• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CIDERA KEPALA RINGAN DI RUANGAN IGD RSUD SIMO. Dwi Ridwan Ridho Muladi 1, Ari Pebru Nurlaily 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CIDERA KEPALA RINGAN DI RUANGAN IGD RSUD SIMO. Dwi Ridwan Ridho Muladi 1, Ari Pebru Nurlaily 2"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Program studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada

Tahun 2020

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CIDERA KEPALA RINGAN DI RUANGAN IGD RSUD SIMO

Dwi Ridwan Ridho Muladi1, Ari Pebru Nurlaily2

1Mahasiswa D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada

ridwan07x@gmail.com

2Dosen D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada

Aryukolaily@mail.com

ABSTRAK

Cedera kepala merupakan adanya benturan atau pukulan yang mendadak pada bagian kepala dengan kehilangan kesadaran ataupun tanpa kehilangan kesadaran. Metode dasar yang dilakukan pasa pasien cidera kepala ringan adalah dengan memberikan rasa aman dan nyaman. Metode pemberian terapi genggam jari yang diobserbasi setelah pebmberian terapi sekali merupakan tindakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Subjek srudi kasus ini 1 orang pasien di IGD RSUD SIMO. Hasil studi kasus menunjukan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien cidera kepala ringan dalam masalah pemenuhan rasa aman dan nyaman diberikan intervensi pemberian terapi genggam jari dengan waktu 25 menit tejadi penurunan tingkat nyeri dari 4 menjadi 3. Hal ini menunjukan bahwa pemberian terapi genggam jari efektif dilakukan pada pasien cidera kepala ringan dengan masalah keperawatan gangguan rasa aman dan nyaman.

(2)

PENDAHULUAN

Cedera kepala adalah trauma terhadap kepala baik langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan luka pada kulit kepala, tengkorak dan otak Brunner & Suddarth (2013).

Cedera kepala adalah adanya benturan atau pukulan yang mendadak pada bagian kepala dengan kehilangan kesadaran ataupun tanpa kehilangan kesadaran ( Wijaya& Putri, 2013)

Cedera kepala setiap tahunya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah tersebut, 10% meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Yang sampai di rumah sakit, 80% dikelompokan sebagai cedera kepala ringan (CKR), 10% sisanya mengalami cedera kepala berat. (Widiyaswara dkk, 2016).

Hasil Riset Kesehatan Dasar mencatat bahwa pravelansi cedera kepala di Indonesia

sebesar 11,9% pada

tahun2018dimana usia 65 tahun sampai dengan usia 74 tahun 16,0%sedangkan usia lebih dari 75 tahun sebesar 17,1 pada tahun 2018 laki-laki lebih banyak menggalami cedera kepala 12,2 % sedangkan perempuan hanya 11,5 % Prevelansi Jawa Tengah sebesar 10,6% (Riskesdas, 2018). Cedera kepala merupakan proses yang heterogen dan dinamis sehingga kemungkinan terdapat lebih dari satu faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan intracranial. Arivin & Rudianto, (2013).

Peningkatan tekanan intracranial adalah kegawatan

(3)

neurologis dan dapat menyebabkan kematian, akibat proses keganasan di otak, gangguan aliran cairan serebrospinal (LCS), cedera kepala tertutup, sumbaan pada sinus venosus uama dan bersifat idiopatik, pada cedera kepala untuk menggukur tekanan intratrakranial dapat menggunakan CT-Scan, MRI, tekanan intracranial intraventrikel lateralis, dan lumbal pungsi. Husni & Surya, (2019).

Intervensi yang diberikan dalam bentuk pemberian Teknik relaksasi genggam jari adalah teknik relaksasi dengan jari jari dengan aliran energy meridian yang terletak pada jari jari kita (Rahman & khalilati, 2019).

(Pinandita, 2012 dalam Astrid, Nola dan Djemi, 2016) genggam jari dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan menghaslkan impuls yang di kirim melalui serabut saraf aferon non-nosiseptif. Serabut saraf non nosiseptor menyebabkan “gerbang” tertutup sehingga stimulus ke korteks serebral terhambat atau dikurangi karena stimulusasi yang berlawanan dari relaksasi genggam jari. Hal ini membuat membuat intensias nyeri akan berubah atau mengalami modulasi karena stimulus relaksasi genggam jari yang lebih awal dan lebih banyak sampai ke otak nyeri.

PELAKSANAAN

Tempat dan waktu

pelaksanaan ini studi kasus ini dilakukan diruang IGD RSUD SIMO pada tanggal 26 Februari 2020

Subjek studi kasus ini adalah 1 orang dengan diagnosa medis

(4)

Cedera kepala ringan dalam pemenuhan rasa aman dan nyaman

METODE

Rancangan studi kasus ini dilakukan untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pasien Cidera kepala ringan. Dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman. Pengambilan data yang dilakukan dalam mengelola studi kasus ini meliputi : wawancra, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek dalam studi kasus ini satu pasien Cidera kepala ringan dengan masalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN Studi kasus ini adalah 1 klien

Cidera kepala ringan. Klien bernama

An.H berusia 17 tahun, berjenis kelamin laki-laki, beragama islam,

beralama sambi. Klien masuk pada tanggal 26 februari 2020, dengan keluhan utama klien mengatakan nyeri kepala kronologi pasien mengatakan terjatuh dari sepeda motor kemudian dibawa ke RSUD SIMO.

Pada tahap pengkajian Tn.H pasien mengatakan mengalami nyeri post kecelakaan di bagian kepala,terdapat luka robek di kepala, pusing, mual P: pasien mengatakan nyeri karena terjatuh dari motor, Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk, R: nyeri pada kepala, S: nyeri skala 4 (sedang), T: pasien mengatakan nyeri terus-menerus. Hasil vital sign : TD : 148/87 mmHg, nadi : 77x/menit, respirasi : 20x/menit dan suhu 36, 3oC, Spo2 : 95%, , GCS : 15 (E : 4, V : 5, M : 6) dengan kesadaran

composmentis. Bedasarkan

(5)

masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis, dengan kode (D.0077) di tandai dengan keluhan menurun, meringis menurun, mual menurun, tekanan darah membaik.

selama 1x7 jam di harapkan masalah nyeri dapat berkurang dengan kriteria hasil tekanan darah membaik, keluhan nyeri menurun, identifikasi skala nyeri, berikan tindakan non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri terapi genggam jari, jelaskan strategi meredakan nyeri, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgesik.

Setelah menetapkan intervensi keperawatan, mala dilakukan implementasi keperawatan, pada tanggal 26 februari 2020, pukul 10.50mengidentifikasi nyeri didapatkan respon subjektif pasien

mengatakan mengalami nyeri di kepala setelah kecelakaan dan kepala terbentur ,pusing, mual: pasien mengatakan nyeri karena terjatuh dari motor, Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk, R: nyeri pada kepala, S: nyeri skala 4 (sedang), T: paien mengatakan nyeri terus-menerus tekanan darah 148/87 mmHg, suhu 36,3oC, nadi 77x/menit.

Implementasi pada pukul 11.50 memberikan tindakan non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri :tehnikgenggamjari. Salah satu cara untuk menurunkan rasa nyeriadaduayaitu dengan terapi farmakologi dan non farmakologi, salah satu terapi non farmakologi yaitu menggunakan terapi teknik genggam jari

Tanggal pada tanggal 26 Februari 2020, pukul 15.40 dengan metode SOAP, nyeri akut yaitu pasien

(6)

mengatakan nyeri pusing dan mual sudah sedikit berkurang, mengatakan lebih nyaman dan nyeri berkurang P: pasien mengatakan nyeri karena kecelakaan, Q: nyeri sepertitersayat, R: nyeri pada kepala, S: nyeri skala 3 (sedang), T: pasien mengatakan nyeri hilang timbul tekanan darah 125/80 mmHg, suhu 36,8oC, nadi 80x/menit, respiraori 18x menit. Kesadaran composmentis, reaksi pupil isokor. Analisa masih dikatakan belum teratasi karena tanda-tanda vital belum dalam rentang normal. Planning: lanjutkan intervensi, berikan tindakan non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri : tehnik genggam jari

Dari hasil evalusi hari pertama sampai hari ketiga keluhan sesak napas klien mengalami penuruan dan pernapasan klien kembali normal

KESIMPULAN

Pemberian tindakan terapi oksigen nasal kanul pada pasien Congesttivr

Heart Failure (CHF) efektif dapat

membantu menurunkan tingkat sesak napas dan meningkatkan saturasi oksigen.

SARAN

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat memfasilitasi akses dan bahan mengenai referensi khususnya dalam keperawatan gadar dalam penanganan khusus cedera kepala ringan sehingga dapat

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 10:55 11:20 Sebelum Sesudah

(7)

menambahkan pengetahuan mahasiswa menegenai pemberian terapi genggam jari dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman.

2. Bagi Rumah sakit

Diharapkan dapat memfasilitasi akses dan bahan mengenai referensi khususnya dalam keperawatan gadar dalam penanganan khusus cedera kepala ringan sehingga dapat menambahkan pengetahuan mahasiswa menegenai pemberian terapi genggam jari dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman.

3. Bagi Perawat

Diharapkan perawat dapat menentukan intervensi keperawatan yang tepat pada pasien dengan cidera kepala ringan

untuk membantu memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman 4. Bagi Penulis

Dapat meningkatkan kualitas pemberian asuhan keperawatan khususnya pada klien dengan cedera kepala ringan

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth,(2013). Buku

Ajaran Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta EGC

Wisdyaswara, P.A., Wihastuti, T.A,danFathoni. M. 2016.

AnalisisFaktor-Faktor yang

berhubungan dengan Outcome Pasien Cedera Kepala Di IGD Rsud Prof. Dr. Margono SoekardjoPurwokerto. Jurnal IlmiahKesehatan Keperawatan, Vol 12, no. 3

Wijaya&Putri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan

(8)

Dewasa. Yogyakarta: Nuha Medika

Riset Kesehatan Dasar( Riskerdas). 2018 . Jakarta

Rahman&khalilati.(2019) Mengurangi skala nyeri menggunakan teknik

genggam jari pada pasien

dengan cedera kepla ringan di unit gawat darurat rumah sakit umum brigadier H Hasanbasry kandangan 2018.Jurnal ilmu kesehatan. Volume 2, Nomor 2 . Husni & Surya., 2019.Penggukuran

Optical Nerve Shearth

Diameter (ONSD) untuk

monitoring Tekanan

Intrakranial (TIK) di Intensive Care Unit (ICU). Jurnal

Anestesiologi Indonesia, Vol 11, no 1

Pinandita, 2012 dalam Astrid, Nola dan Djemi, 2016.Gambaran

Cedera Kepala Yang

Menyebabkan Kematian Di

Bagian Forensik dan

Medikolegal RSUP Prof Dr. R, D. Kandou Periode Juni 2015- juli 2016. Jurnal e-Clinic (eCl). Vol; 2 no 2 april 2019 p 102- 108

PPNI.2018.Standar Intervens

iKeperawatan Indonesia.

Definisi Dan Tindakan

Keperawatan, Edisi1 . Jakarta: DPP PPNI

PPNI.2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Definisi Dan Tindakan Keperawatan, Edisi1 . Jakarta: DPP PPNI Riset Kesehatan Dasar( Riskerdas). 2018

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien pasca operasi fraktur dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah

Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien kanker ovarium dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan tindakan non

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pasien stroke non hemoragik dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan diberikan intervensi keperawatan

KESIMPULAN DAN SARAN Pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien sirosis hepatis dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan

KESIMPULAN DAN SARAN Pengelolaan asuhan keperawatan pasien post laparatomi dengan peritonitis dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah keperawatan nyeri akut

KESIMPULAN Pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien CKD dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman: kecemasan dengan masalah keperawatan ansietas tindakan yang dilakukan adalah

Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien Congestive Heart Failure dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman: nyeri dengan masalah keperawatan nyeri

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien post operasi fraktur dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan nyeri akut berhubungan dengan