• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Tindakan Nebulizer (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Tindakan Nebulizer (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TERAPI NEBULIZER  TERAPI NEBULIZER 

1.

1. JuJuststififikikasasi tii tindndakaakan:n:

Terapi nebulizer diberikan kepada pasien karena terdapat banyak secret di Terapi nebulizer diberikan kepada pasien karena terdapat banyak secret di saluran pernapasan yang menghambat saluran pernapasan sehingga pasien saluran pernapasan yang menghambat saluran pernapasan sehingga pasien menjadi sesak napas.

menjadi sesak napas. 2

2.. TTeeoorrii::

Terapi nebulizer merupakan proses memencarkan obat cair menjadi Terapi nebulizer merupakan proses memencarkan obat cair menjadi partikel- partikel

 partikel mikroskopik mikroskopik (aerosol (aerosol dan dan memasukkannya memasukkannya ke ke dalam dalam paru-paruparu-paru ketika pasien melakukan inhalasi. !emberian terapi nebulizer dimaksudkan ketika pasien melakukan inhalasi. !emberian terapi nebulizer dimaksudkan untuk memberikan obat langsung ke saluran pernapasan untuk mengeluarkan untuk memberikan obat langsung ke saluran pernapasan untuk mengeluarkan sputum" meringankan sesak" meningkatkan kapasitas #ital" dan mengurangi sputum" meringankan sesak" meningkatkan kapasitas #ital" dan mengurangi kesulitan mengeluarkan secret pernapasan yang kental dan lengket.

kesulitan mengeluarkan secret pernapasan yang kental dan lengket. $

$.. %%aassiill::

&etelah dilakukan terapi nebulizer" pernapasan klien sedikit membaik. &ecret &etelah dilakukan terapi nebulizer" pernapasan klien sedikit membaik. &ecret menjadi encer dan sesak napas klien agak berkurang.

menjadi encer dan sesak napas klien agak berkurang. '.

'. nnalalisisaTaTiindndakakanan:: !ember

!emberian ian terapi nebulizer pada terapi nebulizer pada n  dilakukan untuk n  dilakukan untuk mengelmengeluarkan secretuarkan secret yan

yang g berberada ada pada pada salsalurauran n perpernaasnaasan an paspasienien. . )is)isampiamping ng ititu" u" paspasien ien jugajuga mem

memiliiliki ki riri*ay*ayat at asmasma a sehsehingingga ga terterapi api ini ini akaakan n memmembantbantu u paspasien ien untuntuk uk  men

menguragurangi ngi sessesak ak yanyang g diadialamlami i paspasienien. . !ro!rosedsedur ur terterapi api +ebu+ebulizlizer er yangyang dilakukan menurut teori dari buku ajar

dilakukan menurut teori dari buku ajar clinical Nursing clinical Nursing ProsedurProsedureses (2,1' dan(2,1' dan  perbandingan

 perbandingan dengan dengan hasil hasil obser#asi obser#asi adalah adalah sebagai sebagai berikutsebelumberikutsebelum memberikan terapi nebulizer" pera*at menyiapkan obat serta alat yang akan memberikan terapi nebulizer" pera*at menyiapkan obat serta alat yang akan digunakan" setelah semua persiapan telah selesai" pera*at menyalakan mesin digunakan" setelah semua persiapan telah selesai" pera*at menyalakan mesin nebulizer" setelah memastikan uap telah keluar pera*at memasang sungkup nebulizer" setelah memastikan uap telah keluar pera*at memasang sungkup kepada pasien. !osisi pasien pada posisi duduk yang nyaman atau posisi semi kepada pasien. !osisi pasien pada posisi duduk yang nyaman atau posisi semi fo*ler. !ada kasus ini klien hanya diberikan posisi berbaring.

(2)

!era*at kemudian memasang sungkup pada *ajah pasien untuk menutupi mulut dan hidungnya serta instruksikan pasien untuk menarik nafas dalam dan  perlahan le*at mulut. Tahan nafas kemudian hembuskan napas beberapa kali.

!ada klien tidak diinstruksikan tarik napas karena usia klien yang masih bayi. !era*at kemudian menunggu sampai obat terapi habis. &etelah selesai terapi" anjurkan pasien untuk batuk setelah beberapa tarikan napas dalam. &etelah dilakukan terapi klien tampak batuk sendiri.

&etelah selesai terapi" bongkar dan bersihkan nebulizer setiap selesai digunakan. &impan alat di kamar pasien. &elang diganti setiap2' jam. lat nebulizer tidak dibersihkan setelah digunakan

. %ambatan:

/sia klien masih bayi sehingga tidak mampu untuk menghirup obat. 0. esimpulan dan &aran:

a. esimpulan: setelah dilakukan terapi nebulizer terdapat perubahan pada  jalan napas klien" secret yang berada disaluran pernapasan berkurang dan

menjadi encer.

 b. &aran: setelah melakukan terapi nebulizer sebaiknya alat dibersihkan kembali karena bisa menyebabkan infeksi.

(3)

PEMASANGAN OGT

1. Justifikasi tindakan:

!emasangan 3T pada anak dilakukan sebagai sarana4jalan untuk  memasukkan nutrisi kedalam lambung karena anak tersebut mengalami  penurunan kesadaran sehingga tidak memungkinkan untuk memberika

makanan le*at oral. 2. Teori

!emasangan 3T merupakan salah satu prosedur medis untuk memasukkan selang berlubang kedalam lambung le*at oral. !rosedur ini selain bertujuan untuk memasukkan makanan" pemasangan 3T juga bertujuan untuk  dekompresi lambung" mengirigasi lambung" mendapatkan bahan lambung untuk pemeriksaan laboratorium serta memberikan obat.

$. %asil

&etelah dilakukan pemasangan 3T kecukupan nutrisi klien dapat terpenuhi karena nutrisi diberikan melalui selang 3T.

'. nalisa tindakan

!emasangan 3T yang dilakukan oleh dokter pada anak  serta perbandingan menurut teori adalah pertma-tama dokter menggunakan sarung tangan bersih tanpa menggunakan sarung tangan steril. &ementara itu" prinsip pemasangan 3T harus menggunakan teknik steril setelah mengobser#asi hidung dan mulut klien" dokter kemudian menentukan ukuran panjang selang nasogastrik  yang akan dimasukkan kemudan menandainya dengan plaster. emudian dokter melumasi selang nasogastrik dengan jelly. )okter tidak melarutkan  jelly dalam air" sementara menurut teori" lumasi ujung selang sekitar dengan  pelumas yang larut dalam air" dengan menggunakan potongan kasa. !elumas akan mengurangi gesekan antara membrane mukosa dan selang. !elumas yang larut dalam air akan mudah larut bila secara tidak sengaja masuk kedalam  paru-paru.

&etelah dokter melumasi selang dengan jelly" dokter kemudian memasukkan selang nasogastrik secara perlahan. &etelah selang dimasukkan sampai batas yang ditentukan" dokter kemudian mengecek apakah selang sudah masuk  kedalam lambung dengan menghentakkan udara melalui spoit kedalam selang

(4)

nasogastrik sambil mendengar apakah ada suara udara didaerah lambung. &etelah dipastikan bah*a selang 3T sudah masuk dilambung" dokter  kemudian memberikan fiksasi pada sekitar hidung untuk menghindari selang nasogastrik tercabut dan terlepas.

. %ambatan

Tidak ada hambatan berarti yang ditemui dalam pemasangan 3T. 0. esimpulan dan saran

a. esimpulan

!emasangan 3T dilakukan kepada pasien yang mengalami hambatan  pada pemenuhan nutrisi.

 b. &aran

!enggunaan teknik sterilharus tetap dipertahankan dalam pemasangan 3T untuk mencegah terjadinya kontaminasi.

(5)

PEMBERIAN MAKAN LEWAT SELANG NASOGASTRIK 

1. Justifikasi Tindakan:

!emberian makanan le*at selang nasogastrik dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi le*at oral. Terlebih lagi jika kondisi  pasien yang mengalami penurunan kesadaran.

2. Teori:

!emberian makanan secara langsung kedalam lambung le*at selang yang dimasukkan kedalam lambung melalui hidung atau mulut yang bertujuan untuk  memenuhi nutrisi pasien.

$. %asil:

&etelah dilakukan tindakan pemberian makan le*at selang" klien terlihat agak  tenang dan tidak re*el lagi.

'. nalisa tindakan:

!emberian nutrisi le*at selang nasogastrik yang dilakukan oleh pera*at jika dibandingkan dengan teori adalah setelah mengukur jumlah nutrisi yang akan diberikan pada n " pera*at kemudian meyambunkan selang spoit yang akan dipakai denga selang nasogastrik" sambil melipat bagian selang" makanan dituangkan kedalam spoit" setelah itu makanan dibiarkan mengalir masuk  kedalam selang 3T" setelah makanan yang sudah habis" pera*at kemudian membilas selang nasogastrik dengan air mineral sampai tidak tersisa lagi sisa makanan pada selang nasogastrik. &etelah itu" selang kemudian ditutup kembali. !ada pelaksanaan pemberian makan" klien tidak diberikan posisi semi fo*ler. lien dibiarkan dalam posisi terlentang. &ementara menurut teori" pasien dibantu untuk berada dalam posisi semi fo*ler untuk meningkatkan aliran gra#itasi makanan mele*ati selang dan mencegah risiko aspirasi.

. %ambatan

%ambatan yang ditemui dalam pemberian makan yaitu konsistensi makanan yang  padat sehingga perlu dorongan a*al untuk melancarkan makanan masuk.

0. esimpulan dan saran a. esimpulan:

(6)

!emberian makanan melalui selang nasogastrik diberikan untuk mencukupi nutrisi dan gizi pasien yang mengalami gangguan dalam proses mengunyah makanan.

 b. &aran:

!osisi yang baik saat pemberian makanan adalah dengan posisi semi fo*ler" sehingga jika memungkinkan sebaiknya pasien diberikan posisi semi fo*ler.

(7)

PEMASANGAN INFUS

1. Justifikasi tindakan:

!asien mengalami dehidrasi dan hipertermia sehingga klien harus diberikan obat penurun demam le*at intra#ena beserta obat analgetik. leh karena itu klien harus dipasangi infuse sebagai sarana atau jalur obat untuk masuk ke dalam pembuluh darah.

2. Teori:

!emasangan infuse (56 cateter merupakan pemberian cairan kedalam aliran darah le*at kateter intra#ena atau jarum bersayap yang dimasukkan kedalam #ena perifer untuk mengganti cairan yang hilang" memberikan masukan kalori atau sebagai larutan pemba*a obat. !emasangan infuse bertujuan untuk  memberikan cairan elektrolit untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh" memberikan #itamin dan mineral yang larut dalam air" memberikan obat. $. %asil

&etelah dilakukan pemasangan infuse"obat antipiretik langsung diberikan kepada pasien dan selang beberapa menit" panas pasien berangsur-angsur  turun.

'. nalisa tindakan

!emasangan infus yang dilakukan menurut praktek yang dilakukan dirumah sakit adalah pertama-tama pera*at menyiapkan alat dan memba*a ke dekat klien. !era*at kemudian memasang stuin untuk memudahkan dalam mencari #ena. &etelah itu" #ena yang akan ditusuk di desinfeksi kemudian pera*at mengukur antara #ena dan 56 cathteter" setelah yakin 56 cathteter pas dengan #ena" pera*at kemudian menusuk #ena dan mendorong sampai keluar darah dari mandarin" secara perlahan pera*at kemudian menarik jarum sambil mendorong kanul kedalam #ena. &etelah seluruh bagian kanul berada dalam #ena seluruhnya" tornikuet dilonggarkan. setelah itu" jarum ditarik keluar  seluruhnya dari dalam angiocath dan menyambungkan angicath dengan infuse

(8)

set. &etelah it"pera*at mengobser#asi aliran cairan untuk memastikan cairan masuk ke pembuluh darah dan mengobser#asi tidak terjadi phlebitis. &etelah itu pera*at merekatkan plaster. &etelah itu pera*at kemudian membesihkan  peralatan yang digunakan dan mengatur tetesan cairan sesuai orderan dokter.

!ada prosedur ini" pera*at tidak mencuci tangan dan tidak menggunakan sarung tangan. 7encuci tangan dan menggunakan sarung tangan seharusnya dilakukan untuk mencegah infeksi nosokomial. !ada hasil obser#asi" pera*at tidak menuliskan *aktu" tanggal penusukan ukuran jarum yang digunakan" kateter yang digunakan. )isamping itu" pera*at tidak menuliskan *aktu" tanggal penusukan ukuran jarum yang digunakan" kateter yang digunakan.  pemberian label pada perban yang bertuliskan *aktu" tanggal penusukan" ukuran jarum yang digunakan" kateter yang digunakan dan inisial pasien untuk memastikan infus harus diganti setiap 82 jam untuk mencegah adanya infeksi. )isamping itu" pera*at tidak menuliskan tanggal" jumlah dan jenis cairan serta keceptan tetesan.

. %ambatan

!ada prosedur pemasangan infuse" tidk didapati hambatan yang berarti. %anya karena pasien yang akan dipasangi infuse adalah anak" sehingga anak tersebut re*el dan tidak ingin ditusuk karena takut sakit saat ditusuk.

0. esimpulan dan saran: a. esimpulan

&eluruh prosedur yang dilakukan pera*at sudah benar hanya saja pera*at tidak mencatat tanggal pemasangan infuss" jenis cairan dan jumlah tetesan yang diberikan pada klien serta pera*at tidak menggunakan infus.

 b. &aran

!enggunaan sarung tangan sangat penting untuk ecegah terjadinya infeksi dan juga sebagai alat proteksi diri bagi pera*at terlebih jika klien menderita penyakit menular.

(9)

1. Justifikasi tindakan:

Tindakan suction dilakukan untuk mengeluarkan sekret yang menyumbat saluran pernafasan.

2. Teori:

!engisapan orofaring merupakan proses pengeluaran secret dari rongga mulut dan faring yang bertujuan untuk memudahkan #entilasi" mengambil sampel secret untuk tujuan diagnostic dan mencegah infeksi akibat penumpukan secret.

$. %asil:

&etelah dilakukan suction" tidak terdengar lagi suara gargling dank lien  bernafas dengan baik.

'. nalisa tindakan:

&ebelum melakukan suction" pera*at mencuci tangan dan menggunakan handscoen" kemudian pera*at mengambil alat suction pasien yang berada didekat klien. &etelah itu klien menyambungkan alat suction dengan mesin suction kemudian pera*at menyalakan mesin suction. &etelah mesin menyala" alat suction kemudian dimasukkan kedalam mulut pasien dan megisap lender   pasien. &etelha lendirdirasa sudah tidak ada" pera*at kemudian membilas

dengan +a9l dan membersihkan selang dengan tisu kering. &etelah itu alat suction disimpan lagi ditempatnya.

. %ambatan:

Tidak terdapat hambatan dalam prosedur suction orofaring. 0. esimpulan dan saran

esimpulan: tindakan suction dilakukan pada pasien yang memiliki secret  pada saluran pernafasanyang dapat mengganggu proses bernafas klien.

&aran:

(10)

MELAKUKAN PERAWATAN KOLOSTOMI

1. Justifikasi tindakan:

!era*atan kolostomi dilakukan untuk menjaga kebersihan daerah sekitar  kolostomi.

2. Teori:

!era*atan kolostomi merupakan tindakan untuk menjaga higienitas dengan mengosongkan kantung kolostomi dan membersihkan lokasi kolostomi secara teratur. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah ekskoriasi kulit dan stoma" memantau stoma dan kulit disekitarnya serta mengajarkan keluarga pasien untuk pera*atan kolostomi dan kantung  penampungnya.

$. %asil:

&etelah dilakukan pera*atan kolostomi" daerah sekitar kolostomi menjadi  bersih dan tidak bau lagi.

'. nalisa Tindakan:

!ertama-tama" pera*at membuka balutan perban yang menempel pada kolostomi pasien. !era*at kemudian membersihkan bagian kolostomi dan mengobser#asi kolostomi pasien" setelah itu pera*at kemudian menutup  bagian kolostomi dengan kain kasa. emudian memasang plaster" pada saat palster direkatkan" tiba-tiba keluar cairan dari dalam kolostomi dan mengotori bagian tubuh yang lain. !ada saat itu" pera*at langsung membersihkan ulang dan memasang kembali kain kasa dan merekatkan dengan plaster. !asien tidak lagi menggunakan kantung kolostomi" klien hanya digunakan kasa yang tebal sebagai pengganti kantung kolostomi" hal ini disebabkan" feses yang keluar dari kolostomi hanya sedikit dan diharapkan sebagian feses juga keluar dariaus klien yang baru saja dibentuk.

. %ambatan:

%ambatan yang didapatkan yaitu saat kolostomi sudah dibersihkan dan akan dibalut4ditutupi dengan kasa" tiba-tiba feses langsung keluar4

(11)

memuncrat sehingga mengotori daerah sekitar kolostomi sehingga harus dilakukan pembersihan lagi dan penggantian perban yang baru.

0. esimpulan dan saran a. esimpulan

!enggunaan kasa yang tebal bisa digunakan sebagai sarana untuk  menggantikan kantung kolostomi jika kantung kolostomi tidak ada. %al ini juga dilakukan karena feses yang keluar dari kolostomi tidaklah banyak.

 b. &aran

/ntuk mencegah kejadian feses memuncrat dari kolostomi" sebaiknya menggunakan kantung kolostomi" selain aman dan bersih" kita juga dapat mengobser#asi keadaan kolostomi.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.10 Pola spot KLT senyawa hasil kondensasi pada suhu 45 O C dengan eluen heksan etil perbandingan

- Peserta didik aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model tanya jawab dan diskusi tentang cerita dengan langkah- langkah sebagai berikut:3. o Guru

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Analisis perbandingan tarif menunjukkan penetapan tarif dengan menggunakan

Hasil penelitian pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif baik sebagian besar memberikan ASI secara

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 56 responden dan hasil penilitian menunjukkan bahwa sebanyak 34 (70,8%) dari 48 responden yang berpengetahuan tinggi memberikan

Untuk memberikan kejelasan mengenai gelombang representatif, berikut ini adalah perhitungan dari hasil peramalan gelombang yang telah dilakukan sebelumnya pada tahun 1997 - 2006

Berikut ini merupakan grafik parameter yang menunjukkan perbandingan antara hasil uji parameter inlet dan outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) biofilter anaerob aerob

Proses administrasi klaim menurut Nurdiyanti, Majid dan Rezal, 2017 sebagai berikut, 1Petugas klaim menyiapkan dokumen klaim berupa hasil pelayanan kesehatan yang diberikan kepada