LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS
STROKE HEMORRHAGIC STROKE HEMORRHAGIC
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepaniteraan Klinik Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Saraf Bagian Ilmu Saraf Rumah Sakit Tentara Tk II.
Rumah Sakit Tentara Tk II. Dr. Soedjono MagelangDr. Soedjono Magelang
Disusun oleh: Disusun oleh: Raditya Ramadan R Raditya Ramadan R 01.210.6247 01.210.6247 Pembimbing: Pembimbing: Letkol CKM dr. Heriyanto, Sp.S Letkol CKM dr. Heriyanto, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK ILMU SARAF KEPANITERAAN KLINIK ILMU SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2015 2015
HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PENGESAHAN
Nama
Nama : Raditya Ramadan: Raditya Ramadan NIM
NIM : 01.210.6247: 01.210.6247 Fakultas
Fakultas : : KedokteranKedokteran Universitas
Universitas : Universitas : Universitas Islam Islam Sultan Sultan Agung Agung ( ( UNISSULA UNISSULA )) Tingkat
Tingkat : : Program Program Pendidikan Pendidikan Profesi Profesi DokterDokter Bagian
Bagian : : Ilmu Ilmu SarafSaraf Judul
Judul : : Stroke Stroke NonhemorrhagicNonhemorrhagic
Semarang,
Semarang, November November 20152015 Mengetahui dan Menyetujui Mengetahui dan Menyetujui Pembimbing Kepaniteraan Klinik Pembimbing Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Saraf RST Tk II. Dr. Soedjono Magelang Bagian Ilmu Saraf RST Tk II. Dr. Soedjono Magelang
Pembimbing Pembimbing
Letkol CKM dr. Heriyanto, Sp.S Letkol CKM dr. Heriyanto, Sp.S
BAB I BAB I
LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS
STATUS KHUSUS COASS NEUROLOGI STATUS KHUSUS COASS NEUROLOGI
DEPARTEMEN NEUROLOGI RST Dr. SOEDJONO MAGELANG DEPARTEMEN NEUROLOGI RST Dr. SOEDJONO MAGELANG
•• Nama Nama : Ny. W: Ny. W
•• Umur Umur : : 44 44 tahuntahun
•• Jenis Jenis kelamin kelamin : : wanitawanita
•• No registrasi No registrasi : 14129092: 14129092
•• Alamat Alamat : : Candi Candi Mulyo, Mulyo, MagelangMagelang
•• Tanggal Tanggal masuk masuk : : 11 11 /11/2015/11/2015
II
SUB
SUB JJE
E K
K
A. Keluhan Utama A. Keluhan Utama
Lemah anggota badan sebelah kiri Lemah anggota badan sebelah kiri
B. Riwayat Penyakit Sekarang B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan tiba tiba anggota badan sebelah kiri terasa lemah Pasien datang dengan keluhan tiba tiba anggota badan sebelah kiri terasa lemah dan kesemutan, keluhan itu timbul saat setelah pasien menyuci gelas. Pasien juga dan kesemutan, keluhan itu timbul saat setelah pasien menyuci gelas. Pasien juga merasakan nyeri bagian kepala di sertai pusing kliyengan, pasien mengeluh merasakan nyeri bagian kepala di sertai pusing kliyengan, pasien mengeluh mual-muntah. Tidak ada gangguan kesadaran. Dengan keluhan seperti itu pasien muntah. Tidak ada gangguan kesadaran. Dengan keluhan seperti itu pasien dibawa keluarganya ke RST tk II dr.Soedjono magelang
dibawa keluarganya ke RST tk II dr.Soedjono magelang
C. Riwayat Penyakit Dulu C. Riwayat Penyakit Dulu
Riwayat darah tinggi sudah dirasakan lama dan terkadang sampai kontrol ke Riwayat darah tinggi sudah dirasakan lama dan terkadang sampai kontrol ke dokter untuk mendapatkan terapi walaupun tidak pernah dirawat di rumah sakit. dokter untuk mendapatkan terapi walaupun tidak pernah dirawat di rumah sakit. Riwayat asma maupun alergi disangkal.
I I O B J E K
I I O B J E K
A. Status interna A. Status interna
•• Kesadaran Kesadaran : : Compos Compos MentisMentis •• Anemis Anemis : :
--•• Ikterik Ikterik : : --•• Rhonki Rhonki halus/ halus/ kasar kasar : : -/- -/-•• Wheezing Wheezing : : -/- -/-•• Bunyi Bunyi jantung jantung : : regulerreguler
•• Abdomen Abdomen : : peristaltik peristaltik (+) (+) normalnormal •• Nyeri lumbal Nyeri lumbal : -:
-•• Ekstremitas Ekstremitas : : oedem oedem -/- -/- , , akral akral dingindingin
•• Tekanan Tekanan darah darah : : 200/120200/120 •• RR RR : : 22 22 x/menitx/menit •• Nadi Nadi : 84 x/menit: 84 x/menit •• Suhu Suhu (rectal) (rectal) : : 37,5 37,5 CC
B. Status neurologi B. Status neurologi GCS GCS : : E4V5M6E4V5M6 Meningeal sign Meningeal sign Kaku
Kaku kuduk kuduk : : --Kernig
Kernig : :
--Brudzinski
Brudzinski I-IV I-IV : : --Laseque
Laseque : :
-- Nervi craniales Nervi craniales
1.
1. N. N. Olfaktorius Olfaktorius (N (N I) I) : : tidak tidak dilakukandilakukan 2. N. Opticus (N II)
2. N. Opticus (N II) a.
a. Visual Visual acuity acuity : : tidak tidak dilakukandilakukan b.
b. Visual Visual field field : : tidak tidak dilakukandilakukan c.
c. Warna Warna : : tidak tidak dilakukandilakukan d.
d. Funduskopi Funduskopi : : tidak tidak dilakukandilakukan
3. N. Oculomotor, N. Abducens, N. Trochlearis (N III, N IV, N VI) 3. N. Oculomotor, N. Abducens, N. Trochlearis (N III, N IV, N VI)
a.
a. Kedudukan Kedudukan bola bola mata mata saat saat diam diam : : DBNDBN B.
B. Gerakan Gerakan bola bola mata mata : : sulit sulit dievaluasidievaluasi C. Pupil
C. Pupil
Bentuk,
Bentuk, lebar, lebar, perbedaan perbedaan lebar lebar : : DBNDBN
Reaksi
Reaksi cahaya cahaya langsung langsung dan dan konsensuil konsensuil : : DBNDBN
Reaksi
Reaksi akomodasi akomodasi dan dan konvergensi konvergensi : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
4. N. Trigeminus (N V) 4. N. Trigeminus (N V)
a.
a. Sensorik Sensorik : : sulit sulit dievaluasidievaluasi b.
b. MotorikMotorik
Rapat
Rapat gigi gigi : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Buka
Buka mulut mulut : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Gigit
Gigit tongue tongue spatel spatel : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Gerak
Gerak rahang rahang : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
C. Refleks C. Refleks
I.
I. Masseter/mandibular Masseter/mandibular : : sulit sulit dievaluasidievaluasi II.
II. Kornea Kornea : : +/++/+ 5.
5. N. Facialis (N VII) N. Facialis (N VII) a. Motorik
a. Motorik I.
I. Diam Diam : : asimetris asimetris ke ke kirikiri II.
II. BergerakBergerak
Kerut
Kerut dahi dahi : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Menutup
Menutup mata mata : : (+) (+) / / (+)(+)
angkat
angkat sudut sudut bibir bibir : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
tersenyum
tersenyum : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
B.
B. Sensorik Sensorik khusus:khusus:
Lakrimasi
Refleks
Refleks stapedius stapedius : : tidak tidak dilakukandilakukan
Pengecapan 2/3 anterior lidah : tidak dilakukan Pengecapan 2/3 anterior lidah : tidak dilakukan
6. N. Stato-akustikus (N VIII) 6. N. Stato-akustikus (N VIII)
A.
A. Suara Suara bisik bisik : : tidak tidak dilakukandilakukan B.
B. Arloji Arloji : : tidak tidak dilakukandilakukan C.
C. Garputala Garputala : : tidak tidak dilakukandilakukan D.
D. Nistagmus Nistagmus : : tidak tidak dilakukandilakukan E.
E. Tes Tes kalori kalori : : tidak tidak dilakukandilakukan 7. N. Glossopharyngeus & N vagus (N
7. N. Glossopharyngeus & N vagus (N IX, N X)IX, N X) a.
a. Inspeksi Inspeksi oropharing oropharing keadaan keadaan istirahat istirahat : : tidak tidak dilakukandilakukan b.
b. inspeksi inspeksi oropharing oropharing keadaan keadaan fonas fonas : : tidak tidak dilakukandilakukan c.
c. Refleks Refleks : : tidak tidak dilakukandilakukan d.
d. Sensorik Sensorik khusus khusus : : tidak tidak dilakukandilakukan e.
e. Suara Suara serak serak atau atau parau parau : : tidak tidak dilakukandilakukan f.
f. Menelan Menelan : : tidak tidak dilakukandilakukan 8. N. Accessorius (N XI)
8. N. Accessorius (N XI) a.
a. Kekuatan Kekuatan m.Trapezius m.Trapezius : : sulit sulit dievaluasidievaluasi b.
b. Kekuatan Kekuatan m.Sternocleidomasteideus m.Sternocleidomasteideus : : sulit sulit dievaluasidievaluasi 9. N. Hypoglossus (N XII)
9. N. Hypoglossus (N XII) a.
a. Kondisi Kondisi diam diam : : sulit sulit dievaluasidievaluasi b.
b. Bergerak Bergerak : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Motorik Motorik
a.
a. Observasi Observasi : : normalnormal
b.
b. Palpasi Palpasi : tidak : tidak ada ada atrofi, atrofi, kenyal kenyal padat padat normalnormal
c.
c. Perkusi Perkusi : : normal normal (cekung (cekung 1-2 1-2 detik)detik)
d.
d. Tonus Tonus : : Kuat Kuat tonus tonus atas atas KaKi KaKi 5/2, 5/2, bawah bawah KaKi KaKi 5/25/2
e.
e. Kekuatan ototKekuatan otot
M. M. Deltoid Deltoid : : Kanan Kanan 5 5 Kiri Kiri 33
M. M. Biceps Biceps brachii brachii : : Kanan Kanan 5 5 Kiri Kiri 33
M.Triceps M.Triceps : : Kanan Kanan 5 5 Kiri Kiri 33
M.Brachioradialis M.Brachioradialis : : Kanan Kanan 5 5 Kiri Kiri 33
M.Pronator M.Pronator teres teres : : Kanan Kanan 5 5 Kiri Kiri 33
Genggaman Genggaman tangan tangan : : Kanan Kanan 5 5 Kiri Kiri 33
Ex bawah Ex bawah
M. M. Iliopsoas Iliopsoas : : Kanan Kanan 5, 5, Kiri Kiri 33
M. M. Quadriceps Quadriceps : : Kanan Kanan 5, 5, Kiri Kiri 33
M. M. Hamstring Hamstring : : Kanan Kanan 5, 5, Kiri Kiri 33
M. M. Tibialis Tibialis anterior anterior : : Kanan Kanan 5, 5, Kiri Kiri 33
M. M. Gastrocnemius Gastrocnemius : : Kanan Kanan 5, 5, Kiri Kiri 33
M. M. Soleus Soleus : : Kanan Kanan 5, 5, Kiri Kiri 33 Sensorik
Sensorik a.
a. Protopatik Protopatik (nyeri/suhu, (nyeri/suhu, raba raba halus/kasar) halus/kasar) : : sulit sulit dievaluasidievaluasi b.
b. Propioseptif Propioseptif (gerak/posisi, (gerak/posisi, getar getar tekan) tekan) : : sulit sulit dievaluasidievaluasi c.
c. KombinasiKombinasi a.
a. Stereognosis Stereognosis : : sulit sulit dievaluasidievaluasi b.
b. Barognosis Barognosis : : sulit sulit dievaluasidievaluasi c.
c. Graphestesia Graphestesia : : sulit sulit dievaluasidievaluasi d.
d. 2 point 2 point tactile tactile discrimination discrimination : sulit dievalu: sulit dievaluasiasi e.
e. Sensory Sensory extinction extinction : : sulit sulit dievaluasidievaluasi f.
f. Loss Loss of of body body image image : : sulit sulit dievaluasidievaluasi Reflek fisiologis Reflek fisiologis Refleks superfisial Refleks superfisial a. a. BHR BHR : : -- b. b. Cremaster Cremaster : : --Reflek tendon/periosteum Reflek tendon/periosteum I. I. BPR/biceps BPR/biceps : : +/++/+ II.
III.
III. KPR/patella KPR/patella : : +/++/+ IV.
IV. APR/achilles APR/achilles : : +/++/+ V. V. KlonusKlonus -- Lutut/patella Lutut/patella : : ---- Kaki/ankle Kaki/ankle : : --Reflek patologis Reflek patologis a. a. Babinski Babinski : : -/- -/- b. b. Chaddock Chaddock : : -/- -/-c. c. Oppenheim Oppenheim : : -/- -/-d. d. Gordon Gordon : : -/- -/-e. e. Gonda Gonda : : -/- -/-f. f. Schaeffer Schaeffer : : -/- -/-g. g. Rossolimo Rossolimo : : -/- -/-h. h. Mendel-bechtrew Mendel-bechtrew : : -/- -/-i. i. Hoffman Hoffman : : -/- -/- j. j. Tromner Tromner : : -/- -/-Refleks primitif Refleks primitif a.
a. Grasp Grasp reflex reflex : : tidak tidak dilakukandilakukan b.
b. Palmo-mental Palmo-mental reflex reflex : : tidak tidak dilakukandilakukan
Px cerebellum : Px cerebellum :
a.
a. KoordinasiKoordinasi b.
b. Asinergia/disinergia Asinergia/disinergia : : sulit sulit dievaluasidievaluasi c.
c. Diadokinesia Diadokinesia : : sulit sulit dievaluasidievaluasi d.
d. Metria Metria : : sulit sulit dievaluasidievaluasi e.
e. Tes Tes memelihara memelihara sikap sikap : : sulit sulit dievaluasidievaluasi f.
f. Rebound Rebound phenomenon phenomenon : : sulit sulit dievaluasidievaluasi g.
g. Tes Tes lengan lengan lurus lurus : : sulit sulit dievaluasidievaluasi B. Keseimbangan
B. Keseimbangan I.
I. Sikap Sikap duduk duduk : : sulit sulit dievaluasidievaluasi II.
II. Sikap Sikap berdiri berdiri : : sulit sulit dievaluasidievaluasi Wide
Modifikasi
Modifikasi romberg romberg : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Dekomposisi
Dekomposisi sikap sikap : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Iii. Berjalan / gait Iii. Berjalan / gait
tandem
tandem walking walking : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Berjalan
Berjalan memutari memutari kursi/meja kursi/meja : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Berjalan
Berjalan maju maju mundur mundur : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
Lari
Lari ditempat ditempat : : sulit sulit dievaluasidievaluasi
C.
C. Tonus Tonus : : sulit sulit dievaluasidievaluasi D.
D. Tremor Tremor : : --Px fungsi luhur
Px fungsi luhur 1.
1. Aphasia Aphasia :Global:Global 2.
2. Alexia Alexia : : sulit sulit dievaluasidievaluasi 3.
3. Apraksia Apraksia : : sulit sulit dievaluasidievaluasi 4.
4. Agraphia Agraphia : : sulit sulit dievaluasidievaluasi 5.
5. Akalkulia Akalkulia : : sulit sulit dievaluasidievaluasi 6.
6. Right-left Right-left disorientation disorientation : : sulit sulit dievaluasidievaluasi 7.
7. Fingeragnosis Fingeragnosis : : sulit sulit dievaluasidievaluasi Tes sendi sakro iliaka
Tes sendi sakro iliaka a.
a. Patrick’sPatrick’s : : sulit sulit dievaluasidievaluasi b.
b. Kontra patrick’sKontra patrick’s : : sulit sulit dievaluasidievaluasi Tes provokasi n. Ischiadicus
Tes provokasi n. Ischiadicus a.
a. Laseque Laseque : : sulit sulit dievaluasidievaluasi b.
b. Sicard’sSicard’s : : sulit sulit dievaluasidievaluasi c.
c. Bragard’sBragard’s : : sulit sulit dievaluasidievaluasi d.
d. Minor’sMinor’s : : sulit sulit dievaluasidievaluasi e.
e. Neri’s Neri’s : : sulit sulit dievaluasidievaluasi f.
f. Doorbell’sDoorbell’s : : sulit sulit dievaluasidievaluasi g.
II II II . AS
. ASS
SESMENT
ESMENT
•• KlinisKlinis : hemiparesis sinistra, Cephalgia vomiting, Hipertensi, Babinski + sisi kiri : hemiparesis sinistra, Cephalgia vomiting, Hipertensi, Babinski + sisi kiri •• TopisTopis : hemispher cerebri dekstra : hemispher cerebri dekstra
•• Siriraj score:Siriraj score: SS=(2.5X0)+(2X1)+(2X1)+(0.1X 120 )-(3X0)-12 = 4SS=(2.5X0)+(2X1)+(2X1)+(0.1X 120 )-(3X0)-12 = 4 (hemoragik)
(hemoragik)
•• EtiologiEtiologi : CVA Hemorragic (Susp. ICH) : CVA Hemorragic (Susp. ICH) -- DD :DD :
-- CVA infark (trombosis, emboli)CVA infark (trombosis, emboli) -- tumortumor
II V.
V. PLAN
PLANNI
NI NG
NG
DiagnosisDiagnosis
Tes darah (gula darah, kolesterol, koagulan)Tes darah (gula darah, kolesterol, koagulan)
PLANNING TERAPI PLANNING TERAPI •• Infuse Asering +cernevit 14 tpmInfuse Asering +cernevit 14 tpm •• Injeksi ranitidin 2x1Injeksi ranitidin 2x1
•• Injeksi narfoz 2x1Injeksi narfoz 2x1 •• Injeksi norages 3x1Injeksi norages 3x1 •• Injeksi bralin 3x1Injeksi bralin 3x1 •• Infus manitol 6x100Infus manitol 6x100 •• Injeksi lapibal 2x1Injeksi lapibal 2x1 •• Injeksi extrase 2x1Injeksi extrase 2x1
•• Injeksi Geotropil Injeksi Geotropil 3 x 3 x 1 gr 1 gr IVIV •• Caplet Neofer 3 x 1Caplet Neofer 3 x 1
•• Capsul Tonicard 2 x 1Capsul Tonicard 2 x 1 •• Nifedipin 3x1 Nifedipin 3x1
•• Head up 30Head up 30OO
PLANNING MONITORING PLANNING MONITORING •• Monitoring keadaan umumMonitoring keadaan umum
•• Monitoring tanda vitalMonitoring tanda vital
EDUKASI EDUKASI
•• Menjelaskan penyakit yang diderita.Menjelaskan penyakit yang diderita.
•• Tidak duduk atau bangun dari tempat tidur dan tetap tidur.Tidak duduk atau bangun dari tempat tidur dan tetap tidur. •• Tidak boleh terlalu banyak pengunjung.Tidak boleh terlalu banyak pengunjung.
BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA OTAK OTAK 2.1 Anatomi Otak 2.1 Anatomi Otak
Otak terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron, sel-sel penunjang yang dikenal Otak terdiri dari sel-sel otak yang disebut neuron, sel-sel penunjang yang dikenal sebagai sel glia, cairan serebrospinal, dan pembuluh darah. Semua orang memiliki jumlah sebagai sel glia, cairan serebrospinal, dan pembuluh darah. Semua orang memiliki jumlah neuron yang sama sekitar 100 miliar, tetapi koneksi di antara berbagi neuron berbeda-beda. neuron yang sama sekitar 100 miliar, tetapi koneksi di antara berbagi neuron berbeda-beda. Pada orang dewasa, otak membentuk hanya sekitar 2% (sekitar 1,4 kg) dari berat tubuh total, Pada orang dewasa, otak membentuk hanya sekitar 2% (sekitar 1,4 kg) dari berat tubuh total, tetapi mengkonsumsi sekitar 20% oksigen dan 50% glukosa yang ada di dalam darah arterial tetapi mengkonsumsi sekitar 20% oksigen dan 50% glukosa yang ada di dalam darah arterial
Otak diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges Otak diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges terdiri dari 3 lapisan :
terdiri dari 3 lapisan :
1.
1. Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidakLapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis.
melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis.
2.
2. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan yangLapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba.
berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan Ruangan dalam lapisan ini disebut ini disebut dengan ruang subaraknoiddengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis
melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.dari guncangan.
3.
3. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekatLapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.
melindungi otak secara langsung.
Otak dibagi kedalam lima kelompok utama, yaitu : Otak dibagi kedalam lima kelompok utama, yaitu : 1.
1. Telensefalon (endbrain), terdiri atas:Telensefalon (endbrain), terdiri atas:
Hemisfer serebri yang disusun oleh korteks serebri, system limbic, basal ganglia Hemisfer serebri yang disusun oleh korteks serebri, system limbic, basal ganglia dimana basal ganglia disusun oleh nucleus kaudatum, nucleus klaustrum dan dimana basal ganglia disusun oleh nucleus kaudatum, nucleus klaustrum dan amigdala.
amigdala. 2.
2. Diensefalon (interbrain) yang terbagi menjadi epitalamus, thalamus, subtalamus, danDiensefalon (interbrain) yang terbagi menjadi epitalamus, thalamus, subtalamus, dan hipotalamus.
3.
3. Mesensefalon (midbrain) corpora quadrigemina yang memiliki dua kolikulus yaituMesensefalon (midbrain) corpora quadrigemina yang memiliki dua kolikulus yaitu kolikulus superior dan kolikulus inferior dan terdiri dari tegmentum yang terdiri dari kolikulus superior dan kolikulus inferior dan terdiri dari tegmentum yang terdiri dari nucleus rubra dan substansia nigra
nucleus rubra dan substansia nigra 4.
4. Metensefalon (afterbrain), pons dan medulla oblongataMetensefalon (afterbrain), pons dan medulla oblongata 5.
5. CerebellumCerebellum
Kebutuhan energy oksigen jaringan otak adalah sangat tinggi oleh karena out aliran Kebutuhan energy oksigen jaringan otak adalah sangat tinggi oleh karena out aliran darah ke otaj harus berjalan lancar. Adapun pembuluh darah yang memperdarahi otak darah ke otaj harus berjalan lancar. Adapun pembuluh darah yang memperdarahi otak diantaranya adalah :
diantaranya adalah : 1.
1. Arteri Karotis ;Arteri Karotis ;
Arteri karotis interna dan arteri karotis eksterna bercabang dari arteri karotis Arteri karotis interna dan arteri karotis eksterna bercabang dari arteri karotis komunis setinggi tulang rawan carotid. Arteri karotis kiri langsung bercabang dari komunis setinggi tulang rawan carotid. Arteri karotis kiri langsung bercabang dari arkus aorta, tetapi arteri karotis komunis kanan berasal dari arteri brakiosefalika. arkus aorta, tetapi arteri karotis komunis kanan berasal dari arteri brakiosefalika. Arteri karotis eksterna memperdarahi wajah, tiroid, lidah dan taring. Cabang dari Arteri karotis eksterna memperdarahi wajah, tiroid, lidah dan taring. Cabang dari arteri karotis eksterna yaitu arteri meningea media, memperdarahi struktur-struktur di arteri karotis eksterna yaitu arteri meningea media, memperdarahi struktur-struktur di daerah wajah dan mengirimkan satu cabang yang besar ke daerah duramater. Arteri daerah wajah dan mengirimkan satu cabang yang besar ke daerah duramater. Arteri karotis interna sedikit berdilatasi tepat setelah percabangannya yang dinamakan sinus karotis interna sedikit berdilatasi tepat setelah percabangannya yang dinamakan sinus karotikus. Dalam sinus karotikus terdapat ujung-ujung saraf khususnya berespon karotikus. Dalam sinus karotikus terdapat ujung-ujung saraf khususnya berespon terhadap perubahan tekanan darah arteri, yang secara reflex mempertahankan suplai terhadap perubahan tekanan darah arteri, yang secara reflex mempertahankan suplai darah ke otak dan tubuh.
darah ke otak dan tubuh.
Arteri karotis interna masuk ke otak dan bercabang kira-kira setinggi kiasma Arteri karotis interna masuk ke otak dan bercabang kira-kira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri serebri media adalah optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri serebri media adalah lanjutan langsung dari arteri karotis interna. Setelah masuk ke ruang subaraknoid dan lanjutan langsung dari arteri karotis interna. Setelah masuk ke ruang subaraknoid dan sebelum bercabang-cabang arteri karotis interna mempercabangkan arteri ophtalmica sebelum bercabang-cabang arteri karotis interna mempercabangkan arteri ophtalmica
yang memperdarahi orbita. Arteri serebri anterior menyuplai darah pada nucleus yang memperdarahi orbita. Arteri serebri anterior menyuplai darah pada nucleus kaudatus, putamen, bagian kapsula interna dan korpus kalosum dan kaudatus, putamen, bagian kapsula interna dan korpus kalosum dan bagian- bagian lobus frontalis dan parietalis.
bagian lobus frontalis dan parietalis.
Arteri serebri media menyuplai darah untuk bagian lobus temporalis, parietalis Arteri serebri media menyuplai darah untuk bagian lobus temporalis, parietalis dan frontalis. Arteri ini sumber darah utama girus presentralis dan postsentralis.
dan frontalis. Arteri ini sumber darah utama girus presentralis dan postsentralis.
2.
2. Arteri VertebrobasilarisArteri Vertebrobasilaris
Arteri vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteri subclavia sisi yang sama. Arteri vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteri subclavia sisi yang sama. Arteri subclavia kanan merupakan cabang dari arteri inomata, sedangkan arteri Arteri subclavia kanan merupakan cabang dari arteri inomata, sedangkan arteri subklavia kiri merupakan cabang langsung dari aorta. Arteri vertebralis memasuki subklavia kiri merupakan cabang langsung dari aorta. Arteri vertebralis memasuki tengkorak melalui foramen magnum, setinggi perbatasan
tengkorak melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medulla oblongata.pons dan medulla oblongata. Kedua arteri tersebut bersatu membentuk arteri basilaris. Tugasnya mendarahi Kedua arteri tersebut bersatu membentuk arteri basilaris. Tugasnya mendarahi sebagian diensfalon, sebaian lobus oksipitalis dan temporalis, apparatus koklearis dan sebagian diensfalon, sebaian lobus oksipitalis dan temporalis, apparatus koklearis dan organ-prgan vestibular.
organ-prgan vestibular.
3.
3. Sirkulus Arteriosus WillisiSirkulus Arteriosus Willisi
Arteri karotis interna dan arteri vertebrobasilaris disatukan oleh Arteri karotis interna dan arteri vertebrobasilaris disatukan oleh pembuluh- pembuluh darah anastomosis ya itu sirkulus arteriosus willisi.
pembuluh darah anastomosis ya itu sirkulus arteriosus willisi.
2.2
2.2 Fisiologi OtakFisiologi Otak
Ada dua hemisfer di otak yang memiliki masing-masing fungsi. Fungsi-fungsi dari Ada dua hemisfer di otak yang memiliki masing-masing fungsi. Fungsi-fungsi dari otak adalah otak merupakan pusat gerakan atau motorik, sebagai pusat sensibilitas, otak adalah otak merupakan pusat gerakan atau motorik, sebagai pusat sensibilitas, sebagai area broca atau pusat bicara motorik, sebagai area Wernicke atau pusat bicara sebagai area broca atau pusat bicara motorik, sebagai area Wernicke atau pusat bicara
sensoris, sebagai area visuosensoris, dan otak kecil yang berfungsi sebagai pusat sensoris, sebagai area visuosensoris, dan otak kecil yang berfungsi sebagai pusat koordinasi serta batang otak yang merupakan tempat jalan serabut-serabut saraf ke target koordinasi serta batang otak yang merupakan tempat jalan serabut-serabut saraf ke target organ
organ
Otak dibagi menjadi beberapa bagian : Otak dibagi menjadi beberapa bagian :
1.
1. CerebrumCerebrum
Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari otak.Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari otak.
Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi mengaturMempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang berfungsi kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri.
mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri.
Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf.Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang bayak mengandung dendrite dan neurit. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang bayak mengandung dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan.
memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan.
Mempunyai 4 macam lobus yaitu :Mempunyai 4 macam lobus yaitu :
Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaranLobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar,Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar, sikap.
sikap. 1.
1. MesencephalonMesencephalon
Merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan varol.Merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan varol.
Berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mataBerfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran.
dan pendengaran. 2.
2. DiencephalaonDiencephalaon
Merupakan bagia otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di depanMerupakan bagia otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di depan mesencephalon.
mesencephalon.
Terdiri dari talamus Terdiri dari talamus yang berfungsi untuk pemancar bagi impuls yang sampai yang berfungsi untuk pemancar bagi impuls yang sampai di otak dandi otak dan medulla spinalis.
medulla spinalis.
Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan suhuBagian yang kedua adalah hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasalapar, sexualitas, watak, emosi. tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasalapar, sexualitas, watak, emosi. 3.
3. CerebellumCerebellum
Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar. Berfungsi sebagaiMerupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar. Berfungsi sebagai pusat pengaturan
pusat pengaturan koordinasi gerakan koordinasi gerakan yang disadari yang disadari dan keseimbangan dan keseimbangan tubuh serta tubuh serta posisiposisi tubuh.
tubuh.
Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellumTerdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum bagian
bagian kanan kanan yang yang dihubungkan dihubungkan dengan dengan jembatan jembatan varoli varoli yang yang berfungsi berfungsi untukuntuk menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.
menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan. 4.
4. Medulla oblongataMedulla oblongata
Terletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan medulla spinalis, di depanTerletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan medulla spinalis, di depan cerebellum.
cerebellum.
Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan bagianSusunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari bdan sel saraf
medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu.dengan warna kelabu.
Berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan danBerfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran
pelebaran pembuluh pembuluh darah, darah, tekanan tekanan darah, darah, gerak gerak alat alat pencernaan, pencernaan, menelan, menelan, batuk,batuk, bersin,sendawa.
bersin,sendawa. 5.
5. Medulla spinalisMedulla spinalis
Disebut denga sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas tulang belakangDisebut denga sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang pinggang yang kedua.
yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang pinggang yang kedua.
Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak danBerfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh.
BAB III BAB III TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA STROKE HEMORAGIK STROKE HEMORAGIK 3.1.
3.1. Pengertian Stroke dan Stroke HemoragikPengertian Stroke dan Stroke Hemoragik
Menurut definisi WHO, stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang secara Menurut definisi WHO, stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dan gejala-gejala yang berlangsung selama cepat akibat gangguan otak fokal (atau global) dan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular. Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskular yang jelas selain vaskular. Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami
intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadruptur sehingga terjadi i perdarahan ke perdarahan ke dalam ruang sdalam ruang subaraknoidubaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak
atau langsung ke dalam jaringan otak [3][3]
3.2.
3.2. Epidemiologi Epidemiologi Stroke Stroke dan dan Stroke Stroke HemoragikHemoragik
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga dan penyebab utama Stroke merupakan penyebab kematian ketiga dan penyebab utama kecacatan.
kecacatan.[2][2] Sekitar 0,2% dari populasi barat terkena stroke setiap tahunnya yangSekitar 0,2% dari populasi barat terkena stroke setiap tahunnya yang sepertiganyaakan meninggal pada tahun berikutnya dan sepertiganya bertahan sepertiganyaakan meninggal pada tahun berikutnya dan sepertiganya bertahan h i d u p d e n g a n k e k a c a u a n , d a n s e p e r t i g a s i s a n y a d a p a t s e m b u h k e m b a l i h i d u p d e n g a n k e k a c a u a n , d a n s e p e r t i g a s i s a n y a d a p a t s e m b u h k e m b a l i s e p e r t i s e m u l a . D a r i k e s e l u r u h a n d a t a d i d u n i a , t e r n y a t a s t r o k e s e b a g a i s e p e r t i s e m u l a . D a r i k e s e l u r u h a n d a t a d i d u n i a , t e r n y a t a s t r o k e s e b a g a i p p ee nn yy ee bb aa b b kk ee mm aa tt ii aa n n mm ee nn cc aa pp aa i i 99 % % (( ss ee kk ii tt aa r r 4 4 jj uu tt aa )) dd aa rr i i tt oo tt aa l l kk ee mm aa tt ii aa n n pp ee rr t a h u n n y a . t a h u n n y a . [[ 44 ]]
Insidens kejadian stroke di Amerika Serikat yaitu 500.000 pertahunnya Insidens kejadian stroke di Amerika Serikat yaitu 500.000 pertahunnya dimana 10-15% merupakan stroke hemoragik khususnya perdarahan intraserebral. dimana 10-15% merupakan stroke hemoragik khususnya perdarahan intraserebral. M o r t a l i t a s d a n m o r b i d i t a s p a d a s t r o k e h e m o r a g i k l e b i h b e r a t d a r i p a d a M o r t a l i t a s d a n m o r b i d i t a s p a d a s t r o k e h e m o r a g i k l e b i h b e r a t d a r i p a d a stroke iskemik. Dilaporkan hanya sekitar 20% saja pasien yang mendapatkan stroke iskemik. Dilaporkan hanya sekitar 20% saja pasien yang mendapatkan k
keem bm ba la li k ei k emma na nddi ri ri ai an n ffuun gn gs is ioon an al nl nyya . a . SS ee ll aa ii n n ii tt u u aa d a d a ss ee k ik i tt aa r r 4 04 0 -- 8 08 0 %% aa kk hh ii rr nn yy a a menmeninginggal pgal pada ada 30 h30 hari pari pertertama sama seteletelah ah seraserangangan dan dan sen sekitakitar 50r 50% me% meninninggggalal pada
pada 48 48 jam jam pertama. pertama. Penelitian Penelitian menunjukkan menunjukkan dari dari 251 251 penderita penderita stroke, stroke, aa dd a a 44 77 %% wanitawanita dan 53% kali-laki dengan rata-rata umur 69 tahun (78%) berumur lebih dari 60 tahun. dan 53% kali-laki dengan rata-rata umur 69 tahun (78%) berumur lebih dari 60 tahun. Pasien
Pasien dengan dengan umur umur lebih lebih dari dari 75 75 tahun tahun dan dan berjenis berjenis kelamin kelamin laki- laki-lakimenunjukkan outcome yang lebih buruk.
3.3
3.3 Etiologi Stroke HemoragikEtiologi Stroke Hemoragik
Penyebab stroke hemoragik sangat beragam, yaitu: Penyebab stroke hemoragik sangat beragam, yaitu:[5][5]
Perdarahan intraserebral primer (hipertensif)Perdarahan intraserebral primer (hipertensif)
Ruptur kantung aneurismaRuptur kantung aneurisma
Ruptur malformasi arteri dan venaRuptur malformasi arteri dan vena
Trauma (termasuk apopleksi tertunda pasca trauma)Trauma (termasuk apopleksi tertunda pasca trauma)
Kelainan perdarahan Kelainan perdarahan seperti seperti leukemia, leukemia, anemia anemia aplastik, aplastik, ITP, ITP, ganggugangguanan fungsi hati, komlikasi obat trombolitik atau anti koagulan, fungsi hati, komlikasi obat trombolitik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
hipofibrinogenemia, dan hemofilia.
Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak.Perdarahan primer atau sekunder dari tumor otak.
Septik embolisme, myotik aneurismaSeptik embolisme, myotik aneurisma
Penyakit inflamasi pada arteri dan venaPenyakit inflamasi pada arteri dan vena
Amiloidosis arteriAmiloidosis arteri
O b a t v a s o p r e s s o r , k o k a i n , h e r p e s s i m p l e k s e n s e f a l i t i s , d i s e k s iO b a t v a s o p r e s s o r , k o k a i n , h e r p e s s i m p l e k s e n s e f a l i t i s , d i s e k s i aa rr tt ee rr i i vevereretbtbraral, l, dadannacute necrotizing haemorrhagic encephalitisacute necrotizing haemorrhagic encephalitis
3.4
3.4 Faktor Faktor Resiko Resiko Stroke Stroke HemoragikHemoragik
Faktor yang berperan dalam meningkatkan resiko terjadinya stroke hemoragik Faktor yang berperan dalam meningkatkan resiko terjadinya stroke hemoragik dijelaskan dalam table berikut :
dijelaskan dalam table berikut : [6][6] Faktor
Faktor Resiko Resiko KeteranganKeterangan Umur
Umur Umur Umur merupakan merupakan faktor faktor risiko risiko yang yang paling paling kuat kuat untuk untuk stroke.stroke. Sekitar 30% dari stroke terjadi sebelum usia 65; 70% terjadi pada Sekitar 30% dari stroke terjadi sebelum usia 65; 70% terjadi pada mereka yang 65 ke atas. Risiko stroke adalah dua kali ganda untuk mereka yang 65 ke atas. Risiko stroke adalah dua kali ganda untuk setiap 10 tahun di atas 55 tahun.
setiap 10 tahun di atas 55 tahun. Hipertensi
Hipertensi Risiko Risiko stroke stroke berkaitan berkaitan dengan dengan tingkat tingkat sistolik sistolik hipertensi. hipertensi. Hal Hal iniini berlaku
berlaku untuk untuk kedua kedua jenis jenis kelamin, kelamin, semua semua umur, umur, dan dan untuk untuk resikoresiko perdarahan,
perdarahan, atherothrombotik, atherothrombotik, dan dan stroke stroke lakunar, lakunar, menariknya,menariknya, risiko stroke pada tingkat hipertensi sistolik kurang dengan risiko stroke pada tingkat hipertensi sistolik kurang dengan meningkatnya umur, sehingga ia menjadi kurang kuat, meskipun meningkatnya umur, sehingga ia menjadi kurang kuat, meskipun masih penting dan bisa diobati, faktor risiko ini pada orang tua. masih penting dan bisa diobati, faktor risiko ini pada orang tua. Seks
Seks Infark Infark otak otak dan dan stroke stroke terjadi terjadi sekitar sekitar 30% 30% lebih lebih sering sering pada pada laki-lakilaki-laki berbanding perempuan, perbedaan seks bahkan lebih tinggi sebelum berbanding perempuan, perbedaan seks bahkan lebih tinggi sebelum
usia 65. usia 65. Riwayat
Riwayat keluarga keluarga Terdapat lima Terdapat lima kali lipat kali lipat peningkatan peningkatan prevalensi stroke prevalensi stroke antaraantara kembar monozigotik dibandingkan dengan pasangan kembar kembar monozigotik dibandingkan dengan pasangan kembar laki-laki dizigotik yang menunjukkan kecenderungan genetik untuk laki dizigotik yang menunjukkan kecenderungan genetik untuk stroke. Pada 1913 penelitian kohort kelahiran Swedia menunjukkan stroke. Pada 1913 penelitian kohort kelahiran Swedia menunjukkan tiga kali lipat peningkatan kejadian stroke pada laki-laki yang ibu tiga kali lipat peningkatan kejadian stroke pada laki-laki yang ibu kandungny
kandungnya meninggal akibat sa meninggal akibat stroke, dibandingkan dengan laki-lakitroke, dibandingkan dengan laki-laki tanpa riwayat ibu yang mengalami stroke. Riwayat keluarga juga tanpa riwayat ibu yang mengalami stroke. Riwayat keluarga juga tampaknya berperan dalam kematian stroke antara populasi tampaknya berperan dalam kematian stroke antara populasi Kaukasia kelas menengah atas di California.
Kaukasia kelas menengah atas di California. Diabetes
Diabetes mellitus mellitus Setelah Setelah faktor faktor risiko risiko stroke stroke yang yang lain lain telah telah dikendalikan, dikendalikan, diabetesdiabetes meningkatkan risiko stroke tromboemboli sekitar dua kali lipat meningkatkan risiko stroke tromboemboli sekitar dua kali lipat hingga tiga kali lipat berbanding orang-orang tanpa diabetes. hingga tiga kali lipat berbanding orang-orang tanpa diabetes. Diabetes dapat mempengaruhi individu untuk mendapat iskemia Diabetes dapat mempengaruhi individu untuk mendapat iskemia serebral melalui percepatan aterosklerosis pembuluh darah yang serebral melalui percepatan aterosklerosis pembuluh darah yang besar,
besar, seperti seperti arteri arteri koronari, koronari, arteri arteri karotid karotid atau atau dengan, dengan, efek efek lokallokal pada mikrosirkulasi serebral.
pada mikrosirkulasi serebral. Penyakit
Penyakit jantung jantung Individu Individu dengan dengan penyakit penyakit jantung jantung dari dari jenis jenis apa apa pun pun memiliki memiliki lebihlebih dari dua kali lipat risiko stroke dibandingkan dengan mereka yang dari dua kali lipat risiko stroke dibandingkan dengan mereka yang fungsi jantungnya normal.
fungsi jantungnya normal.
Penyakit
Penyakit Arteri Arteri koroner koroner ::
Indikator kuat kedua dari keberadaan penyakit difus vaskular Indikator kuat kedua dari keberadaan penyakit difus vaskular aterosklerotik dan potensi sumber emboli dari thrombi mural karena aterosklerotik dan potensi sumber emboli dari thrombi mural karena miocard infarction
miocard infarction..
Gagal Jantung kongestif, penyakit jantung hipertensi : Gagal Jantung kongestif, penyakit jantung hipertensi : Berhubungan dengan meningkatnya kejadian stroke Berhubungan dengan meningkatnya kejadian stroke Fibrilasi atrial :
Fibrilasi atrial :
Sangat terkait dengan stroke emboli dan fibrilasi atrial Sangat terkait dengan stroke emboli dan fibrilasi atrial karena penyakit jantung rematik; meningkatkan risiko stroke karena penyakit jantung rematik; meningkatkan risiko stroke sebesar 17 kali.
Lainnya : Lainnya :
Berbagai lesi jantung lainnya telah dikaitkan dengan stroke, seperti Berbagai lesi jantung lainnya telah dikaitkan dengan stroke, seperti prolaps
prolaps katup katup mitral,mitral, patent patent foramen foramen ovaleovale, defek septum atrium,, defek septum atrium, aneurisma septum atrium, dan lesi aterosklerotik dan trombotik dari aneurisma septum atrium, dan lesi aterosklerotik dan trombotik dari ascending aorta.
ascending aorta. Merokok
Merokok Beberapa Beberapa laporan, laporan, termasuk termasuk meta-analisis meta-analisis angka angka studi,studi, menunjukkan bahwa merokok jelas menyebabkan peningkatan menunjukkan bahwa merokok jelas menyebabkan peningkatan
risiko stroke untuk segala usia dan
risiko stroke untuk segala usia dan
kedua jenis kelamin, tingkat risiko berhubungan dengan jumlah kedua jenis kelamin, tingkat risiko berhubungan dengan jumlah batang
batang rokok rokok yang yang dihisap, dihisap, dan dan penghentian penghentian merokok merokok mengurangimengurangi risiko, deng
risiko, dengan resiko an resiko kembali kembali seperti bukan seperti bukan perokok perokok dalam masadalam masa lima tahun setelah penghentian.
lima tahun setelah penghentian. Peningkatan
Peningkatan hematokrit hematokrit
Penigkatan viskositas menyebabkan gejala stroke ketika hematokrit Penigkatan viskositas menyebabkan gejala stroke ketika hematokrit melebihi 55%. Penentu utama viskositas darah keseluruhan adalah melebihi 55%. Penentu utama viskositas darah keseluruhan adalah
dari isi sel darah merah;
dari isi sel darah merah;
plasma
plasma protein, protein, terutamanya terutamanya fibrinogen, fibrinogen, memainkan memainkan perananperanan penting.
penting. Ketika Ketika meningkat meningkat viskositas viskositas hasil hasil dari dari polisitemia,polisitemia, hyperfibrinogenemia, atau paraproteinemia, biasanya menyebabkan hyperfibrinogenemia, atau paraproteinemia, biasanya menyebabkan gejala umum, seperti
gejala umum, seperti sakit kepala, kelesuan, tinnitus, dansakit kepala, kelesuan, tinnitus, dan penglihatan
penglihatan kabur. kabur. Infark Infark otak otak fokal fokal dan dan oklusi oklusi vena vena retina retina jauhjauh kurang umum, dan dapat mengikuti disfungsi trombosit akibat kurang umum, dan dapat mengikuti disfungsi trombosit akibat trombositosis. Perdarahan Intraserebral dan subarachnoid
trombositosis. Perdarahan Intraserebral dan subarachnoid kadang- kadang-kadang dapat terjadi.
kadang dapat terjadi. Peningkatan Peningkatan tingkat fibrinogen tingkat fibrinogen dan kelainan dan kelainan system pembekuan system pembekuan
Tingkat fibrinogen tinggi merupakan faktor risiko untuk stroke Tingkat fibrinogen tinggi merupakan faktor risiko untuk stroke trombotik. Kelainan sistem pembekuan darah juga telah dicatat, trombotik. Kelainan sistem pembekuan darah juga telah dicatat, seperti antitrombin III dan kekurangan protein C serta protein S dan seperti antitrombin III dan kekurangan protein C serta protein S dan berhubungan deng
berhubungan dengan vena thrombotic.an vena thrombotic. Penyalahgunaan
Penyalahgunaan obat
obat
Obat yang telah berhubungan dengan stroke termasuk Obat yang telah berhubungan dengan stroke termasuk methamphetamines, norepinefrin, LSD, heroin, dan kokain. methamphetamines, norepinefrin, LSD, heroin, dan kokain. Amfetamin menyebabkan sebuah vaskulitis nekrosis yang dapat Amfetamin menyebabkan sebuah vaskulitis nekrosis yang dapat mengakibatkan pendarahan petechial menyebar, atau fokus bidang mengakibatkan pendarahan petechial menyebar, atau fokus bidang
iskemia dan infark. Heroin dapat timbulkan sebuah hipersensitivitas iskemia dan infark. Heroin dapat timbulkan sebuah hipersensitivitas vaskular menyebabkan alergi . Perdarahan subarachnoid dan vaskular menyebabkan alergi . Perdarahan subarachnoid dan difarction otak telah dilaporkan setelah penggunaan kokain.
difarction otak telah dilaporkan setelah penggunaan kokain. Hiperlipidemia
Hiperlipidemia Meskipun tingkat Meskipun tingkat kolesterol kolesterol tinggi tinggi telah telah jelas jelas berhubungan berhubungan dengandengan penyakit jantung koroner, mereka sehubungan dengan stroke kurang penyakit jantung koroner, mereka sehubungan dengan stroke kurang jelas.
jelas. Peningkatan Peningkatan kolesterol kolesterol tidak tidak muncul muncul untuk untuk menjadi menjadi faktorfaktor risiko untuk aterosklerosis karotis, khususnya pada laki-laki di risiko untuk aterosklerosis karotis, khususnya pada laki-laki di bawah
bawah 55 55 tahun. tahun. Kejadian Kejadian hiperkolesterolemia hiperkolesterolemia menurun menurun dengandengan bertambahnya
bertambahnya usia. usia. Kolesterol Kolesterol berkaitan berkaitan dengan dengan perdarahanperdarahan intraserebral atau perdarahan subarachnoid. Tidak ada hubungan intraserebral atau perdarahan subarachnoid. Tidak ada hubungan yang jelas antara tingkat kolesterol dan infar
yang jelas antara tingkat kolesterol dan infark lakunar.k lakunar. Kontrasepsi
Kontrasepsi oral oral Pil Pil KB, KB, estrogen estrogen tinggi tinggi yang yang dilaporkan dilaporkan meningkatkan meningkatkan risiko risiko strokestroke pada
pada wanita wanita muda. muda. Penurunan Penurunan kandungan kandungan estrogen estrogen menurunkanmenurunkan masalah ini, tetapi tidak dihilangkan sama sekali. Ini adalah faktor masalah ini, tetapi tidak dihilangkan sama sekali. Ini adalah faktor risiko paling kuat pada wanita yang lebih dari 35 t
risiko paling kuat pada wanita yang lebih dari 35 t ahun . Mekanismeahun . Mekanisme diduga meningkat koagulasi, karena stimulasi estrogen tentang diduga meningkat koagulasi, karena stimulasi estrogen tentang produksi protein liver, atau jarang penyebab au
produksi protein liver, atau jarang penyebab autoimuntoimun Diet
Diet Konsumsi Konsumsi alkohol alkohol ::
Ada peningkatan risiko infark otak, dan perdarahan subarakhnoid Ada peningkatan risiko infark otak, dan perdarahan subarakhnoid dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol pada orang dewasa dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol pada orang dewasa muda. Mekanisme dimana etanol dapat menghasilkan stroke muda. Mekanisme dimana etanol dapat menghasilkan stroke termasuk efek pada darah tekanan, platelet, osmolalitas plasma, termasuk efek pada darah tekanan, platelet, osmolalitas plasma, hematokrit, dan sel-sel darah merah. Selain itu, alkohol bisa hematokrit, dan sel-sel darah merah. Selain itu, alkohol bisa menyebabkan miokardiopati, aritmia, dan perubahan di darah aliran menyebabkan miokardiopati, aritmia, dan perubahan di darah aliran otak dan autoregulasi.
otak dan autoregulasi.
Kegemukan :
Kegemukan :
Diukur dengan berat tubuh relatif atau
Diukur dengan berat tubuh relatif atau body mass indexsbody mass indexs, obesitas, obesitas telah secara konsisten meramalkan berikutnya telah secara konsisten meramalkan berikutnya stroke. Asosiasi dengan stroke dapat dijelaskan sebagian oleh stroke. Asosiasi dengan stroke dapat dijelaskan sebagian oleh adanya hipertensi dan diabetes. Sebuah berat relatif lebih dari 30% adanya hipertensi dan diabetes. Sebuah berat relatif lebih dari 30% di atas rata-rata kontributor independen ke-atherosklerotik infark di atas rata-rata kontributor independen ke-atherosklerotik infark
otak berikutnya. otak berikutnya. Infeksi
Infeksi Infeksi Infeksi meningeal meningeal dapat dapat mengakibatkan mengakibatkan infark infark serebral serebral melaluimelalui pengembangan perubahan inflamasi dalam dinding pembuluh darah. pengembangan perubahan inflamasi dalam dinding pembuluh darah. Sifilis meningovaskular dan mucormycosis dapat menyebabkan Sifilis meningovaskular dan mucormycosis dapat menyebabkan arteritis otak dan infark.
arteritis otak dan infark. Sirkadian dan
Sirkadian dan faktor musim faktor musim
Variasi sirkadian
Variasi sirkadian dari stroke dari stroke iskemik, puniskemik, puncaknya antara caknya antara pagi danpagi dan siang hari. Hal ini telah menimbulkan hipotesis bahwa perubahan siang hari. Hal ini telah menimbulkan hipotesis bahwa perubahan diurnal fungsi platelet dan fibrinosis mungkin relevan untuk stroke. diurnal fungsi platelet dan fibrinosis mungkin relevan untuk stroke. Hubungan antara variasi iklim musiman dan stroke iskemik telah Hubungan antara variasi iklim musiman dan stroke iskemik telah didalihkan. Peningkatan dalam arahan untuk infark otak diamati di didalihkan. Peningkatan dalam arahan untuk infark otak diamati di Iowa. Suhu lingkungan rata-rata menunjukkan korelasi negatif Iowa. Suhu lingkungan rata-rata menunjukkan korelasi negatif dengan kejadian cerebral infark di Jepang. Variasi suhu musiman dengan kejadian cerebral infark di Jepang. Variasi suhu musiman telah berhubungan dengan resiko lebih tinggi cerebral infark dalam telah berhubungan dengan resiko lebih tinggi cerebral infark dalam usia 40-64 tahun pada penderita yang nonhipertensif, dan pada usia 40-64 tahun pada penderita yang nonhipertensif, dan pada orang dengan kolesterol serum bawah 160mg/dL.
orang dengan kolesterol serum bawah 160mg/dL.
3.5.
3.5. PatogenePatogenesis sis Stroke Stroke HemoragikHemoragik
A. Perdarahan Intraserebral A. Perdarahan Intraserebral
Perdarahan intraserebral paling sering terjadi ketika tekanan darah tinggi kronis Perdarahan intraserebral paling sering terjadi ketika tekanan darah tinggi kronis melemahkan arteri kecil, menyebabkannya robek. Penggunakan kokain atau amfetamin dapat melemahkan arteri kecil, menyebabkannya robek. Penggunakan kokain atau amfetamin dapat menyebabkan tekanan darah dan perdarahan sementara tapi sangat tinggi. Pada beberapa menyebabkan tekanan darah dan perdarahan sementara tapi sangat tinggi. Pada beberapa orang tua, sebuah protein abnormal yang disebut amiloid terakumulasi di arteri otak. orang tua, sebuah protein abnormal yang disebut amiloid terakumulasi di arteri otak. Akumulasi ini (disebut angiopati amiloid) melemahkan arteri dan dapat menyebabkan Akumulasi ini (disebut angiopati amiloid) melemahkan arteri dan dapat menyebabkan perdarahan.
perdarahan.[6][6]
Penyebab umum yang kurang termasuk kelainan pembuluh darah saat lahir, luka, Penyebab umum yang kurang termasuk kelainan pembuluh darah saat lahir, luka, tumor, peradangan pembuluh darah (vaskulitis), gangguan perdarahan, dan penggunaan tumor, peradangan pembuluh darah (vaskulitis), gangguan perdarahan, dan penggunaan antikoagulan
antikoagulan dalam dosis dalam dosis yang yang terlalu tinggi. terlalu tinggi. Pendarahan gPendarahan gangguan angguan dan dan penggunaanpenggunaan antikoagulan meningkatkan resiko kematian dari perdarahan intraserebral.
antikoagulan meningkatkan resiko kematian dari perdarahan intraserebral.[6][6]
B. Perdarahan Subaraknoid B. Perdarahan Subaraknoid
Perdarahan subaraknoid
Perdarahan subaraknoid biasanya hasil dari biasanya hasil dari cedera kepala. cedera kepala. Namun, perdarahan Namun, perdarahan karenakarena cedera kepala menyebabkan gejala yang berbeda dan tidak dianggap sebagai stroke.
Perdarahan subaraknoid dianggap stroke hanya jika terjadi secara spontan yaitu, Perdarahan subaraknoid dianggap stroke hanya jika terjadi secara spontan yaitu, ketika perdarahan tidak hasil dari kekuatan-kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau jatuh. ketika perdarahan tidak hasil dari kekuatan-kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau jatuh. Sebuah perdarahan spontan biasanya hasil dari pecahnya aneurisma mendadak di sebuah Sebuah perdarahan spontan biasanya hasil dari pecahnya aneurisma mendadak di sebuah arteri otak, yaitu pada bagian aneurisma yang menonjol di daerah yang lemah dari dinding arteri otak, yaitu pada bagian aneurisma yang menonjol di daerah yang lemah dari dinding arteri itu.
arteri itu.[6][6]
Aneurisma biasanya terjadi di percabangan arteri. Aneurisma dapat muncul pada saat Aneurisma biasanya terjadi di percabangan arteri. Aneurisma dapat muncul pada saat kelahiran (bawaan), atau dapat berkembang kemudian, yaitu setelah bertahun-tahun dimana kelahiran (bawaan), atau dapat berkembang kemudian, yaitu setelah bertahun-tahun dimana tekanan darah tinggi melemahkan dinding arteri. Kebanyakan perdarahan subaraknoid adalah tekanan darah tinggi melemahkan dinding arteri. Kebanyakan perdarahan subaraknoid adalah hasil dari aneurisma kongenital.
hasil dari aneurisma kongenital.77
Mekanisme lain yang kurang umum adalah perdarahan subaraknoid dari pecahnya Mekanisme lain yang kurang umum adalah perdarahan subaraknoid dari pecahnya koneksi abnormal antara arteri dan vena (malformasi arteri) di dalam atau di sekitar otak. koneksi abnormal antara arteri dan vena (malformasi arteri) di dalam atau di sekitar otak. Sebuah malformasi arteri dapat muncul pada saat kelahiran, tetapi biasanya hanya Sebuah malformasi arteri dapat muncul pada saat kelahiran, tetapi biasanya hanya diidentifikasi jika gejala berkembang
diidentifikasi jika gejala berkembang. . Jarang sekali suatu bentuk Jarang sekali suatu bentuk bekuan darah bekuan darah pada katuppada katup jantung
jantung yang yang terinfeksi, terinfeksi, perjalanan perjalanan (menjadi (menjadi emboli) emboli) ke ke arteri arteri yang yang memasok memasok otak, otak, dandan menyebabkan arteri m
menyebabkan arteri menjadi meradang. enjadi meradang. arteri kemudian dapat arteri kemudian dapat melemah dan pmelemah dan pecah.ecah.[6][6]
3.6.
3.6. Patofisiologi Patofisiologi Stroke Stroke HemoragikHemoragik
Penghentian total aliran darah ke otak menyebabkan hilangnya kesadaran dalam Penghentian total aliran darah ke otak menyebabkan hilangnya kesadaran dalam waktu 15-20 detik dan kerusakan otak yang irreversibel terjadi setelah tujuh hingga sepuluh waktu 15-20 detik dan kerusakan otak yang irreversibel terjadi setelah tujuh hingga sepuluh menit. Penyumbatan pada satu arteri menyebabkan gangguan di area otak yang terbatas menit. Penyumbatan pada satu arteri menyebabkan gangguan di area otak yang terbatas (stroke). Mekanisme dasar kerusakan ini adalah selalu defisiensi energi yang disebabkan oleh (stroke). Mekanisme dasar kerusakan ini adalah selalu defisiensi energi yang disebabkan oleh iskemia. Perdarahan juga menyebabkan iskemia dengan menekan pembuluh darah di iskemia. Perdarahan juga menyebabkan iskemia dengan menekan pembuluh darah di sekitarnya.
sekitarnya.[7][7]
Pembengkakan sel, pelepasan mediator vasokonstriktor, dan penyumbatan lumen Pembengkakan sel, pelepasan mediator vasokonstriktor, dan penyumbatan lumen pembuluh
pembuluh darah darah oleh oleh granulosit granulosit kadang-kadang kadang-kadang mencegah mencegah reperfusi, reperfusi, meskipun meskipun padapada kenyataannya penyebab primernya telah dihilangkan. Kematian sel menyebabkan inflamasi, kenyataannya penyebab primernya telah dihilangkan. Kematian sel menyebabkan inflamasi, yang juga merusak sel di tepi area iskemik (penumbra). Gejala ditentukan oleh tempat perfusi yang juga merusak sel di tepi area iskemik (penumbra). Gejala ditentukan oleh tempat perfusi yang terganggu, yakni daerah yang disuplai oleh pembuluh darah t
yang terganggu, yakni daerah yang disuplai oleh pembuluh darah t ersebut.ersebut.[7][7]
Penyumbatan pada arteri serebri media yang sering terjadi menyebabkan kelemahan Penyumbatan pada arteri serebri media yang sering terjadi menyebabkan kelemahan otot dan spastisitas kontralateral, serta defisit sensorik (hemianestesia) akibat kerusakan girus otot dan spastisitas kontralateral, serta defisit sensorik (hemianestesia) akibat kerusakan girus lateral presentralis dan postsentralis. Akibat selanjutnya adalah deviasi okular, hemianopsia, lateral presentralis dan postsentralis. Akibat selanjutnya adalah deviasi okular, hemianopsia,
gangguan bicara motorik dan sensorik, gangguan persepsi spasial, apraksia, dan gangguan bicara motorik dan sensorik, gangguan persepsi spasial, apraksia, dan hemineglect.
hemineglect.[7][7]
Penyumbatan arteri serebri anterior menyebabkan hemiparesis dan defisit sensorik Penyumbatan arteri serebri anterior menyebabkan hemiparesis dan defisit sensorik kontralateral, kesulitan berbicara serta apraksia pada lengan kiri jika korpus kalosum anterior kontralateral, kesulitan berbicara serta apraksia pada lengan kiri jika korpus kalosum anterior dan hubungan dari hemisfer dominan ke korteks motorik kanan terganggu. Penyumbatan dan hubungan dari hemisfer dominan ke korteks motorik kanan terganggu. Penyumbatan bilateral
bilateral pada pada arteri arteri serebri serebri anterior anterior menyebabkan menyebabkan apatis apatis karena karena kerusakan kerusakan dari dari sistemsistem limbik.
limbik.[7][7]
Penyumbatan arteri serebri posterior menyebabkan hemianopsia kontralateral parsial Penyumbatan arteri serebri posterior menyebabkan hemianopsia kontralateral parsial dan kebutaan pada penyumbatan bilateral. Selain itu, akan terjadi kehilangan memori.
dan kebutaan pada penyumbatan bilateral. Selain itu, akan terjadi kehilangan memori.[7][7]
Penyumbatan arteri karotis atau basilaris dapat menyebabkan defisit di daerah yang Penyumbatan arteri karotis atau basilaris dapat menyebabkan defisit di daerah yang disuplai oleh arteri serebri media dan anterior. Jika arteri koroid anterior tersumbat, ganglia disuplai oleh arteri serebri media dan anterior. Jika arteri koroid anterior tersumbat, ganglia basalis
basalis (hipokinesia), (hipokinesia), kapsula kapsula interna interna (hemiparesis), (hemiparesis), dan dan traktus traktus optikus optikus (hemianopsia) (hemianopsia) akanakan terkena. Penyumbatan pada cabang arteri komunikans posterior di talamus terutama akan terkena. Penyumbatan pada cabang arteri komunikans posterior di talamus terutama akan menyebabkan defisit sensorik.
menyebabkan defisit sensorik.[7][7]
Penyumbatan total arteri basilaris menyebabkan paralisis semua eksteremitas dan Penyumbatan total arteri basilaris menyebabkan paralisis semua eksteremitas dan otot-otot mata serta koma. Penyumbatan pada cabang arteri basilaris dapat menyebabkan otot-otot mata serta koma. Penyumbatan pada cabang arteri basilaris dapat menyebabkan infark pada serebelum, mesensefalon, pons, dan medula oblongata. Efek yang ditimbulkan infark pada serebelum, mesensefalon, pons, dan medula oblongata. Efek yang ditimbulkan tergantung dari lokasi kerusakan:
tergantung dari lokasi kerusakan:[7][7]
Pusing, nistagmus, hemiataksia (serebelum dan jaras aferennya, saraf vestibular).Pusing, nistagmus, hemiataksia (serebelum dan jaras aferennya, saraf vestibular).
Penyakit Parkinson (substansia nigra), hemiplegia kontralateral dan tetraplegiaPenyakit Parkinson (substansia nigra), hemiplegia kontralateral dan tetraplegia (traktus piramidal).
(traktus piramidal).
Hilangnya sensasi nyeri dan suhu (hipestesia atau anastesia) di bagian wajahHilangnya sensasi nyeri dan suhu (hipestesia atau anastesia) di bagian wajah ipsilateral dan ekstremitas kontralateral (saraf trigeminus [V] dan traktus ipsilateral dan ekstremitas kontralateral (saraf trigeminus [V] dan traktus spinotalamikus).
spinotalamikus).
Hipakusis (hipestesia auditorik; saraf koklearis), ageusis (saraf traktus salivarus),Hipakusis (hipestesia auditorik; saraf koklearis), ageusis (saraf traktus salivarus), singultus (formasio retikularis).
singultus (formasio retikularis).
Ptosis, miosis, dan anhidrosis fasial ipsilateral (sindrom Horner, pada kehilanganPtosis, miosis, dan anhidrosis fasial ipsilateral (sindrom Horner, pada kehilangan persarafan simpatis).
persarafan simpatis).
Paralisis palatum molle dan takikardia (saraf vagus [X]). Paralisis otot lidah (sarafParalisis palatum molle dan takikardia (saraf vagus [X]). Paralisis otot lidah (saraf hipoglosus [XII]), mulut yang jatuh (saraf fasial [VII]), strabismus (saraf hipoglosus [XII]), mulut yang jatuh (saraf fasial [VII]), strabismus (saraf okulomotorik [III], saraf abdusens [V]).
okulomotorik [III], saraf abdusens [V]).
Paralisis pseudobulbar dengan paralisis otot secara menyeluruh (namun kesadaranParalisis pseudobulbar dengan paralisis otot secara menyeluruh (namun kesadaran tetap dipertahankan).
3.7.
3.7. Gejala Gejala Klinis Klinis Stroke Stroke HemoragikHemoragik
Gejala klinis stroke ada berbagai macam, diantaranya adalah ditemukan perdarahan Gejala klinis stroke ada berbagai macam, diantaranya adalah ditemukan perdarahan intraserebral (ICH) yang dapat dibedakan secara klinis dari stroke iskemik, hipertensi intraserebral (ICH) yang dapat dibedakan secara klinis dari stroke iskemik, hipertensi biasanya
biasanya ditemukan, ditemukan, tingkat tingkat kesadaran kesadaran yang yang berubah berubah atau atau koma koma lebih lebih umum umum pada pada strokestroke hemoragik dibandingkan dengan stroke iskemik. Seringkali, hal ini disebabkan peningkatan hemoragik dibandingkan dengan stroke iskemik. Seringkali, hal ini disebabkan peningkatan tekanan intrakranial. Meningismus dapat terjadi akibat adan
tekanan intrakranial. Meningismus dapat terjadi akibat adan ya darah dalam ventrikel.[ya darah dalam ventrikel.[2]2]
Defisit neurologis fokal. Jenis defisit tergantung pada area otak yang terlibat. Jika Defisit neurologis fokal. Jenis defisit tergantung pada area otak yang terlibat. Jika belahan
belahan dominan (biasdominan (biasanya anya kiri) kiri) terlibat, terlibat, suatu suatu sindrom sindrom yang terdiri yang terdiri dari dari hemiparesis hemiparesis kanan,kanan, kerugian hemisensory kanan, meninggalkan tatapan preferensi, bidang visual kana terpotong, kerugian hemisensory kanan, meninggalkan tatapan preferensi, bidang visual kana terpotong, dan aphasia
dan aphasia mungkin terjadi. Jika mungkin terjadi. Jika belahan nondbelahan nondominant (biasanya ominant (biasanya kanan) kanan) terlibat, sebuahterlibat, sebuah sindrom hemiparesis kiri, kerugian hemisensory kiri, preferensi tatapan ke kanan, dan sindrom hemiparesis kiri, kerugian hemisensory kiri, preferensi tatapan ke kanan, dan memotong bidang visual kiri. Sindrom belahan nondominant juga dapat mengakibatkan memotong bidang visual kiri. Sindrom belahan nondominant juga dapat mengakibatkan pengabaian dan kekurangan perh
pengabaian dan kekurangan perhatian pada sisi kiri.[atian pada sisi kiri.[2]2]
Jika cerebellum yang terlibat, pasien beresiko tinggi untuk herniasi dan kompresi Jika cerebellum yang terlibat, pasien beresiko tinggi untuk herniasi dan kompresi batang
batang otak. otak. Herniasi Herniasi bisa bisa menyebabkan menyebabkan penurunan penurunan cepat cepat dalam dalam tingkat tingkat kesadaran, kesadaran, apnea,apnea, dan kematian. Tanda-tanda lain dari keterlibatan cerebellar atau batang otak antara lain: dan kematian. Tanda-tanda lain dari keterlibatan cerebellar atau batang otak antara lain: ekstremitas ataksia, vertigo atau tinnitus, mual dan muntah, hemiparesis atau quadriparesis, ekstremitas ataksia, vertigo atau tinnitus, mual dan muntah, hemiparesis atau quadriparesis, hemisensori atau kehilangan sensori dari semua empat anggota, gerakan mata yang hemisensori atau kehilangan sensori dari semua empat anggota, gerakan mata yang mengakibatkan kelainan diplopia atau nistagmus, kelemahan orofaringeal atau disfagia, mengakibatkan kelainan diplopia atau nistagmus, kelemahan orofaringeal atau disfagia, wajah ipsilateral dan kontralateral tubuh.
wajah ipsilateral dan kontralateral tubuh.[2][2]
A.
A. Perdarahan IntraserebralPerdarahan Intraserebral Sebuah perdarahan
Sebuah perdarahan intraserebral dimulai tiba-tiba. intraserebral dimulai tiba-tiba. Di sekitar setengah Di sekitar setengah dari jumlah penderita,dari jumlah penderita, serangan dimulai deng
serangan dimulai dengan sakit kepala parah, an sakit kepala parah, sering selama aktivitas. sering selama aktivitas. Namun, pada Namun, pada orang tua,orang tua, sakit kepala
sakit kepala mungkin mungkin ringan ringan atau tidak atau tidak ada. ada. Gejala disfungsi otak Gejala disfungsi otak menggambarkanmenggambarkan perkembangan
perkembangan yang yang terus terus memburuk memburuk sebagai sebagai perdarahan. perdarahan. Beberapa Beberapa gejala, gejala, sepertiseperti kelemahan, kelumpuhan, hilangnya sensasi, dan mati rasa, sering hanya mempengaruhi satu kelemahan, kelumpuhan, hilangnya sensasi, dan mati rasa, sering hanya mempengaruhi satu sisi tubuh.
sisi tubuh. Orang mungOrang mungkin tidak kin tidak dapat berbicara atau dapat berbicara atau menjadi bingumenjadi bingung. ng. Visi dapat terganggVisi dapat tergangguu atau hilang.
atau hilang. Mata dapat Mata dapat menunjukkan menunjukkan arah yang arah yang berbeda atau berbeda atau menjadi lumpuh. menjadi lumpuh. Mual,Mual, muntah, kejang, dan hilangnya kesadaran yang umum dan dapat terjadi dalam beberapa detik muntah, kejang, dan hilangnya kesadaran yang umum dan dapat terjadi dalam beberapa detik untuk menit.