USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN BONEKA FLANEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA PESERTA DIDIK DI MI MA’ARIF NU
KARANGSARI KEBUMEN
BIDANG KEGIATAN : PKM-M
Diusulkan Oleh :
Azka manazila 1401413006/2013
Rifaul Khoeriyah 1401413008/2013
Nurul Musa’adah 1401413009/2013
Filna Silfiana 1401413247/2013
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : PEMANFAATAN BONEKA FLANEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA PESERTA DIDIK DI MI MA’ARIF NU KARANGSARI KEBUMEN
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT (√ ) PKMM 3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Azka Manazila
b. NIM : 1401413006
c. Jurusan : PGSD
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarang
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Desa Karangsari RT 01/04 Kebumen 089604244661
f. Alamat email : manazila30@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang 5. Dosen Pendamping
Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 Bulan
Semarang, 28 Oktober 2015 Menyetujui
Ketua Jurusan PGSD Ketua Pelaksana
Azka Manazila
NIP. NIM. 1401412087
Pembantu Rektor III Dosen Pembimbing
NIP. NIDN.
HALAMAN SAMPUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
DAFTAR ISI...iii
RINGKASAN...iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...2
1.3 Tujuan Kegiatan...2
1.4 Luaran yang Diharapkan...2
1.5 Manfaat Kegiatan...2
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 2.1 Kondisi Umum...4
2.2 Kondisi Fisik...4
BAB III METODE PELAKSANAAN...5
BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya...6
4.2 Jadwal Kegiatan...6
LAMPIRAN-LAMPIRAN...7
RINGKASAN
SMA. Biasanya kain flanel tersebut dibuat bros, gantungan kunci, tempelan kulkas dan lain-lain. Dari kegemaran siswa di Kebumen tersebut, kami berinisiatif untuk membuat flanel tersebut menjadi boneka untuk pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu pada materi bercerita.
Kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia pada materi bercerita di MI Ma’arif NU Karangsari selalu menggunkan media gambar dan video. Pada materi bercerita menggunkan media gambar dan video memiliki kelemahan. Kelemahan media gambar untuk materi bercerita adalah kurang menarik. Karena hanya ada dua dimensi yang mengakibatkan siswa kurang termotifasi untuk mengikuti materi yang disampaikan. Selain itu, media gambar yang berupa cetak akan mudah rusak dan hilang. Kelemahan media video untuk materi bercerita adalah video tidak selalu dapat diterapkan pada setiap materi pembelajaran. Apalagi jika kelemahan ini tidak dapat disikapi dengan baik, maka penggunaan media pembelajaran film dan video justru dapat menghambat proses pembelajaran yang berlangsung. Akibat fatalnya pembelajaran gagal dilaksanakan dan tujuan pembelajaran sulit untuk dicapai. Maka dari itu, kami berinisiatif menggunakan boneka flanel untuk diterapkan di MI Ma’arif NU Karangsari pada materi bercerita. Keunggulan menggunakan boneka flanel untuk materi bercerita adalah siswa lebih tertarik untuk mengikuti materi, biaya untuk membuat media terjangkau, cara membuat sangat sederhana, dan materi yang akan dipelajari akan diingat sampai jangka waktu yang panjang karena pembelajarnya yang menarik.
Tujuan dari penulisan PKM ini adalah agar guru lebih kreatif dalam menggunakan potensi yang ada di daerah Kebumen yaitu penggunaan media boneka flanel untuk digunakan dalam materi becerita di MI Ma’arif NU Karangsari sesuai tema dan sub tema yang tertera dalam buku guru dan buku siswa. Dengan menggunakan media boneka juga diharapkan siswa dapat lebih memahami materi yang disampaikan guru dalam jangka waktu yang panjang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Kenyataan yang terjadi, guru-guru MI Ma’arif NU Karangsari hanya menggunakan media gambar dan video dalam penyampaian materi pembelajaran. Akibatnya pembelajaran di kelas tidak efektif sehingga siswa merasa bosan dan tidak tertarik untuk memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, hal ini menyebabkan siswa sekolah dasar banyak yang pasif dan prestasinya kurang maksimal. Disini kami berinisiatif menggunakan media boneka flanel untuk meningkatkan kreatifitas dan membangkitkan minat siswa MI Ma’arif NU Karangsari dalam berbicara khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesisa materi bercerita.
Keunggulan menggunakan media boneka flanel untuk materi bercerita adalah siswa lebih tertarik untuk mengikuti materi, biaya untuk membuat media terjangkau, cara membuat sangat sederhana, dan materi yang disampaikan akan diingat sampai jangka waktu yang panjang karena pembelajarnya yang menarik. Siswa yang tadinya ogah-ogahan mengikuti materi bercerita, akan antusias mengikuti materi tersebut karena medianya yang tepat dan menarik.
Proses kreatifitas siswa muncul biasanya karena sering berlatih. Secara berulang-ulang digunakan media boneka flanel. Lalu siswa disuruh mengeluarkan dan mengucapkan semua yang ada difikiranya. Siswa akan lebih lepas dalam bercerita karena pada awal pembelajaran sudah tertarik untuk megikuti materi yang akan disampaikan.
Guru MI Ma’arif NU Karangsari banyak yang kreatif tapi malas membuat media boneka flanel untuk materi bercerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Mereka berfikir media gambar dan video sudah cukup karena siswa tidak ada yang mengeluarkan keluhannya. Siswa hanya mengikuti media apa yang digunakan guru. Mereka merasa media gambar dan video cukup untuk keberhasilan siswa dalam bercerita. Mereka tidak berfikir jika menggunakan media lain akan menghasilkan prestasi yang lebih bagus dari pada hanya menggunakan media gambar dan video.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin mengimplementasikan program ini pada guru Sekolah Dasar dengan melakukan pelatihan pembuatan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif di Kabupaten Kebumen, khususnya MI Ma’arif NU Karangsari agar pembelajaran di kelas lebih menarik dan kreatif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang dihadapi, antara lain:
1.2.1 Bagaimanakah keunggulan boneka flanel sebagai media bercerita di SD ?
1.2.3 Apakah yang harus dilakukan agar guru-guru MI Ma’arif NU Karangsari dapat belajar membuat media boneka flanel pada materi becerita ?
1.3 Tujuan Kegiatan
1.3.1 Mengetahui keunggulan boneka flanel sebagai media bercerita di SD. 1.3.2 Memberi pelatihan pembuatan media boneka flanel sebagai media
pembelajaran inovatif pada guru-guru MI Ma’arif NU Karangsari. 1.3.3 Guru-guru MI Ma’arif NU Karangsari dapat belajar membuat media
boneka flanel pada materi becerita guru-guru MI Ma’arif NU Karangsari dapat belajar membuat media boneka flanel pada materi becerita.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Target luaran yang diharapkan dari program kegiatan ini yaitu:
1.4.1 Meningkatkan penggunaan kain flanel untuk membuat media boneka flanel dalam materi bercerita anak SD.
1.4.2 Guru dapat meningkatan kreativitas dalam membuat media pembelajaran terutama pada penggunaan media boneka flanel dalam materi bercerita.
1.4.3 Guru tidak hanya menggunakan media yang sebelumnya digunakan yang mereka rasa efektif yaitu media gambar dan video.
1.4.4 Meningkatkan kemampuan isswa dalam bercerita menggunakan media boneka flanel yang disediakan.
1.4.5 Menigkatkan minat siswa untuk mngikuti mata pelajaran/ materi yang disampaikan.
1.5Manfaat Kegiatan a. Peserta Didik
Mempunyai daya kretivitas dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan bercerita menggunakan boneka flanel.
Meningkatkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media boneka flanel pada materi bercerita.
Meningkatkan hasil belajar siswa
b. Bagi Guru
Guru lebih kreatif dalam menggunakan potensi yang ada di daerah Kebumen yaitu penggunaan media boneka flanel yang digunakan dalam materi becerita di MI Ma’arif NU Karangsari sesuai tema dan sub tema yang tertera dalam buku guru dan buku siswa.
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN a. Letak dan Batas Wilayah
Masyarakat Sasaran dalam Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah siswa dan guru MI Ma’arif NU Karangsari Kebumen. Desa Karangsari merupakan desa di Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Berjarak sekitar 2 km dari pusat kota Kabupaten. Terbagi menjadi 5 dukuh yaitu Klepubener, Kewangen, Karangasem, Ngampel dan Kesambi. Dengan batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Sokawera, Wanasara, Kemangguan 2. Sebelah Selatan : Bumirejo
b. Jumlah Tempat Ibadah dan Lembaga Kependidikan
Penduduk mayoritas beragama Islam dengan jumlah masjid 5 buah dan musholla 10 buah. Terdapat sarana pendidikan umum, yaitu 2 gedung TK, 3 gedung SD,1 gedung MI, 1 gedung SMA dan 2 gedung SMK. 2.2 Kondisi Fisik
a. Keadaan Topografi
Daerah Karangsari masih banyak persawahan yang digunakan untuk menanam padi. Maka dari itu banyak masyarakat Karangsari yang bekerja sebagai buruh tani di sawah. Selain itu mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai guru, pedagang dan pekerja bangunan. Karena terletak di Kecamatan yang dikelilingi oleh lautan maka kemiringan lahan Karagsari relatif datar.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian masyarakat terbagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap monitoring.
Pada tahap yang pertama, yaitu tahap persiapan, meliputi persiapan tempat untuk pelatihan (dalam hal ini pengadaan kerjasama pihak MI Ma’arif NU Karangsari), dan persiapan alat dan bahan untuk pembuatan media pembelajaran.
Adapun alat dan bahan, serta cara penerapan pembuatan media boneka flanel adalah sebagai berikut :
4. Kain flanel 5. Dakron 6. Benang 7. Jarum jahit
8. Manik-manik untuk mata dan mulut 9. Lem
10. Blus On
Pembuatan boneka flanel ini sangat mudah
1. Pilih tema bercerita yang menarik bagi siswa SD, misal binatang, kegitan tolong menolong, hidup rukun dan lain-lain.
2. Gambar dan sket tema tadi yang kita pilih. 3. Jiplak pada kain flanel.
4. Guntinglah yang rapi. 5. Jahit hasil guntingan tadi.
6. Setelah itu isi dengan dakron agar kelihatan berisi. 7. Beri mata, mulut, kaki dan tangan.
8. Boneka pembelajaran sudah jadi.
Tahap kedua yaitu pelaksanaan. Disisini kami memberitahu dan memberikan pelatihan mengenai cara atau model pembelajaran yang digunakan untuk materi bercerita, yaitu dengan membuat media boneka flanel.
Tahap ketiga, monitoring pelaksanaan, yaitu pemantauan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan evaluasi untuk perbaikan kegiatan.
Tahap keempat yaitu penyusunan laporan. Penyusunan laporan ini disusun sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1.1Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Jumlah
1. Bahan habis pakai Rp 400.000,00 2. Alat yang digunakan Rp 400.000,00
3. Transportasi Rp 1.600.000,00
4. Lain-lain Rp 2.500.0000,00
Jumlah Rp 4.900.000,00
1.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 bulan dengan jadwal kegiatan dan waktu sebagai berikut:
N
Nama : Azka Manazila
NIM : 1401413006
Tempat, tanggal lahir : Kebumen, 8 Desember 1994 Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ampel Karangsari, Rt 01/04 Kebumen
E-mail : manazila30@gmail.com
Nama : Rifaul Khoeriyah
Tempat, tanggal lahir : Rembang, 14 September 1994 Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Sidomulyo RT 01/RW 03, Kec. Kaliori, Kab.Rembang
Nama : Nurul Musa’adah
NIM : 1401413009
Tempat, tanggal lahir : Rembang, 23 Februari 1995 Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Panohan RT 01/RW 02 Kec. Gunem Kab. Rembang
Tempat, tanggal lahir : Kudus, 7 JULI 995 Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Desa Setro Kalangan, Rt 05/01 Kaliwungu, Kudus
Nama Lengkap dan Gelar :
Waktu untuk kegiatan PKM :
Alamat :
Jenis barang Jumlah Harga per bahan Total
Kain FFlanel 60 Rp 5000,00 Rp .300.000,00
Bolpoint 2 Rp 2.000,00 Rp 4.500,00
Kertas 1 Rp 5.500,00 Rp5.500,00
Dakron 2 kg Rp 45.000,00 Rp 90.000,00
Jumlah Rp 400.000,00
2. Alat dan Bahan
No NamaPeralatan Jumlah Harga
1. Gunting 5 Rp 20.000,00
2. Benang 10 Rp 100.000,00
3. Jarun Jahit 20 Rp 80.000,00
4. Manik Manik 8 Rp 50.000,00
5. Lem 10 Rp 50.000,00
6. Blush On 10 Rp.100.000,00
1.
No. Uraian Jumlah Harga Satuan Harga Total
1 Dokumentasi
g. alat tulis Rp 150.000,00
h. biaya pulsa Rp 100.000,00
i. konsumsi 5 kali Rp 200.000,00 Rp 1.000.000,00
LAMPIRAN 3
Surat Peryataan Ketua Peneliti/Pelaksana
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama : Azka Manazila
NIM : 1401413006
program Studi : PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) fakultas : FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan)
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Pengabdian Masyarakat saya dengan judul yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Semarang, 28 Oktober 2015 Yang Menyatakan