• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR JAWA TIMUR PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR JAWA TIMUR PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2020

TENTANG

PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF

PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2020

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF

PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 5 ayat (4), Pasal 19 ayat (3), Pasal 22 ayat (5), Pasal 24 ayat (2), Pasal 30 ayat (2), Pasal 53 ayat (2) dan Pasal 55 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa

(2)

Timur sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950), sebagaimana telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6057) ; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017

tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Operasional;

5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 Nomor 4 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 74)

(3)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 Nomor 1 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 100);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Provinsi adalah Provinsi Jawa Timur.

2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi.

3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.

(4)

5. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Pimpinan DPRD adalah pejabat daerah yang memegang jabatan Ketua dan Wakil Ketua DPRD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

6. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Anggota DPRD adalah pejabat daerah yang memegang jabatan anggota DPRD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretariat DPRD adalah Sekretariat DPRD.

8. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretaris DPRD adalah Sekretaris DPRD.

9. Tunjangan reses adalah tunjangan yang berikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD setiap melakukan kegiatan reses.

10. Tunjangan kesejahteraan adalah tunjangan yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD berupa jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, pakaian dinas dan atribut, rumah negara dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan bagi pimpinan DPRD, belanja rumah tangga bagi Pimpinan DPRD, dan tunjangan transportasi bagi Anggota DPRD. 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur. 12. Hari adalah hari kalender.

BAB II

KELOMPOK KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

Pasal 2

(1) Penentuan kemampuan keuangan daerah dihitung berdasarkan besaran pendapatan umum daerah dikurangi dengan belanja pegawai aparatur sipil negara.

(5)

(2) Pendapatan umum daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas pendapatan asli daerah, dana bagi hasil, dan dana alokasi umum.

(3) Belanja pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas belanja gaji dan tunjangan serta tambahan penghasilan pegawai aparatur sipil negara.

Pasal 3

(1) Data yang digunakan sebagai dasar penghitungan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan data realisasi APBD selama 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya dari tahun anggaran yang direncanakan.

(2) Penghitungan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim anggaran Pemerintah Provinsi pada saat pembahasan APBD bersama DPRD.

(3) Hasil penghitungan kemampuan keuangan daerah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur setiap akhir tahun anggaran.

Pasal 4

Berdasarkan penghitungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, apabila terdapat selisih nilai:

a. diatas Rp4.500.000.000.000,00 (empat trilyun lima ratus milyar rupiah) dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah tinggi;

b. Rp1.400.000.000.000,00 (satu trilyun empat ratus milyar rupiah) sampai dengan Rp4.500.000.000.000,00 (empat trilyun lima ratus milyar rupiah) dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah sedang; dan

c. di bawah Rp1.400.000.000.000,00 (satu trilyun empat ratus milyar rupiah) dikelompokkan pada kemampuan keuangan daerah rendah.

(6)

BAB III

PEMERIKSAAN KESEHATAN

Pasal 5

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD disediakan pemeriksaaan kesehatan untuk mengetahui status kesehatan di luar cakupan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.

(2) Pemeriksaan kesehatan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sekali dalam 1 (satu) tahun dan dilakukan di dalam negeri serta tidak termasuk suami/istri dan anak.

(3) Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui kerjasama dengan rumah sakit Pemerintah Provinsi.

(4) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD.

BAB IV

PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT

Pasal 6

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan tunjangan kesejahteraan berupa pakaian dinas beserta atribut dan/atau alat kelengkapan lainnya.

(2) Pakaian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Pakaian Sipil Harian(PSH); b. Pakaian Sipil Resmi (PSR); c. Pakaian Sipil Lengkap (PSL);

d. Pakaian Dinas Harian (PDH) lengan panjang; dan e. Pakaian yang bercirikan khas daerah, berupa

Pakaian Khas Jawa Timur (PKJ).

(3) Pakaian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) per pasang, disediakan 2 (dua) pasang dalam 1 (satu) tahun.

(7)

(4) Pakaian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b ditetapkan sebesar Rp2.600.000,00 (dua juta enam ratus ribu) per pasang, disediakan 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun.

(5) Pakaian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan sebesar Rp3.100.000,00 (tiga juta seratus ribu rupiah) per pasang, disediakan 2 (dua) pasang dalam 5 (lima) tahun.

(6) Pakaian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d ditetapkan sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) per pasang, disediakan 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun.

(7) Pakaian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e ditetapkan sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) per pasang, disediakan 1 (satu) pasang dalam 1 (satu) tahun.

(8) Standar harga pakaian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak termasuk biaya ongkos jahit.

(9) Besaran biaya ongkos jahit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai Standar Satuan Harga yang ditetapkan oleh Gubernur.

Pasal 7

(1) Atribut dan/atau kelengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) terdiri atas:

a. lencana DPRD;

b. tutup kepala (peci atau kain kerudung); c. papan nama dada;

d. ikat pinggang; e. sepatu dinas; dan

f. sepatu dan kaos olahraga.

(2) Atribut dan/atau kelengkapan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a disediakan dalam bentuk emas 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun dan kuningan 2 (dua) buah dalam 1 (satu) tahun.

(3) Atribut dan/atau kelengkapan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf f disediakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

(4) Pengadaan atribut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(8)

Pasal 8

Pakaian dinas, atribut dan/atau kelengkapan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 disediakan dengan mempertimbangkan prinsip efisiensi, efektifitas, dan kepatutan.

BAB V

RUMAH NEGARA DAN PERLENGKAPANNYA

Pasal 9

(1) Pimpinan DPRD disediakan rumah negara dan perlengkapannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Anggota DPRD dapat disediakan rumah negara dan perlengkapannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Penyediaan rumah negara dan perlengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut:

a. Sekretariat DPRD menyampaikan surat pemberitahuan atas penyediaan rumah negara;

b. rumah negara yang disediakan disampaikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dengan dilampiri

checklistperlengkapan; dan

c. Sekretariat DPRD melakukan pemeriksaan atas rumah negara dan perlengkapannya untuk selanjutnya dibuatkan berita acara penyerahan rumah negara dan perlengkapannya.

Pasal 10

(1) Dalam hal Pimpinan dan Anggota DPRD berhenti atau berakhir masa baktinya, rumah negara dan perlengkapannya wajib dikembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Provinsi paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal berhenti atau berakhirnya masa bakti.

(2) Pengembalian rumah negara dan perlengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut:

(9)

a. Sekretariat DPRD menyampaikan surat pemberitahuan pengembalian kepada Pimpinan dan Anggota DPRD yang berhenti atau berakhir masa baktinya pada tanggal berhentinya;

b. dalam hal Pimpinan dan Anggota DPRD berhenti atau berakhir masa baktinya sebagaimana dimaksud pada huruf a dikarenakan meninggal dunia, surat pemberitahuan disampaikan kepada ahli waris yang bersangkutan;

c. paling lambat 1 (satu) bulan sejak diterimanya surat pemberitahuan pengembalian, Pimpinan dan Anggota DPRD maupun ahli waris yang bersangkutan harus mengembalikan rumah negara dan perlengkapannya kepada Sekretariat DPRD;

d. Sekretariat DPRD melakukan pemeriksaan atas rumah negara dan perlengkapannya yang dikembalikan untuk selanjutnya dibuatkan berita acara penyerahan rumah negara dan perlengkapannya sesuai checklist pada saat penyediaan rumah negara dan perlengkapannya; dan

e. dalam hal terdapat kekurangan/kehilangan atas perlengkapan rumah negara, Pimpinan dan Anggota DPRD harus melakukan penggantian atas perlengkapan yang kurang/hilang.

Pasal 11

(1) Dalam hal Pemerintah Provinsi belum dapat menyediakan rumah negara dan perlengkapannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2), Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan tunjangan perumahan.

(2) Tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan.

(3) Penilaian dan penetapan besaran tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Tim Penilai Independen paling cepat 2 (dua) tahun sekali dengan ketentuan lokasi rumah di pusat pemerintahan sebagai berikut:

a. Ketua DPRD sesuai standar sewa rumah negara Gubernur;

(10)

b. Wakil Ketua DPRD sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari tunjangan perumahan Ketua DPRD; dan c. Anggota DPRD sebesar 85% (delapan puluh lima

persen) dari tunjangan perumahan Ketua DPRD. (4) Hasil penilaian dan penetapan besaran tunjangan

perumahan dari Tim Penilai Independen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

BAB VI

KENDARAAN DINAS DAN TUNJANGAN TRANSPORTASI

Bagian Kesatu

Kendaraan Dinas Jabatan Pimpinan DPRD

Pasal 12

(1) Pimpinan DPRD disediakan kendaraan dinas jabatan. (2) Dalam hal Pimpinan DPRD berhenti atau berakhir masa

baktinya, kendaraan dinas jabatan wajib dikembalikan dalam keadaan baik kepada Pemerintah Provinsi paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal berhenti atau berakhirnya masa bakti.

(3) Pengembalian kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut:

a. Sekretariat DPRD menyampaikan surat pemberitahuan pengembalian kepada Pimpinan DPRD yang berhenti atau berakhir masa baktinya pada tanggal berhentinya;

b. dalam hal Pimpinan DPRD berhenti atau berakhir masa baktinya sebagaimana dimaksud pada huruf a dikarenakan meninggal dunia, surat pemberitahuan disampaikan kepada ahli waris Pimpinan DPRD; c. paling lambat 1 (satu) bulan sejak diterimanya surat

pemberitahuan pengembalian, Pimpinan DPRD maupun ahli waris Pimpinan DPRD harus mengembalikan kendaraan dinas jabatan kepada Sekretariat DPRD; dan

d. Sekretariat DPRD melakukan pemeriksaan atas kendaraan dinas jabatan yang dikembalikan untuk selanjutnya dibuatkan berita acara penyerahan kendaraan dinas jabatan.

(11)

Bagian Kedua Tunjangan Transportasi

Pasal 13

(1) Dalam hal Pemerintah Provinsi belum dapat menyediakan kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1), kepada Pimpinan DPRD diberikan tunjangan transportasi.

(2) Tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan.

(3) Tunjangan transportasi Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk biaya perawatan dan biaya operasional kendaraan.

(4) Penilaian dan penetapan besaran tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan oleh Tim Penilai Independen dan/atau berdasarkan harga yang tersedia pada E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ketua DPRD setara dengan standar harga sewa kendaraan dinas Gubernur; dan

b. Wakil Ketua DPRD setara dengan standar harga sewa kendaraan dinas Wakil Gubernur.

(5) Hasil penilaian dan penetapan besaran tunjangan transportasi dari Tim Penilai Independen dan/atau harga yang tersedia pada E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

Pasal 14

(1) Anggota DPRD dapat disediakan tunjangan transportasi. (2) Tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), diberikan dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan.

(3) Tunjangan transportasi Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk biaya perawatan dan biaya operasional kendaraan.

(12)

(4) Penilaian dan penetapan besaran tunjangan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan oleh Tim Penilai Independen dan/atau berdasarkan harga yang tersedia pada E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah dengan standar harga sewa kendaraan dinas Sekretaris Daerah Provinsi.

(5) Hasil penilaian dan penetapan besaran tunjangan transportasi dari Tim Penilai Independen dan/atau harga yang tersedia pada E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.

BAB VII

KELOMPOK PAKAR/TIM AHLI ALAT KELENGKAPAN DAN TENAGA AHLI FRAKSI

Bagian Kesatu

Kelompok Pakar atau Tim Ahli Alat Kelengkapan DPRD

Pasal 15

(1) Untuk menunjang pelaksanaan fungsi, tugas dan kewenangan DPRD yang tercermin dalam alat kelengkapan DPRD dan sesuai kebutuhan, Anggota DPRD, pimpinan fraksi, dan/atau pimpinan alat kelengkapan DPRD dapat mengusulkan kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD.

(2) Jumlah anggota kelompok pakar atau tim ahli masing-masing Alat Kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap alat kelengkapan DPRD.

(3) Pengadaan kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan kebutuhan alat kelengkapan DPRD yang mencerminkan fungsi Pembentukan Peraturan Daerah, fungsi Pengawasan dan fungsi Anggaran, dalam melaksanakan tugas dan fungsi DPRD.

(13)

(4) Usulan kelompok pakar atau tim ahli Alat Kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Pimpinan DPRD.

(5) Kelompok pakar atau tim ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris DPRD.

Pasal 16

Kelompok pakar atau tim ahli paling sedikit memenuhi persyaratan:

a. berpendidikan serendah-rendahnya strata satu (S1) dengan pengalaman kerja paling singkat 5 (lima) tahun, strata dua (S2) dengan pengalaman kerja paling singkat 3 (tiga) tahun, atau strata tiga (S3) dengan pengalaman kerja paling singkat 1 (satu) tahun;

b. menguasai bidang yang diperlukan; dan

c. menguasai fungsi, tugas dan wewenang DPRD.

Pasal 17

(1) Pembayaran kompensasi bagi kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD didasarkan pada kehadiran sesuai dengan kebutuhan DPRD atau kegiatan tertentu DPRD.

(2) Pembayaran kompensasi bagi kelompok pakar atau tim ahli alat kelengkapan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada setiap orang anggota kelompok pakar atau tim ahli.

(3) Besaran pembayaran kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan Standar Satuan Harga yang ditetapkan dengan oleh Gubernur.

Pasal 18

(1) Kelompok pakar atau tim ahli dapat melakukan perjalanan dinas dengan dibiayai oleh APBD.

(2) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan undangan dari Pimpinan Dewan atas permintaan alat kelengkapan DPRD.

(3) Besaran perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuai dengan ketentuan pada perjalanan dinas aparatur sipil negara, setiap mengikuti kegiatan alat kelengkapan DPRD.

(14)

Pasal 19

Pemberian kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dan biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 berdasarkan undangan dari Pimpinan DPRD atas permintaan alat kelengkapan DPRD.

Pasal 20

Pertanggungjawaban atas pemberian kompensasi kepada kelompok pakar atau tim ahli sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, meliputi:

a. undangan dari Pimpinan DPRD;

b. daftar hadir kelompok pakar atau tim ahli;

c. surat keputusan penetapan kelompok pakar atau tim ahli; dan

d. laporan yang berisi materi pembahasan kegiatan alat kelengkapan DPRD.

Bagian Kedua Tenaga Ahli Fraksi

Pasal 21

(1) Untuk mendukung tugas fraksi, disediakan 1 (satu) tenaga ahli fraksi.

(2) Tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diusulkan pimpinan fraksi.

(3) Tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Sekretaris DPRD.

(4) Besaran kompensasi tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan Standar Satuan Harga yang ditetapkan dengan oleh Gubernur.

Pasal 22

Tenaga ahli fraksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) paling sedikit memenuhi persyaratan:

a. berpendidikan serendah-rendahnya strata satu (S1) dengan pengalaman kerja paling singkat 5 (lima) tahun, strata dua (S2) dengan pengalaman kerja paling singkat 3 (tiga) tahun, atau strata tiga (S3) dengan pengalaman kerja paling singkat 1 (satu) tahun;

(15)

b. menguasai bidang pemerintahan; dan

c. menguasai fungsi, tugas dan wewenang DPRD.

BAB VIII

BELANJA PENUNJANG KEGIATAN DPRD

Bagian Kesatu Perjalanan Dinas

Pasal 23

(1) Perjalanan dinas Pimpinan dan Anggota DPRD dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip selektif, efisien, ketersediaan anggaran dan akuntabel.

(2) Perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 24

(1) Biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut:

a. uang harian;

b. uang representasi perjalanan dinas; c. biaya penginapan; dan

d. biaya transportasi dan/atau sewa kendaraan.

(2) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri atas uang makan, uang transport lokal dan uang saku.

(3) Uang harian dan uang representasi perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b diberikan secara lumsum.

(4) Biaya penginapan dan biaya transportasi dan/atau sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d diberikan dalam bentuk at cost.

Pasal 25

Besaran uang harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf a sesuai dengan Standar Satuan Harga yang ditetapkan dengan oleh Gubernur.

(16)

Pasal 26

Uang representasi perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf b diberikan per hari pada saat melaksanakan perjalanan dinas dengan besaran sebagai berikut:

a. Ketua DPRD sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah);

b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah); dan

c. Anggota DPRD sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).

Pasal 27

(1) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf c, merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap di hotel atau tempat menginap lainnya.

(2) Besaran biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak sebesar standar biaya penginapan di tempat tujuan.

(3) Dalam hal Pimpinan dan/atau Anggota DPRD tidak menginap di hotel atau tempat menginap lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pimpinan dan Anggota DPRD dapat diberikan biaya penginapan secara lumsum sebesar:

a. 30 % (tiga puluh persen) dari standar biaya penginapan di tempat tujuan dengan melampirkan surat pernyataan; atau

b. 20 % (dua puluh persen) dari standar biaya penginapan di Jakarta apabila menginap di Badan Penghubung Daerah Provinsi di Jakarta dengan melampirkan surat pernyataan.

(4) Dalam hal Pimpinan dan/atau Anggota DPRD dalam melakukan perjalanan dinas lebih dari 1 (satu) orang dan menggunakan 1 (satu) kamar hotel/tempat penginapan, biaya penginapan dapat ditanggung bersama dengan memperhatikan standar biaya penginapan.

(17)

(5) Standar biaya penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai dengan ayat (4) serta surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 28

(1) Perjalanan dinas yang dilaksanakan secara bersama-sama atau rombongan dapat menyewa kendaraan dari bandara/stasiun/terminal/ ke tempat tujuan maupun penginapan dan sebaliknya.

(2) Lama sewa kendaraan sesuai dengan lamanya hari perjalanan dinas.

(3) Ketentuan besaran sewa kendaraan sebagai pengganti biaya transportasi, belum termasuk pajak dengan ketentuan sebagai berikut:

a. rombongan paling sedikit 25 (dua puluh lima) orang berupa bus besar roda enam per unit/per hari sebesar Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah);

b. rombongan paling sedikit 15 (lima belas) orang berupa bus sedang roda enam per unit/per hari sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah);

c. rombongan paling sedikit 8 (delapan) orang berupa bus mini roda empat per unit/per hari sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah); dan

d. rombongan paling sedikit 3 (tiga) orang berupa kendaraan roda empat per unit/per hari sebesar Rp1.250.000,00 (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Pasal 29

(1) Perjalanan dinas yang menggunakan mobil pribadi atau mobil dinas, dapat diberikan biaya bahan bakar minyak (BBM), sebagai pengganti biaya transportasi dengan ketentuan 1 (satu) liter per 8 (delapan) kilometer sesuai BBM masing-masing kendaraan.

(2) Untuk pengganti biaya BBM dihitung sesuai jarak tempuh dari kota asal ke tempat tujuan atau sebaliknya (PP) sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

(18)

Pasal 30

(1) Untuk penggunaan perjalanan dinas yang memerlukan biaya tol dapat di pertanggungjawabkan di luar biaya BBM.

(2) Biaya BBM dan biaya tol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan pada ayat (1) diberikan secara at cost.

Pasal 31

(1) Perjalanan dinas yang dilakukan di wilayah Daerah Pemilihan I (satu) dan Daerah Pemilihan II (dua) diberikan uang transportasi dalam bentuk lumsum.

(2) Besaran uang transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ketua DPRD sebesar Rp2.350.000,00 (dua juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah);

b. Wakil Ketua DPRD sebesar Rp2.100.000,00 (dua juta seratus ribu rupiah); dan

c. Anggota DPRD sebesar Rp1.850.000,00 (satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah).

(3) Selain uang transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), juga diberikan uang representasi perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26.

Pasal 32

(1) Perjalanan dinas dalam daerah/dalam Provinsi maupun luar daerah/luar Provinsi yang menggunakan pesawat/kapal/kereta api diberikan biaya tiket PP secara

at cost.

(2) Pimpinan dan Anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas menggunakan angkutan udara/pesawat diberikan tarif sebagai berikut:

a. Pimpinan DPRD kelas Bisnis diberikan at cost; dan b. Anggota DPRD kelas Ekonomi diberikan at cost.

(3) Perjalanan dinas dalam daerah/dalam Provinsi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Zona I meliputi wilayah Banyuwangi, Magetan, Pacitan, dan Sumenep dapat dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari; dan

b. Zona II yaitu di luar wilayah zona I, dapat dilaksanakan paling lama 2 (dua) hari.

(19)

(4) Perjalanan dinas luar daerah/luar Provinsi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Zona I meliputi wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan paling lama 3 (tiga) hari; dan

b. Zona II yaitu di luar zona I, dapat dilaksanakan paling lama 4 (empat) hari.

(5) Pelaksanaan perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dilampiri dengan jadwal/undangan yang sah.

(6) Dalam keadaan force majeur/cuaca tidak memungkinkan beroperasinya angkutan udara/laut/kereta api, pelaksanaan perjalanan dinas dapat melebihi ketentuan ayat (3) dan ayat (4).

Pasal 33

(1) Perjalanan dinas ke Luar Negeri bagi Pimpinan dan Anggota DPRD mengacu pada ketentuan perundang-undangan.

(2) Standar biaya perjalanan dinas ke Luar Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sesuai Peraturan Menteri Keuangan.

(3) Perjalanan dinas ke Luar Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam rangka:

a. kerja sama Pemerintah Provinsi dengan Pihak Luar Negeri;

b. pendidikan dan pelatihan; c. studi banding;

d. seminar/lokakarya/konferensi;

e. kunjungan persahabatan/kebudayaan; f. promosi potensi Provinsi;

g. pertemuan internasional;

h. penandatangan perjanjian internasional; dan/atau i. undangan kehormatan.

(4) Perjalanan dinas ke Luar Negeri dapat dilakukan apabila pelaksanaan tugasnya di dalam negeri/daerah tidak ada yang mendesak, seperti:

a. terjadi bencana alam/non alam; b. terjadi bencana sosial;

c. Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

(20)

d. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden; dan/atau e. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah.

(5) Perjalanan dinas ke Luar Negeri dengan lama penerbangan melebihi 8 (delapan) jam tidak termasuk waktu transit, dapat menggunakan kelas Bisnis PP.

Pasal 34

(1) Perjalanan dinas ke Luar Negeri yang dilaksanakan secara rombongan paling banyak 5 (lima) orang termasuk pimpinan rombongan.

(2) Perjalanan dinas ke Luar Negeri dapat dilakukan lebih dari 5 (lima) orang dalam hal:

a. pendidikan dan pelatihan;

b. perundingan dalam rangka kerja sama dengan pihak luar negeri: dan/atau

c. delegasi kesenian dalam rangka promosi potensi Provinsi.

(3) Jangka waktu pelaksanaan perjalanan dinas ke Luar Negeri paling lama 7 (tujuh) hari, kecuali untuk keperluan yang sifatnya khusus.

(4) Pendanaan perjalanan dinas ke Luar Negeri bersumber dari:

a. APBD; dan/atau

b. sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 35

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas ke Luar Negeri harus memiliki dokumen administrasi meliputi:

a. surat persetujuan perjalanan dinas luar negeri; b. paspor dinas (service passport);

c. exit permit; dan d. visa.

(2) Selain dokumen administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga dilengkapi dengan:

a. naskah kerjasama berupa Letter of Intent (LOI), jika perjalanan dinas dalam rangka kerjasama;

b. naskah Memorandum Of Understanding (MoU), jika pejalanan dinas dalam rangka penandatanganan perjanjian internasional;

(21)

c. piagam, jika perjalanan dinas dalam rangka pendidikan dan pelatihan; dan

d. surat konfirmasi Perwakilan Republik Indonesia di Negara tujuan, jika perjalanan dinas dalam rangka promosi potensi Provinsi, undangan kehormatan, dan kunjungan persahabatan atau kebudayaan.

Pasal 36

(1) Tata cara administrasi perizinan perjalanan dinas ke Luar Negeri sebagai berikut:

a. Pimpinan DPRD mengajukan izin perjalanan dinas ke Luar Negeri bagi Pimpinan dan Anggota DPRD beserta pejabat/staf pendamping kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur; dan

b. Gubernur meneruskan permohonan izin perjalanan dinas ke Luar Negeri sebagaimana dimaksud pada huruf a kepada Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

(2) Permohonan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan:

a. proposal yang memuat: 1) kota/negara tujuan; 2) waktu pelaksanaan;

3) tujuan dan manfaat kegiatan; 4) daftar nama peserta;

5) agenda/jadwal;

6) sumber pendanaan; dan 7) penutup.

b. foto copy Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; dan c. surat konfirmasi kesiapan diterima dari kedutaan

negara tujuan.

Bagian Kedua

Surat Perintah Tugas, Surat Perintah Perjalanan Dinas, dan Pelaporan

Pasal 37

Pimpinan dan Anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas harus berdasarkan Surat Perintah Tugas (SPT) yang ditandatangani oleh Ketua DPRD atau Wakil Ketua DPRD apabila Ketua DPRD berhalangan.

(22)

Pasal 38

Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) terdiri dari Lembar I dan Lembar II masing-masing dibuat dalam rangkap 4 (empat), dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Lembar I, ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) masing-masing kegiatan;

b. Lembar II, sudut kanan atas ditandatangani oleh Kepala Bagian Umum Sekretraiat DPRD; dan

c. Lembar II tempat tujuan, ditandatangani oleh penanggungjawab tempat yang dikunjungi.

Pasal 39

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas, wajib membuat laporan tertulis hasil perjalanan dinas selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pelaksanaan.

(2) Pimpinan dan Anggota DPRD yang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, wajib membuat laporan tertulis paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah pelaksanaan.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri.

(4) Pimpinan dan Anggota DPRD dapat melaksanakan perjalanan dinas ke luar negeri berikutnya setelah menyelesaikan seluruh laporan.

Bagian Ketiga

Kegiatan Reses Pimpinan dan Anggota DPRD

Pasal 40

(1) Dalam melaksanakan kegiatan reses, Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan tunjangan reses dan biaya perjalanan dinas.

(2) Sekretariat DPRD memfasilitasi pelaksanaan kegiatan reses berupa pendampingan dari staf Sekretariat DPRD, sarana prasarana dan pendamping lokal yang berasal dari unsur masyarakat.

(3) Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Sekretaris DPRD.

(4) Biaya kegiatan reses untuk sarana prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan kepada pihak penyedia barang/jasa.

(23)

Pasal 41

Biaya sarana prasarana pelaksanaan kegiatan reses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) meliputi:

a. sewa tempat beserta perlengkapnnya;

b. konsumsi berupa makan, snack dan minum; dan/atau c. sewa kendaraan PP untuk undangan peserta kegiatan

reses.

Pasal 42

Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis fasilitasi pelaksanaan kegiatan reses Pimpinan dan Anggota DPRD diatur dalam Keputusan Sekretaris DPRD.

BAB IX

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 43

(1) Pimpinan dan Anggota DPRD yang diberhentikan sementara hanya diberikan penghasilan berupa:

a. uang representasi; b. tunjangan keluarga; c. tunjangan beras; d. uang paket; dan e. tunjangan kesehatan.

(2) Pemberian penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai adanya putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht).

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 44

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 54 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Timur dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

(24)

Pasal 45

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 11 Mei 2020

GUBERNUR JAWA TIMUR

ttd

(25)

Diundangkan di Surabaya Pada tanggal 11 Mei 2020

a.n. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Kepala Biro Hukum

ttd

Dr. LILIK PUDJIASTUTI, S.H., M.H. Pembina

NIP 19690129 199303 2 001

BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2020 NOMOR 24 SERI E.

(26)

NOMOR 24 TAHUN 2020 TENTANG

PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG HAK KEUANGAN DAN ADMINISTRATIF PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

A. SATUAN BIAYA PENGINAPAN PERJALANAN DINAS LUAR DAERAH/LUAR PROVINSI (dalam rupiah) NO PROVINSI SATUAN BIAYA PENGINAPAN PIMPINAN DPRD ANGGOTA DPRD 1 2 3 4 5 1 ACEH OH 4.000.000 3.526.000 2 SUMATERA UTARA OH 4.000.000 1.518.000 3 RIAU OH 3.500.000 3.119.000 4 KEP. RIAU OH 2.300.000 1.854.000 5 JAMBI OH 3.750.000 3.337.000 6 SUMATERA BARAT OH 4.500.000 3.332.000 7 SUMATERA SELATAN OH 5.000.000 3.083.000 8 LAMPUNG OH 3.300.000 2.067.000 9 BENGKULU OH 1.750.000 1.628.000 10 BANGKA BELITUNG OH 3.400.000 2.838.000 11 BANTEN OH 4.250.000 2.373.000 12 JAWA BARAT OH 4.460.000 2.755.000 13 D.K.I JAKARTA OH 4.500.000 1.490.000

(27)

NO PROVINSI SATUAN BIAYA PENGINAPAN PIMPINAN DPRD ANGGOTA DPRD 1 2 3 4 5 14 JAWA TENGAH OH 3.180.000 1.480.000 15 D.I. JOGJAKARTA OH 3.400.000 2.695.000 16 JAWA TIMUR OH 2.070.000 1.605.000 17 BALI OH 2.510.000 1.946.000

18 NUSA TENGGARA BARAT OH 3.000.000 2.648.000

19 NUSA TENGGARA TIMUR OH 2.200.000 1.493.000

20 KALIMANTAN BARAT OH 2.250.000 1.538.000 21 KALIMANTAN TENGAH OH 4.000.000 3.391.000 22 KALIMANTAN SELATAN OH 4.200.000 3.316.000 23 KALIMANTAN TIMUR OH 3.100.000 2.188.000 24 KALIMANTAN UTARA OH 3.100.000 2.188.000 25 SULAWESI UTARA OH 3.700.000 2.290.000 26 GORONTALO OH 3.100.000 2.549.000 27 SULAWESI BARAT OH 3.050.000 2.581.000 28 SULAWESI SELATAN OH 2.250.000 1.550.000 29 SULAWESI TENGAH OH 2.200.000 2.027.000 30 SULAWESI TENGGARA OH 2.200.000 2.059.000 31 MALUKU OH 3.300.000 3.240.000 32 MALUKU UTARA OH 3.220.000 3.175.000 33 PAPUA OH 3.650.000 3.318.000 34 PAPUA BARAT OH 3.500.000 3.212.000

(28)

B. SATUAN BIAYA PENGINAPAN PERJALANAN DINAS DALAM DAERAH/DALAM PROVINSI

(dalam rupiah)

NO KABUPATEN/KOTA SATUAN BIAYA PENGINAPAN

PIMPINAN DPRD ANGGOTA DPRD 1 2 3 5 6 1 KOTA MADIUN OH 1.200.000 900.000 2 KAB. MADIUN OH 575.000 550.000 3 KAB. PONOROGO OH 575.000 550.000 4 KAB. MAGETAN OH 700.000 650.000 5 KAB. PACITAN OH 600.000 550.000 6 KAB. NGAWI OH 600.000 550.000 7 KOTA KEDIRI OH 1.000.000 800.000 8 KAB. KEDIRI OH 900.000 750.000 9 KOTA BLITAR OH 800.000 700.000 10 KAB. BLITAR OH 750.000 650.000 11 KAB. TRENGGALEK OH 550.000 500.000 12 KAB. TULUNGAGUNG OH 550.000 500.000 13 KAB. NGANJUK OH 550.000 500.000 14 KOTA MALANG OH 1.100.000 1.000.000 15 KAB. MALANG OH 800.000 700.000 16 KOTA BATU OH 1.000.000 800.000 17 KOTA PASURUAN OH 1.000.000 800.000 18 KAB. PASURUAN OH 1.200.000 1.000.000 19 KOTA PROBOLINGGO OH 1.100.000 850.000 20 KAB. PROBOLINGGO OH 850.000 750.000 21 KAB. LUMAJANG OH 850.000 750.000 22 KAB. BOJONEGORO OH 800.000 750.000 23 KAB. TUBAN OH 850.000 750.000 24 KAB. LAMONGAN OH 1.100.000 800.000 25 KOTA SURABAYA OH - 1.100.000 26 KOTA MOJOKERTO OH 600.000 550.000 27 KAB. MOJOKERTO OH 1.100.000 900.000 28 KAB. GRESIK OH 750.000 700.000 29 KAB. JOMBANG OH 700.000 675.000 30 KAB. SIDOARJO OH 750.000 700.000 31 KAB. PAMEKASAN OH 900.000 750.000 32 KAB. BANGKALAN OH 450.000 400.000 33 KAB. SAMPANG OH 550.000 500.000 34 KAB. SUMENEP OH 450.000 400.000 35 KAB. JEMBER OH 1.000.000 800.000 36 KAB. SITUBONDO OH 650.000 600.000

(29)

NO KABUPATEN/KOTA SATUAN BIAYA PENGINAPAN

PIMPINAN DPRD ANGGOTA DPRD

1 2 3 5 6

37 KAB. BONDOWOSO OH 800.000 750.000

(30)

C. SURAT PERNYATAAN TIDAK MENGINAP DI HOTEL ATAU TEMPAT MENGINAP LAINNYA

SURAT PERNYATAAN

Berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal … Nomor … dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami tidak menginap di hotel atau tempat penginapan lainnya.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya,

Pelaksana Perjalanan Dinas

(31)

D. SURAT PERNYATAAN MENGINAP DI BADAN PENGHUBUNG DAERAH PROVINSI

SURAT PERNYATAAN

Berdasarkan Surat Perintah Tugas tanggal … Nomor … dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami menginap di Badan Penghubung Daerah Provinsi di Jakarta.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya,

Pelaksana Perjalanan Dinas

(32)

E. TABEL PENGGANTI BBM DARI KOTA ASAL KE KOTA TUJUAN PP X S u rab ay a Gre si k S id o arjo M o jo k e rt o Jo m b an g Bo jo n e g o ro L am o n g an T u b an M ad iu n N g aw i M ag e tan P o n o ro g o P ac it an K e d iri N g an ju k T u lu n g ag u n g Bl it ar T re n g g al e k M al an g P asu ru an P ro b o li n g g o L u m ajan g Bo n d o w o so S it u b o n d o Je m b e r Ban y u w an g i Ban g k al an S am p an g P am e k asan S u m e n e p Bat u Surabaya 0 18 23 49 79 108 45 103 169 181 193 198 278 123 119 154 167 196 89 60 99 146 191 194 197 288 28 90 123 175 105 Gresik 18 0 41 67 97 90 27 95 187 199 211 216 294 141 137 172 185 204 107 78 117 163 209 212 216 306 46 108 141 193 119 Sidoarjo 23 41 0 72 102 131 68 126 192 264 216 221 298 145 142 177 144 298 66 37 76 122 168 171 174 285 51 113 146 198 81 Mojokerto 49 67 72 0 30 115 57 110 128 132 144 149 227 74 70 105 118 137 89 61 100 146 192 195 198 289 77 139 172 224 61 Jombang 79 97 102 30 0 85 80 82 90 102 114 119 197 44 40 75 88 107 119 91 130 176 222 225 228 319 107 169 202 254 78 Bojonegoro 108 90 131 115 85 0 63 65 110 78 113 139 217 129 125 160 173 192 197 168 207 253 299 302 305 396 136 198 231 283 165 Lamongan 45 27 68 57 80 63 0 58 177 189 281 206 284 131 127 162 175 194 134 105 144 190 236 239 243 333 73 135 168 220 145 Tuban 103 95 126 110 82 65 58 0 172 184 190 201 279 126 122 157 170 189 192 163 202 248 294 297 300 391 131 193 226 278 201 Madiun 169 187 192 128 90 110 177 172 0 32 24 29 107 78 50 109 122 82 178 181 220 266 312 345 338 407 197 259 292 344 152 Ngawi 181 199 264 132 102 78 189 184 32 0 34 61 139 90 62 121 134 114 190 193 232 278 324 327 330 421 249 271 304 356 182 Magetan 193 211 216 144 114 113 281 190 24 34 0 53 131 102 74 133 146 166 202 205 244 290 336 339 342 433 221 283 321 368 235 Ponorogo 198 216 221 149 119 139 206 201 29 61 53 0 18 115 79 84 117 52 195 210 249 211 431 344 347 438 226 283 321 373 214 Pacitan 278 294 298 227 197 217 284 279 107 139 131 18 0 180 157 149 182 117 290 313 352 276 390 421 358 462 304 366 399 451 259 Kediri 123 141 146 74 44 129 131 126 78 90 102 115 180 0 82 31 44 63 100 156 194 217 386 289 299 383 151 213 246 296 67 Nganjuk 119 137 142 70 40 125 127 122 50 62 74 79 157 82 0 59 72 96 128 131 170 216 362 285 268 389 147 209 242 294 104 Tulungagung 154 172 177 105 75 160 162 157 109 121 133 84 149 31 59 0 33 32 111 166 205 205 297 300 303 394 182 244 277 329 104 Blitar 167 185 144 118 88 173 175 170 122 134 146 117 182 44 72 33 0 64 78 133 172 172 264 267 278 361 195 257 290 361 75 Trenggalek 196 204 298 137 107 192 194 189 82 114 166 52 117 63 96 32 64 0 142 197 236 236 328 331 334 426 214 278 359 361 144 Malang 89 107 66 89 119 197 134 192 178 190 202 195 290 100 128 111 78 142 0 55 94 117 194 189 192 259 117 179 212 264 17 Pasuruan 60 78 37 61 91 168 105 163 181 193 205 210 313 156 131 166 133 197 55 0 39 85 131 134 137 228 86 150 183 274 61 Probolinggo 99 117 76 100 130 207 144 202 220 232 244 249 352 194 170 205 172 236 94 39 0 46 92 95 96 189 127 189 222 320 99 Lumajang 146 163 122 146 176 253 190 248 266 278 290 211 276 217 216 205 172 236 117 85 46 0 105 140 72 177 173 235 286 396 142 Bondowoso 191 209 168 192 222 299 236 294 312 324 336 431 390 386 362 297 264 328 194 131 92 105 0 35 32 136 219 281 314 396 189 Situbondo 194 212 171 195 225 302 239 297 345 327 339 344 421 289 285 300 267 331 189 134 95 140 35 0 67 94 222 294 317 463 194 Jember 197 216 174 198 228 305 243 300 338 330 342 347 358 299 268 303 278 334 192 137 96 72 32 67 0 165 225 287 322 372 193 Banyuwangi 288 306 285 289 319 396 333 391 407 421 433 438 462 383 389 394 361 426 259 228 189 177 136 94 165 0 316 375 411 493 301 Bangkalan 28 46 51 77 107 136 73 131 197 249 221 226 304 151 147 182 195 214 117 86 127 173 219 222 225 316 0 62 96 147 137 Sampang 90 108 113 139 169 198 135 193 259 271 283 283 366 213 209 244 257 278 179 150 189 235 281 294 287 375 62 0 33 85 189 Pamekasan 123 141 145 172 202 231 168 226 292 304 321 321 399 246 242 277 290 359 212 183 222 286 314 317 322 411 96 33 0 52 223 Sumenep 175 193 198 224 254 283 220 278 344 356 368 373 451 296 294 329 361 361 264 274 320 396 396 463 372 493 147 85 52 0 283 Batu 105 119 81 61 78 165 145 201 152 182 235 214 259 67 104 104 75 144 17 61 99 142 189 194 193 301 137 189 223 283 0

GUBERNUR JAWA TIMUR

ttd

Referensi

Dokumen terkait

-Guru menanya : Diantara gambar yang diperlihatkan gambar apa yang digunakan untuk cuci tangan ,anak menyebutkan dan guru melingkari gambar tersebut (PPK Integritas)

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mendeskripsi: (i) citra tokoh utama wanita dalam novel Daun Putri Malu karya Magdalena Sitorus, (ii) perjuangan tokoh utama

Pembuatan Web Service menggunakan metode Service Oriented Architecture (SOA)[7],yaitu dengan membuat paket-paket layanan dalam bentuk unit-unit kecil yang dapat

Pada penggunaan kontrasepsi pil kurang dari 5 tahun berisiko 0,90 kali lebih kecil untuk meng- alami menopause dini daripada wanita yang tidak pernah menggunakan kontrasepsi pil

Walaupun penebangan hutan membawa banyak impak dan kesan yang buruk kepada kita. semua dan juga

(1) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari setiap Partai Politik Peserta Pemilu didasarkan atas seluruh hasil

untuk merubah aliran udara menjadi turbulen sebelum masuk ke dalam ruang bakar. Hal ini bertujuan agar udara dan bahan bakar bercampur dengan sempurna. Fuel nozzle

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (4), Pasal 16 ayat (5), Pasal 17 ayat (2), Pasal 19 ayat (5), Pasal 20 ayat (2), Pasal 22 ayat (2), Pasal 23