1
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR
MENGGUNAKAN METODE FUZZY
PADA ROLL BANNER
A.A.Ngr. Angga Candra Wardana1) Aldilah Abubakar2)
1) Program Studi S-1 Sistem Komputer, STIKOM Surabaya, email: wahangg@yahoo.co.id 2) Program Studi S-1 Sistem Komputer, STIKOM Surabaya, email: aallddi_cipoe @yahoo.co.id
Abstract: Dc motors are widely used in industry as a driver mechanic, because it has the ease
of control, ie by setting anchor motor current which is proportional to acceleration or torque. Dc motors are usually operated for a constant speed, but when the load changes, it changes speed.
Because it must be a constant speed by reducing the amount of error that occurs in accordance with the desired system. To get the best performance for the stability of the system response in accordance with the desired, then the fuzzy controller used to regulate the speed of dc motor.
Key words: DC motors, torque, fuzzy.
Seiring dengan perkembangan zaman, dalam menyampaikan suatu media informasi secara luas di suatu tempat, dan banner salah
satu media informasi yang di ke mas dalam
bentuk gambar yang terpampang beserta informasi di dalamnya, atau banner dapat diartikan sebagai media untuk mempromosikan produk dalam bentuk gambar.
Banner yang ada saat ini, berupa
informasi bergambar satu halaman dan memliki 3 kaki sebagai pemopangnya, perkembangan
banner berikutnya menjadi dua halaman depan
dan belakang berputar menggunakan motor dc dan searah jarum jam, perkembangan demi perkembangan banner telah mempermudah sarana informasi dengan sentuhan teknologi saat ini, adapun yang menggunakan motor dengan model gulungan berlanjut (continue) itupun tidak bisa menyimpan banyak halaman di dalamnya dan terkadang kurangnya kekuatan tarikan motor karena berat baner tersebut
adapun kendala pada kestabil dalam
menggulungnya.
Dilihat dari halaman yang ada, bisa
dialakukan dengan penambahan halaman
sampai lima halaman atau lebih, dan
perkembangan teknologi pengaturan motor sangat di butuhkan untuk stabilisasi pada sebuah motor saat menggulung halaman- halaman banner tersebut. Salah satunya adalah pengontrolan fuzzy pada motor dengan pengondisian banyak dan beratnya gulungan suatu banner.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan, maka perumusan masalah yang dapat diangkat dalam tugas akhir ini, antara lain:
1. Bagaimana cara menempatan halaman
pada roll banner lebih dari 2 halaman .
2. Bagaimana menerapkan metode
Fuzzy untuk motor penggulung pada
roll banner, agar banner dapat
berpindah halaman dengan rapih.
3. Bagaimana merancang sistem
pemilihan dan menampilkan halaman.
TUJUAN
Dalam perancangan dan Dalam perancangan dan pembuatan alat ini, terdapat beberapa pembatasan masalah, antara lain: 1. Penempatan halaman pada roll banner
lebih dari 2 halaman, dan pada mekanik diberikan maksimal 5 halaman.
2. Penerapan metode Fuzzy untuk motor penggulung pada roll banner.
3. Pemilihan halaman dengan inputan
keypad dan penampilan pada LCD. METODE
Fuzzy Logic
Kontroller logika fuzzy dikategorikan dalam kontrol cerdas (intelligent control). Unit logika fuzzy memiliki kemampuan menyelesaikan masalah perilaku sistem yang komplek, yang tidak dimiliki oleh kontroller
2
konvensional. Berbeda dengan sistem kontrol biasa, dimana harga yang dihasilkan diolah dan didefinisikan secara pasti, atau dengan istilah lain hanya mengenal logika 0 dan 1 atau bekerja pada daerah ON dan OFF, sehingga didapatkan perubahan yang kasar. Pada sistem logika fuzzy, nilai yang berada antara 0 dan 1 dapat didefinisikan, sehingga kontroller dapat bekerja seperti sistem syaraf manusia yang bisa
merasakan lingkungan eksternalnya ,
kemudahan-kemudahan yang tidak dimiliki oleh sistem kontrol konvensional. Logika Fuzzy yang kami gunakan untuk pengaturan kecepatan agar kecepatan putar motor DC tetap stabil sesuai dengan set point pada saat menentukan kecepatan. yaitu :
Metode Sugeno
Penalaran dengan metode SUGENO
hampir sama dengan penalaran
MAMDANI, hanya saja output
(konsekuen) sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau
persamaan linear. Metode ini
diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 1985.
Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-Nol adalah:
IF (x1 is A1) • (x2 is A2) • (x3 is A3) • ... • (xN is AN) THEN z=k dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan k adalah suatu konstanta (tegas) sebagai konsekuen.
Gambar 3.30 Fungsi keanggotaan pada
himpunan fuzzy pada sensor jarak
untuk mendapatkan hasil keluaran dari sensor jarak yang berupa nilai untuk pwm motor bisa dilihat berikut ini, penulis memakai model fuzzy orde nol yang dimana nilai dari Z
adalah suatu konstanta (tegas) sebagai
konsekuen. Fuzzifikasi 0, x ≤ 39 Jauh [J] = 47 - x , 39 < x ≤ 47 47-39 0, x ≤ 39 atau x ≤ 54 sedang [S] = x - 39 , 39 ≤ x < 47 47-39 54 - x , 47 < x ≤ 54 54 - 47 0, x ≥ 54 Dekat [D] = x - 47 , 47 ≤ x < 54 54 - 47 Zj : 200 Zs : 100 Zd : 15 Ztotal = Zj x Fj + Zs x Fs + Zd x Fd Fj + Fs + Fd
Perancangan Arsitektur Sistem
Perancangan arsitektur sistem dalam hal ini adalah maket untuk komponen-komponen elektronika, dimana terbuat dari Aluminium yang dirancang
Gambar. Permodelan metode Fuzzy
Secara garis besar dari keseluruhan sistem pada alat ini sesuai dengan blok diagram pada Gambar 1.
3
Sistem Mikrokontroller ATMega 8535 Keypad Port A LCD Port C Driver Motor Ems 1A DUAL H-Bridge Port B & D Motor DC Sensor Photo Dioda Port B & D Sensor jarak GP2D120 Port A.0Gambar 1. Blok diagram sistem keseluruhan Dalam sistem ini sensor jarak berfungsi sebagai masukan, dimana sensor ini akan mendeteksi jarak yang kemudian akan memberikan signal analog kemikrokontroller mode pwm(pulse width modulation) yanga ada
dimikrokontroller, yang selanjutnya akan
dikirim ke driver motor untuk menentukan kecepatan yang akan diberikan sinyal ke motor dc. Sistem ini terdapat LCD display dengan ukuran 2x16 sebanyak 1 buah yang akan digunakan untuk menampilkan pilihan mode otomatis atau mode manual dan juga untuk menampilkan tiap halaman banner. Sistem ini juga terdapat sensor photo dioda sebanyak 4 buah untuk mengetahui halaman banner yang diinginkan menggunakan pembacaan biner, dan juga untuk menentukan arah putaran motor dc. Untuk data input dari user akan menggunakan tombol keypad 4x4 yang akan digunakan untuk menentukan mode otomatis atau mode manual, dimana mode manual disini digunakan untuk menentukan halaman yang diinginkan oleh
user. Data dari sensor photo dioda kemudian
akan masuk ke mikrokontroller untuk diolah dan selanjutnya akan dikirim sebagai informasi pada LCD display dan juga pada driver motor untuk kemudian menjalankan motor dc sesuai dengan keinginan user melalui keypad.
Perancangan Perangkat Keras Regulator
Catu daya merupakan pendukung utama bekerjanya suatu sistem. Catu daya yang biasa digunakan untuk menyuplai tegangan sebesar 5 Volt adalah catu daya DC yang memiliki keluaran +5 volt. Catu daya ini digunakan untuk mensuplay tegangan sebesar 5 volt. IC 7805 (IC regulator) digunakan untuk
menstabilkan tegangan searah. Kapasitor
digunakan untuk mengurangi tegangan kejut saat pertama kali saklar catu daya dihidupkan. Sehingga keluaran IC regulator 7805 stabil
sebesar 5 volt DC. Rangkaian regulator terlihat pada Gambar 2. berikut:
LM7805 VI 1 G N D 2 VO 3 LM7805 VI 1 G N D 2 VO 3 1N4001 1N4001 Minimum Sy stem DC 5V Adaptor DC 12V 100uF/16V 220uF/25V Output Input
Gambar 2. Rangkaian regulator
Microcontroller ATMega8535
Pada perancangan ini, mikrokontroler berfungsi sebagai pusat pengendali dari sistem
secara keseluruhan. Mikrokontroler
mempunyai tugas menerima inputan dari sensor SHT-11 dan memberikan output ke dot
matrix, dan mengirimkan data serial ke PC.
Mikrokontroler ATMega8535
memiliki 32 buah I/O, yaitu Port A, Port B, Port C dan Port D. Adapun minimum system dari ATMega8535 dapat dilihat pada Gambar 3. berikut: U4 ATMega8535/L RESET 9 XTAL1 13 XTAL2 12 GND 11 PC.7/TOSC2 29 AV C C 30 AG N D 31 VC C 10 PB.0/T0/XCK 1 PB.1/T1 2 PB.2/INT2/AIN0 3 PB.3/OC0/AIN1 4 PB.4/SS 5 PB.5/MOSI 6 PB.6/MISO 7 PB.7/SCK 8 PD.7/OC2 21 PC.0/SCL 22 PC.1/SDA 23 PC.2 24 PC.3 25 PC.4 26 PC.5 27 PC.6/TOSC1 28 PD.6/ICP1 20 PD.5/OC1A 19 PA.0/ADC0 40 PD.4/OC1B 18 PD.0/RXD 14 PD.1/TXD 15 PD.2/INT0 16 PD.3/INT1 17 PA.1/ADC1 39 PA.2/ADC2 38 PA.3/ADC3 37 PA.4/ADC4 36 PA.5/ADC5 35 PA.6/ADC6 34 PA.7/ADC7 33 AREF 32 Input/Output (SDA) Output (SCLK) SCLK_Dot SDA_Dot Baris 1 Baris 2 Baris 3 Baris 5 Baris 4 Baris 6 Baris 7 Baris 8 C3 100u 5 V Y 1 4.000000 Mhz C1 30 pF C2 30 pF L1 10uH C6 0.1uF 5 V
Gambar 3. Minimum System ATMega8535.
Sensor GP2D120
Sensor GP2D120 digunakan untuk membaca jarak. Sensor ini menggunakan prinsip pantulan sinar infra merah. GP2D120 merupakan sensor jarak berbasis infrared,
4
yang akan membaca jarak secara terus menerus dan memberikan output berupa tegangan analog. Sensor ini terdiri atas sebuah LED infra merah yang menghasilkan cahaya infra merah termodulasi yang dipancarkan ke objek yang hendak diukur jaraknya dan sebuah array CCD yang berfungsi sebagai detektor infra merah yang akan menerima pantulan cahaya infra merah dari objek yang diukur. Beberapa karakteristik dari sensor jarak GP2D120 adalah:
a. Power supply 4,5 - 5,5 Volt.
b. Pembacaan jarak hampir tidak begitu
dipengaruhi oleh warna objek yang diukur
c. Dapat mendeteksi objek dengan jarak
berkisar antara 4 cm – 30 cm
d. Tidak membutuhkan rangkain kontrol
eksternal
e. Tidak begitu dipengaruhi oleh kondisi
pencahayaan ruangan
Paket sensor GP2D120 ditunjukkan pada gambar 3.10. Sensor GP2D120 memiliki tiga buah pin yaitu untuk Vcc, Ground dan Vo (tegangan output)
No image
Gambar 3.10. Sensor jarak (GP2D120) Blok diagram dari GP2D120 berisi
pemancar dan penerima yang memiliki
rangkaian pemproses, pengemudi, dan
rangkaian osilasi serta rangkaian output analog seperti gambar berikut.
Gambar 3.11. Blok Diagram GP2D120 GP2D120 mendeteksi bacaan terus menerus ketika diberi daya. Outputnya berupa tegangan analog yang sesuai dengan jarak yang diukur. Nilai tersebut diperbarui setiap 32ms outputnya digunakan secara langsung pada rangkaian analog. Pada rangkaian mekanik tugas akhir penulis, Sensor GP2D120 dipasang
diatas roda bebas. GP2D120 dipakai untuk mengukur jarak roda bebas yang kemudian
sensor membaca jarak roda bebas dan
kemudian akan mengirim sinyal analog ke mikrokontroller melalui port A.0.
Adapun penempatan GP2D120 pada alat mekanik banner bisa dilihat pada gambar 3.12.
No image
Gambar 3.12. Sensor jarak GP2D120
Rangkaian motor driver
Motor Driver adalah rangkaian yang
digunakan sebagai switching sehingga
nantinya motor dapat berputar searah jarum jam (Clockwise ) dan berlawanan arah jarum jam (Counterclockwise ). Dan motor driver yang dipakai penulis adalah Embedded
Module Series (EMS) 1 A Dual H-Bridge
merupakan driver H-Bridge yang didisain untuk menghasilkan drive 1 arah maupun 2 arah dengan arus kontinyu sampai dengan 1 A pada tegangan 4,5 Volt sampai 36 Volt. Sebuah modul H-Bridge 1A dapat digunakan untuk mengatur kerja 2 buah motor DC secara dua arah. Koneksinya dapat dilihat pada (Gambar 3.13.) berikut ini:
Gambar 3.13. rangkaian motor driver (EMS) 1 A Dual H-Bridge
(ems) 1A dual h-bridge dapat dilihat pada (Gambar 3.14. ) berikut :
5
Gambar 3.14. Skema EMS 1A Dual H-Bridge Rangkaian motor driver ini digunakan sebagai pengendali arah putaran dan pengatur kecepatan motor dc, PORTB.1 dan 2 sebagai
output dari mikrokontroler dan PORTB.3
-sebagai keluaran pwm untuk mengendalikan motor dc bawah, sedangkan untuk motor dc atas menggunakan output PORTD.5 dan 6,
untuk pwmnya outputnya menggunakan
PORTD.7. Motor DC
Motor DC digunakan sebagai
penggerak roll banner agar dapat memutar keatas atau kebawah. Motor yang digunakan membutuhkan tegangan DC 12 Volt dan arus 1 A. Untuk menjalankan motor DC memerlukan perantara antara mikrokontroller melalui motor driver seperti yang telah dijelaskan di atas sehingga dapat memenuhi kebutuhan tegangan dan arus motor. Pada gambar 3.16 menunjukan penempatan motor DC pada alat.
No image
Gambar. Motor DC
Modul Display
Modul display merupakan modul
yang
berfungsi
untuk
menampilkan
intruksi-intruksi
program
yang
akan
dijalankan dan informasi waktu yang
dikirim oleh microcontroller. Informasi
tersebut ditampilkan pada sebuah LCD
16 x 2.
No image
Gambar. LCD
Tombol push button
Salah satu jenis perangkat antar muka yang umum dijumpai pada sistem embedded (atau sistem microcontroller) adalah Keypad
matrik 4x4 atau 3x4. Walaupun
penggunaannya sangat intensive, tetapi
kenyataannya sangat
jarang
perangkat lunakpengembang yang menyediakan fungsi
standar untuk pengaksesan keypad tersebut (sejauh pengetahuan penulis). Walaupun nampaknya sepele, tetapi fungsi pengaksesan keypad ini justru menjadi faktor kunci kenyamanan pengguna sistem embedded yang kita rancang. Fungsi pengaksesan keypad disusun oleh penulis dengan bahasa C
(compiler: CodeVisionAVR) untuk
microcontroller AVR. Layout dan
interkoneksi serta kode fungsi dapat di lihat di gambar 2.21 berikut ini.
Gambar 2.23. Contoh layout keypad 4x4 dan interkoneksi pada microcontroller
PENGUJIAN SISTEM
Hasil percobaan dan linerisasi
sensor setelah melalui fungsi ini, dengan
pemrograman :
unsigned char read_adc(unsigned
char adc_input)
{
ADMUX=adc_input|ADC_VRE
F_TYPE;
6
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCH;
}
Range
(cm)
Analog Voltage
(Volt)
4
3
6
2
8
1,62
10
1,22
12
1
16
0.8
18
0.67
20
0.62
22
0,6
24
0,47
26
0.45
28
0,43
30
0.42
Hasil pengujianPengujian keseluruhan sistem
dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap putaran ke dua motor searah jarum jam dan sebaliknya, dan mengamati naik turunnya roda bebas yang berfungsi sebagai inputan fuzzy dan di baca oleh sensor jarak infrared GP2D120 berjalan dengan mulus selama ±12 jam.
a. LCD dapat menampilkan menu dan
menampilkan halaman.
b. Keypad dapat memilih menu sebagai inputan halaman pada mode manual.
c. Sensor photodiode berjalan sesuai konsep binary, dan dapat membaca tiap - tiap halaman walaupun terkadang motor DC melebihi dari tanda halaman dikarenakan torsi motor dc yang kecil.
No image
d. Sensor infrared GP2D120 dapat membaca jarak dengan jarak 4cm sampai 30 cm .
Range
(cm)
Analog Voltage
(Volt)
4
3
6
2
8
1,62
10
1,22
12
1
16
0.8
18
0.67
20
0.62
22
0,6
24
0,47
26
0.45
28
0,43
30
0.42
e. Motor driver dapat memberikan output
PWM ke motor DC dengan inputan dari sensor infrared GP2D120 sebagai logika pengontrolan fuzzy nya.
Sensor
GP2D120
( x )
Nilai
PWM
Pengukuran
Vkeluaran
(Volt)
39
200
8,9
40
187,5
8,6
41
175
8
42
162,5
7,7
43
150
7,2
44
137,5
6,8
45
125
5,9
46
112,5
4,8
47
100
4,1
48
87,93
3,8
49
75,69
3,5
50
63,54
2.9
51
51,38
2
52
39,23
1,8
53
27
1,7
54
15
1,5
f. Beberapa error pada mekanik dikarenakan torsi motor dc yang kecil.
7
KESIMPULAN & SARANKesimpulan
Setelah melakukan penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian sensor photodiode yang memiliki sensitifity tidak stabil dan di dapat berikan rangakaian komparator sebagai pembanding agar memiliki sensitifity yang akurat.
2. Hasil pengujian LCD, kebanyakan LCD pada umumnya tetapi LCD ini hanya memiliki 2 baris saja, dan cukup untuk menampilkan menu yang terbatas.
3. Keypad dengan inputan yang sederhana cukup untuk memberikan user interface yang baik.
4. Motor DC yang di gunakan cukup untuk memberikan putaran yang searah dan sebaliknya tetapi kurangnya torsi yang menyebabkan pemberentian motor di saat pelepasan power, tidak berhenti scara spontan.
Saran
Sebagai pengembangan dari
penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Menggunakan motor yang torsinya lebih besar untuk mengantisipasi lost nya putaran motor pada saat pelepasan power.
2. Untuk memberikan putaran yang halus pada roda bebas, diperlukan bearing.
DAFTAR PUSTAKA
Datasheet ATmega8535, diakses 14 Juni 2010. URL :
www.keil.com/dd/docs/datashts/atmel/at89s52_ds.pdf. Datasheet GP2D120, diakses 15 Juni 2011 URL :
(Sumber :
http://www.elektro-unila.s5.com/the_vision/sensor.htm )
Datasheet EMS_1A_DHBridge, diakses 16 Juni 2010.
URL : (Sumber:http://www.innovativeelectronics.com/innovati ve_electronics/download_ files/manual/EMS_1A_DHBridge.pdf ) Datasheet Keypad 4x4 : (Sumber : http://iwan.blog.undip.ac.id/files/2009/06/keypad.pdf )
Andrianto, Heri, 2008. ”Pemprograman Mikrokontroler AVR ATMEGA16
Menggunakan Bahasa C (CodeVision AVR)”. Informatika. Bandung.
Atmel, 2002, Datasheet: 8-bit AVR® Microcontroller ATmega8535, Atmel
Corporation, San Jose.
Bejo, A., 2008, C&AVR, Graha Ilmu, Yogyakarta. Budiharto, Widodo. 2004. Interfacing Komputer dan
Mikrokontroler. Jakarta :
Elex Media Komputindo
Dennis Roody, J. Coolen. 1986. Komunikasi
Elektronika, J.1. Jakarta : Erlangga.
Sri Kusumadewi, Hari Purnomo, 2010. Aplikasi Logika Fuzzy, edisi 2
Yogyakarta, Graha Ilmu. GP2D120, diakses 15 Juni 2011
URL : (http://www.elektro
unila.s5.com/the_vision/sensor.htm )
Wardana, L., 2007, Mikrokontroler AVR Seri
ATMega8535, Andi Publisher, Yogyakarta.