• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 23 Oktober 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 23 Oktober 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Berlanjutnya kenaikan IHSG dalam dua pekan terakhir, jika di tinjau dari perspektif teknikal masih mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. Meski dari indikator Stocastics dan RSI mensinyalkan IHSG dalam ruang jenuh beli. Sisi lainnya, lagging indikator masih mengkonfirmasikan positif bagi pergerakan IHSG untuk menguji resistance level 4639.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4584.562 -20.664 5,334.17 4,756.92

LQ-45 789.505 -4.275 1,087.79 3,085.80

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Kamis (23/10), IHSG melemah 20.66 poin (0.45%) ke level 4,584.56. Dari domestik, pemerintah kembali mengumumkan paket kebijakan ekonomi. Menurut Menteri Koordinator bidang Maritim, Rizal Ramli, paket kebijakan ini berkaitan dengan upaya meningkatkan penerimaan pajak. Untuk mendorong penerimaan pajak, pemerintah akan segera merevaluasi aset badan usaha milik negara (BUMN). Dengan revaluasi, kemungkinan akan terjadi kenaikan aset. Jika terjadi kenaikan aset, selisihnya itu akan dikenakan pajak. Cara ini dinilai akan efektif mendorong penerimaan pajak yang kemungkinan tahun ini akan shortfall hingga lebih dari Rp 150 triliun. Di sisi lain, rupiah kembali bangkit pasca tertekan empat hari terakhir ini. Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.570 per dollar AS atau menguat 1,12% dari sebelumnya Rp 13.724 per dollar AS. Harapan positif bagi pelaku pasar uang terhadap pemerintah yang akan kembali meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V menjadi salah satu sentimen psitif bagi pasar uang. Adapun, Bank Dunia (World Bank) memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 hanya sebesar 5,3% sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Proyeksi ini lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya sebesar 5,5%. Dari pasar global, indeks saham Wall Street melemah pada perdagangan hari Rabu mengikuti laporan keuangan yang keluar variatif, termasuk kinerja yang kuat dari General Motors dan performa mengecewakan dari Yahoo. Namun secara keseluruhan, laporan keuangan emiten-emiten berada diatas ekspektasi pasar. Dari pasar regional, bursa Tiongkok menguat pada hari Kamis (22/10) setelah turun 3% sehari sebelumnya. Indeks Shanghai Composite menguat 48.06 point (1.43%) ke level 3.368,74. Penguatan didukung oleh ekspektasi pasar yang berspekulasi bahwa akan ada stimulus ekonomi lagi pada pertemuan partai komunis pada minggu depan. Di sisi lain, Indeks Nikkei 225 melemah 118.41 pon (0,64%) ke level 18,435.87. Adapun, indeks Hang seng melemah 143.85 poin (0,63%) ke level 22,845.37. Dari Eropa, saham-saham eropa tentatif menguat pada awal perdagangan, dengan pertemuan ECB yang akan menentukan kebijakan moneter baru.

Bank Dunia menilai pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih baik jika dibandingkan dengan negara lain pengekspor komoditas. Upaya pemerintah yang pemberikan stimulus, reformasi kebijakan dan peningkatan kualitas belanja negara yang dapat membantu Indonesia menghadapi volatilitas dunia. Sementara itu, yang mempersulit pertumbuhan ekonomi. Indonesia menghadapi kendala yang sama dengan negara lainnya adalah upaya Cinayang tengah menuju economic rebalancing serta persiapan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat. Namun, berbagai kebijakan pemerintah dalam keadaan ekonomi global yang tidak menentu membuat penyerapan anggaran belanja menanjak di triwulan ketiga yang diperkirakan telah mencapai 21,4% dalam kondisi riil selama sembilan bulan pertama tahun 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini dapat menunjang pertumbuhan, serta upaya pemerintah untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan proyek diharapkan dapat memperbaiki tingkat pertumbuhan investasi. Sementara itu, pemerintah merilis data investasi asing langsung (FDI) yang masuk ke Indonesia naik 18,1% di kuartal ketiga 2015 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dalam mata uang lokal, atau rtumbuh 18,2% di kuartal sebelumnya. Sementara total FDI dari periode Juli-September 2015 mencapai Rp 92,5 triliun. Sebelumnya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) perkirakan pertumbuhan ekonomi Kuartal III akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal I dan kuartal II. Ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif diharapkan akan memberikan kepercayaan bagi investor baik dalam negeri maupun asing. Pada akhirnya dapat memberikan dukungan bagi laju IHSG keposisi level lebih baik. Selain itu, membaiknya indeks bursa saham Eropa dan Amerika Serikat (AS) pada Kamis yang ditutup menguat tajam, diperkirakan berdampak positif bagi IHSG untuk hari ini. Bursa Eropa menguat setelah European Central Bank (ECB) memberikan petunjuk penambahan stimulus untuk zona euro dan laporan laba. Pernyataan Mario Draghi dalam konfrensi pers menjadi indikasi program Quantitative Easing (QE) kemungkinan akan ditambah atau diperpanjang. QE yang berjalan saat ini sebesar 60 Euro per bulan, dan akan berakhir di bulan September 2016. Sedangkan faktor positif dari dalam negeri. pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap kelima, yang intinya memberikan insentif pajak berupa diskon pajak bagi badan usaha yang melakukan revaluasi aktiva.

DAILY REPORT

23 Oktober 2015

• Kontrak baru ACST melebihi target

• Anak usaha WIKA luncurkan Tamansari Urbano akhir 2015 • DGIK peroleh kontrak baru Rp 2 triliun

• Laba INCO per 9M15 turun jadi USD 51,9 juta dari USD 130,4 juta • PTBA perkirakan volume penjualan tumbuh di atas 15%

• MBAP jual batubara ke Brooklyn Enterprise

• Anak usaha SGRO digugat Rp 1,07 triliun dari Kemen LH & Kehutanan • GOLL jajaki pinjaman untuk penanaman area baru sekitar 9.300 ha • SMMA akan private placement Rp 3 triliun, harga pelaksnaan Rp 5006 • Laba BBRI mencapai Rp 18,29 triliun hingga kuartal III-2015

• BBRI optimis laba 2015 akan tembus Rp24 triliun

• KUR BMRI hingga mid Oktober 2015 baru terserap 18,75% dari target • BBNI perluas penyaluran kredit ke sektor kelautan & perikanan • BBTN luncurkan tabungan BTN Cermat

• BBRI catatkan 46.816 rekening BRI SimPel hingga mid Oktober 2015 • BSIM kaji rights issue

• BABP berhasil bukukan laba Rp7.6 miliar dari rugi Rp20 miliar • MNC Group nilai sikap Kejagung terkait FREN keliru

• SMGR diharapkan bangun pabrik di Aceh • SRIL masuki pasar ekspor Kamboja • MRAT optimis raih laba 2015 Rp10 miliar • IMJS dirikan anak usaha baru

• GIAA akan operasikan pesawat bada lebar di domestik

• BI prediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,85% di akhir September 2015 • Bank Dunia proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 4,7% tahun 2015

Support Level 4572/4560/4538

Resistance Level 4606/4628/4641

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

23 October 2015

23 October 2015

Acset Indonusa (ACST) merealisasikan kontrak baru senilai Rp 3,1 triliun hingga Oktober 2015. Nilai tersebut melampaui target kontrak baru tahun ini yang sebesar Rp 2,5 triliun. Hingga akhir 2015, perseroan memproyeksikan nilai kontrak baru tidak jauh berbeda dengan perolehan Oktober ini. Selain mengembangkan sektor pondasi dan konstruksi, ACST berencana meningkatkan kemampuan untuk pekerjaan sipil dan konstruksi dalam proyek infrastruktur dan industrial.

Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK) memperoleh kontrak baru senilai Rp 2 triliun hingga September 2015, setara 91% dari target hingga akhir tahun sebesar Rp 2,2 triliun. Kontrak baru tersebut didominasi pembangunan konstruksi gedung high-rise, yang berkontribusi 60% atau sekitar Rp 1,2 triliun. Sisanya berasal dari pembangunan proyek sipil yang meliputi jalan, pembangkit listrik dan berbagai proyek infrastruktur lainnya.

Anak usaha Wijaya Karya (WIKA), Wika Gedung, berencana meluncurkan proyek apartemen Tamansari Urbano akhir 2015. Proyek senilai Rp 600 miliar tersebut berdiri di atas lahan seluas 9.460 meter persegi dan akan dihuni 3 menara.

Vale Indonesia (INCO) mencatat laba sebesar USD 10 juta di kuartal III 2015 atau tercatat USD 51,9 juta per September 2015 atau turun dibandingkan per September 2014 yang mencapai USD 130,4 juta. Produksi nikel matte hingga September 2015 sebanyak 59.796 metrik ton naik dari 58.867 ton. Sementara harga realisasi rata-rata per metrik ton turun menjadi USD 10,25 per ton dari USD 13,11 per ton di tahun sebelumnya. PT Vale tetap mempertahankan target produksi tahunan sekitar 80.000 metrik ton nikel. Namun perseroan kini sedang memantau musim kemarau yang diprediksi akan berkepanjangan yang dapat mempengaruhi ketersedian listrik dari bendungan pembangkit listrik tenaga air di sekitar Soroako. Perseroan juga mengevaluasi rencana belanja modal tahun 2015 dan akan mengurangi capexnya sebesar 6,5% menjadi USD 110,8 juta, dimana selama sembilan bulan pertama 2015 perseroan sudah mengeluarkan capex USD 76,2 juta.

Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA) memperkirakan volume penjualan sepanjang tahun ini dapat tumbuh di atas 15% di tengah kelanjutan tren penurunan harga batu bara secara global. Volume produksi juga diperkirakan dapat tumbuh sekitar 13%. Hingga kuartal III/2015, volume produksi dan penjualan perseroan meningkat 13% dan 8% menjadi 14,08 juta ton dan 13,23 juta ton. Dari jumlah tersebut, perseroan membukukan pendapatan sekitar Rp10,5 triliun atau meningkat 9% YoY.

Mitrabara Adiperdana (MBAP) telah menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan Brooklyn Enterprise Pte Ltd yang merupakan afiliasi perseroan. Penjualan akan terbagi atas dua kapal yang masing-masing kapal sebesar 8.000 metrik ton plus minus 10% berdasarkan opsi pembeli. Pengiriman dilakukan dalam dua tahap yang dilaksanakan sekitar November dan Desember 2015.

Golden Plantation (GOLL) tengah menjajaki pinjaman dari beberapa perbankan untuk memenuhi kebutuhan penanaman baru dari luas area sekitar 9.300 hektare. Penanaman baru itu akan dilakukan oleh dua anak usaha yang baru saja diakuisisi yakni PT Persada Alam Hijau (PAH) dan PT Bailangu Capital Investment (BCI). Secara lebih terperinci, Bailangu memiliki area seluas 9.100 hektare dan baru tertanam sekitar 1.000 hektare. Sementara PAH memiliki area seluas 2.400 hektare dan sekitar 1.200 hektare telah tertanam. Perseroan menghitung biaya kebutuhan untuk penanaman baru hingga menghasilkan sekitar Rp60-Rp70 juta per hektare, sehingga total dan untuk penanaman seluruh area mencapai Rp558-Rp651 miliar. Lahan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT National Sago Prima, anak usaha Sampoerna Agro (SGRO) terbakar. SGRO mendapatkan gugatan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan. Gugatan yang dilayangkan berdasarkan Surat Panggilan Sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 591/Pdt.G/2015/PN.Jkt-Sel tanggal 20 Oktober. SGRO memperoleh gugatan untuk membayar sebesar Rp 1,07 triliun dengan rincian sebesar Rp 319,16 untuk membayar ganti kerugian lingkungan hidup dan Rp 753,74 untuk biaya pemulihan lingkungan. Ganti rugi tersebut dikabulkan seluruhnya oleh pengadilan dan putusannya telah berkekuatan hukum tetap. Apabila seluruh gugatan itu dikabulkan oleh pengadilan, NSP akan kehilangan hak hukumnya untuk menjalankan kegiatan operasional. Akibatnya terjadi wanprestasi antara NSP terhadap perjanjian yang dibuatnya dengan pihak lain. NSP juga tidak dapat lagi melangsungkan kegiatan usaha.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan laba bersih sebesar Rp 18,29 triliun hingga kuartal III-2015 atau meningkat 1,41% YoY. Pertumbuhan laba tersebut dipengaruhi oleh peningkatan biaya provisi yang hingga kuartal III-2015 mencapai Rp 6,8 triliun. Peningkatan biaya provisi dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan rasio NPL. BBRI membukukan pendapatan sebesar Rp 70,48 triliun atau naik 14,82% YoY. Pada kuartal III-2015, pertumbuhan kredit perseroan mencapai 11,8% YoY menjadi Rp 518,97 triliun. NPL gross naik dari 1,89% pada kuartal III-2014 menjadi 2,24% pada kuartal III-2015. Sementara itu, peningkatan CASA menyebabkan penurunan biaya dana dari 4,3% menjadi 4,2%.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) optimis laba akhir tahun 2015 dapat menembus Rp24 triliun. Perseroan akan meningkatkan porsi dana murah dengan mengembangkan transactional banking. Untuk menopang pengembangan transactional banking, perseroan akan mempersiapkan sistem teknologi. Hal ini didukung oleh peluncuran BRISat pada pertengahan 2016. Peningkatan dana murah ini juga berpotensi untuk membuka ruang bagi penurunan suku bunga. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) meluncurkan produk BRI Simpanan Pelajar (BRI SimPel). Hingga Oktober 2015, rekening tabungan BRI SimPel yang telah aktif sebanyak 46.816 rekening. BRI telah menjalin perjanjian kerja sama (PKS) dengan 219 sekolah di Indonesia. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri (BMRI) hingga pertengahan Oktober 2015 baru terserap Rp 600 miliar dari target Rp 3,2 triliun. Minimnya penyaluran dikarenakan adanya perubahan regulasi penyaluran KUR yang baru disahkan September 2015. Karena itu dalam kurun waktu dua setengah bulan ke depan, Mandiri terus mendorong penyerapan KUR. Perseroan optimis setidaknya bisa menyerap Rp 1 triliun per bulan. Hal ini mengacu pada penyerapan kredit komersil yang bisa mencapai Rp 2,2 triliun per bulan. Apalagi KUR memiliki bunga dan syarat lebih ringan. Saat ini Bank Mandiri memiliki 2.834 unit layanan UKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Bank Negara Indonesia (BBNI) terus memperluas dan mempercepat penyaluran kredit ke sektor kelautan dan perikanan dengan terus merealisasikan distribusi pinjaman melalui pola Kredit Kepada Lembaga Keuangan atau KKLK. Langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya BNI mendukung Program Perberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha (PMPPU) yang terus didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Bank Tabungan Negara (BBTN) meluncurkan produk layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka inklusi keuangan (Laku Pandai) berupa Tabungan BTN Cermat berbasisdigital banking di Malang Jawa Timur. Produk Tabungan BTN Cermat merupakan tabungan berbasis kartu dan tidak menggunakan buku tabungan. Untuk bisa mengakses layanan Tabungan BTN Cermat, nasabah hanya cukup memiliki handphone. Untuk mendukung program ini, BTN bersinergi dengan Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Bersamaan dengan implementasi layanan ini, BTN juga mengonversi 500 kantor layanan Pos menjadi agen laku pandai.

Dubai Islamic Bank PJSC kembali menambah kepemilikan di Bank Panin Syariah (PNBS) menjadi 35.52% dari sebelumnya 30.18%. Saat

(3)

     

           

 

 

23 October 2015

23 October 2015

ini Dubai Islamic Bank PJSC telah mendapat persetujuan dari OJK untuk menjadi pemegang saham pengendali PNBS.

BPD Jawa Timur (BJTM) menunda rencana untuk buyback saham perseroan mengingat harga saham telah kembali diatas harga IPO perseroan. Namun perseroan tidak menutup kemungkinan untuk kembali melakukan buyback bilamana kondisi pasar kembali memburuk.

Bank Sinarmas (BSIM) mengkaji rencana penambahan modal dengan HMETD atau rights issue sebesar Rp 2 triliun pada 2016. Aksi korporasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan struktur permodalan ke level BUKU III.

Bank MNC International (BABP) berhasil membukukan laba 9M15 sebesar Rp7.6 miliar dibandingkan rugi sebesar Rp20 miliar pada periode sama 2014. Pada Q3 2015 total asset tercatat telah mencapai Rp11.1 triliun.

MNC Group menyatakan sikap Kejaksaan Agung terkait Mobile-8 (FREN) sebagai sikap keliru dan sarat kepentingan. MNC group adalah pengelola Mobile-8 sampai dengan pertengahan tahun 2009 dan sudah memenuhi sepenuhnya kewajiban perusahaan sebelum menjualnya kepada pihak ketiga. Semua permasalahan perpajakan sudah tercatat dan dilaporkan dengan benar. Sepanjang informasi yang diperoleh, restitusi yang dimaksud Kejaksaan Agung adalah pengembalian kelebihan bayar pajak Mobile-8 yang merupakan hak wajib pajak. Pengembalian kelebihan bayar pajak itu adalah mekanisme resmi yang menjadi hak setiap wajib pajak yang berkepentingan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pihak kantor pajak sebagai otoritas yang berwenang terkait restitusi pajak Mobile-8 tidak pernah mempermasalahkan hal ini.

Menteri BUMN mengharapkan Semen Indoensia (SMGR) segera membangun pabrik semen di Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun depan. Saat ini SMGR tengah berusaha menyelesaikan pembangunan pabrik di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung, Sumatra Barat.

Sri Rejeki Isman (SRIL) akan memasuki pasar ekspor pakaian seragam dan pakaian militer baru di Kamboja dengan nilai investasi hingga US$20 juta pada tahun depan. Penandatanganan kerja sama dengan menteri dalam negeri pemerintah Kamboja telah dilakukan dan saat ini dalam proses persiapan pembentukan perusahan publik.

Sinar Mas Multiartha (SMMA) tengah mengincar tambahan modal Rp 3 triliun dari hasil penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD/private placement). Dalam rangka private placement ini, SMMA akan menerbitkan saham baru seri B sebanyak-banyaknya 623.780.871 atau 10% dari keseluruhan modal perseroan dengan harga nominal Rp 100. Perseroan telah menetapkan harga pelaksaan dari private placement ini sebesar Rp 5.006 per saham. Dana hasil private placement ini akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja dan menambah investasi pada anak usahanya. Rencana ini akan dimintakan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 20 November 2015.

Mustika Ratu (MRAT) optimis mampu meraih laba di tas Rp10 miliar pada akhir tahun meskipun selama semester pertama perseron hanya membukukan Rp4,6 miliar. Jika laba double digit tersebut mampu diraih, maka perseroan akan memecah rkor selama dua tahun terakhir. Indomobil Multi Jasa (IMJS) mendirikan anak usaha baru yaitu Duta Inti Jasa. Perusahaan tersebut akan bergerak di bidang penyedia jasa tenaga kerja. Perseroan mendirikan Duta Inti Jasa melalui anak usahanya, yaitu CSM Corporatama (CSM) atau Indorent. Modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 100 juta.

Garuda Indonesia (GIAA) akan mengoperasikan pesawat berbadan lebar untuk menyiasati kebijakan Kementerian Perhubungan yang

akan menurunkan frekuensi penerbangan dari 72 menjadi 60 penerbangan per jam di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Untuk itu Garuda merencanakan akan menambah penerbangan domestik dengan pesawat berbadan lebar. Pesawat berbadan besar akan dioperasikan dari dan ke bandara-bandara besar, seperti Surabaya, Makassar, Balikpapan, Medan dan Denpasar.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatatkan realisasi program 100% layanan air minum, 0% kawasan kumuh dan 100% layanan sanitasi pada tahun 2019 atau yang lebih dikenal sebagai program “100-0-100” baru mencapai masing-masing 2% pada tahun pertama pelaksanaan. Akses air minum baru meningkat menjadi 70% dan sanitasi dari 56% meningkat 2%. Kemen PUPR pada tahun 2016 belum merencanakan program percepatan untuk mencapai target tersebut. Hal itu dikarenakan anggaran Dirjen Cipta Karya dipangkas sekitar Rp 2 triliun, dari semula Rp 19,6 triliun sesuai APBN-P 2015 menjadi Rp 17,5 triliun pada RAPBN 2016.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan para menteri untuk mulai membangun 8 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah ditetapkan pemerintah. Delapan KEK itu sudah ditetapkan pemerintah pada akhir tahun 2014. Rinciannya adalah KEK Sei Mangkei kabupaten Simalungun, Sumatera Utara; KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Selanjutnya KEK Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah; KEK Morotai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Lainnya, KEK Tanjung Api-Api Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan; KEK Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten; KEK Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat; dan KEK Belitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Untuk seluruh kawasan khusus itu, presiden Jokowi menginstruksikan agar diberikan berbagai insentif untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha.

Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai membaik di kuartal III 2015. Setelah tumbuh 4,7% di semester I, maka ekonomi RI diprediksi tumbuh 4,85% di akhir September 2015. Pertumbuhan ekonomi RI tahun 2015 akan tumbuh di 4,7% - 5,1%. Langkah konkret pemerintah menghasilkan fundamental ekonomi yang lebih baik. Inflasi Indonesia sepanjang 2015 berada di bawah 4%. Selain itu transaksi berjalan Indonesia sudah mengalami perbaikan. Menurut BI akan ada perbaikan dari minus USD 27 miliar, di akhir tahun 2015 akan terjadi perbaikan dari USD 18 miliar.

Bank Dunia (World Bank) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4,7% atau tidak berubah dari proyeksi sebelumnya. Sedang pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 Bank Dunia (World Bank) memproyeksi sebesar 5,3% sejalan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Proyeksi ini lebih rendah dibanding proyeksi sebelumnya sebesar 5,5%. Rendahnya angka pertumbuhan tahun 2016 disebabkan karena adanya risiko dari penurunan pertumbuhan ekonomi Cina dan harga komoditas global yang lebih rendah dari proyeksi sebelumnya. Di sisi lain masih adanya risiko di pasar keuangan akibat dari ketidakpastian normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Depresiasi rupiah yang signifikan, kenaikan biaya pendanaan kembali, tidak cukupnya perlindungan nilai (hedging) dari utang dalam valas, dan penurunan margin keuntungan telah melemahkan neraca dunia usaha terutama dalam sektor sumber daya alam. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh belanja infrastruktur bulanan yang mengalami kenaikan signifikan sejak bulan Juli dan langkah-langkah untuk meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan proyek pemerintah. Selain itu pertumbuhan tersebut juga ditopang dari penguatan kegiatan ekonomi di Euro dan Jepang serta kenaikan perdagangan dunia, walau pada laju yang masih secara signifikan di bawah rata-rata sebelum tahun 2008. Dengan demikian permintaan komoditas juga diperkirakan akan meningkat sedikit dan mendorong kenaikan ekspor dan investasi walau masih jauh di bawah rata-rata sebelum penurunan komoditas.

(4)

      

 

 

 

 

 

23 October 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 45,42 0,04 TLKM (US) 40 13.784 222

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,37 -0,02 ANTM (GR) 0,02 227 -45

Gold (US$)/Ounce 1166,11 0,04

Nickel (US$)/MT 10435,00 155,00

Tin (US$)/MT 15855,00 -70,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 52,95 -9,45

Coal (RB) (US$)/MT* 49,40 -13,96

CPO (ROTH) (US$)/MT 632,50 0,00

CPO (MYR)/MT 2199,00 26,50

Rubber (MYR/Kg) 657,50 -1,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 810,54 0,31

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17489,16 1,87 -1,87 15,90 14,85 2,98 2,84 5.209,6

USA NASDAQ COMPOSITE 4920,05 1,65 3,89 21,46 18,66 3,52 3,20 7.628,2

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6376,28 0,44 -2,89 15,86 14,75 1,79 1,74 1.604,2

CHINA SHANGHAI SE A SH 3528,23 1,44 4,10 14,20 12,72 1,68 1,53 4.363,3

CHINA SHENZHEN SE A SH 2049,40 3,72 38,62 29,56 23,20 3,44 3,07 3.076,1

HONG KONG HANG SENG INDEX 22845,37 -0,63 -3,22 11,41 10,69 1,21 1,13 1.819,5

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4584,56 -0,45 -12,29 15,77 13,71 2,33 2,10 322,8

JAPAN NIKKEI 225 18435,87 -0,64 5,65 17,55 16,09 1,57 1,47 2.857,5

MALAYSIA KLCI 1705,09 -0,12 -3,19 16,55 15,18 1,84 1,74 234,1

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3038,11 0,41 -9,72 13,17 12,29 1,18 1,13 298,5

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.640,30 -83,70 1000 IDR/ USD 0,07 0,0004

EUR/IDR 15.112,77 -312,50 EUR / USD 1,11 -0,0030

JPY/IDR 112,86 -1,08 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.778,97 -19,60 SGD / USD 0,72 -0,0002

AUD/IDR 9.833,63 -16,30 AUD / USD 0,72 0,0001

GBP/IDR 20.979,33 -119,23 GBP / USD 1,54 -0,0014

CNY/IDR 2.145,36 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0002

MYR/IDR 3.184,20 -17,46 MYR / USD 0,23 0,0001

KRW/IDR 11,98 -0,14 100 KRW / USD 0,09 -0,0005

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 8.07

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

23 October 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description September-15 August-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.24 2.29 SBI (9M) 7.10

Inflation YOY % 6.83 7.18 SBIS (9M) 7.10

Inflation MOM % -0.05 0.39 SBI (12M) 7.15

Foreign Reserve (USD) 101.72 Bn 105.35 Bn SBIS (12M) 7.15

GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

26 Okt Indonesia Money Supply YoY -Sep --

26 Okt US New Home Sales Turun menjadi 549 ribu dari 552 ribu

26 Okt US New Home Sales MoM Turun menjadi -0.5% dari 5.7%

27 Okt US Durable Goods Orders Turun menjadi -2.3% dari -2.0%

27 Okt US Consumer Confidence Index Turun menjadi 102.0 dari 103.0

28 Okt US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$66.60 Bn dari -$67.19 Bn

29 Okt FOMC Rate Decision Tetap 0.25%

29 Okt US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 3.3% dari 3.6%

29 Okt US GDP Price Index Turun menjadi 1.5% dari 2.1%

29 Okt US Personal Consumption Turun menjadi 1.7% dari 3.9%

29 Okt US Initial Jobless Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBRI IJ 10700 1.42 3.83 ASII IJ 6200 -1.98 -5.29 BBCA IJ 13400 0.56 1.92 UNVR IJ 38250 -1.16 -3.59 AALI IJ 21475 5.27 1.77 SMGR IJ 10725 -4.67 -3.26 TBIG IJ 7125 4.78 1.63 GGRM IJ 44000 -3.24 -2.97 ICBP IJ 13300 1.53 1.22 INTP IJ 19675 -3.44 -2.70 CTRA IJ 1105 6.76 1.12 CPIN IJ 2355 -5.42 -2.32 TLKM IJ 2740 0.37 1.05 MIKA IJ 2800 -3.78 -1.67 MLBI IJ 11350 3.18 0.77 UNTR IJ 20300 -1.69 -1.37 BSDE IJ 1700 2.10 0.71 BMRI IJ 9175 -0.54 -1.21 SSMS IJ 1990 3.65 0.70 JRPT IJ 800 -9.09 -1.15

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Mitra Komunikasi Nusantara

Trade & Service 200.00 200.00 20 Oct – 21 Oct’15 26 Oct’15 Minna Padi Investama

Gelombang Seismic Indonesia

(6)

      

 

 

 

 

 

 

23 October 2015

23 October 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BSSR 53.55 Cash Dividend 13 Oct-15 15 Oct-15 18 Oct-15 06 Nov-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15

 

09 Oct – 22 Oct’15

 

MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 TBA TBA TBA

 

ANTM Rights Issue 310:471 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15

 

22 Oct – 28 Oct’15

 

HMSP Rights Issue 65:4 77000.00 19 Oct-15 20 Oct-15

 

26 Oct – 30 Oct’15

 

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 20 Nov-15 23 Nov-15

 

27 Nov – 03 Dec’15

 

BACA Rights Issue 81:8 102.00 24 Nov-15 25 Nov-15

 

01 Dec – 07 Dec’15

 

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep – 31 Oct’15

DEFI Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TIRA Stock Split 1:10 -- -- TBA TBA

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

BRNA RUPSLB 23-Okt-15

BSDE RUPSLB 26-Okt-15

DUTI RUPSLB 26-Okt-15

IBFN RUPSLB 27-Okt-15

NIRO RUPSLB 28-Okt-15

LMAS RUPST/LB 28-Okt-15

PLIN RUPSLB 29-Okt-15

MAIN RUPSLB 30-Okt-15

MGNA RUPSLB 05-Nov-15

BBNI RUPSLB 09-Nov-15

DAJK RUPSLB 09-Nov-15

KLBF RUPSLB 10-Nov-15

KBRI RUPSLB 10-Nov-15

BIPI RUPST/LB 10-Nov-15

PICO RUPSLB 11-Nov-15

MCOR RUPSLB 13-Nov-15

MYRX RUPSLB 16-Nov-15

ASII RUPSLB 16-Nov-15

OKAS RUPSLB 16-Nov-15

PSAB RUPSLB 16-Nov-15

UNSP RUPSLB 17-Nov-15

GEMS RUPSLB 17-Nov-15

BLTA RUPST/LB 17-Nov-15

CNKO RUPSLB 19-Nov-15

INDR RUPSLB 20-Nov-15

TOWR RUPSLB 20-Nov-15

(7)

      

 

 

 

 

 

23 October 2015

23 October 2015

KAEF

TRADING BUY

S1 900 R1 950 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 860 R2 990

Closing

Price 930

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 900-Rp 950

• Entry Rp 930, take Profit Rp 950

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 93.72 Positif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) 68.59 Positif

Bollinger Band (Mid) 748 Positif

MA5 896 Positif 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500

April May Jun Jul August September October KAEF Downward Sloping Channel

748.25 711.154 711.154 613.776 590 510 510 867.5 896 930 930 930 940 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 82.38, Stochastic %K = 77.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

77.0833 77.0833 20 80 82.3799 82.3799 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 KAEF - MACD (5,3) = -17.40, Signal() = -18.32

-18.3205 -17.3953 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KAEF - TSI(3,5,3) = 68.59, Volume() = 2,950,600.00 68.5905

0.00000

75.3019 2,950,600

KAEF - William's % R(14) = -3.17, Volume() = 2,950,600.00 -3.1746 2,950,600

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BSDE

TRADING BUY

S1 1645 R1 1750 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1540 R2 1855

Closing

Price 1700

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 1645-Rp 1750

• Entry Rp 1700, take Profit Rp 1750

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 74.64 Positif

MACD 21.74 Positif

True Strength Index (TSI) 16.69 Positif

Bollinger Band (Mid) 926 Positif

MA5 1666 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200

April May Jun Jul August September October BSDE Broadening Wedge

1,670.63 1,666 1,615 1,553.75 1,326.12 823.571 823.571 1,700 1,700 1,700 1,795 1,914 1,914 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 32.61, Stochastic %K = 38.95, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

32.6141 32.6141 20 38.9472 38.9472 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 BSDE - MACD (5,3) = -8.76, Signal() = -7.12

-8.76126 -7.12003 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BSDE - TSI(3,5,3) = 16.69, Volume() = 19,501,900.00

15.9388 0.00000 16.6942

19,501,900

BSDE - William's % R(14) = -22.89, Volume() = 19,501,900.00 -22.8916 19,501,900

(8)

      

 

 

 

 

 

23 October 2015

23 October 2015

CTRA

TRADING BUY

S1 1050 R1 1150 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 960 R2 1240

Closing

Price 1105

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1050-Rp 1150

• Entry Rp 1105, take Profit Rp 1150

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 74.64 Positif

MACD 21.74 Positif

True Strength Index (TSI) 35.60 Positif

Bollinger Band (Mid) 926 Positif

MA5 1024 Positif 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600

April May Jun Jul August September October CTRA Upward Sloping Channel

1,024 1,015 978.571 978.571 930 927.75 776.028 1,060 1,105 1,105 1,105 1,208.75 1,208.75 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 CTRA - Stochastic %D(6,3,3) = 63.49, Stochastic %K = 72.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

63.4892 63.4892 20 72.1154 72.1154 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 CTRA - MACD (5,3) = -21.82, Signal() = -15.38

-21.8234 -15.3828 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 CTRA - TSI(3,5,3) = 35.60, Volume() = 26,583,900.00

28.2773 0.00000 35.5969

26,583,900

CTRA - William's % R(14) = -8.06, Volume() = 26,583,900.00 -8.06452 26,583,900

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PWON

TRADING BUY

S1 399 R1 422 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 378 R2 441

Closing

Price 411

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 399-Rp 422

• Entry Rp 411, take Profit Rp 422

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 67.62 Positif

MACD 3.90 Positif

True Strength Index (TSI) 22.39 Positif

Bollinger Band (Mid) 375 Positif

MA5 396.8 Positif 300.0 360.0 420.0 480.0 540.0

April May Jun Jul August September October PWON Upward Sloping Channel

400 400 397 396.8 382 375.2 332.491 411 411 411 422 445.333 445.333 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 40.72, Stochastic %K = 57.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

40.7206 40.7206 20 57.8274 57.8274 80 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = -3.34, Signal() = -2.21

-3.33573 -2.20522 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PWON - TSI(3,5,3) = 22.39, Volume() = 108,739,400.00

16.1152 0.00000 22.3931

108,739,40

PWON - William's % R(14) = -12.64, Volume() = 108,739,400.00 -12.6437 108,739,40

(9)

      

 

 

 

 

 

23 October 2015

23 October 2015

BEST

TRADING BUY

S1 380 R1 410 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 350 R2 440

Closing

Price 397

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 378-Rp 410

• Entry Rp 397, take Profit Rp 410

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 63.76 Positif

MACD 7.43 Positif

True Strength Index (TSI) 28.93 Positif

Bollinger Band (Mid) 334 Positif

MA5 370.2 Positif 200 300 400 500 600 700

April May Jun Jul August September October BEST Upward Sloping Channel

371.625 370.2 353.727 353.727 334 333 291.6 397 397 397 410 466.538 466.538 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BEST - Stochastic %D(6,3,3) = 50.49, Stochastic %K = 67.61, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

50.4917 50.4917 20 67.6142 67.6142 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 BEST - MACD (5,3) = -6.70, Signal() = -4.60

-6.69604 -4.60457 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BEST - TSI(3,5,3) = 28.93, Volume() = 41,034,100.00

21.3099 0.00000 28.9299

41,034,100

BEST - William's % R(14) = -9.92, Volume() = 41,034,100.00 -9.92366 41,034,100

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SSMS

TRADING BUY

S1 1940 R1 2025 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1855 R2 2110

Closing

Price 1990

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1940-Rp 2025

• Entry Rp 1990, take Profit Rp 2025

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 91.91 Positif

MACD 28.96 Positif

True Strength Index (TSI) 56.63 Positif

Bollinger Band (Mid) 1776 Positif

MA5 1918 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400

April May Jun Jul August September October SSMS Upward Sloping Channel

1,885 1,882.5 1,846.67 1,846.67 1,775.5 1,720 1,589.5 1,918 1,990 1,990 1,990 2,020 2,020 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SSMS - Stochastic %D(6,3,3) = 92.23, Stochastic %K = 92.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 92.1118

80 20 92.1118 92.2283 92.2283 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 SSMS - MACD (5,3) = -26.28, Signal() = -21.93 -26.2775 -21.9282 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SSMS - TSI(3,5,3) = 56.63, Volume() = 74,531,504.00 48.6602 0.00000 56.6283 74,531,504 SSMS - William's % R(14) = -4.92, Volume() = 74,531,504.00 -4.91803 74,531,504

(10)

      

 

 

 

 

 

 

23 October 2015

23 October 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

22-10-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 21475 21475 20800 19575 20800 22025 23250 Negatif Negatif Positif 20950 14800

LSIP Trading Sell 1535 1535 1490 1400 1490 1580 1670 Negatif Negatif Positif 1515 1015

SGRO Trading Sell 1050 1050 970 765 970 1175 1380 Negatif Negatif Negatif 1400 1060

Mining

PTBA Trading Sell 7000 7000 6900 6650 6900 7150 7400 Negatif Negatif Positif 7550 5350

ADRO Trading Sell 635 635 625 600 625 650 675 Negatif Negatif Negatif 710 510

MEDC Trading Sell 1155 1155 1135 1090 1135 1180 1225 Negatif Negatif Negatif 1390 1125

INCO Trading Sell 2240 2240 2215 2140 2215 2290 2365 Negatif Negatif Negatif 2700 1305

ANTM Trading Sell 391 391 379 344 379 414 449 Negatif Negatif Negatif 453.59 391

TINS Trading Sell 680 680 645 645 670 695 720 Negatif Negatif Negatif 740 555

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Sell 1045 1045 1030 995 1030 1065 1100 Negatif Negatif Positif 1070 765

SMGR Trading Buy 10725 10725 11050 10000 10525 11050 11575 Positif Positif Positif 11300 8250

INTP Trading Buy 19675 19675 20425 17925 19175 20425 21675 Positif Positif Positif 20725 16000

SMCB Trading Sell 1070 1070 1055 1005 1055 1105 1155 Negatif Negatif Negatif 1160 965

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6200 6200 6325 5875 6100 6325 6550 Positif Positif Negatif 6875 4975

GJTL Trading Sell 615 615 605 580 605 630 655 Negatif Negatif Negatif 715 453

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6100 6100 6400 5800 6000 6200 6400 Positif Positif Negatif 6425 4845

GGRM Trading Buy 44000 44000 45150 41500 43325 45150 46975 Positif Positif Positif 47800 39500

UNVR Trading Sell 38250 38250 37925 37225 37925 38625 39325 Negatif Negatif Negatif 40250 35350

KLBF Trading Sell 1415 1415 1400 1370 1400 1430 1460 Negatif Negatif Negatif 1610 1250

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1700 1700 1750 1540 1645 1750 1855 Positif Positif Positif 1795 1235

PTPP Trading Sell 3755 3755 3705 3570 3705 3840 3975 Negatif Negatif Positif 3895 3350

WIKA Trading Sell 3045 3045 3020 2950 3020 3090 3160 Negatif Negatif Positif 3135 2485

ADHI Trading Sell 2275 2275 2240 2160 2240 2320 2400 Negatif Negatif Positif 2365 1595

WSKT Trading Sell 1640 1640 1610 1610 1630 1650 1670 Negatif Negatif Positif 1685 1525

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2925 2925 2905 2860 2905 2950 2995 Negatif Negatif Negatif 3160 2150

JSMR Trading Sell 5325 5325 5250 5075 5250 5425 5600 Negatif Negatif Negatif 5625 4680

ISAT Trading Sell 4100 4100 4065 4015 4065 4115 4165 Negatif Negatif Positif 4150 3310

TLKM Trading Buy 2740 2740 2805 2670 2715 2760 2805 Positif Positif Positif 2830 2485

Finance

BMRI Trading Sell 9175 9175 8975 8975 9125 9275 9425 Negatif Negatif Positif 9400 7150

BBRI Trading Buy 10700 10700 10900 10450 10600 10750 10900 Positif Positif Positif 10850 7975

BBNI Trading Sell 5225 5225 5075 5075 5175 5275 5375 Negatif Negatif Positif 5300 3800

BBCA Trading Buy 13400 13400 13625 13175 13325 13475 13625 Positif Positif Positif 13600 11300

BBTN Trading Sell 1165 1165 1130 1130 1155 1180 1205 Negatif Negatif Positif 1185 970

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 20300 20300 19925 19000 19925 20850 21775 Negatif Negatif Positif 21200 15225

(11)

 

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil diskusi dan kesepakatan kelompok, komponen teknologi usahatani padi yang dilaksanakan melalui pendekatan PTT meliputi: varietas unggul baru (Ciherang,

Bagi penulis, untuk menambah wawasan dalam manajemen keuangan terutama menyangkut dengan penelitian mengenai pengaruh rasio CAR, NPL, NIM, LDR, dan BOPO terhadap

Jaringan distribusi tegangan menengah adalah jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya listrik dari gardu induk sub transmisi ke gardu distribusi.. Jaringan Distribusi

Olesi tangan dan lengan pasien dengan baby oil dan minyak kayu putih 4.5.3 Mencuci dada dan perut dengan cara :a. Buka pakaian bagian bawah dan selimut atau kain penutup

Adanya profil / kamus indikator Terlaksananya indikator area manjemen mulai Mei 2013 Tim PMKP Sudah terlaksana EP 5 Data penilaian manajemen dipergunakan untuk

Mengingat betapa pentingnya kegunaan dari pakan alami khususnya untuk budidaya ikan pada stadium benih / larva, maka pada saat praktikum, praktikan diharapkan dapat lebih memahami

Sesuai dengan teori tektonik  lempeng, Nusa Tenggara dapat dibagi menjadi menjadi 4 struktur tektonik yaitu busur belakang yang terletak di laut Flores, busur dalam

YENI KUSUMANINGSIH Bimbingan dan Konseling (Konselor) SMP NEGERI 14 BANJARBARU Konfirmasi Panitia 166 Kota Banjarmasin 17156080010024 1991 HARUNNURRASYID Pendidikan Luar Biasa SMPLB