• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kinerja perusahaan

Kinerja merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam kegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek kuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusianya (Jumingan, 2006:239). Suci (2009) berpendapat bahwa kinerja (Performance) merujuk pada tingkat pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Muslim (2016), kinerja adalah pencapaian persayaratan tertentu yang tercermin dari output yang dihasilkan baik dari jumlah maupun kualitasnya. Andriyani (2005) berpendapat bahwa kinerja dapat mencerminkan pencapaian tujuan finansial perusahaan maupun tujuan lainnya melalui pelaksanaan taktik dan strategi. Buli (2017) menyatakan kinerja yang efektif digambarkan sebagai evaluasi keseluruhan hasil penjualan suatu organisasi/perusahaan, yang biasanya dapat diukur melalui beberapa indikator: 1) Volume penjualan

Volume penjualan adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan biasanya dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo, ton atau liter.

(2)

2) Pangsa Pasar

Market share ialah bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan dan

seluruh potensi jual, biasanya dinyatakan dalam persentase atau Pangsa pasar (market share) adalah persentase total dari penjualan suatu perusahaan (dari seluruh sumber) dengan total penjualan jasa ataupun produk dalam industri.

3) Return On Asset (ROA)

Return on Assets atau ROA ialah rasio keuangan perusahaan yang

berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, modal saham tertentu dan asset.

4) Kepuasan Pelanggan

Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) dari produk yang dipikirkan terhadap kinerja dari produk yang diharapkan.

Menurut Lestari et al. (2010) menyatakan bahwa kinerja adalah pengukuran kemampuan keuangan perusahaan seperti tingkat keuntungan, tingkat investasi dengan kedua pertumbuhan penjualan dan laba sedangkan Menurut pendapat Zhang & Bruning (2011) menyatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh orientasi kewirausahaan dan orientasi pasar.

Berdasarkan beberapa pengertian kinerja yang telah dikemukakan di atas hal tersebut berarti bahwa kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misinya. Kinerja

(3)

perusahaan dapat diukur dengan beberapa indikator seperti Volume Penjualan, Pangsa Pasar, ROA dan Kepuasan Pelangganya, dengan kata lain, kinerja merupakan suatu pengukuran prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.

2.1.2 Orientasi pasar

Pemahaman yang baik mengenai pelanggan, akan mendorong manajemen untuk memahami dengan benar apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen, dengan mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, pihak perusahaan dituntut untuk mampu menyediakan produk atau jasa yang baik bagi konsumen. Saat perusahaan mampu menciptakan/menyediakan produk atau jasa yang baik sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dapat dipastikan konsumen akan membeli produk atau jasa perusahaan tersebut. Kemampuan perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen serta menyediakan produk atau jasa yang diinginan dan dibutuhan konsumen dikenal dengan istilah orientasi pada pasar atau market orientation (Naver dan Slater, 1990). Orientasi pasar dapat diukur dengan beberapa indikator yang terdiri dari tiga dimensi yaitu:

1) Orientasi pada pelanggan

Orientasi pada pelanggan yaitu pemahaman perusahaan terhadap target

buyer sehingga dapat menciptakan superior value kepada mereka secara terus

(4)

2) Orientasi pada pesaing

Penerapan orientasi pesaing mempunyai dua tujuan, yaitu dalam jangka pendek perusahaan berusaha memahami kekuatan dan kelemahan baik dari pesaing sekarang atau pesaing yang potensial dimasa mendatang sedangkan dalam jangka panjang perusahaan harus mengerti kapabilitas dan strategi apa yang mereka gunakan.

3) Koordinasi antar fungsi

Koordinasi antar Fungsi yaitu merefleksikan pendayagunaan secara terkoordinasi dari seluruh sumber daya yang ada dalam perusahaan dalam rangka menciptakan superior costumer value bagi pembeli sasaran. Untuk dapat memberikan respon yang tepat kepada pelanggan dibutuhkan adanya koordinasi pemanfaatan sumber daya dalam perusahaan antar berbagai departemen, koordinasi dalam rangka integrasi sumber daya tersebut terkait erat dengan orientasi pelanggan dan pesaing dengan memiliki orientasi pada pasar yang baik di sebuah perusahaan hal ini akan memberikan kontribusi pada penerapan strategi pemasaran yang baik oleh pihak manajemen. Hal ini tentunya akan berdampak pada tingkat keefektifitasan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan akan semakin baik seiring dengan semakin baiknya orientasi perusahaan pada pasar sasaran.

Orientasi pelanggan merupakan inti dari orientasi pasar menurut Never dan Slater (1990) yang diartikan sebagai pemahaman yang memadai tentang target beli pelanggan dengan meletakkan kepentingan pelanggan pada urutan yang pertama sementara tidak meniadakan stakeholder yang lain seperti pemilik, manajer dan karyawan dengan tujuan agar dapat menciptakan nilai unggul bagi

(5)

pembeli secara terus menerus sedangkan orientasi pesaing merupakan upaya perusahaan untuk memahami kekuatan dan kelemahan jangka pendek pesaing dan kapabilitas jangka panjang serta strategi yang dimiliki oleh pesaingnya.

Orientasi pasar merupakan suatu filosofi dalam strategi pemasaran yang menganggap bahwa penjualan produk tidak tergantung pada strategi penjualan tetapi lebih pada keputusan konsumen dalam membeli produk, oleh karena itu, membutuhkan perhatian secara tepat pada orientasi pelangggan dan orientasi pesaing dalam rangka menyediakan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memberi nilai terbaik (Lamb et al., 2001). Pada penelitianya Lamb et al. (2001) mengemukakan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur orientasi pasar adalah sebagai berikut

1) Orientasi pelanggan

Orientasi pelanggan adalah kemampuan perusahaan untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelangganya.

2) Orientasi pesaing

Orientasi pesaing adalah kemampuan perusahaan untuk memonitor strategi yang diterapkan para pesaingnya sehingga dapat mengetahui kelemahan dan keunggulan para pesaingnya.

3) Informasi pasar

Informasi pasar adalah upaya perusahaan untuk mencari informasi tentang kondisi pasar industri.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas hal tersebut berarti bahwa orientasi pasar adalah suatu pemahaman yang dimiliki oleh perusahaan / individu

(6)

yang baik mengenai pelanggan dan pesaing dimana memahami dengan benar apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen serta memahami keunggulan dan kelemahan pesaing, dengan mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, serta keunggulan dan kelemahan pesaing diharapan perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya.

2.1.3 Orientasi kewirausahaan

Lumpkin dan Dess (1996) orientasi kewirausahaan mengukur sejauh mana manajer perusahaan menjadi lebih inovatif, proaktif dan berani dalam mengambil risiko. Menurut James and Pett (2015) orientasi kewirausahaan merupakan suatu orientasi untuk berusaha menjadi yang pertama dalam inovasi produk pasar, berani mengambil risiko dan melakukan tindakan proaktif untuk mengalahkan pesaing. Orientasi kewirausahaan cenderung memiliki implikasi positif terhadap kinerja perusahaan. Menurut Quantananda dan Bambang (2015) Orientasi Kewirausahaan merupakan suatu fenomena organisasi yang mencerminkan kemampuan manajerial mereka, sebagaimana perusahaan memulai untuk berinisiatif dan mengubah tindakan kompetitif mereka sehingga dapat menguntungkan bisnis yang dijalaninya. Quantananda dan Bambang (2015) dalam penelitianya mengemukakan orientasi kewirausahaan ini dapat diukur dengan beberapa indikator sebagai berikut:

1) Inovatif

Inovatif mencerminkan kecenderungan seorang entrepreneur untuk memunculkan dan merealisasikan ide – ide baru, mencoba cara – cara baru yang berbeda dari yang ada sebelumnya serta antusiasme untuk mengadopsi ide – ide

(7)

baru atau metode baru untuk bisnis mereka, lalu menerapkan inovasi tersebut dalam operasional bisnis mereka.

2) Proaktif

Sikap Proaktif seorang pengusaha mencerminkan proses dalam mencari peluang baru yang muncul dengan mengembangkan, memperkenalkan, serta membuat perbaikan terhadap produk ataupun jasa yang dipasarkannya.

3) Risk taking

Risk Taking atau pengambilan resiko merupakan suatu tindakan seorang entrepreneur yang memiliki kesediaan atau kemauan untuk memanfaatkan

sumber daya yang dimiliki untuk dapat menjalankan suatu pekerjaan walaupun tanpa adanya kepastian hasil yang akan didapat.

4) Agresifitas bersaing

Agresifitas dalam bersaing merupakan suatu tindakan seorang

entrepreneur dalam merespon dan memanfaatkan peluang – peluang yang baru.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas mengenai orientasi kewirausahaan, hal tersebut berarti bahwa orientasi kewirausahaan adalah kemampuan individu atau perusahaan dalam mengelola sumber daya agar mampu melakukan strategi dalam berwirausaha sehingga memperoleh keunggulan kompetitif, dimana dalam penerapan orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan meningkatkan kinerja suatu perusahaan perlu adanya sebuah strategi bisnis dengan adanya sebuah strategi bisnis, perusahaan dapat mempersiapkan dirinya dalam menghadapi persaingan dan tentunya akan berimplikasi terhadap kinerja suatu perusahaan tersebut.

(8)

2.1.4 Strategi Bisnis

Sebelum berbicara mengenai strategi bisnis ada ada baiknya mengetahui pengertian strategi dan pengertian bisnis dimana menurut Griffin dan Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan (2006) Strategi adalah perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi. sedangkan bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat, dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Strategi bisnis adalah kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya cara perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing Griffin dan Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan (2006). Porter (2007) mengemukakan bahwa strategi merupakan suatu pendekatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka menggungguli para pesaingnya dimana terdapat tiga landasan strategi yang dapat membantu sebuah perusahaan dalam memperoleh keunggulan dari pesaingnya diantaranya:

1) Strategi kepemimpinan biaya (Cost Leadership)

Strategi kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive)

(9)

atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement, ketika konsumen tidak terlalu peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.

2) Strategi pembedaan produk (Differentiation)

Strategi pembedaan produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. 3) Strategi fokus (Focus)

Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas hal ini berarti bahwa strategi bisnis merupakan suatu tindakan pendekatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mengimplementasikan keputusan yang telah diambil demi mencapai tujuan perusahaan karena dengan adanya sebuah strategi bisnis, perusahaan dapat mempersiapkan dirinya dalam menghadapi persaingan dan tentunya akan berimplikasi terhadap kinerja suatu perusahaan.

(10)

2.2 Kerangka Konseptual

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dijelaskan berikut merupakan kerangka konsep penelitian tentang hubungan antar variabel yang dibangun. Berdasarkan hasil elaborasi tersebut dapat dituangkan lebih lanjut ke dalam bagan atau gambar yang secara visual dapat mencerminkan atau menunjukkan arah hubungan antar variabel yang telah dibahas. Kerangka konsep penelitian ini merupakan dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pengaruh orientasi pasar terhadap strategi kepemimpinan biaya Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Halim Abdul (2012) yang dilakukan pada Industri Kosmetik di Jawa Timur mengemukakan berdasarkan analisis hasil penelitian yang dihasilkan dari studi adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap strategi bisnis, ini berarti semakin Industri Kosmetik berorientasi pada pasar maka strategi bisnis yang akan digunakan semakin baik, Hal yang sama di kemukakan

Orientasi Pasar Orientasi Kewirausahaan Strategi K. Biaya Kinerja UKM

(11)

Alexander Newman (2016) dalam penelitianya yang dilakukan di Caulfield, Australia mengemukakan bahwa orientasi pasar secara positif dan signifikan akan mempengaruhi strategi bisnis yang akan digunakan oleh sebuah perusahaan. Amir Grinstein (2008) dalam penelitian yang dilakukan pada UKM yang berada di Eropa ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara orientasi pasar dengan strategi bisnis, Hal ini berarti semakin baik orientasi pasar yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin baik strategi bisnis yang akan digunakan oleh perusahaan tersebut.

Berdasarkan hasil empiris pada penelitian di atas hal ini berarti bahwa semakin sebuah perusahaan berorientasi pada pasar maka semakin baik strategi bisnisnya, dimana strategi bisnis yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi kepemimpinan biaya, Jadi, hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

H1 : Orientasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi kepemimpinan Biaya UKM Laundry di Kota Denpasar.

2.3.2 Pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap strategi kepemimpinan biaya

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardoyo et al. (2015) dimana dalam penelitian yang dilakukan pada UMKM di Desa Ujung – Ujung, Kec. Pabelan, Kab. Semarang ini mengemukakan bahwa orientasi kewirausahaan secara signifikan mempengaruhi strategi usaha, ini berarti bahwa semakin baik persepsi orientasi kewirausahaan, maka akan semakin baik strategi usaha, Hal yang sama dikemukakan Bambang Sudarsono (2015) dalam penelitianya yang

(12)

dilakukan pada UMKM di Kab. Semarang ini dikatakan bahwa orientasi kewirausahaan secara langsung mempengaruhi strategi bisnis dan strategi bisnis akan berpengaruh terhadap kinerja sebuah perusahaan, hal ini berarti bahwa semakin baik presepsi sebuah perusahaan terhadap orientasi kewirausahaan maka semakin baik strategi bisnis perusahaan tersebut dan akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan, serta penelitian yang dilakukan oleh Andriyani (2005) yang dilakukan pada UKM Mabel di Jawa Tengah ini dikemukakan bahwa orientasi kewirausahaan secara positif dan signifikan mempengaruhi strategi pemasaran dimana hal ini berarti semakin seorang individu ataupun sebuah perusahaan memiliki orientasi kewirausahaan yang baik maka strategi pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin baik.

Berdasarkan hasil empiris pada penelitian di atas hal ini berarti bahwa semakin sebuah perusahaan memiliki presepsi orientasi kewirausahaan yang baik maka semakin baik strategi bisnis yang akan dilakukan perusahaan, dimana dalam penelitian ini strategi bisnis yang digunakan adalah strategi kepemimpinan biaya. Jadi, hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

H2 : Orientasi Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap strategi Kepemimpinan Biaya UKM Laundry di Kota Denpasar.

2.3.3 Pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja UKM

Hasil penelitian terdahulu yang ditulis oleh Adiputra dan Kusumadmo (2015) yang dilakukan pada Hotel Kelas Melati di Yogyakarta mengidentifikasi hubungan positif dan signifikan antara orientasi pasar terhadap kinerja bisnis hal ini berarti semakin hotel kelas melati yang berada di Yogyakarta berorientasi pada

(13)

pasar maka kinerja bisnisnya akan semakin membaik, serta penelitian yang dilakukan oleh Soriano (2016) yang dilakukan pada UKM yang berada di Kota Cape, Afrika Selatan mengemukakan bahwa orientasi pasar secara positif dan signifikan akan mempengaruhi kinerja sebuah organisasi atau perusahaan, hal ini berarti semakin baik orientasi pada pasar sebuah organisasi atau perusahaan maka semakin baik kinerja organisasi atau perusahaan tersebut, namun hasil yang berbeda ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan oleh Setyawati (2012) yang dilakukan pada UMKM Perdagangan di Kab. Kebumen dimana dalam penelitianya mengidentifikasi orientasi pasar tidak mempengaruhi kinerja suatu perusahaan, Hal ini berarti sebera baikpun pemahaman mengenai orientasi pasar yang dimiliki oleh individu ataupun perusahaan hal tersebut tidak akan berdampak kepada kinerja perusahaan tersebut.

Berdasarkan hasil empiris pada penelitian di atas hal ini berarti bahwa semakin sebuah perusahaan berorientasi pada pasar maka semakin baik pula kinerja dari perusahaan tersebut, Jadi, hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

H3 : Orientasi pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM

Laundry di Kota Denpasar.

2.3.4 Pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja UKM

Hasil Penelitian terdahulu yang ditulis oleh Mustikowati (2014) yang dilakukan pada UKM Sentra di Kab. Malang ini tidak terlepas dari kemampuan pengusaha dalam memahami orientasi kewirausahaan hal ini berarti semakin UKM Sentra memahami orientasi kewirausahaan maka kinerja UKM Sentra akan

(14)

meningkat, hal yang sama dikemukakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Muslim (2016) yang dilakukan pada perusahaan NANKAI mengidentifikasi hubungan positif dan signifikan antara orientasi kewirausahaan dengan kinerja bisnis dimana ini berarti semakin sebuah perusahaan memiliki orientasi kewirausahaan yang baik maka kinerja bisnisnya akan membaik juga, serta penelitian yang dilakukan oleh Pramesti dan Giantari (2015) yang dilakukan pada UKM Industri Kerajinan Endek di Kab. Kelungkung Bali dimana dalam penelitianya dikemukakan orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM hal ini berarti semakin baik UKM Endek berorientasi kewirausahaan maka semakin baik juga kinerja dari UKM Endek tersebut, akan tetapi hasil penelitian Herman et al. (2010) mengidentifikasi orientasi kewirausahaan berpengaruh negatif terhadap kinerja bisnis, hal ini berarti bahwa sebaik apapun pemahaman seorang individu ataupun perusahaan terhadap orientasi kewirausahaan hal tersebut tidak akan berdampak pada kinerja sebuah perusahaan.

Berdasarkan hasil empiris pada penelitian di atas hal ini berarti bahwa semakin sebuah perusahaan memiliki presepsi orientasi kewirausahaan yang baik maka semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut, Jadi, hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

H4 : Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM Laundry di Kota Denpasar.

(15)

2.3.5 Pengaruh strategi kepemimpinan biaya terhadap kinerja UKM

Hasil penelitian Mustikowati (2014) yang dilakukan pada UKM Sentra di Kab. Malang mengidentifikasi peningkatan kinerja UKM Sentra di Kab. Malang tidak terlepas dari kemampuan pengusaha dalam merumuskan strategi bisnis hal ini berarti semakin UKM Sentra memiliki strategi bisnis yang baik maka kinerja UKM Sentra akan meningkat, hal yang sama dikemukakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Yuliansyah (2016) yang dilakukan di Indonesia dimana dalam penelitianya mengemukakan bahwa Strategi Bisnis secara positif dan signifikan akan mempengaruhi kinerja perusahaan, hal ini berarti semakin baik strategi bisnis yang dimiliki sebuah perusahaan maka kinerja perusahaan akan mengalami peningkatan, serta penelitian yang dilakukan oleh Suci (2009) yang dilakukan pada UKM Bordir di Jawa Timur dimana dalam penelitianya mengemukakan strategi bisnis akan berimplikasi positif terhadap peningkatan kinerja sebuah perusahaan, hal ini berarti semakin baik strategi bisnis yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut.

Berdasarkan hasil empiris pada penelitian di atas hal ini berarti bahwa semakin baik strategi bisnis yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut dimana dalam penelitian ini strategi bisnis yang digunakan adalah strategi kepemimpinan biaya. Jadi, hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah :

H5 : Strategi Kepemimpinan Biaya Berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UKM Laundry di Kota Denpasar.

(16)

2.3.6 Strategi kepemimpinan biaya mampu memediasi orientasi pasar terhadap kinerja UKM

Hasil penelitian Mustikowati (2014) yang dilakukan pada UKM Sentra di Kab. Malang mengidentifikasi peningkatan kinerja UKM Sentra di Kab. Malang tidak terlepas dari kemampuan pengusaha dalam merumuskan strategi bisnis hal ini berarti semakin UKM Sentra memiliki strategi bisnis yang baik maka kinerja UKM Sentra akan meningkat, Hal yang sama dikemukakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Yuliansyah (2016) yang dilakukan di Indonesia dimana dalam penelitianya mengemukakan bahwa Strategi Bisnis secara positif dan signifikan akan mempengaruhi kinerja perusahaan, hal ini berarti semakin baik strategi bisnis yang dimiliki sebuah perusahaan maka kinerja perusahaan akan mengalami peningkatan, serta penelitian yang dilakukan oleh Suci (2009) yang dilakukan pada UKM Bordir di Jawa Timur dimana dalam penelitianya mengemukakan strategi bisnis akan berimplikasi positif terhadap peningkatan kinerja sebuah perusahaan, hal ini berarti semakin baik strategi bisnis yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut.

Karena Strategi Bisnis mempunyai efek yang positif terhadap kinerja perusahaan serta adanya penelitian yang dilakukan oleh Maslucha (2013) yang mengemukakan bahwa strategi bisnis mampu memediasi orientasi pasar terhadap kinerja sebuah perusahaan, maka berdasarkan hal tersebut hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

H6 : Strategi Kepemimpinan Biaya memediasi pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja UKM Laundry di Kota Denpasar.

(17)

2.3.7 Strategi kepemimpinan biaya mampu memediasi orientasi kewirausahaan terhadap kinerja UKM

Hasil penelitian Mustikowati (2014) yang dilakukan pada UKM Sentra di Kab. Malang mengidentifikasi peningkatan kinerja UKM Sentra di Kab. Malang tidak terlepas dari kemampuan pengusaha dalam merumuskan strategi bisnis hal ini berarti semakin UKM Sentra memiliki strategi bisnis yang baik maka kinerja UKM Sentra akan meningkat, hal yang sama dikemukakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Yuliansyah (2016) yang dilakukan di Indonesia dimana dalam penelitianya mengemukakan bahwa Strategi Bisnis secara positif dan signifikan akan mempengaruhi kinerja perusahaan, hal ini berarti semakin baik strategi bisnis yang dimiliki sebuah perusahaan maka kinerja perusahaan akan mengalami peningkatan, serta penelitian yang dilakukan oleh Suci (2009) yang dilakukan pada UKM Bordir di Jawa Timur dimana dalam penelitianya mengemukakan strategi bisnis akan berimplikasi positif terhadap peningkatan kinerja sebuah perusahaan, hal ini berarti semakin baik strategi bisnis yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut.

Karena Strategi Bisnis mempunyai efek yang positif terhadap kinerja perusahaan serta adanya penelitian yang dilakukan oleh Wisesa dan Arif (2016) menyatakan bahwa strategi bisnis memediasi pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja sebuah perusahaan, maka berdasarkan hal tersebut hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

H7 : Strategi Kepemimpinan Biaya memediasi orientasi Kewirausahaan terhadap kinerja UKM Laundry di Kota Denpasar

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

2) Penyimpanan pada setiap level saluran pemasaran oleh lembaga pemasaran yang berkepentingan menjaga kontinyuitas distribusi produk. Hal ini dapat diamati

Dalam perspektif pengelolaan hutan kolektif untuk mendapatkan manfaat lindung hutan bagi masyarakat luas pengelolaan hutan rakyat di lokasi penelitian belum memenuhi

Kepentingan hidup tidak selalu sama dalam upaya menciptakan yang tertib dan harmonis, maka dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan suatu system hukum yang saling

Oleh karena hasil penelitian menunjukkan efek penghambatan pertumbuhan yang cenderung lebih tinggi terhadap bakteri probiotik daripada bakteri patogen, maka perlu

Sedangkan untuk menentukan nilai kapasitansi spesifik sel superkapasitor digunakan metode impedan spektroskopi elektrokimia (EIS). Pada penelitian kali ini, dilakukan

Bakteri yang paling banyak ditemukan pada feses tikus yang ter- tangkap di pasar induk adalah Salmonella paratyphi B sejumlah 4 ekor (20%) dan Salmonella Paratyphi C sejumlah

Pada awalnya tanah yang berstatus wakaf di desa Pancur Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara ini berasal dari pemilik wakaf yaitu Mbah Gandul (alm) seluas kurang lebih 240

Tesis yang berjudul “ PENGEMBANGAN INSTRUMEN COMPUTERIZED TWO-TIER MULTIPLE CHOICE (CTTMC) UNTUK MENGUKUR LITERASI SAINS DISERTAI PROFIL INDIVIDU SISWA PADA MATERI IPA