PENGARUH KONSEP GREEN HOTEL TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN KE KOTA BANDUNG
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure
Oleh
Adam Ramdhani Dwi Ferianto
NIM 1005612
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :
Hari, Tanggal : Rabu, 25 Juni 2014
Waktu : 08.00 s.d selesai
Tempat : Gedung FPIPS, Lantai 3 Laboratorium Manajemen Resort dan
Leisure Universitas Pendidikan Indonesia
Panitia Ujian Sidang terdiri dari :
Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si.
Sekretaris : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.
Anggota : 1. Dr. Elly Malihah, M.Si.
2. Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag.
3. Suharto, S.Pd., M.A.P.
4. Ahmad Hidayat
Penguji : Agus Sudono, SE., MM.
Erry Sukriah, SE., M.SE. NIP.19791215 200812 2 002
PENGARUH KONSEP GREEN HOTEL TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN KE KOTA BANDUNG
Oleh
Adam Ramdhani Dwi Ferianto
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Adam Ramdhani Dwi Ferianto 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
PENGARUH KONSEP GREEN HOTEL TERHADAP MINAT BERKUNJUNG
WISATAWAN KE KOTA BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Prof. Dr.H. Darsiharjo, MS.
19620921 198603 1 005
Pembimbing II
Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.
19741018 200812 2 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
DAFTAR ISI
PERNYATAAN... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... Iv UCAPAN TERIMA KASIH ... V DAFTAR ISI ... Vi DAFTAR TABEL ... Viii DAFTAR GAMBAR... X BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Penelitian... 1
B.Rumusan Masalah Penelitian... 7
C.Tujuan Penelitian... 8
D.Manfaat Penelitian ... 8
E.Sistematika Penulisan... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 10
A.Kepariwisataan... 10
B. Wisatawan... 11
C. Konsep Green Hotel ... 12
D.Minat Wisatawan ... 38
E. Pengaruh Konsep Green Hotel Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan... 40 F. Kerangka Pemikiran ... 41
G.Penelitian Terdahulu ... 42
H.Hipotesis ... 43
BAB III METODE PENELITIAN ... 44
A.Objek Penelitian ... 44
B.Jenis Penelitian ... 44
C.Operasionalisasi Variabel ... 45
ii
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
E.Teknik Pengumpulan Data ... 50
F. Instrumen Penelitian ... 51
G.Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 53
H.Rancangan Analisis Data... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64
A.Profil Green Hotel ... 64
B.Karakteristik Identitas Responden ... 71
C.Tanggapan Wisatawan Terhadap Konsep Green Hotel ... 76
D.Minat Wisatawan Kota Bandung Tehadap Konsep Green Hotel ... 99
E.Pengaruh Konsep Green Hotel Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan ke Kota Bandung ... 1. Hasil Uji Normalitas ... 116 116 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas... 117
3. Hasil Uji Linearitas... 117
4. Hasil Uji Regresi linear Sederhana ... 118
5. Hasil Uji Hipotesis ... 119
6. Hasil Koefisien Determinasi ... 121
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 122
A. Kesimpulan ... 122
B. Rekomendasi... 123
DAFTAR PUSTAKA... 124
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbedaan Bentuk Pariwisata ... 2
Tabel 1.2 Data Jumlah Wisatawan Kota Bandung ... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 42
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46
Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2008-2012 ... 49
Tabel 3.3 Alternatif Jawaban Responden ... 52
Tabel 3.4 Hasil Validitas dan Reliabilitas ... 55
Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi koefisien Korelasi. 61 Tabel 4.1 Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 2008-2012 ... 64
Tabel 4.2 Kunjungan Wisatawan Nusantara Tahun 2008-2012 ... 65
Tabel 4.3 Landasan Peraturan Industri Perhotelan Terhadap Pelestarian Lingkungan Hidup ... 66
Tabel 4.4 10 Hotel di Indonesia Pemenang ASEAN Green Hotel Recognition Award 2012 ... 69
Tabel 4.5 20 Besar Pemenang Green Hotel Award 2013 ... 70
Tabel 4.6 Penafsiran Data ... 71
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Manajemen Hotel Berwawasan Lingkungan ... 77
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Operasional Hotel Berwawasan Lingkungan ... 79
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Tata Guna Lahan... 83
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Efisiensi Penggunaan Material Bangunan ... 85
iv
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kualitas
Pengudaraan ... 89
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Efisiensi Air ... 92
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Pengelolaan Limbah ... 94
Tabel 4.15 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Green Hotel ... 97
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Pilihan Produk... 100
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Pilihan Merk ... 103
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Pilihan Saluran Distribusi ... 105
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Waktu Pembelian. 108 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Jumlah Pembelia.. 110
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Cara Pembayaran. 112 Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat Berkunjung ... 114
Tabel 4.23 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov... 116
Tabel 4.24 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 117
Tabel 4.25 Hasil Uji Linearitas ... 118
Tabel 4.26 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ... 118
Tabel 4.27 Hasil Uji Hipotesis ... 119
Tabel 4.28 Hasil Uji t ... 120
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Popularity of The Green Globe Label... 4
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 41
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 42
Gambar 3.1 Jarak Interval Kategori Indeks Jawaban ... 53
Gambar 3.2 Struktur Kausal X dan Y ... 62
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 72
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 73
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 74
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 75
Gambar 4.5 Garis Kontinum Dimensi Manajemen Hotel Berwawasan Lingkungan... 78
Gambar 4.6 Garis Kontinum Dimensi Operasional Hotel Berwawasan Lingkungan ... 82
Gambar 4.7 Garis Kontinum Dimensi Tata Guna Lahan ... 84
Gambar 4.8 Garis Kontinum Dimensi Efisiensi Penggunaan Material Bangunan ... 86
Gambar 4.9 Garis Kontinum Dimensi Efisiensi Energi ... 89
Gambar 4.10 Garis Kontinum Dimensi Kualitas Pengudaraan ... 91
Gambar 4.11 Garis Kontinum Dimensi Efisiensi Air ... 93
Gambar 4.12 Garis Kontinum Dimensi Pengelolaan Limbah ... 96
Gambar 4.13 Garis Kontinum Hasil Rekapitulasi Seluruh Dimensi Green Hotel 98 Gambar 4.14 Garis Kontinum Dimensi Pilihan Produk ... 102
Gambar 4.15 Garis Kontinum Dimensi Pilihan Merk ... 104
Gambar 4.16 Garis Kontinum Dimensi Pilihan Saluran Distribusi... 107
vi
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
Gambar 4.18 Garis Kontinum Dimensi Jumlah Pembelian ... 111
Gambar 4.19 Garis Kontinum Dimensi Cara Pembayaran ... 113
Gambar 4.20 Garis Kontinum Hasil Rekapitulasi Seluruh Dimensi Minat
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
ABSTRAK
Pengaruh Konsep Green Hotel Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan Ke Kota Bandung
Oleh
Adam Ramdhani Dwi Ferianto 1005612
Konsep green hotel merupakan salah satu konsep dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism). Konsep ini membahas beberapa aspek seperti manajemen hotel yang berwawasan lingkungan, operasional hotel yang berwawasan lingkungan, tata guna lahan, efisiensi penggunaan material bangunan, efisiensi energi, kualitas pengudaraan, efisiensi air, dan pengelolaan limbah. Kota Bandung sebagai salah satu tempat wisata di Indonesia yang sangat mengedepankan lingkungan juga mengupayakan agar konsep green hotel ini dapat diterapkan dengan baik. Namun dalam penerapan konsep ini tentunya dapat mempengaruhi minat wisatawan Kota Bandung dalam memutuskan untuk berkunjung atau menginap di sebuah hotel. Minat berkunjung wisatawan merupakan motif pertama sebelum memutuskan untuk berkunjung. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif sebab dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan variabel-variabel yang diteliti juga menguji kebenaran suatu hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian, dari delapan aspek yang terdapat pada konsep green hotel, yang memiliki pengaruh lebih besar adalah aspek manajemen hotel berwawasan lingkungan. Minat wisatawan dalam memutuskan untuk berkunjung atau menginap di sebuah hotel tentunya dapat dipengaruhi juga oleh beberapa faktor yaitu pilihan produk, pilihan merek, pilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran. Berdasarkan hasil penelitian, dari keenam faktor yang mempengaruhi minat berkunjung, yang memiliki pengaruh lebih besar adalah pilihan produk dan waktu pembelian. Berdasarkan hasil penelitian, seharusnya pemerintah lebih gencar dalam mengsosialisasikan konsep green hotel kepada masyarakat dan pengusaha hotel sehingga konsep green hotel dapat berpengaruh lebih besar terhadap minat wisatawan Kota Bandung.
ii
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 ABSTRACT
Green Hotel Concept Influence To Bandung Tourists Visit Interest
Adam Ramdhani Dwi Ferianto
1005612
Green hotel concept is one of sustainable tourism concept. This concept talk about several aspect, such as environmental perspective hotel management, environmental perspective hotel operation, land use, water efficiency and waste management. Bandung as one of tourist destination that realy concern to conserve environment, tried to apply green hotel concept well. But in applying this concept also could influence Bandung tourist interest in deciding tourist or stay in a hotel. Tourist visit interest is the first motive before make a decision to visit a hotel. This research used descriptive verivication method, because in this research will describe about research variables and do sometest to this research hypothesis. From eight aspect in green hotel concept, environmental perspective hotel management has the biggest influence. Tourist interest in deciding to visit ot stay in a hotel influence by several factors such as products option, brands option, distributions options, time of purchases, the number of purchase, and payment methods. From that six factors, product option and time of purchase have the biggest influence to tourist visit interest. Based on this reseach, the goverment should make more socialization about green hotel concept to society and hotelier so that green hotel has influence to Bandung tourist visit interest.
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara yang dikaruniai dengan potensi alamnya
yang sangat indah dan sangat memukau. Disamping itu Indonesia juga memiliki
beragam budaya yang menjadikan ciri asli Indonesia maka tidak heran apabila
Indonesia kaya akan unsur pariwisata didalamnya. Industri pariwisata merupakan
Industri yang pertumbuhannya cukup luas dan sangat cepat, selain itu juga
industri pariwisata merupakan industri yang tidak akan pernah mati sehingga
banyak orang yang berlomba-lomba menciptakan produk pariwisata yang unik
dan menarik agar mampu bersaing dan menarik wisatawan.
Perkembangan industri pariwisata telah mempengaruhi kehidupan
masyarakat dan mempengaruhi lingkungan sekitar baik dalam skala kecil maupun
dalam skala besar. Seiring berjalannya waktu, peran industri pariwisata dan
optimisme peningkatan kinerja dalam pengelolaan kepariwisataan nasional
dihadapkan pada paradigma atau isu perubahan iklim yang menuntut pengelolaan
pengembangan sektor industri pariwisata tidak hanya mampu menunjang dalam
aspek ekonominya saja, melainkan juga diarahkan pada upaya peningkatan
kesejahteraan sosial, pengembangan budaya dan pelestarian lingkungan dalam
rangka pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (Sustainable Economic
Development).
Pembangunan industri pariwisata sangat berpengaruh terhadap potensi
meningkatnya pemanasan global. Pemanasan global secara umum dapat
mempengaruhi perubahan iklim akibat kegiatan pembangunan yang
memanfaatkan sumber daya (energi, air, dan bahan baku) seperti eksploitasi
terhadap hutan, pembakaran bahan bakar fosil, dan alih guna lahan yang memicu
emisi gas rumah kaca (GRK). Sehingga banyaknya bangunan menjadi salah satu
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Industri akomodasi merupakan salah satu bagian dalam sistem kegiatan
kepariwisataan yang salah satunya terdiri dari perhotelan. Indonesia merupakan
salah satu negara yang sangat tinggi dalam hal tingkat pembangunan hotel
didalamnya. Tingginya pertumbuhan usaha perhotelan di Indonesia sebagai
bagian dalam penyediaan sarana akomodasi bagi wisatawan ditengah semakin
berkembangnya usaha pariwisata di Indonesia. Namun, dengan banyaknya
pembangunan khususnya pembangunan hotel di Indonesia harus menjadi
perhatian penting terkait dengan dampak pemanasan global mulai dari
pembangunan fisik bangunanya sampai dengan tahap operasionalisasi hotel
tersebut.
Pada dasarnya jika sektor pariwisata dikelola secara berkelanjutan, maka
akan membantu dalam hal konservasi alam dan warisan budaya, serta mendorong
pengembangan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan. Salah satunya, dalam
segi pengelolaan hotel baik sebagai produk pariwisata dari segi bangunan maupun
kegiatan operasionalnya sudah sebaiknya harus diarahkan pada pengembangan
dan pengelolaan hotel yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk
mengurangi dampak dari kerusakan lingkungan dari kondisi alam saat ini. Adapun
penjelasan perbedaan bentuk pariwisata yang dikelola secara umum dan
berkelanjutan atau green tourism dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Perbedaan Bentuk Pariwisata
No Pariwisata Massal atau Mass
Tourism
Pariwisata Hijau Atau Green
Tourism
1 Pengembangan tanpa perencanaan Diawali perencanaan lalu dikembangkan
2 Dilandasi oleh skema proyek Dilandasi oleh skema konsep
3 Perencanaan pada level distrik
Perencanaan distrik yang
dikoordinasi dengan perencanaan regional
4 Pengembangan yang terpencar Pengembangan terkonsentrasi
5 Pengembangan terlepas dari pemukiman
Pengembangan terkait didalam sistem pemukiman
6 Pengembangan intensif dilakukan pada area lansekap terbaik
Area yang memiliki lansekap baik justru dikonservasi
3
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 8 Pengembangan yang spekulatif Pengembangan yang didasarkan
pada kerangka tertentu
9 Pembangunan dilaksanakan oleh pelaku dari luar
Pembangunan dilaksanakan oleh pelaksana setempat
10 Tenaga kerja dari luar Tenaga kerja setempat
11 Pembangunan bersifat ekonomis semata
Dipertimbangkan dari aspek ekonomis, ekologi dan sosial
12 Tenaga kerja dari pertanian terserap
ke pariwisata Sektor pertanian akan semakin kuat
13 Masyarakat terbebani social cost Pelaku pariwisata terbebani biaya mengkonservasi lingkungan
14 Lalulintas diperhitungkan dengan kendaraan pribadi
Pengembangan diperhitungkan dengan kendaraan umum
15 Kapasitas diperhitungkan sesuai kapasitas musiman
Kapasitas diperhitungkan dari rerata kunjungan wisatawan
16 Apabila ada rintangan alam dan artefak dihilangkan
Rintangan alam dan artefak justru diberdayakan dan dibuat atraksi
17 Arsitektur kota/modern Arsitektur setempat
18 Menggunakan teknologi modern
untuk mengawasi Peralatannya terseleksi
Sumber : Butler (1992) dalam Chafid Fandeli (2002)
Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa terdapat beberapa
perbedaan antara bentuk pariwisata yang dikelola secara umum dan berkelanjutan
atau green tourism salah satunya adalah apabila pariwisata yang dikelola secara
umum aspek yang dilihat pada tahap pembangunan hanya bersifat ekonomis
semata sedangkan berbeda dengan pariwisata yang dikelola secara hijau atau
berkelanjutan aspek yang dilihat pada tahap pembangunan harus
mempertimbangkan aspek ekonomis, ekologi dan sosial sehingga tercipta suatu
keseimbangan tanpa adanya salah satu aspek yang dirugikan atau dilupakan.
Selain itu pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa apabila pariwisata yang
dikelola secara umum kebanyakan mereka melakukan pengembangan tanpa
adanya perencanaan sedangkan berbeda dengan pariwisata yang dikelola secara
hijau atau berkelanjutan yaitu diawali perencanaan lalu dikembangkan sehingga
apabila perencanaan sudah matang dan siap terhadap segala sesuatunya dan sudah
diperhitungkan besar atau kecil dampak yang akan terjadi maka setelah itu dapat
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 merupakan salah satu konsep yang cocok dan seharusnya diterapkan saat ini
dalam proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya)
yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan.
Selain itu, trend wisatawan yang menyukai aspek ramah lingkungan pun
seolah kini menjadi hal yang banyak diminati oleh wisatawan dunia hal tersebut
dapat dilihat pada gambar 1.1.
Sumber : Based on Green Globe (2006) and WTO (2005)
Gambar 1.1
Popolarity Of The Green Globe Label
Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pariwisata yang
berkelanjutan atau ramah lingkungan seolah menjadi trend wisatawan yang
banyak diminati oleh wisatawan dunia khususnya di Pacific sebagai peringkat
pertama dengan perolehan jumlah sebanyak 1,57 juta kunjungan wisatawan.
Namun Asia hanya menduduki peringkat keempat dengan perolehan jumlah
sebanyak 0,13 juta kunjungan wisatawan. Hal tersebut masih dapat terus
bertambah seiring perkembangan pariwisata.
Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata di Asia pun saat ini
sedang gencar menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable
0
Popularity of the green globe label
5
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
development). Green hotel merupakan salah satu konsep pengembangan
pariwisata berkelanjutan yang mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 2011.
Saat ini sudah banyak hotel-hotel di Indonesia yang sudah menerapkan konsep
green hotel didalamnya. Hal ini terlihat dari banyaknya pastisipan pada Event
Penganugerahan Green Hotel Award yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari tahun ke tahunnya. Maka dari itu tidak heran
apabila green hotel saat ini seolah menjadi trend baru dalam menarik wisatawan
sebagai hotel yang mengedepankan lingkungan.
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang kini sangat
mengedepankan lingkungan. Terkait dengan banyaknya program yang dirancang
oleh Walikota Bandung yaitu Ridwan Kamil yang sangat mengutamakan
lingkungan. Kota Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata di Jawa Barat
yang banyak diminati oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara haruslah selalu mengedepankan lingkungan dalam segala aspek
termasuk pariwisata. Segala keunikan dan ciri khas yang dimiliki Kota Bandung
seolah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk sekedar berkunjung
atau bahkan rela mengeluarkan atau membelanjakan uangnya untuk memenuhi
kepuasan wisatanya. Adapun data jumlah wisatawan yang datang ke Kota
Bandung dari tahun 2008 hingga tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2
Data Jumlah Wisatawan ke Kota Bandung
Tahun Wisatawan
Mancanegara
Wisatawan
Nusantara Jumlah
2008 175.111 4.320.134 4.495.245
2009 185.076 4.822.532 5.007.608
2010 228.449 4.951.439 5.179.888
2011 225.858 6.487.239 6.712.824
2012 176.855 5.080.584 5.257.439
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah
wisatawan yang datang ke Kota Bandung selama lima tahun terakhir mengalami
peningkatan dari tahun ke tahunnya dan hanya mengalami penurunan di tahun
2012. Banyaknya wisatawan yang datang, membuat para investor merasa yakin
untuk menginvestasikan modalnya dalam bentuk hotel. Maka dari itu tidak heran
apabila Kota Bandung memilki tingkat jumlah dan pembangunan hotel yang
sangat tinggi. Namun, kondisi saat ini PHRI menyebutkan bahwa Kota Bandung
sudah memiliki kelebihan jumlah hotel.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung menyebutkan bahwa
pada tahun 2011 Kota Bandung memiliki 9 hotel bintang lima, 18 hotel bintang
empat, 29 hotel bintang tiga, 22 hotel bintang dua dan 6 hotel bintang satu
sehingga total Kota Bandung memiliki 84 hotel berbintang. Selain itu PHRI pun
memperkirakan pada tahun 2014 ini masih akan dibangun minimal 20 hotel baru
lagi. Hal itu pun tentunya akan berdampak langsung bagi lingkungan khususnya
dengan banyaknya bangunan baru yang didirikan sebagai hotel yang akan
menyumbang lebih besar lagi terhadap dampak kerusakan lingkungan jika tidak
dikelola dengan sungguh-sungguh.
Novotel Bandung merupakan satu-satunya hotel di Kota Bandung yang
bersertifikasi sebagai green hotel. Hotel ini bersertifikasi sebagai green hotel
karena dalam hal bangunan dan operasionalnya sudah memenuhi semua kriteria
green hotel yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif. Walaupun Kota Bandung baru memiliki satu hotel yang terdaftar atau
bersertifikasi sebagai green hotel namun kota ini juga banyak memiliki hotel yang
ramah lingkungan walaupun belum bersertifikasi sebagai green hotel contohnya
adalah Hotel Holiday Inn Bandung. Holiday Inn Bandung merupakan salah satu
hotel yang menerapkan program ramah lingkungan didalamnya, salah satunya
adalah dalam hal penghematan energi dengan penggunaan water heater yang
menggunakan gas dan penggunaan lampu led 5 watt, penggunaan kembali air
bekas mandi untuk menyiram tanaman, program mendaur ulang sampah, dan
7
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Adapun Hotel Aston Braga pun menerapkan konsep ramah lingkungan
salah satunya adalah dengan mematikan sebagaian lampu pada pukul 21.00
hingga pukul 22.00. Selain itu ada juga Hotel Asmila Boutique yang menerapkan
konsep ramah lingkungan salah satunya adalah menerapkan program eco friendly,
terdapat ruangan yang bebas asap rokok, tidak menggunakan karpet sebagai alas
lantai, mengganti sabun dan shampo kemasan menjadi dispenser sabur dan
shampo sehingga dapat mengurangi limbah plastik, terdapat program penanaman
pohon yang berkala, menggunakan produk lokal, dan lain-lain. Selain itu terdapat
pula Hotel Amaris Bandung yang tidak menerapkan botol minuman kemasan
dalam kamar dan menggantinya dengan dispenser air minum yang terdapat setiap
lantai sehingga dapat mengurangi limbah plastik serta Hotel Padma Bandung yang
memiliki program penanaman 1200 bibit pohon dengan penerapan tata guna lahan
2 hektare untuk lahan terbuka hijau dan 1 hektare untuk bangunan dan masih
banyak hal yang lainnya.
Berdasarkan hal tersebut tentunya diharapkan bahwa banyaknya
bangunan hotel yang didirikan harus tetap menjaga keseimbangan lingkungan
dengan mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) yaitu dengan menerapkan konsep green hotel pada pembangunan
dalam pengelolaan suatu hotel. Namun kita harus mengetahui juga apabila dilihat
dari sudut pandang minat atau ketertarikan wisatawannya. Apakah wisatawan
tertarik atau tidak terhadap hotel-hotel yang menerapkan konsep green hotel
didalamnya sebab hal tersebut dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh
minat wisatawan yang tinggi terhadap hotel yang mengedepankan konsep
lingkungan. Maka berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan diatas,
maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam serta mengangkat masalah
dalam judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Konsep Green Hotel Terhadap
Minat Berkunjung Wisatawan Ke Kota Bandung”.
B.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 1. Bagaimana tanggapan wisatawan Kota Bandung terhadap konsep green hotel?
2. Bagaimana minat wisatawan Kota Bandung dalam memutuskan untuk
berkunjung ke hotel-hotel ramah lingkungan atau green hotel?
3. Bagaimana pengaruh konsep green hotel terhadap minat berkunjung wisatawan
Kota Bandung?
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah diuraikan
diatas, maka tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis tanggapan wisatawan ke Kota Bandung terhadap konsep green
hotel.
2. Menganalisis minat wisatawan ke Kota Bandung dalam memutuskan untuk
berkunjung ke hotel-hotel ramah lingkungan atau green hotel.
3. Menganalisis pengaruh konsep green hotel terhadap minat berkunjung
wisatawan ke Kota Bandung.
D.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Bagi sektor pariwisata memberikan informasi mengenai pembangunan
pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis ramah lingkungan seperti
pengurangan emisi, polutan dan limbah.
2. Bagi para stakeholder memberikan informasi dan gambaran mengenai
pentingnya penerapan konsep green hotel dalam pengelolaan dan
pembangunan hotel yang ramah lingkungan.
3. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang memiliki keterkaitan
dengan penelitian ini.
E.Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi yang akan disusun adalah sebagai
9
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
2. BAB II KAJIAN TEORITIS
Pada bagian kajian teoritis terdapat kajian pustaka, kerangka pemikiran dan
hipotesis yang tentunya berkaitan dengan penelitian ini
3. BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian metode penelitian terdapat lokasi penelitian, populasi dan sampel,
instrument penelitian, uji validitas dan reliabilitas, uji korelasi, uji regresi dan
uji hipotesis.
4. BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian pembahasan berisi tentang pembahasan hasil dari penelitian.
5. BAB V PENUTUP
Pada bagian penutup berisi tentang penjabaran kesimpulan dari hasil penelitian
44
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Objek Penelitian
Kota Bandung merupakan lokasi yang dijadikan peneliti sebagai lokasi
penelitian ini. Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan wisata yang
perkembangan industri pariwisatanya sangat pesat. Kota Bandung terletak
diantara 1070 36' BT dan 600 55' LS. Kota Bandung banyak sekali menawarkan
beragam produk wisata seperti factory outlet/tempat belanja, restoran, gedung
bersejarah, atraksi kesenian, bahkan hotel sebagai sarana penunjang akomodasi,
dan masih banyak yang lainnya.
Berdasarkan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah
pengaruh konsep green hotel terhadap minat berkunjung wisatawan ke Kota
Bandung, maka penelitian ini menganalisis mengenai adanya penerapan konsep
green hotel sebagai salah satu bagian dari program pemerintah dalam mengatasi
masalah lingkungan yang akan berpengaruh terhadap minat berkunjung
wisatawan khususnya dimata wisatawan yang datang ke Kota Bandung.Adapun
yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable)
adalah konsep green hotel, sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah
minat berkunjung. Sedangkan yang akan menjadi subjek sebagai responden pada
penelitian ini adalah wisatawan yang datang ke Kota Bandung.
B.Jenis Penelitian
Dalam mengkaji rumusan permasalahan yang sudah tersedia, penelitian
ini merupakan penelitian yang termasuk kedalam penelitian deskriptif dan
verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:8) menyebutkan bahwa penelitian deskriptif
adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel
penelitian, sedangkan penelitian verifikatif adalah menguji kebenaran suatu
hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.
45
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 menggambarkan variabel yang diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian ini akan
menghasilkan deskripsi dari masing-masing variabel mengenai tanggapan
responden tentang konsep green hotel yang berpengaruh terhadap minat
berkunjung wisatawan ke Kota Bandung. Selain itu juga peneliti menggunakan
penelitian verifikatif yang bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis
dengan mengumpulkan data di lapangan. Dalam penelitian ini akan diuji
kebenarannya mengenai pengaruh konsep green hotel terhadap minat berkunjung
wisatawan ke Kota Bandung.
Berdasarkan jenis penelitiannya, maka metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah explanatory survei. Menurut Kerlinger dan Sugiyono
(2008:11) explanatory survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel
yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
C.Operasionalisasi Variabel
Menurut Utama (2012:45) definisi oprasional adalah definisi yang
didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisasikan yang dapat diamati. Definisi
Operasional adalah penjelasan mengenai variabel sehingga dari variabel tesebut
bisa melahirkan indikator-indikator yang akan di jabarkan dalam instrumen
penelitian.Dalam penelitian ini berdasarkan objek yang akan diteliti dapat diketahui
bahwa variable yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel konsep green hotel(X) yang terdiri dari manajemen hotel berwawasan
lingkungan, operasional hotel berwawasan lingkungan, tata guna lahan, efisiensi
penggunaan material bangunan dan pendukung operasional hotel, efisiensi energi
dan manajemen pengelolaannya, kualitas pengudaraan untuk pengendalian
kesehatan dan kenyamanan dalam ruang, air dan manajemen penggunaannya,
pengelolaan limbah (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, 2013).
2. Variabel minat berkunjung (Y) yang terdiri dari pilihan produk, pilihan merek,
pilihan saluran distribusi, waktu pembelian, cara pembelian, cara pembayaran
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 hotel-hotel ramahlingkunganataugreen hotel.
Dibawah ini terdapat tabel yang menjelaskan tentang operasionalisasi
variabel yakni sebagai berikut:
Tabel 3.1
Tingkat pengelolaan hotel yang
berwawasan lingkungan Ordinal 1
Tingkat pengaruh kebijakan hotel
yang ramah lingkungan Ordinal 2
Operasional
Hotel
Berwawasan
Lingkungan
Tingkat pengadaan bahan operasional
hotel yang ramah lingkungan Ordinal 3
Tingkat penerapan keamanan pangan
yang ramah lingkungan Ordinal 4
Tingkat hygiene sanitasi (kebersihan)
pada dapur, gudang, dan restoran yang
ramah lingkungan
Ordinal 5
Tingkat penerapan kegiatan green
hotel bagi karyawan, tamu hotel, dan
masyarakat dalam menjaga lingkungan
Ordinal 6
Tingkat penerapan kepedulian hotel
kepada masyarakat sekitar Ordinal 7
Tingkat penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam mencegah dan
mengurai kecelakaan dan timbulnya
penyakit
47
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Tata Guna
Lahan
Tingkat pengelolaan lahan yang
berwawasan lingkungan Ordinal 9
Tingkat penataan lansekap dan
pemeliharaan aksesibilitas yang
Tingkat penggunaan material yang
ramah lingkungan Ordinal 11
Tingkat pemeliharaan material yang
ramah lingkungan Ordinal 12
Efisiensi Energi
Tingkat pengelolaan manajemen
energi yang ramah lingkungan Ordinal 13
Tingkat pemantauan penggunaan
energi yang ramah lingkungan Ordinal 14
Kualitas
Pengudaraan
Tingkat kenyamanan udara di dalam
ruangan (indoor) yang ramah
lingkungan
Ordinal 15
Tingkat kenyamanan udara di luar
ruangan (outdoor) yang ramah
lingkungan
Ordinal 16
Efisiensi Air
Tingkat pengelolaan manajemen air
yang ramah lingkungan Ordinal 17
Tingkat pelaksanaan program efisiensi
air yang ramah lingkungan Ordinal 18
Tingkat pengawasan program efisiensi
air yang ramah lingkungan Ordinal 19
Pengelolaan
Limbah
Tingkat pengeloaan limbah padat yang
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Tingkat pengelolaan limbah cair yang
ramah lingkungan Ordinal 21
Tingkat pengelolaan limbah B3
(Bahan Berbahaya & Beracun) yang
ramah lingkungan
Tingkat keunggulan produk yang
ramah lingkungan Ordinal 23
Tingkat keinginan atau minat
wisatawan terhadap keunggulan
produk yang ramah lingkungan
Ordinal 24
Tingkat ketertarikan wisatawan
terhadap produk hotel yang ramah
lingkungan
Ordinal 25
Tingkat kepopuleran hotel yang
menerapkan konsep green hotel atau
ramah lingkungan
Ordinal 26
Pilihan Merek
Tingkat keunikan merek Ordinal 27
Tingkat kepercayaan wisatawan
terhadap keunikan merek Ordinal 28
Pilihan Saluran
Distribusi
Tingkat kestrategisan lokasi Ordinal 29
Tingkat kemudahan dalam
mendapatkan informasi produk Ordinal 30
Waktu
Pembelian
Tingkat waktu luang yang dimiliki
wisatawan Ordinal 31
Jumlah
Pembelian
Tingkat jumlah kamar yang
dibutuhkan wisatawan untuk
menginap
Ordinal 32
49
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Pembayaran
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014
D.Populasi dan Sampel
Dalam mendukung penelitian ini populasi dan sampel yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Populasi Penelitian
Salah satu unsur dalam penelitian adalah menentukan populasi data.
Menurut Umar (2005:77) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Maka
berdasarkan dengan pengertian tersebut, adapun populasi dalam penelitian ini
adalah jumlah seluruh wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Bandung
berdasarkan data yang diperoleh lima tahun terakhir pada tahun 2008 - 2012 yang
terdapat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Rekapitulasi Jumlah Wisatawan Ke Kota Bandung Tahun 2008 - 2012
Tahun Wisatawan
Mancanegara
Wisatawan
Nusantara Jumlah
2008 175.111 4.320.134 4.495.245
2009 185.076 4.822.532 5.007.608
2010 228.449 4.951.439 5.179.888
2011 225.858 6.487.239 6.712.824
2012 176.855 5.080.584 5.257.439
Total 26.653.004
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
2. Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel diambil dari populasi
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 merupakan sumber data (Utama 2012:68). Selain itu, menurut Arikunto
(2002:109) menyebutkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Dalam menentukan jumlah sampel penulis menggunakan teknik
Slovin dengan rumus :
=
�1+�e²Dimana: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kesalahan sampel yang dapat ditolelir
Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah sebagai berikut:
N = 26653004
1+26653004 (0,1)2
= 266530,04
26653004
= 99,99
= dibulatkan menjadi 100
Berdasarkan perhitungan diatas jumlah sampel pada penelitian ini (n)
minimal yang digunakan oleh peneliti adalah 100 orang responden, dengan
tingkat kesalahan yang ditolerir sebesar 10%.Maka dari itu kuesioner yang
akan disebar ke responden adalah sebanyak 100 buah.Dalam pelaksanaanya,
teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposive.
Menurut Sugiyono (2012:84) sampling purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Maka dari itu beberapa
pertimbangan dalam menentukan sampel dalam penelitian ini antara lain
wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Bandung atau berasal dari luar
Kota Bandung, sedikit banyak memiliki pengetahuan seputar hotel yang
berwawasan lingkungan, tidak diutamakan pernah menginap atau memiliki
pengalaman menginap di hotel yang berawawasan lingkungan atau green hotel.
51
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk mendukung penelitian
ini, maka teknik pengumpulan data pada penelitian ini diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Penyebaran kuesioner/angket
Kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada
responden di Kota Bandung tepatnya diempat titik keramaian wisatawan Kota
Bandung seperti jalan Dago, Cihampelas, Gedung Sate, Jalan Braga dengan
tujuan mendapatkan data yang diperlukan dalam mendukung penelitian ini.
Setiap jalan yang sudah ditetapkan, peneliti menyebarkan sejumlah 25
kuesioner yang akan dibagikan kepada 25 orang responden sehingga akan
diperoleh 100 kuesioner dari total empat jalan yang sudah ditetapkan oleh
peneliti.
2. Penelitian Lapangan atau Observasi
Penelitian lapangan atau observasi adalah salah satu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengunjungi ke tempat-tempat
yang sudah ditentukan di Kota Bandung secara langsung untuk memperoleh
data yang mendukung dalam penelitian ini.
3. Studi Literatur
Dalam hal ini, peneliti juga mencari berbagai materi dari berbagai
sumber buku yang berkaitan dengan penelitian ini yang tentunya dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
4. E-Literatur
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang mendukung
dari berbagai sumber di internet mengenai data yang berkaitan.
F. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner
dalam penelitian ini terbagi kedalam dua jenis, yaitu kuesioner yang memuat tentang
indikator-indikator dari masing-masing variabel dan kuesioner yang berisi identitas
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 skala likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
2012:93).Sehingga untuk mengukur nilai jawaban dari kuisioner, maka setiap
jawaban diberi nilai atau skor berdasarkan tingkat bobot nilai sesuai pada tabel
3.3.
Tabel 3.3
Alternatif Jawaban Responden
Keterangan Bobot Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Biasa Saja 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2008:94)
Setelah hasil jawaban responden diberikan skor nilai berdasarkan dengan
tabel 3.3 kemudian dilakukan pengkategorian jawaban responden terhadap isi
kuisioner sesuai dengan bobot nilai diatas. Untuk lebih jelasnya peneliti
menggunakan jenjang kriteria yang dapat dilihat pada uraian dibawah ini yaitu:
a. Kategori sangat tinggi mengandung pengertian bahwa wisatawan sangat
berminat untuk berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel.
b. Kategori tinggi mengandung pengertian bahwa wisatawan berminat untuk
berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel.
c. Kategori biasa saja mengandung pengertian bahwa wisatawan tidak terlalu
berminat untuk berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel.
d. Kategori rendah mengandung pengertian bahwa wisatawan tidak berminat
untuk berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel.
e. Kategori sangat rendah mengandung pengertian bahwa wisatawan sangat tidak
berminat untuk berkunjung ke hotel-hotel yang menerapkan kosep green hotel
53
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Selanjutnya untuk menentukan kategori sangat rendah sampai sangat
tinggi maka terlebih dahulu peneliti harus menentukan nilai indeks. Menurut
Panuju (1995:44) untuk menentukan kategori sangat rendah sampai sangat tinggi
terlebih dahulu harus menentukan nilai indeks minimum, nilai indeks maksimum,
interval, dan jarak intervalnya.
a. Nilai indeks minimum adalah skor minimum dikali jumlah pertanyaan dikali
jumlah responden.
b. Nilai indeks maksimum adalah skor maksimum dikali jumlah pertanyaan dikali
jumlah responden.
c. Interval adalah selisih nilai indeks maksimal dengan indeks minimum.
d. Jarak interval dibagi dengan jenjang yang diinginkan.
Dengan demikian maka :
a. Nilai indeks minimum = 1 x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
b. Nilai indeks maksimum = 5 x jumlah pertanyaan x jumlah responden.
c. Interval = Nilai indeks maksimum – Nilai indeks minimum
d. Jarak Interval = Interval/jumlah jenjang = Interval / 5
Dengan menggunakan pedoman tersebut selanjutnya dapat diketahui
tingkat jawaban responden pada setiap item pertanyaan dengan tafsiran daerah
yang terdapat pada gambar 3.1.
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Sumber : Panuju (1995:45)
Gambar 3.1
Jarak Interval Kategori Nilai Indeks Jawaban
G.Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini data diolah berdasarkan kuesioner yang disebar
kepada responden. Maka dari itu kuesioner sebagai sebuah instrumen pada penelitian
ini harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan yaitu sebagai berikut:
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Menurut Sugiyono (2012:267) validitas merupakan derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Maka dari itu data yang valid adalah data yang “tidak berbeda”
antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek penelitian. Oleh sebab itu, uji validitas merupakan suatu pengujian
yang akan menunjukan tingkat kevalidan suatu instrumen penelitian.Pengujian
validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item-item dengan rumus
Product Moment Pearson, yaitu :
rxy =
−( )−( ){ 2− )2 { 2− )2
Keterangan
r : Koefisien validitas item yang akan dicari
x : Skor yang diperoleh subjek seluruh item
y : Skor total
: Jumlah skor dalam distribusi x
: Jumlah skor dalam distribusi y
2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x
2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y
n : Banyaknya responden
2. Uji Reliabilitas
Reliabel artinya merupakan dapat dipercaya sehingga hasil yang
diperoleh dapat diandalkan. Instrumen penelitian disamping harus valid juga
harus dapat dipercaya (realibel). Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian
dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown dengan rumus sebagai
berikut:
� = 2
1 +
Sumber : Sugiyono, 2012
Keterangan :
55
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
3. Hasil Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan data yang diolah oleh peneliti dengan menyebarkan angket
kepada 30 orang responden sebagai salah satu hasil prapenelitian dalam
mengetahui kevalidan dan kehandalan suatu kuesioner yang layak, maka hasil uji
validitas dan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Hasil Validitas dan Reliabilitas Variabel item Koefisien
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
p31 0,388 0,361 Valid p32 0,509 0,361 Valid p33 0,439 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014
Berdasarkan tabel 3.4 diketahui bahwa instrumen ini sudah valid dan
reliabel karena nilai alpha menunjukan angka lebih dari 0,60 yang sudah sesuai
dengan kriteria instrumen dari Imam Ghojali (2002:133). Maka dari itu instrumen
ini sudah dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.
H.Rancangan Analisis Data
Menurut Utama dalam bukunya “Metodelogi Penelitian Pariwisata dan
Perhotelan, analisis data adalah suatu proses menganalisis data yang telah di
ekstrak dari tabel-tabel menggunakan alat-alat statistik, baik statistik deskriptif
maupun statistik inferensia. Eti Rochaety, dkk (2007:13) mengartikan Metode
Penelitian verivikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji
hubungan-hubungan variabel dari hipotesis-hipotesis yang diajukan disertai data
empiris
Selain itu, menurut Sugiyono (2005:21) metode deskriptif adalah metode
yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis verifikatif.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi
linear sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini hanya menganalisis
dua variabel yaitu mengenai pengaruh konsep green hotelsebagai variabel
independen (X) terhadap minat berkunjung sebagai variabel dependen (Y).Dalam
penelitian ini kegiatan menganalisis data dilakukan setelah seluruh data responden
terkumpul. Tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Menyusun data
Kegiatan menyusun data ditujukan untuk memeriksa kelengkapan data
yang dibutuhkan seperti identitas responden, jawaban kuesioner dan data-data
lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian.
57
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Tahapan dalam kegiatan tabulasi data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Memberi skor pada setiap item variabel penelitian.
Dalam memberikan skor pada setiap item, peneliti menggunakan rumus
menurut Riduwan (2007:14) adalah sebagai berikut:
b. Menjumlahkan skor pada setiap item variabel penelitian.
c. Menyusun rangking pada setiap item variabel penelitian dari yang tertinggi
hingga yang terendah.
3. Pengujian data
Dalam kegiatan mengolah data, peneliti melakukan pengujian data
terlebih dahulu agar dapat diperoleh suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung
jawabkan. Pengujian data tersebut antara lain :
a. Method of Successive Interval (MSI)
Penelitian ini menggunakan data ordinal sehingga tidak dapat
langsung dapat dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik seperti
regresi. Oleh karena itu semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu
ditransformasikan menjadi skala interval dengan cara MSI.
Langkah-langkahnya diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban
dari responden pada setiap pertanyaan.
2) Berdasarkan frekuens yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan
perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi
frekuensi (f) dengan jumlah responden.
3) Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan proporsi
kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
4) Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap
jawaban.
5) Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui
persamaan berikut :
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
b. Uji Regresi Linear Sederhana
Adapun dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah
regresi linear sederhana. Menurut Hermawan (2006:220) menyebutkan
bahwa regresi linear adalah suatu model statistik yang sesuai jika masalah
penelitian mencakup satu variabel terikat (dependen) yang berskala
pengukuran metrik (interval atau rasio) yang diduga dapat diprediksi oleh
variabel-variabel independen yang berskala pengukuran metrik (interval
atau rasio).Berdasarkan masalah yang diangkat pada penelitian ini, maka
variabel yang akan dianalisis yaitu variabel independen yaitu konsep green
hotel (X) sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah minat
berkunjung (Y).
c. Uji Asumsi Regresi
Adapun dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan uji asumsi
regresi. Uji asumsi regresi terdapat beberapa tahapan atau prosedur kerja
yang harus ditempuh peneliti dalam mencapai tujuan atau kesimpulan yang
benar yaitu sebagai berikut :
1) Uji Asumsi Normalitas
Dalam melakukan analisis regresi, syarat pertama yag harus
dipenuhi adalah normalitas. Dalam melakukan pendekatan ini, peneliti
menggunakan program Statistical Package for Social Sciences(SPSS) 17
for Window. Untuk melakukan uji pendekatan ini terhadap distribusi
normal, maka berlaku hipotesis sebagai berikut :
Ho : Data berasal dari populasi distribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi distribusi tidak normal
Berdasarkan pendekatan uji Kolmogorv Smirnov yaitu sebagai berikut :
a) Ho diterima jika p-value (sig) > 0,05
b) Ha diterima jika p-value (sig) <0,05
59
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Heteroskedastisitas merupakan varian residual yang tidak
konstan pada regresi sehingga akurasi hasil prediksi menjadi akan
meragukan. Residu pada heteroskedastisitas semakin besar apabila
pengamatan semakin besar. Adapun kriteria penolakan dalam uji
heteroskedastisitas antara lain adalah sebagai berikut:
a) Apabila p-value > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas
b) Apabila p-value <0,05 maka terjadi heteroskedastisitas
3) Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk melihat ada atau tidaknya
garis linear pada garis regresi variabel X dan Y. Menurut Sugiyono
(2013:265), menyebutkan bahwa garis regresi jika tidak memiliki garis
linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Maka dari itu untuk
melakukan uji linearitas ini penulis menggunakan bantuan software SPSS
versi 20 for windows. Kemudian membandingkan nilai probably value
terhadap a dengan derajat kesalahan (dk) = n – 2 signifikansi (a) = 5%.
4) Uji Regresi Sederhana
Menurut Sugiyono (2009:270) model persamaan regresi linear
sederhana X atas Y adalah sebagai berikut:
Untuk mencari koefisien regresi b dan a digunakan persamaan simultan
sebagai berikut :
Keterangan :
r = koefisien korelasi product moment antara variabel X
= simpangan baku variabel Y
= simpangan baku variabel X
Y = a + bX
b = r
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
d. Rancangan Pengujian Hipotesis
Dalam melakukan pengujian hipotesis pada penelitian ini dapat
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang dapat dipercaya
antara variabel X (Konsep Green hotel) terhadap variabel Y (Minat
berkunjung). Dalam melakukan pengujian hipotesis ini, peneliti
menggunakan beberapa teknis analisis uji F, uji t dan koofisien determinasi,
yaitu sebagai berikut:
1) Uji F
Uji F adalah uji simultan untuk melihat seberapa besar pengaruh
variabel X terhadap variabel Y. Pengujian ini bertujuan untuk model
kelayakan yaitu jika hasil uji F tidak signifikan maka tidak bisa
dilanjutkan pada tahap ujiselanjutnya yaitu uji t . Dibawah ini terdapat
rumus persamaan untuk uji F adalah sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono, 2013:235
Keterangan :
R = korelasi
k = variabel independent
n = jumlah sampel
Adapun hipotesis yang akan diuji pada uji F adalah sebagai
berikut:
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel konsep
green hotel (X) terhadap variabel minat berkunjung (Y)
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel konsep green
hotel (X) terhadap variabel minat berkunjung (Y)
Berdasarkan rumus diatas selanjutnya dibandingkan dengan
hasil F tabel dengan dk (derajat kebebasan) pembilang = k dan dk
Fh=
� /�61
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 penyebut = (n-k-1) dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Berdasarkan
hal tersebut maka dihasilkan kriteria penolakan sebagai berikut :
Jika Fh > Ft maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika Fh < Ft maka Ho diterima dan Ha ditolak
Adapun dalam penelitian ini untuk mengetahui kuat atau
rendahnya suatu hubungan pengaruh, Sugiyono (2012:184)
mengklasifikasikan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Klasifikasi
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012:184)
2) Uji t
Uji t merupakan sebuah uji parsial yang digunakan untuk
melihat ada atau tidaknya pengaruh antara variabel konsep green hotel
(X) terhadap minat berkunjung (Y). Adapun persamaan rumus uji t
adalah sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono (2010:250)
Keterangan :
t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
t =
�−No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Secara statistik hipotesis yang akan dibagi dalam rangka
pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat
ditulis sebagai berikut:
a). � = 0 , artinya :
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara konsep Green hotel
terhadap minat berkunjung.
b).Hₐ ≠ 0 , artinya :
Terdapat pengaruh yang signifikan antar konsep Green hotel terhadap
minat berkunjung.
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika ℎ� � > �� maka � ditolak dan Hₐ diterima (signifikan)
ℎ� � < �� maka � ditolak dan Hₐ ditolak (tidak signifikan)
3) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan kuadrat koefisien korelasi.
Adapun koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus
dikalikan 100%. Tujuan penggunaan koefisien determinasi yaitu untuk
mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas
terhadap variabel terikat, dengan menggunakan asumsi 0 > 2> 1 dengan
menggunakan rumus :
Keterangan :
KD : nilai koefisien determinasi
R : nilai koefisien korelasi
Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan yaitu terdapat
pengaruh yang signifikan antara konsep Green hotel (X) terhadap minat
berkunjung (Y), hipotesis konseptual tersebut akan digambarkan dalam
sebuah paradigma yang dapat dilihat pada gambar 3.2.
ɛ
63
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 XY
Gambar 3.2 Struktur Kausal X dan Y
Keterangan :
X : Konsep Green hotel
Y : Minat Berkunjung
ɛ
:Residu (variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh) ke arah variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numerik122
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini serta hasil
berbagai tes atau uji dan analisis data yang telah dilakukan, maka peneliti
mengambil kesimpulan bahwa:
1. Wisatawan yang datang ke Kota Bandung merespon baik dengan adanya
konsep green hotel, terlebih dari itu mereka setuju akan penerapan konsep
green hotel pada sebuah hotel sebagai bentuk sarana akomodasi yang
didalamnya mengatur berbagai aspek, seperti manajemen hotel berwawasan
lingkungan, operasional hotel berwawasan lingkungan, tata guna lahan,
efisiensi penggunaan material bangunan, efisiensi energi, kualitas pengudaraan,
efisiensi air, dan pengelolaan limbah. Dari delapan aspek tersebut terdapat
faktor yang paling kuat adalah aspek manajemen hotel berwawasan
lingkungan. Menurut wisatawan yang datang ke Kota Bandung aspek
manajemen hotel berwawasan lingkungan dirasa sangat penting untuk
diterapkan pada sebuah hotel.
2. Wisatawan yang datang ke Kota Bandung mendukung terhadap adanya
penerapan konsep green hotel namun saat ini mereka masih memiliki minat
yang biasa saja terhadap hotel-hotel yang ramah lingkungan atau green hotel.
Hal ini diakibatkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah wisatawan yang
datang ke Kota Bandung merasa sangat kesulitan dalam mendapatkan
informasi seputar hotel-hotel yang menerapkan konsep green hotel. Green
hotel masih dipandang asing oleh wisatawan yang datang ke Kota Bandung
sehingga berpengaruh terhadap minat wisatawan. Keinginan atau minat untuk
berkunjung dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pilihan
produk, pilihan merek, pilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah
123
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 produk dan waktu pembelian merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap timbulnya suatu minat wisatawan yang datang ke Kota Bandung.
3. Konsep green hotel merupakan salah satu konsep untuk membentuk pariwisata
yang berkelanjutan. Dalam membentuk pariwisata yang berkelanjutan harus
didukung berbagai pihak yang terkait seperti para pembuat kebijakan, pelaku
usaha pariwisata, hingga wisatawan dan pelaku industri pariwisata lainnya.
Adapun dalam menerapkan konsep green hotel tentunya berpengaruh terhadap
minat wisatawan untuk ketersediaan berkunjung atau menginap. Besar atau
kecilnya pengaruh dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah
intensitas pengenalan produk wisata yang ramah lingkungan atau green hotel
terhadap masyarakat luas khususnya wisatawan.
B.Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat disajikan rekomendasi terkait
dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Adapun bagi para pembuat kebijakan atau pemerintah agar lebih tegas dalam
menjadikan green hotel ini sebagai salah satu upaya dalam mengembangakan
pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism). Selain itu pemerintah
dituntut supaya lebih tegas dalam memberikan perizinan terhadap pendirian
hotel baru agar lebih mengarah pada sustainable tourism serta agar lebih sering
melakukan kampanye ekowisata salah satunya dengan memperkenalkan
produk green hotel sebagai salah satu produk wisata ramah lingkungan agar
wisatawan atau masyarakat tidak asing dan lebih mengetahui keberadaan green
hotel sebagai salah satu bentuk sustainable tourism.
2. Adapun bagi para pelaku usaha perhotelan agar lebih menyesuaikan dalam
mengedepankan aspek lingkungan didalamnya salah satunya dengan
menerapkan konsep green hotel. Selain itu, bagi para pelaku usaha perhotelan
yang sudah menerapkan konsep green hotel didalamnya tidak hanya untuk
mendapatkan sertifikasi atau label green hotel saja namun harus tetap
Adam Ramdhani Dwi Ferianto, 2014
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 produk green hotel lebih baik lagi sehingga dapat lebih diminati banyak orang
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis).
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis).
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Bagyono. 2007. Pariwisata dan Perhotelan. Bandung : Alfabeta.
Butler. 1992 Dalam Fandeli, C.,2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam.
Yogyakarta : Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Crow, L & Crow, A. 1989. Psychologi Pendidikan. Yogyakarta : Nur Cahaya.
Damaik, Janianton & F.Weber, Helmut. 2006. Perencanaan Ekowisata.
Yogakarta : ANDI.
Green Hotel [online]. Tersedia: www.kompas.com. [13 Febuari 2014 pukul
11.00].
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Kementrian Pariwisata dan Budaya. 2012. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kota
Bandung[Online]. Tersedia: www.disparbud.jabarprov.go.id. [21 Februari
2014 pukul 16.00].
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2013. Panduan dan Pedoman
Pelaksanaan Green Hotel Di Indonesia. Jakarta.
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2012. ”Principles of Marketing” 14 Edition.
Pearson Prentice Hall, New Jersey.
Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran
Edisi Kesebelas. Jilid 1. Jakarta : PT.Intan Sejati Klaten.
Morisson. 2002. Hospitality and Travel Marketing. Delmar : Thomson Learning
Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I. Edisi
Kelima. Jakarta : Erlangga.
Panuju, Redi. 1995. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda
No Skripsi : 2036/UN.40.2.5.1/PL/2014 Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor
PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun
2010-2025.
Pitana, I Gede dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Yogyakarta : Andi.
Publikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2012.
Publikasi Pusat Data dan Informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
dan Badan Pusat Statistik Tahun 2013.
Setiadi, Nugroho J. 2005. PERILAKU KONSUMEN: Konsep dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Sigit, Murwanto. 2006 “Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli
Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up” Jurnal Strategi Bisnis. Vol. 11. Nomor 1. April. Hal. 81-91.
Sulastiyono, Agus. 2006. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung : Alfabeta.
Sutisna. 2001. PERILAKU KONSUMEN & KOMUNIKASI PEMASARAN. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar – Dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi.
S.Chen, Joseph. Legard,Willy & Sloan, Philip. 2009. Sustainability In The
Hospitality Industry. Burlington:ELSEVIER.
Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andy Offset.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Sripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Baru
Cetakan Ketujuh. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.
Undang-undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Utama, I Gusti Bagus Rai. 2012. Metodologi Penelitian Pariwisata dan
Pehotelan. Yogyakarta : Andi.
Warpani, P, Suwardjoko & Warpani, P, Indra. 2007. Pariwisata Dalam Tata
Ruang Wilayah. Bandung: ITB.