BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.HASIL PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Untuk memilih tempat untuk objek penelitian saya adalah tempat bekerja yaitu SD Negeri Pesalakan 01 yang terletak di Desa Pesalakan Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, dan SD ini terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang komputer, 2 kamar mandi / WC, 1 gudang dan halaman yang biasa digunakan untuk upacara bendera, senam pagi, bola voli, sepak takrow, dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya, pada setiap hari Senin para siswa dan guru melaksanakan upacara bendera, selain itu para siswa setiap hari Selasa pagi melakukan rutinitas senam pagi. Di belakang SD kami juga terdapat lapangan olah raga untuk sepak bola dan juga untuk melaksanakan kegiatan atltletik.
Melihat struktur tempatnya, letak SD ini strategis untuk tempat pembelajaran di lingkungan desa, meskipun letaknya di tepi jalan Raya tetapi tidak terlalu ramai oleh lalu lalang kendaraan. Jarak dengan kantor UPTD yang tidak terlalu jauh sehingga informasi mudah diterima. Siswa SD Negeri Pesalakan 01 pada umumnya adalah anak petani, sehingga dalam belajar masih kurang perhatian dari pihak orang tua.
Siswa-siswa SD Negeri Pesalakan 01 Kecamatan Bandar berjumlah 132 anak dengan minat, bakat, ketrampilan, kemampuan, dan intelegensi yang berbeda-beda. Siswa-siswa yang mempunyai bakat berbeda itu dalam kegiatan mengikuti berbagai lomba yang diadakan tingkat gugus maupun tingkat kecamatan, dan di antaranya mendapat kejuaran yang telah diraih, seperti catur, lari cepat, sepak takrow dan sepak bola, di bidang olah raga. Adapun di bidang seni mendapat kejuaraan tembang macapat dan kreatif gerak dan lagu.
Tenaga pendidik di SD ini sebanyak 10 orang dan 1 penjaga SD. Tenaga pendidik tersebut terdiri dari : 1 Kepala Sekolah, 4 orang guru kelas, 1 guru Agama Islam, 1 guru Penjaskes, dan 3 guru (wiyata bhakti).
Tabel 4.1
Jumlah Siswa Sekolah Dasar Negeri Pesalakan 01
Kelas Siswa Jumlah
L P I 14 7 21 II 9 12 21 III 14 10 24 IV 12 11 23 V 11 14 25 VI 10 8 18 JUMLAH 70 62 132
Berdasarkan tabel di atas jumlah siswa Sekolah SD Negeri Pesakalan 01, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang berjumlah 132 anak.
Berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Pesalakan 01, tidak lepas dari visi, misi dan tujuan sekolah yang ditetapkan, adapun visi misi dan tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Visi
Menjadi sekolah terpercaya di masyarakat untuk mencerdaskan bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar.
2. Misi
a. Menanamkan budi pekerti yang luhur untuk yang luhur untuk mempertebal iman dan taqwa.
b. Meningkatkan budaya disiplin dalam pelayan pada masyarakat.
c. Mengutamakan kwalitas pendidikan formal dalam proses belajar mengajar Memupuk kreatifitas dan kerampilan tenaga pendidik dan kependidikan. 3. Tujuan
a. Meletakkan dasar keagamaan, pengetahuan, ketrampilan dan akhlak mulia.
c. Meletakkan dasar sikap ramah, cepat berpikir dan bertindak. d. Meletakkan dasar bermasyarakat daam lingkungan.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti sebagai objek penelitian dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Pesalakan 01, yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan dengan tingkat intelegensi yang berbeda.
Ruang kelas V memilki fasilitas berupa almari buku, papan tulis, papan data kelas, cermin, jam dinding, peta, alat-alat kebersihan ( sapu, kemoceng, tempat sampah ), penggaris, penghapus, jangka, lambang kesetiaan Negara berupa gambar Garuda Pancasila, foto presiden dan wakil presiden, alat peraga bangun ruang, dan gambar pahlawan nasional.
Ruang kelas berlantai keramik berwarna putih dan terlihat bersih karena siswa disiplin dalam menjalankan tata tertib jadwal piket kelas. Di dalam ruang terdapat meja kursi guru juga meja dan kursi siswa dengan tiap 2 anak satu meja dan dua kursi yang tertata rapi, serta memiliki kapasitas 26 siswa. Administrasi kelas juga tersusun rapi.
2. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvesional yang lebih banyak menggunakan metode ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga siswa pasif, bahkan cenderung bosan. Melihat kondisi pembelajaran yang monoton, suasana pembelajaran tampak kaku, berdampak pada kepasifan belajar siswa kelas V untuk mata pelajaran Matematika sehingga prestasi belajarnya rendah.
3. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar melakukan operasi hitung.Berdasarkan materi yang dipilih tersebut kemudian disusun ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I
2) Pembentukan Kelompok-kelompok belajar
Pada siklus I, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi 6 kelompok, 5 kelompok terdiri dari 4 siswa dan satu kelompok terdiri dari 5 siswa. b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Pertemuan I
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2011 melalui beberapa langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan awal
Sebelum pelajaran dimulai guru dan siswa berdoa terlebih dahulu, guru mengabsen kehadiran siswa kemudian mengadakan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang mengarah pada materi pelajaran.
b. Kegiatan inti
Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang operasi hitung bilangan bulat kepada siswa. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara-cara mengerjakan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dan sifat-sifatnya, kemudian siswa dibagi menjadi 6 kelompok, 5 kelompok terdiri 4 siswa dan satu kelompok terdiri 5 siswa untuk mengerjakan soal-soal operasi hitung melalui diskusi kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya masalah diskusi yang dilakukan. Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok secara bergantian, dilanjutkan pembahasan. c. Kegiatan akhir Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan secara individual.
b. Pertemuan II
Tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2011 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Kegiatan awal
Guru memberi salam, kemudian berdoa bersama dan dilanjutkan apersepsi dengan, memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang lalu.
2) Kegiatan inti
Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu Operasi hitung pengurangan bilangan bulat.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, 5 kelompok terdiri dari 4 orang siswa dan satu kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Guru memberi tugas kelompok berupa lembar kerja untuk didiskusikan bersama. Secara berkelompok siswa mendiskusikan soal pada lembar kerja di bawah bimbingan guru. Selesai mengerjakan salah seorang dari wakil kelompok mepresentsikan hasil diskusi kelompok. Dilanjutkan pembahasan materi yang baru saja dipelajari. Siswa yang belum jelas diberi kesempatan bertanya.
3) Kegiatan Akhir
Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan tentang operasi hitung bilangan bulat. Guru memberikan evaluasi tertulis secara individu kepada siswa. Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi.
c. Observasi
Guru melakukan pengamatan langsung dan berkolaborasi dengan teman sejawat sebagai observer pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan yang dilakukan pada pertemluan I dan II siklus I diperoleh dari pengamatan penggunaan metode diskusi untuk dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas V, semester I tahun pelajaran 2011/2012 di SD Negeri Pesalakan 01. Aspek-aspek yang diamati dalam penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran adalah memotivasi siswa, menyajikan atau memberikan informasi,
mengorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, melakukan penilaian proses, penyimpulan, merangkum dan melakukan refleksi.
d. Refleksi
Berdasarkan observasi pada siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran untuk pembelajaran siklus berikutnya antara lain :
1) Untuk mengatasi siswa yang pasif dengan cara memotivasi siswa dengan memberikan pujian ketika menjawab benar.
2) Memberi petunjuk ketika siswa melakukan diskusi, agar diskusi dapat berjalan dengan lancar.
3) Memberi semangat dan motivasi agar lebih semangat belajar. Tidak malu saat mempresentasikan hasil kerja kelompok.
4) Dari hasil tes yang telah dilaksanakan oleh siswa, masih terdapat banyak siswa yang bel;um tuntas belajar. Nilai yang dicapai belum mencapai KKM yang telah ditetapkan SD Negeri Pesalakan 01 yaitu 65 dengan rentang nilai 0 - 100. Tingkat Ketuntasan baru mencapai 64 %. Untuk itu perlu dilakukan suatu tindakan perbaikan pada siklus II agar prestasi belajarnya memenuhi KKM yang telah ditetapkan yaitu 65 dan tingkat ketuntasan minimal 75%.
4. Deskripsi Siklus II
A. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung campuran bilangan bulat. Berdasarkan materi yang dipilih tersebut, kemudian disusun skenario dalam rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP). Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Rencana yang
telah dirancang diharapkan akan mendapatkan hasil yang maksimal dengan hasil belajar siswa meningkat.
2) Pembentukan kelompok-kelompok belajar.
Pada siklus II, siswa dalam satu kelas dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 dan 5 orang siswa.
B. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1) Pertemuan I
Tindakan dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2011 melalui langkah-langkah berikut :
a) Kegiatan awal
Guru memberi salam kepada siswa dilanjutkan mengatur tempat duduk siswa agar rapi, dan berdoa bersama. Guru melakukan apresiasi dengan menyuruh salah seorang siswa maju ke depan mengerjakan satu soal tentang operasi hitung campuran bilangan bulat.
b) Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari sebelum melakukan diskusi. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang soal cerita yang berkaitan dengan masalah sehari-hari berkaitan dengan operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan bulat.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, 5 kelompok terdiri dari 4 siswa dan satu kelompok terdiri dari 5 siswa. Dalam setiap kelompok diharapkan semua dapat aktif dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.
Guru memberikan soal untuk didiskusikan secara kelompok. Setelah semua selesai, dilakukan diskusi kelas untuk menyamakan persepsi tentang materi yang didiskusikan dalam kelompok.
Guru dan siswa melakukan pembahasan untuk menarik kesimpulan.
Bagi siswa yang belum jelas guru memberikan kesempatan kepadanya untuk bertanya tentang materi yang baru saja dipelajari. c) Kegiatan Akhir
Pencatatan hasil diskusi kelas dan ringkasan materi, kemudian guru memberikan soal-soal latihan kepada siswa secara individu. 2) Pertemuan II
Tindakan pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2011 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Kegiatan awal
Sebelum pelajaran dimulai guru dan siswa berdoa bersama. Guru mengabsen siswa, mengatur tempat duduk agar rapi, dilanjutkan tanya jawab tentang materi yang lalu dan mengarah pada materi yang akan dipelajari.
b) Kegiatan inti
Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari dituliskan di papan tulis. Guru menjelaskan cara-cara menyelesaikan operasi hitung campuran bilangan bulat yang berkaitan dengan masalah sehari-hari.
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, 5 kelompok terdiri dari 4 siswa dan satu kelompok terdiri dari 5 siswa untuk mengerjakan tugas pada lembar kerja.
Setelah selesai berdiskusi, salah satu anggota dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Kemudian dilanjutkan diskusi kelas membahas hasil diskusi kelompok.
Guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk mengajukan pertanyaan pada materi yang dibahas.
Guru bersama siswa mengambil kesimpulan. c) Kegiatan Akhir
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, guru mengadakan evaluasi dengan memberikan 5 soal cerita. Secara individu siswa mengerjakan soal evaluasi.
C. Observasi
Guru bersama teman sejawat sebagai seorang observer berkolaborasi melakukan pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan I dan II siklus ke II suasana kelas cukup kondusif dan pembelajaran berjalan dengan lancar dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I. Siswa juga lebih aktif saat berlangsungnya diskusi kelompok. Siswa lebih berani tampil saat mempresenktasikan hasil kerja kelompok. Siswa juga aktif bertanya terhadap materi yang belum dipahami. Pada siklus II aspek-aspek yang diharapkan dapat tercapai.
D. Refleksi
Dalam pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok kecil pada siklus II, peneliti telah berhasil mengatasi berbagai kendala, masalah, kesulitan yang terjadi pada siklus I. Cara yang digunakan adalah memberi penjelasan yang lebih detail tentang langkah-langkah penggunaan metode diskusi kelompok kecil dan pemberian motivasi serta pengarahan yang cukup. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai yang lebih baik dibandingkan pada siklus I. Nilai rata-rata pada siklus II sudah baik dan sudah tercapai dalam memenuhi KKM yang ditentukan yaitu 65 dengan hasil 76% siswa tuntas. Siswa merasa lebih senang, antusias, dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
B.HASIL ANALISIS DATA
Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang prestasi belajar serta tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum dilakukan penelitian atau tindakan (keadaan awal) serta sesudah dilakukan tindakan siklus I dan II.
1.Hasil Analisis PrestasiBelajar Kondisi Awal ( Pra Siklus )
Sebelum siklus I dilaksanakan penelitian mendapatkan data nilai ulangan harian yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Daftar Nilai Matematika Pra Siklus Kelas V
No Kode Nilai Ketuntasan
1 A.1 50 Belum Tuntas
2 A.2 40 Belum Tuntas
3 A.3 20 Belum Tuntas
4 A.4 50 Belum Tuntas
5 A.5 60 Belum Tuntas
6 A.6 70 Tuntas
7 A.7 65 Belum Tuntas
8 A.8 65 Tuntas
9 A.9 80 Tuntas
10 A.10 40 Belum Tuntas
11 A.11 60 Belum Tuntas
12 A.12 70 Tuntas
13 A.13 60 Belum Tuntas
14 A.14 80 Tuntas
15 A.15 40 Belum Tuntas
16 A.16 40 Belum Tuntas
17 A.17 70 Tuntas
18 A.18 50 Belum Tuntas
19 A.19 60 Belum Tuntas
20 A.20 65 Tuntas
21 A.21 50 Belum Tuntas
22 A.22 60 Belum Tuntas
23 A.23 70 Tuntas
24 A.24 60 Tuntas
25 A.25 65 Tuntas
Jumlah 1440 Rata-rata 57,6
Tabel 4.3
Distribusi Hasil Belajar Kelas V Siswa Pra siklus
No. NILAI JUMLAH
SISWA Prosentase Keterangan
1 1 10 40% Tuntas 2 2 15 60% Belum Tuntas Jumlah 25 100% PROSENTASE 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% TUNTAS BELUM TUNTAS KETUNTASAN BELAJAR Gambar 4.1
Grafik Distribusi Hasil Belajar siswa kelas V Pra Siklus
Grafik di atas mendeskripsikan prosentase ketuntasan belajar dari 25 siswa pada prasiklus. Prosentase tersebut menggabarkan bahwa siswa yang tuntas
atau mendapat nilai < 65 atau di atas KKM sebanyak 40%, dan yang belum tuntas sebanyak 60%
2. Hasil Analisis Prestasi Belajar Siswa Siklus I
Pengukuran tingkat kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran dengan penggunaan metode diskusi dapat dilihat dari hasil test tertulis siswa pada siklus I yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.4
Daftar Nilai Matematika Siklus I Kelas V
No Kode Nilai Ketuntasan
1 A.1 65 Tuntas
2 A.2 60 Belum Tuntas
3 A.3 40 Belum Tuntas
4 A.4 70 Tuntas 5 A.5 75 Tuntas 6 A.6 70 Tuntas 7 A.7 80 Tuntas 8 A.8 65 Tuntas 9 A.9 80 Tuntas
10 A.10 50 Belum Tuntas
11 A.11 60 Belum Tuntas
12 A.12 70 Tuntas
13 A.13 60 Belum Tuntas
14 A.14 90 Tuntas
15 A.15 60 Belum Tuntas
16 A.16 80 Tuntas
17 A.17 70 Tuntas
18 A.18 50 Belum Tuntas
19 A.19 65 Tuntas
20 A.20 65 Tuntas
21 A.21 50 Belum Tuntas
22 A.22 60 Belum Tuntas
23 A.23 70 Tuntas
24 A.24 65 Tuntas
25 A.25 70 Tuntas
Tabel 4. 5
Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. NILAI JUMLAH
SISWA JUMLAH KETERANGAN
1 X > 65 16 64% Tuntas 2 X < 65 9 36% Belum Tuntas Jumlah 25 100% PROSENTASE 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% TUNTAS BELUM TUNTAS KETUNTASAN BELAJAR Gambar 4.2
Grafik Distribusi Hasil Belajar siswa kelas V Siklus I
Hasil analisis pada siklus I banyak siswa yang prestasi belajar Matematikanya sedang. Rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 65,6
dengan tingkat ketuntasan mencapai 64%. Ini berarti tingkat prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pesalakan 01, kecamatan Bandar untuk mata pelajaran Matematika masih sedang.
2. Hasil Analisis Prestasi Belajar siswa Siklus II
Pengukuran tingkat kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran dengan penggunaan metode diskusi dapat dilihat dari hasil test tertulis siswa pada akhir siklus II yaitu sebagai berikut :
Tabel 4. 6
Daftar Nilai Matematika Siklus II Kelas V
No Kode Nilai Ketuntasan
1 A.1 70 Tuntas
2 A.2 60 Belum Tuntas
3 A.3 60 Belum Tuntas
4 A.4 70 Tuntas 5 A.5 80 Tuntas 6 A.6 75 Tuntas 7 A.7 90 Tuntas 8 A.8 70 Tuntas 9 A.9 80 Tuntas
10 A.10 50 Belum Tuntas
11 A.11 55 Belum Tuntas
12 A.12 75 Tuntas
13 A.13 60 Belum Tuntas
14 A.14 100 Tuntas 15 A.15 70 Tuntas 16 A.16 80 Tuntas 17 A.17 70 Tuntas 18 A.18 70 Tuntas 19 A.19 70 Tuntas 20 A.20 80 Tuntas
21 A.21 50 Belum Tuntas
22 A.22 70 Tuntas 23 A.23 70 Tuntas 24 A.24 70 Tuntas 25 A.25 80 Tuntas Jumlah 1760 Rata-rata 70,4
Tabel 4.7
Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nilai Jumlah
siswa Prosentase Keterangan
1 X > 65 19 76% Tuntas 2 X < 65 6 24% Belum Tuntas Jumlah 25 100% PROSENTASE 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% TUNTAS BELUM TUNTAS KETUNTASAN BELAJAR Gambar 4.3
Grafik Distribusi Hasil Belajar siswa kelas V Siklus II
Hasil analisis pada siklus II ini prestasi belajar matematikanya meningkat lagi dengan pencapaian rata-rata sebesar 70,4 dengan tingkat ketuntasan meningkat yaitu 76%. Hal ini menunjukkan bahwa metode
diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Pesalakan 01 untuk mata pelajaran Matematika.
Keterangan :
Jumlah siswa yang mengalami tuntas belajar Pra siklus : 10 Siswa (40%)
Siklus I : 16 Siswa (64%) Siklus II : 19 Siswa (76%) PROSENTASE 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
SIKLUS PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
KETUNTASAN BELAJAR
Gambar 4.4
Grafik Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran Matematika
Dari tabel perbandingan hasil evaluasi tiap siklus, dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal terdapat 15 siswa yang belum tuntas belajarnya atau 60% sedangkan 10 siswa atau 40% telah tuntas belajarnya. Nilai minimalnya 40 dan maksimalnya 90 . Rata-rata kelas 57, 6 %.
Hasil evaluasi siswa pada siklus I mengalami peningkatan, hal ini dapat terlihat dari 25 siswa yang belum tuntas 9 siswa sedangkan 16 siswa
telah tuntas dalam belajarnya. Nilai minimal 40 dan nilai maksimal 100. Dengan rata-rata kelas 65,6.
Peningkatan ini dipengaruhi dari penggunaan metode pembelajaran yang digunakan guru. Dalam siklus I guru lebih menekankan pada penggunaan metode diskusi, sehingga siswa lebih bersikap aktif. Siswa tidak hanya bersifat mentransfer dari guru tetapi ikut aktif di dalam proses pembelajaran.
Hasil evaluasi siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup, hal ini dapat dilihat dari 25 siswa yang belum tuntas tinggal 6 siswa sedangkan 19 siswa telah tuntas dalam belajarnya. Nilai minimal 40 dan nilai maksimal 100. Rata-rata hasil evaluasi siswa 70,4.
Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dan peningkatan ketuntasan belajar siswa dipengaruhi dari penggunaan metode pembelajaran yang digunakan guru yaitu metode diskusi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari tiap siklus. Peningkatan hasil belajar tersebut ditunjukkan dengan peningkatan pencapaian hasil rata-rata evaluasi belajar siswa.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa metode diskusi dapat meningkatkan hasili belajar Matematika siswa kelas V semester I Tahun Pelajaran 2011/2012 SD Negeri Pesalakan 01. Hal tersebut dapat dianalisis dan dibahas sebagai berikut.
Pada awalnya siswa kelas V, nilai rata-rata pelajaran Matematikanya rendah. Yang jelas salah satu penyebabnya adalah penggunaan metode pembelajaran belum tepat, metode yang digunakan adalah metode ceramah yang berakibat pada pasifnya siswa dalam proses pembelajaran. Pada Pra siklus prestasi belajar siswa rata-rata yang telah dicapai hanya sebesar 57,6 dengan tingkat ketuntasan hanya 40%.
Proses pembelajaran ini menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatifitas siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah karena pembelajaran selalu monoton.
Pada siklus I peneliti menggunakan metode diskusi agar siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran, itu dibuktikannya dengan peningkatan rata-rata hasil belajar yang telah dicapai siswa yaitu 65,6 dengan tingkat ketuntasan 64%. Meskipun nilai prestasi belajar siswa masih sedang, tetapi sudah mengalami suatu peningkatan.
Pada siklus II peneliti tetap menggunakan metode diskusi. Peningkatannya lebih baik lagi. Ini dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar siswa tinggi yaitu 70,4 dengan tingkat ketuntasan 76%.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman serta hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Pesalakan 01 pada Mata Pelajaran Matematika.