan (dokumen SE2016-UMB.PRODUKSI, SE2016-UMB.KEUANGAN, SE2016-UMB.NON KEUANGAN, SE2016-UMK, SE2016-UMB-G.DSU, dan SE2016-UMK.DSU dan SE2016-UMB.DSL, dan Kartu Monitoring PMS) kepada BPS Kabupaten/Kota; o. Membantu menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan

Penjaminan Kualitas SE2016;

p. Menjaga kerahasiaan jawaban responden, berkaitan identitas unit usaha/perusahaan maupun karakteristik usaha. Pelanggaran ketentuan ini dapat dikenakan pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan pasal 36 UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik;

q. Menepati jadwal waktu yang telah ditentukan. 4. Petugas Pencacahan Lapangan (PCS)

a. Mengikuti pelatihan petugas Pencacahan Pendataan UMK dan UMB SE2016; b. Menerima dokumen UMB.PRODUKSI, UMB.KEUANGAN,

SE2016-UMB.NON KEUANGAN, SE2016-UMK SE2016-UMB-G.DSU dan SE2016-UMK.DSU, SE2016-UMB.DSL, dan Kartu Kendali PCS dari PMS;

c. Memberitahukan dan meminta izin pihak pengelola atau administrator di pusat gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, aparat desa/lurah, RW dan RT, sebelum melakukan Pendataan UMK dan UMB SE2016 pada wilayah tersebut bersama PMS;

d. Menyampaikan penjelasan tentang maksud, tujuan dan manfaat SE2016, serta jaminan kerahasiaan data yang diberikan pada saat kunjungan ke responden; e. Melakukan pencacahan setiap usaha/perusahaan yang menjadi tanggung

jawabnya dengan menggunakan kuesioner yang sesuai (SE2016-UMB.PRODUKSI, SE2016-UMB.KEUANGAN, SE2016-UMB.NON KEUANGAN, SE2016-UMK);

f. Mengisi Kartu Kendali PCS;

g. Memeriksa kewajaran dan konsistensi isian hasil wawancara. Bila ada yang meragukan, pencacah harus kembali menanyakan kembali kepada responden; h. Mengikuti pertemuan dengan PMS untuk membahas berbagai temuan/masalah

yang ditemukan di lapangan dan cara mengatasinya;

i. Menerima dan menyelesaikan tugas dari PMS terkait isian dokumen yang masih meragukan dan melakukan pencacahan ulang dengan didampingi PMS untuk usaha/perusahaan yang masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut;

j.

Menyerahkan seluruh dokumen hasil pencacahan (dokumen SE2016-UMB.PRODUKSI, SE2016-UMB.KEUANGAN, SE2016-UMB.NON KEUANGAN, SE2016-UMK, SE2016-UMB-G.DSU dan SE2016-UMK.DSU dan SE2016-UMB.DSL) ke PMS. Khusus untuk kuesioner hasil pencacahan, diserahkan secara bertahap;

k.

Membuat Berita Acara terkait usaha/perusahaan yang tutup/tidak ditemukan

(25)

l. Melaporkan penggantian sampel kepada PMS dengan memberikan form “Permintaan Penggantian Sampel” yang telah diisi informasi usaha/perusahaan yang akan diganti. Setelah form “Permintaan Penggantian Sampel” yang telah dilengkapi usaha/perusahaan pengganti diperoleh dari PMS, PCS menindaklanjuti untuk melakukan pendataan usaha/perusahaan pengganti.

m. Memberitahukan sampel yang pindah alamat dan dapat ditelusuri kepada PMS dengan mengisi form pemberitahuan pindah alamat.

n. Menjaga kerahasiaan jawaban responden, berkaitan identitas unit usaha/perusahaan maupun karakteristik usaha. Pelanggaran ketentuan ini dapat dikenakan pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan pasal 36 UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik;

o. Menepati jadwal waktu yang telah ditentukan. 5. Taskforce

a. Menerima dan melaksanakan tugas pendataan UMK dan UMB SE2016 dari Kepala BPS dan BPS Provinsi/Kabupaten/Kota;

b. Membantu PCS dan PMS untuk melaksanakan pendataan UMK dan UMB SE2016 bila terdapat usaha/perusahaan tertentu yang sulit atau bermasalah (non

response) setelah sebelumnya dibantu oleh PMS;

c. Menindaklanjuti hasil temuan petugas Penjaminan Kualitas SE2016 yang memerlukan revisit/kunjungan ulang berdasarkan tugas dari Kepala BPS Kabupaten/Kota.

6. Pencacah UMB Kantor Pusat

a. Mengikuti pelatihan pendataan UMK dan UMB SE2016;

b. Melakukan pendataan UMB Kantor Pusat yang berada dalam wilayah kerja Provinsi/Kabupaten/Kota;

7. Editor di Tingkat Kabupaten/Kota

a. Mengikuti pelatihan/briefingediting/coding Pendataan UMK dan UMB SE2016; b. Menghitung dan memeriksa kelengkapan dan kesesuaian jumlah dokumen

SE2016-UMB.PRODUKSI, SE2016-UMB.KEUANGAN, SE2016-UMB.NONKEUANGAN, dan SE2016-UMK, dengan jumlah usaha/perusahaan pada daftar SE2016-UMB.DSL, SE2016-UMB-G.DSU, SE2016-UMB-G.DSP, SE2016-UMK.DSU, dan SE2016-UMK.DSP;

c. Melakukan editing/coding dokumen SE2016-UMB.PRODUKSI, SE2016-UMB.KEUANGAN, SE2016-UMB.NONKEUANGAN, dan SE2016-UMK, sesuai dengan pedoman yang ditentukan;

d. Menyerahkan dokumen SE2016-UMB.PRODUKSI, SE2016-UMB.KEUANGAN, SE2016-UMB.NONKEUANGAN, dan SE2016-UMK, yang sudah selesai editing/coding

kepada pengawas editing/coding;

(26)

8. Pengawas Editing/Coding di Tingkat Kabupaten/Kota

a. Mengikuti pelatihan/briefingediting/coding Pendataan UMK dan UMB SE2016; b. Memantau dan mengevaluasi kinerja editor secara berkala;

c. Membuat laporan perkembangan editing/coding.

9. Petugas Entri dan Validasi Data SE2016-UMK dan SE2016-UMB di Tingkat Provinsi

a. Mengikuti pelatihan/briefing pengolahan data dokumen hasil Pendataan UMK dan UMB SE2016 (UMB.PRODUKSI, UMB.KEUANGAN, UMB.NONKEUANGAN, UMK, UMK.DSU, UMK.DSP, SE2016-UMB.DSL dan SE2016-UMB-G.DSP);

b. Mengambil dokumen yang akan diolah dari petugas penyimpanan dokumen; c. Melakukan entri dan validasi data dokumen hasil Pendataan UMK dan UMB

SE2016;

d. Memperhatikan pesan-pesan/keterangan yang muncul di layar dari program; e. Membuat resume permasalahan yang timbul dan menyerahkannya kepada

penanggung jawab pengolahan;

f. Membuat laporan perkembangan entri dan validasi data yang menjadi tanggung jawabnya.

10. Pengawas Pengolahan Data SE2016-UMK dan SE2016-UMB di Tingkat Provinsi

a. Mengikuti pelatihan/briefing pengolahan data dokumen hasil Pendataan UMK dan UMB SE2016;

b. Menyiapkan dan memantau jalannya Sistem Pengolahan Data;

c. Memantau dan mengevaluasi kinerja petugas entri dan validasi data secara berkala;

d. Membuat laporan perkembangan entri dan validasi data hasil Pendataan UMK dan UMB SE2016.

11. Pengawas Validasi Konten SE2016-UMK dan SE2016-UMB di Tingkat Provinsi

a. Mengikuti pelatihan/briefing pengolahan data dokumen hasil Pendataan UMK dan UMB SE2016;

b. Membantu pengawas pengolahan data dalam memantau jalannya pengolahan; c. Menyelesaikan permasalahan isian dokumen yang tidak sesuai dengan rule

validasi;

d. Mengkomunikasikan isian dokumen yang masih error dan tidak wajar ke BPS Kabupaten/Kota;

e. Memeriksa tabel-tabel dari sistem untuk dilakukan evaluasi terhadap kewajaran dan konsistensi isian;

f. Membuat laporan perkembangan validasi konten pengolahan UMK dan UMB SE2016.

(27)

3

BAB I.

REKRUTMEN DAN

PELATIHAN PETUGAS

3.1.

Rekrutmen

Kegiatan rekrutmen petugas pada Pendataan UMK dan UMB SE2106 perlu direncanakan dan dilaksanakan sebaik-baiknya agar diperoleh petugas yang bertanggung jawab, disiplin, ulet dan teliti. Hal ini untuk menjamin kegiatan hasil Pendataan UMK dan UMB SE2106 yang lebih berkualitas.

Petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016 meliputi mitra statistik dan staf organik BPS yang terlatih dan berpengalaman (diutamakan petugas yang juga terlibat dalam kegiatan pendataan listing SE2016). Petugas pendataan ini ditetapkan oleh Kepala BPS Kab/Kota. Petugas yang direkrut haruslah orang yang bersedia dan siap untuk melaksanakan kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016. Seluruh petugas mitra statistik akan terikat kontrak atau perjanjian kerja dengan BPS dan diresmikan dengan menandatangani surat perjanjian kerja. Isi perjanjian hendaknya dibaca, dipahami dan ditandatangani oleh petugas yang bersangkutan. Selanjutnya seluruh petugas diwajibkan ikut dalam kegiatan pelatihan petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016.

Petugas yang direkrut BPS Kabupaten/Kota untuk kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 terdiri dari petugas pengawas (PMS), serta petugas pencacah (PCS). Instruktur Nasional (Innas) akan memberikan pelatihan tentang tata cara Pendataan UMK dan UMB SE2016 beserta karakteristik usahanya kepada PMS dan PCS.

Tahapan perekrutan petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016 adalah: 1. BPS Kabupaten/Kota membentuk panitia seleksi calon petugas.

2. Calon petugas mengajukan permohonan kepada Kepala BPS Kabupaten/Kota dengan melampirkan persyaratan dan biodata sesuai format tertentu (memuat : nama, pendidikan, pengalaman sebagai petugas survei/sensus BPS, dll).

3. Calon Petugas organik BPS akan diseleksi oleh panitia seleksi calon petugas.

4. Calon petugas yang berstatus PNS Non BPS melampirkan surat izin dari instansinya. 4. BPS Kabupaten/Kota melakukan seleksi calon petugas sesuai kebutuhan.

5. Panitia seleksi membuat laporan kegiatan perekrutan petugas.

6. Calon petugas yang terpilih diikutsertakan dalam pelatihan petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016.

(28)

3.2.

Alokasi Beban dan Kewajiban Petugas Lapangan

Alokasi beban petugas pendataan UMK dan UMB SE2016 ditentukan sebagai berikut:

1. Seorang PMS membawahi tiga orang PCS.

2. Seorang PCS mempunyai beban tugas maksimum 40 usaha/perusahaan UMB dan atau 60 usaha/perusahaan UMK.

Kewajiban petugas lapangan yang telah ditetapkan Kepala BPS Kabupaten/Kota atau pejabat BPS yang ditunjuk, adalah:

1. Melaksanakan tugas sebagaimana tertuang dalam kontrak (perjanjian) kerja atau sesuai perintah dan arahan BPS Provinsi atau BPS Kabupaten/Kota.

2. Memperlihatkan surat tugas atau tanda pengenal kepada responden atau aparat pemda setempat (kelurahan/desa/nagari).

3. Menggunakan Instrumen Pendataan SE2016 (kuesioner dan daftar UMK SE2016 dan UMB SE2016) pada saat melaksanakan pencacahan.

4. Memperhatikan nilai agama, adat istiadat, tata krama, serta selalu menjaga ketertiban umum.

5. Menyerahkan dokumen hasil Pendataan UMK dan UMB SE2016 secara berjenjang, dan tidak melakukan moral hazard.

6. Menjaga kerahasiaan jawaban responden, berkaitan identitas unit usaha/perusahaan maupun karakteristik usaha. Pelanggaran ketentuan ini dapat dikenakan pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 dan pasal 36 UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

3.3.

Persyaratan Umum Petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016

a. Diutamakan berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau lebih tinggi dan berpengalaman pada saat Listing SE2016;

b. Mampu bekerja sama dengan petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016 lainnya; c. Mampu membaca dan menulis serta berkomunikasi dengan baik;

d. Bersikap dan berperilaku baik (jujur, disiplin, sopan santun, dan rapih) dan mempunyai keinginan kuat mendapatkan hasil terbaik, ulet dan bekerja keras; e. Mengenal wilayah tugasnya dengan baik;

(29)

f. Bersedia melakukan perjanjian kerja untuk melaksanakan tugas tertentu, pada periode tertentu, dan dengan hasil yang berkualitas sesuai ketentuan dan pedoman yang berlaku.

3.4.

Persyaratan Khusus Petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016

Persyaratan Khusus untuk Petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016 adalah sebagai berikut:

1. Petugas Pengawas (PMS)

Petugas pengawas (PMS) adalah staf BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau mitra yang ditunjuk. Syarat sebagai petugas PMS adalah :

a. Berdisiplin dan berkomitmen pada tugas-tugas PMS;

b. Mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan petugas pencacah (PCS) yang menjadi tanggung jawabnya;

c. Mampu berkoordinasi dan bekerja sama dengan petugas lainnya, serta dengan BPS Kabupaten/Kota, pihak Pemda, dan tokoh masyarakat pada lokasi pengawasannya; d. Mampu berkomunikasi dengan masyarakat di wilayah tugasnya;

e. Diutamakan yang berpengalaman sebagai petugas sensus/survei BPS; f. Diutamakan berasal dari wilayah kerja yang akan menjadi beban tugasnya; g. Mengikuti kegiatan pelatihan petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016. 2. Petugas Pencacah (PCS)

Petugas pencacah (PCS) adalah staf BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau mitra yang ditunjuk. Syarat sebagai PCS adalah:

a. Disiplin dan berkomitmen pada tugas sebagai PCS; b. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan responden;

c. Mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan sesama PCS/PMS, pegawai BPS, dan tokoh masyarakat (RT/RW/Dukuh/Ketua SLS);

d. Mampu berkomunikasi dengan masyarakat di wilayah tugasnya;

e. Diutamakan berasal dari wilayah kerja yang akan menjadi beban tugasnya; f. Mengikuti kegiatan pelatihan petugas Pendataan UMK dan UMB SE2016.

(30)

3.5.Persyaratan Innas dan Petugas Pengolahan a) Instruktur Nasional

Instruktur nasional (Innas) adalah pegawai BPS Pusat dan BPS Daerah, diutamakan dari subject matter terkait. Tugas utama Innas adalah melatih petugas lapangan, dengan persyaratan khusus sbb:

a. Berpendidikan minimal DIII;

b. Mampu mengajar dan menyampaikan materi dengan jelas dan sistematis; c. Mampu menguasai kelas dan mengkoordinasi para peserta dengan baik; d. Berwibawa dan bertanggung jawab;

e. Mengikuti pelatihan InnasPendataan UMK dan UMB SE2016.

b) Editor

Editor adalah mitra atau staf BPS Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Persyaratan

sebagai editor adalah:

a. Berdisiplin dan berkomitmen pada tugas sebagai editor; b. Mengikuti kegiatan briefing atau pelatihan editor. c) Petugas Entri Data

Petugas entri data adalah mitra atau staf BPS Provinsi dan staf BPS Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Persyaratan sebagai seorang entri data adalah:

a. Berdisiplin dan berkomitmen pada tugas sebagai petugas entri data; b. Mengikuti kegiatan briefing atau pelatihan entri data.

3.6.

Pelatihan Petugas

1. Pelatihan Petugas Lapangan

Pelatihan Petugas lapangan Pencacah (PCS) dan Pengawas (PMS) selama 4 hari efektif. Pelatihan dilakukan di TC Pelatihan provinsi/kabupaten/kota. Materi yang disampaikan meliputi materi pendataan UMK dan UMB SE2016.

2. Pelatihan/Briefing Petugas Entri Data

Briefing petugas entri data dilakukan selama 1 hari, di BPS provinsi. Materi

(31)

4

METODOLOGI

4.1. Ruang Lingkup

Hasil pendaftaran (Listing) Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat sebanyak 26,71 juta usaha/perusahaan. Bila dibedakan menurut skala usaha, 26,26 juta usaha/perusahaan (98,33 persen) berskala Usaha Mikro Kecil (UMK) dan 0,45 juta usaha/perusahaan (1,67 persen) berskala Usaha Menengah Besar (UMB).

Dalam pendataan UMK dan UMB SE2016, unit pencacahan usaha/perusahaan dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu perusahaan menengah dan perusahaan besar (UMB), dan usaha mikro dan usaha kecil (UMK). Secara umum kriteria pengelompokan usaha/perusahaan didasarkan pada status badan usaha, jumlah tenaga kerja, omset dan kriteria sektoral lain. Penerapan kriteria pengelompokan usaha/perusahaan antar kategori/golongan pokok dapat berbeda dan dapat merupakan kombinasi dari berbagai kriteria tersebut. Proses klasifikasi UMB, dan UMK seperti pada Gambar 4.1.

a. Penentuan usaha/perusahaan Menengah dan Besar

Cakupan usaha/perusahaan menengah dan besar (UMB) ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Penentuan suatu usaha/perusahaan masuk ke dalam kategori usaha/perusahaan menengah dan besar dilakukan dengan tahapan:

1) Kriteria subject matter (SM) yaitu usaha/perusahaan dikategorikan sebagai UMB berdasarkan kepada:

i. KBLI

ii. Badan Usaha

iii. Jumlah Tenaga Kerja iv. Kriteria sektoral lainnya

Kriteria tersebut diterapkan untuk menetapkan UMB dari populasi usaha/perusahaan hasil listing SE2016-L2.

2) Treshold undang-undang, yaitu usaha/perusahaan dikategorikan sebagai UMB

apabila nilai omset > 2,5 miliar rupiah sesuai dengan batas minimum yang tercantum dalam Undang-undang no 20 tahun 2008 tentang usaha kecil, mikro, menengah dan besar.

(32)

Kriteria subject matter dan treshold undang-undang secara rinci tercantum pada Lampiran 1.

(33)

b. Cakupan unit pencacahan UMB adalah:

1) Usaha/perusahaan hasil listing SE2016 yang memenuhi kriteria SM dari SE2016-L2.

2) Usaha/perusahaan hasil listing SE2016-L2 yang tidak memenuhi kriteria SM, tetapi memiliki omset > 2.5 miliar rupiah.

3) Usaha/perusahaan lewat cacah yang diusulkan oleh BPS Provinsi maupun SM. 4) Usaha/perusahaan menengah dan besar yang ditemukan pada saat pencacahan

SE2016-UMB dan beroperasi secara komersial sebelum pendaftaran SE2016 (sebelum Juni 2016)

5) Jaringan usaha bukan unit pembantu/penunjang c. Cakupan usaha/perusahaan Mikro dan Kecil

Usaha/perusahaan mikro dan kecil (UMK) yang dicakup dalam SE2016 adalah merupakan komplemen dari UMB dengan terlebih dahulu memisahkan unit pembantu/penunjang yang bukan merupakan unit pencacahan. Cakupan usaha/perusahaan mikro dan kecil berdasarkan KBLI 2 digit yang telah ditentukan sebagai berikut:

Kategori KBLI Deskripsi

B

05

Pertambangan Batu Bara dan Lignit

B

07

Pertambangan Bijih Logam

B

08

Pertambangan dan Penggalian Lainnya

B

09

Aktivitas Jasa Penunjang Pertambangan

C

10

Industri Makanan

C

11

Industri Minuman

C

12

Industri Pengolahan Tembakau

C

13

Industri tekstil

C

14

Industri Pakaian Jadi

C

15

Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

C

16

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan

Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

C

17

Industri Kertas dan Barang Dari Kertas

C

18

Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman

C

19

Industri Produk Dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bumi

C

20

Industri Bahan Kimia Dan Barang Dari Bahan Kimia

C

21

Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisional

C

22

Industri Karet, Barang Dari Karet Dan Plastik

C

23

Industri Barang Galian Bukan Logam

C

24

Industri Logam Dasar

(34)

Kategori KBLI Deskripsi

C

26

Industri Komputer, Barang Elektronik Dan Optik

C

27

Industri Peralatan Listrik

C

28

Industri Mesin Dan Perlengkapan ytdl

C

29

Industri Kendaraan Bermotor, Trailer Dan Semi Trailer

C

30

Industri Alat Angkutan Lainnya

C

31

Industri Furnitur

C

32

Industri Pengolahan Lainnya

C

33

Reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan

D

35

Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas Dan Udara Dingin

E

36

Pengelolaan Air

E

37

Pengelolaan Air Limbah

E

38

Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah

E

39

Aktivitas Remediasi dan Pengelolaan Sampah Lainnya

F

41

Konstruksi Gedung

F

42

Konstruksi Bangunan Sipil

F

43

Konstruksi Khusus

G

45

Perdagangan, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

G

46

Perdagangan Besar, Bukan Mobil Dan Sepeda Motor

G

47

Perdagangan Eceran, Bukan Mobil Dan Motor

H

49

Angkutan darat dan angkutan melalui saluran pipa

H

50

Angkutan perairan

H

52

Pergudangan Dan Aktivitas Penunjang Angkutan

H

53

Aktivitas Pos dan kurir

I

55

Penyediaan Akomodasi

I

56

Penyediaan Makanan Dan Minuman

J

58

Aktivitas Penerbitan

J

59

Aktivitas Produksi Gambar Bergerak, Video Dan Program Televisi,

Perekaman Suara Dan Penerbitan Musik

J

60

Aktivitas Penyiaran Dan Pemrograman

J

61

Telekomunikasi

J

62

Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer Dan Kegiatan YBDI

J

63

Aktivitas Jasa Informasi

K

64

Aktivitas Jasa Keuangan, Bukan Asuransi Dan Dana Pensiun

K

66

Aktivitas Penunjang Jasa Keuangan, Asuransi Dan Dana Pensiun

L

68

Real Estat

(35)

Kategori KBLI Deskripsi

M

71

Aktivitas Arsitektur Dan Keinsinyuran; Analisis Dan Uji Teknis

M

72

Penelitian Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

M

73

Periklanan Dan Penelitian Pasar

M

74

Aktivitas profesional, ilmiah dan teknis lainnya

M

75

Aktivitas Kesehatan Hewan

N

77

Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi

N

78

Aktivitas Ketenagakerjaan

N

79

Aktivitas Agen Perjalanan, Penyelenggara Tur Dan Jasa Reservasi Lainnya

N

80

Aktivitas Keamanan dan Penyelidikan

N

81

Aktivitas Penyedia Jasa Untuk Gedung Dan Pertamanan

N

82

Aktivitas Administrasi Kantor, Aktivitas Penunjang Kantor Dan Aktivitas

Penunjang Usaha Lainnya

P

85

Pendidikan

Q

86

Aktivitas Kesehatan Manusia

R

90

Aktivitas Hiburan, Kesenian Dan Kreativitas

R

91

Perpustakaan, Arsip, Museum Dan Kegiatan Kebudayaan Lainnya

R

93

Aktivitas Olahraga Dan Rekreasi Lainnya

S

94

Aktivitas Keanggotaan Organisasi

S

95

Reparasi Komputer Dan Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan

Rumah Tangga

S

96

Aktivitas Jasa perorangan lainnya

4.2. Pendatataan usaha/perusahaan Menengah dan Besar (UMB) a. Kegiatan Pendataan UMB

Pada tahun 2017 pendataan usaha/perusahaan menengah dan besar (UMB) khusus kategori G dilakukan secara sampel sedangkan UMB non kategori G dilakukan secara sensus.

b. Kelompok Pencacahan UMB

Jumlah UMB yang dilakukan secara sensus sebesar

370 ribu usaha/perusahaan yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok kuesioner, yaitu kuesioner UMB Produksi, Kuesioner UMB Non Jasa Keuangan, dan Kuesioner UMB Jasa Keuangan. Pengelompokan tersebut bertujuan untuk mempermudah proses pendataan.

Petugas pengumpul data yang mencacah UMB adalah diutamakan staf BPS Propinsi/Kabupaten/Kota/KSK, bila tidak memungkinkan bisa menggunakan mitra statistik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kombinasi antara wawancara

dan self enumeration, artinya petugas pengumpul data melakukan wawancara untuk

(36)

wawancara, sedangkan untuk rincian-rincian pertanyaan lain yang pengisiannya memerlukan waktu yang lama, diserahkan kepada responden. Sebelum menyerahkan kuesioner, petugas harus menjelaskan tata cara pengisian, dan konsep definisi yang digunakan kepada contact person dan berikan lembar petunjuk pengisian Daftar SE2016-UMB bila diperlukan.

Khusus untuk perusahaan dengan KBLI 70100 Aktivitas Kantor Pusat wawancara atau pengiriman kuesioner UMB Jasa Non Keuangan akan dilakukan oleh subject matter

BPS, BPS Provinsi dan BPS kabupaten/kota. Untuk selanjutnya Kantor Pusat akan memberitahukan/memerintahkan cabang-cabangnya untuk mengisi kuesioner UMB. Selanjutnya BPS Kabupaten/Kota bertugas untuk memonitor apakah penyelesaian pengisian dokumen sudah selesai atau belum.

Unit pencacahan usaha/perusahaan UMB adalah establishment dan dibedakan dalam 3 (tiga) daftar perusahaan dengan pencacahan sebagai beriku:

1) Kuesioner UMB Produksi (SE2016-UMB.PRODUKSI)

Usaha/perusahaan UMB yang termasuk dalam kelompok pencacahan UMB Produksi adalah usaha/perusahaan yang termasuk sektor produksi. Kelompok ini meliputi Perusahaan UMB Kategori (B) Pertambangan dan Penggalian; (C) Industri Pengolahan; (D) Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin; (E) Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah dan Daur Ulang Sampah, dan Kegiatan Remediasi, dan (F) Konstruksi.

2) Kelompok Kuesioner UMB Jasa Keuangan (SE2016-UMB.KEUANGAN) Kelompok kuesioner UMB Jasa Keuangan adalah perusahaan UMB berkategori (K) Aktivitas Keuangan dan Asuransi.

3) Kuesioner UMB Jasa Non Keuangan (SE2016-UMB.NONKEUANGAN)

Usaha/perusahaan yang termasuk kelompok kuesioner UMB Jasa Non Keuangan adalah usaha/perusahaan menengah dan besar yang berkategori (G) Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor; (H) Pengangkutan dan Pergudangan; (I) Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum; (J) Informasi dan Komunikasi; (L) Real Estat; (M) Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis; (N) Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya; (P) Pendidikan; (Q) Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial; (R) Kesenian, Hiburan dan Rekreasi; (S) Aktivitas Jasa Lainnya dan (U) Aktivitas badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya.

(37)

c. Daftar SE2016-UMB.DSL

Daftar SE2016-UMB.DSL adalah daftar usaha/perusahaan berskala menengah dan besar non kategori G dan beberapa KBLI kategori G yang akan dicacah secara lengkap pada pelaksanaan kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016. Untuk kategori ”G” Perdagangan Besar dan Eceran; Perawatan dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, yang akan dicacah secara lengkap hanya usaha/perusahaan menengah dan besar dengan kode KBLI diawali dengan kode 45, 46, dan KBLI 47111, 47191, 47301. Keterangan rincian dan kolom pada Daftar SE2016-UMB.DSL adalah sebagai berikut: 1. Rincian Provinsi, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama Provinsi. 2. Rincian Kabupaten/Kota, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama

kabupaten/kota.

3. Rincian Kecamatan, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama kecamatan.

4. Kolom (1) : No. Urut, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut usaha/perusahaan menengah dan besar yang menjadi unit pencacahan yang berada dalam suatu kecamatan.

5. Kolom (2) : Kode Desa/Kelurahan, yang tercantum pada kolom ini adalah kode dan nama desa/kelurahan.

6. Kolom (3) : NBS/SBS, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor Blok Sensus/subblok sensus SE2016 dimana usaha/perusahaan UMB berada

7. Kolom (4) : NUP (Nomor Urut perusahaan), yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut perusahaan UMB dalam suatu dalam suatu BS/SBS. 8. Kolom (5) : Nama Usaha/Perusahaan, yang tercantum pada kolom ini adalah

nama usaha/perusahaan yang terpilih sebagai sampel.

9. Kolom (6) : Alamat, yang tercantum pada kolom ini adalah alamat dari usaha/perusahaan yang tercantum pada kolom (5).

10. Kolom (7) : Nama Penanggung Jawab, yang tercantum pada kolom ini adalah nama penanggung jawab untuk usaha/perusahaan pada kolom (5). 11. Kolom (8) : Kegiatan Utama/Kategori/KBLI , yang tercantum pada kolom ini

adalah kegiatan utama usaha/perusahaan yang terpilih sebagai sampel beserta kategori dan Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015.

12. Kolom (9) : Jenis Kuesioner, yang tercantum pada kolom ini adalah kode jenis kuesioner yang digunakan untuk melakukan pencacahan.

- Bila kode 1, maka kuesioner yang digunakan untuk melakukan

pencacahan adalah SE2016-UMB.PRODUKSI.

- Bila kode 2, maka kuesioner yang digunakan untuk melakukan

pencacahan adalah SE2016-UMB.KEUANGAN.

- Bila kode 3, maka kuesioner yang digunakan untuk melakukan

(38)

-13. Kolom (10) : Hasil pencacahan, kolom ini berisi kode kondisi hasil pencacahan usaha/perusahaan, yaitu:

1 = Ditemukan

bila usaha/perusahaan pada saat pencacahan dapat ditemukan dan sesuai baik nama dan alamat-nya.

2 = Pindah dan dapat ditelusuri (dalam kabupaten/kota yang sama)

bila ternyata usaha/perusahaan sudah pindah (dalam kabupaten/kota yang sama) tetapi masih bisa ditelusuri :

1. Jika lokasi baru berada pada wilayah kerja PCS maka perbaiki alamat yang tercantum pada kolom (2), kolom (3) dan kolom (6) serta lakukan pencacahan terhadap perusahaan tersebut.

2. Jika lokasi baru berada diluar wilayah kerja PCS maka :

a) PCS menyampaikan informasi tersebut ke PMS dengan memberikan kode 2* di Kolom (10) Daftar SE2016-UMB.DSL untuk baris usaha/perusahaan tersebut dan memperbaiki alamat yang tercantum pada kolom (2), kolom (3), dan kolom (6). PCS menyalin seluruh isian usaha/perusahaan tersebut s.d. kolom (9) dengan menggunakan alamat yang baru dalam form pemberitahuan pindah alamat.

b) PMS menyampaikan informasi tersebut (form pemberitahuan pindah alamat) ke BPS Kabupaten/Kota

c) BPS Kabupaten/Kota memberikan informasi tersebut (form pemberitahuan pindah alamat) kepada PCS yang wilayah kerjanya menjadi lokasi baru usaha/perusahaan melalui PMS lokasi baru

d) PCS di lokasi baru menambahkan data usaha/perusahaan tersebut (disalin dari form pemberitahuan pindah alamat) pada baris kosong Daftar SE2016-UMB.DSL yang menjadi tanggung jawabnya

e) PCS di lokasi baru melakukan pendataan usaha/perusahaan tersebut 3 = Pindah dan tidak dapat ditelusuri

bila dari hasil kunjungan ternyata usaha/perusahaan tersebut telah pindah alamat dan tidak dapat ditelusuri.

4 = Tidak ditemukan

bila dari hasil kunjungan ternyata tidak dapat menemukan usaha/ perusahaan tersebut, orang disekitar alamat usaha/perusahaan tersebut tidak mengetahui keberadaan perusahaan tersebut.

5 = Ganda/double

bila ternyata usaha/perusahaan tercatat lebih dari satu kali. Ciri dari usaha/perusahaan ganda/double bila nama perusahaan, alamat, penanggung jawab, dan KBLI sama untuk beberapa perusahaan/usaha.

(39)

artinya perusahaan telah menghentikan kegiatan produksi maupun administrasi.

14. Kolom (11) : Jaringan usaha/perusahaan, kolom ini berisi kode jaringan usaha/perusahaan yaitu :

1 = Bukan unit penunjang/pembantu

2 = Unit penunjang/pembantu (jika berisi kode ini lanjutkan ke kolom (13))

15. Kolom (12) : Kategori Desember 2016, kolom ini berisi kategori dalam KBLI dari usaha/perusahaan kondisi Desember 2016

16. Kolom (13) : Kesimpulan, yaitu :

1. Dicacah dengan SE2016-UMB.PRODUKSI, jika isian pada kolom (12) berisi kode kategori B, C, D, E dan F

2. Dicacah dengan SE2016-UMB.KEUANGAN, jika isian pada kolom (12) berisi kode kategori K

3. Dicacah dengan SE2016-UMB.NON KEUANGAN, jika isian pada kolom (12) berisi kode kategori G, H, I, J, L, M, N, P, Q, R, S dan U

4. Tidak di cacah, jika isian :

- Pada kolom (10) berkode 3 s.d 6

- Pada kolom (10) berkode 1 s.d 2 dan kolom (11) berkode 2

5. Tidak dicacah karena kolom (10) berkode 2* (form pemberitahuan pindah alamat).

d. Kerangka Sampel SE2016-UMB Kategori G

Kerangka sampel yang digunakan untuk dasar penarikan sampel UMB-G adalah daftar nama dan alamat usaha/perusahaan menengah besar kategori G yang dilengkapi dengan alamat, KBLI, dan tenaga kerja serta omset hasil pencacahan SE2016-L2. Sebelum penarikan sampel, UMB-G pada setiap kabupaten/kota dikelompokan menurut 2 digit KBLI.

PCS melakukan pencacahan dengan kuesioner SE2016-UMB sesuai isian kolom (12) jika Kolom (10) hasil pencacahan berisi kode 1-2 dan kolom (11) jaringan usaha/perusahaan berkode 1

PCS tidak melakukan wawancara lebih lanjut kepada usaha/perusahaan dengan kuesioner SE2016-UMB dan melaporkan kepada PMS jika :

- Kolom (10) isiannya kode 3 s.d. 6

(40)

Gambar

Gambar 1.1  Arus Dokumen Pendataan UMK dan UMB SE2016 …….............  7  Gambar 2.1  Struktur Organisasi Pendataan UMK dan UMB SE2016 …………  11  Gambar 4.1  Diagram Alur Penentuan Unit Pencacahan UMK dan UMB…....
Tabel 1.2. Daftar/Buku Pedoman Pendataan UMK dan UMB SE2016  No  Daftar/Buku Pedoman  Keterangan  Digunakan
Gambar 1.1.  Arus Dokumen Pendataan UMK dan UMB SE2016
Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pendataan UMK dan UMB SE2016  2.2.  Penanggung Jawab Pusat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Karena dengan adanya kesadaran bahwa penggunaan Bahasa Jawa merupakan tradisi yang spesifik menggambarkan kekhasan sifat pengajian pesantren, maka besar kemungkinan

Simpulan dari penelitian ini adalah aplikasi ini merupakan perangkat ajar yang dapat membantu anak-anak dalam mempelajari Astronomi dan membantu orangtua atau guru

Mengkaji fungsi peran penyelenggaraan ujian negara untuk meningkatkan mutu lulusan dan proses pengelolaan PTS, maka ruang lingkup Administrasi Pendidikan dalam penyelengga raan

SD Negeri 1 Sekarsuli memiliki fasilitas sebagai berikut: Masjid, kamar mandi siswa (di belakang ruang kelas 1), ruang kelas I, ruang kelas II, ruang UKS, Kamar mandi

Dilihat dari derajat skoliosis diperoleh nilai p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan rerata yang bermakna antara rerata sebelum,sesudah dan selisih latihan

1. Keterampilan Kerja adalah pendidikan untuk meningkatkan keterampilan pengetahuan, kemampuan dan sikap warga belajar untuk memenuhi persyaratan pekerjaan tertentu

Bapak Paulus Mudjihartono, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing I dan Dekan fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya yang telah banyak meluangkan waktu

Aplikasi tersebut berkonsep seperti buku cerita bergambar dengan efek animasi pada beberapa halaman ceritanya dengan ilustrasi yang menarik dan penuh dengan warna, serta