• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) William Franata, Retno Saraswati,Henny Juliani*)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) William Franata, Retno Saraswati,Henny Juliani*)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS DAN WEWENANG BADAN ANGGARAN DPRD KOTA BEKASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

William Franata

Jurusan Ilmu Hukum,

Jl. Prof. Soedarto, SH. Tembalang, Semarang, 50239, Telp : 024

Budget Function of The Regional Parliaments of of the Council in addition to the

focused on the function of Regional Expenditure. In performing these functions conducting the discussion. Approved Regional Parliament itself. Budget Board City fittings that are fixed and the

No. 27 of 2009 on the MPR, DPR Issues raised in the writing of Council Bekasi in the discussion

experienced Budget Board of Regional Parliament budget.

The method used in this study is used in this study is deskiptif-analytical, the theories of jurisprudence. In this study role on the things that are not written

Duties and powers of Regional Parliament Of Bekasi City Regional Parliament Regulation

Bekasi City. Budget Board itself was Budget Board became involved Priorities and Budget Ceiling While frequent meetings with Working

each SKPD. Barriers faced in conducting external parties, from the Working Units Units bargaining must take place

TUGAS DAN WEWENANG BADAN ANGGARAN DPRD KOTA BEKASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

William Franata, Retno Saraswati,Henny Juliani*)

Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH. Tembalang, Semarang, 50239, Telp : 024-76918201 Fax : 024

ABSTRACT

of The Regional Parliaments of Bekasi City is one of the three to the Legislation and Oversight functions. Budget Function Regional Parliament in the preparation of the Budget

these functions Regional Parliament to cooperate with the mayor Approved or not a draft budget in the future is a decision

Budget Board or called Banggar is Regional Parliament of Bekasi and the budget is devoted to a discussion. Contained in

DPR, DPD and DPRD.

in the writing of this law is how the duties and authority of in the discussion and approval of budgets and what barriers Budget Board of Regional Parliament Bekasi City in the discussion

in this study is the approach that is empirical juridical analytical, as this study illustrates the applicable

In this study, the data provided by informants play an important written.

Regional Parliament Of Bekasi City Budget Board

Regulation No. 1 of 2010 on the order of The Regional Parliaments of itself was not involved from the beginning in the budget process

since the establishment of Public Policy Budget

Budget Ceiling While (PPAS). In a discussion the budget, the Budget Agency Working Units (SKPD) in the target revenue (PAD) to be achieved

in conducting discussions Budget Board budget actually comes Working Units. In determining the revenue targets from

take place between the Regional Parliament and the Working Units. TUGAS DAN WEWENANG BADAN ANGGARAN DPRD KOTA BEKASI DALAM

PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro

76918201 Fax : 024-76918206

of the three functions Budget Function more the Budget Revenue and with the mayor in is a decision of the Regional Parliament of Bekasi

Contained in the Budget Act authority of the Budget barriers or constraints in the discussion and approval of empirical juridical. Specification

the applicable laws relating to play an important Budget Board itself is set in The Regional Parliaments of in the budget process. Budget (KUA) and the

the Budget Agency to be achieved by actually comes from

from each Working e Working Units.

(2)

Working Units with all its problems expected target of Regional Parliament Keywords : Budget Function, Budget Board,

*)Penanggung Jawab Penulis

all its problems in the field, of course, will not immediately Parliament.

Budget Function, Budget Board, budget revenue and expenditure, Working Units will not immediately receive the

(3)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember di setiap tahunnya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

daerah dijelaskan bahwa APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintahan daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah, APBD merupakan satu kesatuan antara

dan pembiayaan.

Salah satu peran DPRD menurut Undang

fungsi penganggaran daerah. Dalam fungsi penganggaran, DPRD memiliki kewenangan untuk menyetujui atau menolak dan menetapkan RAPBD yang

menjadi APBD. Fungsi ini juga menempatkan anggota DPRD untuk selalu terlibat dalam siklus tahunan penganggaran daerah. Diawali dari proses pembahasan Kebijakan Umum APBD (KUA), pembahasan rancangan APBD yang diajukan oleh kep

pelaksanaan dan pertanggungjawaban Perda tentang APBD. Seiring proses pelaksanaan APBD, anggota DPRD juga berwenang melakukan pengawasan kinerja pemerintah daerah di dalam mendayagunakan sumberdaya APBD.

Dalam rangka menjalankan fungsi anggaran, DPRD mempunyai alat kelengkapan yang memang dikhususkan untuk mengurusi tentang penyusunan APBD, dimulai dari tahap perencanaan dan sampai disahkannya APBD tersebut. alat kelengkapan tersebut adalah Badan Anggaran atau biasa disebut Banggar.

Dalam Penulisan Hukum ini akan dibahas mengenai Badan Anggaran DPRD Kota bekasi dalam rangka menjalankan tugas dan wewenangnya yang berhubungan dengan pembahasan dan persetujuan APBD. DPRD Kota Bekasi dipilih karena merupakan sa

DPRD Kota yang letaknya berdampingan dengan Ibukota Negara yaitu, Jakarta. Selain itu Kota Bekasi merupakan salah satu kota penunjang berjalannya pemerintahan pusat dan juga LATAR BELAKANG MASALAH

APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember di setiap tahunnya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah dijelaskan bahwa APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintahan daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah, APBD merupakan satu kesatuan antara pendapatan daerah, belanja daerah

Salah satu peran DPRD menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 adalah fungsi penganggaran daerah. Dalam fungsi penganggaran, DPRD memiliki kewenangan untuk menyetujui atau menolak dan menetapkan RAPBD yang diajukan oleh pihak eksekutif menjadi APBD. Fungsi ini juga menempatkan anggota DPRD untuk selalu terlibat dalam siklus tahunan penganggaran daerah. Diawali dari proses pembahasan Kebijakan Umum APBD (KUA), pembahasan rancangan APBD yang diajukan oleh kepala daerah, sampai pelaksanaan dan pertanggungjawaban Perda tentang APBD. Seiring proses pelaksanaan APBD, anggota DPRD juga berwenang melakukan pengawasan kinerja pemerintah daerah di dalam mendayagunakan sumberdaya APBD.

Dalam rangka menjalankan fungsi anggaran, DPRD mempunyai alat kelengkapan yang memang dikhususkan untuk mengurusi tentang penyusunan APBD, dimulai dari tahap perencanaan dan sampai disahkannya APBD tersebut. alat kelengkapan tersebut adalah

atau biasa disebut Banggar.

Dalam Penulisan Hukum ini akan dibahas mengenai Badan Anggaran DPRD Kota bekasi dalam rangka menjalankan tugas dan wewenangnya yang berhubungan dengan pembahasan dan persetujuan APBD. DPRD Kota Bekasi dipilih karena merupakan sa

DPRD Kota yang letaknya berdampingan dengan Ibukota Negara yaitu, Jakarta. Selain itu Kota Bekasi merupakan salah satu kota penunjang berjalannya pemerintahan pusat dan juga APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu tahun anggaran terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember di setiap tentang pengelolaan keuangan daerah dijelaskan bahwa APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintahan daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan pendapatan daerah, belanja daerah

Undang Nomor 32 Tahun 2004 adalah fungsi penganggaran daerah. Dalam fungsi penganggaran, DPRD memiliki kewenangan diajukan oleh pihak eksekutif menjadi APBD. Fungsi ini juga menempatkan anggota DPRD untuk selalu terlibat dalam siklus tahunan penganggaran daerah. Diawali dari proses pembahasan Kebijakan Umum ala daerah, sampai pelaksanaan dan pertanggungjawaban Perda tentang APBD. Seiring proses pelaksanaan APBD, anggota DPRD juga berwenang melakukan pengawasan kinerja pemerintah daerah di

Dalam rangka menjalankan fungsi anggaran, DPRD mempunyai alat kelengkapan yang memang dikhususkan untuk mengurusi tentang penyusunan APBD, dimulai dari tahap perencanaan dan sampai disahkannya APBD tersebut. alat kelengkapan tersebut adalah

Dalam Penulisan Hukum ini akan dibahas mengenai Badan Anggaran DPRD Kota bekasi dalam rangka menjalankan tugas dan wewenangnya yang berhubungan dengan pembahasan dan persetujuan APBD. DPRD Kota Bekasi dipilih karena merupakan salah satu DPRD Kota yang letaknya berdampingan dengan Ibukota Negara yaitu, Jakarta. Selain itu Kota Bekasi merupakan salah satu kota penunjang berjalannya pemerintahan pusat dan juga

(4)

sebagai kota yang sangat berkembang pembangunannya. Dengan APBD 2011 yang mencapai 1, 9 Triliun membuat Kota Bekasi sebagai salah satu kota dengan APBD terbesar.

B. RUMUSAN PERMASALAHAN

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan pokok permasalahan penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan tug

pembahasan dan persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ?

2. Apa hambatan atau kendala yang dihadapi Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam pembahasan dan persetujuan Anggaran Pendapatan

METODE

metode penelitian adalah suatu jalan untuk memecahkan suatu masalah yang ada guna menentukan, menemukan, mengembangkan ayau menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, menyusun serta menginterpretasikan

pedoman dan aturan yang berlaku untuk suatu karya ilmiah. Oleh karena itu, metodologi penelitian sangat penting dan menentukan dalam suatu penelitian karena kualitas dari hasil penelitian tersebut sangat ditentukan oleh ketetapan m

A. METODE PENDEKATAN

Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yurudis empiris. Metode pendekatan

yang digunakan untuk memecahkan masalah

terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan meneliti data lapangan

B. SPESIFIKASI PENELITIAN

Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif penelitian ini menggambarkan atau melukiskan perundang

berkaitan dengan teori-teori ilmu hukum dan suatu keadaan atau obyek tertentu secara faktual dan akurat yang kemudian analisis data yang diperoleh dari penelitian

sebagai kota yang sangat berkembang pembangunannya. Dengan APBD 2011 yang mencapai 1, 9 Triliun membuat Kota Bekasi sebagai salah satu kota dengan APBD terbesar.

B. RUMUSAN PERMASALAHAN

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan pokok permasalahan penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam pembahasan dan persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ?

2. Apa hambatan atau kendala yang dihadapi Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam pembahasan dan persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ?

metode penelitian adalah suatu jalan untuk memecahkan suatu masalah yang ada guna menentukan, menemukan, mengembangkan ayau menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, menyusun serta menginterpretasikan kata-kata sesuai dengan pedoman dan aturan yang berlaku untuk suatu karya ilmiah. Oleh karena itu, metodologi penelitian sangat penting dan menentukan dalam suatu penelitian karena kualitas dari hasil penelitian tersebut sangat ditentukan oleh ketetapan metode penelitian yang dipergunakan.

A. METODE PENDEKATAN

Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode . Metode pendekatan yuridis empiris adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan meneliti data – data primer yang ada di

B. SPESIFIKASI PENELITIAN

Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

penelitian ini menggambarkan atau melukiskan perundang-undangan yang berlaku yang teori ilmu hukum dan suatu keadaan atau obyek tertentu secara faktual dan akurat yang kemudian analisis data yang diperoleh dari penelitian.

sebagai kota yang sangat berkembang pembangunannya. Dengan APBD 2011 yang mencapai 1, 9 Triliun membuat Kota Bekasi sebagai salah satu kota dengan APBD terbesar.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan pokok-pokok

as dan wewenang Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam pembahasan dan persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ?

2. Apa hambatan atau kendala yang dihadapi Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam dan Belanja Daerah (APBD) ?

metode penelitian adalah suatu jalan untuk memecahkan suatu masalah yang ada guna menentukan, menemukan, mengembangkan ayau menguji kebenaran suatu pengetahuan kata sesuai dengan pedoman dan aturan yang berlaku untuk suatu karya ilmiah. Oleh karena itu, metodologi penelitian sangat penting dan menentukan dalam suatu penelitian karena kualitas dari hasil

etode penelitian yang dipergunakan.

Metode pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode adalah cara atau prosedur penelitian dengan meneliti data sekunder data primer yang ada di

Spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitis, karena undangan yang berlaku yang teori ilmu hukum dan suatu keadaan atau obyek tertentu secara faktual

(5)

C. TEKNIK PENARIKAN RESPONDEN DAN LOKASI PENELITIAN Dalam memilih

subyek-memberikan informasi yang tepat dan akurat. Sehubungan dengan penelitian tentang bekasi dalam penyusunan APBD

informasi adalah pendamping badan anggaran Anggaran BPKAD Kota Bekasi

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam mengumpulkan data diusahakan sebanyak mungkin dikumpulkan mengenai masalah

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: I. Studi Kepustakaan

Penelitian dilakukan dengan cara men 1. Bahan Hukum Primer 2. Bahan Hukum Sekunder 3. Bahan Hukum Tersier II. Studi Lapangan

Studi lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat primer. Studi lapangan ini dilakukan dengan cara tanya jawab (wawancara) secara langsung mengenai permasalahan yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi Dalam Pembahasan dan Persetujuan APBD

A. 1 Tugas dan Wewenang Badan Anggaran Kota Bekasi

PENARIKAN RESPONDEN DAN LOKASI PENELITIAN -subyek informan, diambil informan yang benar memberikan informasi yang tepat dan akurat.

Sehubungan dengan penelitian tentang tugas dan wewenang badan anggaran DPRD kota lam penyusunan APBD, maka informan yang diwawancarai untuk memberikan pendamping badan anggaran DPRD Kota Bekasi dan Kepala Seksi Anggaran BPKAD Kota Bekasi.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam mengumpulkan data diusahakan sebanyak mungkin data yang diperoleh atau dikumpulkan mengenai masalah-masalah yang behubungan dengan penelitian ini. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

Penelitian dilakukan dengan cara meneliti data sekunder yang berupa Bahan Hukum Primer

Bahan Hukum Sekunder Bahan Hukum Tersier

Studi lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat primer. Studi lapangan ini dilakukan dengan cara tanya jawab (wawancara) secara langsung mengenai permasalahan yang berkaitan erat dengan proses penyusunan APBD.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi Dalam Pembahasan dan Persetujuan APBD

A. 1 Tugas dan Wewenang Badan Anggaran Kota Bekasi

yang benar-benar dapat

tugas dan wewenang badan anggaran DPRD kota yang diwawancarai untuk memberikan DPRD Kota Bekasi dan Kepala Seksi

data yang diperoleh atau masalah yang behubungan dengan penelitian ini. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

yang berupa :

Studi lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat primer. Studi lapangan ini dilakukan dengan cara tanya jawab (wawancara) secara langsung

proses penyusunan APBD.

(6)

Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi mempunyai tugas seperti yang diamanatkan dalam Pasal 59 Peraturan DPRD N

yaitu :

a. Memberikan saran dan pendapat berupa pokok

Daerah dalam mempersiapkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah selambat-lambatnya lima bulan sebelum

b. Melakukan konsultasi yang dapat diwakili oleh anggotanya kepada komisi terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka pembahasan rancangan kebijakan umum APBD serta prioritas dan plafon anggaran sementara

c. Memberikan saran dan pendapat kep

rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

d. Melakukan penyempurnaan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelak

berdasarkan hasil evaluasi Gubernur bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah e. Melakukan pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah terhadap

rancangan kebijakan umum APBD serta rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara yang disampaik

f. Memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam penyusunan anggaran belanja DPRD.

A. 2 Proses Penyusunan APBD

Penyusunan APBD adalah perencanaan jangka pendek yang merupakan penjabaran perencanaan jangka menengah sebagai bagian dari peren

perencanaan jangka pendek merupakan kegiatan pemerintah daerah untuk jangka waktu 1 tahun yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD).

merupakan suatu proses panjang yang tentunya mempunyai pedoman un menyusunnya. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 disebutkan bahwa penyusunan APBD melalui beberapa tahap, yaitu :

1. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi mempunyai tugas seperti yang diamanatkan dalam Pasal 59 Peraturan DPRD Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Tertib DPRD Kota Bekasi,

Memberikan saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD kepada Kepala Daerah dalam mempersiapkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah

lambatnya lima bulan sebelum ditetapkannya APBD

Melakukan konsultasi yang dapat diwakili oleh anggotanya kepada komisi terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka pembahasan rancangan kebijakan umum APBD serta prioritas dan plafon anggaran sementara

Memberikan saran dan pendapat kepada kepala daerah dalam mempersiapkan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD dan pertanggungjawaban

Melakukan penyempurnaan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelak

berdasarkan hasil evaluasi Gubernur bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah Melakukan pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah terhadap rancangan kebijakan umum APBD serta rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara yang disampaikan oleh kepala daerah

Memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam penyusunan anggaran belanja

Proses Penyusunan APBD

Penyusunan APBD adalah perencanaan jangka pendek yang merupakan penjabaran perencanaan jangka menengah sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek merupakan kegiatan pemerintah daerah untuk jangka waktu 1 tahun yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD).

merupakan suatu proses panjang yang tentunya mempunyai pedoman un menyusunnya. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 disebutkan bahwa penyusunan APBD melalui beberapa tahap, yaitu :

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi mempunyai tugas seperti yang diamanatkan dalam omor 1 Tahun 2010 tentang Tata Tertib DPRD Kota Bekasi,

pokok pikiran DPRD kepada Kepala Daerah dalam mempersiapkan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah

Melakukan konsultasi yang dapat diwakili oleh anggotanya kepada komisi terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka pembahasan rancangan kebijakan umum

ada kepala daerah dalam mempersiapkan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD dan pertanggungjawaban

Melakukan penyempurnaan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berdasarkan hasil evaluasi Gubernur bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah Melakukan pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah terhadap rancangan kebijakan umum APBD serta rancangan prioritas dan plafon anggaran

Memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam penyusunan anggaran belanja

Penyusunan APBD adalah perencanaan jangka pendek yang merupakan penjabaran canaan jangka panjang, perencanaan jangka pendek merupakan kegiatan pemerintah daerah untuk jangka waktu 1 tahun yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD). APBD sendiri merupakan suatu proses panjang yang tentunya mempunyai pedoman untuk menyusunnya. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011

(7)

2. Penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah

3. Penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh Kepala daerah kepada DPRD

4. Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) disepakati antara Kepala Daerah dan DPRD

5. Surat edaran Kepala Daerah perihal pedoman Rencana Kerja dan Anggaran SKPD

6. Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD dan Rencana Kerja dan Anggarann PPKD serta penyusunan Rancangan APBD

7. Penyampaian Ran

8. Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah 9. Hasil evaluasi Rancangan APBD

10. Penetapan Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi

A. 3 Pihak-Pihak yang Terlibat d

Di Kota Bekasi sendiri terdapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang meliputi. :

a. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) b. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) c. Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda)

d. Sekretaris Daerah

Tim Anggaran Pemerintah daerah Kota Bekasi sendiri dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang saat ini diduduki oleh Bapak Rayendra Sukarmadji. BPKAD dan Dispenda pada awalnya merupakan satu kesatuan namun sejak tahun 2010 berpisah yang diakibatkan oleh lahirnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan restribusi daerah.Dispenda lebih ditekankan untuk urusan pendapatan sedangkan BPKAD untuk urusan pengelolaan keuangan. Akibat dari pemisahan ini, daerah mendapat limpahan kewenangan baru yaitu Pajak Bumi dan Ba

Bangunan (BPHTB).

Penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran mentara (PPAS) oleh ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah

Penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh Kepala daerah kepada DPRD

Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara sepakati antara Kepala Daerah dan DPRD

Surat edaran Kepala Daerah perihal pedoman Rencana Kerja dan Anggaran

Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD dan Rencana Kerja dan Anggarann PPKD serta penyusunan Rancangan APBD

Penyampaian Rancangan APBD kepada DPRD

Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah Hasil evaluasi Rancangan APBD

Penetapan Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi

Pihak yang Terlibat dalam Penyusunan APBD

Di Kota Bekasi sendiri terdapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda)

emerintah daerah Kota Bekasi sendiri dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang saat ini diduduki oleh Bapak Rayendra Sukarmadji. BPKAD dan Dispenda pada awalnya merupakan satu kesatuan namun sejak tahun 2010 berpisah yang diakibatkan oleh Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan restribusi daerah.Dispenda lebih ditekankan untuk urusan pendapatan sedangkan BPKAD untuk urusan pengelolaan keuangan. Akibat dari pemisahan ini, daerah mendapat limpahan kewenangan baru yaitu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran

Penyampaian Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran

Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara

Surat edaran Kepala Daerah perihal pedoman Rencana Kerja dan Anggaran

Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD dan Rencana Kerja dan Anggarann PPKD serta penyusunan Rancangan APBD

Penetapan Perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah penjabaran APBD sesuai

Di Kota Bekasi sendiri terdapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang

emerintah daerah Kota Bekasi sendiri dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang saat ini diduduki oleh Bapak Rayendra Sukarmadji. BPKAD dan Dispenda pada awalnya merupakan satu kesatuan namun sejak tahun 2010 berpisah yang diakibatkan oleh Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan restribusi daerah.Dispenda lebih ditekankan untuk urusan pendapatan sedangkan BPKAD untuk urusan pengelolaan keuangan. Akibat dari pemisahan ini, daerah mendapat limpahan kewenangan ngunan (PBB) serta Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan

(8)

B. Hambatan dalam Pembahasan dan Persetujuan APBD

Dalam proses pembahasan dan persetujuan DPRD tentunya terdapat berbagai hambatan dalam menemukan satu kesepakatan. Hambatan

pihak internal melainkan juga dari pihak

Sekretariat DPRD Kota Bekasi ditemukan sedikit hambatan dari pihak internal Badan Anggaran sendiri. Jawaban yang diberikan oleh

seringkali tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Selain dari pihak terdapat juga hambatan dari pihak

(SKPD). Hambatan itu biasanya berkaitan dengan yang akan dicapai oleh masing

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam pembahasan dan persetujuan APBD

Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi tidak terlibat sejak awal proses penyusunan APBD. Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi baru mulai terlibat melakukan pembahasan setelah adanya penetapan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas da

Anggaran Sementara (PPAS). Dalam pembahasan APBD, Badan Anggaran bekerjasama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bekasi yang terdiri dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Sekretaris Daerah.

2. Hambatan atau Kendala yang dihadapi Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam pembahasan dan persetujuan APBD

Dalam pembahasan dan persetujuan DPRD tentunya terdapat hambatan dalam mencapai kesepakatan. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di DPRD Kota Bekasi, Bappeda Kota Bekasi dan BPKAD Kota Bekasi dapat ditarik kesimpulan bahwa hambatan tidak terjadi dari internal Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi melainkan dari eksternal yaitu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hal ini terjadi saat penentuan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari masing

B. Hambatan dalam Pembahasan dan Persetujuan APBD

Dalam proses pembahasan dan persetujuan DPRD tentunya terdapat berbagai hambatan dalam menemukan satu kesepakatan. Hambatan-hambatan tersebut bukan hanya berasal dari melainkan juga dari pihak eksternal. Dalam penelitian yang penulis lakukan di Sekretariat DPRD Kota Bekasi ditemukan sedikit hambatan dari pihak internal Badan Anggaran sendiri. Jawaban yang diberikan oleh pegawai-pegawai di Sekretariat DPRD

a yang satu dengan yang lainnya. Selain dari pihak

terdapat juga hambatan dari pihak eksternal yaitu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hambatan itu biasanya berkaitan dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang akan dicapai oleh masing-masing SKPD.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai

1. Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam pembahasan dan persetujuan APBD

Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi tidak terlibat sejak awal proses penyusunan APBD. Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi baru mulai terlibat melakukan pembahasan setelah adanya penetapan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas da

Anggaran Sementara (PPAS). Dalam pembahasan APBD, Badan Anggaran bekerjasama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bekasi yang terdiri dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda),

engelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Sekretaris Daerah.

2. Hambatan atau Kendala yang dihadapi Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam pembahasan dan persetujuan APBD

Dalam pembahasan dan persetujuan DPRD tentunya terdapat hambatan dalam mencapai kesepakatan. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di DPRD Kota Bekasi, Bappeda Kota Bekasi dan BPKAD Kota Bekasi dapat ditarik kesimpulan bahwa hambatan tidak Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi melainkan dari eksternal yaitu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hal ini terjadi saat penentuan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari masing-masing SKPD dan dari pihak Badan Anggaran.

Dalam proses pembahasan dan persetujuan DPRD tentunya terdapat berbagai hambatan tersebut bukan hanya berasal dari . Dalam penelitian yang penulis lakukan di Sekretariat DPRD Kota Bekasi ditemukan sedikit hambatan dari pihak internal Badan pegawai di Sekretariat DPRD a yang satu dengan yang lainnya. Selain dari pihak internal, yaitu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah target Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai

1. Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam

Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi tidak terlibat sejak awal proses penyusunan APBD. Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi baru mulai terlibat melakukan pembahasan setelah adanya penetapan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Dalam pembahasan APBD, Badan Anggaran bekerjasama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bekasi yang terdiri dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda),

engelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Sekretaris Daerah.

2. Hambatan atau Kendala yang dihadapi Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi dalam

Dalam pembahasan dan persetujuan DPRD tentunya terdapat hambatan dalam mencapai kesepakatan. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di DPRD Kota Bekasi, Bappeda Kota Bekasi dan BPKAD Kota Bekasi dapat ditarik kesimpulan bahwa hambatan tidak Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi melainkan dari eksternal yaitu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hal ini terjadi saat penentuan target Pendapatan

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Darise, Nurlan, Pengelolaan Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Gorontalo: PT. Indeks, 2007

Pengelolaan Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pengelolaan Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan diuraikan diatas maka penulis dapat mentarik kesimpulan sebagai berikut Pelaksanaan Mediasi pada Penyelesaian Perceraian di Pengadilan Agama Kuningan

Lain daripada itu, dengan memperhatikan keadaan masyarakat Indonesia yang majemuk, baik dari sisi agama, ras, suku, maupun bahasa, wasiat wajibah dalam hukum

Kemudian saran untuk UMKM roti yaitu untuk masalah penugasan sebaiknya dilakukan secara optimal agar tidak terjadinya miskomunikasi antara karyawan kemudian untuk masalah

Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, serta menghadirkan Kepala Badan

menyentuh realitas sejarah, hal tersebut dikarenakan dalam melihat dan menilai kehidupan dan sifat perawi merupakan hal yang sangat kompleks dan kontekstual,

Daging broiler yang berkadar lemak tinggi tentunya akan menurunkan nilai jual daging tersebut, karena konsumen dewasa ini cenderung untuk mengkonsumsi produk ayam berlemak

22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2012 menyatakan bahwa APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah