• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA LATIHAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL SOFTBALL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MEDIA LATIHAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL SOFTBALL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Kependidikan Jasmani dan Olahraga Volume 1, No 2, November 2017 (12-18)

Jurnal Kependidikan Jasmani dan Olahraga ISSN: 2549-421X

12

PENGARUH MEDIA LATIHAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL SOFTBALL

Ade Tuti Lestari STKIP Situs Banten

email: Adelestari1601@yahoo.com

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak media latihan (menggunakan batting tee dan bola gantung) dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan memukul softball. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui interaksi antara media latihan dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan memukul softball. Koordinasi mata tangan terdiri dari tingkat tinggi dan rendah. Penelitian ini dilakukan di tim softball cilegon. Sampel terdiri dari 40 atlet yang dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 atlet. Menggunakan desain faktorial 2x2. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians dua arah dan dilanjutkan dengan uji Tukey pada tingkat signifikansi  = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) secara umum keterampilan memukul kelompok atlet yang berlatih dengan menggunakan batting tee lebih baik dari pada kelompok atlet yang berlatih dengan penggunaan bola gantung; 2) ada interaksi antar media latihan dan koordinasi mata tangan untuk memukul keterampilan softball; 3) untuk koordinasi mata tangan tinggi yang menggunakan media latihan batting tee lebih baik daripada yang menggunakan media latihan bola gantung; 4) untuk koordinasi mata tangan rendah yang menggunakan media latihan bola gantung lebih baik daripada yang menggunakan media latihan batting tee.

Kata kunci: media latihan, korrdinasi mata tangan, memukul softball.

THE INFLUENCES OF LEARNING APPROACH AND MOTIVATION TO THE LEARNING SKILL OUTCOMES OF PLAYING VOLLEYBALL

Ade Tuti Lestari STKIP Situs Banten

email: Adelestari1601@yahoo.com

Abstract

The objective of this research is to investigate the impact of training medias (using batting tee and hanging ball) and hand-eye coordination of hitting skill in softball. This research also aimed to find out the link between training medias and hand-eye coordination toward hitting skill on softball. Hand-eye coordination consists of hight and low levels. This research is conducted at cilegon”s softball team. The sample consists of 40 athletes who are devided into four group, each group consists of 10 athletes. Using 2x2 factorial design. The data analysis techniques use in this research were two-way analysis of variance and further continued by Tukey test at  = 0,05 level of significance. The results of this research show that (1) in general, hitting skill for group of athletes who training with the use of batting tee is better than the group of athlete who trained with the use of hanging ball, (2) there some link between training media and eye coordination toward hitting skill on softball, (3) for hight hand-eye coordination which uses batting tee training media is batter than the which uses hanging ball training media (4) for low hand-eye coordination uses hanging ball is better than the which uses batting tee training at

(2)
(3)

Jurnal Kependidikan Jasmani dan Olahraga

Ade Tuti Lestari: Pengaruh Media dan ... 13 Pendahuluan

Diantara beberapa teknik dalam cabang olahraga softball, teknik memukul termasuk salah satu teknik yang penting yang harus dikuasai oleh seorang pemain softball, adapun didalam pelaksanaannya teknik memukul terdapat beberapa variasi yaitu terdapat berbagai macam jenis memukul hit, bunt, hit and run, steal dan lain-lain. Tergantung situasi yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis hit digunakan sesuai strategi yang akan ditempuh tim penyerang. Dalam pene-litian ini peneliti akan membahas tentang satu jenis pukulan yaitu hit dimana dalam jenis pukulan ini sampel dituntut untuk memiliki ketepatan dan koordinasi mata tangan tinggi dalam melakukan pukulan dari rangkaian gerak awal sampai per-kenaan terhadap bola dan menghasilkan pukulan yang baik.

Latihan atau mengembangkan kete-rampilan teknik berarti mengembangkan kemampuan mengkoordinasikan fungsi saraf otot sedangkan hakikat dari kemam-puan mengkoordinasikan fungsi saraf otot adalah ketepatan dan kecermatan. Koordinasi bukan hanya kemampuan untuk melakukan suatu keterampilan saja, tetapi juga dapat menyelesaikan suatu tugas latihan dengan cepat. Dalam menentukan media diperhatikan pula pada kondisi internal sampel salah satunya adalah koordinasi mata tangan agar pengembangan keterampilan memukul saat latihan berjalan dengan baik dan tujuan latihanpun tersampaikan dengan baik serta sampel tidak mengalami kesulitan yang berarti.

Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari kerja fisik yang dilakukan berulang-ulang dengan menerapkan prinsip-prinsip latihan. Adapun yang di-maksud sistematis bahwa latihan tersebut dilaksanakan secara berencana, teratur, berpola, dan berkesinambungan. Sedang-kan berulang-ulang diartikan bahwa gerakan yang dipelajari dilakukan bebe-rapa kali sehingga gerakan itu menjadi

otomatis dan refleksif dalam koordinasi gerak yang lebih mulus dan efisien.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua media yang berbeda dengan karakteristik yang sama pertama adalah bola gantung yaitu bola softball yang digantung ditali, sebelum melakukan latihan bola sudah diukur sesuai dengan zona straight masing-masing sampel setelah itu sampel memulai untuk memukul. Sedangkan batting tee adalah salah satu media latihan untuk menambah keterampilan dalam memukul, dimana bola diletakkan diatas batang besi yang sebelumnya sudah diukur sesuai zona straight pemukul.

Batting tee dan bola gantung biasa digunakan untuk melatih pukulan pada pemula atau anak–anak yang baru mengi-kuti olahraga softball ataupun baseball. Mereka dilatih menggunakan media batting tee terlebih dahulu sebelum akhirnya memukul dengan media lainnya dan dilanjut dengan lemparan pitcher atau pelatihnya. Tujuannya tentu untuk melatih mekanika gerak memukul dan melatih keterampilan mereka dalam memukul bola dari tingkat kesulitannya rendah dan kemudian berlanjut pada bola yang bergerak.

Edwards (2010, hlm. 168) The ability to learn a wide variety of new motor skills throughout life is one of the most essential capacities possessed by humans. Dimana kemampuan untuk belajar berbagai macam keterampilan gerak baru sepanjang hidup adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh manusia. Untuk mendapatkan keteram-pilan tersebut perlu dilakukan latihan agar dapat mendapatkan hasil yang diinginkan dari setiap keterampilan gerak yang diinginkan. Stevens dan Walker (2009, hlm. 4) Technical skills are “the specific procedures to move one’s body to perform the task that needs to be accomplished. Dimana keterampilan teknik adalah prosedur khusus untuk menggerakkan beberapa anggota badan untuk

(4)

menampilkan tugas yang diinginkan sempurna.

Setiap tujuan latihan pada umunya memiliki harapan dengan munculnya hasil tertentu, hasil tersebut biasanya adalah berupa penguasaan keterampilan. Kete-rampilan seseorang yang tergambarkan dalam kemampuannya menyelesaikan tugas gerak tertentu akan terlihat mutunya dari seberapa jauh orang tersebut mampu menampilkan tugas yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Semakin tinggi tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas gerak tersebut maka semakin baik keterampilan orang tersebut. Giriwijoyo dan Sidik (2012, hlm. 315) menyebutkan keterampilan teknik meru-pakan hasil dari proses belajar dan berlatih gerak yang secara khusus ditujukkan untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga.

Salah satu prinsip untuk dapat meningkatkan kualitas unjuk kerja keterampilan motorik adalah latihan. Untuk dapat menguasai dan memiliki keterampilan motorik yang dimaksud satu-satunya jalan adalah aktif melakukan gerakan yang dituntut. Hasil latihan keterampilan motorik akan terlihat dari kualitas unjuk kerja yang ditampilkan. Keterampilan gerak sendiri adalah gerak yang mengikuti pola atau bentuk tertentu yang memerlukan koordinasi dan kontrol sebagian atau seluruh tubuh yang bisa dilakukan melalui proses belajar. Kete-rampilan gerak adalah gerakan yang memerlukan koordinasi dan kontrol gerak yang cukup kompleks. Untuk mengua-sainya diperlukan proses belajar gerak. Gerakan yang terampil menunjukkan sifat efisiensi didalam pelaksanaannya. Apabila ditinjau dari pengklasifikasian keteram-pilan gerak, pada klasifikasi yang berdasarkan stabilitas lingkungan maka ada dua kategori keterampilan yaitu keterampilan terbuka dan keterampilan tertutup.

Memukul merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan softball

yang dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher, kete-rampilan seorang pemukul yang baik tidak hanya memukul bola saja, akan tetapi harus mengetahui strategi dalam memukul, mempunyai kepercayaan diri pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dan koordinasi antara mata dan tangan saat bola dilempar oleh pitcher. Dimana dalam keterampilan memukul harus mempunyai suatu gerakan yang terintegrasi secara keseluruhan misalnya: koordinasi antara mata dan tangan, timing, momentum, power dan daya ledak otot. Dalam teknik memukul terdapat berbagai variasi memukul seperti: 1) Hit; 2) Hit and Run; 3) Bunt, 4) Fake Bunt dan macam lainnya. Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pukulan softball yaitu: 1) alat pemukul; 2) ayunan (swing).

Penggunaan media dalam latihan tentunya tidak bermaksud mengganti cara latihan yang sudah ada, melainkan untuk melengkapi dan membantu pelatih dalam menyampaikan materi latihan. Syaiful dan Aswan (2006, hlm. 120) Istilah kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medius” yang secara harfiah berarti pengantar atau perantara. Makna umumnya media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima atau penyalur pesan. Menurut

Association of Education and

Communication Technology (AECT)

(dalam Wahyu, 2007, hlm. 7) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Dalam penggunaan sebuah media tentu pelatih sudah mempertimbangkan beberapa alasan salah satunya karena sudah mengenal media itu dan pelatih merasa media yang digunakan dapat menarik minat atletnya untuk giat berlatih. Pertimbangan ini diharapkan agar dapat

(5)

Jurnal Kependidikan Jasmani dan Olahraga

Ade Tuti Lestari: Pengaruh Media dan ... 15

memenuhi kebutuhan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Media merupakan salah satu bentuk alat bantu yang digunakan untuk mening-katkan dan memudahkan kinerja. Dengan adanya media seorang atlet dapat dengan mudah melakukan latihan dengan tujuan yang sama akan tetapi menggunakan cara yang berbeda. Sariman, dkk (2007, hlm. 37) Secara umum media berfungsi sebagai: 1) Alat bantu untuk mewujudkan situasi latihan yang efektif; 2) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik; 3) Menyediakan stimulus dalam latihan; 4) Menggalakkan latihan yang serasi; 5) Memberi balikan dengan cepat.

Dari keseluruhan pemaparan di atas maka dalam penelitian ini keterampilan memukul softball akan menggunakan media latihan yang dipengaruhi dengan adanya koordinasi mata dan tangan yang memperkuat dan mempelemah dalam hasil keterampilan memukul softball yang diperoleh. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan keterampil-an memukul softball dengketerampil-an menggunakketerampil-an media latihan batting tee dan media latihan bola gantung dan apakah terdapat interaksi antara media latihan dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan memukul bola softball.

Metode

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan dan tujuan yang ingin dicapai, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Variabel dalam penelitian ini, variabel bebas yang terdiri dari media latihan Batting Tee dan media latihan Bola Gantung, variabel terikat yang terdiri dari keterampilan memukul, dan variabel moderator yaitu koordinasi mata tangan. Waktu penelitian dalam penelitian ini mengambil satu meso-cycle, dimana penelitian ini berlangsung selama enam minggu atau 16 kali pertemuan. Latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu

dengan selang satu hari (Senin, Rabu, jum`at). Latihan sebaiknya dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan diselingi hari istirahat. Dari 156 orang populasi terjang-kau, 150 orang diantaranya dipilih untuk menjadi anggota sampel. Selanjutnya dari 150 orang sampel diacak kembali untuk menentukan 75 orang masuk kedalam media batting tee dan 75 orang lainnya masuk dalam media bola gantung. Untuk menentukan kategori tinggi dan rendahnya koordinasi mata tangan pada masing-masing media dilakukan tes kepada anggota. Hasil tes dari masing-masing anggota disusun berdasarkan skor nilai tertinggi sampai skor nilai terendah. Verducci menyatakan bahwa untuk menentukan kategori tinggi rendahnya suatu skor, dapat dilakukan dengan cara membagi anggota subjek dengan teknik presentase. Teknik presentase yang dimaksud yaitu 27% untuk batas atas yang mewakili nilai tertinggi dan 27% untuk batas bawah yang mewakili nilai terendah. Dengan demikian jumlah sampel masing-masing sebanyak 20 orang yang terdiri dari 10 orang skor tertinggi (27% dari 75) dan 10 orang dari skor terendah (27% dari 75). Sedangkan anggota sampel yang berada diantara kedua kategori tersebut tidak dilibatkan dalam penelitian, sehing-ga secara keseluruhan jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 40 orang yang tergabung dalam empat perlakuan yaitu media latihan batting tee dengan koordinasi mata tangan tinggi dan rendah dan media latihan bola gantung dengan koordinasi mata tangan tinggi dan rendah. Instrumen dalam penelitian ini untuk memukul bola terdiri dari dua instrumen yaitu: 1) keterampilan memukul proses yang dilihat dari gerak awal, tahap pelaksanaan, dan gerakan akhir/ gerakan lanjutan menggunakan; 2) produktive hitting (Darmawaningrat, 2009, hlm. 44-45). Sedangkan untuk tes koordinasi mata dan tangan menggunakan tes koordinasi mata dan tangan (Widiastuti, 2011, hlm.

(6)

165). Untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan Anava dua jalur.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 1. Dalam proses penelitian keterampilan memukul merupa-kan salah satu teknik dasar yang sangat penting dan harus dikuasai oleh setiap pemain softball. Setiap pemain softball harus benar-benar menguasai akan pola gerak dasar memukul. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua media latihan memukul yang bertujuan untuk melihat media mana yang lebih baik dalam meningkatkan keterampilan memu-kul bola softball.

Kedua media latihan ini mempunyai tujuan yang sama yaitu meningkatkan keterampilan memukul bola softball yang mana koordinasi mata tangan sangat menunjang untuk mendapatkan keteram-pilan memukul bola softball yang baik, akan tetapi masing-masing media latihan tersebut memiliki perbedaan dalam segi pelaksanaannya.

Hasil analisis gerak di atas diperkuat oleh hasil perhitungan analisis varians pada Tabel 1. tentang perbedaan keefektif-an keefektif-antara kedua metode latihkeefektif-an secara keseluruhan, yakni F observasi antar kolom (Fh) = 48,140, lebih besar dari pada

F tabel (Ft) yaitu sebesar 4,113 dapat disimpulkan bahwa secara kesuluruhan media latihan menggunakan batting tee lebih baik dibandingkan latihan dengan menggunakan media bola gantung teruji.

Interaksi antara media latihan menggunakan batting tee dan latihan

menggunakan media bola gantung terhadap hasil keterampilan memukul bola softball terlihat pada Tabel 1. Harga hitung Fo interaksi (FAB) = 56,333 dan F

tabel (Ft) = 4,11. Tampak bahwa Fhitung >

Ftabel sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara media latihan terhadap keterampilan memukul bola softball. Interaksi media latihan dan koordinasi mata tangan terhadap keterampilan memukul bola softball dapat dilihat pada Gambar 1.

Metode latihan batting tee dan bola gantung memberikan perbedaan yang signifikan terhadap hasil keterampilan memukul bola softball bagi kelompok yang memiliki koordinasi mata tangan tinggi yang dapat dilihat pada Tabel 2. Kelompok yang memiliki koordinasi mata tangan tinggi dengan media latihann batting tee (P1) dibanding dengan kelompok yang memiliki koordinasi mata tangan tinggi dengan menggunakan media Tabel 1. Hasil Uji Anava Dua Jalur Keterampilan Memukul Softball Berdasarkan

Media Latihan dan Koordinasi Mata Tangan

Sumber Varians JK db RK=JK /db F h=RK/RDK F tab Ket. Antar A 1,628 1 1,628 11,671 4,113 ditolak Antar B 6,716 1 6,716 48,140 4,113 - Interaksi 7,859 1 7,859 56,333 4,113 ditolak Dalam 5,022 36 0,140 Total 21,225 39 1,628

Gambar 1. Interaksi media latihan dengan koordinasi mata tangan

(7)

Jurnal Kependidikan Jasmani dan Olahraga

Ade Tuti Lestari: Pengaruh Media dan ... 17

latihan bola gantung (P2) diperoleh Qh =

0,567 dan Qt = 4,330. Dengan demikian

Qh > Qt sehingga Ho ditolak. Kesimpulan

bagi atlet yang memiliki koordinasi mata tangan tinggi hasil keterampilan memukul bola softball dengan latihan menggunakan media batting tee lebih baik dari latihan menggunakan media latihan bola gantung.

Media latihan menggunakan batting tee dan media latihan bola gantung memberikan perbedaan terhadap hasil keterampilan memukul bola softball bagi kelompok yang memiliki koordinasi mata tangan rendah yang dapat dilihat pada Tabel 3. Kelompok yang memiliki koor-dinasi mata tangan rendah dengan media latihann batting tee (P3) dibanding deng-an kelompok ydeng-ang memiliki koordinasi mata tangan rendah dengan menggunakan media latihan bola gantung (P4) diperoleh Qh = 14,444 dan Qt = 4,330. Dengan

demikian Qh > Qt sehingga Ho ditolak.

Kesimpulan bagi atlet yang memiliki koordinasi mata tangan rendah hasil keterampilan memukul bola softball dengan latihan menggunakan media bola gantung lebih baik dari latihan mengguna-kan media latihan batting tee.

Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis, maka kesimpulannya: 1) Hasil keterampilan memukul bola softball bagi kelompok atlet yang dilatih dengan menggunakan media batting tee secara

keseluruhan lebih baik dibandingkan dengan kelompok atlet yang dilatih dengan menggunakan media bola gantung; 2) Terdapat interaksi antara penggunaan media latihan dengan koordinasi mata tangan terhadap hasil keterampilan memukul bola softball; 3) Bagi atlet yang memiliki koordinasi mata tangan tinggi, hasil keterampilan memukul melalui penerapan dengan menggunakan media batting tee lebih baik dibandingkan dengan latihan menggunakan media bola gantung; 4) Bagi atlet yang memiliki koordinasi mata tangan rendah, hasil keterampilan memukul bola softball melalui penerapan latihan menggunakan media bola gantung lebih baik dibandingkan dengan latihan menggunakan media batting tee.

Daftar Pustaka

Darmawaningrat, F. D. (2009). Memukul Menggunakan Back Swing dan Tanpa Back Swing Terhadap Hasil Pukulan Dalam Olahraga Permainan Softball Pemain Putra UKM Baseball/Softball UPI Bandung. (Skripsi) FPOK, UPI, Bandung.

Edwards, W. H. (2010). Motor Learning and Control From Theory To Practice. Sacramento: California State University.

Tabel 2. Perbandingan Kelompok Media Latihan Menggunakan Batting Tee Dan Latihan Menggunakan Bola Gantung Pada Koordinasi Mata Tangan Tinggi.

No Kelompok yang dibandingkan Q hitung Q tabel Keterangan

1 P1 dan P2 0,567 4,330 Non signifikan

Tabel 3. Perbandingan Kelompok Media Latihan Menggunakan Batting Tee Dan Latihan Menggunakan Bola Gantung Pada Koordinasi Mata Tangan Rendah.

No Kelompok yang dibandingkan Q hitung Q tabel Keterangan

(8)

Griwijoyo, S. dan Dikdik, Z. S. Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sariman, A, dkk. (2007). Media Pendidikan: Pengertian,

Pengem-bangan dan Pemanfaatannya.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Stevens, M. dan Walker, K. (2009). Coaching Softball Technical and Tactical Skills. USA: American Sport Education Program.

Syaiful, D. dan Aswan, Z. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Verducci, F. M. (1980). Measurenment

Concepts In Physical Education. Missouri: Mosby Company.

Wahyu, S. A.(2007). Manajemen Sarana

dan Prasarana Pendidikan.

Jakarta: CV Multi Karya Mulya. Widiastuti. (2011). Tes dan Pengukuran

Olahraga. Jakarta: PT Bumi

Gambar

Gambar  1.  Interaksi  media  latihan  dengan  koordinasi mata tangan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang pentingnya media internal dalam suatu organisasi serta mengetahui

Tesis dorgan judul *PENDEKATANI GURU DALAM MENGHADAPI PROBLEMATIKA PENDIDIKAII KARAKTER (Strdi Multikasus di MTsN Tulungagung dan MTs As-Syaf iyah Gondang)" yang

Dari hasil pengujian yang diperoleh setelah data dianalisis, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan komunikasi matematis mahasiswa yang menggunakan

kan penawaran harga, kepala bagian pembelian dapat melihat penawaran harga dan perkiraan kedatangan buku pada sistem informasi pengadaan bahan perpustakaan. Gambar

[r]

Consumer Purchase Intention at Maxx Coffee Manado simultaneously and partially. H 1 : Packaging Design, Brand Image, Service Quality have significant effect on

Dalam acara dimaksud harus membawa dokumen asli dan foto copy yang saudara upload pada Aplikasi LPSE Kabupaten Deli Serdang dan membawa Surat Keterangan Domisili Perusahaan dari

Jumlah TSA pada akar inang memiliki hubungan yang erat dengan pertumbuhan daun dan berat kering semai cendana pada umur 3 bulan, tetapi tidak berpengaruh