• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acute Decompensated Heart Failure

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Acute Decompensated Heart Failure"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE (ADHF) ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE (ADHF) I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN

Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskular dengan prevalensi yang terus Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskular dengan prevalensi yang terus meningkat. Gagal jantung mempengaruhi lebih dari 5.2 juta pernduduk amerika, dan lebih dari meningkat. Gagal jantung mempengaruhi lebih dari 5.2 juta pernduduk amerika, dan lebih dari 550,000 kasus baru yang didiagnosis tiap tahunnya. Tiap tahunnya gagal jantung bertanggung 550,000 kasus baru yang didiagnosis tiap tahunnya. Tiap tahunnya gagal jantung bertanggung  jawab terhadap hampir 1

 jawab terhadap hampir 1 juta hospitalisasjuta hospitalisasi. Mortalitas i. Mortalitas rata – rata – rata rawatan rata rawatan yang dilaporkayang dilaporkan n pada 3pada 3 hari, 12 bulan, dan 5

hari, 12 bulan, dan 5 tahun pada pasien yang dirawat di rumah sakit masing –masing adalah 12%,tahun pada pasien yang dirawat di rumah sakit masing –masing adalah 12%, 33%, dan 50%. Rata – rata yang mengalami hospitalisasi kembali adalah 47% dalam 9 bulan.

33%, dan 50%. Rata – rata yang mengalami hospitalisasi kembali adalah 47% dalam 9 bulan.11

Beban ekonomi terhadap gagal jantung masih besar. Pada tahun 2007, biaya langsung dan tidak  Beban ekonomi terhadap gagal jantung masih besar. Pada tahun 2007, biaya langsung dan tidak  langsung yang dialokasikan untuk gagal jantung adalah 33.2 juta dolar. Biaya hospitalisasi untuk  langsung yang dialokasikan untuk gagal jantung adalah 33.2 juta dolar. Biaya hospitalisasi untuk   bagian

 bagian yang lyang lebih beebih besar seksar sekitar 54%.itar 54%.11

Kurang

Kurangnya kepatuhan terhadap rekomendasnya kepatuhan terhadap rekomendasi i diet atau diet atau terapi obat terapi obat merupmerupakan penyebab palingakan penyebab paling umum dimana pasien gagal jantung masuk ke instalasi gawat darurat. Sekitar sepertiga kunjungan umum dimana pasien gagal jantung masuk ke instalasi gawat darurat. Sekitar sepertiga kunjungan ke instalasi gawat darurat merupakan akibat ketidakpatuhan tersebut.

ke instalasi gawat darurat merupakan akibat ketidakpatuhan tersebut.11

Data yang diperoleh dari beberapa studi mengenai beberapa penggolongan klinis terhadap Data yang diperoleh dari beberapa studi mengenai beberapa penggolongan klinis terhadap  pasien

 pasien gagal gagal jantung jantung yang yang dirawat dirawat di di rumah rumah sakit sakit dengadengan n perbuperburukan rukan gagal gagal jantungjantung. . Studi Studi iniini menunjukan bahwa mayoritas pasien yang dirawat dengan gagal jantung memiliki bukti hipertensi menunjukan bahwa mayoritas pasien yang dirawat dengan gagal jantung memiliki bukti hipertensi sistemik pad

sistemik pada saat a saat masuk rummasuk rumah sakit dan umumnyah sakit dan umumnya mengalama mengalamii left ventricular ejection fractionleft ventricular ejection fraction (LVEF).

(LVEF).22

II.

II. DEFINISIDEFINISI Ban

Banyak yak defidefinisi nisi yang telah yang telah digdigunakunakan an selaselama ma leblebih ih 50 50 tahtahun un untuntuk uk menmendefidefinisinisikan kan gaggagalal  jantung

 jantung. Gejala – . Gejala – gejala yang menjadi sorotagejala yang menjadi sorotan antara lain n antara lain komkompleks gejala seperti haemodypleks gejala seperti haemodynamik,namik, konsumsi oksigen atau kapasitas melakukan kegiatan fisik. Gagal jantung merupakan gejala –  konsumsi oksigen atau kapasitas melakukan kegiatan fisik. Gagal jantung merupakan gejala –  gejala dimana pasien memenuhi ciri berikut: gejala – gejala gagal jantung, nafas pendek yang khas gejala dimana pasien memenuhi ciri berikut: gejala – gejala gagal jantung, nafas pendek yang khas selama istirahat atau saat melakukan aktifitas, dan atau kelelahan; tanda – tanda retensi cairan selama istirahat atau saat melakukan aktifitas, dan atau kelelahan; tanda – tanda retensi cairan seperti kongestif pulmonal atau pembengkakan tungkai.

seperti kongestif pulmonal atau pembengkakan tungkai.11

Sel

Selain ain itu itu gaggagal al jantjantung dapat ung dapat diddidefinefinisikisikan an sebsebagaagai i suasuatu tu sinsindrodroma ma kliklinis nis dimdimana ana paspasienien memiliki beberapa gambaran antara lain gejala khas gagal jantung (sesak napas saat aktifitas fisik  memiliki beberapa gambaran antara lain gejala khas gagal jantung (sesak napas saat aktifitas fisik  atau saat istirahat, kelelahan, keletihan, pembengkakan pada tungkai) dan tanda khas gagal jantung atau saat istirahat, kelelahan, keletihan, pembengkakan pada tungkai) dan tanda khas gagal jantung (takikardia, takipnea, pulmonary rales, efusi pleura, peningkatan

(takikardia, takipnea, pulmonary rales, efusi pleura, peningkatan  jugular  jugular venous pressurevenous pressure, edema, edema  perifer,

 perifer, hepatomhepatomegali) egali) dan dan temuan temuan objekobjektif tif pada pada abnormabnormalitas alitas struktstruktur ur dan dan fungsfungsi i jantung jantung saatsaat is

istitirarahahat t (k(karardidiomomegegalali, i, bubunynyi i jajantntunung g keketigtiga,a, cacardrdiaiac c mumurmrmur ur , , ababnonormrmalalititas as papaddaa elektrokardiogram, penigkatan konsentrasi

(2)

III.

III. ETIOLOGIETIOLOGI Ada

Ada bebbeberaperapa a keakeadaadaan n yanyang g memmempengpengaruaruhi hi funfungsi gsi jantjantungung. . PenPenyebyebab ab yang yang palpaling ing umumumum adalah kerusakan fungsional jantung dimana terjadi kerusakan atau hilangnya otot jantung, iskemik  adalah kerusakan fungsional jantung dimana terjadi kerusakan atau hilangnya otot jantung, iskemik  akut dan kronik, peningkatan tahanan vaskuler dengan hipertensi, atau berkembangnya takiaritmia akut dan kronik, peningkatan tahanan vaskuler dengan hipertensi, atau berkembangnya takiaritmia seperti atrial fibrilasi (AF). Penyakit jantung koroner yang merupakan penyebab penyakit miokard, seperti atrial fibrilasi (AF). Penyakit jantung koroner yang merupakan penyebab penyakit miokard, menjadi penyebab gagal jantung pada 70% dari pasien gagal jantung. Penyakit katup sekitar 10% menjadi penyebab gagal jantung pada 70% dari pasien gagal jantung. Penyakit katup sekitar 10% dan kardiomiopati sebanyak 10%.

dan kardiomiopati sebanyak 10%.33

Kardiomiopati merupakan gangguan pada miokard dimana otot jantung secara struktur dan Kardiomiopati merupakan gangguan pada miokard dimana otot jantung secara struktur dan fungsionalnya menjadi abno

fungsionalnya menjadi abnormal rmal [dengan ketiadaan penyakit [dengan ketiadaan penyakit jantung koroner, jantung koroner, hipertensi, penyakithipertensi, penyakit katup, atau penyakit jantung kongenital lainnya] yang berperan terjadinya abormalitas miokard. katup, atau penyakit jantung kongenital lainnya] yang berperan terjadinya abormalitas miokard.33

Tab

Tabel el 1. 1. PenPenyebyebab ab umumum um gaggagal al janjantuntung g oleoleh h karkarena ena penpenyakyakit it otootot t janjantuntung g (pe(penyanyakitkit miokardial)

miokardial)33 P

Peennyyaakkiit t jjaannttuunng g ccoorroonneerr BBaannyyaak k mmaanniiffeessttaassii H

Hiippeerrtteennssii SSeerriinng g ddiikkaaiittkkaan n ddeennggaan n hhiippeerrttrrooffi i vveennttrriikkeell kanan dan fraks injeksi

kanan dan fraks injeksi K

Kaarrddiioommiiooppaattii FFaakkttoor r ggeenneettiic c ddaan n nnoon n – – ggeenneettiic c ((tteerrmmaassuuk k yyaanngg didapat seperti myocarditis)

didapat seperti myocarditis)  Hypertroph

 Hypertrophicic (HCM),(HCM), dilated dilated (DCM),(DCM), restrictiverestrictive (RCM)

(RCM) ,  , arrhythmoarrhythmogenic genic right right ventricular ventricular  (ARVC)

(ARVC) , , yang tidak terklasifikasikanyang tidak terklasifikasikan Obat – obatan

Obat – obatan  β  β - - Blocker Blocker ,, cacalclciuium m anantataggononisiststs,, antiarrhythmics, cytotoxic agent 

antiarrhythmics, cytotoxic agent  T

Tookkssiinn AAllkkoohhooll, , ccooccaaiinnee,, tratrace ce eleelemementsnts (mercury,(mercury, cobalt, arsenik)

cobalt, arsenik) E

Ennddookkrriinn DDiiaabbeettees ms meelllliittuuss,, hypo/hyperthyroidism,hypo/hyperthyroidism, Cu

Cushshining g sysyndndroromeme, , adreadrenanal l ininsusufffficicieiencncy,y, excessive growth hormone

excessive growth hormone, phaeochromocytoma, phaeochromocytoma  Nutris

 Nutrisionalional DefisienDefisiensi si thiaminethiamine, , seleniumselenium, , carnitinecarnitine.. Obesitas, kaheksia

Obesitas, kaheksia

IInnffiillttrraattiivvee SSaarrccooiiddoossiiss, , aammyyllooiiddoossiiss, , hhaaeemmoocchhrroommaattoossiiss,,  penyak

 penyakit jaringait jaringan ikatn ikat La

Lainninnya ya PePenyanyakit kit ChChagagasas, , infinfekeksi si HIHIV,V,  peripartum peripartum cardiomyopathy

cardiomyopathy, gagal ginjal tahap akhir , gagal ginjal tahap akhir 

IV.

IV. PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

Ketidakmampuan dan kegagalan jantung memompa darah secara langsung menciptakan suatu Ketidakmampuan dan kegagalan jantung memompa darah secara langsung menciptakan suatu keadaan hipovolemik relatif yang lebih dikenal dengan

keadaan hipovolemik relatif yang lebih dikenal dengan arterial underfilling arterial underfilling . Selain itu respon. Selain itu respon terh

terhadaadap p faktfaktor or – – faktfaktor or neuneurohrohormormonaonal l (se(sepertperti i sissistem tem sarsaraf af simsimpatpatis, is, renrenin in – – angangioteiotensinsin n – –  al

aldodoststereronone e sysyststemem, , arargigininine ne vavasosoprpresessisin n dadan n enendodotetelilin n – – 1) 1) memenjnjadadi i teteraraktktivivasasi i ununtutuk k  mempertahankan euvolemia yang menyebabkan retensi cairan, vasokonstriksi, atau keduanya. Pada mempertahankan euvolemia yang menyebabkan retensi cairan, vasokonstriksi, atau keduanya. Pada  pasien t

 pasien tanpa ganpa gagal jantuagal jantung, resng, respon ini pon ini untuk untuk mengamengakhiri vokhiri volume clume cairan yaairan yang telah ng telah dipertahdipertahakan.akan.44

Akt

(3)

mediator apoptosis miosit. Elevasi neurohormonal dan imunomodulator yang diamati pada pasien mediator apoptosis miosit. Elevasi neurohormonal dan imunomodulator yang diamati pada pasien dengan ADHF yang dikaitkan dengan perburukan gejala gagal jantung dan perburukan prognosis dengan ADHF yang dikaitkan dengan perburukan gejala gagal jantung dan perburukan prognosis  pasien (G

 pasien (Gambar ambar 1).1).44

Gambar 1. Dampak dari mediator secara patofisiologi pada hemodinamik pada pasien dengan gagal Gambar 1. Dampak dari mediator secara patofisiologi pada hemodinamik pada pasien dengan gagal  jantung

 jantung. PCW. PCWP =P = pulmonary  pulmonary capillary wecapillary wedge pressuredge pressure; SNS =; SNS = sympathetic  sympathetic nervous systenervous systemm; SVR =; SVR =  systemic vasc

 systemic vascular resistanceular resistance..44

Aktifitas Neurohormonal pada ADHF Aktifitas Neurohormonal pada ADHF

Pada pasien dengan gagal jantung, aktivasi sistem saraf simpatik mencegah terjadinya

Pada pasien dengan gagal jantung, aktivasi sistem saraf simpatik mencegah terjadinya arterial arterial  underfilling 

underfilling  yang yang meningmeningkatkankatkan cardcardiac iac outpoutput ut  sasampmpai ai totoleleranransi si beberkrkemembabang ng dedengngan an duduaa mekanis

mekanisme. me. PertamaPertama,, myomyocardcardial ial 1 – recepto1 – receptor r  terpisah dariterpisah dari  second  second messengmessenger er proteinprotein, yang, yang mengurangi jumlah

mengurangi jumlah cyclic adenosine 5¸-monophosphatecyclic adenosine 5¸-monophosphate (cAMP) yang dibentuk untuk sejumlah(cAMP) yang dibentuk untuk sejumlah inte

interaksraksi i resreseptoeptor r ligaligan n terttertentuentu. . KedKedua, ua, mekmekanisanismeme dephosphorylationdephosphorylation menginmenginternalisaternalisasi si 1- 1-rese

(4)

tole

toleransransi., i., penpeningingkatakatan n marmarker ker akuakut t padpada a katekatekolkolamin amin diamdiamati ati di di antaantara ra paspasien ien dendengan gan ADADHFHF masih mengangkat cAMP miokard, meningkatkan konsentrasi kalsium intraseluler dan tingkat masih mengangkat cAMP miokard, meningkatkan konsentrasi kalsium intraseluler dan tingkat met

metaboabolismlisme e anaeanaerobrobik. ik. Hal Hal ini ini dapdapat at menmeningingkatkkatkan an risirisiko ko tachtachyarryarrhythythmiahmias s venventriktrikel el dandan kematian sel terprogram. Selain itu, overdrive simbol-menyedihkan menyebabkan ditingkatkan kematian sel terprogram. Selain itu, overdrive simbol-menyedihkan menyebabkan ditingkatkan 1-rese

reseptoptor r rangrangsangsangan an tidatidak k menmengakgakibatibatkan kan toltoleraneransi si dan dan menmeningingkatkatkan kan derderajat ajat vasvasokokonsonstriktriksisi sistemik, meningkatkan stres dinding miokard. Selanjutnya, peningkatan vasokonstriksi sistemik  sistemik, meningkatkan stres dinding miokard. Selanjutnya, peningkatan vasokonstriksi sistemik  mengurangi tingkat filtrasi glomerulus, sehingga memberikan kontribusi bagi aktivasi sistem renin mengurangi tingkat filtrasi glomerulus, sehingga memberikan kontribusi bagi aktivasi sistem renin angiotensin aldosterone.

angiotensin aldosterone.44

V.

V. GEJALA KLINISGEJALA KLINIS Gej

Gejala ala utautama ma ADADHF HF antantara ara lain sesak lain sesak napnapas, as, konkonngengesti, sti, dan dan kelkelelahelahan an yang sering tidak yang sering tidak  spesifik untuk gagal jantung dan sirkulasi. Gejala – gejala ini juga dapat disebabkan pleh kondisi spesifik untuk gagal jantung dan sirkulasi. Gejala – gejala ini juga dapat disebabkan pleh kondisi lain yang mirip dengan gejala gagal jantung, komplikasi yang diidentifikasikan pada pasien dengan lain yang mirip dengan gejala gagal jantung, komplikasi yang diidentifikasikan pada pasien dengan gejala ini. variasi bentuk penyakit pulmonal termasuk pneumonia, penyakit paru reaktif dan emboli gejala ini. variasi bentuk penyakit pulmonal termasuk pneumonia, penyakit paru reaktif dan emboli  pulmo

 pulmonal, munal, mungkin ngkin sangat sangat sulit usulit untuk dntuk dibedakaibedakan secara kn secara klinis dlinis dengan engan gagal jagagal jantungntung..22

Tabel 2. Manifestasi Klinis yang umum pada gagal jantung Tabel 2. Manifestasi Klinis yang umum pada gagal jantung33

Ga

Gambmbararan an KlKlininis is yayangng Dominan

Dominan

Gejala Tanda

Gejala Tanda

E

Eddeemma a ppeerrififeerr/ / kkoongngeesstiti SSeessak ak nnaappaass, , kkeelleelalahahann,, Anoreksia

Anoreksia

Edem

Edema a Perifer, Perifer, peningpeningkatankatan v

veenna a jjuugguullaarriiss, , eeddeemmaa  pulmo

 pulmonal, nal, hepatomhepatomegaly,egaly, as

asititeess, , oovveerrloloaad d cacairiraann (kongesti), kaheksia

(kongesti), kaheksia E

Eddeemma a ppuullmmoonnaall SSeessaak nk naappaas ys yaanng bg beerraat st saaaatt istirahat

istirahat

Crackles

Crackles atauatau ralesrales padapada  paru-pa

 paru-paru ru bagian atas, bagian atas, efusi,efusi, Takikardia, takipnea

Takikardia, takipnea Sy

Syok ok kakardrdioiogegeninik k ((lowlow output syndrome

output syndrome))

Konfusi, kelemahan, dingin Konfusi, kelemahan, dingin  pada pe

 pada perifer rifer 

Per

Perfusi fusi periperifer fer yanyang g burburuk,uk, S

Sysystotolilic c BBlolood od PPreresssusurere (S

(SBPBP) ) < < 9090mmmmHgHg, , ananururiaia atau oliguria

atau oliguria T

Teekkaannaan n ddaararah h ttininggggii (gagal jantung hipertensif) (gagal jantung hipertensif)

S

Seessaak k nnaappaass BBiiaassaannyya a tteerrjjaaddi i ppeenniinnggkkaattaann te

tekakananan n dadararah, h, hihipepertrtrorofifi ventrikel kiri

ventrikel kiri G

Gaaggaal l jjaannttuunng g kkaannaann SSeessaak k nnaappaass, , kkeelleellaahhaann BBuukktti i ddiissffuunnggssi i vveennttrriikkeell ka

kananan, n, pepeniningngkakatatan n JVJVP,P, eeddeemma a ppeerriiffeerr,, he

hepapatotommegegalaly, y, kokongngesestiti usus.

usus.

Menurut

Menurut The Consensus Guideline in The Management of Acute Decompensated Heart FailureThe Consensus Guideline in The Management of Acute Decompensated Heart Failure tahun 2006, manifestasi klinis

tahun 2006, manifestasi klinis acute decompensated heart failureacute decompensated heart failure antara lain tertera dalam tabelantara lain tertera dalam tabel  berikut

 berikut..11

Tabel 3. Gejala dan Tanda

(5)

Volume Overload  Volume Overload 

Dispneu saat melakukan kegiatan Dispneu saat melakukan kegiatan Orthopnea

Orthopnea

Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) Ronchi

Ronchi

Cepat kenyang Cepat kenyang Mual dan muntah Mual dan muntah

Hepatosplenomegali, hepatomegali, atau splenomegali Hepatosplenomegali, hepatomegali, atau splenomegali Distensi vena jugular 

Distensi vena jugular  Reflex hepatojugular  Reflex hepatojugular  Asites Asites Edema perifer  Edema perifer  Hipoperfusi Hipoperfusi Kelelahan Kelelahan

Perubahan status mental Perubahan status mental Penyempitan tekanan nadi Penyempitan tekanan nadi Hipotensi

Hipotensi

Ekstremitas dingin Ekstremitas dingin

Perburukan fungsi ginjal Perburukan fungsi ginjal

VI.

VI. DIAGNOSISDIAGNOSIS

Pasien dengan gagal jantung umumnya datang di instalasi gawat darurat dengan manifestasi Pasien dengan gagal jantung umumnya datang di instalasi gawat darurat dengan manifestasi klinis

klinis volume overload volume overload  atau hipopeatau hipoperfusrfusi i atau keduaatau keduanya nya (tab(tabel el 4). 4). PasPasien ien yang datanyang datang g dendengangan keluhan volume overload relatif mudah untuk didiadnosis. Mereka umunya memiliki tanda dan keluhan volume overload relatif mudah untuk didiadnosis. Mereka umunya memiliki tanda dan gejala

gejala kongkongesti esti paru paru ( ( dispnedispneu u saat saat melakumelakukan kan kegiatkegiatan, an, OrthopOrthopnea,nea, Paroxysm Paroxysmal nocturnal al nocturnal  dyspnea

dyspnea (PND), dan Ro(PND), dan Ronchi). Sedangkan nchi). Sedangkan manifestasi cepat kenyang, mual dan manifestasi cepat kenyang, mual dan muntah merupakanmuntah merupakan akibat dari edema traktus gastrointestinal (GI). Kongesti pada hepar dan spleen atau keduanya akibat dari edema traktus gastrointestinal (GI). Kongesti pada hepar dan spleen atau keduanya menye

menyebabkan Hepatosplenbabkan Hepatosplenomegalomegali, i, hepatohepatomegali, megali, atau atau splenosplenomegalymegaly. . Pasien juga Pasien juga menumenunjukannjukan adanya peningkatan tekanan vena jugular dengan atau tanpa peningkatan reflex hepatojugular. adanya peningkatan tekanan vena jugular dengan atau tanpa peningkatan reflex hepatojugular. Asit

Asites es dan edema perifedan edema perifer r jugjuga a munmuncul akibat akumcul akibat akumulasulasi i cairacairan n padpada a kavkavitas peritoitas peritoneuneum m dandan  perifer.

 perifer.1.51.5

Gagal jantung dengan hipoperfusi sulit untuk didiagonosis karena kebanyakan gejala dan tanda Gagal jantung dengan hipoperfusi sulit untuk didiagonosis karena kebanyakan gejala dan tanda tidak spesifik (tabel 4). Hipotensi dan perburukan fungsi ginjal merupakan tolok ukur objektif  tidak spesifik (tabel 4). Hipotensi dan perburukan fungsi ginjal merupakan tolok ukur objektif  terhadap hipoperfusi.

terhadap hipoperfusi.11

Kesulitan mendiagnosis gagal jantung berdasarkan gejala dan tanda memicu berkembangnya Kesulitan mendiagnosis gagal jantung berdasarkan gejala dan tanda memicu berkembangnya usaha untuk

usaha untuk mengmengidentifikaidentifikasikan biomarker terhadap sikan biomarker terhadap penyakpenyakit it ini. ini. PemerikPemeriksaan saan dengdengan an kateriskaterisasiasi  jantung

 jantung kanan kanan dengdengan an mengmenggunakagunakann Swan Ganz Catheter Swan Ganz Catheter  yang yang merupamerupakankan  gold  gold standart standart  untuk untuk   pengu

 pengukuran kuran tekanan tekanan intrakardintrakardiak iak dandan cardicardiac ac outpoutput ut , , saysayangangnya nya katekaterisarisasi si jantjantung ung mermerupkupkanan  prosed

 prosedur invasif yang mungur invasif yang mungkin menimbkin menimbulkan komulkan komlokasi nantinylokasi nantinya. Namun pemera. Namun pemeriksaan biomaiksaan biomarker rker  terhadap gagal jantung seperti

terhadap gagal jantung seperti  B  B – – Type Type Natriuretic Natriuretic PeptidePeptide (BNP), yaitu suatu neurohormonal(BNP), yaitu suatu neurohormonal yang dilepaskan dari ventrikel jantung (miokardiu

yang dilepaskan dari ventrikel jantung (miokardium) sebagai m) sebagai resporespon n terhadaterhadap p overlooverload ad cairan dancairan dan  pening

 peningkatan ketegangakatan ketegangan n dinding (misaldinding (misalnya perenggannya perenggangan), merupakan penungan), merupakan penunjang dignostik untuk jang dignostik untuk  ADHF dan merupakan prediksi terhadap keparahan dan mortalitas yang dikaitkan dengan gagal ADHF dan merupakan prediksi terhadap keparahan dan mortalitas yang dikaitkan dengan gagal

(6)

 jantung

 jantung. . JantunJantung g selain selain berfungberfungsi si sebagsebagai ai pomppompa a juga juga berfunberfungsi gsi sebagsebagai ai organ organ endokendokrin rin yangyang  berfuns

 berfunsi i bersambersama a dengadengan n sistem sistem fisiologfisiologi i lainnya lainnya untuk untuk mengmengatur atur volumvolume e cairan. cairan. MiokarMiokardiumdium dalam hal

dalam hal ini menghasilkini menghasilkan natriuretic peptide, salah an natriuretic peptide, salah satunysatunyaa B –  B – Type Natriuretic PeptideType Natriuretic Peptide , suatu, suatu hormone diuretik, natriuretic dan bekerja menrelaksasi otot polos vascular.

hormone diuretik, natriuretic dan bekerja menrelaksasi otot polos vascular.1.2.5.61.2.5.6

Peng

Pengukuraukuran n level B level B – Type – Type NatriureNatriuretic tic Peptide (BNP) memiliki kaitan terhadap kondisi klinisPeptide (BNP) memiliki kaitan terhadap kondisi klinis tertentu antara lain yaitu :

tertentu antara lain yaitu :

Tabel 4. Kegunaan klinis terhadap level BNP serum Tabel 4. Kegunaan klinis terhadap level BNP serum66

Serum BNP < 100 Serum BNP < 100  Normal

 Normal atau gaatau gagal jantugal jantung terkng terkompeompensasi bansasi baik ik  Serum BNP 100 – 200

Serum BNP 100 – 200

Gagal jantung terkompensasi baik  Gagal jantung terkompensasi baik   Normal

 Normal (Usia la(Usia lanjut, Wanjut, Wanita, Penita, Pengunaangunaan Beta Bn Beta Blocker)locker) Cor pulmonal (gagal jantung kanan)

Cor pulmonal (gagal jantung kanan) Hipertensi, disfungsi diastolic

Hipertensi, disfungsi diastolic Penyakit jantung iskemik  Penyakit jantung iskemik  Serum BNP 200 – 400 Serum BNP 200 – 400

Gagal jantung dekompensasi ringan sedang Gagal jantung dekompensasi ringan sedang Gagal jantung kronik terkompensasi

Gagal jantung kronik terkompensasi Serum BNP > 400

Serum BNP > 400

Gagal jantung kongetif yang berat (hipervolemia) Gagal jantung kongetif yang berat (hipervolemia)

VII.

VII. PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN Terapi untuk pasien

Terapi untuk pasien acute decompensated heart failureacute decompensated heart failure tidak berubah secara signifikan selama 30tidak berubah secara signifikan selama 30 tahun. Algoritma terhadap acute decompensated heart failure yang digunakan untuk mengevaluasi tahun. Algoritma terhadap acute decompensated heart failure yang digunakan untuk mengevaluasi diagnostik dan prognostik pasien dengan ADHF antara lain yaitu :

(7)

Gambar

Gambar 2. Algoritma untuk 2. Algoritma untuk stabilisasi awal pada acute decompensated stabilisasi awal pada acute decompensated heart failure di instalasiheart failure di instalasi gawatdarurat.

(8)

Gambar 3. Algoritma penatalaksanaan pada

Gambar 3. Algoritma penatalaksanaan pada Acute decom Acute decompensated heart failurepensated heart failure. ADHF,. ADHF, acute acute decompensdecompensated ated  heart

heart failufailurere; ; AJAJR,R, abdoabdominaminal l jugujugular lar reflreflexex; ; BiPBiPAPAP,, bi-lebi-level vel posipositive tive airwairway ay presspressureure; ; BNBNP,P,  B-type B-type natri

natriureturetic ic peptpeptideide; CI,; CI, cardcardiac iac indexindex; ; CPCPAP,AP, concontinuotinuous us pospositive itive airwairway ay prespressuresure; ; DODOE,E, dyspndyspnea ea onon exertion

exertion; HJR,; HJR, hepatojugular reflexhepatojugular reflex; JVD,; JVD,  jugular  jugular venous venous distention;distention; PCWP,PCWP,  pulmonar pulmonary y capillary capillary wedgewedge  pressure

 pressure; PND,; PND,  paroxysma paroxysmal l nocturnal dyspneanocturnal dyspnea; SBP,; SBP,  systolic blood  systolic blood pressurepressure; SCr,; SCr, serum creatinineserum creatinine; SOB,; SOB,  shortness o

(9)

 BP Blo

 BP Blood pressurod pressure; D5W De; D5W Dextrose 5% extrose 5% in water; in water; ECG EECG Electrocardiolectrocardiogram; IV gram; IV Intravenous; Intravenous; SBP SystoSBP Systoliclic blood pressure

blood pressure

Gambar 4. Pilihan pengobatan pasien dengan

Gambar 4. Pilihan pengobatan pasien dengan acute decompensated heart failureacute decompensated heart failure77

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA 1.

1. Crouch MA, DiDomenico RJ, Rodgers Jo E. Applying Consensus Guidelines in the Management of acuteCrouch MA, DiDomenico RJ, Rodgers Jo E. Applying Consensus Guidelines in the Management of acute decompensated heart failure. [monograph on the internet]. California : 41st ASHP Midyear Clinical Meeting; decompensated heart failure. [monograph on the internet]. California : 41st ASHP Midyear Clinical Meeting; 2006 [cited 2011 Apr 10]. Available from www.ashpadvantage.com/website_images/pdf/adhf_scios_06.pdf. 2006 [cited 2011 Apr 10]. Available from www.ashpadvantage.com/website_images/pdf/adhf_scios_06.pdf. 2.

2. Lindenfeld J. Evaluation and Management of Patients with Acute Decompensated Heart Failure. Journal of Lindenfeld J. Evaluation and Management of Patients with Acute Decompensated Heart Failure. Journal of  Cardiac Failure [serial on the internet]. 2010 Jun [cited 2011 Apr 10]; 16 (6): [about 23 p]. Available from Cardiac Failure [serial on the internet]. 2010 Jun [cited 2011 Apr 10]; 16 (6): [about 23 p]. Available from http://www.heartfailureguideline.org/

http://www.heartfailureguideline.org/  _asset

 _assets/docus/document/20ment/2010_h10_heart_failueart_failure_guidre_guideline_seeline_sec_12.pc_12.pdf.df. 3.

3. Dickstein K, Cohen SA, Filippatos G, McMurray JJV, Ponikowski P, Atar D et al. ESC Guidelines for theDickstein K, Cohen SA, Filippatos G, McMurray JJV, Ponikowski P, Atar D et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2008. European Journal of Heart Failure [serial on diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2008. European Journal of Heart Failure [serial on tthhe e iinntteerrnneett]]. . 2200008 8 AAuug g [[cciitteed d 2020111 1 AAppr r 1111]]. . AAvvaaiillaabblle e ffrroomm http://eurjhf.oxfordjournals.org/content/10/10/933.full.pdf #page= 1&view=FitH.

http://eurjhf.oxfordjournals.org/content/10/10/933.full.pdf #page= 1&view=FitH. 4.

4. McBride BF, White M. Acute Decompensated Heart Failure: Pathophysiology. Journal of Medicine [serial onMcBride BF, White M. Acute Decompensated Heart Failure: Pathophysiology. Journal of Medicine [serial on the internet].

the internet]. 2010 2010 [cited 2011 [cited 2011 Apr 1Apr 10]. 0]. Available from Available from http://www.medscape.com/viewarticlehttp://www.medscape.com/viewarticle/459179_3/459179_3 5.

(10)

internet]. Philadelphia : Departement of Emergency Medicine University of Pennsylvania; 2001 [cited 2011 internet]. Philadelphia : Departement of Emergency Medicine University of Pennsylvania; 2001 [cited 2011 Apr 10]. Available from www.emcreg.org.

Apr 10]. Available from www.emcreg.org. 6.

6. Tallaj JA, Bourge RC. The Management of Acute Decompensated Heart Failure. [monograph on the internet].Tallaj JA, Bourge RC. The Management of Acute Decompensated Heart Failure. [monograph on the internet]. B

Biirrmmiinngghhaam m : : UUnniivveerrssiitty y oof f AAllaabbaammaa; ; 2200003 3 [[cciitteed d 2200111 1 AAppr r 1100]]. . AAvvaaiillaabblle e ffrroomm http://www.fac.org.ar/tcvc/llave/c038/bourge.PDF

http://www.fac.org.ar/tcvc/llave/c038/bourge.PDF 7.

7. Kirk JD. Acute Decompensated Hheart Failure: Nnovel Approaches To Cclassification Aand Treatment.Kirk JD. Acute Decompensated Hheart Failure: Nnovel Approaches To Cclassification Aand Treatment. [monograph on the internet]. Philadelphia : Departement of Emergency Medicine University of Pennsylvania; [monograph on the internet]. Philadelphia : Departement of Emergency Medicine University of Pennsylvania; 2004 [cited 2011 Apr 10]. Available from www.emcreg.org.

Gambar

Tabel  el  1.  1.  Pen Penyeb yebab  ab  um umum  um  gag gagal  al  jan jantun tung  g  ole oleh  h  kar karena  ena  pen penyak yakit  it  oto otot  t  jan jantun tung  g  (pe (penya nyakit kit miokardial)
Gambar 1. Dampak dari mediator secara patofisiologi pada hemodinamik pada pasien dengan gagalGambar 1
Tabel 2. Manifestasi Klinis yang umum pada gagal jantung 3 3 Ga
Tabel 4. Kegunaan klinis terhadap level BNP serumTabel 4. Kegunaan klinis terhadap level BNP serum 66 Serum BNP &lt; 100
+3

Referensi

Dokumen terkait

Cardiac arrhythmias ranging from sinus tachycardia to atrial fibrillation and low/high cardiac output state to congestive heart failure are observed in patients with hyperthyroidism.1

i Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Acute Decompensated Heart Failure ADHF dengan Intervensi Terapi Musik Alunan Piano untuk Mengatasi Nyeri Dada di Ruang ICCU RSUD

Menurut data dari RSUD AM Parikesit 2022 diperoleh data register pasien ICU ICCU Rumah Sakit Aji Muhammad Parikesit tahun 2022 bahwa sebanyak 90 pasien dengan diagnosa Acute

Hickey and Meyers, 2019 ADHF dapat muncul pada organ yang sebelumnya menderita gagal jantung atau belum pernah mengalami gagal jantung, etiologi ADHF dapat bersumber dari

16.00 17.00 Masalah pola napas tidak efektif belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1.1 Monitor pola napas 1.2 Posisikan semifowler 1.3 Berikan oksigen 1.4 Kolaborasi pemberian

Umum Setelah menganalisis pasien dengan kasus kelolaan ADHF, ditemukan bahwa tidak semua masalah keperawatan yang ada teori sesuai dengan masalah keperawatan yang ada pasien kelolaan,

“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Acute Decompensated Heart Failure Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur.” Faculty of Health Sciences.. Lita, Heldiayana Ardianti, and Meisa

Hepatic triglycerides are a strong determinant of hepatic insulin resistance and intramyocellular triglycerides in muscular insulin resistance.16 Consequently, the TyG Index should