MENAPAK JEJAK WIRELESS
UNTUK
ANAK BANGSA
Basic Wireless
Modul 1
Hero ShvrootKit
[ copyleft, 2012 ]
1
Konsep Dasar Wireless
Apa sih Wireless LAN….?
Wireless Local Area Network (WLAN) adalah hubungan antara komputer yang satu dengan komputer dan/atau peripheral lainnya dengan mempergunakan sedikit kabel. Jaringan komputer tersebut mempergunakan gelombang radio sebagai media transmisi datanya. Informasi (data) ditransfer dari satu komputer ke komputer lain menggunakan gelombang radio. WLAN sering disebut sebagai Jaringan Nirkabel atau Jaringan Wireless.
Karena Jaringan Wireless mempergunakan frekuensi, maka frekuensi yang dialokasikan diberi standarisasi sebagai berikut :
Sedangkan untuk standarisasi Wireless LAN, sebagai berikut : § 802.11a
Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 5GHz, dan kecepatan transfer data teoritis maksimal 300 Mbps. Kini 802.11a mengalami perubahan teknologi secara revolusioner dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 150 Mbps juga mengalami peningkatan jangkauan sampai dengan 50Km (bisa dilakukan dengan memanfaatkan peralatan wireless tertentu)
2
§ 802.11b
Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 2.4GHz, dan kecepatan transfer data teoritis maksimal 11 Mbps.
§ 802.11g
Dibuat pada tahun 2003. Menggunakan frekuensi 2.4Ghz, dan kecepatan transfer data teoritis maksimal 108 Mbps.
§ 802.11n
Ditujukan untuk WLAN dengan kecepatan tranfer data teoritis maksimal 450 Mbps dengan teknologi 3T3R. Di pasar dapat dijumpai dengan merek dagang MIMO atau Pre-802.11n.
Ada beberapa istilah yang cukup popular berkaitan dengan wireless. Beberapa diantaranya yaitu:
1. Wireless atau WiFi
WiFi atau Wireless Fidelity adalah nama lain yang diberikan untuk produk yang mengikuti spesifikasi 802.11. Sebagian besar pengguna komputer lebih mengenal istilah Wireless card/adapter dibandingkan dengan 802.11 card/adapter. Wireless merupakan merek dagang, dan lebih popular dibandingkan kata “IEEE 802.11”.
2. Channel
Bayangkanlah pita frekuansi seperti sebuah jalan, dan channel seperti jalur-jalur pemisah pada jalan tersebut. Peralatan 802.11a bekerja pada frekuensi 5,15 -
5,875 GHz, sedangkan peralatan 802.11b dan 802.11g bekerja pada frekuansi 2,4 - 2,497 GHz. Jadi, 802.11a menggunakan pita frekuensi lebih besar
dibandingkan 802.11b atau 802.11g. Semakin lebar pita frekuensi, semakin banyak channel yang tersedia. Agar dapat saling berkomunikasi, setiap peralatan Wireless harus menggunakan Channel yang sama.
3. MIMO
MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wireless terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan realibilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wireless sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wireless yg ada disetiap sudut ruangan. Peralatan Wireless MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.
4. Wireless Encription
Merupakan fitur keamanan/sekuriti yang bersifat build-in pada peralatan Wireless. Keamanan merupakan masalah yang serius bagi pengguna Wireless
3
akibat gelombang radio yang dipancarkan adapter Wireless dapat diterima oleh semua peralatan Wireless yang ada di sekitarnya (atau gedung disebelahnya). Tentu saja kondisi semacam ini sangat rawan karena informasi dapat “ditangkap” dengan mudah. Oleh sebab itu Wireless dibuat dengan beberapa jenis enkripsi, diantaranya : WEP, WPA, WPA2. Ekripsi WEP merupakan keamanan dasar yang sampai saat ini bisa dilakukan proses cracking dengan pemanfaatkan IV (initialization vector), sehingga tidak layak lagi mempergunakan enkripsi jenis ini maka beralihlah pada jenis enkripsi WPA (-- sekalipun bisa dilakukan proses cracking dengan Rainbow Tables), WPA2.
Perlu juga diketahui bahwa makin tinggi enkripsi yang dipergunakan maka semakin aman tapi akan terjadi penurunan throughput data yang diakibatkan karena proses de-enkripsi.
5. SSID
SSID (Service Set IDentifier) merupakan identifikasi atau nama untuk jaringan wireless. Setiap peralatan Wireless harus menggunakan SSID tertentu. Peralatan Wireless dianggap satu jaringan jika tergabung pada SSID yang sama. Agar dapat berkomunikasi, setiap perlatan wireless haruslah tergabung pada SSID dan channel yang sama.
6. POE
POE (Power Over Ethernet) merupakan teknik pengiriman energi listrik (arus lemah) melalui cable UTP dengan memanfaatkan DC Injector. POE biasanya diterapkan untuk radio wireless outdoor.
7. 1T1R dan 2T2R
Radio wireless dengan memanfaatkan 1 Tranceiver dan 1 Receiver sehingga troughtput semakin baik, begitu pun dengan 2T2R dengan memanfaatkan 2 Tranceiver dan 2 Receiver.
4
Mengenal Konsep Kerja
Radio Wireless Mode
Hai all… kini saatnya kita mengenal berbagai Mode Wireless Access Point. Jika kemarin kita hanya kenal sebagai Mode AP saja maka sekarang kita harus mengenal model lain, diantaranya : AP Client, AP Client Bridge, AP Repeater, AP
Repeater Bridge dan WDS.
Tidak semua AP mendukung mode-mode tersebut oleh karena itu ketika kita ingin membeli wireless AP harus dipertimbangkan kebutuhan secara menyeluruh.
Base on DD-WRT
Mode : APMode AP merupakan mode yang pasti digunakan pada mode jaringan wireless apapun. AP berperan sebagai central node dan penguat signal pada jaringan wireless.
Gambar : AP Mode
` `
5
Mode : AP Client
Mode AP Client merupakan mode AP yang dijadikan client dari AP utama. Jadi AP utama akan memiliki hubungan dengan AP client secara langsung, karena perannnya sebagai AP Client maka tidak ada host yang bisa melakukan koneksi langsung ke AP client sehingga hanya port-port LAN saja yang bisa bekerja.
Model AP ini biasa diterapkan jika ingin menghubungkan AP untuk beberapa lantai, misalnya : Rumah Sakit, Kantor, dan lain sebagainya.
Mode AP Client, digambarkan seperti berikut ini :
` PC Notebook Switch JTRX Printer AP AP Client `
Implementasi AP dan AP Client
Gambar : Implementasi AP Client
Mode : AP Client Bridge
Mode AP Client Bridge mirip sekali dengan mode AP Client.
Perbedaannya jika pada AP client host tidak bisa koneksi secara wireless ke AP Client, sedangkan jika kita mendirikan sebagai AP Client Bridge maka host-host bisa koneksi langsung secara wireless ke AP Client Bridge.
6
` PC Notebook Switch AP AP Client Bridge `Implementasi AP dan AP Client Bridge
`
JTRX Printer
Gambar : Implementasi AP Client Bridge
Mode : AP Repeater
Mode AP Repeater berperan sebagai penguat signal wireless. Jika kita ingin mendirkan jaringan wireless yang letaknya terlalu jauh (diluar jangkauan power) maka kita harus mendirikan AP Repeater, dengan tujuan agar signal wireless tetap stabil sehingga troughput yang dihasilkan sesuai dengan harapan yaitu baik dan stabil juga.
AP Repeater hanya berperan sebagai penguat sehingga tidak bisa dikoneksikan oleh host secara langsung.
7
` PC Notebook Switch JTRX Printer AP AP Client `Implementasi AP, AP Repeater dan AP Client
AP Repeater
Gambar : Implementasi AP Repeater
` PC Notebook Switch JTRX Printer AP AP Client Bridge `
Implementasi AP, AP Repeater dan AP Client Bridge
AP Repeater
8
Mode : AP Repeater Bridge
Mode AP Repeater Bridge berfungsi seperti AP Repeater yang berperan sebagai penguat signal wireless. Perbedaannya jika kita mendirikan mode AP Repeater Bridge maka host bisa langsung melakukan koneksi ke AP Repeater Bridge secara wireless.
Mode AP Repeater Bridge, digambarkan seperti berikut ini :
` PC Notebook Switch PrinterJTRX AP AP Client Bridge `
Implementasi AP, AP Repeater Bridge dan AP Client Bridge
AP Repeater Bridge
`
9
Mode : AP WDS (Wireless Distribution System)
Mode AP WDS merupakan mode AP tersebar, Kedua Radio RF berperan AP WDS. Keuntungan menggunakan model ini adalah host bisa langsung koneksi secara wireless ke AP manapun pada area yang luas.
Mode AP WDS, digambarkan seperti berikut ini :
AP WDS AP WDS
`
Implementasi AP, WDS
`
Gambar : Implementasi WDS
Nah, akhirnya kita kenal juga sama berbagai mode wireless AP. Jadi jika kita ingin mendirikan jaringan wireless tentukan dulu mode yang akan diterapkan.
Besok..lusa..atau nanti….. kita akan menerapkan mode-mode tersebut secara bertahap.
10
Persiapan Firmware Upgrade
DD-WRT
Untuk meningkatkan Fitur dan Kehandalan terhadap radio wireless yang kita gunakan maka sebaiknya kita upgrade firmware radio wireless dengan DD-WRT. Sebenarnya tidak harus DD-WRT, banyak sekali firmware yang bisa kita gunakan diantaranya : openWRT, Tomato, Fairuza, Jassager dan lain-lain. Kenapa harus WRT ? jawabnya : karena WRT mensupport banyak radio wireless, GUI dari DD-WRT sangat bagus begitu juga dengan fitur-fitur yang disediakan sangat mendukung kegiatan ber-wireless ria.
Mari kita upgrade DD-WRT firmware pada radio wireless yang kita miliki, caranya : 1. Kenali Merk, Hardware version dan Software version dari radio wireless yang kita
miliki.
2. Kunjungi : http://dd-wrt.com
11
Gambar : Pencarian Firmware
Gambar : Pencarian Firmware
3. Download firmware tersebut. 4. Proses Ungrade :
• Pastikan PC dan Radio Wireless sudah terkoneksi dengan mempergunakan IP Static
• Aktifkan browser, lanjutkan : http://192.168.1.1 (IP defult radio AP)
12
Gambar : Defult Firmware
• Administration à Firmware Upgrade, seperti gambar berikut ini :
Gambar : Upgrade Firmware
13
Gambar : Pengambilan File Firmware
14
Gambar : Firmware siap diupgrade
Gambar : Proses Upgrade sedang berjalan
15
Gambar : Proses Upgrade selesai
5.
Kita baru saja melakukan upgrade DD-WRT dengan versi Mini Generic, Untuk mendapatkan fitur yang lebih baik maka lakukan upgrade kembali denganDD-WRT standart version.
6.
Perbandingan fitur sebelum diupgrade DD-WRT dengan sesudah diupgrade DD-WRT, salah satunya yang terpenting adalah :Gambar : Fitur sebelum diupgrade DD-WRT
16
Gambar : Fitur sesudah diupgrade DD-WRT
Implementasi Wireless Indoor
(base on DD-WRT)
Case 1 : Router xDSL 192.168.1.1 /24 Eth1 : 192.168.1.2 /24 Gw : 192.168.1.1 DHCP : Enabled Eth2 : 192.168.2.1 /24 Gw : -WAN : 192.168.2.2 /24 Gw : 192.168.2.1 LAN/Wifi : 192.168.3.1 /24 DHCP : Enabled Mikrotik AP17
Penyelesaian :
Konfigurasi Mikrotik Router Melihat Interfaces :
Konfigurasi : IP Address
L irv a32.org
18
•
IP à Addresses à+
Konfigurasi : DNS
• IP à DNS
19
Konfigurasi : NAT
20
21
Konfigurasi : Default Gateway IP à Routes à
+
Test Konfigurasi :
22
Konfigurasi RF sebagai AP :
1. Pastikan komputer yang kita gunakan telah diatur IP Address. IP Address default radio RF AP : 192.168.1.1 /24 (--sebaiknya kita baca manual book) maka IP yang giunakan pada komputer haruslah 1 segment, misalnya : 192.168.1.10 /24. 2. Gunakan browser untuk melakukan penyetingan, URL : 192.168.1.1. Jika ini adalah pertama masuk kedalam settingan DD-WRT maka diminta untuk mengisi User Name dan Password yang akan digunakan untuk login penyetingan. Untuk berikutnya User Name dan Password akan selelau ditanyakan setiap ingin melakukan penyetingan.
23
Catatan : Disini perlu diingat bahwa setelah tombol “save” ditekan maka IP
Address AP sudah berubah menjadi : 192.168.3.1, sehingga berikutnya IP tersebutlah yang dipergunakan dalam penyetingan berikutnya, tentu IP Address komputer juga harus 1 segment.
24
4. Penyetingan Basic Wireless : Wireless à Basic Setting
25
6. Penyetingan Antena,Power dan AP Isolation : Wireless à Andvanced Setting
7. Finish. Sekarang pasang cable UTP dari Eth2 Mikrotik menuju Port WAN radio
RF AP (--berdasarkan topologi yang ada digambar). Lakukan testing koneksi
26
Case 2 : Router xDSL 192.168.1.1 /24 Eth1 : 192.168.1.2 /24 Gw : 192.168.1.1 Eth2 : 192.168.2.1 /24 Gw : -WAN : 192.168.2.2 /24 Gw : 192.168.2.1 LAN/WiFi: 192.168.3.1 /24 DHCP : Enabled AP Client LAN/WiFi : 192.168.4.1 /24 Gw : 192.168.3.1 DHCP : Enabbled DHCP Client | Obtain AP MikrotikPenyelesaian :
Konfigurasi RF sebagai AP Client :
1. Pastikan komputer yang kita gunakan telah diatur IP Address. IP Address default radio RF AP : 192.168.1.1 /24 (--sebaiknya kita baca manual book) maka IP yang giunakan pada komputer haruslah 1 segment, misalnya : 192.168.1.10 /24. 2. Seperti biasa, kita diminta untuk memasukan User Name dan Password yang
akan kita gunakan pada proses login berikutnya. 3. Penyetingan IP Address : Setup à Basic Setup
27
Catatan : Disini perlu diingat bahwa setelah tombol “save” ditekan maka IP
Address AP sudah berubah menjadi : 192.168.4.1, sehingga berikutnya IP tersebutlah yang dipergunakan dalam penyetingan berikutnya, tentu IP Address komputer juga harus 1 segment.
28
4. Penyetingan Gateway Operating Mode : Setup à Advanced Routing
5. Penyetingan wireless security : Wireless à Wireless Security
29
30
7. Finish. Pasang cable UTP dari komputer ke salah 1 port yang ada di AP Client, silahkan ping sana-sini dan uji koneksi internetnya.
Case 3 : Router xDSL 192.168.1.1 /24 Eth1 : 192.168.1.2 /24 Gw : 192.168.1.1 Eth2 : 192.168.2.1 /24 Gw : -WAN : 192.168.2.2 /24 Gw : 192.168.2.1 LAN/WiFi : 192.168.3.1 /24 DHCP : Enabled AP Client Bridge LAN/WiFi : 192.168.3.2 /24 Gw : 192.168.3.1 DHCP : Disabled DHCP Client | Obtain DHCP Client | Obtain AP Mikrotik
Penyelesaian :
Konfigurasi RF sebagai AP Client Bridge :
1. Pastikan komputer yang kita gunakan telah diatur IP Address. IP Address default radio RF AP : 192.168.1.1 /24 (--sebaiknya kita baca manual book) maka IP yang giunakan pada komputer haruslah 1 segment, misalnya : 192.168.1.10 /24.
31
2. Seperti biasa, kita diminta untuk memasukan User Name dan Password yang akan kita gunakan pada proses login berikutnya.
3. Penyetingan IP Address : Setup à Basic Setup
Catatan : Disini perlu diingat bahwa setelah tombol “save” ditekan maka IP
32
tersebutlah yang dipergunakan dalam penyetingan berikutnya, tentu IP Address komputer juga harus 1 segment.
4. Penyetingan wireless security : Wireless à Wireless Security
* key harus sama dengan radio AP
33
6. Finish. Letakkan AP Client Bridge agak menjauh dari Radio AP. Silahkan connect ke SSID yang telah dibuat, lakukan ping sana-sini dan uji koneksi internetnya.
Catatan : SSID hanya terlihat 1 sehingga SSID dapat dipakai dari manapun selama AP Client Bridge terkoneksi ke AP.
34
Case 4 : Router xDSL 192.168.1.1 /24 Eth1 : 192.168.1.2 /24 Gw : 192.168.1.1 Eth2 : 192.168.2.1 /24 Gw : -WAN : 192.168.2.2 /24 Gw : 192.168.2.1 LAN/Wifi : 192.168.3.1 /24 DHCP : Enabled Repeater Bridge LAN : 192.168.3.2 /24 Gw : 192.168.3.1 DHCP : Disabled DHCP Client | Obtain DHCP Client | Obtain AP Eth2 : 192.168.2.1 /24 Gw : -MikrotikPenyelesaian :
Konfigurasi RF sebagai AP Repeater Bridge :
1. Pastikan komputer yang kita gunakan telah diatur IP Address. IP Address default radio RF AP : 192.168.1.1 /24 (--sebaiknya kita baca manual book) maka IP yang giunakan pada komputer haruslah 1 segment, misalnya : 192.168.1.10 /24. 2. Seperti biasa, kita diminta untuk memasukan User Name dan Password yang
akan kita gunakan pada proses login berikutnya. 3. Penyetingan IP Address : Setup à Basic Setup
35
Catatan : Disini perlu diingat bahwa setelah tombol “save” ditekan maka IP
Address AP sudah berubah menjadi : 192.168.3.2, sehingga berikutnya IP tersebutlah yang dipergunakan dalam penyetingan berikutnya, tentu IP Address komputer juga harus 1 segment.
4. Penyetingan wireless security : Wireless à Wireless Security
* key harus sama dengan radio AP
36
5. Joint to Main AP : Status à Wireless à Site Survey
Virtual AP
37
6. Pengaturan security virtual AP : Wireless à Wireless Security
7. Finish. Kini saatnya melakukan koneksi ke SSID yang baru kita buat, lakukan ping sana-sini dan uji koneksi internetnya.
38
Catatan : Ada 2 SSID, pilih SSID manapun pasti akan tertuju pada 1 koneksi.
Sekarang rubahlah nama SSID dari Virtual AP dengan nama yang sama seperti SSID yang terdapat pada main AP.
Case 5 :
39
Penyelesaian :
Konfigurasi RF WDS : RF AP 1 :
1. Pastikan komputer yang kita gunakan telah diatur IP Address. IP Address default radio RF AP : 192.168.1.1 /24 (--sebaiknya kita baca manual book) maka IP yang giunakan pada komputer haruslah 1 segment, misalnya : 192.168.1.10 /24. 2. Seperti biasa, kita diminta untuk memasukan User Name dan Password yang
akan kita gunakan pada proses login berikutnya. 3. Penyetingan IP Address : Setup à Basic Setup
Router xDSL 192.168.1.1 /24 Eth1 : 192.168.1.2 /24 Gw : 192.168.1.1 Eth2 : 192.168.2.1 /24 Gw : -WAN : 192.168.2.2 /24 Gw : 192.168.2.1 LAN/Wifi : 192.168.3.1 /24 DHCP : Enabled AP WDS LAN : 192.168.3.2 /24 Gw : 192.168.3.1 DHCP : Enabled DHCP Client | Obtain AP WDS Mikrotik
40
41
5. Penyetingan Disable Security : Wireless à Wireless Security
* untuk sementara kita tidak mengaktifkan Wireless Enkripsi, jadi security yang
42
6. Pengaktifan WDS : Wireless à DWS
RF AP 2 :
1. Pastikan komputer yang kita gunakan telah diatur IP Address. IP Address default radio RF AP : 192.168.1.1 /24 (--sebaiknya kita baca manual book) maka IP yang giunakan pada komputer haruslah 1 segment, misalnya : 192.168.1.10 /24. 2. Seperti biasa, kita diminta untuk memasukan User Name dan Password yang
akan kita gunakan pada proses login berikutnya. 3. Penyetingan IP Address : Setup à Basic Setup
44
4. Penyetingan Basic Wireless : Wireless à Basic Setting
5. Penyetingan Disable Security : Wireless à Wireless Security
* untuk sementara kita tidak mengaktifkan Wireless Enkripsi, jadi security yang
45
6. Pengaktifan WDS : Wireless à DWS
7. Kini selesai sudah mendirikan jaringan wireless, lakukanlah ping sana-sini dan uji keneksi internetnya.
46
Penugasan Lab 1 : Router xDSL 192.168.1.1 /24 Eth1 : 192.168.1.2 /24 Gw : 192.168.1.1 Eth2 : 192.168.2.1 /24 Gw : -WAN : 192.168.2.2 /24 Gw : 192.168.2.1 LAN/Wifi : 192.168.3.1 /24 DHCP : Enabled Repeater Bridge AP DHCP Client | Obtain LAN : 192.168.3.3 /24 Gw : 192.168.3.1 DHCP : Disabled AP Client Bridge DHCP Client | Obtain LAN : 192.168.3.2 /24 Gw : 192.168.3.1 DHCP : Disabled Mikrotik47
Penugasan Lab 2 : Router xDSL 192.168.1.1 /24 Eth1 : 192.168.1.2 /24 Gw : 192.168.1.1 Eth2 : 192.168.2.1 /24 Gw : -Repeater Bridge DHCP Client | Obtain Repeater Bridge Repeater Bridge AP
Riwayat Hidup Trainer
Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta….
Nama saya : Hero Shvrootkit, Lahir di Jakarta, 1 Desember 19xx. Ayah dari 2 (dua) putri : Faiza Debian dan Fivana
Gutsy.
Perkeja IT biasa2 saja, tergabung dalam komunitas echo.or.id yang merupakan komunitas keamanan komputer dan jaringan. Dunia oprex2 mengantarkan saya menjadi sosok yang addicted pada dunia IT Security, Wireless, Wimax dan Lock Picking. Mengajar dan berbagi ilmu adalah kegiatan sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan dalam perjalanan hidupnya. Certified in : CISA, CCNA [expired], MTCNA, MTCRE, MTCWE, CWP dan VCP. Semua hasil oprex2 dan riset yang saya lakukan selalu saya publish disitus pribadi saya http://lirva32.org. Untuk konsultasi bisa dihubungi saya melalui email : [email protected].