• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

P U T U S A N

NOMOR 284/PDT/2017/PT MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada pengadilan tingkat banding, menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:

Jago Ginting, berkedudukan di Desa Jaranguda, Kec. Merek, Kab. Karo dalam hal ini memberikan kuasa kepada Sumber Alam Br Sinuraya, SH beralamat di Jln. Veteran No. 100 Kabanjahe berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 05 Oktober 2016, semula sebagai Penggugat sekarang Pembanding ;

L a w a n

1.Bupati Karo cq Sekretariat Daerah Kab. Karo cq Kepala Bpmpd Kab. Karo, bertempat tinggal di JL. Djamin Ginting No. 17 Kabanjahe , diwakili oleh Kuasanya Monica Maytrisna Purba,SH, Nismah Br. Sembiring,SH., Dina Kristina Gultom,SH, Ir. Nasib Sianturi, M.Si. Caprilus Barus, S.Sos. Eva Angela S,SS,MM, Hosea Ginting,SH;- berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 21-Oktober-2017, yang kemudian diperbaharui dengan Surat Kuasa tertanggal 27- Januari- 2017, semula sebagai Tergugat sekarang Terbanding;

2.Panitia Pemilihan Kepala Desa Jaranguda Kec. Merdeka, Kab. Karo, bertempat tinggal di JL. Pendidikan No. 120 Desa Jaranguda, Kec. Merdeka, Kab. Karo , di persidangan diwakili oleh Kuasanya Itom Ricardo Sinuhaji, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 27 Oktober 2017, semula sebagai Turut Tergugat sekarang Turut Terbanding;

Pengadilan Tinggi Tersebut ;

Setelah membaca:

1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 12 September 2017 Nomor 284/PDT/2017/PT MDN tentang penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding;

(2)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

2. Surat Penunjukan Panitera Pengganti Nomor 284/PDT/2017/PT MDN tanggal 13 September 2017 oleh Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Medan untuk membantu Majelis Hakim memeriksa dan mengadili perkara tersebut;

3. Berkas perkara Nomor 57/Pdt.G/2016/PN Kbj dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 7 Oktober 2016 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabanjahe dalam Register Nomor 57/Pdt.G/2016/PN Kbj, telah mengajukan gugatan kepada Tergugat sebagai berikut :

- Bahwa Penggugat adalah Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kec. Merdeka, Kab. karo yang telah resmi mendaftar pada tanggal 22 Juli 2016;

- Bahwa kemudian tanpa suatu alasan yang jelas serta tanpa pemberitahuan resmi Penggugat tidak diikutsertakan Verifikasi dan pencabutan nomor untuk calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kec. Merdeka, Kab. Karo, dan setelah Penggugat tanya secara lisan kepada Turut Tergugat yang dijadikan dasar tidak diikutsertakannya Penggugat sebagai Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda adalah adanya surat Tergugat yaitu Surat No.: 141/2142/BPMPD tertanggal 19 Agustus 2016, Perihal : Penjelasan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Calon Kepala Desa ;

- Bahwa atas tindakan Tergugat yang menandatangani dan melayangkan Surat No.: 141/2142/BPMPD tertanggal 19 Agustus 2016, Perihal : Penjelasan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Calon Kepala Desa An. Bupati Karo sangat merugikan Penggugat karena kemudian atas dasar Surat No.: 141/2142/BPMPD tertanggal 19 Agustus 2016, Perihal : Penjelasan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Calon Kepala Desa dan Ralat Surat No.: 141/2153/BPMPD/2016 tertanggal 22 Agustus 2016, pada akhirnya Penggugat tidak diikutsertakan verifikasi dan pencabutan nomor sebagai Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda padahal faktanya sesuai dengan Undang Undang Nomor 16 tahun 2014 tentang Desa dan aturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang peraturan Pelaksanaan Desa tidak pernah disebutkan : KTP paling kurang 1 (satu) tahun dan Surat No.: 141/2142/BPMPD tertanggal 19 Agustus 2016 dilayangkan kepada Turut Tergugat setelah

(3)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

lewat tahap penelitian berkas Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kec.Merdeka, Kab. Karo ;

- Bahwa kemudian Penggugat melalui kuasanya telah menyurati Tergugat terkait telah adanya putusan Mahkamah Konstitusi pada tanggal 23 Agustus 2016 tentang pasal 33 huruf g dan Pasal 50 ayat (1) huruf c Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No:140/PUU-XIII/2015 tentang point a dikutip

’’Terhadap hasil pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dan pengangkatan Perangkat Desa sebelum Putusan Mahkamah Konstitusi RI nomor 128/PUU-XIII/2015 dinyatakan tetap sah dan berlaku. Dalam hal penetapan Calon Kepala Desa dan pengangkatan Perangkat Desa yang pelaksanaannya sesudah Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor : 128/ PUU-XIII/2015 harus membuka pendaftaran kembali’’ dan faktanya penetapan Kepala Desa Jaranguda

dilaksanakan setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, yaitu pada tanggal 31 Agustus 2016 akan tetapi pihak Tergugat tidak melaksanakan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri sebagaimana mestinya sehingga telah menghilangkan hak Penggugat untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kec. Merdeka, Kab. Karo ;

- Bahwa dari kronologis kejadian tersebut Penggugat patut menduga adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat yang telah dengan sengaja serta melawan hukum menghilangkan hak Penggugat sebagai Warga Negara Indonesia dengan mengesampingkan peraturan Perundang-Undangan sehingga Penggugat batal menjadi Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kec.Merdeka, Kab.Karo ;

- Bahwa atas perbuatan Tergugat, Penggugat sangat dirugikan baik secara materil maupun moril karena kegagalan Penggugat menjadi Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kec. Merdeka, Kab.Karo disebabkan karena tindakan Tergugat yang tidak melaksanakan Peraturan Perundang-Undangan yang terkait tentang itu, untuk itu sangatlah beralasan hukum apabila Penggugat memohonkan dalam perkara ini agar Tergugat mengganti seluruh kerugian Penggugat baik secara moril maupun materil ;

- Bahwa adapun rincian kerugian materil dan moril Penggugat adalah sebagai berikut :

(4)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

- Dalam proses pencalonan menjadi Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kec. Merdeka, Kab. Karo Penggugat telah mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp. 30.00.000 (tiga puluh juta rupiah);

Kerugian Moril :

- Secara umum tentang harga diri tidak bisa dinilai dengan materi akan tetapi atas tindakan Tergugat dan Turut Tergugat yang telah mengesampingkan dan tidak melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi pada tanggal 23 Agustus 2016 tentang pasal 33 huruf g dan Pasal 50 ayat (1) huruf c Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No :140/PUU-XIII/2015 dan kemudian melayangkan Surat No.: 141/2142/BPMPD tertanggal 19 Agustus 2016, dan Ralat Surat No.: 141/2153/BPMPD/2016 tertanggal 22 Agustus 2016, kepada Turut Tergugat bukan pada tahapan yang sebenarnya dan Surat dimaksud dijadikan dasar untuk menghilangkan hak Penggugat menjadi Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, maka hal tersebut telah menghilangkan harga diri dan mencemarkan nama baik Penggugat di tengah-tengah masyarakat secara umum dan khususnya di Desa Jaranguda, Kec. Merdeka, Kab. Karo, untuk itu Penggugat akan mengumpulkan dan memberi makan masyarakat demi mengembalikan harga diri Penggugat di tengah-tengah masyarakat begitu juga halnya Penggugat akan mengumumkan di media tentang tindakan Tergugat yang menyebabkan kegagalan Penggugat menjadi Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda untuk itu sangatlah beralasan hukum Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini membebankan kepada Tergugat untuk mengganti kerugian moril Penggugat sebesar Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah) yang akan Penggugat gunakan untuk mengumpulkan dan memberi makan masyarakat untuk mengembalikan harga diri Penggugat yang telah tercemar akibat dari perbuatan Tergugat dan tentang kerugian moril dan materil tersebut akan Penggugat buktikan nantinya dipersidangan dalam tahap Pembuktian dalam perkara ini ;

- Bahwa dikarenakan Gugatan ini diajukan dan disertai bukti-bukti yang otentik, maka sesuai dengan pasal 180 HIR segala penetapan dan putusan pengadilan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta merta walaupun ada Verzet, Banding atau Kasasi (Uit voobaar bij vorraad) dan meskipun ada upaya hukum demi Tergugat ;

(5)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

- Bahwa untuk menjalani pelaksanaan isi putusan perkara ini maka perlu adanya penyitaan terlebih dahulu terhadap seluruh harta Tergugat baik yang berupa barang tetap maupun barang bergerak yang jenis dan jumlahnya akan kami ajukan dikemudian hari ;

- Bahwa sebelum gugatan ini diajukan Penggugat telah menyurati Tergugat agar melaksanakan Peraturan Perundang-Undangan yang berkaitan dengan proses pemilihan Calon Kepala Desa di seluruh indonesia akan tetapi Tergugat tidak pernah menanggapi secara serius bahkan cenderung tidak mau melaksanakan Perundang-Undangan yang dimaksud maka tiada jalan lain kecuali menyerahkan perkara ini kepada Ketua Pengadilan Kabanjahe untuk memeriksa dan memutuskan perkara ini ;

Berdasarkan hal dan uraian tersebut diatas maka dengan ini Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Kabanjahe agar berkenan untuk menentukan suatu hari persidangan, memanggil, memeriksa dan mengadili perkara ini sekaligus memberikan Putusan Hukum sebagai berikut :

PRIMAIR :

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sepenuhnya ; 2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap barang milik

Tergugat baik barang tetap maupun barang bergerak yang jenis dan jumlahnya sesuai dengan Gugatan Penggugat ;

3. Menyatakan bahwa Tergugat-Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan tidak melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi pada tanggal 23 Agustus 2016 tentang pasal 33 huruf g dan Pasal 50 ayat (1) huruf c Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.:140/PUU-XIII/2015 dan kemudian melayangkan Surat No.: 141/2142/BPMPD tertanggal 19 Agustus 2016, dan Ralat Surat No.: 141/2153/BPMPD/2016 tertanggal 22 Agustus 2016, kepada Turut Tergugat bukan pada tahapan yang sebenarnya sehingga telah menghilangkan hak Penggugat menjadi Calon Kepala Desa ;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian materil sebesar Rp. 30.000.000,-(tiga puluh juta rupiah) kepada Penggugat dan ganti kerugian materil sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah) secara tunai dan sekaligus;

(6)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

5. Menyatakan secara hukum bahwa putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum lain dari Tergugat ;

6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini ;

SUBSIDAIR :

Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan hukum yang seadil-adilnya ;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat dan Turut Tergugat masing-masing telah menyerahkan Jawaban tertanggal 2017 pada pokoknya membantah seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat untuk seluruhnya selengkapnya terlampir dalam berkas perkara ini;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas Pengadilan Negeri Kabanjahe telah menjatuhkan putusan tanggal 9 Juni 2017 Nomor 57/Pdt.G/ 2016/PN Kbj yang amarnya sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya. DALAM POKOK PERKARA :

1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 1.215.000,- (satu juta dua ratus lima belas ribu rupiah).

Membaca :

- Risalah pernyataan permohonan banding Nomor 57/Pdt.G/2016/PN Kbj Jo Nomor 09/Pdt.Bdg/2017/PN Kbj yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Kabanjahe yang menyatakan bahwa pada tanggal 20 Juni 2017, bahwa Sumber Alam Br Sinuraya,SH., Kuasa hukum Penggugat telah mengajukan permohonan banding terhadap perkara Nomor 57/Pdt.G /2016/PN Kbj yang diputus pada tanggal 09 Juni 2017 untuk diperiksa dan diputus dalam peradilan tingkat banding ;

- Relas pemberitahuan pernyataan banding 57/Pdt.G/ 2016/PN Kbj Jo Nomor 09/Pdt.Bdg/2017/PN Kbj, yang dibuat oleh Edy Fransius,SH Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Kabanjahe yang menyatakan bahwa pada tanggal 20 Juni 2017 permohonan banding dari Penggugat tersebut telah disampaikan dan diberitahukan secara sah dan seksama

(7)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat dan kepada Turut Terbanding,semula Turut Tergugat masing-masing tertanggal 4 Juli 2017; - Membaca Memori Banding dari dari Kuasa Hukum Penggugat /

Pembanding, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabanjahe pada tanggal 8 Agustus 2018, dan memori banding tersebut telah diberitahukan/diserahkan kepada Tergugat dan Turut Tergugat sekarang Terbanding dan Turut Terbanding masing-masing pada tanggal 10 Agustus 2017;

- Relas pemberitahuan mempelajari berkas (Inzage) Nomor 57/Pdt.G/2016/PN Kbj, kepada Terbanding semula Tergugat dan Turut Tergugat/Turut Terbanding masing- masing tanggal 10 Agustus 2017, dan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 15 Agustus 2017 yang dibuat oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Kabanjahe, telah diberi kesempatan untuk mempelajari/membaca berkas perkara di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabanjahe dalam tenggang waktu selama 14 (empat belas) hari kerja terhitung setelah pemberitahuan ini dan sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding oleh Pembanding/ Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara serta syarat-syarat yang ditentukan Undang-undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan seksama berkas perkara beserta turunan resmi Putusan Pengadilan Negri Kabanjaeh Nomor 57/Pdt.G/2016/PN-Kbj tanggal 9 Juni 2017 dan telah pula membaca serta memperhatikan Memori Banding yang diajukan oleh Pembanding/Penggugat tanggal 8 Agustus 2017 yang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa sebagai dasar dan alasan-alasan Banding Penggugat/Pembanding atas Putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Rreg. No.: 57/Pdt.G/2016/PN.Kbj tanggal 09 Juni 2017, diuraikan sebagai berikut : --- Bahwa Yudex Factie Pengadilan Negeri Kabanjahe tidak sungguh-sungguh menerapkan rasa keadilan dalam memberikan pertimbangan hukum atas perkara yang dimohonkan Banding ini, karena Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabanjahe yang memeriksa dan memutus perkara ini tidak mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan sehingga telah memberikan pertimbangan hukum yang keliru karena pertimbangan hukum Yudex Factie Pengadilan Negeri Kabanjahe dalam perkara yang dimohonkan Banding ini

(8)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

tidak berdasarkan kepada fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan uraian Memori Banding Pembanding selengkapnya diuraikan sebagai berikut :

--- Bahwa sebagai dasar Gugatan Penggugat dalam perkara yang dimohonkan Banding ini yaitu Penggugat/Pembanding merasa sangat dirugikan oleh perbuatan Tergugat/Terbanding dan Turut Tergugat/Turut Terbanding yang tidak melaksanakan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 128/PUU-XII/2015 tanggal 23 Agustus 2016 yaitu amar Putusan ke 3 dikutip ’’ Pasal 33 huruf g dan Pasal 50 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495) tidak memppunyai hukum mengikat ’’, jo. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 140/3476/SJ tertanggal 14 September 2016 tentang Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada point a dikutip ’’terhadap hasil pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dan pengangkatan

Perangkat Desa sebelum Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 128/PUU-XIII/2015 dinyatakan tetap sah dan berlaku. Dalam hal penetapan Calon Kepala Desa dan pengangkatan Perangkat Desa yang pelaksanaannya sesudah Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 128/PUU-XIII/2015 harus membuka pendaftaran kembali ’’ ;

--- Bahwa fakta yang terungkap dipersidangan berdasarkan keterangan saksi-saksi maupun bukti-bukti surat yang diajukan oleh Penggugat/Pembanding dan Tergugat/Terbanding maupun Turut Tergugat/Turut Terbanding dipersidangan Tingkat Pertama telah terungkap fakta bahwa:

- Di Desa Jaranguda Penetapan Kepala Desa dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2016 sedangakan pengumuman Calon Kepala Desa diumumkan pada tanggal 01 September 2016, berarti sesudah Putusan Mahkamah konstitusi Nomor : 128/PUU-XIII/2015 tanggal 23 Agustus 2016 ;

- Bahwa berdasarkan ketentuan Surat Edaran Nomor : 140/3476/SJ tertanggal 14 September 2016 sebagaimana diterbitkan oleh Menteri Dalam Negeri tentang Penguatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada point a dikutip ’’terhadap hasil pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dan

pengangkatan Perangkat Desa sebelum Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 128/PUU-XIII/2015 dinyatakan tetap sah dan berlaku. Dalam hal penetapan Calon Kepala Desa dan pengangkatan Perangkat Desa yang pelaksanaannya sesudah Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 128/PUU-XIII/2015 harus membuka pendaftaran kembali ’’ ;

--- Bahwa sesuai dengan fakta persidangan Tergugat/Terbanding tidak ada membuka pendaftaran kembali Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo ;

--- Bahwa oleh karena Tergugat/Terbanding tidak ada membuka pendaftaran kembali Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo maka telah menghilangkan hak Penggugat/Pembanding untuk mencalonkan diri sebagai Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, oleh karena itu dari fakta hukum tersebut jelas Tergugat/Terbanding telah melakukan perbuatan melawan hukum ;

---Bahwa Judex Factie Pengadilan Negeri Kabanjahe tidak mempertimbangkan hal tersebut sehingga telah memberikan pertimbangan hukum yang salah dalam memutus perkara yang dimohonkan Banding ini ;

--- Bahwa tidak ada relevansinya Majelis Hakim mempertimbangkan Bukti T-4 tentang Surat Jawaban dari Menteri Dalam Negeri Direktorat Jendral Bina

(9)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Pemerintahan Desa tertanggal 26 September 2016 Nomor : 141/6368/BPD tentang tanggapan atas Surat Bupati Karo Nomor : 141/2361/BPMPD/2016 sebagai pedoman untuk memutus perkara a quo yang dimohonkan Banding tersebut karena Surat Jawaban dari Menteri Dalam Negeri Direktorat Jendral Bina Pemerintahan Desa tertanggal 26 September 2016 Nomor : 141/6368/BPD hanya bersifat intern Tergugat/Terbanding dengan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yang tidak dapat mengesampingkan ketentuan yang telah baku yang diuraikan dalam Surat Edaran Nomor: 140/3476/SJ tertanggal 14 September 2016 yang bersifat umum dan berlaku untuk seluruh warga Negara Indonesia atau dengan kata lain tidak ada relevansinya surat menyurat

antara Pihak Tergugat/Terbanding dengan Menteri Dalam Negeri Direktorat Jendral Bina Pemerintahan Desa secara pribadi dapat menghilangkan hak Penggugat/Pembanding untuk menjadi Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo dengan mengangkangi/ tidak melaksanakan ketentuan Surat Edaran Nomor: 140/3476/SJ tertanggal 14 September 2016 point a yaitu tidak membuka pendaftaran kembali di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo padahal kenyataannya di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo Penetapan Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2016 berarti setelah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor :128/PUU-XIII/2015 tanggal 23 Agustus 2016 oleh karena itu secara

tegas diatur Tergugat/Terbanding harus membuka pendaftaran kembali dan hal tersebut tidak dilaksanakan oleh Tergugat/Terbanding dan Judex Factie Pengadilan Negeri Kabanjahe tidak mempertimbangkan fakta hukum tersebut sehingga telah memberikan Putusan yang keliru dan sangat beralsan hukum untuk dibatalkan di Tingkat Banding karena tidak berdasar dan tidak mempertimbangkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan ;

--- Bahwa fakta persidangan yang tidak terbantahkan oleh Tergugat/Terbanding, sama sekali tidak dipertimbangkan oleh Yudex Factie Tingkat Pertama, yakni secara nyata sesuai fakta persidangan Tergugat/Terbanding tidak melaksanakan Putusan Mahkamah konstitusi Nomor : 128/PUU-XIII/2015 tanggal 23 Agustus 2016 jo. Surat Edaran Nomor: 140/3476/SJ tertanggal 14 September 2016 point a dikutip ’’terhadap hasil pelaksanaan Pemilihan

Kepala Desa dan pengangkatan Perangkat Desa sebelum Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 128/PUU-XIII/2015 dinyatakan tetap sah dan berlaku. Dalam hal penetapan Calon Kepala Desa dan pengangkatan Perangkat Desa yang pelaksanaannya sesudah Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 128/PUU-XIII/2015 harus membuka pendaftaran kembali ’’;

--- Bahwa Tergugat/Terbanding dan Turut Tergugat/Turut Terbanding tidak melaksanakan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor :128/PUU-XIII/2015 tanggal 23 Agustus 2016 jo. Surat Edaran Nomor: 140/3476/SJ tertanggal 14 September 2016 yang tidak membuka pendaftaran kembali Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo telah menghilangkan hak Penggugat/Pembanding menjadi Calon Kepala Desa di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, karena adanya Putusan Mahkamah konstitusi Nomor :128/PUU-XIII/2015 tanggal 23 Agustus 2016 jo. Surat Edaran Nomor: 140/3476/SJ tertanggal 14 September 2016 di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo proses Pemilihan Kepala Desa masih dalam tahap penetapan Bakal Calon menjadi Calon Kepala Desa yang dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2016 akan tetapi Tergugat/Terbanding dan Turut Tergugat/Turut Terbanding telah mengabaikan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor :128/PUU-XIII/2015 tanggal 23 Agustus 2016 jo. Surat Edaran Nomor: 140/3476/SJ tertanggal 14 September 2016 dengan tidak

(10)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

melaksanakan aturan dimaksud yaitu membuka pendaftaran kembali di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo dan fakta hukum tersebut tidak dipertimbangkan Judex Factie Pengadilan Negeri Kabanjahe yang dimohonkan Banding ini ;

--- Berdasarkan hal-hal dan uraian tersebut diatas maka dengan ini Penggugat/Pembanding memohon kepada Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini di Tingkat Banding berkenan kiranya menerima dan mengabulkan permohonan Banding Penggugat/Pembanding dengan memberikan putusan sebagai berikut :

M E N G A D I L I

- Menerima permohonan Banding dari Penggugat/Pembanding ;

- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe No. 57/Pdt.G/2016/PN-Kbj., Tanggal 09 Juni 2017 ;

M E N G A D I L I S E N D I R I

- Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; - Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap barang milik

Tergugat baik barang tetap maupun barang bergerak yang jenis dan jumlahnya sesuai dengan Gugatan Penggugat ;

- Menyatakan bahwa Tergugat-Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan tidak melaksanakan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor :128/PUU-XIII/2015 pada tanggal 23 Agustus 2016 tentang Pasal 33 huruf g dan Pasal 50 ayat (1) huruf c Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 140/3476/SJ tertanggal 14 September 2016 dan kemudian melayangkan Surat Nomor : 141/2142/BPMPD tertanggal 19 Agustus 2016, dan Ralat Surat No.: 141/2153/BPMPD/2016 tertanggal 22 Agustus 2016, kepada Turut Tergugat bukan pada tahapan yang sebenarnya sehingga telah menghilangkan hak Penggugat menjadi Calon Kepala Desa ;

- Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian materil sebesar Rp. 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) kepada Penggugat dan ganti kerugian moril sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah) secara tunai dan sekaligus ;

- Menyatakan secara hukum bahwa putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum lain dari Tergugat ;

- Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini ;

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya.-

Menimbang, bahwa Tergugat/Terbanding tidak mengajukan Kontra Memori Banding;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi terlebih dahulu akan mempertimbangkan eksepsi dari Tergugat/Terbanding mengenai Kompetensi Absolut, bahwa Pengadilan Negeri Kabanjahe tidak berwenang memeriksa,

(11)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

mengadili dan memutus perkara a quo dengan alas an bahwa Objek gugatan Penggugat adalah Surat Keputusan Tergugat Nomor 141/2142/BPMPD/2016 tanggal 19 Agustus 2016 Jucto Surat No 141/2153/BPMPD/2016 tanggal 22 Agustus 2016 maka pemeriksaan perkara ini merupakan kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Kabanjahe dalam Putusan Sela perkara a quo telah berpendapat menolak Eksepsi dari Tergugat/Terbanding dengan pertimbangan pertimbangan seperti tersebut dalam putusan tersebut;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan pertimbangan putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe tersebut;

Menimbang, bahwa yang menjadi permasalahan dalam eksepsi ini adalah apakah Surat Nomor 141/2142/BPMPD/ tanggal 19 Agustus 2016 dan Ralat Surat Nomor 141/2153/BPMPD/2016 tanggal 22 Agustus 2016 yang dikeluarkan oleh Tergugat apakah termasuk Objek Peradilan Tata Usaha Negara ?

Menimbang, bahwa menurut Pasal 1 angka 3 UU No 5 tahun 1986 pengertian Keputusan Tata Usaha Negara adalah Suatu Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berasaskan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata;

Menimbang, bahwa Surat/Penetapan tertulis dari Bupati Karo Nomor 141/2142/BPMD/2016 dan Ralat surat Bupati Karo Nomor 141/2153/BPMD/2016 masuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara, seperti tersebut dalam Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa oleh karena itu Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan putusan Sela halaman 5 dan 6 maupun Putusan Nomor 57/Pdt.G/2016/PN Kbj halaman 9 dan 10 tentang Eksepsi, berpendapat bahwa pada pristiwa pemilihan Kepala Desa sengketa yang terjadi tidak serta merta dapat dikatagorikan sengketa Tata Usaha Negara, karena pertama Pemerintah dalam hal ini Camat/Pejabat dari kecamatan dan atau atas nama Pemerintah Kabupaten/Kota dan Jajarannya lazimnya tidak mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara. Kedua, apabila yang digugat adalah Panitia Pilkades atau Panitia Pilkades dianggap mengeluarkan Keputusan yang merugikan maka menurut ketentuan Undang-undang No 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata

(12)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

Usaha Negara bahwa yang dimaksud Badan/Pejabat Tata Usaha Negara adalah Badan/Pejabat yang melaksanakan urusan Pemerintahan berdasarkan Peraturan Perundang-undanganyang berlaku, Oleh karena itu yang dikatagorikan Badan/Pejabat Tata Usahan Negara antara lain adalah apabila menjalankan urusan Pemerintah, termasuk Objek Hukum Administrasi, sedangkan dinilai Pilkades tidak menjalankan urusan Pemerintahan tetapi melakukan tugas menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa. Proses Pemilihan Kepala Desa merupakan bagian dari Pemilihan Umum, merupakan dalam literature Hukum Tata Usaha Negara;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa Surat Nomor 141/2142/BPMD/2016 dan Ralat Surat Nomor 2153/BPMD/2016 yang masing-masing dari Bupati Karo tentang penjelasan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk Calon Kepala Desa, walaupun surat-surat tersebut berhubungan dengan pelaksanaan pemilihan kepala Desa, tetap merupakan Keputusan Tata Usaha Negara, sehingga tidak perlu dipisahkan anatara Objek Hukum adminitrasi dan Hukum Tata Negara;

Menimbang, bahwa dari pertimbangan tersebut diatas Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa Pengadilan Negeri Kabanjahe tidak berwenang mengadili perkara a quo (Kompetensi Absolut);

Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas maka Eksepsi dari Tergugat tentang kewenangan mengadili secara absolute (Kompetensi Absolut) dikabulkan;

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi dikabulkan maka pokok perkara tidak perlu dipertimbangkan lagi, dan gugatan dinyatakan tidak diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut maka Putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor 57/Pdt.G/2016/PN Kbj tanggal 9 Juni 2017 tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan selanjutnya Pengadilan Tinggi mengadili sendiri dengan amar sebagaimana tersebut dibawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding/Penggugat dipihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar ongkos perkara untuk kedua tingkat peradilan yang dibebankan kepadanya;

Mengingat Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan kedua atau Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, Undang-undang Nomor 48 tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman, Reglement untuk Tanah Seberang ( Rbg ) serta peraturan-peraturan lainnya yang bersangkutan;

(13)

PENGADILAN TINGGI MEDAN

M E N G A D I L I

- Menerima banding yang dimohonkan Pembanding/Penggugat tersebut ; - Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Kabanjahe Nomor 57/Pdt.G

/2016/PN Kbj tanggal 9 Juni 2017;

MENGADILI SENDIRI Dalam Eksepsi :

- Mengabulkan eksepsi Tergugat/Terbanding;

- Menyatakan Pengadilan Negeri Kabanjahe tidak berwenang mengadili secara Absolut (Kompetensi Absolut);

Dalam Pokok Perkara :

- Menyatakan gugatan Penggugat/Pembanding tidak dapat diterima; Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Senin tanggal 18 Desember 2017 oleh

kami Dharma E. Damanik, S.H., M.H., sebagai Hakim Ketua, H. Dasniel,S.H., M.H., dan Prasetyo Ibnu Asmara, S.H., M.H., masing-masing

sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari itu juga Kamis tanggal 11 Januari 2018, oleh Hakim Ketua tersebut dihadiri oleh kedua Hakim Anggota, dibantu K h a i r u l, S.H., M.H., sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak maupun kuasanya.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

H. D a s n i e l, S.H., M.H., Dharma E. Damanik,S.H., M.H.,

Prasetyo Ibnu Asmara,S.H., M.H.,

Panitera Pengganti: K h a i r u l, S.H., M.H., Perincian Biaya: 1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-

Referensi

Dokumen terkait

• Pengeluaran kas untuk pembayaran biaya • Pembayaran angsuran atau pelunasan utang • Penarikan kembali saham yang beredar. • Pembelian saham atau aktiva

Hal di atas sejalan dengan hasil survey Suparno (1997:35) yang menyatakan bahwa: (a) guru masih cenderung memberikan penjelasan tentang bahasa, bukan pelatihan keterampilan

Aaqilah Daffa Yovanka SMP Negeri 1 Sedati 9 Sidoarjo jawa timur 58 02-09-0127 Marcel Laverda Subiyanto SMP Negeri 1 Sedati 9 Sidoarjo jawa timur.. DAFTAR PESERTA LOLOS BABAK SEMIFINAL

Gedung Rawat Inap Kelas 1 RSUD Sidoarjo yang semula 3 lantai akan direncanakan ulang menjadi 12 lantai dan dimodifikasi dari struktur awal berupa struktur

Pos Indonesia telah melakukan evaluasi, termasuk di dalamnya evaluasi tahap fact finding yang mana dikatakan bahwa media monitoring kerap terlambat dalam memberikan

Individu yang memiliki nurani cenderung berani mengakui kesalahan dan mengucapkan kata maaf, mampu mengidentifikasi kesalahannya dalam berperilaku dan menjelaskannya mengapa

Misalnya kenakeragaman hayati cendawan (jamur) sangat sedikit diungkap, ditangani, dan dipetakan yang berakibat potensinya tidak dapat dimanfaatkan sebagai keunggulan

Beserta data pendukung dari Laboratorium Sentral berupa Hasil TesVulvovaginal Preparat (VVP).Tempat penelitian dilakukan di Bagian RekamMedik.Waktu Penelitian