Edisi II 2014
Edisi II 2014 Halaman 1
BPK Menyerahkan LHP atas LKPD
Provinsi Jambi TA 2013
Kamis, 12 Juni 2013, BPK RI menyerahkan
Laporan Hasil Penyerahan (LHP) atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi
Jambi TA 2013 bertempat di Ruang Rapat
Pari-purna DPRD Provinsi Jambi.
Dalam LHP yang diserahkan oleh Anggota V
BPK RI, Dr. Agung Firman Sampurna, kepada
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Effendi Hatta, dan
Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus, BPK RI memberikan opini Wajar
Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas atas LKPD Provinsi Jambi
TA 2013.
Paragraf Penjelas dalam opini WTP atas LKPD Provinsi Jambi terkait dengan
hal-hal sebagai berikut:
1. Pemerintah Provinsi Jambi belum menetapkan peraturan daerah atas
status PKP Al-Hidayah sehingga belum ada ketentuan yang mengatur
mekanisme penerimaan dan pembelanjaan atas dana yang selama ini
dikelola oleh PKP Al-Hidayah; dan
2. Nilai Investasi Nonpermanen berupa dana bergulir KUPEM yang disajikan
Pemerintah Provinsi Jambi belum berdasarkan nilai bersih yang dapat
di-realisasikan karena belum diterapkannya kebijakan akuntansi yang
meng-atur penyisihan nilai Investasi Nonpermanen tak tertagih berdasarkan umur
tunggakan dan besarnya presentase penyisihan.
Dalam sambutannya, Dr. Agung Firman Sampurna,
menyampaikan bahwa penyerahan LHP bertujuan
un-tuk transparansi dan akuntabilitas melalui laporan
ha-sil pemeriksaan untuk diketahui masyarakat. Beliau
juga menekankan agar Pemerintah Provinsi Jambi
segera melakukan tindak lanjut atas rekomendasi
yang diberikan oleh BPK RI. Temuan-temuan tersebut
harus ditindaklanjuti selambat-lambatnya 60 hari
kepada BPK setelah laporan diterima.
Gubernur Jambi, Drs. H. Hasan Basri Agus, dalam sambutannya
mengucap-kan terima kasih kepada BPK yang telah melakumengucap-kan pemeriksaan dan
mem-berikan penilaian kepada LKPD Provinsi Jambi. Gubernur Jambi juga merasa
sangat bersyukur atas prestasi mempertahankan opini WTP untuk kedua
ka-linya dan juga akan melakukan perbaikan dan transparansi untuk
kede-pannya.
(*poet)DARI KOKI
DAFTAR MENU
Menu Hal Penyerahan LHP atas LKPD Provinsi Jambi TA 2013 1 Penyerahan LHP atas LKPD:Kabupaten Batang Hari dan Tanjung Jabung Barat Kabupaten Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur
2 2 Kabupaten Bungo dan Tebo Kota Jambi, Kabupaten Me-rangin, Sarolangun, Kerinci dan Kota Sungai Penuh
3 3
Opini BPK atas LKPD se-Provinsi Jambi TA 2013 Upacara Hari Kebangkitan Nasional
4 4 Profil Ketua Tim Senior 5 Seminar Keuangan Rumah Tangga Sejahtera
Datang dan Pergi
6 6 Baby Born
Just Married Quotes of the Month
7 7 7 Pakaian Adat Melayu Jambi Tim Redaksi
8 8
Dalam Tempoyac Jambi Edisi II kali ini, tim redaksi menyaji-kan berbagai artikel antara lain Pe-nyerahan LHP BPK RI atas LKPD se-Provinsi Jambi TA 2013, Upacara Hari Kebangkit-an Nasional dKebangkit-an Seminar Ke-uangan Rumah Tangga Se-jahtera.
Dalam rubrik Tak Kenal Maka Tak Sayang, tim redaksi me-nyajikan profil Ketua Tim Se-nior dan untuk Info Jambi kali ini adalah artikel mengenai Pakaian Adat Melayu Jambi. Semoga Tempoyac Jambi Edisi II kali ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pembaca setianya.
Salam Hangat, Tim Redaksi
Halaman 2 Edisi II 2014
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id
www.jambi.bpk.go.id
Jumat, 16 Mei 2014, BPK RI menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerin-tah Daerah (LKPD) Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Anggaran (TA) 2013. Dalam LHP yang diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Jambi, Dra. Eliza, M.M., Ak, kepada Ketua DPRD Kabupaten Batang Hari, Supriadi, S.T., dan Plt. Bupati Batang Hari, Sinwan, S.H., BPK RI menyatakan opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas atas LKPD Kabupaten Batang Hari TA 2013. Bertem-pat di Auditorium BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi, Kepala Perwakilan juga menyerahkan LHP atas LKPD Kabu-paten Tanjung Jabung Barat TA 2013 kepada Wakil Ketua DPRD KabuKabu-paten Tanjung Jabung Barat, H.M. Syah-ruddin Zen, S.H. dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, Katamso, S.A., S.E., M.E., dengan opini Wajar Dengan Pengecualian.
Penyerahan LHP ini adalah dalam rangka memenuhi kewajiban konstitusional BPK yang termuat dalam UUD 1945 Pasal 23 E ayat (2), dan UU No. 15 Tahun 2004 Pasal 17 ayat (2). Dalam sambutannya, Dra. Eliza, M.M., Ak. menyampaikan BPK telah melaksanakan pemeriksaan atas LKPD Kabupaten Batang Hari tahun 2012 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan. Dengan demikian opini selama dua tahun terakhir adalah sama. Sedangkan opini untuk LKPD Kabupaten Tanjung Jabung Barat masih sama dengan tahun 2012 yaitu Wajar Dengan Pengecualian, namun demikian terdapat kemajuan karena Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah menindaklanjuti permasalahan pada akun Aset Tetap Tanah. BPK sangan menghargai upaya perbaikan yang dilakukan dan mengharapkan agar upaya perbaikan tersebut terus berjalan. (*poet)
Penyerahan LHP atas LKPD Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat TA 2013
Opini WTP untuk LKPD Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dan Kabupaten Muaro Jambi TA 2013
Rabu, 21 Mei 2014, Bertempat di Ruang Auditorium BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi, BPK RI melaksanakan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi Tahun Anggaran (TA) 2013.
Dalam LHP yang diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Jambi, Dra. Eliza, M.M., Ak, kepada Ketua DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Timur, H. Romi Hariyanto, S.E., dan Bupati Tanjung Jabung Timur, Zumi Zola Zulkifli, S.T.P., M.A., BPK RI menyatakan opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelas atas LKPD Kabupaten Tanjung Jabung Timur TA 2013. Selanjutnya, Kepala Perwakilan juga menyerahkan LHP atas LKPD Kabupaten Muaro Jambi TA 2013 kepada Ketua DPRD Kabupaten Muaro Jambi, H. Syahidan Alfajri dan Bupati Muaro Jambi, H. Burhanuddin Mahir, S.H., dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Dalam sambutannya, Dra. Eliza, M.M., Ak. menyampaikan ucapan selamat atas hasil pemeriksaan LKPD TA 2013 kepada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dan sangat menghargai upaya pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara yang telah dilakukan dan mengharapkan agar upaya tersebut terus berjalan. BPK juga mengharapkan agar DPRD bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi untuk senantiasa men-ingkatkan kualitas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara guna mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang transparan dan akuntabel. (*poet)
Edisi II 2014
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id
Halaman 3
LKPD Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo TA 2013
Mendapat Opini WDP
Jumat, 23 Mei 2014, BPK RI melaksanakan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuan-gan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo Tahun Anggaran (TA) 2013 di Auditorium BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi.
Dalam LHP yang diserahkan oleh Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Jambi, Dra. Eliza, M.M., Ak, kepada Ketua DPRD Kabupaten Tebo, Agus Rubyanto, S.E., dan Bupati Tebo, H. Sukandar, S.Kom., M.Si., BPK RI menyatakan opini Wajar Dengan Pengecualian atas LKPD Kabupaten Tebo TA 2013. Selanjutnya, Kepala Perwakilan juga menyerahkan LHP atas LKPD Kabupaten Bungo TA 2013 kepada Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bungo, Syarkoni Syam dan Wakil Bupati Bungo, H. Mashuri, S.P., M.E., dengan opini Wajar Dengan Pengecualian.
Penyerahan LHP ini adalah dalam rangka memenuhi kewajiban konstitusional BPK yang termuat dalam UUD 1945 Pasal 23 E ayat (2), dan UU No. 15 Tahun 2004 Pasal 17 ayat (2). Dalam sambutannya, Dra. Eliza, M.M., Ak. Menyampaikan bahwa BPK telah melaksanakan pemeriksaan atas LKPD Kabupaten Tebo dan Kabupaten Bungo tahun 2012 dengan opini Wajar Dengan Pengecualian. Dengan demikian opini atas LKPD kedua Kabupaten tersebut selama dua tahun terakhir adalah sama.
BPK juga mengharapkan agar DPRD bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Tebo dan Pemerintah Kabu-paten Bungo untuk senantiasa meningkatkan kualitas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara guna mendorong terwujudnya tata kelola keuangan Negara yang transparan dan akuntabel. (*poet)
Opini WDP untuk LKPD Kota Jambi, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun,
Kabupaten Merangin dan Kabupaten Kerinci TA 2013
Senin, 26 Mei 2014, Bertempat di Ruang Auditorium BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi, BPK RI melaksanakan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kota Jambi, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci Tahun Anggaran (TA) 2013. Dalam LHP yang diserahkan oleh kepada Walikota Jambi, H. Syarif Fasya, M.E., Ketua DPRD Kota Jambi, Zainal Abidin, Wakil Walikota Sungai Penuh, Ardinal Salim, S.E., Ketua DPRD Kota Sungai Penuh, Satmar Lendan, DPT, Bupati Sarolangun, Drs. H. Cek Endra, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sarolangun, Dr. Ir., Hj. Hariatia, M.E., Bupati Merangin, Al Haris, S.Sos., M.H., Ketua DPRD Kabupaten Merangin, Zainal Arfan, S.T.P., , Wakil Bupati Kerinci, Zainal Abidin, S.H., M.M., dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kerinci, Sartoni, S.Pd., BPK RI menyatakan opini Wajar Dengan Pengecualian atas LKPD Kota Jambi, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Sarolangun, Kabu-paten Merangin, dan KabuKabu-paten Kerinci (TA) 2013.
Dalam sambutannya, Dra. Eliza, M.M., Ak. menyampaikan bahwa BPK menilai Pemerintah Kota Jambi, Pemerin-tah Kabupaten Sarolangun, PemerinPemerin-tah Kabupaten Merangin, PemerinPemerin-tah Kabupaten Kerinci dan PemerinPemerin-tah Kota Sungai Penuh telah melakukan upaya-upaya perbaikan yang kongkrit dan BPK sangat menghargai upaya perbaikan yang telah dilakukan dan mengharapkan agar upaya tersebut terus berjalan.
BPK juga mengharapkan agar DPRD bersama-sama dengan Pemerintah Kota Jambi, Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Pemerintah Kabupaten Merangin, Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Pemerintah Kota Sungai Penuh untuk senantiasa meningkatkan kualitas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara guna mendorong terwujudnya tata kelola keuangan Negara yang transparan dan akuntabel. (*poet)
Edisi II 2014 Halaman 4
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id
Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-106 Tahun 2014
BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi melaksanakan
Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
Ke-106 Tahun 2014 pada hari Rabu tanggal 20 Mei
2014. Upacara yang dilaksanakan di halaman kantor
perwakilan ini diikuti oleh seluruh pejabat struktural
dan pegawai di lingkungan BPK Perwakilan
Provinsi Jambi. Bertindak sebagai Inspektur
Upacara adalah Kepala Perwakilan, Dra. Eliza,
M.M., Ak. dan sebagai Komandan Upacara adalah
Ketua Tim Senior, Jumarsa, S.E., M.Si., Ak.
Dalam sambutan Menteri Komunikasi dan
Infor-matika yang disampaikan oleh Inspektur Upacara,
menyatakan bahwa semangat dan makna peringatan
Hari Kebangkitan Nasional
ke-106 tahun 2014 ini adalah
seman-gat untuk berani melakukan
evaluasi diri, semangat bagi
pen-guatan komitmen seluruh
kompo-nen dan potensi bangsa dalam
membangun Indonesia kedepan
yang lebih baik.
(*poet)OPINI BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
SE-PROVINSI JAMBI TAHUN 2012 - 2013
Keterangan:
WTP : Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion) WTP DPP : Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas WDP : Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion)
No.
Pemerintah Daerah
Opini
Tahun 2012
Tahun 2013
1.
Provinsi Jambi
WTP DPP
WTP DPP
2.
Kabupaten Batang Hari
WTP DPP
WTP DPP
3.
Kabupaten Bungo
WDP
WDP
4.
Kabupaten Kerinci
WDP
WDP
5.
Kabupaten Merangin
WDP
WDP
6.
Kabupaten Muaro Jambi
WTP
WTP
7.
Kabupaten Sarolangun
WDP
WDP
8.
Kabupaten Tanjung Jabung Barat
WDP
WDP
9.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
WTP DPP
WTP DPP
10.
Kabupaten Tebo
WDP
WDP
11.
Kota Jambi
WDP
WDP
Edisi II 2014
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id
Halaman 5 Pria kelahiran Jakarta, 9 Mei 1973 ini biasa disapa dengan panggilan Pak Antok. Lulusan Sarjana Teknik Sipil Uni-versitas Indonesia dan Pasca Sarjana Sistem Informasi University of Starthclyde ini mengawali karir di BPK RI sebagai pemeriksa pada Auditorat Utama Keuangan Ne-gara II. Pada Tahun 2008, beliau diangkat sebagai Kepala Seksi IV.A.1.1 pada Auditorat Utama Keuangan Negara IV dan kemudian tahun 2011 menjabat sebagai pelaksana di unit kerja yang sama. Terhitung mulai tanggal 30 Desem-ber 2013, Pak Antok Desem-bergabung dengan BPK RI Perwaki-lan Provinsi Jambi pada unit organisasi Sub Auditorat Jambi I.
Riwayat penugasan pemeriksaan yang pernah dilaksana-kan oleh Bapak dua anak ini antara lain sebagai Pengen-dali teknis pada Pemeriksaan atas Kinerja Jalan dan Jem-batan Nasional pada Tahun 2012 dan 2013 pada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Sulawesi Tenggara, dan sebagai Pengendali Tek-nis pada Pemeriksaan atas Laporan Keuangan kemente-rian Kehutanan Tahun 2012 di Jakarta, Bogor, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Maluku dan Papua. (*poet)
Lahir di Palembang, 20 Juni 1975, Ibu dua anak ini biasa disapa dengan panggilan Bu Leny. Beliau mengawali karir di BPK RI sebagai Administrasi Umum pada BPK RI Perwakilan Sumatera Selatan pada tahun 1998. Lulusan Sarjana Akuntansi Universitas Sriwijaya ini mulai berga-bung dengan BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi terhi-tung mulai tanggal 27 Desember 2013. Sebelum berga-bung dengan unit organisasi Sub Auditorat Jambi II, be-liau merupakan Ketua Tim Senior pada BPK RI Perwaki-lan Provinsi Sulawesi Selatan.
Adapun diklat atau pendidikan dinas yang pernah dii-kuti oleh penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 tahun ini antara lain Diklat Tenis KKP, Pengen-dali Teknis Yunior, Pemeriksaan Belanja Daerah dan Ser-tifikasi Peran Ketua Tim Senior dalam Jabatan Fungsional Pemeriksa. Sedangkan riwayat penugasa pemeriksaan antara lain sebagai Pegendali Teknis pada Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2012 pada Pe-merintah Provinsi Sulawesi Selatan dan sebagai Pengen-dali teknis pada Pemeriksaan LKPD TA 2012 pada Pe-merintah Kabupaten Luwu. (*poet)
Edisi II 2014 Halaman 6
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id
BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi menyelenggarakan seminar tentang Manajemen Keuangan Rumah Tangga Sejahtera pada hari Kamis, 26 Juni 2014. Seminar tersebut dibuka oleh Kepala Sekretariat Perwakilan, Drs. Pujo Sumekto, dan bertindak seba-gai moderator adalah Kepala Bagian Kesejahteraan Biro SDM, Sulung Setyo Amboro, S.E., M.M., Ak. Na-rasumber pada seminar ini adalah Ahmad Gozali, mantan pegawai Kementrian Keuangan yang sekarang menjadi praktisi perencana keuangan Zelts & Jenus Consulting.
Seminar yang diadakan di ruang auditorium lantai 2 gedung BPK RI Perwakilan Jambi selama 2,5 jam tersebut berjalan dengan lancar. Seminar tersebut disertai tanya jawab dari peserta dan pembicara, di-mana peserta seminar adalah pegawai BPK RI Per-wakilan Jambi yang terdiri dari pemeriksa dan pe-nunjang.
Menurut narasumber, makin besar penghasilan se-seorang, belum tentu makin baik kondisi keuan-gannya, karena dari sekian banyak pengeluaran, ada banyak komponen “keinginan” bukan “kebutuhan”. Narasumber menyarankan untuk mengelola keu-angan dengan menyiapkan bekal di usia pensiun dengan menyisihkan pendapatan untuk investasi atau tabungan sebelum biaya hidup dengan urutan sebagai berikut:
1. Kewajiban agama/sosial, contoh: zakat, infaq, sedekah, dll. Presentase yang disarankan antara 2,5 – 10%;
2. Cicilan hutang, contoh: KPR, kredit motor/mobil, kartukredit, dll. Presentase yang disarankan maksimal 35%;
3. Kebutuhan masa depan, contoh: tabungan, in-vestasi, asuransi, dll. Presentase yang di-sarankan minimal 10%;
4. Biaya hidup, contoh: sembako, listrik, telepon, uangsekolah, dll. Presentase yang disarankan antara 40% - 60%.
Narasumber juga menyarankan untuk menyiapkan harta produktif sebagai penghasilan pasif seperti berikut:
1. Produk keuangan, contoh: deposito, emas, reksa-dana, saham, dll;
2. Aset yang disewakan, contoh: kendaraan, pro-perty, dll;
3. Bisnis, contoh: bisnis sendiri, modal bisnis orang lain, dll;
4. Ciptaan, contoh: lagu, buku, hakcipta, dll.
Seminar diakhiri dengan pembagian buku berjudul “Ngatur Keuangan Keluarga Itu Gampang” yang diberikan kepada peserta yang memberikan perta-nyaan dan ditutup dengan foto bersama. (*ista)
Seminar Manajemen Keuangan Rumah Tangga Sejahtera
Selamat Bergabung
Sifia Helmi, S.E.
Tuti Ariyani, S.E.
Irawaty Sinurat, S.E., Ak.
M. Herdyan Sukmana I, S.E.
Wahyuni Intan Suri, S.E.
Selamat Bertugas di Tempat yang Baru
Dody Ferdian, S.E, Ak.
BPK RI Perwakilan Provinsi Papua
Susilo Yuwono, S.E., CFE.
Auditorat Utama Keuangan Negara I
Julita Laura Tampubolon, S.H.
Auditorat Utama Keuangan Negara VI
R.R. Maharani Adiannarista W., S.H.
Edisi II 2014
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id
Halaman 7
Things don't always work out the fisrt time, but
keep trying.
- Donald Duck
Ohana means family. And family means
no-body gets left behind or forgotten.
- Lilo
The dreams is gone, but then there’s hope.
- Tarzan
If you walk the footsteps of a stranger, you’ll
learn things you never knew.
- Pocahontas
If you keep believing, the dream that you wish
will come true.
- Cinderella
Some people are worth melting for…
Edisi II 2014
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI www.jambi.bpk.go.id www.jambi.bpk.go.id
Halaman 8
Chef de cuisine
: Eka Rosatiawan Rosadi, S.H.
Sous-chef de cuisine : Margareta Puput Kurniawati, S.Sos.
Cuisinier
: R.r Maharani Adiannarista W., S.H.
Julita Laura Tampubolon, S.H.
Pattisier
: Hana Anita Ayuningsih, S.H.
M. Riski Marbun
Sekilas Pandang Pakaian Adat Melayu Jambi
Suku Melayu Jambi adalah sebutan bagi orang-orang Melayu yang mendiami daerah sepanjang sungai Batang Hari, propinsi Jambi.Dalam berbusana kaum wanita sehari-hari pada awalnya hanya dikenal dengan kain dan baju tanpa lengan. Sedangkan kaum prianya mengenakan celana setengah ruas yang melebar pada bagian betisnya dan umumnya berwarna hitam, sehingga lebih leluasa geraknya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Pakaian untuk pria ini dilengkapi dengan kopiah sebagai penutup kepala. Pada perkembangan berikutnya dikenal adanya pakaian adat. Pakaian adat ini lebih mewah daripada pakaian sehari-hari yang dihiasi dengan sulaman benang emas dan pemakaian perhiasan sebagai pelengkapnya.
a. Pakaian Adat Pria
Laki-laki suku Melayu Jambi dalam berpakaian adat mengenakan lacak di kepalanya.Lacak ini terbuat dari: kain beludru warna merah yang diberi kertas tebal di dalammnya
agar menjadikannya keras. Tutup kepala ini
memiliki dua bagian yang menjulang tinggi, dengan julangan yang lebih tinggi pada bagian depannya. Sebagai hiasan terdapat lukisan flora dari daun, tangkai clan bunga yang akan mekar. Bagian pinggir sebelah kanan diberi lukisan tali runci, yang diimbangi oleh penempatan bungo runci di sebelah kiri. Bungo runci ini berwarna putih dirangkai dengan benang, dapat berupa bunga asli atau tiruannya. Bajunya disebut baju kurung tanggung berlengan panjang.
Hal ini mengandung makna seseorang harus tangkas clan cekatan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan. Bahannya terbuat dari beludru warna merah diberi sulaman benang emas. Bagian tengahnya terdapat motif kembang bertabur atau kembang tagapo dan kembang melati, sedang bagian pinggirnya bermotifkan kembang berangkai atau pucuk rebung. Penutup bagian bawah disebut cangge (celana).
Bahannya masih dari beludru yang dilengkapi dengan tali sebagai ikat pinggang. Sudah menjadi kebiasaan di daerah Jambi mengenakan kain sarung songket yang dililitkan di pinggul. Tutup dadanya disebut teratai dada, karena bentuknya seperti bunga teratai dipasang melingkar leher sehingga menyerupai kerah. Kedua tangan dihiasi gelang kilat bahu terbuat dari logam celupan berlukiskan naga kuning.
Lukisan naga ini mengandung makna bila seseorang telah diberi kekuasaan janganlah diganggu. Dikenakan pula selempang yang menyilang badan terbuat dari songket warna merah keungu-unguan sebagai pasangan kain sarung dengan motif bunga
berangkai clan beranting. Bagian pinggangnya dihiasi dengan selendang tipis warna merah jambu yang pada ujung ujungnya diberi umbai-umbai warna kuning.
Untuk memperkuat bagian pinggang ini digunakan pending berupa rantai dengan sabuk sebagai kepala terbuat dari logam. Kelengkapan lainnya adalah keris clan selop. Biasanya diselipkan di perut menyerong ke kanan melambangkan kebesaran sekaligus untuk berjaga-jaga. Sedangkan selop atau alas kaki yang berbentuk setengah sepatu berfungsi untuk melindungi kaki saat berjalan.
b. Pakaian Adat Wanita
Busana untuk perempuan terdiri dari kain
sarung songket dan selendang songket warna merah. Bajunya disebut baju kurung tanggung bersulam benang emas dengan
motif hiasan bunga melati, kembang tagapo,
dan pucuk rebung. Tutup kepalanya disebut
pesangkon yang terbuat dari kain beludru merah dengan bagian dalam diberi kertas karton agar keras.
Ada juga yang menyebut duri pandan karena pada bagian depan tutup kepala ini diberi hiasan dari logam berwarna kuning berbentuk duri pandan. Untuk lebih memperindah diberi sulaman emas dengan motif bunga melati pecah.
Kelengkapan busana perempuan lebih banyak dibandingkan dengan yang dikenakan oleh pria. Pada perempuan dikenakan anting-anting atau antan dengan motif kupu-kupu atau gelang banjar. Kalungnya terdiri dari tiga jenis, yaitu kalung tapak, kalung jayo atau kalung bertingkat dan kalung rantai sembilan. Pada jari-jarinya terpasang cincin pacat kenyang dan cincin kijang atau capung.
Jumlah gelang yang dipakai pun lebih banyak meliputi gelang kilat bahu masing-masing lengan dua buah. Masih ditambah dengan gelang kano, gelang ceper dan gelang buku beban. Kesemuanya di pasang di lengan. Khusus untuk gelang buku beban bahannya berasal dari permata putih. Sementara untuk kaki dikenakan gelang nago betapo dan gelang ular melingkar. Disebut demikian karena bentuknya yang menyerupai naga dalam dongeng sedang tidur clan ular yang melingkar membentuk bulatan.
Sedangkan unsur-unsur kelengkapan yang lain seperti teratai
dada (tutup dada), pending dan sabuk (ikat
pinggang), selendang, dan selop hampir sama dengan yang dikenakan pria. Bedanya bentuk motif yang lebih besar pada teratai dada dan pending. (sumber : incung.blogspot.com)