• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS BAGIAN HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS BAGIAN HUKUM"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

BAGIAN HUKUM

SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

TAHUN 2014-2019

BAGIAN HUKUM

SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG 2014

(2)

KATA PENGANTAR

P

uji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Rencana Strategis (RENSTRA) Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dapat disusun.

Rencana Strategis Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang 2014-2019 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bagian Hukum untuk 5 (lima) tahun kedepan. Dengan adanya renstra ini diharapkan akan tercapai keselarasan antara perencanaan dan penganggaran.

Dengan disusunnya RENSTRA Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang Periode 2014-2019 ini maka Bagian Hukum mempunyai acuan umum tentang arah pembangunan ke depan. Arah ini tentunya saja masih harus dirinci dan dijabarkan lebih lanjut menjadi rencana Kerja tahunan, agar skala prioritas setiap kegiatan dan program Bagian Hukum lebih konkrit.

Renstra yang telah disusun ini tak banyak artinya tanpa ditindaklanjuti dengan pelaksanaan yang tuntas. Komitmen dan motivasi bisa timbul dari keberhasilan mengaktualisasikan diri dalam setiap kegiatan. Harapan kami, RENSTRA ini dapat dijadikan skenario pembelajaran jangka panjang dan sekaligus sebagai acuan rencana kerja tahunan.

Mudah-mudahan Dokumen Rencana Strategis Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang ini bermanfaat dan dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.

KEPALA BAGIAN HUKUM

SYUHANDRA,SH Pembina Tingkat I Nip.19630410 199103 1 007

(3)

I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1 1.2. Landasan Hukum 3

1.3. Maksud dan Tujuan 4

1.4. Sistematika Penulisan 4

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAGIAN HUKUM

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 6 2.2. Sumber Daya Bagin Hukum 11 2.3. Kinerja Pelayanan Bagian Hukum 13 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan

Pelayanan Bagian Hukum

16

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi

19

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

19

3.3. Telahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Sumbar

23

3.4. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

26

(4)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi 32

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 34

4.3. Strategi dan Kebijakan 37

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

42

BAB VI INDIKATOR KINERJA 47

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG.

Sesuai dengan amanat Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Pemerintah Daerah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah. Dari dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan daerah yang tertuang dalam RPJMD ini kemudian dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Strategis SKPD adalah dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Renstra SKPD merupakan tanggungjawab Kepala SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD.

(6)

Penyusunan Renstra-SKPD Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang berpedoman pada Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2009-2014 dan diselaraskan dengan program pembangunan yang menjadi prioritas Kepala Daerah sebagaimanana tertuang dalam RPJMD Kota Padang namun dengan tetap mendasarkan pada tugas dan fungsi Bagian Hukum serta memperhatikan program dan kegiatan yang telah dicapai sebelumnya termasuk permasalahan/kendala yang dihadapi.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang sebagai salah satu Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah perlu menyusun Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan kegiatan.

Dalam Ketentuan Pasal 15 ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional antara lain dinyatakan bahwa Renstra-SKPD disiapkan dengan berpedoman pada rancangan awal RPJM Daerah, sedangkan rancangan RPJM Daerah disusun dengan menggunakan rancangan Renstra SKPD dan berpedoman pada RPJP Daerah. Dengan demikian dokumen Renstra-SKPD tidak bisa dipisahkan dari keberadaan 2 (dua) dokumen yang lain yaitu RPJP Daerah dan RPJM Daerah.

Adapun secara substansi Renstra-SKPD juga terkait dengan perencanaan sebelumnya dalam artian merupakan perencanaan-perencanaan yang telah ada.

(7)

1.2. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 ;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 18 Tahun 2004 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Padang Tahun 2004-2020;

(8)

10. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan tata Keja Sekretariat daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

11. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019;

12. Peraturan Walikota Padang Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Asisten, Bagian dan Sub Bagian pada Sekretariat Daerah;

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud : Maksud disusunnya Renstra SKPD adalah sebagai pedoman perencanaan atau dasar pelaksanaan kegiatan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang serta memberikan arah kebijakan, program dan kegiatan yang ingin dicapai selama 5 (lima) tahun kedepan.

Tujuan : Tujuan disusunnya Renstra SKPD adalah untuk mengoptimalkan peran Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dalam pencapaian visi, misi, Pemerintah Kota sesuai dengan tugas dan fungsi Bagian Hukum agar selaras dengan program prioritas Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan

(9)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAGIAN HUKUM 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya Bagian Hukum

2.3. Kinerja Pelayanan Bagian Hukum

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bagian Hukum

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Sumbar 3.4. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi

4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah 4.3. Strategi Dan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA BAB VII PENUTUP

(10)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BAGIAN HUKUM

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dibentuk Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 13 Tahun 2012 .

Berdasarkan Peraturan Walikota Padang Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Asisten, Bagian dan Sub Bagian pada Sekretariat Daerah, Bagian Hukum mempunyai Tugas Pokok menyusun program, melaksanakan, membantu perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, mengkoordinasikan pelaksanaan perumusan Peraturan Perundang-undangan, telaahan hukum, bantuan hukum dan dokumentasi hukum.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Bagian Hukum mempunyai fungsi:

a. penelaahan dan pengevaluasian pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan dan penyiapan bahan rancangan Peraturan Daerah;

b. penghimpunan peraturan perundang-undangan dan melakukan dokumentasi hukum;

c. pengkoordinasian perumusan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah;

d. melakukan pemberian bahan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur Pemerintah Daerah atas masalah yang timbul;

(11)

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Hukum dipimpin oleh seorang Kepala Bagian dan masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian. Bagan Susunan Organisasi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang adalah sebagai berikut :

Sub Bagian Perundang-undangan

Sub Bagian Perundang-undangan mempunyai tugas

mengkoordinasikan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan, menelaah dan mengevaluasi pelaksanaannya.

Penjabaran tugas Sub Bagian Perundang-undangan adalah :

a. menghimpun, mempelajari dan mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan serta menyiapkan bahan menyusun kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang peraturan perundang-undangan; b. menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang

berhubungan dengan bidang peraturan perundang-undangan dan menyiapkan bahan petunjuk dan pemecahan masalah;

BAGIAN HUKUM

SUB BAGIAN

PERUNDANG-UNDANGAN SUB BAGIAN

BANTUAN HUKUM

SUB BAGIAN DOKUMENTASI HUKUM

(12)

c. menyiapkan Rancangan Produk Hukum Pemerintah Daerah yang terdiri dari peraturan Daerah, Keputusan Walikota, Keputusan Bersama Walikota, Surat Keputusan Walikota dan Instruksi; d. melakukan koordinasi dengan unit kerja dan instansi terkait

sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pemerintah daerah;

e. mempelajari pedoman dan petunjuk di bidang penelitian, pengolahan data Hukum dan Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan tugas pemerintah daerah;

f. memantau perkembangan hukum dan peraturan perundang-undangan yang menyangkut pemerintah daerah serta melakukan penelitian, pengkajian serta penelaahan produk hukum;

g. membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Perundang- undangan;

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Sub Bagian Bantuan Hukum

Sub Bagian Bantuan Hukum mempunyai tugas mengumpulkan bahan dalam penyelesaian masalah hukum dan pelayanan bantuan hukum. Penjabaran tugas Sub Bantuan Hukum adalah :

a. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis dan bahan lainnya serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan Bidang Bantuan Hukum; b. mengiventarisasi permasalahan-permasalahan yang

berhubungan dengan Bidang Bantuan Hukum dan menyiapkan bahan menyusun kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis

(13)

di Bidang Bantuan Hukum serta bahan petunjuk pemecahan masalah;

c. melakukan koordinasi dengan unit kerja dan instansi terkait sesuai dengan bidang tugas;

d. mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyajikan data yang berhubungan dengan penyelesaian sengketa pidana, perdata; e. menyiapkan bahan konsultasi dengan instasi lain dalam rangka

penyelesaian sengketa pidana atau perdata;

f. mempelajari, meneliti dan menyelesaikan perkara atau sengketa dengan Surat Gugatan yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah dan Pegawai dalam lingkungan Pemerintah Daerah yang tersangkut Perkara dalam kedinasan;

g. memberikan bantuan hukum di dalam dan di luar pengadilan kepada Pegawai lingkungan Pemerintah Daerah yang tersangkut perkara kedinasan;

h. menyiapkan bahan dalam rangka penyuluhan hukum dan Peraturan Perundang-undangan yang menyangkut bidang tugas Pemerintah Daerah;

i. menyiapkan konsep Surat Kuasa untuk mewakili Pemerintah Daerah atau Pegawai dilingkungan Pemerintah Daerah dalam menyelesaiakan perkara;

j. mengikuti perkembangan hukum yang menyangkut tugas Pemerintah Daerah;

k. membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Bantuan Hukum;

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(14)

Sub Bagian Dokumentasi Hukum

Sub Bagian Dokumentasi Hukum mempunyai tugas melakukan dokumentasi dan publikasi produk-produk hukum, menerbitkan Lembaran Daerah, serta mengatur penyebaran dokumen hukum. Penjabaran tugas Sub Bagian Dokumentasi Hukum adalah :

a. melaksanakan penatausahaan program atau kegiatan, administrasi, keuangan, peralatan, perlengkapan aset, kepegawaian, dokumentasi dan arsip di lingkup Bagian Hukum. b. mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mempelajari

peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bidang Dokumentasi Hukum;

c. menyiapkan bahan menyusun kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang Dokumen Hukum;

d. menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang Dokumen Hukum dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

e. melakukan koordinasi dengan unit kerja atau instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka pelaksanaan tugas;

f. melakukan pencatatan, statistik dan kartotik dibidang perundang-undangan;

g. melakukan penyimpanan, pemeliharaan dan pengambilan bahan-bahan Dokumentasi Hukum;

h. menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sistim jaringan Dokumen dan Informasi Hukum;

i. menyiapkan bahan dalam rangka mengundangkan peraturan daerah dalam Lembaran Daerah;

(15)

j. mengumpulkan atau menghimpun dan memperbanyak produk-produk hukum yang berhubungan dengan tugas Pemerintah Daerah;

k. menyiapkan bahan dan produk-produk hukum dalam rangka mempublikasikan segala peraturan perundang-undangan menyangkut tugas Pemerintah Daerah dan produk hukum lainnya;

l. membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian Dokumentasi Hukum;

m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2 SUMBER DAYA BAGIAN HUKUM

a. Sumber Daya Manusia

Dalam pelaksanaan tugas, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang didukung oleh pegawai berjumlah 16 0rang

Secara rinci data pegawai di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dapat dibagi sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan

NO. GOLONGAN JUMLAH (ORANG)

1. Golongan IV 1

2. Golongan III 12

3. Golongan II 3

(16)

-Tabel 2. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO. PENDIDIKAN JUMLAH (ORANG)

1. S2 2 2. S1 10 3. Sarjana Muda/D3/D2 2 4. SLTA/Sederajat 2 5. SLTP/Sederajat -6. SD

-Tabel 3. Jumlah Jabatan Struktural menurut Eselon.

NO JABATAN ESELON

III A IV A

1. Kepala Bagian 1

-2. Kepala Sub Bagian - 3

b. Perlengkapan/Aset

Sarana prasarana yang dimiliki untuk mendukung aktivitas Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang terus diupayakan bertambah sesuai dengan kebutuhan. Adapun sarana prasarana yang dimiliki, antara lain :

NO. JENIS JUMLAH

1. Kendaraan Dinas Roda 4 (Mobil) 1

2. Kendaraan Dinas Roda 2 (Sepeda Motor) 7

3. Mesin Ketik Manual 2

4. Lemari Besi 6

(17)

6. Filling Besi 3 7. Lemari Kaca 1 8. Lemari Kayu 6 9. Meja Rapat 1 10. Kursi Tamu 1 11. Kursi Putar 6 12. Kursi Biasa 30 13. Meja Biro 16 14. Lemari Es 1 15. Televisi 2 16. Komputer 6 17. Lap Top 7 18. Scaner 1 19. Printer 7 20. UPS 4 21. Proyektor 1 22. Camera 1

Untuk melaksanakan program dan kegiatan masing-masing sub bagian, Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang memperoleh dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang.

2.3 KINERJA PELAYANAN BAGIAN HUKUM

Pelayanan yang diselenggarakan Bagian Hukum dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan perundang-undangan

Pelayanan perundang-undangan diselenggarakan dalam rangka terciptanya produk hukum daerah yang aspiratif dan

(18)

akomodatif. Pelayanan perundang-undangan secara umum adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Program Legislasi Daerah Kota Padang dengan berkoordinasi dengan SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Padang;

b. Melakukan penelitian dan pengoreksian produk hukum daerah yang disampaikan SKPD terkait;

c. menghimpun dan mengumpulkan data peraturan

perundang-undangan yang berhubungan dengan penyusunan peraturan daerah;

d. pengharmonisasian pembulatan, pemantapan konsepsi produk hukum;

e. Melakukan pembahasan produk Hukum daerah dengan SKPD pemrakarsa dan SKPD terkait;

f. Melaksanakan koordinasi dengan DPRD Kota Padang dalam penyusunan Prolegda Kota Padang

g. Melaksanakan rapat pembahasan bersama DPRD Kota Padang mengenai Ranperda yang diusulkan Pemerintah Kota dan Ranperda Inisiatif DPRD.

h. Melaksanakan pelayanan penomoran dan pengundangan produk hukum daerah yang telah ditandatangani Walikota.

2. Pelayanan Bantuan Hukum.

a. Menyiapkan kajian hukum guna memberikan pertimbangan hukum yang akan diambil oleh Kepala Daerah terkait dengan permasalahan hukum;

b. Melaksanakan penyuluhan hukum kepada mayarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran hukum masyarakat;

c. pengelolaan data yang berhubungan dengan bantuan hukum;

(19)

d. penginvetarisasian permasalahan hukum di lingkungan Pemerintah Daerah;

e. memfasilitasi penyelesaian permasalahan hukum dari seluruh SKPD;

f. penyiapan bahan pemberian perlindungan hukum dalam rangka pelaksanaan tugas kepada pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah;

3. Pelayanan Dokumentasi Hukum.

Pelayanan Dokumentasi Hukum diselenggarakan dalam rangka tersediannya sarana informasi hukum yang berkualitas. Pelayanan Dokumentasi Hukum secara umum adalah sebagai berikut :

a. pengelolaan dan mendokumentasikan produk hukum daerah;

b. penyiapan bahan pengundangan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota untuk didokumentasikan serta menerbitkan Lembaran Daerah dan Berita Daerah;

c. pelaksanaan administrasi dan penataan dokumentasi hukum;

d. penyusunan dan pengolahan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum;

e. penyebaran produk hukum;

f. Melakukan pelayanan peminjaman buku dan peraturan perundang-undangan kepada SKPD/Instansi dan masyarakat;

(20)

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BAGIAN HUKUM.

Berangkat dari visi dan misi pembangunan Daerah Kota Padang dalam bidang hukum dan memperhatikan prioritas pembangunan daerah, maka dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2009-2014 pengembangan produk hukum, penegakan hukum dan mewujudkan budaya hukum masyarakat telah dicapai beberapa kemajuan.

Dalam masa jabatan Walikota hasil pemilihan kepala daerah tahun 2009-2014 telah dihasilkan berbagai produk hukum daerah, dalam bentuk Peraturan Daerah sebanyak 70

Peraturan Walikota sebanyak 236, dan Keputusan Walikota sebanyak 2.309

Keberhasilan dalam membentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota sebagai bentuk produk hukum yang bersifat pengaturan pada dasarnya diupayakan untuk pencapaian visi dan misi pembangunan daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Padang Tahun 2004-2020.

Walaupun berbagai produk hukum daerah telah dihasilkan, namun beberapa permasalahan masih menjadi tantangan dalam pembangunan hukum terutama dalam pembentukan Peraturan Daerah, dimana rancangan peraturan daerah tersebut pada umumnya dibuat tanpa melalui kajian akademis, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan agar suatu Rancangan Peraturan daerah agar disertai penjelasan atau Kajian Naskah Akademik.

(21)

Seharusnya materi yang diatur dalam ranperda telah melalui pengkajian dan penyelarasan dituangkan dalam Naskah Akademis, tapi kenyataannya pada umumnya Naskah Akademis lahir setelah adanya Ranperda, karena sebagai syarat untuk adanya Ranperda sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tersebut. Untuk masa yang akan datang diharapkan agar setiap penyusunan Ranperda didahului dengan kajian akademis, berdasarkan kajian tersebut baru lahir suatu Ranperda.

Dalam hal penyebaran informasi hukum masih belum optimal, karena belum didukung oleh sarana dan prasarana seperti teknologi berbasis internet (website) dan kurangnya nya sumber daya aparatur khususnya yang mempunyai latar belakang pendidikan dibidang komputer.

Untuk masa yang akan datang perlu upaya peningkatan dalam menghasilkan produk hukum yang baik dan berkualitas, melalui keterlibatan masyarakat, pegkajian akademis, pembinaan sumberdaya aparatur perancang peraturan perundang-undangan peningkatan budaya hukum masyarakat juga perlu dioptimalkan melalui penyuluhan hukum dan sosialisasi produk hukum, dan melengkapi sarana dan prasarana.

(22)

BAB III

ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apabila isu strategis ini tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau dapat menghilangkan peluang untuk meningkatkan proses pembangunan hukum yang berdampak pada penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

Perbaikan tata pemerintah ini meliputi tranparansi pemerintahan, profesionalisme aparatur daerah, peningkatan pelayanan publik, ketaatan terhadap hukum. Karena itu reformasi birograsi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi merupakan upaya pokok yang perlu segera dilakukan dalam periode lima (5) tahun mendatang

Isu-isu pembangunan pokok dari pembangunan daerah yang bersifat strategis yang dimiliki oleh Bagian Hukum merupakan isu strategis dari Pemerintah daerah Kota Padang yaitu antara lain “isu strategis Reformasi Birokrasi,” sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) daerah Kota Padang Tahun 2014-2019. Dimana dalam pelaksanaan RPJMD Kota Padang, Bagian Hukum melaksanakan misi ke 6 yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang

baik, bersih dan melayani. Dengan tujuan yang hendak dicapai

dalam misi ini adalah terbangunnya tata pemerintahan yang baik, bersih dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good government).

(23)

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain : 1. Kapasitas dan kemampuan sumber daya aparatur masih

terbatas,

2. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penegakan hukum,

3. Database produk hukum yang tersedia belum valid

4. Minimnya sarana dan prasarana aparatur untuk mendukung pelaksanaan tugas di Bagian Hukum.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH.

Visi Walikota dan Wakil Walikota Padang terpilih adalah “

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya “

Dari visi tersebut terdapat 6 hal pokok yang menjadi landasan dan sasaran utama yang diharapkan dapat tercapai dalam periode 5 tahun mendatang yaitu :

1. Pendidikan, melalui pendidikan akan dapat diwujudkan sumberdaya manusia yang berkulaitas sebagai modal dasar untuk mendorong proses pembangunan Kota.

2. Perdagangan, baik untuk produksi pertanian dan usaha kecil dan menengah (UKM) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan warga kota.

(24)

berdekatan, merupakan potensi Kota yang sangat penting disamping perdagangan. Kharakteristik kegiatan pariwisata yang mempunyai keterkaitan erat dengan sektor lain, baik pertanian, industri, perdagangan dan jasa akan memungkinkan pengembangan sektor pariwisata secara terpadu dengan sektor-sektor lainnya sehingga proses pertumbuhan ekonomi kota menjadi semakin cepat dan efesien.

4. Religius, baik Islam dan agama lainnya yang dianut warga Kota Padang sangat penting artinya untuk dapat mengarahkan dan membimbing tingkah laku masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang patuh dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bermoral tinggi dan sangat peduli terhadap kepentingan umum masyarakat;

5. Tata kehidupan masyarakatnya didasarkan pada budaya lokal, khususnya budaya minangkabau dalam rangka mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai serta saling menghormati satu sama lainnya sesuai dengan warisan budaya tradisional masyarakat.

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi atau upaya umum yang akan dilakukan adalah :

1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing; 2. Menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan wilayah

barat sumatera;

3. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan;

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan;

(25)

5. Menciptakan kota Padang yang aman, bersih, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal;

6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani.

Dalam rangka melaksanakan pembangunan Kota Padang yang berkelanjutan khususnya dibidang hukum, Sebagaimana telah dimuat dalam Rancangan Peraturan Daerah Kota Padang tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019, guna mewujudkan pemerintahan yang demokratis, berkeadilan, transparansi dan akuntabel merupakan suatu kewajiban. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Padang telah menetapkan beberapa tujuan guna mencapai misi Pemerintah Kota Padang. Oleh karena itu perlu melakukan berbagai kebijakan lanjutan dibidang hukum baik melalui penyusunan Peraturan Daerah, sosialisasi Peraturan Daerah dan pembelaan hukum di Pengadilan serta penyelesaian permasalahan hukum.

Bahwa dalam melaksanakan program sesuai dengan tugas dan fungsi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang kedepan (tahun 2014-2019) yang telah direncanakan dalam beberapa kegiatan yaitu :

1. Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum

2. Mewujudkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang berkualitas

3. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum serta Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat

(26)

Bahwa implementasi dalam mewujudkan tugas dan fungsi Bagian Hukum perlu didukung dengan upaya-upaya peningkatan yaitu :

1. Keterlibatan masyarakat dalam proses pembentukan peraturan daerah melalui sosialisasi rancangan peraturan daerah benar-benar dapat lebih efektif dalam mewujudkan peraturan perundang-undangan yang demokratis, berkeadilan dan mampu mengakomodasikan kebutuhan daerah dan masyarakat serta perkembangan keadaan. 2. Pelayanan bantuan hukum baik pembelaan di pengadilan

maupun penyelesaian permasalahan hukum yang lain dapat diberikan lebih baik dan memadai melalui peningkatan koordinasi dengan instansi terkait serta dukungan dari berbagai pihak yang kompeten.

3. Penyebarluasan peraturan perundang-undangan yang lebih terarah dalam arti dapat menjangkau ke berbagai instansi terkait dan masyarakat pada umumnya.

Bahwa upaya untuk mewujudkan hal tersebut diatas perlu dilakukan guna meningkatkan kinerja Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang khususnya sehingga dapat memberikan jawaban atas harapan yang diinginkan sesuai dengan visi, misi serta tujuan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dalam melaksanakan pembangunan yang berlandaskan demokrasi, keadilan, transparansi dan akuntabel.

Namun demikian upaya untuk mewujudkan pemerintah yang mampu memberikan jawaban atas harapan tersebut sangatlah tidak mudah, sehingga peningkatan pengetahuan terhadap aturan hukum perlu ditingkatkan di instansi/SKPD masing-masing.

(27)

3.3 TELAHAAN RENSTRA SEKRETARIAT JENDRAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN RENSTRA PROVINSI SUMATERA BARAT.

Tugas pokok Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang sangat relevan dalam rangka merealisasikan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, khususnya pada misi ke enam yaitu : “ Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik, Bersih dan Melayani “ yang bertujuan tercapainya tata

kelola pemerintahan yang baik, bersih dan profesional dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (goood governance).

Tugas pokok Bagian Hukum yang diimplementasikan dalam Rentra SKPD tahun 2014-2019 telah mengakomodir Renstra Kementrian Dalam Negeri dengan visi “ Terwujudnya Sekretariat Jendral

Kementerian Dalam Negeri yang mampu memberikan Pelayanan Prima Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dalam Mendukung Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Dalam Negeri pada Tahun 2014” .

Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (good governance), merupakan perwujudan dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa. Prinsip-prinsip Tata kelola Pemerintahan yang baik antara lain : Akuntabilitas, Pengawasan, Daya Tanggap, Profesionalisme, Efisiensi, dan Efektifitas, Transparansi, Kesetaraan, Wawasan kedepan,, Partisipasi dan penegakan hukum.

Misi Sekretariat Jendral Kementerian Dalam Negeri adalah :

M1. Memantapkan Pengelolaan perencanaan dan kerjasama luar negeri lingkup Kementerian Dalam Negeri yang berbasis kinerja, bermanfaat dan terukur.

(28)

M2. Memantapkan organisasi dan kepegawaian Kementerian Dalam Negeri yang efisien, efektif dan profesional, dengan didukung oleh SDM aparatur yang profesional dan bebas KKN.

M3. Memantapkan Produk Hukum dan Kebijakan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah secara berdaya guna dan dapat dipertanggungjawabkan.

M4. Memantapkan kualitas informasi dan kehumasan dalam penyelen-ggaraan pemerintahan dalam negeri secara aktual dan terpercaya dengan sistem layanan dan akses informasi berbasis e-government

M5. Mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan dan aset, serta standar pelayanan umum di lingkungan Kementerian Dalam Negeri secara berkulaitas dan memadai.

Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi tersebut diatas, setjen telah menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam periode waktu 2010-2014 yakni :

T1. Meningkatkan kulitas penyusunan perencanaan dan kerjasama luar negeri dalam aspek program, anggaran dan monev Kementerian Dalam Negeri dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

T2. Meningkatkan kualitas organisasi dan kepegawaian dalam rangka optimalisasi kinerja Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

T3. Meningkatkan kualitas produk hukum dan kajian kebijakan strategik lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, serta fasilitasi penyelesaian sengketa hukum.

(29)

T4. Meningkatkan kualitas pengelolaan data, informasi, komunikasi dan kehumasan lingkup Kementerian Dalam Negeri untuk mendukung pelayanan informasi publik.

T5. Meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Kementerian Dalam Negeri, serta pelayanan umum, dan sarana dan prasarana gedung kantor lingkup Kementerian Dalam Negeri.

Dan salah satu kegiatan Sekretariat jendral kementerian Dalam Negeri adalah Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum, outputnya adalah tersusunnya hasil harmonisasi peraturan perundang-undangan Kementerian Dalam Negeri, Kajian Hukum dan kebijakan daerah, , penyelesaian sengketa hukum serta dokumentasi hukum Kementerian Dalam Negeri hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan.

Begitu pula halnya dengan Rrenstra Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 sudah diakomodir dalam Renstra bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang dimana Visi Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera barat adalah “

Terwujudnya Produk Hukum dan Perlindungan Hukum”,

dengan Misi :

1. Mewujudkan produk hukum yang berkualitas dan efektif. 2. Mewujudkan perlindungan hukum dan HAM.

3. Mewujudkan sarana dan informasi hukum

4. Melakukan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan klarifikasi produk hukumKabupaten/Kota.

(30)

3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010-2030 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daeah Nomor 4 Tahun 2012 telah diimplementasikan oleh Pemerintah Daerah Kota Padang.

RTRW telah diacu dalam hal pemberian advice planning terhadap ijin lokasi pemanfaatan lahan dan rencana penggunaan kawasan dalam skala besar.

Terkait dengan isu lingkungan, isu lingkungan yang paling utama di Kota Padang adalah tingginya pencemaran akibat kegiatan produksi suatu perusahaan dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan (galian C). Hingga sekarang Kota Padang belum mempunyai Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), sehingga perangkat untuk melakukan evaluasi terhadap lingkungan hidup di Kota Padang belum tersedia.

3.5 PENENTUAN ISU – ISU STRATEGIS

Isu-isu pembangunan pokok dari pembangunan derah yang bersifat strategis yang dimiliki oleh Bagian Hukum merupakan isu trategis dari Pemerintah kota Padang yaitu antara lain isu

strategis Reformasi Birokrasi, sebagaimana yang tertuang

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019, dimana dalam pelaksanaan RPJM Daerah Kota Padang, Bagian Hukum melaksanakan misi 6, yaitu

Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik, bersih dan melayani, dengan tujuan yang hendak dicapai adalah

terbangunnya tata pemerintahan yang baik, bersih, dan profesional melalui penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan

(31)

yang baik (good government) terutama prinsip profesional, transparansi, akuntabilitas, partisipatif, efektif dan efesien. Dengan sasaran yang hendak dicapai adalah :

a. Meningkatnya kinerja aparatur kota; b. Tersedianya data dan informasi statistik; c. Meningkatnya efektifitas peraturan daerah; d. meningkatnya efektifitas pelayanan satu pintu;

e. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik

f. meningkatnya kompetentsi aparatur daerah; g. berkurangnya temuan audit keuangan;

h. meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan;

i. meningkatnya koordinasi dan sinergitas pelaksanaan rencana pembangunan kota.

Faktor strategis daerah pada dasarnya adalah unsur penting yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong proses pembangunan yang dimiliki suatu daerah , jika faktor strategis tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik dan tepat, maka hal ini dapat mempercepat proses pencapaian tujuan pembangunan daerah yaitu meningkatkan kemakmuran masyarakat secara keseluruhan. Tata pemerintahan yang baik sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembangunan baik ditingkat nasional maupun daerah. Karena itu upaya perbaikan tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu strategis yang sangat penting untuk mendorong proses pembangunan daerah kota Padang yang meliputi transparansi pemerintahan, profesionalisme aparatur

(32)

dan lain-lain. Sehingga reformasi birokrasi dalam hal ini merupakan upaya pokok yang perlu dilakukan dalam periode 5 (lima) tahun mendatang.

Untuk meminimalisir isu-isu tersebut Bagian Hukum mempunyai tugas menyusun program, melaksanakan, membantu merumuskan kebijakan, menyusun pedoman, mengkoordinasikan pelaksanaan merumuskan Peraturan Perundang-undangan, telaahan hukum, bantuan hukum dan dokumentasi hukum.

Pelaksanaan dari tugas dimaksud menunjukkan bahwa tata pemerintahan yang baik sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembangunan di bidang hukum. Sedangkan tatangan masa depan merupakan permasalahan dan kendala yang harus dipecahkan untuk dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Isu-isu strategis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bagian Hukum, dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan harmonisasi penyusunan produk hukum daerah.

Produk hukum daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari satu kesatuan sitem peraturan perundang-undangan nasional. Oleh karena itu harmonisasi produk hukum daerah dengan produk hukum yang lebih tinggi atau yang sederajat diperlukan dalam rangka menjaga agar produk hukum daerah tetap berada dalam kerangka kesatuan sistem hukum nasional, tidak saling bertentangan atau tumpang tindih.

2. Kurangnya pemahaman SKPD pemrakarsa produk hukum daerah terhadap prosedur pembentukan dan teknis penyusunan peraturan perundang-undangan.

(33)

Setiap SKPD dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya perlu memprakarsai terciptanya suatu produk hukum daerah, baik Peraturan Daerah, Peraturan Walikota atau Keputusan Walikota. Seharusnya SKPD tersebut telah memahami teknis penyusunan produk hukum daerah tapi dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan kesalahan yang terjadi berulang-ulang.

3. Belum semua proses penyusunan Produk hukum daerah yang bersifat penetapan (Keputusan Walikota) melalui Bagian Hukum

produk hukum daerah merupakan bagian dari kesatuan hukum nasional dibentuk dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Produk hukum daerah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi sehingga materi muatan suatu produk hukum daerah sinkron dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

4. Aparatur yang melakukan konsultasi ke Bagian hukum seringkali tidak memahami kegiatannya.

Dalam proses pengoreksian produk hukum daerah seringkali yang melakukan konsultasi ke Bagian Hukum tidak memahami kegiatannya hal ini karena SKPD Cuma mengirim orang (caraka) untuk mengambil produk hukum yang di koreksi sehingga waktu melakukan penyempurnaan pada SKPD nya mengalami kendala sehingga seringkali proses pengoreksian jadi berulang-ulang.

(34)

5. Kurangnya sarana dan prasarana untuk pengelolaan jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH)

Sarana utama yang harus dimiliki dalam pengelolaan JDIH adalah unit komputer beserta sistem jaringan Informasi dan Komunikasi (website).

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Jaringan Dokumentasi Dan Informasi Hukum Kementerian Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah, Pengelola JDIH melakukan pengelolaan JDIH, meliputi:

a. pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebarluasan produk hukum; dan

b. penataan sistem informasi hukum melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Agar produk hukum kita dapat diakses oleh semua pihak dibutuhkan pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum berbasis teknologi website. Untuk itu diharapkan tersedianya perangkat lunak dan sumberdaya manusia dibidang informasi teknologi untuk pengoperasiannya untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dalam mengakses produk hukum daerah dan nasional melalui Sistem JDIH.

6. Perlu peningkatan pengetahuan teknis dalam penanganan perkara bagi aparatur selaku kuasa hukum.

Untuk meningkatkan pengetahuan teknis bagi aparatur yang menangani masalah hukum khususnya aparatur sebagai kuasa hukum perlu upaya pembekalan teknis guna meningkatkan pengetahuan teknik beracara di pengadilan baik teori maupun praktek di lapangan dan mampu melakukan proses penegakan hukum. Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan dan mengasah keterampilan beracara di pengadilan.

(35)

7. Perlu peningkatan kesadaran hukum masyarakat

Untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran hukum masyarakat, dan dalam rangka menghadapi kemajuan teknologi dan globalisasi era reformasi perlu dilaksanakan penyuluhan hukum terpadu kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kecamatan/kelurahan se kota Padang.

Dalam rangka meminimalisir permasalahan yang dikemukakan diatas, dalam Renstra bagian Hukum Tahun 2014-2019 diperlukan perencanaan strategis dengan harapan adanya peningkatan pelayanan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam bentuk penetapan visi, misi, sasaran, strategi dan langkah-langkah kebijakan yang akan diambil untuk peningkatan pelayanan kepada SKPD terkait dan masyarakat agar penyelenggaraan pemerintahan di Kota Padang dapat terlaksana dengan baik.

(36)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. VISI DAN MISI

Bagian Hukum sebagai salah satu instansi unsur staf Sekretariat Daerah pada Pemerintah Daerah Kota Padang terus menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan dalam melaksanakan peningkatan pelayanan baik untuk lingkungan intern maupun ekstern.

Berdasarkan visi Pemerintah Daerah Kota Padang dan tugas Bagian Hukum Setda Kota Padang maka arah yang harus ditempuh oleh Bagian Hukum harus sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kota Padang. Oleh karena itu harus dilihat 1 (satu) diantara 6 (enam) misi dari Pemerintah Daerah yang dapat dijadikan dasar Visi Bagian Hukum. Dari 6 (enam) misi yang dimiliki Pemerintah Daerah yaitu :

1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan SDM yang beriman, kreatif dan berdaya saing;

2. Menjadikan Kota Padang sebagai Pusat Perdagangan wilayah barat Sumatera;

3. Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan berkesan;

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi kerakyatan;

5. Menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, asri, tertib, bersahabat dan menghargai kearifan lokal;

6. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani.

(37)

maka misi nomor 6 (enam) yang dapat dijadikan dasar Visi Bagian Hukum, yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang

baik, bersih dan melayani.

Sebagai tindak lanjut melaksanakan kebijakan Walikota Padang yang terkandung dalam visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014-2019,Bagian Hukum menetapkan visi sebagai berikut:

”TERWUJUDNYA PRODUK HUKUM DAERAH, PELAYANAN INFORMASI HUKUM, DAN PELAYANAN BANTUAN HUKUM YANG BERKUALITAS”.

Dengan visi ini akan menempatkan Bagian Hukum sebagai penyiap bahan perumusan kebijakan peraturan perundang-undangan, telaahan hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum, bantuan hukum dan penegakan hukum dalam rangka menunjang terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani.

Berdasarkan visi yang telah ditetapkan tersebut untuk merealisasikannya diperlukan langkah-langkah dalam perumusan kebijakan peraturan perundang-undangan, telaahan hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum, dan pelayanan bantuan hukum.

Bagian Hukum sesuai dengan tugas dan fungsinya maka akan sangat strategis apabila untuk merealisasikan visi lebih menitik beratkan pada peningkatan kualitas hasil dalam perumusan kebijakan peraturan perundang-undangan, telaahan hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum, dan pelayanan bantuan hukum, dan penegakan hukum. Untuk meningkatkan kualitas ini harus didukung oleh sumberdaya manusia, keuangan, sarana, parasarana, teknologi dan kebijakan.

(38)

dalam penetapan misi organisasi. Atas dasar pertimbangan tersebut maka Misi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang adalah :

1. Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah

2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi Dan Dokumentasi Hukum

3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bantuan Hukum Dan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat.

4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH 1. TUJUAN

Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang sebagai unit staf yang mempunyai fungsi dan menyiapkan bahan kebijakan perumusan kebijakan peraturan perundang-undangan, telaahan hukum, pengembangan hukum, pengelolaan dokumentasi hukum, dalam kurun waktu lima (5) tahun kedepan harus sudah mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan apa yang hendak dicapai lima tahun kedepan harus dirumuskan dengan cermat dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikuasai. Sehingga tujuan lebih realistik dalam kurun waktu lima tahun kedepan dapat tercapai. Tujuan tidak dapat dilepaskan dari faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi karena untuk tercapainya sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari misi organisasi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima (5) tahun.

(39)

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka tujuan yang hendak dicapai oleh Bagian Hukum Setda Kota Padang untuk lima tahun kedepan adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum

2. Mewujudkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang berkualitas

3. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum Dan Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat

2. SASARAN

sasaran Bagian Hukum Sekretariat daerah Kota Padang adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum, sasarannya adalah

 Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah

 Tersedianya Perda yang menjadi dasar/pedoman pembangunan daerah

 Tersedianya aparatur yang memahami proses penyusunan produk hukum.

 Tersedianya aparatur yang memahami peraturan perundang-undangan.

2. Mewujudkan jaringan dokumentasi dan informasi Hukum yang berkualitas, sasarannya adalah :

 Pengelolaan Bahan dokumentasi dan penyebarluasan produk hukum

(40)

 Layanan informasi hukum yang cepat dan akurat

3. Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum Dan Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat, sasarannya adalah :

 Terselesaikannya perkara hukum Pemko dan meningkatnya Kesadaran Hukum masyarakat

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

N O

TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN

KE-1 2 3 4 5 1 Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum 1. Meningkat-nya kualitas produk hukum Daerah Jumlah Ranperda dan produk Hukum Daerah lainnya yang yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kepentingan umum a. Ranperda 12 12 12 12 12 b. Draf Perwako 40 75 75 75 75 c. Draf Keputusan 400 600 600 600 600 2. Tersedianya perda yang menjadi dasar/ pedoman pembangunan daerah

Jumlah Perda yang ditetapkan 12 20 20 15 15 3. Tersedianya aparatur yang memahami proses penyusunan produk hukum daerah a. Jumlah aparatur yang mengikuti Bimtek Peraturan PerUU 50 104 50 50 50 b. Jumlah laporan Monev pada masing-masing SKPD - 50 50 50 50

(41)

2 Mewujudkan jaringan dokumentasi dan informasi Hukum yang berkualitas 1.Pengelolaan Bahan dokumentasi dan penyebarluasan produk hukum 1. Jumlah Aparatur yg mengikuti Bimtek JDIH 1 2 2 2 2 2. Jumlah Produk Hukum Daerah yang disebarluaskan 72 95 95 90 90 2. Layanan informasi hukum yang cepat dan akurat jumlah Produk Hukum yang dapat diakses masyarakat - 5000 6000 7000 8000 3 Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum Dan Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat Terselesaikannya Perkara Hukum Pemko dan Meningkatnya Kesadaran Hukum Masyarakat 1. Penanganan Perkara Hukum 13 10 10 10 10 2. Jumlah Masyarakat yang mendapat Penyuluhan Hukum 1100 1100 1100 1100 1100 Terwujudnya masyarakat taat hukum 3. Jumlah Kelompok Sadar Hukum di 11 Kec 11 11 11 11 11

4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1. STRATEGI

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana SKPD menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Suatu strategi yang baik harus dikembangkan dengan prinsip-prinsip:

a. Strategi dapat menyeimbangkan berbagai kepentingan yang saling bertolak-belakang;

(42)

b. Strategi didasarkan pada tujuan dan sasaran SKPD dan pemenuhan kebutuhan layanan yang berbeda tiap segment masyarakat pengguna layanan, dan pemangku kepentingan; c. Layanan yang bernilai tambah diciptakan secara berkelanjutan

dalam proses internal SKPD; dan

d. Strategi terdiri dari tema-tema yang secara simultan saling melengkapi membentuk cerita atau skenario strategi.

Berdasarkan hal- hal tersebut di atas maka strategi yang akan dilaksanakan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang untuk mencapai sasaran disajikan dalam tabel sebagai berikut ;

Tabel.4.2

Penentuan Strategi

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Strategi

1 Meningkatnya kualitas produk hukum daerah

1. Jumlah Ranperda dan Produk Hukum Daerah lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan

kepentingan umum. 2. Jumlah Perda yang

ditetapkan.

Optimalisasi harmonisasi dan sinkronisasi terhadap

Rancangan Produk Hukum Daerah agar tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kepentingan umum 2. Tersedianya aparatur yang memahami penyusunan Peraturan Perundang-undangan

1. Jumlah Aparatur yang telah mengikuti Bimtek Penyusunan Peraturan Perundang-undangan 2. Jumlah Laporan Monev

pada masing-masing SKPD

Optimalisasi Aparatur penyusunan peraturan perundang-undangan

(43)

3 Pengelolaan Bahan

dokumentasi dan penyebarluasan

1. Jumlah Aparatur yang mengikuti Bimtek JDIH 2. Jumlah Produk Hukum

yang disebarluaskan

Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

4 Layanan informasi hukum yang cepat dan akurat

Jumlah Produk Hukum Daerah yang dapat diakses masyarakat

Pengembangan kualitas database produk hukum daerah 5 Terlaksananya Pelayanan Bantuan Hukum dan Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat 1. Penanganan Perkara Hukum Pengembangan Layanan Bantuan Hukum dan Peningkatan Kesadaran Hukum

2. Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat 3. Jumlah Kelompok

Sadar Hukum di 11 Kec

2..KEBIJAKAN

Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Kebijakan yang dirumuskan harus dapat:

a. Membantu menghubungkan strategi kepada sasaran secara lebih rasional.

b. Memperjelas strategi sehingga lebih spesifik/fokus, konkrit, dan operasional;

c. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi SKPD yang lebih tepat dan rasional berdasarkan strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan untuk mencapai sasaran; dan

d. Mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program prioritas yang menjadi tugas dan fungsi SKPD agar tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan melanggar kepentingan umum.

(44)

Berdasarkan hal- hal tersebut di atas maka kebijakan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang untuk melaksanakan strategi disajikan dalam tabel sebagai berikut ;

Tabel 4.3

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

VISI : ”TERWUJUDNYA PRODUK HUKUM DAERAH, PELAYANAN INFORMASI HUKUM, DAN PELAYANAN BANTUAN HUKUM YANG BERKUALITAS”.

MISI I : Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan produk hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum

Meningkatnya kualitas produk hukum daerah

Optimalisasi harmonisasi dan sinkronisasi terhadap

Rancangan Produk Hukum Daerah agar tidak

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kepentingan umum

Peningkatan kualitas SDM Penyusunan Produk Hukum Daerah

MISI II : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi Dan Dokumentasi Hukum

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang berkualitas 1. Pengelolaan Bahan dokumentasi dan penyebarluas an produk hukum Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

Penguatan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

(45)

2. Layanan informasi hukum yang cepat dan akurat Pengembangan kualitas database produk hukum daerah

MISI III : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bantuan Hukum dan Peningkatan Kesadaran Hukum masyarakat

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Fasilitasi Pelayanan Bantuan Hukum dan Penegakan Hukum bagi aparat dan masyarakat Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum dan Penegakan Hukum Bagi Aparat Masyarakat Pengembangan Layanan Bantuan Hukum dan Peningkatan Kesadaran Hukum

Peningkatan kesadaran terhadap penegakan hukum

(46)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Bagian Hukum, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2014-2019), adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kegiatan:

a. Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan; b. Monitoring dan evaluasi.

2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, dengan kegiatan :

a. Penyelesaian Perkara Hukum Pemerintah Kota.

b. Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

c. Pembahasan Ranperda di DPRD d. Pembinaan Kelompok Sadar Hukum

e. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah. f. Penyuluhan Hukum Terpadu.

g. Monitoring dan Evaluasi.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang seluruhnya dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Padang

Sebagai penjabaran atas visi dan misi Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang, maka selanjutnya ditetapkan program kerja yang merupakan implementasi dari kebijakan. Untuk itu program kerja yang berkaitan dengan kewenangan wajib yang harus dilaksanakan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang adalah :

(47)

” penataan peraturan perundang-undangan ”.

Dengan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif sebagai berikut:

(48)
(49)
(50)
(51)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Program Kerja Bagian Hukum yang merupakan implementasi dari kebijakan yang berkaitan dengan kewenangan wajib adalah Penataan Peraturan Perundang-undangan.

Indikator Kinerja Bagian Hukum yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Tahun 2014-1019 adalah :

No Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada awal Periode

Target Capaian Setiap Tahun KondisiKinerja pada Akhir Periode RPJMD Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Jumlah Ranperda dan Produk Hukum Daerah lainnya yg tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kepentingan umum a. Ranperda 9 12 12 12 12 12 12 b. Draf Perwako 38 40 75 75 75 75 75 c. Draf Keputusan 395 400 600 600 600 600 600

2. Jumlah Perda yang yang ditetapkan

9 12 20 20 15 15 15

3. Jumlah Aparatur yang mengikuti Bimtek Penyusunan Peraturan Perundang-undangan.

49 50 104 50 50 50 50

4. Jumlah Laporan Monev pada masing-masing SKPD

- - 50 50 50 50 50

5. Jumlah Aparatur yang mengikuti Bimtek JDI Hukum

1 1 2 2 2 2 2

6. Jumlah Produk hukum

Daerah yang

(52)

7. Jumlah Produk Hukum yang dapat diakses masyarakat

- - 5000 6000 7000 8000 8000

8. Penanganan Perkara Hukum Pemko

16 13 10 10 10 10 10

9. Jumlah masyarakat yang mendapat penyuluhan hukum

700 1100 1100 1100 1100 1100 1100

10. Jumlah Ranperda yang disiapkan (Perda Bantuan Hukum)

- 1 - - - -

-11. Jumlah Kelompok Sadar Hukum di 11 Kec

(53)

BAB VII PENUTUP

Pembuatan Rencana Strategis Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang, berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Padang Tahun 2014-2019. Untuk mewujudkan pembangunan kota Padang yang berkelanjutan khususnya di bidang hukum dan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik , bersih dan melayani melalui penerapan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (good goverment) merupakan kewajiban aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Padang. Untuk mewujudkan hal tersebut memerlukan kerjasama yang berkesinambungan sehingga kualitas SDM dapat ditingkatkan dengan baik dan benar.

Renstra Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang 2014-2019 yang telah dirumuskan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi Bagian Hukum dalam rangka pelaksanaan pembangunan di Kota Padang yang lebih baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Renstra Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019 yang disusun dalam kerangka Sistem Perencanaan pembangunan Nasional untuk rencana Pembangunan jangka menengah juga merupakan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi Rencana Pembangunan Tahunan/Rencana Kerja Bagian Hukum selama periode 2014-2019. Bagian yang terpenting dari rangkaian perencanaan pembangunan daerah dalam penyusunan Renstra Bagian Hukum ini adalah dalam rangka wewujudkan akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Ukuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

(54)

sehingga peningkatan pengetahuan terhadap aturan hukum perlu ditingkatkan di instansi/ SKPD masing-masing.

KEPALA BAGIAN HUKUM,

SYUHANDRA, SH

Pembina Tingkat I Nip. 19630410 199103 1 007

(55)

Tabel 5.1

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

Tujuan Sasaran IndikatorSasaran Kode Programdan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome dan kegiatan output) Data Capaian pada Tahun Awal Perenca naan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 pada akhir periodeKondisi Kinerja

Renstra SKPD Tar

get Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Rp 1.241.454.000,00 Rp 1.628.843.000,00 Rp 1.726.886.150,00 Rp.1.899.574.765,00 Rp.2.089.532.241,50 Rp. 2.089.532.241,00 Bagian Hukum Rp 88.453.500,00 Rp 147.400.000,00 Rp 97.298.850,00 Rp 107.028.735,00 Rp.117.731.608,50 Rp.117.731.608,00 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Mewujudkan Produk Hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum tersedianya aparatur yang memahami proses penysunan produk hukum 1 06 05 47 1 Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Jumlah aparatur yang mengikuti Bimtek Penyusunan Peraturan Perundang-undangan 49 50 Rp 88.453.500,00 104 Rp. 147.400.000,00 50 Rp. 97.298.850,00 50 Rp.107.028.735,00 50 Rp. 117.731.608,50 50 Rp. 117.731.608 Bagian Hukum

(56)

Rp 1.153.000.500,00 Rp 1.481.443.000,00 Rp 1.629.587.300,00 Rp.1.792.546.030,00 Rp1.971.800.633,00 Rp1.971.800.633,00 Program Penataan Peraturan Perundang -undangan Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum Terselesaikan nya Perkara Hukum Pemko Padang 1 06 26 08 1 Penyelesaian Perkara Hukum Pemko Penanganan Perkara Hukum Pemko Padang 16 13 Rp 495.937.500,00 10 Rp. 626.095.000 10 Rp. 688.704.500 10 Rp. 757.574.950 10 Rp. 833.332.445 10 Rp. 833.332.445 Bagian Hukum Mewujudkan jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum yang berkualitas Pengelolaan bahan dokumentasi dan penyebarluasan produk hukum 1 06 26 09 2 Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum 1. Jumlah Aparatur yang mengikuti Bimtek JDI Hukum 1 1 Rp 113.362.000,00 2 Rp. 143.560.000 2 Rp. 157.916.000 2 Rp. 173.707.600 2 Rp. 191.078.360 2 Rp. 191.078.360 Bagian Hukum layanan informasi hukum yang cepat dan akurat 2.jumlah produk hukum Daerah yang disebarluaskan 57 72 95 95 90 90 90 Jumlah produk hukum yang dapat diakses masyarakat - - 5000 6000 7000 8000 8000 Mewujudkan Produk Hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum Tersedianya Perda yang menjadi dasar /pedoman pembangunan daerah 1 06 26 10 3 Pembahasan Ranperda di DPRD Jumlah Perda yang ditetapkan 9 12 Rp 56.775.000,00 20 Rp. 55.250.000 20 Rp. 60.775.000 15 Rp.66.852.500 15 Rp.73.537.750 15 Rp. 73.537.750 Bagian Hukum mewujudkan Masyarakat yang taat hukum Terwujudnya Masyarakat taat hukum 1 06 26 21 4 Pembinaan Kelompok Sadar Hukum Jumlah Kelompok sadar hukum di 11 Kec 0 0 Rp - 11 Rp. 118.249.000 11 RP. 130.073.900 11 Rp. 143.081.290 11 Rp. 157.389.419 11 Rp. 157.389.419 Bagian Hukum

(57)

Mewujudkan Produk Hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah 1 06 26 22 5 Penyusunan

Ranperda JumlahRanperda dan produk hukum daerah lainnya yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan kepentingan umum. 9 38 395 12 40 400 Rp 165.000.000,00 12 75 600 Rp. 148.750.000 12 75 600 Rp. 163.625.000 12 75 600 Rp. 179.987.500 12 75 600 Rp. 197.986.250 12 75 600 Rp. 197.986.250 Bagian Hukum Mewujudkan Pelayanan Bantuan Hukum dan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Meningkatnya Kesadaran Hukum di Masyarakat 1 06 26 33 6 Penyuluhan Hukum Terpadu Jumlah masyarakat yang mendapat penyuluhan hukum 1100 1100 Rp 261.926.000,00 1100 Rp. 287.071.000 1100 Rp. 315.778.100 1100 Rp. 347.355.910 1100 Rp. 382.091.501 1100 Rp. 382.091.501 Bagian Hukum Mewujudkan Produk Hukum yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum Meningkatkan Kualitas Produk Hukum Daerah 1 06 26 34 7 Penyusunan Ranperda Bantuan Hukum Jumlah Ranperda yang disiapkan (ranperda Bantuan Hukum) 0 1 Rp 60.000.000,00 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - Bagian Hukum 2 Monitoring dan Evaluasi Jumlah laporan monev pada masing-masing SKPD Rp - 50 Rp. 102.468.000 50 RP. 112.714.800 50 Rp. 123.986.280 50 Rp.136.384.908 50 Rp.136.384.908 Bagian Hukum

Gambar

Tabel 1. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan
Tabel 2. Jumlah Pegawai berdasarkan Tingkat Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

 Koperasi peternak sapi perah perlu memisahkan unit produksi pakan konsentrat dari unit bisnis produksi susu, sehingga pakan konsentrat dapat dijual pada harga pasar (non subsidi).

Peserta diwajibkan untuk menaati semua perarturan/tata tertib yang telah ditentukan oleh panitia selama lomba ber-

Jika dilihat dari hasil pengujian kadar kalsium yang berkisar antara 2 - 2,16%, jumlah kandungan kalsium dan fosfor tersebut memiliki perbandingan sebesar ± 8 : 1 pada

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa (1) dalam menghasilkan masalah matematika kontekstual baru guru matematika dengan

Rukun Tetangga dan Rukun Warga atau sebutan lainnya yang selanjutnya disingkat RT dan RW adalah Lembaga Kemasyarakatan mitra kerja pemerintah Desa dan

Jumlah bus sebanyak 60 unit yang disediakan Pemprov Jatim itu dianggap sudah cukup untuk melayani pemudik yang baru saja turun dari sebuah kapal.. Sementara untuk melayani

Selain proses pengolahan yang tidak diinginkan karena banyak merusak zat-zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan, proses pengolahan dapat bersifat