• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Boron

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Boron"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1

1

.

.

1

1

L

L

a

a

t

t

a

a

r B

r B

e

e

l

l

a

a

k

k

a

a

n

n

g

g

Da

Dalalam m duduninia a kekerjrja, a, mamanunusisia a didiajajarari i ololeh eh teteknknolologogi i ununtutuk k  meme

memecahkcahkan an masamasalah-mlah-masalasalah ah kerja kerja secasecara ra efisiefisien en dan dan efekefektif. tif. TidaTidak k  heran kalau hal ini berpengaruh secara kuat terhadap pengelolaan serta heran kalau hal ini berpengaruh secara kuat terhadap pengelolaan serta organisasi perusahaan-perusahaan dan industri , agar tak tertinggal dalam organisasi perusahaan-perusahaan dan industri , agar tak tertinggal dalam  persaingan glo

 persaingan global.bal.

Kemampuan menguasai teknologi tinggi adalah merupakan syarat Kemampuan menguasai teknologi tinggi adalah merupakan syarat mutlak bagi suatu negara untuk memasuki negara industri baru. Salah satu mutlak bagi suatu negara untuk memasuki negara industri baru. Salah satu  bidang teknologi tinggi

 bidang teknologi tinggi yang sangat mempengaruhi yang sangat mempengaruhi peradaban manusia diperadaban manusia di  bumi ini adalah tek

 bumi ini adalah teknologi semikondunologi semikonduktor dan mikroelekktor dan mikroelektronika.tronika.

Dewasa ini bahan semikonduktor organik mendapat perhatian baik  Dewasa ini bahan semikonduktor organik mendapat perhatian baik  dari kalangan peneliti maupun industri. Hal ini dikarenakan sifatnya yang dari kalangan peneliti maupun industri. Hal ini dikarenakan sifatnya yang ram

ramah ah linlingkugkungangan, n, dadalam lam artarti i mudmudah ah hahancuncur r daldalam am alaalam. m. SehSehinginggaga sampahnya tidak merusak lingkungan.

sampahnya tidak merusak lingkungan.

Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan Talium. Yang mana unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu makin Talium. Yang mana unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu makin ke bawah letak suatu unsure dalam sistem periodik maka, nomor

ke bawah letak suatu unsure dalam sistem periodik maka, nomor atom danatom dan  jari-jari

 jari-jari atomnya atomnya makin makin besar besar sedangkan sedangkan keelektronegatifan keelektronegatifan dan dan energyenergy ionisasinya makin kecil dan begitu pula sebaliknya.

ionisasinya makin kecil dan begitu pula sebaliknya.

Unsur boron tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam Unsur boron tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam

othorboric

(2)
(3)

dan sebagai borates di dalam boron dan

dan sebagai borates di dalam boron dan colemantiecolemantie.. UlexiteUlexite, mineral boron, mineral boron

yang lain dianggap sebagai serat optik alami. yang lain dianggap sebagai serat optik alami. Sumber-sumber penting boron adalah

Sumber-sumber penting boron adalah rasoriterasorite (kernite) dan(kernite) dan tincal tincal 

(bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave.

(bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal Tincal 

merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak  merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak   juga ditemukan

 juga ditemukan di Turkey.di Turkey.

Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop

Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 1010B sebanyak B sebanyak 

19.78% dan isotop

19.78% dan isotop 1111B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkanB 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan

de

dengangan n carcara a redreduksuksi i fasfase e uap uap borboron on tritriklokloridrida a ataatau u tribtribomiomida da dendengangan hidrogen

hidrogen pada filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak pada filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak  murni (

murni (amorphous boronamorphous boron) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat

dipe

dipersiaprsiapkan kan dengdengna na cara cara memamemanasknaskan an boron trioksida boron trioksida dengdengan an bubububuk k  magnesium

magnesium..

Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu secara komersil. Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.

ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.

1.2

1.2

Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan di buatnya makalah ini

Adapun maksud dan tujuan di buatnya makalah ini adalah:adalah:

a.

a. MengMengetahetahui,mui,mengeengerti dan mrti dan memahemahami tenami tentang futang fungsi dngsi dan kegan kegunaaunaann

dari material Boron.

dari material Boron.

 b.

 b. Mengetahui, meMengetahui, mengerti dan memahngerti dan memahami tentang struktur mateami tentang struktur material Boronrial Boron

c.

c. MengMengetahetahui, meui, mengerngerti dan mti dan memahemahami teami tentang ntang sifatsifat-sifat B-sifat Boronoron..

d.

d. MengMengetahetahui, menui, mengerti dagerti dan meman memahami tehami tentang sntang standtandarisaarisasi Boronsi Boron

e.

(4)

1.3

1.3

Batasan Penulisan

Batasan Penulisan

Makalah ini hanya dibatasi pada Bahan Boron, sifat-sifatnya, serta Makalah ini hanya dibatasi pada Bahan Boron, sifat-sifatnya, serta  peranannya

 peranannya..

1.4

1.4

Metoda Penulisan

Metoda Penulisan

Makalah ini ditulis dengan metoda deskriptif, yaitu menggambarkan dan Makalah ini ditulis dengan metoda deskriptif, yaitu menggambarkan dan menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan Bahan Boron.

menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan Bahan Boron.

1.5

1.5

Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan

Makalah ini ditulis dalam beberapa bab antara lain : Makalah ini ditulis dalam beberapa bab antara lain :

• BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN

Da

Dalalam m babab b inini i didiururaiaikakan n hahal-hl-hal al umumum um yayang ng beberkrkaiaitatan n dedengnganan  penulisan maka

 penulisan makalah ini, yaitu :lah ini, yaitu :

• Latar BelakangLatar Belakang

• Maksud dan TujuanMaksud dan Tujuan

• Batasan PenulisanBatasan Penulisan

• Metoda PenulisanMetoda Penulisan

• Sistematika PenulisanSistematika Penulisan

• BAB II TEORI DASAR BAB II TEORI DASAR 

Dalam bab ini di bahas mengenai bahan semikonduktor secara umum, Dalam bab ini di bahas mengenai bahan semikonduktor secara umum, yaitu:

yaitu:

(5)

• Prinsip Dasar Prinsip Dasar SemikonduktoSemikonduktor r 

• Susunan Atom Semi Konduktor Susunan Atom Semi Konduktor 

• BAB III PEMBAHASANBAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan hal-hal

Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan Bahan Boron,yang berkaitan dengan Bahan Boron, yaitu :

yaitu :

• Definisi BoronDefinisi Boron

• Fungsi dan Kegunaan BoronFungsi dan Kegunaan Boron

• Stuktur Material BoronStuktur Material Boron

• Sifat-sifat BoronSifat-sifat Boron

• Standarisasi BoronStandarisasi Boron

• Cara Produsi BoronCara Produsi Boron

• Senyawa-senSenyawa-senyawa Campuran yawa Campuran BoronBoron

• Karakteristik BoronKarakteristik Boron

• BAB III PENUTUPBAB III PENUTUP

Kesimpulan Kesimpulan

(6)

BAB II

TEORI DASAR 

2.1

Semikonduktor

Semikonduktor adalah suatu material yang memiliki karakteristik  diantara konduktor dan insulator. Hal ini dapat dipahami dari karakter  energi gap semikonduktor yang berada diantara konduktor dan isolator. Tentunya untuk masing-masing atom atau senyawa memiliki besar energi yang berbeda. Semikonduktor sangat bergantung dari temperatur. Pada temperatur terntentu semikonduktor dapat menghantarkan listrik atau  bertindak sebagai konduktor, namun daya hantar atau konduktivitasnya lebih rendah dibandingkan dengan konduktor. Pada temperatur yang sangat rendah, material semikonduktor akan memiliki karakter seperti insulator. Penambahan jumlah impuritas pada material semikonduktor juga dapat menambah sifat konduktivitas listriknya.

2.2

Prinsip Dasar Semikonduktor

Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit ).

Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.

(7)

Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar.

Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada  pita ini dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan  jaraknya 'jauh' dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.

Gambar 2-1 : ikatan atom tembaga

Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau  berpindah-pindah dari satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut dengan mudah  berpindah ke arah potensial yang sama. Phenomena ini yang dinamakan

sebagai arus listrik.

Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8  buah, dan dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini. Dapat ditebak, semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Tentu saja yang paling "semikonduktor" adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi.

(8)

2.3

Susunan Atom Semikonduktor

Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan  bahan terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca

dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur  silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir dipantai.

Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus)

masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah  jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya.

Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom silikon

divisualisasikan seperti pada gambar berikut.

Gambar 2-2 : Struktur dua dimensi kristal Silikon

Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat  berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa

(9)

elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor  yang baik.

Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi  bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen, yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik. Kenyataanya demikian, mereka memang iseng sekali dan jenius.

Tipe-N

Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang

 pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity  semiconductor ) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron

membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga

donoryang siap melepaskan elektron.

Gambar 2-3 : doping atom pentavalen Tipe-P

Kalau silikon diberi doping  Boron, Gallium atau  Indium, maka akan

(10)

dopingnya adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan

demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan

sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengan demikian,

kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.

Gambar 2-4 : doping atom trivalen Resistansi

Semikonduktor tipe-p atau tipe-n jika berdiri sendiri tidak lain adalah sebuah resistor. Sama seperti resistor karbon, semikonduktor memiliki resistansi. Cara ini dipakai untuk membuat resistor di dalam sebuah komponen semikonduktor. Namun besar resistansi yang bisa didapat kecil karena terbatas pada volume semikonduktor itu sendiri.

Dioda PN

Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan--pakai lem barangkali ya :), maka akan didapat sambungan P-N ( p-n junction) yang dikenal sebagai

dioda. Pada pembuatannya memang material tipe P dan tipe N bukan

disambung secara harpiah, melainkan dari satu bahan (monolitic) dengan

(11)

Gambar 2-5 : sambungan p-n

Jika diberi tegangan maju ( forward bias), dimana tegangan sisi P lebih

 besar dari sisi N, elektron dengan mudah dapat mengalir dari sisi N mengisi kekosongan elektron (hole) di sisi P.

Gambar2- 6 :forward bias

Sebaliknya jika diberi tegangan balik (reverse bias), dapat dipahami tidak 

ada elektron yang dapat mengalir dari sisi N mengisi hole di sisi P, karena tegangan potensial di sisi N lebih tinggi.

Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier ). Dioda, Zener, LED,

Varactor dan Varistor adalah beberapa komponen semikonduktor  sambungan PN yang dibahas pada kolom khusus.

Transistor Bipolar

Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan ( junction).

Sambungan itu membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung terminalnya berturut-turut disebut emitor, base dan kolektor. Base selalu  berada di tengah, di antara emitor dan kolektor. Transistor ini disebut transistor bipolar, karena struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari

(12)

 perpindahan elektron di kutup negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutup positif. bi = 2 dan polar = kutup. Adalah William Schockley pada tahun 1951 yang pertama kali menemukan transistor bipolar.

Gambar 2-7 : Transistor npn dan pnp

Akan dijelaskan kemudian, transistor adalah komponen yang  bekerja sebagai sakelar ( switch on/off ) dan juga sebagai penguat

(amplifier ). Transistor bipolar adalah inovasi yang mengantikan transistor 

tabung (vacum tube). Selain dimensi transistor bipolar yang relatif lebih

kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin. Dalam beberapa aplikasi, transistor tabung masih digunakan terutama pada aplikasi audio, untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, namun konsumsi dayanya sangat besar. Sebab untuk dapat melepaskan elektron, teknik yang digunakan adalah pemanasan filamen seperti pada lampu pijar.

Bias DC

Transistor bipolar memiliki 2 junction yang dapat disamakan dengan penggabungan 2 buah dioda. Emiter-Base adalah satu junction dan Base-Kolektor junction lainnya. Seperti pada dioda, arus hanya akan mengalir hanya jika diberi bias positif, yaitu hanya jika tegangan pada material P lebih positif daripada material N ( forward bias). Pada gambar 

ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction base-emiter diberi bias positif  sedangkan base-colector mendapat bias negatif (reverse bias).

(13)

Gambar 2-8 : arus elektron transistor npn

Karena base-emiter mendapat bias positif maka seperti pada dioda, elektron mengalir dari emiter menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif sebab mendapat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih  positif, aliran elektron bergerak menuju kutup ini. Misalnya tidak ada kolektor, aliran elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada dioda. Tetapi karena lebar base yang sangat tipis, hanya sebagian elektron yang dapat bergabung dengan hole yang ada pada base. Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju kolektor. Inilah alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi sebuah transistor, karena  persyaratannya adalah lebar base harus sangat tipis sehingga dapat

diterjang oleh elektron.

Jika misalnya tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka

tidak akan terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika pelan- pelan 'keran' base diberi bias maju ( forward bias), elektron mengalir 

menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan. Dengan kata lain, arus base mengatur banyaknya elektron yang mengalir dari emiter menuju kolektor. Ini yang dinamakan efek   penguatan transistor, karena arus base yang kecil menghasilkan arus

emiter-colector yang lebih besar. Istilah amplifier  (penguatan) menjadi

(14)

 bukan penguatan, melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang lebih besar. Juga dapat dijelaskan bahwa base mengatur membuka dan menutup aliran arus emiter-kolektor ( switch on/off ).

Pada transistor PNP, fenomena yang sama dapat dijelaskan dengan memberikan bias seperti pada gambar berikut. Dalam hal ini yang disebut  perpindahan arus adalah arus hole.

Gambar2- 9 : arus hole transistor pnp

Untuk memudahkan pembahasan prinsip bias transistor lebih lanjut, berikut adalah terminologi parameter transistor. Dalam hal ini arah arus adalah dari potensial yang lebih besar ke potensial yang lebih kecil.

(15)

Gambar 2-10 : arus potensial  IC : arus kolektor  IB : arus base IE : arus emitor  VC : tegangan kolektor  VB : tegangan base VE : tegangan emitor 

VCC : tegangan pada kolektor 

VCE : tegangan jepit kolektor-emitor  VEE : tegangan pada emitor 

VBE : tegangan jepit base-emitor  ICBO : arus base-kolektor 

(16)

Perlu diingat, walaupun tidak perbedaan pada doping bahan pembuat emitor dan kolektor, namun pada prakteknya emitor dan kolektor tidak  dapat dibalik.

Gambar 2-11 : penampang transistor bipolar 

Dari satu bahan silikon (monolitic), emitor dibuat terlebih dahulu,

kemudian base dengan doping yang berbeda dan terakhir adalah kolektor. Terkadang dibuat juga efek dioda pada terminal-terminalnya sehingga arus hanya akan terjadi pada arah yang dikehendaki.

Berikut sejarah dari tahun-ketahun penemua penting di dalam bidang semi konduktor.

1. 1821, Thomas Seebeck menemukan sifat-sifat semikonduktor PbS

2. 1833, Michael F araday menemukan kebergantungan konduktivitas

terhadap temperatur untuk sebuah kelas material baru semikonduktor 

3. 1873, W. Smith menemukan sensitivitas Se terhadap cahaya

4. 1875, Werner von Siemens menemukan fotometer Selenium

5. 1878, Alexander G raham Bell menggunakan devais ini untuk wireless

telecomunication system

6. 1947, Bardeen, Brattain, Schockley (Nobel Prize in Physcis)

menemukan Bipolar Junction Transistor 

7. 1954, Ch apin, Fueller, Pearson mengembangkan solar sel

(17)

9. 1958, Leo Esaki (Nobel Prize in Physics) menemukan dioda

terowongan ( tunnel diode)

10. 1960,K ahn dan At tal a mendemontrasikan MOS- FET pertama

BAB III

PEMBAHASAN

3.1

Definisi Boron

Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron

(18)

memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron lebih  bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya.

Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih  borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi  boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.

Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia  bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam

Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk  memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.

Dalam tabel periodik boron berlambang B dan nomor atom 5. Bentuk 

metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu ruang. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.

(19)

Boron adalah satu-satunya unsur dalam golongan 13 yang tidak  digolongkan sebagai logam. Boron merupakan unsur yang jarang ditemukan dilapisan kulit bumi tapi dapat ditemukan dalm jumlah yang  besar dalam bentuk endapan garamnya. Endapannya ini ditemukan disalah satu lokasinya memiliki aktifitas vulkanik yang kuat, yang terdiri dari garam-garam; borak dan kernik, secara berturut-turut dituliskan sebagai  Na2B4O7.10H2O dan Na2B4O7.4H2O. total produksi senyawa Boron setiap

tahunnya diseluruh dunia berjumlah lebih dari 1 juta ton.

3.2

Fungsi dan Kegunaan Boron

a. Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu.

 b. Boron merupakan componen utama dalam pembangkit tenaga nuklir  karena kemampuannya berfungsi sebagai penyerap (absorber) netron ; tongkat pengaduk yang berisi boron diturunkan ke dalam ruang reaktor  untuk menjaga reaksi nuklir berlangsung pada kecepatan sedang yang diinginkan.

c. Sebagai bahan pengisi kayu, pemadam api, dan sebagai fluks dalam  proses pemarian (solder).

(20)

d. Senyawa boron yang paling komersial adalah Na2B4O75H2O.

Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam  pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation fiberglass)

dan pemutih sodium perborat ( sodium perborate bleach).

e. Asam borik juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk tekstil.

f. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca  borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.

g. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron.

h. Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras  berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat

menghantar panas seperti logam.

i. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit.

 j. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak  energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket.

k. Penawaran terhadap filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.

l. Boron mirip dengan karbon dalam memiliki kapasitas membentuk   jaringan molekul dengan ikatan kovalen. Karbonat, metalloboran,

fosfakaboran dan semacamnya terdiri dari ribuan senyawa.

3.3

Struktur Material Boron

Boron yang telah dimurnikan adalah padatan hitam dengan kilap logam. Sel satuan kristal boron mengandung 12, 50, atau 105 atom boron,

(21)

 pusat 2 elektron (2c-2e) dan 3 pusat 2 elektron (3c-2e) (ikatan tuna elektron) antar atom boron (Gambar 4.1). Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor.

Gambar 3.1 Struktur kristal boron dengan sel satuan ikosahedral.

Kimia boran (boron hidrida) dimulai dengan riset oleh A. Stock yang

dilaporkan pada periode 1912-1936. Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam sistem periodik, hidrida boron sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida khususnya sangat tidak sesuai dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep baru dalam ikatan kimia. Untuk kontribusinya dalam kimia anorganik boron hidrida, W. N. Lipscomb mendapatkan hadiah Nobel Kimia tahun 1976. Hadiah Nobel lain (1979) dianugerahkan ke H. C. Brown untuk penemuan dan  pengembangan reaksi dalam sintesis yang disebut hidroborasi.

Karena berbagai kesukaran sehubungan dengan titik didih boran yang rendah, dan juga karena aktivitas, toksisitas, dan kesensitifannya pada

(22)

udara, Stock mengembangkan metoda eksperimen baru untuk menangani senyawa ini dalam vakum. Dengan menggunakan teknik ini, ia mempreparasi enam boran B2H6, B4H10, B5H9, B5H11, B6H10, dan B10H14

dengan reaksi magnesium borida, MgB2, dengan asam anorganik, dan

menentukan komposisinya. Namun, riset lanjutan ternyata diperlukan untuk menentukan strukturnya. Kini, metoda sintesis yang awalnya

digunakan Stock menggunakan MgB2 sebagai pereaksi hanya digunakan

untuk mempreparasi B6H10. Karena reagen seperti litium tetrahidroborat,

LiBH4, dan natrium tetrahidroborat, NaBH4, kini mudah didapat, dan

diboran, B2H6, yang dipreparasi dengan reaksi 3 LiBH4 + 4 BF3.OEt2 → 2

B2H6 + 3 LiBF4 + 4 Et2O, juga mudah didapat, boran yang lebih tinggi

disintesis dengan pirolisis diboran.

Teori baru diusulkan untuk menjelaskan ikatan dalam diboran, B2H6.

Walaupun struktur yang hampir benar, yakni yang mengandung jembatan hidrogen, telah diusulkan tahun 1912, banyak kimiawan lebih suka struktur mirip etana, H3B-BH3, dengan mengambil analoginya dengan

hidrokarbon. Namun, H. C. Longuet-Higgins mengusulkan konsep ikatan tuna elektron 3-pusat 2-elektron 3-center 2-bond (ikatan 3c-2e bond) dan

 bahwa strukturnya memang benar seperti dibuktikan dengan difraksi elektron tahun 1951 (Gambar 4.2).

(23)

Struktur ini juga telah dielusidasi dengan difraksi elektron, analisis struktur kristal tunggal sinar-X, spektroskopi inframerah, dsb, dan memang boran terbukti mengandung ikatan 3c-2e B-H-B dan B-B-B  berikut:

Selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H dan B-B. Struktur semacam ini dapat ditangani dengan sangat memuaskan dengan teori orbital molekul. Boran diklasifikasikan menjadi closo, nido, arachno, dsb. sesuai

dengan struktur kerangka atom boron.

selain ikatan kovalen biasa 2c-2e B-H dan B-B. Struktur semacam ini dapat ditangani dengan sangat memuaskan dengan teori orbital molekul.

Boran diklasifikasikan menjadi closo, nido, arachno, dsb. sesuai dengan

(24)

Tidak hanya diboran, boran yang lebih tinggi juga merupakan senyawa yang tuna elektron yang sukar dijelaskan dengan struktur Lewis yang berbasiskan ikatan kovalen 2c -2e.

(25)

yang disebut aturan Wade. Menurut aturan ini, bila jumlah atom boron n,  jumlah elektron valensi kerangkanya 2(n+1) didapatkan jenis closo, 2(n+2) untuk jenis nido, dan 2(n+3) untuk jenis arachno. Hubungan antara struktur kerangka dan jumlah elektron valensi adalah masalah penting dalam senyawa kluster logam transisi, dan aturan Wade telah memainkan  peranan yang signifikan dalam memajukan pengetahuan di bidang struktur 

senyawa kluster ini.

3.1

Sifat-sifat Boron

Boron yang telah dimurnikan adalah padatan hitam dengan kilap logam. Sel satuan kristal boron mengandung 12, 50, atau 105 atom boron, dan satuan struktural ikosahedral B12 terikat satu sama lain dengan ikatan 2 pusat 2 elektron (2c-2e) dan 3 pusat 2 elektron (3c-2e) (ikatan tuna elektron) antar atom boron (Gambar 4.1). Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor.

Bahan semikonduktor memiliki sifat hantaran listrik yang khusus, sangat berlainan dengan bahan konduktor. Apabila logam-logam konduktor dipanaskan, maka hambatan jenisnya bertambah secara linier  dengan koefisien suhunya sangat kecil.Untuk menaikkan hambatan jenis  bahan konduktor menjadi dua kali lipat dari semula diperlukan kenaikan suhu lebih dari 200°C. Sebaliknya, jika bahan semikonduktor dipanaskan, hambatan jenisnya akan berkurang. Hal ini disebabkan elektron-elektron  pada pita valensi mendapatkan energi termik yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak  elektron yang mendapatkan energi termik sehingga semakin banyak pula elektron-elektron yang loncat ke pita konduksi. Dalam pita konduksi ini elektron bergerak lincah sehingga dapat bertindak sebagai penghantar  listrik yang baik. Oleh sebab itu, hambatan jenis bahan semikonduktor  turun dengan cepat apabila terjadi kenaikan suhu. Pada daerah suhu

(26)

tertentu, hanya diperlukan suhu beberapa derajad saja untuk menurunkan hambatan jenisnya menjadi setengah dari semula.

Dalam pita valensi, elektron sebetulnya berpasangan dengan lubang (hole).

Karena electron bermuatan negatif dan lubang bermuatan positif, maka secara keseluruhan pasangan elektron-lubang adalah netral. Jika elektron loncat dari pita valensi menuju pita konduksi, maka akan terbentuk lubang  pada pita valensi yang ditinggalkan oleh elektron. Lubang itu bermuatan  positif dan dapat bergerak lincah di dalam pita valensi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penghantar arus listrik pada bahan semikonduktor   bukan hanya dilakukan oleh elektron pada pita konduksi saja, tetapi juga

oleh lubang yang bergerak di dalam pita valensi. Bahan semikonduktor  yang masih murni atau belum disisipi atom-atom lain seperti ini disebut semikonduktor intrinsik.

Boron wujudnya berupa serbuk berwarna coklat abu-abu hingga cokelat kuning, dengan NA=5 BA= 10.88 mempunyai tl 2030oC, td 2550oC. menyala diudara pada 7000C dan dengan HNO3 bereaksi cepat. Boron merupakan unsur metalloid yang amat reaktif, keras tapi agak  rapuh, keberadaannya di alam rendah (0,0003%) dan mineral-mineralnya

yang terdapat di alam sebagai uleksit (NaCaB509.8H2O),

 boraks( Na2B4O7.10H2O), dan lainnya.

Boron lebih banyak menampakkan sifat sebagai nonlogam dan digolongkan sebagai semilogam, sedangkan unsur lainnya dalam golongan 13 adalah logam. Titik didihnya menunjukkan kecenderungan  berkurang dengan bertambahnya massa unsur penyebabnya adalah tiap unsur dalam golongan ini memiliki susunan yang berbeda pada fase  padatnya sebagai contoh salah satu dari 4 allotropi boron, berbentuk 

kelompok dari 12 atom. Tiap kelompok memiliki bentuk geometri yang disebut ikosahedron. Aluminium mengikuti struktur sebuah pusat  permukaan kubik, tetapi gallium memiliki struktur yang unik yang bersisi  pasangan atom-atom indium dan talium, masing-masing memiliki

(27)

struktur yang berbeda. Hanya saja, ketika unsurnya melebur dan bentuk  kristalnya hancur, dapat kita lihat dari penurunan titik didih dalam satu golongan, bahwa ikatan logamnya semakin lemah.

Sebagai pengecualian boron dikelompokkan sebagai semilogam, dengan ikatan kovalen. Akibat dari tingginya kerapatan ion-ion golongan 13, semakin memudahkan untuk terjadinya polarisasi pada kebanykan anion yang cukup berdekatan untuk membentuk suatu ikatan kovalen (tabel 12.2)

Tabel 3.1 Titik Lebur dan Titik Didih Unsur-unsur Golongan 13

Unsur Titik Lebur (oC) Titik Didih (oC) B Al Ga In Ti 2180 660 30 157 303 3650 2467 2403 2080 1457

Tabel 3.2 Rapatan Muatan Ion-ion Logam Periode 3 (tiga)

Golongan ion

Rapatan muatan (Cmm-3)

(28)

1 2 13  Na+ Mg2+ Al3+ 24 120 364

Pada golongan 13 kita menentukan unsutr-unsur yang memiliki  bilangan oksidasi lebih dari satu. Aluminium memiliki bilangan oksidasi +3, dengan iktan kovelen atau ionik. Gallium, Hidium, dan Talium memiliki bilangan oksidasi keduanya +1. untuk gallium dan idium  bilangan oksidasinya +3 yang mendominasi, sedangkan bilangan +1 lebih

mendominasi pada Talium.

Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.

Beberapa Perbedaan Aluminium dengan Boron :

1. Keelektronegatifan Aluminium lebih besar daripada boron, sehingga

Boron tidak bisa membentuk Kation B3+, sedangkan Aluminium bisa

dan ada Al3+.

2. Boron lebih bersifat ½ logam, sedangkan aluminium lenih bersifat logam. Akibatnya boron bersifat senyawa kovalen sedangkan aluminium lebih membentuk benyak senyawa ionik.

3. Boron memenuhi hukum oktet, maksimal kovalen 4. Sedangkan Aluminium molekuler dan ionik dengan bilangan koordonasi 6 keatas.

4. Boron bersifat semi kondoktor, sedangkan Aluminium bersifat konduktor.

5. Boron dapat membentuk senyawa polyhedral, contohnya Boran & Borat. Sementara Aluminiu sangat terbatas.

(29)

6. Boron hanya bisa membentuk 1 jenis oksida yaitu B2O3 (bersifat

asam), sementara Aluminium dapat membentuk 2 jenis yaitu α-Al2O3

dan γ-Al2O3 (hanya satu yang bersifat asam.

7. Boron membentuk 1 jenis hidroksida yaitu B(OH)3 yang bersifat

asam, sedangkan Aluminium juga membentuk 1 jenis hidroksida

yaitu Al(OH)3 yang bisa bersifat asam maupun basa namun

umumnya bersifat basa.

8. Halida dari Boron adalah kovalen, contohnya BF3 , BCl3 . Tetapi

mudah terhidrolisis dalam air seperti : BCl3 + H2O → B(OH)3 + Cl-(aq)+ H+(aq)

Yang justru sangat bersifat asam. Sedangkan Halida dari aluminium terhidrolisa sebagian/parsial.

3.5

Standarisasi Boron

a. Standar Boron

Intensitas standar boron padaλ 2497,73Å

No. Standar Transmitasi (%) Intensitas (I) Konsentrasi (ppm) 1 28.2 0.54975 5.7 2 48.9 0.31069 2.8 3 66.9 0.17457 1.1 4 82.2 0.08513 0.7 5 86.5 0.06298 0.46 6 87.2 0.05948 0.21 7 88.9 0.05109 0.15

(30)

Larutan Seri Standar Boron (ppm) Absorbansi 0 0 2 0.137 4 0.243 6 0.408 8 0.532

b. Kadar Boron dalam Tanah

No. Lab Absorbansi Konsentrasi Boron dalam Sampel 01/0109 0.228 7.244 02/0109 0.222 7.255 03/0109 0.223 7.144

3.6

Cara Produksi Boron

Golongan Boron terdiri atas unsur-unsur Boron -5B, Aluminium -13Al, Galium -31Ga, Indium -49In, dan Talium -81Tl. Dalam golongan ini,

 boron merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya non-logam dalam golongan III A pada tabel periodik unsur dan menunjukkan kemiripan sifat dengan unsur-unsur tetangga, carbon (C) dan silikon (Si).

(31)

Kemiripan sifat ini adalah dalam hal pembentukan senyawa kovalen dan senyawa rantai, namun berbeda dalam hal pembentukan senyawa kekurangan electrón. Boron tidak pernah dijumpai sebagai senyawa kationik serena tinginya entalpi ionisasi, tetapi membentuk senyawa

kovalen dengan pembentukan orbital hidrida  sp2 untuk menghasilkan

struktur segitiga sama sisi.

Boron merupakan nsur yang jarang terdapat dalam kerqak bumi tetapi banyak dijumpai sebagai deposit dalam senyawa garamnya, borat yaitu boraks-atau sodium tetraborat - Na2B4O7. 10 H2O, kernit - Na2B4O7.

4 H2O dan kolemanit - Ca2B6O11. 5 H2O. Bijih yang utama adalah borat,

 Borax- NA2B4O7. 10 H2O terdapat dalam kandungan besar di gurun pasir 

 Mojave, California dan merupakan sumber utama Boron.

Boron dibuat dengan mereduksi boron oksida B2O3, dengan magnesium atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut.

(32)

3.7

Senyawa-senyawa Campuran Boron

1. Asam Borat H3BO3

Asam orto-borat atau sering diringkas sebagai asam borat dapat diperoleh menurut persamaan reaksi :

BX3 (s)+ 3 H2O (l)→ H3BO3 (s)+ 3 HX (aq)

Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.

2. Asam tetrafluoroborat, HBF4

Larutan asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan asam borat ke dalam larutan asam hidrofluorida menurut persamaan reaksi :

H3BO3 (aq)+ 4 HF (aq)→ H3O+(aq)+ BF4-(aq)+ 2 H2O (l)

Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak 

(33)

3. Boron trihalida

Boron mempunyai tiga elektron valensi, oleh karena itu setiap senyawa kovalen sederhana yang terjadi tersusun oleh tiga pasang elektron ikatan di seputar atom pusat boron sehingga dapat dikatakan sebagai senyawa ”kekurangan elektron” relatif terhadap kaidah oktet (empat  pasang).

4. Boranes (senyawa campuran boron dan hydrogen)

Boranes yang paling sederhana adalah diboran, B2H6. seperti

kebanyakan borane lainnya diborane memiliki reaktifitas yang tinggi,  beracun, berupa gas yang tidak berwarna, reaksi eksotermik yang kuat

menghasilkan diboron trioksida dan uap air;

B2H6 (g) + 3O2 (g) B2O3 (s) + 3H2O(g)

Hidrida juga bereaksi dengan sisa air untuk menghasilkan asam borie dan gas hydrogen;

B2H6 (g) + 6H2O(l)2H3BO3 (aq) + 3H2 (g)

Diboron adalah reagen yang penting dalam kimia organic. Reaksi gas dengan hidrokarbon tak jenuh membentuk alkylboranes. Sebagai contoh, reaksi diborone dengan propene ;

B2H6(g)+ 6CH2= CHCH3(g) 2B(CH2CH2CH3)3(l)

Produk dari reaksi hidroborasi ini dapat bereaksi dengan suatu asam karboksilat untuk menghasilkan suatu hidrokasrbon jenuh ; dengan hydrogen peroksida menghasilkan suatui alcohol ; atau dengan asam kromia untuk menghasilkan suatu keton atau ssuatu asam karboksilat .

(34)

Ada dua jenis utama dari korames, yang satu dengan rumus umum

BnHn +4, nido-boranes seperti, B10H14 , yang lainnya dengan rumus

umum BnHn+6, archno-boranes, seperti B4H10.

Untuk penamaan borane, nomor atom boron ditunjukan denhgan awalam normal (n) sedangkan nomor dari atom hydrogen ditunjukan dengan angka arab dalam tanda kurung B4H10 disebut tetraborane (10)

dan B10H14 adalah dekaborane(14).

Boranes dapat dipertimbangkan untuk kemungkinan sebagai bahan  baker roket, karena pembakarannya sangan bersifat eksotermik. Ada kenyataannya dengan masa yang sama , hanya dihidrogen yang menghasilkan panas diatas pembakaran . tetapi sintesis dalam sekala  besar dilarang dari boron oksida edapat menyebabkan penyumbatan

dalam mesin roket.

Senyawa borane dengan nomor yang sangat besar berisi unsur-unsur  lain yang telah disintesis. Termasuk karboranew, boranes tersebut memasukan atom-atom karbon pada rangka/ struktur borane, dan

logam karboranes, senyawa boron-karbon-hidrogen tersebut

mengandung suatu logam sebagai contoh ion [Fe(C2B9H11)2]-2.

5. Sodium Tetrahidridoborat

Satu-satunyan jenis boron digunakan dalam skala besar adalah ion tetrahidridoborat, BH4-. Kebanyakan hidrida, kecuali karbon sangat

mudah terbakar dan merupakan senyawa yang tidak stabil. Anion ini dapat mengalami rekristalisasi dari air dingin sebagai garam sodium. Struktur dari kristal senyawa ini sangat menarik karena garam, dari  bentuk anion ini mengikuti struktur sodium klorida.

Sodium tetrahidridoborat sangat penting digunakan sebgai pereduksi, terutama pada kimia organic dimana ia digunakan untuk mereduksi

(35)

aldehid menjai alcohol primer dan keton menjadi alcohol sekunder. Reaksi antara diborone dengan sodium hidrida digunakan untuk  menghasilkan sodium tetrahidridoborat ;

2NaH(s) + B2H6(g) 2NaBH4(s)

6. Boron Triflourida

Boron hanya memiliki dua electron valensi , sehingga ada senyawa  boron yang memiliki ikatan kovalen sederhana, dimana kekurangan

elektronnya akan mengikuti atauran octet . seperti kita lihat, dimerisasi  boron hidrida triflourida , tidak mengalami dimerisasi . energi ikatan  boron-flourin sangat tinggi ( 613 kJ/mol). Energi ikatan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ikatan tunggal konvensional, sebagai contoh, energi ikatan karbon-flourin adalah 485 kJ/mol. Untuk  menjeaskan stabilitas electron-berkurangnya molekul da kekuatan ikatan kovalen, itu menjelaskan bahwa terdapat ikatan π sebaik ikatan σ pada senyawa tersebut. Atom boron memiliki sebuah orbital 2p yang kosong pada sudut kanan terhadap ikatan σ dengan atom flourin. Masing-masing atom flourin memiliki sebuah orbital 2p yang penuh yang parallel dengan orbital 2pz pada boron. Suatu delokalisasi system

π menyumbangkan orbital p yantg kosong pada boron dan suatu orbital  p yang penuh pada masing-masing atom flourin yang dapat

mendukung penjelasan ini .

Dengan menggunakan orbital kosong 2pz , boron triflourida dapat

 bersifat sebagai asam Lewis yang kuat. Gambaran sederhana dari sifat ini adalah reaksi antara boron triflourida dan ammonia, dimana pada  pasangan electron dari nitrogen bersifata senbagai donor pasangan

electron;

(36)

Sekitar 4000 ton boron triflourida digunakan dalam industri diAmerika Serikat setiap tahaunnya sebagai asam Lewis dan sebagai katalis pada reaksi organic.

7. Boron Triklorida

Ion klorida berbentuk padat larutr dalam air membentuk nidrasi kation dan anion. Bagaimanapun jenis molekul kovalen klorida adalamn gas atau cair pada suhu kamar dan bereaksi sangat hebat dengan air. Sebagai contoh gelembung-gelembung udara boron triklorida didalam air menghasilkan asam boron dan asam.

3.8

Karakteristik Boron

5 Berilium ← Boron → Karbon

-↑ B ↓ Al Tabel periodik 

Keterangan Umum Unsur Nama, Lambang, Nomor

atom Boron, B, 5

Deret kimia Metaloid Golongan, Periode, Blok  13, 2, p

Penampilan

hitam/coklat

Massa atom 10.811(7) g/mol Konfigurasi elektron 1s22s2 2p1 Jumlah elektron tiap

(37)

Fase  padat Massa jenis (sekitar suhu

kamar) 2.34 g/cm³ Massa jenis cair pada

titik lebur 2.08 g/cm³ Titik lebur 2349 K 

(2076 °C, 3769 °F)

Titik didih 4200 K 

(3927 °C, 7101 °F)

Kalor peleburan 50.2 kJ/mol Kalor penguapan 480 kJ/mol

Kapasitas kalor (25 °C) 11.087 J/ (mol·K) Tekanan uap  P /Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k    padaT /K 2348 2562 2822 3141 3545 4072 Ciri-ciri atom

Struktur kristal Rhombohedral Bilangan oksidasi

3

(asam beroksida ringan)

Elektronegativitas 2.04 (skala Pauling) Energi ionisasi (detil) ke-1: 800.6 kJ/mol ke-2: 2427.1 kJ/mol ke-3: 3659.7 kJ/mol Jari-jari atom 85 pm Jari-jari atom (terhitung) 87 pm Jari-jari kovalen 82 pm

Lain-lain

Sifat magnetik   Nonmagnetic Resistivitas listrik  (20 °C) 1.5×104 Ω·m Konduktivitas termal (300 K) 27.4 W/

(m·K)

Ekspansi termal (25 °C) 5–7 µm/

(m·K)

Kecepatan suara (kawat

(38)

Modulus ruah (β form) 185 GPa Skala kekerasan Mohs 9.3

Kekerasan Vickers 49000 MPa Nomor CAS 7440-42-8

Isotop

iso NA waktu paruh DM DE (MeV) DP

10B 19.9%* B stabil dengan 5 neutron

11B 80.1%* B stabil dengan 6 neutron

*Dari cuplikan di alam,

daya tampung Boron-10 mungkin paling rendah 19.1%

 paling tinggi sekitar 20.3%.

Boron-11 in such cases.merupkan salah satu sisanya.

Referensi

BAB IV

PENUTUP

Kesinpulan

(39)

industry dan teknologi. Boron yang tidak murni digunakan pada  pertunjukan kembang api untuk memberikan warna hijau dan dalam roket

sebagai pemicu.

Senyawa boron yang paling komersial adalah Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat

( sodium perborate bleach).

Asam borik juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.

Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron. Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini  juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan

mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket. Penawaran terhadap filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa. Boron mirip dengan karbon dalam memiliki kapasitas membentuk jaringan molekul dengan ikatan kovalen. Karbonat, metalloboran, fosfakaboran dan semacamnya terdiri dari ribuan senyawa.

Unsur boron dan borat tidak dianggap berbahaya, dan perlu  penanganan spesial. Walau begitu, beberapa senyawa boron hidrogen

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Masgunarto Ir. M.Sc. Hand Out Bahan-Bahan Listrik, STT-PLN, Jakarta.

http://google.co.id/kategori tabel periodik.htm http://books.google.co.id/books/boron.htm http://yahoo.com/boron.htm

Gambar

Gambar 2-1 : ikatan atom tembaga
Gambar 2-2 : Struktur dua dimensi kristal Silikon
Gambar 2-3 : doping atom pentavalen
Gambar 2-4 : doping atom trivalen
+7

Referensi

Dokumen terkait

bakal terjadi di dalam perjanjian sewa beli kendaraan bermotor roda dua baik itu didasarkan kepada ada atau tidak adanya itikad baik maka kita tidak dapat pula memisahkannya

12 Penelitian ini mengambil informan yaitu wanita karir yang bekerja sebagai dosen, subjek tersebut adalah 6 dosen wanita dan juga 6 anak dari Dosen Wanita

EFEKTIVITAS MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI AKHLAKA. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini tentang etika pergaulan dalam Alquran dan implikasinya terhadap pembelajaran PAI di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan etika pergaulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di KKLD Desa Berakit terhadap kelimpahan Pelecypoda pada area sampling berakit dalam 99 plot yang secara acak, di mana seluruh

Pasal 44 menjelaskan tentang ketentuan pidana tindak kekerasan fisik, Pasal 45 menjelaskan tentang ketentuan pidana tindak kekerasan psikis, Pasal 46 menjelaskan

Pada pembelajaran yang dilaksanakan adalah menyajikan materi pelajaran, Pada pembelajaran yang dilaksanakan adalah menyajikan materi pelajaran, memberikan

melewati proses review kemudian harus dievaluasi secara kualitatif lebih jauh yaitu diujicobakan pada sekelompok kecil responden guna mengetahui apakah kalimat yang