h.irNav
Indonesia
Kantor Pusat Perum LPPNPI
Gedung AirNav Indonesia
Jl. Ir. H. Juanda Tangerang15l2l Banten - Indonesia Telp:021-5591 50ff) Far 021-5591 5100 www. aimavindonesia,co.id _ re PERATURAN
DIREKSI
PERT]M
LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAYIGASI
PEI\ERBANGAI\
NID OI\ESIA
NoMoR
.
?ER,ms
/wWr/
n/zolg
TENTAIIG
PEDOMAN PENGELOLAA}T DAN
PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
DI
LINGKTII\GAN
PERUMLEMBAGA
PEIIIYELENGGARAPELAYANA}I NAVIGASI
PENERBANGAN
II\DOIIESIA
DIREKSI
PERUMLEMBAGA PENYELENGGARA
PELAYANAII NAVIGASI
PEIIERBANGAI\
II\IDONESIAMenimbang
i
a. bahwa
sehubungan
dengan komitmen
Perum
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia untuk mengelola dan mengendalikan gratifikasidi
lingkungan perusahaan, perlu disusun suatu aturan internal sebagai pedoman pelaksanaannya;b.
bahwa sehubungan denganhal
tersebutdi
atas, dipandang perlu ditetapkan Pedoman Pengelolaan dan PengendalianGratifikasi
di Lingkungan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia dalam suatu Peraturan Direksi.Mengingat
:
1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;3.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;4.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun2002Tefiang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.5.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan UsahaMilik
Negara;(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 70Tambahan lembaran Negara Nomor 4297);
6.
Undang-UndangNomor
1
Tahun 2009
tentang
penerbangan (Lembaran NegaraRepublik
Indonesia
Tahun 2009
Nomor
1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4956);7.
Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor
77 Tahw
2012tentang
PerusahaanUmum
@erum)
Lembaga
Penyelenggara PelayananNavigasi
Penerbangan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 176);8.
PeraturanMenteri Badan
Usaha
Milik
Negara
nomor:
PER-OlllvIBul2}ll
Tentang PenerapanTata Kelola
Perusahaan YangBaik (Good
Corporate
Governance) PadaBadan
UsahaMilik
Negara;
9.
PeraturanMenteri Ba(an
Usaha
Milik
Negara
Nomor
PER-05/MBU120I4
Tentang Program
PengendalianGratifikasi
Di
Lingkungan Kementerian Badan Usaha
Milik
Negara;10. Keputusan
Selretaris
KementerianBadan
UsahaMilik
Negaranomor: SK-16/S.MBIJ 12012 Tentang Indikator/Parameter Penilaian
Dan Evaluasi Atas Penerapan Tata
Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan UsahaMilik
Negara;11. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.00l/LPPNPITX/2013 tanggal 3 Oklober 2013 tentang Organisasi
Dan
Tata
Kerja Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Kantor Fusat;12. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.002/LPPNPI/X12013 tanggal
3
Oktober 2013 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan IndonesiaKantor Cabang JakartaAir Traffic Services Centre (JATSC);
13. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.003/LPPNPI/X/2013 tanggal
3
Oktober 2013 tentang Organisasi Dan TataKerja
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Kantor Cabang MakassarAir
Traffic Services Centre (MATSC);14. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.004/LPPNPIIX/2A13 tanggal
3
Oktober 2013 tentang Organisasi Dan TataKerja
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Kantor Cabang Medan, Palembang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan;15. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.005/LPPNPIDV2013
tanggal3 Oktober 2013 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja
Perum Lembaga Penyelengg ara Pelayanan Navigasi Penerbangan IndonesiaKantor
Distrik
Ambon, Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin,Biah
Halim, Jambi, Kupang, Lombok, Manado, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pontianalg Semarang, Solo, Tanjung Pinang, Yogyakarta;
16. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.011/LPPNPIDV2013
tentang Perubahan Peraturan
Direksi
tentangNomor
PER-002/ LPPNPIDV2O13 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga Pengawas Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Kantor CabanglakartaAir
Traffic Services Centre (JATSC);17 . P erahxan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER. 0 1 2/LPPNPU)V2O 1 3
tentang Perubahan Peraturan
Direksi
tentangNomor
PER.003/ LPPNPIDV2Ol3 tentang Organisasi danTata Kerja Perum Lembaga pengawas Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Kantor Cabang MakasarAir
Traffic Services Centre (MATSC);18. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.013/LPPNPIIX/2013
tentang Perubahan Peraturan
Direksi
tentangNomor
PER.004/ LPPNPIDV2Ol3 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga Pengawas Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan IndonesiaKantor
Cabang
Medan,
Palembang, Surabaya, Denpasar dan Balikpapan;19. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.014/LPPNPyX/2013
Pasal2
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan'
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth':
1.
Ketua Dewan Pengawas;2.
Direktur Utama;3.
Para Direktur;4.
Sekretaris Perusahaan;5.
Kepala Satuan Pengawasan Internal;6.
Kepala Biro Pengadaan;7.
Para Senior Manager;8.
Para General Manager; dan9.
Para Distrik Manager.Ditetapkan di
Pada Tanggal
:
TANGERANG:
t5
ftbnqr{
?ot6
Lampiran I PeraturanDireksi Perum LPPNPI
Nomor
,
PfR.afi/rlgt'Pt
/$
/2otq
Tanggal
:
ta
&bruari
Oll
PEI}OMAN PENGELOLAAI{
DA}T PENGEIYDALIANGRATIFIKASI
DI
LINGKT]NGAIY PERT]MLEMBAGA
PEITYELENGGARA PELAYANAFINAVIGASI
PENERBAIYGANINDONESIA.
BAB
I
PENDAHULUAI\
1.1.
Latar
BelakangDalam kegiatan bisnis yang umumnya melibatkan banyak pihak, adalah penting untuk menjaga ke{asama dan hubungan yang harmonis, serasi, berkesinambungan dan sesuai dengan
prinsip-prinsip tata kerja perusahaan yang
baik.
Salah satuhal
yang lazim terjadi dan sering tidak terhindarkan dalam hubungan denganmitra kerja
adalah pemberiandailatau
permintaan gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Gratifikasi ini menjadi salah satu perhatian dariKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingat sifatnya yang mengarah pada tindak pidana
suap.
Ketentuan mengenai
gratifikasi dalam
peraturan perundang-undanganNegara
Republik lndonesia tercantum dalam pasal 12.B Ayat (1) Undang-undangNo.
20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-UndangNo.31
Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi, menyatakan bahwa, "setiap
gratifikasi
kepada pegawai negeri atau penyelenggaranegara
dianggap pemberian ,suap,apabila
berhubungan denganiahatannya
dan
yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya". Berdasarkan Pasal2
Ayat T Undang-UndangNo. 28
Tahun 1999 Tentang Penyelengaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi
dan Nepotisme, yang dimaksud Penyelenggara Negara yaitu Direksi, Komisaris dan peiabat struktural lainnya pada Baclan UsahaMilik
Negara dan Badan Lrsaha Milik Daerah.Mengacu
pada
ketentuan peraturan perundang-undangantersebut diatas,
maka
dalam menjalankan kegiatanbisnis
sehari-hari, Insan Perum LPPNPI berpotensi terkena tuduhantindak pidana suap. Perum LPPNPI
memiliki
kepedulian yangtinggi
terhadap pengendaliangratifikasi, sehingga mendorong
untuk
membuat suafu pedoman yang mengatur gratifikasi sebagai suatu bentuk upaya preventif dan proteksi bagi seluruh Insan Perum LPPNPI. Atas dasarhal
tersebut disusunlah pedomanini
yang disebut dengan Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian Gratifikasi, untuk selanjutnya disebut sebagai "Pedoman".1.2.
Landasan PenyusunanPerusahaan dalam menlusun Pedoman ini dilandasi oleh sikap sebagai berikut:
l.Z.l.
Selalu
melaksanakanpenerapan
prinsip-prinsip
GCG
secara konsisten
dan berkesinambungan dalam rangka meningkatkan nilai Perusahaan;1.2.2.
Senantiasa berupaya menghindariGratifikasi, Korupsi,
Kolusi
maupun Nepotisme(KKN)
serta selalu mengutamakan kepentingan Perusahaandi
atas kepentingan pribadi maupun golongan.I.2.3.
Selalu mengutamakan kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mengindahkan norrna-norrna yang berlaku di Perusahaan dan masyarakat;1.2.4.
Selalu rnenjalankan kegiatan Perusahaan berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance Policy) dan Pedoman Perilaku (Code oJ Condttct).1.3.
Maksud danTujuan
1"3.1. Sebagai pedoman
bagi
Insan Perum LPPNPI
untuk
memahami, mencegah dan menanggulangi Gratifikasi di Perusahaan.1.3.2.
Sebagai pedomanbagi
Insan PerumLPPNPI
dalam mengambil sikap yang tegas terhadap Gratifikasidi
Perusahaan untuk mewujudkan pengelolaan Perusahaan yang baik.1.3.3.
Mewujudkan pengelolaan Perusahaan yang bebas dari segala bentuk Korupsi, Kolusi1.4. Pengertian
Pengertian istilah-istilah dalam Pedoman adalah sebagaimana dibawah
ini,
kecualijika
diatur lain:1.4.I.
Gratifikasi,
adalah kegiatan pemberian dan atau penerimaan Hadiah/ Cinderamata dan Hiburan, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa safima elektronik, yang dilakukan oleh Insan Perum LPPNPI terkait dengan wervenang/jabatannya di Perusahaan, sehinggadapat
menimbulkan
benturan
kepentingan
yang
mempengaruhi independensi, objektivitas maupun profesionalisme Insan Perum LPPNPI.1"4.2. Hadiah/Cinderamata, adalah objek
dari
Gratifikasi dalamarti
luas,yakni
meliputi uang, barang, rabat (discaunt), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.1.4.3. Hiburan,
adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata. tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur dan menyenangkan bagi seseorang, yang meliputi namun tidak terbatas pada undangan makan,musik,
film,
opera, drama, pesta,atau
permainan, olahraga, wisata dan lainnya.1.4.4.
InsanPerum LPPNPI
yang dimaksud dalam Pedomanini
adalah Dewan Pengawas,Direksi, pekerja yang bekerja untuk dan atas nama Perusahaan serta personil yang bekerja di lingkungan Perum LPPNPI;
1.4.5. Keluarga
Inti
dalam pedomanini
adalah suami atauistri
dan anak-anak dari Insan Perum LPPNPI1.4.6. Atasan Langsung
adalah pimpinan langsungdari
Insan Perum LPPNPI, minimal setingkat Managerdi
Kantor Pusat, Junior Managerdi
Kantor Cabang atau Distriksampai dengan Ketua Dewan Pengawas dan/atau Direktur Utama sesuai jabatan dari Pelapor;
1.4.7.
Pihak Ketiga/
Mitra
Usaha, adalahpihak
perseorangan maupun perusahaan yangmenjalin
kerjasamabisnis
berdasarkanpotensi
dan
kelayakannyayang
saling menguntungkan dengan Perusahaan.1.4.8.
Perusahaan dengan huruf kapital"P"
adalah Perum LPPNPI beserta anak perusahaan, sedangkanuntuk
perusahaan dengan"p"
huruf kecil
adalah perusahaanlain
pada umumnya;1.4.9.
Unit
PengendalianGratifrkasi
(UPG) adalahunit
yang berada dibawah pengelolaanfungsi Compliance yaitu
Unit
Corporate Performance, Asset and GCG Management.yang
bertugasdan
mempunyai tanggungjawab
atas
pengendalianGratifikasi
di Perusahaan.BAB
II
GRATIFIKASI
2.I.
PBNGBRTIAN
DAN RUANGLINGKUP
Pedoman ini dibuat untuk mengafur penanganan Gratifikasi antara Insan Perum LPPNPI dengan pihak-pihak yang terkait dengan Kegiatan usaha Perusahaan.
Gratifrkasi adalah kegiatan pemberian dan atau penerimaan Hadiahl Cinderamata dan Hiburan,
baik
yang diterimadi
dalam negeri maupundi
luar
negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronilq yang dilakukan oleh Insan PerumLPPNPI
terkait
dengan wewenang/jabatannyadi
Perusahaan, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, objektivitas, maupun profesionalisme Insan Perum LPPNPI.Penanganan Gratifikasi menjadi sangat penting bagi Perusahaan karena Gratifikasi tersebut dapat menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan Korupsi yang dapat memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi Perusahaan.
Suatu Gratifikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
2.1.1.
Gratifikasi tersebut berhubungan dengan wewenang/jabatan Insan Perum LPPNPI di Perusahaan dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya;2.1.2.
Gratifikasi yang berupa penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan tidak diiaporkan kepada KPK dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak Gratifikasi diterima.2.2.
PRINSIP DASAR2.2. I
.
Pemberian Hadiah/ Cinderumata dan HiburanSemua Insan Perum LPPNPI
DILARANG
baik
secara langsung atautidak
langsung memberi Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubunganbisnis
atau pesaing PerumLPPNPI yang
bertujuanuntuk
mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undanganyang
berlaku,
atau untuk mempengaruhipihak
dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatawrya.2.2.2.
Penerimaan IHLadiat'ilctnderamata dan HiburanSemua Insan Perum LPPNPI yang karena jabatannya dan atau anggota keluarganya (keluarga
inti),
DILARANG
untuk menerima atau meminta baik secara langsung atautidak langsung Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan
bisnis
atau pesaing Perum LPPNPI, yang bertujuanuntuk
mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundangundanganyang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatanrrya.
Insan Perum LPPNPI apabila
ditawarkan/diberikan Hadiah/Cinderamatadan
atauHiburan yang
tidak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pedomanini,
wajibMELAKUKAI\
PENOLAKAII
dengancara
santun terhadap tawaran/pemberian dimaksud, dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturanini
kepada Pihak Ketiga.BAB
III
BATASAII GRATIF'IKASI
3.1.
BATASANPEMBERIAN
HADIAII/CNIDERAMATA DAI\
HIBURAN.
Batasan Pemberian HadialU Cinderamata dan/atzu Hiburan oleh Insan Perum LPPNPI adalah sebagai berikut:
3.1.1. Pemberian Hadi#Crnderamata
dan/atau
jamuan makan
danlatau
Hibura[
DIPERBOLEHKAN
sepanjang pemberian tersebut dimaksudkanuntuk
membina hubunganbaik
dalam batas-batas yang sesuai dengan kewajaran dan memperhatikan hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak bertujuan untuk menyuap pihakyang
bersangkutanuntuk
memberikan sesuatuhal
kepada Perusahaanyang
tidak menjadi hak Perusahaan secara hukum. Contoh pemberian dimaksud misalnya jamuan makan, kegiatanolah
raga,tiket
pertunjukan kesenian,bukq
rekamanmusik
dan sebagainya.3.1.2.
Pemberian Hadiah/Cinderurnata danlatau HiburanTIDAK DIPERBOLEHKAII
dalam bentuk uang tunai (Cash PaYment).3.1.3.
Pemberian Hadiah/Cinderamata danlatau HiburanTIDAK
DIPERBOLEHKAN
dalam bentuk- bentuk yang melanggar kesusilaan dan hukum.3.I.4.
PemberianHadiah/Cinderwnta
berupa barangyang
dimaksudkanuntuk
promosi Perusahaan,wajib
mencantumkanlogo
Perusahaan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari barang dimaksud (logo Perusahaan pada barang dimaksud tidak dapat dihilangkan).3.1.5.
Pemberian honorariumrapat
kepadaPihak
Ketiga,
DIPERBOLEHKAN
sebagaiapresiasi
atas
sumbanganpemikiran
dan
keahlian
yang telah
diberikan
kepada Perusahaan atas undanganresmi
dari
Perusahaan, sepanjangkriteria
dan
besaran honorarium tersebut telah diatur dalam Peraturan Perusahaan.3.1.6.
Pemberian Hadiah/Cinderamata berupa barang/uang/setara uang,DIPERBOLEHKAN,
dalam hal Insan Perum LPPNPI menghadiri acara Pernikahan, Khitanan, Kelahiran, atau Musibah, dengannilai
pemberian maksimum sebesarRp.
2.500.000,- (duajuta
lima ratusribu
rupiah) untuk setiap acara. sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksuduntuk
mempengaruhipihak
penerima,untuk
melakukan dan/atautidak
melakukan3.1.7.
Jamuan makantidak
perlu
dibatasi, sejauh memenuhi kewajaran dan dilakukan di tempat yang terhormat dan tetap menjaga citra positif Perusahaan.3.2.
BATASANPENERIMAAN
HADIAIVCINDERAMATA
DAN HIBT]RANBatasan Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan yang
boleh
diterima Insan Perum LPPNPI adalah sebagai berikut:3.2.1.
Menerima Hadiah/Cinderamata yang mencantumkan logo/nama perusahaan pemberi, dengan batasan-batasan yang harus dipenuhi seluruhnya sebagai berikut:3.2.1.1. Logo,nama
perusahaan/pihakyang
memberikan benda-benda dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan/promosi perusahaanpemberi dan merupakan benda-benda yang
lazim
sebagai bentuk promosi perusahaan,3.2.1.2. Benda-benda yang
tidak memiliki
nilai
finansial yangtinggi,
seperti buku, compact disc dan sebagainYa.3.2.1.3.
Bukan berupa pemberian yang melanggar kesusilaan dan hukum.3.2.2.
Menerima honorarium sebagai pembicara, narasumber yang diundang secara resmi oleh Pihak KetigaDIPERBOLEHKAN,
sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebuttidak
bermaksud untuk mempengaruhilnsan
PerumLPPNPI untuk
melakukan dan/atattidak
melakukan sesuatuhal
berkaitan dengan kedudukan/jabatannyadan masih
dalam batas-batas kewajaran.3.2.3.
Menerima Hadiah/Cinderamata berupa barang/uang/setara uang,DIPERBOLEHKAN,
dalam
hal
Insan Perum LPPNPI
menyelenggarakan acara pernikahan, khitanan, kelahiran, atau terkait dengan rnusibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar Rp. 2.500.000.- (duajuta
lima ratus ribu rupiah) per acara, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Perum LPPNPI, untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.3.2.4.
Menerima Hiburan yang masih dalam batas kewajaran, dengan memenuhi batasan-batasan secara keseluruhan, sebagai berikut :3.2.4.I.
Hiburan tidak dilakukan secara terus-menerus oleh pihak pemberi kepada Insan Perum LPPNPI.3.2.4.2.
Bila
penolakan
terhadap
Hiburan
dimaksud dikhawatirkan
dapat mempengaruhi hubunganbisnis
secarainstitusi
antara Perusahaan dengan Pihak Ketiga yang menawarkan Hiburan.3.2.4.3.
Tidak mengganggu waktu kerja Insan Perum LPPNPI yang bersangkutan.3.2.4.4.
Tidak
melakukan pembicaraan mengenai pemberianinformasi
internal Perusahaan yang dapat menimbulkan kecurangan dan benturan kepentingan.3.2.5.
Dalam kondisi tertentu, dimana Insan Perum LPPNPItidak
dapat menghindar untuk menerima pemberian diluar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 3.2.1 sampai 3.2.3 di atas dari Pihak Ketiga danlatau pada posisi dimana barang/uang/setara uang ataudalam bentuk apapun, pemberian tersebut sudah ada
di
suatu tempat yang dititipkan kepada atau melalui oranglain
tanpa sepengetahuan Insan Perum LPPNPI tersebut,maka yang bersangkutan
wajib
mengembalikannya.Apabila
hal
ini
tidak
rnungkindilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan secara
tertulis
sesuaimekanisme yang diatur dalam Pedoman ini.
BATASAN
PEMBERIAN
HADIAH/CINDERAMATA
DAN
HIBURAN
ATASPERMINTAAN DARI
PIHAK I(ETIGA
Insan Perum LPPNPI apabila diminta untuk memberikan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan yang
tidak
sesuai dengan ketentuan sebagaimana tersebut padabutir
3.1di
atas, hendaknya melakukan penolakan dengan cara santuil terhadap permintaan tersebut dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada Pihak Ketiga.BAB
IV
PENANGANAN
GRATItr'IKASI
4.I.
MEKAII'ISME
PELAPORAN4.1.1.
Apabila
terdapat penerimaan Hadiah/Cinderumata dan atau Hiburandi
luar
batasanyang
sudahdiatur
Perusahaan, maka Insan Perum LPPNPIwajib
melaporkan hal tersebut melalui:4.1.1.1.
Atasan LangsungPelaporan melalui Atasan Langsung dilakukan oleh Insan Perum LPPNPI yang menerima HadiaV Cinderamata selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
tanggal
penerimaan,dengan
menyampaikanform
penerimaan HadiaVCinderamata dengan contoh Format sebagaimana dalam Lampiran. Selanjutnya laporan tersebut diteruskan
dan
diterimaoleh UPG
selambat-lambatnya 7(tujuh) hari kerja sejak tanggal penerimaan.
4.1.1.2.
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System)Pelaporan
melalui
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)dilakukan apabila pelapor adalah Insan Perum
LPPNPI
atau pihak-pihaklainnya
(Pelanggan,Mitra
Kerja dan
Masyarakat)yang tidak
memilikiketerlibatan secara langsung, namun mengetahui
Gratifikasi
di
Perusahaanyang
memiliki
potensi untuk terjadinya penyalahgunaan wewenangljabatan. Pelaporanmelalui
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) dilaksanakan sesuai dengan mekanisme tersendiri yang mengatur mengenai Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di Perusahaan.4.1.2.
Untuk penerimaan yang merupakan barang yang cepat kadaluwarsa (misal: makanan dan minuman), maka dapat diserahkan kepada Lembaga Sosial dengan menyampaikanbukti tanda penyerahan kepada UPG selambat lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana
dimaksu{
dengan contoh Format sebagaimana dalam Lampiran.4.1.3.
Untuk penerimaan yang merupakan barang yang tidak cepat kadaluwarsa (misal: uang, emas, dan lainnya)wajib
disimpandi
Bagian Keuangandi
lingkungankerja
Insan Perum LPPNPI yang bersangkutan, sarnpai dengan ditentukannya stafus kepemilikanatas penerimaan tersebut oleh pihak
Komisi
Pemberantasan Korupsi(KPK),
dengan menyampaikan bukti tanda penyimpanan kepada UPG selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana dimaksud.4.1.4. UpG
membuat rekapitulasi penerimaan Hadiah/Cinderamataserta
melaporkannyakepada
Komisi
Pemberantasan Korupsi(KPK)
selambat-
lambatnya30
(tiga puluh hari) sejak tanggalpenerimaan tersebut oleh Insan Perum LPPNPI.4,2.
SANKSI ATASPELANGGARAN
pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pedoman Gratifikasi
ini
akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan dan peratur anyangberlaku di Perusahaan.Lampiran
II
Peraturan Direksi Perum LPPNPINomor
:ER.ms
/
wwa
/tt
/2o$
Tanggal :
l?
febrUqri
2Ot9FORMULIR
LAPORAN PENERTMAAN GRT{TIFIKT{SI
Unit Keria/ Jabatan
Telp. @xt) Nomor Kontak
Dengan ini menyampaikan bahwa saya teleh
MENERIMA
pemberian Gratifftasi dari:aar,yang dilaporkan
dllam
Lembarini
kepidu Unit pengendali Gratifftasi (UPG) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal penetapan status obyek penerimaan tersebut.
--Tempat---,
--tgl-bln-thn
Pelapor,
(Tanda tangan & Nama Jelas) Hubungan dengan Penerima
Telp. (Ext) Nomor Kontak
Tempat/ Waktu Penerimaan Lokasi/Kota/Kab
Hari/Tgl/Bln/Thn
Kegiatan (iika ada)
Uraian Jenis/ Bentuk Penerimaan
Nilai
Penerimaan Kelengkapan Dokumen PendukungAda/ Tidak ada (coret yang tidak perlu) 1.