• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah Wawasan Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah Wawasan Lingkungan"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

21

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

MEWUJUDKAN SEKOLAH PEDULI DAN

BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SMA

NEGERI 1 BANDUNG

Disusun oleh :

Dra. Hj. Emi Yuliaty, M ,Pd

NIP : 195511071979012001

(Kepala Sekolah SMAN 1 Bandung)

DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANDUNG

JL : Ir h. JUANDA No. 93

BANDUNG

2011

(2)

22

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah serta memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT penulis dapat merampungkan makalah dengan judul “ Mewujudkan sekolah peduli dan berwawasan lingkungan di SMA Negeri 1 Bandung “ .

Termotivasi adanya tantangan yang harus dihadapi dengan strategisnya SMA Negeri 1 Bandung yang berada di daerah perkotaan yang cukup ramai dengan lingkungan pusat perbelanjaan bahkan perhotelan tapi juga berdekatan dengan lingkungan pendidikan, misalnya LIKMI, ITB, UNPAD, SEKOLAH AKADEMI PERAWATAN BOROMEUZ

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Dengan VISI yang sudah disepakati yaitu terwujudnya sekolah yang unggul dalam prestasi akademik berdasarkan Iman dan Taqwa serta berwawasan lingkungan, dan MISI : Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien, Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Meningkatkan kualitas disiplin belajar mengajar, dan layanan administrasi, Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis, kondusif baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, Meningkatkan sumberdaya manusia yang handal, Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman, dan aman.

Maka melalui berbagai kegiatan yang terkait dan melibatkan seluruh warga lingkungan SMA Negeri 1 Bandung sesuai dengan minat, bakat masing-masing dan potensi yang professional maka sekolah peduli dan berwawasan lingkungan dapat terwujud.. Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan dengan keberhasilan yang di raih oleh SMA Negeri 1 Bandung.

(3)

23

Mohon maaf jika dalam makalah ini ada kesalahan-kesalahan baik segi materi ataupun penulisan, untuk itu penulis siap menerima kirtik konstruktif.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Terima kasih.

Bandung Februari 2011

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan mengucapkan Alhamdulillah serta memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT penulis dapat merampungkan laporan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan judul :

“Mewujudkan sekolah peduli dan berwawasan lingkungan di SMA Negeri 1 Bandung “ .

Kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, baik berupa materil, dorongan moral dan spiritual, tenaga, doa yang tulus baik langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ni dapat penulis selesaikan.

Atas semua kontribusi tersebut, dengan penuh rasa takzim, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada:

1. Kepala Dinas Pendididkan Kota Bandung Bapak Drs. Oji Mahroji yang banyak memberikan sumbangsih pikiran kepada penulis.

(4)

24

2. Bapak Kabid PSMAK – Disdik Kota Bandung yang selalu memberikan kemudahan kepada penulis dalam bertukar pikiran membahas tentang Lingkungan SMA Negeri 1 Bandung

3. Bapak Drs. Amin Yusuf Pengawas Pembina Disdik Kota Bandung yang banyak memberikan masukan kepada penulis .

4. Guru-guru SMA Negeri 1 Bandung yang banyak membantu dalam kemudahan untuk mencari data yang penulis perlukan.

5. Siswa-Siswi dan Seluruh warga SMA Negeri 1 Bandung yang juga ikut terlibat dalam melengkapi materi makalah ini

Semoga semua yang telah dikontribusikan mendapat balasan kebaikan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.

(5)

25

LEMBAR PENGESAHAN \

Bandung Februari 2011 Penulis

Dra. Hj Emi Yuliaty, M.Pd

1. Judul Makalah MEWUJUDKAN SEKOLAH PEDULI

DAN BERWAWASAN

LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 1 BANDUNG

2. Identitas Peneliti

a. Nama Lengkap dan Gelar b. Jenis Kelamin c. Pangkat, Golongan, d. NIP e. Asal Sekolah f. Alamat Kantor g. Alamat Rumah

Dra. Hj. Emi Yuliaty, M.Pd Perempuan

Pembina Tk I/ IV B 195511071979012001 SMA Negeri 1 Bandung Jl. Ir H. Juanda 93 Bandung Jl. Platina No. 2 Bandung

(6)

26

DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH: PENGAWAS PEMBINA DISDIK KOTA BANDUNG

Drs. Amin Yusuf Panirwan Hastya NIP 195208041981121001

(Pembina TK 1/IVB)

DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

Drs. H. Oji Mahroji NIP : 195506021984031005 Pembina Utama Muda IV C

(7)

27 ABSTRAK

Mewujudkan sekolah peduli dan berwawasan lingkungan di SMA Negeri 1 Bandung adalah suatu hal yang harus di lakukan sesuai dengan VISI SMA Negeri 1 Bandung “terwujudnya sekolah yang unggul dalam prestasi akademik berdasarkan Iman dan Taqwa serta berwawasan lingkungan”.

Pendidikan merupakan bagian penting dalam mewujudkan salah satu cita- cita luhur bangsa Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat ditingkatkan yang selanjutnya akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan.

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) pada tanggal 19 Februari 2004 bersama-sama dengan Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri telah menetapkan Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Kebijakan PLH ini merupakan kebijakan dasar sebagai sarana bagi semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pelasanaan dan pengembangan PLH di Indonesia, PLH diyakini sebagai solusi yang efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Menjadikan sekolah yang berwawasan lingkungan tidak hanya dalam arti fisik, tetapi juga dalam pola pikir serta kepedulian dan tindakan warga sekolah terhadap lingkungannya. Program sekolah berwawasan lingkungan adalah pemahaman dan kesadaran siswa akan lingkungan sehingga apa yang dilakukan di sekolah terbawa sampai akhir hayat. Model pendidikan lingkungan hidup di sekolah yang dikembangkan terdiri dari mekanisme manajemen/pengelolaan implementasi pendidikan lingkungan hidup dan mekanisme implementasi program pendidikan lingkungan hidup.

Sesuai dengan unsur-unsur lingkungan hidup, SMA Negeri 1 Bandung peduli dalam mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan hidup sesuai dengan VISI , MISI, dan STRATEGI yang ada di SMA Negeri 1 Bandung. Dalam mengimplementasikannya yaitu melibatkan seluruh warga SMA Negeri Bandung, sebagai hasilnya dapat dibuktikan dengan berbagai kejuaraan yang diraih, dan berbagai sarana dan prasarana yang dibangun. (dapat dilihat pada lampiran-lampiran foto.

(8)

28 BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan bagian penting dalam mewujudkan salah satu cita- cita luhur bangsa Indonesia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat ditingkatkan yang selanjutnya akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Namun perlu disadari bahwa keberhasilan suatu pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh kualitas atau mutu dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan yang tidak berkualitas justru akan menambah beban pembangunan .Oleh karena itu mutu pendidikan perlu mendapat perhatian kita bersama dan sangat penting untuk dibahas dan dikaji sehingga mutu pendidikan tersebut dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat memberikan nilai lebih bagi peningkatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat

Fenomena perubahan lingkungan pada akhir-akhir ini menjadi suatu kejadian yang membangkitkan pemikiran kita. Beberapa kejadian musibah yang diakibatkan menurunya kualitas lingkungan menyebabkan kita berpikir kebelakang dan menguhubungkan kejadian

(9)

29

tersebut dengan proses pendidikan selama ini. Musibah hutan gundul yang menyebabkan erosi yang mengakibatkan banyak korban dikarenakan longsoran kedaerah pemandian yang ramai pengunjung, permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan banyaknya penggunaan bermotor, sikap penduduk yang masih membuang sampah sembarangan dan masih banyak penyimpangan perilaku yang dapat menurunkan kualitas lingkungan.

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kita berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik) : yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kita berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di

(10)

30

dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya : Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

(11)

31

Permasalahan diatas membuat kita berpikir bagaimana kepedulian masyarakat akan lingkungan yang sedang mengalami krisis? apakah selama ini pendidikan yang mengupayakan peningkatan kepedulian masyarakat masih kurang atau kurang optimal. Hal tersebut yang menyebabkan kita harus berpikir bagaimana upaya-upaya yang perlu di tempuh agar masyarakat dapat menigkat kepeduliannya terhadap lingkungan.

Walaupun perhatian terhadap langkah-langkah pengembangan pendidikan lingkungan hidup pada satu atau dua tahun terakhir ini semakin meningkat, naik untuk pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah, namun harus diakui bahwa masih bayak hal yang perlu terus selalu diperbaiki agar pendidikan lingkungan hidup dapat lebih dapat lebih memasyarakat secara konsisten dan berkelanjutan, Dengan demikian,kegiatan pendidikan lingkungan hidup yang dilaksanakan mulai jenjang pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi melalui berbagai bentuk dapat memberikan hasil yang optimal.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) pada tanggal 19 Februari 2004 bersama-sama dengan Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri telah menetapkan Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Kebijakan PLH ini merupakan kebijakan dasar sebagai sarana bagi semua pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pelasanaan dan pengembangan PLH di Indonesia, PLH diyakini sebagai solusi yang efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup. PLH yang telah dilakukan di Indonesia selama ini masih belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan kesadaran dan perilaku masyarakat dalam melakukan tindakan yang menguntungkan atau berpihak pada lingkungan hidup dan masyarakat.

(12)

32

Dalam implementasinya, baik melalui pendidikan formal, nonformal maupun informal kebijakan diarahkan agar semua pihak dapat melakukan : pengembangan kelembagaan PLH: peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia : pengembangan sarana dan prasarana : peningkatan dan efisiensi penggunaan anggaran: pengembangan materi PLH : peningkatan komunikasi dan informasi : pemberdayaan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan dan pengembangan : dan pengembangan metode PLH. Kedelapan aspek kebijakan tersebut perlu ditumbuh kembangkan sehingga dapat menjadi alat penggerak yang efisien dan efektif bagi kemajuan PLH di Indonesia.

Tindak lanjut yang diharapkan adalah bahwa seluruh instansi terkait, pihak swasta, lembaga swadaya masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat dapat bersinergi melaksanakan kegiatan PLH. Sampai saat ini, PLH di Indonesia belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Masing-masing pemangku kepentingan (stakeholders) melaksanakan kegiatan PLH secara parsial dan mengukur kinerja keberhasilan berdasarkan perspektif masing-masing.

Isu pemanasan global atau istilah asingnya global warming telah menarik perhatian berbagai kalangan masyarakat di planet bumi ini akan arti pentingnya lingkungan bagi kelanjutan dimasa yang akan datang. Sebagai salah satu penghuni planet bumi ini, kita berkewajiban menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Menurut KH. Abdulah Gymnasiar yaitu dimulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang terkecil dan dimulai saat ini juga.

Menjadikan sekolah yang berwawasan lingkungan tidak hanya dalam arti fisik, tetapi juga dalam pola pikir serta kepedulian dan tindakan warga sekolah terhadap lingkungannya. Program sekolah berwawasan lingkungan adalah pemahaman dan kesadaran siswa akan

(13)

33

lingkungan sehingga apa yang dilakukan di sekolah terbawa sampai akhir hayat. Model pendidikan lingkungan hidup di sekolah yang dikembangkan terdiri dari mekanisme mamajemen/pengelolaan implementasi pendidikan lingkungan hidup dan mekanisme implementasi program pendidikan lingkungan hidup.

B. PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang yang terindentifikasi maka terdapat permasalahan yang penting adalah :

1. Dengan melihat dari unsur-unsur lingkungan hidup yang ada apakah warga SMA Negeri 1 Bandung peduli dalam mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan hidup sesuai dengan VISI , MISI, dan STRATEGI yang ada di SMA Negeri 1 Bandung. 2. Sejauh manakah usaha SMA Negeri 1 Bandung dalam mengimplementasikan

tentang lingkungan hidup berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997? C. TUJUAN

Tujuan utama makalah mewujudkan sekolah peduli dan berwawasan lingkungan di SMA Negeri 1 Bandung ini adalah dengan merealisasikan solusi yang efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup, dalam hal ini pendidikan lingkungan hidup di sekolah khususnya di SMA Negeri 1 Bandung.

a. Memelihara dan merawat tanaman

b. Memelihara dan merawat sarana /prasarana yang ada c. Memelihara kebersihan lingkungan

(14)

34 f. Menciptakan budaya dewasa dalam bertindak

Sehingga tercipta adanya pelestarian terhadap kepedulian lingkungan dan berwawasan lingkungan.

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pengembangan mewujudkan sekolah peduli dan berwawasan lingkungan adalah SMA Negeri 1 Bandung

E. SASARAN

Secara utuh sasaran yang akan dicapai adalah menyadari akan sulitnya merealisasikan solusi yang efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup, dalam hal ini pendidikan lingkungan hidup di sekolah khususnya di SMA Negeri 1 Bandung. Maka diharapkan secara internal seluruh warga SMA Negeri 1 Bandung dapat mengoptimalkan tujuan seperti tertulis diatas, dan secara eksternal semua orang yang berkunjung di lingkungan SMA Negeri 1 Bandung dapat serta merta turut menjaga lingkungan khususnya di lingkungan SMA Negeri 1 Bandung agar beberapa tujuan yang terkait dapat terealisasi.

(15)

35 BAB II

SEKOLAH BERWAWASAN LINGKUNGAN

Sekolah berwawasan lingkungan adalah sebutan bagi sekolah yang menjadikan pendidikan lingkungan merupakan salah satu misi dalam mencapai tujuan sekolah, Program pendidikan lingkungan ini memberikan atmosfir di sekolah sehingga setiap saat ketika siswa berada dalam lingkungan sekolah, siswa selalu bersentuhan dengan program ini. Jadi pendidikan lingkungan hidup sudah terintegrasi ke dalam program sekolah.

Siswa selalu bersentuhan dengan pendidikan lingkungan hidup ketika di kelas, pada kegiatan ekstrakurikuler dan pada saat istirahat. Diharapkan dengan terintegrasinya pendidikan lingkungan hidup ini kedalam program sekolah menjafi proses pembiasaan sehingga diharapkan adanya pengembangan prilaku, sikap dari siswa untuk menhargai, mencintai dan memelihara lingkungan hidup yang dibawa sikap tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari.

Ketika program pendidikan lingkungan hidup di sekolah akan dimulai maka perlu dikembangkan suatu sistem yang dapat mengatur program ini . Sistem yang dikembangkan diharapkan dapat mengembagkan tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan, oleh karena itu system yang dibangun harus dapat melibatkan berbagai unsur sehingga program ini dirasakan menjadi milik seluruh warga sekolah. Untuk mengembangkan sistem seperti diatas maka diperlukan tahapan dalam pelaksanaan program tersebut, adapun tahapannya seperti di bawah ini.

(16)

36

PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

A. Pembentukan Komite Lingkungan Sekolah

Salah satu tujuan dari sekolah berwawasan lingkungan adalah meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan adalah meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan. Dalam rangka melibatkan partipasi aktif dari seluruh warga dan menimbulkan rasa memiliki program pendidikan lingkungan maka untuk mengakomodasi hal tersebut sebagai langkah pertama adalah pembentukan komite sekolah.

Komite lingkungan sekolah mempunyai peranan sebagai : (1) penjamin semua warga sekolah (termasuk murid) merasa terwakili untuk membuat keputusan dalam proses implementasi program; (2) untuk mendorong semua warga sekolah peduli terhadap eksistensi program; (3) menjamin bahwa program di dukung oleh manajemen sekolah; dan (4) sebagai media untuk berhubungan atau melibatkan komunitas di luar sekolah dalam menjalani program ini.

Komite lingkungan sekolah merupakan suatu badan yang mewakili seluruh warga sekolah, oleh karena itu anggota komite lingkungan sekolah yang ideal terdiri dari yayasan/ dewan sekolah, kepala sekolah, guru dan siswa, staf bukan guru, dan orang tua. Bentuk komite lingkungan sekolah sangat fleksibel tergantung kondisi sekolah. Komite lingkungan sekolah dapat dibagi menjadi beberapa sub komite yang bertanggung jawab terhadap program tertentu.

Keterwakilan siswa dalam komite lingkungan merupakan salah satu factor penting berhasilnya program pendidikan lingkungan tersebut, Keterwakilan siswa dalam komite lingkungan dapat dilakukan dalam beberapa cara memilih perwakilan dan setiap kelas untuk menjadi anggota komite. Pemilihan wakil setiap kelas lebih baik dilakukan dengan cara pemilihan dimana siswa yang bersedia duduk mewakili kelasnya harus memberikan

(17)

37

pidato.presentasi mengenai apa yang akan dilakukan sebagai wakil kelas dalam komite lingkungan

B. Membuat Misi Lingkungan Sekolah

Misi lingkungan adalah suatu pernyataan yang jelas tentang harapan atau komitmen sekolah untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan terciptanya budaya peduli terhadap lingkungan. Misi lingkungan bisa dibuat berupa kalimat/ pernyataan atau bisa juga dibuat seperti bait-bait syair sajak.

Dalam pembuatan misi lingkungan sekolah keterwakilan siswa sangat penting karena dengan melibatkan siswa dalam pembuatan misi lingkungan akan meningkatkan motivasi dan rasa bertanggung jawab untuk mewujudkan apa yang terdapat dalam misi lingkungan sekolah. Misi lingkungan sekolah harus memiliki syara-syarat sebagai berikut :

(1) Harus realistis

(2) Merupakan kesepakatan semua komponen komite lingkungan sekolah

(3) Dilandasi berdasarkan kondisi lingkungan awal sekolah, isu lingkungan terkini dan cita-cita.

(4) Jelas

(5) Dapat dielaborasi menjadi operasional

C. Membuat Master Plan

Action plan merupakan inti dari program pendidikan lingkungan. Action plan harus dibuat mengacu kepada review kondisi lingkungan awal sekolah. Dari hasil review lingkungan awal sekolah kita mendapatkan aspek-aspek saja yang perlu ditingkatkan dan kemudian dibuat target

(18)

38

apa saja yang harus di capai. Penentuan target harus realistic, berarti target tersebut bisa dicapai karena dengan menargetkan yang sulit atau terlalu ambisius sehingga tidak tercapai dapat mengakibatkan demotivasi siswa dalam melaksanakan program tersebut. Didalam action plan perlu juga ditetapkan target untuk janka pendek, medium dan panjang.

a) Pembuatan Action Plan

Pembuatan action plan dapat dilakukan melalui tahapan diatas tersebut merupakan tahapan untuk membuat rencana pengembangan sekolah (RPS) . Program pendidikan lingkungan hidup di sekolah merupakan bagian dari program sekolah sehingga dalam pembuatan action plan pendidikan lingkungan merupakan satu kesatuan dengan pengembangan sekolah. Adapun tahapan diatas adalah sebagai berikut :

(1) Penentuan visi dan misi sekolah : Visi sekolah adalah kondisi ideal sekolah yang dicita-citakan, sedangkan misi sekolah adalah penerjemahan visi yang sifatnya lebih operasional dan lebih rinci. Salah satu misi tersebut adalah misi lingkungan sekolah yang telah dirumuskan oleh komite lingkungan sekolah.

(2) Tujuan sekolah : Tujuan sekolah adalah harapan yang ingin dicapai dalam waktu 1 (satu) tahun merupakan elaborasi dari misi yang telah dibuat. Tujuan sekolah relatif lebih operasional dibandingkan dengan misi.

(3) Tanggapan nyata : Tantangan nyata adalah selisih antara tujuan yang ingin dicapai dengan kondisi awal sekolah. Action plan program lingkungan adalah yang menjembatani kondisi lingkungan awal dan kondisi yang dicita-citakan dalam tujuan.

(19)

39

(4) Sasaran : Dari hasil pemetaan kesenjangan kondisi awal lingkungan dengan apa yang dicita-citakan (tantangan nyata) maka untuk mencapai kondisi tersebut perlu ditetapkan sasaran yang perlu dicapai.

(5) Identifikasi fungsi : Setelah sasaran di tentukan,maka perlu di identifikasi sumber daya yang diperlukan untuk pencapaian tersebut apa bila sumber daya tersebut ada merupakan dampak positif akan tetapi apa bila ada /belum terpenuhi dicari bagaimana cara memenuhinya. Sumber daya yang dimaksud adalah komponen (manusia, sasaran prasarana, dll) yang mendukung pencapaian sasaran.

(6) Analisis SWOT : Analisis SWOT adalahsuatu analisis untuk melihat kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman ( Strengh, Weakness, Opportunity, and Threat) untuk pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Dengan analisis ini dapat diidentifikasi ke empat komponen tadi.

(7) Alternatif pemecahan masalah : Dari hasil analisis SWOT didapatkan hasil identifikasi keempat komponen yaitu kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman. Dari identifikasi tersebut maka dibuat alternative pemecahan masalah untuk setiap sasaran. (8) Rencana program dan anggaran : Daftar alternatif setiap sasaran yang dihasikan pada

tahap 7 (tujuh) merupakan bahan untuk pembuatan rencana program/action Plan program pendidikan lingkungan. Dari daftar alternative tersebut dicari alternative pemecahan masalah yang mana yang paling optimum untuk dilakukan. Alternatif pemecahan yang paling optimumlah yang digunakan sebagai action plan program pendidikan lingkungan, Setelah mendapatkan program-program pendidikan lingkungan kemudian diterjemahkan lagi secara detail menjadi rencana program. Rencana program adalah langkah-langkah

(20)

40

pelaksanaan program. Langkah pelaksanaan program kemudian digunakan untuk membuat anggaran pelaksanaan action plan.

b) Monitoring Program dan Evaluasi Kemajuan.

Untuk mengetahui apakah program yang dilaksanakan sudah berhasil atau sudah mencapai target yang telah ditetapkan dalam action plan, maka harus dilakukan monitoring program dan evaluasi kemajuan. Kegiatan monitoring dan evaluasi selain untuk melihat kemajuan juga dapat untuk mendeteksi perlu tidaknya perubahan pelaksanaan. Kegiatan monitoring yang berkelanjutan akan memaksimalkan program berjalan dengan baik.

Metode monitoring yang digunakan tergantung dari area yang akan dilihat dari kemampuan untuk melaksanakan monitoring. Sebagai contoh memeriksa meteran air, meteran listrik , menyirami tanaman, memperhatikan sampah , menghitung tagihan air atau listrik, dll. Metode yang lebih komplek missal nya dengan membuat kuesioner, wawancara, dll. Dalam kegiatan monitoring sangat penting siswa diberikan peranan. Dengan memberikan peranan kepada siswa diharapkan mereka berlatih bertanggung jawab dan secara tindak lansung dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap program yang sedang dilaksanakan.

c) Integrasi Program Kedalam Kurikulum

Integrasi p[endidikan kurikulum dapat menigkatkan pencapaian tujuan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Pengintgrasian pendidikan lingkungan hidup kedalam sifatnya fleksibel, Pengintegrasian bukan bersifat menyeluruh akan tetapi bisa dilakukan secara parsial atau dijadikan topic saja tanpa mengurangi makna dari tujuan proses pembelajaran setiap mata pelajaran.

(21)

41

Sebagai contoh bagaimana mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup kedalam beberapa mata pelajaran adalah sebagai berikut :

(1) Mata pelajaran Bahasa Inggris :

- Presentasikan pada audiens seperti teman sekelas, orang tua mengenai topic lingkungan.

- Diskusikan membahas topik lingkungan, yang diharapkan mengungkap opini dan perubahan perilaku terhadap lingkungan.

- Membuat tulisan berupa karangan ,laporan liputan atau poster tentang lingkungan hidup

(2) Mata pelajaran Matematika

- Mendesain kuesioner untuk survey lingkungan

- Mempelajari angka ketika membaca meteran air atau listrik (3) Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

- Melakukan observasi dan pengukuran lingkungan

- Mempelajari habitat dan distribusi organieme di lingkungan - Membuat produk dengan barang daur ulang

- Belajar mengenai sumber daya yang diperbaharui dan yang tidak diperbaharui - Belajar mengenai transfer dan konversi energy

(4) Mata pelajaran Teknologi Dasar

- Mendesain dan membuat produk dari bahan daur ulang - Mendesain tempat bermain ideal

- Mempelajari perencanaan yang diakibatkan teknologi (5) Mata pelajaran Komputer

(22)

42

- Membuat spreadsheet dan menggunakannya untuk menghitung data hasil survey program lingkungan sekolah

- Membuat grafik dan mempublikasikan hasil survey program lingkungan sekolah (6) Mata pelajaran Sejarah

- Mempertimbangkan dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan berdasarkan waktu periode sejarah yang berbeda

- Menggunakan foto, dokumen atau mengenai bagaimana perubahan lingkungan sekolah dari waktu ke waktu.

(7) Mata pelajaran geografi

- Mempertimbangkan bagaimana isu pembangunan yang berkelanjutan dapat digunakan pada perencanaan sekolah

- Mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan (8) Mata pelajaran Seni

- Membuat patung dari bahan kertas bekas

- Membuat poster atau leaflet untuk kampanye lingkungan (9) Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

- Partisipasi dalam aktivitas program pendidikan lingkungan dan keuntungan bagi sekolah dan masyarakat

- Menggunakan isu lingkungan sebagai bahan untuk kegiatan debat

- Belajar demokrasi pada saat pemilihan wakil kelas di komite lingkungan sekolah (10) Mata pelajaran Pendidikan Jasmani

- Belajar mengenai cara hidup sehat - Peningkatan kemampuan kerja sama

(23)

43 d) Kemitraan dengan Komunitas Luar

Salah satu tujuan dari pendidikan lingkungan hidup adalah meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, termasuk tidak hanya komunitas sekolah juga komunitas di luar sekolah yang berhubungan langsung dengan sekolah. Kegiatan dalam rangka melibatkan komunitas lain adalah bisa dengan cara mengadakan aksi hari lingkungan yang diselenggarakan di sekolah atau diluar sekolah dengan melibatkan komunitas sekolah dan diluar sekolah yang ada hubungan langsung misalnya orang tua, dinas pendidikan setempat, pengamat lingkungan, kalangan industry, dll. Pada kegiayan tersebut dapat dijadikan ajang sosialisasi program sekolah nerwawasan lingkungam dan membuat kemiteraan dengan komunitas di luar sekolah

 Program Pendidikan Lingkungan Sekolah

Misi dari pendidikan lingkungan yaitu meningkatkan rasa kepedulian, memberikan perspektif baru, nilai, pengetahuan, ketrampilan dan proses yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan kebiasaan yang mendukung pelestarian lingkungan hidup, Sesuai dengan misi diatas maka pelaksanaan program pendidikan lingkungan hidup disekolah haruis memberikan atmosfir kepada siswa, sehingga ketika siswa berada di sekolah siswa selalu bersentuhan denag pendidikan lingkungan hidup.

Untuk mencapau kondisi seperti diatas maka pendidikan lingkungan harus berada atau bersama-sama dengan program-program yang diikutu oleh siswa. Bila kita lihat kegiatan siswa disekolah, maka kegiatan siswa terdiri dari kegiatan di kelas. Kegiatan istirahat dan kegiatan ekstrakurikuler. Oleh karena itu pendidikan lingkungan pun harus berada dalam program-programnya.

(24)

44

 Pendidikan Lingkungan terintegrasi pada kegiatan intrakuruikuler

Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan belajar siswa di kelas yang mengacu kepada kurikulum. Sebagai strategi mengembangkan atmosfir lingkungan hidup maka kita perlu mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dalam kegiatan intra kurikuler. Integrasi pendidikan lingkungan hidup pada kegiatan intra kurikuler adalah integrasi pendidikan lingkungan kepada kurikulum. Mekanismenya telah dijelaskan pada bagian tahapan integrasi pendidikan lingkungannkedalam kurikulum

BAB III

MODEL PENGELOLAAN SEKOLAH BERWAWASAN LINGKUNGAN

Empat aspek yang harus menjadi perhatian sekolah untuk dikelola dengan cermat dan benar apabila mengembangkan Program Adiwiyata yakni : kebijakan, kurikulum, kegiatan, dan Sarana Prasarana. Sehingga secara terencana pengelola aspek-aspek tersebut harus diarahkan pada indikator yang telah ditetapkan dalam program Adiwijaya. 1) kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan 2) kurikulum berbasis lingkungan 3) kegiatan berbasis partisipatif dan 4) sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan.

A. Pengembangan Kebijakan Sekolah

Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan model pengelolaan sekolah yang mendukung dilaksanakannya pendidikan lingkungan hidup oleh warga sekolah sesuai dengan prisip=prinsip dasar program adiwijaya yakni parsipatif dan

(25)

45

berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah yang diperlukan mewujudkan sekolah peduli berbudaya lingkungan tersebut antara lain :

1. Visi dan misi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

2. Kebijakan sekolah dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup

3. Kebijakan peningkatan sumber daya manusia (SDM) baik pendidikan maupun tenaga kependidikan di bidang pendidikan limgkungan hidup

4. Kebijakan sekolah dalam hal penghematan sumber daya alam

5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat

6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan lingkungan hidup

B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para peserta didik dapat dilakukan melalui kurikulum belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan hidup mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dapat dipakai dengan melakukan hal-hal berikut ini :

1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran

2. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar

(26)

46

4. Pembangunan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup

C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif

Untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat di sekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya. Kegiatan – kegiatan yang dapat dilakukan oleh warga sekolah dalam pengembangan berbasis partisipatif antara lain :

1. Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/ di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah.

2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup dan dilakukan oleh pihak luar

3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

D. Pengelolaan dan /atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah

Dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan , sarana prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan dan pengembangan sarana tersebut antara lain :

1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup

(27)

47 3. Penghematan sumberdaya alam ( Listrik. Air ) 4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat 5. Pengembangan system pengelolaan sampah

BAB IV

SMA NEGERI 1 BANDUNG PEDULI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

A. Lokasi SMA Negeri 1 Bandung

SMA Negeri 1 Bandung beralamat di jl. Ir. H. Juanda No 93 Bandung dengan kode pos 40123 Telepon (022) 2503946, Website : http//:sman1bdg.sch.id, Email :

info@sman1bdg.sch.id. Berada di wilayah Bandung Utara dan merupakan kawasan daerah wisata belanja dan kuliner. Banyak tantangan yang harus dihadapi dengan adanya kondisi sekolah yang berada di daerah perkotaan yang cukup ramai dan strategia, misalnya dengan lingkungan pusat perbelanjaan bahkan perhotelan tapi juga berdekatan dengan lingkungan pendidikan, misalnya LIKMI, ITB, UNPAD, SEKOLAH AKADEMI PERAWATAN BOROMEUZ.

Dalam menanggapi fenomena perubahan lingkungan pada akhir-akhir ini menjadi suatu kejadian yang membangkitkan pemikiran kita. Beberapa kejadian musibah yang diakibatkan menurunnya kualitas lingkungan menyebabkan kita berpikir kebelakang dan menghubungkan kejadian tersebut dengan proses pendidikan.selama ini. Musibah hutan gundul yang menyebabkan erosi, permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan banyaknya penggunaan kendaraan bermotor, sikap penduduk yang masih membuang sampah sembarangan dan masih banyak penyimpangan perilaku yang dapat menurunkan jualitas lingkungan.

(28)

48 B. Visi SMA Negeri 1 Bandung :

“Terwujudnya sekolah yang unggul dalam prestasi akademik berdasarkan Iman dan Taqwa serta berwawasan lingkungan”

C. MisiI SMA Negeri1 Bandung :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien 2. Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

3. Meningkatkan kualitas disiplin belajar mengajar, dan layanan administrasi

4. Mewujudkan hubungan kerjasama yang harmonis, kondusif baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah

5. Meningkatkan sumberdaya manusia yang handal

6. Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman, dan aman.

Dengan VISI dan MISI seperti di atas maka saya sebagai kepala sekolah mengajak seluruh warga sekolah untuk bekerjasama meningkatkan kebersihan, tanpa terpikir maksud untuk mencari pujian atau penghargaan apapun. Yang terpikir hanyalah jika sekolah ini ditata rapi, ditunjang dengan pekarangan sekolah yang bersih dan hijau , siswa akan betah untuk belajar, selain itu kecerdasan berkaitan erat dengan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.

Berangkat dari inisiatif itu serta mendapat dukungan pula dari seluruh warga sekolah, maka dibangunlah taman- taman visual disetiap lahan yang masih bisa digunakan untuk penghijauan. Secara batiniah bangga dengan apa yang telah saya perbuat bersama warga sekolah, namun untuk saat ini, taman yang saya bangun masih belu maksimal. Tapi semua akan lebih baik

(29)

49

lagi jika dipercaya secara khusus oleh sekolah untuk mengelola dan menata kembali taman-taman sekolah secara keseluruhan.

Warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah antusias menjaga lingkungan, malah para orang tua pun ikut turun tangan. Mereka membantu menyumbang tanaman-tananam yang dapat ditanam di pot untuk di dalam atau luar sekolah. Jadi hal ini merupakan bentuk kepedulian dan perilaku warga sekolah terhadap lingkungannya.

D. Strategi SMA Negeri 1 Bandung diantaranya :

1. Mengoptimalkan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan 2. Mengoptimalkan petugas piket dan TATIBSI

3. Mengoptimalkan kinerja petugas Satpam

4. Menata dan memelihara taman dan kebersihan lingkungan sekolah 5. Mengadakan lomba keindahan dan kebersihan kelas.

Untuk merealisasikan VISI, MISI, STRATEGI SMA Negeri 1 Bandung maka banyak hal yang dilakukan diantaranya setiap saat kebersihan dan keindahan kelas itu dilombakan. Diadakan lomba menghias tempat sampah, diadakan pengarahan-pengarahan terhadap semua warga sekolah sesuai dengan porsinya masing-masing. Misalnya dengan karyawan, cataka, guru-guru, siswa nahkan dengan mereka yang berjualan di kantin SEHAT agar selalu menjaga kebersihan , kesehatan makanan dan kenyamanan.

Target kegiatan Kurikulum: Tertib dalam administrasi guru. Guru menjalankan remedial teaching test bagi siswa yang nilainya masih dibawah KKM. Orang tua mendapatkan gambaran hasil yang dicapai siswa setiap tengah semester (mid semester) dan akhir semester. Siswa kelas XII siap mengikut UN dan US tulis dan praktik serta mengikuti pemantaman yang diadakan

(30)

50

dengan tanpa dipumgut bayaran dengan harapan lulus 100% dan dapat diterima di Perguruan Tinggi yang diharapkan oleh siswa, bahkan melalului jalur undangan atau PMDK.

Target kegiatan Kesiswaan, Siswa mengikuti berbagai olimpiade , misalnya Fisika, Matematika, Biologi, Kimia, Akuntansi, Bahasa Ingris, dsb. Demikian pula pada kegiatan ekstrakurikuler sebagai sarana mengembangkan bakat dan minat mereka. Misalnya Basket, Renang putra, Taekwondoo, Sepak bola, PMR, Paskibra, Vocal Group, Paduan Suara, Angklung, Mading dsb. Siswa mengikuti perlombaan-perlombaan ekstrakurikuler diharapkan memperoleh juara baik juara umum, satu, dua, dan tiga pada tingkat Internasional, Nasional, Propinsi, Kota. 95 % siswa beserta semua warga lingkungan SMA Negeri 1 Bandung mampu memelihara keindahan lingkungan baik di kelas maupun di luar kelas. OSIS mampu melaksanakan lomba berbagai cabang olah raga dan seni antarkelas sehingga dapat mengembangkan potensi siswa.

Target kegiatan sarana dan prasarana pendidikan 100% dapat digunakan secara reprensentatif melalui pemeliharaan dan perawatan yang efektif dan efisien. Sarana dan prasarana yang ada sangat diharapkan dapat mewujudkan VISI, MISI, TARGET, STRATEGI dalam menunjang KBM. Sarana dan prasarana yang ada misalnya :

1. Mesjid

2. Lapang Olah Raga 3. Aula

4. Perpustakaan

5. Ruang Kelas yang memadai 6. Mebeler yang cukup

7. WC baik untuk pria dan wanita . 8. Kantin 9. Koperasi Siswa 10. Koperasi Guru 11. Ruang Guru 12. WC Guru 13. Ruang BK

14. Ruang Kepala Sekolah 15. Ruang Inventaris 16. Ruang Tata Usaha 17. Ruang Piket 18. Ruang Tamu 19. Jaringan Internet 20. Ruang Data

(31)

20 21. Aliran Listrik

22. Pengadaan Air 23. Tong- tong sampah 24. Pembuangan Sampah 25. Sumur Resapan 26. Taman -Taman

Terdapat Laboratorium efektif yang dapat digunakan yaitu

1. Laboratorium Fisika 2. Laboratorium Kimia 3. Laboratorium Biologi 4. Laboratorium IPS 5. Laboratorium Bahasa 6. Laboratorium Komputer

Program wawasan unggulan SMA Negeri 1 Bandung yaitu berusaha untuk menjadi sekolah unggul dalam prestasi, potensi, nerbudi pekerti yang luhur bercirikan : memiliki siswa yang berpengetahuan dan perkemampuan mandiri , memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki guru yang professional, memiliki sarana dan prasarana

yang memadai, memiliki hubungan jerja sama antar siswa , guru, karyawan, orang tua dan masyarakat yang harmonis serta berwawasan ;ingkungan.

Lulusan SMA Negeri 1 Bandung diharapkan memiliki nilai dasar humaniora untuk menerapkan kebersamaan dalam kehidupan, menguasai pengetahuan dan ketrampilan akademik serta ber-etos belajar untuk melanjutkan pendidikan. Mengalihkan kemampuan akademik dan ketrampilan hidup di masyarakat local dan global. Berekspresi dan menghargai seni. Menjaga kebersihan, kesehatan dan kebugaran jasmani. Berpartisipasi dan berwawasan

kebangsaan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara demokratis. Memiliki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

(32)

21 Muatan Lokal khas Jawa Barat yaitu Bahasa Sunda satu jam pelajaran dan Pendidikan Lingkungan Hidup satu jam pelajaran. Semua yang sudah dijelaskan diatas dapat dilihat pada foto-foto aktifitas yang ada pada lampiran

E. ORGANIGRAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

SMA NEGERI 1 BANDUNG

KEPALA SEKOLAH

W A K AS E K

KESISWAAN KURIKULUM SARANA HUMAS TATA USAHA

KOMITE SEKOLAH

WALI KELAS GURU BK

GURU MATA PELAJARAN

SISWA CARAKA OSIS E K S T R A K U I K U L E R P E M B I N A EKS KUL

(33)

22 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

3. Dengan struktur yang sudah terprogram, dan adanya keterlibatan dan kepedulian seluruh warga lingkungan SMA Negeri 1Bandung maka unsur-unsur kingkungan hidup dapat terwujud sesuai dengan VISI , MISI, dan STRATEGI yang ada di SMA Negeri 1 Bandung.

4. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup secara bertahap dapat dilaksanakan dengan baik ,dalam mengimplementasikan nya melalui berbagai kegiatan yang terkait dan dilaksanakan oleh seluruh warga lingkungan SMA Negeri 1 Bandung sesuai dengan minat, bakat masing-masing dan potensi yang professional. Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan dengan keberhasilan - keberhasilan yang di raih oleh SMA Negeri 1 Bandung.

B. SARAN

Sebagai sekolah yang peduli dan berwawasan lingkungan hidup maka masih diperlukannya kesadaran untuk setiap saat bagi semua warga SMA Negeri 1 Bandung saling mengingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan sekolah mulai dari hal-hal terkecil sampai pada yang terbesar pada khususnya di SMA Negeri 1 Bandung , umumnnya di luar lingkungan SMA Negeri 1 Bandung.

(34)

23

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan 2010, Adiwiyata ,Wujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan , Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) tangga; 19 Februari 2004 ( Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional,Departemen Agama, Departemen Dalam Negeri)

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor. 23 Tahun 1997. Tentang Lingkungan Hidup

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

http://www.scribd.com/doc/6330078/Manusia-Dan-Lingkungan-Hidup

LAMPIRAN –LAMPIRAN

1. RINCIAN PEMBANGUNAN KANTIN SEHAT SMA NEGERI 1 BANDUNG 2. PELAKSANAAN RENOVASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 BANDUNG 3. PEMBUATAN PARTISI RUANG GURU DAN RUANG WAKASEK SMA NEGERI 1

BANDUNG

(35)
(36)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa teknik kelas yang digunakan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris siswa terutama keterampilan

Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh integrasi model pembelajaran think pair share dengan make a match terhadap hasil belajar

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa kedelai varietas Slamet mempunyai produktivitas yang cukup tinggi, namun akhir-akhir ini ukuran biji varietas Slamet telah menurun,

Penurunan prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan baru dapat tercapai bila setidaknya 80% ibu hamil mengonsumsi tablet Fe dalam jumlah yang direkomendasikan,

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam pengembangan bahan ajar berbasis ensiklopedia pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam untuk meningkatkan kemampuan

Pada halaman lihat data uji terdapat button prediksi yang digunakan untuk menampilkan hasil prediksi data testing sesuai dengan perhitungan data training yang

Namun, telah pula didokumentasikan bahwa sejarah pendidikan reguler maupun pendidikan kebutuhan khusus bukan alur yang lurus dari kondisi buruk ke kondisi yang lebih baik,