• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gizi Dan Terapi Diet. doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gizi Dan Terapi Diet. doc"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

1. PENGETAHUAN DASAR ILMU GIZI A. PENGERTIAN ILMU GIZI

Istilah “Gizi” dan “Ilmu Gizi” di Indonesia sudah dikenal sekitar tahun 1992-1955 sebagai terjemahan dari bahasa Inggris nutrition. Kata Gizi berasal dari bahasa Arab “Ghidza” yang artinya makanan dan menurut dialek Mesir, Ghidza dibaca Ghidzi, selain itu sebagian orang menterjemahkan nutrition dengan mengejanya sebagai nutrisi, terjemahan ini terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia Badudu-Zein, 1994.

Konsep Gizi yang menyatakan bahwa manusia memerlukan zat-zat tertentu dari makanan dalam jumlah tertentu juga, pada dasarnya adalah konsep abad modern. Oleh karena itu gizi baru diakui sebagai ilmu pengetahuan (sain) pada awal abad ke-20, setelah ada penemuan bidang ilmu lain khususnya di bidang ilmu kimia, faal, dan penemuan macam-macam vitamin, protein, dan gizi lainnya.

WHO mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari organisme hidup dalam mengambil dan mengolah zaat padat dan cair dari makanan yang diperlukan tubuh untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan berungsinya organ-organ tubuh dan untuk menghasilkan energi. Ada juga yang mengartikan ilmu gizi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan yang optimal. Pada dasarnya pengertian ilmu gizi dasar (basic principal of nutrition) adalah ilmu yang mempelajari tentang makanan dan zat gizi, proses pencernaan, metabolisme, dan penyerapannya dalam tubuh, fungsi dan berbagai akibat kekurangan serta kelebihan bagi seseorang.

(2)

lingkup ilmu gizi menjadi 3 yaitu : Kelompok gizi biologik dan metabolik, kelompok gizi perorangan dari gizi masyarakat. Pengertian gizi :

1) Lusk (1931)

Nutrition baybe depend as the sum of prosesses concerned in the growth, maintenance & repair of the living body as a whole or its constituent part. 2) Mary Swart (1935)

Nutrition deals with the scientific laws governing the requirement of human being, for maintenance, grosth, activity, reproduction & lactation.

3) Thod Hunter (1967)

a. Sama dengan Mary Swart

b. All the makes man healthy functioning, creative human being through well chosen diet

Beberapa pengertian dalam ilmu gizi : 1. Zat gizi (nutrition)

Adalah zat kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya. 2. Pangan

Adalah bahan-bahan yang dapat dimakan sehari-hari yang berguna untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja dan penggantian jaringan yang rusak.

3. Makanan

Adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi/ unsur kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh yang akan berguna bila masuk dalam tubuh.

4. Intake Makanan (asupan makanan)

Adalah semua makanan atau minuman yang masuk dalam tubuh seseorang dalam jangka waktu tertentu.

5. Kebutuhan Gizi

Adalah banyaknya zat gizi minimal yang diperlukan agar seseorang hidup sehat.

6. Kecukupan Gizi (RDA= Recommended Dietary Allowances)

Adalah jumlah masing-masing zat gizi yang sebaiknya dipenuhi seseorang agar hampir sekitar 95% populasi hidup sehat.

7. Tingkat Kecukupan Gizi

(3)

8. Status Gizi

Adalah keadaan seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi makanan. 9. Pola Makanan

Adalah cara seseorang atau kelompok orang dalam memilih makanan sebagai akibat dari pengaruh psikologi, fisiologi, sosial dan budaya.

 Sejarah Internasional 1. Manusia purba

Bagi manuisa purba fungsi utama dan mungkin satu-satunya dari makanan adalah untuk mempertahankan hidup, untuk itu aktifitas utama dari manusia purba adalah mencari makanan, salah satunya dengan berburu.

Fungsi utama makanan untuk mempertahankan hidup meskipun bukan fungsi satu-satunya masih berlaku bagi sebagian penduduk modern sekarang.

2. Abad sebelum masehi

Hipocrates (460-377 SM) berspekulasi dalam salah satu tulisannya tentang peran makanan dalam pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit. Yang sekarang ini menjadi dasar dari ilmu dietetic.

3. Abad sesusah masehi a. Abad 16

Memasuki abad 16 berkembang doktrin tentang hubungan antara makanan dan panjang umur. Misalnya Carnaro yang hidup lebih dari 100 tahun (1464-1566) dan Franci Bacon (1561-1629) berpendapat bahwa “makanan yang diatur dengan baik dapat memperpanjang umur”.

b. Abad 18

Pada abad 18 ilmu kimia dan biokimia mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini mengantar lahirnya ilmu gizi.

Antone Laurent Lavosier (1743-1794)

(4)

pig (kelinci), Lavoisier juga mengukur penggunaan O2 oleh manusia dalam keadaan puasa dan istirahat yang pada dasarnya sekaran gini dikenal denan basal metabolism, beliau juga menunjukkan bahwa konsumsi O2 meningkat di atas basal dengan menurunkan suhu, pencernaan makanan dan latihan fisik. Peningkatan konsumsi O2 setelah pencernaan makanan oleh Rubner (1902) kemudian dijelaskan sebagai pengaruh Dinamic specific Action (SDA). Lavoisier dikenal sebagai bapak kimia modern dan bapak ilmu gizi dunia.

Leibig (1803-1973)

Seorang ahli kimia dari jerman ini menemukan bahwa karbohidrat, lemak dan protein dapat dioksidasi dalam tubuh dan menghasilkan panas atau kalori, dia menyimpulkan bahwa makanan seimbang harus mengandung protein, karbohidrat dan lemak.

Volt (1831-1908)

Adalah murid leibig, yang merancang suatu alat yang disebut calorimeter sederhana, dia juga menyatakan bahwa metabolism protein tidak dipengaruhi oleh kerja otot dan banyaknya metabolism dalam sel menentukan banyaknya O2 yang dikonsumsi.

Atwater (1844-1907)

Atwater meraih gelar Ph.D di bidang kimia pertanian dengan disertainya mengenai “Komposisi kimia berbagai varietas jagung Amerika”. Dengan disertai ini maka Atwater merupakan orang pertama yang mempublikasikan DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan). Belajar dari gurunya Volt, Atwater juga mendalami pengetahuan tentang metabolism Nitrogen dan menggunakan alat calorimeter yang telah dimodifikasi dan aslinya di Jerman, dari percobaan ini ditemukan nilai energi dari karbohidrat, lemak, protein yang dikenal sebagai bapak ilmu gizi Amerika.

 Sejarah Ilmu Gizi Nasional

(5)

belanda. Penelitian paling tua yang dilakukan di wilayah jajahan Belanda adalah penelitian untuk mencari pengganti beras, hal ini berkaitan dengan masalah kurang pangan di Jawa antara 1851-1854 dan antara tahun ini pula dua majalah ilmiah pengetahuan dan kedokteran Belanda memuat artikel tentang penelitiankhasiat umbi-umbian di Jawa terutama Tales dan Singkong masing-masing oleh P.J Maiaar (1852) & P.H.F Fromkberg (1954).

Penelitian kedua adalah tentang penyakit beri-beri yang merintis penemuan vitamin oleh Eijkman, dalam penelitian ini Eijkman mengemukakan adanya zat anti beri-beri pada beras tumbuk.

B. RUANG LINGKUP ILMU GIZI

1. Pembentukan Laboratorium Kesehatan (Get Geneskundig Laboratorium) tahun 1888

Dalam menghadapi wabah beri-beri pemerintah belanda membentuk komisi yang dipimpin Dokter Pekelharing, komisi ini disebut komisi pekelharing yang tugasnya adalah untuk meneliti beri-beri sehingga pertama-tama dibentuk suatu laboratorium kesehatan yang pada tanggal 15 Januari 1888 di Jakarta (dulu Batavia) dengan direktur pertamanya adalah Christian Eijkman.

2. Pendirian Het Institut Voor Volks Voeding tahun 1934-1954

Beberapa survey konsumsi makanan yang dilakukan antara lain survey konsumsi makanan yang pertama kali di Pasuruan tahun 1916-1919 surveyy konsumsi di Kutowinangun dan survey lain baik di Jawa maupun di luar Jawa. Beberapa penelitian seperti De Langen, Van Veev, dan Donath memprakarsai pembentukan suatu lembaga penelitian maka pada tahun 1934 didirikan lembaga penelitian makanan disebut IVV dibawah kementerian kesehatan.

Tugas pokok IVV adalah : - Pelaksanaan penelitian gizi - Survey makanan

- Member nasehat kepada pemerintah tentang masalah kurang gizi - Pendidikan gizi

3. Perkembangan gizi antara tahun 1954-1999

(6)

 Tahun 1952 :

1. Dipublikasikannya 4 sehat 5 sempurna pertama kali oleh Poerwo Soedarmo.

2. Istilah gizi pertama kali dipakai sebagai istilah ilmiah dalam pidato pengukuhan guru besar Soedjono D Poesponegoro di FK-UI.

 Tahun 1957

Dibentuk Persagi (Persatuan Ahli Gizi) dan tahun 1967 diadakan kongres Persagi I yang menetapkan Prof. Poerwo Sodarmo sebagai bapak Gizi Indonesia

 Tahun 1963 diterbitkan daftar kecukupan gizi perama

 Tahun 1953-1956 didirikan akademik pendidikan nutritions dan ahli diit

 Tahun 1958 didirikan akademik pendidikan nutritions dan ahli diit berubah menjadi akademik ilmu gizi

 Tahun 1959-1965 akademik ilmu gizi berubah menjadi akademik pendidikan nutritions

 Tahun 166-sekarang akademik gizi

C. MENGURAIKAN PENGARUH GIZI TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

Tubuh kita terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan. Oleh karena itu kita memerlukan masukan makanan yaitu untuk memperoleh zat-zat yang diperlukan tubuh. Zat-zat ini disebut nutrisi yang berfungsi membentuk dan memelihara jaringan tubuh, memperoleh tenaga, mengatur pekerjaan di dalam tubuh, dan melindungi tubuh terhadap serangan penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi adalah memberikan energi bagi aktivitas tubuh, membentuk berbagai proses kimiawi tubuh.

(7)

Anak-anak sekolah berada dalam masa pertumbuhan dan umumnya mereka banyak bergerak, bermain dan belajar. Agar dapat tumbuh dengan baik mereka memerlukan bahan makanan mengandung protein dalam jumlah yang cukup. Dalam sehari diperlukan 1-1,5 gram per kg berat badan (Depkes.2005). Kalau mungkin sumber protein yang mereka makan hendaknya berupa bahan makan hewani seperti ikan, telur dan daging. Dan akan lebih baik membiasakan dan mengusahakan agar mereka dapat minum susu sediktnya segelas sehari.

2. MENU MAKANAN DAN ZAT MAKANAN

A. PENGERTIAN MENU MAKANAN DAN ZAT MAKANAN

Untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat mengkonsumsi makanan , perlu dimasyarakatkan perilaku yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu gizi. Perilaku diwujudkan dalam bentuk pesan dasar gizi seimbang yang pada hakikatnya merupakan perilaku konsumsi yang baik danbenar untuk bangsa Indonesia.

Gizi berasal dari bahasa arab “Al Gizzai” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Al Gizzai juga dapat diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan. Imu gizi adalah ilmu yang mempelajari cara memberikan makanan yang sebaik-baiknya agar tubuh selalu dalam kesehatanyang optimal.

Pemberian makanan yang sebaik-baiknya harus memperhatikan kemampuan tubuh seseorang dalam mencerna makana, umur, jenis kelamin, jenis aktivitas dan kondisi lain seperti sakit, hamil, dan menyusui.

Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup, sebaiknya orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan juga mineral) dalam jumlah yang cukup, tidka berlebihan dan tidak juga kekurangan. Disamping itu manusia memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faali dalam tubuh. Apabila kelompok zat gizi tersebut diuraikan lebih rinci maka terdapat lebhih dari 45 jenis zat gizi.

(8)

Apabila dikonsumsi sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan timbul ketidak sinambungan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lain, sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang.

Jadi untuk mencapai zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya dari satu jenis bahan makanan, melainkan harus terdiri dari aneka ragam bahan makanan.

Keterangan di atas juga berarti ada saling ketergantungan antara zat gizi, misalnya penyerapan yang optimum dari masukan vitamin A memerlukan kehadiran lemak sebagai zat pelarut dan mengangkut vitamin A ke seluruh bagian tubuh. Selain tiu, apabila cadangan magan (mn) di dalam tubuh kurang, maka vitamin A juga tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh secara optimal. Contoh lain, diperlukan vitamin C yang cukup dalam makanan untuk meningkatkan penyerapan zat besi (Fe).

Pada masa lampau susu sering menjadi pujia, karena bernilai gizi yang tinggi. Makanan lain dinilai rendah karena kurang bergizi. Sesuai konsep keterkaitan anta zat gizi, sudah saatnya penilaian kualitas makanan yang didasarkan pada penggunaan terhadap kandungan zat gizi, sudah saatnya kandungan zat gizi mulai ditinggalkan. Kini saatnya memasyarakatkan adanya ketergantungan antar zat gizi atau antar berbagai jenis makan. Setiap jenis makanan memiliki peranan masing-masing dalam menyeimbangkan masukan zat gizi sehari-hari.

Peranan berbagai kelompok bahan makanan secara jelas tergambar dalam logo gizi seimbang yang berbentuk kerucut (tumpeng) dalam logo tersebut bahan makanan dikelompokkan berdasarkan funsi utma zat gizi yang dalam ilmu gizi dipopulerkan dengan istilah “Tri Guna Makanan”. PERTAMA sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut, KEDUA sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buahan digambarkan pada bagian tengah kerucut. KETIGA sumber pembangun, yaitu kacang-kacangan, makan hewani dan hasil olahan.

(9)

- Menu adalah hidangan makanan yang disajikan dalam suatu acara makan, baik makan pagi, makan siang, maupun makan malam.

- Namun menu juga dapat disajikan atau disusun untuk lebih dari satu kali makan.

Contoh : untuk 1 hari makan tertentu menu makan pagi, siang dan malam serta selingan

- Menu makanan orang Indonesia pada umumnya terdiri dari susunan hidangan :

a. Hidangan makanan pokok b. Hidangan makanan lauk pauk c. Hidangan sayur mayur

d. Hidangan buah-buahan/ pencuci mulut - Menu dikatakan baik jika mencukupi

1. Pola menu mencukupi gizi pasien 2. Aspek warna dan kombinasi warna 3. Rasa dan aroma

4. Tekstur dan konsistensi hidangan yang serasi 5. Ukuran dan bentuk potongan

6. Cara persiapan 7. Temperatur/ suhu

8. Popularitas yang lagi ngetrend 9. Musim dan keadaan pasar 10. Fasilitas dan keadaan pasar 11. Dana

12. Tidak terjadinya pengulangan menu 13. Penyajian yang menarik dan saniter Penyusunan Menu Makanan Didasarkan Pada :

Penyusunan menu makanan ditentukan oleh “DATA KECUKUPAN GIZI” yaitu (Daily Recommended Dietararallowance), dimana faktor yang cukup berpengaruh adalah :

(10)

Memilih bahan makanan syaratnya adalah :

1. Pilihlah bahan makanan yang tidak mengandung zat-zat kimia/ adiktif yang membahayakan misalnya : penggunaan monosodium glutamate (MSG)/ vetcin harus dihindari jangan dikonsumsi sebagai penyedap dalam masakan.

2. Bentuk, tekstur, warna dan bau tidak mengalami perubahan.

3. Makanan yang bentuknya cepat saji misalnya hanya perlu untuk dipanaskan.

BACA : Kandungan zat gizi, jenis, bahan pengolahan dan tanggal Exp. Yang lebih baik dengan mengkonsumsi makanan secara alami.

4. Kemasan tidak bocor/ berubah bentuk Memilih makanan agar tetap bergizi

Cara pengolahan dan penyajian makanan dapat mengurangi atau menghilangkan kandungan zat gizinya. Adapun cara mencegahnya yaitu jangan merendam sayur terlalu lama.

1. Masak sayuran dalam panci tertutup dan dalam waktu yang singkat jangan sampai layu.

2. Pengolahan sayuran lebih baik dengan dikukus, agar zat-zat gizi (terutama vitamin) tidak larut.

3. Mengolah daging dan ikan dengan cara direbus/ dikukus.

4. Segera mengolah bahan makanan ketika masih segar. Mengkonsumsi makanan yang sangat sehat dan bebas dari penyakit adalah yang diharapkan oleh semua manusia, caranya dengan :

5. Minum susu bubuk atau yang sudah dipasteurisasi

6. Mencari tahu sumber bahan makanan dan mengkonsumsi beranekaragam bahan makanan

7. Bungkus rapat bahan makanan yang akan disimpan dalam lemari es/ freezer

8. Sebaiknya hindari lalapan mentah, kecuali dengan cara mencuci terlebih dahulu sebelum dimakan.

9. Pilihlah makanan yang benar-benar sehat dan mendapat pengesahan yang resmi dari pemerintah.

(11)

Contoh : pada kasus padi yaitu cara perlakuan dan pengolahan padi kehilangra 10-37% zat gizinya yaitu pada saat

- Perontokan : nilai gizinya belum terpengaruh

- Penggilingan : pada lapisan aleoron berkurang, vitamin B1 berkurang yaitu pada kulit dan dedaknya, yang paling baik pengolahan padi dengan cara ditumbuk

- Penggosokan : vitamin B1 mengalami kehilangan

- Pengeringan : sangat perlu karena mengurangi kepang/ jamur, tetapi vitamin B8 menurun tajam.

- Pemasakan : makin lama pemasakan, nilai kandungan zat gizinya akan berkurang.

Intinya :

- Konsep dasar gizi seimbang

- Pendidikan gizi individu/ masyarakat - Pedoman umum gizi seimbang - 12 pesan dasar gizi seimbang  Isi 12 pesan gizi seimbang

1. Makanlah aneka ragam makanan

2. Makanlah makanan yang memenuhi kecukupan energi

3. Pilihlah makanan yang berkadar lemak sedang dan rendah lemak jenuh

4. Gunakan selalu garam beryodium 5. Makanlah makanan sumber zat besi

6. Berikan ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan dan tambahkan makanan pendamping sesudahnya

7. Biasakan selalu makan pagi

8. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya 9. Lakukan aktivitas fisik secara teratur

10. Hindari minuman beralkohol

11. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan 12. Bacalah label pada makanan kemasan

(12)

A. ASI MAKANAN IDEAL UNTUK BAYI

Makanan berperan penting terhadap pertumbuhan, kesehatan dan daya tahan tubuh balita, khususnya sebagai materi yang mengandung zat-zat khusus untuk menangkal berbagai jenis penyakit. Pada umumnya, anak-anak yang tidak memperoleh makanan bergizi dalam jumlah yang memadai sangat rentang terhadap penyakit, terutama diare dan kekurangan energi protein (KEP). Diare dan KEP merupakan masalah kesehatan dan gizi yang umum dijumpai pada sebagian besar balita di Indonesia.

Apabila seorang anak menderita diare kronis (diare yang berkepanjangan) maka proses penyerapan zat-zat gizi akan terganggu sehingga anak akan menderita KEP. Sebaliknya, anak yang menderita KEP saluran pencernaannya akan mengalami gangguan sehingga makanan sulit dicerna. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan diare dan tidak terserapnya zat-zat gizi dari makanan. Akibatnya akan terjadi lingkaran yang tidak terputus antara penderita diare - KEP- diare. Apabila kondisi seperti ini tidak segera diatasi, akan berakhir dengan kematian. Perlu diketahui bahwa penyebab kematian bayi yang tertinggi di Indonesia adalah diare (Hermana, 1985 dalam Sulaeman, 1994).

Untuk membentuk kondisi anak yang sehat, ada dua faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu makanan dan sanitasi (keberhasilan).

Hubungan kedua faktor tersebut sangat erat. Faktor kebersihan harus selalu dijaga pada setiap tahapan penyediaan makanan bayi, mulai dari tahapan persiapan, tahap pengolahan, sampai tahap penyajian, termasuk kebersihan peralatan makanan yang akan digunakan.

B. KANDUNGAN GIZI ASI

Secara ilmiah, seorang ibu mampu menghasilkan air susu ibu (ASI) segera setelah melahirkan. Asi diproduksi oleh alveoli yang merupakan bagian hulu dari pembuluh kecil air susu. ASI merupakan makanan yang cocok bagi bayi karena mempunyai nilai gizi yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat oleh manusia ataupun yang berasal dari susu hewan, seperti susu sapi, susu kerbau, atau susu kambing.

(13)

dari kolostrum, yaitu ASI yang dihasilkan selama beberapa hari pertama setelah kelahiran. Kolostrum sangat besar manfaatnya sehingga pemberian ASI pada minggu-minggu pertama sangat mempunyai arti yang sangat penting bagi perkembangan bayi selanjutnya.

ASI merupakan makanan yang paling ideal bagi bayi karena mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi. Komposisi zat gizi yang terkandung dalam ASI diuraikan sebagai berikut ini.

1. Lemak

ASI maupun susu sapi mengandung lemak yang cukup tinggi, yaitu sekitar 3,5%. Namun keduanya memiliki susunan asam lemak yang berbeda. ASI lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung asam lemak rantai pendek dan asam lemak jenush. Selain itu, ASI mengandung asam lemak omega 3 yang dibutuhkan untuk perkembangan otak. Alat pencernaan bayi akan lebih cepat menyerap asam lemak tak jenuh dibandingkan menyerap asam lemak jenuh. Oleh karena itu, lemak ASI lebih cepat diserap oleh usus bayi diabndingkan lemak susu sapi (Pudjiaji, 1983). 2. Protein

Kualitas protein dalam makanan tergantung pada susunan asam amino dan mutu cernanya. Berdasarkan hasil penelitian, protein susu, telur daging dan ikan memiliki nilai gizi yang paling tinggi. Protein susu dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu kasein (caseine) dan whey (lakta ibumin, laktoglobulin, dan lain-lain). Kebutuhan ASI pada bayi sekitar 1,8 gr per kg berat badan. Susu sapi mengandung 3,3% protein sehingga dengan pemberian susu sapi sebanyak 150-175 ml per kg berat badan, paling sedikit bayi akan memperoleh 5 g protein per kg berat badan. Jumlah ini jauh melampaui kebutuhan standar sehingga akan merugikan bayi.

Sekitar 80% susu sapi atas kasein. Padahal, sifat kasein mudah mengumpul di dalam lambung sehingga sulit untuk dicerna oleh enzim proteinase.

3. Karbohidrat

(14)

dalam ASI maupun susu sapi. ASI mengandung laktosa sekitar 7% sedangkankandungan laktosa dalam susu sapi hanya sekitar 4,4%. Kadar laktosa yang tinggi akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan lactobacillus sebagai penghuni usus. Menurut para ahli, keberadaan lactobacillus dalam usus dapat mencegah terjadinya infeksi. Selain itu kadar laktosa yang tinggi dapat memperbaiki penahanan (retensi) beberapa mineral penting untuk pertumbuhan bayi, seperti kalium, fosfor, dan magnesium.

4. Mineral

Kandungan mineral dalam susu sapi empat kali lebih banyak dibandingkan kandungan mineral dalam ASI. Kandungan yang tinggi pada susu sapi akan menyebabkan terjadinya beban osmolar, yaitu tingginya kadar mineral dalam tubuh. Akibatnya, bayi menjadi seirng kencing. Selain itu, kadar mineral yang tinggi akan memberi beban yang berlebihan pada ginjal bayi yang fungsinya belu sempurna sehingga keseimbangan air dalam tubuh akan terganggu (Pudjiadi, 1983).

5. Vitamin

Vitamin merupakan zat gizi yang esensial. Kekurangan vitamin tertentu dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan dan dapat menimbulkan penyakit tertentu. Sebaliknya, pemberian vitamin yang berlebihan alam jangka panjang mengakibatkan keracunan dan ganguan kesehatan. Kadar vitamin dalam ASI dan susu sapi agak berbeda. Apabila asupan makan ibu cukup seimbang, kebutuhan vitamin untuk bayi dapat dipenuhi oleh bayi selama 4-6 bulan pertama.

Disamping mengandung beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh, ASI pun mengandung beberapa kompoenen unggul yang dapat melindungi bayi dari penyakit. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

TABEL

KOMPONEN UNGGUL YANG TERKANDUNG

DALAM ASI YANG DAPAT MELINDUNGI BAYI DARI BERBAGAI PENYAKIT

No. Komponen Peranan

(15)

dalam usus bayi

2 Laktogerin Untuk mencegah pertumbuhan

bakteri yang merugikan (pathogen) 3 Laktoperoksidase Mengikat zat besi dalam ASI

sehingga zat besi tidak digunakan oleh bakteri pathogen untuk pertumbuhannya

4 Faktor anti staphylococcus Membunuh bakteri pathogen

5 Sel-sel fagosit Menghambat pertumbuhan

staphylococcus pathogen

6 Komplemen Memakai bakteri pathogen

7 Sel limfosit dan makrofag Memperkuat kegiatan fagosit

8 Lisosim Meneluarkan zat antibody untuk meningkatkan imunitas terhadap penyakit

9 Interferon Membantu pencegahan infeksi 10 Faktor pertumbuhan

epidermis

Menghambat pertumbuhan virus Membantu pertumbuhan selaput usus bayi sebagai perisai menghindari zat-zat merugikan yang termasuk ke peredaran darah

Sumber : Alexandr, Yeong Boon Yel, 1990 dalam Karyadi, 1998

Berdasarkan aspek sosialnya, proses menyusui memiliki peranan sangat penting. Sikap ibu dan respons bayi saat menyusui merupakan bentuk jalinan kasih saying antara ibu dan bayinya. Para ahli menyatakan bahwa emosi bayi yang diberi ASI akan lebih stabil dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

C. KEUNTUNGAN PEMBERIAN ASI

Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari ASI, yaitu : a. Kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi

b. Menunjang aspek psikosoisal c. Mudah dcerna dan diserap d. Selalu bersih dan segar e. Aman

(16)

g. Menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga bayi lebih sehat dan cerdas

h. Melindungi tubuh dari berbagai penyakit, terutama penyakit infeksi i. Memperindah kulit, gigi dan bentuk rahang.

j. Tersedianya pada suhu yang tepat sehingga bayi tidak harus menunggu k. Bayi yang diberi ASi akan jarang mengalami diare, tidak akan sembelit

dan jarang terkena alergi

l. Biasanya, periode tidak subur ibu menyusui lebih panjang dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui

m. Menyusui segera setelah melahirkan akan mempengaruhi kontraksi uterus sehingga proses pemulihan setelah melahirkan akan berlangsung cepat, serta

n. Akan tercipta hubungan yang erat dan hangat antara bayi dan ibunya. D. VOLUME ASI

Beberapa bulan terakhir dari kehamilan, kelenjar susu mulai memproduksi air susu. Air susu yang keluar pertama kali disebut kolostrum. Kolostrum berwarna kekuning-kuningan, sangat baik dikonsumsi oleh bayi karena mengandung zat-zat yang berfungsi untuk kekebalan tubuh bayi.

Apabila seorang bayi mengisap putting susu ibunya, segeralah setelah melahirkan (neonatal) maka suplai air susu akan tersedia pada hari kedua setelah bayi dilahirkan. Selanjutnya akan terus meningkat menjadi 500 ml pada minggu kedua setelah melahirkan. Produksi ASI yang paling optimal akan tercapai pada hari ke 10-14 setelah bayi dilahirkan. Beberapa bulan selanjutnya, bayi yang sehat akan mengonsumsi antara 700-800 ml ASI/ hari. Namun demikian jumlah ASI yang dikonsumsi oleh setiap bayi bervariasi. Artinya, kebutuhan ASI antara individu bayi yang satu dengan individu bayi yang lainnya berbeda.

Selama 6 bulan pertama, volume ASI para ibu sekurang-kurangnya 500-700 ml/ hari, 6 bulan kedua sekitar 400-600 ml/ hari, dan 300-500 ml/ hari setelah bayi berusia satu tahun.

(17)

Walaupun ASI adalah makanan paling ideal bagi bayi, namun tidak semua ibu dapat memberikan ASI pada bayinya. Hal ini disebabkan beberapa faktor berikut :

 Jumlah dan mutu ASI kurang memadai sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi

 Tidak selamanya seorang ibu bersama-sama dengan bayinya. Pda umumnya faktor pekerjaan akan mejsahkan ibu dan bayi untuk sementara wkatu atau karena alasan lainnya.

 Faktor kesehatan ibu yang kurang memadai, misalnya ibu menderita suatu penyakit yang dikhawatirkan akan menular pada bayinya.

 Dengan alasan estetika, seorang ibu akan lebih mementingkan keindahan tubuhnya daripada kesehatan anaknya.

Untuk alasan-alasan tersebut, pada umumnya bayi harus diberi makanan pengganti ASI (PASI) berupa susu formula. Akan tetapi, diperhatikan bahwa susu formula dapat diberikan kepada bayi, setelah bayi berumur sekurang-kurangnya 4 bulan atau apabila memungkinkan 6 bulan. Apabila produksi ASI sangat rendah, anda sebagai orang tua harus mengupayakan agar produksi ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi. Berbagai cara dapat dilakukan, antara lain ada dapat berkonsultasi dengan dokter anda atau mengunjungi klinik laktasi terdekat. Dengan niat dan semangat yang tinggi, produksi ASI akan berjalan dengan lancar dan kebutuhan bayi akan ASI terpenuhi.

Pada umumnya, susu formula untuk bayi terbuat dari susu sapi yang susunan zat gizinya diubah sedemikian rupa sehingga dapat diberikan kepada bayi tanpa menimbulkan efek. Beberapa alasan pemakaian susu sapi sebagai bahan susu formula seperti berikut :

- Susu sapi mempunyai susunan zat gizi yang baik dan lengkap

- Sapi perah dapat memproduksi susu dalam jumlah yang banyak (rata-rata 500 liter/ tahun) sehingga dari segi komersial dapat dipelihara untuk diambil produk susunya.

(18)

cocok untuk bayi. Oleh karena hanya ASI yang paling ideal untuk bayi manusi maka perubahan yang dilakukan pada komponen gizi susu sapi harus mendekati susunan zat gizi ASI.

Mesikipun para ahli teknologi pangan telah berusaha memperbaiki susunan zat gizi sapi agar komposisinya mendekati susunan zat gizi ASI, sampai saat ini usaha tesebut belum menunjukkan hasil yang baik.

Susu formula dibedakan menjadi susu formula wal dan formula lanjutan. Susu formula disebut pula dengan susu formula lengkap yang dibuat untuk memenuhi semua kebutuhan gizi bayi berumur 4-6 bulan. Susu formula lanjutan diberikan kepada bayi yang berumur di atas 6 bulan atau setelah bayi memperoleh makanan tambahan lain.

Selain itu susu sapi, susu formula dapat dibuat dari kedelai sebagai bahanutamanya. Pada awalnya, tepung kedelai digunakan sebagai sumber protein. Namun tepung kedelai mengandung stachyrosa dan raffinosa, yaitu karbohidrat yang idak dapat dicerna dan dapat mengakibatkan perut bayi menjadi kembung dan sering bang air besar, sebagai gaintinya digunakan isolate protein kedelai, yaitu protein kedelai yang telah dipisahkan dari komponen-komponen lainnya, dengan tambahan minyak saryur (untuk melengkapi kandungan lemak), sirop jagung, atau sukrosa (untuk melengkapi kandungan karbohidrat), vitamin dan mineral sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Dibandingkan dengan ASI, susu formula memiliki banyak kelemahan, terutama dalam hal kandungan gizinya. Selain itu, penggunaan susu formula bharus dikotnrol dari kemungkinan masuknya organisme-organisme pathogen atau terjadinya kontaminasi. Kontaminasi oleh mikroba akan terjadinya perubahan kualitas dari zat-zat gizi yang terkandung di dalam susu formula. Apabila seorang bayi minum susu formula yang terkontaminasi, dapat mengakibatkan diare. Ada kemungkinan susu formula yang terkontaminasi dapat mengakibatkan diare. Ada kemungkinan susu formula berbentuk cair akan lebih cepat tercemar bakteri daripada susu formula yang berbentuk padat (tepung/ bubuk).

(19)

tertera dalam label. Selain itu perlu diperhatikan pula masa kadaluwarsanya sehinga aman untuk dikonsumsi oleh bayi. Sebaliknya, susu formula berbentuk tepung dikonsumsi dalam jangka waktu dua dua tahun setelah diproduksi.

 KECUKUPAN ENERGI ZAT GIZI BAGI BAYI - Pengertian angka kecukupan gizi

Telah diuraikan bahwa pertumbuhan dan perkembangbiakan manusi paling kritis terjadi pada masa bayi. Pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangbiakan manusia sangat pesat, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, sudah sepantasnya seorang bayi mendapatkan makanan yang memenuhi kebutuhan gizinya. Untuk menaksir besarnya kebutuhan zat gizi bayi, para ahli membuat perhitungan untuk menentukan standar atau patokan tertentu yang disebut kecukupan gizi yang dianjurkan (recommended dietary allowances).

Kecukupan gizi yang dianjurkan adalah banyaknya zat gizi yang terkandung dalam makanan dan harus terpenuhi agar seroang bayi dapat hidup sehat. Kecukupan gizi sangat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas, berat dan tinggi badan, serta keadaan fisiologis (dalam keadaan sehat atau sakit).

Kecukupan zat gizi yang dianjurkan untuk bayi diharapkan dapat terpenuhi dari ASI dan makanan tambahan (setelah berumur 4-6 bulan) yang dikonsumsi setiap hari. Bagi balita yang sudah tidak diberi ASI, untuk memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan, biasanya dilakukan dengan cara memberikan berbagai jenis makanan yang bermutu, bernilai gizi tinggi, serta dapat diterima dan disukai anak.

(20)

 KECUKUPAN ENERGI BAGI BAYI

Informasi yang diperlukan untuk menghitung angka kecukupan gizi energi individu (AKEI) beyi adalah data-data tentang umur bayi (bulan), berta badan sehat, persamaan regresi kecukupan energi bayi per kilogram berat badan (Hardianstah & Martianto). Contohnya perhitungan AKEI bayi dapat dilihat pada tabel secara umum perhitungan AKEI bayi dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

AKEI = Angka kecukupan energi individu nayi pada umur Ui (kkal/ orang / hari)

Ui = umur bayi (bulan)

Bi = berat badan bayi pada umur Ui (kg)

Apabila besarnya kandungan energi ASI 65-70 kkal/ 100 m dan diasumsikan bayi baru membutuhkan makanan tambahan setelah umur 5 bulan dan mengonsumsi ASI diperkirakan sebanyak 700 ml/ hari (atau setara 455 kkal). Jadi semakin bertambah usia maka porsi makanan pendamping ASI yang harus diberikan pada bayi semakin bertambah pula.

 KECUKUPAN PROTEIN BAGI BAYI

Berbaai penelitian telah berhasil mengungkapkan bahwa ASI dari ibu yang sehat mampu memenuhi kabutuhan bayi untuk tumbuh dan berkembang sehat mencapai umur 4-6 bulan dihitung berdasarkan konsumsi protein yang terkandung dalam ASi. Kandungan ASI rata-rata sebesar 6,9-1.4 g protein senilai telur (PST). Protein senilai telur adalah protein yang bermutu tinggi seperti yang terkandung dalam ASI dan secara umum setara dengan protein yang terkandung dalam telur (termasuk bagi orang dewasa).

Tabel menyajikan kecukupan protein bayi dalam satuan gram protein senilai telur (PST) (Hardinsyah dan Martianto, 2005).

TABEL KECUKUPAN BAYI MENURUT KELOMPOK UMUR Umur bayi (Bulan) Kecukupan protein (g/kk/BB/hari)

(21)

0-3 3-6 6-9 12-24

2,10 1,86 1,46 1,22

Kecukupan protein dalam satuan PST/ kg berat badan/ hari pada bayi berusia 13-24 bulan lebih kecil dibandingkan pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Akan tetapi, secara total jumlah protein yang dikonsumsi semakin besar karena berat badan bayi bertambah.

Berdasarkan tabel di atas dapat dihitung kecukupan protein bayi, baik yang berasal dari ASI maupun makanan pendamping asi (MP ASI). Sama halnya dengan perhitungan energi, dapat diasumsikan bahwa bayi berumur 5-12 bulan mengosumsi 700 ml ASi/ hari (atau setara dengan 8,05 g PST) dan bayi berumur 12-24 bulan mengonsumsi 500 ml ASI/ hari (atau setara dengan 5,75 g PST).

Semakin bertambah usia maka suplay protein yang dibutuhkan oleh bayi semakin meningkat, harus diperhatikan pula bahwa protein yang dikonsumsikan bayi harus bermutu tinggi. Berdasarkan tabel di atas bahwa pertambahan protein pada bayi yang diberi makanan pendamping ASI untuk pertama kalinya (6-12 bulan), pertambahan proteinnya tidak terlalu besar. Namun, begitu menginjak umur 1 tahun bayi membutuhkan protein hampir dua kali lipat pada masa sebelumnya.

 KECUKUPAN VITAMIN DAN MINERAL BAGI BAYI

Kecukupan vitamin dan mineral yang dianjurkan oleh WIdya Karya Nasional pangan dan gizi tahun 1998. Bahwa kecukupan beberapa anak balita akan vitamin dan mineral meningkat sejalan dengan meningkatnya berat badan, namum beberapa diantaranya tetap.

Vitamin yang dibutuhkan manusia terdiri dari vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak terdiri atas vitamin A, D, E, K sedangkan vitamin yang larut dalam air terdiri atas vitamin C, vitamin B, riboflavin, niasin, B6, B12, asam folat, vitamin lain yang tergolong vitamin B kompleks.

(22)

menimbulkan kebutaan. Saat ini pemerintah Indonesia telah melakukan program pemberian kapsul vitamin A setiap 6 bulan sekali.

Walaupun vitamin A sangat dibutuhkan oleh anak-anak, namun harus diperhatikan bahwa penggunaannya tidak boleh berlebih. Hal ini dapat membahayakan kesehatan si anak.

Vitamin D berperan dalam penyerapan metabolisme kalsium dan fosfor serta membentuk tulang dan gigi sehingga keberadaannya harus tetap terpenuhi. Vitamin D sering ditambahkan pada susu, mentega atau margarine. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan gigi.

Vitamin B1, riboflavin, niasin, folat, B12, dan vitamin C merupakan jenis-jenis vitamin tersebut berperan dalam proses metabolism dan pembentukan substansi antar sel. Vitamin B1 yang dianjurkan dikaitkan dengan kecukupan energi, yaitu sekta 0,4 mg untuk setiap 1.000 kalori. Kecukupan vitamin B1 yang dianjurkan untuk balita antara 0,5-0,7 mg/orang/hari. Kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan timbulnya kurang nafsu makan, cepat merasa lelah, kerusakan pembuluh darah (vaskuler) dan sel saraf serta beri-beri.

Riboflafin dalam proses metabolism karbohidrat asam, amino dan asam lemak, yaitu sebagai ko-enzim dari flavin enzim. Kecukupan vitamin ini dikaitkan dengan kecukupan energi sekitar 0,5 ug untuk setiap 1.000 kalori. Kecukupan riboflavin balita sekitar 0,6-0,9 mf. Kekurangan riboflavin akan menimbulkan rasa lelah dan akivitas anak berkurang.

Jenis-jenis vitamin B lainnya dengan kecukupan yang dianjurkan untuk balita :

- Niasin 5,4-7,6 mg - B12 0,5-0,7 mg - Folat 40-60 mg.

(23)

vitamin C dapat mengakibatkan sariawan (skorbut) serta gangguan mulut dan gusi.

Beberapa jenis mineral sering menimbulkan masalah gizi yang cukup serius. Oleh karena itu kebutuhan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi balita harus diperhatikan. Unsur Fe dan I merupakan dua jenis mineral yang kebutuhannya seirngkali tidak dapat terpenuhi. Akibatnya, banyak bayi yang menderita anemia dan gongok. Jenis mineral lain yang perlu mendapat perhatian khusus adalah kalsium, fosfor, dan seng. Kecukupan kalsium balita sekitar 250-350 mg, seng 10 mg, dan yodium 70-100 mg.

 KEBUTUHAN BAGI BAYI

Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan balita, karena: a. Bagian terbesar dari tubuh manusia adalah air.

b. Resiko kehilangan air pada bayi yang terjadi melalui ginjal lebih besar daripada orang dewasa, dan

c. Bayi dan anak lebih mudah terserang penyakit dehidrasi (kehilangan air dalam jumlah banyak) akibat dari muntah dan diare berat.

Kebutuhan air pada bayi yang berusia tahun antara 120-135 ml/kg berat badan/ hari, 2-3 tahun antara 115-125 ml/kg berat badan/hari, 4-5 tahun antara 100-110 ml/kg berat abdan/ hari (Sulaeman, 2005). Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa kebutuhan air per hari akan menurun dengan meningkatnya umur seseorang.

 KECUKUPAN LEMAK BAYI

Lemak merupakan sumber energi dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Dalam 1 g lemak dapat menghasilkan energi sebanyak 9 KKAL. Selain itu, lemak mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin A, D, E, dan K serta pemberi rasa gurih dan sedap pada makanan.

(24)

 KECUKUPAN KARBOHIDRAT BAGI BAYI

Karbohidrat diperlukan sumber energi yang paling murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Untuk mencukupi energi dianjurkan sekitar 60-70% dari energi total berasal dari karbohidrat. Pada ASI dan sebagian besar susu formula bayi, 40-50% kandungan kalorinya berasal dari karbohidrat terutama laktosa.

 MAKANAN BAYI DAN ANAK SEHAT Pengertian

- Pengertian makanan bayi adalah makanan yang dibuat dengan menu standar di peruntukan untuk bayi bentuknya lumat dan lembek yang memenuhi standar zat gizi yang dibutuhkan untuk aktivitas bayi.

- Pengertian makanan anak sehat adalah makanan dibutuhkan oleh tubuh anak untuk aktivitas dan tumbuh kembang anak supaya anak bisa konsentrasi dalam belajar dan harus memenuhi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan.

 TUJUAN PENGATURAN MAKAN UNTUK BAYI DAN ANAK ADALAH 1. Memberi zat gizi yang cukup bagi kebutuhan hidup yaitu dipergunakan

bagi pemeliharaan atau pemulihan serta peningkatan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor serta melakukan aktivitas fisik.

2. Mendidik kebiasaan makan yang baik.

 KEBUTUHAN ZAT GIZI PADA MAKANAN BAYI DAN ANAK SEHAT Pada makanan untuk bayi dan anak sehat haruslah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan karna pada bayi dan anak juga sangatlah diharuskan mengondisikan masalah kesehatan.

Adapun syarat-syarat makanan bayi dan anak sebagai berikut adalah:  Memenuhi kebutuhan kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai

dengan umur

(25)

 Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan dna daya teirma, toleransi dan keadaan foali bagi anak.

 Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.  SYARAT-SYARAT MAKANAN BAYI DAN ANAK SEHAT

Kebutuhan gizi pada bayi dan anak pasti berbeda karena aktivitas mereka sangat berbeda, pada anak kebutuhan ASI pun zat gizi diperuntukan untuk membantu kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan anak serta secara psikologis juga sangat menunjang dari faktor makanan.

 ADAPUN SYARAT-SYARAT KEBUTUHAN ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN BAYI DAN AKA SEHAT ANTARA LAIN :

1. Energi

Kebutuhan energi bayi dan aka relative lebih besar bila dibandingkan orang dewasa, Karena pertumbuhannya yang pesat. Kebutuhan energi anak sehari-hari pada tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/kg/BB. Untuk tiap 3 tahun penumbuhan umur kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/kg/BB. Pertumbuhan dan perkembangan cepat paa usia remaja membutuhkan masukan energi yang meningkat.

Penggunaan energi dalam tubuh adalah sebagai berikut :

a. 50% digunakan metabolism basal (MB) sebanyak + 55 kkal/kg BB sehari, pada setiap kenaikan suhu tubuh sebesar 10C menyebabkan kenaikan MB 10%.

b. 5-10% digunakan untuk specific Dynamic Action (SDA) 12% digunakan untuk pertumbuhan.

c. 10 % terbuang melalui feses. 2. Protein

Protein dalam tubuh merupakan sumber amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun yaitu :

- Pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim, hormon dan anti bodi.

- Menggantikan sel-sel yang rusak.

(26)

Kebutuhan protein bayi dan anak relative besar bila dibandingkan dengan orang dewasa. Angka kebutuhan protein bergantung pada mutu protein, semakin rendah angka kebutuhan protein. Mutu protein bergantung pada susunan asam amino esensial.

3. Air

Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan anak, karena: - Bagian terbesar dari tubuh terdiri atas air.

- Kehilangan air melalui kulit dan ginjal pada bayi dan anak lebih besar daripada orang dewasa.

- Bayi dan anak lebih mudah terserang penyakit yang menyebabkan air dalam jumlah banyak.

4. Lemak

Kebutuhan lemak tidak dinyatakan dalam angka mutlak, dianjurkan 15-20% energi total berasal dari lemak. Pada bayi dan anak dianjurkan 1-2% energi total berasal dari asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan untuk memelihara kesehatan kulit.

5. Hidrat Arang

Hidrat arang dibutuhkan sebagai sumber energi, pada ASI dan sebagian besar formula, terutama laktosa. Salah satu keuntungan adanya laktosa dalam formula makanan bayi adalah terjadinya pembentukan flora yang bersifat asam dalam usus besar yang meningkatkan absorpsi fenol. Makanan bayi sehat dibagi menjadi dua golongan yaitu pertama adalah makanan pendamping ASI atau PASI. PASI baru diberikan bila ASI kurang atua tidak ada sama sekali. Yang kedua adalah makanan pelengka yang terdiri atas buah-buahan, biskuit, makanan lunak dan makanan tambahan.

 BEBERAPA PENGERTIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAKANAN BAYI DAN ANAK SEHAT ADALAH :

- ASI adalah Air Susu Ibu

(27)

- Makanan pelengkap adalah makanan yang secara berangsur diberikan kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi menjelang sesudah disapih sebelum ia berikan makanan anak.

- Makanan lumat adalah makanan yang diberikan kepada bayi dalam bentuk halus sebagai peralihan dan pemberian ASI atau PASi. Contoh : bubur susu.

- Makanan lembek adalah makanan yang diberikan kepada bayi dalam bentuk lebih padat daripada makanan lumat sebagai peralihan dari makanan lumat ke makanan padat. Contoh : nasi tim.

Bila ibu dan anak sehat, ASI hendaknya secepatnya diberikan ASI yang diproduksi ibu pada satu sampai lima hari pertama dinamakan kolostrum, yaitu cairan kental yang berwarna kekuninga. Kolostrum sangat menguntungkan bayi karena mengandung anti bodi, protein, mineral dan vitamin A.

Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat, untuk meudahkan pemberian ASI sebaiknya dilakukan rawat gabung roaming in antara ibu dan bayi yang baru lahir.

Pada hari pertama dan hari kedua lama pemberian ASI adalah lima sampai sepuluh menit pada tiap payudara. Pada hari ketiga dan seterusnya lama pemberian ASi adalah lima belas menit sampai dua puluh menit. Produksi ASI dirangsang oleh isapan bayi dan keadaan jiwa ibuu yang tenang yang perlu diperhatikan kesehatan ibu, status gizi ibu dan perawatan payudara.

Penyuluhan tentang pemberian ASI yang banyak menghasilkan kelancara produksi ASI sejak bayi lahir sangat diperlukan oleh ibu, terutama bagi ibu-ibu yang melahirkan untuk perama kali. ASI dapat diberikan hingga anak berumur 2 tahun.

POLA PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI UMUR 0-1 TAHUN BERDASARKAN UMUR

Umur Jenis dan Frekuensi Makanan

0 sampai 3 bulan ASI, sekehendak 3 sampai 4 bulan ASI, sekehendak

(28)

Makanan lumat, 1-2 kali

6-9 bulan ASI atau susu sapi penuh, 2 kali Buah-buahan, 1-2 kali

Makanan lumat, 2 kali Makanan lembek 1 kali 9-12 bulan ASI dan susu sapi

Buah-buahan, 1-2 kali untuk selanjutnya bisa diberikan lagi tapi bila ada tanda-tanda alergi jangan diberikan lagi.

POLA PEMBERIAN MAKANAN PADAT PADA BAYI UMUR 0-12 BULAN

Pemberian ASI penuh dari 0-12 bulan Pemberian buah-buahan dari umur 3-4 bulan Pemberian makanan lumat dari umur 6-9 bulan Pemberian makanan lembek dari umur 9-12 bulan Pemberian telur dari umur 9-12 bulan

4. KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK BALITA A. PENGERTIAN BALITA

(29)

sehingga asupan frekuensi makan pun meningkat yaitu semua asupan kebutuhan makanan pokok dan snack.

B. PRINSIP GIZI DAN CARA PENGELOLAAN MAKANAN BALITA

- Pola hidangan harus mengandung 3 unsur gizi utama yaitu adanya asupan zat gizi pembangun, zat tenaga dan zat pengatur.

- Kebutuhan kalori (E) lebih banyak

- Pada tahun pertama kebutuhan energi adalah 100-200 Kkal/ Kg BB, dimana pada 3 tahun berikutnya kebutuhan energi berkurang 10 Kkal/ Bb

- Makanan yang diberikan tidak merangsang dan mudah dicerna

- Pada anak balita masih konsumen pasif (apapun yang diberikan oleh ibu/ penasuh masih diterimanya yaitu pada usia 1 sampai 3 tahun)

- Makanan yang akan dikonsumsi harus matang/ lunak karena bisa berpengaruh pada pertumbuhan gigi anak

- ASI yang diberikan pada balita diteruskan sampai usia 2 tahun - Makanan pendamping ASI dan makanan selingan (snack)

- Konsumen aktif (balita usia 3-5 tahun) cenderung dapat memilih makanan dan menolak makanan yang diberikan oleh ibu/ pengasuhnya.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

- Tingkat aktivitas yang meningkat, pertumbuhan dan perkembangan fisik meningkat sehingga kebutuhan akan zat-zat dapat meningkat.

- Perkembangan mental pada anak sehingga penolakan terhadap makan sering terjadi.

- Masa transisi dari makanan bayi terhadap makanan orang dewasa sehingga di perlukan adanya adaptasi.

- Adanya anggapan bahwa balita merupakan kelompok yang paling belum berperan penting untuk keluarga.

D. PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Jangka Panjang Jangka Pendek

Perkembangan otak

Kognitif dan kemampuan kerja

Pertumbuhan

otot dan organ- Imunitas dan

(30)

5. KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK USIA PRA SEKOLAH

Dalam bidang ilmu gizi dan kesehatan, yang disebut anak sehat meliputi anak pra sekolah usia 1 sampai 6 tahun anak sekolah 7 sampai 12 tahun, dan golongan remaja usia 13 sampai 18 tahun, tiap golongan mempunyai kebutuhan zat gizi berbeda, sesuai dengan kecepatan tumbuh akan aktivitas yang dilakukan. Salah satu car amenilai pertumbuhan dan kesehatan anak adalah dengan secara teratur melakukan pengukuran antropometri yaitu BB, yang dikaitkan denan umur. Daftar berat badan menurut tinggi badan, jenis kelamin, jadwal pemberian makan, yaitu 3 kali makan utama (pagi, siang, dan makan malamn) 2 kalai makan selingan.

 Pola makan yang dianjurkan kepada anak adalah :

- Sumber zat gizi tenaga yaitu nasi, roti, mie, bihun, jagung, gula dan minyak. - Sumber zat pembangun yaitu ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-kacangan,

tahu dan tempe.

- Sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buahan berwarna hijau dan kuning PEMBAGIAN MAKANAN UNTUK :

1. Makanan untuk usia sekolah umur 1 sampai 6 tahun

Pertumbuhan anak usia 1-6 tahun tidak secepat pertumbuhan masa bayi, tapi aktivitasnya lebih banyak. Golongan ini sangat rentan terhadap penyakit kekurangan kalori protein (KKP), enemia, kurang vitamin A dan penyakit infeksi. Zat makanannya pun harus diberikan adalah makanan yang mudah dicerna dan tidak merangsang pedas.

-Pada umur 1 sampai 3 tahun anak bersifat konsumen pasif. Makanannya tergantung pada apa yang disediakan ibu, sebaliknya anak sudah diarahkan untuk mengikuti pola makan orang dewasa.

-Pada umur 4 sampai 6 tahun anak bersiat konsumen aktif, yaitu mereka telah memilih makanan yang disukai, kepada mereka telah dapat diberikan pendidikan gizi baik di rumah maupun di sekolah.

6. KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK USIA ANAK SEKOLAH

Gemuk sekali (obesitas), DM,

PJK, ht, stroke Pemrograman metab,

(31)

A. GIZI SEIMBANG BAGI ANAK SEKOLAH PADA USIA 7 SAMPAI 14 TAHUN

Faktor yang mempengaruhi pada masalah gizi anak usia sekolah adalah karena adanya pengalaman baru, kegembiraan di sekolah, adanya rasa takut terlambat ke sekolah. Makannya jadi penyimpangan kebiasaan pada waktu makan.

B. PRINSIP GIZI DAN CARA PENGELOLAAN MAKANAN ANAK SEKOLAH - Kebutuhan energi jauh lebih besar daripada sebelumnya

- Pembeian pada anak laki-laki dan perempuan dibedakan

- Pada anak sekolah perlu perhatian khusus karena kesibukan di luar rumah - Biasakan makan pagi pada anak sekolah

- Biasakan membawa bekal dari rumah

- Makanan tidak merepotkan, praktis, menarik tapi memenuhi semua zat gizi C. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERHATIKAN DALAM GIZI ANAK

SEKOLAH

- Karena anak senang sekali jajan

- Karena anak sering memilih makanan yang salah tapi sangat disukai oleh anak-anak

- Karena anak terlalu lelah bermain di sekolah, sehingga mengakibatkan nafsu makan dapat menurun

D. PERENCANAAN MENU ANAK SEKOLAH - Tujuan

Membantu berat badan, mempertahankan satus gizi, menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan daya tahan tubuh. - Prinsip

1. Energi meningkat untuk cadangan energi sehingga tidak perlu memecahkan protein menjadi energi

2. Protein sebagian sumber asam esensial yang dapat digunakan untuk membangun, regenerasi sel, memelihara keseimbangan cairan dan sebagai cadangan sumber energi

(32)

- SYARAT

1. Suhu makanan jangan terlalu panas/ dingin 2. Daging/ sayur harus lunak agar terkonsumsi habis

3. Kurangi makanan lengket dan manis karena bisa menyebabkan nafsu makan menurun

4. Makanan yang diberikan agar tidak terlalu asam dan pedas karena bisa mengganggu saluran pencernaan

5. Jangan terlalu dominan makan gorengan karena bisa merangsang batuk 6. Potongan, penampilan, dan penyajian makanan haruslah menarik

7. Porsi makanan yang dibeirkan ke aanak kecil tapi sebaiknya sering dalam memberikannya.

8. Snack jangan terlalu banyak dibeirkan antara waktu-waktu makan. - MASALAH GIZI ANAK

1. Kurang gizi dapat menyebabkan penyakit akut/ kronis, nafsu makan berkurang, kekurangan makanan pembatasan makanan, dikarenakan penyebabnya bisa terjadi dari faktor lingkungan sosial dan emosional anak (bila kondisi anak pendek mungkin kekurangan Zn)

2. Obesitas yang terjadi pada anak berhubungan dengan kejadian obesitas pada waktu dewasa sehingga perlu intervensi dini agar tidak berlanjut. 3. Melalui program uks diinformasikan pada masyarakat termasuk ibu-ibu

rumah tangga tentang kebutuhan nutrient, keterlibatan keluarga dalam memodifikasi diet.

4. Meningkatkan aktivitas dan perubahan tingkah laku dalam jangka panjang. 5. Anemia defisiensi zat besi yaitu dapat terjadi milk anemia pada anak sehingga perlu ditingkatkan makanan dari sumber Fe jenis hem dan vitamin C.

6. Karies gigi merupakan faktor pemacu yaitu dengan adanya jumlah masukan sukrosa, lengket/ lama menempel dan frekuensi mengkonsumsi makanan manis. Cara mengatasinya adalah dengan memilih makanan, menjaga kebersihan mulut dan gigi dan mengkonsumsi suplemen flour. 7. Alergi dalam makanan

8. Respon alergi dapat berupa : reaksi kulit, gejala saluran pernapasan, gejala saluran pencernaan, kelelahan, perubahan tingkah laku.

(33)

- Tidak terlalu matang dan agak renyah - Berwarna cerah dan mudah dimakan - Sajikan terpisah serta selalu hangat

- Rasanya tidak mencolok dan tidak terlalu kasar

E. PERENCANAAN MENU SEIMBANG UNTUK BALITA DAN ANAK 1. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF

 Subjektif adalah dengan pengumpulan data dari keluhan, identitas, aktivitas, riwayat penyakit, kebutuhan makan dan masalah tabu.

 Objektif adalah dengan pengumpulan data dari antropometri, faktor klinis, faktor laboratorium dan faktor penunjang lainnya.

2. PENENTUAN KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI

 Langkah 1 : menentukan berat badan ideal (bbi) atau desirable body weight (dbw)

a. Bayi pada usia (0-12 bulan)

- Bila diketahui berat badan lahir (bbl)  Pada usia bayi 1 sampai 6 bulan

Dbw = bbl 9g) + usia ((bl) x 600 (g))  Pada usia 7 sampai 12 bulan

Dbw = bbl 9g) + usia ((bl) x 500 (g)) - Bila berat badan lahir (bbl) tidak diketahui b. Bayi pada usia lebih dari 12 bulan

Dbw = (usia dalam tahun x 2) + 8 kg

 Langkah 2 : estimasi kebutuhan energi dan zat gizi per hari a. Bayi paa usia (0-12 bulan)

= 110-120 kkal/ kg bbi b. Anak

- 1000 + (100 x usia dalam tahun) - Usia 1-3 tahun = 100 kkal/ kg BBI

(34)

- Pertumbuhan fisik anak usia sekolah tidak secepat masa balita dan remaja. - Berat badan anak usia sekolah kurang lebih 2 sampai dengan 3 kg per

tahunnya.

- Tinggi badan usia sekolah kurang lebih mencapai 6 sampai dengan 7 cm per tahunnya

- Perubahan pada proporsi tubuh anak usia sekolah cukup pesat, sehingga anggota badan lain tumbuh cepat

- Komposisi tubuh anak usia sekolah relative kontan. Perkembangan pesat bagi anak usia sekolah dalam bidang sosial, kognitif dan emosional sangat berperan bagi pertumbuhannya.

G. PENGUKURAN PERTUMBUHAN ANAK SEKOLAH - Tinggi badan dan berat badan cenderung minimal

- LLA dan tebal lemak bawah kulit (triceps / sub scsapula) cenderung tidak stabil

- Pengumpulan secara regular untuk melihat pola pertumbuhan pada anak usia sekolah

- Peningkatan berat badan yang berlebihan dalam waktu cukup singkat merupakan tanda-tanda akan terjadinya obesitas

- Stabilnya berat badan tetapi dibarengi kurangnya gizi akan menyebabkan terjadinya penyakit kronis yang akut dan tidak terdiagnosa dengan baik, sehingga akan menimbulkan masalah emosional (psikis) pada anak dan keluarga

H. KEBUTUHAN NUTRIEN ANAK SEKOLAH - ENERGI

 Kebutuhan energi ditentukan oleh

 BMR, kecepatan pertumbuhan, ukuran tubuh, umur dan aktifitas  Proporsi yang disarankan : KH 60%, lemak 25%, dan protein 15%

 Untuk rencanakan energi seorang anak, lebih baik jangan menggunakan RDA karena sangat bervariasi gunakan kkal/ cm tinggi badan/ kg berat badan (Widya karya pangan dan gizi, 2006).

(35)

 1,2 gr/ kg berat badan per hari bagi anak usia sekolah di Indonesia adalah kurang lebih 1,5 gr oleh karena masalah anemia nilai biologis haruslah tinggi.

 Mineral dan vitamn

 Untuk zat besi usia 15 mg per hari, yang indikasinya adalah 10 mg per hari, sangat penting karena adanya masa “rapd grosth”

 Untuk calcium US : 800 mg per hari, yang indikasinya adalah 500 mg per hari, bagi mineralisasi tulang.

 Untuk zinc US : 10 mg per hari, harus diberikan bila nafsu makan berkurang

 Zinc adalah suatu kegagalan pertumbuhan bagi penyembuhan luka

 Suplemen tidak dianjurkan kecuali pada anak dari keluarga kurang mampu yang nafsu makannya kurang, mempunyai kebiasaan makan yang jelek dan anak vegetarian.

I. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASUKAN MAKANAN  Lingkungan keluarga

 Media  Teman

 Penyakit

 Pendidikan di sekolah

Catatan : “makan pagi sangat berpengaruh terhadap fungsi kognitif anak, school lunch program, PMTAS”

J. MASALAH GIZI ANAK USIA SEKOLAH

 Anoreksia nervosa yaitu membatasi masukan makanan secara berlebihan sehingga dapat meningkatkan aktivitas fisik, penggunaan laxative, di uretik dan merangsang untuk muntah sehingga bisa menyebabkan masa kritis, dan fase starvasi selanjutnya bisa menyebabkan gangguan perkembangan serta psikologis (tidak apat menjaga diri sendiri) maka dari itu dibutuhkan psikoterapi untuk masa pemulihan.

(36)

 Obesitas yang dapat terjadi pada masa ini akan sangat mungkin berlanjut sampai usia dewasa sehingga sangat membuthkan terapi yaitu dengan melakukan program diet individu, fitness dan dukungan psikologis untuk masa penyembuhan.

 Kehamilan pada remaja (awal seksual maturity) dan kekurangan zat gizi pada saat konsepsi sehingga membutuhkan asupan energi paling banyak digunakan untuk pertumbuhannya dan kehamilannya sendiri maka dari itu berat badan (BB) harus ditingkatkan karena banyak terdapat pada usia dewasa sehingga kebutuhan zat gizi seperti protein, ca, fe, sertat dan mikronutrien lain sangat meningkat.

 Acne, terjadi karena adanya hormone yang mempengaruhi pada kelenjar minyak yang disebabkan oleh stress, fase menstruasi dan lingkungan sehingga faktor diet tidak banyak berpengaruh, tetapi Zn (defisiensi) akan memperburuk zinc dan vitamin.

7. KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK REMAJA DAN DEWASA A. GIZI PAD ANAK REMAJA

 Masa remaja adalah transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang berawal pada usia 9-10 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun.

 Ditandai dengan fase pertumbuhan yang sangat pesat, pertumbuhan seksual, perubahan sikap mental dan respon emosional.

 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MAKAN PADA REMAJA

 Sesuaikan dengan selera remaja tetapi lengkap nilai gizinya  BODI IMAGE (Penampilan tubuh)

 Aktivitas sosial dan ekskul di sekolah dapat pengaruhi food habit

 Remaja lebih suka makanan diluar rumah, fast food, dan makanan jajanan yang kandungan gizinya sangat rendah.

 Kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan rokok.

 PENGEMBANGAN PERILAKU MAKAN SEHAT SEMASA REMAJA  Motivasi remaja untuk menikmati makanan, coba makan baru, konsumsi

makanan pagi hari, makan bersama keluarga, seleksi makanan bergizi.  Jadikan waktu makan adalah menyenangkan

 Tahu jadwal kegiatan remaja

 Tekankan tentang manfaat makanan yang baik  Menyimpan makanan kudapan di lemari es  Tekankan untuk mengkonsumsi makanan bergizi  Lebih tanggung jawab dalam hal :

(37)

B. PERTUMBUHAN FISIK REMAJA

 Pertumbuhan fisik sangat cepat seperti pada usia 2 tahun  20 % TB dewasa & 50 % BB dewasa.

 Growth spurth lamanya 5 - 7 tahun.

 Puncaknya selama 18 – 24 bulan terhadap pada umur yang berbeda pada tiap individu (Remaja putri lebih awal).

 Pertumbuhan melambat setelah sexual meturiry tercapai (tergantung fase sexual maturiry).

 Pada laki-laki Sp usia 20 tahun  berhenti.

 Pada wanita Sp akhir belasan tahun (setelah menacrche).  Terjadi perubahan komposisi tubuh.

 Pre pubertal laki-laki & wanita sama : 15-19% terdiri dari lemak.

 Masa pubertal wanita “gin more fat” sampai dewasa pada wanita lemak jadi 22% dan laki-laki jadi 15%.

C. PENGUKURAN PERTUMBUHAN

 BB/TB dalam percentile 25 – 75 percentile : Normal  LLA & tebal lemak bawah kulit (Triceps/sub scapula)  Tebal lemak bawah kulit lebih spesifik

 TLBK rendah pada 75 percentile  overwight but not overfat  TLBK > percentile 90 : obessitas

 KB berpengaruh terhadap status gizi; IUD  meningkat menstrual blood loss Pada penggunaan pil KB

 Peserta KB harus menerima :

1. Konseling gizi tentang masukan makanan yang dibutuhkan. 2. Monitoring terhadap difisiensi nutrient.

3. Tindakan koreksi bila ditemukan defisiensi tertentu.

Pada penggunaan pil KB yang akan hamil harus mempersiapkan status gizinya sebelum kehamilan agar tidak mempengaruhi janin.

 Usia Pertengahan :

 Tanda-tanda ketuaan mulai tampak.

 OR dapat dipelihara ‘lean bopdy mass’ mengakibatkan menstabilkan metabolic rate, tanpa OR BB meningkat bila msukan kalori tak dikurangi.  Berhenti merokok  BB meningkat sp 10 – 15% tp resiko terhadap

penyakit CV > besar pada yang tidak berhenti merokok. Kadar

(38)

 Makan secukupnya & seimbang serta OR cukup  minimalkan gangguan pencernaan & menjaga vitalitas.

 Kebutuhan nutrient stabil kecuali Fe (wanita) D. GIZI PADA ORANG DEWASA

 Prinsip :

1. Pencegahan terhadap penyakit usia selanjutnya. 2. Pertahankan kebugaran.

Pedoman gizi dalampencegahan penyakit :

1. Masukan energi yang adekuat, tinggi Kh kompleks, adekuat protein & sedikit lemak, mencegah diabetes, obesitas.

2. Masukan mikronutrien yang adekuat mencegah penyakit difisiensi, seperti scurvy, gondok & anemia.

3. Makanan bervarioasi termasuk >> sayuran  cegah kanker. 4. Masukan gula secukupnya mencegah karies gigi.

5. Makanan serta yang cukup untuk malfungsi saluran pencernaan : konstipasi, divertikulosis & kanker kalon).

6. Konsumsi garam secukupnya serta masukan kalium dan kalsium untuk mencegah hipertensi, terutama pada orang yang punya predisposisi genetic. 7. Minimalkan /hindari alcohol untuk mencegah sirosis hati, penyakit otak &

bentuk lain kerusakan organ tubuh.  Penelitian lain :

1. Def. Vit. C atau B 12 pada usia dewasa dapat mengakibatkan kurang dapat berfikir dengan jelas.

2. Def. AS. Folat & Riboflavin  gangguan daya ingat. Gaya hidup  kebiasaan makan & kebutuhan nutrient.

 Tujuan penerapan diet seimbang pada usia dewasa : 1. Aktif > lama

2. Kualitas hidup baik 3. Umur > panjang

 Diet seimbang + OR cukup + hindari rokok + batasi stress  hidup sehat & panjang umur.

E. PEDOMAN DIET PADA USIA DEWASA

1. Makan makanan yang bervariasi dalam jumlah saecukupnya (tidak berlebihan)

(39)

7. Diet /makan makanan rendah lemak, lemak jenuh & kholeterol < 300 mg/hari.

8. Makan > sayur, buah & grains masukan serat minimal 15 gr/hr. 9. Batasi konsumsi gula maks 10% total kalori.

10. Konsumsi garam secukupnya maks 3 gr Na /hr ~ 6 gr.

11. Hindari /batasi konsumsi makanan yang diberi nitrat untuk pengawetan. F. PERUBAHAN PSIKHOLOGIS

 Perkembangan emosional & intelektual yang cepat  Mulai menentukan nasib sendiri

 Mulaimemikirkan body image

 Wanita  membatasi masukan makanan  Laki-laki  menggunakan food suplemen G. KEBUTUHAN NUTRIEN

 Kesulitan dalam penelitian kebutuhan, tak hanya berdasar umur tapi juga fase melnutritas fisik (puncak)  butuh Ca, Fe, Zn, Mg & Protein 2 x lipat penentuan kebutuhan ideal berdasarkan /cm TB.

 Energi

- Ditentukan oleh : ‘Growth rate’ & aktivitas fisik (lihat table)  Protein

- Bila energi cukup biasanya energi cukup.  Mineral & vitamin

 Kebutuhan thiamin, Riboflavin, Niacin meningkat karena kebutuhan energi meningkat.

 Kebutuhan Vit. D juga meningkat untuk pertumbuhan tulang.

 Kebutuhan yang biasanya tidak terpenuhi : Vitamin A, thiamin, Fe dan Ca. H. MASALAH GIZI

 Gangguan Makan :

1. Anoreksia nervosa yanitu membatasi masukan makanan secara berlebihan meningkat aktivitas fisik, menggunakan laxative, dieretik, merangsang muntah  masa kritis  fase starvasi  gangguan

perkembangan & psikhologis tidak dapat menjadi diri sendiri  butuh psikhoterapi.

(40)

 Obesitas : pada masa ini sangat mungkin berlanjut sampai usia dewasa  terapi dengan program diet indivisu, fitness, dukungan psikhologis.  Kehamilan remaja awal (awal sexual maturity)  yang gynecological

age & kurang gizi pada ssat konsepsi butuh energi paling banyak untuk pertumbuhannya sendiri untuk kehamilannya  harus meningkatkan BB

nya  banyak pada usia dewasa (protein, Ca, Fe, Serat, & Mikronutrien lain).

 Ance, karena hormone pada kelenjar minyak ok stress, fase menstruasi & lingkungan, faktor diet tak banyak pengaruh, tapi Zine (Def) akan memperburuk ( Zinc & Vut. A).

8. KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK LANSIA

A. MASALAH POLA MAKAN DAN KEADAAN GIZI LANSIA

Gizi salah pada lansia merupakan salah satu yang harus ditangani. Hal ini terjadi akibat perubahan pola makan pada lansia yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang dialaminya, baik secara fisik maupun mental. Faktor resiko potensial dapat menyebabkan terjadinya kondisi gizi salah pada lansia, adiantaranya :

 Kesepian  Ketidaktahuan

 Keterbatasan anggaran biaya  Ketidakmampuan fisik

 Kebingungan mental & depresi  Minum alcohol

 Penggunaan obat

 Kesehatan gigi yang terganggu  Mal absorpsi

 Meningkatkan kebutuhan gizi.

 Menurunnya sensitivitas terhadap rasa dan aroma  Faktor budaya dan agama

Lansia merupakan slaah satu kelompok yang rawan menderita kekurangan gizi. Banyak fakta yang mendukung hal ini, misalnya penurunan selera makan, penurunan sensitivitas indra perasa dan penciuman akibat meningkatnya usia. Selain itu, lansia banyak menderita gangguan masalah pencernaan seperti mal absorpsi, konstipasi, kesulitan pengunyahan makanan dan laktosa intoleran. Kondisi tersebut diperburuk oleh penyakit yang diderita sehingga makin mempengaruhi kondisi kekurangan gizi.

(41)

dapat berupa kekurusan atau berat badan yang lebih rendah dari berat badan baku. Darmojo, R.B & H.H Martono (2006) melaporkan bahwa lansia yang mengalami kekurangan gizi.

Dengan demikian, kecukupan gizi pada lansia harus diperhatikan agar terhindar dari kondisi gizi salah. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain pengukuran antropometri, diagnose penyakit dan penggunaan obat-obatan.

B. GIZI LANSIA

Kondisi gizi pada lansia yang baik dapat ditentukan oleh hal-hal berikut :  Kesahatan sel-sel tubuh

 Pengawasanpedoman diet pada lansia untuk memenuhi kebutuhan zat gizi.  Pengawasan penggunaan obat pada lansia sehingga tidak menimbulkan

dampak yang negatfi terhadap penyerapan zat gizi yang dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh.

Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan gizi pada lansia yaitu :

 Makanan dan Zat Gizi

Makanan merupakan faktor yang sangat penting yang dibutuhkan oleh seseorang agar dapat hidup sehat dan bugar. Kendungan berbagai unsure dalam makanan berfungsi untuk membangun tubuh dan berbagai zat gizi sehingga tubuh dapat menjalankan berbagai aktivitas. Konsusi makanan yang mengandung komposisi gizi lengkap.

 Berawal dari kesehatan sel

Sel berfungsi untuk menjalankan semua fungsi tubuh yaitu untuk memproduksi enzim pencernaan, hormon atau menciptakan gerakan tubuh. Sel juga berfungsi untuk memproduksi energi, menciptakan kekebalan serta sebagai pusat kontrol tubuh (otak dan system saraf).  Pedoman pada lansia

Pedoman diet pada lansia agar hidup sehat dan bugar yaitu :  Menerapkan pola makan beragam dan bergizi seimbang.

 Membatasi asupan energi dan lemak untuk mencegah pertumbuhan kalori dalam tubuh sehingga terhindar dari obesitas.

 Memperhatikan konsumsi komponen gizi yang penting untuk menunjang kebugaran diusia lanjut.

 Membiasakan mengkonsumsi serat dan cairan yang cukup setiap hari.  Yang harus diperhatikan dalam pola diet lansia :

 Energi

(42)

tingkat aktivitas fisik pun cenderung semakin menurun. Kenyataan ini berimplikasi terhadap kebutuhan energi pada lansia.

 Lemak

Lemak digunakan untuk menyusun membrane dinding sel dan untuk memproduksi hormone. Banyak hormn yang terdapat dalam tubuh yang berasal darimolekul kolesterol. Lemak juga dapat dijadikan sebagai sumber energi. Kelebihan lemak disimpan dalam jaringan asiposa. Jika cadangan energi terakumulasi, maka akan terjadi kondisi obesitas. Konsumsi lemak pada lansia harus dibatasi, yaitu sekitar 20% dari total konsumsi kalori. Satu gram lemak menyumbangkan 9 kalori, berarti lebih dari dua kali lipat disbanding sumbang kalori dari 1 gram karbohidrat dan protein.

Adapun konsumsi lemak pada lansia harus dikurangi Karena hal-hal berikut :

 Menurunnya tingkat aktivitas fisik sehingga kebutuhan energi pun berkurang.

 Berkurangnya produksi enzim sehingga pencernaan lemak tidak sempurna.

 Menghindari peningkatan kadar kolesterol dalam darah.  Lemak yang harus dihindari pada lansia :

 Beberapa jenis margarine  Minyak kelapa

 Minyak goring keras  Mayones

 Minyak samin

 Lemak-lemak hewani berupa gajih  Lemak tang baik dikonsumsi lansia :

 Minyak zaitun

Protein dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan, membangun jaringan, membentuk struktur dinding sel, transport oksigen, membentuk system kekebalan tubuh dan produksi enzim.

(43)
(44)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis yang dilakukan akan didapat masalah yang lebih spesifik dan terfokus yang selanjutnya akan dijadikan substansi atau materi muatan yang kemudian

Metode pencarian yang digunakan pada mesin pencari string ini adalah menggunakan metode pencarian fuzzy string matching dengan menggunakan algoritma

Dari latar belakang diatas menunjukkan bahwa kualitas tidur pada lansia mengalami penurunan baik secara kualitas dan kuantitas, namun terdapat cara penanganan

minat pemesan. Sentuhan keindahan yang tentunya juga mendukung dalam penataan pot bunga di taman pada saat sekarang ini. Untuk membuat semua itu selain menggunakan

 Bahwa saksi mengetahui, ternyata oleh karena Termohon telah keluar agama Islam (Murtad), maka sejak tanggal 2 Februari 2012 Termohon pergi meninggalkan Pemohon dan

Penelitian ini menemukan hubungan fungsi pen- catatan buku KIA dengan pengetahuan KIA, tetapi de- ngan hasil terbalik, ibu yang mempunyai catatan buku KIA tidak lengkap justru

Hasil evaluasi menunjukkan perbedaan fluktuasi hidrograf banjir yang tinggi antara hidrograf banjir hasil analisis dari data curah hujan dengan hidrograf banjir AWLR

Sistem RFID merupakan suatu tipe sistem identifikasi otomatis yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable yang disebut tag, yang dibaca