PROPOSAL DESIGN PROJECT “Improving Communication Skill with
KOMUNITAS MULTI BAHASA”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Manajemen Proyek Pembangunan
Dosen Pengampu: Joko Purnomo, S.IP., M.A.
Oleh :
Virgo Nita Putri Pradhana NIM. 145120401111054
PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
BASIC DATA PROJECT
Nama Proyek : Improving Communication Skill with Komunitas Multi Bahasa Lokasi : Kelurahan Mojolangu, Malang
Nama Organisasi : Komunitas Multi Bahasa Mitra Kerja : Dinas Pendidikan Kota Malang
TIM MGMP Bahasa Asing Kota Malang Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Brawijaya Fakultas Ilmu Bahasa Unversitas Negeri Malang AIESEC Malang
Kemitraan kontrak dengan Japan Foundation, Oxford University, dan English First (EF)
Durasi Kegiatan : Tiga tahun (sustainable)
Proyek ini dibangun dilaksanakan dalam jangka waktu tiga tahun, tentunya melibatkan seluruh stakeholder dalam lingkungan objek pembangunan untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan berbahasa asing bagi kalangan remaja dan pemuda yang proaktif. Proyek kegiatan dilakukan dengan basis berkelanjutan demi tercapainya tujuan-tuuan dari proyek dalam hal peningkatan kualitas pendidikan hingga melahirkan genari-generasi baru yang ahli dibidang bahasa asing. Di tiap triwulan semester akan diadakan evaluasi berkala baik dalam lingkup kinerja internal organisasi dan kontrol terhadap para stakeholder yang bersangkutan.
ORGANIZATIONAL BACKGROUND
Nama Organisasi : Komunitas Multi Bahasa
Fokus Organisasi: Meupakan organisasi semi non-profit di bidang ilmu kebahasaan serta berfokus pada tujuan utama organisasi dalam menumbuhkan minat pemuda kelurahan Mojolangu Malang dalam menguasai bahasa asing lebih dari satu.
Citra Organisasi
Organisasi ini didirikan dengan nilai-nilai keuletan, kesolidan komunitas dalam membangun jaringannya. Para pemuda yang proaktif dan enerjik merupakan kunci utama dari efektivitas program proyek ini dalam merangkul target obyek proyek yaitu para remaja daerah kelurahan Mojolangu, Malang. Melalui keikutsertaan komunitas ini, diharapkan mampu melaihirkan generasi-generasi muda yang mampu mengaplikasikan bahasa asing terutama dalam berkomunikasi dan siap menghadapi bentuk tantangan globalisasi. Kemudahan berbahasa asing akan mengantarkan komunitas ini dalam menjembatani untuk berbagi keilmuan bahasa asing dan budaya dari masing-masing negara. Sehingga citra organisasi sebagai media para pemuda untuk membuka wawasannya untu berorientasi ke level internasional
Latar Belakang Organisasi:
Arus globalisasi di era millennial semakin tak bisa terhindarkan, mengingat kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi berevolusi dengan cepatnya. Kemunculan internet juga mendukung aktivitas globalisasi dalam menghubungkan jaringan konektivitas antar negara diberbagai belahan dunia.
Dalam menunjang hubungan komunikasi masyarakat global diperlukan bahasa inggris sebagai alat komunikasi universal di dunia. Bahasa inggris merupakan bahasa asing resmi yang banyak digunakan di berbagai negara. Keberadaannya memungkin masyarakat global mau tidak mau menggunakan bahasa inggris sebagai media berkomunikasi antar masyarakat di lingkup global. Keadaan ini tentu mendorong bangsa indonesia harus mampu untuk berkomunikasi berbahasa inggris dalam melakukan interaksi antar negara. Kemampuan multi bahasa asing juga mampu mendukung kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan mudah dalam menghadapi berbagai macam etnis maulun bangsa. Jika dilihat dari sisi indonesia, masih banyak pemuda yang kurang cakap dalam berinteraksi verbal berbahasa Inggris. Kebanyakan dari para pemuda hanya mengerti mengaplikasikan bahasa inggris dalam skill writing saja , tidak dengan kemampuan verbal. Melihat kondisi tersebut, maka kami ingin membentuk suatu organisasi yang menaungi kebutuhan pemuda/pemudi dalam berbahasa asing maupun multibahasa yaitu Komunitas Multi Bahasa kelurahan Mojolangu.
Visi
“Melahirkan individu kompetitif yang memiliki kemampuan dalam menggunakan lebih dari satu bahasa asing dalam menghadapi persaingan dan tantangan global.”
Misi
1. Menerapkan lingkungan kondusif bagi anggota untuk dapat melakukan praktek verbal maupun dalam berbahasa asing.
2. Menjadikan anggota lebih cakap dalam berkomunikasi lebih dari satu bahasa asing
3. Menerapkan penggunaan multi bahasa bagi anggota dikehidupan sehari-hari 4. Menjadikan bahasa asing sebagai tolak ukur anggota dalam menghadapi
Nilai-Nilai
Nilai yang menjadi basis dasar berdirinya organisasi Komunitas Multi Bahasa adalah komitment kuat dalam berkontribusi dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goal’s). NIlai-nilai SDG’s dibentuk kuat dengan adanya partisipasi pembangunan dari semua stakeholder yang terlibat dalam Komunitas Multi Bahasa dalam nilai usaha keuletan, kreatifitas, komitment tinggi, kepedulian terhadap kualitas pendidikan, serta kemauan untuk berbagai ilmu.
CONTEXTUAL ANALYSIS
A. Problem Specifics
Pembentukan organisasi diperlukan survey identifikasi proyek melalui wawancara terhadap target sasaran masyarakat yang nantinya akan terlibat pada proyek yang dijalankan komunitas multi bahasa. Survey dilakukan dengan melihat kondisi lokasi sekitar di kota Malang khususnya di daerah mojolangu. Berdasarkan kegiatan wawancara yang kami lakukan, kami melakukan pendekatan empati terhadap target sasaran masyarakat dalam memahami permasalahan yang menghambat sulitnya pelajar dalam mengaplikasikan bahasa inggris maupun bahasa asing. Salah satu narasumber yang kami dapatkan yaitu Muhammad Hafid seorang pelajar SMA swasta di kota Malang. Saat ditanyai kenapa kesusahan dalam mengaplikasikan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari, dia menjawab bahwa penggunaan bahasa inggris hanya digunakan pada saat jam-jam formal sekolah yang dikemas dalam mata pelajaran sekolah. Kegiatan penggunaan bahasa inggris hanya sekedar basic skill baik itu writing maupun speaking yang penggunaanya hanya diulang-ulang dari pelajaran yang diberikan sejak bangku SMP. Dalam kegiatan sehari-hari, dia hanya mengaplikasikan kemampuan berbahasa inggrisnya hanya sebatas pada memahami terjemahan game online yang dimainkan di smartphone ataupun tulisan berbahasa inggris sekelabat pengelihatannya. Dalam memahami kemampuan listening bahasa inggris, dia hanya memahami sedikit-sedikit dari apa yang diucapkan oleh speaker dan belajar beradaptasi dengan lagu-lagu berbahasa inggris dalam playlist lagunya. Adapun faktor yang mempengaruhi dalam meningkatkan kemampuan dalam berbahsa inggris baik itu secara listening maupun speaking, seperti pembelajaran bahasa inggris maupun asing hanya diajarkan oleh tenaga guru pengajar seadanya saja, kalaupun ada tenaga guru pengajar yang aktif dalam mengajak siswanya untuk mengaplikasikan kemampuan speaking dan listening hanya ada beberapa saja. Hafid menyadari bahwa baik kondisi internal maupun eksternal dilingkungan sekitarnya masih belum mampu
mendukung untuk mengaplikasikan kemampuan berbahasa inggris/asing di kehidupan sehari-hari.
Melihat kondisi permasalahan tersebut, organisasi kami memiliki titik temu problem solving yang menghambat pelajar dalam mengaplikasikan bahasa Inggris/asing di kehidupan sehari-hari agar lebih terbiasa dalam menggunakannya. Organisasi komunitas multi bahsa menawarkan solusi berupa pengkondisian wilayah kelurahan Mojolangu agar para pelajar ini mau bergabung dengan organisasi ini. Pengkondisian melalui keberadaan komunitas multi bahasa akan menyerap keanggotan hingga ke lingkup RT, sebisa mungkin organisasi kami melakukan pendekatan yang berbasis persetujuan dari semua pelajar yang tinggal dalam lingkungan tersebut dan didukung oleh pihak RT. Pertemuan dilakukan selama 4 kali seminggu dalam rentang waktu 1-2 jam. Demi kelancaran program pembelajaran bahasa Inggris dikenakan biaya seikhlasnya dari tiap anggota sebagai bentuk apresiasi dari kontribusi tenaga pengajar volunteer native speaker. Untuk pembelajaran bahasa asing lainnya seperti Jepang, Arab, dan Mandarin akan dikenakan biaya tambahan tersendiri. Program pembelajaran dapat dilakukan secara fleksibel di manapun dan kapanpun sehingga pelajar tidak terikat oleh batasan waktu dan tempat. Agar pembelajaran lebih efektif, perlu dukungan dari anggota organisasi agar dapat mengoptimalkan program ini.
B. Context
Lokasi
Kelurahan Mojolangu, Kota Malang
Isu
Kultur
Budaya yang melaatarbelakangi permasalahan di Kelurahan Mojolangu adalah menurunnya minat para remaja dan pemuda dalam mengaplikasikan bahasa Inggris/asing hanya sebagai aktivitas formal di sekolah. Selebihnya aplikasi komunikasi bahasa asing menjadi kurang efektif karena penggunaan bersifat satu arah dan tidak memberikan umpan balik terhadap pemuda dalam berkesempatan untuk meningkatkan softskill berkomunikasi bahasa asing. Kebanyakan pemuda dan remaja di Mojolangu dalam kontribusi berbahasa asing hanya sebatas pada aktivitas menerjemahkan tulisan baik dalam aktivitas keseharian seperti menonton televisi, bermain game di handphone maupun game console, dan browsing internet.
Institusi
Komunitas Multi Bahasa C. Actors
Program yang dilakukan Komunitas Multi bahsa juga melibatkan banyak aktor penting sebagai stakeholder krusial demi terwujudnya program kami seperti membangun kerjasama dengan Japan Foundation, Oxford University dan English First dalam menyediakan fasilitas tenaga pengajar dan buku kontekstual mendukung kegiatan belajar mengaar bahasa asing sesuai dengan standart internasional. selain itu, jalannya program ini juga dibiayai oleh para donator tetap dari lembaga UK Aid dan donator tidak tetap berupa tenaga relawan dan sumbangsih dari masyarakat sekita Mojolangu dan Malang sekitarnya, serta dukungan langsung dari kaum pemuda, masyarakat dan Karang Taruna Mojolangu.
Berjalannya kegiatan Komunitas Multi Bahasa tentu juga disokong oleh institusi Dinas Pendidikan kota Malang terutama yang berfokus pada bidang pengembangan bahasa asing. Institusi ini akan menjembati organisasi Komunitas Multi Bahasa dengan pengadaan guru-guru bahasa asing baik bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, maupun Arab demi
menunjang pelatihan bahasa asing. Tidak cukup sampai disitu, organisasi kami juga mengandeng institusi seperli lembaga bimbingan bahasa dalam menjangkau pembimbing native/asli bagi para anggota kami. Hal ini dilakukan agar hasil outcome yang diberikan komunitas multi bahasa mencapai target kecakapan komunikasi verbal secara baik. Institusi yang digandeng komunitas multi bahasa diharapkan mampu menjalin kerjasama dalam hal peningkatan kemampuan mempelajari bahasa yang tidak terpaku pada bahasa Inggris. Demi membangkitkan sisi kredibilitasnya, organisasi Komunitas Multi Bahasa juga mendapat dukungan dari Oxford university dalam kerjasama peningkatan mutu pendidikan dasar bahasa Inggris. Sumberdaya manusia sebagai stakeholder utama dalam menyediakan tenaga pengajar dalam Komunitas Multi Bahasa memiliki standar khusus seperti tenaga kerja yang ahli dibidang bahasa asing yang telah tersertifikasi. Selain itu, tenaga pengajar yang kami punya merupakan lulusan terbaik dan terpilih di bidang bahasa asing dengan didukung pengalaman mengajar setidaknya dua tahun.
D. What Has Been Done?
Hal pertama yang sudah dilakukan Komunitas Multi Bahasa adalah penguatan sisi internal organisasi berupa kepengurusan organisasi oleh pihak-pihak yang terpilih dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Demi terwujudnya program yang dilakukan oleh Komunitas Bahasa, kami juga mulai membentuk jaringan formal dan non formal dalam mendanai kegiatan yang akan dilakukan melalui institusi maupun volunteer lepas. Pembangunan jaringan kerjasama kemitraan ini ditujukan untuk memberikan sisi kredibilitas tinggi dari organisasi di mata masyarakat sekitar untuk mendukung penuh berjalannya kegiatan ini. erjasama kemitraan yang dilakukan sudah mencapai lingkup institusi lokal seperti Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Brawijaya dan Fakultasi Ilmu Bahasa Universitas Negeri Malang.
Program proyek yang sudah dilakukan oleh Komunitas Multi Bahasa pada tahap awal meliputi perijinan terhadap target wilayah yang akan dilaksanakannya proyek yaitu Mojolangu. Perijinan proyek pembangunan dilakukan dengan mengirim proposal pada beberapa instansi berikut demi menggalang dana dari para donator ke beberapa instansi formal seperti berikut:
a) Proposal pengajuan proyek kepada Kepala Kelurahan Mojolangu. (sudah disetujui)
b) Proposal bantuan relawan tenaga pendidik kepada Dinas Pendidikan Kota Malang. (sudah disetujui)
c) Proposal Kemitraan Jangka Panjang dengan Oxford University, Japan Foundation, dan English First. (untuk pihak Japan Foudation masih menunggu konfirmasi)
Pada tahap selanjutnya Komuntas Multi Bahasa sudah merekrut anggota yang menjadi objek sasaran dalam tujuan organisasi kami yaitu remaja SMP, SMA, dan para pemuda-pemudi di wilayah Mojolangu. Saat ini perekrutan anggota Komunitas Multi Bahasa masih mencapai target 20 orang anggota SMP, 35 orang anggota SMA, dan 40 orang anggota Pemuda umum. Jumlah keseluruhan anggota perekrutan sebanyak 95 orang.
Adapun kegiatan lainnya yang sudah dilakukan Komunitas Multi Bahasa yaitu pembangunan fasilitas pendukung sarana prasarana kegiatan belajar mengajar bahasa asing yang dibiayai oleh Dina Pendidikan Kota Malang dan UK Aid. Untuk tenaga pengajar masih menggunakan native speaker dari volunteer lembaga pendidikan Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang masing-masing sebanyak empat tenaga pembimbing native speaker bahasa Inggris, Mandarin dan Jepang. Untuk tenaga non-native lepas masing-masing sebanyak tujuh orang.
PROJECT DESCRIPTION
Proyek ini bernama “Improving Communication Skill with Komunitas Multi Bahasa. Tujuan utama didirikannya oraganisasi ini adalah sebagai sarana meningka kemampuan bahasa Ingrris maupun Asing bagi paara remaja dan pemuda di Mojolangu, Malang. Keberaradaan organisasi ini dilengkapi dengan fasilitas pembangunan gedung sarana belajar mengajar dan tenaga pembimbing professional dalam memenuhi kualitas pendidikan bahasa asing remaja dan pemuda di Mojolangu yang masih terbatas pada penggunaan aplikasi bahasa asing yang kurang optimal. Kemampuan komunikasi setidaknya bahasa Inggris diperlukan terutama dalam menghadapi tantangan dan menciptakan peluang dari keberadaan pengaruh globalisasi yang secara tidak langsung mengharuskan masyarakat internasional untuk dapat mengaplikasikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi internasional. Kemampuan komunikasi bahasa asing lainnya juga mendukung kemampuan individu untuk mudah beradaptasi dengan lingkungan luar.
Berdasarkan visi dan misi yang kami anut, kami memiliki program pembelajaran yang fleksibel dan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Sistem pengajaran berupa pembelajaran baik peningkatan skill writing dan communication. Selain itu, anggota diharapkan mengambil program pembelajaran minimal dua bahasa asing seperti bahasa inggris sebagai bahasa wajib dan lainnya merupakan bahasa pilihan. Sharing pegetahuan tidak hanya terbatas pada masalah akademik tetapi juga menonjolkan sisi kebudayaan dan isu-isu terkini global yang mampu mendukung anggota untuk lebih mengaplikasikan kemampuan bahasa asing yang telah dipelajari.
Selain itu ,terdapat pula tujuan khusus dari berjalannya proyek ini sebagai berikut: a) Sebagai sarana menjembatani berbagai stakeholder. Kegiatan organisasi komunitas multi bahasa juga melibatkan aktor-aktor eksternal didalamya demi terciptanya kinerja organisasi berkelanjutan. Stakeholder yang terlibat disini ada adalah pemerintah, masyarakat gresik, komunitas guru
bahasa asing di Mojolangu, serta lembaga donor yang mau berpartisipasi dalam kegiatan ini.
b) Mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Inggris maupun asing. Adanya kebijakan pemerintah yang mengesampingkan kegiatan organisasi ini menjadi penghambat jalannya kegiatan. Perhatian khusus pemerintah terhadap pendidikan tertentu seperti prestasi olahraga dan akademik eksakta juga melemahkan keberadaan organisasi komunitas multi bahasa. Organisasi ini mengharapkan dukungan pemerintah terutama menjamin kebutuhan bahasa asing di kalangan pemuda/pemudi sebagai kebutuhan dasar menghadapi peluang dan tantangan di era globalisasi.
c) Hasil outcome dari anggota yang mampu berbahasa asing dapat dijadikan saran bertukar berbagai disipliner ilmu. Hal ini mampu memberikan memberikan horizon wawasan lebih luas bagi para anggota dalam menjembatani berbagai displiner ilmu dan menemuka titik kemudahan dalam memahaminya.
d) Membentuk jaringan terpecaya antar pembimbing dan anggota komunitas terutama pengenalan lebih dekat akan budaya baru terkait dari bahasa asing yang dipelajari. Pembentukan jaringan yang terpecaya akan memberikan kredibilitas tinggi bagi organisasi Komunitas Bahasa untuk memperluas jangkauan organisasi hingga seluruh Indonesia degan bantuan kemitraan jejaring milik AIESEC membantu proses perkenalan budaya antar bangsa menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Melihat isu-isu strategis yang dibentuk, maka komunitas multi bahasa membuat program-program tahunan seperti
1. Program tahun pertama
Pembelajaran materi speaking dan writing skill bahasa inggris Pengenalan budaya inggris jaman sebelum abad 20
Pembelajaran bahasa asing non inggris level dasar-intermediate Festival bulan bahasa
2. Program tahun kedua
Penguatan materi bahasa inggris dengan pengaplikasian
lingkungan yang mendukung
Pembelajaran bahasa asing level menengah dan peningkatan skill conversation dalam lingkup percakapan sehari-hari
Festival budaya yang mewakili 5 bahasa asing inggris, jepang, mandarin, perancis, dan arab yang telah dipelajari di Komunitas multi bahasa
Konvensi pertemuan dengan komunitas bahasa asing di Surabaya 3. Program tahun ketiga
Upaya pemberdayaan siswa SMA Gresik dan Surabaya dalam mendalami multi bahasa asing
Memperluas jaringan komunitas multi bahasa hingga ke seluruh wilayah Jawa Timur
Studi tour ke tempat pariwisata sebagai upaya pengaplikasian bahasa asing terhdap kedatangan berbgagai macam turis
Menguatkan sisi eksternal organisasi dengan memberikan citra dan kontribusi yang baik bagi masyarakat sekitar
Sehingga keberadaan Komunitas Multi Bahasa diharapkan mampu memberikan kontribusi baik bagi generasi penerus bangsa khususnya dalam bidang keilmuan bahasa. Di sisi lain, penguatan stakeholder di lingkungan setempat diharapkan mampu mengakomodasi kepentingan pihak satu sama lain, serta akan menciptakan keberlangsungan organisasi Komunitas Multi Bahasa dalam jangka waktu panjang, berkelanjutan dan mampu memperluas sayapnya hingga seluruh wilayah Indonesia.
MANAGEMENT AND ARRANGEMENT
Tercapainya tujuan dan pelaksanaan proyek Improving Communication Skill with Komunitas Multi Bahasa Mojolangu terstruktur dalam sistem kepengurusan dan tiap anggota memiliki kewajiban utnuk bertanggung jawab sesuai dengan divisi yang diampunya. Berikut merupakan susunan anggota kepengurusan Komunitas Multi Bahasa:
Nama Jabatan/Divisi
Virgo Nita Putri Pradhana Ketua Organisasi
Putri Rachmawati Ketua Pelaksana Proyek Julian Satria Wibisana Sekretaris
Indah Wijayanti Bendahara
Lucitra Arya Yuniar Divisi Publikasi, Dokumentasi dan Media
Muhammad Immadudin Divisi Pendanaan, Penggalangan Donasi dan Volunteer
Azizzah Nur Rahma Divisi Eksternal dan Humas
Agus Andy Kariswan Divisi Internal Komunitas Multi Bahasa Danial Situmorang Divisi Transportasi dan Perlengkapan Satriya Nugraha Divisi Sarana Prasarana
Ria Megawati Divisi Sarana Advokasi
1. Ketua Organisasi
Ketua Organisasi bertanggungjawab dalam menyusun dan merencanakan arah jalannya organisasi sesuai dengan rencana stategis yang telah dibuat
selama masa jabatan kepemimpinanya. Tanggungjawab ketua organisasi meliputi manajemen struktur kabinet organisasi, memberikan arahan tujuan ruang lingkup kerja dari tiap divisi, serta menjaga keutuhan internal organisasi.
2. Ketua Pelaksana Proyek
Ketua Pelaksana Proyek bertanggungjawab atas semua kegiatan proyek yang dipimpinnya dalam waktu satu kali masa jabatan selama proyek masih berlangsung. Adapun beberapa tanggungjawab yang dimiliki Ketua Pelaksana Proyek yaitu memastikan arah jalannya proyek sesuai dengan tujuan utama organisasi, memberikan arahan kepada divisi-divisi yang dipilihnya sesuai dengan target capaian dari proyek.
3. Sekretaris
Sekretaris bertanggungjawab dalam mengurus segala bentuk administrasi terkait keseluruhan kegiatan dan proyek dari organisasi. Tugas-tugas sekretaris meliputi pencatatan terhadap seluruh asset dan inventaris yang dimiliki organisasi, menulis laporan dari seluruh kegiatan jalannya organisasi, menentukan tempat rapat evaluasi organisasi dibawah arahan ketua organisasi, dan memberikan perijinan dalam hal pengurusan proposal, perekrutan anggota, penggalangan dana donasi dan volunteer. 4. Bendahara
Bendahara bertugas sebagai pengelola keuangan organsasi dalam memenuhi kebutuhan apa saja yang diperlukan dari rangkaian kegiatan tiap divisi. Tugas-tugas bendahara meliputi pencatan terhadap setiap pengeluaran dan pemasukan dari organisasi, mendistribusikan pendanaan dari kegiatan/event yang akan dilakukan organisasi, serta bertanggungjawab dalam melakukan audit keuangan tiap seminggu sekali. 5. Divisi Publikasi, Dokumentasi, dan Media
Divisi ini bertanggungjawab dalam melakukan publikasi dari serangkaian keberhasilan kegiatan pada media seperti situs internet, sosial media, dan media pers lokal. Selain itu divisi ini juga bertanggungjawab dalam memberikan citra baik organisasi di mata masyarakat.
Divisi ini bertanggungjawab dalam menggalang dana dalam memenuhi kebutuhan operasionalisasi kegiatan organisasi berlangsung. Pencarian dana, volunteer, dan donasi dilakukan dengan membangun jaringan kemitraan bekerjasama dengan Divisi Eksternal dan Humas.
7. Divisi Eksternal dan Humas
Divisi ini bertanggungjawab dalam mencari koneksi dengan pihak luar untuk mampu meberikan dukungan terhadap semua aktivitas kegiatanyang dilakukan organisasi. Tugas-tugas divisi ini meliputi menjembatani komunikasi anatar pihak pemerintah, masyarakat dan lembaga berbagai pihak kemitraan maupun NGO, memberikan pelayanan publik terhadap peran penting organisasi ditengah-tengah kehidupan masyarakat, serta menciptakan citra baik bagi organisasi.
8. Divisi Internal Komunitas Multi Bahasa
Pada divisi ini bertugas sebagai dalam menguatkan nilai dasar organisasi dan menciptakan suasana kekeluargaan dari lingkup internal organisasi. Tugas-tugas yang dilakukan meliputi pengadaan kegiatan latihan dasar kepemimpinan anggota serta sebagai sarana konsultasi dari tiap divisi dalam merekrut siapa saja yang terlibat dalam tiap-tiap divisi.
9. Divisi Transportasi
Divisi ini bertugas dalam pengadaan alat transportasi terutama dalam kegiatan perekrutan anggota baru, pencarian volunteer, penggalangan donasi dan kegiatan proyek berlangsung.
10. Divisi Sarana Prasarana dan perlengkapan
Divisi ini bertugas dalam menyediakan sarana dan prasarana atas kebutuhan apa yang diperlukan organisasi dalam menjalakan aktivitas kegiatan organisasi serta melakukan pengadaan barang inventaris seperti pembanguan gedung organisasi, alat-alat pendukung kegiatan belajar mengajar (papan tulis, meja, kursi, proyektor, dll)
11. Divisi Sarana Advokasi
Divisi ini bertanggung jawab dalam memberikan advokasi dalam menjembatani kebutuhan antar pihak anggota dan para pemegang jabatan eksekutif Komunitas Multi Bahasa. Selain itu, divisi ini juga
menjembatani ide-ide dari para anggota Komunitas Multi Bahasa agar dapat tersampaikan dengan baik kepentingan yang akan diajukan.
APPENDIX
Logframe Project Description Indicators Means of Verification Assumptions Goal Purpose Meningkatkan pendidikan bahasa asing bagi kalangan pemuda dan remaja di Mojolangu, Malang. Adanya peningkatan skill komunikasi terutama komunikasi verbal. Adanya kesamaan pemahaman dalam memaknai pentingnya belajar bahasa asing. Hampir separuh dari anggota mulai Komunita Multi Bahasa mulai meningkat kemampuan komunikasi bahasa inggris hingga ke level intermediate. Anggota kalangan SMP mulai mampu beradaptasi dengan penggunaan bahasa Inggris di dalam peer group mereka. (+) Sambutan baik dari warga setempat (+) Rasa antusiasme tinggi dari para pemuda untuk mempraktekka n berbicara bahasa Inggris asing. Compone nt Objective Peningkatan skill komunikasi terutama komunikasi verbal Terjangkauny a biaya kursus bahasa asing. Adanya dukungan kuat dari lingkungan setempat. Perekrutan anggota komunitas bahasa menarik banyak anggota dari kalangan sebanyak 27 orang terdiri dari 5 anggota pelajar SMP, 10 anggota pelajar SMA, (+) Perekrutan anggota lebih banyak karena harga kursus yang terjangkau. (-) Kesulitan dalam membangun konsistensi dari anggota kalangan
dan 12 anggota pemuda umum. Biaya kursus non-formal dikenakan sebesar Rp.20.000,- per bulan serta dikenakan iuran bulanan sebesar Rp 5000,- dari tiap anggota. pelajar SMP. Menyamakan pemahaman dalam memaknai pentingnya belajar bahasa asing Adanya perasaan tidak skeptis dalam mempelajari bahasa asing. Adanya respon tanggap dan cepat dari para pemuda dalam memahami bahasa asing. Kemampuan anggota dalam mempelajari bahasa inggris meningkat hinggal 3 bulan pertama dari level dasar ke intermediate. Kemauan anggota dalam mempelajari bahasa lebih ekspresif di 3 bulan pertama. Pembelajaran bahasa asing dimulai dari level dasar dan pengenalan budaya dari tiap-tiap negara. (+) Keterbukaan kalangan remaja dan pemuda mempermuda h dalam kegiatan belajar megajar bahasa Inggris maupun asing. Output Murahnya biaya kursus Adanya ketersediaan Tersedianya tenaga (-) Kesulitan
bahasa asing tenaga pengajar yang berpengalama n. Adanya jaringan eksternal dalam menyediakan tenaga pengajar native. pengajar bahasa Inggris bersertifikasi sebanyak 8 orang. Jaringan eksternal masih melingkupi kerjasama dengan negara Inggris dan Jepang, dan lingkup lokal sebatas lembaga pendidikan universitas. dalam mencapai target pembimbing native speaker sebanyak 20 orang. (+) Menumbuhka n rasa kepedulian dari volunteer pembimbing dalam berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan sesuai dengan program SDG’s. Dukungan kuat dari lingkungan setempat Terciptanya lingkungan yang kondusif untuk adaptasi bahasa asing (Eksternal). Adanya dukungan keluarga bahwa edukasi bahasa asing menjadi kebutuhan primer (Internal). Penciptaan lingkungan kondusif masih pada tahap penyuluhan tingkat RT di 4 wilayah RT Mojolangu. Terdapat kesulitan dalam mempengaruh i kebutuhan edukasi akan pentingnya belajar bahasa Inggris maupun asing dari kalangan orang tua manula dan orang tua minim pendidikan. (-) Kuranya dukungan dari warga yang tergolong minim pendidikan dan manula. (+) Terciptanya lingkungan kondusif dari beberapa lingkup RT dalam mendukung anggota dalam berbicara bahasa Inggris. (+) Memungkinka n berkembangn ya lingkup
Mojolangu menjadi kampung bahasa asing. Tidak skeptis dalam mempelajari bahasa asing Tumbuhnya sifat keterbukaan diri. Tumbuhnya sikap percaya diri dalam mengaplikasik an bahasa asing. Anggota mulai terbuka dalam menggunakan komunikasi bahasa inggris melalui serangkaian event Bulan Bahasa. Dukungan dari anggota lain memperkuat kesolidan organisasi dan menciptakan lingkungan internal organisasi semakin kondusif. Respon tanggap dan cepat dari para pemuda dalam memahami bahasa asing Tumbuhnya niat individu dalam belajar bahasa asing Berkembangn ya media pembelajaran bahasa asing (model pembelajaran dua arah) Berkembangn ya model pembelajaran dua arah memberikan respon baik bagi anggota dalam memahami bahasa asing, serta anggota mulai terbka dalam memberikan pertanyaan atas apa yang belum
dipahami selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Output Ketersediaan tenaga pengajar yang berpengalaman . Setidaknya terdapat 15 tenaga pengajar berpengalaman yang tersertifikasi. Ketersediaan jaringan eksternal dalam menyediakan tenaga pengajar native. Organisasi melebarkan jaringan kemitraannya dengan lembaga eksternal diluar negeri dalam menyediakan native speaker untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar native sebanyak 15 orang dari berbagai macam bahasa seperti Inggris, Jepang, Mandarin, Arab, Korea, dan Jerman. Penciptaan lingkungan kondusif untuk adaptasi bahasa asing (eksternal). Lingkungan kondusif dibangun dengan dukungan dari masyarakat sekitar untuk sama-sama mau belajar berbahasa asing dalam tataran non-formal Dukungan keluarga bahwa edukasi bahasa asing menjadi Upaya organisasi Komunitas Multi bahasa melakukan
kebutuhan primer (internal). penyuluhan ke tingkat RT/RW oleh beberapa staff divisi eksternal dan humas melibatkan pihak orang tua dan tokoh berpengaruh setempat dalam mendukung proyek ini. Menumbuhkan keterbukaan diri. Upaya Komunitas Multi Bahasa dalam memberikan penyuluhan dan latihan kepemimpinan dasar bagi para anggota Menumbuhkan sifat percaya diri dalam mengaplikasik an bahasa asing. Keterlibatan anggota dalam mengaplikasika n minimal bahasa asing di tiap pertemuan non formal dari organisasi, terutama dalam menciptakan lingkungan kondusif untuk dapat beradaptasi dan terbiasa dalam menggunakan bahasa Inggris maupun asing. (+) Memunculkan jiwa kepemimpina n disetiap anggota. (+) Anggota berkesempata n untuk menjadi ketua pelaksana di tiap event yang dilakukan oleh Komunitas Multi Bahasa. Menumbuhkan niat individu dalam belajar berbahasa asing. Keterlibatan anggota untuk aktif dan kreatif dalam
berkontribusi di setiap acara yang diadakan
Komunitas Multi Bahasa. Media bahasa asing dikembangkan (model pembelajaran dua arah). Model pembelajaran lebih menyenangkan dan melibatkan sisi kreatifitas dan proaktif pembelajaran dua arah. (+) Peluang dalam memahami kecakapan penggunaan bahasa asing menjadi tinggi. (+) Sisi kreatifitas dan proaktif dalam anggota akan memunculkan gaya pembelajaran ang sustainable