KEPRIBADIAN INTROVERT TOKOH UTAMA DALAM NOVEL TEMPAT PALING SUNYI KARYA ARAFAT NUR
IkkePurnama Sari1, Samsiarni2, DiyanPermata Yanda2 1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This research is motivated by "Introvert Personality of Main in Novel by Arafat Nur". The purpose of this study is to describe the introvert personality of the main character in the novel The Most Silent Place, using the theory put forward Carl Gustav Jung. This type of research is qualitative research with focus on descriptive method of analysis. The instrument used in this study is the researchers themselves who assisted with the format of the data inventory.The results of research personality typology as follows. First introverted thinking, Mustafa only think about how he finished his novel without any interference. Mustafa can only remain silent in the room. Mustafa only cares about his world. Second introverts feel, Mustafa's character prefers to write rather than talk about things that are not clear. Mustafa only focused on his writing, all the problems and sadness experienced by Mustafa can only be written in his notebook. Third sensory introvert, Mustafa's attention focused only on the pile on the notebook among the piles of books Mustafa wrote. Mustafa prefers Salma not to be present in the room until Mustafa ends his work. Fourth introverted intuition, Mustafa's desire to write a novel without stopping even after Mustafa got a new job. With Mustafa's lack of communication with his environment, Mustafa is always blamed for being too stupid.
Keywords: Personality, Introvert, Main Character, Novel.
PENDAHULUAN
Karya sastra tidak lepas dari manusia dan lingkungan. Manusia selalu menjadi objek pembicaraan dalam karya sastra. Hal itu terbukti dari sejumlah karya sastra yang berada di masyarakat. Diantara sejumlah karya sastra yang menggambarkan tentang kehidupan manusia salah satunya adalah novel. Novel menceritakan pengalaman manusia berupa, suka, duka, dan bermacam-macam permasalahan lainnya.
Salah satu gambaran kehidupan manusia yang terdapat dalam karya sastra adalah melalui kehidupan tokoh utama. Pengarang menggambarkan kehidupan tokoh utama dari berbagai masalah kehidupan terutama pada kepribadian seseorang. Kepribadian yang dimiliki para tokoh dalam cerita menarik untuk dibicarakan. Kepribadian introvert merupakan salah satu gambaran dari tingkah laku, sifat, sikap, dan kebiasan dari diri seseorang. Kepribadian introvert dari diri seseorang dapat dilihat dan akan muncul saat seeorang berada dalam suatu
situasi. Kepribadian introvert dari setiap individu akan melekat pada individu tersebut dan akan menjadi ciri khas dari setiap individu.
Hal yang melatarbelakangi masalah dalam novel ini adalah masalah kepribadian introvert yang melingkupi semua pergerakan, alasan-alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu. Permasalahan di dalam sebuah novel diambil dari berbagai masalah kehidupan dan ilmu pengetahuan sosial, termasuk ilmu kejiwaan sosial. Di samping itu juga ditentukan oleh setiap individu yang memakai atau menyukai kepribadian tertentu, sehingga kepribadian tertentu memberikan gambaran watak, sikap, suasana batin atau kepribadiannya. Novel yang mencerminkan adanya kepribadian introvert tokoh utama adalah novel Tempat Paling Sunyi karya Arafat Nur.
Menurut Jung (dalam Hambali dan Jaenudin, 2013:70) Kepribadian introvert adalah suatu orientasi kedalam diri sendiri. Orang yang cenderung menarik diri dari kontak sosial. Minat dan perhatiannya lebih terfokus pada pikiran dan pengalamannya sendiri. Seorang introvert cenderung merasakan mampu dalam upaya mencukupi dirinya sendiri. Masalah yang berkaitan dengan kepribadian introvert adalah manusia
yang suka menjauhkan diri dari kejadian-kejadian di luar, pendiam tidak mauterlibat dengan dunia objektif, tidak senang berada di tengah orang-orang banyak, serta merasa kesepian dan kehilangan di tengah-tengah orang banyak. Dia melakukan sesuatu menurut caranya sendiri, menutup diri terhadap pengaruh dunia luar, tidak mudah percaya, dan kadang-kadang merasa rendah diri. Oleh karena itu, dia mudah cemburu dan iri hati. Dia menghadapi dunia luar dengan sistem pertahanan diri yang sistematis dan teliti, tampak sebagai ilmuan, penulis, cermat, berhati-hati, menurut hati, sopan santun, dan penuh curiga.
Terkait dengan persoalan kepribadian introvert tokoh utama dalam novel, maka pengarang menggambarkan kepribadian introvert dalam kepribadian berfikir (thinking), perasaan (feeling), pengindraan (sensing), danintuisi (intuiting). Keempat fungsi itu ada pada setiap individu, biasanya dalam tingkat operasional perkembangan yang berbeda. Orang yang terlahir introvert cenderung menyendiri, pendiam, dan bahkan menarik diri dari kontak sosial. Umumnya orang yang memiliki sikap introvert senang dengan kesibukan dunianya sendiri. Orang introvert merasa mampu dalam upaya mencukupi dirinya sendiri dengan sikap pendiam,
menjauhkan diri dari kejadian-kejadian di luar, tidak mau terlibat dengan orang-orang di sekelilingnya. Orang ini lebih sering melakukan sesuatu yang menurut caranya sendiri. Namun ketika orang yang mengalami perasaan
emosional maka akan
menyembunyikannya, tetapi perasaannya bisa tiba-tiba hancur karena emosi.
Persoalan-persoalan kepribadian introvert yang telah dijelaskan tersebut mampu digambarkan oleh Arafat Nur dalam novel Tempat Paling Sunyi. Pengarang menceritakan dalam salah satu novel yang berjudul Tempat Paling
Sunyi bahwa Mustafa rela mengorbankan
dirinya hidup menderita dalam kungkungan Salma dan mertuanya, di tengah-tengah situasi kacau di wilayah yang sedang dilanda perang saudara. Bertahun-tahun Mustafa terus berjuang mewujudkan impiannya, sampai kemudian dia menemui cinta sejati dari Riana yang membangkitkan kembali semangat hidupnya. Namun, takdir berkata lainMustafa kembali merasakan rasa sakit yang tidak pernah hilang-hilang dalam dirinya.
Menurut Jung (dalam Hambali dan Jaenudin, 2013:70) kepribadian adalah mencakup keseluruhan pikiran, perasaan dan tingkah laku, kesadaran dan ketidaksadaran. Kepribadian
membimbing orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sejak awal kehidupan, kepribadian adalah kesatuan atau berpotensi membentuk kesatuan. Kepribadian disusun oleh sejumlah sistem yang beroperasi dalam tiga tingkat kesadaran; ego beroperasi pada tingkat sadar, kompleks beroperasi pada tingkat tak sadar pribadi, dan arsetip beroperasi pada tingkat tak sadar kolektif.
Menurut (Yusuf dan
Nurihsan,2008:3), menjelaskan kepribadian merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris personality. Kata
personality berasal dari bahasa latin persona yang berarti topeng yang
digunakan oleh para aktor dalam suatu permainan atau pertunjukkan. Para aktor menyembunyikan kepribadian yang asli, dan menampilkan dirinya sesuai dengan topeng yang digunakan.Ahli lain menjelaskanKepribadian merupakan organisasi atau pola yang diberikan kepada berbagai respon lepas individu. Kepribadian adalah sesuatu yang memberi tata tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku berbeda-beda yang dilakukan oleh individu (Hall dan Lindzey 1993:27). METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan memfokuskan pada metode deskriptif
analisis. Ratna (2010:47), mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang memperkenankan hakikat nilai-nilai yang mana objek penelitiannya bukan gejala sosial secara substansif, melainkan makna-makna yang terkandung dibalik tindakan, yang justru menimbulkan gejala sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Menurut Ratna (2010:53) mengatakan metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan, tetapi tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya.
Dalam penelitian ini, teknik pengabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Moleong (2010:330), menyatakan bahwa dalam teknik triagulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Pada penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan adalah tenik triangulasi penyidik. Tenik triangulasi dalam bentuk penyidik merupakan teknik pengabsahan data dengan memanfaatkan peneliti atau
pengamat lainya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan yang lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Validator dalam pengabsahan data ini adalah Rila Rahma Mulyani, M.Psi., Psikolog. Sebagai validator data penelitian ini karena penelitian ini mengkaji tenteng kepribadian introvert yang bersangkutan tentang psikolog. Rila Rahma Mulyani Adalah Dosen STKIP PGRI Sumbar yang berprofesi sebagai Dosen Bimbingan dan Konseling (BK).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tipologi kepribadian yang pertama Introvert Berfikir, Tokoh utama adalah seorang tokoh yang berusaha mencari kepuasan untuk dirinya sendiri. Kepuasan tersebut berkait dengan naluri untuk menulis.
Kedua Introvert Perasaan, Tokoh utama
adalah seorang tokoh yang memiliki ego tinggi yang secara tiba-tiba. Ketiga Introvert Pengindraan, Tokoh utama adalah seorang tokoh yang terlihat tegar tetapi sebenarnya tokoh sangat mengalami kerapuhan dalam menjalani kehidupannya dan hanya tetarik pada sensasi fiksi. Keempat Introvert Intuisi, Tokoh utama adalah seorang tokoh yang memiliki kesulitan berkomunikasi.
1. Kepribadian Introvert Berfikir Introvert berfikir adalah orang yang emosinya datar, mengambil jarak dengan orang lain, kurang bisa bergaul, cenderung menyenangi ide-ide abstrak dibandingkan orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Dia lebih mengajar dan memperhatikan dan memerhatikan pemikirannya sendiri, tidak peduli apakah ide-idenya diterima orang lain. Terkesan keras kepala, kurang perhatian, sombong, dan berpendirian (Hambali dan Jaenudin, 2013;74).
Introvert berfikir Mustafa hanya memikirkan bagaimana ia menyelesaikan novelnya tanpa ada gangguan. Mustafa hanya dapat berdiam diri didalam kamar dari pagi sampai malam untuk memikirkan jalan cerita novelnya. Hal ini dikarenakan Mustafa memiliki kecenderungan untuk berada di sekitar lingkungannya. Mustafa lebih mengejar dan memperhatikan pemikirannya tanpa mempedulikan apakah idenya diterima orang lain atau tidak.
2. Kepribadian Introvert Perasaan Introvert perasaan adalah suatu yang mempertahankan kepribadiannya sendiri dengan cara menulis tanpa mempedulikan sekeliling. Seperti yang tampak dalam fikirannya hannya ia
tuangkan dalam bentuk tulisan, memiliki sifat emosi yang muncul secara tiba-tiba (Hambali dan Jaenudin, 2013;74).
Introvert perasaan Mustafa yang lebih suka menulis dari pada membicarakan hal yang tidak jelas. Mustafa hanya terfokus kepada tulisannya, semua masalah dan kesedihan yang dialami hanya mampu Mustafa tuliskan dalam buku catatannya tidak mampu untuk membicarakan. Mustafa memiliki amarah yang sekali-sekali keluar yang tidak bisa ditahan lagi sehingga Mustafa menampar pipi Salma istrinya.
3. Kepribadian Introvert Pengindraan
Introvert pengindraan adalah orang-orang yang lebih cenderung tenggelam dalam sensai fiksi dan memandang dunia sebagai sesuatu yang tidak menarik. Dari sifatnya tulah yang membuat ia kurang bisa berkomunikasi (Hambali dan Jaenudin, 2013:74).
Introvert pengindraann Mustafa hanya terfokus kepada tumpukan pada buku catatan di antara tumpukan buku-buku yang akan ia tulis. Mustafa lebih suka Salma tidak hadir didalam kamar itu sampai dia mengakhiri perkerjaannya. Semangatnya meningkat dalam menulis, Mustafa mulai sering membicarakan masalah-masalah rumit novelnya dengan siapa saja yang
bersedia mendengarkan, awalnya Mustafa kurang bisa bicara tetapi sekali-kali Mustafa bercerita hanya membicarakan tentang novel Mustafa Tidak mampu untuk bicara panjang lebar.
4. Kepribadian Introvert Intuisi Introvert intuisi adalah orang-orang yang terisolasi dalam gambaran- gambaran yang primitif yang artinya tidak ia ketahui. Tetapi selalu muncul dalam pikirannya. Dia memiliki kesulitan dalam berkomunikasi secaraa efektif dengan orang lain (Hambali dan Jaenudin, 2013;74).
Introvert intuisi Keinginan Mustafa untuk novel masih ada setelah ia mendapatkan perkerjaan baru Mustafa masih tetap memikirkan novelnya. Awal dari perkerjaannya ia bermaksud dapat memulai semua catatan-catatan tetang akhir cerita novel yang sudah lama di lupakan, karena Salma istrinya selalu mencoba membatalkan Mustafa untuk menulis. Dengan sifat Mustafa yang kurang bisa berkomunikasi dengan lingkungannya ia selalu di salahkan seolah-olah dirinya yang terlalu bodoh, yang perlu lebih banyak lagi menerapkan pelajaran tentang hidup ini.
KESIMPULAN
Kepribadian Mustafa dalam novel Tempat Paling Sunyi karya Arafat
Nur ditinjau dari tipologi kepribadian introvert berfikir, introvert perasaan, introvert pengindraan, dan introvert intuisi. Introvert Berfikir, Mustafa yang berusaha mencari kepuasan untuk dirinya sendiri. Kepuasan tersebut berkait dengan naluri untuk menulis. Mustafa hanya memikirkan bagaimana Mustafamenyelesaikan jalan cerita novelnya.
Introvert Perasaan Mustafa yang lebih suka menulis dari pada membicarakan hal yang tidak jelas. Mustafa hanya terfokus kepada tulisannya, semua masalah dan kesedihan yang dialami hanya mampu Mustafa tuliskan dalam buku catatannya tidak mampu untuk membicarakan. Mustafa memiliki amarah yang sekali-sekali keluar yang tidak bisa ditahan lagi sehingga Mustafa menampar pipi Salma istrinya.
Introvert pengindraann Mustafa hanya terfokus kepada tumpukan pada buku catatan di antara tumpukan buku-buku yang akan ia tulis. Mustafa lebih suka Salma tidak hadir didalam kamar itu sampai dia mengakhiri perkerjaannya. Semangatnya meningkat dalam menulis, Mustafa mulai sering membicarakan masalah-masalah rumit novelnya dengan siapa saja yang bersedia mendengarkan, awalnya Mustafa kurang bisa bicara tetapi
sekali-kali Mustafa bercerita hanya membicarakan tentang novel Mustafa Tidak mampu untuk bicara panjang lebar.
Kepribadian Intuisi, Keinginan Mustafa untuk novel masih ada setelah ia mendapatkan pekerjaan baru Mustafa masih tetap memikirkan novelnya. Awal dari perkerjaannya ia bermaksud dapat memulai semua catatan-catatan tetang akhir cerita novel yang sudah lama di lupakan, karena Salma selalu membatalkan Mustafa untuk menulis. Dengan sifat Mustafa yang kurang bisa berkomunikasi dengan lingkungannya ia selalu di salahkan seolah-olah dirinya yang terlalu bodoh, yang perlu lebih banyak lagi menerapkan pelajaran tentang hidup ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hambali Adang dan Ujam Jaenudin, M.Si. 2013 Psikologi Kepribadian
Lanjutan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Hall, Calvin S dan Gardner Lindzey. 1993. Teori-teori Psikodinamic
(Klinis).Yogyakart: Kanisius.
Moleong,J. Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Teori,
Metode, dan Teknik Penelitian
Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Yusuf, Samsu dan J. Nurihsan. 2008.
Teori Kepribadian. Bandung: PT.