makalah konsep dasar gizi
MAKALAH
KONSEP DASAR ILMU GIZI
Disusun Oleh : Na’imatus Sa’diyah
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI 2015
DAFTAR ISI
JUDUL DAFTAR ISI
1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian nutrisi, Ilmu gizi, 4 sehat 5 sempurna dan gizi seimbang 2.1.1 Nutrisi
2.1.2 Ilmu gizi
2.1.3 Pengertian 4 Sehat 5 Sempurna 2.1.4 Gizi Seimbang
2.2 Sejarah Ilmu Gizi
2.3 Perkembangan ilmu gizi
2.3.1 Perkembangan Ilmu Gizi Indonesia dan Dunia 2.4 Pengelompokkan Zat Gizi.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Manusia memerlukan makanan untuk dikonsumsi setiap harinya untuk memberikan energi, menjaga kelangsungan hidup serta memelihara fungsi tubuh. Setiap jenis makanan yang kita konsumsi mengandung beberapa zat gizi. Kandungan zat gizi dari masing-masing makanan akan berbeda satu dengan yang lain sesuai komposisi di dalamnya.
Zat Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
Ilmu gizi merupakan ilmu yang wajib diketahui sebagai seorang individu yang memiliki kebutuhan akan hidup dan berkembang biak. Sebagai tenaga
kesehatan wajib memahami dan mengaplikasikannya dimasyarakat sebagai contoh yang baik dan juga untuk meningkatkan kesehatan dan mencukupi kebutuhan nutrisi di masyarakat. Terlebih lagi indonesia merupakan negara berkembang yang rata – rata masyarakatnya berpenghasilah kecil dan kurang memperhatikan kecukupan kebutuhan nutrisi perhari, terbukti pada tahun 2014 masih banya ditemukan kasus – kasus kelaparan, mal nutrisi, dan lain – lain. Mulai dari kehidupan di kota, hingga desa/ pedalaman. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengertian tentang ilmu gizi dan juga angka pendapatan mereka yang mimimum.
1.3 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah mempelajari konsep dasar ilmu gizi diharapkan mahasiswa mampu memahami dan dapat mengaplikasikan di kehidupan sehari – hari maupun dimasyarakat.
1.2.2 Tujuan khusu
1. Mampu menjelaskan dan memahami konsep dasar ilmu kesehatan gizi
2. Mampu menjelaskan perkembangan ilmu gizi di dunia dan indonesia 3. Memahami pembagian gizi menurut kebutuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.5 Pengertian nutrisi, Ilmu gizi, 4 sehat 5 sempurna dan gizi seimbang 2.5.1 Nutrisi
1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.
4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuhmanusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatantubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembanganotak, kemampuan
belajar, produktivitas kerja.
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan
penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektiftas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan
mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami
penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga
mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini.[butuh rujukan] Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.
2.1.2 Ilmu gizi
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Sayangnya makanan sekarang bisa dibilang hampir sedikit sekali gizi yang dikandungnya. Contohnya: banyak sekali penggunaan bahan kimia seperti pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya organik tapi tidak luput dari yang namanya pestisida, sedangkan untuk buah - buahan sekarang serba import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1 bulan dalam proses distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi dalam buah - buahan juga berkurang.
2.1.3 Pengertian 4 Sehat 5 Sempurna
Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof.Poerwo Soedarmo yang dikenal sebagai bapak gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four" dari Amerika. "Basic Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat.
Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut: 1. Makanan Pokok
Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang mengandung protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe.
3. Sayur-Sayuran
Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya. 4. Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh. Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.
5. Susu
Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan pelengkap, dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik jika dapat melengkapi dengan susu.
2.1.4 Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat –zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fsik, kebersihan, dan berat badan (BB)ideal. Prinsip Gizi Seimbang divisualisasi sesuai dengan budaya dan pola makan setempat. Di Indonesia dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS). TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih
makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fsik, sakit).
Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3-8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di
oncom. Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Selain itu, buku ini dilengkapi juga dengan contoh anjuran pembagian makanan dan set hidangan per hari untuk setiap golongan umur, Daftar Bahan Penukar, Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur untuk beberapa zat gizi, dan daftar Indeks Massa Tubuh (IMT).
Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS tidak cukup. Diperlukan beberapa macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut.
Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” . Tumpeng Gizi Seimbang dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fsik, sakit).
1. Tumpeng Gizi Seimbang meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang: a. Aneka ragam makanan sesuai kebutuhan
b. Kebersihan c. Aktivitas fsik
d. Memantau berat badan ideal.
Tumpeng Gizi Seimbang terdiri atas beberapa potongan tumpeng: a. Satu potongan besar
b. Dua potongan sedang c. Dua potongan kecil
d. Satu potongan terkecil di puncak.
potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif
Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam Pedoman Gizi Seimbang sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dimakan setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan,
sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom.
Terakhir dan menempati puncak Tumpeng Gizi Seimbang makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada
kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam Tumpeng Gizi Seimbang tidak cukup. Diperlukan beberapa macam Tumpeng Gizi Seimbang untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut.
2.2 Sejarah Ilmu Gizi
Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992 di Roma dan Genewa, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan slogan sejenis "Basic Four" memperbaiki menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet". Keputusan FAO tersebut diterapkan di Indonesia dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, Pedoman Gizi Seimbang kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4 sehat 5 sempurna. Baru pada tahun 2009 secara resmi Pedoman Gizi Seimbang diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi.
Pada konferensi pangan sedunia tahun 1992 di Roma dan Genewa, yang diadakan oleh FAO (Food and Agriculture Organization of the United Nations), dalam rangka menghadapi beban ganda mengenai gizi di Negara berkembang, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula
menggunakan pedoman sejenis “Basic Four” memperbaiki menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet”. Indonesia menerapkan keputusan FAO tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi.
2.3 PERKEMBANGAN ILMU GIZI
Dilihat dari segi sifatnya, ilmu gizi dibedakan menjadi 2, yakni gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan yang disebut gizi kesehatan
perorangan dan gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut gizi kesehatan masyarakat (public health nutrition).Kedua sifat keilmuan ini akhirnya masing-masing berkembang menjadi cabang ilmu sendiri, yakni cabang ilmu gizi kesehatan perorangan atau disebut gizi klinik (clinical nutrition) dan cabang ilmu gizi kesehatan masyarakat atau gizi masyarakat (community nutrition).
Kedua cabang ilmu gizi ini dibedakan berdasarkan hakekat masalahnya. Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh sebab itu, sifat dari gizi klinik adalah lebih menitikberatkan padakuratif daripada preventif dan promotifnya. Sedangkan gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat. Oleh sebab itu sifat dari gizi masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan (prevensi) dan peningkatan (promosi).
0leh karena sifat kedua keilmuan ini berbeda maka akan menyebabkan perbedaan jenis profesi yang menangani kedua pokok masalah tersebut. Gizi klinik berurusan dengan masalah klinis pada individu yang mengalami gangguan gizi maka profesi kedokteranlah yang lebih tepat untuk menanganinya.
Titik tolak perkembangan ilmu gizi dimulai pada masa manusia purba dan pada abad pertengahan sampai pada masa munculnya ilmu pengetahuan pada abad ke-19 dan ke-20. Pada masa manusia purba ilmu gizi dinyatakan sebagai suatu evolusi. Disini para peneliti menggambarkan manusia sebagai pemburu
makanan dan dikenal sebagai Todhunter, perkembangan ilmu gizi sebagai suatu evolusi.
makanan untuk mempertahankan hidup, meskipun bukan fungsi satu-satunya. Makanan untuk mempertahankan hidup ini juga masih sering atau berlaku bagi sebagian penduduk modern sekarang.
Di abad-abad sebelum masehi flosof Junani bernama Hippocrates (460-377 SM), yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran, dalam salah satu tulisannya
berspekulasi tentang peran makanan dalam “pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit” yang menjadi dasar perkembangan ilmu dietetika yang belakangan dikenal dengan “Terapi Diit’.
Memasuki abad ke-16 berkembang doktrin bukan saja pemeliharaan kesehatan yang dapat dicapai dengan pengaturan makanan tetapi kemudian berkembang juga tentang hubungan antara makanan dan panjang umur. Misalnya Cornaro, yang hidup lebih dari 100 tahun (1366-1464) dan Francis Bacon (1561-1626) berpendapat bahwa “makan yang diatur dengan baik dapat memperpanjang umur”. Memasuki abad ke-17 dan ke-18, tercatat berbagai penemuan tentang sesuatu yang dimakan (makanan) yang berhubungan dengan kesehatan
semakin banyak dan jelas, baik yang bersifat kebetulan maupun yang dirancang yang kemudian mendorong berbagai ahli kesehatan waktu itu untuk melakukan berbagai percobaan.
Pada Abad ke-18 berbagai penemuan ilmiah dimulai, termasuk ilmu-ilmu yang mendasari ilmu gizi. Satu diantaranya yang terpenting adalah penemuan adanya hubungan antara proses pernapasan yaitu proses masuknya O2 ke dalam tubuh dan keluarnya CO2, dengan proses pengolahan makanan dalam tubuh oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794).
Lavoisier bersama seorang ahli fsika Laplace merintis untuk pertama kalinya penelitian kuantitatif mengenai pernapasan dengan percobaan binatang
(kelinci). Oleh karena itu Lavoisier selain sebagai Bapak Ilmu Kimia, dikalangan ilmuwan gizi dikenal juga sebagai Bapak Ilmu Gizi Dunia.
Penemuan Ilmu-Ilmu yang mendasari terbentuknya Ilmu Gizi itu diantaranya : 1. Tahun 1687 Penetapan standar makanan. Dimana penetapan ini mengatur tentang makanan yang baik untuk tubuh dan yang tidak baik untuk tubuh. 2. Dr.Lind (1747) menemukan jeruk manis untuk menanggulangi sariawan / scorbut, belakangan diketahui jeruk manis banyak mengandung vitamin C. Sehingga Vitamin C dikenal juga sebagai pencegah Sariawan/Scorbut.
3. Suster Florence Nightingale (1854 ) menyimpulkan penderita-penderita akibat perang yang merupakan pasiennya, dalam hal Pemberian makanan kepada pasien harus sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mempercepat proses penyembuhannya. Suster Florence Nightingale dikenal juga sebagai Tokoh Keperawatan Dunia
5. Vait (1831-1908), Rubner (1854-1982), Atwater (1844-1907), Lusk (1866-1932) dikenal sebagai Pakar dalam pengukuran energi dengan kalorimeter. (kkal)
6. Hopkin (1861-1947), Eljkman (1858-1930) = perintis penemuan vitamin dan membedakannya vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
7. Mendel (1872-1935), Osborn (1859-1929)= penemuan vitamin dan analisis kualitas protein. Memperjelas posisi vitamin dalam makanan dan peranannya dalam tubuh manusia serta kualitas protein yang dilihat dari struktur yaitu asam amino yang essensial maupun yang non essensial.
Pada abad ke 20 Mc Collum, Charles G King melanjutkan penelitian vitamin kemudian terus berkembang hingga muncul “ SCIENCE of NUTRION. Adalah Suatu cabang ilmu pengetahuan kesehatan (kedokteran) yang berdiri sendiri yaitu Ilmu Gizi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat nutrien yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan zat gizi, ( Soekirman, 2000).
Dalam perkembangan selanjutnya permasalahan gizi mulai bermunculan secara kompleks yang tidak dapat ditanggulangi oleh para ahli gizi dan sarjana gizi saja, sehingga muncul Ilmu gizi yang menurut komite Thomas dan Earl (1994) adalah “The NUTRITION SCIENCES are the most interdisciplinary of all sciences”. Yang arti bebasnya menyatakan bahwa ilmu gizi merupakan ilmu yang
melibatkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
2.3.1 Perkembangan Ilmu Gizi Indonesia dan Dunia
Bangaimana Perkembangan Ilmu Gizi di Indonesia, berikut beberapa hasil penelitian dalam sejarah perkebangan Ilmu Gizi di Indonesia.
1. Belanda mendirikan “Laboratorium Kesehatan (15-1-1888) di Jakarta. Tujuannya menanggulangi penyakit beri-beri di Indonesia dan Asia.
2. Tahun 1934 Lembaga Makanan Rakyat
3. Tahun 1938, bermula dari Tahun 1919, Jansen dan Donath meneliti masalah Gondok di wonosobo, kemudian oleh pemerintah Hindia Belanda menfaslitasi pembentukan Lembaga Eijkman. Beberapa Kegiatannya berupa survai gizi di tahun 1927-1942, oleh Jansen dan Kawan-kawan pada 7 lokasi bertempat di jawa, seram dan lampung yang bertujuan Mengamati Pola Makan, Keadaan Gizi, Pertanian dan perekonomian. Lembaga ini juga berhasil
melakukan Analisis Bahan Makanan yang sekarang dikenal sebagai Daftar Komposisi Bahan Makanan disingkat atau dikenal dengan DKBM
5. Tahun 1950, Lembaga Makanan Rakyat berada dibawah Kementerian Kesehatan RI ( diketuai Prof. Poerwo Soedarmo Pendiri PERSAGI atau dikenal juga sebagai Bapak Gizi Indonesia. Bapak Poerwo Soedarmo juga berhasil memperkenalkan promosi gizi yang baik dengan istilah “Empat Sehat Lima Sempurna” yang begitu populer pada waktu itu sampai pada pemerintahan Orde Baru.
Penelitian-Penelitian di Indonesia ini yang kemudian menarik perhatian WHO dan dijadikan sebagai rekomendasinya adalah
1. Domen (1952-1955) penelitian tentang kwashiorkor (istilah gizi buruk karena kekuranagn protein) dan Xeropthalmia (Istilah Kebutaan Akibat kekurangan Vitamin A)
2. Klerk (1956) penelitian tentang Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) anak Sekolah yang dapat memberikan gambaran Status Gizi Anak SD pada masa balitanya.
3. Gailey ( 1957 – 1958 ) tentang Kelaparan di Gunung Kidul menghasilkan teori Kelaparan
KELAPARAN (Hunger) menurut E.Kennedy,(2002) sebagai kutipan dari penelitian Prof Soekirman Ph.D Guru Besar Ilmu Gizi IPB Bogor tentang kelaparan adalah Rasa “tidak enak” dan sakit, akibat kurang /tidak makan,baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja diluar kehendak dan terjadi berulang-ulang, serta dalam jangka waktu tertentu menyebabkan penurunan berat badan dan
gangguan kesehatan.
4. Prof. Poerwo Soedarmao Mencetak Tenaga Ahli Gizi ( AKZI dan FKUI)
5. Dan tahun 1950-2010 perkembangan ilmu gizi di Indonesia sangat pesat, sampai –sampai teori-teori gizi yang baru ditemukan belum sampai diterapkan muncul lagi ilmu yang terbaru dari hasil penelitian terbaru dari ilmu gizi.
Dari Perkembangan Ilmu Gizi tersebut diatas baik di Indonesia maupun di Luar Negeri, Penjelasan mengenai makanan dan hubungannya dengan kesehatan semakin jelas yaitu makanan atau unsur-unsur (zat-zat) gizi essensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari makanan meliputi vitamin, mineral, asam amino, asam lemak dan sejumlah Karbohidart sebagai energy. Dan unsur-unsur (zat-zat) gizi non essensial dapat disistesis oleh tubuh dari senyawa atau zat gizi tertentu. Unsur-unsur gizi ini dikelompokkan atau digolongkan dalam 6 golongan besar yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
Ilmu Gizi Kemudian dibagi menurut Ruang Lingkupnya yaitu Ilmu gizi dibagi dalam dua bidang keilmuan yang dilihat dari segi sifatnya yakni :
1. Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan disebut Gizi kesehatan perorangan(Clinical Nutrition) yaitu Gizi Klinik lebih menitikberatkan pada kuratif daripada preventif dan promotifnya. Dengan pendekatan kuratif prosesnya dimulai dari Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien, Pemeriksaan antropomotri beserta tindak lanjut terhadap gangguannya,
Pemeriksaan radiologi dan tes laboratoium yang bertalian dengan status nutrisi pasien, Suplementasi Oral, enteral dan parenteral, Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan
2. Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut Gizi kesehatan masyarakat (Public Health Nutrition) Yaitu Gizi Masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat, oleh sebab itu sifatnya lebih ditekankan pada pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif) . Termasuk juga tentang Bahan Tambahan makanan ( Pewarna, penyedap dan bahan-bahan kontaminan lainnya
Catatan dari sejarah dan ruang lingkup ilmu gizi ini ada beberapa istilah dan pengertian dari ilmu gizi yang perlu diketahui yaitu
1. Kesehatan adalah keadaan sehat (normal) secara fsik, mental, spiritual dan social yang memungkinkan setiap induvidu dapat hidup produktif secara social dan ekonomis (UU Kesehatan 2009)
2. Makanan adalah Bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi berguna bila dimasukan kedalam tubuh.
3. Zat gizi adalah unsur yang terdapat dalam bahan makanan
4. Gizi adalah segala sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan
5. Diet adalah Kecukupan makanan dan minuman seseorang yang dimakan sehari-hari yang dibagi dalam tiga pengertian. Pertama; makanan yang dimakan sehari, Kedua ; makanan yang dimakan menurut aturan tertentu dan Ketiga : makanan yang ditentukan macam dan jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh atau untuk kepentingan pnyembuhan penyakit.
6. Kecukupan Diet (dietary Allowance) adalah Batas dan intake yang direkomendasikan kepada semua orang dengan memperhatikan kebutuhan induvidu dan keadaan fsiologis induvidu
7. Pelayanan Gizi adalah Pelayanan yang membantu masyarakat baik individu maupun kelompok masyarakat dalam keadaan sehat maupun sakit untuk mendapat makanan yang sesuai guna mencapai status gizi yang sebaik-baiknya
kegiatan : Membuat diagnosa masalah gizi, Menentukan kebutuhan gizi, Memilih alternatif bentuk sediaan zat gizi, dan Memilih cara pemberian zat gizi.
2.4 Pengelompokkan Zat Gizi
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro.
1. Zat Gizi Makro
merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah banyak. Zat gizi ini digunakan untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, sebagai sumber tenaga agar bisa beraktivitas, dan sebagai zat pengatur sistem di dalam tubuh. Jenis zat gizi makro, manfaat dan sumbernya yaitu:
a. Karbohidrat
Menghasilkan energi bagi tubuh (sumber 50-70% dari total energi yang dibutuhkan). Sumbernya banyak terdapat di makanan pokok seperti beras, kentang, jagung, singkong, dan lain-lain.
b. Protein
Membangun dan memelihara jaringan tubuh, berperan sebagai pembentukan antibodi atau zat kekebalan tubuh. Protein juga dapat membantu keseimbangan kadar air dalam tubuh. Berdasarkan sumbernya, protein dikelompokkan ke dalam protein hewani dan protein nabati. Protein hewani sebagain besar
terdapat di daging-dagingan seperti ikan segar, telur, daging ayam, daging sapi, susu, keju, dan lain-lain. Protein nabati banyak terdapat di kacang-kacangan seperti kedelai, kacang hijau, tempe, tahu, dan oncom.
c. Lemak
Penghasil energi tubuh, melindungi organ penting seperti jantung, ginjal. Lemak juga memelihara suhu tubuh dan sumber asam lemak penting (omega 3, omega 6, DHA) yang membantu proses pembentukan sel saraf balita maupun janin di masa kehamilan. Sumbernya terdapat di minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin, daging ayam dan daging sapi.
2. Zat Gizi Mikro
merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Meskipun cuma sedikit, zat gizi mikro sangat penting untuk membantu mengatur berbagai fungsi tubuh. Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral:
Beberapa contoh vitamin
tubuh. Sumber makanan vitamin A yaitu hati, kuning telur, sayuran berwarna hijau tua seperti daun singkong, serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning-jingga.
- Vitamin B: termasuk vitamin larut air. Ada banyak jenis vitamin B yaitu, vitamin B1, B2, B3, B6, dan B12. Kumpulan vitamin B disebut dengan vitamin B kompleks. Vitamin B kompleks penting untuk mencegah penyakit beri-beri, memproduksi sel-sel darah merah, serta dapat membantu mengubah
karbohidrat, protein, dan lemak menjadi energi. Makanan sumber vitamin B yaitu susu, telur, ikan, keju, daging, kecambah, gandum, serealia, kacang-kacangan, kentang, pisang, sayuran berwarna hijau, dan sebagainya.
- Vitamin C: termasuk vitamin larut air yang berfungsi membantu penyerapan kalsium, mencegah infeksi, membantu penyembuhan penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah kanker serta penyakit jantung. Makanan sumber vitamin C antara lain terdapat pada sayur dan buah terutama yang berasa asam seperti jeruk, nenas, rambutan, dan sebagainya.
- Vitamin D: Jenis vitamin larut lemak yang membantu penyerapan kalsium, penting untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Makanan sumber vitamin D yaitu kuning telur, hati, mentega, susu, keju, ikan, dan minyak hati-ikan.
Beberapa contoh mineral
- Kalsium: kelompok mineral makro yang berfungsi dalam pembentukan tulang dan gigi serta mengatur proses pembekuan darah. Sumbernya terdapat dalam susu dan hasil olahan susu seperti keju, ikan jika dimakan dengan tulang termasuk ikan kering.
- Zat besi: termasuk mineral mikro yang dibutuhkan kurang dari 100mg per hari. Berperan dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, membentuk sel darah merah, dan untuk sistem kekebalan tubuh. Sumber makanannya seperti daging, ayam, dan ikan. Selain itu juga terdapat dalam telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa jenis buah seperti alpukat dan stroberi.
- Iodium: jenis mineral mikro yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Iodium juga penting dalam perkembangan otak. Makanan sumber iodium yaitu ikan, udang, kerang, dan ganggan laut. Tidak ada makanan yang sempurna atau mengandung semua jenis zat gizi, oleh karena itu,
makanlah makanan yang beragam dalam hal jenisnya, berimbang jumlahnya, agar kebutuhan tubuh akan zat gizi terpenuhi dengan baik.
BAB III PENUTUP
ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman
terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana
gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat
vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat –zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)ideal.
Prinsip Gizi Seimbang divisualisasi sesuai dengan budaya dan pola makan setempat. Di
Indonesia dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut
sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS). TGS dirancang untuk membantu setiap orang
memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan
menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan
(hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).
Dari Perkembangan Ilmu Gizi tersebut diatas baik di Indonesia maupun di Luar Negeri,
Penjelasan mengenai makanan dan hubungannya dengan kesehatan semakin jelas yaitu
makanan atau unsur-unsur (zat-zat) gizi essensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh
sehingga harus dikonsumsi dari makanan meliputi vitamin, mineral, asam amino, asam
lemak dan sejumlah Karbohidart sebagai energy. Dan unsur-unsur (zat-zat) gizi non
essensial dapat disistesis oleh tubuh dari senyawa atau zat gizi tertentu. Unsur-unsur gizi ini
dikelompokkan atau digolongkan dalam 6 golongan besar yaitu : karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral dan air
33.2 Saran
Untuk mahasiswa : Mahasiswa bisa mengerti, menjelaskan, dan mengaplikasikan konsep dasar ilmu Gizi dalam kehidupan sehari – hari maupun dimasyarakat Untuk Institut Pendidikan : Mengembangkan teori baru dan memonitori mahasiswa dalam praktek.
https://arali2008.wordpress.com/2010/10/19/sejarah-perkembangan-ilmu-gizi/
http://dinkes.jogjaprov.go.id/gizi/index.php/home/baca/24/Sejarah-dan-Pengertian-Gizi-Seimbang
http://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi
http://satrianiachmad.wordpress.com/2013/09/17/mengenal-pengelompokan-zat-gizi/