UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS III SD NEGERI GUNUNGSARI PADA
SISWA KELAS III SD NEGERI GUNUNGSARI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI
PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI
METODE TALKING STICK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
METODE TALKING STICK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Disusun oleh :
Disusun oleh :
Erwin Desi Lestari
Erwin Desi Lestari
PGSD/VIIB
PGSD/VIIB
NPM : 09.141.075
NPM : 09.141.075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
IKIP PGRI MADIUN
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS III SD NEGERI GUNUNGSARI PADA
SISWA KELAS III SD NEGERI GUNUNGSARI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI
PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI
METODE TALKING STICK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
METODE TALKING STICK TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di IKIP PGRI
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di IKIP PGRI Madiun
Madiun
Dosen Pengampu : Drs. Edy
Dosen Pengampu : Drs. Edy Siswanto, M. Pd.
Siswanto, M. Pd.
Disusun oleh :
Disusun oleh :
Erwin Desi Lestari
Erwin Desi Lestari
PGSD/VIIB
PGSD/VIIB
NPM : 09.141.075
NPM : 09.141.075
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
IKIP PGRI MADIUN
2012
2012
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian tindakan kelas
proposal penelitian tindakan kelas ini dengan judul “ini dengan judul “Upaya Peningkatan MotivasiUpaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas III SD Negeri Gunungsari Melalui Metode Talking Stick Belajar Siswa Kelas III SD Negeri Gunungsari Melalui Metode Talking Stick Tahun Pelajaran 2012/2013
Tahun Pelajaran 2012/2013”.”. Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhiProposal penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi, namun dengan Banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi, namun dengan ketekunan dan kesabaran kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal ketekunan dan kesabaran kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian
penelitian tindakan tindakan kelas kelas ini.ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penyusunan makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan oleh sebab itu pihak, penyusunan makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
kepada: 1.
1. Dr. Parji, M. Pd., rector IKIP PGRI Madiun yang telah memberDr. Parji, M. Pd., rector IKIP PGRI Madiun yang telah member kesempatan penulis dalam menyusun proposal penelitian tindakan kesempatan penulis dalam menyusun proposal penelitian tindakan kelas ini.
kelas ini. 2.
2. Drs. Ibadullah Malawi, M. Pd., Drs. Ibadullah Malawi, M. Pd., kepala Program Studi Pendidikan Gurukepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar IKIP PGRI Madiun.
Sekolah Dasar IKIP PGRI Madiun. 3.
3. Drs. Edy Siswanto, M. Pd., dosen mata kuliah Penelitian TindakanDrs. Edy Siswanto, M. Pd., dosen mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di IKIP PGRI Madiun.
Kelas (PTK) di IKIP PGRI Madiun. 4.
4. Susila, S. Pd., Kepala SD Negeri Gunungsari yang telah member izinSusila, S. Pd., Kepala SD Negeri Gunungsari yang telah member izin untuk penelitian.
untuk penelitian. 5.
5. Tri Nurhayati, S. Pd., Wali kelas III yang telah membantu memberiTri Nurhayati, S. Pd., Wali kelas III yang telah membantu memberi data untuk melengkapi penyusunan proposal penelitian tindakan kelas data untuk melengkapi penyusunan proposal penelitian tindakan kelas ini.
6.
6. Seluruh siswa kelas III SD Negeri Gunungsari yang bersedia untuk Seluruh siswa kelas III SD Negeri Gunungsari yang bersedia untuk untuk diteliti sehingga dapat memperoleh informasi dan data yang untuk diteliti sehingga dapat memperoleh informasi dan data yang sesuai bagi penyusunan proposal penelitian tindakan kelas ini.
sesuai bagi penyusunan proposal penelitian tindakan kelas ini. 7.
7. Rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu danRekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan proposal penelitian memberikan motivasi dalam menyelesaikan proposal penelitian tindakan kelas ini.
tindakan kelas ini.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian tindakan kelas ini jauh dari Penulis menyadari bahwa proposal penelitian tindakan kelas ini jauh dari kriteria sempurna baik dalam penulisan maupun penyusunan, maka untuk itu kriteria sempurna baik dalam penulisan maupun penyusunan, maka untuk itu penulis mohon atas kritik dan saran yang membangun demi terciptanya penulis mohon atas kritik dan saran yang membangun demi terciptanya kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Kritik dan saran yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan proposal penelitian membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan proposal penelitian tindakan
tindakan kelas kelas ini.ini.
Akhirnya semoga Allah SWT memberikan rahmat, taufik dan Akhirnya semoga Allah SWT memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya serta memberikan maaf atas segala kesalahan penulis dan semoga proposal Nya serta memberikan maaf atas segala kesalahan penulis dan semoga proposal penelitian tindakan kelas ini
penelitian tindakan kelas ini ada guna dan manfaatnya bagi penulis ada guna dan manfaatnya bagi penulis khususnykhususnya dana dan pembaca umumnya. Amin.
pembaca umumnya. Amin.
Madiun, 2012
Madiun, 2012
Penulis Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman Halaman JUDUL JUDUL ... HALAMANHALAMAN JUDUL JUDUL ... .. ii KA
KATTA A PENGANTAR PENGANTAR ... ... iiii DAFT
DAFTAR AR ISI ISI ... ... iviv BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A.
A. Latar Latar Belakang Belakang Masalah Masalah ... ... 11 B.
B. Identifikasi Identifikasi Masalah Masalah ... ... 55 C.
C. Batasan Batasan Masalah Masalah ... ... 66 D.
D. Perumusan Perumusan Masalah...Masalah... ... 66 E.
E. TujuaTujuan n Penelitian Penelitian ... ... 66 F
F. . Manfaat Manfaat Penelitian Penelitian ... ... 77 BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
A. Deskriptif Deskriptif Teori Teori ... ... 88 1.
1. Pengertian Pengertian Belajar Belajar ... . 88 2.
2. Motivasi Motivasi ... ... 99 a.
a. Pengertian Pengertian Motivasi Motivasi (Motivation) (Motivation) ... ... 99 b.
b. Macam-macam Macam-macam Motivasi Motivasi ... ... 99 3.
3. Pembelajaran Pembelajaran TTematik ematik ... ... 1010 4.
4. Metode Metode Mengajar Mengajar ... . 1111 5.
5. Metode Metode TTalking alking Stick Stick ... ... 1111 a.
a. Pengertian Pengertian Metode Metode TTalking alking Stick Stick ... ... 1111 b.
B.
B. Penelitian Penelitian Relevan Relevan ... ... 1313 C.
C. Kerangka Kerangka Berfikir Berfikir ... ... 1313 D.
D. Hipotesis Hipotesis ... .. 1515 BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A.
A. PerencanaaPerencanaan n Penelitian Penelitian ... . 1616 1.
1. Jenis Jenis Penelitian Penelitian ... ... 1616 2.
2. Objek Objek Penelitian Penelitian ... ... 1616 3.
3. Subjek Subjek Penelitian Penelitian ... ... 1616 4.
4. Waktu Waktu Penelitian...Penelitian... ... 1616 B.
B. Prosedur Prosedur Penelitian Penelitian ... ... 1717 1. 1. PerencanaaPerencanaan n ... ... 1717 2. 2. Tindakan Tindakan ... ... 1717 3. 3. Observasi Observasi ... ... 1818 4. 4. Refleksi Refleksi ... ... 1818 C.
C. Instrumen Instrumen Penelitian Penelitian ... ... 1919 D.
D. TTeknik eknik Pengumpulan Pengumpulan Data ...Data ... ... 1919 DAFT
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi t
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawabanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yangyang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD
merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orangadalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan berkualitas yang dapat bersaing di jaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru SD dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan teknologi. Guru SD dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering siswa memahami materi yang diajarkannya, namun masih sering terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan keluhan kekurangan waktu untuk yang terlalu banyak dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkannya semua.
mengajarkannya semua.
Menurut pengamatan penulis, dalam pelaksanaan pembelajaran Menurut pengamatan penulis, dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat di kelas, penggunaan model pembelajaran yang bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvesional pada setiap rendah dan guru cenderung menggunakan model konvesional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini
pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnyamungkin disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang ada, padahal penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang ada, padahal penguasa
penguasaan terhadap model-model an terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan untuk pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru, dan sangat sesuai dengan meningkatkan kemampuan profesional guru, dan sangat sesuai dengan kurikulum KTSP.
Kurikulum KTSP yang mulai diberlakukan di sekolah dasar Kurikulum KTSP yang mulai diberlakukan di sekolah dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini hanya dapat tercapai apabila proses pembelajaran yang berlangsung ini hanya dapat tercapai apabila proses pembelajaran yang berlangsung mampu mengembangka
mampu mengembangkan seluruh potensi n seluruh potensi yang dimiliki siswa.yang dimiliki siswa.
Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan dimulai dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan
memperhatikan tujuan, tujuan, karakteristik karakteristik siswa, siswa, materi materi yang yang diajarkan, diajarkan, dandan sumber
sumber belajar belajar yang yang tersedia. tersedia. Kenyataannya Kenyataannya masih masih banyak banyak ditemuiditemui proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang proses pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil mempunyai daya tarik, bahkan cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya belajar yang dicapai tidak optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya minat s
minat siswa iswa pada pada mata mata pelajaran pelajaran tematik tematik dikelas dikelas III III SD NegSD Negerieri Gunungsari,
Gunungsari, Kabupaten Kabupaten Madiun, hMadiun, hal ini disal ini disebabkan oebabkan oleh kemampuleh kemampuanan guru dalam mengelola pembelajaran yang
guru dalam mengelola pembelajaran yang kurang baik. Untuk mengetahuikurang baik. Untuk mengetahui mengapa minat siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu mengapa minat siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidak merefleksi diri untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidak berhasilan
berhasilan siswa dalam siswa dalam pelajaran tematik dpelajaran tematik di kelas i kelas III.III. Tantangan guru dalam mengajar akan
Tantangan guru dalam mengajar akan semakin kompleks. Siswasemakin kompleks. Siswa saat ini cenderung mengharapkan gurunya mengajar dengan lebih santai saat ini cenderung mengharapkan gurunya mengajar dengan lebih santai dan menggairahkan. Persoalannya adalah guru sering kali kurang dan menggairahkan. Persoalannya adalah guru sering kali kurang memahami bentuk-bentuk metode pembelajaran yang dapat digunakan memahami bentuk-bentuk metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses mengajar. Ketidakpahaman itulah membuat banyak guru dalam proses mengajar. Ketidakpahaman itulah membuat banyak guru
secara praktis hanya menggunakan metode konvensional, sehingga secara praktis hanya menggunakan metode konvensional, sehingga banyak siswa merasa jenuh, bosan atau
banyak siswa merasa jenuh, bosan atau malas mengikuti pelajaran.malas mengikuti pelajaran.
Masih cukup banyak guru yang memakai metode konvensional Masih cukup banyak guru yang memakai metode konvensional dalam melaksanakan pembelajaran. Tentu metode konvensional tersebut dalam melaksanakan pembelajaran. Tentu metode konvensional tersebut bukan satu kesalahan, tetapi kalau terus-menerus dipakai maka dapat bukan satu kesalahan, tetapi kalau terus-menerus dipakai maka dapat dipastikan suasana pembelajaran berjalan secara monoton tanpa ada dipastikan suasana pembelajaran berjalan secara monoton tanpa ada variasi. Oleh karena itu,
variasi. Oleh karena itu, sudah sepantasnysudah sepantasnya guru a guru mengembangmengembangkan metodekan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, terlebih lagi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, terlebih lagi jika dikaitkan dengan upaya meningka
jika dikaitkan dengan upaya meningkatkan minat belajar siswa pada matatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran tematik.
pelajaran tematik.
Pembelajaran tematik pada tingkat satuan Sekolah Dasar pada Pembelajaran tematik pada tingkat satuan Sekolah Dasar pada dasarnya
dasarnya diarahkan padiarahkan pada pembeda pembelajaran yang lajaran yang menggunakan menggunakan tema tema untuk untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Karena siswa kelas III cenderung pengalaman bermakna kepada siswa. Karena siswa kelas III cenderung belum bisa untuk berfikir
belum bisa untuk berfikir lebih luas/abstrak sehinggga perlu pembelajaranlebih luas/abstrak sehinggga perlu pembelajaran yang menggunakan suatu tema tertentu dalam mengaitkan beberapa mata yang menggunakan suatu tema tertentu dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran agar anak lebih mudah menangkap materi yang disampaikan, pelajaran agar anak lebih mudah menangkap materi yang disampaikan, sehingga apa yang disampikan guru bisa bermakna dan mudah diingat sehingga apa yang disampikan guru bisa bermakna dan mudah diingat oleh siswa.
oleh siswa.
Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa guru kelas Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa guru kelas melaksanakan pembelajaran konvensional/klasikal tanpa melaksanakan pembelajaran konvensional/klasikal tanpa mengembangkannya. Dari metode tersebut, siswa merasa jenuh, tidak mengembangkannya. Dari metode tersebut, siswa merasa jenuh, tidak bergairah dan bosan mengikuti pelajaran. Kondisi pembelajaran tersebut bergairah dan bosan mengikuti pelajaran. Kondisi pembelajaran tersebut
tentu saja tidak bisa dibiarkan berlangsung terus menerus. Dengan tentu saja tidak bisa dibiarkan berlangsung terus menerus. Dengan kondisi tersebut seharusnya guru mencari alternatif-alternatif metode kondisi tersebut seharusnya guru mencari alternatif-alternatif metode pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran di kelas, dan salah satu yang dimaksud dalam hal ini adalah pembelajaran di kelas, dan salah satu yang dimaksud dalam hal ini adalah metode pembelajaran talking stick.
metode pembelajaran talking stick.
Pada prinsipnya, metode talking stick merupakan metode Pada prinsipnya, metode talking stick merupakan metode pembelajaran interaktif karena menekankan pada keterlibatan aktif siswa pembelajaran interaktif karena menekankan pada keterlibatan aktif siswa selama proses pembelajaran. Pembelajaran dapat dilaksanakan guru selama proses pembelajaran. Pembelajaran dapat dilaksanakan guru dengan berbagai pendekatan. Untuk meningkatkan aktivitas
dengan berbagai pendekatan. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa,belajar siswa, guru menggunakan media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan guru menggunakan media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan talking stick. Talking stick dapat dilakukan di sela-sela atau akhir talking stick. Talking stick dapat dilakukan di sela-sela atau akhir pembelajaran. Setelah guru menjelaskan materi pelajaran, guru meminta pembelajaran. Setelah guru menjelaskan materi pelajaran, guru meminta siswa untuk melakukan penghafalan materi dengan terlebih dahulu siswa untuk melakukan penghafalan materi dengan terlebih dahulu menetapkan lamanya waktu yang dibutuhkan sampai talking stick akan menetapkan lamanya waktu yang dibutuhkan sampai talking stick akan dilaksanakan. Setelah hal tersebut dilakukan, maka guru dan siswa dilaksanakan. Setelah hal tersebut dilakukan, maka guru dan siswa memulai talking stick. Guru terlebih dahulu memberikan tongkat kepada memulai talking stick. Guru terlebih dahulu memberikan tongkat kepada salah satu siswa secara acak, setelah itu guru dan siswa secara bersama salah satu siswa secara acak, setelah itu guru dan siswa secara bersama menyanyikan lagu tertentu sambil menyerahkan tongkat dari siswa menyanyikan lagu tertentu sambil menyerahkan tongkat dari siswa pertama ke siswa lainnya, begitu hingga lagu dinyatakan berhenti oleh pertama ke siswa lainnya, begitu hingga lagu dinyatakan berhenti oleh guru dengan tanda-tanda tertentu
guru dengan tanda-tanda tertentu yang telah disepakati.yang telah disepakati.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka alasan utama pemilihan Berdasarkan penjelasan di atas, maka alasan utama pemilihan metode talking stick karena selama proses pembelajaran berlangsung metode talking stick karena selama proses pembelajaran berlangsung sesudah guru menyajikan materi pelajaran, siswa diberikan waktu sesudah guru menyajikan materi pelajaran, siswa diberikan waktu
beberapa saat untuk menghafal materi pelajaran yang telah diberikan, beberapa saat untuk menghafal materi pelajaran yang telah diberikan, agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat talking agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat talking stick berlangsung. Mengingat dalam talking stick, hukuman (punishmen) stick berlangsung. Mengingat dalam talking stick, hukuman (punishmen) dapat diberlakukan, misalnya siswa disuruh menyanyi, berpuisi, atau dapat diberlakukan, misalnya siswa disuruh menyanyi, berpuisi, atau hukuman-hukuman yang sifatnya positif dan menumbuhkan motivasi hukuman-hukuman yang sifatnya positif dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran dengan metode talking belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran dengan metode talking stick murni berorientasi pada aktivitas individu siswa yang dilakukan stick murni berorientasi pada aktivitas individu siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan.
dalam bentuk permainan.
B.
B. Identifikasi MasalahIdentifikasi Masalah
Proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks. Proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala sesuatunya berarti setiap kata, pikiran, tindakan. Model Segala sesuatunya berarti setiap kata, pikiran, tindakan. Model pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran yang tepat pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran yang tepat untuk diterapakan pada pelajaran tematik III, dikarenakan cara penyajian untuk diterapakan pada pelajaran tematik III, dikarenakan cara penyajian pelajaran deng
pelajaran dengan melakukan an melakukan suatu permainan, sesuatu permainan, sehingga akanhingga akan menimbulkan minat anak dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut menimbulkan minat anak dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan siswa kelas III masih bersifat kekanak-kanakan dan masih dikarenakan siswa kelas III masih bersifat kekanak-kanakan dan masih suka bermain. Sehingga akan mempermudah pemahaman siswa terhadap suka bermain. Sehingga akan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang disampikan oleh seorang guru dan tujuan pembelajaran akan materi yang disampikan oleh seorang guru dan tujuan pembelajaran akan tercapai.
tercapai.
Penulis merasa yakin bahwa landasan teori
Penulis merasa yakin bahwa landasan teori model pembelajaranmodel pembelajaran ini sangat coc
ini sangat cocok untuk diterapkaok untuk diterapkan dalam proses pen dalam proses pembelajaran tematik mbelajaran tematik IIIIII di Sekolah Dasar. Lingkungan yang mendukung dan proses pembelajaran di Sekolah Dasar. Lingkungan yang mendukung dan proses pembelajaran
yang menyenangkan dapat menciptakan serta meningkatkan minat siswa yang menyenangkan dapat menciptakan serta meningkatkan minat siswa SD untuk belajar. Sehingga keluhan-keluhan seperti bosan, jenuh, kurang SD untuk belajar. Sehingga keluhan-keluhan seperti bosan, jenuh, kurang menyenangkan dan tidak menarik yang selama ini sering didengungkan menyenangkan dan tidak menarik yang selama ini sering didengungkan dari siswa dalam proses pembelajaran tematik III dapat teratasi melalui dari siswa dalam proses pembelajaran tematik III dapat teratasi melalui model pembelajaran ini.
model pembelajaran ini. C.
C. Batasan masalahBatasan masalah
Mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran talking Mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran talking stick terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik di SD stick terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran tematik di SD Negeri Gunungsari pada kelas III.
Negeri Gunungsari pada kelas III. D.
D. Perumusan MasalahPerumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah : Apakah dengan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah : Apakah dengan metode
metode Talking Stick Talking Stick dapat meningkatkan motivasi belajar padadapat meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran tematik kelas III di SD Negeri Gunungsari, Kabupaten pembelajaran tematik kelas III di SD Negeri Gunungsari, Kabupaten Madiun?
Madiun?
E.
E. TujuanTujuan 1.
1. Untuk mengetahui apakah dengan metode talking stick dapatUntuk mengetahui apakah dengan metode talking stick dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri Gunungsari meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri Gunungsari dalam pembelajaran tematik.
dalam pembelajaran tematik. 2.
2. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri GunungsariMeningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri Gunungsari dalam pembelajaran tematik.
F.
F. ManfaatManfaat
Manfaat bagi siswa : Manfaat bagi siswa :
a)
a) Siswa lebih mudah memahami apa yang disampikan olehSiswa lebih mudah memahami apa yang disampikan oleh seorang guru serta meningkatkan ketrampilan dan
seorang guru serta meningkatkan ketrampilan dan kreatifitaskreatifitas siswa
siswa.. b)
b) Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. c)
c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebihPengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dan bermakna dalam diri siswa.
melekat dan bermakna dalam diri siswa. Manfaat bagi guru :
Manfaat bagi guru : a)
a) Guru memperoleh informasai tentang mengajar tGuru memperoleh informasai tentang mengajar tematik ematik menggunaka
menggunakan metode n metode talking stick.talking stick. b)
b) MeningkatkaMeningkatkan kemampuan guru n kemampuan guru dalam mengajardalam mengajar c)
c) Guru mengetahui tentang kekurangan dalam Guru mengetahui tentang kekurangan dalam mengajarnyamengajarnya.. d)
d) Menambah pengetahuan guru dalam mengajar.Menambah pengetahuan guru dalam mengajar. Manfaat bagi Sekolah :
Manfaat bagi Sekolah : a)
a) Menambah daftar pustaka disekolahMenambah daftar pustaka disekolah b)
b) Ikut memajukan sekolah demi tercapainya proses belajarIkut memajukan sekolah demi tercapainya proses belajar mengajar yang efektif.
BAB II
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
A.
A. Deskriptif TeoriDeskriptif Teori
1.
1. Pengertian BelajarPengertian Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang tak dapat terpisahkan Belajar merupakan suatu kegiatan yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia sehingga tidak ada kata terlambat untuk dari kehidupan manusia sehingga tidak ada kata terlambat untuk belajar. Demikian juga pengertian belajar sudah banyak dikemikakan belajar. Demikian juga pengertian belajar sudah banyak dikemikakan oleh para ahli dari sudut pandang masing-masing. Hal ini justru akan oleh para ahli dari sudut pandang masing-masing. Hal ini justru akan menambah cakrawala dan pengetahuan belajar.
menambah cakrawala dan pengetahuan belajar.
Menurut Morgan (Dalam M. Dalyono 2003:211) mengatakan Menurut Morgan (Dalam M. Dalyono 2003:211) mengatakan “belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah “belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil
laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalamandari latihan atau pengalaman Menurut Rochman Natawijaya (2001:13) mengatakan “belajar Menurut Rochman Natawijaya (2001:13) mengatakan “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperolehmemperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu send
pengalaman individu itu sendiri dalam reaksi iri dalam reaksi dengan lingkungannya”.dengan lingkungannya”. Menurut Herman Hudoyo (2002:21) mendefinisikan “belajar Menurut Herman Hudoyo (2002:21) mendefinisikan “belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek dan sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek dan pengalaman”
pengalaman”
Dari beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan Dari beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan mencari fakta-fakta dengan bahwa belajar adalah suatu kegiatan mencari fakta-fakta dengan
berbagai macam metode dari pengalaman individu melalui latihan berbagai macam metode dari pengalaman individu melalui latihan dengan pendekatan yang konkrit.
dengan pendekatan yang konkrit.
2.
2. MotivasiMotivasi a.
a. Pengertian Motivasi (Motivation)Pengertian Motivasi (Motivation) Menurut
Menurut Sumadi Sumadi Suryabrata Suryabrata ( 20( 2001:70) 01:70) Motivasi Motivasi adalahadalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu. melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Tiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang pasti didorong oleh Tiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang pasti didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, yang disebut dengan sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, yang disebut dengan motivasi.
motivasi. b.
b. Macam-macam MotivasiMacam-macam Motivasi a)
a) Penggolongan berdasarkan atas terbentuknya motifasiPenggolongan berdasarkan atas terbentuknya motifasi dibedakan
dibedakan atas dua macam Meatas dua macam Menurut Sumadi nurut Sumadi SuryabrataSuryabrata ( 2
( 2001:71), 001:71), yaitu yaitu ::
Motivasi bawaanMotivasi bawaan
Motivasi bawaan sejak lahir, jadi tanpa dipelajari misalnya Motivasi bawaan sejak lahir, jadi tanpa dipelajari misalnya dorongan untuk makan dan minum.
dorongan untuk makan dan minum.
Motivasi yang dipelajariMotivasi yang dipelajari
Motivasi yang timbul karena dipelajari, misalnya dorongan Motivasi yang timbul karena dipelajari, misalnya dorongan untuk belajar sesuatu ilmu
untuk belajar sesuatu ilmu pengetahuapengetahuan.n. b)
b) PenggolongPenggolongan berdasarkan atas an berdasarkan atas jalarannya, motivasi jalarannya, motivasi dibedakandibedakan atas dua macam yaitu :
Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang berfungsi karena adanya rangasangan Motivasi yang berfungsi karena adanya rangasangan dari luar, seperti misalnya orang belajar giat karena diberi dari luar, seperti misalnya orang belajar giat karena diberi tahu bahwa sebentar lagi ujian.
tahu bahwa sebentar lagi ujian.
Motivasi Instrinsik Motivasi Instrinsik
Motivasi yang berfungsi tidak uasah dirangsang dari Motivasi yang berfungsi tidak uasah dirangsang dari luar. Memang d
luar. Memang dalam diri individu telah alam diri individu telah ada dorongada dorongan itu.an itu.
3.
3. Pembelajaran TematikPembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang dipahaminya. Pendekatan ini berangkat dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahua
pengetahuan dan n dan struktur intelektual anak.struktur intelektual anak.
Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).
sesuatu (learning by doing).
4.
4. Metode MengajarMetode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru. Pengertian lain ialah mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dilakukan oleh seorang guru untuk mengajar teknik penyajian yang dilakukan oleh seorang guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran di dalam kelas baik individu maupun atau menyajikan bahan pelajaran di dalam kelas baik individu maupun kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dengan baik oleh kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dengan baik oleh siswa. Khusus metode mengajar didalam kelas efektifitas mengajar siswa. Khusus metode mengajar didalam kelas efektifitas mengajar dipengaruhi oleh faktor tujuan, situasi dan faktor guru itu sendiri. dipengaruhi oleh faktor tujuan, situasi dan faktor guru itu sendiri. Dengan memiliki pengetahua secara umum berbagai sifat metode Dengan memiliki pengetahua secara umum berbagai sifat metode seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode manakah yang seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode manakah yang paling sesua
paling sesuai untuk situasi i untuk situasi dan kondisi pedan kondisi pengajaran.ngajaran. Berdasarkan uraian diatas maka
Berdasarkan uraian diatas maka metode mengajar merupakanmetode mengajar merupakan hal yang sangat penting bagi dunia pendidikan terutama bagi seorang hal yang sangat penting bagi dunia pendidikan terutama bagi seorang guru yanag akan mengajar anak didiknya.
guru yanag akan mengajar anak didiknya.
5.
5. Metode Talking StickMetode Talking Stick a.
a. Pengertian MetodePengertian Metode Talking StickTalking Stick
Menurut Hamalik (2007:65), berbagai pendekatan dalam Menurut Hamalik (2007:65), berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang harus diketahui guru dapat dilakukan dengan pembelajaran yang harus diketahui guru dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu: “a) Pembelajaran penerimaan (reception empat cara, yaitu: “a) Pembelajaran penerimaan (reception
learning), b) pembelajaran penemuan (discovery learning), c) learning), b) pembelajaran penemuan (discovery learning), c) pembelajaran
pembelajaran penguasaan penguasaan (mastery (mastery learning), learning), dan dan d)d) Pembelajaran terpadu (unit learning). Keempat pendekatan Pembelajaran terpadu (unit learning). Keempat pendekatan pembelajaran ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran”.
pembelajaran”.
Sedangkan untuk melaksanakan pembelajaran dibutuhkan Sedangkan untuk melaksanakan pembelajaran dibutuhkan suatu metode sebagai alat
suatu metode sebagai alat pencapapencapaian tujuan ian tujuan pembelajaran.pembelajaran.
Istilahnya, metode talking stick dapat diartikan sebagai Istilahnya, metode talking stick dapat diartikan sebagai metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang drancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran drancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan menggunakan media tongkat.
oleh murid dengan menggunakan media tongkat.
Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dipergunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiinginkan. Talking Stick sebagaimana dimaksudkan penelitian diiinginkan. Talking Stick sebagaimana dimaksudkan penelitian ini, dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi pada ini, dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan pertanyaan. Saat guru selesai
pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan pertanyaanmengajukan pertanyaan, maka , maka siswasiswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran dilakukan hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
b.
b. Langkah-Langkah PembelajaranLangkah-Langkah Pembelajaran Talking StickTalking Stick
Menurut Suherman (2006:84) langkah-langkah Menurut Suherman (2006:84) langkah-langkah pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut:
pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut: 1)
1) Guru menyiapkan tongkat.Guru menyiapkan tongkat. 2)
2) Guru menyajikan materi pokok.Guru menyajikan materi pokok. 3)
3) Siswa menbaca materi lengkap pada wacana.Siswa menbaca materi lengkap pada wacana. 4)
4) Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kGuru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepadaepada siswa dan siswa
siswa dan siswa yang kebagian tongkat menjawab pertanyaanyang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru.
dari guru. 5)
5) Tongkat diberikan kepada siswa lain dan Tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikanguru memberikan petanyaan lagi dan
petanyaan lagi dan seterusnya.seterusnya. 6)
6) Guru membimbing siswa.Guru membimbing siswa. 7)
7) Guru dan siswa menarik Guru dan siswa menarik kesimpulankesimpulan 8)
8) Guru melakukan refleksi proses pembelajaran, danGuru melakukan refleksi proses pembelajaran, dan
B.
B. Penelitian RelevanPenelitian Relevan 1.
1. Upaya meningkatakan aktivitas siswa kelas III SD Negeri GunungsariUpaya meningkatakan aktivitas siswa kelas III SD Negeri Gunungsari dalam bidang studi tematik dengan metode
dalam bidang studi tematik dengan metode talking stick talking stick ..
C.
C. Kerangka BerfikirKerangka Berfikir 1.
1. Keadaan AwalKeadaan Awal
Selama penulis melakukan penelitian, penulis banyak Selama penulis melakukan penelitian, penulis banyak menemukan ke
Misalnya didalam pro
Misalnya didalam proses pembelajaran bases pembelajaran banyak nyak guru yang beguru yang belumlum menggunak
menggunakan metode mengaan metode mengajar yang tepat. Sejar yang tepat. Sehingga banyahingga banyak k siswasiswa tidak memperhatikan guru saat menerangkan materi pembelajaran, tidak memperhatikan guru saat menerangkan materi pembelajaran, siswa mengantuk dalam kegiatan pembelajaran, siswa sering ribut siswa mengantuk dalam kegiatan pembelajaran, siswa sering ribut dalam kelas.
dalam kelas. 2.
2. PerlakuanPerlakuan
Dari masalah yang telah ditemukan peneliti, maka tindakan Dari masalah yang telah ditemukan peneliti, maka tindakan yang akan dilakukan antara lain :
yang akan dilakukan antara lain : 1.
1. Melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode talkingMelakukan pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick.
stick. 2.
2. Memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar.Memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar.
3.
3. Keadaan AkhirKeadaan Akhir
Setelah dilakukan penanganan atau perlakuan khusus Setelah dilakukan penanganan atau perlakuan khusus berdasarkan masalah-masa
berdasarkan masalah-masalah yang di lah yang di uraikan di atas, maka uraikan di atas, maka terjadilahterjadilah perubahan
perubahan terhadap diri siswa. terhadap diri siswa. Siswa menjadi lebSiswa menjadi lebih aktif danih aktif dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga lebih fokus terhadap materi yang disampaikan oleh seorang guru dengan fokus terhadap materi yang disampaikan oleh seorang guru dengan demikian suasana dalam kelas menjadi lebih menarik. Selain itu siswa demikian suasana dalam kelas menjadi lebih menarik. Selain itu siswa juga
juga termotivasi termotivasi karena karena dengan dengan penggunaapenggunaan n metode metode yang yang menarik menarik menjadikan siswa lebih tertarik dan juga
menjadikan siswa lebih tertarik dan juga mmempunyai rasa ingin tahummempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
D.
D. HipotesisHipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah : Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah :
““Jika siswa kelas III SD Negeri Gunungsari menerapkan metodeJika siswa kelas III SD Negeri Gunungsari menerapkan metode talking stick pa
talking stick pada pembelajarada pembelajaran tematik maka n tematik maka motivasi belajarnymotivasi belajarnya akana akan meningkat
BAB III
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
A. Perencanaan Penelitian A. Perencanaan Penelitian 1.1. Jenis PenelitianJenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah PTK (Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah PTK (Penelitian tindakan Kelas).
tindakan Kelas). 2.
2. Objek PenelitianObjek Penelitian
Obyek penelitian yang akan diteliti adalah Metode
Obyek penelitian yang akan diteliti adalah Metode TalkingTalking Stick.
Stick. 3.
3. Subjek penelitianSubjek penelitian
Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Gunungsari, kecamatan madiun, kabupaten madiun, Propinsi Jawa Gunungsari, kecamatan madiun, kabupaten madiun, Propinsi Jawa Timur, dengan jumlah siswa 19 orang ( 9 siswa laki-laki dan 10 Timur, dengan jumlah siswa 19 orang ( 9 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan). Pertimbangan mengambil subyek penilitian siswa perempuan). Pertimbangan mengambil subyek penilitian tersebut adalah, dimana perkembangan siswa kelas I
tersebut adalah, dimana perkembangan siswa kelas III sangat cocok II sangat cocok dengan metode talking stick dalam pembelajaran tematik. Selain dengan metode talking stick dalam pembelajaran tematik. Selain itu kondisi siswa kelas III SD Negeri Gunungsari berasal dari latar itu kondisi siswa kelas III SD Negeri Gunungsari berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dan memiliki karakteristik yang belakang keluarga yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula.
berbeda pula. 4.
Penelitian
Penelitian ini dilakuini dilakukan kan selama selama satu satu bulan bulan yaitu yaitu bulanbulan September 2012.
September 2012. B.
B. Prosedur PerencanaanProsedur Perencanaan Penelitian ini akan dil
Penelitian ini akan dilakukan secara bersiklus dengan tindakanakukan secara bersiklus dengan tindakan yang dilakukan beranjak dari kondisi awal. Langkah-langkah yang yang dilakukan beranjak dari kondisi awal. Langkah-langkah yang akan kami lakukan adalah, sebagai berikut:
akan kami lakukan adalah, sebagai berikut: 1.
1. PerencanaanPerencanaan
Dalam hal ini dijabarkan dalam bentuk perencanaan Dalam hal ini dijabarkan dalam bentuk perencanaan (rencana) guru sebelum melakukan suatu tindakan. Rencana ini (rencana) guru sebelum melakukan suatu tindakan. Rencana ini meliputi:
meliputi: a.
a. Tujuan yang akan dicapai dalam proses kegiatan belajarTujuan yang akan dicapai dalam proses kegiatan belajar tematik.
tematik. b.
b. Kegiatan yang akan dilakukan dalam proses kegiatan belajarKegiatan yang akan dilakukan dalam proses kegiatan belajar tematik.
tematik. c.
c. Menentukan Menentukan metode metode yang yang ingin ingin dipakai dipakai dengandengan mempertimbangka
mempertimbangkan n kondisi kondisi siswa.siswa. d.
d. Menyiapkan media dan perlengkapan yang diperlukan dalamMenyiapkan media dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan belajar
kegiatan belajar e.
e. MenyiapkaMenyiapkan materi n materi yang akan diajarkanyang akan diajarkan
2. Tindakan 2. Tindakan
Merupakan pelaksanaan tindakan yang dilakukan untuk Merupakan pelaksanaan tindakan yang dilakukan untuk memotivasi siswa dalam belajar tematik. Upaya-upaya yang memotivasi siswa dalam belajar tematik. Upaya-upaya yang
dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi siswa dengan model dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi siswa dengan model pembelajaran talking stick meliputi:
pembelajaran talking stick meliputi: a.
a. Menjalin kebersamaan dan saling Menjalin kebersamaan dan saling memahami.memahami. b.
b. Memberikan pengalaman kepada siswa tentang pembelajaranMemberikan pengalaman kepada siswa tentang pembelajaran tematik.
tematik. c.
c. Memberikan peluang untuk menterjemahkan dan menerapkanMemberikan peluang untuk menterjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka kedalam pembelajaran yang lain ke pengetahuan mereka kedalam pembelajaran yang lain ke dalam kehidupan mereka.
dalam kehidupan mereka. d.
d. Memberikan umpan balik atas apa yang mereka lakukanMemberikan umpan balik atas apa yang mereka lakukan setelah mereka belajar.
setelah mereka belajar. 3. Observasi
3. Observasi
Observasi ini dilakukan terhadap proses maupun hasil dari Observasi ini dilakukan terhadap proses maupun hasil dari tindakan yang dilakukan guru terhadap pengaruh yang diperoleh tindakan yang dilakukan guru terhadap pengaruh yang diperoleh dari hasil / tindakan alat ukur, baik yang bersifat kualitatif.
dari hasil / tindakan alat ukur, baik yang bersifat kualitatif.
4. Refleksi 4. Refleksi
Refleksi hasil dari tindakan baru dapat kita peroleh setelah Refleksi hasil dari tindakan baru dapat kita peroleh setelah kita melakukan pengukuran terhadap proses maupun hasil dan kita melakukan pengukuran terhadap proses maupun hasil dan tindakan kita. Dari hasil pengukuran itu kita peroleh suatu tindakan kita. Dari hasil pengukuran itu kita peroleh suatu gambaran tentang seberapa besar pengaruh tindakan kita untuk gambaran tentang seberapa besar pengaruh tindakan kita untuk meningkatkan motivasi siswa khususnya dalam belajar tematik. meningkatkan motivasi siswa khususnya dalam belajar tematik. Selain itu kita juga akan dapat menemukan suatu Selain itu kita juga akan dapat menemukan suatu
kekurangan-kekurangan yang ada dan memperoleh poin-poin penting tentang kekurangan yang ada dan memperoleh poin-poin penting tentang unsur-unsur penting yang perlu diperbaiki
unsur-unsur penting yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.atau ditingkatkan.
Dengan demikian, kita dapat melakukan suatu tindakan Dengan demikian, kita dapat melakukan suatu tindakan yang akan kita lakukan pada siklus kedua, dan selanjutnya sampai yang akan kita lakukan pada siklus kedua, dan selanjutnya sampai benar-benar kita nanti akan memperoleh hasil yang maksimal dari benar-benar kita nanti akan memperoleh hasil yang maksimal dari tindakan atau usaha untuk meningkatakan motivasi siswa.
tindakan atau usaha untuk meningkatakan motivasi siswa.
C.
C. Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan pada penelitian t
Instrumen yang akan digunakan pada penelitian tindakan kelasindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
ini adalah sebagai berikut. 1.
1. Lembar observasi guru dan siswaLembar observasi guru dan siswa 2.
2. Lembar pengamatanLembar pengamatan 3.
3. Pedoman wawancaraPedoman wawancara 4.
4. Lembar kerja siswaLembar kerja siswa
D.
D. Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data 1.
1. ObservasiObservasi
Dalam penelitian
Dalam penelitian ini observasi diguini observasi digunakan untuk mengnakan untuk mengetahuietahui proses pelaksanaan dan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran proses pelaksanaan dan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick. Observasi dilakukan oleh dengan menggunakan metode talking stick. Observasi dilakukan oleh peneliti agar keobyektifan data aktivitas guru dan siswa dicatat dan peneliti agar keobyektifan data aktivitas guru dan siswa dicatat dan direkam untuk melihat semua hal
direkam untuk melihat semua hal yang terjadi.yang terjadi. 2.
Dalam penelitian ini, metode wawancara dilakukan terhadap Dalam penelitian ini, metode wawancara dilakukan terhadap guru yang bersangkutan dan siswa kelas 2 diamabil secara acak.
guru yang bersangkutan dan siswa kelas 2 diamabil secara acak. 3.
3. DokumentasiDokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang Studi dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh, dokumen tersebut berupa rekaman aktivitas siswa berupa diperoleh, dokumen tersebut berupa rekaman aktivitas siswa berupa foto.
foto. 4.
4. TestTest
Test adalah suatu percobaan yang dilakukan dengan Test adalah suatu percobaan yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab atau perintah yang harus mengajukan pertanyaan yang harus dijawab atau perintah yang harus dikerjakan, untuk mendapatkan gambaran tentang kejiwaan seseorang dikerjakan, untuk mendapatkan gambaran tentang kejiwaan seseorang atau golongan (Abu Ahmadi,2007: 21). Dalam hal ini tes yang atau golongan (Abu Ahmadi,2007: 21). Dalam hal ini tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan KelasPenelitian Tindakan Kelas. . Jakarta: Jakarta: BumiBumi Aksara.
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2007.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur PenelitianProsedur Penelitian. Jakarta: Rineka Jaya.. Jakarta: Rineka Jaya.
Dalyono, Max. 2003.
Dalyono, Max. 2003. Belajar Belajar dan dan PembelajaranPembelajaran. Semarang: IKIP Semarang. Semarang: IKIP Semarang Press.
Press.
Depdiknas. 2000.
Depdiknas. 2000. Penyempurnaan/Penyesuaian Kurikulum Tingkat SatuanPenyempurnaan/Penyesuaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pendidikan (Suplemen (Suplemen GBPP).GBPP).Jakarta: Depdiknas.Jakarta: Depdiknas.
Hamalik, Oemar. 2007.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara.. Jakarta: Bumi Aksara.
Hudoyo,
Hudoyo, Herman. Herman. (2002:21).(2002:21). Belajar Mengajar Tematik III Belajar Mengajar Tematik III . Jakarta: Depdikbud.. Jakarta: Depdikbud.
Natawijaya, Rohman. 2001.
Natawijaya, Rohman. 2001. Motivasi Belajar Motivasi Belajar . Jakarta: Depdikbud.. Jakarta: Depdikbud.
Ruseffendi. 2005.
Ruseffendi. 2005. Metode Talking Stick Metode Talking Stick . Bandung: Tarsito.. Bandung: Tarsito.
Suherman, Erman dkk. 2003.
Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Tematik Kontemporer Strategi Pembelajaran Tematik Kontemporer .. Bandung : FMIPA
Bandung : FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.Universitas Pendidikan Indonesia.
Sutikna. 2005.
Sutikna. 2005. Meningkatkan Meningkatkan Hasil Hasil Belajar Belajar Siswa Siswa kelas kelas III III Melalui Melalui MetodeMetode Taling Stick
Suryabrata, Sumadi. 2001.
Suryabrata, Sumadi. 2001. Pengertian MotivasiPengertian Motivasi. Jakarta : Rajawali Pers.. Jakarta : Rajawali Pers.
Suyitno,
Suyitno, Amin. Amin. 2004.2004. Dasar-dasar Dasar-dasar dan dan Proses Proses Pembelajaran Pembelajaran Tematik Tematik III III .. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Winkel, W.S. 1995.
Winkel, W.S. 1995. Motivasi Belajar Motivasi Belajar . Jakarta: PT Grasindo.. Jakarta: PT Grasindo. v