• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Internet

Internet adalah suatu jaringan yang menghubungkan jaringan komputer dari bisnis,organisasi,pemerintahan, dan sekolah diseluruh dunia (Turban et al, 2005, p478). Seperti jaringan komputer pada umumnya, Internet memungkinkan orang-orang diseluruh dunia untuk mengakses data dari organisasi lain dan berkomunikasi, kolaborasi dan bertukar informasi dengan cepat , lancar, dan murah.

2.2 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan penggabungan teknologi komputer dan komunikasi yang merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah – pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. (Tanenbaum , 2003, p10).

Tujuan dari jaringan komputer sebagai berikut :

1. Membagi sumber daya. Jaringan komputer dapat digunakan sebagai sumber daya misalnya berupa membagi CPU, printer ataupun data – data yang ada di hardisk.

(2)

2. Sebagai sarana komunikasi. Dapat dimanfaatkan untuk memberikan komunikasi antar pengguna, untuk mengirim pesan atau informasi contohnya email,chatting.

3. Reliabilitas tinggi. Digunakan untuk menyalin data-data ke dua atau bisa lebih. Jika salah satu komputer ada yang rusak, dan data yang didalamnya hilang maka kita masih bisa menggunakan komputer yang lain.

2.3 Perangkat Keras Jaringan

Jenis-jenis perangkat keras yang digunakan dalam jaringan komputer sebagai berikut:

2.3.1 Hub

Gambar 2.1 Hub

Hub adalah Sebuah alat penghubung antar komputer yang satu dengan yang lainnya, dan semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh

(3)

hub (Wagito, 2007, p25). Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana.

2.3.2 Switch

Gambar 2.2 Switch

Sebuah alat jaringan yang dapat melakukan bridging atau penghubung segemnetasi untuk banyak jaringan berdasarkan alamat MAC (Media Access Control) (Wagito, 2007, p29).

Switch juga dapat menyaring paket data yang ada di sebuah LAN. LAN yang mengguanakan switch yang digunakan untuk berkomunikasi yang ada di jaringan maka disebut dengan Switched LAN.

(4)

2.3.3 Router

Gambar 2.3 Router

Suatu alat yang digunakan sebagai penghubung antara dua network atau lebih (Wagito, 2007, p33). Router berbeda dengan host karena router biasanya bukan berupa tujuan atau data traffic. Routing dari datagram IP biasanya telah dilakukan dengan software. Jadi fungsi routing dapat dilakukan oleh host yang mempunyai dua networks connection atau lebih.

2.4 Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah susunan peletakan node dan bagaimana cara mengakses jaringan (Daryanto, 2010, p30).

Topologi mempunyai karakterstik antara lain:

1. Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi.

(5)

Topologi jaringan dapat dibagi dua yaitu :

2.4.1 Physical Topologi

Physical Topologi adalah gambaran nyata secara fisik dalam suatu jaringan dimana ada dua atau lebih alat yang saling berhubungan (Wagito, 2007, p15). Ada lima jenis toplogi yaitu:

2.4.1.1 Topologi Bus

Gambar 2.4 Topologi Bus

Topolgi Bus merupakan topologi dimana semua node dihubungkan melalui suatu kabel yang memiliki dua buah ujung (Wibowo, 2006, p3). Untuk menghindari adanya refleksi pada sinyal maka diharuskan menggunakan terminator pada akhir dari setiap kabel yang menghubungkan komputer dengan backbone. Jika alamat terminal sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi tersebut akan diterima dan diproses, jika tidak, maka informasi tersebut diabaikan terminal yang dilewati.

(6)

Keuntungan dari Topologi Bus (Wagito, 2007, p17) :

1. Kabel yang dibutuhkan tidak banyak.

2. Sangat mudah menghubungkan komputer serta peralatan lainnya pada kabel bus linear.

Kerugian dari Topologi Bus (Wagito, 2007, p17) :

1. Sulit untuk mengidentifikasi kesalahan jika seluruh jaringan tidak bekerja.

2. Dibutuhkan terminator pada dua ujung kabel utama.

3. Jika ada salah satu sambungan yang terputus, maka seluruh jaringan tidak akan bekerja.

2.4.1.2 Topologi Star

(7)

Dalam topologi star, sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua koneksi data yang terjadi (Wibowo, 2006, p4). Terminal-terminal lain terhubung padanya dan pengiriman data dari suatu terminal lainnya melalui terminal pusat. Terminal pusat akan menyediakan jalur komunikasi khusus pada dua terminal yang akan berkomunikasi.

Keuntungan dari Topologi Star (Wagito, 2007, p19):

1. Mudah untuk mendeteksi kesalahan. 2. Mudah untuk melepas peralatan.

Kerugian dari Topologi Star (Wagito, 2007, p19) : 1. Membutuhkan kabel yang cukup panjang.

2. Jika hub mengalami kerusakan maka semua node yang terhubung pada hub tersebut akan terputus.

(8)

2.4.1.3 Topologi Ring

Gambar 2.6 Topologi Ring

Topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran (Wibowo, 2006, p4). Dengan artian setiap komputer yang terhubung ke dalam satu jaringan terkoneksi ke komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin.

Keuntungan dari dari Topologi Ring (Daryanto, 2010, p31):

1. Kemungkinan terjadinya bentrokan dalam transfer data ditiadakam

Kerugian dari Topologi Ring :

1. Jika kabel rusak, maka semua peralatan tidak dapat berfungsi (Wagito, 2007, p18)

(9)

2. Harga implementasinya yang lebih mahal (Daryanto, 2010, p31).

2.4.1.4 Topologi Tree

Gambar 2.7 Topologi Tree

Topologi Tree menggabungkan dua topologi sekaligus yaitu topologi bus dan topologi star(Wagito, 2007, p19). Topologi tree berbentuk seperti pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk ( root ), yang dihubungkan dengan node lain secara bertingkat. terminal dengan kedudukan lebih tinggi meguasai terminal bawahnya yang maksudnya sebagai pengatur kerja tingkat dibawahnya, dan dengan demikian jaringan tergantung pada terminal dengan kedudukan paling tinggi.

Keuntungan dari Topologi tree (Daryanto, 2010, p34):

1. Didukung oleh banyak perangakat keras dan perangkat lunak 2. Instalasi jaringan dari titik ke titik pada masing-masing segmen

(10)

Kerugian dari Topologi tree :

1. Sangat sulit dikonfigurasi dan juga untuk pengkabelannya dibandingkan topologi jaringan model lain (Daryanto, 2010, p34).

2. Jika jalur utama putus, seluruh bagian jaringan tidak bekerja (Wagito, 2007, p20).

2.4.1.5 Topologi Mesh

Gambar 2.8 Topologi Mesh

Topologi ini juga disebut sebagai jaring, karena setiap komputer akan berhubungan pada tiap-tiap komputer lain yang tersambung (Daryanto, 2010, p34) . Digunakan pada jaringan yang tidak memiliki terlalu banyak node didalamnya. Ini disebabkan karena setiap station dihubungkan dengan station yang lainnya. Pendekatan dengan menggunakan jaringan ini dibutuhkan bagi sistem yang membutuhkan koneksi yang tinggi.

(11)

Jaringan ini menghasilkan respon waktu yang sangat cepat. Station-station tidak membutuhkan protokol tambahan, karena tidak ada fungsi switching nya. Keuntungan dari Topologi Mesh Dapat melakukan komunikasi data melalui banyak jalur (Daryanto, 2010, p34)

2.4.2 Logical Topologi

Logical Topologi adalah gambaran bagaimana aliran data dalam suatu jaringan (Wagito , 2007, p20). Bentuk umum yang biasa digunakan adalah Broadcast dan Token Passing.

2.4.2.1 Broadcast Topology

Cukup memberi arti bahwa setiap host mengirim datanya ke semua host lain dalam media jaringan (Rafiudin, 2003, p22)

2.4.2.2 Token Passing Topology

Token Passing mengontrol pengiriman data dengan mengirimkan token yang berupa sinyal elektronik ke setiap host secara bergiliran dan sekuensial (Rafiudin, 2003, p22). Host yang bisa mengirim data hanya host yang sedang menerima token. Jika saat token diterima oleh host, tetapi host tersebut tidak mengirim data, maka token langsung diteruskan ke host berikutnya.

(12)

2.5 Klasifikasi Jaringan Komputer

Pada era modern ini ada beberapa jenis jaringan yang beroperasi di seluruh dunia baik pada perusahaan telekomunikasi lembaga pemerintahan lembaga swasta, lembaga pendidikan dan lain sebagainya. Perbedaan jenis jaringan dapat dibedakan dari fasilitas yang ditawarkan rancangan teknisnya serta kelebihan dan kelemahannya.

Klasifikasi komputer jaringan berdasarkan skalanya yang terdiri dari : 2.5.1 Local Area Network ( LAN )

Gambar 2.9 Local Area Network ( LAN )

Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung (Wagito, 2007, p9).

(13)

2.5.2 Metropolitan Area Network ( MAN )

Gambar 2.10 Metropolitan Area Network ( MAN )

MAN merupakan jaringan dengan area lebih luas dari LAN, yang bisa terdiri dari dua atau lebih LAN yang dihubungkan bersama-sama dalam kawasan metropolitan atau satu kota (Daryanto, 2010, p29). 2.5.3 Wide Area Networks ( WAN )

(14)

WAN merupakan jaringan komputer dengan ukuran yang sangat besar. Jaringan WAN menghubungkan jaringan-jaringan MAN menjadi suatu jaringan besar dengan berbagai macam layanan didalamnya. WAN dapat mencakup wilayah geografis yang sangat luas, bahkan dapat menghubungkan jaringan komputer antar negara (Rafiudin, 2003, p7).

2.6 Jenis – Jenis Protokol

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan komunikasi dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer (Wirija, 2005, p5). Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Jenis – jenis protokol pada umumnya adalah : 1. IP ( Internet Protocol )

IP adalah suatu metode atau protokol yang mengatur bagaimana suatu data dikirim dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan komputer (Daryanto, 2010, p18). Setiap perangkat ( host ) yang berada dalam jaringan internet setidaknya memiliki satu alamat IP ( IP Address ) yang bersifat unik yang membedakan dari host lain. Menurut (Wagito, 2007, p77) Pengalamat IP dibagi menjadi 5 kelas yaitu :

a) Kelas A

Alamat – alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Alamat oktet awal pada IP kelas A bernilai 0 – 126. Nilai

(15)

127 tidak diijinkan karena digunakan untuk mekanisme IPC ( Inter process Communication ) di dalam mesin yang bersangkutan.

b) Kelas B

Alamat – alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga besar. Oktet pertama IP kelas B bernilai 128 – 191.

c) Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu dimulai dari 192 – 223.

d) Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat – alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu di mulai dari 224 -239. e) Kelas E

Alamat IP kelas E tidak digunakan untuk umum karena bersifat “eksperimental” atau percobaan yang dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Nilai dari oktet pertama kelas ini selalu di mulai dari 240 – 255.

(16)

2. UDP ( User Datagram Protocol )

UDP adalah protokol yang bersifat connectionless. UDP banyak dipergunakan untuk aplikasi-aplikasi yang tidak peka terhadap gangguan jaringan seperti SNMP ( Simple Network Management Protocol ) dan TFTP ( Trivial File Transfer Protocol ). UDP kebalikan dari TCP yang berorientasi connection oriented (Amperiyanto, 2003, p5). Connectionless adalah setiap paket data yang dikirim pada suatu saat akan melalui rute secara independen (berdiri sendiri). Paket IP (datagram) akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilalui oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan datagram tiba ditempat tujuan dalam urutan berbeda karena menempuh rute yang berbeda (Daryanto, 2010, p18).

3. TCP ( Transmission Control Protocol )

TCP adalah protokol komunikasi yang menyediakan data transfer yang handal.TCP bersifat connection oriented, dua aplikasi pengguna TCP harus melakukan pembentukan hubungan untuk dapat melakukan pertukaran data. TCP bertanggung jawab untuk mengatur dan menyusun data yang dilewatkan dari lapisan aplikasi menjadi suatu paket standar dan memastikan bahwa data telah dikirim dengan benar(Amperiyanto, 2003, p5).

4. FTP ( File Transfer Protocol )

FTP bertujuan untuk transfer suatu file atau bagian dari file dengan memakai FTP command. FTP adalah sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk penerima

(17)

berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork (Amperiyanto, 2003, p4).

5. TELNET (Telnet Remote Protocol)

TELNET menyediakan kemapuan remote logon (remote logon capability) yang memungkinkan seorang user pada sebuah terminal atau PC untuk logon ke sebuah komputer di tempat lain dan menggunakannya seperti seolah-olah terhubung secara langsung ke komputer tersebut (Amperiyatno, 2003, p4).

6. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

HTTP adalah protokol yang dipergunakan untuk mengakses data dalam World Wide Web (WWW) (Forouzan, 2003,p731). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan macam tipe dokumen. Untuk menyediakan kehandalan dalam mengirimkan paket data, HTTP mempergunakan TCP.

2.7 Arsitektur dan Protokol jaringan TCP/IP

Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO ( International Standard Organization ) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama OSI ( Open System Interconnection ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Sedangkan dalam model TCP/IP hanya terdapat 4 lapisan (Daryanto, 2010, p14).

(18)

2.7.1 Model TCP/IP

Apllication Layer

Transport Layer

Internet Layer

Network Access Layer

Gambar 2.12 TCP/IP Layer

TCP/IP ( Transmission Control Protocol / Internet Protocol ) adalah protokol yang digunakan di jaringan global karena memiliki suatu sistem pengalamatan yang baik dan memiliki sistem pengecekan data (Komputer, 2006, p12).

Ada empat layer yang dikenal pada TCP/IP, yaitu : 1. Network Access Layer

Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan (Daryanto, 2010, p98).

(19)

2. Internet Layer

Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Tujuan dari internet layer ini adalah memilih jalur terbaik bagi paket-paket data didalam jaringan. Protokol utama yang berfungsi pada layer ini adalah Internet Protocol (IP) (Daryanto, 2010, p98).

3. Transport Layer

Transport layer merupakan tempat protokol transport yang dapat diakses secara langsung oleh user lewat application layer (Lukas, 2006, p197).

4. Application Layer

Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah FTP ( File Transfer Protocol ) yang fungsinya untuk transfer file, HTTP ( Hyper Text Transfer Protocol ) yang fungsinya untuk aplikasi web dan lain-lain (Daryanto, 2010, p100).

(20)

2.7.2 Model OSI Application Layer Presentation Layer Sension Layer Transport Layer Network Layer Data Link Layer

Physical Layer

Gambar 2.13 OSI Layer

OSI ( Open System Interconection ) adalah pendekatan berlapis untuk komunikasi, dan setiap lapis menyediakan layanan untuk lapisan dibawah dan di atasnya dalam hirarki. OSI model dikembangkan pada oleh ISO ( International Organization of Standardization ). Model OSI menggunakan konsep layering untuk memperjelas dan untuk menyerderhanakan fungsi-fungsi networking dalam satu jaringan (Lukas, 2006, p22).

Ada tujuh layer dalam model OSI : 1. Application Layer ( Layer 7 )

Pada layer ini berhubungan dengan program komputer yang digunakan oleh user. Program komputer yang berhubungan

(21)

hanya program yang melakukan askes jaringan(Lukas, 2006, p227).

2. Presentation Layer ( Layer 6 )

Pada layer ini bertugas untuk mengurusi format data yang dapat dipahami oleh berbagai macam media. Selain itu layer ini juga dapat mengkonversi format data, sehingga layer berikutnya dapat memahami format yang diperlukan untuk komunikasi (Mulyanta, 2005, p32).

Contoh format data yang didukung oleh presentation layer antara lain : Text, Data, sound, video.

3. Session Layer ( Layer 5 )

Session Layer adalah interface antara transport layer dan presentation layer. Semua interaction session adalah end to end, dan mewujudkan suatu kemungkinan akan tersedianya fungsi-fungsi bagi transport layer (Lukas, 2006, p203).

Session layer mempunyai beberapa fungsi utama yaitu (Lukas, 2006, p205) :

1. Mengatur pertukaran data

Lapisan ini yang mengatur bagaimana pelaksannan pertukaran data atau informasi yang dilakukan termasuk juga masalah sinkronisasi antara pengirim dan penerima.

(22)

2. Mengendalikan antar user

Session mengendalikan dan memeriksa kelanjutan suatu dialog. Perintah dan data diarahkan kepada program yang bersangkutan dan juga pemakai akhir. Session mempertahanakan komunikasi selama fase pengiriman data. Ia juga menjaga terhadap kemungkinan beberapa pemakai ingin mengakses proses yang sama. Session dan layer lain dibawahnya harus melindunginya dari adanya pemakai akhir lainnya dan juga percakapan dengan mereka.

3. Sebagai layer manajemen

Bekerja sebagai layer manajemen yang mengorganisasikan data kedalam struktur logis untuk sinkronisasi kebawah. Layer ini berfungsi sebagai antarmuka konseptual kelapis pengirim untuk aplikasi.

4. Transport Layer ( Layer 4 )

Transport Layer merupakan tempat Protocol Transport yang dapat di akses secara langsung oleh user lewat application layer. Transpot layer merupakan KeyStone antara layer atas ( layer 5,6,7 ) dan layer bawah ( 1,2,3 ) (Lukas, 2006, p197).

(23)

5. Network Layer ( Layer 3 )

Network Layer Berfungsi untuk mengambil paket dari sumber dan mengirimkannya ketujuan. Supaya sampai ditujuan perlu dibuat banyak hop (loncatan) pada router-router perantara disepanjang lintasannya (Mulyanta, 2005, p31)

6. Data Link Layer ( Layer 2 )

Data link layer dimana data akan diolah menjadi frame-frame. Pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk dikirimkan melalui media komunikasi (Daryanto, 2010, p17).

7. Physical layer ( Layer 1 )

Physical layer mengirimkan data antara mesin yang satu dengan yang lainnya. Menyediakan suatu sistem penyambungan physic ke jaringan dan menyesuaikannya sehingga aliran data dapat melewati saluran dengan baik (Mulyanta, 2005, p31).

2.8 Network Monitoring

2.8.1 Pengertian Network Monitoring

Network monitoring adalah proses yang dilakukan untuk memantau beberapa hal yang terjadi di jaringan komputer (Stalling 1999,p.23).Tujuan dari network monitoring adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna untuk berbagai jaringan sehingga jaringan

(24)

tersebut dapat diatur dan diamati dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul.

Komponen-komponen yang ada di sistem network monitoring sebagai berikut:

1. Monitoring Application

Pada komponen ini terdiri memiliki beberapa fungsi-fungsi di network monitoring yang terlihat bagi user, seperti performance monitoring, fault monitoring, dan accounting monitoring. Performance monitoring merupakan komponen yang dapat memonitor aktivitas dari service dan device yang ada di jaringan. Fault monitoring memiliki fungsi untuk mengidentifikasi terjadinya kesalahan secara cepat sehingga dapat dilakukan tindakan dengan cepat. Accounting monitoring berfungsi untuk mengawasi penggunaan sumber-sumber jaringan oleh pengguna.

2. Manager Function

Merupakan modul pada network monitor yang menampilkan fungsi dasar monitoring dalam memperoleh suatu informasi.

3. Managed Object

Merupakan manajemen informasi yang melakukan representasi dari sumber-sumber dan aktivitasnya.

(25)

Begitu banyaknya Software monitor jaringan yang bisa digunakan. Ada software yang di install di setiap komputer dalam jaringan supaya dapat terpantau dengan baik, namun ada pula software yang hanya perlu di install di satu komputer dalam suatu jaringan. dengan menginstall software tersebut, maka seluruh komputer yang ada dalam suatu jaringan dapat terpantau.

Ada software yang bisa digunakan secara gratis dan ada pula software yang lisensinya bersifat trial saja. Software yang bersifat open source juga dapat digunakan dengan gratis. Adapun keuntungan dengan menggunakan software yang bersifat open source adalah (Curry, 2008, p8):

1. Kemampuan yang dimiliki software open source tidak jauh berbeda dari software berbayar.

2. Jika pada software ditemukan bug, terdapat banyak pengguna dari software open source yang melakukan pengembangan atau perbaikan software tersebut. Dikarenakan source code pada software open source dapat bebas diambil berbeda dari software berbayar dimana source code software tersebut tidak disebarluaskan.

Berikut ini adalah perbandingan software monitoring yang akan digunakan antara lain:

(26)

1. Cacti

Cacti adalah sebuah monitoring sistem yang dapat menyimpan seluruh informasi yang diperlukan untuk membuat grafik di sebuah database MySQL. Cacti dapat membuat grafik, sumber data, dan mengatur pengumpulan data. Cacti merupakan sebuah monitoring sistem yang kompleks namun cacti sulit untuk dikonfigurasi (Curry, 2008, p14).

2. Nagios

Nagios adalah aplikasi monitoring sistem dan jaringan yang berbasis opensource. Nagios dapat memonitor perangkat jaringan, seperti router, switch ataupun server-server yang menjalankan sistem operasi linux (Chendramata, 2011, p1).

2.8.2 Aplikasi yang digunakan untuk network monitoring:

2.8.2.1 PNS – BOX ( Private Network Security )

PNS – Box merupakan perangkat yang dikembangkan secara penuh oleh Direktorat e-Government Kementerian Komunikasi dan Informatika yang berjalan pada sistem operasi FreeBSD yang berfungsi mengintegrasikan berbagai macam aplikasi antara lain menyangkut Apache, network security, VPNServer, VPNClient, database, web-server optimization, web monitoring dan fitur lainnya.

(27)

PNSBox adalah packaging-nya dari OS dan semua fitur-fitur yang kita butuhkan. Keunggulan dari PNSBox adalah fleksibilitasnya, artinya user bisa mengaktifkan atau menon-aktifkan aplikasi yang ada dengan menambah satu karakter pada file konfigurasi yang ada.

2.8.2.2 FREEBSD

FREE BSD merupakan varian UNIX BSD yang berawal dari Universitas California Barkeley pada tahun 1973. Berkeley Software Distribution (BSD) pertama kali dibangun dan dikembangkan oleh Computer System Research Group (CSRG) di University of California at Berkeley (UCB), BSD pertama kali keluar pada akhir 1977(Lucas, 2008, p2).

FreeBSD adalah salah satu sistem operasi yang bersifat open source (Lucas, 2008, p7). FreeBSD relatif lebih sulit dalam penggunaan, karena masih bersifat text base dalam memberikan command, sedangkan windows memiliki GUI yang jauh lebih dibandingkan dengan FreeBSD. Namun, terdapat juga varian BSD yang memiliki GUI, seperti PC-BSD.

Tujuan dari FreeBSD adalah menyediakan software yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. FreeBSD sendiri dikembangkan dari 386BSD sebuah proyek pengembangan BSD OS yang berjalan di atas Chip Intel.

(28)

Kelebihan dari FREEBSD :

1. Relatif stabil sebagai sistem operasi jaringan.

2. Relatif mudah dikustomisasi (diutak-atik) secara bebas. 3. Multi user.

Kekurangan dari FREEBSD :

1. Relatif sulit penggunaannya, karena masih text base dalam melakukan perintah.

2. Dibandingkan Windows, GUI pada FreeBSD masih kurang.

2.8.2.3 NAGIOS

Nagios adalah Tool Network Monitoring System Open Source yang bersifat modular, mudah digunakan, dan memiliki skalablitas tinggi. Modul atau plugin pada Nagios sangat simple dan dapat dibuat untuk melengkapi System Checking pada Nagios sesuai dengan kebutuhan ( Rasyid, Solikin, dan Sularsa, 2011 : 1) Nagios awalnya didesain untuk berjalan pada sistem operasi Linux, namun dapat juga berjalan dengan baik hampir disemua sistem operasi seperti Unix. Adapun keuntungan dari penggunaan Nagios Sebagai pemantau jaringan yaitu dapat dengan cepat mengetahui kerusakan dan gangguan yang terjadi. Selain itu Nagios dapat memberikan notifikasi atau pemberitahuan kepada pemantau yang telah dituju atas masalah yang terjadi melalui email ataupun sms. Sayangnya nagios kurang

(29)

begitu banyak dokumentasinya yang menyulitkan pengguna menguasai program tersebut.

Beberapa fitur yang tersedia pada Nagios diantaranya adalah : 1. Monitoring network services (SMTP, POP3, HTTP, PING). 2. Pemantauan sumber daya milik host ( processor load, disk

usage ).

3. Desain plugin sederhana yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengembangkan sendiri layanan pemeriksaan mereka.

4. Layanan pemeriksaan parallel.

5. Kemampuan untuk mendefenisikan hirarki jaringan host menggunakan "parent host" yang memungkinkan pendeteksian dan perbedaan diantara host yang down dan yang dapat terjangkau.

6. Notifikasi kontak saat servis atau host mengalami masalah dan saat masalah terselsaikan (melalui email, handphone, atau metode yang didefenisikan oleh pengguna).

7. Kemampuan untuk menentukan bentuk penanganan yang akan dijalankan selama layanan atau host secara proaktif untuk penyelesaian masalah.

8. Log file otomatis.

9. Mendukung pemantauan implementasi lebih dari 1 host. 10.Web interface opsional untuk melihat status jaringan,

Gambar

Gambar 2.1 Hub
Gambar 2.3 Router
Gambar 2.4 Topologi Bus
Gambar 2.5 Topologi Star
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelatihan ini bertujuan untuk melatih guru IPA yang tergabung sebagai anggota MGMP IPA wilayah Barat Kabupaten Tasikmalaya tentang cara pembuatan perangkat pembelajaran

Penilaian kinerja tersebut oleh pimpinan dapat dipakai untuk mengelola kinerja pegawainya dan mengungkapkan kelemahan kinerja pegawai sehingga manajer dapat menentukan

Dengan adanya aplikasi sistem pakar ini maka dapat membantu efisiensi waktu dalam memperoleh hasil dari kerusakan-kerusakan yang terjadi pada handphone serta

IMPROVING TH E STUDENTS’ SPEAKING ABILITY I NN ANALYTICAL EXPOSITION TEXT THROUGH QUESTION GENERATION STRATEGY AT GRADE XI STUDENTS OF SMAN 1 PULAU RAKYAT IN ACADEMIC YEAR

Similarly, in social research the issues of sampling, method of data collection (e.g. questionnaire, observation, document analysis), design of questions are all subsidiary to

--- Menimbang, bahwa terhadap putusan tersebut, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Depok pada tanggal 02 Oktober

Pseudoaneurisma arteri karotis interna dapat ditemukan tanpa gejala atau didapatkan perdarahan ke dalam sinus sfenoid yang menimbulkan epistaksis masif yang terjadi beberapa

[r]