• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSEP GREEN HOTEL TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN KE KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSEP GREEN HOTEL TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN KE KOTA BANDUNG."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSEP GREEN HOTEL TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN KE KOTA BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

Oleh

Adam Ramdhani Dwi Ferianto

NIM 1005612

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

(2)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :

Hari, Tanggal : Rabu, 25 Juni 2014

Waktu : 08.00 s.d selesai

Tempat : Gedung FPIPS, Lantai 3 Laboratorium Manajemen Resort dan

Leisure Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si.

Sekretaris : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

Anggota : 1. Dr. Elly Malihah, M.Si.

2. Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag.

3. Suharto, S.Pd., M.A.P.

4. Ahmad Hidayat

Penguji : Agus Sudono, SE., MM.

Erry Sukriah, SE., M.SE. NIP.19791215 200812 2 002

(3)

PENGARUH KONSEP GREEN HOTEL TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN KE KOTA BANDUNG

Oleh

Adam Ramdhani Dwi Ferianto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Adam Ramdhani Dwi Ferianto 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)

PENGARUH KONSEP GREEN HOTEL TERHADAP MINAT BERKUNJUNG

WISATAWAN KE KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr.H. Darsiharjo, MS.

19620921 198603 1 005

Pembimbing II

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

19741018 200812 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

(5)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

DAFTAR ISI

PERNYATAAN... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... Iv UCAPAN TERIMA KASIH ... V DAFTAR ISI ... Vi DAFTAR TABEL ... Viii DAFTAR GAMBAR... X BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B.Rumusan Masalah Penelitian... 7

C.Tujuan Penelitian... 8

D.Manfaat Penelitian ... 8

E.Sistematika Penulisan... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 10

A.Kepariwisataan... 10

B. Wisatawan... 11

C. Konsep Green Hotel ... 12

D.Minat Wisatawan ... 38

E. Pengaruh Konsep Green Hotel Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan... 40 F. Kerangka Pemikiran ... 41

G.Penelitian Terdahulu ... 42

H.Hipotesis ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A.Objek Penelitian ... 44

B.Jenis Penelitian ... 44

C.Operasionalisasi Variabel ... 45

(6)

ii

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

E.Teknik Pengumpulan Data ... 50

F. Instrumen Penelitian ... 51

G.Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 53

H.Rancangan Analisis Data... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A.Profil Green Hotel ... 64

B.Karakteristik Identitas Responden ... 71

C.Tanggapan Wisatawan Terhadap Konsep Green Hotel ... 76

D.Minat Wisatawan Kota Bandung Tehadap Konsep Green Hotel ... 99

E.Pengaruh Konsep Green Hotel Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan ke Kota Bandung ... 1. Hasil Uji Normalitas ... 116 116 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas... 117

3. Hasil Uji Linearitas... 117

4. Hasil Uji Regresi linear Sederhana ... 118

5. Hasil Uji Hipotesis ... 119

6. Hasil Koefisien Determinasi ... 121

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 122

A. Kesimpulan ... 122

B. Rekomendasi... 123

DAFTAR PUSTAKA... 124

(7)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbedaan Bentuk Pariwisata ... 2

Tabel 1.2 Data Jumlah Wisatawan Kota Bandung ... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 42

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46

Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2008-2012 ... 49

Tabel 3.3 Alternatif Jawaban Responden ... 52

Tabel 3.4 Hasil Validitas dan Reliabilitas ... 55

Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi koefisien Korelasi. 61 Tabel 4.1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 2008-2012 ... 64

Tabel 4.2 Kunjungan Wisatawan Nusantara Tahun 2008-2012 ... 65

Tabel 4.3 Landasan Peraturan Industri Perhotelan Terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup ... 66

Tabel 4.4 10 Hotel di Indonesia Pemenang ASEAN Green Hotel Recognition Award 2012 ... 69

Tabel 4.5 20 Besar Pemenang Green Hotel Award 2013 ... 70

Tabel 4.6 Penafsiran Data ... 71

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Manajemen Hotel Berwawasan Lingkungan ... 77

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Operasional Hotel Berwawasan Lingkungan ... 79

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Tata Guna Lahan... 83

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Efisiensi Penggunaan Material Bangunan ... 85

(8)

iv

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kualitas

Pengudaraan ... 89

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Efisiensi Air ... 92

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Pengelolaan Limbah ... 94

Tabel 4.15 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Green Hotel ... 97

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Pilihan Produk... 100

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Pilihan Merk ... 103

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Pilihan Saluran Distribusi ... 105

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Waktu Pembelian. 108 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Jumlah Pembelia.. 110

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Cara Pembayaran. 112 Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat Berkunjung ... 114

Tabel 4.23 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov... 116

Tabel 4.24 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 117

Tabel 4.25 Hasil Uji Linearitas ... 118

Tabel 4.26 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ... 118

Tabel 4.27 Hasil Uji Hipotesis ... 119

Tabel 4.28 Hasil Uji t ... 120

(9)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Popularity of The Green Globe Label... 4

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 41

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 42

Gambar 3.1 Jarak Interval Kategori Indeks Jawaban ... 53

Gambar 3.2 Struktur Kausal X dan Y ... 62

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 72

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 73

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 74

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 75

Gambar 4.5 Garis Kontinum Dimensi Manajemen Hotel Berwawasan Lingkungan... 78

Gambar 4.6 Garis Kontinum Dimensi Operasional Hotel Berwawasan Lingkungan ... 82

Gambar 4.7 Garis Kontinum Dimensi Tata Guna Lahan ... 84

Gambar 4.8 Garis Kontinum Dimensi Efisiensi Penggunaan Material Bangunan ... 86

Gambar 4.9 Garis Kontinum Dimensi Efisiensi Energi ... 89

Gambar 4.10 Garis Kontinum Dimensi Kualitas Pengudaraan ... 91

Gambar 4.11 Garis Kontinum Dimensi Efisiensi Air ... 93

Gambar 4.12 Garis Kontinum Dimensi Pengelolaan Limbah ... 96

Gambar 4.13 Garis Kontinum Hasil Rekapitulasi Seluruh Dimensi Green Hotel 98 Gambar 4.14 Garis Kontinum Dimensi Pilihan Produk ... 102

Gambar 4.15 Garis Kontinum Dimensi Pilihan Merk ... 104

Gambar 4.16 Garis Kontinum Dimensi Pilihan Saluran Distribusi... 107

(10)

vi

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

Gambar 4.18 Garis Kontinum Dimensi Jumlah Pembelian ... 111

Gambar 4.19 Garis Kontinum Dimensi Cara Pembayaran ... 113

Gambar 4.20 Garis Kontinum Hasil Rekapitulasi Seluruh Dimensi Minat

(11)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

ABSTRAK

Pengaruh Konsep Green Hotel Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke Kota Bandung

Oleh

Adam Ramdhani Dwi Ferianto 1005612

Konsep green hotel merupakan salah satu konsep dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism). Konsep ini membahas beberapa aspek seperti manajemen hotel yang berwawasan lingkungan, operasional hotel yang berwawasan lingkungan, tata guna lahan, efisiensi penggunaan material bangunan, efisiensi energi, kualitas pengudaraan, efisiensi air, dan pengelolaan limbah. Kota Bandung sebagai salah satu tempat wisata di Indonesia yang sangat mengedepankan lingkungan juga mengupayakan agar konsep green hotel ini dapat diterapkan dengan baik. Namun dalam penerapan konsep ini tentunya dapat mempengaruhi minat wisatawan Kota Bandung dalam memutuskan untuk berkunjung atau menginap di sebuah hotel. Minat berkunjung wisatawan merupakan motif pertama sebelum memutuskan untuk berkunjung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif sebab dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan variabel-variabel yang diteliti juga menguji kebenaran suatu hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian, dari delapan aspek yang terdapat pada konsep green hotel, yang memiliki pengaruh lebih besar adalah aspek manajemen hotel berwawasan lingkungan. Minat wisatawan dalam memutuskan untuk berkunjung atau menginap di sebuah hotel tentunya dapat dipengaruhi juga oleh beberapa faktor yaitu pilihan produk, pilihan merek, pilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran. Berdasarkan hasil penelitian, dari keenam faktor yang mempengaruhi minat berkunjung, yang memiliki pengaruh lebih besar adalah pilihan produk dan waktu pembelian. Berdasarkan hasil penelitian, seharusnya pemerintah lebih gencar dalam mengsosialisasikan konsep green hotel kepada masyarakat dan pengusaha hotel sehingga konsep green hotel dapat berpengaruh lebih besar terhadap minat wisatawan Kota Bandung.

(12)

ii

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 ABSTRACT

Green Hotel Concept Influence To Bandung Tourists Visit Interest

Adam Ramdhani Dwi Ferianto

1005612

Green hotel concept is one of sustainable tourism concept. This concept talk about several aspect, such as environmental perspective hotel management, environmental perspective hotel operation, land use, water efficiency and waste management. Bandung as one of tourist destination that realy concern to conserve environment, tried to apply green hotel concept well. But in applying this concept also could influence Bandung tourist interest in deciding tourist or stay in a hotel. Tourist visit interest is the first motive before make a decision to visit a hotel. This research used descriptive verivication method, because in this research will describe about research variables and do sometest to this research hypothesis. From eight aspect in green hotel concept, environmental perspective hotel management has the biggest influence. Tourist interest in deciding to visit ot stay in a hotel influence by several factors such as products option, brands option, distributions options, time of purchases, the number of purchase, and payment methods. From that six factors, product option and time of purchase have the biggest influence to tourist visit interest. Based on this reseach, the goverment should make more socialization about green hotel concept to society and hotelier so that green hotel has influence to Bandung tourist visit interest.

(13)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara yang dikaruniai dengan potensi alamnya

yang sangat indah dan sangat memukau. Disamping itu Indonesia juga memiliki

beragam budaya yang menjadikan ciri asli Indonesia maka tidak heran apabila

Indonesia kaya akan unsur pariwisata didalamnya. Industri pariwisata merupakan

Industri yang pertumbuhannya cukup luas dan sangat cepat, selain itu juga

industri pariwisata merupakan industri yang tidak akan pernah mati sehingga

banyak orang yang berlomba-lomba menciptakan produk pariwisata yang unik

dan menarik agar mampu bersaing dan menarik wisatawan.

Perkembangan industri pariwisata telah mempengaruhi kehidupan

masyarakat dan mempengaruhi lingkungan sekitar baik dalam skala kecil maupun

dalam skala besar. Seiring berjalannya waktu, peran industri pariwisata dan

optimisme peningkatan kinerja dalam pengelolaan kepariwisataan nasional

dihadapkan pada paradigma atau isu perubahan iklim yang menuntut pengelolaan

pengembangan sektor industri pariwisata tidak hanya mampu menunjang dalam

aspek ekonominya saja, melainkan juga diarahkan pada upaya peningkatan

kesejahteraan sosial, pengembangan budaya dan pelestarian lingkungan dalam

rangka pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (Sustainable Economic

Development).

Pembangunan industri pariwisata sangat berpengaruh terhadap potensi

meningkatnya pemanasan global. Pemanasan global secara umum dapat

mempengaruhi perubahan iklim akibat kegiatan pembangunan yang

memanfaatkan sumber daya (energi, air, dan bahan baku) seperti eksploitasi

terhadap hutan, pembakaran bahan bakar fosil, dan alih guna lahan yang memicu

emisi gas rumah kaca (GRK). Sehingga banyaknya bangunan menjadi salah satu

(14)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Industri akomodasi merupakan salah satu bagian dalam sistem kegiatan

kepariwisataan yang salah satunya terdiri dari perhotelan. Indonesia merupakan

salah satu negara yang sangat tinggi dalam hal tingkat pembangunan hotel

didalamnya. Tingginya pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia sebagai

bagian dalam penyediaan sarana akomodasi bagi wisatawan ditengah semakin

berkembangnya usaha pariwisata di Indonesia. Namun, dengan banyaknya

pembangunan khususnya pembangunan hotel di Indonesia harus menjadi

perhatian penting terkait dengan dampak pemanasan global mulai dari

pembangunan fisik bangunanya sampai dengan tahap operasionalisasi hotel

tersebut.

Pada dasarnya jika sektor pariwisata dikelola secara berkelanjutan, maka

akan membantu dalam hal konservasi alam dan warisan budaya, serta mendorong

pengembangan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya, dalam

segi pengelolaan hotel baik sebagai produk pariwisata dari segi bangunan maupun

kegiatan operasionalnya sudah sebaiknya harus diarahkan pada pengembangan

dan pengelolaan hotel yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk

mengurangi dampak dari kerusakan lingkungan dari kondisi alam saat ini. Adapun

penjelasan perbedaan bentuk pariwisata yang dikelola secara umum dan

berkelanjutan atau green tourism dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1

Perbedaan Bentuk Pariwisata

No Pariwisata Massal atau Mass

Tourism

Pariwisata Hijau Atau Green

Tourism

1 Pengembangan tanpa perencanaan Diawali perencanaan lalu dikembangkan

2 Dilandasi oleh skema proyek Dilandasi oleh skema konsep

3 Perencanaan pada level distrik

Perencanaan distrik yang

dikoordinasi dengan perencanaan regional

4 Pengembangan yang terpencar Pengembangan terkonsentrasi

5 Pengembangan terlepas dari pemukiman

Pengembangan terkait didalam sistem pemukiman

6 Pengembangan intensif dilakukan pada area lansekap terbaik

Area yang memiliki lansekap baik justru dikonservasi

(15)

3

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 8 Pengembangan yang spekulatif Pengembangan yang didasarkan

pada kerangka tertentu

9 Pembangunan dilaksanakan oleh pelaku dari luar

Pembangunan dilaksanakan oleh pelaksana setempat

10 Tenaga kerja dari luar Tenaga kerja setempat

11 Pembangunan bersifat ekonomis semata

Dipertimbangkan dari aspek ekonomis, ekologi dan sosial

12 Tenaga kerja dari pertanian terserap

ke pariwisata Sektor pertanian akan semakin kuat

13 Masyarakat terbebani social cost Pelaku pariwisata terbebani biaya mengkonservasi lingkungan

14 Lalulintas diperhitungkan dengan kendaraan pribadi

Pengembangan diperhitungkan dengan kendaraan umum

15 Kapasitas diperhitungkan sesuai kapasitas musiman

Kapasitas diperhitungkan dari rerata kunjungan wisatawan

16 Apabila ada rintangan alam dan artefak dihilangkan

Rintangan alam dan artefak justru diberdayakan dan dibuat atraksi

17 Arsitektur kota/modern Arsitektur setempat

18 Menggunakan teknologi modern

untuk mengawasi Peralatannya terseleksi

Sumber : Butler (1992) dalam Chafid Fandeli (2002)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa terdapat beberapa

perbedaan antara bentuk pariwisata yang dikelola secara umum dan berkelanjutan

atau green tourism salah satunya adalah apabila pariwisata yang dikelola secara

umum aspek yang dilihat pada tahap pembangunan hanya bersifat ekonomis

semata sedangkan berbeda dengan pariwisata yang dikelola secara hijau atau

berkelanjutan aspek yang dilihat pada tahap pembangunan harus

mempertimbangkan aspek ekonomis, ekologi dan sosial sehingga tercipta suatu

keseimbangan tanpa adanya salah satu aspek yang dirugikan atau dilupakan.

Selain itu pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa apabila pariwisata yang

dikelola secara umum kebanyakan mereka melakukan pengembangan tanpa

adanya perencanaan sedangkan berbeda dengan pariwisata yang dikelola secara

hijau atau berkelanjutan yaitu diawali perencanaan lalu dikembangkan sehingga

apabila perencanaan sudah matang dan siap terhadap segala sesuatunya dan sudah

diperhitungkan besar atau kecil dampak yang akan terjadi maka setelah itu dapat

(16)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 merupakan salah satu konsep yang cocok dan seharusnya diterapkan saat ini

dalam proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya)

yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan

kebutuhan generasi masa depan.

Selain itu, trend wisatawan yang menyukai aspek ramah lingkungan pun

seolah kini menjadi hal yang banyak diminati oleh wisatawan dunia hal tersebut

dapat dilihat pada gambar 1.1.

Sumber : Based on Green Globe (2006) and WTO (2005)

Gambar 1.1

Popolarity Of The Green Globe Label

Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pariwisata yang

berkelanjutan atau ramah lingkungan seolah menjadi trend wisatawan yang

banyak diminati oleh wisatawan dunia khususnya di Pacific sebagai peringkat

pertama dengan perolehan jumlah sebanyak 1,57 juta kunjungan wisatawan.

Namun Asia hanya menduduki peringkat keempat dengan perolehan jumlah

sebanyak 0,13 juta kunjungan wisatawan. Hal tersebut masih dapat terus

bertambah seiring perkembangan pariwisata.

Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata di Asia pun saat ini

sedang gencar menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable

0

Popularity of the green globe label

(17)

5

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

development). Green hotel merupakan salah satu konsep pengembangan

pariwisata berkelanjutan yang mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 2011.

Saat ini sudah banyak hotel-hotel di Indonesia yang sudah menerapkan konsep

green hotel didalamnya. Hal ini terlihat dari banyaknya pastisipan pada Event

Penganugerahan Green Hotel Award yang diselenggarakan oleh Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari tahun ke tahunnya. Maka dari itu tidak heran

apabila green hotel saat ini seolah menjadi trend baru dalam menarik wisatawan

sebagai hotel yang mengedepankan lingkungan.

Kota Bandung merupakan salah satu kota yang kini sangat

mengedepankan lingkungan. Terkait dengan banyaknya program yang dirancang

oleh Walikota Bandung yaitu Ridwan Kamil yang sangat mengutamakan

lingkungan. Kota Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata di Jawa Barat

yang banyak diminati oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan

mancanegara haruslah selalu mengedepankan lingkungan dalam segala aspek

termasuk pariwisata. Segala keunikan dan ciri khas yang dimiliki Kota Bandung

seolah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk sekedar berkunjung

atau bahkan rela mengeluarkan atau membelanjakan uangnya untuk memenuhi

kepuasan wisatanya. Adapun data jumlah wisatawan yang datang ke Kota

Bandung dari tahun 2008 hingga tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2

Data Jumlah Wisatawan ke Kota Bandung

Tahun Wisatawan

Mancanegara

Wisatawan

Nusantara Jumlah

2008 175.111 4.320.134 4.495.245

2009 185.076 4.822.532 5.007.608

2010 228.449 4.951.439 5.179.888

2011 225.858 6.487.239 6.712.824

2012 176.855 5.080.584 5.257.439

(18)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah

wisatawan yang datang ke Kota Bandung selama lima tahun terakhir mengalami

peningkatan dari tahun ke tahunnya dan hanya mengalami penurunan di tahun

2012. Banyaknya wisatawan yang datang, membuat para investor merasa yakin

untuk menginvestasikan modalnya dalam bentuk hotel. Maka dari itu tidak heran

apabila Kota Bandung memilki tingkat jumlah dan pembangunan hotel yang

sangat tinggi. Namun, kondisi saat ini PHRI menyebutkan bahwa Kota Bandung

sudah memiliki kelebihan jumlah hotel.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung menyebutkan bahwa

pada tahun 2011 Kota Bandung memiliki 9 hotel bintang lima, 18 hotel bintang

empat, 29 hotel bintang tiga, 22 hotel bintang dua dan 6 hotel bintang satu

sehingga total Kota Bandung memiliki 84 hotel berbintang. Selain itu PHRI pun

memperkirakan pada tahun 2014 ini masih akan dibangun minimal 20 hotel baru

lagi. Hal itu pun tentunya akan berdampak langsung bagi lingkungan khususnya

dengan banyaknya bangunan baru yang didirikan sebagai hotel yang akan

menyumbang lebih besar lagi terhadap dampak kerusakan lingkungan jika tidak

dikelola dengan sungguh-sungguh.

Novotel Bandung merupakan satu-satunya hotel di Kota Bandung yang

bersertifikasi sebagai green hotel. Hotel ini bersertifikasi sebagai green hotel

karena dalam hal bangunan dan operasionalnya sudah memenuhi semua kriteria

green hotel yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif. Walaupun Kota Bandung baru memiliki satu hotel yang terdaftar atau

bersertifikasi sebagai green hotel namun kota ini juga banyak memiliki hotel yang

ramah lingkungan walaupun belum bersertifikasi sebagai green hotel contohnya

adalah Hotel Holiday Inn Bandung. Holiday Inn Bandung merupakan salah satu

hotel yang menerapkan program ramah lingkungan didalamnya, salah satunya

adalah dalam hal penghematan energi dengan penggunaan water heater yang

menggunakan gas dan penggunaan lampu led 5 watt, penggunaan kembali air

bekas mandi untuk menyiram tanaman, program mendaur ulang sampah, dan

(19)

7

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Adapun Hotel Aston Braga pun menerapkan konsep ramah lingkungan

salah satunya adalah dengan mematikan sebagaian lampu pada pukul 21.00

hingga pukul 22.00. Selain itu ada juga Hotel Asmila Boutique yang menerapkan

konsep ramah lingkungan salah satunya adalah menerapkan program eco friendly,

terdapat ruangan yang bebas asap rokok, tidak menggunakan karpet sebagai alas

lantai, mengganti sabun dan shampo kemasan menjadi dispenser sabur dan

shampo sehingga dapat mengurangi limbah plastik, terdapat program penanaman

pohon yang berkala, menggunakan produk lokal, dan lain-lain. Selain itu terdapat

pula Hotel Amaris Bandung yang tidak menerapkan botol minuman kemasan

dalam kamar dan menggantinya dengan dispenser air minum yang terdapat setiap

lantai sehingga dapat mengurangi limbah plastik serta Hotel Padma Bandung yang

memiliki program penanaman 1200 bibit pohon dengan penerapan tata guna lahan

2 hektare untuk lahan terbuka hijau dan 1 hektare untuk bangunan dan masih

banyak hal yang lainnya.

Berdasarkan hal tersebut tentunya diharapkan bahwa banyaknya

bangunan hotel yang didirikan harus tetap menjaga keseimbangan lingkungan

dengan mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable

development) yaitu dengan menerapkan konsep green hotel pada pembangunan

dalam pengelolaan suatu hotel. Namun kita harus mengetahui juga apabila dilihat

dari sudut pandang minat atau ketertarikan wisatawannya. Apakah wisatawan

tertarik atau tidak terhadap hotel-hotel yang menerapkan konsep green hotel

didalamnya sebab hal tersebut dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh

minat wisatawan yang tinggi terhadap hotel yang mengedepankan konsep

lingkungan. Maka berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan diatas,

maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam serta mengangkat masalah

dalam judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Konsep Green Hotel Terhadap

Minat Berkunjung Wisatawan Ke Kota Bandung”.

B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka

(20)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 1. Bagaimana tanggapan wisatawan Kota Bandung terhadap konsep green hotel?

2. Bagaimana minat wisatawan Kota Bandung dalam memutuskan untuk

berkunjung ke hotel-hotel ramah lingkungan atau green hotel?

3. Bagaimana pengaruh konsep green hotel terhadap minat berkunjung wisatawan

Kota Bandung?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah diuraikan

diatas, maka tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis tanggapan wisatawan ke Kota Bandung terhadap konsep green

hotel.

2. Menganalisis minat wisatawan ke Kota Bandung dalam memutuskan untuk

berkunjung ke hotel-hotel ramah lingkungan atau green hotel.

3. Menganalisis pengaruh konsep green hotel terhadap minat berkunjung

wisatawan ke Kota Bandung.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain

adalah sebagai berikut :

1. Bagi sektor pariwisata memberikan informasi mengenai pembangunan

pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis ramah lingkungan seperti

pengurangan emisi, polutan dan limbah.

2. Bagi para stakeholder memberikan informasi dan gambaran mengenai

pentingnya penerapan konsep green hotel dalam pengelolaan dan

pembangunan hotel yang ramah lingkungan.

3. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang memiliki keterkaitan

dengan penelitian ini.

E.Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi yang akan disusun adalah sebagai

(21)

9

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

2. BAB II KAJIAN TEORITIS

Pada bagian kajian teoritis terdapat kajian pustaka, kerangka pemikiran dan

hipotesis yang tentunya berkaitan dengan penelitian ini

3. BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian metode penelitian terdapat lokasi penelitian, populasi dan sampel,

instrument penelitian, uji validitas dan reliabilitas, uji korelasi, uji regresi dan

uji hipotesis.

4. BAB IV PEMBAHASAN

Pada bagian pembahasan berisi tentang pembahasan hasil dari penelitian.

5. BAB V PENUTUP

Pada bagian penutup berisi tentang penjabaran kesimpulan dari hasil penelitian

(22)

44

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Objek Penelitian

Kota Bandung merupakan lokasi yang dijadikan peneliti sebagai lokasi

penelitian ini. Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan wisata yang

perkembangan industri pariwisatanya sangat pesat. Kota Bandung terletak

diantara 1070 36' BT dan 600 55' LS. Kota Bandung banyak sekali menawarkan

beragam produk wisata seperti factory outlet/tempat belanja, restoran, gedung

bersejarah, atraksi kesenian, bahkan hotel sebagai sarana penunjang akomodasi,

dan masih banyak yang lainnya.

Berdasarkan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah

pengaruh konsep green hotel terhadap minat berkunjung wisatawan ke Kota

Bandung, maka penelitian ini menganalisis mengenai adanya penerapan konsep

green hotel sebagai salah satu bagian dari program pemerintah dalam mengatasi

masalah lingkungan yang akan berpengaruh terhadap minat berkunjung

wisatawan khususnya dimata wisatawan yang datang ke Kota Bandung.Adapun

yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable)

adalah konsep green hotel, sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah

minat berkunjung. Sedangkan yang akan menjadi subjek sebagai responden pada

penelitian ini adalah wisatawan yang datang ke Kota Bandung.

B.Jenis Penelitian

Dalam mengkaji rumusan permasalahan yang sudah tersedia, penelitian

ini merupakan penelitian yang termasuk kedalam penelitian deskriptif dan

verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:8) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel

penelitian, sedangkan penelitian verifikatif adalah menguji kebenaran suatu

hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.

(23)

45

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 menggambarkan variabel yang diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian ini akan

menghasilkan deskripsi dari masing-masing variabel mengenai tanggapan

responden tentang konsep green hotel yang berpengaruh terhadap minat

berkunjung wisatawan ke Kota Bandung. Selain itu juga peneliti menggunakan

penelitian verifikatif yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis

dengan mengumpulkan data di lapangan. Dalam penelitian ini akan diuji

kebenarannya mengenai pengaruh konsep green hotel terhadap minat berkunjung

wisatawan ke Kota Bandung.

Berdasarkan jenis penelitiannya, maka metode yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah explanatory survei. Menurut Kerlinger dan Sugiyono

(2008:11) explanatory survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada

populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel

yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,

distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

C.Operasionalisasi Variabel

Menurut Utama (2012:45) definisi oprasional adalah definisi yang

didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisasikan yang dapat diamati. Definisi

Operasional adalah penjelasan mengenai variabel sehingga dari variabel tesebut

bisa melahirkan indikator-indikator yang akan di jabarkan dalam instrumen

penelitian.Dalam penelitian ini berdasarkan objek yang akan diteliti dapat diketahui

bahwa variable yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel konsep green hotel(X) yang terdiri dari manajemen hotel berwawasan

lingkungan, operasional hotel berwawasan lingkungan, tata guna lahan, efisiensi

penggunaan material bangunan dan pendukung operasional hotel, efisiensi energi

dan manajemen pengelolaannya, kualitas pengudaraan untuk pengendalian

kesehatan dan kenyamanan dalam ruang, air dan manajemen penggunaannya,

pengelolaan limbah (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2013).

2. Variabel minat berkunjung (Y) yang terdiri dari pilihan produk, pilihan merek,

pilihan saluran distribusi, waktu pembelian, cara pembelian, cara pembayaran

(24)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 hotel-hotel ramahlingkunganataugreen hotel.

Dibawah ini terdapat tabel yang menjelaskan tentang operasionalisasi

variabel yakni sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tingkat pengelolaan hotel yang

berwawasan lingkungan Ordinal 1

Tingkat pengaruh kebijakan hotel

yang ramah lingkungan Ordinal 2

Operasional

Hotel

Berwawasan

Lingkungan

Tingkat pengadaan bahan operasional

hotel yang ramah lingkungan Ordinal 3

Tingkat penerapan keamanan pangan

yang ramah lingkungan Ordinal 4

Tingkat hygiene sanitasi (kebersihan)

pada dapur, gudang, dan restoran yang

ramah lingkungan

Ordinal 5

Tingkat penerapan kegiatan green

hotel bagi karyawan, tamu hotel, dan

masyarakat dalam menjaga lingkungan

Ordinal 6

Tingkat penerapan kepedulian hotel

kepada masyarakat sekitar Ordinal 7

Tingkat penerapan keselamatan dan

kesehatan kerja dalam mencegah dan

mengurai kecelakaan dan timbulnya

penyakit

(25)

47

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Tata Guna

Lahan

Tingkat pengelolaan lahan yang

berwawasan lingkungan Ordinal 9

Tingkat penataan lansekap dan

pemeliharaan aksesibilitas yang

Tingkat penggunaan material yang

ramah lingkungan Ordinal 11

Tingkat pemeliharaan material yang

ramah lingkungan Ordinal 12

Efisiensi Energi

Tingkat pengelolaan manajemen

energi yang ramah lingkungan Ordinal 13

Tingkat pemantauan penggunaan

energi yang ramah lingkungan Ordinal 14

Kualitas

Pengudaraan

Tingkat kenyamanan udara di dalam

ruangan (indoor) yang ramah

lingkungan

Ordinal 15

Tingkat kenyamanan udara di luar

ruangan (outdoor) yang ramah

lingkungan

Ordinal 16

Efisiensi Air

Tingkat pengelolaan manajemen air

yang ramah lingkungan Ordinal 17

Tingkat pelaksanaan program efisiensi

air yang ramah lingkungan Ordinal 18

Tingkat pengawasan program efisiensi

air yang ramah lingkungan Ordinal 19

Pengelolaan

Limbah

Tingkat pengeloaan limbah padat yang

(26)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Tingkat pengelolaan limbah cair yang

ramah lingkungan Ordinal 21

Tingkat pengelolaan limbah B3

(Bahan Berbahaya & Beracun) yang

ramah lingkungan

Tingkat keunggulan produk yang

ramah lingkungan Ordinal 23

Tingkat keinginan atau minat

wisatawan terhadap keunggulan

produk yang ramah lingkungan

Ordinal 24

Tingkat ketertarikan wisatawan

terhadap produk hotel yang ramah

lingkungan

Ordinal 25

Tingkat kepopuleran hotel yang

menerapkan konsep green hotel atau

ramah lingkungan

Ordinal 26

Pilihan Merek

Tingkat keunikan merek Ordinal 27

Tingkat kepercayaan wisatawan

terhadap keunikan merek Ordinal 28

Pilihan Saluran

Distribusi

Tingkat kestrategisan lokasi Ordinal 29

Tingkat kemudahan dalam

mendapatkan informasi produk Ordinal 30

Waktu

Pembelian

Tingkat waktu luang yang dimiliki

wisatawan Ordinal 31

Jumlah

Pembelian

Tingkat jumlah kamar yang

dibutuhkan wisatawan untuk

menginap

Ordinal 32

(27)

49

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Pembayaran

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

D.Populasi dan Sampel

Dalam mendukung penelitian ini populasi dan sampel yang digunakan

adalah sebagai berikut :

1. Populasi Penelitian

Salah satu unsur dalam penelitian adalah menentukan populasi data.

Menurut Umar (2005:77) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Maka

berdasarkan dengan pengertian tersebut, adapun populasi dalam penelitian ini

adalah jumlah seluruh wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Bandung

berdasarkan data yang diperoleh lima tahun terakhir pada tahun 2008 - 2012 yang

terdapat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Rekapitulasi Jumlah Wisatawan Ke Kota Bandung Tahun 2008 - 2012

Tahun Wisatawan

Mancanegara

Wisatawan

Nusantara Jumlah

2008 175.111 4.320.134 4.495.245

2009 185.076 4.822.532 5.007.608

2010 228.449 4.951.439 5.179.888

2011 225.858 6.487.239 6.712.824

2012 176.855 5.080.584 5.257.439

Total 26.653.004

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel diambil dari populasi

(28)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 merupakan sumber data (Utama 2012:68). Selain itu, menurut Arikunto

(2002:109) menyebutkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Dalam menentukan jumlah sampel penulis menggunakan teknik

Slovin dengan rumus :

=

1+�e²Dimana: n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kesalahan sampel yang dapat ditolelir

Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah sebagai berikut:

N = 26653004

1+26653004 (0,1)2

= 266530,04

26653004

= 99,99

= dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan perhitungan diatas jumlah sampel pada penelitian ini (n)

minimal yang digunakan oleh peneliti adalah 100 orang responden, dengan

tingkat kesalahan yang ditolerir sebesar 10%.Maka dari itu kuesioner yang

akan disebar ke responden adalah sebanyak 100 buah.Dalam pelaksanaanya,

teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposive.

Menurut Sugiyono (2012:84) sampling purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Maka dari itu beberapa

pertimbangan dalam menentukan sampel dalam penelitian ini antara lain

wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Bandung atau berasal dari luar

Kota Bandung, sedikit banyak memiliki pengetahuan seputar hotel yang

berwawasan lingkungan, tidak diutamakan pernah menginap atau memiliki

pengalaman menginap di hotel yang berawawasan lingkungan atau green hotel.

(29)

51

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk mendukung penelitian

ini, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. Penyebaran kuesioner/angket

Kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada

responden di Kota Bandung tepatnya diempat titik keramaian wisatawan Kota

Bandung seperti jalan Dago, Cihampelas, Gedung Sate, Jalan Braga dengan

tujuan mendapatkan data yang diperlukan dalam mendukung penelitian ini.

Setiap jalan yang sudah ditetapkan, peneliti menyebarkan sejumlah 25

kuesioner yang akan dibagikan kepada 25 orang responden sehingga akan

diperoleh 100 kuesioner dari total empat jalan yang sudah ditetapkan oleh

peneliti.

2. Penelitian Lapangan atau Observasi

Penelitian lapangan atau observasi adalah salah satu metode

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengunjungi ke tempat-tempat

yang sudah ditentukan di Kota Bandung secara langsung untuk memperoleh

data yang mendukung dalam penelitian ini.

3. Studi Literatur

Dalam hal ini, peneliti juga mencari berbagai materi dari berbagai

sumber buku yang berkaitan dengan penelitian ini yang tentunya dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya.

4. E-Literatur

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang mendukung

dari berbagai sumber di internet mengenai data yang berkaitan.

F. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner

dalam penelitian ini terbagi kedalam dua jenis, yaitu kuesioner yang memuat tentang

indikator-indikator dari masing-masing variabel dan kuesioner yang berisi identitas

(30)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 skala likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,

2012:93).Sehingga untuk mengukur nilai jawaban dari kuisioner, maka setiap

jawaban diberi nilai atau skor berdasarkan tingkat bobot nilai sesuai pada tabel

3.3.

Tabel 3.3

Alternatif Jawaban Responden

Keterangan Bobot Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Biasa Saja 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008:94)

Setelah hasil jawaban responden diberikan skor nilai berdasarkan dengan

tabel 3.3 kemudian dilakukan pengkategorian jawaban responden terhadap isi

kuisioner sesuai dengan bobot nilai diatas. Untuk lebih jelasnya peneliti

menggunakan jenjang kriteria yang dapat dilihat pada uraian dibawah ini yaitu:

a. Kategori sangat tinggi mengandung pengertian bahwa wisatawan sangat

berminat untuk berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel.

b. Kategori tinggi mengandung pengertian bahwa wisatawan berminat untuk

berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel.

c. Kategori biasa saja mengandung pengertian bahwa wisatawan tidak terlalu

berminat untuk berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel.

d. Kategori rendah mengandung pengertian bahwa wisatawan tidak berminat

untuk berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel.

e. Kategori sangat rendah mengandung pengertian bahwa wisatawan sangat tidak

berminat untuk berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel

(31)

53

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Selanjutnya untuk menentukan kategori sangat rendah sampai sangat

tinggi maka terlebih dahulu peneliti harus menentukan nilai indeks. Menurut

Panuju (1995:44) untuk menentukan kategori sangat rendah sampai sangat tinggi

terlebih dahulu harus menentukan nilai indeks minimum, nilai indeks maksimum,

interval, dan jarak intervalnya.

a. Nilai indeks minimum adalah skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali

jumlah responden.

b. Nilai indeks maksimum adalah skor maksimum dikali jumlah pertanyaan dikali

jumlah responden.

c. Interval adalah selisih nilai indeks maksimal dengan indeks minimum.

d. Jarak interval dibagi dengan jenjang yang diinginkan.

Dengan demikian maka :

a. Nilai indeks minimum = 1 x jumlah pertanyaan x jumlah responden.

b. Nilai indeks maksimum = 5 x jumlah pertanyaan x jumlah responden.

c. Interval = Nilai indeks maksimum – Nilai indeks minimum

d. Jarak Interval = Interval/jumlah jenjang = Interval / 5

Dengan menggunakan pedoman tersebut selanjutnya dapat diketahui

tingkat jawaban responden pada setiap item pertanyaan dengan tafsiran daerah

yang terdapat pada gambar 3.1.

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : Panuju (1995:45)

Gambar 3.1

Jarak Interval Kategori Nilai Indeks Jawaban

G.Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini data diolah berdasarkan kuesioner yang disebar

kepada responden. Maka dari itu kuesioner sebagai sebuah instrumen pada penelitian

ini harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan yaitu sebagai berikut:

(32)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Menurut Sugiyono (2012:267) validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan

oleh peneliti. Maka dari itu data yang valid adalah data yang “tidak berbeda”

antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek penelitian. Oleh sebab itu, uji validitas merupakan suatu pengujian

yang akan menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen penelitian.Pengujian

validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item-item dengan rumus

Product Moment Pearson, yaitu :

rxy =

−( )−( )

{ 2− )2 { 2− )2

Keterangan

r : Koefisien validitas item yang akan dicari

x : Skor yang diperoleh subjek seluruh item

y : Skor total

: Jumlah skor dalam distribusi x

: Jumlah skor dalam distribusi y

2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x

2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y

n : Banyaknya responden

2. Uji Reliabilitas

Reliabel artinya merupakan dapat dipercaya sehingga hasil yang

diperoleh dapat diandalkan. Instrumen penelitian disamping harus valid juga

harus dapat dipercaya (realibel). Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian

dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown dengan rumus sebagai

berikut:

= 2

1 +

Sumber : Sugiyono, 2012

Keterangan :

(33)

55

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

3. Hasil Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan data yang diolah oleh peneliti dengan menyebarkan angket

kepada 30 orang responden sebagai salah satu hasil prapenelitian dalam

mengetahui kevalidan dan kehandalan suatu kuesioner yang layak, maka hasil uji

validitas dan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel item Koefisien

(34)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

p31 0,388 0,361 Valid p32 0,509 0,361 Valid p33 0,439 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014

Berdasarkan tabel 3.4 diketahui bahwa instrumen ini sudah valid dan

reliabel karena nilai alpha menunjukan angka lebih dari 0,60 yang sudah sesuai

dengan kriteria instrumen dari Imam Ghojali (2002:133). Maka dari itu instrumen

ini sudah dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

H.Rancangan Analisis Data

Menurut Utama dalam bukunya “Metodelogi Penelitian Pariwisata dan

Perhotelan, analisis data adalah suatu proses menganalisis data yang telah di

ekstrak dari tabel-tabel menggunakan alat-alat statistik, baik statistik deskriptif

maupun statistik inferensia. Eti Rochaety, dkk (2007:13) mengartikan Metode

Penelitian verivikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji

hubungan-hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang diajukan disertai data

empiris

Selain itu, menurut Sugiyono (2005:21) metode deskriptif adalah metode

yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian

tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.Analisis yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis verifikatif.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi

linear sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini hanya menganalisis

dua variabel yaitu mengenai pengaruh konsep green hotelsebagai variabel

independen (X) terhadap minat berkunjung sebagai variabel dependen (Y).Dalam

penelitian ini kegiatan menganalisis data dilakukan setelah seluruh data responden

terkumpul. Tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun data

Kegiatan menyusun data ditujukan untuk memeriksa kelengkapan data

yang dibutuhkan seperti identitas responden, jawaban kuesioner dan data-data

lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian.

(35)

57

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Tahapan dalam kegiatan tabulasi data pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Memberi skor pada setiap item variabel penelitian.

Dalam memberikan skor pada setiap item, peneliti menggunakan rumus

menurut Riduwan (2007:14) adalah sebagai berikut:

b. Menjumlahkan skor pada setiap item variabel penelitian.

c. Menyusun rangking pada setiap item variabel penelitian dari yang tertinggi

hingga yang terendah.

3. Pengujian data

Dalam kegiatan mengolah data, peneliti melakukan pengujian data

terlebih dahulu agar dapat diperoleh suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung

jawabkan. Pengujian data tersebut antara lain :

a. Method of Successive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal sehingga tidak dapat

langsung dapat dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik seperti

regresi. Oleh karena itu semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu

ditransformasikan menjadi skala interval dengan cara MSI.

Langkah-langkahnya diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban

dari responden pada setiap pertanyaan.

2) Berdasarkan frekuens yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan

perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan proporsi

kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

4) Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap

jawaban.

5) Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan berikut :

(36)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

b. Uji Regresi Linear Sederhana

Adapun dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah

regresi linear sederhana. Menurut Hermawan (2006:220) menyebutkan

bahwa regresi linear adalah suatu model statistik yang sesuai jika masalah

penelitian mencakup satu variabel terikat (dependen) yang berskala

pengukuran metrik (interval atau rasio) yang diduga dapat diprediksi oleh

variabel-variabel independen yang berskala pengukuran metrik (interval

atau rasio).Berdasarkan masalah yang diangkat pada penelitian ini, maka

variabel yang akan dianalisis yaitu variabel independen yaitu konsep green

hotel (X) sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah minat

berkunjung (Y).

c. Uji Asumsi Regresi

Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan uji asumsi

regresi. Uji asumsi regresi terdapat beberapa tahapan atau prosedur kerja

yang harus ditempuh peneliti dalam mencapai tujuan atau kesimpulan yang

benar yaitu sebagai berikut :

1) Uji Asumsi Normalitas

Dalam melakukan analisis regresi, syarat pertama yag harus

dipenuhi adalah normalitas. Dalam melakukan pendekatan ini, peneliti

menggunakan program Statistical Package for Social Sciences(SPSS) 17

for Window. Untuk melakukan uji pendekatan ini terhadap distribusi

normal, maka berlaku hipotesis sebagai berikut :

Ho : Data berasal dari populasi distribusi normal

Ha : Data berasal dari populasi distribusi tidak normal

Berdasarkan pendekatan uji Kolmogorv Smirnov yaitu sebagai berikut :

a) Ho diterima jika p-value (sig) > 0,05

b) Ha diterima jika p-value (sig) <0,05

(37)

59

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Heteroskedastisitas merupakan varian residual yang tidak

konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi akan

meragukan. Residu pada heteroskedastisitas semakin besar apabila

pengamatan semakin besar. Adapun kriteria penolakan dalam uji

heteroskedastisitas antara lain adalah sebagai berikut:

a) Apabila p-value > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas

b) Apabila p-value <0,05 maka terjadi heteroskedastisitas

3) Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk melihat ada atau tidaknya

garis linear pada garis regresi variabel X dan Y. Menurut Sugiyono

(2013:265), menyebutkan bahwa garis regresi jika tidak memiliki garis

linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Maka dari itu untuk

melakukan uji linearitas ini penulis menggunakan bantuan software SPSS

versi 20 for windows. Kemudian membandingkan nilai probably value

terhadap a dengan derajat kesalahan (dk) = n – 2 signifikansi (a) = 5%.

4) Uji Regresi Sederhana

Menurut Sugiyono (2009:270) model persamaan regresi linear

sederhana X atas Y adalah sebagai berikut:

Untuk mencari koefisien regresi b dan a digunakan persamaan simultan

sebagai berikut :

Keterangan :

r = koefisien korelasi product moment antara variabel X

= simpangan baku variabel Y

= simpangan baku variabel X

Y = a + bX

b = r

(38)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

d. Rancangan Pengujian Hipotesis

Dalam melakukan pengujian hipotesis pada penelitian ini dapat

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang dapat dipercaya

antara variabel X (Konsep Green hotel) terhadap variabel Y (Minat

berkunjung). Dalam melakukan pengujian hipotesis ini, peneliti

menggunakan beberapa teknis analisis uji F, uji t dan koofisien determinasi,

yaitu sebagai berikut:

1) Uji F

Uji F adalah uji simultan untuk melihat seberapa besar pengaruh

variabel X terhadap variabel Y. Pengujian ini bertujuan untuk model

kelayakan yaitu jika hasil uji F tidak signifikan maka tidak bisa

dilanjutkan pada tahap ujiselanjutnya yaitu uji t . Dibawah ini terdapat

rumus persamaan untuk uji F adalah sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono, 2013:235

Keterangan :

R = korelasi

k = variabel independent

n = jumlah sampel

Adapun hipotesis yang akan diuji pada uji F adalah sebagai

berikut:

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel konsep

green hotel (X) terhadap variabel minat berkunjung (Y)

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel konsep green

hotel (X) terhadap variabel minat berkunjung (Y)

Berdasarkan rumus diatas selanjutnya dibandingkan dengan

hasil F tabel dengan dk (derajat kebebasan) pembilang = k dan dk

Fh=

� /�

(39)

61

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 penyebut = (n-k-1) dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Berdasarkan

hal tersebut maka dihasilkan kriteria penolakan sebagai berikut :

Jika Fh > Ft maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika Fh < Ft maka Ho diterima dan Ha ditolak

Adapun dalam penelitian ini untuk mengetahui kuat atau

rendahnya suatu hubungan pengaruh, Sugiyono (2012:184)

mengklasifikasikan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Klasifikasi

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2012:184)

2) Uji t

Uji t merupakan sebuah uji parsial yang digunakan untuk

melihat ada atau tidaknya pengaruh antara variabel konsep green hotel

(X) terhadap minat berkunjung (Y). Adapun persamaan rumus uji t

adalah sebagai berikut:

Sumber : Sugiyono (2010:250)

Keterangan :

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel

r = koefisien korelasi

n = jumlah responden

t =

�−

(40)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Secara statistik hipotesis yang akan dibagi dalam rangka

pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat

ditulis sebagai berikut:

a). � = 0 , artinya :

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep Green hotel

terhadap minat berkunjung.

b).Hₐ ≠ 0 , artinya :

Terdapat pengaruh yang signifikan antar konsep Green hotel terhadap

minat berkunjung.

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:

Jika ℎ� > �� maka � ditolak dan Hₐ diterima (signifikan)

ℎ� � < �� maka � ditolak dan Hₐ ditolak (tidak signifikan)

3) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan kuadrat koefisien korelasi.

Adapun koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus

dikalikan 100%. Tujuan penggunaan koefisien determinasi yaitu untuk

mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas

terhadap variabel terikat, dengan menggunakan asumsi 0 > 2> 1 dengan

menggunakan rumus :

Keterangan :

KD : nilai koefisien determinasi

R : nilai koefisien korelasi

Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan yaitu terdapat

pengaruh yang signifikan antara konsep Green hotel (X) terhadap minat

berkunjung (Y), hipotesis konseptual tersebut akan digambarkan dalam

sebuah paradigma yang dapat dilihat pada gambar 3.2.

ɛ

(41)

63

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 XY

Gambar 3.2 Struktur Kausal X dan Y

Keterangan :

X : Konsep Green hotel

Y : Minat Berkunjung

ɛ

:Residu (variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh) ke arah variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numerik

(42)

122

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini serta hasil

berbagai tes atau uji dan analisis data yang telah dilakukan, maka peneliti

mengambil kesimpulan bahwa:

1. Wisatawan yang datang ke Kota Bandung merespon baik dengan adanya

konsep green hotel, terlebih dari itu mereka setuju akan penerapan konsep

green hotel pada sebuah hotel sebagai bentuk sarana akomodasi yang

didalamnya mengatur berbagai aspek, seperti manajemen hotel berwawasan

lingkungan, operasional hotel berwawasan lingkungan, tata guna lahan,

efisiensi penggunaan material bangunan, efisiensi energi, kualitas pengudaraan,

efisiensi air, dan pengelolaan limbah. Dari delapan aspek tersebut terdapat

faktor yang paling kuat adalah aspek manajemen hotel berwawasan

lingkungan. Menurut wisatawan yang datang ke Kota Bandung aspek

manajemen hotel berwawasan lingkungan dirasa sangat penting untuk

diterapkan pada sebuah hotel.

2. Wisatawan yang datang ke Kota Bandung mendukung terhadap adanya

penerapan konsep green hotel namun saat ini mereka masih memiliki minat

yang biasa saja terhadap hotel-hotel yang ramah lingkungan atau green hotel.

Hal ini diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah wisatawan yang

datang ke Kota Bandung merasa sangat kesulitan dalam mendapatkan

informasi seputar hotel-hotel yang menerapkan konsep green hotel. Green

hotel masih dipandang asing oleh wisatawan yang datang ke Kota Bandung

sehingga berpengaruh terhadap minat wisatawan. Keinginan atau minat untuk

berkunjung dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pilihan

produk, pilihan merek, pilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah

(43)

123

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 produk dan waktu pembelian merupakan faktor yang paling berpengaruh

terhadap timbulnya suatu minat wisatawan yang datang ke Kota Bandung.

3. Konsep green hotel merupakan salah satu konsep untuk membentuk pariwisata

yang berkelanjutan. Dalam membentuk pariwisata yang berkelanjutan harus

didukung berbagai pihak yang terkait seperti para pembuat kebijakan, pelaku

usaha pariwisata, hingga wisatawan dan pelaku industri pariwisata lainnya.

Adapun dalam menerapkan konsep green hotel tentunya berpengaruh terhadap

minat wisatawan untuk ketersediaan berkunjung atau menginap. Besar atau

kecilnya pengaruh dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah

intensitas pengenalan produk wisata yang ramah lingkungan atau green hotel

terhadap masyarakat luas khususnya wisatawan.

B.Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat disajikan rekomendasi terkait

dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adapun bagi para pembuat kebijakan atau pemerintah agar lebih tegas dalam

menjadikan green hotel ini sebagai salah satu upaya dalam mengembangakan

pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism). Selain itu pemerintah

dituntut supaya lebih tegas dalam memberikan perizinan terhadap pendirian

hotel baru agar lebih mengarah pada sustainable tourism serta agar lebih sering

melakukan kampanye ekowisata salah satunya dengan memperkenalkan

produk green hotel sebagai salah satu produk wisata ramah lingkungan agar

wisatawan atau masyarakat tidak asing dan lebih mengetahui keberadaan green

hotel sebagai salah satu bentuk sustainable tourism.

2. Adapun bagi para pelaku usaha perhotelan agar lebih menyesuaikan dalam

mengedepankan aspek lingkungan didalamnya salah satunya dengan

menerapkan konsep green hotel. Selain itu, bagi para pelaku usaha perhotelan

yang sudah menerapkan konsep green hotel didalamnya tidak hanya untuk

mendapatkan sertifikasi atau label green hotel saja namun harus tetap

(44)

Adam Ramdhani Dwi Ferianto, 2014

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 produk green hotel lebih baik lagi sehingga dapat lebih diminati banyak orang

(45)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis).

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis).

Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Bagyono. 2007. Pariwisata dan Perhotelan. Bandung : Alfabeta.

Butler. 1992 Dalam Fandeli, C.,2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam.

Yogyakarta : Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Crow, L & Crow, A. 1989. Psychologi Pendidikan. Yogyakarta : Nur Cahaya.

Damaik, Janianton & F.Weber, Helmut. 2006. Perencanaan Ekowisata.

Yogakarta : ANDI.

Green Hotel [online]. Tersedia: www.kompas.com. [13 Febuari 2014 pukul

11.00].

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Kementrian Pariwisata dan Budaya. 2012. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota

Bandung[Online]. Tersedia: www.disparbud.jabarprov.go.id. [21 Februari

2014 pukul 16.00].

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2013. Panduan dan Pedoman

Pelaksanaan Green Hotel Di Indonesia. Jakarta.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2012. ”Principles of Marketing” 14 Edition.

Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran

Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta : PT.Intan Sejati Klaten.

Morisson. 2002. Hospitality and Travel Marketing. Delmar : Thomson Learning

Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I. Edisi

Kelima. Jakarta : Erlangga.

Panuju, Redi. 1995. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda

(46)

No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor

PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun

2010-2025.

Pitana, I Gede dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.

Yogyakarta : Andi.

Publikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2012.

Publikasi Pusat Data dan Informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

dan Badan Pusat Statistik Tahun 2013.

Setiadi, Nugroho J. 2005. PERILAKU KONSUMEN: Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Sigit, Murwanto. 2006 “Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli

Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up” Jurnal Strategi Bisnis. Vol. 11. Nomor 1. April. Hal. 81-91.

Sulastiyono, Agus. 2006. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung : Alfabeta.

Sutisna. 2001. PERILAKU KONSUMEN & KOMUNIKASI PEMASARAN. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar – Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi.

S.Chen, Joseph. Legard,Willy & Sloan, Philip. 2009. Sustainability In The

Hospitality Industry. Burlington:ELSEVIER.

Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andy Offset.

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Sripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Baru

Cetakan Ketujuh. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

Undang-undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Utama, I Gusti Bagus Rai. 2012. Metodologi Penelitian Pariwisata dan

Pehotelan. Yogyakarta : Andi.

Warpani, P, Suwardjoko & Warpani, P, Indra. 2007. Pariwisata Dalam Tata

Ruang Wilayah. Bandung: ITB.

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.1
Tabel 1.2
Operasionalisasi VariabelTabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Cynthia Asrivionny Adytia, 1003017 Pengaruh Customer Experience Terhadap Revisit Intention di The Trans Luxury Hotel Bandung (Survei Pada Wisatawan Sebagai

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasikan keadaan atau kondisi atraksi wisata dan keputusan berkunjung wisatawan yang ada di Kebun Binatang Bandung dan menganalisis

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah wisatawan, jumlah hotel, terhadap penerimaan pajak hotel di Kota Bandung selama delapan tahun, dari tahun 2005

Pengaruh Destination Image yang terdiri dari cognitive image dan affective image Kota Bandung sebagai daerah tujuan wisata terhadap Post Visit Behavior

Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa Jumlah wisman yang datang ke kota Palembang (X) berpengaruh positif terhadap jumlah hunian hotel oleh wisatawan

Artinya ketika wisata gastronomi dilakukan dengan baik sehingga menjadikan potensi kuliner Kota Bandung tidak hanya sekedar sebagai sajian kuliner tradisional namun dapat

Memperoleh dasar-dasar dalam merencanakan dan merancang City Hotel di Semarang dengan penerapan konsep green arsitektur sebagai sarana akomodasi penginapan bagi wisatawan asing

Keberadaan city hotel yang sesuai dengan kebutuhan dan mencerminkan ciri khas kota diharapkan dapat memberikan fasilitas akomodasi penginapan bagi masyarakat dan wisatawan yang datang